putusan nomor hk.210/10/v/mp.18 putusan mahkamah...

30
PUTUSAN NOMOR HK.210/10/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. KENEUKAI DI REDE PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN-KALIMANTAN SELATAN Pada tanggal 03 Desember 2017, pukul 05.40 WITA, KM. Keneukai berbendera Indonesia GT 1.645, dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan semen dalam sak 2.500 Ton, bertolak dari Dermaga Trisakti menuju tempat berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Berlabuh jangkar dari tanggal 03 Desember dan tanggal 8 Desember 2017 pukul 15.00 WITA, KM. Keneukai larat dan kapal tenggelam pada posisi 03° 19,98’ S / 114° 33,01’ T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Keneukai beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/4/4/DN- 17, tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. Keneukai tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara Kecelakaan Kapal, dibuat di Banjarmasin tanggal 8 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Banjarmasin tanggal 8 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai dan diketahui oleh Kepala Seksi Penjagaan Patroli…

Upload: phungnga

Post on 26-May-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR HK.210/10/V/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. KENEUKAI

DI REDE PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN-KALIMANTAN SELATAN

Pada tanggal 03 Desember 2017, pukul 05.40 WITA, KM. Keneukai berbendera Indonesia GT 1.645, dengan Awak Kapal 15 (lima belas) orang, muatan semen dalam sak 2.500 Ton, bertolak dari Dermaga Trisakti menuju tempat berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Berlabuh jangkar dari tanggal 03 Desember dan tanggal 8 Desember 2017 pukul 15.00 WITA, KM. Keneukai larat dan kapal tenggelam pada posisi 03° 19,98’ S / 114° 33,01’ T.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Keneukai beserta muatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/4/4/DN-

17, tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. Keneukai tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Pofesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara Kecelakaan Kapal, dibuat di Banjarmasin tanggal 8 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Banjarmasin tanggal 8 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai dan diketahui oleh Kepala Seksi Penjagaan

Patroli…

2

Patroli dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Banjarmasin tanggal 9 dan 12 Desember 2017, oleh Staf Seksi Penjagaan Patroli dan Penyidikan Bidang Keselamatan Berlayar Patroli dan Penjagaan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, terhadap :

a. Nakhoda, Muhammad Luqman; b. Mualim II, Hengki Nurwanto; c. Masinis I, Didik Ismael Karem; d. Masinis III, Eko Wazudi; e. Juru Mudi, Muhamad Rizky Hidayat Said; f. Petugas Pandu Laut No. 175, Rudi Sucipto, S. SIT.

4. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Banjarmasin tanggal 11 Desember

2017, oleh Staf Seksi Penjagaan Patroli dan Penyidikan Bidang Keselamatan Berlayar Patroli dan Penjagaan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, diketahui Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Banjarmasin;

5. Surat-surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/694/SL-PM/DK-13 nomor Urut 2197, diterbitkan

di Jakarta tanggal 27 Maret 2013, oleh Kepala Sub Direktorat Pengukuran, Pendaftaran Dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan Dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 1934/Ba, dikeluarkan di Tanjung

Priok tanggal 21 Januari 2002, oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Priok; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/90/16/SYB.Tpr.2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/90/17/SYB.Tpr.2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017;

e. Sertifikat...

3

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/70/19/SYB.Tpr.2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017;

f. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 07745 dan nomor IMO 8405086, dikeluarkan di Jakarta tanggal 19 November 2014, oleh Direktur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), berlaku sampai dengan 27 Agustus 2019;

g. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 07745 dan nomor IMO 8405086, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 November 2014, oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), berlaku sampai dengan 27 Agustus 2019;

h. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 018886, dikeluarkan di Jakarta tanggal 19 November 2014, oleh Direktur Klasifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), berlaku sampai dengan 27 Agustus 2019;

i. Sertifikat Kondisional, nomor 01660-SB/B1.S/2017, dikeluarkan di Surabaya tanggal 27 September 2017, oleh Kepala Cabang Utama Klas Surabaya, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017 untuk satu kali pelayaran langsung dari Surabaya menuju galangan perbaikan Banjarmasin;

j. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal, nomor PK.404/56/01/SYB.Tpr.2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 26 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, berlaku sampai dengan 25 Desember 2017;

k. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara, nomor PK.401/29/06/SYB.Tpr.2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, berlaku sampai dengan 27 Oktober 2017;

l. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Manning Document), nomor PK.306/35/04/SYB.Tpr-2017, diterbitkan di Surabaya tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Seksi Kepelautan, Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, masa berlaku dokumen sampai dengan 27 Maret 2018;

m. Dokumen…

4

m. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1676/DOC/DK-16, diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Februari 2016, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran Dan Manajemen Keselamatan Kapal Dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan Dan Kepelautan Ditjenhubla, berlaku sampai dengan 10 Desember 2020;

n. Daftar Anak Buah Kapal (Crew List), dibuat di Tuban tanggal 14 Oktober

2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai, diketahui oleh Kawilker Kantor UPP Brondong Wilker Tersus PT SG Tuban;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT III Manajemen, nomor 6201508218M30316, atas nama Muhammad Luqman, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 November 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT IV Manajemen, nomor 6200425137M40316, atas nama Hengki Nurwanto, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 November 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

c. ATT V Manajemen, nomor 6200566599S50516, atas nama Eko Wazuri, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 10 Agustus 2016, oleh Kepala Sub Direktorat Kepelautan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. ATT V Manajemen, nomor 6200497547S52417, atas nama Didik Ismael Karem, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 April 2017, oleh Kepala BP2IP Tangerang.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : KENEUKAI Ex. GLORY SELATAN-VI Jenis : Kapal Motor Barang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 1984 di Japan Kontruksi : Baja Isi kotor : GT. 1.645 Isi bersih : NT. 1.041 Tanda Selar : GT.1.645 No. 1934/Ba Tanda Pendaftaran : 2002 QQb No. 299/L

Tenaga...

5

Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) unit Mesin Diesel HANSHIN, 6-LU32, 4 Tak Kerja Tunggal 1500 HP putaran 310 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 68.01 Meter Lebar : 13.00 Meter Dalam : 7.00 Meter Pemilik : PT. ANDROMEDA SENTRAL PASIFIC,

SEMARANG Nakhoda : Muhammad Luqman Awak Kapal : 15 (lima belas) orang

2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 03 Desember 2017, pukul 05.40 WITA KM. Keneukai

berbendera Indonesia, GT 1.645, Awak Kapal 15 (lima belas) orang bermuatan semen dalam sak 2500 Ton, bertolak dari Dermaga Trisakti Banjarmasin menuju tempat berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Banjarmasin;

b. Kapal dilengkapi dengan alat bantu Navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jaga dek yang memenuhi persyaratan;

c. Kapal bernavigasi dan berolah gerak dari dermaga menuju ke tempat

berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Banjarmasin dengan kemudi manual dan seorang Pandu diatas kapal;

d. Lebih kurang pukul 06.00 WITA kapal berlabuh jangkar kanan 3 segel di

dek, di depan dermaga Trisakti, pada arah haluan terdapat 2 (dua) kapal yang berlabuh jangkar berjarak lebih kurang 1,5 Cable dan di belakang tidak ada kapal tetapi terdapat bouy kerangka yang berjarak lebih kurang 2,5 Cable (lebih kurang 450 meter), selama kapal berlabuh jangkar dilakukan jaga laut;

e. Pada tanggal 8 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WITA, diketahui

KM. Keneukai telah larat (hanyut), Nakhoda berusaha untuk menyelamatkan kapal dengan menghidupkan mesin dan menghibob jangkar;

f. Setelah mesin siap dilakukan olah gerak mesin maju dan mundur, tetapi

kapal tidak dapat bergerak, bahkan kapal terjadi miring ke kanan, dari pemeriksaan palka II diketahui ada air yang masuk (terjadi kebocoran) sudah menggenang sampai ke twin deck; kemudian lebih kurang pukul 16.40 WITA, seluruh Awak Kapal meninggalkan kapal dengan Perahu Klotok menuju ke dermaga Banjar Raya;

g. Selanjutnya...

6

g. Selanjutnya seluruh Awak Kapal diselamatkan oleh Speed Boat Kepanduan

untuk dibawa ke Kantor Kepanduan, sedangkan kapal semakin miring hingga tenggelam, namun tidak diketahui secara pasti waktu tenggelamnya;

h. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun

terdapat kerugian harta benda berupa KM. Keneukai beserta muatannya tenggelam.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Muhammad Luqman. b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Teguh Dwi Pangestu; 2) Mualim II, Hengki Nurwanto; 3) Juru Mudi, Mohamad Rizky Hidayat Said; 4) Masinis II, Didik Ismael Karem; 5) Masinis III, Eko Wazudi; 6) Serang, Supardi. c. Saksi Lainnya : 1) Pandu Laut No. 175, Rudi Sucipto, S. SIT; 2) Operator KM. Keneukai, Murianto Jahja; 3) Agen KM. Keneukai di Banjarmasin, Achmad

Subhan; 4) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan

dan Patroli, Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin, Abdi Sabda, S.T., M.H.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan terhadap kecelakaan kapal tenggelamnya KM.

Keneukai, di Rede Pelabuhan Trisakti Banjarmasin-Kalimantan Selatan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang ke - 1 Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 21 dan 22 Februari 2018, di Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Muhammad Luqman, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Bangkalan Tanggal : 26 Agustus 1990

Agama...

7

Agama : Islam Alamat : Dusun Balai RT.001/RW.001 Kel. Tajungan, Kec.

Kamal Kab. Bangkalan, Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2002, di Kamal Jawa Timur; 2) SMP, tahun 2005, di Kamal Jawa Timur; 3) SMA, tahun 2008, di Kamal Jawa Timur Teknis :

ANT III, tahun 2013, di Semarang; Pengalaman Berlayar :

1) Kadet, MV. Ganda Satria, tahun 2011 s/d tahun 2012; 2) Mualim III, MV. Ganda Satria, tahun 2014 s/d tahun 2015; 3) Mualim I, MT. Kencana III, tahun 2015 s/d tahun 2016; 4) Nakhoda, KM. Keneukai, tanggal 23 September 2017 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 03 Desember 2017 pukul 05.40 WITA, KM. Keneukai berbendera Indonesia, GT 1.645, Awak Kapal 15 (lima belas) orang, bermuatan semen dalam sak sebanyak 2500 Ton, bertolak dari dermaga Trisakti Banjarmasin menuju tempat berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Banjarmasin;

c. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi Alat Bantu Navigasi antara lain Radar 2 (dua) unit, GPS 2 (dua) unit, Kompas Gyro 1 (satu) unit, Kompas Magnet 1 (satu) unit, AIS 1 (satu) unit, VHF 2 (dua) unit berfungsi dengan baik dan Echosounder 1 (satu) unit tidak berfungsi, diawaki oleh Perwira dinas jaga yang memenuhi persyaratan, menggunakan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dan terdapat seorang Pandu diatas kapal;

d. Pada pukul 06.00 WITA, KM. Keneukai berlabuh jangkar kanan 3 (tiga) segel di dek pada posisi di depan Dermaga Trisakti atas arahan dari Pandu, pada arah haluan terdapat 2 (dua) kapal sedang berlabuh jangkar yang berjarak lebih kurang 1,5 Cable dan di belakang tidak ada kapal, Pandu menginformasikan di arah belakang ada bouy kerangka kapal yang berjarak lebih kurang 2,5 Cable (lebih kurang 450 meter);

e. Setelah kapal berlabuh jangkar Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada para Mualim untuk melakukan tugas jaga laut, dan Nakhoda ikut tugas jaga, selama berlabuh jangkar, agar melakukan pengamatan keliling, jaga radio, bila ada cuaca buruk segera lapor kepada Nakhoda, segera melakukan pengamatan dan pemeriksaan posisi kapal;

f. Pada tanggal 08 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WITA, Mualim II selaku Mualim jaga melaporkan bahwa kapal larat, Tersangkut

Nakhoda…

8

Nakhoda langsung memerintahkan kepada Perwira Jaga mesin untuk menyiapkan mesin induk, kemudian Serang dan Juru Mudi untuk ke haluan persiapan hibob jangkar dan semua Mualim ke anjungan bersama Nakhoda untuk menyiapkan Alat Bantu Navigasi;

g. Dalam waktu lebih kurang 5 (lima) menit, mesin jangkar siap, Serang dan Juru Mudi langsung menghibob jangkar, ketika jangkar dihibob kapal sudah melintang alur, lebih kurang pukul 15.20 WITA Nakhoda menggerakkan mesin maju pelan sekali, namun kapal tidak bergerak, kemudian maju pelan dan maju setengah namun kapal tetap tidak bergerak, dan saat itu terasa ada benturan pada lambung kiri, kemudian stop mesin selanjutnya mesin mundur tetapi tidak dapat bergerak kemudian stop mesin;

h. Pada pukul 15.40 WITA kapal terasa miring ke kanan, tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I menghubungi Agen untuk minta bantuan dan Juru Mudi untuk memeriksa palka, dan hasilnya Juru Mudi melaporkan pada palka 2 (dua) sudah tergenang air sampai ke twin deck, selanjutnya tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada seluruh ABK untuk berkumpul dan menyelamatkan dokumen dan barang-barang penting lainnya;

i. Lebih kurang pukul 16.40 WITA kapal miring ke kanan antara 5O-7O, tersangkut Nakhoda memerintahkan seluruh ABK untuk meninggalkan kapal dengan menggunakan Perahu Klotok yang merupakan perahu pelayanan (boat service) kapal, diantar ke dermaga Banjar Raya, kemudian dari dermaga Banjar Raya dijemput motor Pandu dibawa ke Kepanduan, pada pukul 17.40 WITA, semua ABK selamat di kantor kepanduan dan kapal belum tenggelam seluruhnya;

j. Tersangkut Nakhoda tidak mengetahui secara pasti saat KM. Keneukai tenggelam seluruhnya dan saat kapal tidak dapat bergerak maju posisi bouy kerangka berada lebih kurang 3 (tiga) meter pada lambung kiri;

k. Tersangkut Nakhoda juga menerangkan bahwa selama jaga tidak pernah mengecek/memeriksa posisi kapal termasuk para Mualim tidak ada yang memeriksa posisi kapal;

l. Dalam peristiwa kecelakaan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Keneukai beserta muatannya tenggelam.

2. Saksi Mualim I, Saudara Teguh Dwi Pangestu, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, sesuai surat dari Chief Executive Officer (CEO) PT. Andromeda Sentral Pasifik, nomor 201/PS/ASP-MPEL/III.18, tanggal 15 Maret 2018, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 21 Februari 2014 Pengawakan

dan…

9

dan Pengoperasian KM. Keneukai bukan dari pihak PT. Andromeda Sentral Pasifik, sehingga PT. Andromeda Sentral Pasifik tidak dapat menghadirkan Awak Kapal, dan yang bersangkutan tidak dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) oleh Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin.

3. Saksi Mualim II, Saudara Hengki Nurwanto, dalam keadaan sehat jasmani

dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Semarang Tanggal : 21 Januari 1987 Agama : Islam Alamat : Kalialang Baru RT.004/RW.007 Kel. Sukorejo, Kec.

Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2000, di Semarang; 2) SMP, Tahun 2003, di Semarang; 3) SMK Pelayaran, tahun 2006, di Semarang. Teknis :

ANT IV Manajemen, tahun 2011, Updating tahun 2016, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim III, KM. Mandiri Makmur, tahun 2010 s/d tahun 2011; 2) Mualim I, KM. Bunga Teratai XXV, tahun 2011 s/d tahun 2012; 3) Mualim I, KM. Putri Mulia II, tahun 2012 s/d tahun 2013; 4) Mualim I, KM. Katulistiwa 8, tahun 2013 s/d tahun 2014; 5) Mualim II, KM. Keneukai, bulan September 2017 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 08 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WITA KM. Keneukai terjadi larat dan pada sore hari kapal tenggelam, saksi mengalami sendiri yang pada saat tersebut sedang melakukan tugas jaga bersama Juru Mudi Muhammad Rizky Hidayat Said;

c. Saksi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merawat dan mengoperasikan peralatan navigasi, membuat garis haluan (rute) rencana pelayaran dan menyiapkan peta-peta pelayaran dan mengoreksi dengan BPI, melaksanakan tugas jaga laut 12.00 – 16.00 dan 00.00 – 04.00 serta jaga pelabuhan pada saat kapal bongkar muat dan berlabuh;

d. Pada tanggal 3 Desember 2017 KM. Keneukai berlabuh jangkar di depan

dermaga Trisakti dan pada tanggal 8 Desember 2017, pukul 15.00 WITA, Saksi bersama Juru Mudi jaga mengetahui kapal larat, kemudian

melaporkan...

10

melaporkan kepada Nakhoda, saat itu Nakhoda sedang berada di kamarnya. Nakhoda langsung memerintahkan Perwira mesin untuk start mesin/stand by mesin, Saksi langsung ke anjungan untuk menyalakan semua peralatan navigasi, Nakhoda memerintahkan semua Perwira dek untuk stand by di anjungan, Saksi saat itu pegang kemudi;

e. Saksi bersama Mualim lainnya berada di anjungan menunggu perintah

Nakhoda, saat itu Saksi memegang kemudi dan posisi kemudi sedang cikar kanan dan bouy di sebelah kiri, kapal merewang terus dan tidak lama kemudian membentur kerangka menyebabkan kapal oleng ke kanan;

f. Saksi menerima informasi dari kamar mesin bahwa mesin sudah siap,

setelah mesin siap Nakhoda memerintahkan untuk hibob jangkar, yang di haluan saat itu 3 (tiga) orang Juru Mudi bersama Serang, lebih kurang 10 menit kemudian Nakhoda memerintahkan mesih maju dan kemudi kanan 10O, kapal tetap tidak bergerak ke kanan, mesin maju pelan sekali, kemudian mesin maju pelan, mesin maju setengah namun kapal tetap tidak bergerak dan terjadi benturan di sebelah kiri, setelah terjadi benturan kemudian stop mesin;

g. Saksi melihat Mualim I menghubungi Pemilik (Owner) dan keagenan

dengan telepon genggam (handphone) untuk meminta bantuan kapal tunda, serta mengetahui Nakhoda berusaha untuk lepas dari kerangka kapal dengan menggerakan mesin mundur, namun kapal tidak bergerak dan kapal miring ke kanan, juga mendengar Nakhoda memerintahkan kepada Juru Mudi atas nama Denny untuk memeriksa palka II dan Juru Mudi melaporkan melihat ada air di twin deck, kapal semakin miring ke kanan, Saksi mendengar perintah Nakhoda untuk meninggalkan kapal (abandon ship), Saksi langsung ke kamar mengambil life jacket dan barang-barang yang masih dapat diselamatkan;

h. Selanjutnya Saksi meninggalkan kapal lewat gang sebelah kanan naik ke

perahu Klotok bersama 8 (delapan) orang Awak Kapal dibawa ke dermaga Banjar Raya, Perahu Klotok kembali lagi ke kapal bersama Mualim I untuk menjemput Nakhoda, Juru Mudi, Serang dan Koki, sedangkan KKM dan Kelasi turun di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Selanjutnya Saksi bersama Awak Kapal lainnya dibawa dari dermaga Banjar Raya ke Kantor Kepanduan dengan menggunakan Perahu Klotok dan Motor Pandu;

i. Saksi menerangkan bahwa selama jaga kapal berlabuh jangkar, tidak

memeriksa posisi kapal dan tidak dilakukan serah terima jaga;

j. Dalam…

11

j. Dalam peristiwa kecelakaan ini tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Keneukai beserta muatannya tenggelam.

4. Saksi Juru Mudi, Saudara Muhammad Rizky Hidayat Said, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, sesuai surat dari Chief Executive Officer (CEO) PT. Andromeda Sentral Pasifik, nomor 201/PS/ASP-MPEL/III.18, tanggal 15 Maret 2018, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 21 Februari 2014 Pengawakan dan Pengoperasian KM. Keneukai bukan dari pihak PT. Andromeda Sentral Pasifik, sehingga PT. Andromeda Sentral Pasifik tidak dapat menghadirkan Awak Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Bogor Tanggal : 14 Juli 1995 Agama : Islam Alamat : Jl. Ciomas Permai Blok A 14 No.37 RT.1/RW.3 Kel.

Desa Ciapus Kec. Ciomas, Kab. Bogor, Jawa Barat Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2006, di Bogor; 2) SMP, Tahun 2009, di Bogor; 3) D1 Bina Wisata, tahun 2015, di Jakarta. Teknis : -

Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Kalibaru, tanggal 20 Juli 2016 s/d tanggal 10

September 2016; 2) Juru Mudi, KM. Keneukai, bulan September 2017 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi mempunyai tugas untuk membantu Perwira jaga saat kapal

berlayar, mengemudikan kapal, menjalankan tugas jaga pada saat kapal berlabuh dan sandar, sounding air tawar, membersihkan kamar dan anjungan, tally muatan saat kegiatan bongkar-muat dan bertugas jaga bersama Mualim II pukul 00.00-04.00 dan pukul 12.00-16.00;

d. Pada tanggal 8 Desember 2017 saat kejadian, Saksi sedang tugas jaga

bersama Mualim II di gang sebelah kiri dan cuaca saat itu mendung, angin dan arus kencang;

e. Ketika Saksi mengetahui kapal larat, langsung melaporkan kepada

Mualim II dan Serang, selanjutnya Saksi bersama Serang dan Juru Mudi lainnya langsung ke haluan depan untuk persiapan mesin jangkar, dan

mengetahui…

12

mengetahui Mualim II melaporkan kepada Nakhoda, selanjutnya Saksi diperintahkan untuk hibob jangkar, tidak lama kemudian terasa adanya benturan dan beberapa saat kemudian kapal mengalami kemiringan, Saksi melihat Juru Mudi Deny Romantiz mengecek ke dalam palka II dan menginformasikan air sudah masuk dengan deras ke dalam palka II sebelah kanan;

f. Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan kepada seluruh Anak Buah

Kapal (ABK) untuk meninggalkan kapal dan meminta pertolongan kepada perahu yang lewat untuk mengevakuasi ABK ke Dermaga Banjar Raya.

5. Saksi Masinis II, Saudara Didik Ismael Karem, tidak hadir dalam sidang,

pemeriksaan lanjutan, sesuai surat dari Chief Executive Officer (CEO) PT. Andromeda Sentral Pasifik, nomor 201/PS/ASP-MPEL/III.18, tanggal 15 Maret 2018, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 21 Februari 2014 Pengawakan dan Pengoperasian KM. Keneukai bukan dari pihak PT. Andromeda Sentral Pasifik, sehingga PT. Andromeda Sentral Pasifik tidak dapat menghadirkan Awak Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Dumai Tanggal : 06 Mei 1983 Agama : Islam Alamat : Desa Mlaten RT.002/RW.004, Kel. Mlaten, Kec.

Mijen, Kota Demak, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1995, di Titik Akar; 2) Mts, tahun 1999, di Bagan Besar; 3) MA, tahun 2002, di Rengat. Teknis : 1) ATT V, tahun 2012; 2) ATT IV, tahun 2017, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : Masinis II, KM. Keneukai, tanggal 13 Oktober 2017 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani;

c. Saksi mempunyai Sertifikat ATT IV tahun 2017 bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan permesinan di kamar mesin sesuai buku manual, sebagai pimpinan kerja di kamar mesin bertugas jaga pada pukul 16.00-20.00 dan pukul 04.00-08.00;

d. KM. Keneukai mempunyai 1 (satu) unit mesin induk merek Hansin type 6

LU 32 Rpm 220 dengan tenaga 1500 HP dan kondisi M/E dalam keadaan

normal…

13

normal dan baik, mempunyai 3 (tiga) buah motor bantu merek Yanmar type 6 KFL 145 PS tenaga 145 HP dan putaran 1200 dan kondisi ketiga mesin dalam keadaan normal;

e. Saksi menyatakan pada tanggal 8 Desember 2017, lebih kurang pukul

15.00 WITA, kapal larat yang disebabkan arus kencang, Nakhoda memerintahkan persiapan mesin induk dan mesin bantu lainnya untuk olah gerak, setelah mesin induk siap untuk dioperasikan Saksi menunggu order dari anjungan dan Saksi berada dekat telegrap untuk melayani permintaan anjungan, permintaan pertama mesin maju beberapa menit kemudian dari anjungan memerintahkan untuk mundur dan selanjutnya minta stop mesin induk;

f. Beberapa saat kemudian menerima telepon dari anjungan

menginformasikan kapal bocor dan palka kemasukan air, dan diperintahkan semua ABK yang berada di kamar mesin untuk berkumpul di Muster Station dan bersiap-siap meninggalkan kapal;

g. Saksi mendengar perintah dari Nakhoda kepada seluruh Awak Kapal

untuk meninggalkan kapal dengan menumpang kapal Klotok yang saat tersebut sedang melintas.

6. Saksi Masinis III, Saudara Eko Wazudi, tidak hadir dalam sidang, pemeriksaan lanjutan, sesuai surat dari Chief Executive Officer (CEO) PT. Andromeda Sentral Pasifik, nomor 201/PS/ASP-MPEL/III.18, tanggal 15 Maret 2018, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 21 Februari 2014 Pengawakan dan Pengoperasian KM. Keneukai bukan dari pihak PT. Andromeda Sentral Pasifik, sehingga PT. Andromeda Sentral Pasifik tidak dapat menghadirkan Awak Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Lamongan Tanggal : 16 Agustus 1987 Agama : Islam Alamat : Pucangro RT.002/RW.0081 Des/Kel. Pucangro, Kec.

Kaltengah, Kab. Lamongan, Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) Madrasah Iftiyah, tahun 2000, di Lamongan; 2) SMP, tahun 2003, di Lamongan; 3) SMK, tahun 2006, di Lamongan. Teknis : ATT V, tahun 2013, di Surabaya, Updating tahun

2016, di Surabaya. Pengalaman…

14

Pengalaman berlayar : 1) Oiler, KM. Mekar Sejahtera, tahun 2008; 2) Oiler, KM. Shinpo, tahun 2009; 3) Oiler, KM. Amazon, tahun 2013; 4) Masinis II, TB. Delta Jaya, tahun 2015; 5) Masinis III, KM. Keneukai, tahun 2016 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasamani dan rohani;

c. Saksi mempunyai Sertifikat ATT V, bertugas membantu KKM dan Masinis I dalam merawat dan mengoperasikan permesinan kapal, dan bertugas jaga pukul 12.00-16.00 dan pukul 00.00-04.00;

d. Pada tanggal 8 Desember 2017, saat kapal sedang labuh jangkar dan

Saksi bertugas sebagai Masinis Jaga. Selanjutnya mengetahui kapal tiba-tiba larat dan saat itu arus kencang dan Saksi tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut dan diperintahkan menyiapkan mesin induk untuk olah gerak kapal;

e. Setelah dilaporkan bahwa mesin telah siap untuk olah gerak anjungan

meminta pertama kali mesin maju, dan beberapa saat kemudian terasa adanya benturan, dan anjungan minta mesin stop, dan beberapa menit kemudian meminta mesin mundur dan selanjutnya stop mesin, dan saat itu Masinis I dan 3 (tiga) orang Oliman berada di kamar mesin;

f. Beberapa saat kemudian menerima telepon dari anjungan

menginformasikan kapal bocor dan palka kemasukan air, dan diperintahkan semua ABK yang berada di kamar mesin untuk berkumpul di Muster Station dan bersiap-siap meninggalkan kapal;

g. Tersangkut Nakhoda memerintahkan meninggalkan kapal, dengan

memanggil dan minta pertolongan pada kapal Klotok yang ada di sekitar kapal, kemudian Saksi bersama awak kapal lainnya diturunkan di Dermaga Penyeberangan Banjarmasin.

7. Saksi Serang, Saudara Supardi, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Surabaya Tanggal : 27 Agustus 1957 Agama : Islam Alamat : JL. KH. Wachid Hasim Pendidikan

Umum…

15

Umum : SD, tahun 1970, di Surabaya. Teknis :

BST, tahun 2001, di Surabaya.

Pengalaman berlayar : 1) Serang, KM. Keneukai, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan pada tanggal 08 Desember 2017, pukul 15.00 WITA, kapal sedang berlabuh jangkar di dekat Pelabuhan Trisakti, kapal larat yang disebabkan kuatnya arus dan angin membentur kerangka kapal yang mengakibatkan kapal bocor pada bagian kanan palka II yang akhirnya tenggelam;

c. Saksi bertanggung jawab terhadap kepala kerja di deck, melaksanakan kerja harian di deck, merawat kapal/membersihkan karat di deck, membantu Mualim III di haluan untuk menaikkan dan menurunkan jangkar;

d. Saksi diperintahkan oleh Nakhoda melalui Perwira jaga agar segera ke

haluan untuk hibob jangkar berhubung kapal larat, selanjutnya Saksi langsung ke haluan untuk persiapan mesin jangkar, untuk komunikasi antara anjungan dan haluan digunakan Handy Talky (HT);

e. Ketika Nakhoda memerintahkan untuk hibob jangkar sampai naik diatas

air, posisi rantai lurus ke bawah dan saat menghibob terasa ringan serta lebih kurang 30 menit jangkar sudah diatas air;

f. Lebih kurang 15 menit kemudian diperintahkan dari anjungan untuk

letgo jangkar kembali dan ketika rantai jangkar 1 (satu) segel di air terasa adanya benturan, Saksi melihat kapal makin miring ke kanan, Saksi mendengar 2 (dua) orang Juru Mudi diperintahkan untuk memeriksa palka II dan dilaporkan di dalam palka ada air setinggi 3 (tiga) meter sampai twin deck;

g. Saksi mendengar perintah dari Nakhoda untuk meninggalkan kapal

dengan menggunakan perahu klotok yang sedang melintas.

8. Saksi Pandu Laut No, 175, Saudara Rudi Sucipto, S. SIT, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kebumen Tanggal : 18 Maret 1975 Agama : Islam

Alamat…

16

Alamat : JL. Jahri Saleh Komp. Pandan Arum Jalur II Blok A No.27 Kel. Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Gombong; 2) SMP, tahun 1991, di Gombong; 3) SMA, tahun 1994, di Gombong. Teknis :

1) ANT IV, tahun 2001, di Makassar; 2) ANT III, tahun 2001, di Makassar; 3) ANT II, tahun 204, di Semarang; 4) ANT I, tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, Chuan Hup Pte.Ltd, tahun 2004 s/d tahun 2010; 2) Nakhoda, MDM Banjarmasin, tahun 2012 s/d tahun 2013; 3) Pandu, PT. Pelindo III Banjarmasin, tahun 2013 s/d sekarang.

b. Tanggal 03 Desember 2017 Saksi mendapat penugasan memandu KM. Keneukai untuk berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Trisakti-Banjarmasin;

c. Pukul 05.35 WITA Saksi tiba di anjungan, yang berada di anjungan, Nakhoda, Juru Mudi, Mualim I, Masinis dan menginformasikan kepada Nakhoda tentang kekuatan arus dan lalu lintas kapal, dan Nakhoda menginformasikan draft depan 5,5 dan draft belakang 6,2 meter;

d. Ketika berolah gerak keluar dari dermaga untuk berlabuh, dan berlabuh ditempat yang disepakati bersama serta berlabuh jangkar kanan 3 (tiga) segel di air dengan posisi berjarak 1,5 cable dengan kapal di depannya, dan di belakang terdapat bouy kerangka kapal berjarak lebih kurang 2,5 cable dari kapal;

e. Lebih kurang pukul 06.30 WITA Saksi meninggalkan kapal dan Saksi

menerangkan bahwa dengan draft kapal 6,2 meter di daerah tersebut masih aman;

f. Saksi mengetahui KM. Keneukai tenggelam pada tanggal 08 Desember

2017 sore hari berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Kepanduan lebih kurang pukul 16.45 WITA dan Saksi melihat dari Stasiun Kepanduan KM. Keneukai sudah mulai tenggelam tetapi masih kelihatan haluan dan anjungan;

g. Pada…

17

g. Pada waktu kejadian arusnya dari Utara ke Selatan yaitu arus surut terendah dengan kecepatan 5 sampai dengan 8 knots yang diketahui berdasarkan pengalaman selama melaksanakan tugas pemanduan di Banjarmasin;

h. Untuk mengevakuasi Awak Kapal KM. Keneukai, dari Kepanduan menggerakkan speed boat untuk menuju lokasi namun sesampai di lokasi sudah tidak ada Awak Kapal, selanjutnya menuju ke Dermaga Banjar Raya menjemput Awak Kapal untuk dibawa ke Dermaga Trisakti lebih kurang pukul 18.00 WITA;

i. Pada waktu olah gerak kapal dari dermaga menuju ke tempat berlabuh

tidak ada ijin olah gerak dari Syahbandar.

9. Saksi Operator KM. Keneukai, Saudara Morianto Jahja, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Surabaya Tanggal : 19 Agustus 1973 Agama : Kristen Alamat : Kapasan Ludul No.1 Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1986, di Surabaya; 2) SMP, tahun 1989, di Surabaya; 3) SMA, tahun 1992, di Surabaya. Teknis : -

Pengalaman Bekerja : 1) Operasional, PT.Prima Tirta Jaya Kalianget 156, tahun 2001 s/d 2009; 2) Operasional/Operator KM. Keneukai, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui kecelakaan kapal KM. Keneukai berdasarkan informasi

pertelepon dari Mualim I tanggal 8 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WIB atau 16.00 WITA ketika sedang di jalan di Surabaya;

c. Mualim I melaporkan kapal larat dan sedang mempersiapkan mesin untuk berolah gerak namun telepon putus, selanjutnya menghubungi balik sampai 3 (tiga) kali baru tersambung, Mualim I melaporkan mesin sudah hidup dan akan berolah gerak, tetapi arusnya terlalu kuat, 30 menit kemudian Mualim I menelepon lagi untuk melaporkan bahwa kapal nyangkut;

d. Saksi…

18

d. Saksi secara bergantian ditelepon oleh Mualim I dan Agen untuk meminta bantuan Pandu dan dijawab oleh Saksi “silahkan yang penting kapal selamat”;

e. Lebih kurang 20 menit kemudian Mualim I melaporkan melalui telepon

bahwa kapal terkena kerangka dan kapal bocor besar air sudah masuk kedalam palka sehingga tidak bisa diselamatkan lagi, pada saat melaporkan Mualim I bersama ABK lainnya sudah meninggalkan kapal dan berada di Perahu Klotok;

f. Awak Kapal KM. Keneukai berjumlah 15 (lima belas) orang dengan

Nakhoda Muhammad Luqman, Mualim I Teguh Dwi Pangestu dan KKM Bambang Sumpiatu dan diageni oleh PT. Kaespafe Jaya Shipping Banjarmasin;

g. KM. Keneukai setelah selesai pemuatan tidak langsung bertolak ke

Lembar karena pertimbangan cuaca dan menunggu penggantian Kepala Kamar Mesin;

h. KM. Keneukai didalam dokumen tertulis PT. Andromeda Sentral Pasifik

sebagai pemiliknya tetapi pada saat kecelakaan kapal dioperasikan oleh Saksi berdasarkan perjanjian jual beli dengan Akta Notaris, sehingga perjanjian kerja laut Awak Kapal KM. Keneukai dibuat dengan Perusahaan PT. Prima Inti Buana Surabaya, milik Saksi;

i. Saksi tidak mengetahui bahwa Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal

Barang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang dan Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang KM. Keneukai sudah habis masa berlakunya pada waktu kapal mengalami kecelakaan tanggal 8 Desember 2017 di perairan Pelabuhan Banjarmasin dan sedang dalam proses perpanjangan;

j. Saksi juga tidak mengetahui adanya Sertifikat Kondisional dari BKI untuk

KM. Keneukai yang menyatakan bahwa Sertifikat Kondisional hanya berlaku sampai dengan tanggal 25 Oktober 2017 untuk satu kali pelayaran langsung dari Surabaya menuju galangan perbaikan di Banjarmasin.

10. Saksi Agen/Kepala Operasional PT. Kaespafe Jaya Shipping, Saudara Akhmad

Subhan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir…

19

a. Lahir di : Barito Koala Tanggal : 23 Oktober 1981 Agama : Islam Alamat : Jl. Kuripan G IV No.11, RT.06/RW.001 Kuripan,

Kalimantan Selatan Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1995, di Anjir Pasar; 2) SMP, tahun 1998, di Anjir Pasar; 3) SMA, tahun 2001, di Anjir Pasar; 4) S1, tahun 2004, di AMNUS Banjarmasin.

Pengalaman Bekerja :

Agen/Kepala Operasional PT. Kaespafe Jaya Shipping, tahun 2016 s/d sekarang.

b. Saksi mengetahui terjadinya kecelakaan KM. Keneukai berdasarkan informasi pertelepon dari Bapak Iwan pada saat Saksi baru keluar dari Rumah Sakit. Bapak Iwan adalah pegawai di PT. Kaespafe Jaya Shipping yang bertugas untuk mengurusi KM. Keneukai mewakili Saksi;

c. Saksi dirawat di Rumah Sakit selama 4 (empat) hari dari tanggal 04 sampai dengan 08 Desember 2017. Saat dalam perjalanan keluar dari Rumah Sakit lebih kurang pukul 16.00 WITA Saksi mendapat telepon dari Pak Iwan yang melaporkan bahwa kapal sudah tidak dapat diselamatkan karena bocor akibat nyangkut kerangka kapal dan semua Awak Kapal meninggalkan kapal, setelah Saksi mengirim perahu Klotok ke lokasi kecelakaan untuk melakukan evakuasi, selanjutnya kurang lebih pukul 18.00 WITA Saksi melaporkan kejadian kecelakaan kapal ke Kantor Syahbandar;

d. Pada waktu melapor ke Syahbandar bersama dengan Bapak Asadi dan

diterima oleh Bapak Yusran dan membuat janji untuk pembuatan LKK dan BAPP dilakukan keesokan harinya;

e. Tanggal 9 Desember 2017 dilakukan pembuatan BAPP oleh Syahbandar

terhadap Nakhoda, Mualim II, Masinis Jaga dan Juru Mudi yang didampingi oleh Staf Agen, setelah selesai dibuat BAPP Awak Kapal dibawa ke penginapan lebih kurang 2 (dua) hari, selanjutnya pulang ke rumah masing-masing;

f. PT. Kaespafe Jaya Shipping ditunjuk untuk mengageni KM. Keneukai

berdasarkan surat penunjukan dari Bapak Murianto Jahja, namun tanggalnya lupa dengan tugas mengurus keberangkatan kapal atau Clereance in dan Clereance out, penyandaran kapal, perpanjangan sertifikat dan kelancaran kapal;

g. Saksi…

20

g. Saksi lupa kapan kapal tiba di Pelabuhan Banjarmasin, sandar dan bongkar

muatan tetapi tanggal 04 Desember 2017 kapal berlabuh;

h. Pergerakan kapal untuk shifting di Pelabuhan Trisaksi Banjarmasin terlebih dahulu harus ada ijin olah gerak dari Syahbandar, namun prakteknya selama ini rata-rata tidak ada ijin olah gerak termasuk KM. Keneukai pada waktu akan shifting pada tanggal 04 Desember 2017;

i. Setelah selesai muat, KM. Keneukai tidak langsung tolak ke Pelabuhan

tujuan karena masih menunggu perpanjangan sertifikat yang sudah habis masa berlakunya dan belum dilakukan survey;

j. Saksi memproses perpanjangan sertifikat keselamatan kapal atas

permintaan Bapak Murianto Jahja melalui telepon, namun Bapak Murianto Jahja tidak meminta Saksi untuk mengurus dok kapal.

11. Saksi Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor

KSOP Kelas I Banjarmasin, Saudara Abdi Sabda, S.T., M.H, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kabanjahe Tanggal : 15 Mei 1971 Agama : Kristen Alamat : Jl. Waringin 1/31 RT.05/RW.08, Kel. Kayu Putih,

Jakarta Timur Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1995, di Kabanjahe; 2) SMP, tahun 1998, di Kabanjahe; 3) SMA, tahun 2001, di Kabanjahe; 4) S1, tahun 1996, di Ambon; 5) S2, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :

1) Staff Pelaksana, DITKAPPEL, tahun 1997 s/d tahun 2016;

2) Kabid KBPP KSOP Kelas I Banjarmasin, tahun 2017 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa di sekitar kecelakaan KM. Keneukai terdapat kerangka kapal Bintang Jasa 9 dan sejak Saksi bekerja di KSOP Banjarmasin, bouy kerangka kapal telah dipasang;

c. Saksi...

21

c. Saksi mengetahui adanya kecelakaan KM. Keneukai berdasarkan laporan dari Kepala Seksi Saudara Hendro Ganepo lebih kurang pukul 16.00 WIB, saat itu Saksi sedang berada di Jakarta melaksanakan tugas/dinas, dan langsung memerintahkan untuk dilakukan evakuasi dan mengawasi pelaksanaannya, menghubungi Stasiun Radio Pantai (SROP) untuk plot lokasi, mengarahkan kapal patroli, memeriksa posisi kapal apakah di alur atau di luar alur dan selanjutnya langsung dibuat BAPP;

d. Saksi kembali ke Banjarmasin hari Minggu tanggal 10 Desember 2017,

saat itu proses pembuatan BAPP masih berjalan; e. KM. Keneukai ketika berolah gerak akan berlabuh jangkar tidak memiliki

surat ijin gerak.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama, terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada tanggal 21 dan 22 Pebruari 2018, di Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin, sehubungan dengan Tenggelamnya KM. Keneukai di Rede Pelabuhan Trisakti, Kalimantan Selatan, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KM. Keneukai adalah jenis Kapal Barang, konstruksi Baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 1645, kapal dibangun tahun 1984 di Jepang. Kapal berbaling-baling 1 (satu), geladak 2 (dua) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) buah mesin Diesel HANSHIN, 6-LU32, 4 Tak Kerja Tunggal, Tenaga efektif 1500 HP, pada putaran 310 Rpm. Kapal dilengkapi 2 (dua) buah mesin bantu YANMAR, 6 KFL, dengan daya 2 x 145 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 07745 nomor IMO 8405086, tanda klass :

Lambung : A 100 “ GENERAL CARGO SHIP ”

Mesin : SM Dok…

22

Dok terakhir kapal dilaksanakan di Madura, tanggal 16-07-2014 s.d 26-07-2014. Pada tanggal 27 September 2017 Kepala Cabang Utama Kelas Surabaya Biro Klasifikasi Indonesia menerbitkan Sertifikat Kondisional (Conditional Certificate) Nomor 01660-SB/B1.S/217 untuk KM. Keneukai Ex Glory Selatan VI yang menyatakan Sertifikat Kondisional ini dinyatakan berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017 untuk satu kali pelayaran kondisi balas langsung dari Surabaya menuju galangan perbaikan Banjarmasin.

b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT. Andromeda Sentral Pasifik, berkedudukan di Semarang, sesuai dengan Surat Laut nomor PK.205/694/SL-PM/DK-13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Maret 2013, oleh Kepala Subdit Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan dilengkapi dengan Surat Ukur International (1969) nomor 1934/Ba, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 21 Januari 2002, oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/90/16/SYB.Tpr.2017, dan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/90/17/SYB.Tpr.2017, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 28 September 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, yang masa berlakunya telah berakhir pada tanggal 25 Oktober 2017 sebelum terjadinya kecelakaan kapal, sedangkan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan lengkap dan masih berlaku sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Kapal dioperasikan oleh PT. Prima Inti Buana Surabaya sesuai keterangan Saksi Saudara Murianto Jahja dan dikuatkan dengan Surat PT. Andromeda Sentral Pasifik nomor 201/PS/ASP-MPEL/III.18, tanggal 15 Maret 2018 dan keterangan Saksi Agen KM. Keneukai di Banjarmasin PT. Kaespafe Jaya Shipping, Saudara Akhmad Subhan. Pada saat bertolak dari Dermaga Trisakti Banjarmasin menuju tempat berlabuh jangkar di Rede Pelabuhan Trisakti Banjarmasin kapal tidak dilengkapi dengan surat ijin olah gerak dari Syahbandar Pelabuhan Banjarmasin.

c. Awak Kapal

KM. Keneukai diawaki oleh 15 (lima belas) orang, sesuai Daftar Awak Kapal/Crew List, dibuat di Tuban, bulan Oktober 2017, oleh Nakhoda KM. Keneukai dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Brondong Wilayah Kerja Tersus PT. SG Tuban serta memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Manning Document) Nomor PK306/35/84/SYB.Tpr-2017 tanggal 28 September 2017 yang dikeluarkan

oleh…

23

oleh Kantor Kesyahbandaran Utama tanjung Perak Surabaya, dengan susunan Perwira sebagai berikut:

Bagian Dek : Nakhoda : Muhammad Luqman ijazah ANT III, tahun 2016; Mualim I : Teguh Dwi Pangestu ijazah ANT IV; Mualim II : Hengki Nurwanto ijazah ANT IV, tahun 2016.

Bagian Mesin : K K M : Bambang Sumpiatu ijazah ATT IV; Masinis II : Didik Ismael Karem ijazah ATT V, tahun 2017; Masinis III : Eko Wazudi ijazah ATT V, tahun 2016.

Bahwa Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang dan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang telah habis masa berlakunya pada tanggal 25 Oktober 2017 sebelum terjadinya kecelakaan. Bahwa Biro Klasifikasi Indonesia memberikan Sertifikat Kondisional kepada KM. Keneukai yang berlaku sampai dengan 25 Oktober 2017 untuk sekali pelayaran langsung dari Surabaya menuju galangan perbaikan Banjarmasin, tetapi setelah sampai di Pelabuhan Banjarmasin KM. Keneukai tidak melakukan perlimbungan (docking) bahkan dilakukan pemuatan semen sebanyak 2500 Ton dengan tujuan Pelabuhan Lembar-Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sesuai dengan Pasal 126 ayat (1) dan (2) dan Pasal 127 ayat (1) UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, kapal tidak memenuhi persyaratan keselamatan kapal, sedangkan pengawakannya kapal diawaki dengan Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai ketentuan, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998, dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67/2/3.01.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 16 Januari 2018, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 8 Desember 2017,

pukul…

24

pukul 16.40 WITA, di Rede Trisakti Banjarmasin - Kalimantan Selatan, adalah sebagai berikut:

Cuaca : Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Barat Daya – Barat Laut, 8 - 15 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat – Barat Laut, 15 – 25 cm/s Tinggi Gelombang : Barat Daya Slight, 0.50 M – 1.25 M Jarak Penglihatan : 10 – 12 Mil

b. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad

Luqman yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Hengki Nurwanto dan Saksi Juru Mudi Saudara Muhammad Rizky Hidayat Said bahwa keadaan Cuaca pada saat kejadian Langit berawan sebagian, Angin Tenggara kencang, Perairan Tenang, Arus Pasang Surut Kuat, Jarak Tapak Baik (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Tentang muatan.

Berdasarkan Surat Ukur International (1969) nomor 1934/Ba yang dikeluarkan di Tanjung Priok oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, memiliki Ukuran-ukuran pokok sebagai berikut :

Panjang (L) : 68,01 meter

Lebar (B) : 13,00 meter Dalam (H) : 7,00 meter

Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) nomor 018886, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 November 2014, oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), menerangkan sebagai berikut :

Lambung Timbul dari garis geladak ke Tropik (LT) : 1089 mm = 1,089 m Tebal Plat Geladak (t) = 10 mm = 0,010 m Syarat Max (Smax) = H + t - LT

= 7 + 0,010 – 1,089 = 5,921 m

Displacement…

25

Displacement (D) = L x B x Smax x 0,69 x 1,025 = 68,01 x 13,00 x 5,921 x 0,69 x 1,025 = 3648,748 Ton

Light Weight (Lwt) = 0,30 x D = 0,30 x 3648,748 = 1094,624 Ton Kapasitas Angkut (Dwt) = D – Lwt

= 3648,748 – 1094,624 = 2554,124 Ton Muatan semen = 2500 Ton. Jadi muatan lebih kecil dari kapasitas angkutnya.

b. Tentang Stabilitas.

KM. Keneukai ketika berlabuh jangkar kondisi tegak, stabilitas positif, setelah larat tersangkut di kerangka hingga bocor dan air masuk ke palka II menyebabkan kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Keneukai memuat muatan tidak melebihi kapasitas maksimalnya dan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima, tetapi setelah kejadian muatan dan stabilitas tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi. KM. Keneukai dilengkapi Alat Bantu Navigasi yang cukup dan diawaki oleh Perwira Jaga yang memadai, pada saat kejadian kapal sudah berlabuh jangkar selama 5 (lima) hari sehingga tidak sedang bernavigasi namun melaksanakan system jaga laut, tetapi Nakhoda dan Perwira jaga tidak memanfaatkan peralatan navigasi untuk menentukan posisi dan tidak melaksanakan pengamatan keliling yang baik sehingga posisi larat baru diketahui pada tanggal 08 Desember 2017 pukul 15.00 WITA.

b. Tentang Olah Gerak. Setelah mengetahui kapal larat Nakhoda memerintahkan Perwira Mesin untuk menghidupkan mesin induk dan persiapan hibob jangkar, saat jangkar telah dihibob sampai diatas air Nakhoda menggerakkan mesin maju pelan sekali hingga maju setengah namun kapal tidak bergerak dan terasa ada benturan selanjutnya tersangkut Nakhoda menggerakkan

mesin...

26

mesin mundur juga kapal tidak bergerak bahkan kapal kemasukan air dan miring kanan akibat kebocoran di palka II dan kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak tersangkut Nakhoda KM. Keneukai kurang dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KM. Keneukai, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Luqman yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Hengki Nurwanto dan Saksi Pandu Saudara Rudi Sucipto, S. SIT, pada tanggal 3 Desember 2017 lebih kurang pukul 06.00 WITA, KM. Keneukai berlabuh jangkar di depan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dengan posisi pada arah haluan terdapat 2 (dua) kapal berjarak lebih kurang 1,5 cable dan di belakang kapal tidak terdapat kapal, namun terdapat bouy kerangka kapal KM. Bintang Timur 9 pada jarak 2,5 cable (lebih kurang 450 meter) dan arus surut sangat kuat;

b. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Luqman yang dikuatkan keterangan Saksi Mualim II Saudara Hengki Nurwanto, selama kapal berlabuh jangkar dilakukan jaga laut, selama jaga tidak dilakukan pemeriksaan posisi kapal dan tidak dilakukan serah terima jaga;

c. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad

Luqman yang dikuatkan keterangan Saksi Mualim II Saudara Hengki Nurwanto dan Saksi Juru Mudi Saudara Muhammad Rizky Hidayat Said, pada tanggal 8 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WITA diketahui KM. Keneukai larat, saat itu air sedang surut;

d. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad

Luqman yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Hengki Nurwanto, Saksi Masinis II Saudara Didik Ismael Karem dan Saksi Masinis III Saudara Eko Wazudi untuk membantu mesin jangkar mesin maju pelan sekali sampai maju setengah (half a head) tetapi kapal tidak bergerak dan mesin mundur juga tidak bergerak, kapal tersangkut di kerangka, terjadi kebocoran di palka II dan air sudah sampai twin deck, sehingga kapal miring ke kanan.

Dengan…

27

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab tenggelamnya KM. Keneukai adalah merupakan sebab dan akibat dari : 1) Selama KM. Keneukai berlabuh jangkar di sungai yang arus surutnya

sangat kuat tidak dilakukan pemeriksaan posisi kapal, sehingga ketika kapal larat tidak diketahui, posisi kapal diketahui setelah kapal sudah berhenti karena tersangkut di kerangka yang sudah ditandai dengan bouy;

2) Pada saat kapal berolah gerak untuk penyelamatan dengan mesin maju dan mundur tetapi kapal tidak bergerak, karena tersangkut kerangka, terjadi kebocoran, air masuk ke palka II, mengakibatkan kapal miring ke kanan sampai tenggelam;

3) Berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan

penyebab tenggelamnya KM. Keneukai adalah karena selama kapal berlabuh jangkar posisi tidak di periksa, sehingga ketika kapal larat dan tersangkut di kerangka baru diketahui, dan ketika olah gerak maju dan mundur kapal tidak bergerak, karena tersangkut kerangka, terjadi kebocoran, air masuk ke palka II mengakibatkan kapal miring ke kanan sampai tenggelam.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah KM. Keneukai larat tersangkut Nakhoda berusaha untuk menyelamatkan kapal dengan menghibob jangkar dan dibantu dengan mesin maju pelan sampai maju setengah tetapi kapal tidak bergerak dan terjadi benturan dengan kerangka kapal kemudian mesin mundur juga tidak bergerak dan kapal miring ke kanan, dari hasil pemeriksaan diketahui air masuk ke palka II sudah sampai ke twin dek;

b. Mualim I menguhubungi Agen melalui telepon celluler untuk meminta bantuan Kapal Tunda dan melaporkan kondisi kapal kepada Pemilik;

c. Dengan kondisi kapal semakin miring dikarenakan air masuk ke dalam palka II serta kapal semakin tenggelam sehingga tidak dapat dipertahankan lagi, maka Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal untuk meninggalkan kapal melalui Perahu Klotok yang melintas menuju ke dermaga Banjar Raya;

d. Dengan...

28

d. Dengan memperhatikan kondisi kapal, tidak dipertahankan lagi dan untuk penyelamatan terakhir tersangkut Nakhoda bersama Awak Kapal lainnya meninggalkan kapal untuk menyelamatkan diri menuju Kepanduan dengan menggunakan Perahu Klotok.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KM. Keneukai, pada tanggal 8 Desember 2017, pukul 16.40 WITA, di Rede Trisakti Banjarmasin-Kalimantan Selatan, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan Pendapat Mahkamah Pelayaran huruf C angka 5 terbukti secara sah dan meyakinkan penyebab tenggelamnya KM. Keneukai adalah karena selama kapal berlabuh jangkar posisi tidak diperiksa, sehingga ketika kapal larat dan tersangkut di kerangka baru diketahui, dan ketika berolah gerak maju dan mundur kapal tidak bergerak, terjadi kebocoran, air masuk ke palka II mengakibatkan kapal miring ke kanan sampai tenggelam.

b. Tersangkut Nakhoda selaku pimpinan umum diatas kapal tidak

melaksanakan tugasnya mengawasi para Mualim dalam melaksanakan tugas jaga untuk memeriksa posisi kapal, bahkan Tersangkut Nakhoda selaku Perwira jaga juga tidak memeriksa posisi kapal selama melaksanakan dinas jaga.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KM. Keneukai terbukti secara sah dan meyakinkan karena kesalahan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Luqman belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan dinilai belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship) dan belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Hal…

29

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya sebagai Nakhoda;

2) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga. b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM. Keneukai, tanggal 8 Desember 2017, pukul 16.40 WITA, di Rede Trisakti Banjarmasin-Kalimantan Selatan, disebabkan karena selama kapal berlabuh jangkar posisi tidak di periksa, sehingga ketika kapal larat dan tersangkut di kerangka baru diketahui, dan ketika olah gerak maju dan mundur kapal tidak bergerak karena tersangkut kerangka menyebabkan kapal bocor, air masuk ke palka II mengakibatkan kapal tenggelam.

II. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM. Keneukai, tanggal 8 Desember 2017,

pukul 16.40 WITA, di Rede Trisakti Banjarmasin-Kalimantan Selatan, terbukti secara sah dan meyakinkan karena kesalahan tersangkut Nakhoda Saudara Muhammad Luqman belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan dinilai belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan Pelaut yang baik (Good Seamanship) dan belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda, atas nama Muhammad Luqman, tanggal

lahir 26 Agustus 1990, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT III Manajemen nomor 6201508218M30316, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 November 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal

Perhubungan…

30

Perhubungan Laut, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dieksekusi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut sesuai Peraturan Perundang-undangan.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 24 Mei 2018, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Supardi, M.M., M.Mar. Anggota : TTD Capt. Karolus Geleuk Sengadji, M.M. Anggota : TTD Rusman Hoesien, ATT-I., M. Sc. Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M. Anggota : TTD Edi Sunaryo, S.H., M.H. Sekretaris : TTD Rinna Purba, S.H.