putusan nomor : hk.2010/17/xi/mp.11 putusan...

24
PUTUSAN NOMOR : HK.2010/17/XI/MP.11 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. WEWAH DENGAN KLM. RAHMATIA SENTOSA DI ALUR MUARA JUNGKAT SUNGAI KAPUAS, PONTIANAK Pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, telah terjadi tubrukan KM. Wewah dengan KLM. Rahmatia Sentosa di Alur Muara Jungkat melintang bouy No. 5 pas poros alur Sungai Kapuas, Pontianak. Akibat peristiwa tersebut, tidak terdapat korban jiwa manusia, namun KM. Wewah mengalami kerusakan di bagian linggi haluan deformasi ke dalam ± 3 cm dengan luas 15 cm, sedangkan KLM. Rahmatia Sentosa lambung kanan robek dan mengakibatkan tenggelam beserta muatannya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/12/DN-11, tanggal 24 Agustus 2011, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tubrukan tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : KM. WEWAH 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor GM. 761/1/3/AD.Ptk-2011, dibuat di Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 Pebruari 2011, oleh Nakhoda KM. Wewah dan diketahui oleh Kepala Seksi Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak. 2. Berita ….

Upload: lamthien

Post on 25-May-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR : HK.2010/17/XI/MP.11

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. WEWAH DENGAN KLM. RAHMATIA SENTOSA

DI ALUR MUARA JUNGKAT SUNGAI KAPUAS, PONTIANAK

Pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, telah terjadi tubrukan KM.

Wewah dengan KLM. Rahmatia Sentosa di Alur Muara Jungkat melintang bouy No. 5 pas poros alur Sungai Kapuas, Pontianak.

Akibat peristiwa tersebut, tidak terdapat korban jiwa manusia, namun KM.

Wewah mengalami kerusakan di bagian linggi haluan deformasi ke dalam ± 3 cm dengan luas 15 cm, sedangkan KLM. Rahmatia Sentosa lambung kanan robek dan mengakibatkan tenggelam beserta muatannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor

KL.205/1/12/DN-11, tanggal 24 Agustus 2011, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tubrukan tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain

berupa : KM. WEWAH

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor GM. 761/1/3/AD.Ptk-2011, dibuat di

Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 Pebruari 2011, oleh Nakhoda KM. Wewah dan diketahui oleh Kepala Seksi Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak.

2. Berita ….

` 2

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Staf Seksi Gamat, dan diketahui Kepala Seksi Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, terhadap :

a. Mualim I, Hoji, tanggal 16 Pebruari 2011; b. Juru Mudi III, Choiril Tanziril, tanggal 16 Pebruari 2011; c. Juru Mudi III, Ardi Dwi Cahyo, tanggal 16 Pebruari 2011 d. Nakhoda, Amir Mattulessy, tanggal 18 Pebruari 2011; e. KKM, Dedy Sukmana, tanggal 18 Pebruari 2011.

3. Berita Acara Pendapat (Resume) KM. Wewah dengan KLM. Rahmatia

Sentosa, dibuat di Pontianak, tanggal 16 Pebruari 2011, oleh Kepala Seksi Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak.

4. Surat-surat kapal, terdiri dari :

a. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor

AT551/22/4/80/11, dibuat di Jakarta, tanggal 14 Januari 2011, oleh Kepala Sub Bidang Angkutan Laut Dalam Negeri Dirjen Hubla;

b. Daftar Pemeriksaan Kesiapan Fisik Kapal Dalam Rangka Penertiban SIB,

tanggal 10 Pebruari 2011, oleh Perwira Jaga/Pemeriksa;

c. Surat Pernyataan Keberangkatan Kapal, tanggal 10 Pebruari 2011;

d. Surat Persetujuan Berlayar Nomor R.1/KM.17/163/II/2011, diterbitkan di Pontianak, tanggal 10 Pebruari 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

e. Daftar Anak Buah Kapal (Crew List) di buat di Pontianak, tanggal 10

Pebruari 2011, diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

f. Manifest Muatan, dibuat di Pontianak, tanggal 10 Pebruari 2011;

g. Surat Laut Nomor Urut 180, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 23 Juni

2003, oleh Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Hubla;

h. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 274/GGd, dikeluarkan di Pulau Sambu, tanggal 18 Desember 2001, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Pulau Sambu;

i. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor

PK.654/11/11/Ad.Btn-10, diterbitkan di Merak, pada tanggal 28 Juli 2010, berlaku sampai dengan 19 Mei 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Banten;

j. Sertifikat ….

` 3

j. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.655/7/2/Ad.Btn-10, diterbitkan di Merak, pada tanggal 28 Juli 2010, berlaku sampai dengan 19 Mei 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Banten;

k. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor

PK.651/3/11/AD.SKA/2011, diterbitkan di Sunda Kelapa, pada tanggal 25 Januari 2011, berlaku sampai dengan 24 April 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

l. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor

PK.691/1281/IOPP/DK-10, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 Oktober 2010, berlaku sampai dengan 23 Juli 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Hubla;

m. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor 015282, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 30 September 2010, berlaku sampai 08 Juli 2015, oleh Direktur Utama BKI;

n. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor 010182, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 30 September 2010, berlaku sampai dengan 08 Juli 2015, oleh Direktur Utama BKI;

o. Sertifikat Garis Muat Nomor 004079, diterbitkan di Jakarta, tanggal 30

September 2010, berlaku sampai dengan 08 Juli 2015, oleh Direktur Utama BKI;

p. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Nomor

PK.690/2079/DOC/DK-09, diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 September 2009, berlaku sampai dengan 08 September 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Hubla.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KM. Wewah, terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-V, Nomor 6201013076N50303, atas nama Amir Matulessy, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 6 Nopember 2003;

b. Sertifikat ANT-V, Nomor 6201016370N50103, atas nama Hoji, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 Juli 2003;

c. Sertifikat ATT-V, Nomor 6200098947T50208, atas nama Deddy Sukmana, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 Juni 2008;

d. Sertifikat BST, Nomor 6201194180010110, atas nama Ardi Dwi Cahyo, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 9 Juni 2010.

KLM. Rahmatia ….

` 4

KLM. RAHMATIA SENTOSA 1. Laporan Kecelakaan Kapal Nomor GM. 761/1/13/Ad.Ptk-2011, dibuat di

Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 Pebruari 2011, dibuat oleh Nakhoda KLM. Rahmatia Sentosa, diketahui oleh Kepala Seksi Penjagaan dan Penyelamatan, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak.

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) diketahui oleh Kepala Seksi

Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, pada tanggal 17 Pebruari 2011, terhadap :

a. Nakhoda, Radewing; b. Mualim II, Akuing; c. Masinis I, Romansyah.

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Banjarmasin, tanggal 16

Pebruari 2011, dibuat oleh Kepala Seksi Gamat, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak.

4. Berita Acara, dibuat di Pontianak, tanggal 12 Pebruari 2011, dibuat oleh

Nakhoda KLM. Rahmatia Sentosa. 5. Berita Acara, dibuat oleh Nakhoda, tanggal 12 Pebruari 2011.

6. Surat-surat kapal terdiri dari :

a. Surat Laut Nomor urut 6089, diberikan di Jakarta, pada tanggal 26

Nopember 1998, oleh Dirjen Hubla; b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 299/IIb, dikeluarkan di Sampit,

tanggal 27 Juni 1996, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sampit;

c. Surat Keterangan Penggantian Mesin Nomor PK.679/3/19/AD.SKA/2009,

dibuat di Sunda Kelapa, tanggal 26 Nopember 2009, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

d. Sertifikat Perangkat Radio Telekomunikasi Kapal Berukuran Tonase

Kotor 35 s/d 300 (100 m³ s/d 850 m³) Nomor PK.651/3/10/AD.SKA/2011, dikeluarkan di Sunda Kelapa, pada tanggal 04 Pebruari 2011, berlaku sampai dengan 03 April 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

e. Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Motor (KLM) Berukuran Tonase Kotor

Sampai Dengan 500 GT Nomor PK.650/4/4/AD.SKA/2011, diterbitkan di Sunda Kelapa, tanggal 04 Pebruari 2011, berlaku sampai dengan 18 Pebruari 2011;

f. Surat ….

` 5

f. Surat Keterangan Susunan Perwira Kapal Nomor PK.683/17/16/AD.PTK-2009, dibuat di Pontianak, tanggal 05 Oktober 2009;

g. Manifest dibuat di Jakarta, tanggal 1 Pebruari 2011, oleh Kepala Kantor

Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

h. Daftar Awak Kapal/ABK dibuat di Sunda Kelapa, tanggal 1 Pebruari 2001, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

i. Surat Persetujuan Berlayar Nomor J.2-AP.III/129/II/2011, diterbitkan di

Sunda Kelapa, tanggal 05 Pebruari 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

j. Laporan kedatangan dan keberangkatan kapal, tanggal 1 Pebruari 2011,

dikeluarkan oleh PT. Citra Bahagia Dimala, diketahui oleh Kepala Seksi lalu Lintas dan kepelabuhan, Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

k. Surat pernyataan Nakhoda tentang keberangkatan kapal, tanggal 1

Pebruari 2011, dibuat oleh Nakhoda, di Sunda Kelapa;

7. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KLM. Rahmatia Sentosa terdiri dari :

a. Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat I, Nomor D000200,

atas nama Radewing, dikeluarkan di Cirebon, tanggal 13 Maret 1993; b. Sertifikat Ketrampilan Pelaut Bidang Radio, Nomor

9y/680/91/Rdo/III/SY.CAN.1986, atas nama Radewing, dikeluarkan di Cirebon, tanggal 20 September 1986;

c. Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat II, Nomor K00223688, atas nama Akuing, dikeluarkan di Cirebon, tanggal 31 Juli 2006;

d. Surat Kecakapan Juru Motor Pelayaran Tingkat I, Nomor E000101, atas nama Hapis, dikeluarkan di Cirebon, tanggal 04 Pebruari 1995;

e. Surat Kecakapan Juru Motor Pelayaran Rakyat Tingkat II, Nomor K2001023, atas nama Romansyah, dikeluarkan di Cirebon, tanggal 12 Agustus 2002.

Dari ….

` 6

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan dalam sidang Pemeriksaan Lanjutan Pemeriksaan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 dan 14 Oktober 2011, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan :

1. Data kapal

a. Nama kapal : WEWAH Jenis : Kapal Barang Bendera/Call Sign : Indonesia/YHDB

Pembuatan/Konstruksi : Jepang, tahun 1982/Baja Isi kotor/GT : 486 GT Tenaga penggerak utama : Mesin Diesel (merk Matsui, 600 HP) Klas : BKI Ukuran Pokok Panjang : 48,10 meter Lebar : 8,00 meter Dalam : 4,63 meter Pemilik : PT. Lintas Bahari Nusantara Nakhoda : Amir Matulessy Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang, termasuk Nakhoda b. Nama kapal : Rahmatia Sentosa J e n i s : Kapal layar motor Bendera/call sign : Indonesia/YC 4436 Pembuatan/konstruksi : Indonesia, tahun 1995/kayu Isi kotor/GT : 246 GT Tanda selar : GT.246 No.229/IIb Tenaga penggerak utama : Mesin Merk Nissan, daya 420 PK, Putaran 2000 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 28,28 meter Lebar : 11,45 meter Dalam : 4,46 meter Pemilik : PT. Citra Bahagia Dimala Nakhoda : Radewing Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang, termasuk Nakhoda

2. Jalannya ….

` 7

2. Jalannya peristiwa

a. Kapal KM. WEWAH pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.00 bertolak dari dermaga Mataso, Pontianak tujuan Pelabuhan Sunda Kelapa, saat cuaca cerah malam hari, kapal berkomunikasi memanggil kapal lain yang masuk dan berkomunikasi mohon ijin kepada kepanduan untuk keluar dan berkomunikasi saat melintang lambung kanan;

b. KLM. Rahmatia Sentosa bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa

tanggal 5 Pebruari 2011 tujuan Pelabuhan Nipah Kuning, Pontianak. Kapal tiba di Muara Jungkat Sungai Kapuas Pontianak pada tanggal 10 Pebruari pukul 20.30 dan berlabuh jangkar antara bouy No. 1 - bouy No. 5 menunggu air pasang untuk memasuki alur, kapal mencoba berkomunikasi dengan kapal–kapal lainnya, namun tidak ada jawaban;

c. Saat kedua kapal telah berolah gerak memasuki alur dan saling

melihat pada jarak ± 100 meter, keduanya mencoba berkomunikasi, untuk mempertahankan haluannya (hijau-hijau) namun tidak berhasil;

d. Pada saat jarak yang sudah sangat dekat, KLM. Rahmatia Sentosa

berolah gerak menampakkan lampu merah dan hijau kembali, kondisi tersebut menimbulkan keraguan terhadap kapal KM. Wewah yang berada dihaluannya, hingga Nakhoda bertindak stop mesin mundur penuh, namun tubrukan tidak dapat dihindari lagi;

e. Akibat tubrukan tersebut KLM. Rahmatia Sentosa tenggelam di dekat bouy No. 5 alur Pelabuhan Pontianak, sedangkan KM. Wewah terus melanjutkan pelayarannya menuju luar alur untuk memeriksa kapalnya dan diketahui kapal mengalami depormasi di bagian linggi haluan.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KM. WEWAH Tersangkut : Nakhoda, Amir Matulessy Saksi-saksi : 1) Mualim I, Hoji; 2) Juru Mudi, Ardi Dwi Cahyo.

b. KLM. RAHMATIA SENTOSA

Tersangkut : Nakhoda, Radewing

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Akuing;

2) Masinis ….

` 8

2) Masinis I, Romansyah; 3) Pegawai Kepanduan, Anton.

C. Keterangan yang diberikan dihadapan sidang Mahkamah

Pelayaran yang dilaksanakan di Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 dan 14 Oktober 2011, dengan hasil sebagai berikut :

KM. WEWAH

1. Tersangkut Nakhoda, Amir Matulessy, dalam keadaan sehat, tidak

didampingi Penasihat Ahli memberikan keterangan :

a. Lahir di : Jambi Tanggal : 02 Juni 1972 Agama : Islam Alamat : Desa Ka Dua RT 001 RW 003 Kecamatan Sungai Rata, Kabupaten Kubu Raya

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1986, di Sulawesi Selatan 2) SMP, tahn 1989, di Jambi Kepelautan : ANT V, tahun 2003, di Semarang

Pengalaman Berlayar :

1) Oiler, TB. Blue Wale II, 22 Agustus 1992 s/d 01 Maret 1993; 2) Juru Mudi, TB. Karya Indah IV, 16 Agustus 1994 s/d 18 Januari

1995; 3) Juru Mudi, TB. Pulo Mas III, 15 Maret 1995 s/d 04 Nopember

1998; 4) Juru Mudi, TB. Tirta II, 12 Juni 2001 s/d 24 Mei 2004; 5) Mualim I, LCT. Sarwaguna V, 16 Desember 2003 s/d 21 Januari

2005; 6) Mualim I, TB. Sandidewa I, 07 April 2005 s/d 19 Juli 2005; 7) Mualim I, TB. Sandidewa 23, 15 April 2005 s/d 14 Pebruari 2006; 8) Nakhoda, TB. Sandidewa 25, 20 September 2007 s/d 14 Oktober

2008 ; 9) Nakhoda, KM. Wewah, 01 Oktober 2009 s/d 23 Oktober 2009; 10) Nakhoda, RM. LB-20, 28 Oktober 2009 s/d 29 September 2010; 11) Mualim I, RM. LB-20, 04 Oktober 2011 s/d 09 Oktober 2011.

b. Pada ….

` 9

b. Pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.00 LT, KM. Wewah bertolak dari Dermaga Mataso (PT. LBN) dengan tujuan Pelabuhan Sunda Kelapa, kecepatan rata-rata 7 - 8 knots, Nakhoda melapor ke Kepanduan, berkomunikasi bahwa posisi “lambung kanan” pandu, dan informasi dari Kepanduan alur aman, ada kapal masuk KM. Lumoso;

c. Saat kapal memasuki bouy No. 9 yang sempit, kecepatan kapal

dikurangi hingga 5 knots. Tersangkut Nakhoda melihat ada 2 kapal didepan kanan dan ada kapal lambung kiri haluan, Nakhoda berkomunikasi dengan kapal – kapal tersebut, berpapasan dengan aman;

d. Saat kapal pada posisi antara bouy No. 7 dan No. 8 Tersangkut

Nakhoda memanggil kapal dihaluannya dengan sebutan KLM/Perahu/Daimaru, tidak ada jawaban, Nakhoda memanggil lagi langsung dengan panggilan kapal yang menuju buoy No. 4, KM. Wewah menuju bouy No. 6 sebanyak 4 kali, masih tidak ada jawaban, dengan kondisi tersebut KM. Wewah tetap bertahan hijau-hijau, agar tidak menimbulkan keragu-raguan;

e. Dalam situasi tersebut, Tersangkut Nakhoda ambil alih kemudi,

Jurumudi dan Mualim 1, mengawasi kehaluan. Pada jarak ± 100 meter, kapal dihaluannya manampakkan lampu merah, hijau lagi. Melihat kondisi perubahan tersebut, Tersangkut Nakhoda KM. Wewah bertindak stop langsung mundur penuh hingga mengurangi laju kapal;

f. Upaya tersebut tidak cukup, karena jarak yang sangat dekat dan

kapal bertubrukan dengan lambung kanan KLM. Rahmatia Sentosa. Kemudian KLM. Rahmatia Sentosa tenggelam perlahan (± 2 menit). Tersangkut Nakhoda KM. Wewah umumkan kondisi kapal ke ABK kemudian kapal berlabuh jangkar. Saat itu cuaca baik arus ± 2-3 mil dengan kondisi air saat itu sedang pasang.

2. Saksi Mualim I, Hoji, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Cianjur

Tanggal : 01 Mei 1966 Agama : Islam Alamat : Kp. Sukaresmi 005/004

Cianjur Pendidikan Umum : SD, tahun 1980 Kepelautan : ANT-V, tahun 2003, di STIP Jakarta

Pengalaman ….

` 10

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, Kota Silat I, 14 Nopember 1985 s/d 09 Agustus 1990; 2) Mualim II, Putra Kalbar II, 09 Desember 1990 s/d 15 Juni 1991; 3) Mualim I, Putra Sahita I, 15 Juni 1991 s/d 13 Nopember 1992; 4) Mualim I, KM. Ria, 08 Maret 1997 s/d 24 Juli 1997; 5) Mualim I, TB. Bantang Jaya, 03 Oktober 1999 s/d 18 Januari

2000; 6) Mualim I, KM. Jaya Prima I, tahun 2010; 7) Mualim I, KM. Wewah, Tahun 2010 sampai kejadian.

b. Mualim I, dalam keterangannya bahwa Nakhoda memanggil kapal-

kapal yang akan masuk alur. Nakhoda memanggil kapal yang berada dihaluannya, namun tidak ada jawaban, Mualim I melihat lampu hijau dihaluan dan Nakhoda tetap mempertahankan lampu hijaunya;

c. Saat kapal sudah dekat, kapal dihaluan menampakkan lampu merah,

dan hijau lagi, yang kemudian kapal bertubrukan.

3. Saksi Juru Mudi, Ardi Dwi Cahyo, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Temanggung

Tanggal : 19 September 1992 Agama : Islam Alamat : Sekepung, Batursari, Candiroto, Temanggung

Jawa Tengah

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2005, di Temanggung

2) SMP, tahun 2008, di Temanggung

Kepelautan : BST

Pengalaman Berlayar :

Juru Mudi, KM. Wewah, tahun 2011 s/d kejadian. b. Jurumudi mengatakan sudah 2 bulan dikapal, naik di Jakarta,

bertugas sebagai jurumudi setiap 4 jam (1x), pada pukul 21.00 pengemudian diambil alih oleh Nakhoda, dihaluan kelihatan ada lampu hijau, Nakhoda memanggil, namun tidak dijawab. Sesudah semakin dekat, kapal tersebut menampakkan lampu merah;

c. Saksi melihat Nakhoda Stop mesin mundur, kapal bertubrukan.

KLM. Rahmatia ….

` 11

KLM. RAHMATIA SENTOSA

1. Tersangkut Nakhoda, Radewing, dalam keadaan sehat, tidak didampingi Penasihat Ahli, memberikan keterangan :

a. Lahir di : Labuhan Madin

Tanggal : 01 Agustus 1948 Agama : Islam

Alamat : Labuhan Madin, Kecamatan Alas Barat Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Pendidikan Umum : SR, tahun 1962, di Sumbawa Kepelautan : MPR I, tahun 1975, di Cirebon Pengalaman Berlayar :

1) Juragan, KLM. Perahu Layar, tahun 1975 s/d 2006; 2) Nakhoda, KLM. Rahmatia Sentosa, tahun 2006 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 5 Pebruari 2011, kapal bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa tujuan Pontianak, dalam perjalanan cuaca baik, hingga kapal tiba tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 20.30 LT dan kapal berlabuh antara buoy No. 1 dan No. 2;

c. Tersangkut Nakhoda menyangkal kehadiran Saudara Anton

(Pegawai Kepanduan) di atas kapal, karena kapal bergerak menuju alur masuk Sungai Kapuas tanpa dipandu;

d. Tersangkut Nakhoda mencoba berkomunikasi, namun tidak ada

jawaban. Kapal semakin mendekat dan mencoba atret penuh, namun tubrukan kapal tidak dapat dihindari, KM. Wewah membentur lambung kanan KLM. Rahmatia Sentosa langsung tenggelam secara perlahan.

2. Saksi Mualim II, Akuing, tidak hadir dalam persidangan karena sudah tidak bekerja lagi di KLM. Rahmatia Sentosa, memberikan keterangan dalam BAPP sebagai berikut :

a. Lahir di : Bugis Tanggal : 12 Desember 1963

Agama : Islam Alamat : Kp. Maja Dukun RT 017 RW 003 Kelurahan Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang

Pendidikan ….

` 12

Pendidikan Umum : SR

Kepelautan : MPR Tk. II Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KLM. Bintang Bahagia, tahun 2006; 2) Juru Mudi, KLM. Citra Bahagia, tahun 2007; 3) Mualim II, KLM. Rahmatia Sentosa, tahun 2008 s/d kejadian.

b. Kapal bergerak memasuki alur Sungai Kapuas setelah Saudara Anton

(Pegawai Kepanduan) berada di kapal, selanjutnya pada pukul 23.00 LT mendengar ada benturan dan melihat bahwa kapal bertubrukan dengan KM. Wewah, kemudian kapal tenggelam di dekat bouy No. 5. Semua Crew berkumpul diruangan kemudi, karena ruangan tersebut tidak tergenang air;

c. Di kapal ada VHF baik dan berfungsi, akan tetapi saat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan KM. Wewah berkali-kali namun tidak berhasil;

d. Draft kapal sebelum berangkat, depan 4,5 meter dan belakang 5 meter. Keadaan mesin dan alat navigasi sebelum tubrukan normal dan bagus. Di kapal terdapat 1 (satu) unit mesin induk.

3. Saksi Masinis I, Romansyah, tidak hadir dalam persidangan karena sudah tidak bekerja lagi di KLM. Rahmatia Sentosa, memberikan keterangan dalam BAPP sebagai berikut :

a. Lahir di : Sumbawa

Tanggal : 08 Januari 1986 Agama : Islam

Alamat : Jl. Kp. Japan RT 010 RW 008 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara Pendidikan Kepelautan : BST, tahun 2010, di Sunda Kelapa; Pengalaman Berlayar :

1) Masinis I, KLM. Bintang Bahagia, tahun 2002 s/d 2003; 2) Masinis I, KLM. Citra Bahagia, tahun 2004 s/d 2007; 3) Masinis I, KLM. Rahmatia Sentosa, tahun 2007 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 23.00 LT, terjadi tubrukan, sekitar ± 9 menit setelah tubrukan kapal langsung tenggelam. Saksi dan KKM tidak bisa bertindak banyak;

c. Saksi ….

` 13

c. Saksi sempat menghidupkan mesin bantu dan pompa, namun tidak bisa karena besarnya kebocoran pada kapal dan Saksi hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dijangkau;

d. Pada saat kejadian putaran 1200, speed 4,5 - 5 knots. Kapal bocor

pada bagian lambung kanan haluan ± 2 meter. Sebelum kapal bertolak mesin dan peralatan navigasi lainnya dalam keadaan baik.

4. Saksi Pegawai Kepanduan, Antonius Toding Dadang, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Mandetek

Tanggal : 24 September 1979 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Karet Gang Alam Jaya Blok A-27 Pontianak Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1992, di Tana Toraja;

2) SMP, tahun 1995, di Tana Toraja; 3) SLTA, tahun 1998, di Tana Toraja.

Pengalaman kerja :

1) Oiler, Tanjung Himgo Lestari, tahun 2000 s/d 2001; 2) Oiler, MV. Wahana Baruna Katulistiwa, tahun 2001; 3) Oiler, PT. Pelindo, tahun 2001 s/d kejadian.

b. Saksi menyangkal keberadaannya di atas kapal, karena pada saat itu

Saksi libur dan sedang memancing;

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak tanggal 13 dan 14 Oktober 2011, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang ….

` 14

1. Tentang Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal

a. Kapal

KM. WEWAH Kapal motor cargo, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan GT 486, dibangun di Jepang, tahun 1982. Kapal yang hanya memiliki 1 (satu) geladak, dilengkapi dengan mesin penggerak utama merk Matsui 600 HP dengan jumlah baling-baling 1 (satu). KLM. RAHMATIA SENTOSA Kapal layar motor, konstruksi kayu, berbendera Indonesia, dengan GT 246, dibangun di Indonesia, tahun 1995. Kapal yang hanya memiliki 1 (satu) geladak dilengkapi dengan mesin penggerak utama merk Nissan, type RF 10, berkekuatan 420 PK dengan jumlah baling-baling 1 (satu).

b. Surat Kapal

KM. WEWAH Kapal memiliki Sertifikat Keselamatan yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banten, yang berlaku sampai dengan 19 Mei 2011, dan Sertifikat Garis Muat, Lambung, Mesin, Surat Ukur, dan surat-surat lain yang dipersyaratkan dan masih berlaku. KLM. RAHMATIA SENTOSA Kapal memiliki Sertifikat Keselamatan Bagi Kapal Layar Motor (KLM) berukuran tonase kotor sampai dengan 500 GT, Nomor PK.650/4/4/AD.SKA/2011, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa, tanggal 04 Pebruari 2011, untuk satu kali jalan. Surat Laut dan Surat Ukur serta dokumen-dokumen dan surat-surat lain yang dipersyaratkan dan masih berlaku.

c. Awak Kapal

KM. WEWAH

Kapal diawaki 13 (tiga belas) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Daftar Anak Buah Kapal yang dibuat

PT. Lintas ….

` 15

PT. Lintas Bahari Nusantara dan diketahui Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 10 Pebruari 2011, sebagai berikut :

Bagian Deck : - Nakhoda : Amir Matulessy Ijasah ANT-V Tahun 2003 - Mualim I : Hoji Ijasah ANT-V Tahun 2003 Bagian Mesin : - KKM : Deddy Sukmana Ijasah ATT-V Tahun 2008 - Masinis I : Firdaus Ijasah ATT-V Tahun 2010

KLM. RAHMATIA SENTOSA

Kapal diawaki oleh 4 (empat) orang termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira sesuai dengan Surat Keterangan Susunan Perwira Kapal Nomor PK.683/17/1b/AD.PTK-2009, tanggal 05 Oktober 2009, dikeluarkan oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, adalah sebagai berikut :

Bagian Deck : - Nakhoda : Radewing Ijasah MPR Tk. I Tahun 1993 - Mualim : Akuing Ijasah MPR Tk. II Tahun 2006 - Operator : Radewing Ijasah SKPR Tahun 1986 Bagian Mesin : - KKM : Hapis Ijasah JMPR Tk. I Tahun 2001 - Masinis II : Romansyah Ijasah JMPR Tk. II Tahun 2002

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Wewah dan KLM. Rahmatia Sentosa pada saat tubrukan memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat, dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tentang Cuaca dan Keadaan Laut

a. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, tanggal 19 September 2011, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di Perairan Alur Muara Jungkat, Pas Poros Alur Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.30 WIB, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Utara – Barat Laut dan 2,9 knots Arah dan Kecepatan Arus : Selatan - tenggara 7,8 Cm/det

Cuaca ….

` 16

Cuaca : Berawan Banyak dan hujan disertai badai guntur Tinggi Gelombang berkisar : Utara – Timur Laut dan 0,2 m – 0,3 m Jarak Penglihatan : 0,75 – 2,0 mil

b. Menurut Kepanduan Bahari Indonesia Jilid I tahun 2010, Bab 13, halaman 456.

Kapal-kapal yang keluar mempunyai prioritas daripada yang masuk.

Dari jarak paling sedikit 2 mil sebelah Barat rambu suar paling Barat, harus berlayar dengan tepat di atas garis “suar penuntun menjadi satu 103,5°”, tiba pada garis ini harus berlayar sampai rambu penuntun sebelah Timur dari garis penuntun pertama kemudian di baring. Rambu dengan dua tanda puncak putih segitiga, pada jarak 92 meter sebelah Timur suar penuntun yang rendah dari garis “suar menjadi satu = 108,5°”, (dipasang sebagai alat pembantu untuk kapal-kapal yang keluar untuk memberi peringatan, bahwa hampir berada pada garis suar tersebut).

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam

Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, bahwa pada saat kejadian tubrukan, cuaca bagus, jarak pandang ± 250 meter, air sedang pasang dan melawan arus.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran dapat menerima keterangan dari tersangkut Nakhoda tentang keadaan cuaca pada saat kejadian.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

KM. WEWAH

a. Berdasarkan Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, pada tanggal 10 Pebruari 2011, bahwa kapal bertolak dari Pelabuhan Pontianak menuju Pelabuhan Sunda Kelapa dengan muatan barang campuran antara lain kelapa sawit, kardus, kertas bebas, dan barang pindahan sebanyak 145,094 T/M³;

b. Dalam Surat Ukur International (1969) ukuran dalam kapal H = 4,63

M dan minimum lambung timbul tropik memuat sertifikat garis muat adalah LT = 1610 MM.

Dengan ….

` 17

Dengan memperkirakan tebal plat geladak t = 12 MM, maka sarat maksimum KM. Wewah, adalah :

H = 4,63 M t = 0,012 M + = 4,642 M LT = 1,610 M -

Sarat Max = 3,032 M

Dengan memperkirakan block coefisien Cb = 0,80, maka displacement kapal : Displacement (D) = L x B x T x 0,8 x 0,125

= 48,10 x 8,0 x 3,032 x 0,8 x 1,025 = 956,705 Ton Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D = 0,30 x 956,705 = 287,011 Ton

Kapasitas angkut = D – W = 956,705 – 287,011 = 669,694 Ton

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Wewah pada saat bertubrukan dengan KLM. Rahmatia Sentosa dengan muatan barang campuran 145,094 T/M³ tidak melebihi kapasitas angkut/muat yang diijinkan. KLM. RAHMATIA SENTOSA a. Berdasarkan Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh

Kantor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa, pada tanggal 05 Pebruari 2011, bahwa kapal bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Pontianak dengan muatan barang campuran antara lain semen tiga roda, drum plastik, tangki air, bantal, guling, kasur dsb sebanyak 682.320 kg = 682,32 Ton.

b. Dalam Surat Ukur Internasional (1969) yang dikeluarkan oleh Kantor

Administrator Pelabuhan Sampit, pada tanggal 27 Juni 1996, ukuran pokok kapal tercantum sebagai berikut panjang 28,28 M, lebar 11,95 M, dan dalam 4,46 M. Minimum lambung timbul ditetapkan 45 sm serta tebal maksimal kapal kayu 30 cm.

Maka ….

` 18

Maka sarat maksimal kapal dapat dihitung, sebagai berikut : H = 4,46 M T = 0,30 M +

= 4,76 M LT = 0,45 M -

Sarat max = 4,31 M

Dengan memperkirakan block coefisien kapal Cb = 0,70, maka

Displacement kapal :

D = 28,28 x 11,95 x 4,31 x 0,7 x 1,025 = 1045,073 Ton

Berat kapal kosong : W = 0,4 x D

= 0,4 x 1045,073 = 418,029 Ton

Kapasitas angkut DWT = D – W

= 1045,073 – 418,029 = 627,044 Ton Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KLM. Rahmatia Sentosa sebelum tenggelam akibat tubrukan dengan Km. Wewah dengan mengangkut muatan barang campuran sebanyak 682,32 Ton telah melebihi kapasitas angkut/muat yang diijinkan.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak KM. WEWAH a. Tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.00 LT, KM. Wewah bertolak

dari PT. LBN dengan tujuan Pelabuhan Sunda Kelapa, kecepatan 7-8 knots;

b. Saat kapal memasuki Bouy No. 9 yang sempit, kecepatan kapal

dikurangi hingga 5 knots, Nakhoda berkomunikasi dengan kapal –kapal tersebut, berpapasan dengan aman;

c. Saat kapal pada posisi antara Bouy No. 7 – No. 8 memanggil kapal

dihaluannya dengan sebutan KLM/Perahu/Daimaru, tidak ada jawaban, dengan kondisi tersebut KM. Wewah tetap bertahan hijau-hijau, agar tidak menimbulkan keragu-raguan;

d. Pada ….

` 19

d. Pada jarak ± 100 meter, kapal dihaluannya manampakkan lampu merah, hijau lagi. Melihat kondisi perobahan tersebut, Nakhoda KM. Wewah bertindak mesin mundur penuh dan stop hingga mengurang laju kapal;

e. Upaya tersebut tidak cukup, karena jarak yang sangat dekat dan

kapal tubrukan, badan KLM. Rahmatia Sentosa tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa navigasi dan olah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Wewah dapat diterima. KLM. RAHMATIA SENTOSA a. Pada tanggal 5 Pebruari 2011, kapal bertolak dari Pelabuhan Sunda

Kelapa tujuan Pontianak, dalam perjalanan cuaca baik, hingga kapal tiba tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 20.30 LT dengan selamat, kapal berlabuh antara bouy No.1 dan No. 2;

b. Setelah kapal mendekati bouy No. 5, Tersangkut Nakhoda melihat

ada kapal mengarah keluar dengan lampu hijau kelihatan; c. Tersangkut Nakhoda mencoba komunikasi, namun tidak ada

balasan, kapal semakin mendekat, kapal merubah haluan kekanan dengan maksud berpapasan merah-merah sebagaimana lazimnya, karena melihat adanya perubahan gerakan dari kapal dihaluannya, kemudian merubah lagi kekiri (hijau-hijau);

d. Akibat perubahan kapal tersebut, lambung kanan kapal tubrukan

dengan haluan kapal KM. Wewah dan kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa navigasi dan olah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KLM. Rahmatia Sentosa tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa

a. Faktor penyebab diawali komunikasi yang kurang lancar antar kedua kapal yang akan berpapasan dialur sempit dan dangkal, yang berakibat keduanya bernavigasi dan berolah gerak dengan ragu-ragu hingga pada jarak yang sangat dekat;

b. KLM. Rahmatia ….

` 20

b. KLM. Rahmatia Sentosa yang merubah haluannya saat kapal saling mendekat, berdampak kepada Nakhoda KM. Wewah yang berada dihaluannya bertindak stop mesin dan mundur. Konsekuensi tersebut berakibat buruk dan telah menjadi serius;

c. Terbatasnya lingkungan alur menambah kondisi semakin menyulitkan untuk berolah gerak terhadap kedua kapal yang akan berpapasan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya tubrukan, karena kesalahan tehnis bernavigasi dan berolah gerak di perairan sempit dan terbatas.

6. Tentang Upaya Penyelamatan KM. WEWAH

a. Pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.05 LT KM. Wewah bertolak

dari Dermaga Mataso Pelabuhan Pontianak menuju Pelabuhan Sunda Kelapa dengan kondisi kapal tanpa muatan (kosong);

b. Pukul 22.35 LT, Tersangkut Nakhoda melapor ke kepanduan jungkat

untuk ijin kapal keluar alur; c. Pukul 22.55 LT, Nakhoda melihat KLM. Rahmatia Sentosa dengan

jarak pandang ± 2 mil dan akan passing hijai-hijau, kemudian berkomunikasi/memanggil kapal tersebut via channel 12 sampai 4 kali, namun tidak ada jawaban;

d. Tersangkut Nakhoda yang saat itu sedang pegang kemudi tetap

memperhatikan haluan kapal karena sejak awal sudah memberi lampu hijau-hijau;

e. Pada jarak ± 100 meter, KLM. Rahmatia Sentosa terlihat merubah

haluan (zig zag jalannya) memotong haluan KM. Wewah, kemudian KM. Wewah slow mesin dan pada jarak terlihat kedua lampunya serta kemudian melihat lampu hijau lagi KM. Wewah melakukan mundur penuh, dan pada saat itu posisi antara bouy No. 4 dan No. 5 pada pukul 23.05 LT tubrukan tak dapat dihindari lagi, haluan KM. Wewah menubruk lambung kanan depan KLM. Rahmatia Sentosa;

f. Tersangkut Nakhoda mengamati terus hingga KLM. Rahmatia

Sentosa tenggelam bagian depannya, kemudian mencari posisi untuk berlabuh, mengingat kapalnya di alur pelayaran tetap harus jalan agar tidak menutup kapal lainnya;

g. Mengumumkan ….

` 21

g. Mengumumkan lewat radio channel 12 bahwa telah terjadi musibah dan melapor pada perusahaan kemudian mendapat arahan untuk berlabuh jangkar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang telah dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima dan cukup memadai. KLM. RAHMATIA SENTOSA a. Pada tanggal 05 Pebruari 2011, pukul 06.00 LT, kapal bertolak dari

Pelabuhan Sunda Kelapa tujuan Pontianak dengan muatan semen; b. Tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 20.30 LT, kapal tiba dan berlabuh

diantara bouy No. 1 dan No. 2 Muara Jungkat Alur Pelayaran Pelabuhan Sungai Kapuas, dan pukul 21.30 LT minta tolong secara pribadi kepada Bapak Anton (petugas Pandu di Jungkat) untuk membantu membawa kapal menuju Pelabuhan Nipah Kuning Pontianak sambil menunggu kapal lain keluar alur;

c. Pukul 21.30 LT kapal mulai bergerak kembali masuk alur Muara

Jungkat karena kondisi air pasang, saat itu terlihat ada 3 (tiga) kapal konvoi yang akan passing hijau-hijau. Dengan 2 (dua) kapal ada komunikasi channel 12 sementara yang tengah tidak menjawab;

d. Pukul 23.00 LT ketika kapal pada posisi dibouy No. 4 dan No. 5 akan

berpapasan dengan KM. Wewah (kapal yang tengah) ada perubahan keluar haluan, sebelumnya Tersangkut telah berusaha mundur penuh tapi ± 5 menit terjadi tubrukan dibagian lambung, kemudian kapal tenggelam bagian depannya sementara anjungan masih muncul;

e. Tersangkut mengontrol ABK kapalnya dan selamat kemudian

berkumpul di anjungan lalu memberi tahu agen dan pemilik kapal. Tidak lama kemudian kapal pandu datang untuk mengevakuasi 2 (orang) dan lainnya berjaga-jaga di anjungan, dibantu kapal kecil atas perintah pemilik kapal;

Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang telah dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima dan cukup maksimal.

7. Tentang ….

` 22

7. Tentang Kesalahan dan atau Kelalaian Setelah meneliti seluruh berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), menganalisa fakta-fakta dasar dan keterangan para Tersangkut dan para Saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan, di Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, tanggal 13 dan 14 Oktober 2011, dapat dikemukakan sebagai berikut : Bahwa tubrukan KM. Wewah dan KLM. Rahmatia Sentosa, berawal dari rencana pelayaran dan lemahnya komunikasi serta pengetahuan dasar bernavigasi dan berolah gerak diperairan sempit dan terbatas, dengan karakteristik kapal yang berbeda yang akan berpapasan dialur sempit.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut diatas : a. Bahwa dalam situasi khusus, tanggung jawab masing-masing kapal

wajib bertindak mengarahkan kapalnya, memberi jalan atau bertindak menjauh hingga ruang gerak alur pelayaran cukup aman untuk dilalui;

b. Rendahnya kualitas manuver kapal sehubungan dengan navigasi/manuver yang sifatnya rutinitas, tetapi keselamatan terhadap kapalnya tidak diikuti;

c. Kondisi lainnya mengenai rutinitas, komunikasi, tidak diikutinya

prosedur berolah gerak di alur pelabuhan yang selayaknya mendapat pengaturan sebagimana dalam kepanduan bahari bahwa “kapal-kapal yang keluar mempunyai prioritas daripada yang masuk”.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Wewah dan Tersangkut Nakhoda KLM. Rahmatia Sentosa dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.

D. Putusan

Atas dasar kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

Memutuskan ….

` 23

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tubrukan KM. Wewah dengan KLM. Rahmatia Sentosa, pada tanggal 10 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, di Alur Muara Jungkat melintang bouy No. 5 pas poros Alur Sungai Kapuas disebabkan karena kegagalan bernavigasi dari kedua kapal yang saling melihat, saat akan berpapasan dialur sempit dan terbatas;

II. Menghukum :

a. Tersangkut Nakhoda KM. Wewah, Saudara Amir Matulessy, lahir 2 Juni 1972, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V Nomor 6201013076N50303, tanggal 6 Nopember 2003, dengan Peringatan;

b. Tersangkut Nakhoda KLM. Rahmatia Sentosa, Saudara Radewing,

lahir 1 Agustus 1948, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut Mualim Pelayaran Rakyat Tingkat I, Nomor D000200 tanggal 13 Maret 1993, dikeluarkan di Cirebon, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan;

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

` 24

Demikian putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 16 Nopember 2011, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

K e t u a : TTD CAPT. HARI SUHARSONO Anggota : TTD SYAFRUDDIN Anggota : TTD DIDI A., M. Eng. Anggota : TTD Ir. DWI POERWIJANTO Anggota : TTD ASRIL PASARIBU, S. H. Sekretaris : TTD NYI MARIAM USMAN, S. H.