demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha...

24
PUTUSAN NOMOR HK.2010/17/X/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. NEMBERALA DI PELABUHAN KUPANG Pada tanggal 21 Januari 2015, KM. Nemberala dengan Awak Kapal 16 (enam belas) orang dan muatan kosong, tiba langsung sandar di Pelabuhan Tenau Kupang dalam rangka menunggu penetapan operator kapal, tanggal 11 Pebruari 2015 pukul 07.05 WITA, KM. Nemberala Terbakar dan pada pukul 09.00 WITA, api dapat dipadamkan. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerusakan pada ruang akomodasi, karena terbakar. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/1/DN-15, tanggal 20 April 2015, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal Terbakarnya KM. Nemberala kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.109/1/2/KSOP.KPG-2015, tanggal 11 Pebruari 2015, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang; 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 12 Pebruari 2015, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang, terhadap: a. Nakhoda, Ferdinan Wetang; b. KKM, R. Kosasih Anton W.; c. Juruminyak, Charles Lodo; d. Juru Mudi, Hamdan Abubakar; e. Juruminyak, M. Yunus; f. Jurumasak, Barnabas Lodo Ke. 3. Berita Acara Kebakaran, dibuat oleh Nakhoda KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015;

Upload: truongkien

Post on 27-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/17/X/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. NEMBERALA DI PELABUHAN KUPANG

Pada tanggal 21 Januari 2015, KM. Nemberala dengan Awak Kapal 16 (enam belas) orang dan muatan kosong, tiba langsung sandar di Pelabuhan Tenau Kupang dalam rangka menunggu penetapan operator kapal, tanggal 11 Pebruari 2015 pukul 07.05 WITA, KM. Nemberala Terbakar dan pada pukul 09.00 WITA, api dapat dipadamkan.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerusakan pada ruang akomodasi, karena terbakar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/1/DN-15, tanggal 20 April 2015, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal Terbakarnya KM. Nemberala kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.109/1/2/KSOP.KPG-2015, tanggal 11 Pebruari 2015, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 12 Pebruari 2015, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang, terhadap: a. Nakhoda, Ferdinan Wetang; b. KKM, R. Kosasih Anton W.; c. Juruminyak, Charles Lodo; d. Juru Mudi, Hamdan Abubakar; e. Juruminyak, M. Yunus; f. Jurumasak, Barnabas Lodo Ke.

3. Berita Acara Kebakaran, dibuat oleh Nakhoda KM. Nemberala, tanggal 11

Pebruari 2015;

Page 2: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

2

4. Surat-surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.205/6000/SL-PM/DK-13, tanggal 22 Oktober 2013, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969) Nomor 655/LLa, dikeluarkan di Makassar, tanggal 26 Maret 2004, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Makassar, nomor dan tanggal pengesahan, nomor PY.671/29/5/D.II-05, tanggal 29 September 2005;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor

PK.001/04/08/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/04/10/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/02/02/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Sementara,

Nomor PK.404/02/09/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 11 April 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 018460, tanggal 15

Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 13 Maret 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 11891, tanggal 15 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 13 Maret 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 11891, tanggal 15 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 13 Maret 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

j. Daftar Awak Kapal, dibuat oleh PT. Jasa Maritim Wawasan Nusantara Surabaya, tanggal 17 Januari 2015;

k. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), Nomor N1/APU/541/I/2015, tanggal 18 Januari 2015, dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.

Page 3: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

3

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : NEMBERALA Jenis : Kapal Motor Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YHTP Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2003/ Baja Isi kotor : GT. 470 Isi bersih : NT. 106 Tanda selar : GT. 470 No. 655/LLa Tenaga Penggerak Utama : Mesin Merk Yanmar 2 x 620 HP Ukuran Pokok Panjang : 40,60 meter Lebar : 7,60 meter Dalam : 3,00 meter Pemilik : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nakhoda : Ferdinan Wetang Awak Kapal : 16 (enam belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 18 Januari 2015 Pukul 11.15 WIB, KM. Nemberala dengan

Awak Kapal 16 (enam belas) orang, dengan muatan kosong (nihil), bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Pelabuhan Waingapu, dalam pelayarannya menuju Pelabuhan Waingapu, karena cuaca buruk, Nakhoda memutuskan deviasi menuju Kupang.

b. Tanggal 21 Januari 2015, KM. Nemberala tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, pada posisi KM. Nemberala sandar, menunggu proses penunjukan operator kapal, tanggal 11 Pebruari 2015 pukul 07.05 WITA, KM. Nemberala Terbakar di Dermaga Nusantara Pelabuhan Kupang, dan diketahui sumber api berasal dari kamar ABK.

c. Pada saat terjadi kebakaran yang bertugas dinas jaga diatas kapal adalah Mualim I (Agustinus Weo Hay), Masinis I (Kornelius L.T.), Juru Mudi (Hamdan Abubakar) dan Juru Minyak (Charles Lodo);

d. Kejadian kebakaran diatas KM. Nemberala menarik perhatian lingkungan pelabuhan, sehingga berdatangan bantuan alat pemadam kebakaran dari PT. Persero Pelindo Kupang, KSOP Kupang, Basarnas, dan tim pemadam kebakaran kota Kupang yang melakukan pemadaman dari dermaga dan dari laut dengan media air;

Page 4: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

4

e. Nakhoda (Ferdinan Wetang) pada saat kejadian sedang beristirahat di rumah, dan mengetahui adanya kejadian dari Anak Buah Kapal melalui telepon genggam serta segera menuju ke kapal;

f. Ketika Nakhoda tiba di kapal, kemudian bergabung dengan tim pemadam lainnya dengan memerintahkan kepada serang (bosun) dan juru mudi untuk menggunakan baju tahan api (fire man outfit) serta mengarahkan nozzle lebih dekat ke titik api dan lebih kurang pada pukul 09.00 WITA api dapat dipadamkan;

g. Akibat dari kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa sebagian ruang akomodasi Anak Buah Kapal dan sebagian ruangan dapur terbakar.

3. Dalam peristiwa Kecelakaan Kapal, Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : 1) Nakhoda, Ferdinan Wetang;

2) Mualim I, Agustinus Weo Hay. b. Saksi-saksi :

1) KKM, R. Kosasih A.W.; 2) Jurumudi, Hamdan Abubakar; 3) Juruminyak, Charles Lodo; 4) Jurumasak, Barnabas Lodo Ke; 5) Direktur PT. Jasa Maritim Wawasan Nusantara Surabaya, Ridwan; 6) Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kupang,

M. Amali Katjo, SE.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kupang pada tanggal 20 Agustus 2015 adalah sebagai berikut:

1. Tersangkut Nakhoda, Ferdinan Wetang, dalam keadaan sehat tanpa

didampingi oleh penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Tanjung Priok Tgl/Bln/Thn : 25/02/1952 Agama : Kristen Protestan Alamat : Desa Nunbaun Merah Kota Kupang Pendidikan Umum : SD, Tahun 1963, di Kalabahi; SMP, Tahun 1966, di Kupang; SMA, Tahun 1969, di Kupang.

Page 5: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

5

Kepelautan : MPT, Tahun 1973, di Surabaya; ANT-V, Tahun 2005, di Kupang.

Pengalaman berlayar : 1) Nakhoda, KN. Mina tahun 2000 s/d 2005; 2) Nakhoda, KM. Nangalala tahun 2009 s/d 2011; 3) Mualim, KM. Bestindo tahun 2011 s/d 2012; 4) Nakhoda, KM. Citra Jet tahun 2012 s/d 2013; 5) Mualim, KM. Nemberala tahun 2013; 6) Nakhoda, KM. Nemberala tahun 2014 s/d kejadian.

b. Tanggal 18 Januari 2015, pukul 11.15 WIB, KM. Nemberala dengan Awak Kapal 16 (enam belas) orang, dengan muatan kosong (nihil), bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Pelabuhan Waingapu, dalam pelayarannya karena cuaca buruk kapal deviasi ke Pelabuhan Tenau Kupang dan tiba pada tanggal 21 Pebruari 2015 langsung sandar;

c. Semenjak kapal sandar di Pelabuhan Tenau sampai dengan terjadinya

kebakaran, kapal tidak ada kegiatan karena masih menunggu

penetapan siapa yang menjadi operator kapal;

d. Saat terjadi kebakaran, Tersangkut Nakhoda sedang beristirahat di

rumah dan mengetahui adanya kebakaran melalui pemberitahuan

telepon genggam dari juru masak (Barnabas Lodo Ke);

e. Ketika mengetahui telah terjadi kebakaran diatas KM. Nemberala,

Tersangkut Nakhoda langsung menuju ke tempat kejadian yang dapat

ditempuh dalam waktu lebih kurang 10 (sepuluh) menit dengan

menggunakan sepeda motor dan ketika tiba di dermaga, Tersangkut

Nakhoda melihat bahwa sedang terjadi pemadaman api dari arah

dermaga dan dari arah laut dengan menggunakan media pemadam

air yang dipimpin oleh Syahbandar;

f. Tersangkut Nakhoda beserta awak kapal yang ada di lokasi kejadian

turut bergabung untuk bekerjasama memadamkan api, Tersangkut

Nakhoda memerintahkan kepada serang (bosun) dan juru mudi untuk

menggunakan baju tahan api beserta perlengkapannya (fire man

outfit) dan selanjutnya mengoperasikan nozzle lebih dekat ke titik api

di ruang akomodasi yang terbakar, pada lebih kurang pukul 09.00

WITA kebakaran dapat dipadamkan secara keseluruhan;

g. Tersangkut Nakhoda tidak tahu persis mengenai pukul berapa dan

dari mana awal mula terjadinya kebakaran, namun berdasarkan

laporan dari Anak Buah Kapal yang bertugas dinas jaga, kebakaran

diketahui pada lebih kurang pukul 07.05 WITA dan titik api berasal

Page 6: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

6

dari kamar Anak Buah Kapal yang dihuni oleh Charles Lodo, M. Yusuf,

Hosea dan Berdy;

h. Yang mengatur jadwal dinas jaga diatas KM. Nemberala adalah

Tersangkut Nakhoda dan yang berdinas jaga saat terjadi kebakaran

adalah Mualim I (Agustinus Weo Hay), Masinis I (Kornelius L.T.), Juru

Mudi (Hamdan Abubakar) dan Juru Minyak (Charles Lodo), pada saat

Tersangkut Nakhoda tiba di lokasi kejadian tidak melihat keberadaan

Mualim I (Agustinus Weo Hay);

i. Berdasarkan keterangan Anak Buah Kapal yang berada diatas kapal

pada saat kejadian kepada Tersangkut Nakhoda dilaporkan bahwa

sebelum adanya upaya bantuan pemadaman dari pihak luar, telah

dilakukan pemadaman oleh Anak Buah Kapal dengan menggunakan

alat pemadam api ringan (APAR) sebanyak 3 (tiga) botol pemadam

jenis busa (foam), tetapi tidak berhasil dan tidak menggunakan

pemadam jenis air karena tidak tersedia selang pemadam kebakaran

(fire hose) di atas kapal;

j. Pada saat kapal dock di Surabaya, Tersangkut Nakhoda telah

mengajukan permohonan tertulis untuk dapat dilengkapi selang

pemadam kebakaran di atas kapal dan ketika ada inspeksi dari

Perhubungan Laut Pusat Jakarta, permohonan tersebut kami

tanyakan dan dijanjikan akan segera dipenuhi di atas kapal, tetapi

sampai dengan kapal berangkat dari Surabaya, permohonan tersebut

tidak dipenuhi;

k. Yang membantu memadamkan kebakaran pada saat itu adalah PT.

Persero Pelindao cabang Kupang dan pemadam kebakaran kota

Kupang yang melakukan pemadaman dari arah dermaga serta kapal

basarnas dan kapal KSOP Kupang dari arah laut;

l. Kapal tidak dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran jenis tetap

CO2 dan selama Tersangkut Nakhoda menjabat diatas kapal, tidak

pernah dilakukan latihan sekoci (boat drill) dan latihan pemadam

kebakaran (fire drill);

m. Kapal tidak dilengkapi dengan Sistem Manajemen Keselamatan Kapal

(SMK) dan tidak ada sertifikatnya, sehingga Tersangkut dan para

Anak Buah Kapal tidak mengetahui tentang Sistem Manajemen

Keselamatan Kapal tersebut;

n. Tersangkut Nakhoda tidak mengetahui secara pasti penyebab dari

kebakaran, tapi menduga penyebabnya adalah berasal dari hubungan

Page 7: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

7

arus pendek yang terjadi di kamar Anak Buah Kapal tempat terjadinya

titik api;

o. Akibat dari kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka,

tapi terjadi kerusakan sebagian kamar Anak Buah Kapal dan dapur;

p. Tersangkut Nakhoda belum pernah mengalami kecelakaan

sebelumnya dan belum pernah dihukum, Tersangkut Nakhoda sebagai

tulang punggung keluarga.

2. Tersangkut Mualim I, Agustinus Weo Hay, dalam keadaan sehat tanpa didampingi oleh penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Sabu Tgl/Bln/Thn : 16/08/1972 Agama : Kristen Alamat : Desa Manusak Rt.03/Rw.01, Kupang Timur, Kupang.

Pendidikan Umum : SMA, Tahun 1992, di Sabu. Kepelautan : ANT V, Tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, TB. Marcopolo tahun 2005 s/d 2007 2) Mualim I, Nemberala tahun 2007 s/d 2008; 3) Mualim I, TB. Sandi Jaya tahun 2009; 4) Mualim II, MT. Victoria II tahun 2009; 5) Mualim II, KM. Calypso tahun 2009 s/d 2013; 6) Mualim II, KM. Seruni tahun 2013 s/d 2014; 7) Mualim I, KM. Nemberala tahun 2014 s/d kejadian.

b. Pada saat terjadi kebakaran diatas KM. Nemberala Tersangkut

Mualim I sedang berada di rumah dan mengetahui adanya kebakaran dari pemberitahuan Masinis I (Kornelius L.T) melalui telepon genggam;

c. Setelah mengetahui adanya kebakaran diatas KM. Nemberala,

Tersangkut Mualim I langsung menuju tempat kejadian dan tiba di lokasi 1 (satu) jam kemudian;

d. Ketika tiba di tempat kejadian, Tersangkut Mualim I melihat KM.

Nemberala terbakar dan sedang diupayakan pemadaman dari arah dermaga dan dari arah laut, tim pemadam kebakaran dari PT. Pelindo cabang Kupang, Dinas Pemadam Kebakaran kota Kupang, Basarnas, dan KSOP Kupang, Tersangkut Mualim I kemudian turut bergabung dan bertemu dengan Nakhoda beserta Anak Buah Kapal lainnya;

e. Tidak berapa lama kemudian pada lebih kurang pukul 09.00 WITA,

api kebakaran dapat dipadamkan dan Tersangkut Mualim I bersama Anak Buah Kapal lainnya membersihkan sisa-sisa kebakaran;

Page 8: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

8

f. Yang berdinas jaga diatas kapal pada saat terjadinya kebakaran adalah Tersangkut Mualim I sendiri, Masinis I (Kornelius L.T.), Juru Mudi (Hamdan Abubakar) dan Juru Minyak (Charles Lodo);

g. Hal ihwal terjadinya kebakaran, Tersangkut Mualim I tidak tahu

karena pada saat awal kejadian Tersangkut Mualim I tidak berada diatas kapal yaitu pada pukul 05.00 WITA meninggalkan kapal, pulang ke rumah dengan alasan sakit gigi, ketika akan meninggalkan kapal, Tersangkut Muaim I tanpa seijin Nakhoda dan tanpa menunggu perwira jaga pengganti, tetapi hanya memberitahu kepada Juru Mudi jaga (Hamdan Abu Bakar);

h. Sebelum meninggalkan kapal, Tersangkut Mualim I sempat

memperhatikan cuaca, keadaan langit cerah, laut tenang, angin sepoi-sepoi arah timur;

i. Tersangkut Mualim I memangku tugas dinas jaga dari tanggal 10

Pebruari 2015, pukul 20.00 WITA sampai dengan tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 08.00 WITA dan mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan kapal, serta sebagai penanggungjawab umum mewakili Nakhoda;

j. Tersangkut Mualim I menyadari bahwa kejadian terbakarnya KM.

Nemberala adalah merupakan bagian dari kelalaiannya karena tidak berada diatas kapal, pada saat kejadian kapal terbakar;

k. Akibat dari kebakaran tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka,

namun akibat dari kebakaran tersebut terdapat 3 (tiga) kamar Anak Buah Kapal dan sebagian ruangan dapur terbakar;

l. Tersangkut Mualim I tidak pernah diperiksa dan tidak dibuatkan

Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan oleh Syahbandar (KSOP) Kupang;

m. Tersangkut Mualim I belum pernah mengalami kecelakaan

sebelumnya dan belum pernah dihukum, Tersangkut Mualim I sebagai tulang punggung keluarga

3. Saksi KKM, R. Kosasih A.W., dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Surabaya Tgl/Bln/Thn : 31/01/1960 Agama : Kristen Protestan Alamat : Perum BTN Blok M/25 Kolhua, Mualafa Kupang.

Pendidikan Umum : SD, Tahun 1973, di Surabaya; SMP, 1976 di Surabaya; SMK, 1979 di Surabaya.

Page 9: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

9

Kepelautan: ATT V, Tahun 2005, di Surabaya.

Pengalaman berlayar :

1) Masinis I, KM. Kendari Express tahun 2002 s/d 2004; 2) Masinis II, LCT Timau tahun 2004 s/d 2005; 3) Masinis II, KM. Nemberala tahun 2007 s/d 2008; 4) KKM, KM. Nemberala tahun 2010 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 11 Pebruari 2015, lebih

kurang pukul 07.05 WITA, telah terjadi kebakaran diatas kapal KM. Nemberala yang sedang sandar kiri di dermaga Tenau Pelabuhan Kupang dan membenarkan bahwa Saksi bekerja sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) di KM. Nemberala;

c. Pada saat kejadian, Saksi sedang berada dirumah yang tidak jauh dari Pelabuhan, dimana kapal sandar, Saksi mengetahui adanya kebakaran dari juru masak (Barnabas Lodo Ke) melalui telepon genggam;

d. Setelah mengetahui bahwa telah terjadi kebakaran diatas KM. Nemberala, Saksi segera ke kapal dan ketika tiba di tempat kejadian Saksi merasa bingung harus berbuat apa, karena telah terdapat banyak orang yang sedang melakukan pemadaman baik dari sisi dermaga maupun dari sisi laut;

e. Saksi melihat Nakhoda telah bergabung dengan tim pemadam kebakaran dari PT. Pelindo cabang Kupang, Kesyahbandaran Kupang, PAM Kota Kupang dan Basarnas, asap mengepul terlihat pada bagian akomodasi sebelah kanan belakang dekat dengan dapur, Saksi melihat bahwa yang menggunakan baju tahan api ada 2 (dua) orang ABK dan naik ke atas kapal menyemprot air mendekati titik api;

f. Ketika terjadi kebakaran sampai dengan api padam, motor bantu masih tetap hidup, tetapi MCB telah jatuh (off) secara otomatis karena adanya kebakaran;

g. Saksi menjelaskan bahwa secara umum kondisi mesin induk, motor bantu, dan pesawat bantu dalam keadaan baik, namun berkaitan dengan instalasi listrik dan panel MCB sudah dalam keadaan tua dan sudah waktunya diganti dan atas kondisi tersebut Saksi telah mengajukan daftar perbaikan sewaktu kapal dock di Surabaya pada bulan Nopember 2014, tetapi permintaan tidak dipenuhi;

h. Menurut Saksi kondisi instalasi listrik dan MCB yang sudah tua sangat berbahaya dan riskan terjadinya bahaya hubungan pendek karena telah terjadi kelelahan bahan pada pembungkus kabel (lapuk) dan MCB tidak dapat bekerja secara normal;

i. Saksi pernah mengalami di kamarnya terjadi stop kontak dan kabelnya hangus dan bau kabel yang terbakar dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tejadi pijaran api pada stop kontak dikarenakan steker dari kabel kipas angin yang dicolokkan ke stop kontak tidak

Page 10: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

10

terjepit kuat, dan terhadap kondisi tersebut MCB di kamar mesin tidak otomatis jatuh (off), sehingga Saksi segera turun ke kamar mesin untuk mematikan (off);

j. Berdasarkan pengalaman tersebut diatas, Saksi secara teori keilmuan menduga bahwa penyebab terjadinya titik api adalah diakibatkan dari pijaran bunga api pada stop kontak sebagai akibat dari tidak lengketnya steker dari kabel kipas angin atau sejenisnya yang berada di kamar ABK dimana menjadi sumber titik api;

k. Semenjak Saksi bekerja diatas KM. Nemberala belum pernah melakukan latihan pemadaman kebakaran (fire drill) dan Saksi membenarkan bahwa diatas KM. Nemberala tidak ada slang pemadam kebakaran (fire hose), tetapi mengetahui terdapat 3 (tiga) buah hydrant pada geladak atas;

l. Atas kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, melainkan terjadi kerusakan pada 3 (tiga) kamar ABK dan sebagian ruangan dapur akibat dari kebakaran.

4. Saksi Jurumudi, Hamdan Abubakar, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Bima Tgl/Bln/Thn : 22/08/1987 Agama : Islam Alamat : Rt.01, Rw.01, Mebba, Sabu Barat, Kab Sabu Raijua

Pendidikan Umum : 1) SMP, Ijazah tahun 2003, di Sabu; 2) SMA, Ijazah tahun 2006, di Sabu. Teknis : ANT-D, Ijasah tahun 2014, di Surabaya. Pengalaman bekerja :

1) Kelasi, KM. Bahtera Efraim tahun 2012 s/d 2013; 2) Juru Mudi KM. Chatherine tahun 2013 s/d 2014; 3) Juru Mudi KM. Asia Pasifik tahun 2014; 4) Jurumudi KM. Nemberala tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 11 Pebruari 2015 lebih

kurang pukul 07.05 WITA telah terjadi kebakaran diatas KM. Nemberala, Saksi mengetahuinya sendiri, karena pada saat itu sedang berdinas jaga diatas kapal;

c. Pada saat kejadian yang berdinas jaga diatas kapal adalah Mualim I

(Agustinus Weo Hay), Masinis I (Kornelius L.T.), Juru Minyak (Charles Lodo) dan Saksi sendiri, tetapi pada saat kejadian kebakaran Mualim I tidak berada diatas kapal karena pada pukul 05.00 WITA turun dari kapal, sepengetahuan Saksi dengan alasan sakit gigi;

Page 11: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

11

d. Lebih kurang pukul 04.00 WITA, Saksi berada di anjungan untuk memantau keadaan keamanan kapal, saat itu KM. Nemberala sedang sandar kiri dan terdapat kapal cepat Express Bahari 8B yang sedang tender di lambung kanan KM. Nemberala;

e. Setelah mengetahui kondisi kapal aman, pada pukul 05.00 WITA,

Saksi turun dari anjungan menuju kamar untuk melaksanakan sholat subuh, kamar Saksi terletak pada sisi sebelah kiri kapal;

f. Ketika Saksi sedang beristirahat di kamar lebih kurang pukul 07.05

WITA, Saksi mendengar teriakan-teriakan di luar kamar dan ketika Saksi keluar dari kamar melihat adanya kepulan asap pada gang kapal, Saksi mendengar teriakan juru masak (Barnabas Lodo Ke) yang memberitahu bahwa telah terjadi kebakaran di kamar juru minyak (Charles Lodo) dan kawan-kawan yang berada pada sisi kanan belakang kapal;

g. Saksi bergegas mengambil botol pemadam api jenis busa dan

berusaha menyemprotkan kepada sumber api, namun Saksi tidak dapat mendekat karena asap terlalu tebal yang mengganggu penglihatan dan pernafasan;

h. Setelah upaya tidak berhasil, Saksi bersama juru minyak dan juru

masak keluar ke arah sisi kiri kapal dan melihat di dermaga telah datang bantuan mobil pemadam kebakaran yang sudah siap-siap untuk melakukan pemadaman;

i. Selanjutnya Saksi turut bergabung untuk melakukan pemadaman

dengan air dan setelah bosun (Rais) dan juru mudi (Hosea) dengan menggunakan baju tahan api mendekati titik api dan menyemprot dengan air maka pada pukul 09.00 WITA api dapat dipadamkan;

j. Titik api bersumber dari kamar ABK yang dihuni oleh Saudara Hosea,

M. Yunus, Berdy dan Charles Lodo; k. Selama bertugas diatas KM. Nemberala, Saksi belum pernah

melaksanakan latihan sekoci dan latihan pemadaman kebakaran; l. Akibat dari kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka,

melainkan terjadi kerusakan pada 3 (tiga) kamar ABK dan sebagian ruangan dapur akibat dari kebakaran

5. Saksi Juruminyak, Charles Lodo, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kupang Tgl/Bln/Thn : 17/05/1982 Agama : Kristen Protestan Alamat : Nunhila, Alak Rt.08, Rw.02, Kupang

Page 12: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

12

Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1999 di Kupang; 2) SMP, ijazah tahun 2002 di Kupang. Kepelautan : BST tahun 2010, di Surabaya.

Pengalaman berlayar : 1) Juruminyak KM. Fukui Maru tahun 2008 s/d 2009; 2) Juruminyak KM. Tagula Bay tahun 2009 s/d 2010; 3) Juruminyak KM. Nemberala tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 11 Pebruari 2015 lebih

kurang pukul 07.05 WITA telah terjadi kebakaran diatas KM.

Nemberala, Saksi mengalami sendiri, karena pada saat itu sedang

berdinas jaga diatas kapal;

c. Pada saat kejadian yang berdinas jaga diatas kapal adalah Mualim I

(Agustinus Weo Hay), Masinis I (Kornelius L.T.), Juru Mudi (Hamdan

Abubakar) dan Saksi sendiri, saat terjadi kebakaran diatas kapal,

Saksi tidak melihat keberadaan Mualim I dan Masinis I, Saksi terakhir

kali melihat Masinis I, sebelum kejadian pada pukul 17.00 WITA

tanggal 10 Pebruari 2015;

d. Hal ihwal kejadian ketika Saksi beristirahat di ruang penumpang

diberitahu oleh juru masak (Barnabas Lodo Ke) bahwa ada asap,

Saksi langsung bergegas ke kamar mesin untuk melakukan

pemeriksaan dan ternyata tidak ada tanda-tanda asap atau

kebakaran di kamar mesin;

e. Saksi kemudian kembali ke atas dan bertanya kepada juru masak

tentang keberadaan asap dan diberitahu bahwa kamar Saksi yang

terbakar, Saksi langsung ke kamar dan melihat bara api yang sudah

membesar;

f. Melihat kondisi tersebut Saksi langsung mengambil botol pemadam

di dekatnya dan menyemprotkan ke kamar yang terbakar, tetapi

karena apinya terlalu besar dan asapnya pekat maka usaha tidak

berhasil dan Saksi langsung keluar ke sisi kiri kapal dan melihat

sudah banyak bantuan pemadam kebakaran yang datang;

g. Saksi bergabung bersama ABK lainnya membantu pemadaman

kebakaran dengan menggunakan air dari mobil pemadam kebakaran

milik PT. Pelindo cabang Kupang dan pemadam kebakaran dari kota

Kupang dan pada pukul 09.00 WITA kebakaran dapat dipadamkan;

Page 13: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

13

h. Pusat titik api berasal dari kamar yang dihuni oleh Saksi bersama-

sama dengan Saudara Hosea, M. Yunus dan Berdy;

i. Di kamar tidak ada alat masak-memasak atau jenis alat pemanas

lainnya dan di kamar tidak pernah digunakan untuk merokok, karena

selain ruangannya sempit, yang merokok hanya Saksi sendiri dan

toleransi kepada kawan sekamar untuk tidak merokok di kamar;

j. Saksi menjelaskan bahwa di kamar tidak ada yang menggunakan

radio atau sejenisnya yang membutuhkan arus listrik, tetapi ada satu

kipas angin yang menempel pada dinding milik Saudara M. Yunus,

dan untuk menghidupkan kipas angin tersebut, kabelnya tidak

dilengkapi dengan steker untuk mencolokkan ke stop kontak,

melainkan kabelnya langsung dicolokkan ke stop kontak dan kipas

angin tersebut jarang dimatikan;

k. Saksi menjamin bahwa tidak ada sumber titik api yang berasal dari

alat pemanas maupun yang berasal dari api rokok dan Saksi

berkeyakinan bahwa sumber titik api berasal dari hubungan pendek

listrik;

l. Saksi terakhir kali masuk ke kamar sebelum kejadian kebakaran pada

pukul 20.00 WITA, tanggal 10 Pebruari 2015 dan kawan-kawan satu

kamar sudah meninggalkan kamar untuk pulang kerumah pada sore

hari;

m. Akibat dari kebakaran tersebut, tidak terdapat korban jiwa atau luka,

tetapi 3 (tiga) kamar ABK terbakar dan tidak ada harta yang bisa

diselamatkan.

6. Saksi Jurumasak, Barnabas Lodo Ke, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Sabu Tgl/Bln/Thn : 24/04/1958 Agama : Kristen Alamat : P. Karels Rt.015/Rw.05, Desa Alak,Kec. Alak - NTT. Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1976 di Sabu; 2) SMP, ijazah tahun 1979 di Sabu. Pengalaman berlayar : Jurumasak KM. Nemberala tahun 2009 s/d

kejadian.

Page 14: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

14

b. Pada saat kejadian Saksi berada di dapur, dan pertama kali melihat adanya asap yang berasal dari kamar ABK, Saksi kemudian menuju ke sumber asap dan mendapati api sedang menyala besar di atas kasur;

c. Melihat adanya api, Saksi berteriak memanggil ABK yang lain, dan

bergegas mengambil tabung pemadam kebakaran untuk berusaha memadamkan api, namun api sudah membesar dan mengganggu penglihatan, kemudian Saksi keluar dari kapal dan melompat ke dermaga (pada saat itu, air laut surut);

d. Setelah berada di dermaga, Saksi melihat sudah banyak orang dan

mobil pemadam dari PT. Pelindo yang sedang menarik selang untuk melakukan pemadaman api di atas kapal;

e. Saat terjadi kebakaran, tidak terdapat korban jiwa dan muatan,

karena pada saat itu, KM. Nemberala sedang sandar di dermaga dan belum melakukan pelayaran.

7. Saksi Direktur PT. Jasa Maritim Wawasan Nusantara, Ridwan, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal berdasarkan Surat Ketidakhadiran Nomor 73/JMWN-OPS/VIII/15, tanggal 18 Agustus 2015 dan tidak dilakukan Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapal.

8. Saksi Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kupang, M. Amali Katjo, SE., dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Majene Tgl/Bln/Thn : 25/10/1971 Agama : Islam Alamat : Jalan Banteng Kel. Kota Radja – Air Nona. Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1984 di Majene; 2) SMP, ijazah tahun 1987 di Makassar; 3) SMA, ijazah tahun 1990 di Makassar; 4) S1, ijazah tahun 2000 di Bau-Bau. Pengalaman bekerja:

1) CPNS Kanwil XXIII Kendari tahun 1991 s/d 1992; 2) Staf Kanpel Bau-Bau tahun 1993 s/d 2004; 3) Petugas Kepelabuhan tahun 2005 s/d 2010; 4) Kepala UPP Seba – Sabu tahun 2010 s/d 2012; 5) Kasi KBPP KSOP Kupang tahun 2013 s/d sekarang.

b. Tugas dan kewenangan Saksi, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan adalah:

Page 15: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

15

1) Melakukan penilikan pemenuhan persyaratan pengawakan kapal,

penyiapan bahan penerbitan dokumen kepelautan perjanjian kerja

laut dan penyijilan awak kapal serta perlindungan awak kapal;

2) Pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal

(shifting), pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan

dan tertib berlayar, lalu lintas keluar masuk kapal, kapal asing (port

state control, flag state control dan pemenuhan persyaratan

kelaiklautan kapal dan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar),

penjagaan, pengamanan dan penertiban embarkasi dan debarkasi

penumpang di pelabuhan, pengawasan kegiatan bongkar muat

barang khusus, barang berbahaya, pengisian bahan bakar serta

limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);

3) Pembangunan fasillitas pelabuhan serta pengerukan dan

reklamasi, patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan

pengamanan terhadap keselamatan kapal yang masuk keluar

pelabuhan, kapal sandar dan berlabuh, penyiapan bahan

koordinasi dan pemberian bantuan pencarian dan penyelamatan

(Search and Rescue), penanggulangan pencemaran laut serta

pencegahan dan pemadarnan kebakaran di perairan pelabuhan,

pengawasan kegiatan alih muat di perairan pelabuhan, salvage

dan pekerjaan bawah air, pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi

pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi sistem keamanan kapal

dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility

Security Code/ ISPS-Code);

4) Penyiapan bahan pemeriksaan pendahuluan pada kecelakaan

kapal, serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana di bidang

pelayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

c. Pada saat kejadian, Saksi berada di rumah dan mengetahui terjadinya kebakaran setelah mendapat laporan dari anggota jaga KSOP Kupang;

d. Setelah tiba di lokasi kejadian, Saksi mengkoordinasikan pemadaman

dan meminta bantuan kepada Kantor SAR, Pelindo, PAM Kota Kupang, Kapal Patroli (KNP 340), yang menjadi Komando Kepala KSOP Kupang;

e. Standar Operasi Prosedur Sistem Tanggap Darurat di Pelabuhan

belum diatur, tetapi telah dilaksanakan koordinasi penanggulangan kebakaran dengan instansi lain.

Page 16: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

16

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap kecelakaan kapal Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA di Pelabuhan Kupang, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal. KM. Nemberala adalah kapal penumpang dan barang (cargo passenger ship), konstruksi baja, berukuran GT. 470 dibangun tahun 2003 di Makassar, bergeladak 1 (satu) berbaling-baling 2 (dua), 4 tak kerja tunggal, alat penggerak utama dengan mesin yanmar 2 x 620 HP, 6LAH-STE3, mesin bantu 2 (dua) buah Perkins Sabre, 98 HP, panjang 40,60 meter, lebar 7,60 meter dan dalam 3,00 meter, kapal telah melaksanakan docking terakhir di 24-11-2014 s/d 06-12-2014 di Surabaya, dalam perlengkapan alat pemadam kebakaran, kapal tidak dilengkapi dengan selang pemadam kebakaran (fire hose).

b. Surat - Surat Kapal.

KM. Nemberala memiliki Surat Laut Nomor PK.205/6000/SL-PM/DK-13 tanggal 22 Oktober 2013 dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur International (1969) Nomor 655/LLa, dikeluarkan di Makassar, tanggal 26 Maret 2004, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Makassar, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/04/08/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/04/10/SYB.TPR.2015, tanggal 12 Januari 2015, berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015, diterbitkan di Surabaya oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, tetapi kapal tidak dilengkapi dengan Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan Kapal (SMK).

c. Awak Kapal.

Sesuai daftar awak kapal (crew list) bahwa susunan perwira deck dan mesin dikeluarkan oleh Nakhoda diketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, untuk daerah pelayaran LOKAL adalah sebagai berikut :

Page 17: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

17

Bagian Dek Nakhoda : Ferdinan Wetang ijazah ANT V tahun 2005; Mualim I : Agustinus Weo Hay ijazah ANT V tahun 2002; Mualim II : Yusuf Bawani Bagian Mesin K K M : R. Kosasih Anton W. ijazah ATT V tahun 2005; Masinis II : Kornelius L. Talo ijazah ATT V tahun 2005; Masinis III : Simon Mau Baria ijazah ATT V tahun 2010.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan kurang baik dan kurang memenuhi persyaratan, surat-surat kapal masih berlaku, tetapi terdapat kekurangan Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan Kapal (SMK), susunan perwira deck dan mesin memenuhi syarat sesuai SK Ditjen Hubla Nomor PY.67/2/3-01, tanggal 6 Nopember 2001 serta diawaki sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan dari Para Tersangkut dan Saksi-Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 19 Juni 2015, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan Banyak dan Hujan Lebat Disertai Badai Guntur

Arah dan Kecepatan Angin : Timur – Tenggara 3.4 – 4.7/ 6.7 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut 25.8 – 29 Cm/detik Tinggi Gelombang : Barat Daya 0.7 M – 1.1/1.2 M Jarak Penglihatan : 0.5 – 1.5 Mil

b. Menurut keterangan para Tersangkut dan para Saksi dalam BAPP

maupun dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca cerah (tidak hujan), angin sepoi-sepoi, laut tenang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP, keterangan para Tersangkut dan para Saksi dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dapat diterima.

Page 18: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

18

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a. Muatan KM. Nemberala dengan Surat Ukur International (1969) Nomor

655/LLa, tanggal 26 Maret 2004, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Makassar, memiliki ukuran-ukuran pokok sebagai berikut:

Panjang = 40,60 meter Lebar = 7,60 meter Dalam = 3,00 meter Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 018460, tanggal 15

Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 13 Maret 2019, diterbitkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia, menerangkan sebagai berikut:

Lambung timbul musim panas = 2.668 mm Koreksi air laut = 55 mm KM. Nemberala dalam kondisi kosong (tidak ada muatan). b. Stabilitas KM. Nemberala sebelum dan sesudah kejadian/ terbakar, kondisi

terapung, tegak dan normal (stabilitas positif). Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan

muatan dan stabilitas KM. Nemberala dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

KM. Nemberala sedang sandar di dermaga, tidak sedang bernavigasi.

b. Tentang Olah Gerak.

KM. Nemberala sedang sandar di dermaga, tidak sedang berolah gerak.

Page 19: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

19

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Nemberala tidak berpengaruh terhadap terjadinya kebakaran, serta dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kebakaran.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA di Pelabuhan Kupang, maka penyebab terjadinya kecelakaan kapal adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan keterangan Saudara Charles Lodo yaitu Saksi kejadian dan juga penghuni kamar terjadinya sumber titik api, dapat diyakini bahwa timbulnya titik api bukan berasal dari alat pemanas listrik ataupun kegiatan merokok di kamar sumber titik api, dan besar dugaan berasal dari sumber lain yaitu hubungan pendek arus listrik kapal;

b. Berdasarkan keterangan Kepala Kamar Mesin (KKM) Saudara R. Kosasih A.W., kondisi instalasi listrik sudah tidak layak (kelelahan bahan), padahal usia kapal baru 12 (dua belas) tahun, sehingga patut diduga kondisi tersebut karena perlengkapan instalasi listrik tidak dilakukan perawatan;

c. Berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) Saudara R. Kosasih A.W., di kamarnya pernah terjadi stop kontak dan kabelnya hangus dan kabel terbakar yang disebabkan pijaran api dari steker yang kendor, tetapi MCB di kamar mesin tidak secara otomatis jatuh (off), maka secara empiris patut diduga bahwa sumber titik api berasal dari penyebab yang sama dan terlambat diketahui;

d. Bahwa membesarnya titik api dan kegagalan pemadaman api yang dilakukan oleh ABK disebabkan karena terlambatnya titik api diketahui, buruknya sistem pengawasan/ jaga diatas kapal dan secara umum adalah buruknya pelaksanaan sistem manajemen keselamatan kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya kebakaran adalah karena tidak layaknya kondisi instalasi listrik yang berakibat terjadinya hubungan pendek dan terjadi titik api, sedangkan maraknya api dan sulit diatasi karena buruknya sistem pengawasan/ jaga serta buruknya pelaksanaan sistem manajemen keselamatan kapal.

Page 20: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

20

6. Tentang Upaya Penyelamatan. Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan

Pendahuluan, dan berdasarkan hasil Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah diketahui adanya kebakaran di salah satu kamar ABK, maka jurumudi jaga dan beberapa crew lainnya berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan, tetapi tidak berhasil karena ruang yang terbakar sudah penuh asap dan tidak dapat mendekati sumber api, sedangkan pompa kebakaran tidak dapat digunakan karena kapal tidak mempunyai selang pemadam;

b. Selanjutnya pemadaman dilakukan dengan menggunakan

pemadaman kebakaran air dari darat, 2 (dua) orang crew kapal dengan menggunakan baju tahan api dan breathing apparatus yang dipinjam dari team SAR mendekati sumber api dan beberapa saat kemudian, api dapat dikendalikan dan api dapat dipadamkan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh para Tersangkut dan para Saksi dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kecelakaan kapal Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA di Pelabuhan Kupang, Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa : a. Tidak layaknya instalasi listrik sebagai penyebab terjadinya hubungan

pendek dan titik api, adalah sebagai akibat dari buruknya sistem pemeliharaan/ perawatan kapal yang merupakan tanggungjawab pemilik kapal yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Meluasnya dan membesarnya kobaran api adalah sebagai akibat dari buruknya pengawasan dan tidak efektifnya upaya pemadaman pada tingkat awal yang dilakukan oleh Anak Buah Kapal karena tidak adanya Mualim I (Agustinus Weo Hay) sebagai Perwira Jaga yang bertanggungjawab secara umum terhadap keamanan dan keselamatan kapal;

c. Keadaan alat pemadam kebakaran yang tidak memadai dan

kegagalan Anak Buah Kapal dalam melakukan pemadaman awal adalah sebagai akibat dari buruknya sistem manajemen keselamatan kapal terutama yang berkaitan dengan latihan sekoci (boat drill) dan latihan kebakaran (fire drill) yang secara umum merupakan tanggungjawab Nakhoda.

Page 21: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

21

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa: 1) Penyebab terbakarnya KM. Nemberala adalah merupakan kesalahan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang telah lalai tidak memenuhi kewajibannya untuk melakukan pemeliharaan/ perawatan kapal (berkaitan dengan kesalahan ini akan dibuatkan rekomendasi kepada Menteri Perhubungan);

2) Buruknya sistem pengawasan dan tidak efektifnya pemadaman pada

tingkat awal adalah merupakan kesalahan Tersangkut Mualim I (Agustinus Weo Hay), yang telah lalai tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 384 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

3) Tidak lengkapnya alat keselamatan kapal dan buruknya sistem

manajemen keselamatan kapal adalah merupakan kesalahan Tersangkut Nakhoda (Ferdinan Wetang) yang telah lalai belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan. Tersangkut Nakhoda

a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum; 2) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung keluarga.

b. Tentang Hal-hal yang memberatkan. Tidak ada Tersangkut Mualim I a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Mualim I belum pernah dihukum; 2) Tersangkut Mualim I merupakan tulang punggung keluarga.

b. Tentang Hal-hal yang memberatkan. Tidak ada

Page 22: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

22

D. Putusan

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat (1) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Terbakarnya KM. Nemberala, tanggal 11 Pebruari 2015, pukul 07.05 WITA di Pelabuhan Tenau Kupang, disebabkan karena hubungan arus pendek yang terjadi di kamar Anak Buah Kapal yang dihuni oleh Saudara Charles Lodo dan 3 (tiga) kawan lainnya;

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda, Ferdinan Wetang, telah bersalah tidak sepenuhnya menjalankan kebijakan sistem manajemen keselamatan diatas kapal dan dinilai telah lalai belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

III. Menyatakan bahwa Tersangkut Mualim I, Agustinus Weo Hay, telah bersalah meninggalkan dinas jaga pada saat kejadian tanpa seijin Nakhoda dan dinilai telah lalai tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 384 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Nemberala, Ferdinan Wetang, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Nomor 6200427822N50505, tanggal 31 Agustus 2005, dengan Peringatan.

V. Menghukum Tersangkut Mualim I KM. Nemberala, Agustinus Weo Hay, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Nomor 6200086995N50102, tanggal 18 Pebruari 2002, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Mualim I di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

e

n

g

h

u

k

u

m

.

.

.

Page 23: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

23

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 12 Oktober 2015, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta dihadiri oleh Para Terhukum.

Ketua : ……………........... Capt. A. Utoyo Hadi, SH., M.Si, M.Mar. Anggota : ………………......... Capt. Supardi, MM., M.Mar. Anggota : ……………........... Rusman Hoesien, ATT – I., M.Sc. Anggota : ………………........ Ir. Budi Prasetyo Anggota : ……………........... Muryamtini, SH. Sekretaris : ………………........ Gunawan Y.W., SH., MM.

Page 24: DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA …mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/f750493361e...putusan nomor hk.2010/17/x/mp.15 demi keadilan berdasarkan ketuhanan

24