putusan nomor hk - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...gt 951,...

22
PUTUSAN NOMOR HK.210/08/IV/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TERBAKAR KM. ASIA RAYA DI PERAIRAN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Pada tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya, bendera Indonesia GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24 (dua puluh empat) orang, dengan muatan 624 ekor sapi, bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda. Dalam pelayarannya pada pukul 16.00 WITA kapal berlabuh jangkar di perairan Hansisi Tenau, pukul 19.20 WITA Nakhoda mengetahui kapal miring ke kiri lebih kurang 3° karena ada kebocoran, dan pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 00.30 WITA deck haluan KM. Asia Raya terbakar. Dalam peristiwa tersebut, terdapat korban jiwa 1 (satu) orang Keleder, kerugian harta benda berupa 65 (enam puluh lima) ekor sapi mati, deck KM. Asia Raya terbakar dan Crane kapal tidak berfungsi. Direktur Jenderal Perhubun/gan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/10/DN-15, tanggal 10 Agustus 2015, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM. Asia Raya kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kejadian, Nomor KL.109/1/2/Ksop.Kpg-2015, dibuat di Kupang tanggal 15 Mei 2015, oleh Komandan Regu Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang; 2. Laporan...

Upload: trinhdien

Post on 20-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

PUTUSAN NOMOR HK.210/08/IV/MP.16

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TERBAKAR KM. ASIA RAYA DI PERAIRAN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR

Pada tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya, bendera Indonesia GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24 (dua puluh empat) orang, dengan muatan 624 ekor sapi, bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda. Dalam pelayarannya pada pukul 16.00 WITA kapal berlabuh jangkar di perairan Hansisi Tenau, pukul 19.20 WITA Nakhoda mengetahui kapal miring ke kiri lebih kurang 3° karena ada kebocoran, dan pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 00.30 WITA deck haluan KM. Asia Raya terbakar.

Dalam peristiwa tersebut, terdapat korban jiwa 1 (satu) orang Keleder, kerugian harta benda berupa 65 (enam puluh lima) ekor sapi mati, deck KM. Asia Raya terbakar dan Crane kapal tidak berfungsi.

Direktur Jenderal Perhubun/gan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/10/DN-15, tanggal 10 Agustus 2015, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM. Asia Raya kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kejadian, Nomor KL.109/1/2/Ksop.Kpg-2015, dibuat di Kupang tanggal 15 Mei 2015, oleh Komandan Regu Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

2. Laporan...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

2

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.109/1/3/Ksop.Kpg-15, dibuat di Kupang, tanggal 15 Mei 2015, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Kupang, tanggal 19 Mei 2015, oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Staf Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli dan Staf Seksi KPLP Kantor KSOP Kupang, terhadap :

a. Nakhoda, Najebunaing; b. Mualim I, Baleo Siregar; c. Mualim II, Karta; d. KKM, Risdyanto; e. Masinis II, Maksimus Kase; f. Masinis III, Sutarman;

4. Berita Acara Pendapat/Resume, Nomor KL.109/ / /Ksop.Kpg-15, tanggal 20 Mei 2015, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang, diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.205/4213/SL-PM/DK-14, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Agustus 2014, oleh Kepala Sub Direktorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Pekapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 1488/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal

08 Februari 2001, oleh Kepala Seksi Penilikan dan Pengukuran Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya, dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/81/06/Syb.Mks-2015, diterbitkan di Makassar, tanggal 16 Maret 2015, berlaku sampai tanggal 04 Juli 2015, oleh Syahbandar Utama Makassar;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/82/06/Syb.Mks-2015, diterbitkan di Makassar, tanggal 16 Maret 2015, berlaku sampai tanggal 04 Juli 2015, oleh Syahbandar Utama Makassar;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/80/06/Syb.Mks-2015,

diterbitkan di Makassar, tanggal 16 Maret 2015, berlaku sampai tanggal 04 Juli 2015, oleh Syahbandar Utama Makassar;

f. Sertifikat...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

3

f. Sertifikat Garis Muat, Nomor 005859, diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 April 2013, berlaku sampai tanggal 05 Juni 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 08296, Nomor IMO 8421250

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 April 2013, berlaku sampai tanggal 05 Juni 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 08296, Nomor IMO 8421250 dikeluarkan

di Jakarta, tanggal 19 April 2013, berlaku sampai tanggal 05 Juni 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, Nomor

PK.402/1092/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 Juli 201, berlaku sampai tanggal 11 Juni 2015, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

j. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara, Nomor PK.401/33/03/SMC/SYB.MKS-15, diterbitkan di Makassar, tanggal 17 April 2015, berlaku sampai dengan 16 Juli 2015, oleh Kepala Bidang Status Hukum Dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar;

k. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.401/3270/DOC/DK-12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 23 Nopember 2012, berlaku sampai dengan 06 Nopember 2016, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

l. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL), Nomor B XXXIV-688/AT-54, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 Desember 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

m. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AL.302/115/10/28/15,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 April 2015, masa berlaku trayek tanggal 25 April 2015 sampai tanggal 24 Juli 2015, oleh Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut, Ditjenhubla;

n. Re-Inspection Certificate Inflatable Liferaft, Nomor 46/S/ILR/STM/2015 dan Nomor 47/S/ILR/STM/2015, dikeluarkan oleh CV. Surya Timur Marine, tanggal 17 April 2015, pemeriksaan berikutnya tanggal 16 April 2016;

o. Re-Inspection Certificate Fire Extinguisher and Co2 System, Nomor 18/S/PMK/STM/2015, dikeluarkan oleh CV. Surya Timur Marine, tanggal 17 April 2015 pemeriksaan berikutnya tanggal 16 April 2016;

p. Keterangan...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

4

p. Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/2/4/Ksop.Kpg-15, dikeluarkan di Kupang tanggal 13 Mei 2015, oleh P.H. Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang, diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

q. Manifest Muatan, dikeluarkan oleh PT. Suasana Baru Line dan diketahui Kepala

Cabang PT. Suasana Baru Line dan Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

r. Daftar Awak Kapal (Crew List), dikeluarkan di Kupang, tanggal 14 Mei 2015, oleh Kepala Cabang PT. Suasana Baru Line Kupang, dan Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandara dan Otoritas Kupang, diketahui Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

s. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor Q.1/KSOP.III/925/V/2015, diterbitkan di Kupang, tanggal 14 Mei 2015, oleh Syahbandar Kupang.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KM. Asia Raya, terdiri dari : a. ANT IV, nomor 6201034178N40311, tahun 2011, atas nama Najebunaing; b. ANT V, nomor 6200517872N52205, tahun 2005, atas nama Baleo Siregar; c. ANT V, nomor 6200190559N50213, tahun 2013, atas nama Karta; d. ATT IV, nomor 6200427187T40211, tahun 2011, atas nama Risdiyanto; e. ATT V, nomor 6200068347T50101, tahun 2001, atas nama Sutarman; f. ATT V, nomor 6201484611T50205, tahun 2005, atas nama Maksimus Kase;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Asia Raya Ex Rimba Hijau Jenis : Kapal Barang/Kapal Cargo Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia/YGWM Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1985 di Jepang/Baja Isi kotor/Isi bersih : GT. 951/NT. 611 Tanda selar : GT. 951 No.1488/Ka Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) unit Mesin Diesel HANSHIN, 6 LU 26 RG, 4

Tak Kerja Tunggal 1000 HP pada putaran 395 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 59,45 Meter Lebar : 10,50 Meter Dalam : 6,35 Meter Pemilik : Salim

Nakhoda...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

5

Nakhoda : Najebunaing Awak Kapal : 14 (empat belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 14 Mei 2015 pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya berbendera Indonesia

GT. 951, dengan Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Pelayar 24 (dua puluh

empat) orang Keleder (Pengawas Sapi), muatan 624 ekor sapi, bertolak dari

Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda;

b. Setelah kapal berlayar lebih kurang 30 menit, kapal diperiksa oleh Polisi Perairan,

kapal berlabuh jangkar pada pukul 16.00 WITA di perairan Hansisi Tenau,

Nakhoda menuju ke kantor Polisi Perairan, pada pukul 19.20 WITA Nakhoda

kembali ke kapal dan mengetahui kapalnya miring ke kiri lebih kurang 3°,

selanjutnya memerintahkan kepada perwira dan ABK jaga untuk memeriksa tanki-

tanki ballast, hasil pemeriksaan diketahui tanki ballast II kiri berkurang, dilakukan

pemeriksaan didalam palka diketahui ada kebocoran dari tank top tanki ballast II,

kemudian ditambal dengan pakal dan majun hingga kebocoran berhenti;

c. Adanya air yang bocor dari dasar palka (tank top) menyebabkan muatan sapi

bergeser dari tengah dan kanan ke arah kiri belakang, akibatnya kapal menjadi

miring ke kiri, selama Awak Kapal menambal kebocoran didalam palka, diduga

ada beberapa orang Keleder mengobrol sambil merokok di haluan kapal dan

membuang puntung rokok ke arah tumpukan rumput kering makanan sapi

disebelah kanan haluan;

d. Tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.10 WITA Nakhoda memutuskan untuk

menyandarkan kapal lagi guna mengatur muatan agar kapal tegak kembali, ketika

sedang melakukan persiapan olah gerak pada pukul 00.30 WITA diketahui adanya

api yang membakar rumput di haluan sebelah kanan;

e. Mengetahui adanya kebakaran, Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untuk

memadamkan api dengan air hydrant dan meminta bantuan melalui Radio VHF ke

kepanduan dan kapal-kapal lain tetapi tidak ada jawaban, kemudian

menggunakan lampu sorot dan paracut signal, juga menghubungi agen melalui

telepon genggam untuk meminta bantuan;

f. Pukul...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

6

f. Pukul 02.00 WITA setelah bantuan datang Nakhoda memerintahkan Awak Kapal

dan Keleder meninggalkan kapal menuju kapal tunda, Kapal SAR, Kapal Patroli

Kesyahbandaran, namun ada Keleder yang langsung melompat ke air yang

jumlahnya tidak diketahui, selanjutnya pemadaman dilakukan oleh kapal-kapal

yang berada disekitarnya, pada pukul 06.00 WITA kebakaran dapat dipadamkan;

g. Setelah semua ABK dan Keleder sampai di darat diketahui 1 (satu) orang Keleder

tidak ada, dan diketemukan meninggal dunia setelah 2 (dua) hari;

h. Dalam kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 1 (satu) orang dan 65 ekor sapi

mati, deck kapal rusak dan crane kapal tidak berfungsi.

3. Dalam peristiwa terbakarnya KM. Asia Raya, pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, di Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut, dan para Saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Najebunaing.

b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Baleo Siregar; 2) Mualim II, Karta; 3) Juru Mudi Jaga, Sudarman; 4) KKM, Risdiyanto; 5) Masinis Jaga, Maksimus Kase.

c. Saksi Lainnya :

1) DPA/Kepala Cabang PT. Suasana Baru Line Cab. Kupang, Usman Uru; 2) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kupang, Muhammad Amali Katjo, S.E.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, hari Kamis, 18 Februari 2016, di Kantor KSOP Kelas III Kupang. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

7

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Najebunaing, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam persidangan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ketebe Kedindi, Flores Tanggal : 06 April 1980 Agama : Islam Alamat : Ling Kedindi, RT.013/RW.007, Flores Manggarai Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1996, di Flores; 2) SMP, tahun 1999, di Flores; 3) SMA, tahun 2001, di Surabaya. Teknis : 1) ANT V, tahun 2004, di Semarang; 2) ANT IV, tahun 2011, di Semarang.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim II, KM. Lambang Baru, tahun 2004 s/d tahun 2005; 2) Nakhoda KM. Bintan Seraya, tahun 2005 s/d tahun 2007; 3) Nakhoda, KM. Timur Mandiri, tahun 2007 s/d tahun 2008; 4) Nakhoda, KM. Mutiara Laut, tahun 2008 s/d tahun 2009; 5) Nakhoda, KM. Kahing Tiga, tahun 2011 s/d tahun 2012; 6) Nakhoda, KM. Restoe Bumu, tahun 2012 s/d tahun 2013; 7) Nakhoda KM. Budi Mulia, tahun 2013 s/d tahun 2014; 8) Nakhoda, KM. Asia Raya, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya bendera Indonesia GT. 951, dengan Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Pelayar 24 (dua puluh empat) orang, dan muatan 624 ekor sapi bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda, cuaca cerah, angin Timur agak kencang, laut berombak kecil;

c. Setelah kapal berlayar lebih kurang 30 menit, kapal diperiksa oleh Polisi Perairan, kapal berlabuh jangkar pada pukul 16.00 WITA di perairan Hansisi Tenau, Nakhoda menuju ke kantor Polisi Perairan, pada pukul 19.20 WITA Nakhoda kembali ke kapal dan mengetahui kapalnya miring ke kiri lebih kurang 3°, selanjutnya memerintahkan kepada perwira dan ABK jaga untuk memeriksa tangki-tangki ballast, hasil pemeriksaan diketahui tanki ballast II kiri berkurang, dilakukan pemeriksaan didalam palka diketahui ada kebocoran dari tank top tanki ballast II, kemudian ditambal dengan pakal dan majun hingga berhenti;

d. Adanya air yang bocor dari dasar palka (tank top) dan mengenai sapi, menyebabkan sapi yang ditengah dan sebelah kanan bergeser ke kiri belakang, akibatnya kapal miring ke kiri, ketika Awak Kapal menambal kebocoran di dalam palka, diduga beberapa orang Keleder mengobrol sambil merokok di haluan kapal dan ada yang membuang puntung rokok mengenai tumpukan rumput kering

yang...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

8

yang ada di haluan sebelah kanan, adanya angin yang berhembus dari haluan menyebabkan puntung rokok membakar rumput kering secara perlahan-lahan;

e. Tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.10 WITA Nakhoda memutuskan untuk menyandarkan kapal lagi guna mengatur muatan agar kapal tegak kembali, ketika sedang melakukan persiapan olah gerak pada pukul 00.30 WITA diketahui adanya api yang membakar rumput di haluan sebelah kanan;

f. Mengetahui adanya kebakaran Nakhoda memerintahkan Awak Kapal untuk memadamkan dengan tabung pemadam CO2

dan air hydrant menggunakan 2 selang, dan meminta bantuan melalui Radio VHF ke kepanduan dan kapal-kapal lain namun tidak ada jawaban kemudian memerintahkan Mualim II menggunakan lampu sorot dan paracut signal, Tersangkut Nakhoda menghubungi agen melalui telepon genggam untuk meminta bantuan;

g. Setelah bantuan datang Tersangkut Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal

dan Keleder untuk meninggalkan kapal menuju Kapal Tunda, Kapal SAR dan Kapal Patroli Syahbandar, ada yang menggunakan life jacket ada yang tidak, ada beberapa Keleder yang melompat ke laut namun jumlahnya tidak diketahui, selanjutnya pemadaman dilakukan oleh kapal-kapal yang ada di sekitarnya, dipimpin oleh Kapal Patroli Syahbandar, pada pukul 06.00 WITA api dapat dipadamkan;

h. Setelah semua ABK dan Keleder sampai di darat diketahui 1 (satu) orang Keleder tidak ada, dan diketemukan meninggal dunia setelah 2 (dua) hari;

i. Dalam kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 1 (satu) orang dan 65 ekor sapi mati, deck kapal rusak dan crane kapal tidak berfungsi.

2. Saksi Mualim I, Saudara Baleo Siregar, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan

yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Cubadak Lama, Surabaya

Tanggal : 24 Oktober 1980 Agama : Kristen Protestan Alamat : Krembangan Bakti 3/6 RT.003/RW.002, Kel. Kemayoran, Kec.

Krembangan, Kab. Surabaya, Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1993; 2) SMP, tahun 1996; 3) SMA, tahun 1999 Teknis : ANT V, tahun 2005. Pengalaman...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

9

Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, KM. Bahtera Agung; 2) Mualim II, KM. Bintan Seraya; 3) Mualim I, KM. Lambang Baru; 4) Mualim I, KM. Asia Raya, bulan April 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda, muatan 624 ekor sapi. Lebih kurang pukul 14.00 WITA disekitar Pulau Kera, kapal dihentikan oleh Pol Air untuk pemeriksaan dokumen, kapal mengapung-apung. Pukul 18.00 WITA, Nakhoda memerintahkan Mualim I melalui telepon genggam untuk berlabuh jangkar 2,5 segel;

c. Pukul 19.00 WITA, Nakhoda naik ke atas kapal dan melakukan persiapan untuk

bertolak, kemudian diketahui kapal miring kiri lebih kurang 3o, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk memeriksa kapal, ada kebocoran di tank top balas 2 kiri, selanjutnya Saksi bersama ABK lainnya membuang air got palka kiri dan menutup kebocoran pada tank top dengan majun dipasak dengan kayu, kemudian ditutup dengan lem fox;

d. Tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.10 WITA, Nakhoda memerintahkan stand by untuk kembali sandar di dermaga Tenau dalam upaya perbaikan stabilitas kapal. Pukul 00.30 WITA saat Saksi berada di buritan, Mualim II melaporkan ada api/kebakaran di haluan, kemudian Saksi bersama ABK lainnya berusaha untuk memadamkan api, namun tidak berhasil;

e. Selanjutnya datang bantuan dari kapal penolong Basarnas, kapal Pandu Pelindo

KT. Bima dan KT. Anoman II untuk memadamkan api dan mengevakuasi Awak Kapal dan Keleder. Saksi bersama ABK lainnya dievakuasi oleh kapal Basarnas, kemudian dipindahkan ke kapal yang lebih besar dan dibawa ke darat.

3. Saksi Mualim II, Saudara Karta, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

b. Lahir di : Tippulu, Sulawesi Selatan

Tanggal : 25 Desember 1985 Agama : Islam Alamat : Tippulu, RT.02 Desa Kulo, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1999, di Sulawesi Selatan; 2) SMP, tahun 2002, di Sulawesi Selatan; 3) SMA, tahun 2005, di Sulawesi Selatan. Teknis : ANT V, tahun 2014, di Jakarta.

Pengalaman...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

10

Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, Danau Sentani, tahun 2005 s/d tahun 2007; 2) Juru Mudi, Belawan Raya, tahun 2010 s/d tahun 2011; 3) Juru Mudi, Kannon Baru, tahun 2011 s/d tahun 2012 4) Mualim II, KM. Asia Raya, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya bendera Indonesia GT 951, muatan 624 ekor sapi, dengan awak kapal 14 (empat belas) orang, dan pelayar 24 (dua puluh empat) orang, bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda tanpa Pandu, dengan kondisi kapal baik, draft depan 2,6 meter dan draft belakang 3,8 meter;

c. Pukul 16.00 WITA, Saksi berada di anjungan untuk cek posisi, Nakhoda turun dari

kapal karena ada pemeriksaan dokumen lengkap dari petugas Pol Air, saat itu kapal sedang berlabuh jangkar dengan jangkar kiri 2,5 segel di air. Pukul 19.00 WITA, Nakhoda kembali ke kapal dan mengetahui kapal miring, Nakhoda langsung memerintahkan Saksi bersama ABK lainnya untuk sounding tanki ballast, hasil pemeriksaan diketahui tangki ballast 2 kiri berkurang, selanjutnya Saksi bersama Serang, dan Juru Mudi turun ke palka menemukan ada kebocoran dan ada air di dasar palka sebelah kiri;

d. Saksi melaporkan kebocoran kepada Nakhoda, dan melakukan penyumbatan terhadap kebocoran dengan majun dan kayu, setelah kapal tidak bocor lagi, kapal miring karena adanya pergeseran dari muatan sapi, setelah selesai penambalan dilakukan pengaturan muatan oleh Keleder dan Saksi bersama Mualim I dan Juru Mudi saat itu sedang berada di anjungan dan deck;

e. Tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, saat Saksi akan turun ke haluan, Saksi melihat api di haluan kanan sudah membesar, Saksi berusaha memadamkan api dengan PMK dan menyemprotkan air ke api dengan selang hidran, 1 selang dipegang 5 orang, kemudian minta bantuan kapal lain yang sedang berlabuh jangkar di sekitar lokasi kejadian;

f. Setelah kapal lain datang, kapal Basarnas dan Kapal Tunda melakukan evakuasi Awak Kapal dan Keleder, Nakhoda memerintahkan meninggalkan kapal dengan Kapal Tunda, semua Awak Kapal dievakuasi ke darat ke Kantor Syahbandar Kupang;

g. Saksi menyatakan bahwa di kapal tidak pernah dilakukan pelatihan pemadaman kebakaran.

4. Saksi...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

11

4. Saksi Juru Mudi, Sudarman, tidak hadir dalam persidangan, dan tidak di BAPP di Kantor KSOP Kelas III Kupang, tidak ada keterangan yang didapat dari Saksi.

5. Saksi KKM, Risdiyanto, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan yang diambil

dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Tegal, Jawa Tengah Tanggal : 28 Agustus 1976 Agama : Islam Alamat : Jln. M. Rafadin Blok C No.8 RT.25/ Kota Samarinda,

Kalimantan Timur Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1993, di Samarinda; 2) SMP, tahun 1996, di Samarinda; 3) SMA, tahun 1999, di Samarinda.

Teknis : ATT IV, tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) KKM, KM. Kahing Tiga, 17 Juni 2013 s/d 09 Januari 2014; 2) KKM, KM. Restu Boemi, 30 Januari 2014 s/d April 2014; 3) KKM, KM. Asia Raya, 06 Mei 2014 s/d kejadian.

b. Tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya muatan 624 ekor sapi, bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda, setelah berlayar lebih kurang 30 menit Nakhoda memerintahkan stop mesin karena ada pemeriksaan dari petugas Pol Air Kupang;

c. Pukul 14.40 WITA, kapal berolah gerak dan mengubah haluan kembali dan berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Tenau Kupang, pukul 19.00 WITA Nakhoda kembali ke kapal setelah selesai pemeriksaan dokumen lengkap oleh petugas Pol Air, Nakhoda memerintahkan Saksi stand by mesin persiapan melanjutkan pelayaran ke Samarinda, tetapi kondisi kapal miring ke kiri sehingga Nakhoda memerintahkan Awak Kapal untuk memeriksa kapal di bagian deck, setelah dilakukan pemerikaan ternyata ada kebocoran pada palka di atas tanki ballast II kiri sehingga air ballast meluap ke dalam palka, selanjutnya Nakhoda memerintahkan untuk membuang air got kiri untuk menstabilkan kapal dan mengatasi kebocoran dengan cara dipasak dengan kayu dan dilem fox;

d. Pukul 00.10 WITA, Nakhoda memerintahkan stand by mesin, kapal akan

disandarkan di dermaga untuk perbaikan, tetapi di haluan ada percikan api yang menimbulkan kebakaran;

e. Saksi mengetahui kejadian karena mendengar teriakan ABK yang berada di atas deck, saat itu Saksi sedang berada di kamar mesin untuk stand by kapal akan sandar. Setelah Saksi mengetahui kebakaran, langsung menghidupkan fire pump

untuk...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

12

untuk melakukan pemadaman dibantu dengan ABK lainnya dengan 2 unit tabung pemadam kebakaran Portable Dry Chemical 9 kg dan 1 tabung busa.

6. Saksi Masinis Jaga, Maksimus Kase, tidak hadir dalam persidangan dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Maumere Tanggal : 01 Oktober 1983 Agama : Kristen Katholik Alamat : RT.16/RW.03, Kel. Wangkung, Kec. Reok, Kab. Manggarai Tengah Pendidikan Umum : - Pelaut : ATT V, tahun 2005, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Masinis II, KT. Muara Sejati, 08 September 1995 s/d 10 Januari 1996; 2) Masinis I, KT. Muara Sejati, 11 Januari 1996 s/d 12 Agustus 1996; 3) Masinis II, LCT. Bina Murni I, 12 Agustus 1996 s/d 25 Desember 1997; 4) Masinis II, KT. Selat Sunda, 26 Desember 1997 s/d 20 Mei 1998; 5) Masinis I, KT. Selat Sunda, 20 Juli 1998 s/d 22 Januari 1999; 6) Masinis I, KT. Citra Mas, 23 Januari 1999 s/d 21 Mei 1999; 7) Masinis II, KT. Melati, 02 Maret 2000 s/d 03 Mei 2001; 8) Masinis II, KT. Katelia III, 03 Mei 2001 s/d 01 Juni 2002; 9) Masinis II, KT. Tamarin V, 17 Oktober 2002 s/d 28 Oktober 2004; 10) Masinis I, KT. Tamarin III, 29 Oktober 2004 s/d 08 Mei 2006; 11) Masinis IV, KM. Pertiwi Indah, 15 Oktober 2010 s/d 21 Februari 2011; 12) Masinis II, LCT. Ayu-78, 21 Februari 2011 s/d 14 Juli 2011; 13) KKM, KM. Lintas Bahari 23, 19 Nopember 2012 s/d 14 Maret 2014; 14) Masinis II, KM. Asia Raya, 13 September 2013 s/d kejadian.

b. Saksi mempunyai tugas saat kapal akan berangkat untuk menghidupkan mesin

induk dibantu oleh Juru Minyak Jaga dan standby di kamar mesin membantu KKM saat berolah gerak

c. Tanggal 14 Mei 2015, pukul 13.15 WITA, mesin induk mulai dihidupkan, pukul 13.30 WITA, KM. Asia Raya bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Samarinda, saat bertolak bertugas jaga di kamar mesin bersama Juru Minyak, kondisi mesin dalam keadaan baik dan normal;

d. Nakhoda memerintahkan untuk standby mesin dan kapal mengapung-apung sementara, selanjutnya Nakhoda memerintahkan untuk kembali ke Pelabuhan Tenau dan berlabuh jangkar;

e. Tanggal...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

13

e. Tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, Nakhoda memerintahkan start mesin karena kapal akan kembali sandar ke dermaga untuk perbaikan pemuatan yang menyebabkan kapal miring, setelah mesin dihidupkan ada teriakan dari Keleder terjadi kebakaran di haluan kapal. Selanjutnya Saksi naik ke anjungan dan melihat api menyala dibagian haluan. Nakhoda memerintahkan seluruh ABK untuk melakukan pemadaman, Saksi langsung mengambil selang air dan menyemprotkan pada sumber api;

f. Nakhoda menghimbau kepada seluruh ABK dan Keleder supaya tidak panik dan tidak melompat ke laut sambil menunggu bantuan evakuasi dari kapal-kapal yang datang memberi pertolongan, namun ada beberapa Keleder atas inisiatif sendiri melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

7. Saksi DPA/Kepala Cabang PT. Suasana Baru Line Cab. Kupang, Usman Uru, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidang dan dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Waalupang Tanggal : 25 Juni 1954 Agama : Islam Alamat : Jl. Mautenda, RT.024/RW.005, Kel. Penkase-Oeleta, Kec.

Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1965, di Leudawan; 2) SMP, tahun 1969, di Aliur Oba; 3) SMA, tahun 1974, di Kalabahi; 4) DIII Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI), tahun

1981, di Ujung Pandang. Pengalaman bekerja : 1) Staf/Kepala Kantor Kesyahbandaran Lembar, tahun 01 Maret 1986 s/d 01 Juli

2010; 2) Kepala Cabang PT. Suasana Baru Line Cab. Kupang, 30 September 2013 s/d

sekarang.

b. Saksi mengetahui kejadian dari laporan Nakhoda melalui telepon genggam pada pukul 00.10 WITA, saat itu Saksi sedang berada di rumah. Laporan dari Nakhoda meminta fasilitas sandar, dan disetujui oleh Saksi. Sebelum Saksi berangkat 10 menit kemudian Saksi menerima telepon dari Nakhoda melaporkan kapal terbakar;

c. Setelah mengetahui kejadian Saksi langsung berangkat ke Kantor Syahbandar,

Petugas Syahbandar sudah berangkat ke lokasi dengan kapal Patroli. Saksi tidak turun ke lokasi, hanya memantau dari dermaga, dan dari dermaga api di kapal kelihatan. Kapal Syahbandar, kapal Pelindo, kapal Basarnas dan kapal-kapal

lainnya...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

14

lainnya yang sedang berlabuh jangkar di lokasi kejadian ikut membantu pemadaman;

d. Lebih kurang pukul 04.00 WITA, kapal yang mengevakuasi awak kapal dan

pelayar KM. Asia Raya sudah sandar di dermaga dan pukul 05.30 WITA, seluruh Awak Kapal dan Keleder sudah berkumpul di Kantor Syahbandar dan diketahui ada 1 (satu) orang Keleder yang belum diketahui keberadaanya;

e. Saksi sebagai Kepala Cabang bertugas untuk melayani kebutuhan di kapal, tetapi untuk kebutuhan lainnya diserahkan kepada Owner, pada saat Keleder naik 24 (dua puluh empat) orang, Saksi meminta penambahan life jacket sebanyak 25 (dua puluh lima) unit kepada Owner;

f. Setelah 2 (dua) hari kejadian, Saksi mengetahui dari Tim SAR ada korban 1 (satu) orang Keleder dan sapi mati sebanyak 65 (enam puluh lima) ekor, selanjutnya dari pihak Syahbandar melakukan pemeriksaan bersama pihak Pol Air.

8. Saksi Kepala Seksie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas III Kupang, Muhammad Amali Katjo, S.E, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Majene Tanggal : 25 Oktober 1971 Agama : Islam Alamat : Jln. Banten Perumahan Syahbandar Kupang, NTT Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1984, di Majene; 2) SMP, tahun 1987, di Makassar; 3) SMA, tahun 1990, di Makassar; 4) S1 Ekonomi, tahun 2000, di Bau – Bau.

Teknis : -

Pengalaman bekerja : 1) CPNS, Kanwil XXVII, tahun 1991 s/d tahun 1992; 2) Staf, Kantor Pelabuhan Bau-Bau, tahun 1993 s/d tahun 2005; 3) Petugas Kepelabuhanan Adpel Maumere, tahun 2006 s/d tahun 2010; 4) Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Seba, tahun 2010 s/d tahun

2012; 5) Kepala Seksie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III, Kupang, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Saksi sebagai Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli,

mempunyai tugas melakukan pengawasan keselamatan kapal dan keamanan pelabuhan pada daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan

pelabuhan...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

15

pelabuhan, melakukan penilikan kerja laut atau pengawasan tertib bandar, menempatkan kapal-kapal patroli, memberikan rekomendasi perijinan olah gerak kapal, penerbitan SPB, pengangkutan barang berbahaya, membuat BAPP serta memberikan pertolongan dalam hal terjadi kecelakaan;

c. Saksi mengetahui kejadian terbakarnya KM. Asia Raya dari anggota Perwira Jaga,

saat itu Saksi sedang berada di rumah, langsung ke lokasi kejadian untuk melihat penanganan pemadaman KM. Asia Raya;

d. Pada saat pemadaman, Saksi meminta bantuan ke kapal-kapal yang sedang

berlabuh untuk membantu pemadaman dengan memerintahkan 3 (tiga) Kapal Patroli dan meminta bantuan kapal SAR, kapal Pelindo KT. Bima V dan KT. Anoman II dengan KN. 340 sebagai komando di lokasi dan pada pukul 06.00 WITA kebakaran dapat dipadamkan;

e. Pelaksanaan evakuasi terhadap Awak Kapal dan Keleder diketahui ada sekitar 5 (lima) orang yang melompat ke air, 4 (empat) orang diketemukan dalam keadaan hidup, 1 (satu) orang saat itu belum diketemukan, baru setelah 2 hari kejadian diketemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan pada siang hari awak kapal KM. Asia Raya naik kapal untuk memantau keadaan;

f. Tanggal 15 Mei 2015 siang dilakukan evakuasi sapi/hewan yang hidup sampai malam hari, kemudian air dipompa keluar dan setelah selesai evakuasi hewan, 2 (dua) hari kemudian Saksi bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pusat turun ke lokasi kejadian untuk memeriksa kapal, ditemukan crane tidak berfungsi, bagian deck mengelupas catnya;

g. Selanjutnya dilakukan pembersihan bangkai hewan dan perawatan kapal, kemudian kapal tanpa muatan berlayar sendiri ke Surabaya untuk dock.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan, Kamis, tanggal 18 Februari 2016 di Kantor KSOP Kelas III Kupang, sehubungan dengan terbakarnya KM. Asia Raya, tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, di Perairan Kupang Nusa Tenggara Timur, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut, dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

16

a. Kapal.

KM. Asia Raya ex Rimba Hijau adalah Asia Raya jenis Kapal Motor konstruksi baja, berbendera Indonesia, GT 951 dan NT 611, dengan ukuran P x L x D (m) = 59,45 m x 10,50 m x 6,35 m, dibangun di Jepang tahun 1985, kapal berbaling-baling 1 (tunggal) geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin Diesel merk Hanshin, 6 LU 26 RG, 4 Tak Kerja Tunggal, 1000 HP pada putaran 395 Rpm, kapal dilengkapi dengan mesin bantu 1 (satu) unit merk Yanmar, 2 TL, 27 HP dan 1 (satu) unit merk Yanmar, 6 CHL-HTN, 120 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia, dengan nomor register 08296, nomor IMO 8421250, tanda klass Lambung A 100 (I) P “General Cargo Ship” dan tanda klass Mesin SM. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Tanjung Priok, tanggal 13 Desember 2012 sampai dengan tanggal 05 Januari 2013.

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh Salim, berkedudukan di Kota Medan, dilengkapi dengan Surat Laut Nomor PK.205/4213/SL-PM/DK.14 tanggal 14 Agustus 2014, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1488/Ka tanggal 08 Februari 2001, diterbitkan oleh Adpel Tanjung Perak, Surabaya, Sertifikat Garis Muat Nomor 005859, dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tanggal 19 April 2013 berlaku sampai 05 Juni 2018 dan Sertifikat Internastional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor PK.402/1092/IOPP/DK-12 tanggal 18 Juli 2012 oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

c. Awak Kapal

Sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/2/4/Ksop.Kpg-15 tanggal 13 Mei 2015 yang dikeluarkan oleh Pelaksana Harian Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang, kapal diawaki dengan Susunan Perwira Dek dan Mesin sebagai berikut :

Bagian Dek Nakhoda : Najebunaing Sertifikat ANT IV, tahun 2011; Mualim I : Baleo Siregar Sertifikat ANT V, tahun 2005; Mualim II : Karta Sertifikat ANT V, tahun 2013. Bagian Mesin K K M : Risdiyanto Sertifikat ATT IV, tahun 2011; Masinis II : Sutarman Sertifikat ATT V, tahun 2001; Masinis III : Maksimus Kase Sertifikat ATT V, tahun 2005.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan,

surat...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

17

surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut, dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 20 Januari 2016, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, di Perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah Arah dan Kecepatan Angin : Timur, 15.8 – 22.4/23.8 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut - Utara, 82.8 – 88.3/120.4 Cm/det Tinggi Gelombang : Tenggara, 1.7 M – 3.0/3.4 M Jarak Penglihatan : 8.0 – 10.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPP maupun

dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca langit cerah, angin dari Timur sepoi-sepoi, ombak laut tenang, dan jarak pandang baik (good visibility);

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat

dari BAPP dan keterangan Tersangkut dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

Ukuran-ukuran pokok pada kapal berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 59,45 m x 10,50 m x 6,35 m Tebal plat (t) = 9,0 mm = 0,009 meter LT = 1350 mm = 1,350 meter Sarat Max = 6,35 + 0,009 – 1,350 = 5,009 meter Displacement (D) = 59,45 x 10,50 x 5,009 x 0,68 x 1,025 = 2179, 339 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,30 x D = 653,801 Ton

Kapasitas...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

18

Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 1525,538 Ton Waktu berangkat d = 3,8 m da = 2,6 m d√ = 3,8 + 2,6 : 2 = 3,2 meter

D1 = 59,45 x 10,50 x 3,2 x 0,68 x 1,025 = 1392,271 Ton Lwt1 = 0,30 x D1 = 417,681 Ton Dwt1 = D1 – Lwt1 = 974,59 Ton Dari kondisi diatas ternyata KM. Asia Raya tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas. Sebelum terjadi kecelakaan KM. Asia Raya dalam keadaan terapung tegak, normal, stabilitas positif, setelah kapal mengalami kecelakaan (kebakaran) terjadi perubahan daya apung.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan dan stabilitas KM. Asia Raya sebelum dan sesudah kecelakaan (kebakaran) dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi. KM. Asia Raya sedang berlabuh jangkar, tidak sedang bernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak.

KM. Asia Raya sedang berlabuh jangkar, tidak sedang berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak tidak berhubungan dengan terjadinya kecelakaan/peristiwa.

4. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian terbakarnya KM. Asia Raya, maka penyebab terbakarnya adalah sebagai berikut :

a. Kapal memuat sapi hidup diperlukan persediaan makanan yang berupa rumput kering, untuk memudahkan pemberian makanan maka rumput kering ditumpuk di deck haluan kapal, ketika beberapa orang Keleder yang merokok di haluan kapal dan membuang puntung rokok mengenai tumpukan rumput kering maka lama

kelamaan...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

19

kelamaan membakar rumput tersebut, adanya angin yang berhembus dari haluan membuat api semakin membesar dan terjadi kebakaran.

b. Tidak adanya petugas jaga yang mengawasi atau mengontrol deck haluan, maka api yang baru kecil tidak segera diketahui, setelah api membesar baru terlihat dari anjungan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terbakarnya KM. Asia Raya adalah karena adanya puntung rokok yang membakar tumpukan rumput kering dan sebagai akibat buruknya sistem penjagaan di atas kapal.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah mengetahui kapal mengalami kemiringan, Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk melakukan pemeriksaan tanki-tanki ballast dan diketahui ada penurunan permukaan tangki ballast II, tersangkut Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk melakukan pemeriksaan didalam palka, hasil pemeriksaan diketemukan adanya kebocoran pada dasar palka (tank top) tanki ballast II, selanjutnya dilakukan penambalan kebocoran dengan majun, kayu dan dilem fox sampai kebocoran dapat diatasi;

b. Setelah upaya penambalan selesai, Nakhoda memerintahkan standby kamar mesin karena kapal akan disandarkan di dermaga dalam rangka memperbaiki kemiringan kapal karena adanya pergeseran muatan;

c. Ketika sedang melakukan persiapan kapalsandar diketahui ada api di haluan sebelah kanan, Nakhoda memerintahkan ABK untuk memadamkan dengan air hydran mengunakan 2 selang ukuran 2 inchi dan alat pemadam api ringan (CO2

dan busa), tetapi tidak berhasil;

d. Nakhoda kemudian meminta bantuan melalui Radio VHF ke kepanduan dan kapal-kapal lain tetapi tidak ada jawaban, kemudian menggunakan lampu sorot dan paracut signal, juga menghubungi agen melalui telepon genggam untuk meminta bantuan;

e. Setelah bantuan datang, Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal dan Keleder meninggalkan kapal menuju kapal tunda, Kapal SAR, Kapal Patroli Kesyahbandaran, namun ada Keleder yang langsung melompat ke air yang jumlahnya tidak diketahui, selanjutnya pemadaman dilakukan oleh kapal-kapal yang berada disekitarnya, pada pukul 06.00 WITA kebakaran dapat dipadamkan;

f. Dalam kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 1 (satu) orang dan 65 ekor sapi mati, deck kapal rusak dan crane tidak berfungsi.

Dengan...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

20

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus terbakarnya KM. Asia Raya, pada tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30 WITA, di Perairan Kupang Nusa Tenggara Timur, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Nakhoda merupakan pemimpin tertinggi diatas kapal, bertanggung jawab terhadap keselamatan kapal, awak kapal, penumpang beserta muatannya. Adanya muatan diatas deck berupa rumput kering yang mudah terbakar, tidak dilakukan pengawasan secara periodik, sehingga adanya puntung rokok yang membakar rumput tidak segera diketahui;

b. Keberadaan Keleder 24 (dua puluh empat) orang di atas kapal yang bukan Awak Kapal tidak memahami keselamatan, tidak diberikan pengarahan keselamatan dan bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari puntung rokok serta terlepas dari pengawasan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbakarnya KM. Asia Raya adalah merupakan kesalahan Nakhoda dalam menjaga keselamatan kapal berserta isinya sebagaimana kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), dan dinilai telah lalai dalam memenuhi kewajibannya sebagai Nakhoda sebagaimana diamanahkan Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang

disampaikan Tersangkut Nakhoda, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda masih muda, berlaku sopan dan tidak berbelit-belit; 2) Tersangkut belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan

profesinya sebagai Nakhoda; 3) Tersangkut merupakan tulang punggung dalam keluarga.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. PUTUSAN...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

21

D. PUTUSAN.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat (1) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa terbakarnya KM. Asia Raya, tanggal 15 Mei 2015, pukul 00.30

WITA, di Perairan Kupang Nusa Tenggara Timur, disebabkan karena adanya puntung rokok yang membakar tumpukan rumput kering dan sebagai akibat buruknya sistem jaga diatas kapal;

II. Menyatakan bahwa terbakarnya KM. Asia Raya adalah merupakan kesalahan Nakhoda dalam menjaga keselamatan kapal berserta isinya sebagaimana kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah lalai dalam memenuhi kewajibannya sesuai Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Asia Raya, bernama Najebunaing, tanggal lahir 06 April 1980, memiliki sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, Nomor 6201034178N40311, tanggal 18 Mei 2011, dengan mencabut sementara Setifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat ) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...GT 951, Awak Kapal 14 (empat belas) orang, Keleder (Pengawal sapi yang ikut berlayar) 24

22

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 11 April 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : …………….......................................................... Capt. Supardi, M.M., M. Mar. Anggota : ……………............... Dr. Capt. D.R. Sumakud, S.H., M. M., M.H., M.BA., M. Mar. Anggota : …………….................................................... Drs. Triyuswoyo, M.Sc., M.Mar.E. Anggota : ……………............................................................... Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota : ……………........................................................................... Sahat, S.H., M.H. Sekretaris : ……………......................................................................... Rinna Purba, S. H.