44’,9 03’,3 t - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... ·...

29
PUTUSAN NOMOR HK.210/12/V/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA MT. MARTHA PETROL DI PERAIRAN ALUR PELAYARAN PELABUHAN TANJUNG INTAN CILACAP Pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 16.30 WIB, MT. Martha Petrol berbendera Indonesia, GT. 25.963, Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang, dengan muatan Marine Fuel Oil (MFO) 30.000 KL, dengan sarat (draft) even keel 10.30 m bertolak dari tempat berlabuh jangkar Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap menuju tempat sandar Dermaga Jetty 3 Pertamina Cilacap dan dalam pelayarannya pada pukul 17.20 WIB kapal telah kandas pada posisi 07°-44’,9 S/109°-03’,3 T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kebocoran plat lunas pada tanki depan (fore peak), tanki dasar berganda (double bottom) sebelah kanan dari nomor I sampai dengan nomor VIII, tanki bahan bakar nomor III tengah, dan kerusakan daun kemudi beserta porosnya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/3/9/DN-15, tanggal 10 Agustus 2015, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya MT. Martha Petrol kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Cilacap, tanggal 03 Mei 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 2. Berita …

Upload: vuminh

Post on 03-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

PUTUSAN NOMOR HK.210/12/V/MP.16

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA MT. MARTHA PETROL

DI PERAIRAN ALUR PELAYARAN PELABUHAN TANJUNG INTAN CILACAP

Pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 16.30 WIB, MT. Martha Petrol berbendera Indonesia, GT. 25.963, Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang, dengan muatan Marine Fuel Oil (MFO) 30.000 KL, dengan sarat (draft) even keel 10.30 m bertolak dari tempat berlabuh jangkar Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap menuju tempat sandar Dermaga Jetty 3 Pertamina Cilacap dan dalam pelayarannya pada pukul 17.20 WIB kapal telah kandas pada posisi 07°-44’,9 S/109°-03’,3 T.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kebocoran plat lunas pada tanki depan (fore peak), tanki dasar berganda (double bottom) sebelah kanan dari nomor I sampai dengan nomor VIII, tanki bahan bakar nomor III tengah, dan kerusakan daun kemudi beserta porosnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/3/9/DN-15, tanggal 10 Agustus 2015, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya MT. Martha Petrol kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Cilacap, tanggal 03 Mei 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

2. Berita …

Page 2: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

2

2. Berita Acara Kapal Kandas, dibuat di Cilacap, tanggal 18 Juni 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol;

3. Berita Acara Penanganan MT. Martha Petrol, dibuat di Cilacap, tanggal 04 Mei 2015, oleh Owner PT Waruna Nusa Sentana, diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Cilacap, tanggal 03 dan 04 Juni 2015, oleh Tim Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap, terhadap Awak Kapal MT. Martha Petrol :

a. Nakhoda, Ismail Mangera; b. Mualim I, Jealouw Begandelu; c. KKM, Dedy Achmad Mulyadi; d. Masinis I, Achmad Asikin.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/2295/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 Juni 2013, oleh Kepala Subdit Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan Kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1239/Ppa, dikeluarkan di Belawan, tanggal 12 Juni 2009, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Utama Belawan;

c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 018344, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 September 2014, berlaku sampai dengan 03 Juli 2019, oleh Direktur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia;

d. Surat Persetujuan Berlayar, nomor JI/SYB.U/1016/04/2015, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 23 April 2015, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok;

e. Surat Persetujuan Berlayar, nomor M.2/KSOP.II/128/IV/2015, diterbitkan di Cilacap, tanggal 29 April 2015, oleh Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok;

f. Surat Persetujuan Gerak, nomor KL.210/29/6/KSOP.CLP-15, dikeluarkan

di Cilacap, tanggal 28 April 2015, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

g. Surat Pencabutan Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance), dikeluarkan di Cilacap, tanggal 30 April 2015, oleh Perwira Jaga Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

h. Surat …

Page 3: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

3

h. Surat Persetujuan Gerak, nomor KL.210/17/12/KSOP.CLP-15, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 01 Mei 2015, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

i. Surat Persetujuan Gerak, nomor KL.210/18/01/KSOP.CLP-15, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 03 Mei 2015, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

j. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/8/16/SYB-BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 07 Juli 2014, berlaku sampai tanggal 22 Juni 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

k. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/17/7/SYB-BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 07 Juli 2014, berlaku sampai tanggal 22 Juni 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

l. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor

PK.001/17/8/SYB-BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 07 Juli 2014, berlaku sampai tanggal 22 Juni 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

m. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor 026662, nomor register 12155, nomor IMO 8806199, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 September 2014, berlaku sampai dengan 03 Juli 2019, Direktur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia;

n. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor 017646, nomor register 12155, nomor IMO 8806199, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 September 2014, berlaku sampai dengan 03 Juli 2019, Direktur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia;

o. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.302/60/6/DK-14, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 September 2014, berlaku sampai tanggal 04 Oktober 2015, oleh Kepala Sub Direktorat Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

p. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara, nomor 0535-BM/D1.S-

SMC/2015, diterbitkan Batam, tanggal 21 Maret 2015, berlaku sampai dengan 20 Agustus 2015, oleh Kepala Cabang Utama Klas Batam, Biro Klasifikasi Indonesia;

q. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Sementara, nomor 2279-TP/D1.S-DOC/2014R, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Maret 2015,

berlaku …

Page 4: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

4

berlaku sampai dengan 03 Juni 2015, oleh Kepala Cabang Utama Klas Tanjung Priok, Biro Klasifikasi Indonesia;

r. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/2089/IOPP/DK-14, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2014, berlaku sampai tanggal 03 Juli 2017, oleh PH. Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

s. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Laut, nomor

PK.401/870/CLC/DK-15, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Februari 2015, berlaku sampai dengan 20 Februari 2016, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

t. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar, nomor PK.404/21/4/CLCB/DK-15, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Februari 2015, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

u. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 01-0966-DV, diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 November 2010, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

v. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.103/101/3/134/15, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 10 April 2015, masa berlaku trayek tanggal 7 April 2015 sampai tanggal 6 Juli 2015, oleh Direktur Lalu lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

w. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Udara, nomor

PK.402/2262/IAPP/DK-13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2013, berlaku sampai dengan 17 November 2016, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

x. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran, nomor PK.402/2263/ISPP/DK-13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2013, berlaku sampai dengan 17 November 2016, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal;

y. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 321/L/SDPPI/2015, tanggal berlaku 28 Januari 2015 sampai dengan 27 Januari 2020, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Kemenkominfo;

z. IMO Crew List, tanggal 25 April 2015, oleh Nakhoda, diketahui Kepala

Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap;

aa. Keterangan ...

Page 5: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

5

aa. Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/84/17/SYB.Tpr-2015,

dikeluarkan di Surabaya, tanggal 17 April 2015, oleh Kepala Seksi Kepalautan Kantor Kesyahbandaran Utama Surabaya;

bb. Loading Order, nomor 0150/E14132/LO/IV/2015-S2, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 27 April 2015, oleh Head Supply Chain and Distribution Section Pertamina Refinery Unit IV Cilacap;

cc. Loading Agreement, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 28 April 2015, oleh Loading Master PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap;

dd. Instruksi Permintaan Penyaluran (IPP Others), nomor 1312/14132/IPP/IV/2015-S2, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 30 April 2015, oleh Section Head, Pjs. Supply Chain and Distribution PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap;

ee. Berita Acara Kondisi Kapal Martha Petrol, dikeluarkan di Pelabuhan Cilacap, tanggal 17 Mei 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol;

ff. Instruksi Permintaan Penyaluran (IPP Others), nomor

1345/14132/IPP/IV/2015-S2, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 03 Mei 2015, oleh Section Head, Pjs. Supply Chain and Distribution PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap;

gg. Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Tangki Kapal, dikeluarkan di Cilacap, tanggal 01 Mei 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol, diketahui oleh Surveyor UUS Migas, dan Loading Master PT Pertamina (Persero);

hh. Laporan Kerusakan Kapal, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol;

ii. Berita Acara MT. Martha Petrol, tanggal 03 Mei 2015, oleh Nakhoda MT. Martha Petrol.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal MT. Martha Petrol, terdiri dari :

a. ANT I, nomor 6200068323N10206, tahun 2006, atas nama Ismail

Mangera, diterbitkan di Jakarta, tanggal 26 April 2006;

b. ANT I, nomor 6200077124N10111, tahun 2011, atas nama Jealouw Begandelu, diterbitkan di Jakarta, tanggal 09 Maret 2011;

c. ATT I, nomor 6200065229T10105, tahun 2005, atas nama Dedy Achmad Mulyadi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Januari 2005;

d. ATT I …

Page 6: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

6

d. ATT I, nomor 6201022442T10113, tahun 2013, atas nama Achmad Asikin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 April 2013.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Martha Petrol Eks Rangoon Jenis : Kapal Motor Tanker Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / PMYC Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1989 di Jepang / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 25.963 / NT. 11.392 Tanda selar : GT. 25.963 No.1239/PPa Tenaga Penggerak Utama : Mesin merek Mitsui B & W 9500 PS Ukuran Pokok Panjang : 173.51 Meter Lebar : 30.00 Meter Dalam : 18.40 Meter Pemilik : PT. Waruna Nusasentana Nakhoda : Ismail Mangera Awak Kapal : 27 (dua puluh tujuh) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 03 April 2015, pukul 03.06 WIB, posisi sandar di Dermaga 3 Jetty Pertamina Cilacap, MT. Martha Petrol berbendera Indonesia, GT. 25.963, Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang, selesai melaksanakan kegiatan memuat Marine Fuel Oil (MFO) sebanyak 30.000 KL, dengan kondisi sarat (draft) even keel 10,3 meter, kapal mengalami off speck pada pemuatan, maka muatan akan dibongkar kembali;

b. Berhubung dermaga akan digunakan untuk sandar kapal lain, maka

MT. Martha Petrol akan dilabuhkan pada tempat berlabuh jangkar, tanggal 01 Mei 2015, pukul 12.12 WIB kapal lepas tali terakhir (cast off all line) dan kapal berolah gerak menuju tempat berlabuh jangkar dibawah komando Nakhoda dan penasehat pandu diatas kapal, pukul 13.36 WIB kapal berlabuh jangkar pada posisi 07° - 44’,6 S / 109° - 03’,5 T;

c. Tanggal 03 Mei 2015, pukul 15.00 WIB, Nakhoda mendapat instruksi

dari pihak Pertamina Cilacap agar kapal disandarkan kembali, pukul 15.45 WIB, Nakhoda mendapat instruksi dari kepanduan agar kapal hibob jangkar dan pada pukul 16.30 WIB jangkar naik diatas air;

d. Dalam …

Page 7: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

7

d. Dalam bernavigasi dan berolah gerak, MT. Martha Petrol dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan petugas dinas jaga dianjungan yang kurang, karena tidak terdapat petugas pandu dan tidak ada Mualim I yang sedang sakit berobat didarat;

e. Pukul 16.45 WIB, kepanduan menginstruksikan agar kapal bergerak menuju alur dan direncanakan petugas pandu akan naik diantara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5;

f. Pada saat MT. Martha Petrol bernavigasi dan berolah gerak menuju alur, pukul 17.20 WIB mengalami kandas diatas gosong pasir pada kedalaman lebih kurang 7.8 meter LWS, dengan posisi 07°-44’,S/109°-03’,3 T;

g. Akibat dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun pada awalnya akibat kejadian terdapat kebocoran pada plat lunas pada tanki depan (fore peak) saja. Kapal mengalami tingkat kekandasan terberat pada ketinggian lebih kurang 2,5 meter dengan skala TPC (Ton Per Centimeter) 46,7 Ton;

h. Tanggal 04 Mei 2015, antara pukul 10.54-13.30 WIB dengan bantuan 2 (dua) unit kapal tunda dilaksanakan upaya penarikan untuk membebaskan MT. Martha Petrol dari kandas tetapi tidak berhasil dan pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 08.00-09.30 WIB dilakukan upaya yang sama dengan bantuan 3 (tiga) unit kapal tunda, tetapi hanya terjadi pergeseran posisi dan tetap tidak berhasil bebas dari kandas;

i. Akibat dari gesekan antara lunas kapal dengan gosong pasir telah memperparah kondisi kerusakan pada lunas, yaitu dengan bertambahnya kerusakan pada plat lunas tanki dasar berganda (double bottom) sebelah kanan dari nomor I sampai dengan nomor VIII, tanki bahan bakar nomor III tengah, dan kerusakan pada daun kemudi beserta porosnya;

j. Tanggal 28 Mei 2015, dilaksanakan pemindahan muatan antar kapal (ship to ship) sebanyak 5.478 KL keatas MT. Medelin Expo untuk mengurangi tingkat kekandasan dan pada tanggal 29 Mei 2015, pukul 16.48 WIB dengan bantuan 5 (lima) unit kapal tunda, MT. Martha Petrol berhasil bebas dari kandas dan kapal dilabuhkan ditempat berlabuh jangkar.

3. Dalam peristiwa kandasnya MT. Martha Petrol, pada tanggal 03 Mei 2015,

pukul 17.20 WIB, di perairan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut …

Page 8: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

8

a. Tersangkut Nakhoda, Ismail Mangera.

b. Para Saksi Anak Buah Kapal : 1) Mualim I, Jealouw Begandelu; 2) KKM, Dedy Achmad Mulyadi; 3) Masinis I, Achmad Asikin.

c. Para Saksi lainnya :

1) DPA, I. M. Hardiawan; 2) Pandu, Nurhadi Setiyawan; 3) Manager Pelayanan Kapal dan Komersial PT Pelindo III (Persero)

Cabang Tanjung Intan Cilacap, Agus Moch. Yusuf Siradj; 4) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP

Kelas II Cilacap, Muhammad Amin.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan

dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 1, pada hari Kamis, tanggal 11 Februari 2016, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 2, pada hari Selasa, tanggal 08 Maret 2016, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Ismail Mangera, dalam keadaan sehat, didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam persidangan, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Toraja Tanggal : 04 Desember 1972 Agama : Islam Alamat : Kmp. Sukapura RT 006 RW 002 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1982, di Toraja; 2) SMP, tahun 1988, di Toraja; 3) SMA, tahun 1991, di Toraja; 4) D3/MPB3, di Makassar; 5) S1 Strata B, tahun 1999, di STIP Jakarta. Teknis : ANT I, tahun 2006, di BP3IP Jakarta.

Pengalaman …

Page 9: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

9

Pengalaman berlayar : 1) Nakhoda, MT. Yunita, tahun 2009 s/d tahun 2010; 2) Nakhoda, MT. Martha Petrol, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Sampai saat kejadian kandasnya MT. Martha Petrol, Tersangkut Nakhoda belum genap 1 (satu) bulan bertugas sebagai Nakhoda diatas MT. Martha Petrol, Tersangkut Nakhoda naik diatas kapal (sign on) di Tanjung Manggis Bali dan baru pertama kali selaku Nakhoda masuk Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, radio VHF 3 (tiga) unit, echosounder 1 (satu) unit, navtex 1 (satu) unit, anemometer 1 (satu) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, gyro compass 1 (satu) unit dengan 3 (tiga) buah repeater, tachometer 1 (satu) unit, teropong 3 (tiga) buah, dan lampu navigasi 1 (satu) set, semua dalam keadaan baik dan dapat dioperasikan;

d. Tanggal 28 April 2015, pukul 18.42 WIB, MT. Martha Petrol sandar di Dermaga 3 Jetty Pertamina Cilacap untuk melakukan kegiatan memuat Marine Fuel Oil (MFO) dan pada tanggal 30 April 2015, pukul 02.06 WIB selesai memuat MFO sebanyak 30.000 KL, dengan kondisi sarat (draft) kapal even keel 10,3 meter, sedangkan sarat (draft) maksimum daerah tropik 10,7 meter;

e. Dari hasil uji laboratorium terhadap muatan ternyata terjadi off speck dan muatan harus dibongkar ulang, tetapi mengingat dermaga akan digunakan oleh kapal lain, pada tanggal 01 Mei 2015, pukul 12.12 WIB kapal lepas tali terakhir (cast off all line) untuk pindah berlabuh jangkar;

f. Ketika kapal akan berpindah tempat (shifting) terdapat petugas pandu diatas kapal, tetapi pandu turun dari kapal pada posisi antara Buoy 3 dan Buoy nomor 5, selanjutnya Tersangkut Nakhoda membawa kapal sendiri menuju tempat berlabuh jangkar dan pada pukul 13.36 WIB kapal berlabuh jangkar pada posisi 07°-44’,6 S/109°-03’,5 T untuk selanjutnya kapal menunggu instruksi untuk sandar kembali;

g. Tanggal 03 Mei 2015, pukul 13.00 WIB, Tersangkut Nakhoda diinformasikan oleh pihak Pertamina Cilacap agar melakukan persiapan untuk sandar, pukul 14.00 WIB peringatan satu jam (one hour notice), pukul 15.00 WIB. Tersangkut Nakhoda mendapat instruksi dari pihak Pertamina Cilacap agar kapal disandarkan kembali, pukul 15.45 WIB mendapat instruksi dari kepanduan agar kapal hibob jangkar dan pukul 16.30 WIB jangkar naik diatas air (anchor up);

h. Pukul …

Page 10: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

10

h. Pukul 16.45 WIB kepanduan menginstruksikan agar kapal bergerak menuju alur dan diinformasikan rencana pandu akan naik diantara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5. Kapal bernavigasi dan berolah gerak dengan kecepatan olah gerak yang variabel sampai dengan kecepatan mesin maju pelan (slow ahead) karena menyesuaikan waktu untuk bertemu dengan motor pandu diantara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5;

i. Pada saat bernavigasi dan berolah gerak, yang bertugas dinas jaga dianjungan adalah Tersangkut Nakhoda selaku pimpinan umum, Mualim II selaku navigator, Juru Mudi Jaga melayani kemudi manual atas perintah Nakhoda, Cadet Deck melayani telegraph. Sedangkan Mualim I tidak ada diatas kapal karena sedang berobat kedarat atas ijin Tersangkut Nakhoda, serta Mualim III berjaga-jaga dihaluan;

j. Ketika kapal berolah gerak menuju Buoy 0, Tersangkut Nakhoda melihat MT. Success Energy XXXII bergerak pada arah haluan dan berlabuh jangkar, sehingga Tersangkut Nakhoda berupaya untuk menyimpangi kapal tersebut dengan merubah haluan ke kanan dan haluan menuju kearah barat segaris dengan posisi antara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5, beberapa saat kemudian pada pukul 17.20 WIB kapal kandas tidak jauh dari Buoy nomor 3;

k. Tersangkut Nakhoda berdalih bahwa penyebab kandasnya MT. Martha Petrol dikarenakan pada saat itu dengan kondisi sarat (draft) 10,3 meter dan kecepatan 2 knots kapal terdorong arus barat dengan kekuatan antara 4-5 knots, sehingga kapal terdorong ke kanan dan kapal kandas diluar alur sebelah utara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5;

l. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit cerah, angin selatan dengan kecepatan sedang, keadaan laut berombak kecil, arus barat kecepatan 4-5 knots, dan daya tampak baik (good visibility);

m. Pada saat kandas Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan stop mesin, kemudian memerintahkan pemeriksaan sounding keliling kapal dan didapat hasil dengan kedalaman antara 7,8 meter sampai dengan 10 meter pada sisi lambung kiri, dan kondisi kapal miring kanan 5°;

n. Beberapa saat setelah kapal kandas petugas pandu Saudara Nurhadi Setiyawan naik keatas kapal dan setelah bertukar informasi pandu melaporkan kejadian ke menara kepanduan, sedangkan Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian kepada manajemen perusahaan dan Pertamina Cilacap, untuk mendapatkan instruksi selanjutnya;

o. Berdasarkan …

Page 11: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

11

o. Berdasarkan keterangan dari peta laut, Tersangkut Nakhoda baru mengetahui bahwa tempat kandas tersebut adalah gosong pasir dengan kedalaman antara 7,8 meter sampai dengan 10 meter LWS, dengan demikian menurut Tersangkut Nakhoda kapal mengalami tingkat kekandasan terberat pada ketinggian lebih kurang 2,5 meter dengan skala TPC 46,7 Ton;

p. Atas keputusan pihak manajemen pada tanggal 04 Mei 2015, antara pukul 10.54-13.30 WIB, kapal ditarik pada bagian buritan dengan menggunakan 2 (dua) unit kapal tunda tetapi tidak berhasil, kemudian usaha tersebut diulang pada tanggal 05 Mei 2015, antara pukul 08.00-09.30 WIB dengan menggunakan 3 (tiga) unit kapal tunda, posisi kapal hanya bergeser tetapi juga tidak berhasil diapungkan;

q. Setelah dilakukan upaya penarikan sebanyak 2 (dua) kali tetapi tidak berhasil, pihak manajemen perusahaan memutuskan untuk mengurangi jumlah muatan agar tingkat kekandasan berkurang dan pada tanggal 28 Mei 2015 dilakukan STS (Ship To Ship) sebanyak 5,478 KL MFO keatas MT. Medelin Expo, selanjutnya pada tanggal 29 Mei 2015, pukul 16.48 WIB MT. Martha Petrol berhasil diapungkan dengan ditarik oleh 5 (lima) unit kapal tunda dan kapal dilabuhkan ditempat berlabuh jangkar yang aman;

r. Akibat dari kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, tetapi kapal mengalami kebocoran plat lunas tanki depan (fore peak) pada saat pertama kandas, kemudian terjadi penambahan kerusakan akibat gesekan plat lunas dengan gosong pasir, sehingga bocor pada plat lunas tanki dasar berganda (double bottom) sebelah kanan dari nomor I sampai dengan nomor VIII, pada tanki bahan bakar III bagian tengah, dan kerusakan pada daun kemudi beserta porosnya;

s. Tersangkut Nakhoda sebelumnya belum pernah mengalami kapal kandas dan belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya, Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga dan tidak ada keahlian lain selain sebagai Awak Kapal.

2. Saksi Mualim I, Saudara Jealouw Begandelu, dalam keadaan sehat

jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tahuna Tanggal : 12 Januari 1971 Agama : Kristen Protestan Alamat : Perum Towad House Blok KK 2 Bekasi

Pendidikan …

Page 12: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

12

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1981, di Tahuna; 2) SMP, tahun 1987, di Tahuna; 3) SMA, tahun 1990, di Tahuna; 4) D III, tahun 1995, di Semarang. Teknis : 1) MPB III, tahun 1995, di Semarang; 2) ANT II, tahun 2001, di Semarang; 3) ANT I, tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, MT. Oriental Diamond, tahun 2009 s/d 2010; 2) Mualim I, MT. Durgandini, tahun 2011 s/d tahun 2012; 3) Mualim I, MT. Agiasma, tahun 2012 s/d 2013; 4) Mualim I, MT. Atlantic Point, tahun 2013 s/d 2014; 5) Mualim I, MT. Martha Petrol, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Tanggal 01 Mei 2015, Saksi ijin berobat ke Jakarta karena sakit. Saksi mendapat informasi bahwa kapal kandas dari Mualim II, tanggal 03 Mei 2015;

c. Sekembalinya dari Jakarta, tanggal 04 Mei 2015 Saksi naik ke kapal

dan kedapatan kapal sudah dalam keadaan kandas disebelah utara antara Buoy nomor 1 dan Buoy nomor 3 dekat alur perairan Pelabuhan Cilacap;

d. Menurut penuturan Mualim II kepada Saksi pada saat kapal

mengalami kandas tidak ada petugas Pandu diatas kapal, Saksi mengetahui bahwa perairan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap merupakan perairan wajib pandu dimana setiap kapal yang melakukan olah gerak diperairan tersebut dengan GT. 500 keatas wajib dipandu, sedangkan MT. Martha Petrol GT. 25.963 seharusnya ada penasehat pandu;

e. Setelah adanya kejadian kandas, Saksi melaksanakan tindakan penyelamatan dan pencegahan guna antisipasi terjadinya pencemaran. Tanggal 04 Mei 2015, tindakan penyelamatan berupa penarikan kapal dengan bantuan tug boat 3 (tiga) unit pada saat air akan pasang, namun tidak berhasil, kemudian lego jangkar dan memasang silkbar/oil boom guna antisipasi pencegahan pencemaran;

f. Akibat kandas terjadi kebocoran pada tangki plat lunas tanki depan (fore peak tank), plat lunas tanki ballast sebelah kanan dari nomor I sampai dengan tangki VIII kanan dan kapal miring lebih kurang 5° kekanan;

g. Tanggal …

Page 13: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

13

g. Tanggal 29 Mei 2015, dilakukan bongkar muatan MFO melalui ships to ships transfer sebanyak 5.478 Ton, sehingga kapal dapat mengapung lebih kurang 1,1 meter ditambah air pasang lebih kurang 2 meter dan lepas dari kandas. Selanjutnya kapal berlabuh jangkar pada tempat yang aman.

3. Saksi KKM, Saudara Dedy Achmad Mulyadi, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Banyumas

Tanggal : 04 September 1960 Agama : Islam Alamat : Cibubur Cikeas Blok GC No. 15 Cikeas, Gunung Putri Kabupaten Bogor Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1967, di Tegal; 2) SMP, tahun 1973, di Tegal; 3) SMA, tahun 1976, di Sumedang; 4) D III, tahun 1979, di Jakarta; 5) S1 Strata B, tahun 2000, di Jakarta. Teknis : 1) AMKA, tahun 1983, di Jakarta; 2) ATT II, tahun 2001, di Jakarta; 3) ATT I, tahun 2005, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) KKM, KT. Lammalco Sawa’a, mulai bulan Desember 2010 s/d

Maret 2011; 2) KKM, MT. Laksamana Sejati, mulai bulan April 2011 s/d Oktober

2011; 3) KKM, MT. Laksanaman Sejati, mulai bulan Februari 2012 s/d

Agustus 2012; 4) KKM, MT. Patriot Ceria, mulai bulan Agustus 2013 s/d Februari

2014; 5) KKM, MT. Martha Petrol, mulai bulan Juni 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20 WIB, MT. Martha Petrol telah kandas di gosong pasir dekat Buoy nomor 3 di perairan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap;

c. Pada saat kejadian Saksi berada di kamar mesin bersama Masinis I,

Masinis II, Juru Minyak, dan Cadet Mesin, Saksi sedang memimpin kegiatan olah gerak di kamar mesin;

d. MT. Martha…

Page 14: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

14

d. MT. Martha Petrol berbaling-baling tunggal dengan sistem anchor bar dan olah gerak dilayani dari kamar mesin melalui telegraph dari anjungan;

e. Pembagian tugas pada waktu berolah gerak adalah Saksi selaku pimpinan umum, Masinis I kepala pelaksana operator permesinan, Masinis II melayani telegraph dan melaksanakan anset mesin;

f. Pada saat olah gerak sebelum kandas, kondisi permesinan dalam keadaan baik, dan tidak ada gangguan dalam berolah gerak;

g. Saksi menjelaskan bahwa ketika kapal bergerak dengan kondisi mesin maju pelan (slow ahead) dengan kecepatan 8 knots, Saksi merasakan adanya gerakan kapal yang tertahan, kemudian ada perintah telegraph dari anjungan stop mesin;

h. Kemudian Saksi menerima telepon dari Mualim II dianjungan yang memberitahu bahwa kapal kandas;

i. Sebelum kapal berolah gerak Saksi mendapat perintah dari Nakhoda untuk peringatan satu jam (one hour notice) pada pukul 14.00 WIB, kemudian pukul 15.00 WIB mesin siap untuk berolah gerak (stand by engine);

j. Saksi membenarkan bahwa akibat dari kandasnya MT. Martha Petrol telah mengalami kebocoran pada tanki nomor III tengah yang berisi BBM dari kamar mesin, kemudian terjadi kebocoran pada lunas (fore peak tank), lunas tanki ballas bagian kanan dari tanki I sampai dengan tanki VIII.

4. Saksi Masinis I, Saudara Achmad Asikin, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kendal

Tanggal : 15 September 1983 Agama : Islam Alamat : Desa Pidodowetan RT 02 RW 01 Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1995, di Kendal; 2) SMP, tahun 1998, di Patebon; 3) SMA, tahun 2001, di Semarang; 4) D IV, tahun 2006, di Semarang. Teknis : 1) ATT III, tahun 2006, di Semarang; 2) ATT II, tahun 2009, di Semarang; 3) ATT I, tahun 2013, di Jakarta.

Pengalaman…

Page 15: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

15

Pengalaman berlayar : 1) Masinis II, MT. Asta Samudra, tahun 2010 s/d 2012; 2) Masinis II, MT. Medelin Atlas, tahun 2012 s/d 2013; 3) Masinis I, MT. Atlantic Point, mulai tanggal 5 Mei 2013 s/d 29 Mei

2014; 4) Masinis I, MT. Martha Petrol, mulai tanggal 05 Desember 2014 s/d

kejadian. b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20

WIB MT. Martha Petrol telah kandas di perairan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Saksi mengalaminya sendiri dan pada saat kejadian Saksi sedang berada di kamar mesin bersama KKM, Masinis II, dan Cadet Mesin;

c. Dalam kegiatan olah gerak KKM bertugas sebagai penangung jawab

umum, Saksi sebagai kepala kerja di kamar mesin untuk melayani olah gerak dan Masinis II melayani telegraph dan melaksanakan anset mesin, sedangkan Cadet Mesin mencatat dalam bell book;

d. Sebelum kapal berolah gerak pada pukul 14.00 WIB peringatan satu jam (one hour notice), kemudian dianjungan minta tes kemudi dan kamar mesin melakukan blow up engine. Semua permesinan dalam keadaan baik dan siap untuk berolah gerak;

e. Pada saat kapal bergerak maju pelan (slow ahead) atau lebih kurang pada kecepatan 8 knots, tiba-tiba Saksi merasakan adanya guncangan dan Saksi terhentak, disertai perintah mesin stop, beberapa saat kemudian diberitahu oleh KKM bahwa kapal kandas, selanjutnya Saksi memeriksa seluruh permesinan, yang hasilnya semua dalam keadaan baik;

f. Saksi menjelaskan bahwa akibat dari upaya mengapungkan MT. Martha Petrol pada saat ditarik dengan 3 (tiga) unit kapal tunda terjadi guncangan karena gesekan pada lunas dan mengakibatkan terjadinya kebocoran pada tanki BBM nomor III tengah di kamar mesin, terjadi kebocoran pada fore peak tank, dan terjadi kebocoran pada tanki ballas sebelah kanan dari nomor I sampai dengan IV.

5. Saksi DPA MT. Martha Petrol, Saudara I. M. Hardiawan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Balikpapan Tanggal : 01 Agustus 1958 Agama : Katolik Roma

Alamat …

Page 16: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

16

Alamat : Jl. Sunter II/31 Kompleks Perhubungan Laut Tanjung Priok, Jakarta Utara 14230 Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1971, di Medan; 2) SMP, tahun 1974, di Medan; 3) SMA, tahun 1979, di Jakarta. Teknis : 1) DIII AIP PB 3, tahun 1983, di Jakarta; 2) S1 PB 2, tahun 1986, di Jakarta; 3) PB I, tahun 1997, di Jakarta; 4) ANT II, tahun 1998, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) DPA, PT Arpeni, tahun 2001 s/d 2010; 2) DPA, PT Waruna Nusasentana, tahun 2011 s/d sekarang.

b. Saksi sebagai DPA di PT Waruna Nusasentana mulai tahun 2011 sampai dengan sekarang;

c. Tugas Saksi sebagai DPA adalah sebagai penghubung antara kapal dengan perusahaan, memastikan SMC manual selalu di up date, melaksanakan internal audit pelaksanaan SMC di kapal, memastikan kapal beroperasi dengan aman, dan melakukan familisasi safety untuk awak kapal;

d. Dalam keadaan darurat atau marabahaya bertindak sebagai tim, mengkoordinir untuk tanggap darurat sesuai dengan manual tanggap darurat dan memastikan dapat berhubungan dengan top management;

e. Implementasi penerapan safety yaitu pada semua kapal terdapat alat komunikasi untuk berhubungan melalui telepon, email, handphone, dan nomor telepon rumah;

f. Pada saat kejadian Saksi mendapat laporan kapal kandas pada malam hari lebih kurang antara pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB, kemudian menyuruh kepada Nakhoda untuk menutup lubang-lubang peranginan, melakukan pengukuran kedalaman (sounding) disekitar lambing kapal, menyalakan lampu-lampu sebagai tanda bahwa kapal kandas, menghubungi Pertamina dan Syahbandar, serta menanyakan kemungkinan adanya korban dan kemungkinan kapal tenggelam;

g. Selanjutnya Saksi mengadakan rapat tanggap darurat dan menanyakan kepada Nakhoda letak posisi kandas dan memberitahukan bahawa Nakhoda seharusnya tidak berlabuh jangkar

(anchor) …

Page 17: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

17

(anchor) disitu karena tidak boleh untuk berlabuh jangkar (anchor) dan seharusnya didekat Nusakambangan;

h. Dalam berkomunikasi tersebut Saksi merasakan bahwa Nakhoda merasa bersalah dan Nakhoda menyampaikan pada waktu hendak masuk terhalang oleh kapal;

i. Menurut Saksi penyebab kandas karena kapal memotong alur dan seharusnya pandu sudah naik diatas kapal serta draft kapal lebih dalam dari pada alur.

6. Saksi Pandu, Saudara Nurhadi Setiyawan, dalam keadaan sehat jasmani

dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tegal Tanggal : 09 April 1975 Agama : Islam Alamat : Jl. Nanas No. 10 Cilacap Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1987, di Slawi; 2) SMP, tahun 1990, di Slawi; 3) SMA, tahun 1993, di Slawi. Teknis : 1) ANT III, tahun 2001, d Semarang; 2) ANT II, tahun 2010, di Semarang; 3) ANT I, tahun 2014, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim III, KM. KL 7, tahun 1999 s/d 2001; 2) Mualim II, KM. Isa Mandiri, tahun 2001 s/d 2003; 3) Mualim I, KM. CJN III-26, tahun 2003 s/d 2005; 4) Pandu Laut, PT Pelindo III Cabang Banjarmasin, tahun 2008 s/d

2011; 5) Pandu Bandar, PT Pelindo III Cabang Banjarmasin, tahun 2011 s/d

2014; 6) Pandu Bandar, PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan, tahun 2014

s/d sekarang. b. Saksi membenarkan bahwa dirinya diberi tugas memandu kapal

MT. Martha Petrol dari tempat berlabuh jangkar menuju dermaga pada tanggal 03 Mei 2015, namun pada saat KM. Martha Petrol berolah gerak, Saksi bergerak naik kapal pandu dari buoy nomor 5 menuju buoy nomor 0;

c. Saksi …

Page 18: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

18

c. Saat Saksi menuju buoy nomor 0, Nakhoda memberitahukan kepada Saksi bahwa kapal tidak bergerak (kandas). Saksi melihat sendiri dan langsung menuju kapal lalu naik ke MT. Martha Petrol. Kemudian bersama ABK melakukan sounding keliling dan didapatkan kapal kandas lebih kurang 1 meter;

d. Mengingat air mendekati pasang, maka Nakhoda dan Saksi sepakat untuk berolah gerak dengan mesin mundur, namun tidak berhasil;

e. Saksi mengetahui bahwa perairan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap merupakan perairan wajib pandu dan Saksi telah melakukan familisasi selama 3 (tiga) bulan serta telah mengikuti refreshing course for maritime pilots pada tahun 2013;

f. Saksi mengatakan bahwa pada saat kapal kandas tanggal 03 Mei 2015, arus dari Selatan dengan kekuatan antara 2-3 konts, angin dari Timur dengan kekuatan lebih kurang 5 knots, sedangkan gelombang tenang.

7. Saksi Manager Pelayanan Kapal dan Komersial PT Pelindo III (Persero)

Cabang Tanjung Intan Cilacap, Saudara Agus Moch. Yusuf Siradj, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Negara, Bali Tanggal : 04 November 1966 Agama : Islam Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 56B Cilacap Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1980, di Jember, Jawa Timur; 2) SMP, tahun 1983, di Jember, Jawa Timur; 3) SMA, tahun 1986, di Jember, Jawa Timur; 4) D III Kepelautan, tahun 1991, di Semarang; 5) S1 Ekonomi, tahun 2006, di Jombang, Jawa Timur. Teknis : 1) MPB III, tahun 1993, di Semarang; 2) ANT II, tahun 2009, di Jakarta; 3) ANT I, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman bekerja :

1) Mualim III, MV. Langgeng I, tahun 1993 s/d 1994; 2) Mualim II, MV. Lancar, tahun 1994 s/d 1995; 3) Mualim I, MV. Langgeng II, tahun 1995 s/d 1996; 4) Mualim II, KMP. Gilimanuk II, tahun 1996 s/d 2000; 5) Pandu Laut, PT Pelindo III Cabang Banjarmasin, tahun 2001 s/d

2004;

6) Pandu …

Page 19: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

19

6) Pandu Bandar, PT Pelindo III Cabang Kotabaru, tahun 2004 s/d 2005;

7) Pandu Bandar, PT Pelindo III Cabang Lembar, tahun 2005 s/d 2007;

8) Pandu Bandar, PT Pelindo III Cabang Cilacap, tahun 2007 s/d 2013;

9) Manager Operasi, PT Pelindo III Cabang Kotabaru, tahun 2013 s/d 2014;

10) Manager Komersil, PT Pelindo III Cabang Cilacap, tahun 2015 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20 WIB,

MT. Martha Petrol kandas di perairan wajib pandu Pelabuhan Cilacap berdasarkan laporan dari petugas pandu;

c. Saksi adalah sebagai atasan langsung dari para pandu yang bertugas memberikan pelayanan kapal di Pelabuhan Cilacap;

d. Saksi tidak monitor terhadap pernyataan bahwa pandu yang ditugaskan saat itu, Saudara Nurhadi Setiyawan apakah benar memerintahkan kepada Nakhoda MT. Martha Petrol untuk hibob jangkar dan maju pelan menuju alur, pandu akan naik kapal antara buoy nomor 3 dan buoy nomor 5;

e. Saksi mengetahui bahwa adanya petunjuk teknis tata cara pemanduan kapal di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap yang dibuat oleh Syahbandar Tanjung Intan, Cilacap namun kurang memahami isinya termasuk pengertian “wajar dan tepat” dalam memberikan pelayanan pemanduan kapal.

8. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, KSOP

Kelas II Cilacap Saudara Muhammad Amin, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 16 April 1960 Agama : Islam

Alamat : PCI Blok C 38/08 Cilegon, Banten Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1972, di Jakarta;

2) SMP, tahun 1976, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1979, di Jakarta.

Pengalaman bekerja : 1) CPNS, tahun 1981 s/d 1982;

2) Anggota …

Page 20: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

20

2) Anggota KPLP, tahun 1982; 3) Kepala Seksi Keselamatan, tahun 2004 s/d 2009; 4) Kepala Seksi Pamtib, tahun 2009 s/d 2012; 5) Kepala Seksi KBPP, tahun 2012 s/d sekarang.

b. Pada tanggal 03 Mei 2015, lebih kurang pukul 17.30 WIB telah

terjadi kecelakaan kapal kandasnya MT. Matha Petrol;

c. Setiap terjadi kecelakaan selalu dibuatkan Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) oleh Nakhoda dan disahkan Syahbandar atas dasar laporan kecelakaan tersebut, Sayhbandar membuat Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) selanjutnya dibuat resume. Pembuatan BAPP tersebut dilakukan atas perintah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan PP Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal serta Surat Perintah Tugas dari Syahbandar;

d. LKK dibuat paling lambat 3 (tiga) hari setelah kedatangan kapal di pelabuhan;

e. Kapal yang mengalami kandas adalah MT. Martha Petrol yang sedang melakukan olah gerak di Pelabuhan Cilacap, kapal memiliki surai ijin persetujuan gerak dari Syahbandar Cilacap;

f. Menurut Saksi kandasnya MT. Martha Petrol tidak mungkin karena terkena alun, karena ukuran kapal yang besar, tetapi karena draft kapal lebih dalam dari kedalaman perairan dan juga karena tidak cermatnya Nakhoda dalam mengontrol posisi kapal, sehingga ketika haluan kapal mengarah ke daerah dangkal tidak diketahui secara dini;

g. Protap pemanduan di Pelabuhan Cilacap masih dalam proses pebaikan sehubungan dengan keluarnya Peraturan Menteri Perhubungan yang baru mengenai pemanduan;

h. Dalam pemanduan terdapat prinsip No Service No Pay yaitu dalam pemanduan pandu harus diatas kapal yang dipandu, kalau tidak dilaksanakan maka tidak harus membayar jasa pemanduan;

i. Kapal boleh tidak dipandu asalkan kapal tersebut melewati trayek secara reguler dalam waktu tertentu serta mendapat dispensasi dari Syahbandar;

j. Kantor KSOP Cilacap sudah memiliki petugas pengawas pemanduan berjumlah 2 (dua) orang yang telah mengikuti diklat;

k. Saksi …

Page 21: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

21

k. Saksi tidak menyadari bahwa Mualim I MT. Martha Petrol yang dibuat BAPP ternyata pada saat kejadian tidak berada di kapal dan Saksi juga baru menyadari bahwa terdapat kesalahan administrasi dalam pengetikan tanggal dalam proses pembuatan BAPP maupun surat menyurat terkait kandasnya MT. Martha Petrol.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan ke 1, pada hari Kamis, tanggal 11 Februari 2016, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 2, pada hari Selasa tanggal 08 Maret 2016, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan kandasnya MT. Martha Petrol, pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20 WIB, di Perairan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal. MT. Martha Petrol eks Rangoon adalah jenis tangki minyak, konstruksi

baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT. 25.963, kapal dibangun tahun 1989. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak 1 (satu), dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel, merk Mitsui B&Wf5S NOMC dengan daya 9500 HP 2 tak kerja tunggal, pada putaran 76 Rpm, kapal dilengkapi dengan 2 (dua) unit mesin bantu merk Yanmar, M 200 AL-Sif dengan daya 2 x 830 HP, Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 12155, nomor IMO 8806199, tanda klass lambung A100 “oil tanker” ESP dan tanda klass mesin SM.

Dock terakhir kapal dilaksanakan di Belawan, tanggal 28 Mei 2014 sampai dengan 23 Juni 2014.

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT Waruna Nusa Sentana, di Medan, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 1239/PPa, tanggal 12 Juni 2014, Surat Laut PK.205/2295/SL-PM/DK-13, tanggal 10 Juni 2013, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/17/7/SYB-BLW-2014, tanggal 07 Juli 2014, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/17/8/Syb-

Blw 2014…

Page 22: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

22

Blw 2014 serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalam pergerakan hanya pelayarannya dari tempat berlabuh jangkar pada posisi 07°-44’-35”S/109°-03’-29” E, menuju tempat sandar di Pelabuhan Cilacap kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Olah Gerak yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Cilacap, nomor KL.210/18/01/KSOP.CLP-15, tanggal 03 Mei 2015.

c. Awak Kapal.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 27 (dua puluh tujuh) orang dan memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Maning Document) yang dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla, nomor PK.302/60/6/DK-14, tanggal 18 September 2014 dan berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/89/17/Syb.Tpr-2015, tanggal 17 April 2015, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :

Bagian Deck

Nakhoda : Ismail Mangera sertifikat ANT I, tahun 2006; Mualim I : Jealouw Begandelu sertifikat ANT I, tahun 2011; Mualim II : Heben Oktranel sertifikat ANT II; Mualim III : Andi Manaongi P sertifikat ANT II. Bagian Mesin K K M : Dedy Achmad M sertifikat ATT I, tahun 2005; Masinis II : Achmad Asikin sertifikat ATT I; tahun 2013; Masinis III : Yakobus Naman P sertifikat ATT II; Masinis IV : Ahmadi sertifikat ATT III.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa mengenai keadaan kapal dan surat-surat kapal dapat diterima.

2. Tentang Cuaca

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 20 Januari 2016, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 03 Mei 2015,

Pukul …

Page 23: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

23

pukul 17.20 WIB, di pelabuhan Cilacap, tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah Arah dan Kecepatan Arus : Barat-Barat Laut, 22.6 – 23.6/31.2 Cm/det Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara-Selatan 1.4-2.5/5.6 knots Tinggi Gelombang : Selatan 0.8 M – 1.14/1.6 M Jarak Penglihatan : 4.0 – 7.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para saksi dalam BAPP

maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca langit cerah, angin selatan dengan kecepatan sedang, keadaan laut berombak kecil, arus barat kecepatan 4-5 knots, dan daya tampak baik (good visibility)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan

yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi tidak dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

MT. Martha Petrol dengan Surat Ukur International (1969) Nomor 1239/PPa, diterbitkan oleh Kantor Syahbandar Belawan, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 173,51 meter Lebar : 30,00 meter Dalam : 18,40 meter

Sertifikat Garis Muat International (1966) No. 018344 tanggal 19 September 2014, diterbitkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia, menerangkan sebagai berikut : - Lambung Timbul musim panas : 6663 mm - Pengurangan untuk Air Tawar : 265 mm - Lambung Timbul minimum yang diijinkan L/T min = 18,40 – 6,663 = 11,737 m - MT. Martha Petrol tercatat Draft Depan = 10,3 m Draft Belakang = 10,3 m

Page 24: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

24

Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Draft rata-rata = 10,3 M Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 18,40 -10,30 = 8,10 m MT. Martha Petrol dari kondisi diatas tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas.

KM. Martha Petrol sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah kejadian (kandas) kapal mengalami kebocoran sehingga terjadi perubahan stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan untuk MT. Martha Petrol sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima dan keadaan stabilitas setelah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) Keberadaan gosong pasir tempat MT. Martha Petrol kandas dengan kedalaman terendah 7.8 meter dibawah muka surutan terendah (LWS), bagi kapal-kapal yang memiliki sarat (draft) terdalam 6 meter atau kurang bukan merupakan bahaya navigasi, tetapi bagi kapal-kapal yang memiliki sarat (draft) diatas 6 meter yang termasuk diantaranya MT. Martha Petrol adalah merupakan bahaya navigasi. Karena merupakan bahaya navigasi seyogyanya dipasang rambu bahaya navigasi;

2) Dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, bahwa pada saat Tersangkut Nakhoda akan melayarkan kapalnya tidak membuat perencanaan pelayaran dan tidak menerapkan ilmu menjangka peta, sehingga tidak mengetahui adanya bahaya navigasi berupa gosong pasir yang harus dihindari;

3) Pada saat bernavigasi dari tempat berlabuh jangkar hingga terjadinya kapal kandas, diatas MT. Martha Petrol tidak ada penasehat pandu, bagi Tersangkut Nakhoda yang baru pertama

kali …

Page 25: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

25

kali memasuki Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, yang belum familier dengan situasi dan kondisi bahaya navigasi didaerah tersebut, keberadaan penasehat pandu diatas kapal sangat berarti untuk menjamin keselamatan kapal;

4) Berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi sudah menjadi kebiasaan bahwa dalam memandu kapal petugas pandu naik ataupun turun diantara Buoy nomor 3 dan Buoy nomor 5 alur Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, sedangkan berdasarkan Protap Pemanduan Petugas Pandu naik ataupun turun di Buoy 0. Untuk menjamin keselamatan pelayaran seyogyanya bagi kapal-kapal yang berlabuh jangkar dan akan masuk ke pelabuhan, Pandu naik sebelum kapal hibob jangkar.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Berdasarkan keterangan Saksi Perwira Mesin, dengan keadaan

mesin maju pelan (slow ahead) MT. Martha Petrol memiliki kecepatan sejati lebih kurang 8 knots, diatas kecepatan tersebut keadaan mesin masih dapat dipacu menjadi maju setengah (half ahead) dan maju penuh (full ahead) yang menghasilkan kecepatan sejati lebih cepat, sehingga didaerah pelayaran yang terbuka seperti ambang luar Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, MT. Martha Petrol masih dapat secara leluasa untuk mengatasi pengaruh gaya dari luar baik yang berupa arus, angin ataupun gelombang, dan masih memiliki kecepatan relatif yang cukup besar untuk menghindari bahaya navigasi seperti gosong pasir dimana MT. Martha Petrol kandas;

2) Dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut Nakhoda dan para Saksi, mengenai cara berolah gerak, Tersangkut Nakhoda belum secara optimal memanfaatkan potensi mesin dan kemudi untuk menghindari bahaya navigasi.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda MT. Martha Petrol tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor tehnis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian kandasnya MT. Martha Petrol, maka penyebab kandasnya adalah sebagai berikut :

a. Tidak …

Page 26: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

26

a. Tidak dipasanginya rambu bahaya navigasi pada gosong pasir dimana MT. Martha Petrol kandas, maka hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari kandasnya MT. Martha Petrol;

b. Sebelum melayarkan kapalnya Tersangkut Nakhoda tidak membuat perencanaan pelayaran, sehingga tidak mengetahui secara dini keberadaan bahaya navigasi gosong pasir di peta laut;

c. Ketika bernavigasi dari tempat berlabuh jangkar sampai dengan terjadinya kandas tidak ada petugas pandu diatas KM. Martha Petrol, sedangkan Tersangkut Nakhoda belum familier terhadap daerah pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, sehingga faktor tersebut merupakan salah satu penyebab kandasnya MT. Martha Petrol;

d. Belum dilaksanakannya pembaharuan Protap Pemanduan di Pelabuhan Cilacap, berdampak kepada kurang tertibnya dalam kinerja pelaksanaan pemanduan di Pelabuhan Cilacap dan merupakan salah satu penyebab kandasnya MT. Martha Petrol;

e. Tidak optimalnya dalam pemanfaatan mesin dalam berolah gerak merupakan salah satu penyebab kandasnya MT. Martha Petrol.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kandasnya MT. Martha Petrol adalah disebabkan oleh mata rantai akibat dari faktor tehnis perambuan, faktor organisasi pengawas keselamatan pelayaran, dan faktor kurang cakap dan tidak familiernya Tersangkut Nakhoda MT. Martha Petrol.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Paska kandasnya MT. Martha Petrol diatas gosong pasir Tersangkut Nakhoda telah mengambil tindakan yang benar dengan melakukan pengukuran (sounding) pada tanki-tanki dasar berganda (double bottom) dan melakukan pengukuran kedalaman (sounding) air laut disekitar lambung kapal;

b. Dalam upaya penyelamatan selanjutnya dilaksanakan atas dasar keputusan pihak manajemen perusahaan, sehingga dalam hal ini sudah diluar tanggung jawab Tersangkut Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya

penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang …

Page 27: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

27

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus kandasnya MT. Martha Petrol, pada tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20 WIB, di Perairan Alur Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda memiliki sertifikat kompetensi Ahli Nautika Tingkat I, yang dinilai telah memiliki keahlian dan kecakapan yang paling tinggi dalam bernavigasi dan berolah gerak, namun dalam prakteknya ketika melayarkan MT. Martha Petrol dari tempat berlabuh jangkar sampai dengan kapal kandas belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), sehingga dinilai kurang cakap dalam bernavigasi dan berolah gerak, dan belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

b. Karena dalam peristiwa kandasnya MT. Martha Petrol terdapat faktor penyebab lain yaitu faktor tehnis perambuan dan faktor organisasi keselamatan pelayaran, maka berdasarkan ketentuan Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, beban tanggung jawab tidak dapat sepenuhnya dibebankan kepada Tersangkut Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang kesalahan dan kelalaian dibebankan kepada :

1) Tersangkut Nakhoda MT. Martha Petrol karena dalam melaksanakan

kewajibannya belum sepenuhnya menggunakan kecakapannya sesuai dengan amanah Pasal 342 KUHD;

2) Komponen organisasi pengawas keselamatan pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan faktor tehnis perambuan, yang terhadap kelalaiannya akan dibuatkan rekomendasi kepada Menteri.

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut Nakhoda dan hal-

hal pribadi yang disampaikan Tersangkut Nakhoda, maka dipandang perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya sebagai Nakhoda;

2) Tersangkut …

Page 28: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

28

2) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam

keluarga. b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa kandasnya MT. Martha Petrol, tanggal 03 Mei 2015, pukul 17.20 WIB, di Perairan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, disebabkan karena kurang cakapnya Tersangkut Nakhoda MT. Martha Petrol dalam bernavigasi dan berolah gerak dan juga disebabkan karena kurang tertibnya sistim organisasi pengawas keselamatan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, serta adanya kesalahan tehnis didalam pemasangan rambu bahaya navigasi.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda telah lalai didalam menjalankan profesinya yang belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), serta mengurangi beban tanggung jawabnya sesuai amanah Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda, atas nama Ismail Mangera, tanggal lahir 04 Desember 1972, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT I, nomor 6200068323N10206, tahun 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 6 (enam) bulan.

IV. Putusan …

Page 29: 44’,9 03’,3 T - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cilacap; 4. Berita Acara Pemeriksaan

29

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 10 Mei 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ………………………………. Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar. Anggota : ………………………………. Capt. Surono, M. M. Anggota : ………………………………. Drs. Triyuswoyo, M. Si., M. Mar. Eng. Anggota : ………………………………. Ir. Budi Prasetyo Anggota : ………………………………. Edi Sunaryo, S. H, M. H. Sekretaris : ………………………………. Gunawan Y. W., S. H., M. M.