pbl ikm varicella

67
Kelompok 8 Annurianisa Luhur Pekerti (2010730013) Jayyidah Afifah (2010730055) Noerlailatul Fitrah (2010730080) Briliant Ibnu Sina (2010730018) Fahmi Rilo Pambudi (2010730034) Andi M. Iqbal (2010730010) Gandhis Apri Widhayanti (2010730043) Nudiya Aimah (2010730081) Dessy Purnamasari (2010730042) Litani Alamudi (2005730039)

Upload: gandhis-apri-widhayanti

Post on 25-Jul-2015

380 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBL IKM Varicella

Kelompok 8Annurianisa Luhur Pekerti (2010730013)

Jayyidah Afifah (2010730055)Noerlailatul Fitrah (2010730080)Briliant Ibnu Sina (2010730018)

Fahmi Rilo Pambudi (2010730034)Andi M. Iqbal (2010730010)

Gandhis Apri Widhayanti (2010730043)Nudiya Aimah (2010730081)

Dessy Purnamasari (2010730042)Litani Alamudi (2005730039)

Page 2: PBL IKM Varicella

Skenario 3 Varicella = Cacar air

Laras yang manis berusia 3 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas Kemuning dengan demam dan terdapat ruam makulovesikulor yang gatal pada muka, tungkai dan tubuhnya. Ibu mengatakan bahwa 3 hari yang lalu mereka baru kembali dari Ibukota Kabupaten. Dalam perjalanan pulang Laras sudah mulai demam. Keesokan harinya muncul ruam merah pada tangan, muka yang menjalar keseluruh tubuhnya. Dokter Puskesmas mendiagnosis Laras menderita Varicella atau cacar air, yang sebelumnya kasus serupa tidak ada. Memang Laras belum menderita varicella dan belum pernah mendapatkan vaksinasi varicella.

Pada kunjungan rumah, Petugas Puskesmas menemukan Adit, kakak Laras yang berusia 5 tahun serta ayah Laras juga tengah menderita demam. Bahkan ayah merasa sakit di daerah dada sebelah kanan yang menjalar dari bagian sisi kanan atas ke arah medial bawah. Dokter mendiagnosis Adit mungkin tertular Varicell, sedangkan ayah menderita Herpes Zoster. Di rumah-rumah lain yang terletak bersebelahan dengan runah Laras juga ditemukan anak-anak dengan gejala sama.

Keluarga Laras tinggal di desa Mulia, salah satu desa dari 5 desa yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Kemuning. Desa Mulia berpenduduk sangat padat karena terletakk di dekat pabrik pengolahan rotan. Jumlah penduduk 535 orang. Rumah-rumah di desa Mulia rata-rata berukuran 4x6 meter, dengan penghuni minimal 8 orang, yang terdiri dari ibu, bapak, anak-anak dan anggota keluarga yang lain

Page 3: PBL IKM Varicella

Kata Kunci:

1.Laras 3 tahun, 3 hari yang lalu naru pulamg dari Ibukota kabupaten2.Demam, ruam makulovasikuler yang gatal pada mukam tungkai dan tubuhnya.3.Belum pernah menderita varicella dan ayah menderita Herpes Zoster4.Ditemukan gejala yang sama di lingkungan sekitar5.Lingkungan tempat tinggal yang padat dan dekat pabrik pengolahan rotan6.Luas rumah dan jumlah penghuni tidak seimbang7.Jumlah penduduk 535 orang8.Pukesmas Kemuning memiliki wilayah kerja mencakup 5 desa

Page 4: PBL IKM Varicella

Pertanyaan

1.Termasuk KLB atau wabahkah dari skenario ini(Definisi, Klasifikasi, Perbedaan) serta menghitung attack rate. Case dan fatality case!2.Jelaskan aspek klinis dari Varicella dan Herpe Zoster3.Bagaimana cara melakukan penyelidikan wabah dan upaya penanggulangan wabah pada skenario?4.Apa rencana kerja pemerintah untuk desa tersebut untuk menanggulangi wabah tersebut?5.Bagaimana memonitoring dan evaluasi program kerja?6.Bagaimana cara menggerakan potensi masyarakat untuk revitalisasi posyandu dalam mencapai kecamatan sehat?7.Bagaimana alur pelaporan wabah?8.Bagaimana rencana kerja puskesmas dan melibatkan lintas sektoral masyarakat?

Page 5: PBL IKM Varicella

1.Termasuk KLB atau wabahkah dari skenario ini(Definisi, Klasifikasi, Perbedaan) serta menghitung attack rate. Case dan fatality case!

Page 6: PBL IKM Varicella

Bentuk-Bentuk Wabah

Page 7: PBL IKM Varicella

Wabah(menurut sifatnya)

Wabah(menurut sifatnya)

Common Source

Epidemic

Common Source

Epidemic

Propagated Source

Epidemic

Propagated Source

Epidemic

•Ditularkan oleh perantara (makanan)•Korban yang terjadi banyak

mencapai puncak menurun cepat

•Masa inkubasi pendek•Timbulnya penyakit cepat

•Penyakit lenyap dalam wakt singkat•Episode penyakit merupakan

peristiwa tunggal•Misalnya : keracunan makanan

•Ditularkan oleh perantara (makanan)•Korban yang terjadi banyak

mencapai puncak menurun cepat

•Masa inkubasi pendek•Timbulnya penyakit cepat

•Penyakit lenyap dalam wakt singkat•Episode penyakit merupakan

peristiwa tunggal•Misalnya : keracunan makanan

•Ditularkan oleh manusia/hewan reservoir melalui kontak langsung/tidak

langsung•Masa inkubasi panjang•Timbulnya gejala pelahan

•Peningkatan kasus penyakit lambat•Penyakit lenyap dalam waktu yang

lama•Episode penyakit bersifat majemuk•Misalnya : wabah penyakit menular

•Ditularkan oleh manusia/hewan reservoir melalui kontak langsung/tidak

langsung•Masa inkubasi panjang•Timbulnya gejala pelahan

•Peningkatan kasus penyakit lambat•Penyakit lenyap dalam waktu yang

lama•Episode penyakit bersifat majemuk•Misalnya : wabah penyakit menular

Page 8: PBL IKM Varicella

WABAH SEMU

Adalah suatu kondisi di mana jumlah penderitanya meningkat secara nyata, melebihi

keadaan lazim, sehingga seolah-olah ada wabah, namun

kondisi tersebut sebenarnya bukan wabah, karena peningkatan kasus disebabkan oleh

adanya fasilitas baru untuk mendiagnosis penyakit tsb

(alat diagnosis atau adanya dokter spesialis baru)

Page 9: PBL IKM Varicella

PENYAKIT MENULAR

SYARAT PENYAKIT MENULAR :

1. Ada agen penyakit2. Ada pejamu yang rentan3. Ada hewan reservoir4. Ada cara penularan penyakit kepada

pejamu yang baru

Page 10: PBL IKM Varicella

PENYAKIT MENULAR

• Penyakit karantina ( Peny. Wabah Penting ) :– Kholera– Pes– Difteri

• Penyakit potensial wabah yang menjalar cepat / mortalitas tinggi– DBD - Rabies– Diare - Poliomyelitis– Campak - Tetanus

Neonatorum– Pertusis

Page 11: PBL IKM Varicella

PENYAKIT MENULAR

• Penyakit potensial wabah lainnya– Malaria - Anthrax– Frambusia - Influenza– Hepatitis - Meningitis– Typhus abdominalis - Tetanus

• Penyakit yang tidak potensial wabah – TB Paru - Cacingan– PMS - Filariasis– Lepra

Page 12: PBL IKM Varicella

PENYAKIT INFEKSI

adalah penyakit pada manusia atau hewan yang timbul akibat suatu

INFEKSI↓

adalah masuk dan berkembangnya atau bertambah banyaknya suatu agen infeksi di

dalam tubuh hewan atau manusia

Page 13: PBL IKM Varicella

Penetapan wabah

1. Kesakitan / kematian meningkat > 3X selama > 3 kurun waktu berturut-turut.

2. Insiden meningkat > 2X dibandingkan rerata sebulan sebelumnya.

3. Rerata bulanan penderita baru meningkat > 2X dibandingkan rerata tahun sebelumnya.

4. CFR dalam 1 bulan meningkat 2X dibandingkan CRF tahun sebelumnya.

5. Terdapat > 1 penderita/kematian di daerah yang telah bebas selama 4 minggu berturut-turut.

6. Kesakitan/kematian karena keracunan7. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit

menular yang sebelumnya tidak ada

Page 14: PBL IKM Varicella

Perbedaan wabah dengan KLB

Wabah KLB

•Hanya untuk penyakit menular

•Ditetapkan oleh Menkes Dirjen P2PL

•Hanya untuk penyakit menular

•Ditetapkan oleh Menkes Dirjen P2PL

•Penyakit unutk menular

•Kejadian bencana lam yang disertai wabah

•Ditetapkan oleh Kepala Daerah setempat

•Penyakit unutk menular

•Kejadian bencana lam yang disertai wabah

•Ditetapkan oleh Kepala Daerah setempat

Page 15: PBL IKM Varicella

ISTILAH DALAM WABAH

Bila tingkat penyakit dibagi dalam :

A = tanpa gejalaB = penyakit ringanC = penyakit sedangD = penyakit beratE = mati

Page 16: PBL IKM Varicella

PATOGENITAS

Jumlah KasusPATOGENITAS = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

Jumlah yang terinfeksi

B + C + D + EPATOGENITAS = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

A + B + C + D + E

Page 17: PBL IKM Varicella

VIRULENSI

Jumlah Kasus Berat + FatalVIRULENSI = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

Jumlah semua kasus

D + EVIRULENSI = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

B + C + D + E

Page 18: PBL IKM Varicella

CASE FATALITY RATE = CFR

Jumlah Kasus FatalCFR = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

Jumlah Semua Kasus

E CFR = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─

B + C + D + E

Attack rate=insidence rate= jumlah kasus baru jumlah populasi yang beresiko

Page 19: PBL IKM Varicella

Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu / sekelompok masyarakat tertentu.

(Mac Mahon and Pugh, 1970; Last, 1983, Benenson, 1990),

- Peningkatan frekuensi penderita penyakit, pada populasi ertentu, pada tempat dan musim atau tahun yang sama

(Last, 1983)

↓SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD)

KLB

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Page 20: PBL IKM Varicella

SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) KLBmerupakan kewaspadaan terhadap penyakit yang berpotensi

KLB serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans epidemiologi untuk

meningkatkan kesiap-siagaan dan upaya penanggulangam yang cepat dan tepat

Inti SKD adalah surveilansKegiatan ini mencakup :Pengumpulan data, pengolahan, Analisa data dan penyebarluasan informasi

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Page 21: PBL IKM Varicella

KEJADIAN LUAR BIASA = KLB

= WABAHWABAH hanya untuk penyakit menular, ditetap kan oleh Menteri Kesehatan cq. Dirjen P2PLWabah harus mencakup:- Jumlah kasus yang besar - Daerah yang luas- Waktu yang lebih lama- Dampak yang timbulkan lebih berat

KLB bisa juga untuk :Penyakit tidak menularKejadian bencana alam yang disertai wabah

Page 22: PBL IKM Varicella

Kriteria Kejadian Luar Biasa (Keputusan Dirjen PPM No 451/91) tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan

Kejadian Luar Biasa

Tergolong kejadian luar biasa, jika ada unsur :•Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.•Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).•Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).•Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya

Page 23: PBL IKM Varicella

PENETAPAN KLB

1. Dilakukan dengan membandingkan insidensi penyakit yang tengah berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), pada populasi yang dianggap beresiko, pada tempat dan waktu tertentu.2. Dengan Pola Maxiumum dan Minimum 5 tahunan atau 3 tahunan.3. Membandinggkan frekuensi penyakit pada tahun yang sama bulan berbeda atau bulan yang sama tahun berbeda

Page 24: PBL IKM Varicella

PETUNJUK PENETAPAN KLB: 1. Angka kesakitan/kematian suatu penyakit menular di suatu

Kecamatan menunjukkan kenaikan 3 kali atau lebih selama tiga minggu berturut-turut atau lebih.

2. Jumlah penderita baru dalam satu bulan dari suatu penyakit menular di suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih, bila dibandingkan dengan angka rata-rata sebulan dalam setahun sebelumnya dari penyakit menular yang sama di kecamatan tersebut itu.

3. Angka rata-rata bulanan selama satu tahun dari penderita-penderita baru dari suatu penyakit menular di suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih, bila dibandingkan dengan angka rata-rata bulanan dalam tahun sebelumnya dari penyakit yang sama di Kecamatan yang sama pula.

Page 25: PBL IKM Varicella

PETUNJUK PENETAPAN KLB (2):

4. Case Fatality rate suatu penyakit menular tertentu dalam satu bulan di sutu Kecamatan, menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih, bila dibandingkan CFR penyakit yang sama dalam bulan yang lalu di Kecamatan tersebut.

5. Proporsional rate penderita baru dari suatu penyakit menular dalam waktu satu bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit menular yang sama selama periode waktu yang sama dari tahun yang lalu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih

Page 26: PBL IKM Varicella

6. Khusus untuk penyakit-penyakit Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS :• Setiap peningkatan jumlah penderita-penderita penyakit tersebut di atas, di suatu daerah endemis yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas•Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.

7. Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yang timbul di suatu kelompok masyarakat.

8. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang sebelumnya tidak ada/dikenal

PETUNJUK PENETAPAN KLB (3):

Page 27: PBL IKM Varicella

PENTING DIINGAT :1.KLB Tersembunyi, sering terjadi pada penyakit yang belum dikenal atau penyakit yang tidak mendapat perhatian karena dampaknya belum diketahui .

2. KLB Palsu (pseudo-epidemic), terjadi oleh karena : - Perubahan cara mendiagnosis penyakit, - Perubahan perhatian terhadap penyakit tersebut, atau perubahan organisasi pelayanan kesehatan,- Perhatian yang berlebihan

Page 28: PBL IKM Varicella

TUJUAN PENYELIDIKAN KLBTujuan Umum :• Mencegah meluasnya (penanggulangan). • Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian).

Tujuan khusus :• Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab penyakit .• Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB,• Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan• Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB • Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi KLB (CDC, 1981; Bres, 1986)

Page 29: PBL IKM Varicella

NO LANGKAH-LANGKAH PENYIDIKAN KLB

1 Persiapan penelitian lapangan.

2 Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.

3 Memastikan Diagnosis Etiologis

4 Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan

5 Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.

6 Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera(jika diperlukan)

7 Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran

8 Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB

9 Merencanakan penelitian lain yang sistimatis

10 Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.

11 Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengankomplikasi.

12 Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatansetempat dan kepada sistim pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.

Page 30: PBL IKM Varicella

LAPORAN PENYELIDIKAN KLB

• Pendahuluan

menggambarkan peristiwa dan keadaan yang menyebabkan dimulainya penyelidikan

• Latar Belakang

menguraikan secara singkat keadaan yang melatar- belakangi masalah (segi geografis, politis, ekonomi)

• Uraian tentang upaya yang dilakukan

Hipotesis yang hendak diuji, metode, sumber informasi, cara penemuan kasus, pemastian diagnosis, penggunaan kelompok kontrol, besar dan cara pengambilan sampel

Page 31: PBL IKM Varicella

LAPORAN PENYELIDIKAN KLB

• Hasil penelitian

Tabulasi kasus menurut O-T-W, kurva epidemik, spot map, hasil laboratorium

• Analisis data dan kesimpulan meneria atau menolak hipotesis

• Tindakan penanggulangan

• Uraian tentang dampak penting yang terjadi

• Saran di masa depan perbaikan sistem surveilans dan penanggulangan di masa depan

Page 32: PBL IKM Varicella

2. Jelaskan aspek klinis dari Varicella

Page 33: PBL IKM Varicella

VARICELLAPenyakit ini di masyarakat dikenal dengan sebutan Cacar Air. Varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama terjadi pada anak-anak. Penyakit ini harus dibedakan dengan penyakit Cacar (Variola) yang memiliki angka kematian cukup tinggi. Secara klinis penyakit ini ditandai dengan adanya erupsi vesikuler pada kulit atau selaput lendir. Walaupun manifestasinya ringan, tapi pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna, penyakit ini dapat menjadi berbahaya.

Sifat-sifat virus penyebab Varicella Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex. Virus ini dapat berbiak dalam bahan jaringan embrional manusia. Virus yang infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang sakit. Virus ini tidak berbiak dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam vesikel penderita, virus ini juga dapat ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur dengan tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus.Gambaran klinis Masa inkubasi Varicella biasanya 14 s/d 21 hari. Perasaan tidak enak badan dan demam adalah gejala-gejala paling dini, dan segera diikuti oleh ruam, yang mula-mula pada badan, dan kemudian pada wajah, anggota badan, dan selaput lendir pipi dan faring. Sampai 3-4 hari setelah gejala-gejala tersebut, komplikasi jarang terjadi. Angka kematian jauh kurang dari 1% pada kasus tanpa komplikasi. Pada Varicella neonatal (karena kontak bayi dengan ibu pada saat kelahiran) angka kematian dapat mencapai 20%. Anak-anak dengan penyakit defisiensi kekebalan tubuh, atau yang memperoleh obat imunosupresor, atau obat sitotoksik mempunyai resiko tinggi terkena Varicella berat dan kadang fatal.

Page 34: PBL IKM Varicella

Kekebalan Infeksi Varicella akan meninggalkan kekebalan seumur hidup terhadap infeksi Varicella berikutnya.Pencegahan Pencegahan terutama dianjurkan pada anak-anak dengan imunodefisiensi atau imunosupresi, menggunakan Imunoglobulin G dengan titer antibodi spesifik yang tinggi pada plasma yang dikumpulkan dari penderita konvalesen (penyembuhan) penyakit Herpes Zoster (GIVZ). GIVZ tidak mempunyai nilai terapi jika diberikan setelah penyakit Varicella mulai timbul.Epidemiologi Varicella dengan mudah menyebar melalui droplet serta kontak dengan kulit. Varicella sering merupakan penyakit epidemik pada anak-anak, dengan insidens tertinggi pada anak usia 2-6 tahun, walaupun bisa juga ditemukan penderita dewasa.Terapi Terapi yang biasanya dilakukan adalah terapi suportif untuk peningkatan kondisi sistem kekebalan tubuh dan terapi untuk mencegah infeksi sekunder (infeksi penyakit lain yang menyusul infeksi oleh suatu penyakit) akibat lesi/luka dari vesikel-vesikel yang timbul.Pengawasan Karena sifat Varicella yang sangat mudah menular, maka perlu dilakukan usaha untuk mencegah kontak dengan penderita Varicella. Vaksin Varicella hidup yang dilemahkan sudah berhasil dikembangkan dan dicobakan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena menderita penekanan sistem imun ataupun yang telah kontak dengan Varicella. Vaksin terutama bermanfaat dalam mencegah penyebaran Varicella pada anak- anak dengan resiko tinggi untuk tertular. Sejumlah masalah dapat pula timbul dengan penggunaan vaksin ini bagi manusia sehat. Kepekaan yang meningkat akibat kekebalan singkat oleh karena vaksin ini, pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit menjadi lebih berat. Vaksin yang digunakan harus dapat memberikan kekebalan yang sesuai dengan kekebalan alamiah tubuh.

Page 35: PBL IKM Varicella

3. Bagaimana cara melakukan penyelidikan wabah dan upaya penanggulangan wabah pada skenario?

Page 36: PBL IKM Varicella

KERANGKA PENYELIDIKAN KERANGKA PENYELIDIKAN WABAH WABAH

1. Menegakkan diagnosis dan mengidentifikasi penyebab penyakit klinis dan laboratoris

2. Memastikan bahwa terjadi KLB / wabah3. Menggambarkan kasus-kasus dalam KLB /

wabah menurut variabel O-T-W (dengan spot map, kurva) Penelitian deskriptif

4. Identifikasi sumber penyebab penyakit, cara penularan dan populasi berisiko rumuskan hipotesis

5. Buktikan kebenaran hipotesis Penelitian analitik

6. Susun laporan : penyebab, upaya pembe-rantasan yang dilakukan, rekomendasi pencegahan di masa datang

7. Upaya penangulangan wabah

Page 37: PBL IKM Varicella

1.1.MENEGAKKAN DAN MENEGAKKAN DAN MEMASTIKANMEMASTIKAN DIAGNOSIS DIAGNOSIS

Kedokteran merupakan ilmu yang tidak pasti penyakit dapat salah diagnosis

Yang dilaporkan mungkin bukan kasus, ttp tersangka atau orang dg sindroma lain

Kasus-kasus yang dilaporkan tetapi diagnosisnya tidak dapat dipastikan harus dikeluarkan dalam memastikan ada/tidaknya wabah

Untuk beberapa penyakit, diagnosis klinis saja tidak cukup bila mungkin harus dilakukan pemeriksaan lab untuk memastikan diagnosis

Konfimasi lab membutuhkan waktu berminggu-minggu

Hitung distribusi frekuensi gejala-gejala yang ada

Page 38: PBL IKM Varicella

Frekuensi Gejala pada KLB DBD

Tujuannya tercapai bila :

Kriteria kasus sesuai dengan gejala di atas Hasil pemeriksaan lab (+)

No. Gejala Jumlah %

1 Demam tinggi 8 26.6

2 Uji torniquet (+) 8 26.6

3 Perdarahan spontan 5 16.6

4 Syok 5 16.6

Page 39: PBL IKM Varicella

2. MEMASTIKAN ADANYA WABAH

• Perhitungan batas wabah : Wabah = > (mean + 2 Standar Deviasi)• Bila sulit dilakukan Pedoman menetapkan adanya

wabah• Batas wabah ?

Dlm keadaan tidak ada wabah data insiden diare per mgg selama 12 mgg di Puskesmas Ciamis adalah :

8 orang 9 orang 11 orang 10 orang 15 orang 13 orang 13 orang 10 orang 14 orang

9 orang 8 orang 14 orang

8+10+13 + 9 + 9 + 1 5 + 10 + 8 + 11 + 13 + 14 + 14Rerata = ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ = 11 orang SD = 3

12

BATAS WABAH = 11 + 2 (3) = 17 orang

Page 40: PBL IKM Varicella

PEDOMAN MENETAPKAN WABAH

1. Kesakitan / kematian meningkat ≥ 3x selama ≥ 3 kurun waktu berturut-turut

2. Jumlah penderita baru meningkat ≥ 2x dibandingkan rerata sebulan sebelumnya

3. Rerata bulanan penderita baru meningkat ≥ 2x dibandingkan rerata tahun sebelumnya

4. CFR dalam 1 bulan meningkat ≥ 2x dibandingkan CFR tahun seblmnya

5. Terdapat ≥ 1 penderita/kematian di daerah yang telah bebas selama 4 mgg berturut-turut

6. Kesakitan / kematian karena keracunan7. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang

sebelumnya tidak ada

Page 41: PBL IKM Varicella

3. MENGGAMBARKAN WABAHMENURUT VARIABEL O – T – W

• Variabel Waktu buat kurva epidemik Kapan periode waktunya variasi

musiman, tahunan, trend, jam / hari Apa jenis KLB ini : common source atau

propagated ?• Variabel Tempat buat spot map

Distribusi kasus menurut : tempat tinggal, tempat kerja atau tempat lain ?

Berapa attack rate ?

Page 42: PBL IKM Varicella
Page 43: PBL IKM Varicella
Page 44: PBL IKM Varicella

MENGGAMBARKAN WABAHMENURUT VARIABEL O – T – W

• Variabel Orang : Berapa angka serangan menurut

golongan umur dan jenis kelamin ? Golongan umur dan jenis kelamin

manakah yang risiko sakitnya paling tinggi atau paling rendah ?

Dalam hal apa lagi karakteristik kasus-kasus berbeda secara bermakna (ras, status perkawinan, pekerjaan) ?

Page 45: PBL IKM Varicella

Angka serangan menurut Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan

Jumlah Penderi

ta

Jumlah Pendud

uk

Attack Rate

Perawat ICUPetugas BangsalTeknisi BedahAsisten PerawatLaboranSekretarisFisioterapistBagian Rmh Tangga

125253111

301536841673737

40.033.3677.47.31.52.72.7

Page 46: PBL IKM Varicella

4. Merumuskan Hipotesis 5.Menguji Hipotesis

• Tujuan perumusan hipotesis adalah untuk memberikan dasar pemikiran yang logis dalam merencanakan dan melaksanakan upaya penanggulangan wabah

• Hipotesis membandingkan angka serangan pada orang-orang yang terpapar dengan orang-orang yang tidak terpapar faktor risikopada kelompok yang terpapar faktor risiko angka serangannya lebih besar.

• Setelah ditentukan sumber dan cara penularan Pengujian hipotesis Identifikasi Populasi berisiko yang terpapar faktor risiko Laksanakan Tindakan Penanggulangan

Page 47: PBL IKM Varicella

6. Susun laporan : Penyebab, pemberantasan, rekomendasi pencegahan di masa datang

Pasal 11 Ayat 1 dan 2 (UU RI NO 4 tahun 1984)

Barang siapa mengetahui adanya penderita atau tersangka penderita penyakit wabah, wajib melaporkan kepada Kepala Desa atau Lurah setempat, dan atau Kepala Unit Kesehatan terdekat dalam waktu secepat-cepatnya

Kepala Desa atau Lurah setempat, dan atau Kepala Unit Kesehatan segera melaporkan kepada atasan langsung dan instansi lain yang bersangkutan

Page 48: PBL IKM Varicella

7. UPAYA PENANGGULANGAN WABAH

1. Penyelidikan epidemiologis2. Pemeriksaan, pengobatan,

perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina

3. Pencegahan dan pengebalan4. Pemusnahan penyebab penyakit 5. Penanganan jenazah akibat

wabah6. Penyuluhan kepada masyarakat7. Upaya penanggulangan lainnya

Page 49: PBL IKM Varicella

Upaya penanggulangan wabah

• Dilakukan dengan mengikut sertakan masyarakat secara aktif (Ps 6 UU RI No 4 Tahun 1984)

• Dua tujuan pokok : 1. Memperkecil angka kematian akibat wabah dengan

pengobatan dokter2. Membatasi penularan dan penyebaran penyakit agar

penderita tidak bertambah banyak, dan wabah tidak meluas ke daerah lain

Page 50: PBL IKM Varicella

Upaya penanggulangan wabah

Harus mempertimbangkan keadaan masyarakat setempat (agama, adat kebiasaan, tingkat

pendidikan, sosial ekonomi) agar upaya pennggulangan wabah tidak mendapat hambatan

masyarakat

Penyuluhan yang intensif dan pendekatan persuasif edukatif agar masyarakat mau ikut serta secara aktif

Page 51: PBL IKM Varicella

PENYELIDIKAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS EPIDEMIOLOGIS

yaitu penyelidikan untuk mengenal sifat-sifat penyebabnya, serta

faktor-faktor yg dapat mempengaruhi timbulnya wabah

agar dapat dilakukan tindakan penanggulangan yang paling

berdaya guna dan berhasil guna oleh pihak yang berwenang

Wabah dapat ditanggulangi secepatnya

Meluasnya wabah dapat dicegah Jumlah korban dapat ditekan

Page 52: PBL IKM Varicella

Upaya Upaya PPenanggulangan enanggulangan

WWabahabah1. Untuk penderita yang telah ditemukan :Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita, termasuk karantina

2. Untuk penderita yang belum ditemukan:Penyelidikan epidemiologi

3. Untuk masyarakat yang belum sakit:Pencegahan dan pengebalan, penyuluhan kepada masyarakat, penanganan jenazah

4. Perumusan sumber penyakit:Pemberantasan tempat perindukan dan memusnahkan makanan sumber keracunan

Page 53: PBL IKM Varicella

PEMUSNAHAN PEMUSNAHAN PENYEBAB PENYAKIT PENYEBAB PENYAKIT

Dalam pencegahan harus dilakukan pemusnahan terhadap benda-

benda, tempat-tempat dan lain-lain yang mengandung kehidupan

penyebab penyakit ybs, misalnya :

1. Pemberantasan tempat perindukan (sarang nyamuk)

2. Memusnahkan makanan sumber keracunan

Page 54: PBL IKM Varicella

PENANGANAN PENANGANAN JENAZAH JENAZAH

apabila kematiannya disebabkan oleh penyakit yang menimbulkan wabah,

atau jenazah tsb merupakan sumber penyakit

yang dapat menimbulkan wabah

harus dilakukan secara khusus menurut jenis penyakitnya, tanpa meninggalkan norma agama serta

harkatnya sebagai manusia

Page 55: PBL IKM Varicella

PENYULUHAN KEPADA PENYULUHAN KEPADA MASYARAKATMASYARAKAT

kegiatan komunikasi yang bersifat persuasif edukatif tentang penyakit

yang dapat menimbulkan wabah agar mereka :

Mengerti sifat-sifat penyakit dapat melindungi dirinya, dan apabila terkena tidak menularkan kepada orang lain

Mau berperan serta secara aktif dalam menanggulangi wabah.

Page 56: PBL IKM Varicella

4. Apa rencana kerja pemerintah untuk desa tersebut atau menanggulangi wabah tersebut?

Page 57: PBL IKM Varicella

Vaksinasi cacar air:RutinAnak-anak yang belum pernah menderita cacar air harus mendapat 2 dosis vaksinasi cacar air pada usia:Dosis pertama: 12- 15 bulanDosis kedua: 4-6 tahun (bisa diberikan lebih cepat, jika jaraknya minimal 3 bulan setelah dosis pertama)

Mereka yang berusia 13 tahun keatas (yang belum pernah menderita ata mendapat vaksinasi cacar air) harus mendapat 2 dosis minimal dalam jarak waktu 28 hari.

Page 58: PBL IKM Varicella

Tidak boleh dilakukan vaksinasi jika pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap gelatin/agar-agar, antibiotik neomycin atau dosis vaksinasi cacar air sebelumnya

Mereka yang sedang sakit ringan atau parah, jadwal vaksinasi harus menunggu sampai sembuh sebelum mendapatkan vaksinasi cacar

Wanita hamil jangan mendapatkan vaksinasi sampai melahirkan. Jangan sampai hamil dalam wktu 1 bulan setelah mendapatkan vaksinasi cacar air.

Menderita HIV/AIDS, atau penyakit lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Mendapat pengobatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, misalnya steroid selama 2 minggu atau lebih

Menderita kanker jenis apapun

Mendapat perawatan kanker dengan radiaso atau obat-obatan

Mereka yang baru menjalani transfusi darah atau mendapat produk darah lainnya harus menanyakan kapan waktu yang tepat diberikan vaksinasi cacar air

Page 59: PBL IKM Varicella

5. Evaluasi dan Monitoring Program Kesehatan

Page 60: PBL IKM Varicella

Evaluasi Program Kesehatan• Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal, yakni evaluasi

terhadap proses pelaksanaan program, evaluasi terhadap hasil program dan evaluasi terhadap dampak program.

a. Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program yang menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan fasilitas lain.

b. Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program tersebut berhasil, yakni

sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Misalnya meningkatnya cakupan imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dan sebagainya.

c. Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana program itu mempunyai

dampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak program-program kesehatan ini tercermin dari membaiknya atau meningkatnya indikator-indikator kesehatan masyarakat. Misalnya menurunnya angka kematian bayi (IMR), meningkatnya status gizi anak balita, menurunnya angka kematian ibu, dan sebagainya.

Page 61: PBL IKM Varicella

Monitoring Program Kesehatan• Dalam program kesehatan masyarakat, disamping evaluasi juga dilakukan

monitoring atau pemantauan program. Monitoring dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya maupun jenis kegiatannya.

• Dalam monitoring tidak dilakukan penilaian seperti pada evaluasi tetapi hanya mengamati dan mencatat. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara kegiatan dengan yang direncanakan, dilakukan koreksi. Demikian pula apabila terjadi ketidakcocokan antara penggunaan sumber daya (biaya, tenaga, dan sarana) dengan yang direncanakan, dilakukan pembetulan. Oleh sebab itu, dalam prakteknya monitoring atau pemantauan ini kadang-kadang diidentikkan dengan evaluasi proses dari suatu program.

Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Page 62: PBL IKM Varicella

6. Bagaimana cara menggerakan potensi masyarakat untuk revitalisasi posyandu dalam mencapai kecamatan sehat?

Page 63: PBL IKM Varicella

Membuat beberapa program di posyandu:1.Melakukan imunisasi lengkap2.Melakukan beberapa penyuluhan:

- Pemberian imuniasai- Pemberian ASI- Pengetahuan tentang tumbuh

kembang- Kebersihan lingkungan

Page 64: PBL IKM Varicella

7. Bagaimana alur pelaporan wabah?

Page 65: PBL IKM Varicella

ALUR PELAPORANALUR PELAPORANPetugas Surveilans melaporkan kepada Kepala Puskesmas

bahwa ada peningkatan kasus↓

Puskesmas melakukan P.E.(Penyelidikan Epidemiologi)

↓Pemegang Program bersama-sama dengan Kepala Puskesmas

dan Kepala Desa memimpin Penyelidikan Wabah

↓Puskesmas membuat laporan

↓Diteruskan ke Dinas Kes. Kabupaten

↓Kepala Dinas Kes. Kab. bersama dg Ka Seksi P2PL melapor dan

melakukan advocacy kepada Bupati↓

Bupati mengadakan pertemuan dengan Ka Dinas Kes, Bappeda, Sektor terkait untuk menentukan anggaran Pengendalian

Wabah

Page 66: PBL IKM Varicella

8. Bagaimana rencana kerja puskesmas dan melibatkan lintas sektoral masyarakat?

Page 67: PBL IKM Varicella

Strategi operasional program kerja• 1. Peningkatan advokasi untuk memperkuat komitmen penentu

kebijakan di• Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional.• 2. Pengembangan kelompok kerja surveilans epidemiologi• 3. Pengembangan sumber daya manusia surveilans epidemiologi• 4. Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi• 5. Peningkatan jejaring surveilans epidemiologi• 6. Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi

elektromedia• yang terintegrasi dan interaktif• 7. Peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi bagi setiap

tenaga• profesional kesehatan• 8. Penyediaan anggaran, sarana dan prasarana