putusan nomor hk.2010/37/ix/mp - mahkamah...

21
PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA TK. MEGAH PRIMA-III DITUNDA KT. MAS PAPUA I DI PERAIRAN LAUT BANDA Pada tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, TK. Megah Prima III, GT. 2257, ditunda KT. Mas Papua-I, GT. 123, bertolak dari Pelabuhan Kaimana- Papua menuju Pelabuhan Palopo-Sulawesi, dengan awak kapal 11 (sebelas) orang, dengan muatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 M³, draft depan tongkang 3 meter dan belakang 4 meter, cuaca laut berombak 0,5 – 1 meter, setelah memasuki perairan Laut Banda. Tanggal 20 Mei 2012, ombak semakin besar antara 2 – 3 meter. Tanggal 21 Mei 2012, pagi hari ombak masih besar dan haluan tongkang tenggelam sekitar 2 meter dibawah permukaan air, Nakhoda mengambil keputusan untuk menarik tongkang dari buritan dan menuju ke Pulau terdekat (Pulau Menui) yang berjarak lebih kurang 40 mil namun sebelum sampai di Pulau Menui masih berjarak lebih kurang 30 mil, pukul 15.40 WITA tongkang tenggelam pada posisi 03º 45,5’ S - 123º 27,8 T. Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, namun ada kerugian harta benda berupa tongkang beserta muatannya kayu log sebanyak 905 batang (3751,5 m 3 ) ikut tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/8/16/DN-13, tanggal 30 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas ...

Upload: letuong

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA TK. MEGAH PRIMA-III DITUNDA KT. MAS PAPUA I DI PERAIRAN LAUT BANDA

Pada tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, TK. Megah Prima III, GT. 2257, ditunda KT. Mas Papua-I, GT. 123, bertolak dari Pelabuhan Kaimana- Papua menuju Pelabuhan Palopo-Sulawesi, dengan awak kapal 11 (sebelas) orang, dengan muatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 M³, draft depan tongkang 3 meter dan belakang 4 meter, cuaca laut berombak 0,5 – 1 meter, setelah memasuki perairan Laut Banda. Tanggal 20 Mei 2012, ombak semakin besar antara 2 – 3 meter.

Tanggal 21 Mei 2012, pagi hari ombak masih besar dan haluan tongkang tenggelam sekitar 2 meter dibawah permukaan air, Nakhoda mengambil keputusan untuk menarik tongkang dari buritan dan menuju ke Pulau terdekat (Pulau Menui) yang berjarak lebih kurang 40 mil namun sebelum sampai di Pulau Menui masih berjarak lebih kurang 30 mil, pukul 15.40 WITA tongkang tenggelam pada posisi 03º 45,5’ S - 123º 27,8 T.

Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, namun ada kerugian harta benda berupa tongkang beserta muatannya kayu log sebanyak 905 batang (3751,5 m3) ikut tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/8/16/DN-13, tanggal 30 Oktober 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas ...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

2

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), oleh Nakhoda KT. Mas Papua I dan

diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Raha; 2. Berita Acara Tongkang Tenggelam, tanggal 22 Mei 2012, oleh Nakhoda

KT. Mas Papua I;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Raha, terhadap :

a. Nakhoda, Parman Lumban Siantar, tanggal 24 Mei 2012; b. Mualim I, Edward Giraldo Nguru, tanggal 25 Mei 2012; c. Juru Mudi, Kurnia Topan, tanggal 25 Mei 2012; d. Masinis I, Wahyuddin, tanggal 25 Mei 2012.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), diketahui oleh Kepala Kantor Unit

Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Raha; 5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

KT. MAS PAPUA I.

a. Pas Tahunan, diberikan di Sorong, tanggal 02 Mei 2011, oleh Kepala

Kantor Administrator Pelabuhan Sorong;

b. Surat Ukur Dalam Negeri, nomor 551/MMq, dikeluarkan di Merauke, tanggal 24 September 2008, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Merauke;

c. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor 012842, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 30 Juni 2009, berlaku sampai dengan 04 Juni 2013, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

d. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor 008559, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 30 Juni 2009, berlaku sampai dengan 04 Juni 2013, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

e. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 008592, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 30 Juni 2009, berlaku sampai dengan 04 Juni 2013, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

f. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/14/8/AD.SRG-2011, diterbitkan di Sorong, tanggal 30 Desember 2011, berlaku sampai dengan 29 Januari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sorong;

g. Sertifikat ...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

3

g. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/8/9/AD.SRG-11, diterbitkan di Sorong, tanggal 30 Desember 2011, berlaku sampai dengan 29 Februari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sorong;

h. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/14/9/AD.SRG-2011, diterbitkan di Sorong, tanggal 30 Desember 2011, berlaku sampai dengan 29 Januari 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sorong;

i. Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 6682/L/SDPPI/2011, tanggal 02 November 2011, berlaku sampai dengan 01 November 2012, oleh Dirjen Sumber Daya dan perangkat Pos dan Infomatika;

j. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.683/5/1/K.UPP.KMN-2012, dikeluarkan di Kaimana, tanggal 26 April 2012, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kaimana;

k. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor ATT.551/129/14/107/12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Maret 2012, berlaku sampai dengan 06 Juni 2012, oleh Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Surat Persetujuan Berlayar, nomor Z41/KP.II/07/V/2012, diterbitkan di Namlea, tanggal 18 Mei 2012, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Namlea;

m. Daftar Awak Kapal (Crew List), dikeluarkan di Namlea, tanggal 18 Mei 2012, oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Namlea;

n. Daftar Pengikut, dikeluarkan di Namlea, tanggal 18 Mei 2012, oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Namlea.

TK. MEGAH PRIMA-III

a. Surat Laut, nomor PK.205/694/SL-PM/DK-11, diberikan di Jakarta,

tanggal 19 Agustus 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Sementara, nomor 0172-AB/D1.S/2011, dikeluarkan di Ambon, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan tanggal 05 Agustus 2016;

c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 012654, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan tanggal 05 Agustus 2016, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

d. Surat ...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

4

d. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 3482/Hha, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 20 Januari 2010, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/14/9/SD.SRG-2011, diterbitkan di Sorong, tanggal 30 Desember 2011, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sorong;

f. Surat Persetujuan Berlayar, nomor Z41/KP.II/07/V/2012, diterbitkan di Namlea, tanggal 18 Mei 2012, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Namlea;

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor 018574, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Januari 2012, berlaku sampai dengan tanggal 05 Agustus 2016, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia;

h. Surat Ijin Menggandeng, nomor GM.760/04/V/UPP.NLA-2012, diberikan di Namlea, tanggal 18 Mei 2012, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Namlea;

i. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor ATT.551/221/6/281/12, diterbitkan di Jakarta, tanggal 09 April 2012, berlaku sampai dengan 06 Juni 2012, oleh Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Penunjang Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT IV, nomor 6201036334N42811, atas nama Parman Lumban

Siantar, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 10 Januari 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. ANT IV, nomor 6200567985N40611, atas nama Edward Geraldo Nguru, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 September 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

c. ATT IV, Nomor 620053614T40207, atas nama Barytolomeus Renny, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Mei 2007, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

d. ATT V, Nomor 6200484451T52812, atas nama Wahyuddin, dikeluarkan

di Jakarta, tanggal 21 Februari 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Dari...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

5

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam BAPP dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 24 April 2014, di Kantor UPP Kelas I Bau-bau dan tanggal 12 Agustus 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal. KT. MAS PAPUA-I Nama : Mas Papua-I Jenis/Konstruksi : Kapal Tunda/Baja Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2007, di Malaysia Isi kotor : GT.123 Isi bersih : NT.37 Klas : BKI Tenaga Penggerak Utama : Mesin merk Cummnis 2 X 447 KW Panjang : 21,90 M Lebar : 7,00 M Dalam : 3,00 M Pemilik : PT Masindo Mitra Papua Nakhoda : Parman Lumbansiantar Awak Kapal : 11 (sebelas) orang TK. MEGAH PRIMA-III

Nama : Megah Prima-III Jenis/Konstruksi : Tongkang/Baja Pembuatan : Tahun 2005, di Pontianak Isi kotor : GT.2257 Isi bersih : NT.678 Klas : BKI Panjang : 73,15 M Lebar : 21,34 M Dalam : 5,49 M

2. Jalannya Peristiwa. a. Tanggal 27 April 2012 siang hari, KT. Mas Papua I dengan awak kapal

11 (sebelas) orang menunda TK. Megah Prima-III bermuatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 M³ bertolak dari Pelabuhan Kaimana Papua menuju Pelabuhan Palopo Sulawesi Selatan;

b. KT. Mas ...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

6

b. KT. Mas Papua I dalam pelayarannya dari Pelabuhan Kaimana menuju Pelabuhan Palopo, ketika melintasi perairan Laut Banda mendapat cuaca buruk dengan ketinggian ombak antara 2 – 3 meter dari arah Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 – 0,5 knot, tanggal 3 Mei 2013 pukul 06.00 WITA, Nakhoda mengetahui TK. Megah Prima-III miring ke kiri, maka Nakhoda memutuskan untuk berlindung di Pulau Buru (Teluk Bara);

c. Setelah kapal berlindung di Teluk Bara, Nakhoda melaporkan kejadian kepada Perusahaan dan minta agar di kirim tongkang untuk mengurangi muatan dan perusahaan mengirim tongkang NOA 13 yang ditunda KT. Nelly 59 dan tiba di Teluk Bara tanggal 11 Mei 2012, selanjutnya melakukan pemindahan muatan dari TK. Megah Prima-III ke TK. NOA 13 sebanyak 432 batang setara 1700 M³;

d. Setelah selesai pemindahan muatan, ABK kapal memompa air pada tongkang tanki no. 1 dan 2 dari depan dan tanki tengah sebelah kiri dan tanki sebelah kiri buritan sampai kering dan diperiksa tidak diketemukan kebocoran dan tongkang mengapung tegak;

e. Tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, kapal berangkat dari Teluk Bara, dengan muatan 905 batang setara 3700 M³, draft depan tongkang 3 meter dan belakang 4 meter, cuaca laut berombak 0,5 – 1 meter, setelah memasuki perairan Laut Banda pada pagi hari tanggal 20 Mei 2012, ombak semakin besar antara 2 – 3 meter;

f. Tanggal 21 Mei 2012, pagi hari ombak masih besar dan haluan tongkang tenggelam sekitar 2 meter dibawah permukaan air, Nakhoda mengambil keputusan untuk menarik tongkang dari buritan dan menuju ke pulau terdekat (Pulau Menui) yang berjarak lebih kurang 40 mil namun sebelum sampai di Pulau Menui masih berjarak lebih kurang 30 mil, pukul 15.40 WITA tongkang tenggelam pada posisi 03º 45,5’ S - 123º 27,8 T;

g. Setelah tongkang tenggelam, Nakhoda memerintahkan untuk melepas tali tunda, dan setelah mengamati tongkang tenggelam ± 2 jam, kapal melanjutkan pelayaran ke Palopo dan ketika melintasi selat Tiworo kapal menuju ke Pelabuhan Raha untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Syahbandar Pelabuhan Raha;

h. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa maupun luka tetapi tongkang beserta muatannya tenggelam.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya TK. Megah Prima-III ditunda KT. Mas Papua I tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

Tersangkut ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

7

Tersangkut : Nakhoda, Parman Lumban Siantar Saksi-saksi : 1) Mualim I, Edward Giraldo Nguru; 2) Juru Mudi, Kurnia Topan; 3) KKM, Bartholomeus Renny; 4) Masinis I, Wahyuddin; 5) Direktur PT Masindo Mitra Papua, Ronald Louis Sanuddin;

6) PH Kepala Kantor UPP Kelas III Kaimana, Marthinus Solossa, S. Sos., M. Si.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tenggelamnya TK. Megah Prima-III ditunda KT. Mas Papua I, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Majelis Mahkamah Pelayaran dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, tanggal 24 April 2014, di Kantor UPP Kelas I Bau-bau dan tanggal 12 Agustus 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran dan keterangan yang diberikan dihadapan Sidang, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Parman Lumban Siantar, tidak hadir dalam

persidangan berdasarkan surat PT Masindo Mitra Papua, nomor 003/MMP-JKT/IV/14, dan keterangan dalam BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Parmonangan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara

Tanggal : 12 November 1970 Alamat : Jl. F. Kenedy Keluarahan Malinkedi, Sorong, Papua Barat Pendidikan

Teknis : ANT IV, tahun 2011, di Sorong Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, KT. Seawil, tahun 2002 s/d 2011; 2) Nakhoda, KT. Mas Papua-I, bulan Agustus 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 27 April 2012 siang hari KT. Mas Papua I diawaki oleh

11 (sebelas) orang Awak Kapal, menunda TK. Megah Prima-III bermuatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 M³ bertolak dari Pelabuhan Kaimana Papua menuju Pelabuhan Palopo Sulawesi;

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

8

c. Selama berlayar dari Kaimana, tanggal 27 April 2012, keadaan cuaca baik, ketika melayari Perairan Laut Banda pada tanggal 3 Mei 2012 pukul 06.00 WIT, kapal mendapatkan cuaca buruk, ombak 2 – 3 meter dari arah Barat, (kapal melawan ombak) sehingga kecepatan tinggal 0,2 – 0,5 knots dan tongkang diketahui miring ke kiri, pada kondisi tersebut Nakhoda memutuskan untuk berlindung di Pulau Buru (Teluk Bara);

d. Setelah kapal berlabuh jangkar di Teluk Bara, Nakhoda melaporkan kepada pemilik kapal, bahwa TK. Megah Prima-III miring ke kiri diperkirakan tidak mampu untuk melanjutkan pelayaran, meminta dikirim tongkang kosong untuk memindahkan muatan, disanggupi oleh Perusahaan akan dikirim tongkang, pada tanggal 11 Mei 2012, KT. Nelly 59 menunda TK. NOA 13 tiba di Teluk Bara, selanjutnya melakukan alih muat kayu log sebanyak 432 batang setara 1700 M³;

e. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan kepada ABK untuk membuka lubang lalu orang (manhold) depan tanki no 1 tanki no 2 dan tanki kiri tengah serta tanki buritan bagian kiri dan memompa keluar airnya (menguras), setelah semua air habis dilakukan pemeriksaan tidak diketemukan kebocoran dari lunas bawah ataupun dari lambung, diduga air masuk dari plat deck yang bocor;

f. Setelah tongkang dibuat tegak kembali dengan muatan 905 batang setara 3700 M³, maka tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, setelah mendapat surat persetujuan berlayar dari Syahbandar Namlea kapal bertolak dari Teluk Bara, cuaca baik, ombak sekitar 0,5 – 1 meter;

g. Tanggal 20 Mei 2012 malam hari ombak makin besar sampai

tanggal 21 Mei 2012 pagi hari angin makin kencang dan ombak sekitar 2 – 3 meter, kondisi haluan tongkang terbenam sekitar 2 meter dibawah air, melihat kondisi tersebut Nakhoda memutuskan untuk menarik tongkang dari buritan dan mencari tempat berlindung ke Pulau terdekat yaitu Pulau Menui atau Pulau Wawoni yang masing-masing berjarak ± 40 mil, namun sebelum mencapai Pulau Menui yang masih berjarak lebih kurang 30 mil pukul 15.40 WIT pada posisi 03º 45,5’ S - 123º 27,8’ T, TK. Megah Prima-III tenggelam;

h. Mengetahui tongkang tenggelam Nakhoda memerintahkan ABK

untuk melepas tali tunda, setelah menunggu ± 2 jam, kapal melanjutkan pelayaran ke Palopo, dan Nakhoda melaporkan kejadian ke Perusahaan, ketika kapal melintasi Selat Tiworo Nakhoda menuju Pelabuhan Raha dan melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Syahbandar Raha;

i. Dalam ...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

9

i. Dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, namun tongkang beserta muatan kayu log sebanyak 905 batang setara 3700 M³ tenggelam.

2. Saksi Mualim I, Saudara Edward Giraldo Nguru, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan surat PT Masindo Mitra Papua, nomor 003/MMP-JKT/IV/14, dan keterangan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Baras, Kabupaten Pasang Kayu, Sulawesi Barat

Tanggal : 22 Oktober 1991 Alamat : Perumahan Makaria Binangun Jl. Dewi Sartika Blok M No. M.VI Sidoarjo, Jawa Timur Pendidikan Teknis : ANT IV, tahun 2011, di Barombong. Pengalaman berlayar : Mualim I, KT. Mas Papua-I, mulai 14 Maret 2012 s/d kejadian.

b. Tanggal 27 April 2012 siang hari KT. Mas Papua I diawaki oleh

11 (sebelas) orang Awak Kapal, menunda TK. Megah Prima-III dengan muatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 M³ bertolak dari Pelabuhan Kaimana Papua menuju Pelabuhan Palopo-Sulawesi;

c. Pada saat kapal bertolak dari Pelabuhan Kaimana tujuan Pelabuhan

Palopo kondisi kapal cukup baik dan stabil, semua ABK lengkap saat berangkat dan kondisi cuaca baik;

d. Setelah berlayar beberapa hari, maka pada tanggal 03 Mei 2012, pukul 06.00 WIT, di Laut Banda cuaca mulai buruk, ombak sekitar 2 – 3 meter dari arah Barat, TK. Megah Prima-III sudah mulai miring ke kiri dan speed 0,2 – 0,5 knot, sehingga Nakhoda memutuskan untuk mencari perlindungan di Pulau Buru (Teluk Bara) untuk keselamatan kapal, Awak Kapal dan muatan tongkang;

e. Setelah kapal tiba di Pulau Buru (Teluk Bara) Nakhoda bersama ABK lainnya mengecek tongkang dengan membuka manhold, ternyata di dalam tanki sudah ada air masuk setinggi ± 40 cm dan tanki sebelah kiri haluan ± 1 meter, dan air yang masuk dipompa sampai kering;

f. Nakhoda melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan melalui Hand Phone (HP) minta bantuan mengirimkan tongkang untuk mengurangi muatan, dan perusahaan pada tanggal 11 Mei 2012, mengirinkan TB. Nelly 59 menggandeng TK. Noa 13 tiba di Teluk

Bara ...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

10

Bara, selanjutnya melakukan alih muat kayu log sebanyak 432 batang setara 1700 M³;

g. Pada tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WIT, TK. Megah Prima-III bersama TB. Nelly 59 bertolak keluar, cuaca baik. Ombak sekitar 0,5 – 1 meter, tetapi setelah di Laut Banda, tanggal 19 Mei 2012 ombak makin bertambah besar, angin dari arah Selatan dan pada tanggal 20 Mei 2012 kapal makin miring, angin bertiup makin kencang dan ombak makin besar sekitar 2 – 3 meter. Tanggal 21 Mei 2012, ombak semakin besar haluan TK. Megah Prima-III sudah tenggelam 2 meter dibawah permukaan air akhirnya tongkang tenggelam keseluruhan;

h. Setelah Tongkang tenggelam, Saksi bersama ABK lainnya melepaskan tali tunda, dan setelah menunggu ± 2 jam Saksi bersama ABK lainnya meninggalkan lokasi kejadian menuju pelabuhan Palopo dan melaporkan kejadian tersebut kepada Syahbandar Raha di Muna.

3. Saksi Juru Mudi, Saudara Kurnia Topan, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan surat PT Masindo Mitra Papua, nomor 003/MMP-JKT/IV/14, dan ketarangan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Garut Kota, Jawa Barat Tanggal : 04 Maret 1984 Alamat : Perumahan Oma Indah Blok B.5 No. 11 Garut, Jawa Barat

Pendidikan Teknis : ANT D, tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Juru Mudi, KT. Mas Papua-I, bulan Februari 2012 s/d kejadian.

b. Pada saat Kapal bertolak dari pelabuhan Kaimana tujuan pelabuhan Palopo, kondisi cuaca baik, setelah 7 (tujuh) hari pelayaran posisi di Laut Banda pada siang hari cuaca sudah mulai buruk, angin dan ombak dari arah Selatan dan pada malam hari, saat saksi sedang bertugas jaga memegang kemudi pada pukul 01.00 WITA, Nakhoda memerintahkan haluan cikar kanan untuk mencari perlindungan di Pulau Buru, pada esok hari pukul ± 17.35 WITA Kapal tiba di Teluk Bara Pulau Buru dan langsung berlindung;

c. Setelah tiba di Teluk Bara Pulau Buru, Saksi bersama ABK lainnya mulai memeriksa tanki kiri haluan dan memompa air sambil memindahkan muatan ke TK. NOA 13, setelah muatan sebagian

dipindahkan ...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

11

dipindahkan dan tanki depan dan belakang sudah kering, posisi KT. Mas Papua I kembali stabil dan manhold ditutup dan dicor agar tidak bocor;

d. Tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, kapal bertolak melanjutkan

pelayaran menuju pelabuhan Palopo, saat itu keadaan cuaca baik, ombak sekitar 0,5 meter – 1 meter, setelah memasuki Laut Banda, tanggal 19 Mei 2012 pagi hari, angin ombak bertambah besar dari arah Selatan;

e. Tanggal 20 Mei 2012, malam hari, kapal makin oleng, pagi hari tanggal 21 Mei 2012, angin bertiup kencang dan ombak besar sekitar ± 2 meter – 3 meter, Saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk mempertahankan haluan dan membantu ABK lainnya untuk mengatur tali tongkang;

f. Tanggal 21 Mei 2012, pukul 12.00 WITA, posisi kapal sudah nungging ke haluan dan kapal ditarik dari buritan, saat itu saksi sedang tugas jaga, posisi kapal sudah berubah menuju Pulau Menui untuk menyelamatkan kapal, tetapi pada pukul 15.40 WITA, tongkang tenggelam;

g. Selanjutnya Saksi bersama ABK lainnya berusaha untuk menyelamatkan tongkang dengan melepaskan tali towing, setelah tali towing dilepas sambil menunggu ± 2 jam sampai tongkang benar-benar tenggelam baru meninggalkan lokasi menuju pelabuhan Palopo melintasi Selat Tiworo.

4. Saksi KKM, Saudara Bartholomeus Renny, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan surat PT Masindo Mitra Papua, nomor 003/MMP-JKT/IV/14, dan tidak di buat BAPP.

5. Saksi Masinis I, Saudara Wahyuddin, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan surat PT Masindo Mitra Papua, nomor 003/MMP-JKT/IV/14, dan keterangan dalam BAPP adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Luwuk, Sulawesi

Tanggal : 11 November 1986 Alamat : Desa Saga, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwuk, Propinsi Sulawesi Pengalaman berlayar : 1) Juru Minyak, KT. Bintang Kejora, bulan Februari 2008; 2) Juru Minyak, KT. Mas Papua-I, bulan Oktober 2010; 3) Masinis I, KT. Mas Papua-I, bulan Februari 2012 s/d kejadian.

b. Pada ...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

12

b. Pada saat kapal bertolak dari pelabuhan Kaimana tujuan pelabuhan

Palopo kondisi mesin baik dan stabil. Setelah berlayar ± 6 hari mendapat cuaca buruk, angin dan ombak besar posisi di Laut Banda, mengakibatkan kapal miring kiri. Saksi tetap konsentrasi di ruang mesin untuk mengawasi bahan bakar dan membersihkan saringan karena endapan kotoran dalam tanki, serta mentransfer BBM agar mesin tetap aman;

c. Saksi mengetahui adanya tongkang tenggelam dari Mualim I, saat itu Saksi sedang memeriksa panel-panel di anjungan, selanjutnya Saksi membantu melepaskan tali gandengan setelah mengamati tongkang ternyata masih dapat diambil tali gandengannya, selanjutnya menunggu ± 2 jam sampai tongkang benar-benar tenggelam baru meninggalkan lokasi kejadian menuju Pelabuhan Palopo.

6. Saksi Direktur PT Masindo Mitra Papua, Saudara Ronald Louis Sanuddin, hadir dalam persidangan dan keterangan adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Samarinda

Tanggal : 15 Juni 1981 Agama : Kristen Alamat : JL. KS Tubun I No. 21 Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1989, di Samarinda; 2) SMP, ijazah tahun 1995, di Samarinda;

3) SMK, ijazah tahun 1998, di Samarinda; 4) D-III MKP, ijazah tahun 2003, di Jakarta.

Pengalaman bekerja : Direktur Utama, PT. Masindo Mitra Papua, 04 Juli 2011 s/d sekarang.

b. Saksi mengetahui kecelakaan kapal tenggelamnya TK. Megah Prima-III yang ditunda KT. Mas Papua I dari atasannya langsung di Sorong, dan tidak mengetahui tentang banyaknya muatan tongkang;

c. Saksi sebagai Direktur Utama PT. Masindo Mitra Papua lebih banyak menangani penandatanganan surat-surat perjanjian, dan tidak mengetahui banyak tentang kejadian tenggelamnya tongkang;

d. Pada saat pembelian kapal saksi tidak mengetahui dan saksi lebih

banyak mengurus tentang karyawan dan Awak Kapalnya;

e. Saksi ...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

13

e. Saksi menyatakan bahwa kapal berlayar dari Kaimana tujuan Palopo, membawa muatan yang tidak dilashing, dan muatan ada yang jatuh, mengakibatkan kapal miring dan tenggelam.

7. Saksi PH Kepala Kantor UPP Kelas III Kaimana, Saudara Marthinus Solossa, S. Sos., M. Si., tidak hadir dalam persidangan dan tidak ada BAPP.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas

Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), sehubungan dengan tenggelamnya TK. Megah Prima III, tanggal 21 Mei 2012, pukul 13,40 WITA di Perairan Laut Banda, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : KT. MAS PAPUA-I.

a. KAPAL.

KT. Mas Papua-I adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT. 123, kapal dibangun tahun 2007 di Malaysia. Kapal berbaling-baling 2 (dua) unit mesin diesel merk Cummins KTA 19-M 3, 4 Tak Kerja Tunggal dengan daya 2 x 600 HP pada putaran 1800 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) unit mesin bantu merk Yanmar 4TNE 98-GIA, dengan daya 2 x 56 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor

register 11887, tanda klass Lambung * A 100 Φ P “Tug Boat“.

dan tanda kelas Mesin * SM.

Dock terakhir kapal dilaksanakan di Jakarta, tanggal 26 Juni 2009 sampai dengan 15 Juli 2009.

b. SURAT KAPAL. Kapal dimiliki oleh PT. Massindo Mitra Papua, dilengkapi dengan Surat Ukur Dalam Negeri Nomor 551/MMq, Pas Tahunan Nomor Urut 507, tanggal 02 Mei 2011, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/14/9/AD.SRG-2011, serta memiliki sertifikat-

sertifikat ...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

14

sertifikat lainnya yang ditentukan salam peraturan perundang-undangan, namun Pas Tahunan, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang dan Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal telah habis masa berlakunya untuk itu dalam pelayarannya telah diberikan Halaman Tambahan oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kaimana dan Kepala Kantor UPP Kelas II Namlea. Dalam pelayarannya dari Teluk Bara menuju Palopo kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Namlea, Nomor Z41/KP.II/06/V/NLA-2012 tanggal 18 Mei 2012 dan Surat Ijin Menggandeng yang dikeluarkan oleh Kantor UPP Kelas II Namlea Nomor GM.60/04/V/UPP.NLA-2012 tanggal 18 Mei 2012.

c. AWAK KAPAL. Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki 11 (sebelas) orang, dan sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira, dikeluarkan oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kaimana, nomor PK.683/5/1/K.UPP.KMN-2012, tanggal 26 April 2012, sebagai berikut : Bagian Dek : Nakhoda : Parman Lumban Siantar ANT IV, tahun 2011; Mualim I : Edward Geraldo Nguru ANT IV, tahun 2011. Bagian Mesin : KKM : Bartholomues Renny ATT IV, tahun 2007; Masinis II : Wahyuddin ATT V, tahun 2012.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap, dan masih berlaku, Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 70 tahun 1998.

TK. MEGAH PRIMA III.

a. KAPAL.

TK. Megah Prima III adalah jenis kapal tongkang, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT. 2257, kapal dibangun tahun 2005 di Pontianak. Kapal mempunyai geladak 1 (satu). Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor

register 14824, tanda klass A 100 P “ Ponton “.

b. Surat ...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

15

b. SURAT KAPAL. Kapal dimiliki oleh PT. Massindo Mitra Papua, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3482/Hha, Surat Laut Nomor PK.205/694/SL-PM/DK-11, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/14/9/AD.SRG-2011, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, namun Sertifikat Konstruksi Kapal Barang dan Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) telah berakhir masa berlakunya, untuk itu dalam pelayarannya telah diberikan Halaman Tambahan oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Kaimana dan Kepala Kantor UPP Kelas II Namlea. Dalam pelayarannya dari Teluk Bara menuju Palopo Sulawesi Selatan kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Namlea, Nomor Z41/KP.II/07/V/2012 tanggal 18 Mei 2012.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, perlengkapan kapal dalam keadaan tidak baik dan tidak memenuhi persyaratan.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),

Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 Desember 2013, keadaan cuaca di Laut Banda, tanggal 21 Mei 2012, pukul 13.40 WITA, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut-Utara, 2.5 – 11.0 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut, 21.1 – 26.7 Cm/det Cuaca : Berawan banyak dan hujan ringan -sedang disertai badai guntur Jarak Penglihatan : 3.0 – 5.0 Mil Tinggi Gelombang : Tenggara-Selatan, 0.6 M – 1.1 M b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi dihadapan sidang

pemeriksaan lanjutan dan didalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) bahwa waktu terjadinya kapal tenggelam cuaca cerah, angin kencang dari Selatan, ombak 2-3 meter dari Selatan, dan jarak pandang baik (good visibility).

Dengan ...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

16

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang diambil dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan

kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan Surat Ukur Internasional (1969) yang diterbitkan olah Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 20 Januari 2010, TK. Megah Prima-III memiliki ukuran sebagai berikut : Panjang (L) = 73,15 meter Lebar (B) = 21,34 meter Tinggi (H) = 5,49 meter LT = 978 mm = 0,978 m Sarat maksimal = 5,49 – 0,978 = 4,512 m Displacement (D) = 73,15 x 21,34 x 4,512 x 0,80 x 1,025 = 5758,624 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,3 X D = 1727,587 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – Lwt = 4031,037 Ton Waktu berangkat draft depan 3,0 m, draft belakang 4,0 m, draft rata-rata 3,50 m. D1 = 73,15 x 21,34 x 3,50 x 0,80 x 1,025 = 4480,130 Ton Lwt1 = 0,30 X D1 = 1344,039 Ton Muatan= D1 – Lwt1 = 3136,091 Ton

Dengan ...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

17

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. Megah Prima-III sebelum tenggelam mengangkut muatan yang tidak melebihi ketentuan dan stabilitas tongkang mengalami perubahan setelah adanya kebocoran.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Pada tanggal 18 Mei 2012, pukul 19.00 WITA, KM. Mas Papua I

dengan menunda TK. Megah Prima III dengan muatan kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 m3, dengan sarat haluan tongkang 3 meter dan sarat buritan 4 meter, bertolak dari Tanjung Bara (Pulau Buru) tujuan Palopo, dengan kondisi cuaca cukup baik. Tanggal 20 Mei 2012, tengah malam KT. Mas Papua I mengalami hentakan dan kapal makin oleng dengan ombak makin besar antara 2-3 meter dan berlangsung terus sampai tanggal 21 Mei 2012;

b. Tanggal 21 Mei 2012, haluan TK. Megah Prima III sudah tenggelam 2 meter dibawah permukaan air. Nakhoda melakukan upaya penyelamatan dengan menarik tongkang dari buritan dikarenakan posisi buritan masih timbul;

c. Selanjutnya tindakan Tersangkut Nakhoda melakukan penyelamatan dengan melihat peta laut untuk posisi pulau terdekat, maka ditemukan Pulau Menui dan Pulau Wawoni dengan masing-masing berjarak 40 mil dari posisi KT. Mas Papua I. Tersangkut Nakhoda mmutuskan untuk menuju Pulau Menui dikarenakan ombak dari Selatan dan ditambah dengan dorongan ombak, maka diharapkan lebih cepat dan terselamatkan TK. Megah Prima III dengan berlindung di Pulau Menui, namun pada posisi 03° 45’ 50” S/123° 27’ 83” T lebih kurang 30 mil dari Pulau Menui TK. Megah Prima III tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai

kejadian ...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

18

kejadian tenggelamnya TK. Megah Prima-III ditunda KT. Mas Papua I, Majelis Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

a. Tersangkut Nakhoda mengetahui bahwa Sertifikat Konstruksi

Keselamatan Kapal Barang TK. Megah Prima-III telah habis masa berlakunya dan tanggal 29 Januari 2012 sudah harus naik dock, Tersangkut Nakhoda sudah menyampaikan kepada perusahaan untuk naik dock namun dijawab oleh perusahaan kapal akan naik dock setelah selesai pelayaran ini, atas perintah dari perusahaan Tersangkut Nakhoda harus memuat kayu log sebanyak 1337 batang setara 5400 m3;

b. Ketika kapal berlayar pada cuaca buruk air laut naik ke atas deck dan

masuk ke tanki-tanki akibat adanya kebocoran pada deck tongkang, ketika air laut yang masuk melalui tanki-tanki melebihi daya muat tongkang, maka tongkang tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, penyebab tenggelamnya TK. Megah Prima-III yang ditunda oleh KT. Mas Papua I disebabkan karena akibat dari teknis perawatan kapal dan cuaca buruk (faktor alam).

6. Tentang Upaya Penyelamatan. Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil

pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah tongkang tenggelam pada posisi 03° 45,5’ S -123° 27,8’ T,

Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk melepas tali tunda dan mengamati tongkang tenggelam lebih kurang 2 jam, kapal melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Palopo-Sulawesi, Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian kepada perusahaan melalui handphone dan ketika melintasi Selat Tiworo kapal menuju Pelabuhan Raha untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Syahbandar Raha;

b. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka,

namun tongkang beserta muatan kayu log sebanyak 905 batang setara 3700 m3 ikut tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KT. Mas Papua I dapat diterima.

7. Tentang ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

19

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta BAPP, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Secara teknis dalam bernavigasi dan berolah gerak, Tersangkut Nakhoda telah menjalankan profesinya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

b. Tenggelamnya TK. Megah Prima-III merupakan akibat dari kelalaian

perusahaan dalam merawat kapalnya, sehingga beban tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada Tersangkut Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa, terhadap tenggelamnya TK. Megah Prima-III, Tersangkut Nakhoda KT. Mas Papua-I dinilai tidak bersalah.

8. Tentang Hal–Hal yang Meringankan dan Memberatkan. Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hal yang meringankan

Tidak ada.

b. Hal yang memberatkan

Tidak hadir dalam 2 (dua) kali sidang pemeriksaan lanjutan Mahkamah Pelayaran.

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

Memutuskan ...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

20

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Mas Papua-I, yang telah

dipanggil secara patut untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal di Kantor UPP Kelas I Bau-bau, pada sidang Pertama tanggal 24 April 2014 dan sidang Kedua di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 12 Agustus 2014, namun tidak hadir memenuhi panggilan tersebut.

II. Menyatakan bahwa pemeriksaan dan putusan tentang tenggelamnya

TK. Magah Prima-III ditunda KT. Mas Papua-I, tanggal 21 Mei 2012, pukul 13.40 WITA, di perairan Laut Banda, dilakukan tanpa dihadiri Tersangkut Nakhoda (In Absentia).

III. Menyatakan bahwa tenggelamnya TK. Megah Prima III ditunda KT. Mas Papua I, tanggal 21 Mei 2012, pukul 13.40 WITA, di perairan Laut Banda disebabkan karena akibat dari buruknya teknis perawatan kapal dan cuaca buruk (faktor alam).

IV. Membebaskan, Tersangkut Nakhoda, nama Parman Lumban Siantar,

tanggal lahir 12 November 1970, memiliki ijasah ANT IV, nomor 6201036334N42811, tahun 2011.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut.

Demikian ...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.2010/37/IX/MP - MAHKAMAH …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/d1a28edbdc... · Barat dan kecepatan kapal antara 0,2 ... maka Nakhoda memutuskan

21

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 29 September 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh Tersangkut. Ketua : .............................. Capt. Supardi, M. M, M. Mar. Anggota

:

...............................

Dr. Capt. D. R. Sumakud, S. H., M. M., M. Mar.

Anggota

:

..............................

Rusman Hoesien, M. Sc.

Anggota

:

..............................

Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota

:

...............................

Edy Sunaryo, S. H.

Sekretaris

:

..............................

Rinna Purba, S. H.