putusan nomor hk 2010/01/ii/mp.13 putusan...

42
PUTUSAN NOMOR HK 2010/01/II/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN TK. QUITO ARTA - 4 DITUNDA KT. QUITO VIGOUR DENGAN KM. KUMALA DI ALUR PELAYARAN SUNGAI BARITO SEKITAR BOUY NO. 8 BANJARMASIN Pada tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.40 WITA, TK. QUITO ARTA - 4 yang ditunda oleh KT. QUITO VIGOUR, awak kapal 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda, muatan Batu Bara 9112 MT, dalam pelayarannya dari Kelanis Kalimantan Tengah dengan tujuan Taboneo Banjarmasin, telah bertubrukan dengan KM. KUMALA, awak kapal 31 (tiga puluh satu) orang termasuk Nakhoda, penumpang 420 (empat ratus dua puluh) orang, muatan 81 (delapan puluh satu) unit kendaraan bermotor, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, di Alur Ambang Sungai Barito sekitar Bouy No. 8 Banjarmasin, pada posisi 03°-35,6’ S/114°-29,0’ BT. Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak ada korban jiwa manusia, namun kedua kapal mengalami kerusakan robek dan penyok pada bagian lambung kanan haluan kapal. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/6/DN-12, tanggal 20 April 2012, melimpahkan berkas perkara Kecelakaan Kapal Tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4 yang ditunda KT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALA tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 251 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, Juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan, serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas …

Upload: phamthu

Post on 20-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR HK 2010/01/II/MP.13

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPALTUBRUKAN TK. QUITO ARTA - 4 DITUNDA KT. QUITO VIGOURDENGAN KM. KUMALA DI ALUR PELAYARAN SUNGAI BARITO

SEKITAR BOUY NO. 8 BANJARMASIN

Pada tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.40 WITA, TK. QUITO ARTA - 4 yangditunda oleh KT. QUITO VIGOUR, awak kapal 10 (sepuluh) orang termasukNakhoda, muatan Batu Bara 9112 MT, dalam pelayarannya dari Kelanis KalimantanTengah dengan tujuan Taboneo Banjarmasin, telah bertubrukan dengan KM.KUMALA, awak kapal 31 (tiga puluh satu) orang termasuk Nakhoda, penumpang 420(empat ratus dua puluh) orang, muatan 81 (delapan puluh satu) unit kendaraanbermotor, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengantujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, di Alur Ambang Sungai Barito sekitar BouyNo. 8 Banjarmasin, pada posisi 03°-35,6’ S/114°-29,0’ BT.

Dalam peristiwa tubrukan tersebut tidak ada korban jiwa manusia, namun keduakapal mengalami kerusakan robek dan penyok pada bagian lambung kanan haluankapal.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/6/DN-12,tanggal 20 April 2012, melimpahkan berkas perkara Kecelakaan Kapal Tubrukanantara TK. QUITO ARTA - 4 yang ditunda KT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALAtersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 251 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, Juncto Pasal 373 huruf (a) KitabUndang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah melakukanPemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinyakecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan ataukelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan, serta menjatuhkan SanksiAdministratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas …

2

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:

KT. QUITO VIGOUR.

1. Berita Acara, dibuat di Banjarmasin, tanggal 17 Februari 2012, oleh Nakhoda;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/1/9/AD.Bjm-2012, dibuat diBanjarmasin, tanggal 20 Februari 2012, oleh Nakhoda, dan diketahui KantorAdministrator Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 21 dan 23 Februari2012, oleh Tim Pemeriksa Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin,terhadap :

a. Nakhoda, Abdul Aziz;b. Mualim Jaga, Arifin Kader;c. KKM, Yohanis Tandi K.;d. Masinis Jaga, Sarvius Patangke;e. Juru Mudi, Ilyas Asangf. Pandu No.123, Riza Rosali Zain.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat tanggal 24 Februari 2012, oleh KantorAdministrator Pelabuhan Banjarmasin;

5. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.674/233/SL-PM/DK-10, diberikan di Jakarta, tanggal16 Februari 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 2802/Ba, dikeluarkan di TanjungPriok, tanggal 13 Januari 2010, oleh Kantor Administrator Pelabuhan UtamaTanjung Priok;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.005/12/5/Ad.Btn-11, diterbitkan di Merak, tanggal 05 Oktober 2011, berlaku sampai dengantanggal 30 September 2012, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Kelas IBanten;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.006/8/6/Ad.Btn-11, diterbitkan di Merak, tanggal 05 Oktober 2011, berlaku sampaidengan tanggal 30 September 2012, oleh Kantor Administrator PelabuhanKelas I Banten;

e. Sertifikat …

3

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/3/1/AD.BJM-2012,diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 15 Januari 2012, berlaku sampai dengantanggal 07 April 2012, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

f. International Load Line Certificate, Nomor 0242249-1771261-002, diberikandi Singapura, tanggal 24 Desember 2009, berlaku sampai dengan tanggal30 April 2012, oleh American Bureau of Shipping;

g. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Dari Kapal, NomorPK.690/378/SNPP/DK-10, diberikan di Jakarta, tanggal 11 Maret 2010,berlaku sampai dengan tanggal 22 Desember 2012, oleh Direktur Perkapalandan Kepelautan Perhubungan Laut;

h. Certifikate of Classification, Nomor 0242249, dikeluarkan di Singapura, padatanggal 24 Desember 2009, berlaku sampai dengan 30 April 2012, olehAmerican Bureau of Shipping;

i. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, NomorAT.551/633/15/232/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 09 Desember 2011,oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

j. Surat Keterangan Perwira, Nomor PK.304/14/17/AD.BJM-2012, dikeluarkan diBanjarmasin, tanggal 17 Januari 2012, oleh Kantor Administrator PelabuhanBanjarmasin;

k. Surat Persetujuan Menunda Kapal, Nomor AL.402/176/II/SYB.KLN/2012,diberikan di Kelanis, tanggal 16 Februari 2012, oleh Kantor UnitPenyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis;

l. Crew List, diterbitkan di Kelanis, tanggal 16 Februari 2012, oleh Nakhoda,dan diketahui oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan PosKesyahbandaran Kelanis;

m. Freight Manifest, diterbitkan di Kelanis, tanggal 16 Februari 2012, olehPT. Batuah Abadi Lines, Cabang Kelanis;

n. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor 382/SYB/KLN/II/2012, diterbitkan diKelanis, pada tanggal 16 Februari 2012, oleh Kantor Unit PenyelengaaraPelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT III, Nomor 600000486N30202, tanggal 07 November 2002, dikeluarkandi Jakarta, atas nama Abdul Azis;

b. ANT IV …

4

b. ANT IV, Nomor 6200073568N40309, tanggal 05 Mei 2009, dikeluarkan diJakarta, atas nama Arifin Kader;

c. ANT V, Nomor 6200073623N50509, tanggal 06 Oktober 2009, dikeluarkan diJakarta, atas nama La Daematu;

d. ATT III, Nomor 6200042023T30201, tanggal 26 November 2001, dikeluarkandi Jakarta, atas nama Yohanis Tandi Kamban;

e. ATT III, Nomor 6200541578T30408, tanggal 15 Agustus 2008, dikeluarkan diJakarta, atas nama Sarvius Patangke;

f. ATT IV, Nomor 6201021841T40207, tanggal 26 Februari 2007, dikeluarkan diJakarta, atas nama Andry Setiawan;

g. ANT II, Nomor 6200106516N20311, tanggal 18 Mei 2011, dikeluarkan diJakarta, atas nama Riza Rosali Zain.

TK. QUITO ARTA - 4.

1. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.674/240/SL-PM/DK-10, diberikan di Jakarta, tanggal16 Februari 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 2806/Ba, dikeluarkan di TanjungPriok, tanggal 13 Januari 2010, oleh Kantor Administrator Pelabuhan UtamaTanjung Priok;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, NomorPK.001/3/12/AD.BKM-2012, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 07 Januari2012, berlaku sampai dengan tanggal 06 Juli 2012, oleh Kantor AdministratorPelabuhan Banjarmasin;

d. International Load Line Certificate, Nomor 0242241-1771306-002, diberikandi Singapura, tanggal 24 Desember 2009, berlaku sampai dengan tanggal31 Maret 2012, oleh American Bureau of Shipping;

e. Certificate of Classification, Nomor 0242241-1771306-001, dikeluarkan diSingapura, tanggal 24 Desember 2009, berlaku sampai dengan 31 Maret2012, oleh American Bureau of Shipping;

f. Surat …

5

f. Surat Izin Kapal Laut Masuk Perairan Pedalaman, Nomor551.41/065/SDP/2012, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 17 Februari2012, oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika PemerintahProvinsi Kalimantan Selatan;

g. Surat Bukti Kapal Laut Masuk di Perairan Pedalaman, Nomor551.312/I/LLASDP, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 26 Februari 2012,berlaku sampai dengan tanggal 25 Mei 2012, oleh Dinas PerhubunganKomunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan;

h. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, NomorAT.551/633/15/237/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 09 Desember 2011,oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

i. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor 359/SYB/KLN/II/2012, diterbitkan diKelanis, tanggal 16 Februari 2012, oleh Kantor Unit Penyelengaara PelabuhanPos Kesyahbandaran Kelanis.

KM. KUMALA.

1. Berita Acara Kecelakaan, Nomor 001/DPA-KML/II/2012, dibuat di Banjarmasin,tanggal 17 Februari 2012, oleh Nakhoda;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/1/4/AD.BJM-2012, dibuatBanjarmasin, tanggal 17 Februari 2012, oleh Nakhoda, dan diketahui KantorAdministrator Pelabuhan Banjarmasin;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 17 dan 23 Februari2012, oleh Tim Pemeriksa Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin,terhadap:

a. Nakhoda, Sucipto Utomo;b. Mualim Jaga, Mu`ali;c. KKM, samsul Hadi;d. Masinis Jaga, Raharjo Adi Cahyo;e. Juru Minyak Jaga, Andik Hermanto;f. Juru Mudi Jaga, Moh. Ngalimudin;g. Pandu No.116, Alfian Kurniawan.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat tanggal 24 Februari 2012, oleh KantorAdministrator Pelabuhan Banjarmasin;

5. Dokumen …

6

5. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.674/2645/S1-PM/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal22 Desember 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 524/Ga, dikeluarkan di Semarang,tanggal 23 Februari 1999, oleh Kantor Administrator Pelabuhan TanjungEmas Semarang;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, Nomor PK.001/01/01/Ad.TG.Emas-2012, diterbitkan di Semarang, tanggal 02 Januari 2012, berlaku sampaidengan tanggal 29 November 2012, oleh Kantor Administrator PelabuhanTanjung Emas Semarang;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1969), Nomor 010602, dikeluarkan diJakarta, tanggal 27 Desember 2010, berlaku sampai dengan tanggal13 November 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

e. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, NomorPK.691/601/IOPP/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 01 Juni 2009, berlakusampai dengan tanggal 21 April 2012, oleh Direktur Jenderal PerhubunganLaut;

f. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/2734/SMC/DK-09,diterbitkan di Jakarta, tanggal 22 Desember 2009, berlaku sampai dengantanggal 21 Juni 2014, oleh Direktur Direktur Jendral Perhubungan Laut;

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, NomorPK.690/1405/DOC/DK-09, diterbitkan di Jakarta, tanggal 24 April 2009,berlaku sampai dengan tanggal 21 Desember 2013, oleh Direktur JendralPerhubungan Laut;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 06787, dikeluarkan di Jakarta,tanggal 03 Maret 2009, berlaku sampai dengan 13 November 2013, oleh BiroKlasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 06787, dikeluarkan di Jakarta,tanggal 03 Maret 2009, berlaku sampai dengan 13 November 2013, oleh BiroKlasifikasi Indonesia;

j. Penempatan Kapal Dalam Trayek Liner Angkutan Laut Dalam Negeri, NomorAT.550/53/12/40/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 15 September 2011,berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2012, oleh Direktur JenderalPerhubungan Laut;

k. Surat …

7

k. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/29/14/SYB.Tpr-2012,dikeluarkan di Surabaya, tanggal 06 Februari 2012, oleh Kantor SyahbandarKelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

l. Daftar Penumpang dan Muatan, diterbitkan di Surabaya, tanggal 16 Februari2012, oleh PT. Dharma Lautan Utama;

m. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor NI/APU/SYB/II/2012, diterbitkan diSurabaya, tanggal 16 Februari 2012, oleh Kantor Syahbandar Kelas UtamaTanjung Perak Surabaya;

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT III, Nomor 6200035109N30308, tanggal 26 Agustus 2008, dikeluarkandi Jakarta, atas nama Sucipto Utomo;

b. ANT III, Nomor 6200026588N30302, tanggal 15 Februari 2002, dikeluarkandi Jakarta, atas nama Mukti Pudjiwarno;

c. ANT III, Nomor 6200000347N30302, tanggal 29 Agustus 2002, dikeluarkandi Jakarta, atas nama Abd. Hamid;

d. ANT IV, Nomor 6200096442N40502, tanggal 26 April 2002, dikeluarkan diJakarta, atas nama Mu`ali;

e. ATT III, Nomor 6200038448T30302, tanggal 06 Maret 2002, dikeluarkan diJakarta, atas nama Syamsul Hadi;

f. ATT IV, Nomor 6200353279T40511, tanggal 27 April 2011, dikeluarkan diJakarta, atas nama Raharjo Adi Cahyo;

g. ANT III, Nomor 6200003767N30403, tanggal 11 Maret 2003, dikeluarkan diJakarta, atas nama Alfian Kurniawan.

Dari berkas dan keterangan dalam BAPP serta keterangan yang diberikan dalamPemeriksaan Lanjutan dalam Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor AdministratorPelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 23 dan 24 Oktober 2012, adalah sebagaiberikut :

A. Berkas …

8

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan :

1. Data Kapal.

a. KT. QUITO VIGOUR.

Nama : Quito Vigour eks Progress VigourJenis : Kapal TundaBendera : IndonesiaPembuatan/Konstruksi : Batam, tahun 2001/BajaIsi kotor : GT. 269Isi bersih : NT. 81Tanda Pendaftaran : 2010 Pst No.6097/LTanda Selar : GT. 269 No. 2802/BaTenaga Penggerak Utama : 2 (dua) unit Merk Yanmar 2 x 895 KWUkuran PokokPanjang : 27,64 meterLebar : 8,70 meterDalam : 4,10 meterPemilik : PT. Altus Lines Indonesia di Jakarta SelatanNakhoda : Abdul AzisAwak Kapal : 10 (sepuluh) orang, termasuk Nakhoda

b. TK. QUITO ARTA - 4.

Nama : Quito Arta – 4 eks PEC 8518Jenis : TongkangBendera : IndonesiaPembuatan/Konstruksi : Batam, tahun 2001/ BajaIsi kotor : GT. 3893Isi bersih : NT. 1168Tanda Selar : GT.3893 No.2806/BaUkuran PokokPanjang : 98,26 meterLebar : 25,00 meterDalam : 6,10 meterPemilik : PT. Altus Lines Indonesia, Jakarta Selatan

c. KM. KUMALA …

9

c. KM. KUMALA.

Nama : Kumala Eks Good Saviour - IIJenis : Kapal PenumpangBendera : IndonesiaPembuatan/Konstruksi : Jepang, tahun 1989/BajaIsi kotor : GT. 5764Isi bersih : NT. 2072Tanda Selar : GT. 5764 Nomor 524/GaTenaga Penggerak Utama : 4 (empat) unit Mesin Diesel Merk Niigata,

6 MMG-31 EZ, 4 Tak Kerja Tunggal,4 x 2000 HP, pada putaran 600 Rpm

Ukuran PokokPanjang : 94,70 meterLebar : 19,20 meterDalam : 6,30 meterPemilik : PT. Dharma Lautan Utama, SurabayaNakhoda : Sucipto UtomoAwak Kapal : 31 (tiga puluh satu) orang.

2. Jalannya Peristiwa.

KT. QUITO VIGOUR DAN TK. QUITO ARTA - 4 – 4.

a. Tanggal 16 Februari 2012, pukul 09.40 WITA, KT. QUITO VIGOURmenunda TK. QUITO ARTA - 4 bertolak dari Pelabuhan KelanisKalimantan Tengah menuju Taboneo Banjarmasin, kapal berolah gerakdan bernavigasi menelusuri Sungai Barito dengan sistem jaga laut;

b. Tanggal 17 Februari 2012 lebih kurangpukul 03.30 WITA kapal melintasPelabuhan Trisakti Banjarmasin, Mualim Jaga melapor kepada StasiunPandu bahwa kapal melintas Pelabuhan Trisakti dan mendapat jawabanagar kapal terus berlayar serta Pandu tidak naik ke atas kapal;

c. Lebih kurang pukul 05.00 WITA, kapal mulai memasuki alur ambangsungai Barito Banjarmasin pada arah keluar dengan Perwira Jaga MualimI dan sementara Nakhoda beristirahat karena tidak sedang jaga;

d. Lebih kurang pukul 06.10 WITA, Mualim I melihat adanya KM. KUMALAyang bergerak melintasi alur ke arah dalam dengan jarak lebih kurang3,0 NM dan berkomunikasi melalui VHF chanel 12 untuk berpapasan kiri-kiri (merah-merah), atas kondisi tersebut Mualim I memanggil Nakhodauntuk selanjutnya mengambil alih komando;

e. Lebih …

10

e. Lebih kurang pukul 06.30 WITA, pada jarak kurang lebih 0,5 NMKM. KUMALA melalui radio mengajak merubah kesepakatan untukberpapasan kanan-kanan (hijau-hijau) dengan dalih agar KM. KUMALAterbebas dari TK. MBS 282 yang kandas pada sisi Timur alur danKT. QUITO VIGOUR/TK. QUITO ARTA - 4 terbebas dari kerangkaKT. NAKAICHIMARU pada sisi Barat alur;

f. Lebih kurang pukul 06.35 WITA, KM. KUMALA menegaskan melalui Radioagar berpapasan pada sisi hijau-hijau, KT. QUITO VIGOUR telahberusaha keras untuk berupaya berpapasan hijau-hijau, namunmengingat KT. QUITO VIGOUR / TK. QUITO ARTA - 4 bergerak dengandidorong arus pasang surut dari belakang maka TK. QUITO ARTA - 4 sulitdiolah gerak, dan meskipun KT. QUITO VIGOUR terbebas dari bahayatubrukan, pada pukul 06.40 WITA terjadi tubrukan antara TK. QUITOARTA - 4 dengan KM. KUMALA.

KM. KUMALA.

a. KM. KUMALA dalam pelayarannya dari Pelabuhan Surabaya menujuPelabuhan Banjarmasin, pada tanggal 17 Februari 2012, pukul 04.45WITA melaksanakan peringatan satu jam (one hour notice) untukpersiapan memasuki ambang luar dan alur muara sungai Barito;

b. Pukul 06.05 WITA, mesin standby (end of sea voyage), pukul 06.18WITA Pandu Laut Nomor 116 naik di atas kapal dan komando kapaldiserahkan oleh Nakhoda kepada Pandu dengan kondisi mesin majusetengah (half a head), dan kapal mulai memasuki alur;

c. Pukul 06.22 WITA, pada jarak 1,8 NM arah berlawanan terpantauKT. QUITO VIGOUR dilayar Radar dengan kecepatan bergerak 4 knots,KM. KUMALA secara bertahap menurunkan kecepatannya sambilberkomunikasi dengan KT. QUITO VIGOUR meminta untuk berpapasankiri-kiri (merah-merah) dan mendapat jawaban KT. QUITO VIGOUR akanbertahan pada sisi kanan / Barat terlebih dahulu untuk terbebas dariTK. MBS 282 yang kandas pada sisi alur sebelah Timur dan setelah ituakan melewati kerangka KT. NAKAICHIMARU pada sisi alur sebelahBarat;

d. Atas pertimbangan untuk keselamatan kedua kapal, KM. KUMALAmerubah kesepakatan agar kapal berpapasan pada sisi kanan-kanan(hijau-hijau), dengan maksud agar KM. KUMALA terbebas dari TK. MBS282 yang kandas pada tepi alur sebelah Timur dan KT. QUITO VIGOUR /TK. QUITO ARTA - 4 terbebas dari kerangka KT. NAKAICHIMARU padatepi alur sebelah Barat;

e. Dalam …

11

e. Dalam upaya berolah gerak untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau),KM. KUMALA melihat KT. QUITO VIGOUR mengalami kesulitan dalammengolah gerak TK. QUITO ARTA - 4 untuk terbebas dari haluanKM. KUMALA yang telah berada pada tepi alur sebelah Barat, pada pukul06.35 WITA KM. KUMALA stop mesin dan kemudi cikar kiri untukmemberi kesempatan kepada TK. QUITO ARTA - 4 agar terbebas darihaluan KM. KUMALA, namun upaya tersebut gagal dan pada pukul 06.40WITA terjadi tubrukan antara haluan sebelah kanan KM. KUMALA denganbagian depan kanan TK. QUITO ARTA - 4.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkanTersangkut dan Saksi – saksi sebagai berikut :

a. KT. QUITO VIGOUR.Tersangkut : Nakhoda, Abdul Azis.Saksi-saksi : 1) Mualim Jaga, Arifin Kader;

2) Juru Mudi Jaga, Ilyas Asang;3) KKM, Yohanis Tandi K.;4) Masinis Jaga, Sarvius Patangke5) Pandu No. 123, Riza Rosali Zain.

b. KM. KUMALA.Tersangkut : Nakhoda, Sucipto Utomo.Saksi : 1) Mualim Jaga, Mu`ali;

2) Juru Mudi Jaga, Moh. Ngali Mudin;3) KKM, Samsul Hadi;4) Masinis Jaga, Raharjo Adi Cahyo;5) Pandu no. 116, Alfian Kurniawan.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal tubrukan antara TK. QUITOARTA - 4 yang ditunda KT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALA, MahkamahPelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan Saksi-saksi guna didengar keterangnnya dihadapan sidang Pemeriksaan LanjutanKecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas PelabuhanBanjarmasin, tanggal 23 dan 24 Oktober 2012, keterangan yang diberikandihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

KT. QUITO VIGOUR.

1. Tersangkut Nakhoda, Abdul Azis, dalam keadaan sehat dan tidak didampingioleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : BulisuTanggal : 15 Mei 1974Agama : Islam

Alamat …

12

Alamat : Jl. Cempaka raya, komplek Mekar Sari no 14 B, Kec BanjarBarat. Banjarmasin

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1988, di Bulisu;

2) SMP, tahun 1991, di Kabere;3) SMA, tahun 1998, di pare pare.

Teknis : 1) MPB III tahun 1999 di AIP Makasar;2) ANT III tahun 2002 di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) PT. Pelni / Irimawa, sebagai Kadet, tahun 1998-1999;2) MV. Lemond, sebagai Nakhoda, tahun 2001-2002;3) KT. Virgo VIII, sebagai Mualim I, tahun 2003-2004;4) KT. Intan 4, sebagai Mualim I, tahun 2004-2005;5) KT. Intan Megah 3, sebagai Mualim I, tahun 2005-2006;6) KT. ASL Victory, sebagai Mualim I, tahun 2006-2009;7) KT. Quito Unity, sebagai Mualim I, tahun 2009-2010;8) KT Quito Victory, sebagai Mualim I, tahun 2010-2011;9) KT. Quito Unison, sebagai Mualim I, tahun 2011;10) KT. QUITO VIGOUR, sebagai Nakhoda 01-08 tahun 2011 s/d

kejadian.

b. Tanggal 16 Februari 2012, pukul 09.40 WITA, KT. QUITO VIGOURdengan menunda TK. QUITO ARTA - 4 bertolak dari Pelabuhan KelanisKalimantan Tengah, menuju Tabaneo Banjarmasin, kapal bernavigasidan berolah gerak menelusuri Sungai Barito dengan menerapkan sistemJaga Laut;

c. Tanggal 17 Februari 2012, kurang lebih pukul 05.00 WITA, kapalmemasuki Alur Ambang Luar Sungai Barito dengan Perwira Jaga MualimI, dan pada pukul 06.10 WITA Tersangkut Nakhoda dipanggil olehMualm I karena akan berpapasan dengan KM. KUMALA;

d. Tersangkut Nakhoda mengambil alih komando dari Perwira Jaga /Mualim I, dan mendengar panggilan melalui Radio VHF chanel 12 dariKM. KUMALA yang meminta berpapasan pada sisi kiri-kiri (merah-merah), sementara Tersangkut Nakhoda sedang berusaha untukmembebaskan KT. QUITO VIGOUR dan TK. QUITO ARTA - 4 dariTK. MBS 282 yang kandas pada tepi alur sebelah Timur sertamewaspadai terhadap kerangka KT. NAKAICHIMARU pada tepi alursebelah Barat yang persis dihaluan kapal, dan sesaat kemudianmendapat panggilan dari KM. KUMALA untuk merubah kesepakatanberpapasan pada sisi kanan-kanan (hijau-hijau);

e. Tersangkut …

13

e. Tersangkut Nakhoda telah berupaya untuk melaksanakan permintaanKM. KUMALA berpapasan pada sisi kanan-kanan (hijau-hijau), dan upayatersebut telah berhasil membebaskan KT. QUITO VIGOUR dariKM. KUMALA dengan posisi telah melewati as alur, tetapi mengingatpanjang tali tunda 83 meter dengan lebar alur 125 meter, tongkangsarat muatan dan didorong oleh arus kuat dari belakang, maka gerakanTK. QUITO ARTA - 4 yang ditunda menjadi lamban untuk terbebas dariKM. KUMALA, dan pada akhirnya terjadi tubrukan antara lambung kanandepan TK. QUITO ARTA - 4 dengan lambung kanan KM. KUMALA padasisi Barat alur dengan keadaan kedua kapal lengket;

f. Setelah terjadi tubrukan Tersangkut Nakhoda mengambil alih kemudi,stop mesin kiri, mesin kanan maju dan berusaha berolah gerak agarTK. QUITO ARTA - 4 terlepas dari KM. KUMALA, tetapi upaya tersebuttidak berhasil. Setelah dibantu oleh KT. TJA 283 dan KT. BAMARA 2 yangmenarik KM. KUMALA, dan dibantu oleh KT. PEC 2411 dan KT. PEC 246yang menarik TK. QUITO ARTA - 4, maka pada pukull 11.50 WITA keduakapal yang lengket berhasil dipisahkan. Selama menunggu prosespemisahan kedua kapal, Tersangkut Nakhoda membantu prosesevakuasi penumpang dengan KT. QUITO VIGOUR;

g. Tersangkut Nakhoda mengerti bahwa pada tempat lokasi terjaditubrukan merupakan daerah wajib pandu, sekitar pukul 03.30 WITATersangkut Nakhoda melalui stasiun Pandu telah diinformasikan bahwaPandu No. 123 yang bertugas memandu KT. QUITO VIGOUR, tetapiketika Pandu No. 123 dihubungi, beliau menyatakan tidak naik keKT. QUITO VIGOUR karena akan naik ke kapal lain. SelanjutnyaTersangkut Nakhoda menegaskan bahwa sudah terbiasa keluar masukalur tanpa Pandu, bahkan kondisi tersebut juga dialami oleh kapal-kapaltunda lainnya;

h. Akibat dari tubrukan tersebut, TK. QUITO ARTA - 4 mengalamikerusakan yaitu robek pada lambung depan sebelah kanan tetapi tidakmengganggu keselamatan kapal, tidak ada korban jiwa, dan selanjutnyasetelah terpisah dari KM. KUMALA, KT. QUITO VIGOUR dan TK. QUITOARTA - 4 melanjutkan pelayaran ke tempat berlabuh jangkar Taboneountuk melaksanakan kegiatan ship to ship.

2. Saksi …

14

2. Saksi Mualim I, Arifin Kader, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah,memberikan keterangan :

a. Lahir di : TernateTanggal : 02 Agustus 1968Agama : IslamAlamat : Rangga Ilong, Jenamas, Barito Selatan, Kalimantan

TengahPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1981, di Ternate;

2) SMP, tahun 1984, di Ternate;3) STM, tahun 1987, di Ternate.

Teknis : ANT IV, tahun 2009, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) KT.PEC 248, sebagai Juru Mudi, tahun 1989 s/d 2004;2) KT.TJA 286, sebagai Juru Mudi, tahun 2005 s/d 2005;3) KT.TJA 289, sebagai Mualim II, tahun 2009 s/d 2010;4) KT. QUITO VIGOUR, sebagai Mualim I, tahun 2010 s/d kejadian.

b. Membenarkanbahwa pada tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.40 WITAtelah terjadi tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4 dengan KM. KUMALA,dan pada saat kejadian sedang bertugas sebagai Pewira Jaga 04.00-08.00;

c. Pukul 05.00 WITA KT. QUITO VIGOUR yang menunda TK. QUITO ARTA -4 memasuki alur ambang luar Sungai Barito pada arah keluar tanpaseorang Pandu di atas kapal dan kondisi tersebut sudah sering dialami;

d. Pukul 06.10 WITA melihat ada KM. KUMALA yang melintasi alur padaarah yang berlawanan, Saksi memanggil Nakhoda karena selain harusberpapasan dengan KM. KUMALA juga harus menghindari bahayanavigasi TK. MBS 282 yang kandas pada tepi Timur alur dan kerangkaKT. NAKAICHIMARU pada sisi tepi Barat alur;

e. Setelah Nakhoda berada di anjungan komando diambil alih oleh Nakhoda,Saksi membenarkan bahwa melalui Radio VHF chanel 12 KM. KUMALAmengajak untuk berpapasan kiri-kiri (merah-merah) dan beberapa saatkemudian merubah untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), Saksimenyaksikan Nakhoda memberi komando olah gerak denganmenyimpang ke kiri agar KT. QUITO VIGOUR dan TK . QUITO ARTA - 4terbebas dari KM. KUMALA, sementara Saksi melakukan pengamatankeliling dan melaporkan hasilnya kepada Nakhoda;

f. Saksi …

15

f. Saksi menyaksikan bahwa KT. QUITO VIGOUR telah melewati as alur danterbebas dari KM. KUMALA, Namun Saksi juga menyaksikan TK. QUITOARTA - 4 masih berada pada tepi Barat alur dan bergerak lambat untukmenyimpang ke tengah alur, dan pada pukul 06.40 WITA terjaditubrukan antara lambung kanan bagian depan TK. QUITO ARTA - 4dengan lambung kanan bagian haluan KM. KUMALA;

g. Setelah terjadi tubrukan Saksi menyaksikan Nakhoda mengambil alihkemudi, stop mesin kiri dan mesin kanan maju untuk menarik TK. QUITOARTA - 4, tetapi tidak dapat bergerak karena kedua kapal lengket.Setelah selesai evakuasi penumpang KM. KUMALA, pada pukul 12.00WITA dengan bantuan beberapa kapal tunda maka kedua kapal dapatlepas, dan kemudian TK. QUITO ARTA - 4 ditunda oleh KT. QUITOVIGOUR menuju Taboneo untuk bongkar muatan ke kapal.

3. Saksi Juru Mudi Jaga, Ilyas Asang, tidak hadir dalam persidangan karenasudah bekerja di perusahaan lain, sesuai dengan surat Nomor068/ALI/ADM/10/12, tanggal 22 Oktober 2012, di keluarkan oleh PT. AltusLines Indonesia. Keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan(BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : EnrekangTanggal : 04 Agustus 1972Agama : IslamAlamat : Jl, Sutoyo GG Swadaya 2 Rt.08/Rw,03 Banjarmasin Tengah

Kalimantan SelatanPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1986;

2) SMP, tahun 1989;3) STM, tahun 1992.

Teknis : ANT-D Tahun 2002

Pengalaman Berlayar :1) KT. Canggih No. I, sebagai ABK, tahun 1997 s/d 2002;2) KT. Vartexto No. 2, sebagai ABK, tahun 2003 s/d 2006;3) KT. Progress Ijuison, sebagai ABK, tahun 2007 s/d 2009;4) KT. Quito Vigoer, sebagai Juru Mudi, tahun 2009 s/d 2012.

b. Saat terjadi tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4 dengan KM. KUMALAsedang bertugas sebagai Juru Mudi Jaga, yang melaksanakan perintahMualim I dan Nakhoda;

c. Saat …

16

c. Saat kejadian Saksi sedang memegang kemudi manual di anjunganbersama Mualim I dan Nakhoda, dan tidak ada Pandu diatas kapal;

d. Setelah terjadi tubrukan kemudi diambil alih oleh Nakhoda dan beberapasaat kemudian Saksi diperintah Nakhoda ke bagian buritan untukmelepas tali gandengan karena KT. QUITO VIGOUR akan sandarr padaTK. QUITO ARTA - 4;

e. Saksi melihat dari lebih kurang pukul 10.00 WITA sampai pukul 11.00WITA penumpang KM. KUMALA dievakuasi oleh kapal-kapal yang datangmenolong, dan sesudah itu KT. QUITO VIGOUR dan TK. QUITO ARTA - 4meneruskan perjalanan ke Taboneo.

4. Saksi KKM, Yohanes Tandi K., dalam keadaan sehat dan di bawah janji,memberikan keterangan :

a. Lahir di : Tanah TorajaTanggal : 16 Agustus 1972Agama : Kristen ProtestanAlamat : Jl. HKSN, Komp. Suryo Gemilang blok 5 No. 51

Banjarmasin

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1985, di Tanah Toraja;

2) SMP, tahun 1988, di Tanah Toraja;3) SMA, tahun 1991, di Tanah Toraja;4) D III tahun 1995, di Makasar.

Teknis : ATT III tahun 1995 di Makasar.

Pengalaman Berlayar :1) LCT. Buana III, sebagai Masinis II, tahun 1996 s/d 1997;2) LCT. Buana III, sebagai KKM, tahun 1997 s/d 1998;3) KT. Daniel, sebagai masinis II, tahun 1998 s/d 1999;4) KT. Daniel, sebagai masinis II, tahun 1999 s/d 2000;5) KT. Daniel, sebagai KKM, tahun 2000 s/d 2002;6) KT. Daniel, sebagai KKM, tahun 2002 s/d 2004;7) KT. Progres Vigour, sebagai KKM, tahun 2004 s/d 2009;8) KT. QUITO VIGOUR, sebagai KKM, tahun 2009 s/d 2012.

b. KT. QUITO VIGOUR bermesin induk ganda 2 x 1200 HP, 2 x 800 Rpm,merk Yanmar M 220 EN, kontrol manuver dapat dilakukan dari anjungan,dan dalam keadaan baik, kapal juga dilengkapi dengan 2 (dua) unitmotor bantu merk Cummins 6 CTA dengan daya 61 KVA dalam keadaanbaik;

c. Dalam …

17

c. Dalam pelayarannya dari Kelanis menelusuri Sungai Barito putaran mesininduk normal berkisar 650 – 700 RPM, dan saat kejadian Saksi sedangtidur di kamar dan terbangun karena terasa adanya goncangan padakapal;

d. Setelah terbangun Saksi naik ke anjungan dan diperintah oleh Nakhodauntuk mengecek kondisi bagian TK. QUITO ARTA - 4 yang rusak.

5. Saksi Masinis Jaga, Sarvius Patangke, dalam keadaan sehat dan di bawahjanji, memberikan keterangan :

a. Lahir di : KaruaTanggal : 17 Nopember 1982Agama : Kristen ProtestanAlamat : Jl. Jafri Zam Zam No. 118 Banjarmasin

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1993;

2) SMP, tahun 1996;3) SMA, tahun 1999.

Teknis : ATT III, tahun 2008 di Makasar.

Pengalaman Berlayar :1) MV. Pulau Putri, sebagai Kadet, tahun 2004 s/d 2005;2) MV. Soechi Chemical, sebagai Kadet, tahun 2005 s/d 2006;3) KT. Bina Marina 17, sebagai Masinis II, tahun 2008 s/d2009;4) KT. Progress Unison, sebagai Masinis III, tahun 2009 s/d 2010;5) KT. QUITO VIGOUR, sebagai Masinis III, tahun 2010 s/d 2011;6) KT. QUITO VIGOUR, sebagai Masinis II, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Saat kejadian tubrukan Saksi sedang bertugas sebagai Masinis Jaga04.00-08.00, dan posisi di kamar mesin, mengetahui adanya kejadiankarena merasa adanya goncangan pada kapal, kemudian Saksi naik keatas dan melihat telah terjadi tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4dengan KM. KUMALA;

c. Setelah mengetahui adanya kejadian tubrukan kembali ke kamar mesin,mengecek kondisi permesinan dan hasilnya dalam keadaan normal, dandiperintahkan untuk tetap bersiaga di kamar mesin sampai denganpergantian jaga jam 08.00.

6. Saksi …

18

6. Saksi Pandu No. 123, Riza Rosali Zain, dalam keadaan sehat dan di bawahsumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : PurbalinggaTanggal : 14 Februari 1979Agama : IslamAlamat : Komp. Bumi Mas Citra No. 100, RT. 28 / RW. 01, Karang

Mekar, Banjarmasin

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1991, di Purwokerto;

2) SMP, tahun 1994, di Purwokerto;3) SMA, tahun 1997, di Purbalingga;4) D III Nautika, tahun 2000, di Cilacap.

Teknis : 1) ANT III, tahun 2003, di Jakarta;2) ANT II, tahun 2011, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :1) PT. Pelindo III cabang Sampit, Pandu Muda II, April 2008 s/d Oktober

2010;2) PT. Pelindo III cabang Banjarmasin, Pandu Muda I, November 2010

s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4dengan KM. KUMALA dari radio VHF chanel 12, saat itu Saksi sedangdinas jaga Pandu, dan tidak sedang berada di atas kapal;

c. Saksi membenarkan bahwa berdasarkan Surat Perintah pemanduanditugaskan untuk memandu KT. QUITO VIGOUR yang bergerak ke arahambang luar, dan Saksi membenarkan bahwa sebelum kejadian tubrukanpernah dihubungi oleh pihak KT. QUITO VIGOUR tentang kesediaannyauntuk memandu kapal keluar, namun Saksi menyatakan akan memanduKT. KIOSEN dan mempersilahkan KT. QUITO VIGOUR untuk terus keluartanpa Pandu;

d. Tindakan Saksi tidak naik ke atas KT. QUITO VIGOUR karena pada saatitu Saksi juga menerima Surat Perintah untuk memandu KT. KIOSEN,walaupun pada akhirnya tidak jadi memandu kapal tersebut karenakeberangkatannya ditunda. Saksi menerangkan bahwa jumlah Panduyang bertugas di PT. Persero Pelindo III Cabang Banjarmasin sebanyak

36 …

19

36 (tiga puluh enam) orang yang 3 (tiga) orang diantaranya adalahPandu Bandar, dan jumlah tersebut menurut Saksi cukup untuk melayanigerakan kapal-kapal yang keluar atau masuk Pelabuhan Banjarmasin;

e. Saksi membenarkan bahwa area Pelabuhan Banjarmasin merupakandaerah wajib Pandu, dan gerakan KT. QUITO VIGOUR tanpa Panduadalah salah, namun kondisi tersebut sudah menjadi kebiasaan kapal-kapal tunda yang keluar masuk melintasi alur Pelabuhan tanpa Pandukarena dianggap sudah familier terhadap alur pelabuhan;

f. Selama bertugas sebagai Pandu di Banjarmasin, sejak bulan Desember2010, Saksi berserta rekan-rekan Pandu lainnya belum pernah mendapatarahan petunjuk teknis dan strategi dalam pelayanan pemanduan diPelabuhan Banjarmasin dari Superitenden maupun dari ManajerPemanduan.

KM. KUMALA

1. Tersangkut Nakhoda, Sucipto Utomo, dalam keadaan sehat, tidak didampingiPenasihat Ahli memberikan keterangan :

a. Lahir di : BangkalanTanggal : 13 Juli 1975Agama : IslamAlamat : Jl. Pembela No. 18 Bangkalan RT. 02 / RW. 08, Madura

Jawa Timur.

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1988, di Bangkalan;

2) SMP, tahun 1991, di Bangkalan;3) SPM Niaga, tahun 1994, di Surabaya.

Teknis : ANT III, tahun 2008, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Sulteng, sebagai Kadet, tahun 1995 s/d 1996;2) KM. Laguna, sebagai Mualim I, tahun 1996 s/d 1997;3) KMP. Pradipta Dharma, sebagai Nakhoda, tahun 1997 s/d 1999;4) KMP. Wimala Dharma, sebagai Nakhoda, tahun 1999 s/d 2003;5) KM. KUMALA, sebagai Nakhoda, tahun 2003 s/d 2006;6) KMP. Satya Kencana – I, sebagai Nakhoda, tahun 2006 s/d 2011;7) KM. KUMALA, sebagai Nakhoda, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal …

20

b. Tanggal 17 Februari 2012 pukul 04.55 WITA, membuat Peringatan SatuJam (one hour notice) kapal tiba di ambang luar Sungai Barito danmelapor kepada Menara Kepanduan Banjarmasin, pukul 06.05 WITAstandby mesin (End of Sea Voyage) dan komando diambil alih Nakhodadari Perwira Jaga, pukul 06.18 WITA Pandu Nomor 116 naik di atas kapaldan komando diserahkan kepada Pandu dengan kondisi mesin majusetengah atau kecepatan lebih kurang 8 knot, serta kapal mulaimemasuki alur;

c. Pukul 06.22 WITA pada jarak lebih kurang 1,8 mil dengan pihakKT. QUITO VIGOUR, Pandu mengajak untuk berpapasan kiri-kiri (merah-merah) kemudian mengubah kesepakatan berpapasan kanan-kanan(hijau-hijau) dengan pertimbangan agar KM. KUMALA terbebas dari TK.MBS 282 yang kandas pada tepi alur sebelah Timur serta berada dihaluan KM. KUMALA, dan agar KT. QUITO VIGOUR beserta TK. QUITOARTA - 4 terbebas dari kerangka KT. NAKAICHIMARU pada tepi alursebelah Barat serta berada dihaluan KT. QUITO VIGOUR, atas tindakanPandu tersebut Tersangkut Nakhoda menyetujui;

d. KM. KUMALA mengambil tindakan merubah haluan ke kiri, pada posisi0,03 mil sebelah barat as alur terlihat pada arah haluan KT. QUITOVIGOUR pada jarak 0,8 mil, dan Tersangkut Nakhoda mengambil alihkomando dengan stop mesin pada pukul 06.35 WITA, kemudi cikar kiriuntuk menahan haluan tidak lari ke kanan, kapal terdorong arus ke tepiBarat alur dan KM. KUMALA terduduk atau kandas pada posisi 0,05 milsebelah barat dari as alur;

e. Tersangkut Nakhoda memperhatikan gerakan KT. QUITO VIGOUR danTK. QUITO ARTA – 4 yang semakin mendekat dengan posisi KT. QUITOVIGOUR terbebas dari haluan KM. KUMALA, sementara TK. QUITO ARTA– 4 pada posisi dihaluan KM. KUMALA dan sedang berusaha ditarik kearah as alur oleh KT. QUITO VIGOUR agar terbebas dari haluan KM.KUMALA, namun dalam perkembangan selanjutnya TK. QUITO ARTA - 4gagal diolah gerak dan pada pukul 06.40 WITA terjadi tubrukan denganKM. KUMALA;

f. Setelah terjadi tubrukan Tersangkut Nakhoda memerintahkan KepalaKamar Mesin untuk menyiapkan Alat Pemadam Tetap Air,memerintahkan Mualim I memeriksa kondisi muatan kendaraan bermotordi Cardeck, memerintahkan Mualim II untuk mengecek penumpang danmembagikan Life Jacket, memerintahkan Markonis untuk melapor kepadaDesignated Person Ashore (DPA), Syahbandar, Pelindo dan Basarnas, danmemerintahkan Mualim IV untuk menyelamatkan dokumen kapal sertamengumpulkan data-data kejadian;

g. Mulai …

21

g. Mulai pukul 09.30 WITA bantuan datang dan para penumpang dievakuasidengan menggunakan kapal PAKALI AL, kapal PAKALI POL AIR, KN.BASARNAS, KT. ANOMAN, KT. PANGKALIMA, KT. TJA 283, Kapal Pandu,dan MT. SENRI JAYA I. Pukul 11.00 WITA evakuasi penumpang selesai;

h. Dampak dari tubrukan adalah lambung kanan depan TK. QUITO ARTA - 4menembus lambung kanan haluan KM. KUMALA dan lengket, mulai pukul11.30 WITA dilakukan upaya pemisahan dengan dibantu oleh KT. PEC246, KT. BAMARA 2, KT. TJA 283, KT. QUITO VIGOUR, KT. PEC 2411,KT. ANOMAN, dan KT. SERPONG, akhirnya pada pukul 12.00 WITA keduakapal dapat dipisahkan;

i. Setelah diadakan pemeriksaan, diketahui bahwa plat lambung bagianFore Peak Tank sebelah kanan robek dan bocor, namun kondisi tersebuttidak mengancam terhadap keselamatan kapal, selanjutnya KM. KUMALAberolah gerak masuk Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan pukul 13.00WITA, kapal berlabuh jangkar pada posisi 03º-21,9’ LS / 114º-30,9’ BT.

2. Saksi Mualim IV, Mua`li, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah,memberikan keterangan :

a. Lahir di : GresikTanggal : 17 September 1967Agama : IslamAlamat : Genting III No. 18 Surabaya, Jawa TimurPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1981, di Gresik;

2) SMP, tahun 1984, di Gresik;3) SPM BS, tahun 1987, di Surabaya.

Teknis : ANT IV, tahun 2002, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Trisna II, sebagai Kadet, 10 Februari 1989 s/d 01 Desember

1990;2) KM. Bawadi, sebagai Mualim II, 06 Februari 1991 s/d 03 Desember

1992;3) KM. Bawadi, sebagai Mualim I, 03 Desember 1992 s/d 31 Januari

1998;4) KM. Dewi Mutiara, sebagai Nakhoda, 20 April 1998 s/d 15 Oktober

2001;5) KM. Fajar Kanguru, sebagai Nakhoda, 19 Februari 2002 s/d 12

September 2003;6) KM. Setia Kencana, sebagai Mualim IV dan Mualim III, 18 Februari

2004 s/d 15 Juli 2006;

b. Sebelum …

22

b. Sebelum kejadian tubrukan yang berada di anjungan KM. KUMALAadalah Nakhoda, Pandu No. 116, Markonis, Juru Mudi Jaga, dan Saksisendiri;

c. Sejak Pandu naik di anjungan sampai dengan menjelang kejadian,komando kapal diserahkan oleh Nakhoda kepada Pandu, Markonismemegang handle mesin, dan Saksi bertugas mengecek posisi kapalserta membantu pengamatan keliling yang hasilnya dilaporkan kepadaNakhoda;

d. Saksi melihat dan mendengar bahwa yang melakukan komunikasidengan KT. QUITO VIGOUR adalah Pandu No.116, semula Pandu mintaberpapasan kiri-kiri (merah-merah) dan beberapa saat kemudianmerubah kesepakatan untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau)dengan alasan agar KM. KUMALA terbebas dari tongkang yang kandaspada tepi Timur alur dan KT. QUITO VIGOUR terbebas dari kerangkapada tepi Barat alur;

e. Ketika KM. KUMALA sudah berada di tepi Barat alur dalam kondisi stopmesin, dalam pengamatannya Saksi melihat KT. QUITO VIGOUR padaposisi diporos alur dan sedang berupaya menarik TK. QUITO ARTA – 4yang masih berada pada posisi tepi Barat alur dan bergerak mendekatihaluan KM. KUMALA. Beberapa saat kemudian pada pukul 06.40 WITAterjadi tubrukan antara sudut kanan depan TK. QUITO ARTA - 4-4dengan lambung kanan dibagian haluan KM. KUMALA;

f. Setelah kejadian tubrukan Saksi mengambil posisi kapal, terus diperintaholeh Nakhoda untuk mengecek bagian yang terkena tubrukan,mengambil gambar dan melaporkannya kepada Nakhoda, kemudianmengamankan dokumen kapal, dan selanjutnya membantu Nakhoda dianjungan.

3. Saksi Juru Mudi, Moh. Ngalimudin, dalam keadaan sehat dan di bawahsumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : KediriTanggal : 13 Januari 1973Agama : IslamAlamat : Singkal Anyar RT. 15 / RW. 007, Prambon, Nganjuk.

Pendidikan …

23

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1986, di Kediri;

2) SMP, tahun 1989, di Kediri;3) STM, tahun 1992, di Kediri.

Teknis : ANT D, tahun 2003, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Dharma Kencana, sebagai Kelasi, 05 September 1998 s/d 05

Maret 1999;2) KMP. Kumala, sebagai Kelasi, 23 Maret 1999 s/d 28 Januari 2002;3) KMP. Kumala, sebagai Juru Mudi, 28 Januari 2002 s/d kejadian.

b. Ketika terjadi tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4 dengan KM. KUMALASaksi sedang bertugas sebagai Juru Mudi Jaga 04.00-08.00 di anjungan,dan yang berada di anjungan saat itu Nakhoda, Pandu, Mualim IV,Markonis serta Cadet;

c. Saksi bertugas mengemudikan haluan kapal dibawah perintah Nakhodadan atau Pandu Laut, sebelum kejadian tubrukan KM. KUMALA berlayarpada sisi Timur alur dan akan berpapasan dengan KT. QUITO VIGOURkiri-kiri (merah-merah), tetapi kemudian Pandu mengajak untukberpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), sehingga Saksi diperintahkan olehPandu untuk merubah haluan ke kiri sampai dengan posisi kapal pada sisiBarat alur dan haluan kapal kembali ke arah Utara;

d. Saksi melihat KT. QUITO VIGOUR sudah bebas dari haluan KM. KUMALA,tetapi TK. QUITO ARTA - 4 masih terlihat lurus di haluan KM. KUMALAyang bergerak semakin mendekat, kemudian KM. KUMALA stop mesindan Nakhoda memerintahkan kemudi cikar kiri;

e. Saksi melihat haluan KM. KUMALA bergerak ke kiri sebentar, kemudiantidak bergerak lagi, sementara TK. QUITO ARTA - 4 tetap mengarah keKM. KUMALA dan pada pukul 06.40 WITA bagian sudut kanan depanTK. QUITO ARTA - 4 bertubrukan dengan haluan sebelah kananKM. KUMALA;

f. Setelah kejadian tubrukan Saksi membantu Mualiam Jaga di anjungandan menunggu perintah Nakhoda.

4. Saksi …

24

4. Saksi KKM, Syamsul Hadi, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah,memberikan keterangan :

a. Lahir di : MadiunTanggal : 18 Januari 1964Agama : IslamAlamat : Jl. Nusa Indah 42 RT. 008 / RW. 002, Krajan, Mejayan,

Madiun, Jawa Tengah

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1975, di Madiun;

2) SMP, tahun 1979, di Madiun;3) SMA, tahun 1982, di Madiun.

Teknis : ANT III, tahun 1987, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Lestari Karya, sebagai Masinis I, 07 Juli 1995 s/d 05 Maret

1996;2) KM. Elang VIII, sebagai Masinis I, 19 Mei 1997 s/d 19 Oktober 1998;3) KM. Lestari Utama, sebagai Masinis I, 30 Oktober 1999 s/d 07

Desember 2001;4) KMP. Dharma Kencana, sebagai KKM, 14 Maret 2002 s/d 16 April

2004;5) KM. KUMALA, sebagai KKM, 16 April 2004 s/d kejadian.

b. KM. KUMALA dilengakapi dengan 4 (empat) unit Mesin Induk berdaya 4 x2000 PK, RPM 600, merk NIIGATA, berbaling-baling ganda dan dilengkapidengan 3 (tiga) unit Motor Bantu, 3 x700 PK, merk DAIHATSU. Kondisipermesinan baik, olah gerak mesin (manuver) dioperasikan darianjungan, dilengkapi dengan buku harian mesin dan manouvering book;

c. Setelah menandatangani Peringatan Satu Jam (One Hour Notice) Saksi kekamar mesin untuk mengecek persiapan mesin untuk berolah gerak yangsemuanya dalam keadaan baik, dan setelah mesin mulai berolah gerakpengawasan diserahkan kepada masinis jaga;

d. Karena olah gerak mesin dilakukan dari anjungan maka Saksi akanmenuju anjungan, sebelum ke anjungan Saksi melihat-lihat dulu dibagianhaluan kapal dan ketika melihat ke arah haluan kapal menyaksikan situasikritis dimana TK. QUITO ARTA - 4 semakin mendekati haluanKM. KUMALA, dan pada pukul 06.40 WITA terjadi tubrukan;

e. Setelah …

25

e. Setelah terjadi tubrukan Saksi kembali ke kamar mesin untuk mengontrolkondisi permesinan kapal dalam keadaan baik, posisi handling mesindalam keadaan netral, dan kemudian ada perintah Nakhoda darianjungan untuk mempersiapkan sistem pemadam kebakaran jenis air,serta menunggu perintah Nakhoda selanjutnya.

5. Saksi Masinis Jaga, Raharjo Adi Cahyo, tidak hadir dalam Persidangan karenayang bersangkutan sudah mengundurkan diri terhitung tanggal 12 Mei 2012,sesuai dengan surat nomor 020/SDM-PG/DLU/X/12, tanggal 19 Oktober2012, dikeluarkan oleh PT. Dharma Lautan Utama Surabaya.Keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalahsebagai berikut :

a. Lahir di : PatiTanggal : 08 Mei 1992Agama : IslamAlamat : Genteng Mulyo, RT. 002 / RW. 003 Genteng Mulyo,

Juwana, Pati, Jawa Tengah.PendidikanUmum : 1) SD, tahun 2004, di Jawa Tengah;

2) SMP, tahun 2007, di Jawa Tengah.

Teknis : ATT IV, tahun 2011, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) KM. Maya, sebagai Kadet, tahun 2009;2) KM. Alken Papua, sebagai Masinis II, tahun 2011;3) KM. KUMALA, sebagai Masinis IV, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Ketika terjadi tubrukan Saksi sedang bertugas sebagai masinis jaga dikamar mesin bersama 2 (dua) oiler dan 2 (dua) cadet, mesin dalamkeadaan baik, dan olah gerak mesin dilakukan dari anjungan;

c. Saksi mengetahui adanya kejadian tubrukan antara TK. QUITO ARTA -4dengan KM. KUMALA setelah adanya pemberitahuan dari anjungan,kemudian Saksi melakukan pemeriksaan kamar mesin dan hasilnya mesindalam keadaan baik, selanjutnya Saksi menunggu perintah dari KKM atauNakhoda.

6. Saksi …

26

6. Saksi Pandu No. 116, Alfian Kurniawan, dalam keadaan sehat dan di bawahsumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : JakartaTanggal : 06 September 1978Agama : IslamAlamat : Telaga Intan blok A No. 21 Banjarmasin.PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1991, di Madiun;

2) SMP, tahun 1994, di Madiun;3) SMA, tahun 1997, di Madiun.

Teknis : ANT III, tahun 2003, di Makassar.

Pengalaman Berlayar / Bekerja:1) MT. Soechi III, sebagai Mualim III, tahun 2003 s/d 2004;2) MT. Soechi Chemical III, sebagai Mualim II, 2003 s/d 2004;3) MT. Silvia III, sebagai Mualim III, 14 April 2005 s/d 13 Desember

2005;4) MT. Sukses XI, sebagai Mualim IV, 09 April 2006 s/d 17 Desember

2006;5) MT. Sukses XI, sebagai Mualim III, 17 Desember 2006 s/d 04 Juni

2007;6) PT. Pelindo III, sebagai Pandu, tahun 2008 s/d kejadian.

b. Saksi sebagai Pandu Laut di PT. Persero Pelabuhan Indonesia III CabangBanjarmasin yang sedang melakukan Dinas Pandu, pukul 06.18 WITAnaik diatas KM. KUMALA untuk melaksanakan perintah pemanduan, dansetelah bertukar informasi Nakhoda menyerahkan komando kepada Saksi,kapal dalam keadaan mesin maju setengah dan kapal mulai memasukialur;

c. Setelah menerima mandat dari Nakhoda Saksi melakukan komunikasidengan kapal yang akan berpapasan di alur dan ternyata diketahuisebagai KT. QUITO VIGOUR yang sedang menunda TK. QUITO ARTA – 4;

d. Saksi meminta kepada KT. QUITO VIGOUR untuk berpapasan kiri-kiri(merah-merah) dan mendapat jawaban bahawa KT. QUITO VIGOUR akanbertahan pada sisi Barat terlebih dahulu agar terbebas dari TK. MBS 282yang kandas pada tepi alur sebelah Timur dan setelah itu akan melewatikerangka KT. NAKAICHIMARU pada tepi alur sebelah Barat. SedangkanKM. KUMALA posisinya pada saat itu baru akan melewati kerangkaKT. NAKAICHIMARU;

e. Melihat …

27

e. Melihat perkembangan situasi tersebut, Saksi memberitahu kepadaKT. QUITO VIGOUR untuk merubah kesepakatan berpapasan padalambung kiri-kiri (hijau-hijau) dengan alasan agar KM. KUMALA terbebasdari TK. MBS 282 yang kandas pada tepi alur sebelah Timur, danKT. QUITO VIGOUR beserta TK. QUITO ARTA - 4 terbebas dari kerangkaKT. NAKAICHIMARU pada tepi alur sebelah Barat;

f. Atas permintaan tersebut, setelah KM. KUMALA melintasi kerangkaKT. NAKAICHIMARU Saksi mengemudikan KM. KUMALA dari sisi Timuralur ke arah sisi Barat alur dan Saksi melihat KT. QUITO VIGOURberusaha untuk menarik TK. QUITO ARTA - 4 ketengah alur, namunterlihat KT, QUITO VIGOUR mengalami kesulitan, TK. QUITO ARTA - 4tetap bergerak menyusur tepi Barat alur dan makin mendekati haluanKM. KUMALA;

g. Untuk memberi kesempatan kepada KT. QUITO VIGOUR berolah gerakmembebaskan TK. QUITO ARTA - 4 dari KM. KUMALA, pada pukul 06.35WITA Saksi memerintahkan stop mesin, selanjutnya komando di ambilalih Nakhoda, kemudi cikar kiri, beberapa saat kemudian Nakhodamemerintahkan mesin mundur tetapi kapal tidak bergerak karena kandas;

h. Saksi melihat haluan TK. QUITO ARTA - 4 serong ke arah tengah alur,tetapi pergerakannya tetap mengarah ke KM. KUMALA dan akhirnya padapukul 06.40 WITA terjadi tubrukan antara sudut kanan depan TK. QUITOARTA - 4 dengan lambung kanan bagian haluan KM. KUMALA dengankondisi saling menempel;

i. Setelah terkjadi tubrukan Saksi melaporkan adanya kejadian tersebut kestasiun Pandu dan kepada Syahbandar, selanjutnya membantu prosesevakuasi penumpang dan membantu proses melepas kedua kapal yanglengket dengan bantuan kapal tunda.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yangditerima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan(BAPP) serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Saksi-saksidihadapan sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di KantorAdministrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 23 dan 24 Oktober 2012,sehubungan dengan kecelakaan Tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4 yangditunda KT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALA, tanggal 17 Februari 2012,pukul 06.40 WITA, di Alur Pelayaran Ambang Sungai Barito Banjarmasin, telahsampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang ...

28

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

KT. QUITO VIGOUR.

a. KAPAL.

KT. QUITO VIGOUR Eks Good Saviour - II adalah jenis kapal tunda,konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor GT. 269 NT. 81,kapal dibangun tahun 2002 di Batam. Kapal berbaling-baling ganda dandigerakkan oleh mesin penggerak utama Merk Yanmar 2 x 895 KW.

b. SURAT KAPAL.

Memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkanoleh Administrator Pelabuhan Kelas I Banten yang berlaku sampaidengan tanggal 30 September 2012 dan Sertifikat Garis Muat, SuratUkur, dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Diawaki oleh 10 (sepuluh) orang ABK termasuk Nakhoda dengan SuratKeterangan Perwira Nomor PK.304/14/17/AD.BJM-2012, yang diterbitkanoleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, pada tanggal17 Januari 2012, dan sesuai dengan Daftar Awak Kapal (Crew List) yangdikeluarkan PT Batuah Abadi Lines dan diketahui Kantor Unit PelabuhanPos Kesyahbandaran Kelanis, tanggal 16 Pebruari 2011, dengan susunanperwira sebagai berikut :

BAGIAN DECKNAKHODA : ABDUL AZIS ijazah ANT III Tahun 2002;MUALIM I : ARIFIN KADER ijazah ANT IV Tahun 2009;MUALIM II : LA DAEMATU ijazah ANT V Tahun 2009.

BAGIAN MESINKKM : YOHANIS TANDI K. ijazah ATT III Tahun 2001;MASINIS II : SARVIUS PATANGKEH ijazah ATT III Tahun 2008;MASINIS III : ANDRY SETIAWAN ijazah ATT IV Tahun 2007.

TK. QUITO ...

29

TK. QUITO ARTA – 4.

a. KAPAL.

TK. QUITO ARTA - 4 Eks PEC 8518 adalah jenis kapal tongkang,konstruksi baja, berbendera Indonesia, isi kotor GT. 3893, tongkangdibangun tahun 2001, di Batam, tongkang di diklasifikasikan padaAmerican Bureau of Shippng, Nomor Certificate 0242241-1771306-001.

b. SURAT KAPAL.

Memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkanoleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 07 Januari 2012 yangberlaku sampai dengan 06 Juli 2012, surat ukur, dan surat-surat lainyang dipersyaratkan dan masih berlaku.

KM. KUMALA.

a. KAPAL.

KM. KUMALA adalah jenis kapal motor penumpang, konstruksi baja,berbendera Indonesia dengan isi kotor GT. 5764, kapal dibangun diJepang tahun 1987 di Jepang. Kapal berbaling-baling ganda dandigerakkan oleh mesin penggerak utama merk Niigata, daya 4 x 2000 PK.Kapal Docking terakhir tanggal 20 November 2011 sampai dengantanggal 30 November 2011, di Semarang.

b. SURAT KAPAL.

Memiliki Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang yang dikeluarkan olehAdministrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tanggal 02 Januari2012 yang berlaku sampai dengan tanggal 29 Nopember 2012, suratukur, dan surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.Diawaki oleh 31 (tiga puluh satu) orang ABK termasuk Nakhoda dengansusunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Kantor Syahbandar KelasUtama Tanjung Perak Surabaya No. PK.304/291/4/SYB.Tpr-2012, tanggal06 Pebuari 2012 sebagai berikut :

Bagian …

30

BAGIAN DECKNAKHODA : SUCIPTO UTOMO ijazah ANT III Tahun 2008;MUALIM I : MUKTI PUDJIWARNO ijazah ANT III Tahun 2002;MUALIM II : ABDUL HAMID ijazah ANT III Tahun 2002;MUALIM III : SYAHDU ELYA EN HARIS ijazah ANT III Tahun 2009;MUALIM IV : MU’ALI ijazah ANT IV Tahun 2002.

BAGIAN MESINKKM : SYAMSUL HADI ijazah ATT III Tahun 2002;MASINIS II : MOHAMMAD AMIN ijazah ATT III Tahun 2008;MASINIS III : SUWANDI ijazah ATT IV Tahun 2007;MASINIS IV : DARLIS AHAD ZAMRONI ijazah ATT IV Tahun 2003.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

1) KT. QUITO VIGOUR saat menunda TK. QUITO ARTA - 4, pada saattubrukan memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik,sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, akan tetapipengawakannya belum memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku;

2) TK. QUITO ARTA - 4 saat ditunda KT. QUITO VIGOUR, kondisi baik,dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku;

3) KM. KUMALA pada saat tubrukan memiliki kondisi kapal denganperlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal lengkap danmasih berlaku, tetapi administrasi pengawakannya tertib.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi MaritimTanjung Priok, dengan suratnya tanggal 21 Mei 2012, perihal AnalisisKeadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan danGelombang di wilayah perairan Tubrukan KT. QUITO VIGOUR menundaTK. QUITO ARTA - 4 dengan KM. KUMALA, di Alur Pelayaran SungaiBarito Banjarmasin, kurang lebih bouy No. 8, Posisi 03° - 35’ 377” S /114° - 29’ 021” T, tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.40 WITA, adalahsebagai berikut :

Cuaca : Berawan - Berawan Banyak.Arah Angin : Barat – Barat Laut.Kecepatan Angin Rata – Rata : 2 – 6 knots.Arah Arus : Barat – Barat Laut.Kecepatan Arus : 4,9 cm/det.

Jarak …

31

Jarak Penglihatan : 8,0 – 10,0 mil.Arah Gelombang : Barat – Barat Laut.Tinggi Gelombang : berkisar 5,0 m – 6,0 m.

b. Menurut Daftar Pasang Surut Tahun 2012 di Sungai Barito (AmbangLuar) pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 07.00 WITA merupakanpasang naik terendah sebesar 0,4 meter, berdampak pada arus sungai kearah muara atau selatan sebesar lebih kurang 3 knots;

c. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi saat kejadian tubrukanantara TK. QUITO ARTA – 4 ditunda KT. QUITO VIGOUR denganKM. KUMALA pada pukul 06.40 WITA keadaan cuaca cerah sebagianberawan (blu cloudy), angin Barat Laut dengan kecepatan 3 knots(breeze), gelombang tidak ada (no swell), ombak tenang-beriak (ripledsea), arus selatan 3 knots, dan daya tampak baik (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keteranganTersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapatditerima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

TK. QUITO ARTA - 4.

a. Keadaan Muatan.

Berdasarkan International Load Line Certificate No. 0242241-1771306-002 yang dikeluarkan oleh ABS, didapat kapasitas angkut TK. QUITOARTA - 4 (DWT) = 8755 MT, sedangkan muatan batu bara yang diangkutseberat 9112 MT.

b. Keadaan Stabilitas.

TK. QUITO ARTA - 4 memuat batu bara yang sifatnya homogen danberdampak pada kondisi stabilitas yang baik (positif), paska tubrukanterjadi kebocoran pada sudut lambung kanan depan yang posisinyasebagian berada dibawah garis air dan air masuk ke bagan tongkangbagian depan. Berhubung bagan dalam tongkang memiliki wrang penuh(sekat tertutup) maka air yang masuk ke bagan tongkang bagian depanterlokalisir, dan meskipun kondisi tersebut mempengaruhi terhadap dayaapung tongkang namun pengaruh stabilitas berdampak positif karenaterjadi penambahan berat dibagian bawah.

Dengan …

32

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatanTK. QUITO ARTA - 4 melebihi kapasitas angkutnya, sedangkan stabilitaskapal sebelum dan sesudah terjadinya tubrukan dalam keadaan baik (positif).

KM. KUMALA.

a. Keadaan Muatan.

1) Kapasitas Daya Angkut.

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (1969).L x B x H = 94, 70 m x 19, 20 m x 6, 30 m.Lambung Timbul Tropik (LT) = 1614 mm = 1, 614 m.Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 13 mm = 0,013 mm.Sarat Maksimal

H = 6,30 mt = 0,013 m +

= 6,313 mLT = 1,614 m -

Sarat Maksimal = 4, 699 m.

Displacement Kapal (D) = 94,70 x 19,20 x 4, 699 x 0,80 x 1,025= 7006,006 Ton.

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D.= 2101,801 Ton.

Kapasitas Angkut (DWT) = D – W.= 4904,205 Ton.

Saat bertolak dari Surabayadraf depan (td) = 4,20 mdraf belakang (tb) = 4,50 mdraft rata – rata = 4,20 + 4,50 = 4,35

2D1 = 94,70 x 19,20 x 4, 35 x 0,80 x 1,025

= 6485,662 TonW1 = 0,30 . D1

= 1945,698 TonMuatan = D1 – W1

= 4539,964 Ton

2) Kapasitas …

33

2) Kapasitas Penumpang.

Berdasarkan sertifkat kapasitas penumpang yang dapat diangkut adalah873 orang dan berdasarkan daftar penumpang pada saat kejadiantubrukan adalah 420 orang

b. Keadaan Stabilitas.

KM. KUMALA adalah jenis kapal penumpang yang dirancang bangundengan stabilitas yang prima untuk menjamin keselamatan jiwa parapenumpang, paska tubrukan terjadi kebocoran pada lambung kanandepan dibagian fore peak tank yang konstruksinya sebagian besar diatasgaris air dan secara memanjang (longitudinal) posisinya berada di depansekat pelanggaran (bulk head collision), sehingga kebocoran yang dialamiKM. KUMALA secara signifikan tidak mempengaruhi terhadap kondisistabilitas kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan danpenumpang KM. KUMALA saat kejadian tidak melebihi kapasitas angkutnyadan stabilitas kapal sebelum dan sesudah terjadinya tubrukan dalam keadaanbaik (posistif).

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

KT. QUITO VIGOUR / TK. QUITO ARTA - 4.

a. Tentang Navigasi.

1) Bahwa KT. QUITO VIGOUR sejak tanggal 16 Februari 2012 pukul09.40 WITA, sampai dengan kejadian tubrukan tanggal 17 Februari2012, pukul 06.40 WITA, telah bernavigasi menelusuri Sungai Baritodari Pelabuhan Kelanis Kalimantan Tengah menuju TaboneoBanjarmasin;

2) Dalam bernavigasi dibantu dengan alat-alat navigasi modern sepertiRadar, GPS, Radio VHF, dan sosok benda isyarat ataupun lampu-lampu navigasi sesuai peruntukkannya yang secara keseluruhandapat berfungsi dengan baik.

b. Tentang …

34

b. Tentang Olah Gerak.

1) KT. QUITO VIGOUR berolah gerak menelusuri Sungai Barito denganmenunda TK. QUITO ARTA - 4 yang bermuatan Batu bara sebanyak9112 MT, panjang rangkaian keseluruhan tunda 208,9 meter, danberolah gerak dengan didorong oleh arus sungai dari belakangdengan kecepatan sekitar 3 knot;

2) Dalam berolah gerak mulai dari melintasi Pelabuhan TrisaktiBanjarmasin, memasuki alur ambang Sungai Barito, hingga terjaditubrukan, tidak ada seorang Pandu di atas kapal, meskipun daerahtersebut merupakan daerah Wajib Pandu, dan kapalnya merupakankategori kapal yang wajib menggunakn Pandu (GT keseluruhan4162), hal ini sesuai ketentuan dalam Pasal 20 ayat (1) PeraturanMenteri Perhubungan Nomor PM. 53 Tahun 2011 TentangPemanduan, juncto Pasal 11 ayat (1) Keputusan Kepala KantorAdminitratot Pelabuhan Banjarmasin Nomor : PU/1/3/AP.BJM-2010Tentang Prosedur Tetap Pemanduan;

3) Panjang rangkaian tunda 208,9 meter, lebar alur ambang luar SungaiBarito lebih kurang 125 meter, untuk efektifitas dalam gerakantongkang yang ditunda seyogyanya dibagian buritan tongkangditambah dengan 1 (satu) kapal tunda sebagai pengendali, hal inisesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (2) huruf c Peraturan MenteriPerhubungan Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pemanduan, junctoPasal 16 huruf c Keputusan Kepala Kantor Administrator PelabuhanBanjarmasin Nomor : PU/1/3/AP.BJM-2010 tentang Prosedur TetapPemanduan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasiKT. QUITO VIGOUR dapat diterima, dan cara berolah gerak tidak dapatditerima.

KM. KUMALA.

a. Tentang Navigasi.

1) Bahwa KM. KUMALA sejak tanggal 16 Februari 2012, pukul 10.00 WIBsampai dengan tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.05 WITA, telahbernavigasi menyeberangi Laut Jawa dari Pelabuhan Tanjung PerakSurabaya menuju ambang luar Sungai Barito dan mulai 06.05 WITAsampai dengan terjadinya tubrukan pukul 06.40 WITA, kapal bernavigasimelewati alur ambang sungai Barito Banjarmasin;

2) Dalam …

35

2) Dalam bernavigasi dibantu dengan alat-alat navigasi modern sepertiRadar ARPA, GPS, VDR, faximile cuaca, Radio VHF, dan lampu-lampunavigasi yang secara keseluruhan dapat berfungsi dengan baik.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Tanggal 17 Februari 2012, pukul 06.05 WITA, KM. KUMALA mulai berolahgerak untuk menjemput Pandu, pukul 06.18 WITA, Pandu Nomor 116naik di atas kapal, mesin kapal maju setengah, mulai masuk alur, danolah gerak diserahkan kepada Pandu;

2) Dalam berolah gerak Pandu kurang optimal di dalam menjalankanmanajemen berpapasan di alur, dikarenakan tidak adanya informasi yangterorganisir mengenai gerakan kapal-kapal yang keluar masuk alur secaraterkini (up to date) dari stasiun kepanduan, dan dalam berkomunikasitidak terjadi adanya saling pengertian antara kedua kapal karena tidakadanya Pandu di KT. QUITO VIGOUR, sehingga kedua kapal terlibatdalam situasi buruk.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasiKM. KUMALA dapat diterima, dan cara berolah berolah gerak kurang dapatditerima.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

KT. QUITO VIGOUR.

a. KT. QUITO VIGOUR ketika memasuki alur ambang luar sungai Baritomenunda TK. QUITO ARTA - 4 yang sarat dengan muatan Batu bara(9112 MT), dan didorong oleh arus dari belakang, yang mengakibatkankesulitan bagi KT. QUITO VIGOUR dalam mengolah gerak TK. QUITOARTA - 4, hal ini merupakan salah satu penyebab terciptanya situasiburuk;

b. Panjang rangkaian tunda 208,9 meter, dengan lebar alur 125 meter,merupakan perbandingan yang tidak proporsional, ditambah rangkaianantara kapal tunda dengan tongkang hanya terikat oleh sebuah tali trossehingga bersifat labil dalam gerakan antara kedua rangkaian, hal inimerupakan salah satu penyebab sulitnya KT. QUITO VIGOUR dalammengolah gerak TK. QUITO ARTA - 4 untuk membebaskan dariKM. KUMALA;

c. Dengan …

36

c. Dengan tidak adanya Pandu diatas KT. QUITO VIGOUR, makakomunikasi diantara kedua kapal tidak lancar dan tidak terjadi salingpengertian dalam manajemen berpapasan, ditambah dengan tidakadanya peringatan terhadap adanya bahaya navigasi baru (kapal kandasdan kerangka) pada kedua sisi alur dari pihak pengawas keselamatanpelayaran, serta tidak adanya srategi yang mengatur dalam melintasikedua bahaya navigasi tersebut, maka kondisi ini semakin mempertinggiresiko terjadinya tubrukan di alur.

KM. KUMALA

a. KM. KUMALA sebagai kapal penumpang dilengkapi dengan alat-alatnavigasi modern yang canggih dan lengkap, ketika memasuki ambangluar dan alur masuk Pelabuhan telah mengikuti prosedur danmenggunakan jasa Pandu diatas kapal, namun informasi mengenaipergerakan kapal-kapal yang terorganisir tidak terpantau secara terkini,sehingga keberadaan KT. QUITO VIGOUR yang menunda TK. QUITOARTA - 4 tidak terprediksi dalam manajemen melintasi alur, hal inimengakibatkan kedua kapal dalam berpapasan di alur terjebak diantaradua bahaya navigasi baru yaitu TK. MBS 282 yang kandas pada tepi alursebelah Timur dan kerangka KT. NAKAICHIMARU pada tepi alur sebelahBarat, dan kedua kapal menghadapi resiko buruk;

b. Komunikasi yang dilakukan oleh Pandu di KM. KUMALA diterima olehPerwira Jaga dan Nakhoda KT. QUITO VIGOUR dengan keragu-raguandan kurang responsif, hal ini disebabkan komunikasi tidak terjadi antaraPandu dengan Pandu, sehingga antisipasi terhadap masalah dan tindakanuntuk menghindari tubrukan yang dilakukan KM. KUMALA tidak dapatberjalan secara sinergis dengan KT. QUITO VIGOUR, dan hal inimerupakan salah satu kontribusi terjadinya tubrukan antara kedua kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

1) Sebab terjadinya kecelakaan tubrukan antara TK. QUITO ARTA - 4dengan KM. KUMALA adalah karena tidak adanya Pandu di atasKT. QUITO VIGOUR, sehingga terjadi keragu-raguan dalamberkomunikasi, dan terjadi kegagalan dalam mengantisipasi masalah,serta keterlambatan dalam mengambil tindakan, yang akhirnya keduakapal terjadi tubrukan;

2) Saratnya …

37

2) Saratnya muatan TK. QUITO ARTA - 4 yang didorong oleh arus yang kuatdari belakang, tidak proporsionalnya perbandingan antara lebar alurdengan panjang rangkaian tunda, adanya 2 (dua) bahaya navigasi barupada kedua sisi alur yang tidak diperhitungkan dalam manajemenlintasan alur bagi kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan, merupakanfaktor lingkungan atau alam sebagai penyebab terjadinya tubrukan keduakapal;

3) Tidak optimalnya infornasi yang didapat dari penasehat Pandu, danlemahnya menajemen perencanaan dalam berpapasan di alur pada KM.KUMALA, berakibat KM. KUMALA terjebak berpapasan dengan KT. QUITOVIGOUR/TK. QUITO ARTA - 4 dianntara dua bahaya navigasi, hal inimerupakan faktor penyebab terjadinya tubrukan kedua kapal;

4) Lemahnya sistem pengawasan, tidak adanya sistem informasi terkiniyang terorganisir, dan tidak solidnya kinerja pihak terkait bidangkeselamatan pelayaran di alur dan kolam bandar pada PelabuhanBanjarmasin, sebagai penyebab rendahnya disiplin para Pandu, Nakhodadan Perwira di atas kapal, sehingga resiko tubrukan menjadiprobabilitasnya menjadi tinggi.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

KT. QUITO VIGOUR.

a. Setelah terjadi tubrukan Tersangkut Nakhoda berusaha untuk menarikTK. QUITO ARTA - 4 yang lengket dengan KM. KUMALA tetapi tidakberhasil, selanjutnya melepas tali tunda dan sandar pada lambung kiriTK. QUITO ARTA – 4 untuk memeriksa dampak dari tubrukan, danditemukan sudut kanan depan TK. QUITO ARTA – 4 penyok dan robekdibawah garis air tetapi tidak membahayakan bagi keselamatan kapal;

b. Melihat situasi kedua kapal lengket dan pemisahannya memerlukanbantuan kapal tunda lain, sedangkan kapal-kapal tunda yang ada sedangdiprioritaskan untuk membantu evakuasi penumpang di KM. KUMALA,maka sambil menunggu proses pemisahan kedua kapal, TersangkutNakhoda membantu evakuasi penumpang untuk dipindahkan ke kapal-kapal yang bergerak ke arah pelabuhan;

c. Setelah selesai evakuasi penumpang, pada pukul 11.30 WITA dilakukanupaya pemisahan antara TK. QUITO ARTA - 4 yang lengket padaKM. KUMALA dengan bantuan beberapa kapal tunda, dan lebih kurangpada pukul 12.00 WITA kedua kapal dapat dipisahkan;

d. Pasca …

38

d. Pasca pemisahan TK. QUITO ARTA - 4 masih dalam keadaan stabil, danTersangkut Nakhoda meneruskan pelayarannya dengan menundaTK. QUITO ARTA - 4 menuju tempat berlabuh jangkar TaboneoBanjarmasin, dan tiba ditempat tujuan dengan selamat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upayapenyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KT. QUITO VIGOURdapat diterima.

KM. KUMALA.

a. Setelah terjadi tubrukan Tersangkut Nakhoda memerintahkan Markonisuntuk melapor kepada Designated Person Ashore (DPA), Syahbandar,Pelindo, dan BASARNAS, bahwa telah terjadi tubrukan di alur ambangSungai Barito dan mohon bantuan untuk evakuasi para penumpangberhubung kapal tidak dapat diolah gerak dikarenakan kedua kapallengket;

b. Lebih kurang pada pukul 09.30 WITA bantuan datang dan prosesevakuasi penumpang dilakukan dengan beberapa kapal yang terlibatantara lain, Kapal PAKALI AL, Kapal KAPALI POLAIR, KNP. BASARNAS,KT. ANOMAN, MT. SENRI JAYA I, KT. PANGKALIMA, Kapal Pandu, KT.TJA 283 dan KM. ANDA, pada pukul 11.00 WITA proses evakuasipenumpang selesai dengan aman dan selamat;

c. Pukul 11.30 WITA dilakukan upaya pemisahan antara KM. KUMALAdengan TK. QUITO ARTA – 4 dengan dibantu tunda oleh KT. PEC 246,KT. BAMARA 2, KT. TJA 283, KT. QUITO VIGOUR, KT. PEC 2411,KT. ANOMAN, dan KT. SERPONG, pukul 12.00 WITA kedua kapal berhasildipisahkan;

d. Setelah diperiksa pada lambung kanan bagian fore peak tank bocortetapi tidak mengancam terhadap keselamatan kapal, selanjutnyaTersangkut Nakhoda mengolah gerak KM. KUMALA untuk berlabuhjangkar di kolam Bandar Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dan tibadengan aman dan selamat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upayapenyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. KUMALA dapatditerima.

7. Tentang …

39

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas dan denganmempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang menjadi penyebabterjadinya kecelakaan, maka dalam kasus tubrukan antara TK. QUITO ARTA -4 yang ditunda KT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALA, tanggal 17Februari 2012, pukul 06.40 WITA, di Alur Pelayaran Sungai Barito sekitarBouy No. 8 Banjarmasin, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

KT. QUITO VIGOUR.

TERSANGKUT NAKHODA.

a. Tersangkut Nakhoda KT. QUITO VIGOUR secara teknis telah gagal dalammenyelamatkan kapalnya, kegagalan tersebut semata-mata bukan hanyabagian dari kesalahan Tersangkut Nakhoda melainkan juga sebagaiakibat buruknya pelayanan jasa usaha pelabuhan dan tidak solidnyakinerja organisasi bidang keselamatan pelayaran di PelabuhanBanjarmasin;

b. Pelabuhan Banjarmasin adalah merupakan daerah Perairan Wajib PanduKelas II, berdasarkan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Menteri PerhubunganNomor 53 Tahun 2011 Tentang Pemanduan, Juncto Pasal 11 ayat (1)Keputusan Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin NomorPU/1/3/AP.BJM-2010, kapal-kapal dengan tonase kotor GT.500 atau lebihadalah wajib Pandu, Tersangkut Nakhoda mengetahui bahwa KT. QUITOVIGOUR beserta tundaannya TK. QUITO ARTA - 4-4 adalah merupakanbagian dari kapal yang wajib Pandu tetapi dalam kenyataannya sewaktukejadian tubrukan tidak terdapat Pandu di atas kapal.

Dengan demikian Tersangkut Nakhoda KT. QUITO VIGOUR dipersalahkankarena tidak menggunakan Pandu saat melayari Perairan Wajib Pandu KelasII Pelabuhan Banjarmasin, dan dinilai telah tidak memenuhi kewajibannyasebagaimana diatur dalam Pasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang-UndangHukum dagang (KUHD).

KM. KUMALA …

40

KM. KUMALA.

TERSANGKUT NAKHODA.

a. Tersangkut Nakhoda KM. KUMALA secara administratif dalam berlayarmemasuki Pelabuhan Banjarmasin telah mengikuti prosedur danketentuan yang berlaku, dan diantaranya telah menggunakan seorangPandu sebagai penasehat ahli dalam bidang keselamatan pelayaran didaerah perairan wajib Pandu;

b. Secara teknis operasional Tersangkut Nakhoda belum optimal dalammemanfaatkan jasa Pandu, yang diantaranya mengenai informasipergerakan kapal-kapal yang keluar atau masuk alur, informasi mengenaibahaya navigasi yang ada, sehingga ketika memasuki alur pelayarantidak menerapkan manajemen perencanaan dalam berpapasan di aluryang berakibat kepada kapal yang dinakhodainya terjebak pada situasiburuk, namun kondisi ini tidak terlepas dari buruknya sistem informasibidang keselamatan pelayaran pada perairan wajib Pandu PelabuhanBanjarmasin.

Dengan demikian Tersangkut Nakhoda KM. KUMALA dipersalahkan karenabelum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), dan lalai terhadap kewajibannya sebagaimana diatur dalam Pasal 342Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf(a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) danayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentangPelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yangmeringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa, kelalaian Tersangkut Nakhoda KT. QUITO VIGOUR tidakmenggunakan jasa Pandu saat melayari perairan wajib Pandu pada alurPelayaran Sungai Barito, berdampak pada gagalnya dalam komunikasi antaraKT. QUITO VIGOUR dengan KM. KUMALA, dan gagalnya dalam berinteraksiuntuk berpapasan serta menghindari tubrukan.

II. Menyatakan …

41

II. Menyatakan bahwa, tidak optimalnya Tersangkut Nakhoda KM. KUMALAdalam memanfaatkan jasa Pandu yang berhubungan dengan pergerakankapal-kapal yang keluar masuk alur, informasi bahaya navigasi baru, danmanajemen dalam berpapasan di alur, mengakibatkan KM. KUMALA terjebakpada situasi buruk diantara dua bahaya navigasi yang ada diantara kedua sisialur pelayaran.

III. Menyatakan bahwa, lemahnya pengawasan bidang keselamatan pelayaran diPerairan wajib Pandu Pelabuhan Banjarmasin, buruknya system informasipelayaran di perairan wajib Pandu, dan tidak solidnya kinerja para pihakterkait bidang keselamatan pelayaran di Pelabuhan Banjarmasin, merupakankontribusi dominan sering terjadinya tubrukan kapal di alur pelayaran SungaiBarito.

IV. Menghukum :

1. Tersangkut Nakhoda KT. QUITO VIGOUR, bernama Abdul Azis, tanggallahir 15 Mei 1974, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT III, Nomor6200000486N30202, Tahun 2002, dengan mencabut sementara SertifikatKeahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapalNiaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

2. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. KUMALA, bernama SuciptoUtomo, tanggal lahir 13 Juli 1975, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANTIII, Nomor 6200035109N30308, Tahun 2008, dengan PERINGATAN.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan MahkamahPelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian …

42

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalamsidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 20 Februari 2013, dengandihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta tanpa dihadiriTerhukum Nakhoda KT. QUITO VIGOUR dan Terhukum Nakhoda KM. KUMALA.

Ketua : …………………………… Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar.

Anggota : …………………………… Capt. Yusmardi K., M. Mar.

Anggota : …………………………… Didi, M. Eng., M. Sc

Anggota : …………………………… Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota : …………………………… Asril Pasaribu, S. H.

Anggota : …………………………… Nyi Mariam Usman, S. H.