putusan nomor hk -...

21
PUTUSAN NOMOR HK.210/01/I/MP.17 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA MV. SEA PRINCE DI PERAIRAN NONGSA BATAM Pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Prince berbendera Indonesia, GT. 101, Awak Kapal 7 (tujuh) orang, dengan penumpang 97 (sembilan puluh tujuh) orang, bertolak dari Pelabuhan Nongsa – Batam menuju Pelabuhan Tanah Merah – Singapura, dalam pelayarannya pada pukul 18.45 WIB, telah kandas di perairan Nongsa Batam, pada posisi 01°12,32’ U/ 104°05,52’ T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa lunas kapal bocor, daun kemudi kanan hilang, 3 (tiga) buah baling-baling rusak. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/2/7/DN-16, tanggal 21 April 2016, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal kandasnya MV. Sea Prince kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa: 1. Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh Nakhoda MV. Sea Prince; 2. Berita Acara Kejadian, dibuat di Batam tanggal 29 Nopember 2015, oleh Port Captain 1; 3. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/13/12/Kpl-Btm.2015, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Seksi Tertib Berlayar, Kantor Pelabuhan Batam; 4. Berita ... MAHKAMAH PELAYARAN

Upload: truonghanh

Post on 02-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

PUTUSAN NOMOR HK.210/01/I/MP.17DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA MV. SEA PRINCEDI PERAIRAN NONGSA BATAM

Pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Princeberbendera Indonesia, GT. 101, Awak Kapal 7 (tujuh) orang, denganpenumpang 97 (sembilan puluh tujuh) orang, bertolak dari Pelabuhan Nongsa –Batam menuju Pelabuhan Tanah Merah – Singapura, dalam pelayarannya padapukul 18.45 WIB, telah kandas di perairan Nongsa – Batam, pada posisi01°12,32’ U/ 104°05,52’ T.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namunterdapat kerugian harta benda berupa lunas kapal bocor, daun kemudi kananhilang, 3 (tiga) buah baling-baling rusak.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomorKL.205/2/7/DN-16, tanggal 21 April 2016, telah melimpahkan Berkas KecelakaanKapal kandasnya MV. Sea Prince kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukanPemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayarantelah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untukmengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukanada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar ProfesiKepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yangterbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:

1. Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, olehNakhoda MV. Sea Prince;

2. Berita Acara Kejadian, dibuat di Batam tanggal 29 Nopember 2015, oleh PortCaptain 1;

3. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/13/12/Kpl-Btm.2015, dibuatdi Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh Nakhoda dan diketahui olehKepala Seksi Tertib Berlayar, Kantor Pelabuhan Batam;

4. Berita ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

2

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Batam tanggal 30Nopember 2015, oleh Staf Seksi Tertib Berlayar Kantor Pelabuhan Batamterhadap :

a. Nakhoda, Reza Rosady;b. Mualim I, Lilik Sukarsono;c. KKM, Sahir;d. Juru Mudi, Rahmat Ilahi;e. Port Captain 1, Indrajat Fitriyannor Soekidie Arwando.

5. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Batam tanggal 10 Desember2015, oleh Kepala Seksi Tertib Berlayar, diketahui Kepala BidangKesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

6. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Pas Besar, nomor PK.204/06/15/KPL.BTM-2013, diterbitkan di Batamtanggal 27 September 2013, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran, KantorPelabuhan Batam;

b. Surat Ukur International (1969) No. 326/GGd, dikeluarkan di Pulau Sambutanggal 12 Pebruari 2004, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Pulau Sambu;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.003/6/05/KPL-BTM-15, diterbitkan di Batam tanggal 10 Juni 2015, berlaku sampai dengan 5Juni 2016, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) nomor PK.005/24/18/KPL-BTM-15, dikeluarkan di Batam tanggal 05 Nopember 2015, berlaku sampaidengan 29 Februari 2016, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran, KantorPelabuhan Batam;

e. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1698/SMC/DK-13,diterbitkan di Jakarta tanggal 22 Mei 2013, berlaku sampai dengan 24 Mei2018, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran Dan ManajemenKeselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran, nomorPK.402/78/ISPP/DK-14, dikeluarkan di Jakarta tanggal 16 Januari 2014,berlaku sampai dengan 24 September 2016, oleh Kepala Sub DirektoratPencemaran Dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalandan Kepelautan, Ditjenhubla;

g. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 001-0004-DN, diterbitkandi Jakarta tanggal 5 Mei 2014, berlaku sampai dengan 28 April 2019, olehDirektur Kesatuan Penjagaan Laut Dan Pantai, Ditjenhubla;

h. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.683/I/04/KPI-BTM-2010, diterbitkan di Batam tanggal 05 Januari 2010, oleh KepalaBidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

i. Sertifikat ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

3

i. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal, nomorPK.401/23/13/KPL.BTM.2015, diterbitkan di Batam tanggal 13 Nopember2015, berlaku sampai dengan 12 Februari 2016, oleh Kepala BidangKesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

j. Surat Izin Berlayar Karantina Kesehatan, nomor register IMO 8883408,diterbitkan di Nongsa Batam tanggal 28 Nopember 2015, berlaku sampaidengan 29 Nopember 2015, oleh Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia;

k. Sertifikat Izin Karantina nomor register IMO 8883408, diterbitkan diNongsa Batam tanggal 28 Nopember 2015, oleh Kementerian KesehatanRepublik Indonesia;

l. Sertifikat Bebas Tindakan Sanitasi Kapal, diterbitkan di Batam tanggal 10Juli 2015 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;

m.Certificate Of Re Inspection Inflatable Liferaft, nomor 0218/GS/ILR/I/15,0219/GS/ILR/I/15, 0220/GS/ILR/I/15, dikeluarkan di Batam tanggal 24Januari 2015, pemeriksaan berikutnya tanggal 24 Januari 2016, olehSurveyor CV. Global Safety, diketahui Kepala Bidang Kesyahbandaran,Kantor Pelabuhan Batam;

n. Re Inspection Certificate Fixed CO2 System, nomor 030/GS/CO2/I/15,dikeluarkan di Batam tanggal 24 Januari 2015, pemeriksaan berikutnyatanggal 24 Januari 2016, oleh Surveyor CV. Global Safety, diketahuiKepala Bidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

o. Inspection Certificate Fire Extinguisher, nomor 095/GS/FE/I/15,dikeluarkan di Batam tanggal 24 Januari 2015, pemeriksaan berikutnyatanggal 24 Januari 2016, oleh Surveyor CV. Global Safety, diketahuiKepala Bidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam;

p. Crew List, dibuat di Batam, tanggal 29 Nopember 2015, oleh NakhodaMV. Sea Sprince, diketahui Petugas Syahbandar Kantor Pelabuhan Batam;

q. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) No. C.11.42-KP.1-WK/616/XI/2015,diterbitkan di Batam tanggal 29 Nopember 2015, oleh Syahbandar Batam.

7. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT IV, nomor 6200566964N40512, atas nama Reza Rosady, diterbitkandi Jakarta, tanggal 18 Januari 2012, oleh Direktur Perkapalan DanKepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT V, nomor 6200091179N50209, atas nama Lilik Sukarsono, diterbitkandi Jakarta, tanggal 9 Februari 2009, oleh Direktur Perkapalan DanKepelautan, Ditjenhubla;

c. ATT V ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

4

c. ATT V, nomor 6200467032T50609, atas nama Sahir, diterbitkan diJakarta, tanggal 18 Juni 2009, oleh Direktur Perkapalan Dan Kepelautan,Ditjenhubla;

d. ATT V, nomor 6200256858T52411, atas nama Limsah, diterbitkan diJakarta, tanggal 11 Juli 2011, oleh Direktur Perkapalan Dan Kepelautan,Ditjenhubla;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan,serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan danketerangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan :

1. Data Kapal.

Nama : Sea Sprince Eks Nishinikko No.3Jenis : Motor Vessel/Kapal PenumpangBendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YB 3443Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1976 / AluminiumIsi kotor : GT. 101Isi bersih : NT. 60Tanda selar : GT. 101 No.326/GGdTenaga Penggerak Utama : 1 (satu) unit mesin merek General Motors,

3 x 550 HPUkuran PokokPanjang : 22,56 meterLebar : 5,40 meterDalam : 2,50 meterPemilik : PT. Batam FastNakhoda : Reza RosadyAwak Kapal : 7 (tujuh) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Princeberbendera Indonesia, GT. 101, Awak Kapal 7 (tujuh) orang,penumpang 97 (sembilan puluh tujuh) orang, bertolak dari PelabuhanNongsa – Batam menuju Pelabuhan Tanah Merah – Singapura;

b. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, diawakidengan Perwira dinas jaga sesuai ketentuan, kapal digerakkan dengan 3(tiga) mesin dan 3 (tiga) baling-baling, ketika melayari alur keluar dariPelabuhan Nongsa – Batam hanya menggunakan mesin kiri dan tengah,dengan kecepatan kapal antara 11-12 knots, haluan utara;

c. Pukul 18.45 WIB, beberapa saat setelah kapal melewati Rambu Suarterakhir (warna Hijau dan Merah), kapal mengalami getaran pada mesinkiri dan tengah, kemudian mesin mati, menyikapi hal demikian Nakhoda

memerintahkan ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

5

memerintahkan KKM untuk menetralkan mesin, selanjutnya mesin kiridan tengah dihidupkan kembali, setelah tuas (handle) masuk untukmaju, mesin mati lagi, dan kapal mengapung-apung;

d. Agar kapal tidak semakin hanyut ke tempat dangkal, Nakhodamelakukan olah gerak dengan menggunakan mesin kanan maju dankemudi cikar kanan, lebih kurang 5 menit berolah gerak, terasabenturan keras di bagian belakang dan disusul bunyi alarm di ruangkemudi, selanjutnya Nakhoda memerintahkan KKM untuk memeriksaruang kemudi, dan memerintahkan Mualim I untuk memeriksa (check)sekeliling kapal;

e. Selesai melakukan pemeriksaan, KKM melaporkan kepada Nakhodabahwa ruang kemudi kemasukan air, selanjutnya kapal berlabuh jangkar½ segel, kemudian Nakhoda melaporkan ke stasiun radio Nongsa(Nongsa Port Control) dan Perusahaan untuk meminta bantuan evakuasikapal, ABK dan seluruh penumpang;

f. Pukul 20.05 WIB, seluruh penumpang dievakuasi dengan menggunakan3 (tiga) unit kapal pancung. Pukul 20.30 WIB kapal ditunda oleh MV.Golden Raider ke Pelabuhan Nongsa – Batam dan tiba di Pelabuhanpukul 21.30 WIB, seluruh ABK dan seluruh penumpang selamat;

i. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namunterdapat kerugian harta benda berupa bocornya bagian lunas belakang,daun kemudi kanan hilang dan 3 (tiga) unit baling-baling rusak.

3. Dalam peristiwa kandasnya MV. Sea Prince, pada tanggal 29 Nopember2015, pukul 18.45 WIB, di Perairan Nongsa Batam, Mahkamah Pelayaranmenetapkan Tersangkut dan para Saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Reza Rosadyb. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Lilik Sukarsono;

2) KKM, Sahir;3) Masinis Jaga, Limsah;3) Juru Mudi Jaga, Rahmat Ilahi;4) Port Captain 1, Indrajat Fitriyannor Soekidie Arwanto.

c. Saksi Lainnya : Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor PelabuhanBatam, Thomas Chandra, S.E., M. Si.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan denganKecelakaan Kapal kandasnya MV. Sea Prince, Mahkamah Pelayaran telahmemanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengarketerangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal,tanggal 10 November 2016 di Kantor Pelabuhan Batam. Keterangan yangdiambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan yangdiberikan dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagaiberikut :

1. Tersangkut ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

6

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Reza Rosady, dalam keadaan sehat, tanpadidampingi Penasehat Ahli, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : MojokertoTanggal : 28 Juni 1991Alamat : Jl. Raya Trowulan No.77 RT.006/RW.001, Mojokerto.PendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 2005, di Mojokerto;

2) SMP, ijazah tahun 2008, di Mojokerto.Teknis : ANT IV, ijazah tahun 2012, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) Kadet, MV. Otong Kosasih, 02 Juli 2010 s/d 07 September 2011;2) Mualim I, LCT. Perkasa Prima 7, 08 April 2012 s/d 16 Nopember

2012;3) Mualim I, MT. Endah Marin, 26 Januari 2013 s/d 10 Pebruari 2014;4) Mualim I, MV. Golden Raider, 27 Pebruari 2013 s/d 09 Desember

2014;5) Nakhoda, MV. Sea Prince, 09 Desember 2014 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Princeberbendera Indonesia, GT. 101, Awak Kapal 7 (tujuh) orang,penumpang 97 (sembilan puluh tujuh) orang, bertolak dari PelabuhanNongsa – Batam menuju Pelabuhan Tanah Merah – Singapura;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi antara lain berupa Radar,GPS, Echosounder, Navtex, AIS, masing-masing 1 (satu) unit, Radio VHF2 (dua) unit, semua berfungsi dengan baik, 3 (tiga) unit mesin induk,dan 3 (tiga) set baling-baling;

d. Ketika kapal melayari alur keluar dari Pelabuhan Nongsa - Batam hanyamenggunakan mesin kiri dan tengah dengan kecepatan kapal antara 11-12 knots, haluan utara, cuaca cerah, angin dari timur laut, gelombanglebih kurang 0,5 meter, air sedang surut, beberapa saat setelahmelewati Rambu Suar terakhir (warna Hijau dan Merah), kapalmengalami getaran pada mesin kiri dan tengah seperti baling-balingterkena tali, kemudian mesin mati. Selanjutnya Nakhoda memerintahkanKKM untuk menetralkan tuas (handle) mesin, dan menghidupkankembali mesin kiri dan tengah, setelah tuas (handle) masuk untuk maju,mesin mati lagi;

e. Saat kapal terapung-apung dan hanyut ke tempat perairan yangdangkal, Nakhoda berolah gerak dengan menggunakan mesin kanan,kemudi cikar kanan, mesin maju dengan putaran 750 Rpm, kemudiandinaikkan menjadi putaran 900 Rpm, terasa getaran yang lebih kencangdan terdengar benturan keras di bagian buritan, selanjutnya mesin matidan terdengar alarm dari ruang kemudi;

f. Tersangkut...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

7

f. Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk memeriksa ruangkemudi, dan memerintahkan Mualim I untuk sounding keliling kapal,selesai pemeriksaan KKM melapor kepada tersangkut Nakhoda bahwaruang kemudi kemasukan air laut, sedangkan Mualim I melaporkanbahwa hasil sounding kedalaman air 2 meter, selanjutnya kapalberlabuh jangkar dan melakukan pemompaan air di ruang kemudidengan menggunakan pompa Alcon yang dimiliki kapal, namun karenapompa panas sehingga tidak optimal dan air makin bertambah banyak;

g. Tersangkut Nakhoda melapor ke stasiun Radio Nongsa – Batam( Nongsa Port Control) melalui Radio VHF channel 69 dan Perusahaanserta kepada Port Captain 1 untuk minta bantuan evakuasi seluruhpenumpang dan penyelamatan kapal atas perintah Port Captain 1,Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untuk menurunkan Rakitkembung (Inflatable Life Raft), lebih kurang 15 menit kemudianMV. Sea Raider II tiba dan berusaha untuk evakuasi penumpang, namunkarena Perairan dangkal, MV. Sea Raider II tidak dapat membantuevakuasi dan standby mengapung-apung di Perairan di dekat MV. SeaPrince;

h. Setelah MV. Sea Raider II tidak dapat membantu evakuasi TersangkutNakhoda menghubungi Nakhoda MV. Golden Raider yang posisinyasedang sandar di Pelabuhan Nongsa – Batam untuk meminta bantuanmengevakuasi penumpang dan penyelamatan kapal, lebih kurang 15menit berikutnya MV. Golden Raider tiba dan berusaha melakukanevakuasi, namun karena perairan dangkal sehingga MV. Golden Raidertidak dapat membantu evakuasi. Selanjutnya Tersangkut Nakhodameminta bantuan kapal penumpang tradisional (Kapal Pancung) untukmembantu mengirimkan pompa Alcon milik MV. Golden Raider dan MV.Sea Raider;

i. Lebih kurang 15 menit kemudian, 2 (dua) buah pompa Alcon tiba dikapal dan dilakukan pemompaan air yang masuk ke ruang kemudi,pukul 20.05 WIB, kapal berlabuh jangkar ½ segel, dan pukul 20.15WIB, 4 (empat) orang penumpang naik ke rakit kembung (inflatable liferaft), selanjutnya setelah ada bantuan 3 (tiga) unit Kapal Pancung,semua penumpang naik ke Kapal Pancung menuju ke PelabuhanNongsa – Batam dan tiba dengan selamat;

j. Pukul 20.30 WIB, MV. Golden Raider melakukan penyelamatan kapalMV. Sea Prince dengan cara menunda, pukul 21.45 WIB, MV. Sea Princetelah sandar di Pelabuhan Nongsa - Batam dengan selamat;

k. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwamaupun luka, namun terdapat kebocoran pada bagian lunas buritan,kemudi kanan hilang, dan 3 (tiga) unit baling-baling rusak.

2. Saksi ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

8

2. Saksi Mualim I, Saudara Lilik Sukarsono, dalam keadaan sehat, dibawahsumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangansebagai berikut :

a. Lahir di : MadiunTanggal : 11 Oktober 1968Alamat : Perum Taman Sari Hijau Blok D 6 No.16 Tiban

Sekupang - BatamPendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1981, di Madiun;

2) SMP, ijazah tahun 1984, di Madiun;3) SMA, ijazah tahun 1987, di Madiun.

Kepelautan : 1) SKP, ijazah tahun 2000, di Tanjung Pinang;2) ANT V, ijazah tahun 2008, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) Juru Mudi, KM. Bina Baruna Segara, tahun 2001 s/d tahun 2007;2) Mualim III, KM. Karya Dumai Hutama, tahun 2008 s/d tahun 2009;3) Mualim I, MV. Sea Sprince, tahun 2009 s/d kejadian.

b. Tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Princeberbendera Indonesia, GT 101, Awak Kapal 7 (tujuh) orang, penumpang97 (embilan puluh tujuh) orang, sarat (draft) depan: 1,3 m, belakang1,4 m bertolak dari Pelabuhan Nongsa - Batam, Indonesia menujuPelabuhan Tanah Merah - Singapura;

c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi antara lain berupa: Radar,Kompas Magnet, AIS, Echosounder, Barometer, Navtex, GPS, masing-masing 1 (satu) unit dan Radio VHF 2 (dua) unit;

d. Pada saat kapal berangkat dari Pelabuhan Nongsa - Batam Saksi sedangberada di anjungan bersama Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM),yang melakukan olah gerak dan mengemudikan kapal adalah Nakhoda.Lebih kurang Pukul 18.45 setelah kapal keluar dari alur (channel), mesinkiri dan tengah terasa bergetar, kemudian mesin kiri dan tengah matilalu dinetralkan, selanjutnya Nakhoda memerintahkan kepada KKMuntuk menghidupkan mesin kiri dan tengah, setelah mesin hidup dantuas (handle) dimasukkan pada posisi maju, kedua mesin mati lagi, dankapal hanyut ke arah barat keluar alur;

e. Nakhoda berolah gerak dengan mesin kanan dan kemudi cikar kiri, lebihkurang 5 menit kemudian terasa benturan di belakang, dan berbunyialarm, sehingga kapal tidak mampu digerakkan, untuk menjaga kapaltidak hanyut ke tempat dangkal, Nakhoda memerintahkan untukberlabuh jangkar, dan Mualim I diperintahkan untuk periksa sekelilingkapal, hasil pemeriksaan bahwa didapati air masuk ke ruang kemudilebih kurang 2 meter;

f. Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke stasiun RadioNongsa (Nongsa-Port Control melalui Radio VHF- Channel 69 dan

mendapat...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

9

mendapat perintah untuk menurunkan rakit kembung (inflatable liferaft), selanjutnya 3 (tiga) unit life raft diturunkan, semua penumpangmemakai life jacket, sebagian penumpang naik ke life raft, tidak lamakemudian setelah kapal pancung tiba di lokasi. Penumpang yang telahnaik di life raft pindah ke kapal Pancung bersama penumpang lainnya,dibawa ke Pelabuhan Nongsa - Batam, tiba pukul 21.00 WIB;

g. MV. Golden Rider datang untuk menyelamatkan MV. Sea Prince dengancara menunda ke Pelabuhan Nongsa – Batam, namun jangkar dantalinya dilepas dan ditinggal karena tidak ada tenaga mesin untukmenariknya. Pada pukul 21.30 WIB kapal MV. Golden Rider dan MV. SeaPrince sandar dengan selamat di Pelabuhan Nongsa – Batam;

h. Pada saat kejadian cuaca hujan gerimis, angin sepoi-sepoi, laut tenang,gelombang rendah, air surut, jarak penglihatan kurang baik;

i. Bahwa keadaan posisi baling-baling lebih rendah daripada daun kemudidan tidak punya pelindung, serta posisi daun kemudi dan baling-balinglebih rendah daripada lunas kapal.

3. Saksi KKM, Saudara Sahir, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, hadirdalam pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : PanggentunganTanggal : 5 Juni 1980Alamat : Permata Bandara Blok A1 No.24 Batu Besar Nongsa -

BatamPendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1995, di Makassar;

2) SMP, ijazah tahun 1998, di Makassar;3) SMK, ijazah tahun 2001, di Makassar.

Teknis : 1) ATT D, ijazah tahun 2007, di Makassar;2) ATT V, ijazah tahun 2009, di Makassar.

Pengalaman Berlayar :1) Juru Minyak, KM. Salindo PS III, tahun 2004 s/d tahun 20062) Juru Minyak, TB. Amal Burga, tahun 2007 s/d tahun 2008;3) Masinis I, TB. Sanchuan, tahun 2009 s/d tahun 2010;4) Masinis I, MV. Sea Plyte, tahun 2010 s/d tahun 2013;5) KKM, Sea Prince, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Saksi KKM bekerja di kapal MV. Sea Prince sejak tahun 2014,bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan seluruhpermesinan diatas kapal, dalam bekerja dibantu oleh 2 (dua) orangPerwira mesin yaitu Masinis I dan Masinis II, kapal mempunyai 3 (tiga)buah mesin induk dengan system gear box, tuas (handle) mesindioperasikan dari anjungan;

Perwira ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

10

c. Saat kejadian KKM berada di anjungan memegang tuas (handle) mesindan Masinis I berada di kamar mesin, sedangkan Masinis II sedangmenjalankan cuti tidak ikut berlayar;

d. Saksi membenarkan adanya kejadian kandas MV. Sea Prince, karenasaat itu Saksi sedang tugas jaga di anjungan bersama Nakhoda, MualimI dan Juru Mudi Rahmat Ilahi.

e. Pada saat kapal bertolak pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35WIB dari Pelabuhan Nongsa – Batam, mesin dalam kondisi baik, padasaat bernavigasi dan berolah gerak pada posisi di alur keluar PelabuhanNongsa – Batam, putaran mesin 750 Rpm sampai dengan 850 Rpm;

f. Pukul 18.45 WIB, putaran mesin dinaikkan menjadi 1000 Rpm sampaidengan 1500 Rpm, saat itu Saksi mendengar benturan keras dan bunyialarm dari bagian buritan, hingga mesin kiri dan tengah mati, namunmesin kanan masih hidup. Setelah mesin mati, atas perintah Nakhoda,KKM menetralkan posisi tuas (handle) mesin. Selanjutnya atas perintahNakhoda, KKM menghidupkan mesin kanan dan tidak lama kemudianmesin mati. Jarak waktu antara matinya mesin kiri dan tengah denganmatinya mesin kanan lebih kurang 5 menit.

g. Setelah mesin mati, Nakhoda memerintahkan Saksi untuk memeriksa keruang kemudi, yang hasilnya dilaporkan ke Nakhoda, ternyata terdapatair yang masuk ke ruang mesin kemudi dan melakukan pemompaan airdengan menggunakan 1 (satu) unit pompa Alkon, namun tidak berhasilkarena debit air yang masuk lebih besar;

h. Nakhoda melaporkan kejadian kepada Syahbandar melalui radio VHFchannel 69 untuk minta bantuan, dan Syahbandar merespon untuksegera mengirimkan bantuan kapal. Lebih kurang pukul 19.30 WIB, MV.Golden Raider dan MV. Sea Raider II tiba untuk memberi bantuan tetapitidak bisa merapat karena perairan dangkal, kemudian TersangkutNakhoda meminjam pompa alkon ke MV. Golden Raider dan MV. SeaRaider II, selanjutnya dikirim 2 (dua) unit pompa alkon melalui kapalnelayan. Dengan bertambahnya 2 (dua) unit pompa alkon tetap belumdapat mengatasi kebocoran berhubung debit air yang masuk lebihbanyak dari pada air yang dipompa;

i. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwamaupun luka, namun terdapat kebocoran pada bagian lunas buritan,kemudi kanan hilang, dan 3 (tiga) unit baling-baling rusak.

4. Saksi Masinis Jaga, Saudara Limsah, tidak hadir dalam pemeriksaanlanjutan sesuai surat pemberitahuan dari PT. Batam Fast Indonesia,tanggal 10 November 2016 di Batam, karena Saksi tidak bekerja lagi diperusahaan tersebut dan tidak dapat dihubungi oleh pihak Perusahaan,serta tidak dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) olehKantor Pelabuhan Batam, sehingga tidak diperoleh keterangan.

5. Saksi ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

11

5. Saksi Juru Mudi Jaga, Saudara Rahmat Ilahi, tidak hadir dalampemeriksaan lanjutan sesuai surat pemberitahuan dari PT. Batam FastIndonesia, tanggal 10 November 2016 di Batam, karena Saksi tidak bekerjalagi di perusahaan tersebut, keterangan yang diambil dari Berita AcaraPemeriksaan Pendahuluan (BAPP), sebagai berikut :

a. Lahir di : Kobo Nan VTanggal : 27 Februari 1987Alamat : Jorong Kubu Nan V Kec. Batipuh, Kab. Tanah DatarPendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1999, di Padang Panjang;

2) SMP, ijazah tahun 2002, di Padang Panjang;3) SMA, ijazah tahun 2005, di Padang.

Teknis : ANTD, ijazah tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :Juru Mudi, MV. Sea Prince, tahun 2010 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.35 WIB, MV. Sea Prince bertolakdari Pelabuhan Nongsa - Batam Indonesia menuju Pelabuhan TanahMerah - Singapura. Keadaan cuaca saat itu terang, laut berombak danair sedang surut dan jarak pandang baik (good visibility);

d. Dalam pelayarannya selama lebih kurang 10 menit baling-baling terkenatali mengakibatkan mesin tengah dan mesin kiri mati. Nakhoda berusahamengolah gerak kapal untuk menghindari benda-benda karang dan batuyang ada di dasar laut, saat itu ombak dan angin kuat, sehingga mesintidak mampu untuk menggerakkan kapal dan kapal terbawa ombak,sehingga daun kemudi membentur karang dan batu yang ada di dasarlaut;

e. Nakhoda memerintahkan Saksi untuk memeriksa buritan. Saksi melihatair masuk ke ruang kemudi, selanjutnya melaporkan kepada Nakhodadan KKM. Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menginstruksikankepada penumpang agar memakai jaket keselamatan (life jacket) danmenenangkan penumpang. Selanjutnya Saksi membantu mengangkatpompa Alkon dan berusaha untuk memompa air, namun pompa tidakdapat mengatasi;

f. Nakhoda memerintahkan Saksi untuk mengevakuasi penumpang kedalam rakit kembung (inflatable life raft). Sebagian penumpang naik kerakit kembung, dan setelah datangnya kapal Pancung yang dikirim dariPelabuhan setempat, semua penumpang naik ke kapal Pancungtermasuk sebagian penumpang yang di rakit kembung pindah ke kapalPancung. Rakit kembung ditarik menggunakan kapal Pancung yangmembawa penumpang menuju Pelabuhan Nongsapura - Batam. Lebihkurang pukul 22.00 WIB, kapal berhasil ditarik dan digandeng oleh MV.Golden Raider dan sandar di Pelabuhan Nongsapura - Batam.

6. Saksi ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

12

6. Saksi Port Captain 1, Saudara Indrajat Fitriyannor Soekidie Arwanto, dalamkeadaan sehat, dibawah sumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tanjung RedebTanggal : 30 Juli 1980Alamat : Marbella Recidence Blok B1 No.10 RT.02/RW.39 Kel.

Belian, Kec. Batam Kota, Batam.PendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1993, di Tarakan;

2) SMP, ijazah tahun 1996, di Wonogiri;3) SMA, ijazah tahun 1999, di Wonogiri4) D III AMNI, ijazah tahun 2002, di Semarang;5) S1 STMT, ijazah tahun 2008, di Semarang

Kepelautan : ANT III, ijazah tahun 2004, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) Kadet, KM. Intan Borneo, 28 Januari 2003 s/d 22 Mei 2003;2) Kadet, KM. Dos Oriente, 23 Mei 2003 s/d 07 Februari 2004;3) Mualim II, KM. Golden Raider, 24 November 2005 s/d 19 Juli 2006;4) Nakhoda, MV. Jet Raider, 19 Juli 2006 s/d 14 Maret 2011;5) Nakhoda, MV. Ocean Raider, 14 Maret 2011 s/d 31 Maret 2012;6) Mualim III, MV. Saluzi, 02 April 2012 s/d 16 Oktober 2012;7) Mualim II, MV. Saluzi, 16 Oktober 2012 s/d 26 November 2014;8) Port Captain 1, PT. Batam Fast, 1 Desember 2014 s/d sekarang.

b. Saksi menjabat sebagai Port Captain 1 sejak tanggal 1 Desember 2014,mempunyai tugas utama melaksanakan operasional harian kapal,kelayakan, sertifikasi, crewing, kelaiklautan kapal, training, sertifikasikepelautan dan bertugas mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB;

c. Tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.50 WIB, Saksi mendapatinformasi dari Station Manager di Nongsa, bahwa Nakhoda melaporkankapal MV. Sea Prince mengalami kecelakaan kandas dan minta ijin MV.Sea Raider II untuk dapat membantu evakuasi, pukul 19.10 WIB, Saksitiba di Pelabuhan Nongsa dan langsung diskusi dengan Staf Manager dicommunication center, untuk mengaktifkan Emergency Respon Team;

d. Pukul 19.30 WIB, Emergency Respon Team tiba di Pelabuhan Nongsaterdiri dari 2 orang Port Engineer, 2 (dua) orang technical serta 3 (tiga)orang Port Captain ikut hadir, dan menuju ke lokasi kejadian selanjutnyaSaksi diskusi dengan Nakhoda MV. Sea Prince, Saksi memerintahkanNakhoda untuk menyiapkan rakit kembung sambil menunggu MV. SeaRaider II tiba;

e. Setelah MV. Sea Raider II tiba di lokasi, ternyata tidak bisa membantuevakuasi, dikarenakan air sedang surut, selanjutnya setelahdirundingkan dengan Nakhoda, diputuskan minta bantuan dengan kapal

Pancung ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

13

Pancung yang ada di Pelabuhan Nongsa yaitu 1 (satu) unit kapasitas 6(enam) orang, 1 (satu) unit milik TNI AL berkapasitas 65 (enam puluhlima) orang dan 1 (satu) unit milik masyarakat berkapasitas 45 (empatpuluh lima) orang;

f. Bahwa keadaan perairan di lokasi kejadian sedang surut terendahsampai pukul 18.10 WIB, arah arus dari Selatan – Barat Daya, cuacamendung, gerimis, angin Timur Laut dengan kekuatan sedang, ombakslight sea, tinggi gelombang 0,5 meter, jarak pandang dibawah 10 Mil;

g. Lebar alur pelayaran lebih kurang 100 meter, sehingga tidak diijinkankapal untuk berpapasan, kedalaman alur 3 meter pada saat surut,sehingga khusus untuk kapal cepat MV. Sea Prince tidak mengalamikendala terhadap adanya pasang-surut, adapun terjadi kandas,kemungkinan kapal keluar alur, karena sisi kiri dan kanan alur terdapatgugusan karang, berdasarkan informasi dan diskusi dengan PetugasKNKT yang melihat Rekaman VTS bahwa MV. Sea Prince berlayar tidaksesuai track (deviasi) dan kecepatan kapal pada saat itu antara 15sampai 16 knots;

h. Sesuai hasil penyelaman, baling-baling kiri dan tengah terbelit olehrumput laut yang panjangnya 2 meter, kemudi kanan hilang, baling-baling rusak (sompal/keriting), kondisi lunas diatas daun kemudi kananberlubang dengan ukuran panjang 12 inchi, lebar 3 inchi, hal inidikarenakan terkena pukulan ujung daun kemudi pada saat kandas;

i. Desain daun kemudi dan baling-baling dipasang tidak terlindung,dibawah lunas kapal, posisi daun kemudi paling bawah lebih kurang 100cm dibawah lunas. Posisi baling-baling lebih kurang 10 cm lebih rendahdaripada daun kemudi, sehingga ketika kandas yang terkena duluanadalah baling-baling, adapun draft terdalam saat itu 1,5 meter;

j. Tanggal 2 Desember 2015, kapal naik dock dan setelah dilakukanpemeriksaan, baling-baling masih didapati sebagian rumput laut yangmembelit, kemudi kanan hilang dan 3 (tiga) unit baling-baling rusak(keriting) dan lunas diatas daun kemudi berlubang akibat terkenakarang.

7. Saksi Kepala Bidang Kesyahbandaran, Kantor Pelabuhan Batam, SaudaraCapt. Thomas Chandra, SE., M. Si., dalam keadaan sehat, dibawahsumpah, hadir dalam pemeriksaan lanjutan, memberikan keterangansebagai berikut :

a. Lahir di : JakartaTanggal : 26 Mei 1964Alamat : Jl. S.A Tirtayasa, GG. H. Mair No.22 RT.006/RW.08

Kunciran Indah, Tangerang.PendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1976, di Jakarta;

2) SMP...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

14

2) SMP, ijazah tahun 1980, di Jakarta;3) SMA, ijazah tahun 1983, di Jakarta;4) S1, ijazah tahun 1995, di Jakarta;5) S2, ijazah tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :1) CPNS, Staf Armada PLP Tanjung Priok, tahun 1984;2) PNS, Staf Armada PLP Tanjung Priok, tahun 1985;3) Staf Kantor Pelabuhan Tanjung Priok, tahun 1985 s/d tahun 2003;4) Kepala Seksi Kesyahbandaran KSOP Kelas I Banten, tahun 2009 s/d

tahun 2012;5) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, KSOP Kelas I Banten, tahun

2012 s/d tahun 2016;6) Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Pelabuhan Batam, Agustus

2016 s/d sekarang.

b. Saksi bertugas dan bertanggung jawab untuk menerbitkan SuratPersetujuan Berlayar (SPB), pemeriksaan keselamatan kapal,pengukuran dan pendaftaran kapal, pencegahan dan penanggulanganpencemaran, sertifikasi, kepelautan, kegiatan salvage dan pekerjaanbawah air, pemeriksaan kecelakaan kapal serta pengamanan,pergerakan kapal sandar dan keluar masuk kapal di Pelabuhan;

c. Saksi mengetahui kejadian setelah ada surat panggilan sidang dariMahkamah Pelayaran, karena pada saat kejadian kandasnya MV. SeaPrince, Saksi masih bertugas di Kantor KSOP Kelas I Banten;

d. Kondisi alur pelayaran di Pelabuhan Nongsa – Batam, cukup bersihpada saat air pasang, Saksi sudah 2 kali ke lokasi kejadian pada saat airpasang dan 1 kali pada saat air surut selama Saksi menjabat sebagaiKepala Bidang Kesyahbandaran di Kantor Pelabuhan Batam, rambu-rambu navigasi cukup dan masih menyala;

e. Peraturan keluar masuk kapal di Pelabuhan Nongsa – Batam sampaisaat ini belum ada, keluar masuk kapal di Pelabuhan Nongsa tujuanSingapura dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB danSPB dikeluarkan oleh Pos Pelabuhan Nongsa.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secaraseksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP),dan serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksidihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Pelabuhan Batam, tanggal10 November 2016, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

15

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkanhasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, makakeadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagaiberikut :

a. Kapal.

MV. Sea Prince Eks Nishinikko No.3 adalah jenis kapal penumpang,konstruksi alumunium, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT.101, kapal dibangun 1976. Kapal berbaling-baling 3 (tiga), geladak 1(satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 3 (tiga) unitmesin diesel merk General Motors dengan daya 3 x 550 TK. Dockterakhir dilaksanakan di Singapura pada tanggal 2 Juni 2015 sampaidengan 6 Juni 2015.

b. Surat - Surat Kapal.

Kapal dimiliki oleh PT. Batam Fast berkedudukan di Batam dilengkapidengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 316/GGd tanggal 12Pebruari 2004, Pas Besar Nomor PK. 204/06/15/KPL-BTM-2013tanggal 27 September 2013, Sertifikat Kesemalatan Konstruksi KapalPenumpang, Nomor PK.003/6/05/KPL-BTM-15 tanggal 10 Juni 2015,serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalamperaturan perundang-undangan dan masih berlaku, dalampelayarannya dari Nongsa Pura, Batam menuju Singapura. Kapaldilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkanoleh Syahbandar Kantor Pelabuhan Batam Nomor 6.11.42-KP.1.WK/616/XI/2015 tanggal 29 September 2015.

c. Awak Kapal.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki oleh 7 (tujuh) orang,dan memiliki sertifikat Keselamatan Pengawakan minimum (minimumsafe manning document) yang dikeluarkan oleh Kepala KantorPelabuhan Batam Nomor PK.683/I/04/KPL-BTM-2010 tanggal 5Januari 2010, dengan susunan perwira sebagai berikut:

Bagian Dek :Nakhoda : Reza Rosadi ijazah ANT IV, tahun 2012;Mualim I : Lilik Suharsono ijazah ANT V, tahun 2009.

Bagian Mesin :KKM : Sahir ijazah ATT V, tahun 2009Masinis II : Limsah ijazah ATT V, tahun 2011.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentangkapal, surat-surat kapal dan Awak Kapal memenuhi syarat dan dapatditerima.

2. Tentang....

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

16

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi danGeofisika, dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, makamengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasikejadian adalah sebagai berikut:

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, StasiunMeteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 22Agustus 2016, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 29 Nopember2015, pukul 18.45 WIB, di Perairan Nongsa - Batam adalah sebagaiberikut :

Cuaca : Berawan banyak dan terjadi hujanringan

Arah dan Kecepatan Angin : Selatan – Barat Daya, 2,5 – 3,5/4,9Knots

Arah dan Kecepatan Arus : Selatan Barat Daya, 0,1 – 0,3/1,9Cm/det

Tinggi Gelombang : Utara - Timur Laut, 0,5 M – 0,9 MJarak Penglihatan : 5,0 – 8,0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPPdan dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadiankeadaan cuaca gerimis, angin dari Selatan kecepatan sedang, arussurut selatan – barat daya, gelombang 0,5 meter dan daya tampakkurang dari 10 Mil.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keteranganTersangkut dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunankapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatandan stabilitas kapal adalah sebagai berikut:

a. Keadaan Muatan.

MV. Sea Prince merupakan jenis kapal berkecepatan tinggi (highspeed craft) sehingga tidak untuk memuat barang, melainkan khususpenumpang. Pada saat kejadian jumlah penumpang 97 (sembilanpuluh tujuh) orang, draft 1,4 meter, sedangkan kapasitas angkut 145(seratus empat puluh lima) orang dan draft maksimum 1,5 meter.Dengan kondisi diatas MV. Sea Prince tidak kelebihan muatan.

b. Keadaan ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

17

b. Keadaan Stabilitas.

MV. Sea Prince sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelahkejadian (kandas), kapal terjadi kebocoran di bagian lunas diatasdaun kemudi, sehingga terjadi perubahan muatan dan stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan danstabilitas MV. Sea Prince sebelum kejadian dapat diterima dan setelahkejadian kurang dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaanpelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan caraberolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) MV. Sea Prince dalam bernavigasi telah dilengkapi dengan alatbantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jagayang memenuhi persyaratan;

2) MV. Sea Prince bernavigasi di alur pelayaran sempit yang diaturhanya satu kapal yang melintas (tidak boleh berpapasan danmenyusul) maka kapal harus bernavigasi di tengah alur dansetelah keluar dari alur (channel) kapal harus tetap menjaga jarakdengan pantai (karang) pada sisi lambung kiri, namun ternyataMV. Sea Prince dalam bernavigasi cenderung lebih dekat ke sisialur sebelah kiri, sehingga baling-baling kiri dan tengah terkenakarang, daun kemudi kanan terkena karang hingga terlepas, danporos baling-baling kiri dan tengah terbelit rumput laut hinggamesin mati, kemudian kapal berlabuh jangkar.

b. Tentang Olah Gerak.

Setelah mesin kiri dan tengah mati, Tersangkut Nakhoda berolahgerak dengan menggunakan mesin kanan untuk menyelamatkankapal agar tidak hanyut dan kandas, namun ternyata mesin kanantidak mampu untuk mengolah gerak kapal, sehingga kapalmengapung-apung dan hanyut, selanjutnya Tersangkut Nakhodaberlabuh jangkar agar kapal tidak hanyut ke daerah karang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa carabernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda MV. Sea Princetidak dapat diterima.

5. Tentang ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

18

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam),dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenaikecelakaan kapal kandasnya MV. Sea Prince tersebut, maka penyebabterjadinya kecelakaan adalah sebagai berikut :

a. MV. Sea Prince adalah merupakan kapal berkecepatan tinggi (highspeed craft) yang digerakan dengan 3 (tiga) baling-baling, namunpada saat bernavigasi keluar Alur Pelabuhan Nongsa – Batam hanyamenggunakan mesin kiri dan tengah. Design daun kemudi dan baling-baling berada diluar badan kapal (di bawah lunas kapal) dan tanpapelindung, kapal dilengkapi alat bantu navigasi antara lain berupaRadar dan GPS.

b. Ketika kapal bernavigasi keluar dari Pelabuhan Nongsa – Batammelalui alur pelayaran sempit yang diatur hanya satu kapal yang bolehmelintas (tidak boleh menyusul dan berpapasan), maka kapal harusselalu berlayar di As alur yang merupakan perairan terdalam, apa lagisaat itu kondisi air sedang surut terendah, dan setelah keluar dari alur(channel) kapal harus tetap menjaga jarak dari pantai (karang) di sisisebelah lambung kiri;

c. Namun kenyataannya Tersangkut Nakhoda tidak memanfaatkan alatbantu navigasi untuk mengetahui posisi kapal dan jarak ke pantai, danberlayar lebih dekat ke sisi sebelah kiri alur yang terdapat gugusankarang yang akibatnya baling-baling kiri dan tengah terkena karanghingga rusak dan daun kemudi kanan terkena batu karang hinggamembentur bagian lunas mengakibatkan bocor dan daun kemuditerlepas dan hilang, serta poros baling-baling kiri dan tengah terbelitrumput laut yang mengakibatkan mesin mati, sehingga kapal tidakdapat melanjutkan pelayaran.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kandasnyaMV. Sea Prince adalah sebagai akibat dari kesalahan bernavigasi danberolah gerak Tersangkut Nakhoda, ketika melayari alur keluar dariPelabuhan Nongsa - Batam.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, makamengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah ketiga mesin tidak berfungsi, Tersangkut Nakhoda melapor keStasiun Radio Nongsa (Nongsa Port Control) melalui Radio VHFchannel 69 dan melapor kepada Perusahaan untuk minta bantuanevakuasi terhadap penumpang dan ABK, lebih kurang 15 menit MV.Sea Raider II tiba untuk membantu dan berusaha untukmengevakuasi penumpang, namun karena perairan dangkal, MV. Sea

Raider II...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

19

Raider II tidak dapat membantu evakuasi dan kapal standbymengapung-apung di perairan di dekat MV. Sea Prince;

b. Selanjutnya dilakukan pemompaan air dalam ruang kemudi denganmenggunakan pompa alkon yang dimiliki kapal, tetapi tidak optimal,karena pompa panas, sehingga air makin bertambah banyak;

c. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda menghubungi Port Captain, danNakhoda MV. Golden Raider yang posisinya sedang sandar diPelabuhan Nongsa – Batam, lebih kurang 15 menit berikutnyaMV. Golden Raider tiba dan berusaha melakukan evakuasi, namunkarena perairan dangkal sehingga MV. Golden Raider tidak dapatmembantu evakuasi, dan memerintahkan ABK untuk menurunkan rakitkembung;

d. Tersangkut Nakhoda meminta bantuan pada perahu nelayan untukmembantu mengirimkan Alcon milik MV. Golden Raider dan MV. SeaRaider, lebih kurang 15 menit, 2 (dua) buah pompa Alkon tiba di kapaldan dilakukan pemompaan air di ruang kemudi, pukul 20.05 WIB,kapal berlabuh jangkar ½ segel;

e. Setelah MV. Sea Raider II dan MV. Golden Raider tidak bisa membantuevakuasi, dikarenakan air sedang surut, selanjutnya setelahdirundingkan dengan Nakhoda, diputuskan minta bantuan dengankapal Pancung yang ada di Pelabuhan Nongsa yaitu 1 (satu) unitkapasitas 6 (enam) orang, 1 (satu) unit milik TNI AL berkapasitas 65(enam puluh lima) orang dan 1 (satu) unit milik masyarakatberkapasitas 45 (empat puluh lima) orang;

f. 4 (empat) orang penumpang naik ke rakit kembung, selanjutnyasemua penumpang naik ke kapal Pancung menuju ke PelabuhanNongsa – Batam;

g. MV. Sea Prince ditunda MV. Golden Raider menuju PelabuhanNongsa – Batam, pukul 21.45 WIB, MV. Sea Prince telah sandar diPelabuhan Nongsa – Batam dengan selamat;

h. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwamaupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa lunaskapal bocor, daun kemudi kanan hilang, 3 (tiga) buah baling-balingrusak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upayapenyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dan para Saksidapat diterima.

7. Tentang ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

20

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus kandasnyaMV. Sea Prince, pada tanggal 29 Nopember 2015, pukul 18.45 WIB, diPerairan Nongsa - Batam, maka beban tanggung jawab terhadapkesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut:

Tersangkut Nakhoda tidak memanfaatkan alat bantu navigasi, baik Radar,GPS, Echosounder maupun yang lainnya yang berakibat kapal berlayarpada sisi kiri luar alur di Perairan dangkal yang terdapat rumput laut dankarang, poros baling-baling terbelit rumput laut, kapal tidak dapat diolahgerak yang akhirnya kapal kandas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TersangkutNakhoda MV. Sea Prince telah salah dalam bernavigasi dan berolah gerakdinilai belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan Pelaut yang baik(good seamenship) sebagaimana diamanahkan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda berlaku sopan, kooperatif dan tidak berbelit-belit dalam persidangan.

2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum dan belum pernahmengalami kecelakaan.

3) Tersangkut Nakhoda sedang mengikuti Diklat ANT III.

b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak Ada.

D. PUTUSAN .

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat (1)huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan PemerintahNomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal denganmempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, MahkamahPelayaran :

MEMUTUSKAN ...

MAHKAM

AH PELA

YARAN

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/0e07bfbb48d... · Berita Acara Nakhoda, dibuat di Batam tanggal 30 Nopember 2015, oleh

21

M E M U T U S K A N

I. Menyatakan bahwa kandasnya MV. Sea Prince, pada tanggal 29Nopember 2015, pukul 18.45 WIB, di Perairan Nongsa – Batam adalahsebagai akibat dari kesalahan bernavigasi dan berolah gerak TersangkutNakhoda, ketika melayari alur keluar dari Pelabuhan Nongsa - Batam.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda MV. Sea Prince telah lalai, belumsepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda MV. Sea Prince, bernama RezaRosady, lahir tanggal 28 Juni 1993, memiliki Sertifikat Keahlian PelautANT IV Nomor 6200566964N40512, dikeluarkan di Jakarta tanggal 18Januari 2012 dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelauttersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niagaberbendera Indonesia selama jangka waktu 6 (enam) bulan.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan PutusanMahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterimaoleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelisdalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 04 Januari 2017,dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti,tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : …………….........................……….................... Capt. Surono, M.M.

Anggota : ……………………….............................. Capt. Supardi, M.M., M. Mar.

Anggota : ……….........................................Rusman Hoesien, ATT – I, M. Sc.

Anggota : ……………………............................................…....Ir. Budi Prasetyo.

Anggota : ……………………........................................ Edy Sunaryo, S.H., M.H.

Sekretaris : ……………………….............................................. Rinna Purba, S.H.

MAHKAM

AH PELA

YARAN