putusan nomor hk -...

25
PUTUSAN NOMOR HK.2010/12/VI/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. ASIA DUA DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA TIMUR Pada tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, KM. Asia Dua GT. 694, Awak Kapal 16 (enam belas) orang, muatan sembako lebih kurang 700 ton, bertolak dari Pelabuhan Kalimas Surabaya tujuan Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur. Tanggal 07 Desember 2013, KM. Asia Dua memasuki Selat Patar antara pulau Pura dan pulau Kepa lebih kurang 3 mil dari Pelabuhan Kalabahi, kapal terkena pusaran arus kencang yang mengakibatkan kapal miring ke kanan, sehingga air laut masuk melalui buritan kapal dan pukul 02.30 WITA, kapal tenggelam beserta muatannya. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Asia Dua tenggelam beserta muatannya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor KL.205/3/4/DN-14, tanggal 25 Maret 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Asia Dua kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/01/1/KSOP.Kbi-2013, dibuat di Kalabahi, tanggal 08 Desember 2014, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi; 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Kalabahi, tanggal 08 Desember 2014, oleh Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Petugas Status Hukum dan Sertifikasi dan Petugas Lalulintas Angkutan Laut dan ...

Upload: lamliem

Post on 26-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

PUTUSAN NOMOR HK.2010/12/VI/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. ASIA DUA DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA

NUSA TENGGARA TIMUR

Pada tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, KM. Asia Dua GT. 694, Awak Kapal 16 (enam belas) orang, muatan sembako lebih kurang 700 ton, bertolak dari Pelabuhan Kalimas Surabaya tujuan Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur. Tanggal 07 Desember 2013, KM. Asia Dua memasuki Selat Patar antara pulau Pura dan pulau Kepa lebih kurang 3 mil dari Pelabuhan Kalabahi, kapal terkena pusaran arus kencang yang mengakibatkan kapal miring ke kanan, sehingga air laut masuk melalui buritan kapal dan pukul 02.30 WITA, kapal tenggelam beserta muatannya.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa atau luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Asia Dua tenggelam beserta muatannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor

KL.205/3/4/DN-14, tanggal 25 Maret 2014, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Asia Dua kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), nomor KL.205/01/1/KSOP.Kbi-2013, dibuat di Kalabahi, tanggal 08 Desember 2014, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Kalabahi, tanggal 08 Desember 2014, oleh Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Petugas Status Hukum dan Sertifikasi dan Petugas Lalulintas Angkutan Laut

dan ...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

2

dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi, dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi, terhadap :

a. Nakhoda, Marianus Marica; b. Mualim I, Harsono; c. Mualim II, Pieter; d. Juru Mudi, Yohanes Lawe Lein; e. KKM, Roslan Woda; f. Masinis II, Balela Suprianus; g. Masinis III, Moch Yunus; h. Juru Minyak, Yonathan Istomo.

3. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat di Kalabahi, tanggal 10 Desember 2014, oleh Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi, dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor Urut 674, diberikan di Jakarta, tanggal 02 Maret 2004, oleh Direktur Pekapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 1754/Ka, dikeluarkan

di Surabaya, tanggal 14 Agustus 2003, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya;

c. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/58/14/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 20 Agustus 2013, berlaku sampai tanggal 22 Januari 2014, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor

PK.001/131/11/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 20 Agustus 2013, berlaku sampai tanggal 22 Januari 2014, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor

PK.001/131/12/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 20 Agustus 2013, berlaku sampai tanggal 22 Januari 2014, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

f. Sertifikat Garis Muat, nomor 004348, diterbitkan di Jakarta, tanggal

25 Maret 2011, berlaku sampai tanggal 01 Februari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 09760, nomor IMO

8630320, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Maret 2011, berlaku sampai tanggal 01 Februari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat ...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

3

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 09760, nomor IMO 8630320,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Maret 2011, berlaku sampai tanggal 01 Februari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak

(Sementara), nomor PK.404/39/11/SYB.Tpr-2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 10 Oktober 2013, berlaku sampai tanggal 09 Januari 2014, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya ;

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 5323/L/5DPPI/2013, berlaku tanggal

20 Februari 2013 sampai tanggal 19 Februari 2014, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Dan Perangkat Pos dan Informatika;

k. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor

AL.103/630/4/10/13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 07 Oktober 2013, masa berlaku trayek tanggal 27 Oktober 2013 sampai tanggal 26 Januari 2014, oleh Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Manifest Muatan, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 02 Desember 2013,

oleh PT. Pelayaran Sinar Siendra Pratama dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

m. Laporan Dok, nomor 01/LD-I/2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal

04 Februari 2013, oleh Galangan PT. Najatim dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

n. Daftar Awak Kapal (Crew List), dikeluarkan di Surabaya, tanggal

30 November 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

o. Daftar Susunan Perwira Kapal, nomor Pendaftaran 2004 Ka No.3165/L,

dikeluarkan di Surabaya, tanggal 30 November 2013, oleh Nakhoda dan diketahui Petugas Seksi Kepelautan Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi;

p. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor N.1/SPB/69/WKA/2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 03 Desember 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KM. Asia Dua, terdiri dari :

a. ANT V, nomor 6200469143N50306, tahun 2006, atas nama Marianus

Marica; b. ANT V, nomor 6201031313N50504, tahun 2004, atas nama Harsono; c. ANT V, nomor 6200413756N50304, tahun 2004, atas nama Pieter; d. ATT V, nomor 6200469155T50306, tahun 2006, atas nama Roslan Woda;

e. ATT V ...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

4

e. ATT V, nomor 6200469151T50306, tahun 2006, atas nama Balela Suprianus;

f. ATT V, nomor 6200358087T50310, tahun 2010, atas nama Moch Yunus.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal

Nama : Asia Dua Eks Myojin Maru No. 8 Jenis : Kapal Motor/Kapal Barang Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YHOZ Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1986 di Jepang / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 694 / NT 210 Tanda selar : GT. 694 No.1754/Ka Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel NIIGATA, 6 M

26 AGTE, 4 Tak Kerja Tunggal 500 HP pada putaran 340 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 52.22 Meter Lebar : 9.80 Meter Dalam : 4.95 Meter Pemilik : PT. AKITA PUTERA JONATHAN Nakhoda : Marianus Marica Awak Kapal : 16 (enam belas) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, KM. Asia Dua GT 694, muatan sembako lebih kurang 700 ton, Awak Kapal 16 (enam belas) orang, bertolak dari Pelabuhan Kalimas Surabaya menuju Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan rata-rata 8 knots;

b. Dalam pelayarannya dari pelabuhan tolak sampai dengan terjadinya kecelakaan kapal, cuaca dalam keadaan baik dan kapal berlayar dibantu dengan alat bantu navigasi elektronik yang kurang memadai, serta bekerja dengan baik;

c. Setelah menempuh jarak lebih kurang 700 mil, tanggal 07 Desember 2013, pada waktu dini hari dengan Perwira Dinas Jaga di anjungan Mualim II, KM. Asia Dua memasuki Selat Patar dan pukul 02.30 WITA, KM. Asia Dua tenggelam sebagai akibat dari terperangkap arus putar;

d. Akibat dari kecelakaan kapal tersebut, seluruh Awak Kapal berjumlah 16 (enam belas) orang selamat dengan ditolong oleh KM. Trisindra Pratiwi, namun kapal serta muatan tenggelam.

3. Dalam ...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

5

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KM. Asia Dua, pada tanggal 07 Desember 2013, pukul 02.30 WITA, di perairan Selat Patar, antara pulau Pura dan pulau Kepa, Mahkamah Pelayaran menetapkan para Tersangkut dan para Saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut :

1) Nakhoda, Marianus Marica; 2) Mualim II, Pieter.

b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Harsono; 2) KKM, Ruslan Woda; 3) Masinis II, Balela Suprianus; 4) Masinis III, Moch. Yunus; 5) Juru Mudi, Yohannes Lawe Lein; 6) Juru Minyak, Yonathan Istomo; 7) Operator Dinas Luar PT. Sinar Siendra Pratama, H. Andi Anton; 8) Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor

Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Widodo Eko Budi Santoso;

9) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Amirudin;

10) Penandatangan SPB KM. Asia Dua, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Agus Sugiharto

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 1, hari Rabu, tanggal 25 Februari 2015, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 2, hari Kamis, tanggal 26 Maret 2015, di Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Marianus Marica, dalam keadaan sehat, tanpa

didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam persidangan dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Waiwaru, Nusa Tenggara Timur Tanggal : 10 September 1976 Agama : Kristen Katholik Alamat : Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1989, di Waiwaru, NTT;

2) SMP, tahun 1992, di Waipukang, NTT. Teknis : ANT V, tahun 2006, di Jakarta

Pengalaman ...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

6

Pengalaman berlayar : 1) Nakhoda, KM. Trisiendra Pratama, bulan April 2004 s/d Juni 2006; 2) Nakhoda, KM. Trisiendra Pratiwi, bulan Juni 2006 s/d November

2006; 3) Nakhoda, KM. Bintang Samudra, bulan November 2006 s/d

Desember 2006; 4) Mualim I, KM. Bintang Samudra, bulan Desember 2006 s/d

Agustus 2008; 5) Mualim I, KM. Internusa Bahari, bulan September 2009 s/d

Desember 2009; 6) Mualim II, KM. Trisiendra Pratiwi, bulan Desember 2009 s/d

Januari 2010; 7) Nakhoda, KM. Bintang Samudra, bulan Januari 2010 s/d Agustus

2010; 8) Nakhoda, KM. Asia Dua, bulan Agustus 2010 s/d Januari 2014.

b. Tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, KM. Asia Dua, GT 694, muatan sembako lebih kurang 700 ton, Awak Kapal 16 (enam belas) orang, bertolak dari Pelabuhan Kalimas Surabaya menuju Pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur;

c. Muatan dan trek diatur oleh Mualim I kemudian Nakhoda memeriksanya, jumlah air tawar ada 10 ton. Pengaturan muatan dan rencana pelayaran dilaksanakan oleh Mualim I, sedangkan Tersangkut Nakhoda melakukan pemeriksaan sebelum menyetujuinya;

d. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, VHF 2 (dua) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, auto pilot 1 (satu) unit, SSB 1 (satu) unit, dan kapal tidak dilengkapi dengan perangkat EPIRB. Kapal dilengkapi dengan HT, pengeras suara dan TOA tidak ada, sedangkan komunikasi ke kamar mesin melalui telepon, sistem manuver kapal menggunakan angin, pakai tuas gear box pakai kabel ke anjungan, ILR ada 2, tetapi tidak pernah ada latihan life raft;

e. Saat kejadian Tersangkut Nakhoda sedang istirahat, sebelum istirahat Nakhoda serah terima jaga dengan Mualim II dan tidak ada surat perintah yang dibuat oleh Tersangkut Nakhoda. Pukul 02.30 WITA ada teriakan bahwa kapal miring, Tersangkut Nakhoda kemudian naik ke anjungan melalui tangga samping kiri, namun saat itu kapal sudah terlalu miring kekanan dan Tersangkut Nakhoda tidak memperhatikan putaran mesin. Yang berada dianjungan saat itu Mualim I dan Mualim II, menurut laporan Mualim II kejadian ini terjadi karena adanya pusaran arus;

f. Keadaan cuaca pada saat kejadian langit mendung sebagian, angin sepoi-sepoi dari Selatan, arus kuat ke arah Barat Daya, kecepatan kapal 8 knots;

g. Saat ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

7

g. Saat kejadian bagian depan kapal mendongak keatas, kapal miring kekanan dan haluan kapal sempat berputar kekiri sampai 2 (dua) kali putaran sebelum tenggelam. Karena berputarnya haluan terlalu kuat maka upaya menggunakan kemudi tidak berpengaruh sama sekali;

h. Air masuk melalui buritan kanan, melalui pintu samping kanan kesalon kamar mesin, pada saat air masuk, terdengar teriakan dari juru minyak jaga bahwa air masuk kekamar mesin;

i. Lebih kurang 20 menit kemudian mesin mati, Tersangkut Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk mengenakan life jacket, berkumpul disebelah kiri dengan kemiringan 20°-30°, dan memerintahkan lompat kelaut untuk menyelamatkan diri;

j. Setelah bertahan dilaut lebih kurang 1 (satu) jam, sebanyak 10 (sepuluh) orang awak kapal diselamatkan oleh kapal nelayan, sedangkan 6 (enam) orang awak kapal lainnya bertahan diatas life raft dan pada siang harinya baru diselamatkan oleh perahu nelayan;

k. Dari kapal nelayan seluruh awak kapal dipindahkan ke KM. Trisindra yang dikirim oleh pihak keagenan untuk dievakuasi ke Pelabuhan Kalabahi. Sebelum KM. Asia Dua tenggelam, Tersangkut Nakhoda sempat meminta bantuan kepada agen melalui handphone.

2. Tersangkut Mualim II, Pieter, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, hadir dalam persidangan dan memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Mou Nori Flores, Nusa Tenggara Timur

Tanggal : 25 Desember 1958 Agama : Islam Alamat : Dusun Sedeng RT.001/RW.001, Kelurahan Desa Sedeng, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 62193 Pendidikan Umum : SD, tahun 1971, di Flores Teknis : ANT V, tahun 1993, di Semarang Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Samudra Alam, tahun 1983 s/d tahun 1992; 2) Mualim II, KM. Asia Dua, tahun 1993 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, kapal dengan muatan campuran, bertolak dari pelabuhan Kalimas Surabaya menuju Pelabuhan Alor Kalabahi Nusa Tenggara Timur;

c. Saat kapal bertolak keadaan cuaca baik, tidak ada hujan, angin dari

Timur ke Barat, kecepatan kapal antara 8 sampai dengan 9 knot, setelah kapal sampai diantara pulau Pura dan pulau Kepa lebih kurang

3 mil ...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

8

3 mil dari Pelabuhan Kalabahi, kapal terkena pusaran arus kuat, yang mengakibatkan kapal miring ke kanan, haluan kapal berputar kekiri dengan cepat sampai terjadi 2 (dua) kali putaran, sehingga air laut masuk ke kapal melalui buritan kapal. Selanjutnya Nakhoda naik ke anjungan dan mengambil alih komando, karena banyaknya air laut yang masuk ke kapal mengakibatkan kapal bertambah miring dan kemudi tidak dapat berfungsi;

d. Saat kejadian Tersangkut Mualim II sebagai perwira jaga, sedang bertugas jaga di anjungan bersama Mualim I dan Juru Mudi Jaga. Saksi bertugas jaga pada pukul 12.00 – 04.00, yang mengatur waktu dinas jaga adalah Nakhoda. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 1 (satu), GPS 1 (satu) unit, VHF 2 (dua) unit, SSB 1 (satu) unit, kompas 1 (satu) unit, dan auto pilot 1 (satu) unit;

e. Tersangkut Mualim II sebagai perwira jaga yang sedang bertugas

jaga ketika kapal terkena arus yang menyebabkan kapal miring, langsung mengambil alih kemudi dari Juru Mudi, kemudian Mualim I yang saat itu sedang berada di anjungan, memerintahkan cikar kanan untuk mengeyimbangi kapal agar tegak kembali, tetapi karena kapal sudah terlalu miring, sehingga kemudi tidak dapat dikendalikan;

f. Tersangkut Nakhoda mengumpulkan seluruh Awak Kapal dan

memerintahkan memakai baju renang, karena buritan kapal semakin terbenam dan tenggelam ke laut, kemudian Nakhoda memerintahkan semua Awak Kapal melompat ke laut untuk menyelamatkan diri;

g. Tersangkut Mualim II bersama lima orang ABK lainnya naik life raft

sambil menunggu pertolongan dari perahu nelayan, lebih kurang 30 menit kemudian baru ditolong oleh kapal nelayan yang kemudian dipindahkan ke KM. Trisindra Pratiwi kemudian saksi bersama ABK lainnya dievakuasi ke Pelabuhan Kalabahi.

3. Saksi Mualim I, Harsono, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kadelang Tanggal : 30 November 1955 Agama : Islam Alamat : Jl. Sulawesi RT 001 RW 004 Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mulia, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1967, di Alor, Nusa Tenggara Timur; 2) SMP, tahun 1973, di Alor, Nusa Tenggara Timur. Teknis : 1) MPT, tahun 1995, di Semarang; 2) ANT V, tahun 2004, di Surabaya.

Pengalaman ...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

9

Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, Kapal Kayu Nagi Mulia, tahun 1995 s/d tahun 1998; 2) Mualim II, KM. Bintang Jasa 3, tahun 1999 s/d tahun 2000; 3) Mualim I, KM. Asia Dua, tahun 2010 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas mengawasi dalam pemuatan dan mempersiapkan rencana perjalanan kapal di peta;

c. Pada tanggal 03 Desember 2013, pukul 18.00 WIB, KM. Asia Dua, bertolak dari pelabuhan Kalimas Surabaya menuju pelabuhan Kalabahi, Nusa Tenggara Timur, selama pelayaran sampai dengan kejadian keadaan cuaca baik, langit cerah, angin sepoi-sepoi, tidak ada ombak, kecepatan kapal rata-rata 8 knot;

d. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 1 (satu) unit, alat baring phylorus 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, VHF 2 (dua) unit, SSB 1 (satu) unit, kompas magnit 1 (satu) unit, dan gyro compass 1 (satu) unit, yang semuanya dalam keadaan baik;

e. Saat kejadian Saksi sedang duduk-duduk dianjungan sebelah kiri dan tiba-tiba kapal miring kekanan, air masuk dari pintu samping kanan belakang, haluan kapal berputar kekiri dengan cepat, dan begitu kapal miring Saksi membangunkan ABK lainnya. Kemudian Nakhoda naik ke anjungan, memerintahkan awak kapal untuk menggunakan baju renang dan berkumpul di sebalah kiri, lebih kurang 30 menit kemudian Nakhoda memerintahkan lompat ke laut;

f. Kemudian Saksi melihat kapal tenggelam dan mendengar serta merasakan gerakan air putaran arus. Setelah beberapa saat bertahan dilaut Saksi bersama Nakhoda, Juru Mudi, dan operator crane diselamatkan perahu motor nelayan dan selanjutnya dipindahkan ke KM. Trisindra Pratiwi untuk dievakuasi ke Pelabuhan Kalabahi.

4. Saksi KKM, Roslan Woda, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kupang Tanggal : 03 Juli 1972 Agama : Islam Alamat : Namon Ulun, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak,

Atapupu, Nusa Tenggara Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di So’e Nusa Tenggara Timur;

2) SMP, tahun 1986, di So’e Nusa Tenggara Timur; Teknis : ATT V, tahun 2006, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Juru minyak, KM. Trisiendra Pratama, bulan Mei 1993 s/d Juni

2000;

2) Masinis I ...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

10

2) Masinis I, KM. Trisiendra Pratiwi, bulan Januari 2001 s/d Oktober 2001;

3) Masinis I, KM. Trisiendra Pratama, bulan Oktober 2002 s/d Maret 2002;

4) KKM, KM. Putra Sarana, bulan Maret 2002 s/d April 2003; 5) KKM, KM. Trisiendra Pratama, bulan April 2003 s/d Juli 2003; 6) KKM, KM. Bintang Samudra, bulan Juli 2003 s/d Juni 2006; 7) Masinis I, KM. Trisiendra Pratama, bulan Desember 2008 s/d

Maret 2010; 8) KKM, KM. Trisiendra Pratama, bulan Maret 2010 s/d April 2010; 9) Masinis II, KM. Megah Pratama II, bulan April 2010 s/d Mei 2010; 10) KKM, KM. Asia Dua, bulan Mei 2010 s/d kejadian.

b. Saksi menyatakan bahwa pada hari Selasa, tanggal 03 Desember 2013, pukul 20.30 WIB, KM. Asia Dua bertolak dari pelabuhan Kalimas Surabaya menuju pelabuhan Kalabahi Nusa Tenggara Timur, kondisi mesin dalam keadaan baik dan tidak ada masalah;

c. KM. Asia Dua mempunyai 1 (satu) buah mesin induk Nigata 6 M 26

AGTE 500 HP, 1 (satu) buah mesin bantu merek Yanmar 6 CHL-TN 100 HP, dinamo mesin bantu 80 KVA dan dinamo gandeng 60 KVA beserta AE.2 Yanmar 3 TN dinamo 10 KVA;

d. Tanggal 07 Desember 2013, saat kejadian Saksi sedang istirahat

di kamar sehabis jaga pada pukul 20.00 – 24.00. Lebih kurang 2 jam istirahat, Saksi terbangun karena merasakan kapal miring kekanan, kemudian Saksi langsung lompat dan menuju ke buritan untuk melihat situasi keadaan kapal karena buritan sebelah kanan sudah kemasukan air, saat itu Saksi tidak sempat berbuat apa-apa karena panik dan kamar mesin sudah kemasukan air yang mengakibatkan mesin induk dan mesin lampu kapal mati;

e. Semua ABK sebanyak 16 (enam belas) orang selamat ditolong oleh

Perahu Nelayan dan dievakuasi ke pelabuhan Kalabahi dengan menggunakan KM. Trisindra Pratiwi.

5. Saksi Masinis II, Balela Suprianus, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal dan keterangan diambil dari BAPP, adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Paripokot Tanggal : 03 November 1958 Agama : Kristen Katholik Alamat : Rembangan Bakti Gang 9 no.16, Surabaya Pendidikan Umum : STM Teknis : ATT V, tahun 2006, di Jakarta

Pengalaman ...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

11

Pengalaman berlayar : 1) KM. Megah Pratama; 2) KM. Internusa; 3) Masinis II, KM. Asia Dua, tahun 2010 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas menangani masalah permesinan di kapal. Saksi bertugas jaga dengan Saudara Sius jam 16.00 sampai dengan 20.00;

c. Tanggal 03 Desember 2013, lebih kurang pukul 20.00 Saksi berada

di kamar mesin. Komando mesin oleh KKM. Pada saat oleh gerak kapal tidak mengalami masalah dan kondisi mesin baik, cuaca normal;

d. Saat kejadian Saksi sedang tidur di kamar dan mengetahui kejadian

kecelakaan kapal dari teriakan awak kapal yang lain. Kemudian Saksi keluar dari kamar dan berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan life jacket dan lari ke arah buritan kapal sebelah kiri;

e. Saat itu mesin masih dalam keadaan hidup, sebagian buritan kapal

sudah tenggelam dan air masuk ke kamar mesin. Saksi tidak langsung lompat ke laut karena ada teriakan dilarang lompat sebelum mesin mati khawatir terkena baling-baling kapal;

f. Setelah lampu-lampu kapal padam semuanya, Saksi melompat

ke laut. Saksi menggunakan spring bed untuk mengapung di laut dan berenang menuju ke daratan dan menghindari muatan kapal yang hanyut terbawa arus agar tidak membentur badan;

g. Keesokan harinya Saksi ditolong perahu motor yang lewat dan

dijemput KM. Trisindra Pratiwi untuk dibawa ke Pelabuhan Kalabahi.

6. Saksi Masinis III, Moch. Yunus, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal dan keterangan diambil dari BAPP, adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Jember Tanggal : 27 Oktober 1956 Agama : Islam Alamat : Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Pendidikan Umum : STM Teknis : ATT V, tahun 2010, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : Masinis III, KM. Asia Dua.

b. Pada saat kejadian Saksi berada di kamar mesin melakukan tugas jaga, tiba-tiba juru minyak memberitahukan bahwa air sudah masuk ke kamar mesin melalui sebelah kanan dan menyebabkan posisi kapal miring kanan dan menyuruh untuk segera naik ke atas

menyelamatkan ...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

12

menyelamatkan diri. Sebelum meninggalkan kamar mesin, Saksi mengambil drum plastik yang berada di depan pintu kamar mesin guna menyelamatkan diri;

c. Setelah Saksi berada di atas, Saksi mendapat perintah dari Nakhoda

untuk menggunakan life jacket dan melompat ke laut secara bersama-sama;

d. Lebih kurang 1 (satu) jam kemudian, Saksi dan awak kapal lainnya

ditolong oleh perahu nelayan yang melintas. Kemudian Saksi dan awak kapal lainnya dijemput KM. Trisindra Pratiwi menuju Pelabuhan Kalabahi.

7. Saksi Juru Mudi, Yohanes Lawe Lein, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Lewokluwo Tanggal : 06 Mei 1988 Agama : Kristen Katholik Alamat : Desa Kalabahi Tengah, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Flores, NTT;

2) SMP, tahun 2004, di Flores, NTT; 3) SMA, tahun 2007, di Flores, NTT;

Teknis : ANT D, tahun 2012, di Surabaya. Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Megah Pratama II, bulan Juli 2007 s/d Agustus 2010;

2) Juru Mudi, KM. Asia Dua, bulan Agustus 2010 s/d Juli 2011; 3) Juru Mudi, KM. Asia Dua, bulan Desember 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 03 Desember 2013, kapal bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Kalabahi;

c. Saat kejadian Saksi berada di anjungan bersama Mualim II, sebelum bertugas jaga Saksi terima jaga kapal dalam keadaan masih jalan lurus, tiba-tiba kapal terkena pusaran arus, menyebabkan kapal miring kekanan dan haluan kekiri. Atas inisiatif Saksi kemudian Saksi memutar kemudi ke kanan namun tidak berhasil;

d. Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk berkumpul bersama awak kapal yang lain dan menunggu perintah untuk lompat ke laut. Saksi bersama Mualim II, serang, juru minyak I, juru mudi I naik ke life raft;

e. Kemudian ...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

13

e. Kemudian 6 (enam) awak kapal ditolong oleh KM. Trisindra Pratiwi dan di kapal tersebut sudah ada awak kapal yang lain menuju Pelabuhan Kalabahi.

8. Saksi Juru Minyak, Yonathan Istomo, dalam keadaan sehat, hadir dalam

persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pati Tanggal : 23 Maret 1986 Agama : Kristen Protestan Alamat : Desa Tawang Harjo, RT 05 RW 02 Kecamatan

Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1995, di Pati; 2) SMP, tahun 2001, di Pati; 3) SMK, tahun 2004, di Pati. Teknis : ATT D, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Juru Minyak, KM. Nuansa Abadi, tahun 1012 s/d tahun 2013; 2) Juru Minyak, KM. Rajawali, tahun 2013; 3) Juru Minyak, KM. Asia Dua, bulan Juli 2013 s/d kejadian.

b. Pada saat kejadian Saksi berada di kamar mesin, tugas jaga bersama Masinis II, sebelum kejadian Saksi merasakan kapal miring kemudian Saksi naik dengan cara merayap melalui tangga kapal sebelah kiri. Saat meninggalkan kamar mesin, lampu masih menyala dan air masuk melalui dapur. Lebih kurang 10 (sepuluh) menit kemudian mesin dan lampu mati;

c. Kapal terdapat generator 1 (satu) unit, yang cara menghidupkannya

(start) menggunakan angin;

d. Saksi terjun ke laut bersama Masinis II, bosun, Mualim II naik life raft bersama 6 (enam) orang awak kapal lainnya.

9. Saksi Operator Dinas Luar PT. Sinar Siendra Pratama, H. Andi Anton, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Bone Tanggal : 20 September 1955 Agama : Islam Alamat : Jl. Dukuh Bulak Banteng, Suropati I/17 Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1967, di Surabaya; 2) SMP, tahun 1970, di Surabaya.

Pengalaman ...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

14

Pengalaman bekerja : Operator Dinas Luar, PT. Sinar Sindra Pratama, tahun 1991 s/d 2014.

b. Saksi bekerja di PT. Sinar Siendra Pratama sejak tahun 1991, bertugas untuk mengurus dokumen atau surat-surat kapal, sebagai penghubung antara Awak Kapal dengan pihak manajemen keselamatan kapal termasuk wilayah operasional kapal dan mengontrol pemuatan kapal;

c. Tanggal 07 Desember 2013, Saksi mengetahui kejadian tenggelam

KM. Asia Dua dari pemilik (owner) kapal melalui telepon genggam (hand phone), selanjutnya Saksi menanyakan keadaan keselamatan Awak Kapal, namun tidak datang ke tempat kejadian.

10. Saksi Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Widodo Eko Budi Santoso, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Purwokerto Tanggal : 15 Februari 1959 Agama : Islam Alamat : Komp. Delta Sari Regency No.39 Delta Sari Indah-

Waru, Sidoarjo Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1971, di Purwokerto; 2) SMP, tahun 1974, di Purwokerto; 3) SMK, tahun 1977, di Purwokerto; 4) D-III, tahun 1982, di Semarang; 5) S1, tahun 1998, di Banjarmasin; 6) S2, tahun 2010, di Banjarmasin. Teknis : 1) AMK-A, tahun 1982, di Semarang; 2) AMK-B, tahun 1986, di Jakarta; 3) AMK-C, tahun 1991, di Jakarta. Pengalaman bekerja :

1) Masinis IV s/d Masinis II, Kapal Niaga, bulan Februari 1982 s/d September 1987;

2) Staf Ditkapel, bulan Maret 1988 s/d Juli 1992; 3) Staf Bidang Kesyahbandaran, Kantor Adpel Tanjung Priok, bulan

Juli 1992 s/d Oktober 1993; 4) Kasubsi Status Hukum dan Keselamatan Kapal, Kantor Adpel

Banjarmasin, bulan Oktober 1993 s/d November 2001; 5) Kasi Lala dan Kepelabuhanan, Kantor Adpel Banjarmasin, bulan

November 2001 s/d Juli 2003; 6) Kasi Kepelabuhanan, Kantor Adpel Banjarmasin, bulan Juli 2003

s/d Agustus 2004;

7) Kabid ...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

15

7) Kabid Lala dan Kepelabuhanan, Kantor Adpel Banjarmasin, bulan Agustus 2004 s/d Juli 2006;

8) Kabid KLK, Kantor Adpel Bitung, bulan Juli 2006 s/d Oktober 2008; 9) Kabid KLK, Kantor Adpel Banjarmasin, bulan Oktober 2008 s/d

Agustus 2011; 10) Kepala Kantor Adpel Benoa, bulan Agustus 2011 s/d September

2012; 11) Kepala Kantor KSOP Benoa, bulan September 2012 s/d Oktober

2014; 12) Kabid Status Hukum dan Sertifikasi, Kantor Kesyahbandaran

Utama Tanjung Perak Surabaya.

b. Pada waktu tanggal kejadian Saksi masih bertugas sebagai KSOP Pelabuhan Benoa, sehingga secara langsung tidak mngetahui adanya peristiwa kecelakaan yang dialami oleh KM. Asia Dua;

c. Menurut Saksi maksud dari pengertian Daerah Pelayaran Lokal dengan Pelabuhan Pangkal Surabaya adalah bahwa kapal tersebut sesuai dengan persyaratan kelaiklautan yang dimilikinya daerah pelayarannya dibatasi pada jarak tidak boleh lebih dari 500 mil laut dari pelabuhan pangkal Surabaya, karena kalau daerah pelayarannya lebih luas kapal harus dilengkapi dengan perangkat EPIRB.

11. Saksi Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Amirudin, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ujung Pandang Tanggal : 20 Agustus 1966 Agama : Islam Alamat : Jl. Cempaka Putih Timur III No.23 Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1980, di Ujung Pandang; 2) SMP, tahun 1983, di Ujung Pandang; 3) SMA, tahun 1986, di Ujung Pandang; 4) D-III, tahun 1989, di BPLP Makassar; 5) S1, tahun 1992, di PLAP Jakarta; 6) S2, tahun 1998, di Trisakti; Teknis : 1) AMK-C, tahun 1998, di BP3IP Jakarta; 2) ATT-I, tahun 2002, di PLAP Jakarta. Pengalaman bekerja :

1) Dosen, STIP, tahun 1996 s/d 2001; 2) Kepala, KUPP, tahun 2001 s/d 2002; 3) Kepala Subdit KL, Dephub, tahun 2002 s/d 2005; 4) M/I Dephub, tahun 2005 s/d 2007; 5) Kasi Sertifikasi Keselamatan, tahun 2007 s/d 2009;

6) Kabid ...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

16

6) Kabid Syahbandar, Kantor pelabuhan Batam, tahun 2009 s/d 2010;

7) Adpel Samarinda, tahun 2010 s/d 2011; 8) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, KSOP Belawan, tahun 2011

s/d 2014; 9) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran

Utama Tanjung Perak Surabaya, tahun 2014 s/d sekarang.

b. Pada saat kejadian tenggelam KM. Asia Dua, Saksi belum menjabat sebagai Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, dan masih bertugas sebagai Kepala Bidang Keselamatan Berlayar di Kantor KSOP Belawan, Saksi menjabat sebagai Kepala Bidang Keselamatan Berlayar di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang, jadi belum ada informasi yang didapat dari Saksi terkait kasus kecelakaan tenggelamnya KM. Asia Dua;

c. Saksi mempunyai tugas untuk melaksanakan penanganan dalam hal

terjadinya kecelakaan kapal dan penandatangan SPB adalah kewenangan Syahbandar termasuk juga kewenangan Kepala Bidang Keselamatan Berlayar pada saat jam kantor, tetapi diluar jam kantor untuk penandatangan SPB adalah kewenangan Perwira Jaga atas surat penunjukan Syahbandar;

d. Saksi mengharapkan adanya kedisiplinan Nakhoda dan pihak

Perusahaan dalam melaksanakan pengawakan kapal dan semua surat surat/dokumen kapal harus terbaru (up to date).

12. Saksi Penandatangan SPB KM. Asia Dua, Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Agus Sugiharto, dalam keadaan sehat, hadir dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Madiun Tanggal : 16 Agustus 1980 Agama : Islam Alamat : Desa Sogo Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1993, di Cabean; 2) SMP, tahun 1996, di Sawanan; 3) SMA, tahun 1999, di Nglames; 4) D-III, tahun 2002, di AKPELNI Semarang; 5) S1, tahun 2011, di Surabaya; Teknis : ANT III, tahun 2005, di AKPELNI Semarang. Pengalaman bekerja :

1) Serang, KNP. Arda Dedali, tahun 2005; 2) Mualim II, KNP. 326, tahun 2005 s/d 2006; 3) Mualim II, KNP.329, tahun 2006 s/d 2007; 4) Mualim I, KNP.326, tahun 2007 s/d 2008;

5) Staf ...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

17

5) Staf Seksi Tertib Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, tahun 2008 s/d sekarang.

b. Saksi bekerja dibagian Staf Seksi Tertib Berlayar di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya sejak tahun 2008, bertugas membantu Kepala Seksi Tertib Berlayar untuk memeriksa dokumen/surat-surat kapal dan berwenang menandatangani SPB dari yang 500 GT ke bawah sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya;

c. Saksi menyatakan saat menandatangani SPB, Saksi tidak melakukan

pemeriksaan fisik terhadap kapal, Saksi hanya melakukan pengecekan terhadap data/dokumen yang disampaikan oleh pihak perusahaan kepada kantor, dan pada saat kapal berangkat awak kapal lengkap ada diatas kapal, dan kapal tidak over draft.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan ke 1, pada hari Rabu, tanggal 25 Februari 2015 di Kantor Mahkamah Pelayaran, Jakarta, dan sidang pemeriksaan lanjutan ke 2, hari Kamis, 12 Maret 2015 di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, sehubungan dengan tenggelamnya KM. Asia Dua, tanggal 07 Desember 2013, pukul 02.30 WITA, di Perairan Selat Pantar antara pulau Pura dan pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KM. Asia Dua Eks. Myojin Maru No. 8 adalah kapal barang konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran P X L X D = 52,22 X 9,80 X 4,95 (m), GT 694 dan NT 210, dibangun di Jepang, oleh Furumoto Tenko Zosensho Co. Ltd, tahun 1986, jumlah geladak 2 (dua) dan berbaling-baling 1 (satu). Kapal digerakkan oleh mesin penggerak utama merk Niigata, berkekuatan 500 PK, dock terakhir dilakukan pada 08 Januari 2013 sampai dengan 23 Januari 2013, di Surabaya dan berlayar untuk daerah pelayaran lokal dengan Pelabuhan Surabaya sebagai pelabuhan pangkalnya.

b. Surat ...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

18

b. Surat Kapal.

KM. Asia Dua memiliki Sertifikat Keselamatan Kapal Barang, surat laut, Surat Ukur Internasional dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

c. Awak Kapal

Susunan Perwira Bagian Dek Nakhoda : Marianus Marica Sertifikat ANT V, tahun 2006; Mualim I : Harsono Sertifikat ANT V, tahun 2004; Mualim II : Pieter Sertifikat ANT V, tahun 2004. Susunan Perwira Bagian Mesin K K M : Roslan Woda Sertifikat ATT V, tahun 2006; Masinis II : Balela Suprianus Sertifikat ATT V, tahun 2006; Masinis III : Moch. Yunus Sertifikat ATT V, tahun 2010. Berdasarkan ketentuan KM. 70 Tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga, endorsment Sertifikat ANT V Tersangkut Nakhoda tidak sesuai dengan persyaratan ukuran kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Asia Dua pada saat tenggelam di Selat Patar mengenai keadaan kapal dan surat-surat kapalnya dapat diterima, namun mengenai keadaan awak kapalnya kurang dapat diterima.

2. Tentang Cuaca

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 November 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 07 Desember 2013, pukul 02.30 WITA, di Perairan Selat Pantar antara pulau Pura dan pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Cerah - Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara, 3.3 – 4.9/6.9 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur Laut – Timur, 2.3 – 4.8 Cm/det Tinggi Gelombang : Barat Daya, 0.8 M – 1.3/1.4 M Jarak Penglihatan : 4.0 – 6.0 Mil

b. Menurut ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

19

b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Indonesia Jilid III, Bab 2, halaman 126, sebagai berikut : Arus. Walaupun arusnya yang melalui Selat Pantar dengan kekuatan tidak teratur dibandingkan dengan selat-selat di sebelah Baratnya, pada umumnya dapat dikatakan bahwa arus pasutnya mempunyai tabiat harian ganda. Tentang pengaruh musim di laut Banda adalah sebagai berikut : pada musim Barat pengaruhnya kurang, di waktu musim Timur arus ke arah Selatan lebih kuat akan tetapi tidak lebih lama. Kadang-kadang 2 dan 3 piantan setelah perempatan jam yang seharusnya mengalir ke Utara, terdapat Ayer gundah, disebabkan arus yang akan mengalir ke arah Utara dikalahkan oleh arus musim Selatan. Kekuatan arus. Pada waktu musim Barat kekuatan arus yang mengalir ke Utara maupun ke Selatan tidak lebih dari 4 knot. Arus-arus terdapat di musim Timur (6-7 knot malahan kadang-kadang 9 knot) dan selalu mengalir ke Selatan ini dapat diharapkan kira Utara sering-sering tidak ada(ayer gundah). Kira-kira 2 atau 3 piantan sesudah bulan kira purnama atau bulan baru, kekuatan arus Utara yang terkuat adalah tidak lebih dari 3 knot. 2-3 piantan sesudah bulan purnama dan bulan baru, arus ke Selatan 4 knot dan arus. Tirasan arus, terutama terdapat pada waktu adanya arus kuat terutama di sebelah Timur ujung Selatan Pura dan di muka alur masuk teluk Kebola (08°17’ S – 124°24’ T).

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca cerah, mendung sebagian, angin sepoi-sepoi, ombak kurang dari 0,5 meter, arus berputar (ada pusaran arus), dan jarak pandang baik (good visibility);

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan

yang didapat dari BAPP dan keterangan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

Ukuran pada kapal berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 52,22 m x 9,80 m x 4,95 m Lambung bebas tropis (lambung timbul) = 150 mm = 0,15 meter Tebal plat gladak t = 11 mm = 0,011 meter

Sarat ...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

20

Sarat Max = 4,950 0,011+ 4,961 0,150- 4,811 Displacement (D) = 52,22 x 9,80 x 4,811 x 0,70 x 1,025 = 1.766,527 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,3 x D = 529,958 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D – W = 1236,569 Ton

Jumlah muatan sembako = 700 ton Berdasarkan BAPP yang dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalabahi dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 14 Februari 2015, diketahui bahwa pada saat kecelakaan KM. Asia Dua dengan muatan = 700 ton dan tidak melebihi kapasitas angkutnya.

b. Keadaan Stabilitas.

Berdasarkan keterangan yang diambil dari BAPP dan dalam sidang pemeriksaan lanjutan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1) Ketika bertolak dari Surabaya kapal dalam kondisi tegak dan telah

menempuh jarak lebih dari 500 mil laut dengan stabil atau stabilitas positif, tetapi ketika kapal terperangkap pada arus putar yang kuat, haluan kapal terputar kekiri, kapal miring kekanan, bagian haluan mendongak dan bagian buritan membenam sehingga pintu kapal berada dibawah permukaan air laut dan air laut masuk ke kamar mesin;

2) Sebagai akibat dari air laut yang masuk kekamar mesin, kapal kehilangan daya apung cadangan (permibilitas) dan terjadi perubahan stabilitas kapal menjadi negatif yang mengakibatkan kapal tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dapat diterima, sedangkan keadaan stabilitas KM. Asia Dua sebelum kejadian dapat diterima dan sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang ...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

21

a. Tentang Navigasi. 1) KM. Asia Dua berlayar dengan dilengkapi alat bantu navigasi radar

transponder, GPS, VHF, SSB, kompas, dan auto pilot, yang dinilai cukup memadai untuk bernavigasi pada daerah pelayaran lokal sesuai dengan kewenangan daerah pelayaran yang ditunjuk dalam sertifikat keselamatan;

2) Pada kenyataannya KM. Asia Dua berlayar mencapai jarak lebih

kurang 700 mil pada saat kejadian, yang berarti melebihi jarak maksimal yang ditentukan yaitu 500 mil dari Pelabuhan Surabaya sebagai pelabuhan pangkal, dengan demikian alat bantu navigasi yang tersedia diatas kapal menjadi kurang memadai karena tidak ada perangkat EPIRB dan juga diatas kapal tidak tersedia buku Kepanduan Bahari yang dapat digunakan untuk memprediksi faktor alam yang mengancam keselamatan kapal.

b. Tentang Olah Gerak.

Dalam kondisi gaya masa pusaran air laut lebih besar dari berat masa kapal, maka gaya yang ditimbulkan dari upaya olah gerak kapal tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga kapal susah untuk dikendalikan dan upaya olah gerak tidak dapat dinilai.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda KM. Asia Dua kurang dapat diterima dan cara berolah gerak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya KM. Asia Dua, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut :

a. Dengan kompetensi ijasah ANT-V yang dimiliki, Tersangkut Nakhoda mempunyai keterbatasan pengetahuan kenautikaan, sehingga Tersangkut Nakhoda mengetahui cara mempersiapkan rencana pelayaran dan berdampak dalam pelayarannya Tersangkut Nakhoda tidak dapat memprediksi adanya bahaya-bahaya yang datang dari faktor luar kapal, seperti adanya arus putar yang berbahaya;

b. Secara administratif KM. Asia Dua telah berlayar melebihi jarak maksimum yang diijinkan sesuai kewenangan daerah pelayarannya, sehingga secara teknis alat bantu navigasi yang tersedia diatas kapal kurang memenuhi persyaratan yang diwajibkannya;

c. Penyebab utama tenggelamnya KM. Asia Dua, dikarenakan kapal terjebak pada arus putar dengan kondisi gaya masa arus lebih besar dari berat masa kapal, sehingga upaya olah gerak yang dilakukan

tidak ...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

22

tidak berpengaruh terhadap gerakan kapal yang haluannya berputar kekiri, kapal miring kanan, bagian haluan terangkat dan bagian buritan terbenam, pintu kedap air pada bagian buritan tidak tertutup dan air laut masuk kedalam kapal, daya apung cadangan menjadi kecil, dan ketika kapal terus berputar kekiri sambil miring kanan, kapal kehilangan moment olengan dan terus tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab tenggelamnya KM. Asia Dua adalah merupakan faktor gabungan antara faktor manusia (terbatasnya pengetahuan Tersangkut Nakhoda), faktor organisasi (lemahnya sistem pengawasan keselamatan kapal), dan faktor alam yang tidak bisa dilawan (arus putar).

6. Tentang Upaya Penyelamatan

Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Pada saat kejadian dengan kondisi kapal miring kanan dan haluan berputar ke kiri, situasi menjadi panik, sehingga selain secara fisik alat-alat keselamatan tidak dapat difungsikan, maka koordinasi penyelamatan tidak dapat dilakukan secara normal;

b. Dalam situasi kritis Tersangkut Nakhoda masih sempat memerintahkan kepada Anak Buah Kapal untuk memakai baju renang dan memberi komando untuk meninggalkan kapal dalam rangka penyelamatan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya KM. Asia Dua, pada tanggal 07 Desember 2013, pukul 02.30 WITA, di perairan Selat Patar antara pulau Pura dan pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Dari hasil pemeriksaan sertifikat kompetensi yang dimiliki Tersangkut Nakhoda dan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut Nakhoda dan para Saksi, maka pengetahuan Tersangkut Nakhoda dinilai kurang mampu untuk melayarkan kapal dengan daerah pelayaran yang melebihi batas kewenangannya, maupun menakhodai kapal yang ukurannya melebihi batas kewenangannya, sehingga Tersangkut Nakhoda dinilai kurang cakap dalam melayarkan KM. Asia Dua;

b. Dari ...

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

23

b. Dari hasil pemeriksaan secara administratif terdapat adanya kelemahan pihak pengawas keselamatan pelayaran, sehingga terjadi kesalahan penempatan Tersangkut Nakhoda diatas KM. Asia Dua yang melebihi kewenangannya;

c. Dari hasil keseluruhan dari pemeriksaan para Tersangkut dan para Saksi fakta, maka penyebab tenggelamnya KM. Asia Dua merupakan bagian dari faktor alam (force majoure).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa berdasarkan analisa penyebab terjadinya kecelakaan kapal, maka kesalahan dan kelalaian terletak pada : 1. Kesalahan Tersangkut Nakhoda yang belum melaksanakan kebiasaan

pelaut yang baik dan dinilai telah lalai memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

2. Lemahnya sistem pengawasan keselamatan pelayaran dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya dalam memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) bagi KM. Asia Dua;

3. Karena faktor alam (force majoure).

8. Tentang Hal – Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan

Berdasarkan proses persidangan terhadap para Tersangkut dan hal-hal

pribadi yang disampaikan para Tersangkut, maka dipandang perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal – hal yang meringankan.

1) Para Tersangkut berlaku sopan dan tidak berbelit-belit;

2) Para Tersangkut belum pernah dihukum karena kesalahannya dalam menjalankan profesinya sebagai Nakhoda dan Mualim;

3) Para Tersangkut merupakan tulang punggung dalam keluarga. b. Hal – hal yang memberatkan.

Tidak ada.

D. PUTUSAN ...

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

24

D. PUTUSAN

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM. Asia Dua, tanggal 07 Desember 2013, pukul 02.30 WITA, di Perairan Selat Patar antara pulau Pura dan pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur, disebabkan karena : 1. Kesalahan Tersangkut Nakhoda yang belum melaksanakan kebiasaan

pelaut yang baik dan dinilai telah lalai memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

2. Lemahnya sistem pengawasan keselamatan pelayaran dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya dalam memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) bagi KM. Asia Dua;

3. Karena faktor alam (force majoure).

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Asia Dua, bernama Marianus Marica, memiliki sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, nomor 6200469143N50306, tanggal 01 Agustus 2006, dengan mencabut sementara Setifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

III.Membebaskan Tersangkut Mualim II KM. Asia Dua, bernama Pieter, memiliki sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, nomor 6200413756N50304, tanggal 08 November 2004 karena bukan merupakan kesalahannya.

IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian ...

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/42924f4a53... · DI PERAIRAN SELAT PATAR ANTARA PULAU PURA DAN PULAU KEPA NUSA TENGGARA

25

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 09 Juni 2015, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : ………………………………. Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar. Anggota : ………………………………. Capt. Supardi, M. M., M. Mar. Anggota : ………………………………. Iswandi, M. Si. Anggota : ………………………………. Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota : ………………………………. Asril Pasaribu, S. H. Sekretaris : ………………………………. Rinna Purba, S. H.