putusan nomor hk.210 /12/v/mp.18 putusan...

35
PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA TK. BNP-7 JG YANG DITUNDA OLEH KT. PERSADA-I. JG DI PERAIRAN CENTA’AN PACITAN Pada tanggal 18 Oktober 2017, pukul 21.00 WIB, rangkaian tunda KT. Persada-I.JG, berbendera Indonesia, GT. 207, awak kapal 9 (sembilan) orang, dan TK. BNP-7.JG, berbendera Indonesia, GT. 4170, muatan Batu Bara curah sebanyak 10.026,514 MT. Tiba di Perairan Centa’an Pacitan dan mengapung dalam rangka menunggu sandar di Jetty Tersus PLTU Pacitan. Pada saat mengapung rangkaian tunda hanyut karena hempasan gelombang air laut, dan KT. Persada-I.JG berusaha menarik TK. BNP-7. JG dengan tali tunda utama, namun tali tunda putus, kemudian berusaha memasang tali tunda cadangan di atas TK. BNP-7. JG, namun ketika ditarik untuk menjauhi daerah dangkal, bolder tersebut tercabut dari geladak tongkang, sehingga TK. BNP-7. JG hanyut dan tidak terkendali, pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 WIB, TK. BNP-7. JG mengalami kandas di atas karang pada posisi : 08°-16.7’ S/111°-19’.9 T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa tongkang patah dan bocor, sehingga TK. BNP-7. JG beserta muatannya tidak dapat diselamatkan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/4/2/DN-17, tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya TK. BNP-7 JG, kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi

Upload: vukhuong

Post on 29-Apr-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA TK. BNP-7 JG YANG DITUNDA OLEH KT. PERSADA-I. JG

DI PERAIRAN CENTA’AN PACITAN

Pada tanggal 18 Oktober 2017, pukul 21.00 WIB, rangkaian tunda KT. Persada-I.JG, berbendera Indonesia, GT. 207, awak kapal 9 (sembilan) orang, dan TK. BNP-7.JG, berbendera Indonesia, GT. 4170, muatan Batu Bara curah sebanyak 10.026,514 MT. Tiba di Perairan Centa’an Pacitan dan mengapung dalam rangka menunggu sandar di Jetty Tersus PLTU Pacitan. Pada saat mengapung rangkaian tunda hanyut karena hempasan gelombang air laut, dan KT. Persada-I.JG berusaha menarik TK. BNP-7. JG dengan tali tunda utama, namun tali tunda putus, kemudian berusaha memasang tali tunda cadangan di atas TK. BNP-7. JG, namun ketika ditarik untuk menjauhi daerah dangkal, bolder tersebut tercabut dari geladak tongkang, sehingga TK. BNP-7. JG hanyut dan tidak terkendali, pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 WIB, TK. BNP-7. JG mengalami kandas di atas karang pada posisi : 08°-16.7’ S/111°-19’.9 T.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa tongkang patah dan bocor, sehingga TK. BNP-7. JG beserta muatannya tidak dapat diselamatkan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/4/2/DN-17, tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Kandasnya TK. BNP-7 JG, kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

2

Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor KL.205/04/05/UPP.Brg-2017 dibuat di Pacitan tanggal 23 Oktober 2017, oleh Nakhoda TB. Persada-I JG diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong;

2. Berita Acara Insident TK. BNP-7 JG dibuat oleh Nakhoda TB. Persada-I JG tanggal 19 Oktober 2017, di Pacitan;

3. Berita Acara Pemeriksaan Fisik Kapal dalam rangka kelengkapan data BAPP kandasnya TK. BNP-7 JG, tanggal 19 Oktober 2017, oleh Pemeriksa I, Pemeriksa II Nakhoda dan KKM TB. Persada-I JG;

4. Berita Acara Pendapat Resume Kapal Kandas TK. BNP-7 JG dibuat oleh Pemeriksa Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong, tanggal 31 Oktober 2017, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong;

5. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Pacitan, tanggal 23, 24, 27, 30 Oktober 2017, oleh Staf Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong, terhadap awak kapal TB. Persada-I JG sebagai berikut:

a. Nakhoda, Ernest William Kansil; b. Mualim II, Andhi Ahmad Nur Hidayat; c. KKM, Wahadi; d. Masinis III, Mursidi; e. Jurumudi, Yanuar Tafona’o; f. Port Captain, Benny Teguh Santoso.

6. Surat-Surat Kapal TB. Persada-I. JG terdiri dari : a. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 5267/PPm, dikeluarkan di Batam,

tanggal 16 Oktober 2013 Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam;

b. Surat Laut, nomor PK.205/6386/SL-PM/DK-13 diterbitkan di Jakarta, tanggal 30 Oktober 2013, oleh Kepala Subdit Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan Kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal nomor

Pk.401/8080/SNPP/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 21 Desember 2016, oleh Kasubdit Pencegahan Pencemaran Dan Manajemen Keselamatan Kapal Dan Perlindungan Lingkungan Di Perairan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

3

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/09/12/KSOP-TGL-17, diterbitkan di Tegal tanggal 14 Pebruari 2017, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tegal berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2018;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang nomor PK.002/2/20/KSOP.TGL-

17, diterbitkan di Tegal tanggal 27 Juli 2017, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tegal, berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017;

f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor

PK.001/09/11/KSOP.TGL-17, diterbitkan di Tegal tanggal 27 Juli 2017 oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tegal; berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2018;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) nomor 016526 dikeluarkan di

Jakarta, tanggal 26 Nopember 2013, oleh Direktur Pemasaran dean Pengembangan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), berlaku sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung nomor Register. 17655, dikeluarkan di

Jakarta, tanggal 26 Nopember 2013 oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berlaku sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018;

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin nomor Register. 17655 dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 26 Nopember 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut nomor 500/L/SDPPI/2015, tanggal 28

Pebruari 2015 berlaku sampai dengan tanggal 27 Pebruari 2020, oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika, Direktorat Operasi Sumber Daya;

k. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) nomor 013670, dikeluarkan di

Jakarta tanggal 20 Juli 2012 oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berlaku sampai dengan tanggal 15 Mei 2017;

l. Izin Radio Kapal Laut nomor 6257/L/SDPPI/2015, dikeluarkan di Jakarta

tanggal 28 November 2015, oleh Direktur Operasi Sumber Daya Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika berlaku sampai dengan tanggal 27 November 2020;

m. Sertifikat Pemeriksaan Ulang/Fire Extinguishing Instalation nomor 09/PMK/TB/VII/2017, tanggal 25 Juli 2017 berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2018 dikeluarkan di Semarang oleh CV. Tirta Buana;

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

4

n. Sertifikat Pemeriksaan Ulang/Re-Inspection Certificate nomor 16/ILR//TB/VII/2017, tanggal 25 Juli 2017 berlaku sampai dengan tanggal 24 Juli 2018, oleh Surveyor CV. Tirta Buana;

o. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum/Minimum Safe Manning

Dokument nomor PK.302/14/10/DK-17, tanggal 2 Pebruari 2017 berlaku sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2018, dikeluarkan di Jakarta oleh Kepala Sub Direktorat Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

p. Surat Persetujuan Berlayar nomor III.90/KM/62/196/X/2017, diterbitkan di Kintap tujuan Pacitan tanggal 12 Oktober 2017 oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kintap;

q. Daftar Anak Buah Kapal/Crew List dikeluarkan di Kintap tanggal 12 Oktober 2017, oleh PT. Satu Tujuh Marahai Cabang Kintap, diketahui oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kintap;

r. Surat Penyampaian Laporan Rencana Keberangkatan Kapal nomor 77/STM-KTP/OPS/X/2017, dikeluarkan di Kintap tanggal 12 Oktober 2017, oleh PT. Satu Tujuh Marahai Cabang Kintap, diketahui oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kintap;

s. Laporan Kedatangan/Keberangkatan Kapal di buat di Kintap oleh Nakhoda TB. Persada-I JG;

t. Cargo Manifest dibuat di Asam-asam tanggal 10 Oktobetr 2017, oleh PT. Satu Tujuh Marahai;

u. Surat Pernyataan sanggup menghadirkan dan memfasilitasi seluruh ABK dan Nakhoda untuk dimintai keterangan oleh Syahbandar atau Mahkamah Pelayaran, dibuat oleh Port Captain Benny Teguh Santoso, tanggal 27 Oktober 2017 di Jakarta, dan diketahui oleh Perwakilan Management, Torang Hadianto.

7. Surat-surat Kapal BG. BNP-7. JG terdiri dari :

a. Surat Laut nomor PK.305/4600/SL-PK/DK-14 diterbitkan di Jakarta tanggal 9 September 2014, oleh Kepala Subdit Pengukuran Pendaftaran Dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969) nomor 6103, dikeluarkan di Batam tanggal 29 Agustus 2014, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/29/17/KSOP/BJM-2017, diterbitkan di Banjarmasin tanggal 14 Pebruari 2017 berlaku sampai dengan tanggal 12 Pebruari 2018, oleh Kabid

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

5

Status Hukum Dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kerlas I Banjarmasin;

d. Sertifikat Klasifikasi Lambung nomor Register 19353 dikeluarkan di Jakarta tanggal 17 Nopember 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

e. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) nomor 018871 dikeluarkan di Jakarta tanggal 17 Nopember 2014 berlaku sampai dengan tanggal 23 Juli 2019, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Surat Persetujuan Berlayar nomor III/90/KM.62/197/X/2017, diterbitkan di Kintap tanggal 12 Oktober 2017, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kintap;

8. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal TB. Persada–I. JG, terdiri dari :

a. ANT III Manajemen , nomor 6200012796M30217, tahun 2017, atas nama

Ernest Wiliam Kansil, diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 Maret 2017;

b. ANT III, nomor 6201505819N30517, tahun 2017, tahun 2017, atas nama Fery Anta Yuniarto diterbitkan di Jakarta, tanggal 17 Juni 2017;

c. ANT IV, nomor 0211507462N40616, tahun 2016 atas nama Ahmad Nur Hidayat, diterbitkan di Jakarta, tanggal 30 Nopember 2016;

d. ATT III Manajemen nomor 6200040523S30316, tahun 2016 atas nama Wahadi, diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 Desember 2016;

e. ATT IV Manajemen, nomor 62000502741S40317, tahun 2017 atas nama

Bambang Subekti diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Januari 2017 ;

f. ATT IV nomor 6200597340T40617, tahun 2017 atas nama Mursidi

diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Pebruari 2017 ;

g. ANT V Manajemen nomor 6201116614M50216, tahun 2016 atas nama

Yanuar Tafona’o diterbitkan di Jakarta, tanggal 27 Desember 2016 ;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal. TB. PERSADA-I. JG

Nama : Persada-I. JG Jenis : Tug Boat

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

6

Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia/YDB 4466 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2013/ di Batam /Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 207/ NT.63 Tanda selar : GT. 207 No.5267/PPm Tenaga Penggerak Utama : Mesin Yanmar 6 YRI7P-GV,4 Tak Kerja

Tunggal Tenaga, Efektif 2 x 1001 HP Ukuran Pokok Panjang : 24.97 Meter Lebar : 8.20 Meter Dalam : 4.00 Meter Pemilik : PT. Borneo Nusa Persada Nakhoda : Ernest Wiliam Kansil Awak Kapal : 9 (Sembilan) orang termasuk Nakhoda

TK. BNP-7 JG

Nama : BNP-7 JG Jenis : Barge Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia/- Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2014/di Batam/Baja Isi kotor / Isi bersih : GT.4170/NT.1251 Tanda selar : GT.4170 No.6103/PPm Tenaga Penggerak Utama : - Ukuran Pokok Panjang : 96.56 Meter Lebar : 29.26 Meter Dalam : 5.49 Meter Pemilik : PT. Borneo Nusa Persada

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 18 Oktober 2017, lebih kurang pukul 21.00 WIB rangkaian tunda KT. Persada-I. JG, berbendera Indonesia GT. 207, Awak Kapal 9 (sembilan) orang, dan TK. BNP-7. JG berbendera Indonesia, GT. 4170, muatan Batu Bara curah 10.026,514 M/T. tiba di Perairan Centa’an Pacitan, dalam rangka bongkar muatan Batu Bara di Jetty Tersus PLTU Pacitan;

b. Pada saat menunggu antrian untuk sandar, Nakhoda memutuskan untuk berlabuh jangkar di Perairan Centaan Pacitan, namun ketika dalam persiapan untuk berlabuh jangkar tali tunda putus sebagai akibat dari hentakan gelombang air laut;

c. Atas kejadian tersebut Nakhoda mengambil keputusan untuk memasang tali tunda kedua atau cadangan dengan cara mengikatkan ke Bolder Tongkang, dan pada saat itu TK. BNP-7 JG semakin hanyut mendekati daerah pantai karena terdorong oleh ombak dan gelombang yang kuat;

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

7

d. Ketika KT. Persada-I JG berusaha untuk menarik TK. BNP-7 JG, Bolder

tempat mengikat tali tunda cadangan tercabut dari geladak tongkang, sehingga rangkaian tunda terpisah dari TK. BNP-7 JG dalam kondisi tidak terkendali dan semakin hanyut ke arah daratan, serta akhirnya pada lebih kurang pukul 02.00 WIB TK. BNP-7 JG kandas di atas karang pada posisi 18⁰-16’.7 S/111⁰-19’.9 T;

e. Akibat dari peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka,

tetapi terdapat kerugian harta benda berupa TK. BNP-7 JG kandas dan bocor, sehingga tongkang beserta muatannya tidak dapat diselamatkan.

3. Dalam peristiwa kandasnya TK. BNP-7 JG pada tanggal 19 Oktober 2017, pukul 02.00 WIB, di Pantai Centa’an Pacitan, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Para Saksi sebagai berikut : a. Tersangkut, Nakhoda : Ernest William Kansil

Para Saksi :

1. Mualim II : Andhi Ahmad Nur Hidayat

2. KKM : Wahadi

3. Masinis III : Mursidi

4. Jurumudi : Yanuar Tafona’o

b. Para Saksi lainnya :

1. Port Captain : Benny Teguh Santoso 2. Agen Kapal PT.Bahtera Adhiguna : Eko Budiono 3. Pembuat BAPP : Setia Indarto, ST 4. Penanda Tangan Klas Lambung/

Surveyor BKI : Firmansyah Putra

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan kapal Kandasnya TK. BNP-7 JG pada tanggal 19 Oktober 2017, lebih kurang pukul 02.00 WIB, di Pantai Centa’an Pacitan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke-I, pada hari Rabu dan Kamis tanggal 28 Pebruari dan tanggal 1 Maret 2018 di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke-II, pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2018, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta.

Sidang dilaksanakan tanpa dihadiri oleh Tersangkut Nakhoda (In absensia), dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dari Syahbandar adalah sebagai berikut :

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

8

1. Tersangkut Nakhoda, Ernest William Kansil, tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh Nakhoda tanggal 27 Pebruari 2018 di Tanjung Balai Karimun, tidak dapat menghadiri Sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan serta tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, dan pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Maluku Tanggal : 23 Maret 1963 Agama : Kristen Alamat : Jl Lupus Bukit Meral Rt.002/Rw003 Kel. Meral Kota,Kec.

Meral Kab, Karimun Kep. Riau Pendidikan Umum : SMP tahun 1980 di Makassar Teknis : ANT-III tahun 2010 di Jakarta Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP b. Tersangkut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Tersangkut menjabat selaku Nakhoda di atas KT. Persada-I JG sejak

tanggal 24 Juli 2017, dan pada saat kejadian kandasnya TK. BNP-7 JG adalah merupakan pelayaran yang kedua kalinya dalam menakhodai rangkaian tunda memasuki Tersus PLTU Pacitan;

d. Tersangkut mengemban tugas jaga laut 08.00 – 12.00 dan 20.00 – 24.00. Pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 20.00 WIB melakukan serah terima jaga dari Mualim I dan melanjutkan dinas jaga laut di anjungan bersama Juru Mudi Jaga Saudara Yanuar, pada saat itu keadaan cuaca cukup buruk dengan kecepatan angin antara 10 – 15 knots dengan gelombang belum terlalu tinggi;

e. Lebih kurang pukul 21.00 WIB pada saat posisi kapal dalam jarak lebih kurang 2 NM dari Buoy terluar Tersus PLTU Pacitan, Tersangkut memerintahkan seluruh Anak Buah Kapal (ABK) untuk siap siaga memendekkan tali tunda dari 280 meter menjadi lebih kurang antara 80 meter sampai dengan 100 meter, selanjutnya Tersangkut mengolah gerak KT. Persada-I JG dalam rangka memendekkan tali tunda, dan merapatkan KT. Persada-I JG pada TK. BNP-7, kemudian memerintahkan Mualim II bersama 2 orang Juru Mudi untuk berpindah

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

9

ke atas TK. BNP-7 JG dalam rangka mempersiapkan mesin jangkar untuk melabuhkan jangkar tongkang;

f. Setelah Tersangkut memeriksa kesiapan tali tunda Tersangkut

mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk menarik TK. BNP-7 JG dengan haluan mencari arah angin dan ombak. Pada lebih kurang pukul 22.50 WIB. Keadaan cuaca bertambah buruk dengan tinggi gelombang antara 4 – 5 meter dan kecepatan angin antara 20 – 25 knots, dan ketika haluan TK. BNP-7 JG mendapat hantaman gelombang yang datang lebih tinggi, mengakibatkan tali tunda putus dan tongkang hanyut karena dorongan gelombang beserta arus;

g. Paska tali tunda putus Tersangkut segera mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk mendekati TK. BNP-7 JG dan memerintahkan ABK yang berada diatas tongkang untuk memasang tali tunda cadangan/darurat pada Bolder haluan sebelah kiri, kemudian Tersangkut mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk menarik TK. BNP-7 JG ketempat yang aman, tetapi lebih kurang 30 menit kemudian Bolder tempat mengikat tali tunda darurat tercabut dari geladak tongkang, sehingga TK. BNP-7 JG hanyut kembali sebagai akibat hempasan ombak dan gelombang ke arah pantai;

h. Selanjutnya Tersangkut mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk mendekati TK. BNP-7 JG dengan maksud untuk memasang tali tunda darurat lagi, pada saat itu Tersangkut melalui layar Radar memantau jarak TK. BNP-7 JG lebih kurang sejauh 0,5 Nm dari tebing pantai, dan pada saat itu kondisi gelombang semakin tinggi dan menghempas TK. BNP-7 JG semakin kuat;

i. Ketika KT. Persada-I JG berhasil mendekati TK. BNP-7 JG, Tersangkut

mengalami kesulitan dalam mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk merapat dan memasang tali ke TK. BNP-7 JG karena kedalaman perairan ditempat tersebut lebih kurang 5 meter dan keadaan gelombang semakin tinggi dengan hempasan yang kuat, sehingga KT. Persada-I JG sulit untuk diolah gerak;

j. Tersangkut mengambil keputusan untuk tetap mengolah gerak KT. Persada-I JG dengan cara menjaga jarak yang aman terhadap TK. BNP-7 JG sambil menunggu keadaan cuaca reda dengan maksud menolong ABK yang berada di atas TK. BNP-7 JG. Pada tanggal 19 Oktober 2017 lebih kurang pukul 02.00 WIB Mualim II yang berada diatas TK. BNP-7 JG, melalui Radio melaporkan bahwa TK. BNP-7 JG dalam keadaan kandas;

k. Ketika rangkaian tunda tiba di perairan Centa’an Pacitan, Tersangkut mengambil keputusan untuk berusaha melabuhkan jangkar TK. BNP-7 JG dan tidak memilih untuk melakukan mengapung dengan kondisi tali tunda sepenuhnya (long towing) dengan pertimbangan untuk

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

10

menghemat bahan bakar berhubung waktu menunggu untuk sandar belum pasti;

l. Untuk kelengkapan menunda Tongkang pada saat olah gerak

digunakan tali tunda utama dengan ukuran 12 inchi dan tali tunda

cadangan dengan ukuran 10 inchi, yang masing-masing dengan

panjang antara 90-100 meter dan dalam keadaan baik;

m. Dalam rangka bertahan pada situasi cuaca buruk pada saat kejadian,

Tersangkut merencanakan untuk melabuhkan jangkar TK. BNP-7 JG

terlebih dahulu, kemudian berusaha menahannya dengan tarikan tali

tunda sampai dengan posisi jangkar tongkang benar-benar menahan

beban tongkang dan menggigit pada dasar laut, dan baru

menyandarkan KT. Persada-I JG pada TK. BNP-7 JG sambil berjaga-

jaga, namun rencana tersebut tidak terlaksana karena pada saat

proses berlabuh jangkar tali tunda utama putus, dan ketika digantikan

dengan tali tunda cadangan Bolder tempat mengikat tali pada

tongkang tercabut atau jebol, sehingga TK. BNP-7 JG hanyut karena

dorongan angin dan gelombang ke arah daratan, dan pada tanggal 19

Oktober 2017, pukul 02.00 WIB Tongkang kandas pada posisi 08⁰-

16’.7 S/111⁰-19’.9 T.

n. ABK yang diperintahkan oleh Tersangkut untuk bertugas berlabuh

jangkar pada TK. BNP-7 JG, semua diharuskan untuk menggunakan

baju renang (life jacket), helm, dan sepatu keamanan (safety shoes).

o. Pukul 04.00 WIB upaya penyelamatan 3 ABK yang berada di atas TK.

BNP-7 JG oleh KT. Persada-I JG dihentikan berhubung situasi tidak

memungkinkan, dan KT. Persada-I JG menjauh dari lokasi kandasnya

TK. BNP-7 JG, sedangkan upaya penyelamatan dilanjutkan dengan

kapal nelayan;

p. Pukul 06.00 WIB Tersangkut melihat lambung TK. BNP-7 JG dalam

keadaan terendam air dan side board pada sisi kanan roboh serta

muatan Batu Bara tumpah ke laut. Pukul 11.20 WIB ketiga ABK yang

berada di atas TK. BNP-7 Jg berhasil di evakuasi oleh kapal nelayan.

2. Saksi Mualim II, Saudara Andhi Ahmad Nur Hidayat, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh Mualim II tanggal 25 Pebruari 2018 di Batulicin dan Surat Panggilan ke II tanggal 12 Maret 2018 tidak bisa menghadiri sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan dan

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

11

tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, dan pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Batulicin Tanggal : 28 Nopember 1997 Agama : Islam Alamat : Jl. Pasar Lama Al Ikhlas Rt.003/Rw.001 Kel. Batulicin,

Kec. Batulicin Kab.Tanah Bumbu Prop. Kalimantan Selatan.

Pendidikan Umum : SMP tahun 2012 Teknis : ANT-IV tahun 2016 di BP2IP Barombong Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 19 Oktober 2017, pukul

02.00 WIB terjadi peristiwa kandasnya TK. BNP-7 JG yang ditunda oleh KT. Persada-I JG di Pantai Centa’an Pacitan, pada saat itu Saksi mengalami sendiri, sedang ditugaskan oleh Nakhoda untuk naik ke TK. BNP-7 JG bersama dengan 2 (dua) orang Juru Mudi lainnya dalam rangka mempersiapkan jangkar;

d. Pada tanggal 18 Oktober 2017, pukul 21.00 WIB, kapal tiba di Perairan

Centa’an Pacitan, pada saat itu Saksi berada di buritan membantu untuk memendekkan tali tunda, setelah tali tunda dipendekkan dari 280 meter menjadi lebih kurang 80 meter maka Nakhoda mulai mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk merapat ke TK. BNP-7 JG dalam rangka memindahkan Saksi dan kedua orang Juru Mudi ke TK. BNP-7 JG yang ditugaskan untuk mempersiapkan jangkar;

e. pukul 22.00 WIB, Saksi dan 2 (dua) orang Juru Mudi lainnya ditugaskan

ke TK. BNP-7 JG dengan perlengkapan keamanan berupa helem, baju

renang, sepatu keselamatan (safety shoes) dan Radio Genggam

(Handy Talky), dalam rangka mempersiapkan mesin jangkar di

Tongkang untuk berlabuh jangkar, setelah Saksi berada di atas

Tongkang, selanjutnya KT. Persada-I JG berolayh gerak ke depan

Tongkang untuk menarik dan mempertahankan posisi Tongkang agar

tidak hanyut, ketika Saksi membuka pintu rumah jangkar mendadak

tali tunda putus karena hempasan ombak besar pada bagian haluan

Tongkang;

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

12

f. Saksi melihat KT. Persada-I JG bergerak kearah TK. BNP-7 JG untuk

mengirim tali cadangan dan setelah tali diterima, Saksi dibantu dua

orang Juru Mudi mengikat tali tersebut ke Bolder pada haluan sebelah

kiri, selanjutnya Saksi masuk kerumah jangkar untuk memasang dan

menjalankan mesin jangkar, tetapi sebelum mesin jangkar dihidupkan

tiba-tiba tongkang dihempas oleh gelombang yang lebih besar, air laut

naik ke atas Tongkang dari arah haluan dan sebagian masuk ke rumah

jangkar, Saksi keluar dari rumah jangkar untuk menyelamatkan diri

karena rumah jangkar terendam air laut, dan ketika Saksi berada di

atas geladak Tongkang melihat Bolder tempat mengikat tali cadangan

sudah jebol atau tercabut dari geladak Tongkang;

g. Kemudian Saksi dan 2 (dua) orang Jurumudi tersebut berlindung di

balik pagar geladak (side board) pada haluan depan, karena HT sudah

terkena air laut maka untuk komunikasi ke KT. Persada-I JG

mengalami gangguan, sehingga Saksi tidak dapat melaporkan

mengenai posisi dan kondisi Tongkang, namun secara terputus-putus

masih dapat berkomunikasi, Nakhoda meminta posisi Tongkang tetapi

karena suasana begitu gelap maka tidak dapat melapokannya, Saksi

menyarankan agar Nakhoda mengarahkan lampu sorot ke beberapa

arah agar Saksi dapat memberikan isyarat mengenai arah Tongkang,

setelah Nakhoda mengetahui posisi Tongkang kemudian Nakhoda

mencoba untuk berolah gerak mendekati Tongkang tetapi karena daya

tampak terbatas gelombang air laut tinggi dan cuaca buruk yang dapat

membahayakan keselamatan KT. Persada-I JG. Saat itu Saksi melihat

Kapal Tunda tersebut tetap berolah gerak dengan bertahan pada jarak

yang aman terhadap TK. BNP-7 JG;

h. Saksi memerintahkan kepada 2 (dua) Jurumudi untuk menghidupkan

mesin jangkar, tetapi tidak dapat dihidupkan karena mesin jangkar

terendam air, sehingga Saksi tidak dapat melakukan tindakan berlabuh

jangkar, selanjutnya Saksi bersama 2 (dua) Jurumudi berlindung

dibalik pagar geladak (side board) haluan sebelah kiri, dalam rangka

berlindung dari serpihan ombak, yang berulang-ulang naik di atas

Tongkang;

i. Beberapa saat kemudian Saksi merasakan Tongkang kandas dengan

posisi haluan menghadap ke daratan dan karena hempasan ombak

yang berulang-ulang haluan Tongkang berubah kearah laut

menghadap arah ombak dan gelombang, sehingga Saksi bersama dua

orang Jurumudi Jaga lainnya pindah tempat berlindung pada pagar

geladak (side board) buritan sebelah kiri;

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

13

j. Tanggal 19 Oktober 2017 pukul 11.20 WIB Saksi dan kedua orang Juru

Mudi berhasil dievakuasi dengan dibantu nelayan setempat dan dibawa

ke perkampungan nelayan karena kapal nelayan tidak berani mendekat

ke TB. Persada-I. JG, yang di ombang-ambingkan ombak dan sangat

beresiko tinggi terhadap keselamatan kapal. Setelah KT. BNP-7 JG

sandar di Jetty PLTU, Saksi dibawa ke atas kapal;

k. Tugas dan tanggung jawab Saksi sebagai Mualim II di KT. Persada-I.

JG adalah menjaga dan merawat alat-alat navigasi, perlengkapan

keselamatan dan obat-obatan kemudian melaporkan kepada Nakhoda,

untuk tugas jaga laut adalah jam 12.00 sampai 16.00 dan pukul 00.00

sampai 04.00 bersama Juru Mudi Saudara Mastur Nainggolan.

Pelayaran ini merupakan yang kedua kali masuk ke Pelabuhan PLTU

Pacitan dan baru kali ini mengalami cuaca buruk;

l. Saksi pada tanggal 18 Oktober 2017 sudah mengetahui prakiraan

cuaca dari BMKG melalui Jejaring Sosial yang memberitahukan bahwa

gelombang 2,5 – 3,0 meter dan Saksi telah menginformasikan kepada

Nakhoda dengan maksud untukbahan pertimbangan mengolah gerak

kapal pada saat tiba di pelabuhan tujuan;

m. Saksi terakhir kali menggunakan Mesin jangkar dan jangkar pada saat

kegiatan pemuatan batu bara di pelabuhan muat untuk berlabuh

jangkar, dan semuanya berfungsi dengan baik.

3. Saksi KKM, Saudara Wahadi tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan

Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh KKM Saudara Wahadi tanggal 25 Pebruari 2018 di Batulicin dan Surat Panggilan ke II tanggal 12 Maret 2018 yaitu tidak bisa menghadiri sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan dan tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, dan pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Magelang Tanggal : 16 Oktober 1970 Agama : Islam

Alamat : Dusun Tegalsari Rt.020/Rw.010 Kel. Jambewangi Kec.Secang Kab. Magelang

Pendidikan Umum : STM YPT tahun 1991 di Magelang Teknis : ATT-III tahun 1999 di AKPELNI

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

14

Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi bertanggung jawab terhadap perawatan permesinan kapal dan perlistrikan untuk memastikan dalam kondisi baik, mengawasi pemakaian dan permintaan suku cadang (spare part), mengadakan perawatan lampu-lampu, dan pipa-pipa di kamar mesin yang semuanya dalam keadaan baik. Kapal digerakkan oleh 2 (dua) unit mesin Diesel merek Yanmar 6 RYIJP-GV, dengan daya 2 x 1001 HP, 4 Tak Kerja Tunggal, pada putaran 1500 Rpm;

d. Saksi dinas jaga laut pada pukul 08.00 – 12.00 dan 20.00 – 24.00,

dalam menjalankan dinas jaga tidak didampingi oleh Juru Minyak atau ABK lainnya. Pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 20.00 Saksi turun ke kamar mesin untuk serah terima tugas jaga dengan Masinis I, dan Saksi memastikan saat timbang terima dinas jaga kondisi mesin bekerja dengan baik;

e. Lebih kurang pukul 22.50 WIB Saksi mendengar suara keras,

kemudian Saksi keluar menuju buritan dan mengetahui tali tunda sudah putus, selanjutnya Saksi membantu menyiapkan tali cadangan dan beberapa saat kemudian Saksi mengetahui kalau bolder pada Tongkang tercabut;

f. Selanjutnya Saksi membantu menarik tali cadangan kembali ke kapal

tunda dan setelah seluruh tali tunda cadangan naik di atas geladak buritan, KT. Persada-I JG berolah gerak mendekati TK. BNP-7 JG, tetapi karena cuaca buruk maka kapal tunda menjaga jarak aman terhadap Tongkang. Pada tanggal 19 Oktober 2017 lebih kurang pukul 02.00 WIB Saksi mendengar kabar bahwa Tongkang sudah kandas, mesin jangkar pada kapal tunda dan kapal tongkang dalam kondisi baik.

4. Saksi Masinis III, Saudara Mursidi tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan

Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh Masinis III Saudara Wahadi tanggal 25 Pebruari 2018 di Batulicin dan Surat Panggilan ke II tanggal 12 Maret 2018 yaitu tidak bisa menghadiri sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan dan tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, dan pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sulawesi Selatan Tanggal : 11 Agustus 1976 Agama : Islam

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

15

Alamat :Jln. Kalamesue Rt.001/Rw.001 Kel. Bara Batu Kec.Lebakkang Kab.Pangkajene, Sulawesi Selatan

Pendidikan Umum : SMA tahun 1996 di Sulawesi Selatan Teknis : ATT-IV tahun 2017 di P2IP Barombong Makassar Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; c. Saksi bertanggung jawab terhadap perawatan permesinan kapal dan

perlistrikan untuk memastikan dalam keadaan baik, mengadakan perawatan lampu-lampu, pipa-pipa di kamar mesin dalam keadaan baik. Dinas jaga laut 12.00 sampai 16.00 dan 24.00 sampai 04.00 sendiri;

d. Pada tanggal 18 Oktober 2017, pukul 24.00 WIB Saksi serah terima jaga dengan KKM kemudian Saksi memeriksa permesinan untuk memastikan bahwa pada saat itu mesin bekerja dengan baik;

e. Kemudian ada pemberitahuan dari Mualim I bahwa kondisi tongkang sedang bermasalah dan Saksi diminta untuk stand by mesin, setelah timbang terima dinas jaga, Saksi melihat KKM menuju ke anjungan, lebih kurang pukul 02.00 WIB, Mualim I memberitahukan bahwa keadaan tongkang sudah kandas;

5. Saksi Jurumudi Saudara Yanuar Tafona’o tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh Jurumudi Saudara Yanuar Tafonao tanggal 25 Pebruari 2018 di Batulicin dan Surat Panggilan ke II tanggal 12 Maret 2018 yaitu tidak bisa menghadiri sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan dan tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Doli-Doli Tanggal : 23 Januari 1990 Agama : Kristen Alamat : Jl. Komplek Persada Raya III No.84 Rt.024/Rw.003 Desa

Handil Bakti Kec. Alalak Kab. Barito Kuala , Kal-Sel. Pendidikan Umum : SMA tahun 2008 di Banjarmasin Teknis : ANT-V tahun tahun 2013 di Jakarta

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

16

Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; c. Saksi membenarkan pada tanggal 19 Oktober 2017, pukul 02.00 WIB,

adanya peristiwa TK. BNP-7. JG yang ditunda oleh KT. Persada-I. JG

kandas di Pantai Centa’an- Pacitan, saat itu Saksi mengalami sendiri

dan Saksi sebagai Juru Mudi yang ditugaskan ke TK. BNP-7. JG

bersama dengan Mualim II dan seorang Jurumudi lainnya;

d. Pada tanggal 18 Oktober 2017, pukul 20.00 WIB, Saksi serah terima

jaga dalam kondisi cuaca buruk, lebih kurang 8 jam sebelum kapal tiba

di Pacitan cuaca sudah berombak dan beralun dan kondisinya semakin

besar saat mendekati perairan Pelabuhan PLTU. Pukul 21.00 WIB Saksi

tidak melayani kemudi lagi karena diperintahkan Nakhoda untuk

membantu memendekan tali tunda di buritan, setelah tali tunda

dipendekan dari 280 meter menjadi lebih kurang 80 meter maka

Nakhoda mulai melakukan olah gerak;

e. Pukul 22.00 WIB, Nakhoda menugaskan 3 orang ABK yaitu Mualim II

dan 2 (dua) orang Juru Mudi termasuk salah satunya Saksi ke TK.

BNP-7. JG dengan tujuan untuk menghidupkan mesin jangkar di

Tongkang dan berlabuh jangkar, pada saat Saksi dan kedua orang ABK

lainnya membuka pintu rumah jangkar tiba-tiba tali tunda putus pada

bagian lebih kurang 2 meter dari buritan kapal, beberapa saat

kemudian setelah KT. Persada-I JG mendekat ke TK. BNP-7 JG Saksi

melihat Mualim I mengirim tali cadangan ke Tongkang, dan setelah tali

diterima, Mualim II memerintahkan Saksi untuk mengikat ke Bolder

haluan sebelah kiri kemudian Saksi bersama 2 ABK lainnya ke rumah

jangkar untuk mempersiapkan mesin jangkar;

f. Pada saat memasang battery untuk menghidupkan mesin jangkar tiba-

tiba Tongkang dihempas gelombang besar yang mengakibatkan air

laut naik ke atas geladak Tongkang dan sebagian air laut masuk ke

dalam rumah jangkar, Saksi bersama 2 ABK lainnya segera ke luar

dari rumah jangkar untuk menyelamatkan diri, pada saat berada di

geladak Tongkang Saksi melihat Bolder tempat mengikat tali tunda

cadangan sudah tidak ada lagi atau tercabut dari geladak Tongkang;

g. Selanjutnya Saksi bersama Mualim II dan Juru Mudi lainnya berlindung

dibalik pagar geladak (side board) pada haluan dalam rangka untuk

berlindung dari serpihan ombak yang naik sampai di atas geladak

Tongkang, Saksi melihat Mualim II berkomunikasi dengan Nakhoda di

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

17

KT. Persada-I JG dengan menggunakan Radio Genggam (HT) untuk

melaporkan posisi TK. BNP-7 JG, dan beberapa saat kemudian KT.

Persada-I JG terlihat bergerak mendekati TK. BNP-7 JG dengan

mengarahkan lampu sorot ke arah Tongkang. Karena cuaca buruk KT.

Persada-I JG tidak berani merapat ke Tongkang, dan hanya bertahan

pada jarakyang aman;

h. Saksi dan Jurumudi lainnya diperintahkan oleh Mualim II untuk

menghidupkan mesin jangkar, tetapi ketika masuk kerumah jangkar

melihat mesin jangkar dalam keadaan terendam air laut, sehingga

mesin jangkar tidak dapat dihidupkan, selanjutnya Saksi bersama

Jurumudi lainnya kembali naik ke atas geladak Tongkang, dan

beberapa saat kemudian Saksi merasakan TK. BNP-7 JG kandas

dengan haluan menghadap ke daratan dan lambung kirinya

membentur tebing karang. Setelah Tongkang kandas Saksi bersama

Mualim II dan Jurumudi lainnya berlindung di balik pagar geladak (side

board) pada haluan sebelah kiri;

i. Setelah berkali-kali Tongkang mendapat hempasan ombak, haluan

Tongkang berputar menghadap ke arah laut, dan karena posisinya

merasa tidak aman maka Saksi bersama Mualim II dan Jurumudi

lainnya berpindah tempat untuk berlindung dengan pindah ke bagian

buritan yang lebih aman sambil menunggu pertolongan untuk turun

dari Tongkang;

j. Berhubung KT. Persada-I JG tidak dapat merapat ke Tongkang untuk

menyelamatkan ketiga ABK yang berada di atasnya, maka pada

tanggal 19 Oktober 2017, pukul 11.20 WIB ketiga ABK baru dapat

dievakuasi oleh kapal nelayan, dan berhubung kapal nelayan tersebut

tidak dapat merapat ke TK. Persada- JG karena cuaca buruk, maka

Saksi bersama kedua korban dibawa ke perkampungan nelayan;

k. Bagi Saksi merupakan pelayaran yang ketiga kalinya memasuki

Pelabuhan PLTU Pacitan dengan kapal yang sama, dan pada pelayaran

yang pertama kapal mengalami cuaca buruk sehingga TK. BNP-7 JG

yang sedang berlabuh jangkar pada waktu itu larat dan hanyut karena

rantai jangkar putus, namun Tongkang dapat diselamatkan oleh KT.

Persada-I JG;

l. Saksi sudah sering melayani pemasangan tali tunda, dan tali tunda yang

putus pada saat kejadian adalah berukuran 12 inchi yang dalam

keadaan bagus serta tidak ada sambungan, sedangkan mesin jangkar

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

18

dan jangkar Tongkang terakhir digunakan di pelabuhan muat yang

dapat digunakan dengan baik;

m. Pernah Nakhoda meminta masukan kepada Saksi tentang kondisi

perairan di Pacitan dan Saksi memberi saran tidak perlu pendek tali

sebaiknya Tug Boat dan Tongkang dibiarkan mengapung dengan stan

by mesin, karena dikhawatirkan jangkar Tongkang tidak kuat seperti

waktu lalu sehingga jangkar putus dan Tongkang hanyut.

6. Saksi Port Captain, Saudara Benny Teguh Santoso tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal pertama dan kedua, sesuai surat yang dibuat oleh Port Captain Saudara Benny Teguh Santoso tanggal 25 Pebruari 2018 di Batulicin, tidak bisa menghadiri sidang dikarenakan tidak ada perintah dari Perusahaan dan tidak ada biaya transportasi maupun akomodasi, pada sidang ke II tanggal 14 Maret 2018, tidak hadir tanpa keterangan. Oleh karenanya keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 26 Juli 1967 Agama : Islam Alamat : Jl. Semangka II Rt.005/Rw.007 Kel. Jatipulo Kec.

Palmerah, Jakarta Barat Pendidikan Umum : Tidak diketahui dalam BAPP Teknis : Tidak diketahui dalam BAPP Pengalaman berlayar : tidak diketahui dalam BAPP b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; c. Saksi membenarkan pada tanggal 19 Oktober 2017, pukul 02.00 WIB,

adanya peristiwa TK. BNP-7. JG yang ditunda oleh KT. Persada-I. JG

kandas di Pantai Centa’an Pacitan, Pukul 02.00 WIB Saksi dihibungi

oleh Mualim I Saudara Ferry Anta Yunianto melalui telepon genggam

yang melaporkan bahwa TK. BNP-7 JG kandas dengan kondisi lambung

kiri Tongkang menempel pada tebing karang dan untuk sementara

tidak dapat dilakukan upaya penyelamatan;

d. Saksi mengetahui bahwa tanggal pada 12 Oktober 2017, KT. Persada-

I. JG yang menarik TK. BNP 7 JG berangkat dari Asam- asam dengan

tujuan PLTU Pacitan. Pada tanggal 18 Oktober 2017, sekitar pukul

06.00 WIB Nakhoda melaporkan kepada Saksi melalui pesan singkat

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

19

bahwa kapal diperkirakan tiba di Pacitan pukul 19.00 WIB selanjutnya

pukul 23.00 WIB Saksi menghubungi Nakhoda melalui telepon

genggam (hand phone) dan Nakhoda melaporkan bahwa kapal

sedang mengalami cuaca buruk sehingga tali tunda putus, kemudian

Saksi memerintahkan Nakhoda untuk upaya penyelamatan serta

segera melaporkan kepada Keagenan di Pacitan;

e. Saksi menelpon Agen di Pacitan PT. Bahtera Adhiguna yaitu Saudara

Eko Budiono untuk memonitor dan melaporkan kepada Saksi tentang

perkembangan kapal. Pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 01.00 WIB,

Saksi menghubungi Nakhoda untuk mengetahui perkembangan situasi

kapal, Nakhoda menginformasikan bahwa sedang berupaya untuk

mengirim tali cadangan yang kedua kalinya ke Tongkang, berhubung

tali cadangan pertama yang telah terpasang pada Bolder lepas

dikarenakan Bolder tempat mengikat tali tunda tercabut dari geladak

Tongkang ;

f. Pukul 02.00 WIB, Mualim I Saudara Ferry Ananta Yunianto

melaporkan melalui telepon genggam bahwa TK. BNP-7 JG sudah

kandas, dengan kondisi lambung kiri menempel pada tebing karang

dan sementara tidak dapat ditarik, Saksi mengintruksikan untuk tetap

berupaya menarik Tongkang dan mengevakuasi ABK yang masih

berada diatas Tongkang;

g. Tanggal 19 Oktober 2017 pukul 11.340 WIB, Mualim I melaporkan

bahwa ABK yang berada diatas Tongkang berhasil dievakuasi dengan

kapal nelayan karena Kapal Tunda tidak dapat merapat, selanjutnya

Saksi menginstruksikan kepada Nakhoda untuk memastikan bahwa

Tongkang benar- benar sudah kandas serta tetap memantau kodisi

Tongkang;

h. Beberapa saat kemudian Nakhoda menginformasikan bahwa Tongkang

sudah dalam kondisi kandas diatas batu karang dengan kondisi pagar

geladak (side board) haluan dan buritan roboh, sehingga muatan

tumpah ke laut serta plat lambung kanan robek dan bocor;

i. Tugas dan tanggung jawab Saksi sebagai Port Captain di perusahaan

adalah mengawasi untuk kegiatan pengapalan muatan (shipment),

pengoperasian kapal, dan pembinaan terhadap Nakhoda dan ABK

kapal, Saksi mulai bertugas di perusahaan sejak tanggal 9 Mei 2016;

j. Saksi memberi keterangan bahwa tali tunda yang digunakan berukuran

diameter 12 inchi masih dalam kondisi baru karena dibeli sekitar bulan

juni 2017. Saksi menambahkan juga bahwa sebagai tanggung jawab

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

20

pemilik terhadap pengoperasian kapal nya, sudah memenuhi

ketentuan Asuransi;

7. Saksi Agen Kapal PT. Bahtera Adhiguna Pacitan, Saudara Eko Budiono hadir

dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Banyuwangi

Tanggal : 1 Januari 1970 Agama : Islam Alamat : Jl. Dusun Mojo Rt.01/Rw.05 Desa Wiroyo Kec.Ngadirojo

Kab.Pacitan Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD tahun 1983 di Banyuwangi; 2) SMP tahun 1986 di Banyuwangi; 3) SMK tahun 1989 di Banyuwangi. Teknis : - Pengalaman bekerja: PT. Adhiguna Putera, Kepala Cabang tahun 2015 s/d sekarang. b. Mengetahui kejadian kandasnya TK. BNP-7.JG berdasarkan informasi

melalui telpon dari Port Captain PT. Borneo Nusa Persada pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 ketika sedang berada di kantor, yang menginformasikan bahwa KT. BNP-7 JG sudah kandas di sebelah Barat Jetty PLTU dan memohon kepada Saksi untuk membantu evakuasi ABK yang berada di Tongkang;

c. Setelah itu Saksi menuju lokasi melalui jalan darat, dan ketika Saksi tiba di dekat lokasi kandasnya TK. BNP-7 JG pada sisi daratan melihat gelombang sangat besar dan kapal masih dapat terlihat karena adanya sinar terang dari tambak udang yang tidak jauh dari lokasi kejadian, mengingat tidak dapat dijangkau melalui akses darat, maka Saksi mencari nelayan yang bersedia dan berani merapat ke Tongkang yang kandas dalam rangka mengevakuasi 3 (tiga) Awak Kapal yang berada di atas Tongkang, dan pada pukul 11.20 WIB ketiga Awak Kapal yang berada di atas Tongkang berhasil dievakuasi dan dibawa ke Kampung Nelayan;

d. Ketika Saksi tiba di lokasi kejadian lebih kurang pukul 05.00 WIB pada jarak lebih kurang 300 meter kondisi Tongkang masih dalam keadaan utuh, namun Tongkang terlihat dalam keadaan bergoyang-goyang sebagai akibat dari hempasan gelombang yang datang berkali-kali, dan selang beberapa waktu kemudian Saksi mendapat laporan dari nelayaan bahwa muatan Batu Bara di atas Tongkang lebih kurang

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

21

seperempat bagian, telah tumpah ke laut, keadaan Tongkang miring ke kanan dengan sebagian pagar geladak (side board) pada sisi kanan roboh;

e. Sebelum kejadian, rangkaian tunda dalam rangka menunggu sandar di depan Jetty PLTU. Yang direncanakan sandar pada tanggal 19 Oktober 2017 siang, hal ini mengingat di Dermaga masih ada kegiatan bongkar muatan oleh kapal lain;

f. TK. BNP-7. JG yang ditunda oleh KT. Persada-I. JG mempunyai rute trayek tetap dari Kintap Kalimantan Selatan ke PLTU Pacitan dengan muatan Batu Bara sebanyak lebih kurang 7000 MT, yang tiba di Pacitan antara tanggal 7 sampai dengan tanggal 10 setiap bulannya;

g. Berdasarkan pengalaman Saksi di perairan Pacitan dalam kurun waktu sebanyak lebih kurang 1 (satu) minggu akan mengalami cuaca buruk selama 2 atau 3 hari dengan keadaan gelombang yang tinggi, sehingga sering mendengar adanya keluhan dari Nakhoda kapal yang Tongkangnya larat ataupun tali jangkarnya putus;

h. Tidak mengetahui tentang kapan TK. BNP-7 JG larat dan tali tundanya putus, karena Saksi mendapat informasi setelah Tongkang kandas pada pukul 02.00 WIB;

i. Setelah berhasil mengevakuasi ketiga Awak Kapal yang berada di Tongkang ke tempat Pelelangan Ikan (TPI) Taman, selanjutnya Saksi membawa korban dengan mobil untuk bergabung dengan Awak Kapal lainnya di KT. Persada-I JG yang sudah sandar di Jetty PLTU Pacitan dan pada tanggal 20 Oktober 2017 di bawa ke Kantor Syahbandar untuk dilakukan Pemeriksaan atas terjadinya kecelakaan kapal;

j. Jumlah awak kapal KT. Persada-I. JG sebanyak 9 (Sembilan) orang yang terdiri dari Nakhoda, Mualim I, Mualim II, Kepala Kamar Mesin (KKM), Masinis I, Masinis II, 1 orang Juru Minyak, dan 2 orang Jurumudi merangkap Koki 1 orang;

k. Setelah kejadian kecelakaan kandasnya TK. BNP-7 JG tidak pernah ada lagi kapal-kapal yang dioperasikan oleh PT. Borneo Nusa Persada yang bongkar Batu Bara di PLTU Pacitan dan sampai sekarang Saksi tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Perusahaan karena Kantornya sudah tidak beroperasi;

l. Sebagai Agen mempunyai tugas : - memantau kedatangan dan keberangkatan kapal;

- melaporkan kepada Syahbandar mengenai jenis muatan atau total

muatan kondisi kapal dan Sertifikat kapal;

- melaporkan kepada Syahbandar mengenai rencana sandar;

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

22

- memonitor proses bongkar dan dilaporkan kepada Operator Kapal;

- mengurus Surat Persetujuan Berlayar mewakili PT. Borneo Nusa

Persada mulai bulan Mei 2017 yang ditunjuk melalui email.

8. Saksi Pembuat Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, Saudara Setia Indarto, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Blitar Tanggal : 29 Juli 1978 Agama : Islam Alamat : Dusun Cerme, Desa Kalipucung Rt.01/Rw.06 Kec.

Sunankulon Kab. Blitar Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1991 di Blitar; 2) SMP, tahun 1994 di Blitar; 3) SMA, tahun 1997 di Blitar; 4) SI Teknik Elektro tahun 2002 di Bandung. Teknis : 1) Pengukuran Kapal tahun 2011 di Jakarta;

2) PPNS tahun 2012 di Bogor.

Pengalaman bekerja :

1) Kantor UPP Kelas III Brondong, Ahli Ukur Kapal tahun 2011 s/d tahun 2017;

2) Kantor UPP Kelas III Brondong, Pengawas Tertib Bandar dan Tertib Berlayar, tahun 2017 s/d sekarang.

b. Mengetahui kejadian kecelakaan kandasnya TK. BNP-7 JG karena pada saat itu berada di Kantor Wilker Pelabuhan di Pacitan, pada tanggal 19 Oktober 2017, kurang lebih pukul 06.00 WIB dibangunkan oleh Agen dan diinformasikan bahwa kapal TK. BNP-7 JG kandas dan selanjutnya meluncur ke dekat lokasi kejadian melalui jalan darat setelah sampai melihat kapal TK. BNP-7. JG sudah dalam keadaan kandas dan lambung kirinya menempel pada dinding karang, dan menurut informasi masih terdapat 3 (tiga) ABK yang berada di atas Tongkang, pada saat itu Saksi melihat ada kapal nelayan yang yang mendekat ke Tongkang;

c. Saksi adalah Petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap Awak Kapal KT. Persada-I JG dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Saksi melaksanakan tugas atas dasar Surat Perintah dari Kepala Kantor UPP Brondong untuk membuat BAPP, berlakunya Surat Penugasan adalah 1 tahun dan selalu diperbaiki setiap bulan Januari;

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

23

d. Evakuasi terhadap 3 (tiga) orang ABK yang berada di atas TK. BNP-7 JG dilakukan oleh kapal nelayan, dan berhasil di evakuasi pada lebih kurang pukul 11.20 WIB, sedangkan Saksi memantau dari daratan;

e. Menurut keterangan dari Awak Kapal, kapal tiba di Pelabuhan Pacitan

tanggal 18 Oktober 2017, sekitar pukul 22.00 WIB dan akan berlabuh jangkar karena Dermaga sedang dipergunakan dalam menunggu antrian sandar Nakhoda merencanakan untuk melabuhkan TK. BNP-7 JG ketika dalam proses berolah gerak untuk mencari tempat berlabuh jangkar, tali tunda utama yang telah dipendekan mengalami putus dengan kondisi terdapat 3 orang Awak Kapal berada di atas Tongkang, selanjutnya Nakhoda berusaha untuk memasang tali tunda cadangan pada Bolder Tongkang, namun Bolder tempat mengikat tali tunda cadangan tercabut dari geladak Tongkang, sehingga Tongkang hanyut tidak terkendali karena hempasan gelombang yang besar dan akhirnya pada lebih kurang pukul 02.00 WIB Tongkang kandas. Kejadian yang serupa juga pernah dialami selama 3 kali oleh Tongkang lain dan semuanya tidak dapat diselamatkan;

f. Tersus Jetty PLTU Pacitan tidak dilengkapi atau tidak tersedia tempat berlabuh jangkar, tidak ada Buoy Tambat, dan tidak ada tempat berlindung dari cuaca buruk, merupakan Pelabuhan alam yang terbuka dengan dasar laut berupa pasir, serta berpantai terjal dengan dipenuhi oleh karang-karang mati;

g. Tersus Jetty PLTU Pacitan bukan merupakan Pelabuhan yang diusahakan, sehingga tidak tersedia Jasa Pandu ataupun Jasa Kapal Tunda;

h. Pada saat kejadian tinggi gelombang 4 sampai dengan 5 meter dan kondisi tersebut sesuai dengan data yang ada pada BMKG, gelombang tinggi seperti itu biasanya terjadi antara bulan Oktober s/d Pebruari.

9. Saksi Surveyor BKI Penandatangan Endosmen Sertifikat Klas Lambung KT. Persada-I. JG, Saudara Firmansyah Putra Agung Ma’arief, hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Gresik Tanggal : 2 Juni 1989 Agama : Islam Alamat : Jl. Ikan Dorang II No.5 Gresik Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001 di Gresikr; 2) SMP, tahun 2004 di Gresik; 3) SMA, tahun 2007 di Gresik; 4) SI, tahun 2011 di Surabaya.

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

24

Teknis : - Pengalaman bekerja :

1) PT. Surveyor Indonesia, Marine Surveyor tahun 2011 s/d tahun 2012;

2) PT. Biro Klasifikasi Indonesia Class Surveyor tahun 2012 s/d sekarang.

b. Prosedur Penerbitan Sertifikat Klas adalah melalui proses antara lain, pertama pemilik kapal mengajukan permohonan survey kepada Kantor Cabang BKI terdekat, dan ditembuskan ke Kantor Pusat di Jakarta, kemudian setelah diproses secara administrasi, Kepala Kantor Cabang menunjuk Surveyor yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan secara teknis;

c. Yang melaksanakan survey terhadap TK. BNP-7 JG adalah Saksi sendiri,

yang dimulai akhir bulan Januari 2017 dan selesai bulan Pebruari 2017, langkah pertama survey yaitu dengan melihat status dari Sertifikat Lambung TK. BNP-7 JG, dan dari status tersebut diketahui bahwa, yang harus dilakukan adalah survey Tahunan, karena survey Pengedokan belum habis masa berlakunya;

d. Yang dimaksud Klas dipertahankan adalah pelaksanaan survey sesuai

dengan waktunya tidak terlambat atau suspend; e. Dalam pelaksanaan survey bulan Januari 2017 tidak ada rekomondasi

karena kapal baru berumur 3 tahun yaitu dibangun tahun 2014 sehingga tidak dilakukan Ultrasonic Test (UT);

f. Pada waktu kapal naik dok pertama tanggal 19 Januari 2017 di galangan, Saksi bertemu dengan wakil Pemilik Kapal dan bersama-sama memeriksa kondisi fisik kapal di atas dok, yang dimulai dari pemeriksaan terhadap plat lunas dan plat lambung baik yang berada di atas maupun yang dibawah garis air, plat geladak utama, Bolder dan man hole, serta dilakukan Pemeriksaan Internal sekat-sekat tanki dengan masuk ke dalam tanki;

g. Pemeriksaan dilakukan secara visual kemungkinan adanya kerusakan atau deformasi sehingga perlu dipotong atau tidak, menurut Rule Survey Pengedokan pemeriksaan visual dilaksanakan pada siang hari dengan menggunakan kelengkapan berupa senter, safety shoes, gogel masker, palu untuk mengetahui plat perlu dipotong atau tidak dan untuk membersihkan kalau dicurigai ada yang keropos;

h. Hasil pemeriksaan tidak ada yang dicurigai hanya satu terdapat deformasi di bagian geladak Tongkang, sedangkan yang lainnya dalam keadaan bagus tidak ada kerusakan bagian internal maupun eksternal;

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

25

i. Dalam pemeriksaan bagian-bagian yang harus dicurigai adalah pada plat bagian depan fore peak tempat terjadinya hantaman-hantaman ombak, sambungan plat pada gading-gading (frame), plat geladak, dan Bolder;

j. Kapal TK. BNP-7. JG jangkarnya tidak di Klas kan, survey berikutnya adalah tanggal 23 April 2017 s/d 23 Oktober 2013, sedang tidak dicantumkan dalam endos nya adalah karena merupakan kebijakan pimpinan;

k. Arti notasi 100 P

Pembangunan awal kapal lambung, instalasi mesin, perlengkapan jangkar dibawah pengawasan BKI dan Sertifikasi Material dan komponen dari BKI;

A 100 : Konstruksi Lambung seluruhnya sesuai BKI;

P : Untuk Daerah Pelayaraan Terbatas Maksimum 200 mil.

l. Bolder dipasang di atas gading besar dan di dalamnya terdapat penopang merangkap sebagai dudukan, pada waktu dilakukan pemeriksaan oleh Saksi kondisi dan pengelasannya dalam keadaan bagus, sedangkan jangkar termasuk perlengkapannya belum di Klas kan sehingga tidak diberi notasi I;

m. Dalam Sertifikat Klas Lambung dicantumkan mengenai kekuatan

geladak (deck load capacity), namun berkaitan dengan kekuatan Bolder (Bolder working load) tidak ada karena belum ada alat ujinya di BKI.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke I, pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 28 dan 1 Maret 2018, di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Brondong, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke II, pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2018, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan kandasnya TK. BNP 7 JG pada tanggal 19 Oktober 2017, pukul 02.00 WIB, di Pantai Centa’an Pacitan, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

26

KT. Persada-I JG a. Kapal TB. Persada –I JG adalah jenis Tug Boat, konstruksi baja, berbendera

Indonesia, dengan ukuran GT. 207, kapal dibangun tahun 2013 di Batam, kapal berbaling-baling ganda, geladak 1 (satu), dan digerakkan dengan mesin penggerak utama 2 (dua) unit mesin Diesel merek Yanmar, 6 RYI7P-GV, dengan daya 2 X 1001 HP 4 Tak Kerja Tunggal, pada putaran 1500 Rpm, kapal dilengkapi dengan 2 (dua) unit mesin bantu merek Yanmar, 4TNV 106T-GGE, dengan daya 2 x 76 HP, kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register

17655, tanda klass lambung ( ) A 100 I P “ Tug” dan tanda klass

mesin ( ) SM. Dok terakhir kapal dilaksanakan di Banjarmasin, tanggal 12 Juli 2016

sampai dengan tanggal 1 Agustus 2016 di Banjarmasin. b. Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT. Borneo Nusa Persada berkedudukan di Jakarta, kapal dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) nomor 5267/PPm tanggal 16 Oktober 2013, Surat Laut nomor PK.205/6386/SL-PM/DK-13, tanggal 30 Oktober 2013, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/09/12/KSOP.TGL-17, tanggal 26 Juli 2017, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/09/11/KSOP.TGL-17, tanggal 26 Juli 2017 serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku. Dalam pelayarannya dari Pelabuhan Kintap menuju Pacitan kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap nomor III.90/KM.62/196/X.2017, tanggal 12 Oktober 2017.

c. Awak Kapal

Berdasarkan Daftar Awak Kapal yang dibuat oleh PT. Satu Tujuh Maharani dan diketahui oleh Syahbandar Kintap kapal diawaki oleh 9 (sembilan) orang dan memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (Minimum Safe Maning Document) yang dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla, nomor PK.302/14/10/DK-17, tanggal 2 Pebruari 2017, berlaku sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2018, kapal diawaki dengan susunan perwira terdiri dari :

Bagian Deck

Nakhoda : Ernest William Kansil Sertifikat ANT-III, Tahun 2016; Mualim I : Fery Anta Yunianto Sertifikat ANT-III, Tahun 2017; Mualim II : Ahmad Nur Hidayat Sertifikat ANT-IV, Tahun 2016;

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

27

Bagian Mesin KKM : Wahadi Sertifikat ATT-III, Tahun 2016; Masinis II : Bambang Subekti Sertifikat ATT-IV, Tahun 2017; Masinis III : Mursidi Sertifikat ATT-IV, tahun 2017.

TK. BNP-7.JG Kapal TK. BNP-7 JG adalah jenis kapal Barge, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.4170 kapal dibangun tahun 2014, di Batam, bergeladak 1 (satu), kapal di klaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia

dengan nomor Register 19353, Tanda Klas Lambung ( ) A 100 P

“Pontoon”. Dok terakhir dilaksanakan di Banjarmasin tanggal 15 Januari 2017 sampai dengan tanggal 13 Pebruari 2017. Surat Kapal Kapal dimiliki oleh PT. Borneo Nusa Persada yang berkedudukan di Jakarta Selatan, kapal dilengkapi dengan Surat Laut nomor PK.205/4600/SL-PM/DK-14, tanggal 9 September 2014, Surat Ukur Internasional (1969) nomor 6103/PPm tanggal 29 Agustus 2014, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/29/17/KSOP.BJM-2017, tanggal 14 Pebruari 2017, dan memiliki Sertifikat lainnya yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan dan masih berlaku. Dalam pelayarannya dari Pelabuhan Kintap menuju Pelabuhan Pacitan kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kintap nomor III.90/KM/62/197/X-2017, tanggal 12 Oktober 2017.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa mengenai keadaan kapal, instalasi permesinan, dan perlengkapan kapal telah memenuhi persyaratan ketentuan Pasal 173 ayat (3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, serta diawaki dengan Susunan Perwira Dek dan Mesin, yang telah memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 70 tahun 1998 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor PY.67/2/3.01.

2. Tentang Cuaca

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

28

Januari 2018, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 19 Oktober pukul 02.00 WIB, diwilayah Pantai Centa’an, Pacitan pada Koordinat 08⁰16’703” S/ 111⁰19’947” E adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan Arah dan Kecepatan Arus : Tenggara 25 – 55 cm/det

Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara – Selatan/8 – 15 knots Arah dan Tinggi Gelombang : Utara–Timur Laut/Rough (2.50–4.00 m) Jarak Penglihatan : 8 – 12 mil. Secara umum data cuaca dari BMKG dapat diterima, dengan catatan koreksi pada Arah Gelombang yang normalnya selalu searah dengan Arah Angin;

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Andhi Ahmad Nur Hidayat, Saksi KKM Saudara Wahadi, Saksi Jurumudi Saudara Yanuar Tafona’o, Saksi Keagenan Kapal Saudara Eko Budiono, dan Saksi Pegawai Syahbandar Wilker Pacitan Saudara Setia Indarto, menerangkan bahwa kondisi cuaca di seputar waktu kejadian kandasnya TK. BNP-7 JG di Perairan Centa’an Pacitan adalah dalam keadaan cuaca buruk dengan kekuatan Angin yang kencang disertai dengan ombak dan gelombang tinggi lebih kurang 4 meter, sedangkan arahnya tidak didapatkan keterangannya;

c. Menurut pendapat Panel Ahli dengan berdasarkan Ilmu Astronomi pada tanggal 18 Oktober 2017 atau pada seputar waktu kejadian kandasnya TK. BNP-7 JG, posisi Matahari pada titik Zawal 5⁰ Selatan,

kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pemanasan oleh Matahari terhadap Lapisan Atmosfir dan Bumi pada daerah Katulistiwa, sehingga mengakibatkan tekanan udara rendah, sedangkan pada daerah Kutub Selatan masih dingin dengan tekanan udara tinggi. Dengan adanya kondisi tersebut maka sangat berpengaruh terhadap Iklim, dan berdasarkan Ilmu Meteorologi maka secara Hukum Alam akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

1) Terjadinya musim panca roba pada daerah seputar Katulistiwa

yang termasuk di dalamnya Perairan Centa’an Pacitan, dengan kondisi cuaca yang tidak terpola (unperiodical) dan disertai dengan Angin yang kencang, ombak yang kuat, serta Gelombang yang tinggi;

2) Secara global arah angin akan didominasi oleh pengaruh tekanan tinggi pada daerah Kutub Selatan ke arah daerah tekanan rendah pada daerah Katulistiwa, sehingga Angin cenderung bergerak dari arah Selatan menuju ke arah Utara, dan kekuatan Angin ini mengalahkan terhadap kekuatan Angin lokal yang ada, seperti Angin Darat ataupun Angin Laut;

3) Gerakan ombak dan gelombang yang bermuara dari Samudera

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

29

Hindia menuju daratan pantai Selatan Pulau Jawa, ketika mendekati garis pantai akan berbenturan dengan dasar laut (seabad) yang miring, sehingga makin mendekati pantai tinggi ombak dan gelombang semakin tinggi.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasarkan

keterangan dari Tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh Para Saksi, dan dikuatkan oleh keterangan BMKG, serta dikuatkan oleh keterangan Panel Ahli, maka secara sah dan meyakinkan mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kandasnya TK. BNP-7 JG adalah sangat buruk dengan Angin dari arah Selatan, yang disertai dengan ombak dan gelombang yang tinggi pada skala berat (Rough Sea).

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan. 1. TK. BNP-7.JG

Tongkang dibangun tahun 2014 di Batam, memiliki ukuran pokok sebagai berikut : Panjang : 96.56 meter Lebar : 29.26 meter Dalam : 5.49 meter GT : 4170 NT : 1251 Dalam = 5.490 meter Koreksi Plat Merkah = 0.013 meter + Dalam terkoreksi = 5.503 meter Lambung Bebas (Free Board) = 1.285 meter – Maksimum Draft (S) = 4.218 meter Maksimum Berat Benaman (Displacement)= P x L x S x cb x d = 96,56 x 29,26 x 4,218 x 0,9 x 1,025 = 10.993,7 meter Berat Tongkang Kosong (light Displ) = 0,20 x Displacement = 0,20 x 10.993,7 MT = 2.198,7 MT – Maksimum Daya Angkut Muatan = 8.794,9 MT Jumlah Muatan yang diangkut = 10.026,5 MT- Kelebihan Muatan = 1.231,6 MT. Dengan demikian pada waktu kandas di atas TK. BNP-7 JG terjadi kelebihan muatan Batu Bara sebanyak 1.231,6 MT.

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

30

b) Keadaan stabilitas

Dari keterangan yang ada dalam BAPP, baik pada keterangan Tersangkut Nakhoda dan Para Saksi tidak terdapat keterangan yang berhubungan dengan perhitungan ataupun kondisi Stabilitas TK. BNP-7 JG bersama muatan di atasnya, dan dalam lampiran BAPP juga tidak terdapat data-data untuk perhitungan Stabilitas kapal (stability booklet), sehingga keadaan Stabilitas TK. BNP-7 JG pada saat kejadian tidak bisa dihitung.

Sedangkan berdasarkan keterangan dari Tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh para Saksi, secara empiris membuktikan bahwa sejak TK. BNP-7 JG mengalami cuaca buruk hingga kandas kondisi Tongkang bertahan dalam keadaan tegak, kondisi ini membuktikan bahwa keadaan Stabilitas TK. BNP-7 JG dalam keadaan Stabilitas Positif.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan Batu Bara pada TK. BNP-7 JG baik sebelum ataupun sesudah kejadian tidak dapat diterima, sedangkan keadaan Stabilitasnya baik sebelum maupun sesudah kejadian dapat diterima, namun keadaan muatan dan Stabilitas TK. BNP-7 JG tidak ada relevansinya dengan penyebab kandasnya TK. BNP-7 JG.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi

1) Tersangkut dan para Saksi tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, sehingga tidak dapat dimintai keterangannya sehubungan kelengkapan Alat Bantu Navigasi yang berada diatas kapal, dan tidak dapat dimintai keterangannya tentang cara bernavigasi pada saat kapal tiba di Perairan Centa’an Pacitan;

2) Didalam BAPP yang dibuat oleh KUPP Kelas III Pelabuhan Brondong tidak didapat keterangan mengenai hal ikhwal Alat Bantu Navigasi maupun tentang cara bernavigasi pada saat kapal tiba di Perairan Centa’an Pacitan, dan tidak terdapat keterangan bukti lain yang berupa sertifikat tentang keselamatan perlengkapan kapal barang;

3) Sehingga dalam bernavigasi tidak cukup bukti yang menerangkan tentang kelengkapan Alat Bantu Navigasi dan cara bernavigasi pada saat kapal memasuki Perairan Centa’an Pacitan.

b. Tentang Olah Gerak

1) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Ernest William Kansil yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mulaim II

Page 31: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

31

Saudara Andhi Ahmad Nur Hidayat dan Saksi KKM Saudara Wahadi, dan Saksi Juru Mudi Saudara Yanuar Tafona’o, bahwa pada saat rangkaian tunda KT. Persada-I JG dan TK. BNP-7 JG tiba di Perairan Centa’an Pacitan, Tersangkut Nakhoda merencanakan untuk melabuhkan TK. BNP-7 JG, dengan mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk memendekkan tali tunda dan mengirim Mualim II bersama 2 (dua) orang Juru Mudi keatas TK. BNP-7 JG dalam rangka mempersiapakan jangkar Tongkang;

2) Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Ernest William Kansil yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mulaim II Saudara Andhi Ahmad Nur Hidayat, Saksi KKM Saudara Wahadi, dan Saksi Juru Mudi Saudara Yanuar Tafona’o, setelah tali tunda utama dipendekan Tersangkut Nakhoda mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk menarik TK. BNP-7 JG dalam rangka mencari tempat berlabuh jangkar yang aman, tetapi pada saat menarik Tongkang, tali tunda utama putus. Dalam menyikapi kondisi tersebut Tersangkut Nakhoda segera mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk merapat pada TK. BNP-7 JG dan mengikatkan tali tunda cadangan pada Bolder, serta selanjutnya menarik TK. BNP-7 JG untuk menjauhi daratan menuju ketempat berlabuh jangkar, namun usaha tersebut gagal karena Bolder pada geladak Tongkang tercabut atau jebol;

3) Tersangkut Nakhoda KT. Persada-I. JG berusaha kembali berolah gerak, untuk mengirim tali cadangan ke TK. BNP-7 JG akan tetapi situasi tidak memungkinkan lagi karena Tongkang sudah terhempas gelombang mendekati daerah dangkal dengan kedalaman lebih kurang 5 meter, pada kondisi cuaca buruk maka sangat membahayakan bagi KT. Persada-I JG apabila berolah gerak untuk merapat ke TK. BNP-7 JG. Tindakan Tersangkut Nakhoda untuk tetap mengolah gerak KT. Persada-I JG dengan menjaga jarak aman terhadap TK. BNP-7 JG adalah merupakan tindakan yang paling tepat menurut Ilmu Olah Gerak dalam kondisi cuaca buruk;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KT. Persada-I JG tidak dapat dinilai sedangkan cara berolah gerak dalam cuaca buruk dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor tehnis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian kandasnya TB. Persada-I.JG, maka penyebab kandasnya adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan analisa cuaca, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa pada seputar waktu kejadian kandasnya TK. BNP-7 JG,

Page 32: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

32

keadaan cuaca sangat buruk, Angin dari arah Selatan dengan kecepatan tinggi, ombak dan gelombang dari arah Selatan pada skala berat (Rough Sea), dengan bukti tersebut maka faktor cuaca adalah merupakan salah satu faktor penyebab dari proses kandasnya TK. BNP-7 JG;

2) Berdasarkan analisa tentang cara berolah gerak, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa pada saat rangkaian tunda KT. Persada-I JG dan TK. BNP-7 JG berolah gerak untuk berlabuh jangkar di Perairan Centa’an Pacitan yang merupakan perairan terbuka mengalami cuaca buruk, dan sebagai akibat dari hempasan ombak telah menimbulkan hentakan atau tegangan pada tali tunda utama sehingga tali tunda putus, dan ketika kemudian dipasang tali tunda cadangan yang diikatkan di Bolder pada geladak Tongkang, ternyata Bolder tercabut atau jebol dari geladak Tongkang, dan Tersangkut Nakhoda kehilangan kesempatan yang kedua kalinya untuk memasang tali tunda berhubung Tongkang hanyut tak terkendali ke daerah dangkal, serta akhirnya kandas, dengan bukti tersebut maka faktor teknis yaitu putusnya tali tunda dan tercabutnya Bolder dari geladak Tongkang adalah merupakan salah satu faktor penyebab dari proses kandasnya TK. BNP-7 JG.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan penyebab dari kandasnya TK. BNP-7 JG adalah sebagai dampak sebab akibat dari faktor cuaca buruk dan faktor teknis yaitu putusnya tali tunda utama maupun tercabutnya Bolder ketika di tali tunda cadangan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data pada Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanpa dihadiri oleh Tersangkut Nakhoda dan para Saksi fakta, telah cukup bukti mengenai Upaya Penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudara Andhi Ahmad Nur Hidayat, Saksi KKM Saudara Wahadi dan Saksi Saudara Juru Mudi Saudara Yanuar Tafona’o, pada saat rangkaian tunda KT. Persada-I JG dan TK. BNP-7 JG berolah gerak untuk persiapan melabuhkan Tongkang, tali tunda utama putus sebagai akibat dari cuaca buruk. Menyikapi terhadap kondisi tersebut Tersangkut Nakhoda telah melakukan upaya untuk memasang tali tunda cadangan dan berhasil terpasang dengan baik;

b. Pada saat Tersangkut Nakhoda berupaya mengolah gerak KT. Persada-I JG untuk menyelamatkan TK. BNP-7 JG dari bahaya kandas dengan cara menarik TK. BNP-7 JG ke tempat yang lebih aman, ternyata Bolder tempat mengikat tali tunda cadangan pada Tongkang tercabut dari geladak Tongkang sehingga Tongkang tidak terkendali serta hanyut ke arah pantai yang berbatu karang;

Page 33: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

33

c. Mengingat daerah perairan pantai tempat hanyutnya TK. BNP-7 JG adalah merupakan daerah dangkal dengan kedalaman lebih kurang 5 meter, dalam kondisi cuaca buruk dengan ombak dan gelombang tinggi pada skala berat (Rough Sea), maka Tersangkut Nakhoda kehilangan kesempatan untuk melakukan upaya penyelamatan Topngkang yang kedua kalinya karena KT. Persada-I JG tidak dapat diolah gerak untuk merapat ke TK. BNP-7 JG, dan bila dipaksakan akan membahayakan bagi keselamatan KT. Persada-I JG bersama Awak Kapalnya, sehingga keputusan Tersangkut Nakhoda untiuk mengolah gerak KT. Persada-I JG dalam mengawasi TK. BNP-7 JG pada jarak yang aman adalah merupakan keputusan yang tepat;

d. Ketiga ABK yang berada di atas TK. BNP-7 JG tidak dapat diselamatkan dengan KT. Persada-I JG dikarenakan kapal tidak bisa merapat, namun ketiga ABK tersebut berhasil diselamatkan dengan kapal nelayan, sedeangkan sehubungan dengan TK. BNP-7 JG bersama muatannya, setelah kandas di atas batu karang tidak dapat diselamatkan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda telah mengikuti prinsip-prinsip dalam Ilmu Mengolah gerak kapal pada keadaaan cuaca buruk dan telah mengikuti kebiasaan Pelaut yang baik dalam menjalankan kewajibannya, sehingga upaya penyelamatan yang dilakukan dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus kandasnya KT. Persada-I JG, pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 WIB, di Perairan Centa’an Pacitan, maka sehubungan dengan beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Bahwa faktor penyebab kandasnya TK. BNP-7 JG diawali dengan adanya cuaca buruk yang dialami oleh rangkaian tunda KT. Persada-I JG dan TK. BNP-7 JG di Perairan Centa’an Pacitan yang mengakibatkan tali tunda utama putus dan Bolder tempat mengikat tali tunda cadangan tercabut dari geladak Tongkang, dari penyebab cuaca tersebut adalah merupakan peristiwa di luar kuasa manusia atau atas kehendak Tuhan (Act of God) atau biasa disebut sebagai peristiwa force majoure;

b. Bahwa faktor penyebab dari putusnya tali tunda utama dan tercabutnya Bolder pada geladak Tongkang adalah merupakan kesalahan teknik (technical error), sedangkan kesalahan teknik dapat terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia ataupun dapat terjadi diluar kuasa manusia;

c. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Juru Mudi Saudara Yanuar Tafona’o dan Saksi Port Captain Saudara Benny Teguh Santoso, kondisi tali tunda di atas KT. Persada-I JG dalam kondisi baik, dengan ukuran

Page 34: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

34

yang layak, dan relatif baru karena dibeli lebih kurang 3 bulan sebelum kejadian, sehingga putusnya tali tunda utama adalah termasuk dalam peristiwa di luar kuasa manusia. Sedangkan berdasarkan keterangan Saksi Surveyor BKI Saudara Firmansyah Putra Agung Ma’arief dan berdasarkan bukti surat-surat kapal, bahwa pada saat kejadian usia TK. BNP-7 JG lebih kurang 3,5 tahun dan masuk dalam katagori kapal bangunan baru, sehingga tercabutnya Bolder pada geladak TK. BNP-7 JG adalah termasuk adalam peristiwa di luar kuasa manusia;

d. Berdasarkan fakta dari faktor penyebab kandasnya TK. BNP-7 JG di atas, maka tidak terbukti bahwa perbuatan Tersangkut Nakhoda dalam menjalankan tugas dan kewajibabnya merupakan bagian dari faktor penyebab kandasnya TK. BNP-7 JG.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara sah dan meyakinkan sehubungan dengan kandasnya TK. BNP-7 JG, yang berdasarkan dari faktor penyebab, maka letak kesalahan pada sebab akibat dari peristiwa cuaca buruk (force majoure) dan kesalahan teknik (technical error). Sedangkan Tersangkut Nakhoda dinilai telah menjalankan kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 KUHD, dan tidak melampaui batas-batas kekuasaannya sesuai ketentuan Pasal 373 KUHD.

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut Nakhoda KT.

Persada-I. JG, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Hal – hal yang meringankan. Tidak ada

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Kandasnya KT. Persada-I JG, pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 WIB,

Page 35: PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 PUTUSAN ...mahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/...PUTUSAN NOMOR HK.210 /12/V/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA

35

di daerah Pantai Centa’an Pacitan, tanpa dihadiri Tersangkut Nakhoda dan dilaksanakan secara In Absensia;

II. Menyatakan bahwa kandasnya KT. Persada- JG, pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 02.00 WIB, di daerah Pantai Centa’an Pacitan, disebabkan faktor cuaca sangat buruk, angin dari Selatan dengan kecepatan tinggi, ombak dan gelombang dari arah Selatan pada skala berat (Rough Sea) dan faktor teknis yaitu putusnya tali tunda utama maupun tercabutnya Bolder ketika ketika di tali tunda cadangan;

III. Menyatakan bahwa penyebab kandasnya KT. Persada-I JG tersebut pada angka II tidak dapat dibebabkan pertanggung jawabannya kepada fihak manapun karena merupakan faktor alam dan faktor teknis di luar kuasa manusia;

IV. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Persada-I JG, dinilai telah menjalankan kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 KUHD, dan tidak melampaui batas-batas kekuasaannya sesuai ketentuan Pasal 373 KUHD;

V. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KT. Persada-I. JG, atas nama Ernest William Kansil, tanggal lahir 23 Maret 1963, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-III Manajemen, nomor 6200012796M30217, tahun 2017, diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 Maret 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut sesuai Ketentuan Peraturan Perundangan.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2018, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. A. Utoyo Hadi,S.H.,M.Si.,M.Mar. Anggota : TTD Capt. Frederick H. Roinwowan. Anggota : TTD Iswandi, M.Si. Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M. Anggota : TTD Edi Sunaryo, S.H., M.H. Sekretaris Pengganti : TTD Nyi Mariam Usman, S.H