putusan nomor hk -...

22
PUTUSAN NOMOR HK.2010/03/I/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KMP. MUNAWAR FERRY DI PERAIRAN SELAT ALAS SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT Pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 02.15 WITA, KMP. Munawar Ferry bertolak dari Pelabuhan Kayangan Lombok dengan tujuan Pelabuhan Pototano Sumbawa Nusa Tenggara Barat, telah tenggelam di Perairan Selat Alas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, lebih kurang pukul 03.00 WITA, pada posisi 08º 29,205’ S/116º 44,168’ T. Akibat peristiwa kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 3 (tiga) orang penumpang meninggal dunia, dan KMP. Munawar Ferry serta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/19/DN-14, tanggal 7 Februari 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KMP. Munawar Ferry kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor 005/01/2014, dibuat di Labuhan Lombok, tanggal 03 Januari 2014, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Labuhan Lombok; 2. Kronologis tenggelamnya KMP. Munawar Ferry, dibuat di Labuhan Lombok, tanggal 03 Januari 2014, oleh Nakhoda, Mualim III, KKM, Jurumudi, dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok; 3. Berita …

Upload: duongkhue

Post on 01-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/03/I/MP.15

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KMP. MUNAWAR FERRY DI PERAIRAN SELAT ALAS SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT

Pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 02.15 WITA, KMP. Munawar Ferry bertolak dari Pelabuhan Kayangan Lombok dengan tujuan Pelabuhan Pototano Sumbawa Nusa Tenggara Barat, telah tenggelam di Perairan Selat Alas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, lebih kurang pukul 03.00 WITA, pada posisi 08º 29,205’ S/116º 44,168’ T.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa 3 (tiga) orang penumpang meninggal dunia, dan KMP. Munawar Ferry serta muatannya tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/19/DN-14, tanggal 7 Februari 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KMP. Munawar Ferry kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor 005/01/2014, dibuat di Labuhan

Lombok, tanggal 03 Januari 2014, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Labuhan Lombok;

2. Kronologis tenggelamnya KMP. Munawar Ferry, dibuat di Labuhan Lombok,

tanggal 03 Januari 2014, oleh Nakhoda, Mualim III, KKM, Jurumudi, dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok;

3. Berita …

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

2

3. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 04 Januari 2014, dibuat oleh Petugas

Lalulintas Angkutan Laut dan diketahui Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 04 2014, dibuat oleh

Petugas Lalulintas Angkutan Laut, Kepala Pos Wilayah Kerja Kayangan dan Petugas Kesyahbandaran, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Labuhan Lombok terhadap :

a. Nakhoda, Sudharta; b. Mualim III, Nurul Laeli; c. KKM, Suryadi; d. Jurumudi, Mariyun.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor urut 3279, diberikan di Jakarta, tanggal 22 Januari 1998, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor

PK.001/112/7/KSOP.BNA.2013, diterbitkan di Benoa, tanggal 31 Oktober 2013 berlaku sampai dengan tanggal 06 Februari 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Benoa;

c. Sertifikat Garis Muat, nomor 003736, diterbitkan di Jakarta, tanggal

28 Desember 2009 berlaku sampai tanggal 06 November 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

d. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor

PK.402/62/IOPP/DK-11, diberikan di Jakarta, tanggal 06 Mei 2011 berlaku sampai tanggal 13 April 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor register 04895, nomor IMO 8963090,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 28 Desember 2009 berlaku sampai tanggal 06 November 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor register 04895, nomor IMO 8963090,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 28 Desember 2009 berlaku sampai tanggal 06 November 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Dokumen …

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

3

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Sementara, nomor 0904 RRRRRR-SB/D1.S-DOC/2012, diterbitkan di Surabaya, tanggal 16 Desember 2013 berlaku sampai tanggal 15 Maret 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Re-Inspection Certificate Life Raft nomor 055/SKB/ILR/06/13 sampai dengan

nomor 062/SKB/ILR/06/13, tanggal 15 Juni 2013 pemeriksaan berikutnya tanggal 15 Juni 2014, oleh CV. Sarana Keselamatan Bahari dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok;

i. Surat Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 3868/L/SDPPI/2013, tanggal

18 Agustus 2013 berlaku sampai tanggal 17 Agustus 2014, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Ditjen Sumber Daya Dan Perangkat Pos dan Informatika;

j. Surat Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan, nomor

551.31/122/DISHUBKOMINFO/II, ditetapkan di Mataram, tanggal 15 Januari 2012, berlaku sejak tanggal 26 Maret 2012 sampai tanggal 26 Maret 2017, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok;

k. Daftar Anak Buah Kapal (ABK List), dibuat di Labuhan Lombok, oleh Nakhoda

dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok; l. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.683/15/04/KUPP.LBK-2013,

dikeluarkan di Labuhan Lombok, tanggal 23 Desember 2013, oleh Petugas Kesyahbandaran Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok, dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok;

m. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor 01/KV.V/96/I/2014, diterbitkan di

Kayangan, tanggal 03 Januari 2014, oleh Syahbandar Kantor UPP Kelas III, Labuhan Lombok.

6. Sertifkat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT IV, nomor 6200198809N40306, tahun 2006, atas nama Sudharta; b. ANT V, nomor 6200043221N50301, tahun 2001, atas nama Nurul Laili; c. ATT IV, nomor 62019750521T40312, tahun 2012, atas nama Suryadi; d. ATT V, nomor 6200206155T50307, tahun 2007, atas nama Unding; e. ATT D, nomor 6201192979T60710, tahun 2010, atas nama Samsul Rizal.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas …

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

4

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal

Nama : Munawar Ferry Jenis : Kapal Motor Penumpang/Kapal Penyeberangan Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YEQH Nomor IMO : 8963090 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1990 di Jepang / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 522 / NT. 157 Tanda selar : GT. 522 No.63/Da Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) unit mesin Diesel Yanmar, 6LAA-

UTE, 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 530 HP pada putaran 1850 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 38,40 meter Lebar : 12,00 meter Dalam : 3,00 meter Lambung Timbul : 1010 mm koreksi air tawar 42 mm Jumlah Maksimum Penumpang : 150 (seratus lima puluh) orang Pemilik : PT. Penyeberangan Munawar Nakhoda : Sudharta Awak Kapal : 22 (dua puluh dua) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 02.15 WITA, KMP. Munawar Ferry

dengan Awak Kapal 12 (dua belas) orang, penumpang 30 (tiga puluh) orang, pelayar 7 (tujuh) orang, bermuatan kendaraan kecil 3 (tiga) unit, kendaraan truk mini 3 (tiga) unit, kendaraan truk sedang 1 (satu) unit, kendaraan truk besar 5 ( lima ) unit dan sepeda motor 4 (empat) unit, bertolak dari Pelabuhan Kayangan Lombok, tujuan Pelabuhan Pototano Sumbawa, Nusa Tenggara Barat;

b. Kapal berlayar dan bernavigasi dengan menggunakan alat bantu navigasi yang memadai, diawaki dengan perwira Dinas Jaga, Juru Mudi Jaga dan satu orang pelayar selaku pengawas, berolah gerak secara normal dan tidak ada tanda-tanda kelainan fisik;

c. Setelah …

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

5

c. Setelah kapal melintas buoy merah ambang luar, mesin maju penuh

(full a head) dan kapal memulai pelayarannya (beginning of sea voyage) dengan kecepatan rata-rata 5 knots dengan perwira jaga Mualim III dan dibantu oleh Juru mudi jaga, kapal berlayar dengan haluan 105º, cuaca cerah, laut tenang, arus ke Utara, angin 0 – 5 knot, daya tampak baik (good visibility);

d. Lebih kurang pukul 02.40 WITA, kapal tiba-tiba mengalami miring ke kanan dimana kapal tonggak, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Juru Mudi jaga cikar kiri dengan maksud untuk balik haluan mencari daratan terdekat;

e. Setelah kapal cikar kiri, badan kapal terasa semakin miring kanan lebih

kurang 30º, melihat kondisi tersebut, Nakhoda memerintahkan Mualim III untuk bersiap-siap meninggalkan kapal dan memerintahkan pula untuk segera membagikan alat penolong berupa life jacket kepada para penumpang, dan menurunkan rakit penolong, tidak lama kemudian, lebih kurang pada pukul 03.00 WITA, kapal mulai tenggelam perlahan-lahan;

f. Setelah kapal mulai tenggelam, Nakhoda melalui radio sempat meminta

bantuan pada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian, yaitu KMP. Nusa Wangi, KMP. Marina Quinta, dan KMP. Farina Nusantara yang turut melakukan pertolongan dan Nakhoda akhirnya memerintahkan seluruh awak kapal dan penumpang untuk meninggalkan kapalnya;

g. Dalam kecelakaan kapal tersebut, terdapat korban jiwa 3 (tiga) orang

penumpang meninggal dunia dari jumlah 30 (tiga puluh) orang, seluruh Awak Kapal berjumlah 12 (dua belas) orang beserta pelayar, berhasil menyelamatkan diri, kapal dan muatannya tenggelam.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KMP. Munawar Ferry, pada tanggal

03 Januari 2014, pukul 03.00 WITA, di Perairan Selat Alas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Sudharta. b. Saksi-saksi :

1) Mualim III, Nurul Laili; 2) KKM, Suryadi; 3) Juru Mudi, Mariyun; 4) Muh Satia Staf Operasional.

5) Yahya …

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

6

5) Yahya Hasan S.H sebagai DPA 6) Penandatangan SPB, Kantor UPP Labuhan Lombok, Moch.

Saharuddin; B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan

Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Kamis, tanggal 20 November 2014, di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuhan Lombok dan tanggal 09 Desember 2014, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Sudharta, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi

Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pambong Mandar Tanggal : 01 September 1952 Agama : Islam Alamat : Kp. Banjar Timur, Labuhan Lombok Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1965, di Lombok Timur; 2) SMP, tahun 1971, di Pambuang, Sulawesi Selatan; 3) SMA, tahun 1974, di Bogor Kepelautan : 1) MPI, tahun 1989, di Surabaya; 2) ANT IV, tahun 2006, di Semarang. Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, KMP. Aneka Daerah II, tanggal 16 Maret 1982 s/d

05 September 1988; 2) Nakhoda, LCT. Kurnia, tanggal 24 Mei 1994 s/d 16 Juni 1994; 3) Nakhoda, KMP. Munawar, tanggal 01 September 1994 s/d 01 Maret

2002; 4) Nakhoda, KMP. Munawar Lestari, tanggal 14 Februari 2007 s/d

15 September 2009; 5) Nakhoda KMP. Munawar Ferry, tanggal 17 September 2009 s/d 01

November 2011; 6) Nakhoda KMP. Munawar Ferry, tanggal 01 November 2013 s/d

kejadian.

b. Pada …

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

7

b. Pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 02.15 WITA, KMP. Munawar Ferry dengan Awak Kapal 22 (dua puluh dua) orang, perusahaan membagi 2 (dua) shift, yang mana setiap shif pemberangkatan berjumlah 12 orang termasuk Nakhoda, penumpang 30 (tiga puluh) orang, pelayar 7 (tujuh) orang, dan bermuatan kendaraan kecil 3 (tiga) unit, kendaraan truk mini 3 (tiga) unit, kendaraan truk sedang 1 (satu) unit, kendaraan truk besar 5 (lima) unit dan sepeda motor 4 (empat) unit,, bertolak dari Pelabuhan Kayangan Lombok, tujuan Pelabuhan Pototano Sumbawa, Nusa Tenggara Barat;

c. Sebelum kapal bertolak Tersangkut Nakhoda melakukan pemeriksaan

terhadap keadaan kapal yang antara lain, mengenai muatan tidak mengetahui ada pelasingan atau tidak, stabilitas kapal baik tegak dan tidak melebihi kapasitas angkut yang di ijinkan serta kapal laik laut dan KKM (Kepala Kamar Mesin) melaporkan bahwa permesinan semua dalam keadaan baik;

d. Setelah surat-surat kapal dan dokumen kapal diserahkan oleh petugas

keagenan kepada Tersangkut Nakhoda, dan setelah dilakukan pemeriksaan kondisi fisik kapal dan muatannya oleh petugas kesyahbandaran pelabuhan Kayangan Lombok, pada pukul 02.15 WITA, tanggal 03 Januari 2014, kapal bertolak kondisi cuaca pada saat itu cerah, tinggi gelombang 0,75 meter dan kecepatan angin 0 - 5 knots dan kecepatan kapal rata-rata 5 knots, Tersangkut Nakhoda menyerahkan komando kepada Saksi Mualim III untuk membawa kapalnya berlayar dan dibantu oleh Juru Mudi Jaga dan satu orang Pelayar selaku pengawas yang di percaya Perusahaan yang bernama Abdul Kadir;

e. Setelah kapal berlayar beberapa saat yang dipimpin oleh Saksi Mualim

III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan percakapan dari Awak Kapal di anjungan, Tersangkut Nakhoda langsung bangun dan bergerak menuju Anjungan ternyata kapal sudah mengalami miring kanan dan melihat kondisi tersebut, Tersangkut Nakhoda mengambil alih komando dengan memerintahkan pada Juru Mudi Jaga untuk merubah haluan cikar kiri untuk membawa kapal ke tempat daratan terdekat, namun setelah kapal berbelok tidak lama kemudian kapal bertambah miring kanan lebih kurang 30°;

f. Melihat …

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

8

f. Melihat kondisi tersebut, Tersangkut Nakhoda segera memerintahkan kepada Perwira Jaga Mualim III, Serang dan Juru Mudi Jaga untuk membagi – bagikan alat penolong berupa life jacket kepada para awak kapal dan menurunkan rakit penolong ke laut serta memerintahkan para penumpang untuk bersiap-siap meninggalkan kapal dan Tersangkut Nakhoda berupaya untuk meminta bantuan pertolongan evakuasi korban melalui radio komunikasi VHF kepada kapal-kapal yang melintas;

g. Tanggal 03 Januari 2013, lebih kurang pukul 03.00 WITA kemiringan

kapal makin bertambah dan lambung kanan buritan kapal sudah kemasukan air sehingga kapal sulit di selamatkan, akhirnya Nakhoda memutuskan agar para awak kapal dan para penumpang segera meninggalkan kapal dengan dibantu oleh beberapa kapal yang mendengar berita kecelakaan tersebut yaitu kapal KMP. Nusa Wangi I, KMP. Gading Nusantara dan KMP. Marina Quinta, selanjutnya para awak kapal, pelayar dan para penumpang di evakuasi ke darat;

h. Dalam kecelakaan kapal tersebut, terdapat korban jiwa 3 (tiga) orang

penumpang meninggal dunia dari jumlah 30 (tiga puluh) orang, seluruh Awak Kapal berjumlah 12 (dua belas) orang beserta pelayar berhasil menyelamatkan diri, kapal beserta muatannya tenggelam.

2. Saksi Mualim III, Nurul Laili, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Labuhan Lombok Tanggal : 29 November 1973 Agama : Islam Alamat : Kp. Sandubaya Barat, Labuhan Lombok Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1986, di Labuhan Lombok; 2) SMP, tahun 1989, di Labuhan Lombok; 3) SMA, tahun 1992, di Pringga Baya; Teknis : 1) BST, tahun 2001, di Semarang; 2) ANT D, tahun 2001, di Semarang; 3) ANT V, tahun 2001, di Semarang.

Pengalaman berlayar : 1) Kelasi, KMP. Citra Nusantara, tanggal 03 Agustus 1998 s/d 30 Agustus

2000; 2) Mualim IV, KMP. Munawar Ferry, tanggal 01 Maret 2002 s/d 2003; 3) Mualim III, KMP. Munawar Ferry, tahun 2002 s/d kejadian.

b. Tanggal …

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

9

b. Tanggal 03 Januari 2014, pukul 02.15 WITA, KMP. Munawar Ferry dengan Awak Kapal 12 (dua belas) orang, penumpang 30 (tiga puluh) orang, pelayar 7 (tujuh) orang, dan bermuatan kendaraan kecil 3 (tiga) unit, kendaraan truk mini 3 (tiga) unit, kendaraan truk sedang 1 (satu) unit, kendaraan truk besar 5 (lima) unit dan sepeda motor 4 (empat) unit, bertolak dari Pelabuhan Kayangan Lombok, tujuan Pelabuhan Pototano Sumbawa, Nusa Tenggara Barat;

c. Saat berangkat kondisi cuaca cerah, angin kecepatan 0 – 5 knots dan

keadaan gelombang tinggi kurang lebih 0,75 meter kecepatan kapal rata-rata 5 knots dan pada saat itu haluan yang dikemudikan 095º, kemudian setelah melintas buoy merah, haluan dirubah menjadi 105º;

d. Pukul 02.30 WITA, Saksi selaku Perwira Jaga mendengar percakapan

antara Abdul Kadir selaku pengawas yang dipercaya oleh Perusahaan dengan Juru Minyak Saudara Samsul Rizal bahwa adanya air yang masuk di got kamar mesin yang jumlahnya tidak wajar, namun saudara Abdul kadir berkata bahwa itu tidak apa-apa;

e. Pukul 02.40 WITA kapal terasa miring ke kanan dimana kapal tonggak,

kemudian Saksi langsung membangunkan penumpang menyuruh pindah ke sebelah kiri kapal dan memerintahkan ABK lainnya untuk membagikan life jacket kepada penumpang dan Awak Kapal atas inisiatif sendiri;

f. Melihat kondisi kapal miring, komando diambil alih oleh Tersangkut

Nakhoda dan memerintahkan Juru Mudi jaga untuk kemudi cikar kiri, setelah cikar kiri kapal terasa makin miring ke kanan dan tidak lama kemudian muatan kendaraan yang berada di car deck bergeser kearah lambung kanan belakang yang mengakibatkan kapal makin miring dan tidak lama kemudian pukul 02.50 WITA kapal kemasukan air melalui buritan dan kapal secara perlahan-lahan tenggelam dan beberapa awak kapal jatuh ke laut;

g. Setelah kapal mulai tenggelam, Tersangkut Nakhoda memerintahkan

kepada Saksi, Juru Mudi Jaga dan Serang untuk membagi-bagikan alat penolong life jacket dan menurunkan rakit penolong mengingat kapal makin miring dan kapal mulai tenggelam, Saksi tidak mengetahui sebab-sebab kemiringan kapal yang terjadi secara tiba-tiba;

h. Sebelum …

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

10

h. Sebelum kapal tenggelam seluruhnya, upaya pertolongan, Tersangkut Nakhoda sempat meminta pertolongan terhadap kapal-kapal yang melintas melalui radio VHF channel 16 dan akhirnya KMP. Munawar Ferry ditolong oleh 3 (tiga) kapal yaitu KMP. Nusa Wangi, KMP. Marina Quinta dan KMP. Farina Nusantara dapat membantu dengan mengevakuasi para Awak Kapal, Pelayar dan Penumpang untuk diselamatkan dan dibawa ke darat;

i. Akibat dari kecelakaan tersebut terdapat korban jiwa meninggal

sebanyak 3 (tiga) orang penumpang dan kerugian harta benda berupa kapal beserta muatannya ikut tenggelam.

3. Saksi KKM, Suryadi, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 26 April 1977 Agama : Islam Alamat : Jl. Sumbawa, Bima No. 2 RT.02/02 Sumbawa Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Sumbawa; 2) SMP, tahun 1992, di Sumbawa; 3) SMA, tahun 1995, di Sumbawa; Teknis : 1) ATT V, tahun 2002, di Semarang; 2) ATT IV, tahun 2012, di Semarang. Pengalaman berlayar :

1) Masinis II, KM. Mega, tanggal 16 Oktober 2002 s/d 05 September 2004;

2) Masinis II, KM. Abadi, tanggal 22 Maret 2005 s/d 19 Mei 2007; 3) Masinis I, TB. Triniti, tanggal 11 September 2007 s/d 04 Juli 2008; 4) Masinis I, TB. Dolphin, tanggal 13 Pebruari 2009 s/d 10 April 2010; 5) KKM, KM. Salila, tanggal 19 Agustus 2010 s/d 24 Mei 2011; 6) KKM, KMP. Munawar Ferry, tanggal 23 Desember 2013 s/d kejadian.

b. Saksi baru bekerja di KMP. Munawar Ferry lebih kurang 1 (satu) minggu,

dengan sertifikat ATT IV tahun 2012, KKM bertanggung jawab terhadap seluruh permesinan kapal, bahan bakar dan memimpin ABK mesin. KMP. Munawar Ferry mempunyai 2 (dua) unit Motor Induk Yanmar, 6LAA-UTE, 4 Tak Kerja Tunggal, tenaga 2 x 350 HP pada putaran 1850 Rpm dengan kondisi mesin utama sebelum berangkat dan selama pelayaran dalam keadaan normal dan baik;

c. Saksi menyatakan bahwa saat kapal berlayar berada di anjungan untuk

mengoperasikan handle mesin, saat itu cuaca baik, laut tenang;

d. Pada …

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

11

d. Pada saat kapal miring, Saksi langsung turun ke kamar mesin untuk

memeriksa kamar mesin, tidak ada kebocoran dari pipa-pipa dan sea chest, tetapi di got sebelah kanan sudah ada air masuk, belum sampai ke deck, selanjutnya Saksi naik ke anjungan membantu membagikan life jacket, dan Saksi memerintahkan Juru Minyak untuk jaga di kamar mesin;

e. Selanjutnya Saksi memerintahkan Juru Minyak untuk memompa got di

kamar mesin dengan pompa celup dan pompa hisap dihidupkan semua, Saksi menurunkan rakit penolong dari anjungan dan berupaya menaikkan RPM atas perintah Tersangkut Nakhoda, selanjutnya melakukan tindakan penyelamatan bersama Juru Minyak.

4. Saksi Juru Mudi, Mariyun, dalam keadaan sehat dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Labuhan Lombok Tanggal : 05 Oktober 1969 Agama : Islam Alamat : Sandubaya Barat RT.03 Labuhan Lombok Pendidikan Teknis : BST, tahun 2012, di Surabaya.

Pengalaman berlayar :

1) Pelayan, KMP. Munawar Ferry, tahun 1994 s/d 1997; 2) Kelasi, KMP. Munawar Ferry, tahun 1997 s/d 2002; 3) Juru Mudi, KMP. Munawar Ferry, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian karena mengalami sendiri, Saksi

sedang melaksanakan dinas jaga bersama dengan Mualim III, tetapi pada saat kejadian yang di anjungan ada Tersangkut Nakhoda dan Mualim III;

c. Pada saat berlayar, kemudi yang digunakan adalah kemudi manual dan pada saat itu cuaca baik cerah, ombak sedang dengan ketinggian lebih kurang 0,75 meter dan kecepatan angin 0 – 5 knot serta kecepatan kapal rata-rata 5 knot, haluan yang dikemudikan pada saat itu 095° tidak lama kemudian kapal diperintahkan berbelok oleh perwira jaga Mualim III setelah melewati buoy merah menjadi 105°;

d. Saksi mendengar bahwa Tersangkut Nakhoda merencanakan kapal untuk

merubah haluan mencari daratan terdekat karena kapal mengalami kemiringan ke kanan;

e. Tetapi …

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

12

e. Tetapi sebelum merubah haluan, KMP. Munawar Ferry telah mengalami

kemiringan dan kapal tonggak miring ke kanan, setelah ditunggu beberapa saat Saksi mendengar Tersangkut Nakhoda memerintahkan pada KKM untuk menambah putaran mesin (RPM) kemudian memerintahkan juga pada Saksi untuk kemudi cikar kiri, namun kapal justru bertambah kemiringannya dan tak lama kemudian mesin mati;

f. Karena kemiringan kapal bertambah dan mendengar bahwa air laut

sudah mulai masuk kapal, Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk semua awak kapal dan penumpang untuk menggunakan jaket penolong (life jacket) serta bersiap-siap meninggalkan kapal;

g. Saksi mendengar dan melihat bahwa Tersangkut Nakhoda meminta

bantuan pada kapal-kapal yang melintas melalui Radio VHF yang akhirnya kapal-kapal tersebut yang terdiri dari KMP. Farina Nusantara, KMP. Nusa Wangi, dan KMP. Marina Quinta turut membantu evakuasi para awak kapal dan penumpang untuk di amankan di darat.

5. Saksi Penandatangan SPB, Kantor UPP Labuhan Lombok, Muhammad

Saharudin, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Singaraja Tanggal : 06 Juli 1963 Agama : Islam Alamat : Dasan Geres Lotim Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1975, di Singaraja; 2) SMP, tahun 1979, di Singaraja; 3) SMA, tahun 1982, di Singaraja. Pengalaman bekerja :

Staff Posker Kayangan, Kantor UPP Labuhan Lombok, tahun 1999 s/d sekarang.

b. Saksi bekerja di Pos Kerja Pelabuhan Kayangan sejak tahun 1990 sampai dengan sekarang, dan di Posker Kayangan dipimpin seorang Kepala Pos Kerja Pelabuhan Kayangan yang membawahi 6 (enam) orang karyawan dibagi 2 (dua) shif, dan dalam pengaturan jaga/piket, Petugas Piket berhak menandatangani SPB, dalam 1 x 24 jam ada lebih kurang 43 kapal yang diterbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

c. Saksi …

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

13

c. Saksi menyatakan bahwa sebelum menandatangani SPB telah memeriksa kelengkapan berkas berupa surat permohonan penerbitan SPB, daftar manifest, surat pernyataan Nakhoda, crew list, surat kesehatan, daftar keberangkatan dan daftar kedatangan, baru Saksi menerbitkan SPB;

d. Saksi menerbitkan SPB sesuai dengan SK Kepala Kantor UPP Kelas III

Labuhan Lombok, nomor KP. 104/01/01//UPP.LBK-2014, tanggal 01 Januari 2014. Saksi bertugas untuk melakukan pengawasan dan pencatatan kegiatan masuk/keluar kapal, naik/turun penumpang, barang dan hewan di pelabuhan penyeberangan, melakukan koordinasi dengan dinas/Instansi Pemerintah dan Perusahaan/Operator Pelayaran di pelabuhan penyeberangan, bertanggung jawab langsung kepada kepala UPP (Unit Penyelenggara Pelabuhan), melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6. Saksi DPA, PT. Penyeberangan Munawar, Yahya Hasan, S.H., dalam keadaan

sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Labuhan Lombok Tanggal : 17 Agustus 1970 Agama : Islam Alamat : Labuhan Lombok, Lotim NTB Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di Labuhan Lombok; 2) SMP, tahun 1986, di Mataram; 3) SMA, tahun 1989, di Mataram; 4) S.1, tahun 2006, di Mataram. Pengalaman bekerja :

1) Kasir, PT. Penyeberangan Munawar, tahun 2007 s/d 2011; 2) DPA, PT. Penyeberangan Munawar, tahun 2011 s/d 2014.

b. Saksi sebagai DPA mempunyai tugas sebagai penghubung antara Awak

Kapal dengan Kantor atau bagian operasional kapal dalam managemen pengoperasian keselamatan kapal, dan memonitoring kapal mulai dari berangkat sampai tiba di tempat tujuan dengan selamat;

c. Saat kejadian tenggelamnya KMP. Munawar Ferry Saksi sedang berada di

rumah, dan Saksi mengetahui kejadian kecelakaan kapal tersebut dari Personalia Kantor melalui hand phone dengan laporan kapal miring, dan tidak ada laporan dari Nakhoda;

d. Setelah …

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

14

d. Setelah Saksi mengetahui kejadian, Saksi langsung mengumpulkan staff operasional darat dan melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik, tetapi tidak berhasil, Saksi kemudian stand by di kantor;

e. Beberapa saat kemudian, pukul 05.00 WITA, salah satu ABK datang ke

kantor untuk menginformasikan bahwa KMP. Munawar Ferry tenggelam, kemudian Saksi menghubungi Nakhoda tetapi tidak berhasil, selanjutnya menghubungi bagian operasional kapal tetapi juga tidak berhasil;

f. Saksi mengetahui bahwa ada 3 (tiga) orang dari penumpang meninggal

dunia dalam kecelakaan tenggelamnya KMP. Munawar Ferry dan bantuan kepada keluarga penumpang yang meninggal dunia sudah diselesaikan melalui asuransi.

7. Saksi Juru Minyak, Samsul Rizal, tidak dibuat Berita Acara Pemeriksaan

Pendahuluan (BAPP) dan tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan Mahkamah Pelayaran, karena sudah tidak bekerja lagi di perusahaan PT. Penyeberangan Munawar dengan surat keterangan nomor 156.12.14, tanggal 04 Desember 2014.

8. Saksi Operasional PT. Penyeberangan Munawar, Abdul Kadir, tidak hadir

dalam sidang pemeriksaan lanjutan Mahkamah Pelayaran karena sudah tidak bekerja lagi di perusahaan PT. Penyeberangan Munawar dengan surat keterangan nomor 156.12.14, tanggal 04 Desember 2014.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan ke I, pada hari Kamis, tanggal 20 November 2014 di Kantor KUPP Kelas III Labuhan Lombok, dan sidang pemeriksaan lanjutan ke II, pada hari Selasa, tanggal 09 Desember 2014, sehubungan dengan tenggelamnya KMP. Munawar Ferry pada tanggal 03 Januari 2014, pukul 03.00 WITA, di Perairan Selat Alas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KMP. Munawar …

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

15

KMP. Munawar Ferry adalah kapal penyeberangan pada saat bertolak memiliki draft depan 1,80 meter, draft belakang 2,00 meter, dan draft rata-rata 1,90 meter, dibangun tahun 1992, di Cirebon, konstruksi baja, berbendera Indonesia, GT. 522. Kapal terdiri dari 2 (dua) geladak baling-baling ganda, digerakkan oleh 2 (dua) unit mesin penggerak utama terdiri dari 2 (dua) unit mesin diesel merk Yanmar 6 LAA-UTE, 4 Tak Kerja Tunggal tenaga efektif 2 x 530 HP pada putaran 1850 Rpm. Kapal dilengkapi dengan mesin bantu 2 (dua) unit mesin diesel merk PERKINS, 4236 M tenaga 2 x 57 HP. Kapal diklasskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register 09801 dengan tanda klass : Lambung A 100 ”FERRY” Mesin SM Telah melaksanakan dock terakhir pada tanggal 26 Desember 2012 sampai dengan 22 Januari 2013 di Semarang, pemeriksaan Nautis Teknis tanggal 30 Oktober 2013, dock berikutnya tanggal 06 Februari 2014.

b. Surat Kapal. KMP. Munawar Ferry memiliki Surat Laut Nomor 3279, tanggal 22 Januari

1998, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur Internasional (1969) nomor 63/Da, tanggal 02 November 1991, dikeluarkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Cirebon, Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang nomor PK.001/1/2/7/SSOP.BNA-2013, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Labuhan Lombok, tanggal 31 Oktober 2013, berlaku sampai dengan 06 Februari 2014, Sertifikat Garis Muat Nomor 003736 oleh BKI, Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 04895 oleh BKI berlaku sampai 06 November 2014, Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 04895 oleh BKI berlaku sampai 06 November 2014, Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Sementara oleh BKI Nomor 0904RRRRRR-SB/D1.S-DOC/2012 berlaku sampai dengan 15 Maret 2014, dan surat-surat lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal.

KMP. Munawar Ferry diawaki 22 (dua puluh dua) orang, sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.683/15/04/LUPP.LBK-2013, tanggal 23 Desember 2013, yang ditandatangani Kepala Kantor UPP Kelas III Labuhan Lombok, bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin untuk daerah pelayaran LOKAL adalah sebagai berikut :

Bagian …

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

16

Bagian Dek Nakhoda : Sudharta ijazah ANT IV, tahun 2006; Mualim I : Saprudi ijazah ANT V, tahun 2009; Mualim II : Ambotnam Ali ijazah ANT V, tahun 2002; Mualim III : Nurul Laili ijazah ANT V, tahun 2001; Markonis : I Gde Made Madiarta ijazah ORU, tahun 2009. Bagian Mesin K K M : Suryadi ijazah ATT IV, tahun 2012; Masinis I : M. Zainal Abidin ijazah ATT V, tahun 2003, Masinis II : Unding ijazah ATT V, tahun 2012; Masinis III : Ardiansyah ijazah ATT V, tahun 2011. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapam kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 serta SK Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67/2/3-01, tanggal 06 November 2001.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 November 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 3 Januari 2014, pukul 03.00 WITA, di wilayah Perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan Sebagian – Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Selatan – Barat Daya, 7.5 – 10.5/10.9 knot

Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Tenggara, 9.0 – 10.1 Cm/det Tinggi Gelombang : Barat 0.3 Meter – 0.4/0.5 Meter Jarak Penglihatan : 4.0 – 6.0 Mil

c. Menurut …

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

17

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan keterangan para saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca cerah, laut tenang, arus ke Utara dan kecepatan angin 0-5 knot dan jarak pandang baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Tentang Muatan.

KMP. Munawar Ferry dengan Surat Ukur International (1969) No. 63/Da, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Cirebon, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 38,40 meter Lebar : 12,00 meter Dalam : 3,00 meter Sertifikat Garis Muat International oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) No. 003736, tanggal 28 Desember 2009 menerangkan sebagai berikut : - Lambung Timbul dari Garis Geladak ke Garis Muat Air Laut : 1010 mm - Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 42 mm - KMP. Munawar Ferry tercatat

Draft Depan = 1,80 M Draft Belakang = 2,00 M Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Draft rata-rata = 1,90 M Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 3,00 – 1,90 = 1,10 M

KMP. Munawar Ferry dari kondisi diatas tidak melebihi kapasitas muat.

b. Tentang Stabilitas Kapal.

KMP. Munawar Ferry sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah mengalami kemiringan patut diduga adanya kebocoran dan setelah itu terjadi pergeseran muatan, kapal tidak dapat kembali pada posisi semula karena mengalami moment penerus sehingga kapal kemudian tenggelam.

Dengan …

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

18

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan keadaan stabilitas kapal dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

Dalam bernavigasi KMP. Munawar ferry telah dilengkapi dengan alat bantu Navigasi yang memadai dan diawaki dengan Perwira Dinas Jaga yang cukup, di bantu dengan Juru Mudi Jaga serta dibantu pula oleh satu orang Pengawas selaku Pelayar yang dipercaya oleh Perusahaan dengan waktu istirahat yang cukup dan siap untuk melaksanakan dinas jaga, Kapal bergerak secara normal mengingat jalur pelayaran Liner secara terus menerus dengan track haluan yang sama, sehingga pergerakan kapal diserahterimakan pada Mualim III selaku perwira jaga untuk bernavigasi dan sementara Tersangkut Nakhoda istirahat.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Dalam berolah gerak KMP. Munawar Ferry digerakan oleh 2 (dua) unit

mesin penggerak utama dengan baling-baling ganda sehingga untuk berolah gerak keluar dermaga Tersangkut Nakhoda melakukan sendiri tanpa dibantu oleh Pandu maupun kapal tunda mengingat KMP. Munawar Ferry sudah biasa secara rutin pulang pergi dengan perjalanan pendek;

2) Ketika beberapa saat kapal KMP. Munawar Ferry berlayar yang dikomandoi oleh Perwira Jaga Mualim III dengan Haluan 105° mengalami kemiringan ke kanan ± 10° serta kapal tonggak, Tersangkut Nakhoda mengambil alih Komando dengan memerintahkan Juru Mudi Jaga untuk cikar kiri dengan maksud kapal dapat kembali tegak serta mempercepat kapal mencapai daratan sesuai apa yang dilihat, namun justru kapal mengalami kemiringan ± 30° akibat dari gaya centrifugal mengakibatkan badan kapal makin miring ke kanan sehingga untuk kembali tegak tidak mampu dan akhirnya kapal tenggelam.

Dengan …

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

19

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KMP. Munawar Ferry dapat diterima, namun cara berolah gerak tidak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KMP. Munawar Ferry, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut : a) KMP. Munawar Ferry docking terakhir tanggal 26 Desember 2012 s/d

tanggal 22 Januari 2013 dan wajib docking kembali tanggal 06 Pebruari 2014 sedangkan kejadian kapal tenggelam tanggal 03 Januari 2014 hanya terpaut satu bulan lagi kapal wajib docking, patut diduga bahwa kemiringan kapal KMP. Munawar Ferry pada saat berlayar akibat adanya kebocoran pada lambung kanan yang tidak sempat diketahui, mengingat adanya bukti-bukti awal pengakuan saksi di persidangan yang di dengar oleh Mualim III;

b) Penyebab tenggelamnya KMP. Munawar Ferry yang diawali dengan kemiringan kapal ± 10° ke kanan, kemudian kapal kemudi cikar kiri, dengan adanya gaya centrifugal mengakibatkan makin memperburuk kondisi kapal menjadi lebih miring;

c) Pada kemiringan ± 30°, titik G (Gravity) bergeser momen penegak

mengecil, kapal semakin miring ke kanan karena pengaruh gaya kemudi cikar kiri, ditambah adanya pergeseran muatan sehingga tidak ada lagi momen penegak, akhirnya menyebabkan kapal tenggelam karena terjadi Stabilitas Negatif dan kapal kehilangan daya apungnya.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KMP. Munawar Ferry disebabkan karena adanya kebocoran, muatan tidak dilashing dan kesalahan Tersangkut Nakhoda dalam berolah gerak.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Ketika …

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

20

a. Ketika KMP. Munawar Ferry mengalami kemiringan ± 10° Perwira Jaga Mualim III segera ke ruang penumpang untuk menginstruksikan kepada semua penumpang agar pindah ke lambung kiri mengingat kapal miring kanan;

b. Pada saat kapal miring kanan, Tersangkut Nakhoda mengambil alih komando untuk menyelamatkan kapal dengan memerintahkan kepada Juru Mudi untuk memutar haluan ke arah daratan yang terdekat;

c. Disamping itu Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada Perwira Jaga

dan Serang untuk membagikan jaket penolong kepada semua Awak Kapal dan penumpang serta menurunkan sekoci;

d. Pada saat kritis Tersangkut Nakhoda sempat meminta pertolongan

kepada kapal-kapal yang melintas melalui radio VHF yang hasilnya dapat bermanfaat dimana semua awak kapal dan sebagian besar para penumpang dapat diselamatkan oleh kapal-kapal yang melintas kecuali ada 3 (tiga) orang yang meninggal di Rumah sakit.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KMP. Munawar Ferry, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Tersangkut Nakhoda dalam menyusun muatan ataupun dalam mengatur

stabilitas kapal tidak dilaksanakan dengan benar selaku pelaut yang baik (good seamanship) sehingga ini dipercayakan kepada orang darat (Agent) dan muatan-muatan kendaran tidak dilakukan pelashingan dianggap kegiatan rutin keseharian secara terus menerus dengan perjalanan singkat yang tidak pernah diduga akan terjadi kemiringan yang mengakibatkan muatan bergeser pada tumpuan satu titik saat kapal miring yang dapat memperburuk keadaan.

b. Pada saat kapal mengalami kemiringan ± 10° ke kanan, Tersangkut

Nakhoda mengambil tindakan kapal cikar kiri untuk menuju daratan terdekat, hal ini menyebabkan kapal yang sudah miring ke kanan akan semakin condong ke kanan akibat gaya tekan (gaya centrifuqal), ditambah dengan bergesernya muatan maka kapal semakin cepat miring dan mempercepat kapal tenggelam.

Dengan …

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

21

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KMP. Munawar Ferry tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ).

8. Tentang Hal-hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi

yang disampaikan Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut :

a. Hal Yang Meringankan.

1) Hadir dalam persidangan dan kooperatif; 2) Tersangkut Nakhoda karena tenggelamnya KMP. Munawar Ferry

dijatuhi hukuman penjara; 3) Sebagai tulang punggung dalam keluarga, mempunyai tanggungan

istri, anak dan cucu. b. Hal Yang Memberatkan. Tidak ada.

D. PUTUSAN.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), pasal 253 ayat (1) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal tenggelamnya KMP. Munawar Ferry

di perairan Selat Alas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, posisi 08º 29,205’ S/116º 44, 168’ T, disebabkan karena kelalaian Tersangkut Nakhoda tidak menjalankan tugasnya sebagai pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai tidak memenuhi kewajibannya sesuai amanah pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

II. Menghukum …

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/dd156d9571b... · III selaku Perwira Dinas Jaga, Tersangkut Nakhoda mendengar ada keributan

22

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KMP. Munawar Ferry, atas nama Sudharta, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV, Nomor 6200198809N40306, diterbitkan di Jakarta, tanggal 29 Agustus 2006, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla, dengan dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan

Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Jumat, 09 Januari 2015, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : .................................... Capt. Gajah Rooseno Anggota : .................................... Capt. Yan Risuandi, M. Sc Anggota : .................................... Iswandi, ATT-I, M. Si Anggota : .................................... Ir. Budi Prasetyo Anggota : .................................... Muryamtini, S. H. Sekretaris : .................................... Rinna Purba, S. H.