putusan nomor hk.210/6/iv/mp -...

34
-1- PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. DHARMA KENCANA II PADA POSISI 45 MIL PERAIRAN BARAT LAUT PULAU KARIMUNJAWA Pada tanggal 28 Oktober 2017, pukul 18.08 WIB, KM. Dharma Kencana II, berbendera Indonesia, GT. 4004, jumlah Pelayar 209 (dua ratus sembilan) orang termasuk Awak kapal, kendaraan 46 (empat puluh enam) unit, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam pelayarannya tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, KM. Dharma Kencana II mengalami kebakaran pada posisi 45 Mil Perairan Barat Laut Pulau Karimunjawa. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Dharma Kencana II beserta muatannya terbakar. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/4/3/DN-17, tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM. Dharma Kencana II tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara dan Kronologi Kejadian, dibuat di Laut Jawa, tanggal 29 Oktober 2017, oleh Nakhoda KM. Dharma Kencana II; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL-109/01/01/Ksop.Tg-Emas-17, dibuat di Semarang, tanggal 01 November 2017, oleh Nakhoda KM. Dharma Kencana II, dan diketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang; 3. Berita...

Upload: vanthien

Post on 16-Aug-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 1 -

PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. DHARMA KENCANA IIPADA POSISI 45 MIL PERAIRAN BARAT LAUT PULAU KARIMUNJAWA

Pada tanggal 28 Oktober 2017, pukul 18.08 WIB, KM. Dharma Kencana II, berbenderaIndonesia, GT. 4004, jumlah Pelayar 209 (dua ratus sembilan) orang termasuk Awak kapal,kendaraan 46 (empat puluh enam) unit, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarangmenuju Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam pelayarannya tanggal 29 Oktober2017, pukul 03.45 WIB, KM. Dharma Kencana II mengalami kebakaran pada posisi 45 MilPerairan Barat Laut Pulau Karimunjawa.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapatkerugian harta benda berupa KM. Dharma Kencana II beserta muatannya terbakar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/4/3/DN-17,tanggal 20 Desember 2017, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal Terbakarnya KM.Dharma Kencana II tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan PemeriksaanLanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008,tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentangPemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang(KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan LanjutanKecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut danmenentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan StandarProfesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbuktibersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Berita Acara dan Kronologi Kejadian, dibuat di Laut Jawa, tanggal 29 Oktober 2017, olehNakhoda KM. Dharma Kencana II;

2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL-109/01/01/Ksop.Tg-Emas-17, dibuat diSemarang, tanggal 01 November 2017, oleh Nakhoda KM. Dharma Kencana II, dandiketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

3. Berita...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 2 -

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat di Semarang, tanggal 01 November2017, oleh Staf Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas ITanjung Emas Semarang, terhadap :a. Nakhoda, Bambang Tri Wahyudianto;b. Mualim I, Bowo Sugeng Iriawan;c. Mualim III (Mualim Jaga), Muhammad Imron Rasyidi;d. KKM, Anton Sujarwo;e. Masinis IV, Rudyana Cika Arinta;f. Juru Mudi Jaga, Catur Rianto;g. Markonis, Arif Abdul Rakhman;h. Juru Minyak (Oiler), Muhammad Syafii.

4. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Semarang, tanggal 07 November 2017, olehKepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas ITanjung Emas Semarang;

5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/1140/SL-PM/DK-16 dan nomor Urut 2653, diterbitkan diJakarta, tanggal 20 September 2016, oleh Kasubdit Pengukuran, Pendaftaran danKebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 1479/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal22 Desember 2000, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor AdministratorPelabuhan Tanjung Perak Surabaya;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/05/20/KSOP.TG.Emas-2017, diterbitkan di Semarang, tanggal 4 September 2017, berlaku sampai dengan28 Februari 2018, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, KantorKSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/7824/SMC/DK-16, diterbitkan diJakarta, tanggal 30 September 2016, berlaku sampai dengan 19 Juli 2021, olehKasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal danPerlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 07918 dan nomor IMO 9040467,dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 September 2017, berlaku sampai dengan 29Agustus 2022, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 07918 dan nomor IMO 9040467,dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 September 2017, berlaku sampai dengan 29Agustus 2022, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), nomor 024347, dikeluarkan di Jakarta,tanggal 25 September 2017, berlaku sampai dengan 29 Agustus 2022, oleh KepalaDivisi Survey Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3227/DOC/DK-15,diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Juli 2016, berlaku sampai dengan 21 Desember

2018...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 3 -

2018, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, DirektoratPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

i. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.304/15/13/KSOP.Tg.Emas-2017, diterbitkan di Semarang, tanggal 04 September 2017, berlaku sampai dengan03 Desember 2017, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Bidang KeselamatanBerlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang;

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 5086/L/SDPPI/2015, dikeluarkan tanggal 28Agustus 2015, berlaku sampai dengan 27 Agustus 2020, oleh Direktur OperasiSumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Kementerian Komunikasi dan Informatika;

k. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar, nomorPK.401/2292/CLCB/DK-17, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Maret 2017, berlakusampai dengan 01 September 2017, oleh Kasubdit Pencegahan Pencemaran danManajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, DirektoratPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

l. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal, nomorPK.401/4934/SNPP/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 Juli 2016, berlakusampai dengan 14 Juni 2019, oleh Kasubdit Pencegahan Pencemaran danManajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, DirektoratPerkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

m. Sertifikat Nasional Sistem Anti Teritip Sementara, nomor PK.401/05/19/KSOP. TG.Emas-2017, dikeluarkan di Semarang, tanggal 04 September 2017, berlaku sampaidengan 03 Desember 2017, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi KapalKantor KSOP Kelas I Tanjung Emas Semarang;

n. Re-Inspection Certificate Inflatable Life Raft (ILR), nomor 01 s/d19/MU/ILR/05/2017, tanggal 12 Mei 2017, pemeriksaan berikutnya tanggal 12 Mei2018, oleh Inflatable Life Raft (ILR) Service Station CV. Mitra Usaha;

o. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Sailing Declaration), dibuat di Semarang, olehNakhoda KM. Dharma Kencana II;

p. Laporan Kedatangan/Keberangkatan Kapal (LK3)dibuat di Semarang, tanggal 28Oktober 2017, oleh Nakhoda KM. Dharma Kencana II dan diketahui oleh ManajerCabang PT. Dharma Lautan Utama;

q. Daftar Manifest Penumpang, dibuat di Semarang, tanggal 28 Oktober 2017, olehManajer Cabang Semarang, PT. Dharma Lautan Utama;

r. Cargo Manifest Truk Besar nomor Polisi E 9665D, dibuat di Semarang, tanggal 28Oktober 2017, oleh CV. Morosebo Transport;

s. Surat Persetujuan Berlayar, nomor SPB.IDSRG.1017.0000236, diterbitkan di TanjungEmas Semarang, tanggal 28 Oktober 2017, oleh Syahbandar Tanjung EmasSemarang;

t. Daftar...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 4 -

t. Daftar Awak Kapal, dibuat tanggal 28 Oktober 2017, oleh Nakhoda KM. DharmaKencana-II, diketahui oleh PT. Dharma Lautan Utama dan disyahkan oleh KantorKSOP Kelas I, Semarang.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-II, nomor 6200007694N20317, atas nama Bambang Tri Wahyudianto, diterbitkandi Jakarta, tanggal 31 Januari 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

b. ANT-II, nomor 6200085268N20317, atas nama Bowo Sugeng Iriawan, diterbitkan diJakarta, tanggal 11 Januari 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

c. ANT-III, nomor 6200151404N30214, atas nama Muhammad Imron Rasyidi, diterbitkandi Jakarta, tanggal 20 Maret 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

d. ANT-III, nomor 6200028076M30316, atas nama Nurul Huda, diterbitkan di Jakarta,tanggal 15 Januari 2016, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

e. ANT-III, nomor 6201695349N30316, atas nama Lutfi Siqnifiandy Hetami, diterbitkan diJakarta, tanggal 06 September 2016, Direktur Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

f. ATT-II, nomor 6200150970T20315, atas nama Anton Sujarwo, diterbitkan di Jakarta,tanggal 02 Desember 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

g. ATT-II, nomor 6200121258T20115, atas nama Dalyana, diterbitkan di Jakarta, tanggal08 April 2015, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

h. ATT-III Manajemen, nomor 6201642021S30316, atas nama Rudyana Cika Arinta,diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 November 2016, oleh Direktur Perkapalan danKepelautan, Ditjenhubla;

i. ATT-III Manajemen, nomor 6200416807S30316, atas nama Ruswaendi, diterbitkan diJakarta, tanggal 30 Desember 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan,Ditjenhubla;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan sertaketerangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

Nama : Dharma Kencana-II Eks Kanaya MaruJenis : Kapal Ro-Ro FerryBendera : IndonesiaPembuatan : di Japan Tahun 1992Konstruksi : BajaCall Sign : YGVFIsi kotor : GT 4004Isi bersih : NT 1202Tanda Selar : GT 4004 No. 1479/KaTenaga Penggerak Utama : 4 (empat) buah Mesin Diesel Niigata, 6MMG31EZ, 4 Tak

Kerja Tunggal 4 x 2100 HP pada putaran 600 Rpm.Panjang : 82,80 MeterLebar : 16,00 Meter

Dalam...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 5 -

Dalam : 5,30 MeterPemilik : PT. DHARMA LAUTAN UTAMANakhoda : Bambang Tri WahyudiantoAwak Kapal : 39 (tiga puluh sembilan) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 28 Oktober 2017, pukul 18.08 WIB, KM. Dharma Kencana II,bendera Indonesia GT 4004, jumlah Pelayar 209 (dua ratus sembilan) orangtermasuk Awak kapal, kendaraan 46 (empat puluh enam) unit, bertolak dariPelabuhan Tanjung Emas semarang menuju Pelabuhan Pontianak KalimantanBarat;

b. Pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul 03.45 WIB. KM. Dharma Kencana IImengalami kebakaran pada posisi 05°04,9’ S/109°53,6’ T lebih kurang 45 milbarat laut pulau Karimunjawa Jawa Tengah. Api berasal dari truk Morosebo nomorpolisi E 9665D, bermuatan campuran. Diketahui pertama oleh Security jagasaudara Bambang Bintoro dan langsung berupaya memadamkan dengan APARjenis busa namun tidak berhasil selanjutnya menekan tombol alarm kebakaran dicar deck dan menelpon ke anjungan untuk melaporkan kejadian ke Perwira jaga.

c. Pukul 03.50 WIB tersangkut Nakhoda setelah menerima laporan dari Perwira jagalangsung naik ke anjungan dan memerintahkan Mualim Jaga membunyikanGeneral alarm kebakaran, Masinis Jaga mematikan Mesin induk, Mualim I kelokasi kebakaran untuk memimpin tim pemadam kebakaran, dan Markonismenghimbau para penumpang agar tetap tenang /tidak panik serta menghubungiEmergency Respons Team (ERT) Dharma Lautan Utama Kantor Pusat Surabaya,Kantor cabang Semarang dan Kantor cabang Pontianak melalui telephon satelit;

d. Pukul 03.55 WIB Mualim I selaku pemimpin tim Penanggulangan kebakaranmemerintahkan Serang memakai Fireman Outfit untuk memadamkan api di cardeck dengan hydrant namun hanya berlangsung lebih kurang 10 (sepuluh) menit,karena asap sangat tebal dan udara panas sehingga tim penanggulanganpemadam pindah dari car deck ke geladak antara lebih kurang 15 (lima belas)menit. Selanjutnya pindah dari geladak antara ke geladak ruang informasimelakukan pemadaman, namun tidak berhasil sehingga Mualim I melaporkan keNakhoda bahwa api semakin membesar dan tidak berhasil di padamkan;

e. Pukul 04.23 WIB setelah menerima laporan dari Mualim I bahwa api tidak mampudi padamkan, Nakhoda memerintahkan Mualim II membunyikan alarm agarsemua orang berkumpul di Muster Station (tempat berkumpul) dan Markonismelakukan panggilan marabahaya, Mayday Mayday May day. Saat semua pelayartelah berkumpul Nakhoda memberi pengarahan agar semua penumpang tidakpanik dan awak kapal menempati posisi sesuai sijil Abandon ship, Mualim Imemimpin untuk menurunkan semua alat penolong kecuali sekoci karenagenerator sudah dimatikan;

f. Pukul 04.30 WIB Nahkoda memerintahkan Markonis melaporkan ke EmergencyRespon Team kantor pusat Surabaya bahwa api tidak dapat di padamkanselanjutnya Nahkoda mengumumkan melalui publik addresor Abandon ship,Abandon ship, Abandon ship (tinggalkan kapal tinggalkan kapal tinggalkan kapal);

g. Pukul...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 6 -

g. Pukul 04.35 WIB semua ILR sudah turun dan mulai melaksanakan evakuasisemua pelayar sebanyak 209 (dua ratus sembilan) orang, lebih kurang 45 (empatpuluh lima) menit, dan pukul 05.20 WIB Nakhoda, Mualim II dan Markonis turunterakhir dengan membawa 3 (tiga) unit HT, dan dokumen kapal namun log bookkapal tidak terbawa;

h. Dalam proses evakuasi pukul 04.45 WIB KM. Kirana I dan KT. Citra 59 meresponberita marabahaya. Selanjutnya KT. Citra 59 meninggalkan tongkangnya padaposisi 05º 02,22’ S/ 109º 53,54’ T menuju lokasi KM. Dharma Kencana II danpukul 04.50 WIB tiba di lokasi untuk memberi pertolongan, selanjutnya pukul06.00 WIB seluruh pelayar dievakuasi dari ILR ke KT. Citra 59.

i. Pukul 06.15 WIB KT. Rava II tiba langsung tender di KT. Citra 59 danmemindahkan sebagian penumpang dari KT. Citra 59 dan setelah 5 (lima) menitkemudian KT. BSP 01 tiba dan langsung tender di KT. Citra 59 dan memindahkansebagian penumpang ke KT. BSP 01. Pada pukul 06.35 WIB seluruh pelayardipindahkan ke TK. Citra 50002 yang sedang lego jangkar untuk menunggukedatangan KM. Kirana I. Setelah semua pelayar pindah ke TK. Citra 50002, KT.Rava II dan KT. BSP 01 melanjutkan pelayaran;

j. Pukul 09.00 WIB Nakhoda, Mualim II dan Markonis bersama KT. Citra 59 kembalike lokasi terbakarnya KM. Dharma Kencana II untuk menyisir bila ada penumpangatau ABK yang tertinggal namun setelah 3 (tiga) kali berputar dan tidakmenemukan apapun. Selanjutnya kembali ke TK. Citra 50002 dan melihat KM.Dharma Kencana II masih terapung dan masih mengeluarkan asap;

k. Pukul 12.20 WIB KM. Kirana I tiba dan berlabuh jangkar di dekat TK. Citra 50002,selanjutnya dengan KT. Citra 59 memindahkan semua pelayar dari TK. 50002 keKM. Kirana I sebanyak 2 (dua) kali pengangkutan;

l. Pukul 13.25 WIB selesai evakuasi penumpang termasuk awak kapal dan didataulang, selanjutnya KM. Kirana I melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Kumai,tiba di Pelabuhan Kumai pada tanggal 30 Oktober 2017 pukul 09.30 WITA, dandifasilitasi oleh Perusahaan untuk kembali ke daerah masing - masing sesuaipermintaan;

m. Pada tanggal 30 Oktober pukul 19.00 WITA seluruh Anak Buah Kapal KM. DharmaKencana II kembali ke Semarang dengan menumpang KM. Kirana I, dan tiba diPelabuhan Tanjung Emas Semarang tanggal 01 November 2017, selanjutnyaNahkoda dan Para Saksi di BAPP di Kantor Kesyahbandaran dan OtoritasPelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

n. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namunterdapat kerugian harta benda berupa kapal dan muatan terbakar;

3. Dalam peristiwa terbakarnya KM. Dharma Kencana-II, pada tanggal 29 Oktober2017, pukul 03.45 WIB, pada posisi 45 Mil Perairan Barat Laut Pulau Karimunjawa,Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut, dan para Saksi sebagai berikut :

Tersangkut : Nakhoda, Bambang Tri Wahyudianto;

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Bowo Sugeng Iriawan;2) Mualim III/Mualim Jaga, Muhammad Imron Rasyidi;

3) KKM...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 7 -

3) KKM, Anton Sujarwo;4) Masinis IV, Rudyana Cika Arinta;5) Markonis, Arif Abdul Rakhman;6) Juru Mudi Jaga, Catur Rianto;7) Oiler/Juru Minyak, Muhammad Syafii;8) Security Jaga, Bambang Bintoro.

Pihak Lain

Saksi : 1) Kepala Cabang PT. Dharma Lautan Utama Cabang Semarang,Herman Fajar;

2) Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan UsahaKepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas PelabuhanKelas I Tanjung Emas Semarang, R. Pradigdo, S.E.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan denganKecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepadaTersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan SidangPemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 13 dan 14Pebruari 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung EmasSemarang. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan(BAPP) dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal MahkamahPelayaran adalah sebagai berikut :

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Bambang Tri Wahyudianto, dalam keadaan sehatjasmani dan rohani, tidak didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam sidangpemeriksaan lanjutan, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : GroboganTanggal : 11 Januari 1976Agama : IslamAlamat : Jl. Bimo No.01 RT.003/RW.010 Kel. Grobogan,

Kec. Grobogan, Jawa Tengah

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Ngabenrejo;2) SMP, tahun 1991, di Grobogan;3) SMA, tahun 1994, di Grobogan;4) D-III, tahun 1997, di Semarang.

Teknis : 1) MPB III, tahun 1998, di Jakarta;2) ANT II, tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) Mualim I, KM. Fajar Pacific, tanggal 04 Agustus 2000 s/d 27 Februari 2002;2) Mualim II, KM. Melita, tanggal 04 April 2002 s/d 08 Agustus 2003;3) Mualim I, KM. Marina Mas, tanggal 08 Agustus 2003 s/d 02 Mei 2005;4) Mualim I, KM. Multi Guna, tanggal 01 Juli 2005 s/d 22 November 2006;5) Mualim I, KM. Dharma Kencana II, tanggal 29 Januari 2007 s/d 09 Mei 2008;6) Nakhoda, KM. Dharma Kencana II, tanggal 09 Mei 2008 s/d 03 Januari 2012;7) Nakhoda, KM. Dharma Kencana II, tanggal 20 Desember 2012 s/d 26 April

2013;

8) Nakhoda...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 8 -

8) Nakhoda, KM. Dharma Ferry II, tanggal 26 April 2013 s/d 29 Juni 2013;9) Nakhoda, KM. Dharma Ferry VIII, tanggal 28 September 2013 s/d 04 Oktober

2017;10) Nakhoda, KM. Dharma Kencana II, tanggal 04 Oktober 2017 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 18.08 WIB KM. Dharma Kencana II,bendera Indonesia, GT 4004, jumlah Pelayar 209 (dua ratus sembilan) orangtermasuk Awak kapal, kendaraan 46 (empat puluh enam) unit, bertolak dariPelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan Pontianak, draft depan4.15 meter, draft belakang 4.15 meter, dan diawaki oleh ABK yang memadai;

c. Dalam pelayaranya Kapal dilengkapi alat bantu navigasi berupa Radar 2 (dua)unit, AIS 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Satelit Navigasi 1 (satu) unit,Echosounder 1 (satu) unit, kompas magnet 1 (satu) unit, kompas gasing 1 (satu)unit, cuaca cerah, laut tenang, angin Timur 5 – 10 knots, jarak pandang baik;

d. Pukul 21.00 WIB, kapal masih dalam keadaan aman terkendali, Nahkodamembuat perintah malam berisi :

1) Usahakan kapal selalu dalam track atau garis haluan yang ada di peta,kecuali untuk menghindari bahaya tubrukan;

2) Perintahkan seluruh shift security jaga untuk selalu melaksanakan rondakeliling di seluruh ruang penumpang maupun Car Deck dan seluruh gang waykiri/kanan untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran maupun orang jatuhke laut dan ditulis di buku jurnal security serta ditanda tangani oleh perwirajaga;

3) Melaksanakan tugas jaga dengan penuh rasa tanggung jawab dan sesuaidengan peraturan perusahaan dan P2TL serta sesuai dengan kecakapanpelaut yang baik;

4) Gunakan semua sarana bantu navigasi yang ada di anjungan untukmembantu pengamatan keliling;

5) Apabila ragu-ragu dalam bertugas serta bilamana terjadi bahaya segerabangunkan Nahkoda.

d. Pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, Nahkoda dibangunkan olehMualim jaga saudara Muhammad Imron Rasyidi bahwa telah terjadi kebakaran diCar Deck bagian tengah. Pada saat itu juga Nahkoda menuju anjungan melihatpanel indikator fire alarm yang berjumlah 3 (tiga) unit di Car Deck depan, tengahdan belakang menyala, dan melihat di CCTV Car Deck bagian tengah sudah adaapi dan asap tebal. Selanjutnya Nahkoda memerintahkan Mualim jagamenghidupkan general alarm satu tiup panjang secara terus menerus denganselang waktu tidak lebih dari 2 (dua) detik, Nahkoda menelpon ke ruang kontrolmesin memerintahkan Masinis jaga untuk mematikan mesin induk danmenghidupkan pompa Sprinkler, pompa pemadam kebakaran, Mualim I ke lokasikebakaran untuk memimpin proses pemadaman, Kepala Kamar Mesin (KKM) keruang kontrol mesin untuk mengawasi pompa-pompa, Nakhoda memerintahkanMarkonis menghimbau para penumpang agar tetap tenang/ tidak panik melaluipublik adressor, sedangkan security dan tim medis di perintahkan untukmembagikan life jacket dan mengajari cara memakainya kepada para

penumpang...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 9 -

penumpang. Selanjutnya Markonis menghubungi Emergency Respon Team (ERT)Kantor Dharma Lautan Utama di kantor Pusat Surabaya, Kantor cabangSemarang dan kantor cabang Pontianak.

e. Pukul 03.55 WIB, Mualim I tiba di lokasi langsung memerintahkan Serangmenggunakan Fireman Outfit agar lebih mendekat ke sumber api namun hanyaberlangsung lebih kurang 10 menit asap semakin tebal dan api mulai membara,atas koordinasi Mualim I dan Nakhoda tim pemadam kebakaran pindah kegeladak antara dan gang way lambung kiri untuk melakukan penyemprotanmenggunakan hydrant lebih kurang 20 (dua puluh) menit, selanjutnya tim pindahlagi melakukan pemadaman dari geladak ruang informasi lebih kurang 20 (duapuluh) menit namun api semakin membesar dan tidak dapat dipadamkansehingga Mualim I selaku ketua tim pemadaman melaporkan kepada Nakhodabahwa api semakin membesar dan tidak dapat di kendalikan;

f. Pukul 04.23 WIB setelah menerima laporan dari Mualim I bahwa api tidak dapatdi padamkan dan melihat sendiri dari anjungan api sudah merambat ke buritankapal Nakhoda langsung memerintahkan Mualim II saudara Nurul Hudamembunyikan general alarm tujuh tiup pendek satu tiup panjang secara terusmenerus, dan Markonis mengumumkan melalui publik adresor agar semuapelayar berkumpul di tempat berkumpul (Muster Station) dan melakukanpanggilan mara bahaya may day may day may day melalui SSB frekuensi 6215,VHF chanel 16;

g. Setelah semua orang berkumpul di Muster Station Nahkoda memberi pengarahanagar para penumpang tidak panik dan selalu mengikuti petunjuk petugas kapalserta seluruh awak kapal untuk melaksanakan tugas sesuai sijil meninggalkankapal (abandon ship);

h. Pukul 04.30 WIB Nakhoda bersama Markonis dan Mualim II kembali keanjungan, selanjutnya Nakhoda melapor ke ERT Kantor Pusat Surabaya melaluitelephone satelit bahwa awak kapal akan melaksanakan Abandon ship,selanjutnya tersangkut Nakhoda menyatakan statement verbal order by mastermelalui publik adresor Abandon ship, Abandon ship, Abandon ship, danmemerintahkan Mualim I menurunkan semua alat keselamatan;

i. Dalam proses menurunkan alat alat keselamatan tersangkut Nakhoda memantaudari anjungan, mendapat laporan dari Mualim I bahwa sekoci tidak dapat diturunkan karena kabelnya sudah terbakar, selanjutnya tersangkut Nakhodamemerintahkan untuk menurunkan seluruh ILR sebelah kiri sebanyak 22 (duapuluh dua) unit dan sebelah kanan 10 (sepuluh) unit serta rakit penolong 10(sepuluh) unit;

j. Pukul 04.35 WIB semua ILR sudah siap, tersangkut Nakhoda memerintahkanMualim I mulai mengevakuasi penumpang turun melalui tangga darurat lambungkiri dengan diawasi oleh petugas kapal. Pukul 05.20 WIB seluruh pelayarberjumlah 209 (dua ratus sembilan) orang berhasil di evakuasi ke ILR, dimana

semua...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 10 -

semua ILR terikat satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan evakuasi dandidukung oleh cuaca yang cerah dan laut yang tenang (calm);

k. Pukul 05.25 WIB setelah mengetahui seluruh pelayar sudah berada di ILR danhasil koordinasi dengan Nakhoda KM. Kirana I dan KT. Citra 59 segera datangmembantu, tersangkut Nakhoda bersama Mualim II dan Markonis meninggalkananjungan kapal dengan membawa emergency VHF GMDSS 3 (tiga) unit, SART 2(dua) unit dan dokumen kapal namun log book kapal tidak terbawa;

l. Pukul 05.30 WIB KT. Citra 59 tiba di lokasi, dan atas hasil koordinasi tersangkutNakhoda dengan KT. Citra 59 semua pelayar di evakuasi dari ILR ke KT. Citra 59,dengan mengutamakan penumpang wanita dan anak anak. Pukul 06.00 WIBsetelah seluruh pelayar dipindahkan dan yang terakhir naik ke KT. Citra 59adalah tersangkut Nakhoda, Mualim II dan Markonis;

m. Pukul 06.15 WIB KT. Rava II tiba di lokasi dan langsung tender di KT. Citra 59,atas koordinasi tersangkut Nakhoda sebagian penumpang dipindahkan ke KT.Rava II, selanjutnya pada pukul 06.20 WIB KT. BSP 01 tender di KT. Citra 59untuk mengevakuasi sebagian penumpang dari KT. Citra 59 demi kenyamananpara penumpang dengan demikian seluruh pelayar 209 (dua ratus sembilan)orang telah terbagi ke 3 (tiga) unit kapal tunda dengan aman dan selamat;

n. Pukul 06.35 WIB seluruh pelayar yang sudah berada di 3 (tiga) unit kapal tundadi pindahkan ke TK. Citra 50002 yang berlabuh jangkar pada posisi 05º 02, 22’ S/109º 53, 54’ T sambil menunggu KM. Kirana I dari Pelabuhan Tanjung EmasSemarang menuju Pelabuhan Kumai yang di perkirakan akan tiba lebih kurang 3(tiga) jam, dan pada pukul 08.00 WIB seluruh pelayar telah pindah ke kapal TK.Citra 50002;

o. Setelah seluruh penumpang dan awak kapal sudah berada di TK. Citra 50002 ,KT. Rava II dan KT. BSP 01 melanjutkan pelayaran, sedangkan KT. Citra 59masih diminta bantuan oleh tersangkut Nakhoda kembali ke lokasi kebakaranKM. Dharma Kencana II untuk menyisir apabila masih ada penumpang atau awakkapal yang tertinggal, selama lebih kurang satu jam melakukan pencarian tapitidak menemukan suatu apapun maka pada pukul 09.00 WIB KT. Citra 59bersama tersangkut Nahkoda meninggalkan lokasi dan melihat KM. DharmaKencana II masih terapung apung dan mengeluarkan asap tebal;

p. Pukul 12.20 WIB KM. Kirana I tiba di lokasi dan langsung berlabuh jangkar didekat TK. Citra 50002, selanjutnya penumpang dipindahkan dari TK. Citra 50002dengan menggunakan KT. Citra 59 sebanyak 2 (dua) kali pengangkutan;

q. Pukul 13.25 WIB setelah evakuasi seluruh pelayar selanjutnya KM. Kirana Imelanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Kumai, dan Tersangkut Nakhodaberkoordinasi dengan Nakhoda KM. Kirana I agar penumpang KM. DharmaKencana II diberikan ruang akomodasi, konsumsi dan pelayanan medis;

r. Pada tanggal 30 Oktober 2017 pukul 09.30 WITA KM. Kirana I tiba di PelabuhanKumai, para penumpang KM. Kirana I turun terlebih dahulu sedangkanpenumpang KM. Dharma Kencana II di lakukan pendataan ulang untukmemudahkan penanganan didarat. Setelah dilakukan pendataan sebagianpenumpang yang tujuan Kalimantan di sediakan kendaraan Bus untuk

melanjutkan...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 11 -

melanjutkan perjalanan, dan yang lain ingin kembali ke Jawa disediakantransportasi udara oleh pihak perusahaan;

s. Pukul 19.00 WITA tersangkut Nakhoda dan semua awak kapal KM. DharmaKencana II kembali ke Semarang dengan menumpang KM. Kirana I dan padatanggal 01 November 2017 mulai di buat kan Berita Acara PemeriksaanPendahuluan (BAPP) di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan TanjungEmas Semarang;

t. Tersangkut Nakhoda mengetahui jenis dan jumlah muatan dari surat pernyataanyang dibuat oleh pihak ekspedisi yakni muatan campuran berupa sayur, rokok,garmen, paketan, oli dan ban baru.

u. Penataan muatan sesuai dengan stowage plan yang dibuat oleh Mualim I dan disetujui oleh Nakhoda dimana jarak antara kendaraan depan dan belakang lebihkurang 50 cm, jarak kendaraan dengan dinding kapal minimal 50 cm, jarakminimum ketinggian dengan penempatan sprinkler 70 cm;

v. Hal lain yang disampaikan Tersangkut Nakhoda bahwa Managemet PT. DharmaLautan Utama dan SOP yang berada diatas kapal sudah sangat baik, hubunganantara pihak kapal dan management darat selama kapal sandar di pelabuhanmaupun berlayar selalu terpantau melalui PPOK (Pusat Pemantauan OperasionalKapal) yang dilaporkan setiap pagi pukul 08.00 WIB, sore hari pukul 16.00 WIB,dan malam hari pukul 20.00 WIB melalui radio SSB. Menurut TersangkutNakhoda, kejadian ini merupakan musibah, dan merasa bersyukur seluruhpenumpang dan awak kapal selamat, selanjutnya Tersangkut Nakhoda mohondipertimbangkan sanksinya karena yang bersangkutan sebagai kepala keluargadan mempunyai 6 (enam) orang anak;

w. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namunterdapat kerugian harta benda berupa kapal dan muatan hangus terbakar;

2. Saksi Mualim I, Saudara Bowo Sugeng Irawan, dalam keadaan sehat jasmani danrohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : CilacapTanggal : 12 April 1966Agama : IslamAlamat : Balimas I, Blok C 27 Pontianak, Kalimantan BaratPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1980, di Cilacap;

2) SMP, tahun 1983, di Tanjung Pinang;3) SMA, tahun 1986, di Tanjung Pinang;

Teknis : 1) ANT III, tahun 2009, di Semarang;2) ANT II, tahun 2012, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) Mualim II, MV. Penguin Progress, tahun 1991 s/d tahun 1992;2) Mualim I, MV. Jet Raider, tahun 1992 s/d 1994;3) Nakhoda, MV. Golden Raider, tahun 1994 s/d tahun 1997;4) Nakhoda, MV. Jet Plyte 1, tahun 1997 s/d tahun 2003;

5) Nakhoda...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 12 -

5) Nakhoda, MV. Sarah Pearl, tahun 2005 s/d tahun 2006;6) Nakhoda, MV. Premier,tahun 2006 s/d tahun 2008;7) Mualim I, MV. PTC. Mavkie 1, tahun 2009;8) Mualim I, KM. Satya Kencana III, tahun 2013 s/d tahun 2014;9) Mualim I, KM. Dharma Kencana II, tahun 2014 s/d kejadian.

b. Sebagai Mualim I Saksi bertugas menggantikan tugas Nakhoda apabilaberhalangan, mengisi log book, penanganan bongkar muat, memimpinpenanggulangan pemadaman kebakaran dibantu awak kapal sesuai sijilkebakaran, latihan pemadaman kebakaran dilakukan 1 (satu) kali seminggusesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh Perusahaan dan kemudian hasilkegiatan dilaporkan kepada Perusahaan;

c. Saksi menyatakan bahwa KM. Dharma Kencana II pada tanggal 28 Oktober2017, pukul 18.00 WIB, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tujuanPelabuhan Pontianak dengan membawa penumpang sebagai berikut, jumlahPelayar 209 (dua ratus sembilan) orang termasuk Awak kapal, kendaraan 46(empat puluh enam) unit;

d. Dalam proses pemuatan sebelum membuat Stowage Plan Saksi terlebih dahulumendapatkan data muatan dari Kasie Operasi berupa tulisan yang berisikantanggal, tujuan, jenis muatan dan penumpang tanpa ada lampiran, setelahmendapatkan data dari Kasie Operasi Saksi membuat Stowage Plan dengansusunan kendaraan golongan II sepeda motor 20 (dua puluh) unit, kendaraangolongan III kendaraan kecil 8 (delapan) unit, kendaraan golongan IV truksedang 1 (satu) unit, kendaraan golongan V truk besar 17 (tujuh belas) unit.Pada saat dilakukan pemuatan Saksi sedang berada di rampdoor bersama KasieOperasi, dan setelah selesai pemuatan Saksi melakukan pengecekan secaravisual termasuk pengecekan lasingan dan pelepasan Aki truk;

e. Saat kejadian kebakaran Saksi sedang tidur/istirahat, yang berdinas jaga MualimIII. Pukul 03.46 WIB, Saksi mendengar Fire Alarm dan langsung terbangun,kemudian Saksi langsung menuju ke anjungan sudah ada Nakhoda, Mualim III,KKM dan Juru Mudi. Nakhoda memerintahkan Saksi dan Mualim III untukmelakukan pemadaman di Cardeck, Saksi langsung turun ke Cardeck, Saksibertemu dengan Serang, dan memberitahukan pemadaman sudah dilakukandengan APAR.

f. Selanjutnya Saksi memerintahkan Mualim III dan Serang untuk memadamkandari Gangway kanan dan dari deck antara sebelah kanan dengan menggunakanhydrant, sedangkan diarea Cardeck secara otomatis sudah dipadamkan denganSprinkler secara terus menerus. Saksi saat itu pegang Komando, Serang yangpegang Nozzel. Lebih kurang 15 menit dilakukan pemadaman di Car deck karenaasap semakin tebal Saksi tidak kuat karena mata pedih dan melaporkan kepadaNakhoda api belum dapat dipadamkan;

g. Selanjutnya Saksi menanyakan kepada Nakhoda apakah sudah perlu diturunkansekoci dan liferaft, Nakhoda menjawab tunggu, lakukan pemadaman terus,selang 5 (lima) menit kemudian Nakhoda memerintahkan Saksi melalui HandyTalky untuk mundur dari lokasi, dan terdengar General Alarm 7 (tujuh) kalipendek dan 1 (satu) panjang. Saksi bersama Awak Kapal lainnya menujuMuster Station dan berkumpul bersama penumpang dan seluruh Awak Kapal,

pada...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 13 -

pada saat berkumpul penumpang sudah memakai life jacket. Nakhoda memberiarahan kepada semua Awak Kapal untuk menjalankan tugas sesuai master sijilmeninggalkan kapal (Abandon Ship), penumpang diminta untuk tenang danmenunggu arahan dari Awak Kapal, selanjutnya terdengar verbal statement orderdari Nakhoda untuk meninggalkan kapal via Public Adressor (PA);

h. Nakhoda memerintahkan Saksi dan ABK lainnya untuk menurunkan Sekoci, Saksibertugas di Sekoci kanan, dan Sekoci kiri diusahakan diturunkan, tetapi gagalkarena sudah tidak ada arus listrik/sudah terbakar. Selanjutnya Saksimenurunkan 32 (tiga puluh dua) buah ILR dan rakit penolong tiap-tiap ILRditempatkan Awak Kapal untuk kelancaran evakuasi penumpang, setelah ILRmengembang di air, emergency ladder diturunkan di air, kemudian Saksimelaporkan kepada Nakhoda bahwa evakuasi sudah siap dilakukan. Nakhodamemerintahkan Saksi melalui Handy Talky untuk melakukan evakuasi seluruhpenumpang diatas ILR;

i. Selanjutnya Saksi memerintahkan Mualim IV, Mualim II dan Cadet untuk turunmembantu evakuasi penumpang ke ILR. Lebih kurang 45 (empat puluh lima)menit penumpang selesai dievakuasi;

j. Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk segera menjauh dari kapal,kemudian Saksi bersama Mualim III turun ke ILR bersama penumpang dan AwakKapal lainnya untuk menjauh dari kapal;

k. Tersangkut Nakhoda bersama Markonis dan Mualim II, masih berada di kapaldan terakhir meninggalkan KM. Dharma Kencana II, tidak lama kemudian KT.Citra 59 datang untuk membantu evakuasi, semua penumpang dan Awak Kapalnaik ke KT. Citra 59, tidak lama kemudian datang KT. Rava II untuk membantuevakuasi, sebagian penumpang dipindahkan ke KT. Rava II dan KT. BSP-01yang datang untuk membantu evakuasi. Seluruh penumpang dan sebagian AwakKapal dipindahkan ke TK. Citra 50002, Saksi saat itu melihat Nakhoda di KT. Citra59 kembali menuju ke KM. Dharma Kencana II untuk mengitari kapal untukmencari penumpang, dan mengecek ILR yang ada disekitar lokasi kejadian,selanjutnya kembali sandar di TK. 50002;

l. Pada pukul 12.20 WIB KM. Kirana I datang untuk membantu evakuasi danselanjutnya semua Awak Kapal dan penumpang KM. Dharma Kencana IIdipindahkan ke KM. Kirana I untuk dibawa ke Pelabuhan Kumai;

m. Saat kejadian cuaca cerah, angin dari arah timur 5 – 10 knots, ombak tenang,arus lemah.

3. Saksi Mualim III (Perwira Jaga), Saudara Muhammad Imron Rasyidi, dalam keadaansehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawahsumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : GresikTanggal : 29 Juli 1973Agama : IslamAlamat : Babatan Indah B.12/No.1, RT.004/RW.004 Wiyung, Surabaya

Jawa Timur

Pendidikan...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 14 -

PendidikanUmum : 1) SD, tahun 1985, di Gresik;

2) SMP, tahun 1988, di Gresik;3) SMA, tahun 1991, di Gresik.

Teknis : 1) SRE II, tahun 1994, di Surabaya;2) ANT III, tahun 2013, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) Markonis, KM. Tanto Handal, tahun 2002 s/d tahun 2005;2) Markonis, KM. Tanto Mandiri, tahun 2005 s/d tahun 2010;3) Mualim III, KM. Kirana II, tahun 2014 s/d tahun 2015;4) Mualim III, KM. Dharma Kencana II, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas sebagai Perwira navigasi, melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat perlengkapan keselamatan, navigasi, dan pemadam kebakaran,mengembalikan haluan kapal sesuai trek yang ada di kapal;

c. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 18.00 WIB, KM.Dharma Kencana II bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menujuPelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah berlayar selama lebih kurang 6jam, kapal masih dalam keadaan aman, pergantian tugas jaga dilaksanakanpada pukul 00.00 WIB, pukul 01.58 WIB, Saksi merubah haluan kapal dari 343°menjadi 351° pada posisi barat Pulau Karimunjawa kapal masih dalam keadaannormal;

d. Pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.20 WIB, Saksi memerintahkan JuruMudi jaga melaksanakan tugas rutin mengecek got diruang kemudi, ruang AC III,ruang AC II serta geladak kendaraan dalam keadaan aman. Pukul 03.45 WIB,Saksi menerima laporan dari Security jaga tentang adanya asap di Car deck danmendengar alarm berbunyi, serta memastikan melihat dari CCTV yang berada diruang anjungan ternyata benar ada asap di Cardeck bagian tengah, kemudianSaksi langsung memerintahkan Security jaga untuk melakukan pemadamanpertama, dan Saksi langsung membangunkan Nakhoda untuk melaporkankejadian tersebut. Selanjutnya Saksi bersama Nakhoda naik ke anjungan danmelihat fire Alarm control panel sudah menyala 3 (tiga) Zona Cardeck depan,cardeck tengah dan cardeck belakang dan tidak lama kemudian Mualim I, MualimII dan Markonis ikut naik ke anjungan;

e. Selanjutnya tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk membunyikansignal alarm kebakaran untuk memberitahukan kepada seluruh Awak Kapalbahwa terjadi kebakaran di Cardeck, bersumber pada truk yang berada diCardeck bagian tengah. Kemudian tersangkut Nakhoda memerintahkan seluruhAwak Kapal untuk melaksanakan sijil kebakaran sesuai dengan perannya masing-masing. Saksi berdiri di tangga langsung melaksanakan pemadaman menyemprotdengan jarak lebih kurang 2 (dua) meter dari deck Gang way denganmenggunakan 2 (dua) hydrant kiri dan kanan pada posisi buritan sebelah kirikapal, lebih kurang 5 (lima) menit Mualim I pindah ke deck Antara dan Saksimengikuti Mualim I bersama Bosun;

f. Selanjutnya lebih kurang 10 (sepuluh) menit, Saksi melakukan pemadaman dideck Antara, kemudian diperintahkan oleh Mualim I untuk memadamkan disebelah kiri, saat itu generator lampu masih menyala semua, penyemprotan

dilakukan...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 15 -

dilakukan pada 2 (dua) tempat di cardeck dan di gang way, saat pemadamanSaksi tetap bertahan sampai mendengarkan general alarm berbunyi, api semakinmembesar sehingga kebakaran sudah tidak dapat diatasi. Nakhodamemerintahkan Abandon ship dengan mengutamakan keselamatan penumpang;

g. Setelah seluruh penumpang dengan memakai life jacket dan Awak Kapalberkumpul di Muster Station, Nakhoda memerintahkan Saksi menurunkan ILRsebelah kiri sebanyak 22 (dua puluh dua) unit dan sebelah kanan 10 (sepuluh)unit diturunkan oleh perwira lainnya, setelah selesai menurunkan ILR Saksimembantu Mualim II untuk mengevakuasi penumpang. Saksi meluncurkan tandamarabahaya dengan melepaskan parasut signal untuk memberikan tandamarabahaya pada kapal-kapal di sekitar lokasi kejadian, selanjutnya Saksimelakukan evakuasi penyelamatan penumpang dari kapal ke ILR dalam waktukurang lebih 45 (empat puluh lima) menit semua penumpang sudah berada diILR;

h. Pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 05.30 WIB, lebih kurang 10 menit datangbantuan dari KT. Citra 59 untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan AwakKapal yang berada diatas ILR untuk dipindahkan ke KT. Citra 59. Pukul 12.20WIB, KM. Kirana I datang dan mengevakuasi seluruh penumpang dan AwakKapal langsung dibawa ke Pelabuhan Kumai;

4. Saksi KKM, Saudara Anton Sujarwo, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, hadirdalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangansebagai berikut :

a. Lahir di : Sinar JayaTanggal : 14 April 1981Agama : IslamAlamat : Perum Pisma Griya Permai 2 Blok C1 No.6

RT.032/RW.003, Bebel, WonokertoPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1994, di Lampung;

2) SMP, tahun 1997, di Lampung;3) SMA, tahun 2000, di Kulonprogo.

Teknis : 1) ATT III, tahun 2006, di Semarang;2) ATT II, tahun 2015, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :1) KKM, KM. Belitung, selama 3 bulan;2) Masinis I, KM. Best III, selama 11 bulan;3) Masinis II, KM. Dharma Kencana II, selama 4 bulan;4) Masinis I, KM. Kirana III, selama 7 bulan;5) Masinis I, KM. Dharma Kencana II, selama 3 tahun;6) KKM, KM. Satya Kencana III, selama 3 tahun;7) KKM, KM. Kirana I, selama 1 tahun;8) KKM, KM. Dharma Kencana II, tanggal 29 Oktober 2017 s/d kejadian.

b. Saksi bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan permesinankapal, pelaksana system manajemen keselamatan perlindungan lingkungan,mengawasi pengisian dan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), mengawasipemakaian dan permintaan suku cadang (spare part), membuat laporan

bulanan...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 16 -

bulanan, mengatur dan mengawasi tugas-tugas ABK mesin terutama perwiramesin dan mengatur dinas jaga, melaporkan kejadian-kejadian yangberhubungan dengan mesin;

c. Kapal digerakkan oleh 4 (empat) unit Mesin Induk merk NIIGATA 6MMG31EZ,4 X 2100 HP, 6 (enam) silinder, 600 RPM, dan 1 (satu) unit Mesin Bantu merkYanmar 6HAL2-WHT,360 HP, 2 (dua) unit Yanmar, 6AYL-WST, 2 X 435 HP dan 1(satu) unit emergency generator 160 KVA yang di tempatkan di belakang Paneldeck atas;

d. Saksi menerangkan pada saat kejadian sedang beristirahat di kamar danmendengar bunyi alarm kebakaran langsung menuju ke anjungan dan mendapatinformasi dari Nakhoda bahwa telah terjadi kebakaran di cardeck bagian tengah,Nakhoda memerintahkan pelaksanaan penanggulangan sesuai sijil kebakaran,saksi langsung menuju ke ECR (Engine Control Room) berkoordinasi denganNakhoda di anjungan dan mengawasi pengoperasian pompa-pompa pemadamkebakaran;

e. Setelah tiba di ECR saksi memastikan pompa sudah dioperasikan semua dengantekanan 3.5 kg/cm2, saat itu yang sudah beroperasi yaitu pompa Sprinkler,pompa General Service, Emergency Fire Pump, penanggulangan pemadamanberjalan nomal dan lancar. Saksi juga memerintahkan kepada oiler jaga untukmenutup semua blower dan semua flap blower (penutup angin), Oiler jagakembali ke ECR melaporkan bahwa semua blower sudah tertutup dan menutupseluruh blower Cardeck dan kamar mesin, setelah itu saksi memerintakan keOiler jaga untuk membantu pemadaman di Cardeck;

f. Setelah duduk di ECR lebih kurang setengah jam, terdengar alarm untukberkumpul di Muster station, Saksi memerintahkan semua ABK mesin yang adadi kamar mesin untuk berkumpul di ECR dan memakai baju penolong (lifejacket), dan selanjutnya memerintahkan Masinis jaga untuk mematikan pompa-pompa dan Generator yang sedang beroperasi (sesuai SOP) karena diluarcontrol room sudah banyak asap;

g. Setelah semua ABK berkumpul di Muster Station mendapat pengarahan dariNakhoda, untuk menyiapkan Sekoci dan rakit kembung/ Inflatable Life Raft(ILR), selanjutnya ABK menuju lokasi sesuai sijil kebakaran, dan ternyata sekocitidak dapat diturunkan, karena kabel remote sudah terbakar dan generator punsudah mati, saksi membantu menurunkan ILR dan mengevakuasi penumpang;

h. Nakhoda memerintahkan penumpang yang berada di Muster Station untuk turunke ILR melalui tangga yang sudah disiapkan dan di arahkan oleh ABK yangsudah berada di ILR, begitu ILR penuh berganti pada ILR berikutnya, yangsudah terikat ILR satu dengan yang lainnya, yang turun terakhir yaitu Nakhoda,Markonis dan Mualim II tidak lama kemudian bantuan datang dari KT. Citra 59,semua ABK dan penumpang dievakuasi naik ke KT. Citra 59;

i. Saksi menduga kebakaran berasal dari truck bermuatan yang berada di Cardeckbagian tengah.

5. Saksi...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 17 -

5. Saksi Masinis IV (Masinis Jaga), Saudara Rudyana Cika Arinta, dalam keadaan sehatjasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : GroboganTanggal : 31 Januari 1989Agama : IslamAlamat : Dusun Krajan RT.007/RW.002, Desa Tanggung Harjo, Kab.

GroboganPendidikanUmum : 1) SD, tahun 2000, di Tanggung Harjo;

2) SMP, tahun 2003, di Tanggung Harjo;3) SMA, tahun 2006, di Gubug;

Teknis : 1) ATT IV, tahun 2013, di AMNI Semarang;2) ATT III, tahun 2014, di AMNI Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) Masinis II, TB. Prima 167, tahun 2014 s/d tahun 2015;2) KKM, MT. Shinko 14, tahun 2015;3) KKM, MV. Highline 56, tahun 2015 s/d tahun 2016;4) Masinis IV, KM. Dharma Kencana II, tahun 2016 s/d kejadian.

b. Saksi bertanggung jawab atas perawatan semua pompa-pompa termasukpompa kebakaran darurat/ Emergency Fire Pump (EFP), semua sistim pipa,mengisi journal mesin, dan merawat mesin sekoci;

c. Lebih kurang pukul 03.45 WIB, terdengar bunyi alarm kebakaran, Saksi beradadi ECR (Engine Control Room), tidak seberapa lama Nakhoda menelpon ECR danmemerintahkan untuk stop Mesin Induk serta menghidupkan pompa hydrant,emergency fire pump, dan Sprinkler serta memastikan pompa-pompa berlajanbaik, Saksi langsung melaksanakan dan memastikan pompa berjalan dengantekanan 3.5 kg/cm2;

d. Selanjutnya Saksi memerintahkan kepada Oiler untuk mematikan blower danmenutup semua flap blower (penutup angin) yang diatas, lebih kurang 30 menitberjalan, terdengar general alarm yang menandakan untuk berkumpul di Musterstation, dan semua ABK mesin berkumpul di ECR untuk mendapat arahan dariKKM untuk memakai life jacket, dan KKM memerintahkan Masinis III untukmematikan Generator, sebelum naik ke tempat berkumpul;

e. Semua ABK berkumpul di Muster Station, selanjutnya Nakhoda memberikanpengarahan dan saksi mendapat tugas untuk menurunkan ILR nomor16,18,20,22, dan 24 dibantu oleh Juru Mudi. Setelah mendapat perintah dariNakhoda untuk meninggalkan kapal (Abandon Ship), Saksi melakukan evakuasipenumpang.

6. Saksi Markonis, Saudara Arif Abdul Rakhman, dalam keadaan sehat jasmani danrohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 18 -

a. Lahir di : KendalTanggal : 17 Maret 1974Agama : IslamAlamat : Jl. Kaum No.18 RT.002/RW.002, Desa Cimangetan,

Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut - Jawa BaratPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1987, di Kendal;

2) SMP, tahun 1990, di Kendal;3) SMA, tahun 1993, di Kendal.

Teknis : SRE-II, tahun 1995, di Yogyakarta.

Pengalaman Berlayar :1) Markonis, KM. Caraka Jaya Niaga III-5, tanggal 01 Februari 1996 s/d tanggal

23 Desember 1997;2) Markonis, KM. Tropicana I, tanggal 23 Januari 1998 s/d tanggal 01 Februari

1999;3) Markonis, KM. Tunas Satu, tanggal 09 Februari 1999 s/d tanggal 04 Juni

2000;4) Markonis, KM. Tunas Dua, tanggal 04 Juni 2000 s/d tanggal 01 September

2004;5) Markonis, KM. Tunas, tanggal 29 Juli 2004 s/d tanggal 07 Oktober 2005;6) Markonis, KM. Bademasu, tanggal 07 Oktober 2005 s/d tanggal 01 Juli 2014;7) Markonis, KM. Dharma Ferry 2, tanggal 20 Juli 2016 s/d tanggal 11 Juni

2017;8) Markonis, KM. Dharma Kencana II, tanggal 12 Juni 2017 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 18.08 WIB, KM. Dharma Kencana IIbertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan Pontianak,Kalimantan Barat, dalam kondisi normal dan aman;

c. Pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, saat kejadian Saksi sedangistirahat di kamar, kemudian Saksi mendengar bunyi alarm, setelah mendengarbunyi alarm Saksi langsung ke anjungan menunggu perintah Nakhoda, dianjungan Saksi diperintahkan tersangkut Nakhoda untuk menenangkanpenumpang, dan memberitahukan kepada penumpang dan Awak Kapal menujuMuster Station;

d. Pukul 04.20 WIB, tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk mengirimkanberita marabahaya, Saksi tidak menghubungi Radio Pantai, tetapi menghubungiERT (Emergency Respons Team) Pusat Surabaya Bapak Fajar Gunawan, PT.Dharma Lautan Utama Cabang Semarang Bapak Herman Fajar, CabangPontianak Bapak Kacung Muhadi, SE, untuk melaporkan kejadian kebakaran KM.Dharma Kencana II;

e. Pukul 04.23 WIB, Saksi menginformasikan seluruh penumpang dan Awak Kapaluntuk membagikan life jacket dan memerintahkan berkumpul di Muster Station,selanjutnya tersangkut Nakhoda menginformasikan kepada penumpang melaluipublic addressor agar penumpang tenang, jangan panik dan tetap ditempatmasing-masing;

f. Pukul...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 19 -

f. Pukul 04.45 WIB sampai dengan pukul 04.55 WIB, Saksi tetap memancarkanberita marabahaya dengan Radio SSB pada frekwensi 6215 dengan jarak lebihkurang 5 mil dari lokasi kejadian dan mendapatkan respons pertama kali dari KM.Kirana I, KT. Citra 59, KT. Rava II dan KT. BSP-01;

g. Pukul 05.25 WIB, Nakhoda memerintahkan untuk meninggalkan kapal denganmembawa dokumen, serta membagikan Radio Two Way Com, kepada Mualim I,Mualim III serta Nakhoda untuk berkomunikasi di ILR dan selanjutnya Saksibersama Nakhoda dan Mualim II yang terakhir menuju ILR meninggalkan kapal;

h. Pukul 12.20 KM. Kirana I tiba dilokasi kejadian untuk membantu evakuasipenumpang dan Awak Kapal KM. Dharma Kencana II dan selanjutnyapenumpang dievakuasi ke kapal KM. Kirana I untuk dibawa ke Pelabuhan Kumai;

i. Saat meninggalkan kapal telah dilakukan pengecekan ulang dan dipastikan tidakada penumpang maupun Awak Kapal yang tertinggal;

7. Juru Mudi Jaga, Saudara Catur Rianto, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikan keterangansebagai berikut :

a. Lahir di : TrenggalekTanggal : 19 Juni 1969Agama : IslamAlamat : Jl. Kedongdong Kidul 1/15, RT.002/RW.006, Desa Tegal

Sari, Kec. Tegal Sari, SurabayaPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1983, di Trenggalek;

2) SMP, tahun 1986, di Trenggalek;3) SMA, tahun 1989, di Trenggalek.

Teknis : ANTD, tahun 2004, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :1) Koki, Pelayaran SPIL, tahun 1995 s/d tahun 1996;2) Koki, Pelayaran Langgeng Indah, tahun 1996 s/d tahun 1998;3) Koki, Pelayaran SBA, tahun 1999 s/d tahun 2001;4) Kelasi, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 2004 s/d tahun 2012;5) Juru Mudi, KM. Dharma Kencana II, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 28 Oktober 2017, pukul 18.08 WIB, KM. Dharma Kencana IIbertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan Pontianak,Kalimantan Barat, cuaca saat itu cerah, laut tenang, ombak tenang;

c. Saksi bertugas untuk mengemudikan kapal atas perintah Nakhoda dan MualimJaga sejak kapal berangkat sampai kapal tiba di tempat tujuan dengan selamat,dan menyalakan lampu-lampu yang ada di kapal;

d. Pada pukul 03.20 WIB, Saksi melakukan control di Cardeck, saat itu kondisidalam keadaan aman, kemudian Saksi kembali lagi ke ruang kemudi, lebihkurang 10-15 menit kemudian saat Saksi sedang menjalankan tugasmengemudikan kapal, lebih kurang pukul 04.45 WIB, Saksi mendengar alarm

kebakaran...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 20 -

kebakaran dan telepon dari Security jaga memberitahukan bahwa ada kepulanasap di area Cardeck deretan kendaraan/truk tengah Cardeck;

e. Setelah mengetahui ada kebakaran Saksi langsung melaporkan kepada Mualimjaga, dan laporan diteruskan Mualim jaga kepada Nakhoda, Nakhoda mengambilalih komando, posisi kapal saat itu masih berjalan normal;

f. Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan Mualim III untuk membunyikanalarm kebakaran dan menghubungi Masinis jaga untuk stop mesin induk danmenghidupkan pompa sprinkler, hydrant dan emergency fire pump.

g. Setelah kemudi tidak dapat dikendalikan Saksi turun ke bawah dan bergabungkepada Tim pemadaman membantu memadamkan api disebelah gang waykanan, kemudian pindah ke gang way sebelah kiri tidak lama kemudianterdengar bunyi alarm 7 (tujuh) kali pendek, dan 1 (satu) kali panjang, untukberkumpul di Muster Station;

h. Saksi mendengar Nakhoda memberikan pengarahan kepada penumpang agartetap tenang dan menunggu arahan selanjutnya dari Awak Kapal dan Nakhodamemerintahkan semua ABK untuk menurunkan ILR, Rakit penolong dan tanggadarurat untuk evakuasi penumpang dan Saksi dengan ABK lainnya membagikanJaket penolong kepada penumpang;

i. Setelah semua Awak Kapal dan penumpang naik ke ILR, tidak lama kemudianKT.Citra 59, KT. Rava II dan KT. BSP-01, datang untuk memberikan bantuan,serta membawa penumpang dan Awak Kapal menuju TK. Citra 50002.Selanjutnya Awak Kapal dan penumpang dari TK. Citra 50002 dipindahkan keKM. Kirana I dan dibawa ke Pelabuhan Kumai.

8. Saksi Oiler/Juru Minyak Jaga, Saudara Muhammad Syafii, dalam keadaan sehatjasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah,memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : TemanggungTanggal : 05 November 1990Agama : IslamAlamat : Lingkungan Kliwonan RT.003/RW.003, Desa Manding, Kec.

TemanggungPendidikanUmum : 1) SD, tahun 2003, di Temanggung;

2) SMP, tahun 2006, di Temanggung;3) SMA, tahun 2009, di Temanggung.

Teknis : ATTD, tahun 2011, di Tangerang.

Pengalaman Berlayar :Oiler/ Juru Minyak, KM. Dharma Kencana II, tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas dinas jaga pada pukul 00.00 - 04.00 WIB dan mulai tugas jaga dikamar mesin, lebih kurang pukul 03.10 WIB Saksi melakukan pengisian jurnal dikamar mesin dan melaporkan kepada KKM;

c. Lebih...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 21 -

c. Lebih kurang pukul 03.45 WIB, saat Saksi dalam perjalanan menuju transferBBM mendengar bunyi alarm kebakaran, kemudian Saksi menuju ECR bertemudengan Masinis IV, Nakhoda memerintahkan Masinis IV untuk mematikan mesininduk dan menghidupkan pompa-pompa, pompa yang dihidupkan ada 2 (dua)pompa sprinkler dan pompa GS pump untuk hydrant, sedangkan Masinis IIImenghidupkan emergency fire pump;

d. Saksi diperintah Masinis IV untuk mematikan flap blower yang berada di cardeckdan membantu pemadaman di deck antara, saat itu asap semakin tebal danbelum dapat dipadamkan;

e. Saksi mendengar alarm untuk berkumpul di Muster Station dan menggunakanlife jacket, kemudian diperintahkan oleh Nakhoda membantu evakuasipenumpang, bertugas sesuai sijil kebakaran, selanjutnya Nakhodamemerintahkan untuk Abandon Ship, Saksi membantu melepaskan ILR sebelahkiri, dan membantu mengevakuasi penumpang naik ke ILR;

f. Setelah semua penumpang dan Awak Kapal naik ke ILR kemudian datang KT.Citra 59 untuk membantu evakuasi penumpang, setelah beberapa saat kemudiandipindahkan ke TK. 50002 sambil menunggu KM. Kirana I, setelah KM. Kirana Itiba dilokasi Saksi bersama penumpang dan Awak Kapal lainnya naik ke KM.Kirana I dan dibawa ke Pelabuhan Kumai.

9. Saksi Security Jaga, Saudara Bambang Bintoro, dalam keadaan sehat jasmani danrohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : LumajangTanggal : 7 Agustus 1980Agama : IslamAlamat : Dusun Krajan 3, RT.006/RW.006, Desa Pandanwangi, Kec.

Tempeh, Kab. Lumajang, Jawa TimurPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1993, di Pandanwangi;

2) SMP, tahun 1996, di Tempeh;3) SMA, tahun 1999, di Tempeh.

Pengalaman Bekerja :Security, KM. Dharma Kencana II, tanggal 26 April 2016 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas untuk menjaga keselamatan penumpang dan Awak Kapal,peralatan kapal dan barang-barang penumpang dan melaksanakan ronda kelilingdi kapal pada saat kapal dalam pelayaran, Saksi tugas jaga pada pukul 00.00 –04.00 WIB;

c. Saksi membenarkan adanya kejadian kebakaran pada tanggal 29 Oktober 2017,pukul 03.45 WIB di KM. Dharma Kencana II, dengan menyaksikan sendiri adaasap di ruang Cardeck bagian tengah. Setelah melihat asap Saksi secaralangsung menekan tombol fire alarm yang berada di Cardeck, kemudianmengambil APAR jenis busa dan menyemprotkan ke arah asap dan mendekati

lokasi...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 22 -

lokasi kebakaran, tetapi Saksi tidak mengetahui secara pasti nama truck yangmengeluarkan asap;

d. Saksi melaporkan kejadian kebakaran dari ruang informasi menelepon keanjungan yang menerima Mualim jaga. Saksi langsung diperintahkan oleh Mualimjaga untuk membantu pemadaman di Cardeck, di Cardeck sudah ada Serangsedang memanggil ABK lainnya untuk membantu pemadaman, pompa sprinklersudah jalan semua, lebih kurang 2 (dua) menit kemudian Mualim I datang untukmemimpin Tim pemadam kebakaran dan memerintahkan Saksi untuk naik keruang Ekonomi 2 (dua) untuk menenangkan penumpang agar tidak panik;

e. Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan kepada ABK untuk membantupenumpang untuk Abandon Ship (meninggalkan kapal). Saat penyelamatanSaksi bersama Kadet berada di ILR, setelah KT. Citra 59 tiba kemudiandievakuasi ke KT. Citra 59 karena kelebihan penumpang sebagian dipindahkanke KT. Rava II. Evakuasi selanjutnya dipindahkan ke TK. 50002. Pada tanggal 29Oktober 2017, pukul 12.20 WIB seluruh penumpang dan Awak Kapal dipindahkanke KM. Kirana I untuk dibawa ke Pelabuhan Kumai.

10. Saksi Kepala Cabang PT. Dharma Lautan Utama, Saudara Herman Fajar, dalamkeadaan sehat jasmani dan rohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Rawa BeningTanggal : 02 Mei 1975Agama : IslamAlamat : Perum Lumbung Resident Kav 18 RT.005/RW.002, Kel.

Kalicari, Kec. Pedurungan, SemarangPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1987, di Palembang;

2) SMP, tahun 1990, di Palembang;3) SMA, tahun 1993, di Palembang;4) S1, tahun 1997, di UNAS

Pengalaman Bekerja :1) Kasie SDM dan Umum, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 1999 s/d tahun

2001;2) Plt. Wakaras Sampit, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 2001 s/d tahun 2002;3) Kepala Cabang Sampit, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 2002 s/d tahun

2005;4) Kepala Cabang Balikpapan, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 2005 s/d tahun

2009;5) Kepala Cabang Tanjung Perak Surabaya, PT. Dharma Lautan Utama, tahun

2009 s/d tahun 2010;6) Manajer Cabang Semarang, PT. Dharma Lautan Utama, tahun 2010 s/d

sekarang.

b. Saksi bertugas di Semarang sebagai Kepala Cabang lebih kurang 8 (delapan)tahun sejak tahun 2010;

c. Sebelum...

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 23 -

c. Sebelum kapal sandar, Saksi sudah menyampaikan kepada pihak perusahaansecara lisan dan bukan secara tertulis apabila kapal sandar agar pihak Cabangmenyerahkan fotocopy muatan dan jenis muatan kepada Mualim I;

d. Prosedur pemuatan barang di kapal melalui Expedisi yang resmi dan sudahterdaftar di PT. Dharma Lautan Utama. Secara prosedur untuk pemuatan truk,pihak Expedisi terlebih dahulu membeli tiket melalui Internet denganmencantumkan nomor polisi dan nama Supir truk, kemudian Petugas Expedisiyang ditunjuk langsung ke Pelabuhan setelah mendapatkan kode booking tiket;

e. Dalam pemuatan truk besar di kapal, pihak Expedisi terlebih dahulu membuatSurat Pernyataan dengan mencantumkan nama lengkap pengurus, namapengemudi, jenis muatan dan rinciannya, tetapi jenis muatan berupa paket tidakmencantumkan nama muatan secara detail, dan pihak Expedisi wajibmenyerahkan Cargo Manifest dan melakukan pemeriksaan muatan secaraRandoom/ Visual, dari pihak PT. Dharma Lautan Utama sudah menghimbaukepada seluruh pimpinan Expedisi agar mencantumkan nama barang yangdimuat dan dilarang keras untuk memuat barang-barang berbahaya;

f. Terkait dengan pemuatan di kapal, secara resmi tidak ada SOP dari Perusahaanyang menyatakan Awak Kapal atau Mualim yang menerima muatan untukmengawasi/memeriksa isi muatan, namun secara inisiatif sendiri harusmengawasi secara Visual, karena muatan tidak datang sekaligus;

g. Saksi mengetahui adanya kejadian kebakaran dari laporan Markonis melaluitelepon bahwa di kapal ada asap, setelah Saksi mengetahui kejadian kebakaranSaksi langsung berkoordinasi dengan KM. Kirana I masih milik PT. DharmaLautan Utama untuk memberikan bantuan evakuasi Awak Kapal dan penumpang,kapal-kapal yang memberikan bantuan terbakarnya KM. Dharma Kencana II,kapal Basarnas bernama Sadewa, kapal KPLP KN. 337 dan Kapal tunda dariSurabaya;

h. Saksi mengetahui dari Mualim I bahwa sumber terjadinya kebakaran berasal dariTruk Besar Morosebo E 9665 D, dalam Manifest (daftar muatan) yang dibuat olehagen Ekspedisi Mitra Sejati berupa Petrokum (obat tikus) sebanyak 700 (tujuhratus) paket/ koli, bawang merah 452 (empat ratus lima puluh dua) koli danbarang campuran lainnya;

i. Tanggal 30 Oktober 2017, Saksi berada diposko pencarian (SAR) mendapatlaporan bahwa pada pukul 16.20 WIB, KM. Dharma Ferry II melakukan pencarianke lokasi kejadian, dan pukul 19.00 WIB KRI. Soputan melakukan pencarianterhadap KM. Dharma Kencana II, namun kapal sudah tidak kelihatan. Saksimendapat informasi dari KRI. Soputan menemukan 1 (satu) ILR yang tidakmengembang dan talinya terbakar, pada jarak lebih kurang 2 (dua) mil darilokasi kejadian kebakaran, sehingga dapat disimpulkan KM. Dharma Kencana IItenggelam;

j. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun terdapat kerugianharta benda, berupa kapal dan muatannya terbakar dan tenggelam.

11. Saksi...

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 24 -

11. Saksi Kepala Bidang Lalu Lintas Laut dan Usaha Kepelabuhan, KSOP Kelas I TanjungEmas Semarang, Saudara R. Pradigdo, S.E, dalam keadaan sehat jasmani danrohani, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dibawah sumpah, memberikanketerangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Negara BaliTanggal : 3 April 1964Agama : IslamAlamat : Jl. Kinanti I Dalam RT.9/RW.05 Gisikdrono, SemarangPendidikanUmum : 1) SD, tahun 1976, di Negara Bali;

2) SMP, tahun 1980, di Negara Bali;3) SMA, tahun 1983, di Negara Bali;4) S1 Ekonomi, tahun 1990, di Denpasar Bali

Pengalaman Bekerja :1) Ka Urusan TU, Adpel Lembar, tahun 2000 s/d tahun 2003;2) Kasubag TU, Adpel Lembar, tahun 2003 s/d tahun 2007;3) Kasubag TU, Adpel Jambi, tahun 2007 s/d tahun 2009;4) Kasubag Umum, Adpel Panjang, tahun 2009 s/d tahun 2012;5) Kasubag Umum dan Humas, KSOP Panjang, tahun 2012 s/d tahun 2013;6) Kabag TU, KSOP Banten, tahun 2013 s/d tahun 2016;7) Kabid Lala dan Usaha Kepelabuhanan, KSOP Tanjung Emas Semarang, tahun

2016 s/d sekarang.

b. Saksi sebagai Kabid Lala dan Usaha Kepelabuhanan di KSOP Tanjung EmasSemarang mempunyai tugas sesuai KM Nomor 36 Tahun 2012 sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan melaluipemanduan kapal;

2) Penjaminan keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;3) pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan serta

Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan;4) penyediaan dan pengaturan penggunaan lahan daratan dan perairan

pelabuhan;5) penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur

pelayaran, jaringan jalan, dan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;6) penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan;7) penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah

Lingkungan Kepentingan pelabuhan, dan pengusulan tarif, serta penyediaandan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasayang belum disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan;

8) pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhanuntuk melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan dan penyiapan bahanpenetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasakepelabuhanan;

c. Saksi menyatakan bahwa terkait dengan pemuatan dan keberangkatan KM.Dharma Kencana II sudah sesuai dengan prosedur, pada tanggal 27 Oktober 2017sebelum kapal tiba di Pelabuhan Semarang terlebih dahulu dilakukan rapat olehSeksi Lala dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Tanjung Emas Semarang bersama

pihak...

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 25 -

pihak terkait, direncanakan kapal akan sandar pada tanggal 28 Oktober 2017 danakan berangkat kembali ke Pontianak pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 18.00WIB;

d. Tentang pemuatan KM. Dharma Kencana II, sudah ada pengawasan dari Tim LalaKantor KSOP Tanjung Emas Semarang, hanya mengetahui jumlah muatan danberat kendaraannya saja, namun tentang isi dan jenis muatan belum dilakukanpengecekan secara langsung;

e. Mulai bulan Januari 2018 di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang diterapkanpengawasan isi dan jenis muatan yang berada dalam truk yang dikirim oleh pihakExpedisi atau pihak lain yang akan dimuat di kapal dilakukan pengawasan olehSeksi Lala dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan OtoritasPelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

f. Mekanisme pemuatan barang di atas truk yang masuk ke Pelabuhan sebelumparkir dilapangan Nusantara, di lakukan pengontrolan dari luar oleh Seksi Lala danUsaha Kepelabuhanan dan masuk ke kapal diawasi oleh Bidang KeselamatanBerlayar dan Penjagaan Patroli Perairan.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterimaMahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), sertaketerangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang PemeriksaanLanjutan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 13 dan 14 Februari 2018, di KantorKesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang, sehubungandengan terbakarnya KM. Dharma Kencana II, pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul03.45 WIB, pada posisi 45 Mil Perairan Barat Laut Pulau Karimunjawa, telah sampaipada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasilpemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal,surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. KAPAL.

KM. Dharma Kencana II eks Kanaya Maru adalah kapal motor penyeberangan,konstruksi baja, berukuran GT 4004, dibuat tahun 1992, di Japan, geladak 5(lima), baling-baling 2 (dua), penggerak utama 4 (empat) buah mesin dieselmerk Niigata, 6MMG31EZ, 4 tak kerja tunggal, tenaga efektif 4 x 2100 HP padaputaran 600 Rpm dengan mesin bantu 1 (satu) buah merk Yanmar, 6HAL2-WHT,360 HP, dan 2 (dua) buah merk Yanmar, 6AYL-WST, 2 x 435 HP, ukuran kapalpanjang 82.80 meter, lebar 16.00 meter, dan dalam 5.30 meter.

Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan nomor register07918, nomor IMO 9040467 dengan tanda klas :

Lambung...

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 26 -

Lambung : A 100 P “ FERRY ”Mesin : SM

Kapal telah melaksanakan docking terakhir di Semarang, tanggal 14-08-2017 s/d27-08-2017.

b. SURAT KAPAL.

KM. Dharma Kencana II eks Kanaya Maru memiliki Surat Laut nomorPK.205/1140/SL-PM/DK-16, tanggal 20 September 2016, dikeluarkan oleh KepalaSubdit Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalandan Kepelautan, Surat Ukur International nomor 1479/Ka, tanggal 22 Desember2000, dikeluarkan oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor AdministratorPelabuhan Tanjung Perak - Surabaya, Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpangnomor PK.001/05/20/KSOP.TG.EMAS-2017, dikeluarkan oleh Kabid Status Hukumdan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas ITanjung Emas - Semarang, surat-surat kapal dan sertifikat lainnya lengkap danmasih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Sesuai Daftar Awak Kapal (crew list) berjumlah 47 (empat puluh tujuh) orang,dalam keterangan tersangkut dan para Saksi dalam sidang pemeriksaan lanjutanawak kapal berjumlah 39 (tiga puluh sembilan) orang, 8 (delapan) orang tidakikut berlayar, Susunan Perwira Deck dan Mesin dikeluarkan oleh Nakhoda, sesuaidengan Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum (MSMD) nomorPK.304/5/13/KSOP.Tg.Emas-2017, tanggal 04 September 2017 berlaku sampaidengan 03 Desember 2017, dikeluarkan oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar,Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semaranguntuk daerah pelayaran Lokal, sebagai berikut :

Bagian Dek :Nakhoda : Bambang Tri Wahyudianto ijazah ANT II, tahun 2017;Mualim I : Bowo Sugeng Iriawan ijazah ANT II, tahun 2017;Mualim II : Nurul Huda ijazah ANT III, tahun 2016;Mualim III : Muhammad Imron Rasyidi ijazah ANT III, tahun 2014;Mualim IV : Lutfi Signifiandi H ijazah ANT III, tahun 2016.

Bagian Mesin :KKM : Anton Sujarwo ijazah ATT II, tahun 2015;Masinis II : Dalyana ijasah ATT II, tahun 2015;Masinis III : Ruswaendi ijazah ATT III, tahun 2016;Masinis IV : Rudyana Chika Arinta ijazah ATT III, tahun 2016.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasipermesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan,dokumen kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki Susunan Perwira Deck danMesin telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70Tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga dan Peraturan Pemerintah Nomor 51Tahun 2002 tentang Pelayaran.

2. Tentang...

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 27 -

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun MeteorologiMaritim Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, makamengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadianadalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), StasiunMeteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16 Januari2018, keadaan cuaca pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, padaposisi 45 Mil Perairan Barat Laut Pulau Karimunjawa, adalah sebagai berikut :

Arah dan Kecepatan Angin : Timur Laut - Timur, 2 – 10 knotsArah dan Kecepatan Arus : Timur Laut – Timur, 5 – 25 cm/sCuaca : BerawanJarak Penglihatan (mil) : 8 - 12 MilTinggi Gelombang : Timur - Tenggara Slight

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi di dalam pemeriksaan lanjutanmaupun BAPP keadaan cuaca pada saat kejadian cuaca cerah, laut tenang, anginTimur 5 – 10 knots, jarak pandang baik;, Angin Tiur sei-sepoi, laut beriak kecil,aik (gd), deadaan

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan TersangkutNakhoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tataletak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalahsebagai berikut :a. Keadaan Muatan.

1) Ukuran-ukuran utama sesuai Surat Ukur International (1969) nomor 1479/Ka,dikeluarkan di Surabaya, tanggal 22 Desember 2000, oleh Kepala BidangKelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut :Panjang (L) = 82,80 meterLebar (B) = 16,00 meterTinggi (H) = 5,30 meter.

Lambung Timbul dari Garis Geladak ke Tropikal (T) = 1116 mm =1,116 MTebal Plat Geladak (t) = 12 mm = 0,012 M.KM. Dharma Kencana II tercatat Draft Belakang (db) = 4,15 M

Draft Depan (dd) = 4,15 MDraft rata-rata (dr) = 4,15 M

Draft maksimum = H + t – T = 5,30 + 0,012 – 1,116= 4,196 M

Displacement (D) = L x B x £ max x 0,68 x 1,025= 82,80 x 16,00 x 4,196 x 0,68 x 1,025= 3874,525 Ton

Draft...

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 28 -

Draft Kapal Kosong (Lwt) = 0,30 D= 0,30 x 3874,525 = 1162,357 Ton

Kapasitas Angkut (Dwt) = D – W= 3874,525 – 1162,357 = 2712,168 Ton

Draft rata-rata (dr) = 4,15 MD1 = L x B x dr x 0,68 x 1,025

= 82,80 x 16,00 x 4,15 x 0,68 x 1,025= 3832,050 Ton

Lwt1 = 0,30 x D1

= 0,30 x 3832,050= 11,49,615 Ton

Dwt1 = D1 – Lwt1

= 3832,050 – 1149,615= 2682,435 Ton

Karena Dwt (2712,168 Ton) > Dwt1 (2682,435 Ton) maka muatan tidakmelebihi kapasitas yang diijinkan.

b. Keadaan Stabilitas.

KM. Dharma Kencana II sebelum kejadian kondisi stabilitas positip dan setelahkejadian keadaan kapal tidak dapat dinilai.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan danstabilitas KM. Dharma Kencana II sebelum kejadian dapat diterima dan sesudahkejadian keadaan kapal tidak dapat dinilai.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturanbernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik(good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagaiberikut :

a. Tentang Navigasi.

1) Dalam pelayarannya KM. Dharma Kencana II telah menempuh perjalananselama lebih kurang 8 (delapan) jam 45 (empat puluh lima) menit sebelumkejadian tanpa adanya gangguan dalam bernavigasi;

2) Dalam bernavigasi KM. Dharma Kencana II telah dilengkapi alat-alat bantunavigasi yang memadai atau sesuai dengan persyaratan dan berfungsidengan baik. Dalam bernavigasi telah diawaki oleh Perwira dinas jaga yangmemadai atau sesuai dengan persyaratan.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Tanggal 28 Oktober 2017 pukul 18.00 WIB, KM. Dharma Kencana II bertolakdari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Pelabuhan Pontianak,Kalimantan Barat. Setelah berlayar selama lebih kurang 8 (delapan) jam 45(empat puluh lima) menit, kapal masih dalam keadaan aman, cuaca cerah,angin tenang, ombak tenang 5 – 10 knots angin dari arah timur.

2) Tanggal...

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 29 -

2) Tanggal 29 Oktober 2017 pukul 00.00 WIB pergantian tugas jaga dari MualimII ke Mualim III dan pada pukul 01.58 WIB merubah haluan kapal dari 343°menjadi 351° pada posisi barat Pulau Karimunjawa kapal masih dalamkeadaan normal;

3) Pukul 03.45 WIB Mualim jaga menerima laporan dari security jaga adanyaasap di Cardeck yang berasal dari truk posisi bagian tengah, kemudianmelapor ke tersangkut Nakhoda;

4) Setelah mendapatkan laporan dari Perwira jaga tentang terjadinya kebakarandi Cardeck tersangkut Nakhoda mengambil langkah-langkah diantaranya,memerintahkan Masinis jaga untuk mematikan Mesin induk danmenghidupkan pompa sprinkler, pompa hydrant, serta pompa emergency firepump dan mematikan blower di Cardeck.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dancara berolah gerak tersangkut Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumenkapal, faktor teknis, faktor manusia, dan organisasi, maka penyebab terbakarnya KM.Dharma Kencana II adalah sebagai berikut :

a. Setelah melakukan Pelayaran selama lebih kurang 8 jam 45 menit, pada posisi 45mil barat laut pulau Karimunjawa Jawa Tengah, diketahui adanya asap olehSecurity jaga, saudara Bambang Bintoro berasal dari truk yang berada di tengahcar deck dan langsung berupaya memadamkan dengan APAR jenis busa namuntidak berhasil, selanjutnya menekan tombol alarm kebakaran di car deck danmenelpon ke anjungan untuk melaporkan kejadian ke Perwira jaga;

b. Diketahui asap berasal dari truk Morosebo nomor polisi E 9665D, bermuatanbarang campuran sesuai daftar manifest berupa, bawang merah 452 (empat ratuslima puluh dua) koli, ban baru, Oli dan Petrokum (obat tikus) sebanyak 700 (tujuhratus) koli.

c. Sehubungan dengan lamanya proses pemuatan barang campuran yang berada didalam truk yang terdiri dari Petrokum (obat tikus) sebanyak 700 (tujuh ratus) kolijenis serbuk, bawang merah 452 (empat ratus lima puluh dua) koli mengeluarkangas, sedangkan sistim peranginan di Car deck yang kurang dan terpal truktertutup sebagian, menyebabkan suhu panas yang menimbulkan unsur segitigaApi, sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinyakebakaran berasal dari truk yang memuat Petrokum (obat tikus) jenis serbuk yangmudah terbakar dan bawang merah yang mengeluarkan gas, serta sistim peranginanyang kurang di Car deck, dan terpal truk tertutup sebagian, menyebabkan suhupanas dan menimbulkan unsur segitiga Api, sehingga menyebabkan terjadinyakebakaran.

6. Tentang...

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 30 -

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan(BAPP), dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upayapenyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Bambang TriWahyudianto, yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi, upayapenanggulangan kebakaran telah dilaksanakan secara optimal denganmemberdayakan segala alat-alat pemadam kebakaran yang berada di kapalberupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Pemadam api tetap jenis air,menggunakan hydrant, Slang Kebakaran dan Nozzle, emergency fire pump danmenggunakan sprinkler;

b. Tim Penanggulangan kebakaran dipimpin oleh Mualim I, melaksanakanpemadaman api mulai dari Car deck dengan hydrant, namun hanya berlangsunglebih kurang 10 (sepuluh) menit, karena asap sangat tebal dan udara panassehingga tim penanggulangan pemadam pindah dari Car deck ke geladak antaralebih kurang 15 (lima belas) menit, selanjutnya pindah ke geladak ruanginformasi namun api tidak dapat dipadamkan dan sudah merambat ke buritan.Selanjutnya Mualim I melaporkan ke Nakhoda bahwa api semakin membesardan tidak berhasil di padamkan;

c. Setelah menerima laporan dari Mualim I tersangkut Nakhoda memerintahkanuntuk meninggalkan kapal (abandon Ship), dengan menggunakan 32 (tiga puluhdua) unit ILR, dan seluruh penumpang memakai life jacket, selanjutnya datangbantuan untuk evakuasi penumpang KT. Citra 59, KT. Rava II dan ke KT. BSP01, TK. Citra 50002 dan terakhir dengan KM. Kirana I seluruh pelayarmelanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Kumai;

d. Tersangkut Nakhoda dengan menggunakan KT. Citra 59 menyisir dan mengitarikembali KM. Dharma Kencana II untuk memastikan bahwa seluruh pelayar telahdievakuasi;

e. KM. Kirana I tiba di Pelabuhan Kumai, setelah dilakukan pendataan sebagianpenumpang yang tujuan Kalimantan di sediakan kendaraan Bus untukmelanjutkan perjalanan, dan yang lain ingin kembali ke Jawa disediakantransportasi udara oleh pihak perusahaan;

f. Dalam kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namunterdapat kerugian harta benda berupa KM. Dharma Kencana II besertamuatannya terbakar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatansemua pelayar yang dilakukan oleh tersangkut Nakhoda dapat diterima, namundalam proses penanggulangan pemadaman yang dilakukan oleh tersangkut Nakhodabelum optimal.

7. Tentang...

Page 31: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 31 -

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus terbakarnya KM.Dharma Kencana II, pada tanggal 29 Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, pada posisi 45Mil Barat Laut Pulau Karimunjawa, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahandan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda yang dikuatkan oleh keteranganSaksi Mualim I, dan Saksi Kepala Cabang PT. Dharma Lautan Utama CabangSemarang, bahwa pemuatan barang diatas truk dilaksanakan oleh EkspedisiMuatan Kapal Laut (EMKL), serta berdasarkan bukti Surat pernyataan yangdibuat oleh pihak Ekspedisi/ pengirim barang CV. Mitra Sejati tertanggal 28Oktober 2017 dan berdasarkan manifest yang dibuat oleh Ekspedisi yang samatanggal 28 Oktober 2017, maka yang bertanggung jawab terhadap isi muatandalam truk adalah Ekspedisi;

b. Pengawasan pemuatan di kapal secara randoom dan hanya dilihat dari luarnyasaja, tidak memeriksa muatan dalam truk secara teliti sesuai dengan manifest,ditambah lagi kedatangan muatan tidak dapat diperhitungkan karena ada yangdatang secara mendadak, serta waktu di Pelabuhan sangat singkat;

c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 137 ayat (3) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanahkan “Nakhodatidak bertanggung jawab terhadap keabsahan atau kebenaran materiil dokumenmuatan kapal”.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinyaterbakarnya KM. Dharma Kencana II, dikarenakan bahan muatan yang mudahterbakar sehingga kesalahan dan kelalaian tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab tersangkut Nakhoda.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut dan hal-hal pribadi yangdisampaikan oleh Tersangkut Nakhoda, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal yang meringankan.

1) Belum pernah dihukum;2) Dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit.

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. Putusan...

Page 32: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 32 -

D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang –Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b)Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapaldengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, MahkamahPelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa terbakarnya KM. Dharma Kencana II, pada tanggal 29Oktober 2017, pukul 03.45 WIB, pada posisi 45 Mil Perairan Barat Laut PulauKarimunjawa, berasal dari truk Morosebo nomor polisi E 9665D yang memuatPetrokum (obat tikus) jenis serbuk yang mudah terbakar dan bawang merahyang mengeluarkan gas, serta sistim peranginan yang kurang di Car deck, danterpal truk tertutup sebagian, menyebabkan suhu panas dan menimbulkan unsursegitiga Api, sehingga menyebabkan terjadinya kebakaran, meskipun prosedurpemadaman sudah dilakukan sesuai sijil pemadaman kebakaran, namun belumoptimal.

II. Menyatakan bahwa terbakarnya KM. Dharma Kencana II adalah :

1) Dikarenakan muatan dalam truk yang mudah terbakar, sehingga kesalahandan kelalaian tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab tersangkutNakhoda.

2) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 137 ayat (3) Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanahkan“Nakhoda tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan atau kebenaranmateriil dokumen muatan kapal”;

3) Nakhoda dinilai telah memenuhi kewajibannya sebagai Pelaut yang baik(good seamanship) dan sesuai pasal 342 Kitab Undang-undang HukumDagang (KUHD);

III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Dharma Kencana II, bernama BambangTri Wahyudiono, lahir tanggal 11 Januari 1976, memiliki Sertifikat KeahlianPelaut ANT II, nomor 6200007694N20317, diterbitkan di Jakarta, tanggal 31Januari 2017, dengan Peringatan;

IV. Putusan...

Page 33: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

- 33 -

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan MahkamahPelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut disampaikan kepadaTerhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidangterbuka di Jakarta, pada hari Selasa tanggal 17 April 2018 dengan dihadiri oleh paraAnggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : .................................................. Capt. Karolus Geleuk Sengadji, M.M.

Anggota : .................................................. Capt. Bukhari, S.H., M. Mar.

Anggota : .................................................. Iswandi, ATT-I,. M. Si.

Anggota : .................................................. Ir. Benny Haryono, M. M.

Anggota : .................................................. Muryamtini, S. H.

Sekretaris : .................................................. Rinna Purba, S. H.

Page 34: PUTUSAN NOMOR HK.210/6/IV/MP - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/1b910b5d45d26a...Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor