31,’5 ls/109⁰ 48,’’2 bt. -...

32
PUTUSAN NOMOR HK.210/25/XI/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. DORADO DI PERAIRAN SEBELAH BARAT MUARA SUNGAI KENDAWANGAN KALIMANTAN BARAT Pada tanggal 12 Desember 2017, KM. Dorado berbendera Indonesia, GT. 1.308, Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan pupuk dalam karung 2.000 M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak, telah mengalami kebocoran pada lambung di bawah garis air, dan pada lebih kurang pukul 16.30 WIB kapal tenggelam di Perairan Kandawangan Kalimantan Barat pada posisi 02⁰-31,’5 LS/109-48,’’2 BT. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/1/15/DN-18, tanggal 28 Mei 2018, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. Dorado kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor GM.761/1/1/UPP.KDN-2017, dibuat oleh Nakhoda di Kendawangan tanggal 14 Desember 2017, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan; 2. Berita...

Upload: doanmien

Post on 16-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

PUTUSAN NOMOR HK.210/25/XI/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. DORADO

DI PERAIRAN SEBELAH BARAT MUARA SUNGAI KENDAWANGAN KALIMANTAN BARAT

Pada tanggal 12 Desember 2017, KM. Dorado berbendera Indonesia, GT. 1.308, Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan pupuk dalam karung 2.000 M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak, telah mengalami kebocoran pada lambung di bawah garis air, dan pada lebih kurang pukul 16.30 WIB kapal tenggelam di Perairan Kandawangan Kalimantan Barat pada posisi 02⁰-31,’5 LS/109⁰-48,’’2 BT.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun

terdapat kerugian harta benda berupa kapal beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/1/15/DN-18, tanggal 28 Mei 2018, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. Dorado kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17

Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor GM.761/1/1/UPP.KDN-2017, dibuat oleh Nakhoda di Kendawangan tanggal 14 Desember 2017, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan;

2. Berita...

Page 2: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

2

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat tanggal 14 Desember 2017, oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan, terhadap Awak Kapal KM. Dorado adalah sebagai Berikut :

a. Nakhoda, Siti Aminah; b. Mualim II, Aji Gunawan Andica Yogi Saputra; c. KKM, Bambang Jalil. S; d. Jurumudi, Akmaludin.

3. Laporan Kecelakaan (Accident Report) dibuat tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda, di Kendawangan;

4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2640/HHa dikeluarkan di Pontianak, tanggal 24 Januari 2002, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak;

b. Surat Laut nomor PK.205/4334/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta tanggal 29 Agustus 2013 oleh Kepala Subdit Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan Kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang nomor PK/002/35/7/KSOP-PTK.2017, diterbitkan di Pontianak tanggal 17 Nopember 2017 berlaku sampai dengan tanggal 16 Pebruari 2018, oleh Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/43/47/KSOP/GSK-2017, diterbitkan di Gresik tanggal 8 Desember 2017 berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2018, oleh PH. Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik ;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/43/48/KSOP/GSK-2017, diterbitkan di Gresik tanggal 8 Desember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2018, oleh PH. Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik ;

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin nomor Register 11043 dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2016, berlaku sampai dengan tanggal 24 September 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) :

g. Sertrifikat Klasifikasi Lambung nomor Register 11043 dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2016 berlaku sampai dengan tanggal 24 September 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ;

h. International...

Page 3: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

3

h. International Load Line Certificate (1966) nomor 021028, dikeluarkan

Jakarta tanggal 20 Januari 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ;

i. Sertifikat Manajemen Keselamatan nomor PK.401/5341/SMC/DK-17, diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Juli 2017 berlaku sampai dengan tanggal 8 Januari 2022 ;

j. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum nomor PK.304/39/20/KSOP.2017, diterbitkan di Pontianak tanggal 23 Nopember 2017 berlaku sampai dengan tanggal 22 Desember 2017, oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak;

k. Persetujuan Rencana Pengoperasian Kapal Pada Proyek Tidak Tetap Dan Tidak Teratur Angkutan Laut Dalam Negeri nomor AL.103/2000/39759/37582/17, tanggal 1 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

l. Pemberitahuan Penambahan Pelabuhan Singgah nomor AL.103/2000/44460/42029/17, tanggal 1 Nopember 2017, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam NegeriDirektur Jenderal Perhubungan Laut;

m. Certificate Of Insfektion nomor AC.001428 berlaku sampai dengan tanggal 19 Nopember 2018, dikeluarkan di Pontianak oleh Surveyor CV. Anugerak Cisema, diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak;

n. Inflatable liferaft Test And Survey Report nomor AC.001420, tanggal 20 Nopember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 19 Nopember 2018, dikeluarkan dei Pontianak oleh Surveyor PT. Anugerah Cisema, diketahui oleh Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak;

o. Record Of Equipment For Compliance With The Indonesian Shipping ACT (PORM E) nomor PK.001/43/48/KSOP/GSK-2017, diterbitkan di Gresik tanggal 8 Desember 2017 oleh PH. Kasi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik ;

p. Surat Persetujuan Berlayar nomor SPB.IDGRE.1217.0000150, diterbitkan di Gersik tanggal 8 Desember 2017, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik;

5. Sertfikat...

Page 4: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

4

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal, terdiri dari :

a. ANT-III Manajemen nomor 6200141681M30217 atas nama Siti Aminah, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Maret 2017;

b. ANT-IV, nomor 6202112616N40317, atas nama Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, diterbitkan di Jakarta, tanggal 9 Januari 2017;

c. ATT-IV, Manajemen nomor 6200007416S40216, atas nama Bambang Jalil diterbitkan di Jakarta, tanggal 19 Juli 2016;

d. ATT-V, nomor 6201655775T50715, atas nama Teguh Radiki diterbitkan di Jakarta, tanggal 3 Desember 2015.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Dorado Jenis : Kargo Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia/YHDK Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1988/ di Jepang/Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 1308/ NT. 794 Tanda selar : GT. 1308 No.2640/HHa Tenaga Penggerak Utama : Mesin, Mitsubishi S12A2 - Tenaga Efektif

1100 HP pada Putaran 1800 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 66.96 Meter Lebar : 11.40 Meter Dalam : 6.80 Meter Pemilik : Lim Jau Heng/di Pontianak Nakhoda : Siti Aminah Awak Kapal : 15 (lima belas) orang termasuk Nakhoda

2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 09 Desember 2017, Pukul 09.23 WIB KM. Dorado,

berbendera Indonesia, GT 1.308, dengan awak kapal 15 (lima belas) orang, dan bermuatan pupuk dalam karung lebih kurang 2000 M/T, dengan kondisi Sarat (Draft) depan 4,8 meter dan belakang 5,0 meter, bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak;

b. Kapal diawaki dengan Perwira Dinas Jaga yang memadai, dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi yang memadai, kapal berlayar dalam kondisi tegak, dan sampai dengan tanggal 10 Desember 2017 kapal

berlayar...

Page 5: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

5

berlayar dalam keadaan cuaca baik, serta dengan kecepatan rata-rata 6 knots;

c. Tanggal 11 Desember 2017 pada waktu dini hari, kapal mengalami cuaca buruk dengan ombak menerpa pada sisi haluan sebelah kiri dan kapal miring ke kiri 2⁰ dengan derajat kemiringan semakin

bertambah, ketika pada akhir jaga pagi hari kemiringan kapal berada pada lebih kurang 10⁰ ke kiri;

d. Sejak awal jaga siang hari telah dilakukan pemompaan keluar air

ballas pada Tangki Ballas sebelah kiri, upaya tersebut dapat mengurangi laju pertambahan derajat kemiringan, dan pada akhir jaga siang hari derajat kemiringan berada pada kisaran 15⁰ - 20⁰ ke

kiri, kapal masih melanjutkan pelayarannya dengan haluan menuju Pontianak dan pada kecepatan antara 4-5 knots, kondisi tersebut bertahan hingga keesokan harinnya. Keadaan cuaca buruk tidak mereda dan arah ombak berubah posisi dengan menerpa pada lambung kiri kapal;

e. Tanggal 12 Desember 2017 pada waktu siang hari kondisi derajat kemiringan semakin bertambah buruk, dan pada pukul 13.30 WIB ketika terlihat jarak garis geladak (deck line) sebelah kiri terhadap garis air pada lebih kurang 10 cm, haluan kapal deviasi menuju Pelabuhan Kendawangan untuk upaya penyelamatan;

f. Atas dasar pertimbangan keselamatan Awak Kapal, maka kapal tidak laik untuk melanjutkan Pelayaran, pada pukul 15.30 WIB kapal berlabuh jangkar di Perairan Kendawangan, dan setelah mesin dimatikan secara keseluruhan (black out), pada pukul 16.30 WIB seluruh awak kapal meninggalkan kapal (abandon ships) dengan menggunakan Sekoci Penolong (Life Boat) dan Rakit Kembung (Inflatable Life Raft), sementara kondisi kapal dalam proses tenggelam;

g. Pada saat kapal melakukan deviasi haluan menuju Pelabuhan Kendawangan, sempat mengirim seruan kekalutan melalui Radio SSB dan diterima oleh beberapa kapal yang berada disekitar Perairan Kendawangan, dan setelah Awak Kapal bertahan beberapa saat di atas Sekoci dan Rakit Kembung datang KT. Long Iram untuk menolong seluruh Awak Kapal dan dievakuasi ke atas MV. Winning Brother yang sedang berlabuh jangkar di Perairan Kendawangan, dan selanjutnya pada keesokan harinya di evakuasi ke Pelabuhan Kendawangan;

h. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kapal beserta muatannya tenggelam.

3. Dalam...

Page 6: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

6

3. Dalam peristiwa Tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 16.30 WIB, di Perairan Kendawangan Kalimantan Barat, Mahkamah Pelayaran telah menetapkan Tersangkut dan para Saksi, sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Saudari Siti Aminah b. Para Saksi :

1) Mualim I, Saudara Widya Hastono; 2) Mualim II, Saudara Aji Gunawan Andica; 3) Kepala Kamar Mesin (KKM), Saudara Bambang Jalil; 4) Masinis III, Zulharfah; 5) Masinis II, Saudara Teguh Radiki; 6) Jurumudi, Saudara Akmalludin.

c. Saksi lainnya : 1) DPA, Saudari Herviana; 2) Surveyor Klas Lambung BKI, Cab. Gresik Saudara Harinurdi.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan

dengan Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. Dorado, pada tanggal 12 Desember 2017 lebih kurang pukul 16.30 WIB di Perairan Kendawangan Kalimantan Barat, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke I, pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, dan Sidang ke II, pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018, serta Sidang ke III pada hari Senin tanggal 17 September 2018 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudari Siti Aminah, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, tanpa didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 31 Januari 1975 Agama : Islam Alamat : Lagoa Terusan Gang IV C II Rt.09/Rw.03 N0.25 Kel.

Lagoa, Kec. Koja Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1996 di Jakarta; 2) SMP, tahun 1988 di Bekasi;

3) SMA,...

Page 7: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

7

3) SMA, tahun 1992 di Jakart; 4) DIII/AMI tahun 1995 di Jakarta. Teknis : ANT-III, tahun 2007 di Jakarta

Pengalaman berlayar : 1) Kadet, KM. Intan Borneo tahun 2001 s/d tahun 2002; 2) Mualim I, KM. Kannoh Sah tahun 2003 s/d tahun 2004; 3) Mualim II, MT. Asia, tahun 2004 s/d tahun 2005; 4) Mualim II, KM. Rio, tahun 2005 s/d tahun 2006; 5) Nakhoda, KM. Mega Samudera tahun 2007 s/d tahun 2009; 6) Nakhoda, KM. Pulau Atas tahun 2006 s/d tahun 2007; 7) Nakhoda, KM. Mega Samudera tahun 2007 s/d tahun 2009; 8) Nakhoda, KM Inabukwa tahun 2009 s/d tahun 2016; 9) Nakhoda, KM. Dorado tahun 2017 s/d kejadian.

b. Tersangkut Nakhoda telah menjabat selaku Nahkoda di atas KM. Dorado sejak tanggal 05 Januari 2017, atau selama lebih kurang 11 bulan sampai dengan terjadinya kecelakaan kapal, sehingga Tersangkut Nahkoda telah familier dengan kondisi bangunan dan karakteristik KM. Dorado;

c. KM. Dorado dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi berupa, Radar 1 unit, AIS 1 unit, GPS 1 unit, Echosounder 1 unit, Radio VHF 1 unit, Radio SSB 1 unit, Kompas Magnet 1 unit, EPIR”B” 1 unit, SART 2 unit, Two Way Com. 3 unit, Clinometer 1 unit, dan Anemometer 1 unit, kapal berbaling-baling tunggal dan olah geraknya di layani dari anjungan;

d. Kapal di awaki dengan Petugas Dinas Jaga antara lain, Perwira Bagian Deck 3 orang yang terdiri dari Nakhoda, Mualim I dan Mualim II , Perwira bagian mesin 3 orang terdiri Kepala Kamar Mesin (KKM), Masinis II dan Masinis III, Pembantu Dinas Jaga Bagian Deck 3 orang Juru Mudi dan Pembantu Dinas Jaga Bagian mesin 3 orang Juru Minyak. Adapun Pembagian Dinas Jaga Bagain Deck adalah, Mualim I Jaga 04.00-08.00, Nakhoda-Jaga 08.00-12.00, dan Mualim II- Jaga 12.00-16.00, dengan masing-masing setiap jaga di dampingi oleh Juru Mudi;

e. Pada tanggal 9 Desember 2017, pukul 09.23 WIB KM. Dorado, berbendera Indonesia, GT.I.308, dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan pupuk dalam karung lebih kurang 2000 M/T, Tangki Ballas kosong, Air Tawar pada Tanki depan (Fore Peak Tank) kosong, Tanki belakang (After Peak Tank) 14 M/T dan pada kondisi Sarat (Draft) depan 4,8 meter dan belakang 5,0 meter, bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak;

f. Pada...

Page 8: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

8

f. Pada saat kapal lepas dari Karang Jamuang dan haluan kapal kearah Barat, keadaan cuaca sampai dengan tanggal 10 Desember 2017 malam hari dalam keadaan baik, dan kapal berlayar dalam kondisi tegak, dengan kecepatan rata-rata 6 knots;

g. Tanggal 11 Desember 2017, pada saat serah terima jaga dengan Mualim I pukul 08.00 WIB. Kapal dalam keadaan miring 10⁰ ke kiri,

kondisi tersebut di awali sejak pukul 04.00 WIB miring ke kiri 2⁰ dengan derajat kemiringan yang semakin bertambah, keadaan cuaca pada saat itu buruk dengan arah angin dari Barat Daya dengan skala Beafort 4 dan keadaan laut dengan tinggi ombak lebih kurang 4 (empat) meter (Rough Sea), serta langit berawan banyak disertai hujan lebat;

h. Tersangkut Nakhoda selaku Perwira Dinas Jaga memerintahkan KKM untuk membuang Ballas pada tangki sebelah kiri dengan maksud untuk menyeimbangkan kemiringan kapal, upaya tersebut tidak berhasil secara signifikan untuk menyeimbangkan derajat kemiringan, namun dapat menahan laju pertambahan derajat kemiringan kapal, dan kapal masih terus melanjutkan Pelayarannya;

i. Berdasarkan pantauan Tersangkut Nakhoda pada pukul 15.00 WIB kemiringan kapal berkisar antara 15⁰-20⁰ ke kiri, karena pada waktu

itu haluan kapal telah berbelok ke kanan menuju Pelabuhan Pontianak dan ombak menerpa dari arah lambung kiri, sehingga kapal mengalami oleng, sementara upaya pemompaan air Ballas pada Tangki Ballas sebelah kiri tetap berlangsung, dan pada saat jaga Laut Tersangkut Nakhoda sempat menerima Laporan dari Mualim II mengenai hasil Pengukuran (Sounding) Tangki Ballas sebelah kiri, namun mengenai Tangki Ballas mana yang terdapat air dan berapa ketinggiannya Tersangkut Nakhoda tidak ingat;

j. Ketika Tersangkut Nakhoda jaga laut pada malam hari, kondisi kemiringan kapal semakin bertambah, dan kecepatan kapal menurun antara 4-5 knots, dan karena Tersangkut Nakhoda merasa khawatir terhadap keselamatan kapal beserta isinya, maka selepas jaga laut masih tetap berada dianjungan;

k. Pada tanggal 12 Desember 2017, siang hari kondisi kemiringan kapal

semakin bertambah buruk, Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untuk mengukur (sounding) pada Tangki Ballas sebelah kiri dan tetap melakukan pemompaan pada Tangki Ballas kiri, dan pada pukul 13.30 WIB ketika ada laporan dari ABK bahwa jarak antara permukaan air laut ke garis geladak lebih kurang 10 cm, maka Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk penyimpangan haluan (Deviation Course) menuju Pelabuhan Kendawangan;

l. Ketika...

Page 9: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

9

l. Ketika melakukan perubahan haluan, posisi kapal berada pada jarak lebih kurang 33 NM di sebelah Barat, muara Sungai Kendawangan atau pada koordinat 02⁰-26,’6 LS / 109⁰-40,’0 BT, dan berdasarkan

pertimbangan Tersangkut Nakhoda kapal tidak dapat diselamatkan, maka pada pukul 15.30 WIB diputuskan untuk berlabuh jangkar kanan 2,5 segel di air pada posisi 02⁰-31,’5 LS / 109⁰-48,’2 BT, dalam

rangka persiapan meninggalkan kapal (Abandon Ships) untuk menyelamatkan diri;

m. Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan Sekoci Penolong sebelah kanan dan 2 (dua) unit Rakit Kembung, setelah proses penurunan berhasil, Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada KKM untuk mematikan mesin secara keseluruhan (Black Out) kemudian memerintahkan seluruh ABK untuk turun ke alat penyelamat, dan pada pukul 16.30 WIB seluruh Awak Kapal berhasil turun ke Sekoci Penolong dan Rakit Kembung dengan selamat, yang turun terakhir kali adalah KKM, dengan mendahulukan Tersangkut Nakhoda karena seorang perempuan;

n. Pada tanggal 11 Desember 2017 siang hari hingga petang hari Tersangkut Nakhoda sempat berkomunikasi melalui SSB dengan KT. Citra Moro yang mempunyai Pelabuhan tujuan sama, Tersangkut Nakhoda meminta kepada KT. Citra Moro agar memberitahukan kepada kapal-kapal lain yang di jumpai, tentang kondisi yang dialami KM. Dorado, dan pada tanggal 12 Desember 2017 ketika haluan kapal deviasi ke Perairan Kendawangan, Tersangkut Nakhoda telah menyiarkan seruan kekalutan melalui SSB kepada kapal-kapal yang berada di sekitarnya dan mendapat respon dari 4 kapal yang sedang berada di daerah Perairan Kendawangan. Ketika Tersangkut Nakhoda bersama ABK lainnya bertahan di atas Sekoci Penolong dan Rakit Kembung, Tersangkut Nakhoda melanjutkan seruan kekalutan melalui Radio Komunikasi Dua Arah (Two Way Communication) dan beberapa saat kemudian datang KT. Long Iram untuk memberikan pertolongan;

o. Setelah seluruh Awak Kapal berpindah ke atas KT. Long Iram, dievakuasi ke atas MV. Winning Brother yang sedang berlabuh jangkar untuk memberikan pertolongan seperlunya, dan keesokan harinya tanggal 13 Desember 2017 seluruh korban di evakuasi ke Pelabuhan Kendawangan dengan menggunakan KT. Rita 106. Pada saat meninggalkan kapal dengan KT. Long Iram, Tersangkut Nakhoda sempat menyaksikan KM. Dorado dalam proses tenggelam secara perlahan, namun tidak dapat melihat kapal tenggelam secara keseluruhan karena cuaca pada saat itu sudah mulai gelap dan daya tampak terbatas;

p. Tersangkut Nakhoda menyatakan bahwa kondisi plat Dasar Berganda (Tank Top) pada Tanki Ballas banyak terdapat kebocoran secara

merata,...

Page 10: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

10

merata, sehingga pada saat kapal ada muatan Tanki Ballas selalu dikosongkan, kebocoran tersebut diketahui sejak Tersangkut Nakhoda naik ke atas kapal pada bulan Januari 2017 dimana kapal baru saja selesai melaksanakan pengedokan (Docking), dan selama Tersangkut Nakhoda bertugas di atas kapal belum pernah dilakukan perbaikan;

q. Pada saat kapal mengalami bencana Tersangkut Nakhoda tidak dapat menghubungi pihak Operator Kapal karena satu-satunya jalur komunikasi dengan pihak Operator Kapal adalah melalui Telpon Genggam (Hand Phone) yang pada waktu itu tidak ada sinyal, sedangkan perangkat Radio SSB tidak ada jalur komunikasinya;

r. Tersangkut Nakhoda tidak tahu dan tidak kenal dengan DPA (Designeted Person Ashore) dari Perusahaan Pelayaran Indo Vitek dan di atas KM. Dorado selama Tersangkut Nakhoda bertugas di atas kapal belum pernah di lakukan Audit ISM-Code, dan Tersangkut Nakhoda tidak mengetahui adanya Standard Operation Prosedure dalam Manual Sistem Manajemen Keselamatan, juga tidak memahami prosedur tanggap darurat dalam menangani kapal yang mengalami kebocoran, sehingga upaya penyelamatan yang dilakukan hanya berdasarkan insting saja;

s. Pada akhir keterangannya Tersangkut Nakhoda memohon untuk diringankan hukumannya, karena selain belum pernah mengalami kejadian yang serupa sebelumnya dan belum pernah di hukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya, Tersangkut Nakhoda juga merupakan tulang punggung keluarga serta tidak mempunyai keahlian lain selain sebagai pelaut.

2. Saksi Mualim I, Saudara Widya Hastono, tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke I, sesuai Surat Pernyataan ketidak hadiran dalam Sidang, tanggal 17 Juli 2018, dibuat oleh Pemilik KM. Dorado di Pontianak, Panggilan Ke II tidak hadir, sesuai Surat dari PT. Pelayaran Indo Vitek nomor 038/IV-PTK/VIII-2018, tanggal 24 Agustus 2018 dibuat oleh Direktur Utama PT. Pelayaran Indo Vitek, dan Panggilan Ke III tidak hadir, sesuai Surat dari PT. Pelayaran Indo Vitek nomor 016/IV-PTK/IX/2018, tanggal 15 September 2018 dibuat di Pontianak, bahwa yang bersangkutan tidak bisa menghadiri Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke III, dikarenakan yang bersangkutan tidak bisa dihubungi, surat kembali via JNE nomor AD24035283-SRG-KDS/PNK.AB10 242414418, dan tidak diketahui keberadaannya. Saksi tidak di buatkan Beritas Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) oleh Kepala Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan Kendawangan, sehingga dari yang bersangkutan tidak dapat diambil keterangannya maupun kesaksiannya sehubungan dengan kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Dorado.

3. Saksi...

Page 11: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

11

3. Saksi Mualim II, Saudara Aji Gunawan Andica hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Wonosobo Tanggal : 1 Maret 1995

Agama : Islam Alamat : Rt.02/Rw.006 Desa Ngalian, Kec. Wadas-Lintang Kab.

Wonosobo Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2007 di Wonosobo; 2) SMP, tahun 2010 di Wonosobo; 3) SMK Pelayaran, tahun 2013 di Purwokerto. Teknis : ATT-IV, tahun 2017 di Semarang Pengalaman berlayar : 1) Kadet, KM. Cahaya Kapuas tahun 2014 s/d tahun 2015; 2) Mualim II, KM. Dorado tahun 2017 s/d kejadian; 3) Mualim I, KM. Hasil Bahari tahun 2018 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 12 Desember 2017, lebih kurang pukul 16.30 WIB telah terjadi kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Dorado, Saksi mengalami sendiri karena sedang berada di Anjungan bersama Jurumudi Saudara Akmaluddin dan yang ada di Anjungan saat itu adalah Nakhoda, KKM, dan Mualim II, dalam dinas jaga laut Saksi mendapat tugas jaga 00.00-04.00 dan 12.00-16.00;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi, berupa antara lain, Radar, 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, SSB 1 unit, EPIR’’B’’ 1 (satu) unit, Handy Talky (two way speaker) 3 (tiga) unit, Clinometer 1 (satu) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Panjera celah 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, semua dalam keadaan baik kecuali Gyro Kompas (Kompas Gasing) dalam keadaan rusak, kemudi dilayani secara manual, dan dilengkapi dengan baling-baling tunggal, yang dioperasikan dari anjungan;

d. Tanggal 9 Desember 2017 pukul 09.23 WIB, kapal bertolak dari Pelabuhan Gersik menuju Pelabuhan Pontianak, dengan awak kapal 15 (lima belas) orang, dan muatan pupuk dalam karung sebanyak 2000 M/T, dengan Sarat (Draft) depan 4,80 meter, dan belakang 5.00 meter;

e. Tanggal 11 Desember 2017, lebih kurang pukul 05.15 WIB, ketika Saksi terbangun dari tidur, kapal terasa miring ke kiri sedikit dan besarannya berapa derajat Saksi tidak tahu secara pasti. Atas

keadaan...

Page 12: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

12

keadaan tersebut Saksi naik ke anjungan dan menanyakan kepada Mualim I selaku Perwira Dinas Jaga tentang penyebab dari miringnya kapal ke kiri, tetapi Saksi tidak mendapat jawaban secara pasti selanjutnya Saksi kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya;

f. Lebih kurang pukul 10.00 WIB, ketika Saksi bangun tidur mendengar suara ribut-ribut dari arah anjungan, Saksi langsung bergegas menuju anjungan untuk mencaritahu dan dalam perjalanannya Saksi merasakan keadaan kapal semakin miring dari sebelumnya, namun ketika Saksi sampai tangga anjungan mengurungkan niatnya, Saksi kembali turun menuju ke kamar mandi untuk cuci muka, selanjutnya Saksi meneruskan niatnya menuju anjungan, dan ketika tiba di anjungan Saksi bertemu dengan Nakhoda Saudari Siti Aminah, Jurumudi Jaga Saudara Jaja, KKM Saudara Bambang Jalil, dan Masinis III Saudara Zulharfah;

g. Ketika Saksi tiba di anjungan mendengar perintah untuk melakukan pengukuran (sounding) pada Tanki Ballas, tetapi Saksi tidak ingat perintah tersebut dari siapa, namun ketika dikonfirmasikan kepada Tersangkut Nakhoda yang mengakui bahwa perintah tersebut adalah perintahnya maka Saksi membenarkan, selanjutnya Saksi turun ke Geladak Cuaca (Main Deck), dan ketika tiba di Geladak Cuaca (Main Deck) Saksi bertemu dengan Mualim I, Jurumudi, Juru Minyak, dan Operator Crane, serta berikutnya datang Masinis I dan Masinis II;

h. Pada saat itu kondisi kapal terasa sangat miring ke kiri, tetapi Saksi

tidak mengetahui secara pasti mengenai besaran dari derajat kemiringannya, keadaan cuaca langit mendung disertai gerimis, angin kencang dari arah Barat, ombak kuat dari arah depan sebelah kiri haluan, dan air laut sekali-kali naik ke atas geladak kapal. Saksi mengambil inisiatif untuk meminta alat pengukur (sounding) tanki dari Mualim I dan segera menuju ke arah haluan bersama Mualim I Saudara Widya Hastono dan Juru Mudi Saudara Akmaludin, selanjutnya Saksi melakukan pengukuran (sounding) pada Tanki Ballas I sampai dengan IV sebelah kiri dengan hasil pada Tanki Ballas I, II, dan IV dalam keadaan kosong, dan pada Tanki Ballas III terdapat air dengan ketinggian 25cm, namun ketika dikonfirmasikan dengan keterangan Saksi pada BAPP nomor 11, Saksi merubah keterangannya bahwa yang benar ketinggian air 45cm sesuai dengan BAPP;

i. Dari hasil pengukuran (sounding) oleh Mualim I bersama Saksi dilaporkan kepada Nakhoda di anjungan, karena Saksi tidak sedang dalam dinas jaga maka Saksi kembali turun ke Geladak Cuaca (Main Deck) untuk membantu proses pembuangan air ballas pada Tanki Ballas III sebelah kiri dibawah koordinasi Masinis I. Saksi diberi tugas untuk menyiapkan pompa alkon untuk membantu membuang air pada Tanki Ballas III kiri melalui pipa udara (air pipe) dengan hasil air

yang...

Page 13: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

13

yang keluar dari pipa buangan pada pompa alkon tersendat-sendat, dan setelah pemompaan berjalan lebih kurang 1 jam, pompa alkon dimatikan karena tidak efektif, sedangkan pompa ballas tetap beroperasi. Pukul 12.00 WIB Saksi melaksanakan dinas jaga laut di anjungan sampai dengan pukul 16.00 WIB, dan kondisi kapal dalam keadaan miring kiri lebih kurang 20⁰;

j. Tanggal 12 Desember 2017 pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul

04.00 WIB melaksanakan dinas jaga laut menggantikan Nakhoda, pada saat itu haluan kapal sudah mengarah ke Pelabuhan Pontianak, keadaan kapal miring kiri lebih kurang 20⁰ dan kecepatan kapal lebih

kurang 4 knots, dan ombak dari lambung kiri. Pada saat Saksi jaga laut Nakhoda masih tetap beristirahat di anjungan;

k. Ketika Saksi melaksanakan dinas jaga laut sore hari, pada pukul

13.30 WIB Saksi diperintah Nakhoda untuk melaksanakan pengukuran (sounding) Tanki Ballas nomor III kiri, karena pada saat itu kemiringan kapal semakin bertambah. Pada saat tiba di Geladak Cuaca (Main Deck), Saksi merasa takut karena melihat jarak antara geladak dan permukaan air laut lebih kurang 10 cm serta ombak beberapa kali naik ke geladak kapal, sehingga setelah Saksi melakukan pengukuran Tanki Ballas III dengan hasil 45 cm, segera ke anjungan dan melaporkan hasilnya kepada Nakhoda;

l. Karena keadaan kapal miring ke kiri lebih kurang 30⁰, maka Saksi

melihat Nakhoda merubah haluan kapal menuju Pelabuhan Kendawangan, selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk menghidupkan Smoke Signal dan Parachute Signal beberapa kali, serta meminta bantuan kepada kapal-kapal melalui Radio VHF Channel 16 dan mendapat respon dari KT. Long Iram. Saksi melihat Nakhoda memerintahkan kepada ABK untuk mempersiapkan Sekoci Penolong dan Rakit Kembung untuk diluncurkan;

m. Lebih kurang pukul 16.15 WIB, kapal berlabuh jangkar kanan 2,5 segel, dan selanjutnya proses penurunan sekoci penolong sebelah kanan dan 2 (dua) unit Rakit Kembung dilaksanakan, namun pada saat penurunan Rakit Kembung terdapat 1 (satu) unit Rakit Kembung yang talinya lepas dan hanyut terbawa ombak. Setelah sekoci penolong dan Rakit Kembung sandar pada lambung sebelah kanan lebih kurang pukul 16.30 WIB Awak Kapal turun ke sekoci penolong dan Rakit Kembung dengan menggunakan tangga diberkasi, dengan perincian 13 orang berada di sekoci penolong dan 2 orang berada di Rakit Kembung;

n. Setelah beberapa saat bertahan di atas sekoci penolong, Saksi melihat KT. Long Iram datang dan seluruh awak kapal yang berada pada Sekoci Penolong dan Rakit Kembung pindah ke KT. Long Iram untuk dievakuasi ke MV. Winning Brother, pada saat meninggalkan

lokasi...

Page 14: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

14

lokasi kejadian Saksi sempat melihat secara samar-samar KM. Dorado mulai tenggelam. Seluruh awak kapal bermalam di atas MV. Winning Brother yang sedang berlabuh jangkar untuk alih muatan, dan keesokan harinya seluruh awak kapal dievakuasi ke Pelabuhan Kendawangan dengan menggunakan KT. Rita-106;

o. Saksi membenarkan keterangan Nakhoda bahwa pada saat meninggalkan kapal dan berada di atas sekoci penolong, Nakhoda tetap berkomunikasi melalui Radio Tangan (Two Way Com) untuk meminta bantuan kepada kapal-kapal.

4. Saksi KKM Saudara Bambang Jalil, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Pemalang

Tanggal : 16 Nopember 1965 Agama : Islam Alamat : Kampung Seraya Rt.005/Rw.001 Batu Ampar Pulau

Batam Pendidikan, Umum : 1) SD, tahun 1979 di Jakarta;

2)SMP, tahun 1982 di Jakarta; 3)SMA, tahun 1984 di Jakarta.

Teknis : 1) AMK-IS 88, tahun 1988 di Jakarta;

2)ATT-IV Mjs, tahun 2016 di Jakarta.

Pengalaman berlayar : a. Kadet, KM. Niaga XII tahun 1984 s/ d tahun 1985; b. Masinis I, KM. Kumala Karya tahun 1990 s/d tahun 1991; c. KKM, KM. Dorado tahun 2017 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 12 Desember 2017, lebih

kurang pukul 16.30 WIB, telah terjadi kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Dorado, Saksi mengalami sendiri dan saat itu sedang bertugas sebagai KKM;

c. Saksi bertugas di KM. Dorado selama 1 trip dari Pelabuhan Gresik menuju ke Pelabuhan Pontianak, kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik tanggal 9 Desember 2017 pukul 09.00 WIB, tugas KKM menyiapkan permesinan kapal untuk mendukung kegiatan kapal, dan bertanggung jawab sebagai pimpinan di kamar mesin;

d. Pada saat kapal bertolak, mesin dalam keadaaan baik, siap operasi (ready), jumlah bahan bakar minyak (BBM) lebih kurang 16.000 kilo

liter,...

Page 15: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

15

liter, pemakaian minyak untuk mesin induk dan generator 82 liter/jam, kapasitas tanki 10 metric ton kiri dan 10 metric ton (M/T) kanan;

e. Pembagian tugas jaga di kamar mesin diantaranya sebagai berikut : - Pukul 00.00 – 04.00 dan 12.00 - 16.00 adalah Masinis II; - Pukul 04.00 – 08.00 dan 16.00 - 20.00 adalah Masinis III; - Pukul 08.00 – 12.00 dan 20.00 – 24.00 adalah KKM. Saat kejadian perwira mesin yang berada di kamar mesin adalah Masinis II;

f. Pada saat kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik, cuaca baik, tidak ada ombak, pada tanggal 10 Desember 2017 malam hari terjadi hujan dan angin kencang serta ombak, sehingga kapal mengangguk kuat;

g. Tanggal 11 Desember 2017 pada pagi hari, Saksi merasakan kapal miring ke kiri, namun Saksi masih dapat menjalankan rutinitas kegiatan di kamar mesin. Saksi mendapat perintah dari Nakhoda untuk melakukan pemeriksaan pada tangki dasar berganda (Double Bottom Tank) dan memompa tanki ballas kiri, berhubung Saksi belum familier dengan kondisi kapal, maka Saksi bertanya kepada Masinis II dan Masinis III;

h. Setelah mendapat informasi tentang posisi tanki ballas, atas inisiatip sendiri dan berlawanan dengan perintah Nakhoda, Saksi melakukan pengisian tanki ballas nomor II, III dan IV dengan maksud agar kapal tegak, dan setelah dilaksanakan lebih kurang 2 jam pengisian dihentikan karena kapal hampir tegak dan dilanjutkan memompa tanki ballas sebelah kiri. Yang mengoperasikan pompa adalah Saksi sendiri karena pada saat itu Saksi sedang melaksanakan Dinas Jaga Laut 08.00 – 12.00, tetapi pada akhir jaga Saksi merasakan kapal mulai miring ke kiri lagi;

i. Tanggal 12 Desember 2017 pada lewat tengah hari, Saksi merasakan kapal semakin bertambah miring dan menurut Saksi keadaan tersebut mengancam terhadap keselamatan kapal beserta isinya, sehingga Saksi naik ke anjungan dalam rangka berkonsultasi dengan Nakhoda, mengenai alternatif untuk melanjutkan perjalanan atau stop mesin, dan Nakhoda memutuskan untuk meneruskan perjalanan dengan merubah haluan ke Pelabuhan Kendawangan, pada waktu itu kecepatan kapal 6 knots yang terlihat pada GPS. Pada saat di anjungan Saksi melihat Mualim II melemparkan Smoke Signal ke laut;

j. Lebih kurang pukul 15.00 WIB atas inisiatip sendiri Saksi membantu untuk persiapan penurunan sekoci penolong, karena Saksi mendengar telah ada perintah Nakhoda kepada Mualim II untuk mempersiapkan penurunan sekoci;

k. Lebih...

Page 16: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

16

k. Lebih kurang pukul 16.00 WIB, atau yang kemudian keterangan Saksi tersebut dirubah menjadi pukul 17.00 WIB karena ragu-ragu, Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk mematikan mesin induk dan motor bantu, kemudian Saksi kembali naik ke geladak untuk bergabung dengan awak kapal lainnya dan meninggalkan kapal dengan menggunakan Sekoci Penolong dan Rakit Kembung. Saksi merupakan orang yang terakhir kali turun dari kapal setelah Nakhoda, dan sengaja mendahulukan Nakhoda karena seorang perempuan;

l. Lebih kurang pukul 18.00 WIB, di dalam sekoci ABK menghidupkan/meluncurkan Parachute Signal sebanyak 9 buah setiap 10 menit, setelah berada di sekoci lebih kurang selama 1 jam dapat berkomunikasi dengan kapal tunda Long Iram dengan menggunakan Radio komunikasi dua arah (Two Way Communication) untuk meminta bantuan;

m. Lebih kurang 20 menit setelah berkomunikasi, kapal tunda Long Iram tiba dan memberikan pertolongan seluruh ABK dinaikan ke KT. Long Iram dan di evakuasi ke atas MV. Winning Brother, setibanya di atas MV. Winning Brother seluruh Awak Kapal 15 (lima belas) ABK diberi makan, minum dan pelayanan lainnya;

n. Tanggal 13 Desember 2017, pada siang hari seluruh Awak Kapal sebanyak 15 (lima belas) orang dibawa ke Pelabuhan Kendawangan dengan KT. Rita-106, dalam pelayaran Saksi mendapat informasi dari ABK KT. Rita 106 bahwa KM. Dorado telah tenggelam pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 14.00 WIB pada kedalaman air 20 meter, lebih kurang pukul 16.00 WIB, ABK tiba di Kantor Syahbandar Kendawangan.

5. Saksi Masinis II, Saudara Teguh Radiki hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Singkawang Tanggal : 29 Oktober 1991 Agama : Islam Alamat : Jl. Tengah No. 25 Rt. 02/Rw. 01 Kec. Singkawang Barat

Kalimantan Barat. Pendidikan Umum : 1) SD tahun 2004 di Singkawang; 2) SMP tahun 2007 di Singkawang; 3) SMA tahun 2010 di Singkawang. Teknis : ATT-V tahun 2015 di Jakarta

Pengalaman berlayar : 1) Oiler KM. Anugerah Buang tahun 2012; 2) Masinis II, KM. Wahana Nusantara tahun 2016;

3) Masinis II,...

Page 17: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

17

3) Masinis II, KM. Dorado tahun 2017; 4) Masinis II, KM. Hasil Putra III, Mret 2018.

b. Saksi mengetahui dipanggil sidang yaitu dimintai keterangan terkait

kejadian tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 16.30 WIB;

c. Saksi mengetahui kejadian tenggelamnya kapal karena mengalami sendiri, ketika itu Saksi setelah dinas jaga pada pukul 12.00-16.00 bersama Oiler Saudara Ichsan;

d. Saksi telah bertugas di KM. Dorado selama 6 bulan, dan mempunyai tugas yaitu melaksanakan tugas jaga , tanggung jawab terhadap motor bantu, pompa-pompa pesawat bantu;

e. Pompa-pompa yang ada di kapal terdiri dari pompa General Service (GS) ada 2 unit, pompa Ballast 2 (dua) unit, pompa Got (Bilges) 1 (satu) unit, adapun mesin induk 1 (satu) unit dan motor bantu ada 2 (dua) unit;

f. Kapal bertolak dari Pelabuhan Gersik tanggal 9 Desember 2017 pukul 09.00 WIB, tujuan Pelabuhan Pontianak, tanggal 10 Desember 2017, pukul 09.00 WIB, Saksi bangun tidur pada saat itu kondisi kapal miring kiri;

g. Dalam kondisi demikian KKM berinisiatif mengisi tanki Balas kanan dan membuang Ballast tangki kiri, selanjutnya seluruh tangki di sounding semua dan Saksi ikut melaksanakan sounding, hasil sounding didapatkan beberapa cm air dan yang paling banyak airnya di tanki II dan hasil soundingan tidak dicatat dalam Log Book;

h. Pada saat kejadian cuaca hujan dan laut berombak, perkiraan kemiringan kapal 25° ke kiri, selama Saksi di kapal lebih kurang 6 bulan belum pernah diadakan latihan (driil), pada saat meninggalkan kapal yang naik Life Raft Mualim II dan Jurumudi.

6. Saksi Masinis III, Saudara Zulharfah, lahir di Medan, tanggal 23 Oktober 1994, alamat rumah jln. Tirtosarti No.121 L Medan, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sesuai Surat dari PT. Pelayaran Indo Vitek nomor 016/IV-PTK/IX/2018, tanggal 15 September 2018, dibuat di Pontianak, bahwa yang bersangkutan tidak bisa menghadiri Sidang Pemeriksaan Lanjutan Ke III, dikarenakan yang bersangkutan tidak bisa dihubungi, sudah tidak bekerja lagi dan tidak diketahui keberadaannya.

Saksi tidak di buatkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) oleh Kepala Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan Kendawangan, sehingga dari yang bersangkutan tidak dapat diambil keterangan maupun kesaksiannya sehubungan dengan kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Dorado.

7. Saksi...

Page 18: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

18

7. Saksi Jurumudi Jaga, saudara Akmalludin hadir dalam Sidang Pemeriksaan

Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 11 September 1996 Agama : Islam Alamat : Jl. Lagoa Terusan Gg.IV C.II No.25 Rt.09/Rw.03

Jakarta Utara Pendidikan, Umum : 1) SD, tahun 2006 di Jakarta;

2) SMP, tahun 2011 di Jakarta; 3) SMK Pelayaran tahun 2014 di Jakarta.

Teknis : ANT-IV tahun 2018 di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) KM. Inabukwa, Kadet Dek tahun 2015 s/d tahun 2016; 2) KM. Dorado, Jurumudi tahun 2017; 3) TB. Sempana, Mualim I tahun 2018.

b. Saksi telah bertugas sebagai Jurumudi di KM. Dorado lebih kurang 10

(sepuluh) bulan sejak sebelum kapal mengalami kecelakaan. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 12 Desember 2017 lebih kurang pukul 16.30 WIB telah terjadi kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Dorado di Perairan Kendawangan. Pada saat kejadian Saksi berada di anjungan sedang melaksanakan Dinas Jaga bersama Mualim II, selain itu di anjungan juga terdapat Nakhoda, Mualim I dan KKM karena kapal dalam kondisi gawat darurat;

c. Hal ikhwal mengenai rangkaian kejadian yang Saksi ketahui adalah,

pada tanggal 11 Desember 2017 siang hari, ketika Saksi sedang istirahat tidur selepas jaga, Saksi dibangunkan oleh Jurumudi Saudara Nasrul yang memberitahukan bahwa Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk ke anjungan, tetapi ketika Saksi tiba di tangga menuju anjungan diperintah oleh Nakhoda untuk membantu kerja di Geladak Cuaca (Main Deck), sehingga Saksi kembali turun menuju Geladak Cuaca dan Saksi merasakan kapal dalam kondisi miring ke kiri;

d. Ketika Saksi tiba di geladak bertemu dengan Mualim II dan beberapa Perwira lainnya yang Saksi tidak ingat satu persatu dari mereka, selanjutnya Saksi membantu Mualim II mengoleskan pasta pada alat pengukur (sounding), kemudian bersama Mualim I membantu Mualim II melakukan pengukuran Tanki Ballas, sedangkan mengenai Tanki Ballas nomor berapa yang diukur Saksi tidak tau, kemudian Saksi melihat Mualim II ke anjungan untuk melapor kepada Nakhoda, dan beberapa saat kemudian kembali lagi ke geladak;

e. Selanjutnya...

Page 19: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

19

e. Selanjutnya Saksi membantu Mualim II untuk memasang pompa

Alkon sampai dengan pompa dioperasikan, pada saat pompa Alkon dioperasikan air yang keluar tersendat-sendat dan tidak beberapa lama pompa dimatikan, pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB Saksi bersama Mualim II melaksanakan Dinas Jaga Laut, dan pada akhir dinas jaga kondisi kapal dalam keadaan miring ke kiri, demikian juga pada saat Dinas Jaga tanggal 12 Desember 2017 dini hari kapal masih miring ke kiri, namun mengenai besarnya berapa derajat Saksi tidak ingat;

f. Pukul 13.30 WIB pada saat Saksi jaga sore hari, diperintah oleh

Nakhoda untuk membantu Mualim II melakukan pengukuran Tanki Ballas, dan menurut Mualim II terdapat air, namun mengenai Tanki Ballas nomor berapa dan ketinggiannya berapa cm, Saksi tidak tahu, pada saat itu Saksi melihat ke arah lambung kiri kapal dan terlihat jarak geladak ke garis air sudah sangat dekat karena kapal semakin miring;

g. Setelah selesai melakukan pengukuran, Saksi bersama Mualim II ke

anjungan untuk melapor kepada Nakhoda, dan setelah mendapat laporan Saksi melihat Nakhoda merubah haluan kapal menuju Pelabuhan Kendawangan, serta memerintahkan ABK untuk mempersiapkan penurunan Sekoci Penolong dan Rakit Kembung;

h. Beberapa saat kemudian kapal berlabuh jangkar, dan setelah kapal berlabuh jangkar Sekoci Penolong dan 2 (dua) Rakit Kembung diturunkan pada lambung kanan, namun 1 (satu) Rakit Kembung talinya terlepas dan hanyut terbawa ombak, selanjutnya seluruh Awak Kapal turun ke Sekoci Penolong dan Rakit Kembung dengan mengenakan Rompi Penolong (Life Jacket), dengan perincian 13 (tiga belas) orang berada di Sekoci Penolong dan 2 (dua) orang di Rakit Kembung;

i. Setelah beberapa saat berada di atas Sekoci, Saksi melihat KT. Long Iram datang, dan seluruh Awak Kapal dipindahkan ke atas KT. Long Iram untuk dievakuasi ke atas MV. Winning Brother yang sedang berlabuh jangkar, serta keesokan harinya seluruh Awak Kapal dievakuasi ke Pelabuhan Kendawangan dengan menggunakan KT. Rita 106;

j. Selama Saksi bertugas diatas KM. Dorado belum pernah dilakukan latihan Prosedur Tanggap Darurat apapun;

8. Saksi DPA Saudari Herviana, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di...

Page 20: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

20

a. Lahir di : Pontianak Tanggal : 11 Nopember 1981 Agama : Islam

Alamat : Kampung Harapan Desa Teluk Sasah Bintan Kepri Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994 di Pontianak; 2) SMP, tahun 1997 di Pontianak; 3) SMA, tahun 2000 di Pontianak; 4) DIII, Pelayaran tahun 2003 di semarang. Teknis : ANT-III tahun 2003 di Semarang.

Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, KM. Siraits tahun 2006 s/d tahun 2008; 2) Mualim III, KM. Oriental Samudera tahun 2008 s/d tahun 2009; 3) Mualim III, KM. Caraka Jaya Niaga tahun 2009; 4) DPA, PT. Indo Vitek tahun 2016 s/d sekarang.

b. Saksi bertugas sebagai DPA di PT. Indo Vitex sejak bulan Mei 2016,

dan mendapat tugas sebagai DPA di KM. Dorado lebih kurang satu setengah tahun Saksi baru 1 (satu) kali naik ke KM. Dorado, dan posisinya di Dermaga Pontianak, yang pada saat itu Saksi sedang mengecek Kapal Sinar Sentosa dan Saksi singgah naik ke kapal KM. Dorado;

c. Saksi bertugas sebagai orang yang bertanggung jawab di darat (Designated Person Ashore/DPA) dan mempunyai tugas antara lain : - Menjadi penghubung antara Nakhoda dengan Perusahaan dan

biasanya komunikasi dilakukan melalui telepon ; - Membuat manual Sistem Manajemen Keselamatan (SMK); - Berkoordinasi dengan Nakhoda untuk permasalahan yang

berhubungan dengan keselamatan kapal dan lingkungan; - Melakukan Internal Audit, memonitor pelaksanaan SMK di kapal; - Menyebarluaskan aturan-aturan baru yang dikeluarkan

Pemerintah. Namun terhadap tugas-tugas tersebut Saksi belum sepenuhnya menjalankan tugasnya.

d. Saksi tidak kenal dengan Tersangkut Nakhoda dan mengetahui adanya kecelakaan KM. Dorado dari KKM Saudara Bambang Jalil melalui WA (Whats App) selanjutnya diteruskan beritanya kepada Direktur Utama PT. Ido Vitex Bapak Suryanto, Saksi kenal dengan KKM karena pernah bekerja dalam satu kapal, sedangkan dengan Nakhoda dan ABK lainnya tidak pernah bertemu, sehingga Saksi memonitor kondisi KM. Dorado komunikasinya dengan KKM Bambang Jalil;

e. Selama...

Page 21: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

21

e. Selama ini Saksi hanya mengurus Dokumen kapal, Saksi belum pernah melakukan Internal Audit ISM-Code dan belum pernah mengadakan latihan di atas KM. Dorado, dan Saksi bertugas sebagai DPA membawahi 4 (empat) kapal diantaranya yaitu kapal Anugerah, Agung, Wahana Nusantara dan KM. Dorado, jika ada kerusakan kapal Saksi langsung ke Owner;

f. Sesuai kebijakan dalam ISM-Code seharusnya Saksi selalu berkomunikasi dengan Nakhoda karena berkaitan dengan keselamatan kapal, Saksi selama ini baru 1 (satu) kali meng audit kapal dan hasilnya alat keselamatan yang kurang, dan ABK yang kurang paham dalam menjalankan tugasnya.

9. Saksi Surveyor BKI Cabang Gersik Saudara Harinurdi hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Manado Tanggal : 17 Oktober 1964 Agama : Islam

Alamat : Permata Regency A-54 Jl. H. Kelik Jakarta Barat Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1976 di Surabaya; 2) SMP, tahun 1980 di Surabaya; 3) SMA, tahun 1983 di Surabaya; 4) D.III Teknik Perkapalan tahun 1989 di Surabaya; 5) S.I Teknik Perkapalan tahun 1997 di Surabaya. Teknis : - Pengalaman bekerja :

1) Suver Viser, PT. Manspek tahun 1989 s/d tahun 1993; 2) Surveyor, PT. BKI tahun 1989 s/d sekarang.

b. Saksi mengetahui adanya kecelakaan tenggelamnya KM. Dorado, 2

(dua) minggu sebelum menghadiri Sidang di Mahkamah Pelayaran, Saksi diberitahu oleh Kepala Cabang BKI di Surabaya;

c. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 7 Desember 2017 telah melakukan Survey Klas terhadap KM. Dorado, pada saat kapal sandar di Dermaga Petro Kimia Pelabuhan Gresik. Kondisi Palkah pada saat itu sudah hampir penuh dengan muatan, sehingga dalam pemeriksaan Lambung tidak dapat dilaksanakan pada bagian yang berada di dalam Palkah;

d. Menurut Saksi pada waktu pemeriksaan Lambung tidak boleh ada muatan, karena akan menghalangi dalam pemeriksaan gading-gading, kondisi Lambung dari dalam, dan kondisi plat dasar berganda (Tank Top), namun karena pada saat Saksi menerima Surat Tugas untuk

Survey...

Page 22: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

22

Survey Klass terhadap KM. Dorado ternyata kapal sudah ada muatan dan Survey tetap harus di lakukan untuk mempertahankan Sertifikat Klas;

e. Karena pada saat survey KM. Dorado telah ada muatan dalam Palkah yang hampir penuh, maka untuk survey Lambung Saksi hanya melaksanakan pemeriksaan pada lambung di atas garis air dari bagian luar, ambang palkah, jangkar dan mesin derek (winches), sedangkan yang lainnya tidak dilakukan. Untuk pemeriksaan plat dasar berganda (Tank Top) biasanya Saksi melakukan pengujian dengan mengisi Tanki Ballas hingga air meluap (Over Flow) untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoraan pada plat dasar berganda, tetapi untuk KM. Dorado tidak dapat dilaksanakan karena sudah tertutup oleh muatan;

f. Sehubungan dengan kondisi plat dasar berganda pada KM. Dorado, Saksi tidak berani menjamin kelaikannya, karena selain kapal tersebut sudah dalam kurun waktu satu tahun dilakukan pemeriksaan diatas dock, baru Saksi lakukan pemeriksaan ulang tanpa uji kedap terhadap plat dasar berganda dan ketika di konfirmasi dengan Tersangkut Nakhoda tentang keterangannya yang menyatakan bahwa sejak Tersangkut Nakhoda bertugas diatas KM. Dorado yaitu 11 (sebelas) bulan yang lalu atau kapal sehabis dock, ternyata dari hasil uji pres atau tekanan Tanki Dasar Berganda (Tank Top) ternyata terdapat banyak kebocoran pada bagian tanki ballas, baik yang berada pada sisi kanan maupun sisi kiri, sehingga tanki ballas selalu dalam keadaan kosong, atas pernyataan Tersangkut Nakhoda tersebut Saksi tidak berani membantahnya;

g. Menurut Saksi penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017, lebih kurang pukul 16.30 WIB adalah disebabkan adanya kebocoran pada plat lambung sebelah kiri yang berada dibawah garis air, dan juga dapat berupa kombinasi antara plat lambung pada Tanki Dasar Berganda dan plat Tanki Dasar Berganda (Tank Top) namun secara pasti Saksi tidak tahu pada bagian mana.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Panggilan ke I pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2018, di Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke II pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018, dan Panggilan ke III pada hari Senin tanggal 17 September 2018 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan Tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017, pukul 16.30 WIB, di Perairan sebelah Barat Muara Sungai Kendawangan, telah sampai

pada...

Page 23: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

23

pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal

KM. Dorado adalah jenis kapal Barang (General Cargo Ships), Konstruksi Baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT. 1.308, kapal dibangun tahun 1988 di Jepang, geladak tunggal, kapal berbaling-baling 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama merek Mitsubishi S12A2-MTK 4 Tak Kerja Tunggal tenaga Efektif 1100 HP pada Putaran 1800 Rpm, kapal dilengkapi 2 (dua) buah mesin bantu merek Mitsubishi 6 D/22/1, 225 HP, dan 1 (satu) buah mesin bantu merek Nissan RE-8, 54 HP. Ukuran kapal Panjang 66,65 meter, Lebar 11,40 meter, Dalam 6,80 meter. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Sementara (BKI) dengan nomor register 11043 dengan tanda klass :

Lambung : A 100 Ø L “General Cargo Ship”.

Mesin : SM

Kapal telah melaksanakan Docking terakhir pada tanggal 20 Oktober tahun 2016 sampai dengan tanggal 29 Nopember 2016 di Pontianak.

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh Lim Jau Heng (perorangan), yang berkedudukan di Pontianak, sedangkan untuk pengoperasian kapal diserahkan pada PT. Indo Vitex di Pontianak, kapal dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 2640/HHa diterbitkan di Pontianak tanggal 24 Januari 2002, Surat Laut nomor PK.205/4334/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta tanggal 29 Agustus 2013, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/43/47/KSOP/GSK-2017, diterbitkan di Gresik tanggal 8 Desember 2017 berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2018, dan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/43/48/KSOP/GSK-2017, diterbitkan di Gresik tanggal 8 Desember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 7 Maret 2018, serta memiliki Sertifikat-sertifikat lainnya yang masih berlaku dan ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan, Dalam pelayarannya dari Pelabuhan Gresik, menuju Pelabuhan Pontianak, kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang

dikeluarkan...

Page 24: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

24

dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik, nomor SPD.IDGRE.1217.0000150 tanggal 8 Desember 2017.

c. Awak Kapal

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 15 (lima belas) orang, Dan memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Manning), nomor PK.304/39/20/KSOP.2017, diterbitkan di Pontianak tanggal 23 Nopember 2017 berlaku sampai dengan tanggal 22 Desember 2017, oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak, untuk daerah pelayaran Lokal dan kapal diawaki dengan Susunan Perwira terdiri dari :

Bagian Deck : Nakhoda : Siti Aminah : Sertifikat ANT-III Manajemen Mualim I : Widya Hastono : Sertifikat ANT-V Mualim II : Aji Gunawan Andica

Yogi Saputra : Sertifikat ANT-IV Operasional Bagian Mesin : KKM : Bambang Jalil : Sertifikat ATT-IV Manajemen

Masinis II : Teguh Radiki : Sertifikat ATT-V Masinis III : Zulharfah : Sertifikat ATT-IV

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Dorado pada saat tenggelam di Perairan Sungai Kendawangan, mengenai keadaan kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, sesuai ketentuan pasal 173 ayat (3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku , serta diawaki dengan Susunan Perwira Deck dan Mesin yang telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67/2/3-01.

2. Tentang Cuaca

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal

7 Juni...

Page 25: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

25

7 Juni 2018, bahwa keadaan cuaca, pada tanggal 12 Desember 2017, pukul 16.30 WIB, di Perairan Sebelah Barat Muara Sungai Kendawangan, pada Koordinat 02°,31’,5”,LS/109°,48’,2”,BT adalah sebagai berikut :

Cuaca : Hujan Ringan-Hujan Sedang Arah dan Kecepatan Arus : Timur-Tenggara, 25 – 70 cm/s

Arah dan Kecepatan Angin : Barat-Barat Laut, 8 – 15 knots Tinggi Gelombang : Timur-Timur Laut, Moderate Jarak Penglihatan : : 1 – 4 mil

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal bahwa pada saat kejadian keadaan cuaca langit berawan penuh disertai hujan, angin kencang dari arah Barat (Strong Wind), laut berombak dengan ketinggian lebih kurang 2,5 meter (Moderate Sea), dan jarak tampak menengah (Moderate Visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan

cuaca yang didapat dari keterangan Tersangkut dan para Saksi dapat diterima, namun tidak signifikan untuk dijadikan sebagai salah satu dari penyebab tenggelamnya KM. Dorado.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan. 1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah

yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, serta dikuatkan oleh Bukti Laporan Kecelakaan Kapal yang disyahkan oleh Syahbandar KUPP Kelas III Pelabuhan Kendawangan bahwa muatan KM. Dorado pada saat kejadian adalah pupuk dalam karung dengan jumlah 2000 M/T;

2) Berdasarkan Surat Ukur Kapal dan Sertifikat Garis Muat : Dalam terbesar pada tengah-tengah kapal = 6,8 meter Tinggi Lambung Bebas (Free Boord) Tropik = 1,5 meter Sarat (Draft) Tropik yang diijinkan = 5,3 meter Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, Sarat (Draft) pada waktu kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik bagian depan 4,8 meter dan

belakang...

Page 26: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

26

belakang 4,9 meter atau lebih kecil dari Sarat (Draft) Tropik yang diijinkan atau jumlah muatan tidak melebihi dari Sarat (Draft) yang diijinkan;

3) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, dan Saksi Surveyor BKI Saudara Harimurdi, serta dikuatkan oleh keyakinan Majelis Hakim, dapat dipastikan telah terjadi kebocoran pada Plat lambung Tanki Ballas nomor III kiri yang berada dibawah garis air, dan juga terjadi kebocoran pada Plat Dasar Berganda (Tank Top) pada Tanki Ballas nomor III kiri, sehingga terjadi penambahan beban muatan air laut pada Palkah sebelah kiri yang mengakibatkan kapal miring kiri.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan KM. Dorado sebelum terjadinya kebocoran pada Plat Lambung dapat diterima dan keadaan muatan sesudah terjadinya kebocoran tidak dapat diterima.

b. Keadaan Stabilitas

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah

yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, dan Saksi KKM Saudara Bambang Jalil, setidak-tidaknya sejak KM. Dorado bertolak dari Pelabuhan Gresik tanggal 9 Desember 2017 pukul. 09.23 WIB sampai dengan tanggal 10 Desember 2017 tengah malam, kapal dalam kondisi tegak atau dalam keadaan Stabilitas Positif.

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, serta dikuatkan oleh bukti Laporan Kecelakaan Kapal yang disahkan oleh Syahbandar KUPP kelas III Pelabuhan Kendawangan, bahwa muatan KM. Dorado berupa pupuk dalam karung yang homogen, dan berdasarkan Ilmu Stabilitas memiliki titik berat (G) yang rendah atau jarak Meta Center (GM) yang besar atau Stabilitas Positif;

3) Berdasarkan keterangan Tersangkut Saudari Siti Aminah yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Guanwan Andica Yogi Saputra, dan Saksi KKM Saudara Bambang Jalil, stidak-tidaknya sejak tanggal 11 Desember 2017 pukul 04.00 WIB sampai dengan tanggal 12 Desember 2017 pukul 16.30 WIB atau selama 1 (satu) hari 12 jam 30 menit, KM. Dorado telah mengalami miring ke kiri 2⁰ dengan penambahan derajat

kemiringan hingga 30⁰ namun kapal tidak terbalik atau dalam

keadaan Stabilitas Positif.

Dengan...

Page 27: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

27

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan Stabilitas KM. Dorado sejak kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik hingga kapal tenggelam dalam keadaan Stabilitas Positif atau dapat diterima, dan bukan merupakan penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, bahwa KM. Dorado telah bernavigasi sejak kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik hingga Kapal berlabuh jangkar di Perairan Kendawangan, atau selama 2 hari 5 jam 35 menit dengan selamat;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti aminah yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi, fakta tidak ada yang meriwayatkan bahwa tenggelamnya KM. Dorado tanggal 12 Desember 2017 lebih kurang pukul 16.30 WIB ada korelasinya dengan cara bernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah,

yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Aji Gunawan Andica Yogi Saputra, dan Saksi Jurumudi Sudara Akmalludin, bahwa sejak kapal miring kiri 2⁰ hingga kapal miring

kiri 30⁰ dan berlabuh jangkar kapal telah berhasil berolah gerak

dengan selamat;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi, fakta tidak ada yang meriwayatkan bahwa tenggelamnya KM. Dorado ada korelasinya dengan cara berolah gerak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak sejak kapal bertolak dari Pelabuhan Gresik hingga kapal berlabuh jangkar di Perairan Kendawangan dapat diterima, dan peristiwa tenggelamnya KM. Dorado tidak ada korelasinya dengan cara bernavigasi dan cara berolah gerak.

5. Tentang...

Page 28: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

28

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor tehnis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KM. Dorado, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 3 Tentang Muatan dan Stabilitas diktum a.1) juncto a.2), pada KM. Dorado tidak terjadi kelebihan muatan, dan muatan jenis pupuk dalam karung susunannya (stowage) sangat stabil, sehingga tidak ada alasan bahwa tenggelamnya KM. Dorado sebagai akibat dari kelebihan muatan atau hilangnya daya apung cadangan (permibilitas) karena muatan, maupun sebagai akibat dari bergesernya susunan muatan yang dapat menyebabkan perubahan stabilitas secara melintang (horizontal);

b. Berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 3 Tentang Muatan dan Stabilitas diktum b.1), juncto b.2), juncto b.3), tidak kedapatan adanya bukti bahwa tenggelamnya KM. Dorado sebagai akibat dari buruknya stabilitas kapal maupun karena terjadinya perubahan stabilitas kapal;

c. Berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 3 Tentang Muatan dan Stabilitas diktum a.3), telah terdapat cukup bukti bahwa penyebab tenggelamnya KM. Dorado sebagai akibat dari bocornya Plat Lambung dibawah garis air pada Tanki Ballas III kiri dan Plat Dasar Berganda (Tank Top) pada Tanki Ballas III kiri, sehingga air laut masuk ke Tanki Ballas III kiri, terus mengalir ke Palkah sebelah kiri melalui lubang kebocoran Plat Dasar Berganda pada Tanki Ballas III kiri, sehingga air laut membasahi muatan pupuk secara berkelanjutan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasrkan bukti-bukti tersebut diatas, maka penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Bahwa Jumlah dan tata letak susunan dari muatan, baik sebelum dan sesudah terjadinya kebocoran bukan sebagai penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado;

2) Bahwa keadaan Stabilitas Kapal baik sebelum dan sesudah terjadinya kebocoran bukan sebagai penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado;

3) Bahwa dengan terjadinya kebocoran pada Plat lambung dibawah garis air pada Tanki Ballas nomor III kiri, dan pada Plat Dasar Berganda (Tank Top) Tanki Ballas nomor III kiri, maka air laut yang masuk ke Palkah sebelah kiri dan membasahi muatan pupuk secara berkelanjutan, mengakibatkan bertambahnya beban muatan pada Palkah sebelah kiri, yang mengakibatkan kapal miring ke kiri dengan penambahan drajat kemiringan, sampai dengan KM. Dorado tenggelam karena terlampui daya apung cadangannya (permibilitasnya).

6. Tentang...

Page 29: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

29

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dan berdasarkan hasil Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi fakta kejadian, bahwa dalam upaya penyelamatan kapal untuk mengatasi terjadinya kebocoran tidak dilaksanakan secara terstruktur dan tidak menggunakan Standar Prosedur Operasi Keadaan Darurat dalam menanggulangi kebocoran diatas kapal, serta Tersangkut nakhoda bertindak belum sesuai dengan Kompetensi dan Profesi yang dimilikinya, sehingga mengalami kegagalan dan kapal tenggelam;

b. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Jurumudi Saudara Akmalludin, dan Saksi DPA Saudari Herviana, bahwa selama lebih kurang 11 bulan Tersangkut Nakhoda bertugas diatas KM. Dorado, belum pernah dilaksanakan Internal Audit Koda Manajemen Keselamatan Internasional (ISM-Code), dan belum pernah dilakukan latihan-latihan tanggap darurat dalam menghadapi dan menanggulangi bila terjadi kecelakaan kapal;

c. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, yang dikuatkan oleh para Saksi fakta, bahwa dalam upaya penyelamatan jiwa para ABK, baik dalam hal menggunakan sarana komunikasi, bernavigasi, dan berolah gerak, serta dalam prosedur meninggalkan kapal (Abandon Ship) telah dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamenship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, sehubungan dengan upaya penyelamatan kapal yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah dalam menggulangi kebocoran kurang dapat diterima, sedangkan upaya penyelamatan jiwa para ABK dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017, pukul 16.30 WIB, di Perairan Sebelah Barat Muara Sungai Kendawangan, maka terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan hasil akhir Pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Dorado di Perairan Kendawangan bukan merupakan bagian dari kesalahan dalam administrasi penerbitan Surat Kapal dan Awak Kapal, faktor cuaca, faktor muatan, dan stabilitas kapal, dan faktor navigasi dan olah gerak, sebagaimana telah ditegaskan dalam pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 1, 2, 3, dan 4;

b. Bahwa...

Page 30: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

30

b. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 3 diktum

a.3), juncto nomor 5 diktum c, penyebab dari tenggelamnya KM. Dorado adalah dikarenakan terjadinya kebocoran pada Lambung Kiri dibawah garis air Tanki Ballas nomor III kiri dan kebocoran pada Plat Dasar Berganda (Tank Top) Tanki Ballas nomor 3 kiri yang merupakan bagian dari kesalahan faktor tehnik;

c. Bahwa berdasarkan Pendapat mahkamah Pelayaran nomor 6 diktum a dan b dalam upaya penyelamatan kapal yang dilaksanakan oleh Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah sesuai kompetensi dan profesi yang dimilikinya dinilai belum sepenuhnya mengikuti kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship);

d. Bahwa berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran nomor 6 diktum c, dalam upaya penyelamatan jiwa dilaut yang dilaksanakan oleh Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah, dengan cara meninggalkan kapal (Abandon Ship) dinilai telah sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : 1) Dari penyebab kebocorannya Lambung Kiri dibawah garis air pada

Tanki Ballas nomor III kiri dan Plat Dasar Berganda (Tank Top) Tanki Ballas nomor III kiri, yang mengakibatkan KM. Dorado tenggelam adalah merupakan faktor kesalahan tehnik sehingga Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah dibebaskan dari tanggung jawabnya dari Amanah Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;

2) Dari kegagalan dalam upaya penyelamatan kapal yang mengakibatkan

KM. Dorado tenggelam, membuktikan bahwa Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah kurang mampu dalam menjalankan tugasnya sesuai kompetensi dan profesi yang dimilikinya, sehingga dinilai belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya sebagaimana di Amanahkan dalam Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut Nakhoda KM. Dorado, dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah mengalami kecelakaan kapal

dan belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesi sebagai Nakhoda;

2) Tersangkut...

Page 31: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

31

2) Tersangkut Nakhoda dalam memberikan keterangan tidak

berbelit-belit;

3) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga dan tidak mempunyai keahlian lain selain sebagai pelaut.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada. D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa sehubungan dengan tenggelamnya KM. Dorado pada tanggal 12 Desember 2017, lebih kurang pukul 16.30 WIB, di Perairan Kendawangan Kalimantan Barat, telah terbukti secara sah dan meyakinkan disebabkan karena terjadi kebocoran pada plat lambung dibawah garis air dan plat Dasar Berganda (Tank Top) pada Tangki Ballas nomor III kiri (faktor tehnis), sehingga air laut masuk kedalam Tangki Ballas III kiri, terus masuk ke Palkah sebelah kiri dan terserap oleh muatan pupuk, yang mengakibatkan kapal miring ke kiri hingga 30⁰, dan

akhirnya tenggelam karena daya apung cadangannya (Permibilitasnya) terlampaui;

II. Menyatakan bahwa dalam upaya penyelamatan kapal dari bahaya

kebocoran yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah mempunyai kesempatan waktu yang lebih dari cukup, namun dalam pelaksanannya tidak terstruktur, tidak berdasarkan prosedur tanggap darurat yang lazim dilaksanakan, dan belum sepenuhnya mengikuti kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship), sehingga mengalami kegagalan dan kapal tenggelam. Sedang upaya penyelamatan jiwa bagi para Anak Buah Kapal telah dilaksanakan berdasarkan keputusan yang tepat dan berdasarkan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship);

III. Menyatakan bahwa sehubungan dengan penyebab tenggelamnya KM. Dorado pada diktum I yang merupakan faktor kesalahan teknis maka Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah dibebaskan dari tanggung jawabnya dari ketentuan Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;

IV. Menyatakan...

Page 32: 31,’5 LS/109⁰ 48,’’2 BT. - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/... · M/T, dalam playarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Pontianak,

32

IV. Menyatakan bahwa sehubungan dengan kegagalan dalam upaya penyelamatan kapal yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda Saudari Siti Aminah pada diktum II, dalam menjalankan profesi dan profisiensinya dinilai belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamenship), dan belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya sesuai dengan Amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

V. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Dorado, atas nama Siti Aminah tanggal lahir 31 Januari 1975, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-III Manajemen nomor 6200141681M30217 diterbitkan di Jakarta tanggal 16 Maret 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan;

VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut dieksekusi sesuai Instruksi Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor IM 5 Tahun 2017 tentang Percepatan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal Diktum Keempat.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu tanggal 7 Nopember 2018, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta dihadiri oleh Terhukum, Saudari Siti Aminah.

Ketua : ………………………………... Capt. A. Utoyo Hadi, S.H., M.Si., M.Mar.

Anggota : ……………………………….... Capt. Surono, M.M.

Anggota : ……………………………….... Muryamtini, S.H.

Sekretaris : ………………………………..... Nyi Mariam Usman, S.H.