bab ii pemahaman terhadap re - desain terminal … ii.pdf · gambar 2.3 bentuk dan ukuran tapak...
TRANSCRIPT
8
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP
Re - DESAIN TERMINAL PELABUHAN
PADANGBAI Pada Bab II ini akan di jabarkan mengenai data, evaluasi, permasalahan, dan
potensi pada Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai Kabupaten
Karangasem.
2.1 Kondisi Fisik
Lokasi Terminal Pelabuhan Padangbai Terletak di Kecamatan Manggis
tepatnya berada di jalan Silayukti Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan
Manggis, Kabupaten Karangasem. Jika di lihat dari letak Geografis Kecamatan
manggis terletak di antara 8º00’00” - 8º41’37,8” Lintang Selatan dan 115º54’9,8”
- 115º54’8,9” Bujur Timur, dengan luas wilayah 6.983 Ha.
Temperatur Udara rata-rata 27,5º C dengan suhu minimum antara 22º C -
24º C dan suhu maksimal 31º C - 34º C. Kelembaban udaranya berkisar antara 70
– 90%. Curah hujan sangat di pengaruhi oleh angin tropis yang berganti setiap 6
bulan. Musim kemarau terjadi sekitar bulan Mei – Oktober, sedangkan musim
hujan terjadi antara bulan November- April.
Topografi Kecamatan Manggis Yaitu perbukitan bertransis halus dengan
kemiringan 0 – 10%, dengan ke tinggian berfariasi yaitu 0 – 500 m di atas
9
permukaan laut. Kemiringan lahan di wilayah Kecamatan Manggis termasuk datar
(0 – 2%) seluas 1.920 Ha (2,29% dan luas kabupaten).
Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Manggis berupa jenis aluvial
regosol (kelabu, coklat, berhumus, coklat kekuningan) dan latosol (coklat dan
litosol, coklat kemerahan)
Batas – batas tapak pada Terminal Pelabuhan Padangbai yaitu:
- Sebelah Utara : Permukiman dan laut (pantai)
- Sebelah Timur : Selat Lombok
- Sebelah Selatan : laut (pantai)
- Sebelah Barat : Permukiman
Gambar 2.1 Lay Out Pelabuhan Terminal Penyebrangan
Padangbai Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero )
cabang Lembar – Padangbai
10
2.1.1 Sarana dan Prasarana
Pada Terminal Pelabuhan Padangbai terdapat beberapa fasilitas yang
mendukung. dapat di lihat ditabel 2.1
Gambar 2.2 Batas – Batas Site Terminal Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai Sumber : Observasi tahun 2015
11
No Nama Lantai Fungsi Luasan Keterangan
1
Areal Parkir - Parkir Tunggu Truck Kendraan kecil -Parkir siap muat Truk Kendraan kecil
Sebagai tempat kendraan berhenti sementara sebelum menyebrang,menunggu atau mengantar maupun menjemput penumpang.
15.760 m2
50 unit 30 unit 25 unit 0 unit
Kondisi parkiran masih baik namun pola sirkulasi tidak beraturan sehingga para penumpang / pengunjung kebingungan untuk parkir kendaraan dan tingkat stres meningkat akibat pola sirkulasi yang tidak beraturan tersebut.
2 Gedung pengelola 2 Sebagai tempat pengelolaan terminal pelabuhan
410.72 m2 Kondisinya masih baik
3 Gedung Terminal 2 Sebagai Ruang Tunggu pembelian tiket dan ruang pemeriksaan penumpang yang ingin menyebrang
812,25 m2 Kondisinya kurang baik dimana ruangan ini sudah beralih fungsi dari tempat menunggu keberangkatan menjadi tempat jualan dan kondisi pada bangunan tidak layak pakai
4 Ruang Tunggu pengantar
1 Sebagai tempat menunggu penumpang baik sebelum dan sesudah berangkat
450 m2 Kondisinya kurang baik dimana tempat ini tidak bisa menampung aktifitas yang ada di dalamnya
5 Bak Air bersih 1 Tempat penampungan air bersih
32 m2 Kondisi masih baik namun tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih di dalam pelabuhan
6 Toilet 1 Tempat untuk membuang air besar / kecil
140 m2 Kondisinya kurang baik dan perlu di tambah agar pengguna lebih nyaman
7 Jembatan Timbang
1 Tempat untuk mengukur berat kendaraan barang
90 m2 Kondisinya masih baik namun kotor
8 Loket Penumpang 1 Tempat untuk memesan dan membeli tiket
30 m2 Kondisi masih lumayan bagus tetapi jumlah pelayanannya kurang ketika terjadi pembludakan penumpang
9 Pos pengendali 1 Tempat untuk mengatur pelabuhan kapal dan sekaligus mengatur naik turunya penumpang
15 m2 Yang terdiri dari 2 unit
Kondisinya cukup baik
10 Ruang informasi 1 Sebagai tempat mencari informasi tentang terminal pelabuhan
30 m2 Kondisi masih baik namun perlengkapannya masih kurang memadai
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
12
11 Tol Gate 1 Tempat pembelian tiket terpadu bagi penumpang yang mempergunakan kendaraan untuk menyebrang
4 m2 yang dimana terdapat 4 unit
Kondisinya sangat baik karna sudah mengalami perenovasian
12 Dermaga 1 Tempat bersandarnya kapal
316 m2 Kondisinya cukup baik
13 Pos 1 1 Tempat pemeriksaan kendaraan yang keluar dari terminal
21 m2 Kondisinya cukup baik
14 Penerangan PLN 1 Tempat pengendalian listrik yang ada di wilayah terminal pelabuhan
140 m2
197 KVa Kondisinya cukup baik
15 Generator set 1 Tempat penyimpanan genset dimana kalau terjadi pemadaman listrik maka genset tersebut dapat di pergunakan sebagai listrik cadangan
90 m2 250 Kva
Kondisinya cukup baik hanya kurang pembersihan rumput rumput liarnya saja
16 Landasan
Halikopter
1 Tempat mendaratnya
halikopter
500 m2 Kondisinya masih baik
17 Kantin 1 Tempat makan atau minum petugas pelabuhan maupun pengunjung
75 m2 Kondisinya cukup baik namun penataan kios kios kurang teratur
18 Bungker BBM 1 Tempat untuk menyimpan bahan bakar kapal
600 m2 Kapasitas 45 Ton
Kondisinya cukup baik
2.1.2 Bentuk Ukuran tapak
Tapak berbentuk tidak beraturan dengan Luas 28.390 m2
85842 197696
205209 103397
80300
101982
69817
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Pelabuhan Penyebrangan padangbai (lanjutan)
Gambar 2.3 Bentuk dan ukuran tapak terminal pelabuhan padangbai
G.Tunggu keberangkatan
G. Pengelola
Tol Gate dan Gedung Terminal
13
2.1.3 Pola Massa
Bentuk pola massa yang ada pada Terminal Pelabuhan Penyebrangan
Padangbai yaitu, bentuk persegi empat sesuai dengan bentuk dasar site. Pola
massa yang ada di terminal pelabuhan yaitu pola massa Cluster dengan arah
orientasi tidak begitu jelas. Bentuk pola massa yang tidak begitu jelas ini
berpengaruh besar terhadap prilaku dari pengunjung ataupun penumpang
sehingga membuat tidak jelasnya batas ruang.
2.1.4 Sirkulasi
Site dapat dicapai melalui satu jalan masuk yaitu jalan Padangbai.
Jalan ini memiliki 2 jalur dengan lebar 7 meter yang dapat di lalui oleh 2 truk
besar yang saling berpapasan. Terdapat juga jalan lingkungan nelayan dan
pemukiman penduduk yang dimana jalan ini hanya dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat pribadi. Lebar jalan 5 meter.
Gambar 2.4 Bentuk Pola Masa
Sumber : https:earth.google.com
14
2.1.5 Tempat Parkir Pengantar/Penjemput dan Antrian Penyebrangan
Tempat parkir yang ada tidak teratur, keamanannya kurang baik
karena tidak terlindung dari panas matahari dan hujan. Selain itu tidak
terdapat batas – batas parkir antara kendaraan umum, pengangkut barang dan
kendaraan pribadi (roda dua dan roda empat) sehingga parkir menjadi tidak
beraturan. Usulan, perlu dibuatkan parkir beratap atau paling tidak ada pohon
peneduh di sekitar parkir dan diberikan rambu - rambu atau batas – batas
agar parkir menjadi lebih teratur.
SIERKULASI KENDARAAN TERMINAL DENGAN DUA JALUR
JALAN LINGKUNGAN
Gambar 2.5 Sirkulasi ke Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
JALAN LINGKUNGAN
JALAN LINGKUNGAN
15
2.1.6 Zoning
Secara makro dalam lingkup Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, sudah
terlihat adanya penataan fungsi ruang dengan jelas. Dimana pembagian zoningnya
sangat mempengaruhi prilaku dari penumpang dimana didasarkan atas
pengendalian sistem keamanan untuk penumpang. Pengaturan zoning dapat di
lihat pada gambar 2.7
ZONA - C
ZONA - B
ZONA - A
Pada Zona A merupakan daerah umum terbuka merupakan areal gerbang masuk terminal pelabuhan (toll gate, jembatan timbang, pos I )
Pada zona B adalah areal umum terbatas merupakan areal tunggu bagi penumpang/ kendaraan yang akan naik ke kapal (R.tunggu Penumpang, Areal Parkir kendaraan penyebrang, dan Areal parkin kendaraan pengantar/ penjemput
Pada zona C adalah daerah terbatas merupakan areal menuju ke kapal (gang way, Movable brige, side ramp)
Gambar 2.6 Areal Parkir Terminal Pelabuhan Padangbai
Sumber : Observasi Tahun 2015
Gambar 2.7 Zoning pada site
Parkir para pengantar penumpang dan penjemput penumpang
Parkir tunggu untuk keberangkatan
Parkir tunggu untuk keberangkatan
Parkir kendaraan penumpang
16
2.1.7 Kondisi Terminal Pelabuhan Padangbai
Keterangan Gambar 3.8 1. Gapura Pintu Depan
2. Jembatan Timbang, Pos 1 Dan Toll Gate 1
3. Tol Gate 2
4. Kios Buah
5. Loket Tiket, R.Informasi, R.Tunggu, Smoking Area
6. Jembatan Penyebrangan
7. Dermaga 1
8. Dermaga 2
1
11 12 13 14 15
3
4 5 6 7
8 2
9
10
9. Gedung Terminal
10. Pura 11. Areal Parkir 12. R. Pengendali Pln, Genset Dan Bak
Penampungan Air
13. Gedung Pengelola
14. Kios Kios Makanan
15. Gapura 2
Gambar 2.8 Kondisi Pelabuhan Terminal Penyebrangan
padangbai Sumber : Observasi tahun 2015
17
PEMIMPIN CABANG
2.2 Kondisi Non Fisik
Pada kondisi non fisik Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
membahas mengenai pelaku/civitas, struktur organisasi, aktivitas dan jumlah
pegawai, penumpang dan kendaraan yang datang ke Terminal Penyebrangan
Padangbai.
2.2.1 Pelaku / Civitas
Para pelaku di dalam terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai ini
dapat dibagi menjadi :
1. Petugas atau staff pengelola
2. Manajer Oprasi II
3. Penanggung jawab bagian SDM dan umum
4. Penangung jawab bagian oprasi
5. Penanggung jawab bagian keuangan
6. Penanggung jawab bagian Pemeliharaan
7. Penanggung jawab bagian STC
2.2.2 Struktur Organisasi
Terminal Pelabuhan Padangbai merupakan cabang dari pelabuhan Lembar
– Lombok, dimana dapat di uraikan struktur organisasinya adalah sebagai berikut
MANAGER
OPRASI 1 LEMBAR
MANAGER KEUANGAN
MANAGER
SDM & UMUM
MANAGER
PEMELIHARAAN
MANAGER
OPRASI 2 PADANGBAI
SUPERVISI 1
SUPERVISI 2
SUPERVISI 3
NAKODA
Gambar 2.9
Struktur Organisasi Cabang Kelas I (Pelabuhan Lembar – Lombok)
Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero ) cabang Lembar – Padangbai
18
2.2.3 Aktifitas
Pelaku kegiatan di dalam Terminal Pelabuhan Penyebrangan ini secara
umum adalah petugas atau staf pengelola, petugas oprasional lapangan,
pengunjung dari luar atau tamu, penumpang, pengantar/penjemput penumpang
dan wisatawan.
1. Kegiatan Utama
a. Kegiatan naik turunnya penumpang. Penumpang di sini yang artinya
setiap orang yang naik dan turun yang dibuktikan dengan
memperlihatkan tiket.
b. Kegiatan Pemeriksaan Keamanan. Pemeriksaan Keamanan dibagi atas 3
zona yaitu sebelum masuk ke areal terminal, areal umum, dan areal
dermaga.
2. Kegiatan Pengelola
a. Kegiatan pengelolaan pelabuhan di bagi atas 5 bagian yaitu :
• Bagian SDM dan umum di mana kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai tempat memberikan informasi mengenai terminal pelabuhan
dan tempat penyimpanan serta tempat untuk mencari ijin
pengesahan.
• Bagian oprasi yang dimana bertugas menjalankan sistem
pengoprasian yang terdapat pada pelabuhan
• Bagian keuangan yang bertugas mengatur keuangan yang ada di
Terminal Penyebrangan Padangbai
• Bagian Pemeliharaan yang bertugas memelihara alat – alat yang di
pergunakan dalam pelabuhan, serta memperbaiki alat yang rusak dan
setiap 6 bulan sekali di lakukan pengecekan alat
• Bagian STC, kegiatan yang di lakukan adalah mengkordinir petugas
yang ada di terminal pelabuhan agar dapat bekerja dengan baik.
b. Kegiatan Operasional Lapangan dibagi atas 3 regu di mana setiap regu
bekerja secara bergiliran.
19
2.2.4 Jumlah Pegawai Pengelola, Penumpang dan Kendaraan
Jumlah pengelola yang terdapat di Terminal Pelabuhan Penyebrangan
Padangbai adalah 50 orang dalam 1 shift kerja yang dimana ada 3 shift kerja/hari,
untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 2.2 dan 2.3
Petugas / Staff Pengelola Jumlah Pegawai Manajer Oprasi II 1 Orang / 1 shift SDM & Umum 2 Orang / 1 shift Petugas Bagian Oprasional 4 Orang / 1 shift Petugas Bagian Keuangan 3 Orang / 1 shift Petugas Bagian Pemeliharaan 2 Orang / 1 shift Petugas Bagian STC 2 Orang / 1 shift Jumlah 14 Orang / 1 shift
Petugas Oprasional Lapangan Jumlah Pegawai
Supervisor
ASS Supervisor
Penanggung Jawab Pos I
Penanggung Jawab Jembatan Timbang
Penanggung Jawab Tol Gate I
Penanggung Jawab Tol Gate II
Penanggung Jawab loket 3
Penanggung Jawab Porter
Kantib Zona A ,B dan C
Petugas MB
Petugas GS
Jumlah
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
3 Orang / 1 shift
36 Orang / 1 shif
Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero ) Cabang Lembar - Padangbai
2.3 Evaluasi Re - desain, Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Kabupaten Karangasem.
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Staff Pengelola Terminal Pelabuhan Penyebrangan
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Operasional Lapangan Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
20
2.3.1 Klasifikasi Terminal Pelabuhan Penyeberangan
Menurut Keputusan Mentri KM 53, pasal 55 tahun 2002 dan Keputusan
Direksi PT. (persero) Pelindo III, No. KEP. 48/Pj.1.05./P.III-99 yang menyatakan
klasifikasi Terminal Pelabuhan Penyebrangan dibagi kedalam 3 (tiga) kelas yaitu :
1. Treminal pelabuhan Penyebrangan Kelas I
2. Terminal Pelabuhan Penyebrangan Kelas II
3. Terminal Pelabuhan Penyebrangan Kelas III
Klasifikasi Terminal Pelabuhan dilihat dari jenis terminal penumpangnya
yang dimana pada Pelabuhan Padangbai sendiri termasuk pada klasifikasi
terminal penyebrangan kelas II yaitu menurut Keputusan Direksi PT. (persero)
Pelindo III, No. KEP. 48/Pj.1.05./P.III-99. Berikut pembagian klasifikasi terminal
kelas I, II, dan III :
1. Terminal Penumpang Kelas A, dengan kriteria :
a. Bangunan Permanen atau Bangunan Dalam wujud arsitektur daerah yang
khusus sebagai terminal penumpang, yang memiliki ruangan untuk calon
penumpang ber - AC atau kipas angin yang terpisah dengan ruangan
calon pengantar atau penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari ruang tamu khusus (VIP
room), Ruang informasi, Ruang pelayanan kesehatan, tempat sholat,
kantin , toko cindra mata, Toilet pria dan wanita, tanda bahaya (alaram),
tata suara (sound sistem), Pemadam kebakaran, alat penyelamat
kecelakaan di air (pelampung), Tempat sampah, Telepon umum dan
lapangan parkir.
2. Terminal Penumpang Kelas B, dengan kriteria :
a. Bangunan Permanen atau Bangunan Dalam wujud arsitektur daerah yang
khusus sebagai terminal penumpang, yang memiliki ruangan untuk calon
penumpangyang di lengkapi dengan kipas angin dan ruangan calon
pengantar atau penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari Ruang informasi, Kotak P3k,
tempat sholat, kantin , Toilet pria dan wanita, tanda bahaya (alaram), tata
suara (sound sistem), Pemadam kebakaran, alat penyelamat kecelakaan
di air (pelampung), Tempat sampah, Telepon umum dan lapangan parkir.
21
3. Terminal Penumpang Kelas C, dengan kriteria :
a. Bangunan semi permanen khusus sebagai terminal penumpang
sementara, yang memiliki ruangan untuk calon penumpang yang di
lengkapi dengan ruang calon pengantar dan penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari ruang sholat, toilet pria dan
wanita, tata suara (sound sistem), pemadam kebakaran, alat penyelamat
kecelakaan di air (pelampung).
Sedangkan menurut Keputusan Mentri KM 53, pasal 55 tahun 2002 klaifikasi
pelabuhan dibagi menjadi 3 kelas yaitu dapat dilihat pada gambar 2.10
Pada Terminal Pelabuhan Kelas I terdiri dari :
a. Volume angkutan a. Penumpang > 2000 orang/hari; b. Kendraraan > 500 Unit/ hari;
b. Frekuensi > 12 Trip / hari; c. Dermaga > 1000 GRT; d. Waktu oprasi > 12 jam / hari; e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi :
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran b. Fasilitas sandar kapal; c. Fasilitas penimbangan muatan; d. Terminal penumpang; e. Akses penumpang dan barang dermaga; f. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintah dan pelayanan jasa; g. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker); h. Instalasi air listrik, dan komunikasi; i. Akses jalan/ atau rel kereta api; j. Fasilitas pemadam kebakaran; k. Tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik kapal;
Pada terminal Pelabuhan kelas II terdiri dari : a. Volume angkutan
a. Penumpang 1000 – 2000 orang/hari b. Kendaraan 250 – 500 unit / hari
b. Frekuensi 6-12 trip/hari; c. Dermaga 500 – 1000 GRT; d. Waktu oprasi 6 – 12 jam / hari; e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi ;
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; b. Fasilitas sandar kapal c. Fasilitas timbang muatan d. Terminal penumpang e. Akses penumpang dan barang ke dermaga f. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa g. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker)
Gambar 2.10 Pembagian Kelas Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan No. KM 53, pasal 55, tahun 2002
22
Pada terminal pelabuhan penyebrangan kelas III terdiri dari :
a. Volume angkutan a. Penumpang < 1000 orang/hari b. Kendaraan < 250 unit / hari
b. Frekuensi 6 trip/hari; c. Dermaga < 500 GRT; d. Waktu oprasi 6 jam / hari; e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi ;
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran; b. Kolam pelabuhan c. Fasilitas sandar kapal d. Fasilitas timbang muatan e. Terminal penumpang f. Akses penumpang dan barang ke dermaga g. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa
Usaha kegiatan penunjang pelabuhan laut terdiri darri : a. Kegiatan yang tidak termasuk usaha pokok pelabuhan, meliputi :
a. Kegiatan penyediaan perkantoran untuk kepentingan pengguna jasa pelabuhan;
b. Kegiatan penyediaan kawasan industri; c. Kegiatan penyediaan kawasan perdagangan; d. Kegiatan penyediaan tempat bermain dan rekreasi; e. Jasa advertasi (advertising service) f. Di bidang pertanian dengan memanfaatkan lahan di Daerah Lingkungan
Kerja daratan pelabuhan untuk jenis tanaman tertentu berumur pendek (agrobisnis)
g. Kegiatan angkutan bandar (rede transport) h. Penyediaan fasilitas gudang pendingin (cold storage) i. Kegiatan perawatan dan perbaikan kapal (docking) j. Kegiatan packing dan repacking dan labeling k. Kegiatan fumigasi dan container claning/ repair
b. Kegiatan yang menunjang kelancaran oprasional pelabuhan yang dalam keadaan tertentu, apabila tidak ada meliputi ;
a. Penyediaan fasilitas penampung limbah b. Penyediaan depo peti kemas c. Penyediaan pergudangan d. Jasa pembersihan dan pemeliharaan gedung kantor
c. Kegiatan yang dapat membantu kelancaran pelabuhan dan tidak akan menggganggu kelancaran oprasional pelabuhan apabila tidak ada meliputi;
a. Kegiatan angkutan umum dari dan ke pelabuhan b. Kegiatan perhotelan, restoran, pariwisata, pos dan telekomunikasi c. Penyediaan sarana umum lainnya
Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan No. KM 53, pasal 55, tahun 2002
Gambar 2.10 Pembagian Kelas Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai lanjutan
23
2.3.2 Evaluasi Purnahuni
Evaluasi Purnahuni (EPH) / Post-Occupancy Evaluation (POE), bertujuan
untuk mengevaluasi terhadap efektif tidaknya hasil kerja rancangan bangunan
setelah bangunan selesai dibangun dan dipakai oleh penghuni selama kurun waktu
tertentu dan mencari fakta-fakta, bukan kesalahan hasil rancangan bangunan
dengan kualitas lebih baik dimasa mendatang.
Evaluasi tersebut meliputi Evaluasi Teknis, Evaluasi Fungsi dan Evaluasi
Perilaku terhadap Terminal Pelabuhan Padangbai.
a. Evaluasi teknis
Pada Evaluasi Teknis yang di evaluasi meliputi tembok bagian luar
bangunan, atap, struktur, lapisan - lapisan penutup dalam, penerangan, akustik dan
HVAC (Pemanasan, Ventilasi, dan Air Conditionig) pada gedung terminal dan
ruang tunggu pengantar.
- Tembok Bagian Luar Bangunan
• Kenyataan di Lapangan
Pada tembok bagian luar gedung terminal dan ruang tunggu pengantar kurang terawat dimana dapat dilihat pada bagian luar tembok sudah mulai rusak selain itu digunakan sebagai tempat barang- barang dagangan sehingga mengurangi keindahan bangunan.
Usulan : Berdasarkan hal di atas sebaiknya menyediakan fasilitas art shop agar para pedagang dapat dengan leluasa berjualan agar tidak sembarangan sehingga lebih tertata dan sesuai fungsi bangunan.
Gambar 2.11 Tembok Bagian Luar Bangunan
24
- Atap
• Kenyataan di Lapangan
- Pengaman Kebakaran
• Kenyatan di Lapangan
- Struktur
• Kenyataan di Lapangan
Kondisi atap pada gedung terminal dan ruang tunggu penumpang kurang baik dimana di setiap ruangan terdapat kebocoran, ini dapat dilihat pada plafond yang sudah rusak terkena air
Usulan : Perlu mengganti bahan penutup atap yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi lingkungan untuk menghindari kebocoran kembali
Untuk pengamanan kebakaran dalam gedung terminal kurang baik, hal ini dapat di lihat pada pengaman kebakaran yang dimana tidak terawat dan sudah pada rusak
Usulan: Berdasarkan hal diatas, maka sebaiknya disediakan pengaman kebakaran pada setiap ruangan tidak hanya pengadaan saja tetapi perwatan juga diperlukan terhdap alat pemadamkebakaran ini
Struktur yang terdapat pada gedung terminal dan ruang tunggu penumpang masih terlihat kokoh namun kurangnya perawatan dan untuk struktur atap pada bangunan terminal terlihat lapuk dan tidak terawat
Gambar 2.12 Kebocoran Pada Plafond
Gambar 2.13 Pengaman Kebakaran
Gambar 2.14 Struktur Kolom dan Atap
25
- Lapisan – lapisan Penutup Bagian Dalam
• Kenyatan di Lapangan
- Penerangan
Untuk dinding bagian dalam terlihat sangat kotor dan tidak terawat di mana sebagian dinding ada yang berlubang, retak, dan pecah serta banyak kotoran yang menempel pada dinding tersebut
Usulan : sebaiknya ada perenovasian terhadap dinding tersebut , serta dilapisi material yang kasar dan berwarna agak gelap sehingga kotoran yang menempel pada dinding dapat ditutupi
Untuk lantai tidak begitu terawat dimana banyak lantai yang kotor dan pecah. Hal ini menyebabkan bangunan tidak layak layak huni
Usulan : Sebaiknya pada lantai digunakan bahan yang lebih tebal agar kerusakan pada lantai berkurang serta diperlukannya petugas kebersihan dalam ruangan terminal
Untuk penerangan pada bangunan gedung terminal kurang baik dimana sebgian besar dari penerangan tersebut tidak ada lampunya, disamping itu untuk panel control sudah rusak dan tidak dapat difungsikan
Usulan : dari hal diatas maka untuk panel control sebaiknya ditempatkan terpisah dari ruangan penumpang atau disediakan ruangan khusus. Untuk lampu penerangan sebaiknya plafond ditinggikan dan lampu yang dipergunakan sebaiknya terdapat alat pengaman agar tidak mudah pecah
Gambar 2.15 Lapisan Penutup Bagian Dalam
Gambar 2.16 Penerngan Dalam Bangunan
26
- Penghawaan (Ventilasi dan Air Conditioning)
• Kenyataan di Lapangan
Pada gedung terminal dan ruang tunggu penumpang belum memperhatikan
penghawaan, dimana untuk penghawaan ruangan masih mempergunakan
penghawaan alami, namun tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Ini dapat
dilihat dari perletakan dan jenis ventilasi yang digunakan sehingga udara
tidak dapat masuk kedalam ruangan dengan maksimal.
Usulan :
Kualitas dari udara dapat dikendalikan dengan beberapa cara, yaitu
menggunakan sistem penyejuk udara (AC), dan pemanfaatan dari fungsi
jendela. Ventilasi diperlukan demi kesehatan dan untuk menghilangkan
udara yang mampat dan bau – bauan di dalam ruangan. Pola aliran udara
yang terjadi dari gaya – gaya tersebut lebih dipengaruhi oleh bentuk
geometri bangunan dari pada kecepatan angin.
b. Evaluasi Fungsional
Pada Evaluasi Fungsional yang dievaluasi adalah aspek – aspek suatu
bangunan yang langsung menunjang kegiatan – kegiatan mereka
- Aliran Kerja
Aliran kerja pada gedung terminal tidak berjalan dengan baik dimana kegiatan
administrasi yang seharusnya dilakukan di dalam gedung terminal ternyata
dilakukan di dalam gedung ruang tunggu penumpang, sehingga aliran kerja
yang terjadi menjadi kacau dan mengakibatkan gedung terminal yang ada
sekarag ini tidak dapat berfungsi dengan baik.
Fentilasi dan jendela yang belum memaksimalkan penghawaan alami dimana sebagian besar dari ventilasi dan jendela sedikit terdapat bukaan
Gambar 2.17 Ventilasi Pada Bangunan
27
- Faktor – Faktor Manusiawi
Faktor – faktor manusiawi mengevaluasi mengenai setandard dan disain
yang cocok dengan dimensi – dimensi dan bahan – bahan lingkungan yang
baik untuk para pemakainya, yaitu dimana disain ruangan ini harus dapat
menyesuaikan dengan pemakainya.
Kejadian ini dapat kita lihat pada ruang tunggu dimana belum di
sediakannya fasilitas untuk para disablitas (penyandang cacat)
- Penyimpangan
Terdapat beberapa penyimpangan fungsi dari tempat penyimpanan dimana
sebagaian besar barang – barang diletakkan diluar bangunan. Ini terlihat
jelas pada gedung ruang tunggu penumpang dimana para pedagang
menyimpan dagangannya di luar dari bangunan.
Usulan : melihat hal tersebut sebaiknya para pedagang dibuatkan retail dan
tempat penyimpanan barang dagangan agar ruang tunggu penumpang
lebih tertata rapi dan fungsi yang ingin dicapai terpenuhi.
- Fleksibilitas dan Perubahan
Pada gedung Terminal dan gedung ruang tunggu diperlukan perubahan
dan pengaturan fleksibilitas yang harus disesuaikan dimana atas dasar
pertimbangan fungsi, ukuran, dan peralatan yang ada disana. Hal ini dapat
dilihat dari penambahan fungsi dari gedung ruang tunggu pengantar yaitu:
Difungsikan sebagai tempat penjualan tiket untuk menyebrang
Difungsikan sebagai tempat memberikan informasi mengenai
terminal pelabuhan
Berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang untuk menyebrang
padahal ruang tunggu penumpang sudah disediakan
Berfungsi sebagai tempat berdagang untuk berjualan, dimana
sebagaian besar mempergunakan areal ruang tunggu pengantar
Usulan :
Sebaiknya antara gedung terminal dan ruang tunggu penumpang dibuat jangan
terpisah agar semua kegiatan dan fungsi didalam gedung tersebut dapat diawasi
agar tidak melenceng dari fungsi yang sudah direncanakan.
28
- Sirkulasi
• Kenyataan di Lapangan
Sirkulasi penumpang pada terminal pelabuhan penyebrangan yang ada
sekarang ini sudah tidak sesuai dengan sirkulasi yang sudah
direncanakan dimana dapat dilihat pada gambar 2.18
Tanda Keterangan
Sirkulasi yang direncanakan oleh Pihak ASDP untuk penumpang dan kendaraan
Sirkulasi dari penumpang dan kendraan yang terjadi di lapangan
Pengantar dan Penumpang
Kendaraan Umum
Kendaraan Pribadi
P O S
1
Terminal Kendaraan
Umum
Loket Penumpang
R. Pengantar dan
Penjemput
Ruang Tunggu Atas
Jembatan Penyebrangan
Kapal Laut
Kendaraan yang tidak berangkat
Kendaraan yang berangkat
Kendaraan Pribadi
Kendaraan Bus
Kendaraan Barang
P O S
II Shelter Bus
Sanutra
Tol Gate
Jembatan Timbang
Toll Gate II
Terminal Bus Sanutra
Parkir Siap Muat
Dermaga
Kapal Ferry
Gambar 2.18 Pola Lalulintas Penumpang Kendaraan Naik Ke Kapal
Sumber : PT. ASDP Indonesia Frry (PERSERO) Cabang Lembar - Padangbai
29
c. Evaluasi Prilaku
- Penggunaan fasilitas
• Kenyataan di Lapangan Ruang Tunggu Pengantar dan Penjemput
Dari gambar diatas terdapat beberapa penyimpangan prilaku yang dimana salah
satunya saat para penumpang membeli tiket tidak antre dengan benar sehingga ada
yang saling mendahului yang mengakibatkan kenyamanan dalam ruangan tersebut
kurang baik. Disamping itu pada tempat duduk terdapat sebagian penumpang
maupun penjemput tidur ditempat duduk tersebut, ini membuat kapasitas tempat
duduk untuk pengantar menjadi berkurang dan menggangu orang yang ada
disekitarnya.
Usulan :
Pada loket sebaiknya dibuatkan realing pembatas agar tidak saling berebutan atau
dibuatkan nomer antrian elektronik agar penmpang tidak perlu berdesakan untuk
membelitiket serta pengaplikasian tiket online. Untuk tempat duduk sendiri
penumpang sebaikya dibuat per unit ini bertujuan agar tidak ada orang yang bisa
tidur disana.
- Toilet
• Kenyataan di Lapangan
Gambar 2.19 Penyimpangan Prilaku
Gambar 2.20 Penyimpangan Prilaku Pada Toilet
30
Berdasarkan observasi, terdapat prilaku – prilaku yang unik dari sample yang di
amati, yaitu pada dinding toilet terdapat bercak telapak tangan. Hal ini
mengindikasikan bahwa pengguna toilet cendrung berpegangan pada dinding
sebelum menuju toilet. Disamping itu lantai toilet sangant kotor dan banyak
puntung rokok berceceran serta ada beberapa toilet yang sudah tidak berfungsi
dengan baik yang dimana masih digunakan oleh para penumpang untuk buang air
kecil tanpa menyiramnya sehingga menimbulkan bau yang tidak enak dan
menyengat.
Usulan :
Pada areal toilet, permukaan dinding sebaiknya ditutupi dengan bahan yang
mudah dibersihkan (mis,tegel kramik). Pada bagian dinding luar, permukaan
dinding dapat ditutupi dengan batu alam yang juga berfungsi sebagai element
estetik. Pada setiap toilet disediakan 1 tempat sampah agar orang didalam tidak
sembarangan membuang sampah dan pada depan pintu terdapat tanda larangan
agar jangan merokok didalam toilet.
2.4 Simpulan
2.4.1 Permasalahan
Dari evaluasi Purnahuni yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah
yang ada di terminal pelabuhan padangbai ini yaitu :
1. Evaluasi Teknis
- Pada tembok bagian luar bangunan gedung terminal
dan ruang tunggu pengantar kurang terawat dan ada
beberapa yang berlubang
- kondisi atap pada gedung terminal pelabuhan dan
ruang tunggu pengantar sudah pada bocor serta
pelafond yang hilang
- struktur yang terdapat pada gedung terminal dan
ruang tunggu pengantar masih baik dan kokoh
- Untuk pengaman kebakaran di gedung terminal
sudah cukup baik namun pada ruang tunggu
pengantar kurang terawat
- untuk dinding bagian dalam
masih bagus di karnakan sempat
ada perenovasian gedung pada
bangunan terminal loket sehingga
perlu perubahan sedikit
- untuk finishing bagian kolom
pada bagian luar sebagian sudah
pada kotor
- untuk penerangan pada gedung
terminal dan sirkulasi terminal
sudah pada tidak berfungsi
Tabel 2.4 Hasil Observasi Teknis di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
31
- pada gedung terminal dan ruang
tunggu pengantar belum
memperhatikan penghawaannya.
2 Evaluasi Fungsional
- Aliran sirkulasi pada pada gedung terminal tidak
berjalan dengan baik dan kacau
- Pada Ruang tunggu di mana belum disediakannya
fasilitas untuk para penyandang disablitas yang
menggunakan fasilitas yang ada di dalamnya dan
kenyamanan kurang karna fasilitas banyak yg rusak
- Terdapat beberapa penyimpangan fungsi
- Pada Gedung Terminal dan
Gedung ruang tunggu pengantar
diperlukan perubahan dan
fleksibilitas yang harus di
sesuaikan di mana atas dasar
pertimbangan teknologi, fungsi,
ukuran, dan peralatan yang ada di
sana
- sirkulasi penumpang yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
3 Evaluasi Prilaku
- Terdapat penyimpangan prilaku dimana para
penumpang saat membeli tiket tidak antri dengan
bener dan memarkir kendaraan di depan pintu loket
(khususnya sepeda motor)
- Pada ruang tunggu terdapat sebagian penumpang
atau pengantar tidur di tempat duduk, ini membuat
kapasitas tempat duduk yang semulanya kurang
menjadi lebih kurang,
- Terdapat perilaku yang unik di
mana jika pelabuhan sepi
kendaraan roda 4 maupun roda 2
bisa masuk ke pelabuhan melalui
pintu keluar (kedatangan)
- Terdapat banyak pedagang yang
mengambil teritori dari pejalan
kaki ini mengakibatkan
kumuhnya pendestrian disekitaran
pelabuhan dan kacaunya
sierkulasi
4 Bangunan yang akan di bongkar dan di desain ulang
Dari Evaluasi di atas maka srana dan prasarana yang akan di Desain ulang
bisa dilihat pada tabel 2.7
Tabel 2.5 Hasil Observasi Fungsional di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Tabel 2.6 Hasil Observasi Prilaku di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
32
Fasilitas Di renovasi dan Di Desain ulang
Areal parkir Di bongkar
Gedung Pengelola Di bongkar
Ruang Tunggu Pengantar Di bongkar
Shelter/ Parkir Antrian Di bongkar
Bak air bersih Di bongkar
Toilet Di bongkar
Jembatan Timbang Di bongkar
Tol Gate Di bongkar
Pos Pengendali Di Renovasi
Dermaga 1 dan 2 Di Renovasi
Pos 1 Di bongkar
Pompa hydrant Di Renovasi
Penerangan PLN Di Renovasi
Generator set Di Renovasi
Landasan Halikopter Di Renovasi
Kantin Di bongkar
Bungker BBM Di Renovasi
Bangunan yang di bongkar dan mengalami pendisainan ulang : Jembatan penyebrangan, Pos 1 dan Gedung terminal
Bangunan yang hanya di perbaiki jenis bahan dan material yang di pergunakan: BBM,PLN,generator dan pura
Bangunan yang di bongkar dan mengalami pendisainan ulang : Jembatan Timbang, Tol Gate 1, G.Ruang tunggu pengunjung,
Tabel 2.7 Bangunan yang mengalami Pendisainan ulang di Terminal Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai
Gambar 2.21 Bangunan yang akan mengalami pendisainan ulang
33
Dari Gambar 2.11 di atas maka 80% bangunan akan di desain ulang baik
dari tampilan, tataletak dan fasilitas sesuai konsep yang diterapkan, dan 20%
Bangunan yang akan di renovasi
5 Potensi yang Terdapat di Terminal Pelabuhan Padangbai
1. Lokasi Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai sangat strategis dan
cocok sebagai tempat terminal pelabuhan yang menghubungkan
Pelabuhan Padangbai dengan Pelabuhan Lembar – Lombok di karnakan
jarak penyebrangan yang dekat dari tempat lain disamping itu Pelabuhan
ini juga dapat di fungsikan sebagai Pelabuhan wisata karna berada di
daerah teluk dan dekat dengan jalur pelayaran.
2. Ada kebijakan dari pemerintah yang mendukung pembangunan di bidang
Transportasi
3. Site dapat di capai melalui satu jalan masuk yaitu yang memiliki dua jalur
yang lebar jalan 7 meter yang dapat di lalui oleh 2 truck besar yang saling
berpapasan.
4. Site ini letaknya dekat dengan laut maka untuk pembuangan air hujan
tidak mengalami masalah
5. Terminal pelabuhan ini terletak di daerah yang jauh dari kebisingan
karena, berada di lahan yang masih alami dan dekat dengan daerah pesisir
pantai Sehingga tidak terdapat permasalahan kebisingan pada terminal
pelabuhan ini.