1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...kecelakaan...

22
- 1 - PUTUSAN NOMOR HK.210/16/ VIII /MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 09.30 WIT, KM. Amanikan, berbendera Indonesia, GT. 173, Awak kapal 9 (sembilan) orang, muatan penumpang 6 (enam) orang, bertolak dari Pelabuhan Sorong menuju Pulau Mioskun Raja Ampat. Dalam Pelayarannya pada pukul 18.35 WIT, mengalami kandas pada posisi 00º 32’,5 S/ 130º 33’,6 T di Perairan Raja Ampat. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, dan tidak terdapat kerugian harta benda. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/I/4/DN-18, tanggal 26 Februari 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal kandasnya KM. Amanikan kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara dan Kronologi Kejadian, dibuat di Arborek, tanggal 23 November 2017, oleh Nakhoda KM. Amanikan; 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat di Saonek Papua Barat, tanggal 27 November 2017, oleh Staf Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Saonek: a. Nakhoda…

Upload: lekiet

Post on 31-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 1 -

PUTUSAN NOMOR HK.210/16/ VIII /MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN

DI PERAIRAN RAJA AMPAT

Pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 09.30 WIT, KM. Amanikan, berbendera

Indonesia, GT. 173, Awak kapal 9 (sembilan) orang, muatan penumpang 6 (enam) orang,

bertolak dari Pelabuhan Sorong menuju Pulau Mioskun Raja Ampat. Dalam Pelayarannya

pada pukul 18.35 WIT, mengalami kandas pada posisi 00º 32’,5 S/ 130º 33’,6 T di Perairan

Raja Ampat.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, dan tidak

terdapat kerugian harta benda.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/I/4/DN-18,

tanggal 26 Februari 2018, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal kandasnya KM.

Amanikan kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008,

tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang

Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang

(KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan

Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan

menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar

Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti

bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara dan Kronologi Kejadian, dibuat di Arborek, tanggal 23 November 2017, oleh

Nakhoda KM. Amanikan;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat di Saonek Papua Barat, tanggal 27

November 2017, oleh Staf Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Saonek:

a. Nakhoda…

Page 2: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 2 -

a. Nakhoda, I Made Sudana;

b. Mualim I, I Gusti Bagus Putra

c. KKM, Totok Hariyanto;

d. Juru Mudi Jaga, Subaer;

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Saonek/ Waisai, tanggal 06 Desember 2017,

oleh Staf Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Saonek;

4. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Ukur International (1969), nomor 487/Na, dikeluarkan di Banyuwangi, tanggal

13 April 2009, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator

Pelabuhan Banyuwangi;

b. Pas Besar, nomor PM 13 Tahun 2012, tanggal 14 November 2014, oleh Kabid Status

Hukum dan Sertifikasi kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I

Sorong;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/69/9/KSOP.KSOP.BNA-

2017, diterbitkan di Benoa, tanggal 21 September 2017, berlaku sampai dengan 21

Desember 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa;

d. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal, nomor

PK.401/9/II/KSOP.BNA-2017, diterbitkan di Benoa, tanggal 22 September 2017,

berlaku sampai dengan 21 Desember 2017, oleh Kasi Status Hukum dan Sertifikasi

Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa;

e. Sertifikat Garis Muat Kapal, nomor PK.102/24/3/ KSOP.BNA, diterbitkan di Benoa,

tanggal 22 September 2017 berlaku sampai dengan 21 Desember 2017, oleh Kepala

Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas

Pelabuhan Kelas II Benoa;

f. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.003/3/9/KSOP.BNA-2017,

diterbitkan di Benoa, tanggal 22 September 2017, berlaku sampai dengan 21 Maret

2018, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa;

g. Rekomendasi Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NV.101/162/25/ DV-2015,

dikeluarkan tanggal 01 Juli 2015, oleh Kepala Subdit Telekomunikasi Pelayaran,

Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

h. Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut khusus, nomor B X-201/AL.002,

tanggal 16 April 2015, diterbitkan di Jakarta, tanggal 03 Desember 2015, oleh

Kasubdit Pengembangan Usaha Angkutan Laut, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

i. Surat Persetujuan Berlayar, nomor BB/10/51/X/2017, tanggal 23 Nopember 2017,

diterbitkan di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Saonek.

5. Sertifikat…

Page 3: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 3 -

5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-IV, nomor 6200108282M40317, atas nama I Made Sudana, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 14 Februari 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. ANT-V, nomor 6200149856N50511, atas nama I Gusti Bagus Putra, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 21 November 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan,

Ditjenhubla;

c. ATT-IV, nomor 6200364801T40516, atas nama Totok Hariyanto, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 08 Agustus 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

d. ATT-V, nomor 6201110224T50515, atas nama Ahmad Syafii, diterbitkan di Jakarta,

tanggal 14 Agustus 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta

keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : KM. AMANIKAN

Jenis : Kapal Penumpang

Bendera : Indonesia

Pembuatan : di Indonesia Tahun 2007

Konstruksi : Kayu

Call Sign : YB. 5386

Isi kotor : GT. 173

Isi bersih : NT. 107

Tanda Selar : GT. 173 No. 487/Na

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) unit Mesin Merk MAN 400 HP

Panjang : 34,16 Meter

Lebar : 7,30 Meter

Dalam : 2,63 Meter

Pemilik : PT. IKAN SATU

Nakhoda : I Made Sudana

Awak Kapal : 9 (sembilan) orang termasuk Nakhoda

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 23 November 2017, pukul 09.30 WIT, KM. Amanikan, berbendera

Indonesia, GT. 173, Awak Kapal 9 (sembilan) orang, penumpang 6 (enam)

orang, bertolak dari Pelabuhan Sorong menuju Pulau Mioskun Raja Ampat

wilayah kerja KUPP kelas III Saonek dan tiba di Pulau Mioskun Pukul 14.30 WIT;

b. Pukul…

Page 4: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 4 -

b. Pukul 16.00 WIT, KM. Amanikan bertolak dari Pulau Mioskun menuju ke Pulau

Wayag di wilayah kerja KUPP Kelas III Saonek Raja Ampat. Pada pukul 18.15

WIT, Nakhoda menyerahkan tugas jaga kepada Juru Mudi Jaga, dan pada pukul

18.35 WIT, kapal mengalami kecelakaan kandas pada posisi sesuai dengan

penunjukan GPS 00° 32’,5 S/ 130°33’,6 T

c. Sejak bertolak dari Pelabuhan Sorong Kapal dalam kondisi laik laut di lengkapi

dengan alat navigasi berupa Radar 1 (satu) unit, Kompas magnet 1 (satu) unit,

GPS 2 (dua) unit, Echosounder 1 (satu) unit, Peta terbitan tahun 2010;

d. Saat kejadian yang berdinas jaga adalah Juru Mudi, yang saat itu Mualim I

sedang berada di Anjungan dan langsung memerintahkan Juru Mudi untuk stop

mesin, Nakhoda sedang makan dan mengetahui kapal berhenti langsung naik ke

Anjungan mengambil alih komando menggerakan mesin mundur agar kapal lepas

dari kandas, tetapi tidak behasil;

e. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan ABK untuk melakukan pemeriksaan kondisi

kapal, diketahui lambung dan tangki tidak ada kebocoran, sekeliling kapal tidak

ada tumpahan minyak, dan kapal kandas di atas karang lebih kurang 15

meter/setengah panjang kapal, sedangkan kemudi dan baling baling aman/

kondisi baik;

f. Posisi kandasnya kapal sesuai GPS adalah 00° 32’,5 S/ 130°33’,6 T, namun

sebenarnya posisi kandas di karang pada posisi 00° 32’,8 S/ 130° 33’,9 T, dimana

terdapat perbedaan lebih kurang 1 (satu) Mil;

g. Pukul 20.00 WIT, Nakhoda melapor kecelakaan kapal kepada KUPP Saonek dan

atas hasil koordinasi pada tanggal 24 Nopember 2017, pukul 11.00 WIT, kapal

LCT. Everes- 40 tiba di lokasi untuk membantu menarik dari buritan dan Nakhoda

menggerakan mesin mundur selama 2 (dua) jam, namun belum berhasil lepas

dari kandas, selanjutnya penumpang berjumlah 6 (enam) orang yang dievakuasi

ke Terminal Waisai menggunakan KLM. Sililona;

h. Pada tanggal 25 November 2017, pukul 11.00 WIT, atas hasil koordinasi

Nakhoda dan pihak perusahan pelayaran mendatangkan kapal bantuan dari

Sorong untuk menolong dengan menarik dari buritan pada saat air pasang, pada

pukul 12.30 - 13.30 WIT, serta ABK di bantu masyarakat setempat memasang 30

(tiga puluh) buah drum, namun kapal belum berhasil lepas dari kandas;

i. Pada tanggal 27 Nopember 2017, Nakhoda memerintahkan ABK membuang air

tawar, memindahkan dua buah jangkar ke sekoci, memindahkan BBM solar 5

(lima) ton dari tanki ke drum KLM. Ayu, dengan maksud mengurangi beban agar

kapal bisa mengapung namun belum berhasil, sehingga pada pukul 23.00 WIT

Nakhoda memerintahkan kegiatan di hentikan ABK istirahat dan upaya

penyelamatan akan di lanjutkan besok pagi;

j. Pada…

Page 5: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 5 -

j. Pada tanggal 28 Nopember 2017, pukul 10.00 WIT, Nakhoda dan seluruh ABK

melakukan persiapan untuk bebas dari kandas dan pada pukul 13.30 WIT

dengan bantuan KT. HL-I menarik dari buritan dan mesin mundur kapal lepas

dari kandas, setelah bebas dari kandas kapal berlabuh jangkar pada posisi lebih

kurang 1 (satu) Mil dari karang untuk pengecekan kondisi lambung kapal,

selanjutnya kapal menuju Terminal Waisai untuk pemeriksaan lebih lanjut dan di

buatkan BAPP;

k. Akibat peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka dan tidak ada

kerugian harta benda.

3. Dalam peristiwa kandasnya KM. Amanikan di Perairan Raja Ampat pada tanggal 23

Nopember 2017, pukul 18.35 WIT, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut,

dan para Saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, I Made Sudana;

Saksi-saksi : 1) Mualim I, I Gusti Bagus Putra;

2) KKM, Totok Hariyanto;

3) Juru Mudi Jaga, Subaer.

Saksi Lainnya : 1) Pemilik KM. Amanikan PT. Ikan Satu, Sang Putu Eka Pratama;

2) Agen PT. Karya Cemerlang Patara, Jefry Uneputty.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan

Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada

Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 24 dan 25

April 2018, di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III Saonek. Keterangan yang

diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan di hadapan Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara I Made Sudana, dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani, didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Padangbai

Tanggal : 07 April 1973

Agama : Hindu

Alamat : Br. Dusun Mimba, Desa Padangbai, kecamatan Manggis

Karang Asem

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1986, di Padangbai;

2) SMP, tahun 1989, di Ulakan;

3) SMA, tahun 1992, di Ulakan;

Teknis…

Page 6: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 6 -

Teknis : 1) MPT, tahun 1996, di Semarang;

2) ANT V, tahun 2004, di Semarang;

3) ANT IV, tahun 2015, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, KM. Baruna Explorer, tanggal 25 Februari 2005 s/d 12 Mei 2006;

2) Nakhoda, KM. Samata, tanggal 16 April 2009 s/d 14 Agustus 2009;

3) Mualim II, KM. Citra Bidadari, tanggal 15 Desember 2009 s/d 14 Mei 2010;

4) Nakhoda, KLM. Khatarina, tanggal 14 Mei 2010 s/d 21 Agustus 2012;

5) Mualim II, KM. Blue, tanggal 22 Maret 2017 s/d 24 Mei 2017;

6) Nakhoda, KM. Amanikan, tanggal 24 Mei 2017 s/d Sekarang.

b. Pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 09.30 WIT, KM. Amanikan bertolak dari

Pelabuhan Sorong menuju Pulau Mioskun Raja Ampat, kapal dilengkapi dengan

alat bantu Navigasi berupa Radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, Radio VHF 1

(satu) unit, eccosounder 1 (satu) unit dalam keadaan rusak, kompas magnet 1

(satu) unit pada saat berangkat draft depan 1.5 meter, tengah 2 meter dan

belakang 2.5 meter;

c. Pukul 16.00 WIT, bertolak dari Pulau Mioskun menuju Sorong melalui Pulau

Wayag, yang merupakan salah satu tempat wisata para penumpang, namun

dalam pelayaran menuju Pulau Wayag kapal kandas;

d. Pukul 18.15 WIT, Tersangkut Nakhoda menyerahkan tugas jaga kepada Juru

Mudi atas nama Saudara Subaer yang di tugaskan sebagai Mualim Jaga, karena

kekurangan 1 (satu) orang Perwira deck. Pada pukul 18.35 WIT, Tersangkut

Nakhoda sedang makan di dapur terjadi kecelakaan kapal kandas, pada posisi

00˚ 32,5 S / 130˚ 33,6 T sesuai penunjukan GPS, sehingga penunjukkan posisi

kurang akurat, dalam pelayaran menggunakan peta terbitan tahun 2010 yang

tidak pernah dikoreksi, dan diketahui posisi kandas yang sebenarnya diatas

karang pada posisi 00° 32,8 S/ 130° 33,9 T lebih kurang 1 Mil dari penunjukan

GPS;

e. Setelah mengetahui kapal kandas, Tersangkut Nakhoda berlari ke anjungan

langsung mengambil alih komando mengolah gerak kapal mundur agar lepas

dari kandas tetapi tidak berhasil;

f. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Juru Mudi serta

ABK lain mengecek sekeliling kapal dengan cara menyelam pada posisi kandas,

diketahui kapal kandas diatas karang pada haluan sepanjang lebih kurang 15

meter/separuh panjang kapal, tidak ada kebocoran lambung dan tidak ada

pencemaran laut, dan hasil sounding kedalaman laut bagian depan 1 meter,

tengah 1,5 meter, belakang bebas pada kedalaman 15 meter;

g. Pukul…

Page 7: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 7 -

g. Pukul 18.45 – pukul 23.00 WIT, Tersangkut Nakhoda mengolah gerakkan kapal

dengan mesin mundur sebanyak 5 (lima) kali namun kapal tetap kandas, Pukul

20.00 WIT, Tersangkut Nakhoda melapor ke Kantor Unit Penyelenggara

Pelabuhan Kelas III Saonek bahwa terjadi kecelakaan kapal kandas dan

meminta bantuan tim penanggulangan musibah;

h. Pada tanggal 24 Nopember 2017, atas koordinasi dengan Kepala UPP Saonek

mendapat bantuan kapal LCT. Everest-40 untuk menarik dari buritan selama 2

(dua) jam (pukul 11.00 – 13.00 WIT) tapi tidak berhasil, dan setiap air pasang

sesuai tabel pasang surut Tersangkut Nakhoda mencoba mengolah gerakan

kapal mundur namun belum berhasil;

i. Pada tanggal 25 Nopember 2017, pukul 11.00 WIT, Perusahan pelayaran

melalui agent dari Sorong mengirim bantuan KT.HL-I, pada saat air pasang

kapal ditarik dari arah buritan dan dibantu dengan mesin mundur, namun tetap

tidak berhasil selanjutnya ABK dengan dibantu oleh masyarakat setempat

memasang 30 (tiga puluh) buah drum yang dibawa oleh KT. HL-I untuk

mengapungkan kapal namun belum berhasil;

j. Pada tanggal 27 Nopember 2017, Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK

untuk membuang air tawar, memindahkan 2 (dua) buah jangkar ke sekoci,

memindahkan 5 (lima) ton bahan bakar ke KLM. Ayu, hingga pukul 23.00 WIT,

belum berhasil mengapungkan kapal, Nakhoda memerintahkan seluruh ABK

istirahat dan kegiatan akan di lanjutkan besok pagi;

k. Pada tanggal 28 Nopember 2017, pukul 13.00, Tersangkut Nakhoda bersama

seluruh ABK melakukan kegiatan upaya lepas dari kandas, Nakhoda

menggerakan kapal dengan mesin mundur, KT. HL-I menarik dari buritan dan

pada pukul 13.30 WIT, kapal berhasil lepas dari kandas;

l. Selanjutnya kapal berlabuh jangkar lebih kurang 1 Mil dari tempat kandas

untuk pemeriksaan lambung, hasil pemeriksaan kondisi kapal dalam keadaan

baik, selanjutnya kapal sandar di Terminal Waisai untuk pemeriksaan lebih

lanjut dan di buatkan BAPP oleh Kantor UPP kelas III Saonek;

m. Tersangkut Nakhoda menjelaskan dalam pelayaran semua alat navigasi

berfungsi dengan baik kecuali ecosounder, karena power supply dari accu tidak

mampu, pada pukul 18.00 WIT, saat menentukan posisi terakhir sebelum

kejadian, posisi kapal berada pada sebelah kiri garis haluan, diperkirakan akibat

dari pengaruh arus, kesalahan pedoman dan kesalahan penunjukan GPS tidak

akurat dengan posisi sebenarnya;

n. Pembagian tugas jaga 3 (tiga) shift sesuai kesepakatan Nakhoda dan Mualim I

karena pelayaran jarak dekat, serta Mualim I dan Juru Mudi sudah

berpengalaman berlayar di perairan Raja Ampat lebih kurang 3 (tiga) tahun;

o. Dalam peristiwa kecelakaan kapal tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun

luka - luka, maupun kerugian harta benda, dan tidak ada pencemaran laut.

2. Saksi…

Page 8: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 8 -

2. Saksi Mualim I, Saudara I Gusti Bagus Putra, dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Perasi

Tanggal : 03 Juni 1983

Agama : Hindu

Alamat : BR. Dinas Perasi Tengah, Kelurahan/ Desa Pertima,

Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karang Asem

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1997, di Karang Asem;

2) SMP, tahun 2000, di Karang Asem;

3) SMA, tahun 2003, di PGRI Karang Asem;

Teknis : 1) BST, tahun 2005, di Benoa;

2) ANTD, tahun 2009, di Semarang;

3) ANT IV, tahun 2015, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

Mualim I, KM. Amanikan, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Saksi memegang jabatan sebagai Mualim I sejak tahun 2011 sampai dengan

kejadian dan mempunyai tugas sebagai berikut:

- Melayarkan kapal dari tempat tolak sampai tempat tiba;

- Mengkoordinir tugas-tugas bagian deck;

- Mengecek dan merawat alat-alat keselamatan;

- Melaksanakan Dinas jaga dengan pembagian tugas jaga

1. Nakhoda, pukul 15.00 – 18.00 WIT;

2. Juru Mudi, pukul 18.00 – 21.00 WIT;

3. Mualim I, pukul 21.00 – 24.00 WIT;

4. Dan seterusnya penggantian jaga dilakukan setiap 3 (tiga) jam.

c. Saksi membenarkan adanya peristiwa kandasnya KM. Amanikan pada tanggal 23

November 2017, pukul 18.35 WIT di Perairan Arborek Raja Ampat, dan saat itu

saksi mengalami sendiri dan berada di anjungan bersama Juru Mudi;

d. KM. Amanikan dilengkapi dengan alat-alat bantu Navigasi berupa Radar 1 (satu)

unit, GPS 2 (dua) unit, kompas magnet 1 (satu) unit, masing-masing berfungsi

dengan baik kecuali ecosounder pada saat kejadian tidak dihidupkan,

dikarenakan batery/ accu lemah, saksi sudah mengajukan penggantian accu

lebih kurang 4 (empat) bulan, namun belum ada penggantian;

e. Pada…

Page 9: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 9 -

e. Pada tanggal 23 Nopember 2017, lebih kurang pukul 10.00 WIT, KM. Amanikan

bertolak dari Pelabuhan Sorong dengan tujuan Pulau Mioskun (wilayah kerja

KUPP kelas III Saonek) dan tiba lebih kurang pukul 14.30 WIT, selanjutnya

setelah mendapatkan SPB dari UPP kelas III Saonek di Perairan Arborek, kapal

melanjutkan Pelayaran ke Pulau Wayag;

f. Pada saat kejadian kandasnya KM. Amanikan, Juru Mudi Saudara Subaer sebagai

Mualim Jaga dianjungan, meskipun yang bersangkutan tidak memiliki sertifikat

keahlian pelaut, untuk bertindak sebagai perwira jaga diatas kapal, hal ini

disebabkan oleh karena kekurangan crew/ABK diatas kapal dan saksi saat

kejadian berada dianjungan sedang mengoperasikan kamera;

g. Saksi menjelaskan bahwa pembagian tugas jaga setiap 3 (tiga) jam sekali adalah

berdasarkan kesepakatan semua crew kapal;

h. Setelah kejadian kapal kandas, Saksi mendapat perintah dari Nakhoda untuk

menyelam kelaut dengan menggunakan masker penyelam, untuk melakukan

pengecekan kondisi lambung kapal yang berada dibawah air, ternyata kapal

kandas diatas karang;

i. Pada tanggal 24 Nopember 2017, pukul 11.00 – 13.00 WIT, dilakukan olah

gerak untuk berupaya lepas dari kandas dengan mesin mundur, namun tidak

memberikan hasil;

j. Pada tanggal 25 Nopember 2017, pukul 12.30 – 13.30 WIT, LCT Everest-40

membantu menarik dari buritan namun tidak berhasil, selanjutnya penumpang

sebanyak 6 (enam) orang dibawa ke Terminal Waisai dengan menggunakan

KLM. Sililona;

k. Pada tanggal 27 Nopember 2017, saat air mulai pasang, Nakhoda

memerintahkan untuk mengkosongkan air tawar, mengurangi BBM,

memindahkan BBM 5 (lima) ton dari kapal ke 40 (empat puluh) drum selesai

pada pukul 23.00 WIT;

l. Pada tanggal 28 Nopember 2017, pukul 12.00 WIT, Nakhoda menggerakan

mesin mundur dengan bantuan KT. HL-I untuk menarik kapal dari buritan, dan

pada pukul 13.30 WIT berhasil terlepas dari kandas, selanjutnya kapal berlabuh

jangkar ke tempat yang aman dan saksi di perintah Nakhoda untuk cek bagian

lunas dan hasilnya tidak ada kebocoran, selanjutnya kapal bergerak menuju

Terminal Waisai.

3. KKM, Totok Hariyanto, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang

pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Lamongan

Tanggal : 15 Agustus 1985

Agama : Islam

Alamat…

Page 10: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 10 -

Alamat : Desa Randu Bango, RT 17 RW 05 Kecamatan Mojosari

Kabupaten Mojokerto

Pendidikan

Umum

: 1) SD, tahun 1998, di Sidokumpul;

2) SMP, tahun 2001, di SMP Negeri Empang;

3) SMK, tahun 2004, di Jombang.

Teknis

: 1) ATT-D, tahun 2010 di Jakarta;

2) ATT-V, tahun 2012 di Jakarta;

3) ATT-IV, tahun 2016 di Surabaya.

Pengalaman Berlayar:

1) Juru Minyak, KM. Koei, 14 Maret 2008 s.d 19 September 2009;

2) Juru Minyak, KM. Kirana Nusantara, 16 Februari 2010 s.d 18 Februari 2012;

3) Masinis II, KMP. Bukit Patung, 15 Desember 2012 s.d 26 Februari 2013;

4) Masinis III, KM. Irama Nusantara, 26 Februari 2013 s.d 19 Desember 2013;

5) Chief Engineer, TB. Lius Baru, 08 Januari 2013 s.d 08 Desember 2013;

6) Masinis II, LCT. Super 98, 21 Desember 2013 s.d 28 April 2015;

7) Chief Engineer, KM. Amanikan, 09 Oktober 2017 s.d kejadian.

b. Saksi KKM, Totok Hariyanto telah bekerja di kapal KM. Amanikan sejak 9

Oktober 2017, dengan sertifikat ATT – IV, mempunyai tugas dan tanggung

jawab menjaga dan merawat mesin diatas kapal, melakukan permintaan spare

part dan bahan bakar pada perusahaan dan bertugas jaga setiap 6 (enam) jam

secara bergantian dengan Masinis II, Kapal mempunyai 1 (satu) unit Mesin

induk buatan Jerman, putaran 1800 rpm, dengan tenaga mesin 400 HP, 2 (dua)

unit pembangkit listrik generator merk CUMMINS, 4 BT, 39.87 KW, dan

CATERPILLAR, 3950/ 1500,42,7 KW, dan power untuk alat navigasi digunakan

accu yang di cas dari arus listrik kamar mesin dan kondisi accu tidak baik dan

telah diminta penggantian accu ke perusahaan tapi belum di supply;

c. Pada tanggal 23 Nopember 2017, Pukul 09.30 WIT, Kapal bertolak dari

Pelabuhan Sorong Tujuan Pulau Mioskun, dengan kondisi mesin baik dan

normal, jumlah BBM lebih kurang 5000 liter yang ditempatkan geladak buritan

kapal dan tangki BBM terbuat dari fiber tidak ada tumpahan minyak;

d. Saksi menyatakan bahwa saat terjadi kecelakaan kapal kandas sedang jaga di

kamar mesin bersama dengan Masinis II, mengontrol dan mengecek

permesinan yang sedang beroperasi, kapal tiba-tiba berhenti mendadak,

putaran mesin turun dan seterusnya stop, setelah itu saksi menuju maindeck

dan melihat kondisi kapal yang sudah kandas;

e. Saksi melakukan pengecekan terhadap lambung kiri/kanan kapal serta haluan

kapal dan kamar mesin dan tidak terlihat adanya kebocoran, selanjutnya

anjungan order mesin mundur beberapa kali tapi kapal tidak bergerak dan Saksi

KKM…

Page 11: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 11 -

KKM menyatakan dalam olah gerak tidak dilakukan pencatatan, karena di kamar

mesin tidak tersedia buku manouver;

f. Dilakukan beberapa kali bantuan penarikan saat air pasang dengan

menggunakan LCT Everest-40, KT. HL-I serta dibantu pengapungan dengan 30

(tiga puluh) buah drum namun tidak memberikan hasil;

g. Selanjutnya membuang air tawar, memindahkan 2 (dua) buah jangkar ke

sekoci, memindahkan 5 (lima) ton bahan bakar ke KLM. Ayu, setelah dilakukan

olah gerak dengan mesin mundur dan kapal lepas dari kandas dan seterusnya

lego jangkar di tempat yang aman.

4. Saksi Juru Mudi Jaga, Saudara Subaer, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,

hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangan

sebagai berikut :

a. Lahir di : Labuhan Terujung

Tanggal : 08 Januari 1973

Agama : Islam

Alamat : Dusun Terujung, RT 02 RW 06 Desa Lab. Aji Kec. Tarano

Kab. Sumbawa NTB

Pendidikan

Umum

: 1) SD, tahun 1987, di Labuhan Aji;

2) SMP, tahun 1990, di SMP Negeri Empang.

Teknis

: 1) Basic Safety Training, tahun 2013 di Jakarta;

2) Advance Fire Fighting, tahun 2014 di Makassar;

3) Security Awareness Training, tahun 2014 di Makassar;

4) Proficiency In Survial Craft and Rescue Boats,tahun 2014

di Makassar;

5) Medical First Aid, tahun 2014, di Makassar

6) Ratings Forming Part Of A Navigation Watch, tahun

2014, di Makassar.

Pengalaman Berlayar:

Juru Mudi, KM. Amanikan, 11 Agustus 2013 s.d 10 Februari 2018

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan KM. Amanikan kandas pada

tanggal 23 Nopember 2017, lebih kurang pukul 18.35 WIT, yang saat itu Saksi

sedang bertugas jaga, di Perairan Arborek yang posisi saat itu 00˚ 32’,5 S /

130˚ 33’,6 T, saat itu Saksi mengalami sendiri dan berada di anjungan bersama

Mualim I;

c. Pada…

Page 12: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 12 -

c. Pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 16.00 WIT, kapal bertolak dari Pulau

Mioskun dengan tujuan Pulau Wayag, jumlah awak kapal 9 (sembilan orang),

dengan membawa penumpang 6 (enam) orang;

d. Saksi melaksanakan tugas rutin sebagai Juru Mudi, dan atas kesepakatan

dengan Nakhoda dan Mualim I, maka Saksi di tugaskan Jaga Laut sebagai

Perwira, dengan pembagian jam jaga laut sebagai berikut yaitu Nakhoda 15.00 –

18.00 WIT, Juru Mudi (Saksi) 18.00 – 21.00 WIT serta Mualim I pada 21.00 –

24.00 WIT karena kekurangan Perwira Deck;

e. Saksi berlayar di Perairan Raja Ampat lebih kurang 3 tahun, kapal sering

melewati Perairan Arborek dan aman–aman saja, Saksi juga mempunyai

pengalaman pernah menjadi Nakhoda di kapal Pelra lebih kurang 3 (tiga) tahun

sebelum masuk ke PT. Ikan Satu Bali;

f. Pada pukul 18.00 WIT, Saksi naik ke anjungan untuk melaksanakan tugas jaga

laut dan sebelum serah terima jaga, Saksi melihat Nakhoda mengambil posisi

dari GPS dan di Plot pada peta, selanjutnya pukul 18.15 WIT, Nakhoda

menyerahkan tugas jaga kepada Saksi yang saat itu didampingi oleh Mualim I,

dengan haluan kapal 280 derajat, kecepatan kapal 6,5 knot, keadaan perairan

tenang agak berarus dari haluan, keadaan cuaca cerah dan pandangan agak

terbatas karena sudah mulai gelap;

g. Pukul 18.30 WIT, dengan haluan kapal masih tetap 280 derajat, tiba–tiba terasa

benturan di haluan dan kapal berhenti, Mualim I memerintahkan Saksi untuk

stop mesin ternyata kapal kandas diatas karang, tidak beselang lama Nakhoda

naik ke anjungan dan mengolah gerak kapal dengan mesin mundur, tetapi kapal

tidak bergerak dan tetap kandas, selanjutnya Nakhoda memerintahkan Mualim I

dan Saksi untuk memeriksa sekeliling kapal;

h. Saksi memeriksa sekeliling lambung kapal dengan menggunakan sekoci dan

Mualim I memeriksa bawah air dengan menyelam, diketahui kapal kandas dari

haluan kearah lambung kiri kapal lebih kurang 15 meter atau setengah panjang

kapal, sedangkan setengahnya kapal bebas termasuk baling–baling dan kemudi.

Pada pukul kurang lebih 19.00 WIT – 21. 00 WIT, Nakhoda melakukan upaya

membebaskan kapal dengan manuver mesin mundur, stop mesin beberapa saat

dan mulai mundur lagi, namun kapal tetap kandas;

i. Pada tanggal 24 Nopember 2017, tiba Kapal LCT. Everest-40 dan pada pukul

lebih kurang 11.00 WIT - 13.00 WIT, mulai menarik beberapa kali KM. Amanikan

dengan dibantu manuver mesin mundur oleh Nakhoda tetapi kapal tetap tidak

bergerak;

j. Tanggal 25 Nopember 2017, Agen Pelayaran yang berada di Sorong mengirim

bantuan berupa KT. HL-I untuk membantu menarik KM. Amanikan, penarikan di

mulai siang hari dan dibantu oleh olah gerak mesin mundur, namun tetap tidak

berhasil membebaskan kapal dari kandas, bahkan kapal tidak bergerak sama

sekali;

k. Tanggal…

Page 13: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 13 -

k. Tanggal 26 Nopember 2017, Nakhoda memerintahkan membuang Air Tawar,

memindahkan jangkar ke sekoci dan memindahkan Bahan Bakar ke Kapal

KLM. Ayu dengan tujuan meringankan beban kapal, kemudian malam hari

semua ABK beristirahat menunggu pasang besok hari untuk melakukan upaya

pembebasan kapal dari kandas;

l. Tanggal 28 Nopember 2017, pukul 13.30 WIT, pada saat air pasang KM.

Amanikan berolah gerak dengan mesin mundur dibantu KT. HL-I menarik buritan

kapal terlepas dari posisi kandas dan selanjutnya berlabuh ditempat yang

aman,

m. Dalam kasus kecelakaan kandasnya KM. Amanikan tidak ada korban jiwa, tidak

ada pencemaran oleh minyak dan kapal tidak mengalami kerusakan ataupun

kebocoran.

5. Saksi Agen Pelayaran PT. Karya Cemerlang Patara, Saudara Jefry Uneputty, dalam

keadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Ambon

Tanggal : 02 Maret 1984

Agama : Kristen Prostestan

Alamat : Jl. K. Pattimura RT 003 RW 001 Kel/ Desa Tanpa Garam,

Kec. Maladum Mes, Kota Sorong-Papua Barat

Pendidikan

Umum

: 1) SD, tahun 1993, di Maluku Tengah;

2) SMP, tahun 1999, di Maluku Tengah;

3) SMA, tahun 2002, di Ambon.

Pengalaman Bekerja:

1. Operasional PT. Karya Cemerlang Patara, 2010 s.d 2015;

2. Direktur PT. Karya Cemerlang Patara, Mei 2015 s.d Sekarang.

b. Saksi mengetahui dan membenarkan adanya peristiwa kecelakaan KM.

Amanikan di Perairan kepulauan Raja Ampat pada tanggal 23 Nopember 2017

pada pukul 18.30 WIT, mendapat informasi dari Nakhoda diterima melalui

Handphone selluer pada pukul 19.30 WIT, yang saat itu sedang berada di

Sorong;

c. Saksi sebagai Agen Pelayaran PT. Karya Cemerlang Patara berada di Sorong,

telah bekerja lebih kurang 18 (delapan belas) tahun sejak tahun 2010,

mempunyai tugas dan tanggung jawab mengurus dokumen kapal, Surat

Persejutuan Berlayar, membuat Daftar Awak Kapal, daftar Manifest penumpang

maupun barang. Keagenan di Raja Ampat baru dibuka Januari 2018;

d. KM. Amanikan…

Page 14: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 14 -

d. KM. Amanikan bertolak dari Raja Ampat tujuan Sorong diawaki oleh 9 (sembilan)

orang dan penumpang 6 (enam) orang, tanpa membawa alat penyelam, SPB

diterbitkan oleh KUPP Kelas III Saonek pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul

18.00 WIT;

e. Setelah mengetahui adanya kecelakaan KM. Amanikan Saksi menghubungi

Syahbandar Saonek dan meminta bantuan kapal KT. AL-02 tanggal 24

November 2017 tetapi tidak datang;

f. Penumpang berjumlah 6 (enam) orang dievakuasi dengan KLM. Sililona,

selanjutnya dibawa ke Terminal Waisai;

g. Saksi mengirim 30 (tiga puluh) buah drum untuk membantu pengapungan kapal,

dilakukan pembuangan air tawar dalam tangki, pemindahan bahan bakar ke

KLM. Ayu, memindahkan 2 (dua) buah jangkar ke sekoci.

6. Saksi Pemilik Kapal KM. Amanikan, Saudara Sang Putu Eka Pratama, dalam keadaan

sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah

sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Gianyar

Tanggal : 26 Maret 1969

Agama : Hindu

Alamat : Jl. Raya Kedewatan 22 Ubud Gianyar, Bali

Pendidikan

Umum

: 1) SD, tahun 1982, di Kedewatan;

2) SMP, tahun 1985, di Ubud;

3) SMA, tahun 1988, di Denpasar;

4) DIII, tahun 1991, di Denpasar;

5) S1, tahun 2005, di Denpasar.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan KM. Amanikan, pada tanggal

23 Nopember 2017, pukul 18.35 WIT di Kepulauan Raja Ampat Sorong,

mengetahui kecelakaan dari laporan Agen yang berada di Sorong (PT. Karya

Cemerlang Patara) pada pukul 23.00 WIT, pada saat itu Saksi sedang berada di

Bali;

c. Saksi sejak tahun 2007 sebagai Direktur PT. Ikan Satu adalah pemilik kapal dan

Resort, sedangkan untuk pengelolaan operasional KM. Amanikan diserahkan

kepada Coorporate Aman Resort Bp. Yan White termasuk pengawakan kapal,

sedangkan Saksi mengurus keuangan dan Perjanjian Kerja Laut (PKL) untuk

awak kapal, PT. Ikan Satu tidak mempunyai DPA, karena Saksi tidak mengetahui

tentang aturan tersebut;

d. Setelah…

Page 15: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 15 -

d. Setelah menerima laporan, Saksi langsung melakukan koordinasi dengan

penggelola Bapak Yan White dan hasil koordinasi tersebut diputuskan bahwa

pengurusan kecelakaan kapal diserahkan sepenuhnya kepada Coorporate Aman

Resort;

e. Saksi menerangkan bahwa KM. Amanikan melaksanakan dock terakhir bulan

September tahun 2017 di Kuala Mas Benoa, Bali;

f. Pelatihan keselamatan kapal tidak pernah dilakukan, seharusnya kapal diawaki

oleh 3 (tiga) perwira deck dan 3 (tiga) perwira ahli mesin, tetapi selama ini

hanya dilakukan masing-masing 2 (dua) orang, berhubung Saksi tidak

memahami manajemen pengoperasian kapal, seluruhnya diserahkan kepada

coorporate, Saksi menyatakan akan memperbaiki manajemen pengoperasian

kapal dan keselamatan serta keamanan berlayar;

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas Berita

Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang diterima, serta keterangan yang diberikan

Tersangkut dan para Saksi dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan pada hari Selasa dan

Rabu, tanggal 24 dan 25 April 2018, di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III

Saonek. Sehubungan dengan Kandasnya KM. Amanikan pada tanggal 23 November

2017 di Perairan Raja Ampat pukul 18.35 WIT, telah sampai pada pendapat sebagai

berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil

pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal,

surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. KAPAL.

KM. Amanikan adalah Kapal Motor Penumpang, bahan utama kayu, berbendera

Indonesia, berukuran GT 173, dibangun di Pasuruan tahun 2007, bergeladak 1

(satu), berbaling-baling 1 (satu), penggerak utama motor Mesin Diesel merk MAN

tenaga efektif 400 HP, 4 Tak kerja tunggal, 2 (dua) unit mesin bantu CUMMINS,

4 BT.39.87 KW dan CATEPILLAR 3950/1500. 42.7 KW, ukuran panjang 34,16 m,

lebar 7,30 m, dalam 3,50 m.

Kapal telah melaksanakan docking terakhir di Koala Mas, Benoa, tanggal 09

September 2017 s.d 15 September 2017.

b. SURAT KAPAL.

KM. Amanikan, memiliki Pas Besar Nomor Urut 292, tanggal 14 Nopember 2014,

dikelurakan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I

Sorong, Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 487/Na, Sertifikat Keselamatan

kapal Penumpang nomor PK.001/69/9/KSOP.BNA.2017, tanggal 22 September

2017…

Page 16: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 16 -

2017, berlaku sampai dengan tanggal 21 Desember 2017, dikeluarkan oleh

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, dan

surat-surat lainnya lengkap serta masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Sesuai Daftar Susunan Awak Kapal tanggal 23 November 2017, yang

ditandatangani Nakhoda sesuai dengan Dokumen Keselamatan Pengawakan

Minimum Nomor PK.003/3/9/KSOP.BNA.2017 dikeluarkan oleh Kepala Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, bahwa susunan Perwira

Deck dan Mesin untuk daerah pelayaran Lokal, sebagai berikut :

Bagian Dek

Nakhoda : I Made Sudana ijazah ANT IV Manajemen, tahun 2013;

Mualim I : I Gusti Bagus Putra ijazah ANT V, tahun 2011.

Bagian Mesin

KKM : Totok Hariyanto ijazah ATT IV, tahun 2016;

Masinis II : Ahmad Syafii ijazah ATT V, tahun 2015

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Kapal, instalasi

permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan,

surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, namun jumlah awak kapal tidak

memenuhi persyaratan sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 Tahun

1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun

2002 tentang Perkapalan.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika-Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut

Nakhoda dan para Saksi, maka keadaan cuaca pada saat terjadinya Kecelakaan kapal

di lokasi kejadian sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi

Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 13 Maret 2018, bahwa

keadaan cuaca pada tanggal 23 November 2017 pukul 18.35 WIT, di daerah

Perairan Kepulauan Mioskun - Raja Ampat sebagai berikut :

Cuaca : Berawan, Hujan Ringan

Arah dan kecepatan angin : Barat Laut – Utara, 6 – 10 knots

Arah dan kecepatan arus : Barat Laut – Timur Laut, 40 – 85 cm/s

Tinggi gelombang : Barat Daya Moderate

Jarak Penglihatan : 8 – 10 mil

b. Menurut…

Page 17: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 17 -

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara I Made Sudana, yang

dikuatkan oleh Saksi Mualim I Saudara I Gusti Bagus Putra dan Saksi Juru Mudi

Saudara Subaer dalam BAPP maupun didepan sidang pemeriksaan lanjutan

Kecelakaan kapal, bahwa pada saat kejadian keadaan cuaca cerah, perairan

tenang agak berarus dari haluan kapal dan jarak pandang terbatas karena sudah

mulai gelap.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasarkan keterangan

cuaca yang didapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta

keterangan yang didapat dari Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata

letak susunan muatan, maka keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai

berikut :

a. Keadaan Muatan.

KM. Amanikan sesuai dengan Surat Ukur Internasional (1969) No. 487/Na,

diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banyuwangi No

PK.671/21/13/DK-10, memiliki ukuran-ukuran pokok sebagai berikut:

Panjang (P) = 26,21 meter

Lebar (L) = 7,30 meter

Dalam (D) = 3,50 meter

Sesuai Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang:

Lambung Timbul (lt)

Draft Makimum (dm)

= 700 mm = 0,7 meter

= 3,50 + 0,09 – 0,7 meter

= 2,89 meter

Data kapal waktu berangkat:

Draft Depan (dd)

Draft Belakang (db)

Draft rata-rata (dr)

= 1,5 meter

= 2,5 meter

= 2,0 meter

Dari hasil perhitungan adalah draft rata-rata (dr) < draft Maksimum (dm), maka

KM. Amanikan tidak terjadi kelebihan muatan/ penumpang.

b. Keadaan Stabilitas.

1) KM. Amanikan sebelum kandas mengapung dengan tegak, stabilitas positip

dan jumlah beban/ muatan sebelum kejadian adalah sesuai yang diijinkan

dalam Sertifikat Keselamatan Penumpang sehingga stabilitas kapal positip,

baik dalam keadaan statis maupun dinamis;

2) Kejadian…

Page 18: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 18 -

2) Kejadian paska kapal kandas tidak ada kebocoran pada bagian dibawah garis

air sehingga tidak terjadi penambahan beban yang berpengaruh kepada

stabilitas kapal karena tidak ada kebocoran bahkan ada pengurangan beban

yaitu 6 (enam) orang penumpang sudah dievakuasi ke KLM. Sililona sehingga

kondisi stabilitas sesudah kejadian tetap dalam keadaan positip.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan dan stabilitas KM.

Amanikan baik sebelum dan sesudah terjadi kandas dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan

bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik

(good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai

berikut :

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam Pelayarannya KM. Amanikan dilengkapi alat bantu navigasi Radar,

Kompas magnet, GPS, Echosounder, dinilai cukup memadai untuk

bernavigasi pada daerah pelayaran lokal sesuai dengan daerah pelayaran

yang ditunjuk dalam sertifikat keselamatan, tetapi alat pengukur

kedalaman laut (echosounder) tidak dapat dioperasikan karena power

supplynya yang berasal dari accu lemah;

2) KM. Amanikan berlayar dari Pulau Mioskun ke Pulau Wayag, haluan 280°

dengan kecepatan 6,5 knot;

3) Pada saat menentukan posisi pukul 18.00 WIT diketahui posisi kapal jatuh

disebelah kiri garis haluan, namun Nakhoda tidak merubah haluan

kekanan sesuai dengan rencana pelayaran/ rencana garis haluan.

b. Tentang Olah Gerak.

Dalam pelayarannya dari Pulau Mioskun ke Pulau Wayag, menggunakan kemudi

manual dipegang oleh Juru Mudi atas perintah Nakhoda berolah gerak di

perairan dengan cuaca baik berpedoman dengan GPS, setelah berlayar lebih

kurang 35 (tiga puluh lima) menit, kapal mengalami kandas diatas karang pada

posisi 00° 32’,8 S/ 130° 33’,9 T, Nakhoda mengolah gerak dengan kapal

mundur, tetap kapal tidak bergerak dan tetap kandas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara

berolah gerak kurang dapat diterima.

5. Tentang…

Page 19: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 19 -

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen,

faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kejadian kandasnya

KM. Amanikan maka penyebab kandasnya sebagai berikut :

a. Peta yang digunakan di KM. Amanikan adalah terbitan tahun 2010 tidak pernah

dikoreksi, dan dalam menentukan posisi kapal Nakhoda tidak menggunakan alat

Navigasi radar dan hanya berpedoman pada GPS yang tidak dikoreksi, yang

mempunyai kesalahan penunjukan posisi lebih kurang 1 NM;

b. Saat penentuan posisi terakhir pada pukul 18.00 WIT kapal berada di sebelah

kiri garis haluan, namun Tersangkut Nakhoda tidak merubah haluan ke kanan

untuk kembali ke garis haluan/ track, sehingga kapal kandas pada pukul 18.35

WIT di atas karang yang berada disebelah kiri garis haluan;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab dari Kandasnya

KM. Amanikan adalah Tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi tidak menggunakan alat

bantu Navigasi radar dan hanya mengandalkan GPS yang tidak akurat, serta tidak

merubah haluan kekanan meskipun mengetahui posisi kapal jatuh disebelah kiri garis

haluan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan

(BAPP), dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya

penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Setelah mengetahui kapal berhenti Tersangkut Nakhoda segera ke anjungan dan

langsung mengambil alih komando mengolah gerakan kapal dengan mesin

mundur tetapi tidak berhasil, selanjutnya Tersangkut Nakhoda memerintahkan

Mualim I dan Juru Mudi serta ABK lain mengecek sekeliling serta dilakukan

penyelaman, diketahui kapal kandas di atas karang pada bagian haluan lebih

kurang 15 meter;

b. Tersangkut Nakhoda beberapa kali melakukan gerakan mesin mundur namun

kapal tidak lepas dari kandas, selanjutnya melaporkan ke KUPP Saonek bahwa

telah terjadi kecelakaan kapal kandas dan meminta bantuan kapal untuk

mengevakuasi 6 (enam) orang penumpang, seluruh penumpang selamat

dievakuasi ke Terminal Waisai dengan menggunakan KLM. Sililona;

c. Saat air pasang Tersangkut Nakhoda kembali menggerakan mesin mundur dan

dibantu penarikan oleh kapal LCT. Everest-40 dan kapal KT. HL-I dari buritan

selama 2 (dua) jam namun tidak memberikan hasil, serta dibantu masyarakat

setempat memasang 30 (tiga puluh) buah drum untuk membantu pengapungan

kapal, namun belum berhasil;

d. Untuk…

Page 20: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 20 -

d. Untuk mengurangi beban dilakukan pembuangan air tawar dalam tangki,

memindahkan 2 (dua) buah jangkar ke sekoci, 5 (lima) ton bahan bakar ke KLM.

Ayu, dan pada saat air pasang tertinggi dilakukan penarikan dari arah buritan

oleh KT. HL-I dan menggerakkan kapal dengan mesin mundur akhirnya kapal

lepas dari kandas;

e. Setelah lepas dari kandas kapal labuh jangkar lebih kurang 1 NM dari tempat

kandas untuk pemeriksaan lambung, kondisi kapal dalam keadaan baik,

selanjutnya kapal sandar di Terminal Waisai;

f. Dalam kecelakaan kandasnya KM. Amanikan tidak terdapat korban jiwa dan

kerugian harta benda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang

dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus Kandasnya KM.

Amanikan, pada tanggal 23 Nopember 2017, pukul 18.35 WIT, di Perairan Raja

Ampat, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah

sebagai berikut:

a. Tersangkut Nakhoda telah lalai dalam bernavigasi tidak menggunakan alat

bantu Navigasi radar dan mengandalkan/menggunakan GPS yang

penunjukannya tidak akurat ;

b. Tersangkut Nakhoda meskipun telah mengetahui posisi kapal jatuh disebelah kiri

garis haluan pada saat plot posisi pukul 18.00 WIT tetapi tidak merubah haluan

kekanan sesuai recana pelayaran, sehingga kapal kandas diatas karang 1 NM

sebelah kiri garis haluan;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Kesalahan yang dibebankan

kepada Tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi tidak menggunakan alat bantu Navigasi

radar dan hanya mengandalkan GPS yang tidak akurat, serta tidak merubah haluan

kekanan sesuai rencaca pelayaran meskipun mengetahui posisi kapal jatuh disebelah kiri

garis haluan, menyebabkan kapal KM. Amanikan kandas. Sehingga Tersangkut Nakhoda

dinilai belum melaksanakan kebiasaan sebagai pelaut yang baik (good seamenship) dan

belum memenuhi kewajibannya sesuai dengan pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yang

disampaikan oleh Tersangkut Nakhoda, maka dipandang perlu memperhatikan hal-

hal sebagai berikut :

a. Hal…

Page 21: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 21 -

a. Hal yang meringankan.

1) Belum pernah dihukum;

2) Dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit;

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang –

Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b)

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah

Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa kandasnya KM. Amanikan, pada tanggal 23 Nopember 2017,

pukul 18.35 WIT, di Perairan Raja Ampat, disebabkan karena kelalaian

Tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi tidak menggunakan alat bantu Navigasi

radar dan hanya mengandalkan GPS yang penunjukannya tidak akurat serta

tidak merubah haluan ke kanan sesuai rencana pelayaran, saat posisi kapal

berada disebelah kiri garis haluan;

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Amanikan telah bersalah belum

sepenuhnya melaksanakan kebiasaan sebagai pelaut yang baik (good

seamenship), sehingga dinilai telah lalai dalam memenuhi kewajibannya sebagai

Nakhoda sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD);

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Amanikan, bernama I Made Sudana, lahir

tanggal 07 April 1973, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV, nomor

6200108282M40317, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Februari 2017, dengan

mencabut sementara sertifikat keahlian pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai

Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 2

(dua) bulan.

IV. Putusan…

Page 22: 1 - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/e1a665cd...KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. AMANIKAN DI PERAIRAN RAJA AMPAT Pada tanggal 23 Nopember 2017,

- 22 -

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut disampaikan kepada

Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam

sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 30 Agustus 2018, dengan dihadiri

oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta tidak dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Karolus Geleuk Sengadji, M.M.

Anggota : TTD Capt. Bukhari, S.H., M. Mar.

Anggota : TTD

Capt. Frederick H. Roinwowan.

Anggota : TTD

Rusman Hoesien, M.Sc (ATT-I).

Anggota : TTD

Muryamtini, S. H.

Sekretaris : TTD

Yuniharto B. Arif, S.Sos., S.H., M.Si.