putusan nomor hk.210/03/i/mp.16 putusan...

23
PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KT. MAIDEN NAUTICA DI BOUY NOMOR 2 PERAIRAN BELAWAN Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica, berbendera Indonesia, GT. 215, Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan, pukul 17.00 WIB, pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T, sekitar Bouy nomor 2 alur masuk Pelabuhan Belawan, membentur benda keras dibawah permukaan air yang mengakibatkan kapal bocor kemudian tenggelam. Dalam peristiwa tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya nomor KL.205/2/10/DN- 15, tanggal 04 Juni 2015, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, dibuat di Belawan, tanggal 09 Februari 2015, oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Belawan, tanggal 09 Februari 2015, oleh Nakhoda, diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Belawan, tanggal 10 Februari 2015, oleh Penyidik PNS, Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidik Bidang …

Upload: vothuy

Post on 02-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KT. MAIDEN NAUTICA

DI BOUY NOMOR 2 PERAIRAN BELAWAN

Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica,

berbendera Indonesia, GT. 215, Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan, pukul 17.00 WIB, pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T, sekitar Bouy nomor 2 alur masuk Pelabuhan Belawan, membentur benda keras dibawah permukaan air yang mengakibatkan kapal bocor kemudian tenggelam.

Dalam peristiwa tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan

terdapat kerugian harta benda berupa kapal tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya nomor KL.205/2/10/DN-

15, tanggal 04 Juni 2015, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, dibuat di Belawan, tanggal 09 Februari 2015, oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Belawan, tanggal 09 Februari 2015,

oleh Nakhoda, diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Belawan, tanggal

10 Februari 2015, oleh Penyidik PNS, Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidik

Bidang …

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

2

Bidang Penjagaan, Patroli dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, terhadap :

a. Nakhoda, Suriadi; b. Mualim I, Pendriyanto; c. KKM, Erdiansyah Putra; d. Masinis II, Budiman; e. Juru Mudi, Dedi Surianto.

4. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat Belawan, tanggal 09 Februari 2015, oleh

Kepala Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, diketahui oleh Kepala Bidang Penjagaan Patroli Dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

5. Surat-surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor Urut 28, diberikan di Jakarta, tanggal 08 Maret 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1322/PPa, dikeluarkan di Belawan,

tanggal 30 Desember 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

c. Permohonan Dispensasi 1 (satu) kali Jalan, nomor 166/F3140D/2015, dibuat di Pangkalan Susu, tanggal 05 Pebruari 2015, oleh Spv. Marine Operation PT. Pertamina Pangkalan Susu;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Perpanjangan, nomor

PK.001/25/17/SYB.BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 23 Oktober 2014 berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

e. Halaman Tambahan Perpanjangan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.004/01/02/KSOP.PS-15, dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015 berlaku 1 (satu) kali jalan dari Pangkalan Susu ke Belawan (untuk melaksanakan Docking), oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalan Susu;

f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Perpanjangan, nomor PK.001/25/16/SYB.BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 23 Oktober 2014 berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

g. Halaman …

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

3

g. Halaman Tambahan Perpanjangan Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.004/01/01/KSOP.PS-15, dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015 berlaku 1 (satu) kali jalan dari Pangkalan Susu ke Belawan (untuk melaksanakan Docking), oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalan Susu;

h. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Perpanjangan, nomor PK.002/13/12/SYB.BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 23 Oktober 2014 berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;

i. Halaman Tambahan Perpanjangan Sertifikat Keselamatan Radio Kapal

Barang, nomor PK.004/01/03/KSOP.PS-15, dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015 berlaku 1 (satu) kali jalan dari Pangkalan Susu ke Belawan (untuk melaksanakan Docking), oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalan Susu;

j. Halaman Tambahan Perpanjangan Sertifikat Nasional Pencegahan

Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal, PK.004/01/04/KSOP.PS-15, dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015 berlaku 1 (satu) kali jalan dari Pangkalan Susu ke Belawan (untuk melaksanakan Docking), oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalan Susu;

k. Sertifikat Garis Muat (Sementara), nomor 0209-BN/D1.S/2014-Perp.I,

diterbitkan di Belawan, tanggal 19 Desember 2014 berlaku sampai dengan tanggal 18 Pebruari 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

l. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 17438, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 17 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 05 Mei 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

m. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 17438, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 17 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 05 Mei 2018, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

n. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 3418/L/SDPPI/2014, berlaku tanggal 10 April 2014 sampai dengan tanggal 09 April 2015, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika;

o. Pengoperasian ...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

4

o. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.302/224/17/375/14, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Desember 2014, masa berlaku trayek tanggal 17 Januari 2015 sampai dengan tanggal 16 April 2015, oleh Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

p. Certificate Hydrostatic Release Unit, nomor 06/HRU/PKBB-BLW/II/2014,

tanggal 14 Februari 2014, pemeriksaan berikutnya tanggal 13 Februari 2015, oleh Surveyor Primko Kadpel Baruna Barat, diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkalan Susu;

q. Re – Inpection Certificate, nomor 015/ILR/PKBB-BLW/II/2014 dan nomor

016/ILR/PKBB-BLW/II/2014, tanggal 14 Februari 2014, pemeriksaan berikutnya tanggal 13 Februari 2015, oleh Surveyor Primko Kadpel Baruna Barat;

r. IMO Crew List, dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015,

oleh Nakhoda, diketahui oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pangkalan Susu;

s. Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/01/05/KSOP.PS-2015,

dikeluarkan di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015, oleh Kepala Sub Seksi Kesyahbandaran Penjagaan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pangkalan Susu;

t. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor B.2/KN.501/35/II/2015, diterbitkan

di Pangkalan Susu, tanggal 05 Februari 2015, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pangkalan Susu;

6. Sertifkat Keahlian Pelaut, terdiri dari : a. ANT IV, nomor 6200037348N40603, atas nama Suriadi, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 11 Agustus 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT V, nomor 6201037658N50211, atas nama Pendriyanto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Oktober 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

c. ANT Dasar, nomor 6200504805N60102, atas nama Dedy Surianto, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2002 oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. ATT V, nomor 6200201234T50210, atas nama Erdiansyah Putra, diterbitkan di Jakarta, tanggal 23 Juni 2010, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

e. ATT V …

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

5

e. ATT V, nomor 6202050504T50213, atas nama Budiman, diterbitkan di Jakarta, tanggal 09 April 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla.

Dari berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, tanggal 02 September 2015, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan (BAPP) :

1. Data Kapal.

Nama : MAIDEN NAUTICA eks RIKI MARU Jenis : Kapal Tunda Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia /YD 2114 Pembuatan /Konstruksi : Tahun 1998, di Jepang/Baja Isi kotor/Isi bersih : GT. 215/NT.65 Tanda selar : GT. 215 No.1322/PPa Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel, merek DAIHATSU,

6 DSM-26, 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 1500 HP, putaran 720 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 27,72 Meter Lebar : 8,60 Meter Dalam : 3,48 Meter Pemilik : PT. WARUNA NUSA SENTANA Nakhoda : SURIADI Awak Kapal : 8 (delapan) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica GT. 215, dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu menuju Pelabuhan Belawan;

b. Dalam pelayarannya KT. Maiden Nautica dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jaga navigasi yang memenuhi persyaratan, kapal berbaling-baling ganda berlayar dengan kecepatan 6 knots;

c. Tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 15.00 WIB, kapal tiba diambang luar

Pelabuhan Belawan, haluan 135º kecepatan kapal 6 knots, kapal

merubah …

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

6

merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

d. Ketika kapal merubah haluan ke kanan bouy no. 2 (Merah) berada di

haluan sebelah kanan, maka haluan dirubah menjadi 205º agar bouy nomor 2 berada di sebelah kiri haluan, namun karena kapal merubah haluan terlalu ke Timur dan di sebelah kiri (timur) bouy nomor 2 kedalaman air memadai untuk dilalui KT. Maiden Nautica dan dipeta tidak ada tanda-tanda bahya navigasi, maka kapal berlayar memasuki alur dengan posisi bouy nomor 2 berada di sebelah kanan;

e. Pada pukul 15.20 WIB, kapal menubruk benda keras dibawah air,

menyebabkan kapal bocor, air masuk kedalam kapal, karena pompa yang digunakan untuk membuang air tidak mampu, maka akhirnya pada pukul 17.00 WIB, kapal tenggelam pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T, seluruh Awak Kapal menyelamatkan diri dengan life raft, selanjutnya diselamatkan KT. Marta dan dibawa ke Pelabuhan Belawan;

f. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun

kapal tenggelam.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Suriadi;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Pendriyanto; 2) KKM, Erdiansyah Putra; 3) Masinis II, Budiman; 5) Juru Mudi, Dedi Surianto; 6) Kasubsi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli

KSOP Kelas IV Pangkalan Susu, Khairuddin.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada hari Rabu, tanggal 02 September 2015, di Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Suriadi, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,

tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir …

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

7

a. Lahir di : Tanjung Pura Tanggal : 03 Juni 1970 Agama : Islam

Alamat : Jl. Pelita Lingkungan IX Pekan Besitang Kec. Besitang, Kab. Langkat, Sumatera Utara

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1985, di Stabat; 2) SMP, Tahun 1988, di Besitang; 3) SMA, Tahun 1991, di Pangkalan Berandan. Kepelautan : 1) MPI, Tahun 1997, di Makassar; 2) ANT IV, Tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, TB. TS 245-1, 13 Juni 1996 s/d 13 Juni 1997; 2) Nakhoda, TB. Suria I, 27 Juni 1997 s/d 16 Desember 1997; 3) Nakhoda, MV. Barama, 24 April 1998 s/d 23 April 2002; 4) Nakhoda, MT. Aries, 01 Nopember 2004 s/d 05 April 2005; 5) Nakhoda, TB. Asenho 296, 11 April 2005 s/d 15 Oktober 2010; 6) Nakhoda, TB. Persada IX, 02 Nopember 2010 s/d 19 April 2011; 7) Nakhoda, TB. Elizabet I, 13 Mei 2011 s/d 31 Januari 2012; 8) Nakhoda, TB. Medelin Partner, 02 September 2012 s/d 01 Januari

2013; 9) Nakhoda, TB. Maiden Nautica, 15 April 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica GT 215, dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu menuju Pelabuhan Belawan untuk melaksanakan docking;

c. Dalam pelayarannya KT. Maiden Nautica dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa Radar, GPS, Kompas Magnet dan Radio VHF, berbaling-baling 2 (ganda), kecepatan 6 knots, dengan Perwira dinas jaga navigasi yang memadai;

d. Tanggal 06 Pebruari 2015, ukul 15.00 WIB, kapal tiba diambang luar Pelabuhan Belawan, Mualim I sebagai perwira jaga navigasi melakukan persiapan kapal masuk Pelabuhan, didampingi Nakhoda dan Juru Mudi Jaga memegang kemudi, saat itu haluan kapal 135º, kapal berlayar mengikuti arus;

e. Untuk memasuki alur Pelabuhan Belawan kapal merubah haluan dari

135º menjadi 180º, sehingga arus berubah menjadi dari lambung kanan, karena ada beberapa kapal nelayan menebar jaring di alur, maka Tersangkut Nakhoda berolah gerak dekat dengan bouy nomor 2 (merah), ketika haluan kapal 180º, bouy nomor 2 berada di kanan

haluan …

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

8

haluan, sehingga Tersangkut Nakhoda merubah haluan menjadi 205º agar bouy nomor 2 berada di sebelah kiri haluan dan kapal kembali ke alur;

f. Karena arus dari lambung kanan, maka kapal terbawa ke sebelah Timur

bouy no. 2 dan melintasi bouy no. 2 berada di lambung kanan KT. Maiden Nautica, tidak lama kemudian kapal menubruk benda keras di bawah air (kerangka kapal), kapal stop mesin, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I dan KKM untuk memeriksa kerusakan, Mualim I dan KKM melaporkan ada kebocoran di kamar mesin dan kamar ABK, air masuk ke kamar mesin dan kamar ABK, Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk memompa air keluar kapal dengan pompa GS dan pompa celup, namun debit air yang masuk lebih besar dari kemampuan pompa;

g. Tersangkut Nakhoda melaporkan keadaan tersebut kepada Kantor

Perusahaan Pelayaran di Belawan dan minta bantuan penyelamatan, selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua ABK untuk menggunakan life jacket dan menurunkan life raft, dan kapal berlabuh jangkar agar tidak hanyut;

h. Pukul 16.30 WIB, Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada semua

ABK untuk naik ke life raft, selanjutnya pada pukul 16.55 WIB, KT. Marta tiba di lokasi untuk menyelamatkan semua Awak Kapal. Pukul 17.00 WIB, KT. Maiden Nautica tenggelam pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T;

i. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka,

namun kapal tenggelam.

2. Saksi Mualim I, Pendriyanto, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan

keterangan yang diambil dari BAPP adalah sebagai berikut:

a. Umur : 35 Tahun Agama : Islam

Alamat : Jl. Bendahara Lingk.2 Kelurahan Puji Dadi, Kec. Binjai Selatan, Kodya Binjai

Pendidikan Kepelautan : ANT V, Tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Mualim I, TB. Maiden Nautica, Agustus 2013 s/d kejadian.

b. Saksi …

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

9

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica GT 215, Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu menuju Pelabuhan Belawan;

d. Dalam pelayaran kondisi kapal dan peralatan navigasi berfungsi baik, tetapi suling rusak karena pipa bocor. Saat itu saksi sedang memantau situasi sekitar perairan, berada di anjungan bersama Nakhoda dan Juru Mudi, pukul 11.00 WIB, KT. Maiden Nautica keluar alur dari Pelabuhan Pangkalan Susu dengan haluan 135º. Saat memasuki alur Pelabuhan Belawan mendekati bouy nomor 2, Nakhoda merubah haluan menjadi 180º untuk menghindari kapal nelayan yang ada di alur, keadaan cuaca saat itu mendung, laut berombak dan arus sangat kuat dari lambung kanan, kedalaman air lebih kurang 15 meter, draft haluan 1,8 meter dan draft buritan 3 meter, sehingga Nakhoda merubah haluan lagi menjadi 205º, kapal tetap jatuh kiri dari bouy nomor 2;

e. Saat KT. Maiden Nautica memasuki alur bouy nomor 2 Belawan, Nakhoda sempat menghubungi menara kepanduan dengan channel 12, namun tidak ada jawaban. Pukul 15.20 WIB, KT. Maiden Nautica menubruk benda keras di bawah permukaan air, yang mengakibatkan kapal bocor;

f. Selanjutnya saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk melihat ke kamar mesin, dimana kedengaran suara air deras masuk ke ruang kamar mesin. Saksi bersama KKM mengambil tindakan untuk menutup lubang kebocoran di kapal namun tidak berhasil, karena air yang masuk sudah semakin banyak, kemudian saksi melapor kepada Nakhoda bahwa ada kebocoran di ruang kamar mesin, selanjutnya Nakhoda memerintahkan ABK lainnya untuk menyelamatkan dokumen kapal karena air semakin banyak yang masuk ke kamar mesin, saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk menurunkan life raft;

3. Saksi KKM, Erdiansyah Putra, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,

dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Nagaraja, Serdang Bedagai Tanggal : 24 Maret 1988

Agama : Islam Alamat : Jl. Lr. Papan, Lk. 28 Belawan I Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 2000, di Rimbun; 2) SMP, Tahun 2003, di Nagaraja Serdang Bedagai; 3) SMA, Tahun 2006, di Nagaraja Serdang Bedagai;

Kepelautan …

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

10

Kepelautan : 1) ATTD, Tahun 2006, di Jakarta; 2) ATT V, Tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Juru Minyak, MT. Anassa, 10 Nopember 2004 s/d 25 Desember 2005; 2) Juru Minyak, MT. Pelita Energi, 26 Desember 2006 s/d 29 Nopember

2007; 3) Juru Minyak, SV. Larsen, 05 Desember 2007 s/d 12 Juni 2008; 4) Juru Minyak, SV. Lamnalco, 16 September 2008 s/d 08 Desember

2009; 5) Mandor Mesin, MT. Pelita Laut, 21 Juli 2010 s/d 06 Maret 2012; 6) Masinis IV, SV. Ezra, 16 Maret 2012 s/d 29 September 2012; 7) Masinis I, TB. Maiden Nautica, 05 Nopember 2012 s/d 10 April 2013; 8) KKM, TB. Maiden Nautica, 10 April 2013 s/d 18 Desember 2013; 9) KKM, TB. Maiden Nautica, 05 Pebruari 2015 s/d sekarang.

b. Pada tanggal 16 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica

bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan, kondisi mesin induk dan kedua generator dalam keadaan baik dan dimanuver dari anjungan, kecepatan kapal 6,1 knot;

c. Saksi bertugas sebagai KKM di KT. Maiden Nautica sejak 05 Februari

2015, bertugas untuk memimpin kamar mesin bertanggung jawab terhadap mesin utama, mesin bantu serta memimpin ABK mesin. KT. Maiden Nautica mempunyai mesin utama 2 (dua) unit Diesel Merk Daihatsu, 6 DSM-26, 4 Tak Kerja Tunggal dengan Tenaga efektif 2 x 1500 HP putaran 720, mesin bantu 2 (dua) unit merk Kubota, L4D45E, 2 x 95 HP buatan tahun 1997;

d. Pukul 15.20 WIB, dalam pelayarannya selepas melewati Pelabuhan

Pangkalan Susu, saat itu saksi sedang duduk di tangga kamar mesin sambil mengontrol dan mempelajari buku Repair dock dan yang jaga saat itu adalah Masinis II dibantu Juru Minyak. Kemudian saksi merasakan ada benturan dibagian bawah kapal dan saksi terlempar ke depan;

e. Selanjutnya saksi naik menuju lambung kanan dan tidak melihat apa-

apa, kemudian turun ke kamar mesin untuk mengecek kamar mesin, dan saksi mendengar suara air mengalir di sebelah bawah lambung kanan di belakang mesin induk kanan. Saksi memerintahkan Masinis II untuk menghidupkan pompa GS dan memerintahkan Juru Minyak untuk melapor kepada Nakhoda, setelah Juru Minyak melapor kepada Nakhoda, Juru Minyak turun ke kamar mesin dan menghidupkan pompa celup, menyumpal lobang-lobang dengan kain atas perintah KKM, tetapi

tidak …

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

11

tidak berhasil karena volume air yang masuk ke kamar mesin lebih banyak daripada air yang dipompa keluar;

f. Setelah air tidak berhasil dipompa, atas perintah Nakhoda, saksi mematikan mesin generator karena takut ada korsleting di kamar mesin, mesin induk mati duluan, kemudian mesin bantu black out;

g. Selanjutnya saksi, Masinis II dan Juru Minyak naik ke atas deck, atas perintah Nakhoda Mualim I membagikan life jacket dan memerintahkan menurunkan life raft, seluruh Awak Kapal berkumpul di anjungan sambil menunggu bantuan. Pukul 16.40 WIB, seluruh Awak Kapal dibantu oleh kapal nelayan, kemudian naik ke TB. Marta dan dibawa ke darat.

4. Saksi Masinis II, Budiman, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan keterangan yang diambil dari BAPP adalah sebagai berikut:

a. Umur : 37 Tahun

Agama : Islam Alamat : Komplek BTN Blok AO Nomor 2 Martubung Medan,

Belawan Pendidikan Kepelautan : ATT V, Tahun 2013, di Jakarta; Pengalaman berlayar :

Masinis II, KT. Maiden Nautica.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan;

d. Saksi mengetahui kejadian, dari merasakan dan mendengar suara benturan dari bagian bawah kapal, saat itu saksi sedang bertugas jaga pada pukul 12.00 WIB s/d pukul 16.00 WIB untuk melakukan memeriksa kondisi mesin, temperatur air dan minyak pelumas serta pengisian udara. Kemudian Juru Minyak melaporkan kepada saksi bahwa kapal kemasukan air di sebelah kanan kamar mesin;

e. Saksi melaporkan kejadian tersebut kepada KKM, dan KKM langsung memerintahkan Saksi untuk menghidupkan pompa GS dan pompa celup untuk memompa air ke luar, tetapi tidak berhasil, air yang masuk ke kamar mesin lebih banyak daripada air yang dipompa. Kemudian KKM

juga …

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

12

juga memerintahkan Juru Minyak untuk melaporkan kondisi di kamar mesin kepada Nakhoda dan mematikan Generator;

f. Selanjutnya saksi bersama oliman naik ke atas, kemudian Mualim I membagikan life jacket dan memerintahkan berkumpul di anjungan, kemudian atas perintah Nakhoda menurunkan life raft, seluruh Awak Kapal naik ke life raft, pukul 16.50 WIB seluruh Awak Kapal ditolong oleh kapal nelayan;

g. Pukul 17.00 WIB, KT. Maiden Nautica tenggelam, dan seluruh Awak Kapal dipindahkan dari kapal nelayan dan ditolong oleh TB. Martha untuk dievakuasi dan dibawa ke galangan kapal PT. Waruna Nusa Sentana.

5. Saksi Juru Mudi, Dedi Surianto, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan

keterangan yang diambil dari BAPP adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Belawan Tanggal : 25 Nopember 1978 Agama : Islam

Alamat : Jl. Serdang CD-I LK VI, Desa Belawan I, Kec. Medan, Belawan

Pendidikan Kepelautan : ANTD, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar : Juru Mudi, KT. Maiden Nautica, Nopember 2014 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 08.00 WIB, KT. Maiden Nautica dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, bertolak dari Pelabuhan Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan;

d. Saksi bekerja di KT. Maiden Nautica sebagai Juru Mudi lebih kurang 4 (empat) bulan, saat kejadian saksi sedang berada di anjungan bersama Nakhoda dan Mualim I, cuaca saat itu cerah, ombak tidak ada dan angin tidak terlalu kencang, daya tampak jelas;

e. KT. Maiden Nautica dilengkapi dengan alat bantu Navigasi berupa GPS, HT (Handy Talky), Kompas berfungsi dengan baik, tetapi kondisi Radio VHF kurang baik karena suara kurang jelas;

f. Pukul …

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

13

f. Pukul 15.00 WIB, Saksi sedang bertugas jaga memegang kemudi, tiba-tiba saksi mendengar suara dan merasakan getaran di bawah KT. Maiden Nautica menubruk benda keras yang ada di air, Nakhoda memerintahkan saksi ke kamar mesin untuk melihat situasi di kamar mesin, Juru Minyak memberitahukan kepada saksi bahwa di kamar mesin ada kebocoran dan air sudah masuk ke kamar mesin, kemudian Nakhoda memerintahkan saksi dan ABK lainnya untuk memompa air yang masuk ke kapal dengan pompa GS dan pompa celup dan menyelamatkan sertifikat namun tidak berhasil, air yang masuk lebih banyak daripada air yang dipompa keluar;

g. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan seluruh ABK berkumpul di main deck sambil memakai life jacket dan life bouy, kemudian menurunkan life raft dan memerintahkan seluruh ABK naik ke life raft sambil menunggu bantuan dari kapal nelayan, setelah kapal nelayan datang seluruh Awak Kapal naik ke kapal Nelayan, dan KT. Maiden Nautica semakin miring ke kanan, 2 (dua) jam kemudian tenggelam.

6. Saksi Kasubsi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas IV

Pangkalan Susu, Khairuddin, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Medan

Tanggal : 03 Desember 1962 Agama : Islam

Alamat : Jl. Kamil Hasyim P5 509 A Pangkalan Susu Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1975, di Kisaran; 2) SMP, Tahun 1979, di Lubuk Pakam; 3) SMA, Tahun 1996, di Medan. Pengalaman bekerja :

1) Staf, Kantor Syahbandar Pangkalan Susu, tahun 1982 s/d Nopember 2013;

2) Kasubsi Keselamatan Berlayar, Panjagaan, dan Patroli KSOP Kelas IV Pangkalan Susu, Desember 2013 s/d sekarang.

b. Saksi menyatakan sebelum KT. Maiden Nautica bertolak dari Pelabuhan

Pangkalan Susu tujuan Pelabuhan Belawan, Saksi tidak melakukan pemeriksaan secara fisik terhadap kapal, Saksi hanya melakukan pemeriksaan Administrasi lengkap, namun terdapat beberapa dokumen kapal yang telah habis masa berlakunya;

c. Setelah Saksi mengetahui ada beberapa dokumen kapal yang habis masa

berlakunya, atas permintaan Agen dengan melampirkan Surat

Permohonan …

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

14

Permohonan dan Sertifikat lama, Saksi menerbitkan halaman tambahan untuk 1 (satu) kali perjalanan menuju dock di Belawan setelah memeriksa sertifikat yang lama dan tidak dilakukan pemeriksaan secara fisik karena Marine Inspecture sedang menjalankan Diklat dan Syahbandar sedang dinas luar di Jakarta.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama, terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada tanggal 02 September 2015, di Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, sehubungan dengan Tenggelamnya KT. Maiden Nautica di Bouy nomor 2 Perairan Belawan, posisi 03º 3’58,5” U/098º 45’ 15,4” T, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

TB. Maiden Nautica eks Riki Maru adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan GT 215, kapal dibangun tahun 1997, di Jepang. Kapal berbaling-baling 2 (dua), geladak 1 (satu), dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 2 (dua) unit mesin diesel merk Daihatsu, 6 DSM-26, dengan daya 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 1500 HP, pada putaran 720 Rpm.Kapal dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu merk Kubota, L4D 45 E. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 17438, tanda klas lambung A 100 P “Tug” dan tanda klas mesin SM. Dock terakhir kapal dilaksanakan di Belawan, tanggal 06 Januari 2012 sampai dengan 27 Januari 2012.

b. Surat-surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT Waruna Nusa Sentana di Medan, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 1322/PPa, tanggal 30 Desember 2011, Surat Laut nomor Urut 28, diberikan di Jakarta, tanggal 08 Maret 2012, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Perpanjangan,

nomor …

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

15

nomor PK.001/25/16/SYB.BLW-2014, diterbitkan di Belawan, tanggal 23 Oktober 2014, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalam pelayarannya dari Pangkalan Susu menuju Belawan kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalan Susu, nomor B.2/KN.501/35/II/2015, tanggal 05 Februari 2015.

c. Awak Kapal. Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 8 (delapan) orang dan

sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/01/05/KSOP.PS-2015, tanggal 05 Februari 2015, yang dikeluarkan oleh Kepala KSOP Kelas III Pangkalan Susu, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari : Bagian Deck Nakhoda : Suriadi sertifikat ANT IV, tahun 2003; Mualim I : Pendriyanto sertifikat ANT V, tahun 2011. Bagian Mesin K K M : Erdiansyah Putra sertifikat ATT V, tahun 2010; Masinis II : Sudiman sertifikat ATT V, tahun 2013.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM.70 tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2002.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 11 Agustus 2015, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 15.20 WIB, di Perairan Belawan, adalah sebagai berikut :

Cuaca …

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

16

Cuaca : Berawan sebagian – berawan dan terjadi hujan lokal

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut – Utara, 1.3 – 1.9/11.9 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat – Barat Laut, 9.1 – 10.1/31.1 Cm/det Tinggi Gelombang : Utara – Timur Laut, 0.4 M – 0.7/0.8 M Jarak Penglihatan : 6.0 – 8.0 Mil

b. Ketinggian air berdasarkan pasang surut :

1) Pukul 14.00 : 2,1 m; 2) Pukul 15.00 : 2,3* m; 3) Pukul 16.00 : 2,3* m; 4) Pukul 17.00 : 2,0 m; 5) Pukul 18.00 : 1,7 m.

c. Menurut keterangan Tersangkut dan para saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca mendung, angin barat laut sedang, laut berombak kecil, arus ke Tenggara, daya tampak baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi tidak dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a. Keadaan Muatan.

KT. Maiden Nautica dengan Surat Ukur International (1969) No. 1322/PPa, diterbitkan oleh Kantor Syahbandar Belawan, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :

Panjang : 22,72 meter Lebar : 8,60 meter Dalam : 3,48 meter

Sertifikat Garis Muat (Sementara) No. 0209-BN/D1.5/2014.Perp.I, tanggal 19 Desember 2014, diterbitkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia, menerangkan sebagai berikut :

- Lambung …

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

17

- Lambung Timbul musim panas : 709 mm - Pengurangan untuk Air Tawar : 58 mm - KT. Maiden Nautica tercatat : Draft Depan = 1,80 m Draft Belakang = 3,00 m Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Draft rata-rata = 2,40 M Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 3,48– 0,709 = 0,277 m KT. Maiden Nautica dari kondisi diatas tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas Kapal.

KT. Maiden Nautica sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah menabrak kerangka kapal mengalami kebocoran sehingga terjadi perubahan stabilitas yang mengakibatkan kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan untuk KT. Maiden Nautica sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam bernavigasi memasuki alur Pelabuhan Belawan dari arah laut KT. Maiden Nautica diawaki dengan Petugas dinas jaga yang cukup, dilengkapi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai dan ada sarana bantu navigasi pada alur Pelayaran sebagai Pedoman;

2) Berdasarkan penelitian pada peta rencana Pelabuhan Belawan tempat kejadian berada di sebelah timur bouy nomor 2 di luar alur pelayaran Pelabuhan Belawan, pada posisi trsebut terdapat kerangka kapal yang telah hilang pelampung bouynya dan belum diterakan dalam koreksi peta laut, sehingga patut diduga KT. Maiden Nautica telah menubruk kerangka kapal yang mengakibatkan kapal bocor dan tenggelam.

b. Tentang …

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

18

b. Tentang Olah Gerak.

1) KT. Maiden Nautica berolah gerak dari arah laut menuju alur masuk Pelabuhan Belawan, ketika hendak merubah haluan ke kanan memasuki alur, terdapat beberapa kapal nelayan menebar jaring, sehingga KT. Maiden Nautica merubah haluan ke kanan (dari 135º ke 180º) lebih ke Timur.

2) Setelah haluan kapal 180º didapati posisi bouy nomor 2 (bouy merah)

berada di sebelah kanan haluan, maka kapal merubah haluan menjadi 205º agar bouy nomor 2 berada di sebelah kiri haluan, namun karena disebelah timur bouy nomor 2 kedalamannya memadi dan tidak ada tanda-tanda bahaya navigasi maka kapal melewati bouy nomor 2 (bouy merah) di sebelah lambung kanannya, beberapa saat kemudian terjadi benturan dengan benda keras di bawah air yang mengakibatkan kapal bocor dan tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KT. Maiden Nautica tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi, mengenai kecelakaan kapal Tenggelamnya KT. Maiden Nautica di Bouy nomor 2 Perairan Belawan pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T, maka penyebab terjadinya kecelakaan adalah sebagai berikut : a. Ketika Tersangkut Nakhoda hendak merubah haluan ke kanan dari 135°

menjadi 180° untuk memasuki alu Pelabuhan Belawan, di alur ada beberapa kapal nelayan yang sedang menebar jaring, perubahan haluan dilakukan agak ke timur dan bouy nomor 2 (merah) berada dikanan haluan, maka haluan diubah menjadi 205° agar bouy nomor 2 berada disisi kiri haluan namun karena terlalu jauh dan melihat di sisi timur bouy nomor 2 (merah) kedalamannya memadai dan di peta tidak ada tanda-tanda bahaya navigasi maka Tersangkut Nakhoda melintasi sisi sebelah timur bouy nomor 2 (merah) (bouy nomor 2 berada di lambung kanan kapal), tidak lama kemudian terjadi tubrukan dengan benda di bawah air yang patut diduga kerangka kapal yang mengakibatkan kapal bocor dan tenggelam;

b. belum …

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

19

b. Belum diterakannya kerangka kapal kedalam peta laut dan belum diberinya tanda pengenal adanya kerangka oleh pengawas keselamatan pelayaran Pelabuhan Belawan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya kecelakaan adalah karena tidak familiernya Tersangkut Nakhoda terhadap adanya bahaya navigasi disekitar bouy nomor 2 (sebelah timur bouy nomor 2) dan juga sebagai akibat dari buruknya sistem organisasi keselamatan pelayaran di Pelabuhan Belawan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pada pukul 15.20 WIB KT. Meiden Nautica membentur benda keras

di sekitar buoy nomor 2 Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk stop mesin, selanjutnya Mualim I dan Kepala Kamar Mesin untuk memeriksa kondisi kapal, ternyata terdapat kebocoran pada lambung kanan bawah kapal di bagian kamar Anak Buah Kapal dan kamar mesin;

b. Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk memompa air yang ada

di kamar mesin namun pompa tidak mampu karena debit air yang masuk lebih besar, Tersangkut segera menghubungi perusahaan untuk meminta bantuan;

c. Tersangkut memerintah pada Anak Buah Kapal bersiap-siap untuk

meninggalkan kapal dengan mengunakan life jacket dan membawa peralatan pribadi masing-masing, selanjutnya Tersangkut memerintahkan untuk menurunkan life raft;

d. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintah seluruh Anak Buah Kapal

naik ke life raft dan memanggil kapal nelayan, setelah kapal nelayan datang semua Anak Buah Kapal pindah ke kapal Nelayan;

e. Setelah kapal bantuan datang seluruh Anak Buah kapal dipindahkan naik

ke kapal KT. Marta dan sekitar 10 menit kapal KT. Meiden Nautica tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya

penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang …

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

20

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus kecelakaan kapal tenggelamnya KT. Maiden Nautica, tanggal 06 Pebruari 2015, pukul 17.00 WIB, pada posisi 03º 03’,60 U/098º 45’,25 T, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian, Mahkamah Pelayaran berpendapat sebagai berikut : a. Tenggelamnya KT. Maiden Nautica adalah sebagai akibat dari kesalahan

Tersangkut Nakhoda yang tidak cakap dalam benavigasi dan berolah gerak memasuki alur pelabuhan dari arah laut dan dengan keterbatasan informasi mengenai bahaya navigasi mengambil tindakan berlayar diluar alur yang disarankan, yang terdapat bahaya navigasi di bawah air (kerangka kapal) dan belum diterakan di peta laut, sehingga KT. Maiden Nautica menubruk benda tersebut;

b. Keberadaan kerangka kapal tersebut telah lama, tetapi belum ditera dalam peta laut dan belum ada tanda pengenal secara permanen, hal ini merupakan tanggung jawab dari pengawas keselamatan pelayaran Pelabuhan Belawan yaitu Syahbandar Utama Belawan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kecelakaan KT. Maiden Nautica menubruk kerangka kapal yang mengakibatkan kapal tenggelam adalah merupakan kesalahan Tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi dan berolah gerak, juga merupakan kelalaian Syahbandar Belawan yang belum menerakan keberadaan kerangka kapal didalam peta laut atau memasang rambu navigasi diatas kerangka kapal tersebut.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum; 2) Tersangkut Nakhoda menjadi tulang punggung keluarga.

b. Tentang …

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

21

b. Tentang Hal-hal yang memberatkan. Tidak ada.

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Tenggelamnya KT. Maiden Nautica, tanggal 06 Februari 2015, pukul 17.00 WIB, di sekitar bouy nomor 2 Perairan Ambang Luar Pelabuhan Belawan disebabkan karena KT. Maiden Nautica menubruk kerangka kapal yang belum diterakan didalam peta laut yang mengakibatkan kapal bocor kemudian tenggelam.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Maiden Nautica telah bersalah

dalam mengolah gerak kapal belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), sehingga dinilai telah lalai dalam memenuhi kewajiban Nakhoda sebagaimana ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. Maiden Nautica, atas nama Suriadi,

memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV Nomor 6200037348N40603, diterbitkan di Jakarta, tanggal 11 Agustus 2003, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 2 (dua) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian …

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

22

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 13 Januari 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, dan tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : ………………………….….…..… Capt. Supardi, MM. M.Mar. Anggota : ....................................... Capt. A. Utoyo Hadi, S.H., M.Si.,M.Mar.

Anggota : ……………………….…….…….. Iswandi, ATT – I., M. Si. Anggota : ………………………….…....….. Ir. Budi Prasetyo Anggota : ………………………………....… Edi Sunaryo, S.H, M.H. Sekretaris : ................................... Rinna Purba, S.H.

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210/03/I/MP.16 PUTUSAN …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/2e5404f70... · 6 merubah haluan menjadi 180º menuju ke alur masuk Pelabuhan Belawan;

23