putusan nomor hk -...

23
PUTUSAN NOMOR HK.2010/31/VIII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KT. AB - 4 MENUNDA TK. BB -11 MENUBRUK TIANG PILAR JEMBATAN TOL KAPUAS I DI SUNGAI KAPUAS PONTIANAK Pada tanggal 28 Agustus 2013, KT. AB – 4 yang menunda TK. BB – 11 dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, dan muatan bouksit sebanyak kurang lebih 5000 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tayan tujuan Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, KT. AB – 4 mendekati jembatan Tol - I dengan bantuan Assist KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita, menyenggol/menubruk tiang Fender pengaman Jembatan Kapuas I di bawah Jembatan Tol Kapuas I, Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerusakan pada haluan lambung kanan TK. BB – 11 sobek kurang lebih 30 cm dan rumah jangkar rusak serta Pondasi Tiang Jembatan retak. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/7/5/DN-13, tanggal 21 Nopember 2013, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasitif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor HM.108/1/9/KSOP.PTK-2013, tanggal 01 September 2013, dibuat oleh Nakhoda KT. AB - 4, diketahui oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak; 2. Berita …

Upload: doannhu

Post on 02-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PUTUSAN NOMOR HK.2010/31/VIII/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KT. AB - 4 MENUNDA TK. BB -11 MENUBRUK TIANG PILAR JEMBATAN TOL KAPUAS I

DI SUNGAI KAPUAS PONTIANAK

Pada tanggal 28 Agustus 2013, KT. AB – 4 yang menunda TK. BB – 11 dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, dan muatan bouksit sebanyak kurang lebih 5000 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tayan tujuan Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, KT. AB – 4 mendekati jembatan Tol - I dengan bantuan Assist KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita, menyenggol/menubruk tiang Fender pengaman Jembatan Kapuas I di bawah Jembatan Tol Kapuas I, Pontianak, Kalimantan Barat.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerusakan pada haluan lambung kanan TK. BB – 11 sobek kurang lebih 30 cm dan rumah jangkar rusak serta Pondasi Tiang Jembatan retak.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/7/5/DN-13, tanggal 21 Nopember 2013, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasitif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor HM.108/1/9/KSOP.PTK-2013, tanggal 01 September 2013, dibuat oleh Nakhoda KT. AB - 4, diketahui oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

2. Berita …

2

2. Berita Acara, dibuat di Pontianak tanggal 01 September 2013, oleh Nakhoda, dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli, Kantor KSOP Pontianak;

3. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 06 September 2013, dibuat oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Pontianak, diketahui Kepala Kantor KSOP Pontianak;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 5 dan 9 September 2013, dibuat oleh Petugas Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, terhadap : a. Nakhoda, Legiman; b. Mualim I, Said Rici Saputra; c. KKM, Raja Syaiful Bahri; d. Masinis I, Dolok Sotarduga Siregar; e. Nakhoda KT. Bintang Laut, Hendi Hartono; f. Nakhoda KT. Fajar Kita, Lim Sui Phin.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : KT. AB – 4.

a. Pas Besar Nomor PK.205/13/4/KSOP-KJG/2013 dan Nomor Urut 39, diterbitkan di Kijang, tanggal 30 Mei 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kijang;

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 55/PPq, dikeluarkan di Kijang, tanggal 12 Maret 2003, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kijang dengan Nomor dan tanggal pengesahan PY.671/13/8/D.II.03, tanggal 22 April 2003;

c. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/87/8/KSOP.PTK-2013, diterbitkan di Pontianak, tanggal 06 Juli 2013, berlaku sampai tanggal 17 Desember 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor

PK.001/87/7/KSOP.PTK-2013, diterbitkan di Pontianak, tanggal 06 Juli 2013, berlaku sampai tanggal 17 Desember 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/36/17/KSOP-PTK-2013, diterbitkan di Pontianak, tanggal 22 Juni 2013, berlaku sampai tanggal 21 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

f. Sertifikat …

3

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK.401/19/10/KSOP.PTK-2013, diberikan di Pontianak, tanggal 22 Juni 2013, berlaku sampai tanggal 21 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 01130, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 April 2011, berlaku sampai tanggal 19 Juli 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 13798, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 April 2011, berlaku sampai tanggal 19 Juli 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 13798, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 12 April 2011, berlaku sampai tanggal 19 Juli 2015, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal Nomor PP.305/162/16/KSOP/PTK/2013, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 28 Agustus 2013, berlaku mulai tanggal 28 Agustus 2013 sampai dengan selesai, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

TK. BB – 11. a. Surat Laut Nomor PK.205/943/SL-PM/DK-12 dan Nomor Urut 305,

diberikan di Jakarta, tanggal 2 Mei 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 845/PPq, dikeluarkan di Kijang,

tanggal 17 Januari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kijang dengan Nomor dan tanggal pengesahan PK.202/18/17/DK.12, tanggal 27 Maret 2012;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor

PK.001/94/10/KSOP.PTK-2013, diterbitkan di Pontianak, tanggal 25 Juli 2013, berlaku sampai tanggal 15 Januari 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 013394, diberikan di Jakarta, tanggal 25 Mei 2012, berlaku sampai tanggal 06 Pebruari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 15428, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Mei 2012, berlaku sampai tanggal 06 Pebruari 2017, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

6. Sertifikat ...

4

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-V Nomor 6200085821N50202, atas nama Legiman, diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Pebruari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkappel), Ditjenhubla;

b. ANT-IV Nomor 6200430928N42409, atas nama Said Rici Saputra, diterbitkan di Jakarta, tanggal 7 Desember 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkappel), Ditjenhubla;

c. ATT-V Nomor 6200080370T50102, atas nama Raja Syaiful Bahri,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 2 Januari 2002, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkappel), Ditjenhubla;

d. ATT-V Nomor 620039123T5030, atas nama Dolok Sotar Duga Siregar, diterbitkan di Jakarta, tanggal 17 Nopember 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkappel), Ditjenhubla;

e. SKK 60 Mil Nomor Urut 36 / 1998, atas nama Hendi Hartono, diberikan di

Teluk Air/Batu Ampar, tanggal 09 Maret 1998, oleh Syahbandar Teluk Air/Batu Ampar;

f. SKK 60 Mil Nomor Urut 30 / 1999, atas nama Lim Sui Pin, diberikan di

Teluk Air/Batu Ampar, tanggal 01 Pebruari 1999, oleh Syahbandar Teluk Air/Batu Ampar;

g. STTPK Nomor 5783.09.04.105.BP3IP-13, atas nama Ismail, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 27 April 2013, oleh Direktur Balai Besar, BP3IP. 7. Surat Edaran Nomor UM.001/14/5/KSOP.PTK-2013, dikeluarkan di Pontianak,

tanggal 19 Agustus 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

8. Surat Edaran Nomor UM.001/15/7/KSOP.PTK-2013, dikeluarkan di Pontianak,

tanggal 02 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

9. Penjagaan dan Pengamanan Kapal KT. AB – 4 dan TK. BB – 11, Nomor

KL.003/1/1/KSOP.PTK-13, dibuat di Pontianak, tanggal 03 September 2013 dan tanggal 05 September 2013, ditujukan kepada Pimpinan Pelayaran Makmur Abadi Shipping Indonesia, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

10. Surat Edaran Nomor UM.001/15/19/KSOP.PTK-2013, dikeluarkan di

Pontianak, tanggal 05 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

11. Pemancangan …

5

11. Pemancangan tiang pancang untuk pernaikan pilar jembatan Kapuas – I, Nomor UM.001/16/13/KSOP.PTK-2013, dibuat di Pontianak, tanggal 16 September 2013, ditujukan kepada Kepala SNVT Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Propinsi Kaliamantan Barat, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

12. Surat Edaran Nomor UM.001/16/12/KSOP.PTK-2013, dikeluarkan di

Pontianak, berlaku mulai tanggal 16 September 2013 sampai dengan selesai pekerjaan tanggal 21 September 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandara Dan Otoritas Pelabuhan Pontianak;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal

KT. AB - 4

Nama : AB – 4 eks Bintang Setia Jenis : Tug Boat / Kapal Tunda Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YD 3182 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2000, di Malaysia / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 132 / NT. 79 Tanda selar : GT. 132 No.55/PPq Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah mesin Cummins, 2 x 448

KW, Gelada 1 (satu), baling-baling 2 (dua) Ukuran Pokok Panjang : 21,70 meter Lebar : 7,30 meter Dalam : 3,50 meter Pemilik : Kartono Nakhoda : Legiman Awak Kapal : 8 (delapan) orang TK. BB - 11 Nama : BB – 11 eks Comfort Shipping 2573 Jenis : Tongkang / Geladak Bendera : Indonesia Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2002, di Batam / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 1826 / NT. 548 Tanda selar : GT. 1826 No.845/PPq Ukuran Pokok Panjang : 73,15 meter Lebar : 21,34 meter Dalam : 4,57 meter Pemilik : PT.Pelayaran Nasional Bintan Bugar Bugar

Lebar …

6

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 28 Agustus 2013, KT. AB – 4 dengan awak kapal 8 (delapan) orang, menunda TK. BB – 11, yang bermuatan Bouksit sebanyak 5000 M/T, bertolak dari Pelabuhan Tayan tujuan Pelabuhan Pontianak yang di bantu oleh KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita sebagai Assist Tug;

b. Tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, KT. AB – 4 dan TK. BB – 11 mendekati jembatan Tol – I dengan dibantu Assist KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita. Pada saat itu Nakhoda melihat ada tongkang yang berlabuh melakukan perbaikan fender dengan posisi di tiang sebelah kiri tujuan keluar, saat itu hari gelap, air surut KT. AB - 4d an TK. BB - 11 bergerak mengikuti arus;

c. Untuk menghindari Tongkang yang berlabuh di tiang sebelah kiri,

Nakhoda melakukan komunikasi kepada kedua Assist Tug agar tetap menjaga buritan Tongkang BB – 11 tetap lurus dengan KT. AB – 4;

d. Setelah KT. AB - 4 dan TK. BB - 11 mendekati jembatan, karena

derasnya arus, mengakibatkan TK. BB - 11 sulit dikendalikan dan terbawa ke arah kanan sehingga kedua Assist Tug tidak mampu untuk meluruskan TK. BB - 11 untuk dapat masuk ke lorong Jembatan Imam Bonjol, akibatnya haluan sebelah kanan Tongkang menyenggol tiang sebelah kanan jembatan, dan Tongkang melintang, dimana buritan Tongkang menubruk Fender pengaman Tiang penyangga jembatan Kapuas – I sebelah kiri;

e. Setelah tali towing tongkang menyangkut di Fender, Tersangkut

Nakhoda memerintahkan ABK kapal untuk melepaskan tali towing dan berusaha untuk menolak tongkang yang melintang agar beban tidak terlalu berat menekan tiang penyangga jembatan. Selanjutnya Nakhoda menghubungi pengurus kapal yaitu Saudara Aseng untuk minta bantuan Tug Boat lain melakukan evakuasi tongkang yang melintang di jembatan agar dapat lepas dari jembatan;

f. Tanggal 31 Agustus 2013, pukul 02.30 WIB, TK. BB – 11 sudah diikat

di daerah Liberty;

g. Akibat dari kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerusakan pada haluan lambung kanan TK. BB – 11 sobek kurang lebih 30 cm dan rumah jangkar rusak serta pondasi Tiang jembatan Kapuas - I mengalami keretakan.

3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Legiman;

3. Dalam …

7

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Rici Saputra; 2) KKM, Raja Syaiful Bahri; 3) Masinis I, Dolok Sotarduga Siregar; 4) Nakhoda KT. Bintang Laut, Hendi Hartono; 5) Nakhoda KT. Fajar Kita, Lim Sui Phin;

6) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, KSOP Kelas II Pontianak, Suhardi, SE.M.Si.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan

dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara

patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di

hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Selasa,

tanggal 15 April 2014 di Kantor KSOP Kelas II Pontianak dan pada hari Rabu,

tanggal 11 Juni 2014 di Kantor Mahkamah Pelayaran, Jakarta. Keterangan

yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan

dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah

Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Legiman, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Pematang Siantar

Tanggal : 08 Januari 1963 Agama : Islam

Alamat : Sekanak Raya RT.001/RW.002 Kecamatan Belakang Padang, Batam

Pendidikan Umum : SD, Tahun 1976, di Medan; SMP, Tahun 1980, di Medan; SMA, Tahun 1983, di Medan; Kepelautan: MPT, Tahun 1992, di Tanjung Pinang; ANT V, Tahun 2001, di Jakarta; Pengalaman berlayar :

1) Mualim I, KT. Indra II, Tahun 1995 s/d 1996; 2) Nakhoda, KT. Wisnu V, Tahun 1996 s/d 1997; 3) Nakhoda, WL. Ciherang, Tahun 1997 s/d 1998; 4) Mualim I, KT. Indra Giri, Tahun 1998 s/d 1999; 5) Nakhoda, M/T. Bersama, Tahun 1999 s/d 2000; 6) Nakhoda, KT. Rgal 5, Tahun 2000 s/d 2001; 7) Nakhoda, KT. Samudra Sindo, Tahun 2007 s/d 2008; 8) Nakhoda, KT. Sindo Ocean I, Tahun 2008 s/d 2009; 9) Nakhoda, KT. Mitra Jaya I, Tahun 2011 s/d 2012; 10) Nakhoda, KT. AB - 4, Tahun 2012 s/d kejadian. 8) Nakhoda …

8

b. Tanggal 28 Agustus 2013, KT. AB – 4 menunda TK. BB – 11, bertolak dari Pelabuhan Tayan, tujuan Pelabuhan Pontianak di Asist KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita, dengan Awak Kapal 8 (delapan) orang, dan membawa muatan Bouxit sebanyak kurang lebih 5000 M/T ;

c. Tersangkut Nakhoda, sudah sering keluar masuk jembatan Tol I Sungai Kapuas, minimal 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan, atau sudah familiar dalam pelayaran keluar masuk Sungai Kapuas. Pada saat melewati jembatan, Nakhoda tidak memakai Pandu. Saat itu cuaca masih baik, jarak pandang kurang lebih 100 meter, terus berlayar mendekati jembatan Tol I Kapuas;

d. Tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, KT. AB – 4 dan TK.

BB – 11 mendekati jembatan Tol – I dengan dibantu Asist KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita. Pada saat memasuki jembatan Tol – I Imam Bonjol, Nakhoda melihat ada tongkang yang berlabuh melakukan perbaikan fender dengan posisi di tiang sebelah kiri tujuan keluar. Pada saat itu arus surut, Tug Boat dan Tongkang bergerak mengikuti arus;

e. Pada saat mau masuk terowongan jembatan Nakhoda melakukan

komunikasi dengan Assist Tug, dan Nakhoda sudah berusaha membawa Tug Boat ke kiri, untuk menghindari tongkang yang sedang berlabuh, Nakhoda menjaga jarak, karena saat itu hari sudah gelap, air sungai dalam keadaan surut, deras sehingga tidak terasa Tongkang hanyut ke arah kanan tujuan keluar mengakibatkan Assist Tug Boat yang membantu tidak dapat meluruskan tongkang masuk di bawah jembatan, akhirnya TK. BB – 11 menyenggol tiang fender pengamanan jembatan sebelah kanan tujuan keluar dan tongkang melintang dan tali towing menyangkut di Fender;

f. Setelah tali towing tongkang menyangkut di Fender, Tersangkut

Nakhoda memerintahkan ABK kapal untuk melepaskan tali towing dan berusaha untuk menolak tongkang yang melintang agar beban tidak terlalu berat menekan tiang penyangga jembatan. Selanjutnya, Tersangkut Nakhoda menghubungi pengurus kapal yaitu Saudara Aseng untuk minta bantuan Tug Boat lain melakukan evakuasi tongkang yang melintang di jembatan agar dapat lepas dari jembatan;

g. Pukul 22.35 WIB, datang KT. Oranges dan KT. AB – 10 juga KT. Arta Bahari, KT. Kapuas Bahari – XI untuk mengevakuasi TK. BB – 11 keluar dari jembatan;

h. Pukul 23,00 WIB, TK. BB – 11 dapat dievakuasi dari jembatan Imam

Bonjol, kemudian kapal diperiksa oleh Petugas Polair, selanjutnya h. Pukul …

9

Petugas mengarahkan TK. BB – 11 untuk diikat di tempat yang aman di daerah Liberty/Wajok Pontianak.

i. Tanggal 31 Agustus 2013, pukul 02.30 WIB, TK. BB – 11 sudah diikat

di daerah Liberty.

2. Saksi Mualim I, Said Rici Saputra, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Tanjung Pinang

Tanggal : 02 Maret 1988 Agama : Islam

Alamat : Selat Bintan – I, RT.003/RW.002 Pengujan, Teluk Bintan Pendidikan Umum : SMK Pelayaran, Tahun 2003, di Jambi; Kepelautan: ANT_IV, Tahun 2009, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

Mualim I, KT. AB – 4, bulan Agustus 2013 s/d kejadian. b. Saksi menyatakan bahwa tanggal 28 Agustus 2013 KT.AB-4 menunda

TK.BB-11 bertolak dari Pelabuhan Tayan menuju Muara Kapuas Pontianak dengan membawa muatan Bouksit sebanyak ± 5000 M/T;

c. Saksi baru bekerja di KT. AB – 4 kurang lebih 1 bulan, dan pada saat

kejadian saksi sedang istirahat tidur di kamar, tiba-tiba saksi mendengar ada benturan keras di luar, dan saksi terbangun langsung ke buritan kapal dan melihat bahwa Tongkang BB-11 sudah menabrak Tiang jembatan;

d. Setelah saksi naik ke buritan dan di perintahkan oleh Nakhoda untuk, melepas tali tunda kedua, terus mengambil HT (Handy Talky) ke anjungan untuk komunikasi dengan Nakhoda dan ke Tongkang sambil menunggu perintah selanjutnya dari Nakhoda;

e. Saksi menyatakan pada saat kejadian yang berada di anjungan adalah

Nakhoda dan Jurumudi Jaga sedang melaksanakan tugas jaga. Alat Navigasi bagus dan berfungsi dengan baik, cuaca mendung, arus kencang dan air surut, jarak penglihatan bagus dan jelas.

3. Saksi KKM, Raja Syaiful Bahri, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

3. Saksi …

10

a. Lahir di : Tanjung Pinang Tanggal : 16 Juni 1972 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Mahmud Gg Mulia No.22 RT.2/RW.VII Kelurahan Tanjung Unggat TPI Kora

Pendidikan Umum : SD, Tahun 1987, di Tanjung Pinang; Kepelautan: 1) AMK P, Tahun 1999, di Tanjung Pinang; 2) ATT-V, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Masinis II, MV. Asean Batam, Tahun 1991 s/d 1993; 2) Masinis IV, M/T. Nur Marina M’SIA, Tahun 1993; 3) KKM, KT. Mitra Jasa Batam, Tahun 1994 s/d 1996; 4) KKM, KT. Marina Bahari Batam, Tahun 1996 s/d 1998; 5) KKM, KM. Lina Jaya Tanjung Pinang, Tahun 1999 s/d 2000; 6) Masinis II, KT. Super Star 8 Batam, Tahun 2000 s/d 2001; 7) KKM, KT. Sanyo Maru S’pore, Tahun 2002 s/d 2003; 8) KKM, KT. AB-9, Tahun 2005 s/d 2006; 9) KKM, KT. AB-3, Tahun 2006 s/d 2008; 10) Masinis II, KT. Oranges, Tahun 2008; 11) KKM, KT. AB – 4, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi KKM menyatakan bahwa tanggal 28 Agustus 2013 KT.AB-4 menggandeng TK.BB-11 bertolak dari Tayan tujuan pelabuhan Pontianak melalui sungai Kapuas dan memeuat Bouksit sejumlah ± 5000 M/T serta di bantu oleh 2 (dua) buah KT. Bintang Laut dan KT. Fajar Kita;

c. Saksi menyatakan saat kejadian sedang berada di kamar mesin TK. AB – 4, merasakan ada bunyi benturan, belakangan diketahui tongkang menubruk jembatan, dan pada saat itu mesin masih hidup dan kurang lebih 2 jam baru mesin stop. Setelah kejadian saksi naik keatas dek untuk melihat kejadian tersebut, selanjutnya atas perintah Nakhoda saksi memutuskan tali tunda kedua dengan menggunakan gergaji besi;

d. Saksi membantu menunda tali dan mengikatkan ke tongkang, setelah

kapal Tongkang menubruk jembatan, KT. AB - 4 merapat ke Tongkang BB - 11 dan 3 (tiga) orang ABK naik ke Tongkang untuk melepas tali Towing dan mendorong Tongkang agar beban tidak terlalu berat membebani Tiang Jembatan yang tertabrak tersebut.

4. Saksi Masinis I, Dolok Sotardodo Siregar, tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut :

4. Saksi …

11

a. Lahir di : Dabo Singkep

Tanggal : 12 Pebruari 1968 Agama : Islam

Alamat : RT.004/RW.003, Dusun Pinang Kencana, Kec. Tanjung Pinang Timur

Pendidikan Umum : SMA Kepelautan: ANT-V, Tahun 2009, di Jakarta Pengalaman berlayar :

1) Masinis I, KM. Hong Fai; 2) Masinis I, KM. Bering 3; 3) Masinis I, KT. AB – 4, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi Masinis II membenarkan bahwa tanggal 28 Agustus 2013 KT.

AB - 4 menunda TK. BB - 11 berangkat dari Pelabuhan Tayan menuju Pelabuhan Pontianak dengan muatan Bouksit kurang lebih 5000 M/T;

c. Pada saat kejadian saksi sedang istirahat di kamar ABK, dan

mendengarkan ada suara benturan di luar, saksi langsung ke deck buritan dan melihat tali towing tersangkut di Fender Jembatan Tol – I Sungai Kapuas;

d. Setelah kejadian saksi turun ke kamar mesin untuk mengecek

keadaan mesin, mesin saat itu masih hidup. Pada saat berlayar keadaan mesin induk normal.

5. Saksi Nakhoda KT. Bintang Laut, Hendi Hartono, tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pontianak Tanggal : 16 Agustus 1984 Agama : Budha

Alamat : Jalan Ya’m Sabran, Gg. Berkat Usaha No.24 RT.002/RW.013, Tanjung Hulu, Pontianak Timur

Pendidikan Umum : SD, di Pontianak Kepelautan: SKK 60, di Pontianak Pengalaman berlayar :

Nakhoda, KT. Bintang Laut, Tahun 2011 s/d kejadian.

Pengalaman …

12

b. Pada tanggal 22 Agustus 2013 kapal bertolak dari Tayan tujuan

Pelabuhan Rede Dwikora Pontianak, pukul 15.00 WIB, KT. Bintang

Laut dan KT.Fajar Kita sudah terikat di belakang TK. BB – 11, dan

tanggal 28 Agustus 2013 KT.AB-4 bertolak dengan menunda TK.BB-

11 yang di Assist oleh dua Kapal tunda di buritan TK. BB - 11;

c. Tongkang bergerak mengikuti Arus dan setelah mendekati jembatan

Kapuas I, Nakhoda KT. AB - 4 melakukan komunikasi dan

menyampaikan bahwa Tongkang BB-11 akan masuk Terowongan

Jembatan dan mohon untuk menjaga agar Tongkang tetap lurus dan

Tahan agar tidak lari ke kanan jembatan, untuk menghindari

pemasangan perbaikan jembatan Tol – I Sungai Kapuas, karena arus

kencang, rupanya Tongkang BB - 11 sudah jatuh di kanan dan sulit

untuk di kendalikan dan terjadilah tubrukan haluan Tongkang sebelah

kanan dengan Tiang Pilar Jembatan;

d. Atas inisiatif sendiri, Saksi Nakhoda membantu menunda Tongkang

mundur, tetapi karena arus kuat TK. BB – 11 tambah melintang dan Tongkang menyangkut di tiang pengaman sebelah kiri;

e. Tongkang di coba ditarik oleh 2 (dua) Assist KT. Bintang Laut dan KT.

Fajar Kita, Tongkang BB - 11 tetap tidak ada pergerakan, kemudian pada pukul 22.05 WIB, datang bantuan dari KT. AB – 4 dan KT. Orange dan Tongkang ditarik bersama. Tanggal 31 Agustus 2013, pukul 11.30 WIB, Tongkang baru bisa lepas dan dibawa ke Liberty/Wajok Pontianak untuk di amankan.

6. Saksi Nakhoda KT. Fajar Kita, Lim Sui Phin, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pontianak Tanggal : 03 Mei 1966 Agama : Budha

Alamat : RT.002/RW.002, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya Pendidikan Umum : SD Kepelautan: SKK 60 Mil, Tahun 1999, di Syahbandar Teluk Air Pengalaman berlayar : Nakhoda, KT. Fajar Kita, Tahun 2012 s/d kejadian.

Pengalaman …

13

b. Pada tanggal 22 Agustus 2013, pukul 15.00 WIB, KT. Fajar Kita

selaku Assist Tug telah terikat di buritan TK.BB-11 guna mendampingi pergerakannya dari Tayan menuju Pontianak;

c. Pada tanggal 28 Agustus 2013, KT. AB-04 dengan gandengan TK.BB-11 bertolak dari Tayan menuju Pelabuhan Pontianak dengan memuat Bouksit;

d. Pada tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.10 WIB, Tongkang

mendekati jembatan Tol – I, kemudian melalui Radio Nakhoda KT.AB-

04 memerintahkan untuk KT.Fajar Kita membantu meluruskan

Tongkang BB-11 agar tetap lurus dengan KT.AB-04 dan setelah mulai

memasuki area bawah jembatan, Tongkang BB – 11 hanyut ke kanan

dan KT.Fajar Kita sudah berupaya membantu agar Tongkang BB-11

tidak banyak hanyut ke kanan, ternyata tidak mampu tiba-tiba

Tongkang BB – 11 menubruk tiang jembatan dan tidak lama

kemudian Tongkang melintang Alur sungai Kapuas.

7. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor

KSOP Kelas II Pontianak, Suhardi, SE. M.Si, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Wonogiri Tanggal : 21 Juni 1970

Agama : Islam Alamat : Komp Bali Asri II Blok D. 18 Jl. Ampera, Kalimantan Barat

Pendidikan Umum : SD, Tahun 1984, di Wonogiri; SMP, Tahun 1987, di Wonogiri; SMA, Tahun 1990, di Surabaya; D.III,Tahun 1995, di Semarang; S.1, Tahun 2008, di Jakarta; S.2, Tahun 2010, di Jakarta; Kepelautan : ANT II, Tahun 2008, di Jakarta.

Pengalaman bekerja : 1) Mualim I, KM. Mabuhay, Tahun 2000 s/d 2003; 2) Staf CPNS Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Tahun 2003 s/d

2010; 3) Kasi GAMAT Adpel Pontianak, Tahun 2011 s/d 2012; 4) Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Patroli KSOP Pontianak,

2012 s/d sekarang.

3) Kasi …

14

b. Saat kejadian Saksi menjabat sebagai Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan Patroli KSOP Pontianak, bertugas melaksanakan penanganan dalam hal terjadinya kecelakaan kapal;

c. Sebelum terjadi kecelakaan, saksi sudah pernah menyampaikan Surat

Edaran tanggal 19 Agustus 2013, melalui Insa tentang pemberitahuan adanya pekerjaan pembetulan Fender Tiang Jembatan;

d. Saat kejadian posisi saksi sedang di rumah, setelah menerima

telepon dari Nakhoda, saksi bersama staf langsung ke lokasi kejadian, dan menghubungi Agen agar mengusahakan Tug Boat untuk menolong menunda Tongkang;

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama, terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan Tersangkut dan Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada tanggal 15 April 2014 di Kantor KSOP Kelas II Pontianak, sehubungan dengan KT. AB – 4 menunda TK. BB – 11 menubruk Jembatan Kapuas, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. KT. AB - 4

a. Kapal.

KT. AB – 4 eks Bintang Setia adalah kapal milik Saudara Kartono yang berkedudukan di Tanjung Pinang, di bangun tahun 2000 di Malaysia, KT. AB – 4 adalah jenis Kapal Tunda yang terbuat dari baja, berbendera Indonesia, berbaling – baling 2 (dua) jumlah geladak 1 (satu) kapal digerakan oleh mesin utama merek CUMMINS 2 x 448 KW. Kapal di Klaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor Register 13798 No. IMO. 9236327, tanda klass Lambung * A 100 Φ P ” TUG ”. Dok terakhir kapal dilaksanakan di Batam, tanggal 13 Juni 2012 sampai dengan 18 Juni 2012, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan tanggal 02 Juli 2013, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak.

b. Surat-surat Kapal.

KT. AB – 4 memiliki Pas Besar No.PK.205/13/4/KSOP – KJG/2013 di berikan di Kijang pada tanggal 30 Mei 2013 oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kijang.

b. Surat …

15

Surat Ukur Internasional ( 1969 ) No.55 / PPq Nomor dan tanggal pengesahan.PY.671/13/8/D.II.03 tanggal 22-04-2003 di keluarkan di Kijang tanggal 12 Maret 2003. Sertifikat Konstruksi Kapal Barang No.PK.001/07/7/KSOP.PTK-2013, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan kapal barang No.PK.001/87/8/KSOP.PTK-2013. Sertifikat Klasifikasi Lambung No.Reg.13798 di keluarkan di Jakarta tanggal, 12 April 2011. Sertifikat Garis Muat Internasional ( 1966 ) di Keluarkan di jakarta tanggal 12 April 2011.

c. Awak Kapal. KT. AB – 4 diawaki oleh 8 ( delapan ) orang termasuk Nakhoda

Bagian Dek Nakhoda : Legiman ijazah ANT V, tahun 2002; Mualim I : S. Rici Saputra ijazah ANT IV, tahun 2009; Bagian Mesin K K M : Raja Syaiful Bahri ijazah ATT V, tahun 2002; Masinis I : Dolok Sotardodo Siregar ijazah ATT V, tahun 2009.

TK. BB – 11 EX. COMFORT SHIPPING 2573 a. Kapal

Tongkang (TK) BB – 11 eks Comfort Shipping 2573 adalah kapal milik PT. Nasional Bintan Bugar – Bugar, Berbendera Indonesia GT.1826 dan NT.548 memiliki ukuran Panjang = 73,15 Meter, Lebar = 21,34 Meter dan Dalam = 4,57 Meter, TK. BB – II terbuat dari Baja di bangun di Batam oleh PT. Kim Seah Lianyi Shipyard pada Tahun 2002 dan telah di Klaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) No. Register 15428, tanda klass Lambung * A 100 P “ PONTOON “ Max deck load P : 5 t/m2. Dok terakhir kapal dilaksanakan di Kijang, tanggal 23 Nopember 2011 sampai dengan 16 Januari 2012, pemeriksaan Nautis Teknis dilaksanakan tanggal 24 Juli 2013 di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak.

b. Surat Kapal Tongkang (TK) BB – 11 memiliki : Surat Laut Nomor.PK.205/943/SL-PM/DK-12 yang di terbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2012,

b. Surat …

16

Surat Ukur Internasional ( 1969 ) No.845 / PPq yang di keluarkan di Kijang dengan No. Pengesahan PK.202/18/17/DK.12 Tanggal 27 Maret 2012. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang No. PK.001/94/10/KSOP.PTK-2013. Sertifikat Garis Muat Internasional ( 1966 ) No.013394 di keluarkan di Jakarta Tanggal,25 Mei 2012.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal KT. AB – 4 dan TK. BB – 11 dapat diterima.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.23 WIB, di Perairan Sungai Kapuas, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan – berawan banyak dan hujan ringan

Arah dan Kecepatan Angin : Utara 2,8 – 4,5 knots Arah dan Kecepatan Arus : Utara 2,5 – 3,0 Cm/det Tinggi Gelombang : Utara – Timur Laut, 0,3 – 0,4 meter Jarak Penglihatan : 3,0 – 5,0 mil b. Menurut keterangan Tersangkut dan para saksi dalam BAPP maupun

dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca mendung, jarak pandang 100 meter dan situasi latar gelap gulita.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. a. Tentang Muatan.

Ukuran pokok sesuai Surat Ukur Internasional (1969) yang diterbitkan oleh Kantor Pelabuhan Kijang, tanggal 17 Januari 2012, TK. BB – 11 mempunyai ukuran-ukuran pokok sebagai berikut :

Panjang (L) = 73,15 meter Lebar (B) = 21,34 meter Tinggi (H) = 4,57 meter LT = 835 mm = 0,85 m Tebal Plat (+) = 11 mm = 0,011 m

Panjang…

17

Sarat Maximum = 4,57 m + 0,011 m – 0,85 m = 3,731 m m

Displacemen (D) = 73,15 x 21,34 x 3,731 x 0,80 x 1,025 = 4775,818 ton

Berat kapal kosong (LWT)= 0,20 D = 955 Ton Kapasitas angkut (DWT) = D – LWT = 3820, 818 Ton Muatan bouxit = 5000 Ton

b. Tentang Stabilitas.

Sewaktu bergerak dari Pelabuhan Tayan kondisi TK. BB – 11 terapung tegak, normal dan stabil. Sewaktu TK. BB – 11 menubruk Jembatan Tol – I Imam Bonjol kondisi TK. BB – 11 lambung kanan haluan robek kurang lebih 30 cm dan rumah jangkar roboh, namun kondisi TK. BB – 11 masih terapung tegak, normal dan stabil tidak mempengaruhi stabilitasnya (GM masih positip).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. BB - 11 mengangkut muatan melebihi kapasitas yang diijinkan yang akan mempengaruhi pergerakan kapal dan stabilitas, sehingga Mahkamah Pelayaran tidak dapat menerima stabilitas dan muatannya.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu Navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (Good Seamanship , maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dapat di nilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) TK. BB – 11 adalah kapal berbendera Indonesia dengan GT.1813 yang di tarik oleh kapal Tunda AB – 4 berbendera Indonesia dengan GT.132 dalam melayarai Sungai Kapuas, kapal telah di lengkapi dengan alat bantu Navigasi yang cukup memadai;

2) Pada Tanggal 28 Agustus 2013, KT.AB-4 menunda TKG.BB-11 dengan muatan Bouksit sebanyak 5000 M/T berangkat dari Tayan menuju muara Jungkat tidak menggunakan Jasa Kepanduan, mengingat perairan tidak wajib Pandu, namun kondisi tersebut merupakan kebiasaan Para Nakhoda untuk melewati Sungai Kapuas untuk lokasi tersebut;

3) Dalam perjalanannya dengan kecepatan rata-rata 1,7 knot yang di bantu oleh dua buah Assist Tug yaitu KT.Bintang Laut dan KT. Fajar Kita kapal sementara berlayar dengan aman dan kapal bergerak mengikuti Arus dalam jarak pandang yang terbatas.

b. Tentang Olah Gerak.

merupakan …

18

1) KT. AB - 4 danTK. BB - 11 berolah gerak dengan kecepatan

maximum 1,7 Knot, menggunakan kemudi manual, bergerak

dalam rangkaian Tunda dengan draft terdalam 4,70 meter dan

berolah gerak dengan lebar alur ± 100 meter;

2) Dalam berolah gerak Tersangkut Nakhoda telah memanfaatkan

alat bantu navigasi Radio VHF untuk berkomunikasi dengan para

Assist Tug yaitu KT.Bintang Laut dan KT.Fajar Kita yang akan

masuk dalam terowongan Jembatan Kapuas – I, upaya tersebut

menjaminkan bahwa itu akan dapat membantu mengolah gerak;

3) Mengingat kondisi saat itu, yang mana arus sangat kuat dan kapal

bergerak mengikuti arus dan rangkaian yang tidak menjadi satu

adalah merupakan masalah utama untuk mengendalikan

Tongkang BB-11, walaupun ada 2 ( dua ) Assist Tug yang turut

membantu juga tidak dapat mengatasi hanyutnya Tongkang

tersebut yang mengakibatkan tertubruknya Tiang penyangga

jembatan Kapuas-I dan selanjutnya Tongkang turut terbawa arus

sehingga menduduki posisi melintang jembatan Kapuas I;

4) Tersangkut Nakhoda telah berupaya mengolah gerak kapalnya

secara Optimal, namun karena kecepatan dan kekuatan arus

sangat dominan mempengaruhi olah gerak kapal dan ditambah

dengan bobot muatan yang memiliki masa cukup besar, sehingga

tongkang BB-11 sulit dikendalikan dan Tersangkut Nakhoda tidak

mengantisipasi hal tersebut yang mengkibatkan terjadilah

tubrukan tersebut.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KT. AB - 4 dapat diterima dan cara berolah gerak tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan Faktor Alam), Dokument, Faktor Teknis, Faktor Manusia, dan Organisasi mengenai terjadinya kecelakaan penubrukan terhadap Tiang Pilar Jembatan Kapuas-I, oleh TK. BB - 11 maka penyebabnya adalah sebagai berikut :

5. Tentang ...

19

a. Rangkaian Tunda KT. AB - 4 dan TK. BB - 11 bukan merupakan satu kesatuan panjang secara utuh, sehingga ketika mendapat pengaruh arus dan pengaruh bobot muatan yang berada di Tongkang BB-11 yang berlayar mengikuti arus dengan lebar terowongan mengalami kesulitan dalam mengendalikan TK. BB-11 untuk mengikuti Track lurus dengan KT. AB - 4 dan tongkang sudah terlanjur jatuh kanan dan sulit dikendalikan sehingga merupakan faktor penyebab terjadinya situasi kritis dan sulitnya mengambil keputusan dalam mengolah gerak kapal termasuk oleh 2 (dua) assist Tug ukuran kecil yang tidak mampu juga mengatasi pergerakan Tongkang tersebut;

b. Pada saat akan memasuki Terowongan jembatan Kapuas-I,

Tersangkut Nakhoda tidak menyiapkan penerangan secara cukup (lampu sorot) yang dikendalikan oleh Awak Kapal, mengingat penglihatan latar sekitar kejadian cukup gelap jembatan tidak ada penerangan juga faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut dan Tersangkut Nakhoda ragu-ragu untuk bertindak mengingat TK. BB - 11 terbawa arus kencang dan sulit dikendalikan dan 2 (dua) Kapal Tunda selaku Assist Tug juga tidak mampu untuk menahan lajunya TK. BB - 11 sehingga tongkang menubruk jembatan tersebut.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. AB - 4 yang menunda TK. BB – 11 menubruk tiang Pilar Jembatan Tol Kapuas I pada tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, disebabkan karena faktor kondisi Teknis dan ketidakmampuan Tersangkut Nakhoda untuk membawa kapal berolah gerak di sungai.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil Pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Assist Tug yang membantuberupaya untuk menahan Tongkang BB-11 dan tidak dapat meluruskan tongkang masuk terowongan jembatan yang akhirnya TK. BB – 11 menyenggol tiang fender pengamanan jembatan sebelah kanan tujuan keluar, dan tongkang melintang alur selanjutnya tali towing menyangkut di Fender Tiang Jembatan;

b. Tersangkut Nakhoda menghubungi pengurus kapal yaitu Saudara

Aseng untuk minta bantuan Tug Boat , pukul 22.35 WIB, datang KT. Oranges dan KT. AB – 10 juga KT. Arta Bahari, KT. Kapuas Bahari – XI untuk melepaskan TK. BB – 11 yang dibantu beberapa ABK kapal dengan mendorong/menekan tiang penyangga tongkang selanjutnya berhasil melepas tali towing dari jembatan;

c. Akibat dari kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun

luka, namun terdapat kerusakan pada haluan kanan TK. BB – 11

Oranges …

20

sobek kurang lebih 30 cm dan rumah jangkar penyok serta pondasi jembatan Kapuas – I retak.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kecelakaan kapal KT. AB - 4 yang menunda TK. BB – 11 menubruk Jembatan Tol – I Kapuas, pada tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, di Perairan Sungai Kapuas adalah sebagai berikut : a. Secara Teknis dalam bernavigasi dan berolah gerak, Tersangkut

Nakhoda telah menjalankan profesinya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (Good Seamanship) namun dalam situasi dan kondisi tertentu yang mana kapal bergerak dengan mengikuti arus kencang dan membawa rangkaian Tongkang yang tidak satu bagian secara utuh untuk masuk lorong jembatan, Tersangkut Nakhoda KT.AB-4 tidak mampu untuk mengatasi pergerakan kapal secara baik, aman dan terkendali yang mengakibatkan tertubruknya jembatan Kapuas-I yang biasa di lalui oleh kapal-kapal lainnya;

b. Dengan kejadian tersebut, Tersangkut Nakhoda KT. B-4 dinilai tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan pasal 342 kitab Undang Undang Hukum Dagang ( KUHD ).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa dalam terjadinya kecelakaan kapal tertubruknya Tiang Jembatan Kapuas-I adalah murni kesalahan Tersangkut Nakhoda yang tidak waspada dan mengantisipasi kondisi saat itu serta tidak mampu membawa kapal secara aman dan terkendali.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda dalam keterangannya tidak berbelit-belit; 2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum.

b. Tentang Hal-hal yang Memberatkan. - Tidak ada

D. PUTUSAN :

b. Tentang…

21

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Mnyatakan bahwa Kecelakaan Kapal KT. AB – 4 yang menunda TK. BB - 11 menubruk Jembatan Tol – I Kapuas, tanggal 30 Agustus 2013, pukul 19.15 WIB, di Perairan Sungai Kapuas Pontianak, disebabkan karena faktor kondisi Teknis dan ketidak mampuan Tersangkut Nakhoda untuk membawa kapal berolah gerak di sungai.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. AB - 4, atas nama Legiman,

memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT V Nomor 6200085821N50302,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Pebruari 2002, oleh Direktur Perkapalan

dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan mencabut

sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai

Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu

1 (satu) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa di hadiri oleh Terhukum.

Demikian …

22

Ketua : ………………………….Capt. Gajah Rooseno Anggota : ...………………………Dr. Capt. Djemmy R. Sumakud, SH.MM. M.Mar Anggota : ……………………….…Rusman Hoesien, ATT-I, M.Sc Anggota : …………………………Ir. Benny Haryono, MM Anggota : ……………………….… Edi Sunaryo, SH. MH Sekretaris : ………………………… Rinna Purba, SH.

23