demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha...

24
PUTUSAN NOMOR HK.210/29/XII/MP.18. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KT. BLUE FISH DI PERAIRAN TANJUNG SELATAN KALIMANTAN SELATAN. Pada tanggal 12 Pebruari 2018, pukul 17.00 WITA, rangkaian tunda KT Blue Fish, berbendera Indonesia, GT. 166, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dan TK.Soekawati 206, berbendera Indonesia, GT. 3110, muatan 7540 MT, Batu bara bertolak dari Pelabuhan Sungai Danau Satui Kalimantan Selatan menuju Terminal Khusus Taboneo. Dalam pelayarannya tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA, mengalami kecelakaan kapal tenggelam di perairan Tanjung Selatan pada posisi 04-06,8’ S/114-34,2’ T; Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam; Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/1/8/DN-18 tanggal 11 April 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KT. Blue Fish, kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara Kecelakaan kapal dibuat di Banjarmasin tanggal 16 Pebruari 2018, oleh Nakhoda KT. Blue Fish; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) KL.205/1/4KSOP.BJM-2018, di buat di Banjarmasin tanggal 15 Pebruari 2018, oleh Nakhoda KT. Blue Fish dan diketahui oleh Kepala Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin; 3. Berita…

Upload: votu

Post on 04-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

PUTUSAN NOMOR HK.210/29/XII/MP.18. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KT. BLUE FISH DI PERAIRAN TANJUNG SELATAN KALIMANTAN SELATAN.

Pada tanggal 12 Pebruari 2018, pukul 17.00 WITA, rangkaian tunda KT

Blue Fish, berbendera Indonesia, GT. 166, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang, dan TK.Soekawati 206, berbendera Indonesia, GT. 3110, muatan 7540 MT, Batu bara bertolak dari Pelabuhan Sungai Danau Satui Kalimantan Selatan menuju Terminal Khusus Taboneo. Dalam pelayarannya tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA, mengalami kecelakaan kapal tenggelam di perairan Tanjung Selatan pada posisi 04⁰-06,8’ S/114⁰-34,2’ T;

Dalam peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa ataupun

luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam;

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/1/8/DN-18 tanggal 11 April 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KT. Blue Fish, kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara Kecelakaan kapal dibuat di Banjarmasin tanggal 16 Pebruari 2018, oleh Nakhoda KT. Blue Fish;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) KL.205/1/4KSOP.BJM-2018, di buat di Banjarmasin tanggal 15 Pebruari 2018, oleh Nakhoda KT. Blue Fish dan diketahui oleh Kepala Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin;

3. Berita…

Page 2: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

2

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 16 Pebruari 2018, dibuat oleh Tim Pemeriksa kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin terhadap:

a. Nakhoda, Sofyan Samson; b. Mualim I, Ali Mujahirin; c. KKM, Dwi Agus Wibowo; d. Masinis II, Hartono; e. Juru mudi, Chairul Amin;

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 19 Pebruari 2018, dibuat oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

KT. BLUE FISH

a. Surat Ukur Internasional (1969) NO : 3269/Bc, Diterbitkan di Sunda Kelapa tanggal 21 Juni 2005, oleh Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

b. Pas Besar Nomor PK 205/5/4/KSOP.BJM-14, tanggal 20 Pebruari 2014 diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/299/4/KSOP.BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 14 Desember 2017, berlaku sampai dengan 13 Juni 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/299/5/KSOP.BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 14 Desember 2017, berlaku sampai dengan 13 Juni 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/17/1/6/KSOP,BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 14 Desember 2017, berlaku sampai dengan 13 Maret 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran dari Kapal Nomor PK.402/79/2/KSOP.BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 14 Desember 2017, berlaku sampai dengan 13 Maret 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikat kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

g. Sertifikasi…

Page 3: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

3

g. Sertifikat Garis Muat Kapal Sementara No. PK. 001/42/KSOP.BJM.2017,

diterbitkan di Banjarmasin pada tanggal 14 Desember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 13 Maret 2018, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

h. Sertifikat Keselamatan Pengawakan Minimum Nomor

PK.306/103/191/KSOP. BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 15 Desember 2017, berlaku sampai dengan 15 Pebruari 2018, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin.

i. Surat Persetujuan Berlayar Nomor S1/UPP/III/239/2/2018, tanggal 10 Pebruari 2018, diterbitkan di Sungai Danau.

TK. SOEKAWATI – 206

a. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 2979/Ba, dikeluarkan di Tanjung

Priok tanggal 17 Januari 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Priok;

b. Surat Laut Nomor PK.205/222/SL-PM/DK-15, dan Nomor Urut 8286, diterbitkan di Jakarta tanggal 3 Pebruari 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/292/18/KSOP.BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 07 Desember 2017, berlaku sampai dengan 06 Juni 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

d. Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara) Nomor PK.001/42/4/KSOP.BJM.

2017, diterbitkan di Banjarmasin 07 Desember 2017, berlaku sampai dengan 06 Maret 2018, oleh Kepala bidang Status Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahdandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari:

a. ANT- V Manajemen nomor 321324M52417, atas nama Sofyan Samson, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2018, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT-V …

Page 4: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

4

b. ANT- V Manajemen, nomor 6201483738M50516, atas nama Ali Muhajirin, diterbitkan di Jakarta, tanggal 21 April 2018, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT- V Manajemen nomor 6200155857850516, atas nama Dwi Agus Wibowo, diterbitkan di Jakarta, tanggal 08 Maret 2018, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya, dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

KT. Blue Fish 1. Data Kapal.

Nama : Blue Fish Jenis : Kapal Tunda Bendera : Indonesia Pembuatan : tahun 2004, di Jakarta Konstruksi : Baja Call Sign : YDA 4148 Isi Kotor : 166 Isi Bersih : 50 Tenaga Penggerak Utama : Mesin Matsui 2 x 800 PS Panjang : 24, 46 Meter Lebar : 7,50 Meter Dalam : 3,25 Meter Pemilik : PT. Hikmah Maju Bersama Nakhoda : Sofyan Samson Awak Kapal : 10 (sepuluh orang)

TK. Soekawati-206

Nama : Soekawati-206 Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : tahun 2010 Konstruksi : Baja Isi kotor : GT 3110 Isi bersih : NT 933 Tanda Selar : GT 3110 nomor 2979/Ba Panjang : 87,84 Meter Lebar : 24,40 Meter Dalam : 5,50 Meter Pemilik : PT. Pelayaran Borneo Karya Swadiri, Jakarta Selatan

2. Jalannya…

Page 5: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

5

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 12 Pebruari 2018, pukul 17.00 WITA, rangkaian tunda KT. Blue Fish, berbendera Indonesia, GT. 166, Awak Kapal 10 (sepuluh) orang dan TK. Soekawati 206, berbendera indonesia, GT. 3110 muatan batubara 7540 MT., bertolak dari Pelabuhan Sungai Danau Satui, Kalimantan selatan menuju Terminal Khusus Taboneo;

b. Pada tanggal 14 Pebruari 2018, kapal mengalami cuaca buruk, ombak besar dari lambung kiri, menyebabkan tali pengikat dapra di buritan putus, dapra ban menghantam pintu ruang kemudi terus menerus yang mengakibatkan pintu ruang kemudi terbuka dan air laut masuk memenuhi ruang kemudi;

c. Pukul 22.00 WITA setelah berupaya membuang air dari ruang kemudi dengan menggunakan pompa celup dan alkon namun tidak berhasil karena air yang masuk lebih besar dari pada kapasitas pompa air keluar;

d. Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk melepas tali tunda dari

TK. Soekawati 206, dan selanjutnya mengolah gerak kapal dengan maju penuh menuju Daratan yang terdekat/pulau Datu dengan maksud mengkandaskan kapal untuk mengurangi resiko kecelakaan dan kerugian;

e. Pukul 23.15 WITA, buritan kapal mulai tenggelam Tersangkut Nakhoda memutuskan meninggalkan kapal (abandon ship) bersama seluruh awak kapal berenang dengan menggunakan 3 (tiga) life buoy yang diikat menjadi satu, dan semua awak kapal berenang mencapai daratan/pantai desa Batakan dalam keadaan selamat pada tanggal 15 Pebruari 2018 pukul 09.00 WITA;

f. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam;

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KT. Blue Fish, Mahkamah Pelayaran menetapkan para Tersangkut dan para Saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda Sofyan Samson;

Para Saksi : 1) Mualim I, Ali Muhajirin; 2) KKM, Dwi Agus Wibowo; 3) Juru Mudi Jaga, Chairul Amin;

Saksi …

Page 6: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

6

Saksi Lainnya : 1) KSOP Satui, Capt. Rahman, MM.

2) Direktur CV. Rose Marine Supply (Servis LR), Burhanuddin Anis

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Selasa tanggal 4 September 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut:

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Sofyan Samson, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak didampingi penasehat ahli, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Keramat, Ternate Tanggal : 21 Agustus 1986 Agama : Islam Alamat : Kedung Tangkil, RT.062/RW.028 Kel. Karansari

Kec. Pengasih Kab. Kulon Progo

Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1997, di Bobong Ternate; 2) SMP, tahun 2000, di Kendari; 3) SMA, tahun 2003, di Kendari.

Teknis : ANT V, tahun 2013 di Jakarta

Pengalaman Berlayar:

1) Juru Mudi, KT. Regal, Januari 2007 s/d Juli 2007; 2) Juru Mudi, KT. EPS 800, April 2008; 3) Juru Mudi, MV. Syukur, 2010 s/d 2012; 4) Mualim I, KT. Jaya, tahun 2013; 5) Mualim I, KT. Buton, Mei 2014 s/d Oktober 2014; 6) Mualim I, KT. Dabo 808, Oktober 2014 s/d Mei 2015; 7) Mualim I, KT. Bina Marine, Agustus 2015 s/d Mei 2016; 8) Mualim I, KT. Baruna 5, Mei 2016 s/d Agustus 2017; 9) Nakhoda, KT. Blue Fish, September 2017 sampai dengan kejadian.

b. Pada tanggal 12 Pebruari 2018 pukul 17.00 WITA rangkaian tunda, KT. Blue Fish berbendera Indonesia, GT. 166, awak kapal 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda dan TK. Soekawati 206, berbendera Indonesia, GT. 3110, muatan batubara berjumlah 7540 MT. Bertolak dari Pelabuhan Sungai Danau – Satui menuju Terminal Khusus Taboneo;

c. Kapal …

Page 7: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

7

c. Kapal dilengkapi dengan alat-alat bantu navigasi dan berfungsi/baik berupa Radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Kompas Magnet 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Radio SSB 1 (satu) unit, Echosounder 1 (satu) unit, alat keselamatan Life Craft 2 (dua) unit, Life Jacket 12 (dua belas) buah, Life Bouy 8 (delapan) unit, Smoke Signal 6 (enam) unit, Parasut 6 (enam) unit;

d. Pada tanggal 10 Pebruari 2018, pukul 23.30 WITA, bertolak dari Jetty Zainal Abidin setelah berlayar lebih kurang 3 jam kapal tiba dan sandar di Jetty Rumah Putih, pada saat itu di anjungan ada Tersangkut Nakhoda, Juru Mudi I (Chairul Amin), dan Pandu Alam sedangkan Mualim I, Mualim II dan Juru Mudi II (Moh. Soleh) berada di TK. Soekawati-206;

e. Pada tanggal 11 Pebruari 2018, pukul 09.30 WITA, bertolak dari

Rumah Putih ke muara, tiba dan berlabuh jangkar di muara Satui pada pukul 17.00 WITA;

f. Pada tanggal 12 Pebruari 2018, pukul 17.00 WITA, rangkaian tunda

KT. Blue Fish, bertolak ke Terminal Khusus Taboneo, saat bertolak cuaca cerah, laut tenang, angin sepoi-sepoi, jarak pandang baik (good visibility), draft KT. Blue Fish depan 1,4 meter, belakang 2,6 meter, dan TK. Soekawati-206, draft depan 3,2 meter, belakang 3,8 meter;

g. Pada tanggal 14 Pebruari 2018 pukul 18.00 WITA kapal mengalami

cuaca buruk, hujan lebat, angin kencang dari arah barat laut, kecepatan angin 10 – 15 knots, ombak besar 3-4 meter dari arah barat (lambung kiri), mengakibatkan dapra cadangan/ban yang tersimpan di buritan lepas, menghantam pintu ruang kemudi terbuka dan air laut masuk memenuhi ruang kemudi;

h. Pada pukul 21.00 WITA, Tersangkut Nakhoda melihat ke arah belakang ternyata pintu ruang kemudi sudah rusak/jebol, selanjutnya memerintahkan Mualim I dan Juru Mudi untuk melihat pintu yang rusak dan mendapat laporan dari Mualim I dan Juru Mudi bahwa pintu rusak dan tidak bisa ditutup lagi, ruang kemudi dan tanki air tawar sudah terisi air laut;

i. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Juru Mudi untuk

memompa air dari ruang kemudi dan tangki air tawar dengan pompa celup dan alkon, lebih kurang 30 menit namun tidak berhasil karena air lebih banyak yang masuk dari pada keluar;

j. Pukul 22.00 WITA, Nakhoda memerintahkan kepada Mualim I, KKM,

dan Juru Mudi untuk melepas tali tunda dari TK. Soekawati-206, setelah tali tunda terlepas kapal maju penuh dengan kecepatan 4,5 knots menuju daratan terdekat/Pulau Datu dengan bermaksud mengandaskan kapal untuk mengurangi resiko kecelakaan/kerugian,

dan …

Page 8: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

8

dan Tersangkut Nakhoda mengirim berita mara bahaya/may day, may day, may day, dengan radio ch 16, namun tidak ada jawaban;

k. Pada pukul 23.00 WIB, buritan kapal mulai tenggelam, kapal miring kiri

25°, mesin mati, Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua ABK memakai life jacket dan berkumpul di haluan untuk persiapan meninggalkan kapal (abbandon ship);

l. Pukul 23.15 WITA, Tersangkut Nakhoda bersama semua ABK melompat ke laut meninggalkan kapal menggunakan 3 (tiga) life buoy yang diikat jadi satu agar seluruh awak kapal tidak terpencar dalam upaya menyelamatkan diri ke daratan terdekat, tidak menggunakan life raft karena tidak mengembang;

m. Tersangkut Nakhoda dan seluruh ABK terapung apung selama lebih kurang (sepuluh) 10 jam tanpa pertolongan kapal lain hingga terdampar dan ditolong masyarakat di pesisir/pantai Batakan pada tanggal 15 Pebruari 2018 pukul 09.00 WITA;

n. Pada pukul 11.00 WITA, bertemu dengan pemilik kapal (owner),

setelah beristirahat dan sarapan pagi, seluruh ABK bersama agen ke POLRES Pelaihari Tanah Laut untuk melapor kejadian kecelakaan kapal;

o. Setelah membuat Laporan Kecelakaan Kapal di Polres Pelaihari - Tanah Laut, pada pukul 19.00 WITA seluruh ABK berangkat ke Banjarmasin bersama agen dan selanjutnya menginap di hotel;

p. Pada tanggal 16 Pebruari 2018 membuat Laporan Kecelakaan Kapal

dan pembuatan BAPP di KSOP Kelas I Banjarmasin;

q. Tersangkut Nakhoda menyampaikan bahwa selama berada di KT. Blue Fish tidak pernah melaksanakan pelatihan keadaan darurat;

r. Dalam peristiwa tersebut tidak terjadi korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam, namun Tersangkut Nakhoda tidak mengetahui kondisi TK. Soekawati-206.

2. Saksi, Mualim I saudara Ali Muhajirin, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Demak

Tanggal : 7 Pebruari 1982 Agama : Islam

Alamat …

Page 9: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

9

Alamat : Jl. Nusantara RT.23/RW.03, Dusun Sumber Pucung, Kec.

Sumber Pucung, Kab. Malang

Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1995, di Demak; 2) SMP, tahun 1998, di Demak; 3) SMA, tahun 2001, di Demak.

Pendidikan Tehnis: ANT-V tahun 2014 di Jakarta.

Pengalaman berlayar: 1) Juru Mudi, KM, Surya Abadi, Nopember 2008 s/d Desember 2009; 2) Juru Mudi, KM. Surya Prima, Januari 20010 s/d 2011; 3) Juru Mudi, LCT. Lien Star II, Oktober 2011 s/d Juli 2012; 4) Juru Mudi, LCT. Lien 88, Juli 2012 s/d Juli 2013; 5) Nakhoda, Marina 01 Maret 2016 s/d September 2016; 6) Mualim II, LCT. Cipta Harapan IX, Oktober 2016 s/d September 2017; 7) Mualim I, KT. Blue Fish, 9 pebruari s/d kejadian.

b. Pada tanggal 12 Pebruari 2018 pukul 17.00 WITA rangkaian tunda KT.

Blue Fish berbendera Indonesia GT. 166, awak kapal 10 (sepuluh) orang, dan TK. Soekawati 206, GT. 3110, muatan 7540 MT. bertolak dari muara Sungai Danau-Satui menuju Terminal Khusus Taboneo;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa Radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Radio SSB 1 (satu) unit, Kompas Magnet 1 (satu) unit, Echosouder 1 (satu) unit, saat bertolak cuaca cerah, laut tenang, angin sepoi-sepoi, jarak pandang baik (good visibility), draft KT. Blue Fish depan 1,4 meter, belakang 2,6 meter, dan TK. Soekawati-206, draft depan 3,2 meter, belakang 3,8 meter;

d. Sebagai mualim I bertugas sebagai wakil Nakhoda, mengatur muatan,

kepala kerja deck dan bertugas jaga pada pukul 04.00 – 08.00 dan 16.00 – 20.00;

e. Pada tanggal 14 Februari 2018, kapal melintas sekitar tanjung selatan

keadaan cuaca buruk, hujan lebat, angin kencang dari arah barat laut dengan kecepatan angin 10 – 15 knots, ombak tinggi 3-4 meter;

f. Pada pukul 21.00 WITA saat saksi istirahat di ruang makan

dibangunkan Juru Mudi karena keadaan cuaca buruk, dan bersama Juru Mudi memeriksa ke buritan kapal sudah tergenang air lebih kurang 0,50 m selanjutnya melaporkan ke Nakhoda;

g. Saksi mengetahui air masuk ke ruang kemudi dan tanki air tawar

karena lepasnya 7 (tujuh) buah dapra cadangan yang terikat di

geladak …

Page 10: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

10

geladak burian yang menghantam pintu ruang kemudi terus-menerus mengakibatkan engsel pintu ruang kemudi terlepas dan air laut masuk memenuhi ruang kemudi dan tanki air tawar;

h. Saksi diperintah Nakhoda untuk memompa air dari ruang kemudi dan

tanki air tawar dengan menggunakan pompa alkon dan pompa celup lebih kurang 30 menit, namun tidak berhasil karena air yang masuk lebih besar dari pada air yang dipompa keluar;

i. Pukul 22.00 WITA Nakhoda memerintahkan untuk melepas tali Tunda,

dari TK. Soekawati 206, setelah lepas tali tunda melanjutkan memompa air tetapi tidak berhasil, selanjutnya lebih kurang pada pukul 22.30 WITA perintah Nakhoda agar memakai life jacket, mengamankan dokumen kedalam tas menunggu perintah Nakhoda di bawah anjungan di sebelah kanan (main deck);

j. Saksi mengetahui Nakhoda mengarahkan kapal ke daratan terdekat

dengan haluan 300 kecepatan 4,5 knots selama lebih kurang 20 menit, melihat kondisi kapal bertambah miring dan tenggelam Nakhoda memerintahkan seluruh ABK untuk berkumpul di haluan persiapan meninggalkan kapal (abbandon ship);

k. Pukul 23.00 WITA sebelum ABK melompat kelaut kapal di hantam

ombak sehingga ABK jatuh terpencar di laut dan dokuman kapal hilang, Saksi berteriak agar seluruh ABK saling menolong dan berkumpul menjadi satu;

l. Seluruh ABK terkumpul menjadi satu dan dengan berpegangan pada 3

(tiga) buah life buoy terapung hingga pagi hari di tolong oleh masyarakat setempat pada tanggal 15 Pebruari 2018 pukul 09.00 WITA mendarat di Batakan dan beristirahat di rumah penduduk selanjutnya ke Polres Plaihari-Tanah Laut untuk membuat laporan kejadian;

m. Pada tanggal 15 Desember 2017 pukul 17.00 WITA seluruh ABK

bersama agen berangkat dari kantor Polres Plaihari-Tanah Laut menuju Banjarmasin untuk membuat laporan kecelakaan kapal dan pembuatan BAPP di Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin;

n. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan luka-luka, namun

terdapat kerugian harta benda KT. Blue Fish tenggelam;

3. Saksi …

Page 11: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

11

3. Saksi KKM Dwi Agus Wibowo, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Malang

Tanggal : 3 Mei 1975 Agama : Islam Alamat : JL. Polowijen II no. 292c, Blimbing, Malang Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1987, di Malang; 2) SMP, tahun 1990, di Mojokerto; 3) SMK, tahun 1993, di Malang. Tehnis, ATT-V, tahun 2013 di BP2IP Surabaya. Pengalaman berlayar: 1) Masinis II, KT. Sandi Dewa 7, Januari 2014 s/d April 2014; 2) Masinis III, KT. Asco I, April 2014 s/d Juni 2014; 3) KKM, KT. Asco, Agustus 2014 s/d Juni 2015; 4) Masinis II, LCT. Als, juni 2015 s/d September 2016; 5) KKM, KT. Blue Fish, Oktober 2016 s/d kejadian

b. Saksi KKM memiliki Ijazah pelaut ATT V, tahun 2013, mulai bekerja di KT. Blue Fish tanggal 22 September 2016, Saksi bertugas jaga pukul 08.00-12.00 dan 20.00-24.00, bertanggungjawab terhadap perawatan dan pengoperasian mesin induk dan mesin bantu yang ada di kapal, perawatan permesinan di kamar mesin, pompa-pompa, permintaan dan pelaporan pemakaian BBM dan minyak lumas di kapal kepada pemilik, kapal mempunyai motor induk 2 unit Merk Matsui Type 626HS: putaran 300 RPM, tenaga 800 x 2 HP Motor Bantu Merk Yanmar, Type: 3ESD47 dan G20 merk Mitsubishi Type 4031 tenaga : 47 KW, putaran 1500 RPM;

c. Pada tanggal 14 Pebruari 2018 pukul 20.00 WITA, Kapal memasuki wilayah Perairan Tanjung Selatan dengan kondisi mesin dalam keadaan baik dan normal, saat Saksi sedang bertugas jaga terasa goyang akibat besarnya ombak, mengakibatkan dapra cadangan/ ban yang tersimpan di buritan terlepas, menghantam pintu ruang kemudi sehingga terbuka/jebol dan air laut masuk memenuhi ruang mesin kemudi;

d. lebih kurang pukul 21.00 WITA Nakhoda memerintahkan Saksi melalui Juru Mudi supaya melihat-lihat kondisi Kapal, agar air dari ruang kemudi dipompa dengan pompa celup dan pompa dari kamar mesin pada saat itu baru 3 m3;

e. Lebih …

Page 12: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

12

e. Lebih kurang pukul 21.30 WITA Nakhoda memerintahkan untuk memompa air yang masuk ke ruang kemudi dilakukan pemompaan dengan menggunakan pompa celup dan pompa dari kamar mesin, tambahan 1 (satu) buah pompa alkon, karena besarnya ombak kerja pompa tidak maksimal, berhubung air yang masuk lebih besar dari kemampuan pompa sehingga ruang kemudi semakin terendam;

f. Saat cuaca semakin buruk Nakhoda memerintakan seluruh ABK berkumpul di haluan sebelah kanan dengan memakai life jacket dan menunggu perintah selanjutnya, beberapa saat kemudian stop mesin dan kapal makin miring Nakhoda perintah untuk abandon ship, Saksi bersama crew lain loncat ke laut dan berenang ke arah life buoy yang sedang mengapung di laut dan bersama-sama berpegangan sampai ke pantai;

4. Saksi Juru Mudi Jaga, Chairul Amin, dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Malang

Tanggal : 6 Oktober 1979 Agama : Islam Alamat : JL. Kodari RT.22/RW.03, Desa Ngebruk, Kec. Sumber

Pucung Kab. Malang Jawa Timur. Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1994, di Malang;

2) SMP, tahun 1997, di Malang; 3) SMK, tahun 2000, di Malang.

Pengalaman berlayar: 1) Juru Mudi, KM. Anugerah Persada, Agustus 2003 s/d Juli 2005; 2) Juru Mudi, KT. Lius Baru, Oktober 2006 s/d Oktober 2008; 3) Juru Masak, KT. Nelly 53, Pebruari 2009 s/d Oktober 2009; 4) Juru Mudi, KM. Kudanil Indonesia, April 2011 s/d Nopember 2012; 5) Juru Mudi, KT. Tampakan, Agustus 2014 s/d September 2014; 6) Juru Mudi, KT. Freght Expres I, September 2014 s/d Maret 2016; 7) Juru Mudi, KT. Indoarta II, Juni 2017 s/d Pebruari 2018; 8) Juru Mudi, KT. Blue Fish, Pebruari 2018 s/d kejadian.

b. Saksi memeiliki sertifikat kopetensi berupa ANTD, BST, MEFA, SCRB, AFF, mulai bekerja di KT. Blue Fish pada tanggal 9 Pebruari 2018, jabatan Juru Mudi yang mempunyai tugas membersihkan kapal, menaikkan dan menurunkan bendera, menghidupkan dan mematikan lampu serta mengoperasikan kemudi sesuai jam jaga pukul 08.00 – 12.00 dan 20.00 -24.00;

c. Pada …

Page 13: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

13

c. Pada tanggal 11 Pebruari 2018 pukul 00.05 WITA kapal bertolak dari Yetty Abidin Sungai Danau dan tiba di Muara Satui tanggal 12 Pebruari 2018 pukul 17.00 WITA, saat bertolak dari Yetty Abidin yang berada di Anjungan Nakhoda, Mualim I, dan Pandu alam sedangkan Mualim II berada di TK. Soekawati 206, cuaca cerah, air tenang karena Yetty Abidin berada di sungai;

d. Pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 20.00 WITA pada saat mulai tugas jaga ombak sudah mulai besar, pukul 21.00 WITA Saksi di perintah Nakhoda untuk memeriksa ruang kemudi ternyata sudah kemasukan air, selanjutnya pukul 21.30 WITA saksi pegang kemudi tetapi di perintah Nakhoda agar membantu KKM memompa air di tangki belakang dengan menggunakan pompa celup dan pompa alkon namun tidak berhasil karena air yang masuk lebih banyak dari pada air yang di pompa keluar, selanjutnya saksi melapor ke Nakhoda bahwa pintu ruang belakang jebol di hantam dapra ban yang terikat di buritan lepas;

e. Pukul 21.50 WITA Nakhoda memerintahkan lepas tali tunda, seluruh ABK memakai life jacket dan berkumpul di haluan lambung kanan untuk persiapan meninggalkan kapal, dengan membawa 3 (tiga) buah life buoy, Saksi mendengar Nakhoda meminta bantuan melalui radio ke kapal-kapal yang berlayar disekitarnya dan memberi tahu posisi kapal namun tidak ada jawaban;

f. Pukul 22.40 WITA Kapal mati mesin, Saksi melihat Nakhoda turun dari anjungan dan mendengar Nakhoda memerintahkan seluruh ABK berkumpul di haluan sebelah kanan, sambil menghitung jumlah ABK 10 (sepuluh) orang;

g. Pukul 23.00 WITA Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan seluruh ABK meninggalkan Kapal (Abbondon Ship) karena kapal sudah sangat miring, Saksi membawa tas yang berisi surat-surat dan/atau dokumen Kapal, karena ombak besar sehingga Saksi jatuh akibatnya tas terjatuh ke laut.

h. Seluruh ABK terapung-apung selama lebih kurang 12 jam dari pukul 23.00-10.00. besok paginya, Saksi yang pertama yang mencapai daratan di pantai Batakan dan di tolong oleh masyarakat setempat dan bertemu dengan owner diperintah untuk mencari ABK lainnya;

i. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam.

5. Saksi …

Page 14: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

14

5. Saksi, Kepala Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan Kelas III Satui, Capt. Rahman, MM, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Lonrong

Tanggal : 14 September 1974 Agama : Islam Alamat : Jl. Provinsi RT.04/RW.2, Desa Sebamang Lama, Kec.

Sungai Loban Kal-Sel Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1988, di Sopeng;

2) SMP, tahun 1991; 3) SMA, tahun 1994; 4) D III, tahun 1997.

Tehnis ANT-I, tahun 2008 di BP3IP Jakarta. Pengalaman bekerja: 1) CPNS Tanjung Priok, tahun 2002: 2) PNS Tanjung Priok, tahun 2003 s/d 2009; 3) Staf DITKAPEL, tahun 2009 s/d 2013; 4) Kepala KSOP Kelas V Bakauheni, tahun 2013 s/d 2014; 5) Kepala UPP Kelas III Sebuku, tahun 2014 s/d 2016; 6) Kepala UPP Kelas III Tanahpaser, tahun 2016 s/d 2017; 7) Kepala Kantor UPP Kelas III Sebuku, tahun 2017 s/d 2018; 8) Kepala Kantor UPP Kelas III Satui, sejak Mei 2018 s/d sekarang.

b. Saksi telah bertugas di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai Danau Satui sejak bulan Mei tahun 2018, tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan, antara lain pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, menjamin kelancaran arus barang, penumpang dan hewan dan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

c. Pada tanggal 15 Pebruari 2018 pukul 09.00 WITA Saksi mendapat

informasi dari Agen PT. Salju Langit Indah Satui (SLIS) adanya kecelakaan kapal tenggelamnya KT. Blue Fish pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA dengan posisi kecelakaan di Perairan Tanjung Selatan;

d. Saksi membenarkan bahwa Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan

Sungai Danau Satui pada tanggal 10 Pebruari 2018 pukul 22.00 WITA telah menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) No. S1

UPP/III/229/2/2018…

Page 15: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

15

UPP/III/229/2/2018 untuk kapal Blue Fish menunda Tongkang Soekowati 206 bertolak dari Terminal Khusus PT. SCMM menuju Terminal Khusus Taboneo To MV Jag Rishi dengan muatan batubara curah 7.540 MT, dengan jumlah Awak Kapal 10 (sepuluh) orang dengan Nakhoda Sofyan Samson;

e. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai Danau Satui telah

memiliki SOP penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), sejak kapal tiba lapor kepada Syahbandar dan menyerahkan dokumen yang dilengkapi dengan Asuransi, Syahbandar setelah menerima permohonan penerbitan (SPB) dari agen, selanjutnya validasi dari kelengkapan dokumen/surat-surat masih berlaku dan alat-alat keselamatan lengkap serta Nakhoda membuat Salling Declaration, selanjutnya menyiapkan SPB lebih kurang waktunya 30 menit;

f. Setelah dilakukan pengecekan dokumen/surat-surat lengkap dan

memenuhi persyaratan diterbitkan SPB kapal KT. Blue Fish yang menunda TK. Soekawati 206 berangkat pada tanggal 10 Pebruari 2018, pukul 22.30 WITA dari Jetty ke rumah putih diikat menunggu air pasang.

6. Saksi, Direktur CV. Rose Marine Supply (Servis LR), Burhanuddin Anis, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Malang

Tanggal : 16 April 1982 Agama : Islam Alamat : Jl. Raya Berangas KM. 2,5, Desa Batuah, Kab. Kota Baru

Kalimantan Selatan

Pendidikan Umum: 1) SD, tahun 1994, di Malang; 2) SMP, tahun 1997, di Malang: 3) SMA, tahun 2000, di Malang.

Tehnis, Informatika tahun 2003 di Malang. Pengalaman bekerja: 1) Operasional, PT. Andhika Lines, tahun 2002 s/d 2007; 2) Office Koordinator, PT. Pelayaran Indonesia, tahun 2008 s/d 2012; 3) Direktur, CV. Rose Marine Supply, tahun 2012 s/d sekarang.

b. Saksi …

Page 16: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

16

b. Saksi Burhanudin Anis adalah pemimpin/penanggung jawab CV. Rose Marine suplly sekaligus bertidak sebagai surveyor saat melakukan service life raft, berdasarkan surat persetujuan dikeluarkan oleh Balai technology Keselamatan Pelayaran Direktorat Jendral Perhubungan Laut diberikan perpanjangan izin surat persetujuan kewenangan perawatan dan perbaikan Inflatable life raft pada tanggal 1 pebruari 2018, dan berlaku sampai dengan 26 Januari 2019 dan Berkewajiban melakukan perawatan terhadap inflate life raft dan alat pemadam kebakaran portable dan CO2 systim;

c. Saksi menbenarkan mendapat pekerjaan untuk service life raft dan alat pemadam kebakaran portable KT. Blue Fish milik PT. Karya Sentosa Tata Jaya pada tanggal 24 Januari 2018;

d. Saksi menyatakan pelaksanaan service ILR memakan waktu ± 2 jam untuk 1 buah life raft sehingga dibutuhkan waktu ± 4 jam utk 2 buah life raft yang pelaksanaanya pada malam hari, sehingga keseluruhan membutuhkan waktu ± 8 jam termasuk transportasi;

e. Saksi menyatakan pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 18.00 WITA

saksi menurunkan 2 buah life raft serta 2 buah botol APAR dari kapal yang rencana akan dibawa ke darat untuk diservis pada lokasi servis stasion Kota Baru dan dibawa kembali ke kapal namun pada pelaksanaannya life raft tersebut tidak diservis sesuai prosedur dan aturan yang ada, kedua life raft tersebut dibawa kembali ke kapal dengan hanya melakukan perubahan tanggal dan sertifikat, tidak ada penggantian perlengkapan yang ada di dalam life raft karena masih berlaku.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran;

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang diterima, serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan pada hari Selasa tanggal 4 September 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kleas I Banjarmasin sehubungan dengan Tenggelamnya KT. Blue Fish pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA di Perairan Tanjung Selatan Kalimantan Selatan, telah sampai pada pendapat sebagai berikut: 1. Tentang kapal, Surat kapal dan Awak Kapal

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadapTersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. KAPAL

… …

Page 17: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

17

a. KAPAL

KT. BLUE FISH KT. Blue Fish adalah jenis Kapal Motor Tunda, konstruksi baja,

berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.166, kapal dibangun tahun

2004 di Jakarta, geladak tunggal, kapal berbaling-baling 2 (dua)

penggerak utama 2 (dua) unit mesin induk Merk Matsui Type 626HS:

300 RPM, tenaga 800 x 2 HP Motor Bantu Merk Yanmar, Type: 3ESD47

dan G20 merk Mitsubishi Type 4031 tenaga : 47 KW, putaran 1500

RPM dalam kondisi normal. Ukuran kapal panjang 26,46m, lebar

7,50m, dalam 3,25 m.

Lambung : A 100 P “ Tug ” Mesin : SM Kapal telah melaksanakan docking terakhir pada tanggal 06 Desember 2017 s/d 12 Desember 2017 di Banjarmasin.

TK. SOEKOWATI 206 TK. Soekowati 206 adalah jenis Kapal Tongkang, konstruksi baja,

berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.3110, kapal dibangun tahun

2010 di Cina, ukuran kapal panjang 87,84 m, lebar 24,40 m, dalam

5.50 m. Kapal telah melaksanakan docking terakhir pada tanggal 27

Nopember 2017 s/d 7 Desember 2017 di Banjarmasin.

b. SURAT KAPAL

KT. BLUE FISH Kapal dimiliki oleh PT. Karya Santosa Tata Jaya yang berkedudukan di

Jakarta, kapal dilengkapi dengan Surat Ukur Internasioanl (1969)

Nomor 3269/Bc, Pas Besar Nomor PK.205/5/4/KSOP-BJM-2014

diterbitkan di Banjarmasin pada tanggal 20 Pebruari 2014, Sertifikat

Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/299/4/KSOP-BJM-

2017, tanggal 14 Desember 2017 berlaku sampai dengan 13 juni 2018,

diterbitkan di Banjarmasin, dan surat-surat lainnya masih berlaku dan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam

pelayarannya dari Pelabuhan Sungai Danau Satui Yety Zainal Abidin

Tersus PT. SCMM menuju Pelabuhan Taboneo To MV Jag Rishi kapal

dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan

oleh Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan Satui Nomor

S.1UPP/III/229/2/2018 tanggal 10 Pebruari 2018.

TK. SOEKAWATI…

Page 18: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

18

TK. SOEKAWATI 206 Kapal dimiliki oleh PT. Pelayaran Borneo Karya Mandiri yang

berkedudukan di Jakarta Selatan, kapal dilengkapi dengan Surat Ukur

Internasional (1969) Nomor 2979/Ba diterbitkan di Jakarta tanggal 17

Januari 2011, Surat Laut Nomor PK.205/222/SL-PM/DK-15 diterbitkan

di Jakarta tanggal 3 Pebruari 2015, Sertifikat Keselamatan Konstruksi

Kapal Barang Nomor PK.001/292/18/ksop-bjm-2017, tanggal 07

Desember 2017, berlaku sampai dengan 06 Juni 2018, diterbitkan di

Banjarmasin, dan surat-surat lainnya masih berlaku dan sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam pelayarannya

dari Pelabuhan Sungai Danau Satui Yety Zainal Abidin Tersus PT.

SCMM menuju Pelabuhan Taboneo To MV Jag Rishi, kapal dilengkapi

dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Kantor

Unit Pelaksana Pelabuhan Satui Nomor S.1UPP/III/230/2/2018 tanggal

10 Pebruari 2018.

c. AWAK KAPAL

Berdasarkan data awak kapal, yang diawaki 10 (sepuluh) orang dan memiliki dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Meaning) nomor PK.306/103/19/KSOP. BJM-2017 diterbitkan di Banjarmasin tanggal 15 Desember 2017, berlaku sampai dengan 15 Pebruari 2018 oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin untuk daerah pelayaran LOKAL dan diawaki dengan susunan perwira terdiri dari:

Bagian Dek: Nakhoda Sofyan Samson ANT V Manajemen Mualim I Ali Muhajirin ANT V Mualim II Racmad Fajar Wicaksono ANT IV Bagian Mesin KKM Dwi Agus Wibowo ATT V Masinis II Hartono ATT V Masinis III Ahmad Firdaus ATT V

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. Blue Fish dan TK. Soekowati 206, mengenai keadaan kapal, instansi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan pasal 124 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Sertifikat kapal layak dan masih berlaku serta diawaki dengan susunan perwira deck dan mesin yang telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70

tahun…

Page 19: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

19

tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67/2/3-01.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),

Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok Jakarta dengan suratnya Nomor ME.401/55/MTJP/VIII/2018 tanggal 16 Agustus 2018, keadaan cuaca, di Perairan Selatan/Perairan Batakan, pada posisi 04⁰-06′-48″S/114⁰-34′-16″T, sebagai berikut:

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Daya – Barat, 10 – 20 knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Tenggara, 20 – 50 cm/s Cuaca : Berawan – Hujan Ringan Jarak Penglihatan (mil) : 5 – 7 mil Tinggi Gelombang : Barat Daya (Rough)

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi di dalam Sidang

pemeriksaan lanjutan maupun BAPP keadaan cuaca pada saat

kejadian berkabut tebal, hujan lebat, ombak 3 – 4 meter (Rough),

angin dari barat 10 – 15 knots jarak pandang terbatas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan

Tersangkut Nakhoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat

kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan stabilitas kapal

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut: a. Keadaan Muatan

KT. Blue Fish dengan Surat Ukur Internasional (1969) NO : 3269/Bc,

Diterbitkan di Sunda Kelapa tanggal 21 Juni 2005 adalah jenis Kapal

Motor Tunda mengangkut 10 (sepuluh) orang awak kapal, memuat air

tawar, BBM sesuai kapasitas yang menunda TK. Soekawati 206 dengan

muatan Batu Bara berjumlah 7.540 MT, dan sesuai keterangan para

Saksi…

Page 20: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

20

Saksi serta BAPP tidak ditemukan dat-data perhitungan muatan

sehingga muatan tidak dihitung dan tidak ada relefansinya tentang

keadaan muatan dengan kecelakaan kapal dan sebelum kecelakaan

Kapal TK. Soekawati sudah dilepas.

b. Keadaan Stabilitas

KT. Blue Fish, awak kapal 10 (sepuluh) orang dengan muatan air tawar

dan bahan bakar kebutuan ABK dan kapal memiliki stabilitas positif,

TK. Soekawati 206, GT. 3.110 dengan muatan 7.540 MT tidak

melebihi kapasitas muatan serta stabilitas tegak positif. KT. Blue Fish

mengalami cuaca buruk berupa angin kencang dari lambung kiri, dan

air laut masuk memenuhi ruang kemudi dan tanki air tawar, sehingga

buritan tenggelam dan stabilitas negatif.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan

muatan dan stabilitas rangkaian tunda KT. Blue Fish dan TK. Soekawati

206 sebelum kejadian dapat diterima, sedangkan stabilitas KT. Blue Fish

pada saat kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bervavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut: a. Tentang Navigasi

1) Pada tanggal 12 Pebruari 2018, pukul 17.00 WITA Rangkaian

tunda KT. Blue Fish dan TK. Soekawati 206 bertolak dari Muara Satui menuju Terminal Khusus Taboneo dengan haluan 272 kecepatan 3,0 knots, kapal dilengkapi peralatan navigasi yang baik dan lengkap serta diawaki oleh Perwira deck yang memenuhi persyaratan, KT. Blue Fish draf depan 1,4 m dan belakang 2,6 m, TK. Soekawati 206 draf depan 3,2 m, belakang 3,8 m;

2) Pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.00 WITA cuaca

memburuk KT. Blue Fish kemasukan air dan kapal miring ke kiri 25°, Tersangkut Nakhoda mengirim berita marabahaya dengan menggunakan radio VHF channel 16 dan memberitahukan posisi kecelakaan kapal, namun tidak ada jawaban, selanjutnya Nakhoda memerintahkan melepas TK. Soekawati 206 dan berlayar dengan haluan 323° kecepatan 4,5 knots menuju daratan/pulau terdekat.

b. Tentang…

Page 21: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

21

b. Tentang Olah Gerak.

1) Pada tanggal 14 Pebruari 2018 sejak pukul 20.00 WITA cuaca mulai memburuk dan KT. Blue Fish kemasukan air pada pukul 23.00 WITA Nakhoda memerintahkan melepas tali tunda TK. Soekawati 206 dan mengolah gerakan kapal menuju ke pulau Datu (pulau terdekat) dengan mesin maju penuh kecepatan 4,50 knots untuk mengkandaskan kapal agar meminimalisir kerugian namun sebelum sampai ke daratan/daerah dangkal kapal tenggelam;

2) Pada pukul 23.15 WITA kapal semakin miring, buritan tenggelam Nakhoda meminta stop mesin dan ABK meninggalkan kapal (Abbondon Ship)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak dapat diterima.

5. Tentang Sebab terjadi kecelakaan

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KT. Blue Fish, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan analisa cuaca telah terbukti bahwa pada saat

kejadian cuaca buruk angin kencang dari arah barat laut kecepatan 10 – 15 knots ombak tinggi 3-4 meter (rough sea) dari arah barat laut, mengakibatkan dapra cadangan yang tersimpan di buritan terlepas menghantam pintu belakang secara terus menerus mengakibatkan engsel rusak dan pintu jebol sedangkan free board kapal rendah lebih kurang 1 m, sehingga air laut masuk melalui lambung kanan buritan dan pintu belakang, menyebabkan ruang kemudi dan tangki air tawar yang tidak tertutup penuh air;

2) Air yang masuk lebih banyak dari pada air yang dipompa keluar

karena pompa alkon dan celup tidak mampu, mengakibatkan buritan kapal tenggelam dan haluan mendongak sehingga kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KT.Blue Fish sebagai dampak dari cuaca buruk dan dapra cadangan tidak terikat dengan baik sehingga terlepas dan menghantam pintu belakang secara terus menerus mengakibatkan pintu jebol, dan faktor teknis karena pompa alkon dan pompa celup tidak mampu membuang air yang masuk ke ruang kemudi dan tangki air tawar.

6. Tentang…

Page 22: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

22

6. Tentang upaya penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tersangkut Nakhoda berusaha membuang air yang masuk ke ruang

mesin kemudi dengan menggunakan pompa celup dan alkon namun tidak memberikan hasil yang maksimal, kapal semakin miring kiri 25° Nakhoda mengirim berita marabahaya dengan radio VHF channel 16 namun tidak ada jawaban;

b. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan melepas tali tunda dari TK. Soekawati 206, dengan olah gerak kapal menuju daratan terdekat Pulau Datu dengan mesin maju penuh kecepatan 4,5 knots untuk menyelematkan kapal dan ABK;

c. Seluruh ABK kapal diperintahkan berkumpul dihaluan dengan menggunakan life jacket untuk persiapan meninggalkan kapal (Abbondon Ship) dan memerintahkan agar tetap berpegangan pada 3 (tiga) buah life buoy yang telah diikat menjadi 1 (satu);

d. Untuk memudahkan mencapai daratan seluruh ABK dibagi 3 (tiga) kelompok dengan berpegangan pada 1 (satu) life buoy berenang menuju pantai terdekat, setelah lebih kurang 12 jam mendapat pertolongan dari warga sekitar di pantai Batakan dan dalam penyelamatan tidak menggunakan life raft karena tidak mengembang karena saat servis tidak dilaksanakan sesuai prosedur yang benar;

e. Dalam Kecelakaan tidak ada korban jiwa dan luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Blue Fish tenggelam;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima. Untuk meningkatkan keselamatan pelayaran agar pengawasan terhadap service alat-alat keselamatan sesuai aturan dan prosedure yang berlaku.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus Tenggelamnya KT. Blue Fish pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA di Perairan Tanjung Selatan, Kalimantan Selatan adanya kesalahan dan kelalaian sebagai berikut:

a. bahwa faktor penyebab tenggelamnya KT. Blue Fish karena cuaca

buruk ombak tinggi, air masuk ke buritan kapal sehingga memenuhi

ruang…

Page 23: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

23

ruang kemudi dan tanki air tawar, merupakan peristiwa yang disebut peristiwa force majoure;

b. bahwa faktor teknis dapra cadangan tidak diikat dengan baik sehingga

terlepas dan menghantam terus-menerus pintu ruang kemudi jebol serta pompa alkon tidak mampu membuang air yang masuk ke dalam ruang mesin kemudi mengakibatkan makin tenggelam;

c. Berdasarkan fakta dan faktor penyebab tenggelamnya KT. Blue Fish

maka tidak terbukti bahwa perbuatan tersangkut Nakhoda dalam menjalankan tugas dan kewajibannya bukan merupakan bagian dari faktor penyebab tenggelamnya KT. Blue Fish.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab tenggelamnya KT. Blue fish adalah faktor cuaca buruk (force majoure) dan kesalahan teknik (tecnical error), sedangkan tersangkut Nakhoda dinilai telah menjalankan kewajibannya sesuai ketentuan pasal 342 KUHD, dan telah bertindak tidak melampaui batas batas kekuasaannya sesuai dengan ketentuan pasal 373a KUHD.

8. Hal hal yang meringankan dan yang memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut Nakhoda, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Hal-hal yang meringankan

Tersangkut dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit

b) Hal-hal yang memberatkan tidak ada

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut diatas, pasal 373 huruf (a)Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, dan pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:

MEMUTUSKAN:

I. Menyatakan bahwa Tenggelamnya KT. Blue Fish yang menunda TK. Soekawati 206 pada tanggal 14 Pebruari 2018, pukul 23.15 WITA, di

Perairan…

Page 24: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e59be... · diterbitkan oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal,

24

Perairan Tanjung Selatan disebabkan oleh faktor cuaca buruk (force majoure) dan kesalahan teknik (tecnical error) dapra cadangan tidak diikat dengan baik, merusak pintu ruang kemudi sehingga air masuk ke ruang kemudi dan tanki air tawar, pompa celup dan alkon tidak mampu membuang air yang masuk;

II. Menyatakan bahwa tersangkut Nakhoda telah melaksanakan

kewajibannya sesuai dengan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship) dan telah memenuhi kewajibannya sesuai Amanah Pasal 342 KUHD;

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. Blue Fish yang menunda TK.

Soekawati 206 atas nama Sofyan Samson, lahir di Keramat, Ternate, tanngal 21 Agustus 1986 memiliki sertifikat keahlian pelaut ANT- V Manajemen nomor 321324M52417, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2018, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan peringatan;

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dieksekusi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Jumát, tanggal 14 Desember 2018 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, dihadiri oleh Terhukum Nakhoda Saudara Sofyan Samson. Ketua :.......................................Capt. Karolus G. Sengadji. MM. Anggota :.......................................Rusman Hoesien, M.Si. Anggota :.......................................Muryamtini, SH. Sekretaris : ......................................Yuniharto B. Arif, S.Sos., SH., M.Si