putusan nomor hk.210/7/iv/mp -...

21
PUTUSAN NOMOR HK.210/7/IV/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TERJADINYA LETUPAN DI KM. GILI CAT II DI TANJUNG SARI PADANGBAI, BALI Pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat II berbendera Indonesia, GT 6, Awak Kapal 4 (empat) orang, penumpang 35 (tiga puluh lima) orang, bertolak dari Pelabuhan Padangbai-Bali menuju Pelabuhan Gili Trawangan-Lombok, pukul 09.35 WITA, sekitar 10 (sepuluh) menit setelah kapal lepas tali pada posisi sekitar Tanjung Sari Padangbai-Bali, terjadi letupan (ledakan) di ruang penumpang bagian belakang, di bawah tempat duduk penumpang baris kedua dari belakang. Dalam peristiwa tersebut terdapat korban 2 (dua) orang meninggal, 9 (sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orang luka ringan, 15 (lima belas) orang selamat dan 4 (empat) orang Awak Kapal selamat, serta terdapat kerugian harta benda berupa rusaknya dek/lantai ruang penumpang yang berlobang, terangkat dan kaca kanan dan kiri pecah. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/4/1/DN-17, tanggal 28 November 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal terjadinya letupan (ledakan) KM. Gili Cat II tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara KM. Gili Cat II, dibuat di Padangbai-Bali, tanggal 15 September 2016, oleh Nakhoda KM. Gili Cat II; 2. Laporan....

Upload: doanhanh

Post on 19-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR HK.210/7/IV/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TERJADINYA LETUPAN DI KM. GILI CAT IIDI TANJUNG SARI PADANGBAI, BALI

Pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat IIberbendera Indonesia, GT 6, Awak Kapal 4 (empat) orang, penumpang 35 (tigapuluh lima) orang, bertolak dari Pelabuhan Padangbai-Bali menuju PelabuhanGili Trawangan-Lombok, pukul 09.35 WITA, sekitar 10 (sepuluh) menit setelahkapal lepas tali pada posisi sekitar Tanjung Sari Padangbai-Bali, terjadi letupan(ledakan) di ruang penumpang bagian belakang, di bawah tempat dudukpenumpang baris kedua dari belakang.

Dalam peristiwa tersebut terdapat korban 2 (dua) orang meninggal, 9(sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orang luka ringan, 15 (lima belas)orang selamat dan 4 (empat) orang Awak Kapal selamat, serta terdapatkerugian harta benda berupa rusaknya dek/lantai ruang penumpang yangberlobang, terangkat dan kaca kanan dan kiri pecah.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomorKL.205/4/1/DN-17, tanggal 28 November 2017, telah melimpahkan BerkasKecelakaan Kapal terjadinya letupan (ledakan) KM. Gili Cat II tersebut kepadaMahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a)Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telahmengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untukmengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukanada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan StandarProfesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkutyang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara KM. Gili Cat II, dibuat di Padangbai-Bali, tanggal 15 September2016, oleh Nakhoda KM. Gili Cat II;

2. Laporan....

2

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/01/07/KSOP/PBI-2016,dibuat di Padangbai, tanggal 15 September 2016, oleh Nakhoda KM. Gili CatII, dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan OtoritasPelabuhan Kelas IV Padangbai-Bali;

3. Laporan Kejadian, nomor UM.003/17/12/KSOP.Pbi-16, dibuat di Padangbai,tanggal 15 September 2016, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran DanOtoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai-Bali;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat di Padangbai-Bali, tanggal 15dan 16 September 2016, oleh Kepala Sub Seksi Keselamatan Berlayar,Penjagaan dan Patroli, Marine Inspektor, PKP Penyelia Kantor KSOP Kelas IVPadangbai-Bali, terhadap :

a. Nakhoda, Totok Wasito;b. KKM, Sugiarto;c. Kelasi I, I Nyoman Supartika;d. Kelasi II, I Kadek Kris Arianta.

5. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Padangbai-Bali, tanggal 15September 2016, oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali;

6. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Pas Kecil, nomor PK.205/02/05/KSOP.Pbi-2016, diberikan di Padangbai-Bali, tanggal 18 Pebruari 2016, berlaku sampai dengan 17 Pebruari 2017,oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali;

b. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/04/05/KSOP.Pbi-2016, diterbitkan di Padangbai-Bali, tanggal 25 Mei 2016, berlaku sampaidengan 24 November 2016, oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali;

c. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1623/SMC/DK-13,diterbitkan di Jakarta, tanggal 02 May 2013, berlaku sampai dengan 03Mei 2018, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal,Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. Re Inspection Certificate Inflatable Life Raft, nomor026,027,028,029,030/ILR-YS/II/BL-16, tanggal 25 Februari 2016,pemeriksaan berikutnya tanggal 25 Februari 2017, dibuat oleh SurveyorCV. Yasinori Sakti dan diketahui Kepala Seksi Status Hukum dan SertifikasiKapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Benoa-Bali;

e. Re Inspection Certificate Fire Fighting Extinguisher, nomor 010/PMK-YS/II/BL-16, tanggal 26 Februari 2016, pemeriksaan berikutnya tanggal26 Februari 2017, dibuat oleh Surveyor CV. Yasinori Sakti dan diketahui

Kepala....

3

Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandarandan Otoritas Pelabuhan Benoa-Bali;

f. Daftar Susunan Anak Buah Kapal, dibuat di Padangbai, tanggal 15September 2016, oleh Nakhoda KM. Gili Cat II dan diketahui oleh KepalaOperasi PT. Wallacea Jalesveva Lestari;

g. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Sailing Declaration), dibuat diPadangbai, tanggal 15 September 2016 oleh Nakhoda KM. Gili Cat II;

h. Surat Persetujuan Berlayar, nomor P.2/PM.36.658/IX/2016, diterbitkan diPadangbai, tanggal 15 September 2016, oleh Syahbandar KSOP Kelas IVPadangbai-Bali.

7. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

ANT IV, nomor 6200132714N40513, atas nama Totok Wasito, diterbitkan diJakarta, tanggal 7 Maret 2013, oleh Direktur Perkapalan Dan Kepelautan,Ditjenhubla;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluanserta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Gili Cat IIJenis : Kapal Motor PenumpangBendera : IndonesiaPembuatan : Tahun 2001Konstruksi : AluminiumCall Sign : YB 5395Isi kotor : GT. 6Tenaga Penggerak Utama : Motor Tempel Suzuki, 3 x 300 PKPanjang : 11,69 MeterLebar : 3,42 MeterDalam : 0,90 MeterPemilik : PT. Samudra Ekspedisi Aman, BaliNakhoda : Totok WasitoAwak Kapal : 4 (empat) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat II,berbendera Indonesia, GT 6, Awak Kapal 4 (empat) orang, membawapenumpang 35 (tiga puluh lima) orang, bertolak dari PelabuhanPadangbai-Bali, menuju Pelabuhan Gili Trawangan-Lombok;

b. Dalam....

4

b. Dalam pelayarannya KM. Gili Cat II dilengkapi dengan alat bantunavigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jaga dek yangmemenuhi persyaratan, kapal digerakkan oleh 3 (tiga) unit mesintempel di belakang. Saat berangkat cuaca cerah, angin sepoi-sepoi daritimur laut, laut tenang, arus ke utara lemah;

c. Setelah kapal lepas tali dan kapal bergerak maju lebih kurang 10(sepuluh) menit terjadi letupan/ledakan di ruang penumpang di dek dibawah kursi penumpang, yang menyebabkan dek berlubang dansebagian terlepas, mengetahui kondisi tersebut, Nakhodamemerintahkan stop dan mematikan mesin, serta mematikan panellistrik dan memerintahkan Kelasi untuk membantu penumpang yangcidera;

d. Selanjutnya Nakhoda melaporkan kepada Syahbandar dengan radioVHF Channel 16 dan minta bantuan evakuasi, beberapa saat kemudiandatang bantuan 5 kapal, selanjutnya kapal ditarik ke dermaga,sebelum kapal ditarik ada sekoci milik Perusahaan yang samamengevakuasi 5 (lima) orang penumpang yang terluka didampingiseorang Kelasi terus dibawa ke Rumah Sakit terdekat;

e. Setelah kapal sandar semua penumpang dievakuasi, yang luka-lukadibawa ke Rumah Sakit dan yang sehat ke Kantor Syahbandar;

f. Akibat kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 2 (dua) orangmeninggal dunia, 9 (sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orangluka ringan, 15 (lima belas) orang selamat dan 4 (empat) orang AwakKapal selamat, serta terdapat kerugian harta benda berupa rusaknyadek/lantai ruang penumpang yang berlobang dan sebagian plat dekyang terlepas serta kaca kanan-kiri pecah.

3. Dalam peristiwa terjadinya Letupan pada bagian buritan KM. Gili Cat II,pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.30 WITA, di Tanjung SariPadangbai-Bali, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut, dan paraSaksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Totok Wasito.Saksi-saksi : 1) KKM, Sugiarto;

2) Kelasi, I Nyoman Supartika;3) Kelasi, I Kadek Kris Arianta.

Pihak LainSaksi : 1) Pemilik Kapal/General Manager PT. Samudera

Ekspedisi Aman, Bali, Henri Hamid;2) Kepala KSOP Kelas IV Padangbai-Bali, I Ketut

Gede Sudarma, S.E.

B. Dalam....

5

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungandengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secarapatut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal, pada hari Kamis,tanggal 8 Maret 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas PelabuhanKelas IV Padangbai-Bali. Keterangan yang diberikan dalam Berita AcaraPemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang PemeriksaanLanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Totok Wasito, dalam keadaan sehat rohanidan jasmani, didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam sidang pemeriksaanlanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : BanyuwangiTanggal : 08 Agustus 1970Agama : IslamAlamat : Desa Bedingin, RT.002/RW.001, Kec. Sugio,

Kab. Lamongan, Jawa TimurPendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di Banyuwangi;

2) SMP, tahun 1986, di Banyuwangi;3) SMA, tahun 1990, di Banyuwangi.

Teknis : 1) MPT, tahun 1996, di Jambi;2) ANT V, tahun 2002, di BPLPP Surabaya;3) ANT IV, tahun 2013, di BP2IP Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) Mualim III, MV. Shahnon, tanggal 23 Februari 1998 s/d tanggal 14

April 2000;2) Mualim II, KM. Bintang Karya II, tanggal 16 April 2000 s/d tanggal

01 Juni 2000;3) Mualim I, KM. Bintang Bahari, tanggal 01 Juni 2000 s/d tanggal 25

Oktober 2000;4) Mualim IV, KM. Sea Safari VI, tanggal 30 Juli 2001 s/d tanggal 11

Oktober 2001;5) Mualim II, KM. Sea Safari V, tanggal 11 Oktober 2001 s/d tanggal

21 Juli 2001;6) Mualim I, KM. Sea Safari III, tanggal 21 Agustus 2002 s/d tanggal

23 Juli 2005;7) Mualim I, KM. Bagus, tanggal 03 Agustus 2005 s/d tanggal 21

Maret 2006;8) Mualim I, KM. Sea Safari III, tanggal 08 April 2006 s/d tanggal 28

Mei 2008;9) Mualim I, TB. Buganda, tanggal 29 Juli 2008 s/d tanggal 19

Oktober 2009;10) Nakhoda, KM. Gili Cat II, tanggal 28 Oktober 2010 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat IIberbendera Indonesia, GT 6, awak kapal 4 (empat) orang dengan

penumpang....

6

penumpang 35 (tiga puluh lima) orang bertolak dari PelabuhanPadangbai-Bali menuju Pelabuhan Gili Trawangan-Lombok;

c. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasiantara lain Kompas Magnet 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Radio VHF1 (satu) unit, teropong 1 (satu) buah dan Peta 1 (satu) set, sertadiawaki oleh Perwira dinas jaga dek yang memenuhi syarat sekaligusmengoperasikan kemudi manual, yang ketika berangkat cuaca cerah,angin sepoi-sepoi dari timur laut, arus ke utara lemah dan laut tenang;

d. Setelah kapal lepas tali dari dermaga dan kapal bergerak maju lebihkurang 10 menit terjadi letupan (ledakan) di ruang penumpang dibawah kursi penumpang nomor dua dari belakang baris kiri,mengetahui situasi tersebut tersangkut Nakhoda memerintahkan KKMuntuk stop dan mematikan mesin penggerak (mesin tempel) danmematikan panel listrik di kotak Accu dan memerintahkan Kelasi agarmembantu penumpang yang cidera;

e. Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian ke Kantor Syahbandarmelalui radio VHF Channel 16 untuk minta bantuan dan menelponkepada Perusahaan melaporkan kejadian dan minta bantuan, tidaklama kemudian datang 5 (lima) kapal antara lain KM. Gili-Gili, KM.Wahana Gili Ocean I, KM. Sondex I, KM. Mahi-Mahi, dan KM. MarinaSrikandi yang memberikan bantuan dan 1 (satu) speed boat milikPerusahaan untuk mengevakuasi 5 (lima) orang penumpang yang lukadan didampingi oleh seorang Kelasi;

f. Selanjutnya kapal ditarik ke dermaga oleh KM. Sondex I dan dilakukanevakuasi semua penumpang yang luka-luka dibawa ke rumah sakitterdekat, dan Nakhoda dibawa ke Kantor Polisi untuk dimintaiketerangan;

g. Tersangkut Nakhoda menerangkan bahwa kapal tidak dilengkapiruang akomodasi ABK, tidak ada kamar mandi, pada malam hari ABKtidur di Mess Perusahaan dan ada yang pulang, sedangkan kapalberlabuh jangkar di Pelabuhan, pintu terkunci tanpa Petugas jagadiatas kapal;

h. Ketika penumpang naik ke atas kapal dihitung jumlahnya agar tidakmelebihi kapasitas yang diijinkan dan barang-barang bawaanpenumpang semua ditempatkan di bagasi kanan dan kiri, terpisah daritempat duduk penumpang;

i. Sampai dengan kapal sandar dan penumpang dievakuasi semua,tersangkut Nakhoda tidak mengetahui apa yang meledak dan apayang menyebabkan;

j. Dibawah.....

7

j. Dibawah dek penumpang di tengah-tengah memanjang badan kapalterdapat tanki bahan bakar tertutup dengan plat Aluminium samadengan dek lainnya diikat dengan baut, sedangkan ruangan disamping kanan-kiri tangki merupakan ruang kosong yang tidakterdapat lubang (Man Hole) sehingga isi ruangan tersebut tidakpernah diketahui;

k. Akibat kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 2 (dua) orangmeninggal dunia, 9 (sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orangluka ringan, 15 (lima belas) orang selamat dan 4 (empat) orang AwakKapal selamat, serta terdapat kerugian harta benda berupa rusaknyadek/lantai ruang penumpang yang berlobang dan sebagian plat dekyang terlepas.

2. Saksi KKM, Saudara Sugiarto, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : JombangTanggal : 18 Agustus 1987Agama : IslamAlamat : Asrama Praja Raksasa Blok B.1-10, Denpasar,

BaliPendidikanUmum : 1) SD, tahun 2000, di Jombang;

2) SMP, tahun 2003, di Jombang;3) SMA, tahun 2006, di Jombang.

Teknis : Rating Engine, tahun 2015, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :1) Kelasi, Kabail Sesations, tanggal 20 Desember 2012 s/d tanggal 25

Januari 2014;2) Kelasi, Gili Cat II, tanggal 03 Maret 2014 s/d tanggal 10 Mei 2015;3) Wiper, KM. Permata Putra, tanggal 22 Juni 2015 s/d tanggal 23

Agustus 2015;4) KKM, Gili Cat II, tanggal 05 Maret 2016 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa letupan di dek dibawah kursipenumpang KM. Gili Cat II pada tanggal 15 September 2016 lebihkurang pukul 09.35 WITA di perairan Kolam bandar PelabuhanPadangbai-Bali, yang saat itu Saksi mengalami sendiri dan Saksisedang mengoperasikan handle mesin di kursi depan bersamaNakhoda yang sedang sedang mengoperasikan kemudi, Saksi mengiraletupan dapra yang bahannya bekas ban dalam mobil;

c. Saksi mulai bekerja di KM. Gili Cat II sejak bulan Maret 2016,mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain untuk merawat danmemperbaiki mesin dan kelistrikan di kapal serta mengecek BBM,

mendampingi....

8

mendampingi Nakhoda dan memegang handle mesin saat olah gerakdan berlayar;

d. Kapal memiliki 3 (tiga) unit mesin tempel merk Suzuki 3 x 300 PK padaputaran maksimum 4.300 Rpm dan kecepatan maksimum 25 knots.Sistem start mesin menggunakan 6 (enam) buah Aki (Accu), kapasitastanki BBM (Premium) 1.500 liter, mesin dikendalikan melalui anjungandan alarm indikator putaran serta temperatur mesin juga berada dianjungan (bagian depan ruangan). Sistem kemudi tidak tergantungdengan mesin hidup, tetapi bisa digerakkan secara manual dan kondisike 3 (tiga) mesin tempel berjalan normal;

e. Tanggal 25 September 2016 lebih kurang pukul 09.25 WITA, kapalbertolak dari Dermaga Padangbai-Bali menuju Pelabuhan GiliTrawangan-Lombok;

f. Saat kejadian Saksi berada di kursi depan mendampingi Nakhoda yangsedang mengoperasikan kemudi dan ketika terdengar letupan,Nakhoda langsung memerintahkan Saksi untuk mematikan mesin danmematikan listrik melalui panel box yang berada di sekitar tempatduduk Nakhoda;

g. Saksi tidak mengetahui apa penyebab terjadinya letupan karena tidakada yang terbakar, mesin utuh dan masih berfungsi serta kabel tidakada yang hangus, selang BBM masih utuh dan kemudi masihberfungsi;

h. Tanki bahan bakar berada dibawah dek penumpang bagian tengahmembujur kapal ditutup dengan plat Aluminium sama dengan plat deklainnya, sedangkan di kanan kiri tanki merupakan ruang kosong yangtidak diketahui isinya, karena tidak ada lubangnya (man hole);

i. Dalam peristiwa tersebut terdapat korban 2 (dua) orang meninggaldunia, 9 (sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orang luka ringan,dan kerugian harta benda berupa kerusakan pada bagian belakang dansebagian plat dek terangkat.

3. Saksi Kelasi, Saudara I Nyoman Supartika, dalam keadaan sehat jasmanidan rohani, dibawah sumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Telutug, Karang Asem, BaliTanggal : 13 Juli 1976Agama : HinduAlamat : Banjar Dinas Telutug, Sibetan, Karang Asem, BaliPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1987, di Karang Asem;

2) SMP, tahun 1990, di Karang Asem.Teknis : BST, tahun 2014, di Benoa, Bali.

Pengalaman....

9

Pengalaman Berlayar :Kelasi, Gili Cat II, tanggal 01 Juni 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan terjadinya letupan di dek di bawah kursipenumpang KM. Gili Cat II pada tanggal 15 September 2016 lebihkurang pukul 09.35 WITA, Saksi mengalami sendiri dan Saksi sedangberada di atas kapal pada posisi di tengah di dekat bagasi barangpenumpang sebelah kiri;

c. Saksi bertugas untuk membersihkan kapal, membantu menghitungjumlah penumpang berdasarkan Passanger list dari kantor,membagikan air minum kepada penumpang, stand by di haluan padasaat keberangkatan dan merapikan tali setelah kapal berangkat,melempar tali di depan saat kapal akan sandar dan mengarahkanpenumpang, menjaga ketertiban pada saat kapal berangkat maupunselama pelayaran;

d. Saksi menyatakan bahwa semua barang bawaan penumpang disimpandi bagasi tengah kanan dan kiri, tidak ada yang dibawa ke tempatduduk;

e. Tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat IIbertolak dari Dermaga Pelra Pelabuhan Padangbai-Bali tujuan GiliTrawangan-Lombok, Saksi menyampaikan yang memegang kemudiadalah Nakhoda dan KKM yang menghidupkan dan mematikan mesin,duduk di depan dekat dengan kemudi bersama Nakhoda;

f. Lebih kurang 10 (sepuluh) menit setelah kapal berlayar, Saksimendengar letupan di bagian belakang dibawah tempat dudukpenumpang, selanjutnya Saksi diperintahkan oleh Nakhoda untukmembantu penumpang yang mengalami luka-luka dan memasangOksigen pada penumpang yang pingsan;

g. Selanjutnya Saksi membantu evakuasi 5 (lima) orang penumpang yangmengalami luka berat di kaki dengan sekoci dari Perusahaan dandibawa ke darat, setelah sampai di darat penumpang yang mengalamiluka-luka dibawa ke rumah sakit terdekat;

h. Tidak lama kemudian datang KM. Sondex I, KM. Mahi-mahi, untukmembantu pertolongan dan KM. Gili Cat II ditarik oleh KM. Sondex Iuntuk sandar di dermaga, pada saat kejadian dan sesudah letupantidak ada api/kebakaran dan Saksi tidak tahu apa yang meletup.

4. Saksi Kelasi, Saudara I Kadek Kris Arinta, tidak hadir dalam Persidangan,dikarenakan yang bersangkutan menghadiri acara pemakaman/Ngabenkeluarganya, dan keterangan yang diberikan dalam Berita AcaraPemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir....

10

a. Lahir di : PadangbaiTanggal : 25 Desember 1995Agama : HinduAlamat : Br Dinas Luhur Kel/Desa Padangbai, Kec.

Manggis, Kab. Karang Asem, BaliPendidikanUmum : 1) SD, tahun 2008, di Padangbai;

2) SMP, tahun 2011, di Padangbai;3) SMA, tahun 2014, di Klungkung.

Teknis : BST, tahun 2016, di Benoa, Bali.

Pengalaman Berlayar :Kelasi, KM. Gili Cat II, tanggal 19 Agustus 2016 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani pada saat dilakukanpemeriksaan dalam pembuatan BAPP;

c. Tanggal 15 September 2016, pukul 09.25 WITA, KM. Gili Cat IIbertolak dari Dermaga Pelayaran Rakyat Padangbai-Bali tujuan GiliTrawangan-Lombok, saat posisi kapal melewati pelampung RambuSuar hijau melintang Tanjung Sari, terjadi letupan pada bagianbelakang dibawah tempat duduk penumpang;

d. Pada saat terjadinya letupan, Saksi sedang berada di samping pintumasuk sebelah kanan, kemudian Saksi mendengar letupan di belakangatas perintah Nakhoda, Saksi langsung memberikan pertolongankepada penumpang yang mengalami cidera;

e. Selanjutnya KM. Gili Cat II ditarik oleh KM. Sondex I untuk sandar diDermaga, setelah kapal sandar Nakhoda memerintahkan untuk tetapmemberikan pertolongan kepada penumpang, dan mengevakuasipenumpang dari KM. Gili Cat II ke darat untuk mendapatkanpertolongan lebih lanjut;

f. Dalam kejadian letupan tersebut mengakibatkan sebagian penumpangmengalami luka berat dan luka ringan, kapal mengalami kerusakan dibagian kaca kanan dan kiri pecah, kursi-kursi penumpangrusak/terangkat dan dinding kanan dan kiri rusak serta dekpenumpang bagian belakang terangkat.

5. Saksi Pemilik Kapal/General Manager PT. Samudera Ekspedisi Aman, Bali,Saudara Henri Hamid, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawahsumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : KediriTanggal : 01 Juni 1971Agama : IslamAlamat : ASR. Praja Rakcaka

Jl. Topdal....

11

Jl. Topdam II D/4 Kepaon, Denpasar- BaliPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1984, di Pare-Kediri;

2) SMP, tahun 1987, di Pare-Kediri;3) SMA, tahun 1990, di Pare-Kediri;4) S1 Fakultas Ekonomi-Akuntansi, tahun 1996,

di Malang.

Pengalaman Bekerja :1) Chief Accounting, PT. Lampung Intermedia, tahun 1997 s/d tahun

1999;2) Chief Accounting, YYS. Dyatmika 5 B, tahun 2000 s/d tahun 2008;3) Chief Accounting/Tax, PT. Ocean Permata Bali, tahun 2008 s/d

tahun 2009;4) General Manager, PT. Samudera Ekspedisi Aman, Bali, tahun

2010 s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 15 September 2016 pagi hariterjadi letupan di atas kapal KM. Gili Cat II, sesuai dengan laporanNakhoda melalui telephon genggam (Hand Phone) lebih kurang pukul09.37 WITA pada tanggal 15 September 2016;

c. Saksi bertindak sebagai Manajer PT. Samudera Ekspedisi Aman, Baliyang menjadi pemilik KM. Gili Cat II, dan pada saat menerima laporankecelakaan terjadinya letupan di KM. Gili Cat II, Saksi langsungmemerintahkan awak kapal untuk melakukan langkah-langkahpenanganan yang diperlukan untuk penyelamatan;

d. Penanganan untuk penyelamatan dilakukan oleh personil Perusahaanyang ada di Pelabuhan dengan mengirimkan sekoci untuk menolongdan mengevakuasi korban serta bekerjasama dengan pihak-pihaklainnya antara lain KSOP, Pol Air, ASDP dan BASARNAS;

e. Semua korban kecelakaan telah dievakuasi dan dirawat di rumah sakit,9 (sembilan) orang luka berat, 9 (sembilan) orang luka ringan dan 2(dua) orang meninggal dunia;

f. Saksi tidak mengetahui sama sekali penyebab ledakan/letupan yangterjadi di KM. Gili Cat II tersebut.

6. Saksi Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali, Saudara I Ketut GedeSudarma, S.E, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawahsumpah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tambakan - BaliTanggal : 17 Juli 1971Agama : Hindu

Alamat....

12

Alamat : Jl. Pulau Bali Gang IV no. 25 Singaraja, DenpasarBali

PendidikanUmum : 1) SD, ijazah tahun 1984, di Tambakan, Bali;

2) SMP, ijazah tahun 1987, di Singaraja, Bali;3) SMA, ijazah tahun 1990, di Singaraja, Bali;4) S-1 Ekonomi, ijazah tahun 2004, di Singaraja,

Bali.Teknis : 1) Dasar-dasar Kesyahbandaran, ijazah tahun

2012;2) Diklat Kepelabuhanan, ijazah tahun 2012;3) Diklat Kesyahbandaran B, ijazah tahun 2017,

di Jakarta;4) Diklat Pertolongan Kecelakaan Penerbangan

dan Pemadam Kebakaran (PKP PK)

Pengalaman Bekerja :1) Staf pada dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan

Pemadam Kebakaran (PKP PK), Bandara Tunggul Wulung Cilacap,tahun 1991 s/d tahun 1999;

2) Bendahara Materiil Kanwil Perhubungan Bali, tahun 1999 s/d tahun2000;

3) Staf Lala Adpel Celukan Bawang, tahun 2000 s/d tahun 2003;4) Bendahara Penerima Kantor UPP Buleleng-Bali, tahun 2003 s/d

tahun 2013;5) Kepala Kantor KSOP Celukan Bawang-Bali, tahun 2013 s/d tahun

2016;6) Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali, Mei 2016 s/d

sekarang.

b. Saksi mempunyai tugas pokok antara lain melakukan penilikanpemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal, pemberian SuratPersetujuan Berlayar (SPB), pengawasan kapal asing (Port StateControl) dan pergerakan kapal di wilayah Pelabuhan Padangbai-Bali,melaksanakan pemeriksaan kecelakaan kapal yang terjadi di wilayahkerja ataupun kecelakaan kapal di tempat lain yang kasusnyadilimpahkan kepada Kantor KSOP Padangbai-Bali;

c. Sistem pengawasan di lapangan/di Pelabuhan untuk kapal-kapal cepatSaksi menugaskan 3 (tiga) orang Staf dan dibantu 2 (dua) orangSecurity untuk di lapangan/Pelabuhan, dan apabila ada kecelakaankapal di Pelabuhan yang melakukan pengawasan terhadap kapal-kapaltersebut adalah dari pihak KSOP;

d. Saksi membenarkan adanya kejadian letupan di KM. Gili Cat II,mengetahui dari laporan salah satu staf kantor, melaporkan adaletupan di atas kapal KM. Gili Cat II, saat itu Saksi sedang berada dikantor. Setelah Saksi mengetahui kejadian tersebut, Saksi langsung

memerintahkan....

13

memerintahkan kapal-kapal yang ada di Pelabuhan untuk membantuevakuasi terhadap penumpang dan Awak Kapal, Saksi jugamemerintahkan Staf untuk menghubungi Tim Kesehatan, Ambulancedan Staf yang sedang berada di lapangan pada saat kejadianmembantu penumpang untuk di evakuasi;

e. Setelah kejadian ada pemeriksaan dari Kepolisian, Saksi ke lokasikejadian, namun tidak dapat naik ke atas kapal disebabkan lokasikejadian sudah di Police Line oleh pihak Kepolisian;

f. Saksi juga menerima laporan dari KNKT terkait kejadian letupan di KM.Gili Cat II dan dalam laporan tersebut tidak dijelaskan penyebabletupan di atas kapal KM. Gili Cat II;

g. Kantor KSOP Padangbai memiliki sarana monitor kapal berlayar di lautmelalui Radio VHF Channel 16, dan alat komunikasi dilapangan/dermaga.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkasyang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan (BAPP), serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan paraSaksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan pada hari Kamis, tanggal 8Maret 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IVPadangbai-Bali, sehubungan dengan terjadinya letupan di KM. Gili Cat II,pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.35 WITA, di Perairan TanjungSari Padangbai-Bali, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkanhasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, makakeadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagaiberikut :

a. KAPAL.

KM. Gili Cat II adalah kapal penumpang berkecepatan tinggi,konstruksi Aluminium berbendera Indonesia dengan ukuranP x L x D (m) = 11,69 x 3,42 x 0,90 (m) atau GT 6 yang dimiliki olehPT. Samudera Ekspedisi Aman, Bali.Kapal digerakkan oleh 3 (tiga) unit mesin tempel merek Suzukidengan kekuatan 3 x 300 PK, dibangun pada tahun 2001 denganjumlah geladak 1 (satu) serta berkapasitas 35 (tiga puluh lima)orang penumpang.

b. Surat....

14

b. SURAT KAPAL.

KM. Gili Cat II telah memiliki Sertifikat Keselamatan KapalPenumpang, Pas Kecil, dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkandan masih berlaku

c. AWAK KAPAL.

KM. Gili Cat II diawaki oleh 4 (empat) orang awak kapal termasukNakhoda dengan susunan ABK yang dibuat oleh Nakhoda tanggal15 September 2016 sebagai berikut :

Bagian DekNakhoda : Totok Wasito berijazah ANT IV, tahun 2013.

Bagian MesinKKM : Sugiarto berijazah SKK 60 Mil tahun 2014.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal KM.Gili Cat II pada saat mengalami kecelakaan letupan di Perairan TanjungSari Padangbai memiliki kondisi kapal yang laik laut dan telah memenuhipersyaratan keselamatan berlayar, hal ini didukung oleh surat-suratkapal yang dipersyaratkan dan masih berlaku, dan telah diawaki olehawak kapal yang memadai sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika StasiunMeteorologi Maritim Tanjung Priok dan berdasarkan keteranganTersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saatkejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnyatanggal 16 Januari 2018, keadaan cuaca pada tanggal 15 September2016, pukul 09.35 WITA, di Perairan Tanjung Sari Padangbai-Bali,adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara – Selatan, 4 – 10 knotsArah dan Kecepatan Arus : Timur Laut, 5 – 15 cm/sCuaca : Cerah - BerawanJarak Penglihatan (mil) : 10 – 12 MilTinggi Gelombang : Utara – Timur Laut, Slight,

0.50 – 1.25 m

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi di dalampemeriksaan lanjutan maupun BAPP keadaan cuaca pada saat

kejadian....

15

kejadian cuaca cerah, angin sepoi-sepoi dari Timur Laut, lauttenang, arus ke utara lemah. langit cerah berawan sebagian, AnginTimur sei-sepoi, laut beriak kecil, jarak tampak baik (good), deadaan

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keteranganTersangkut Nahkoda dan para saksi tentang keadaan cuaca pada saatkejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunankapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatandan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

KM. Gili Cat II dengan Pas Kecil nomor PK.205/02/05/KSOP.Pbi-2016, dikeluarkan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Padangbai-Bali,memiliki ukuran-ukuran pokok sebagai berikut ;Panjang = 11,69 meterLebar = 3,42 meterDalam = 0,90 meterLambung Timbul (LT) = 0,35 meterSyarat max (Smax) = H – LT = 0,90 – 0,35 = 0,65 meterDisplacement (D) = L x B x Smax x 0,69 x 1,025

= 11,69 x 3,42 x 0,65 x 0,69 x 1,025= 18,379 Ton

Draft kapal kosong (Lwt) = 0,30 D= 0,30 x 18,379 = 5,513 Ton

Kapasitas Angkut (Dwt) = D – Lwt= 18,379 – 5,513 = 12,866 Ton

Waktu berangkat draft depan (dd) = 75 cm = 0,75 Mdraft belakang (db) = 50 cm = 0,50 Mdraft rata-rata (dr) = 0,625 M

D1 = L x B x dr x 0,69 x 1,025= 11,69 x 3,42 x 0,625 x 0,69 x 1,025= 17,672 Ton

Lwt1 = 0,30 x D1

= 0,30 x 17,672 = 5,30 TonDwt1 = D1 – Lwt1

= 17,672 – 5,30 = 12,372 TonKarena Dwt1 (12,372 Ton) < Dwt (12,866 Ton) makamuatan/penumpang tidak melebihi kapasitas angkutnya.

b. Keadaan Stabilitas.

KM. Gili Cat II sebelum kejadian kondisi stabilitas positip, dansesudah kejadian kondisi stabilitas positip.

Dengan....

16

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaanmuatan dan stabilitas KM. Gili Cat II sebelum dan sesudah terjadinyaletupan dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaanpelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan caraberolah gerak dinilai sebagai berikut :

Tentang Navigasi.

a. Berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Totok Wasitodan berdasarkan bukti pada Sertifikat Keselamatan Kapal PenumpangNomor PK.001/04/05/KSOP.Pbi-2016 yang dikeluarkan oleh KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, KM. GiliCat II dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memenuhipersyaratan atau laik dan berdasarkan keterangan tersangkutNakhoda Saudara Totok Wasito yang dikuatkan oleh keteranganSaksi KKM Saudara Sugiarto, kapal diawaki dengan Perwira dinasjaga yang memenuhi standar jaga dalam bernavigasi;

b. Berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Totok Wasitoyang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKM Saudara Sugiarto danKelasi Saudara I Nyoman Supartika, setelah kapal lepas tali,mesin/kapal bergerak maju (belum maju penuh) lebih kurang 10menit terjadi letupan di bagian belakang di bawah kursi penumpangnomor 2 dari belakang pada baris kiri, kemudian mesin dimatikan.

Tentang Olah Gerak.

a. Berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Totok Wasitoyang dikuatkan oleh Saksi KKM Saudara Sugiarto dan Saksi KelasiSaudara I Nyoman Supartika, KM. Gili Cat II bergerak dengan kemudimanual yang dioperasikan oleh tersangkut Nakhoda dan mesin maju(belum maju penuh) lebih kurang 10 menit setelah lepas tali terjadiletupan dibagian belakang dibawah kursi penumpang baris nomor 2dari belakang pada deretan sebelah kiri, selanjutnya mesinpenggerak utama dimatikan dan kapal mengapung bebas, namunkemudi tetap masih dapat berfungsi;

b. Setelah terjadi letupan (ledakan) mesin dan kemudi masih berfungsinormal, namun untuk menghindarkan kemungkinan terjadinyabahaya, maka untuk menyelamatkan kapal dan penumpangnya,kapal ditarik oleh KM. Sondex I untuk disandarkan di dermaga.

Dengan....

17

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa carabernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat II dapatditerima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam),dokumen kapal, faktor teknis, faktor manusia, dan organisasi, makapenyebab letupan di KM. Gili Cat II adalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat IISaudara Totok Wasito yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKMSaudara Sugiarto dan Kelasi Saudara I Nyoman Supartika, KM. GiliCat II setelah lepas tali dari dermaga kapal bergerak maju lebihkurang 10 menit, terjadi letupan (ledakan) di bagian belakang dibawah kursi penumpang nomor 2 dari belakang dan tidak terjadikebakaran (tidak ada api);

b. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat IISaudara Totok Wasito yang dikuatkan oleh keterangan Saksi KKMSaudara Sugiarto dan Kelasi Saudara I Nyoman Supartika, tidakmengetahui apa penyebab terjadinya letupan (ledakan) pada deckdibawah kursi penumpang;

c. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat IISaudara Totok Wasito yang dikuatkan oleh Saksi KKM SaudaraSugiarto, dibawah deck yang terjadi ledakan merupakan ruanganyang tidak diketahui isinya karena tidak ada bukaan (man hole);

d. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Kelasi Saudara I NyomanSupartika, semua barang bawaan penumpang disimpan di bagasibarang yang berada di bagian tengah kiri dan kanan, penumpangtidak diperbolehkan membawa tas ke tempat duduk;

e. Bahwa apabila tas bawaan penumpang sebagai penyebab terjadinyaletupan (ledakan) tidak dapat dibuktikan (tidak cukup alat bukti);

f. Bahwa berdasarkan Pengalaman (Empiris) belum pernahdiketemukan adanya ledakan pada dek Aluminium yang dibawahnyaterdapat ruang kosong.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebabterjadinya letupan (ledakan) di deck penumpang KM. Gili Cat II tidakdapat dibuktikan.

6. Upaya....

18

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara PemeriksaanPendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, makamengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah terdengar bunyi letupan di bagian belakang kapal yangsuaranya seperti ban dalam yang meletus, Tersangkut Nakhodalangsung memerintahkan KKM untuk mematikan mesin dankelistrikan melalui panel box yang ada di samping kursi Nakhoda;

b. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Kelasi untuk melakukanpertolongan pertama kepada penumpang, kemudian menghubungiSyahbandar melalui Radio VHF Channel 16 dan telepon keperusahaan meminta pertolongan melalui Pesawat Radio ke kapal-kapal terdekat untuk proses evakuasi;

c. Selanjutnya datang 5 (lima) kapal cepat yaitu KM. Wahana GiliOcean I, KM. Marina Srikandi, KM. Sondex I, KM. Gili-gili dan KM.Mahi-mahi untuk bersiap siaga di sekitar kapal, kemudian kapalditarik oleh KM. Sondex I untuk sandar di Dermaga 3, namunsebelum kapal sandar di Dermaga 3 sudah ada 5 (lima) orangpenumpang didampingi 1 (satu) orang Kelasi dievakuasi ke daratmelalui sekoci milik Perusahaan dan yang lainnya dievakuasi setelahkapal sandar di Dermaga 3;

d. Selanjutnya semua korban dievakuasi lewat darat menggunakanAmbulans dan kendaraan milik Perusahaan menuju Puskesmas danRumah Sakit terdekat.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upayapenyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus terjadinyaletupan di KM. Gili Cat II, pada tanggal 15 September 2016, pukul 09.35WITA, di Perairan Tanjung Sari Padangbai-Bali, maka beban tanggungjawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan pendapat Mahkamah Pelayaran, dalam hal penyebabterjadinya peristiwa sebagaimana disebutkan dalam Paragraf Cnomor 5, bahwa tidak terdapat cukup bukti tentang Penyebab dariterjadinya letupan (ledakan), sehingga tidak dapat ditetapkanmengenai penyebab dari letupan (ledakan);

b. Seandainya penyebab dari letupan (ledakan) adalah berasal darimuatan ataupun barang bawaan penumpang, maka berdasarkanketentuan Pasal 137 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia

No. 17 Tahun....

19

No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, maka Nakhoda dibebaskandari tanggung jawabnya;

c. Berdasarkan prinsip-prinsip dalam persidangan apabila tidakterpenuhi bukti-bukti terhadap suatu penyebab terjadinya suatuperistiwa atau kejadian maka tidak dapat ditentukan tentang siapayang harus bertanggung jawab.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebabterjadinya letupan (ledakan) KM. Gili Cat II bukan tanggung jawabNakhoda, sehingga tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat II Saudara TotokWasito dibebaskan dari tanggung jawabnya sehubungan denganAmanah Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2008 tentang Pelayaran dan telah melaksanakan kebiasaan Pelaut yangbaik (good seamanship) serta dinilai telah memenuhi kewajibannyasesuai Amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang(KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-halpribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlumemperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum sehubungandengan terjadinya kecelakaan;

2) Dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit;3) Selain pelaut Tersangkut Nakhoda tidak mempunyai keahlian

dibidang lain dan mempunyai tanggungan keluarga.

Hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, dan berdasarkanketentuan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang(KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf(b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang PemeriksaanKecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankandan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN....

20

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa penyebab terjadinya letupan (ledakan) di dekPenumpang KM. Gili Cat II, tanggal 15 September 2016, pukul 09.35WITA, di Perairan Tanjung Sari Padangbai-Bali, tidak dapatditetapkan.

II. Menyatakan bahwa penyebab terjadinya letupan (ledakan) KM. GiliCat II bukan merupakan tanggung jawab Nakhoda, dan dinilaiNakhoda telah melaksanakan kebiasaan Pelaut yang baik (goodseamanship) serta telah memenuhi kewajibannya sesuai AmanahPasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM. Gili Cat II Saudara TotokWasito, lahir tanggal 8 Agustus 1970, memiliki Sertifikat KeahlianPelaut ANT IV, nomor 6200132714N40513, diterbitkan di Jakarta,tanggal 7 Maret 2013.

IV. Keputusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan PutusanMahkamah Pelayaran dieksekusi oleh Direktur Jenderal PerhubunganLaut sesuai Peraturan Perundang-undangan.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelisdalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 19 April 2018 dengandihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, sertadihadiri oleh Saudara Totok Wasito.

Ketua : ................................................Capt. Supardi, M. M,. M. Mar.

Anggota : ..............................................Capt. Frederick H. Roinwowan.

Anggota : ......................................Drs. H.M. Yusuf, M. Si., M. Mar Eng.

Anggota : ......................................................Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota : ............................................................ Asril Pasaribu, S. H.

Sekretaris : ................................................................Rinna Purba, S. H.