lapsus varicella

58
VARICELLA PEMBIMBING : dr. LASMITA NURUL HUDA , MKM BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MALIKUSSALEH FITRIA, S.Ked 08061004

Upload: kabir-muhammad

Post on 23-Oct-2015

162 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

VARICELLAPEMBIMBING :dr. LASMITA NURUL HUDA , MKM

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MALIKUSSALEHFITRIA, S.Ked08061004DEFINISI Varicella adalah infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh, terutama menyerang anak-anak dan bersifat mudah menularETIOLOGIVaricella zoster virus

VaricellaHerpes zosterPATOGENESISH 2-4H 4-6H 14-16

Gejala KlinisBentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops). Makula eritematosa PapulaVesikel pustulakrustaPenyebarannya secara sentrifugal

DIAGNOSIS Anamnesis Gejala klinis Laboratorium

Tzank smearDirect fluorescent assayPolymerase chain reactionBiopsipencegahan IMUNISASI AKTIF IMUNISASI PASIF 8KOMPLIKASIINFEKSI SEKUNDER BAKTERIGANGGUAN SSPPNEUMONIAHERPES ZOSTERarthritis, trombositopenia purpura, miokarditis, keratitisDIAGNOSIS BANDING

Impetigo bulosa

HERPES ZOSTERPENATALAKSANAANREFLEKSI KASUS VARICELLAIDENTITAS PENDERITANama: Nn. RUmur: 20 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamSuku: AcehPendidikan: SMAPekerjaan: -Status Perkawinan: Belum MenikahAlamat: Mns. Manyang LhoksukonTanggal berobat: 13 agustus 2013Tanggal pemeriksaan: 16 agustus 2013

RIWAYAT PENYAKITKeluhan utama: bintik-bintik berair di seluruh tubuhKeluhan tambahan: gatal-gatalRiwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan bintik-bintik berair merah diseluruh tubuhnya yang telah dirasakan nya 2 hari sebelum pasien berobat ke Puskesmas Lhoksukon. Awal mulanya bintik- bintik tersebut muncul didaerah wajah berwarna kemerahan seukuran ujung jarum pentul yang kemudian menyebar ke bagaian dada dan punggung hingga keseluruh tubuh. Bintik-bintik merah tersebut kemudian berubah menjadi lepuh dan berisi cairan. Penderita juga mengeluh ada rasa gatal dan rasa nyeri pada daerah tersebut. Pasien juga mengeluhkan demam yang muncul dua hari sebelumnya dengan munculnya bintik-bintik berair tersebut, demam bersifat turun naik dan dirasakan tinggi pada malam hari. Pasien juga mengeluh badan terasa lemas,nyeri kepala, nyeri sendi dan nafsu makan menurun semenjak sakit. Pasien menyangkal adanya keluhan batuk pilek sebelumnya, mual muntah disangkal, BAB dalam batas normal dan BAK juga dalam batas normal.

RIWAYAT PENYAKITRiwayat penyakit dahulu : Riwayat dengan keluhan bintik-bintik berair sebelumnya disangkal, riwayat alergi disangkal dan riwayat penyakit keluarga yang diturunkan juga disangkal.Riwayat pemakaian obat : sebelum ke puskesmas pasien tidak ada riwayat mengkonsumsi obat apapunRiwayat penyakit keluarga : Riwayat kontak dengan penderita cacar sejak satu minggu terakhir (keponakan pasien).

Tinggi badan: 158 cmBerat badan: 50 kgTekanan darah : 100/60 mmHgFrekuensi nadi: 64x/i, regularFrekuensi napas: 20x/iKeadaan umum : lemah, compos mentisIMT : 50 kg/(1,58 m)2 : 20 kg/m2Kesan : Normoweight

Vital signTengkorak: dalam batas normalMata: konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokorHidung: simetris, NCH (-), rhinorea (-/-), deviasi septum (-/-)Telinga: serumen (-/+), othorea (-/-),Mulut: caries (-), lidah normal, pembangkakan tonsil (-), vesikel (+) a/r palatum molle

Pemeriksaan FisikLeher: tidak ada pembangkakan KGB leherJantungInspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V dua jari medial MCL sinistraPerkusi: Batas atas : ICS III MCL sinistra Batas kanan : ICS IV parasternal line dextra Batas kiri : ICS V dua jari medial MCL sinistraAuskultasi: M1>M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2, bising jantung (-)

Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikParuInspeksi: Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetrisPalpasi: Stem fremitus simetris kanan dan kiriPerkusi: Sonor pada seluruh lapangan paruAuskultasi: Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), rhonki (-/-)AbdomenInspeksi : simetris, tidak terdapat pembengkakanPalpasi : soepel, nyeri tekan (-), hepar, lien, renal tidak terabaPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normalEkstremitas : edema (-), sianosis (-),

Status Dermatologi : Lokasi: Wajah, leher, dada, perut, tangan dan kaki Distribusi: Generalisata Bentuk: KhasSusunan: Tidak khas Batas: Tegas Ukuran: Lentikuler Efloresensi: Vesikel dengan dasar makula eritem , skuama halus (+), krusta (+).

Pemeriksaan Fisik

(a) Regio fasialis

Regio brachii et antebrachii dextra et sinistra dan ekstremitas inferior

c. Regio thorakalis a/p, regio abdomen

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK DIAGNOSIS

Darah RutinPemeriksaan TzanckTas KulturTerapi PuskesmasCefadroxil tab 2 x 500 mgParacetamol tab 3 x 500 mgVit C tab 3 x 100 mgB-complex 3x1PrognosaDubia Ad vitam: ad bonam Dubia Ad fungsionam: ad bonam Dubia Ad sanationam: ad bonam FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN FISIK DARI PENYAKIT

Tempat perternakan (kandang) tidak memenuhi kriteria yaitu berada 5 m dengan dapur pasien sehingga kotoran hewan yang diterbangi angin dapat dengan mudah mencemari makanan yang telah dimasak. Pemamfaatan air bersih yang tidak memenuhi syarat fisik atau kimia yaitu air sumur tanah yang berwarna kekuningan dan berbau yang masih digunakan pasien untuk keperluan mencuci dan memasak..

Tidak tersedianya tempat pembuangan tinja/kakus , sehingga pasien membuang hajat hanya didalam tempat yang terbuat dengan papan tanpa ada kakus dan tempat penampungan, sehingga tinjanya tersubut terkontaminasi dengan udara luar.Bak penampungan air yang digunakan pasien untuk mandi belum memenuhi kriteria karena dibuat sangat rendah, tidak di semen, dan dekat dengan tempat pasien buang hajat.Ventilasi kamar pasien yang kurang serta jendela kamar yang tidak difungsikan membuat kamar pasien tidak ada pencahayaan yang cukup, kelihatan pengap dan gelapKondisi tanah dilingkungan rumah pasien sangat lembab dan banyaknya kotoran hewan ternakFAKTOR RISIKO LINGKUNGAN BIOLOGIS DARI PENYAKIT

Mikroorganisme yang mendukung terjadinya Varicella adalah Virus Varicella zoster (VVZ)

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SOSIAL DARI PENYAKITSosial EkonomiAyah pasien bekerja sebagai petani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga, menanggung 5 orang anak yang belum mandiri, penghasilan Rp.1.200.000,-Biaya pengobatan ditanggung pribadi.Kesan: Sosial ekonomi kurang (menengah kebawah)

Pendidikan dan PengetahuanRendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan yang kurang mengenai prilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga menyebabkan pasien mengalami penyit VaricellaAkses pelayanan kesehatanJarak antar rumah dan puskesmas tidak jauh namun masih kurangnya kesadaran pada pasien untuk segera berobat dan keterbatasan biaya (transport) ke puskesmasPENENTUAN MASALAH KESEHATANPenentuan masalah kesehatan penyakit varicella ialah:Cacar air ( Varicella/ chickenpox) merupakan suatu penyakit infeksi yang cepat menular. Penyebab utamanya adalah virus Varicella zoster, bisa menular pada orang dewasa, anak-anak, maupun bayi. Pada pasien ini tertularnya penyakit ini dapat dari oral udara atau sekresi respirasi atau melalui transfer langsung dari lesi kulit dari keponakan pasien.Ketahanan tubuh pasien yang berkurang sehingga virulensi kuman dengan cepat berperan dalam penyebaran penyakit ini

Lingkungan rumah yang tidak sehat sehingga virus yang rentan panas di mana pada kelembaban udara yang tinggi virus cenderung cepat bertransmisi Rendahnya tingkat pengetahun akan komplikasi dari penyakit Varicella sering mengakibatkan angka kematian yang tinggi, hasil penelitian satu studi menunjukkan bahwa hampir 1:50 kasus varicella yang terkait dengan komplikasi. Di antara sebagian besar komplikasi serius varicella pneumonia dan ensefalitis

Tidak adanya pemberian vaksin dasar serta imunisasi tambahan pada pasien, di Indonesia sendiri untuk vaksinasi varicella belum dilakukan karena alasan ekonomi dan logistik.

UPAYA PROMOTIF PADA VARICELLAPada pasien dengan varicella mengingat patofisiologi varicela yaitu virus Varicella zoster yang menular lewat kontak langsung dengan kulit, inhalasi, dan droplet dari saluran pernafasan, maka menghindari kontak dengan penderita cacar perlu dilakukanMenginformasikan kepada keluarga dan pasien bahwa virus varicella ini sendiri dapat tinggal di dalam tubuh penderita, dan kemungkinan setelah penyakit ini sembuh bisa timbul penyakit lain yang timbul seperti neuralgia post herpetik dan herpes zoster.

Pada masyarakat diperlukan imunisasi untuk pencegahan penyakit varisela ini.

Menganjurkan untuk menjaga kebersihan dengan mandi teratur dan tidak terpengaruh mitos bahwa cacar air tidak boleh mandi.

Menganjurkan untuk menkomsumsi makanan yang mengandung cukup bahan bakar (energi) dan semua zat gizi, dengan memperhatikan jenis, dan variasi makanan. Jika perlu menkomsumsi multivitaminUPAYA PREVENTIF PADA VARICELLA

Meningkatkan pengetahuan pasien tentang prilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga kebersihan dirinya.Menganjurkan untuk menggunakan sumber air yang bersih,apabila menggunakan sumur tanah airnya harus disaring terlebih dahuluMenganjurkan untuk tempat perternakan agar lebih jauh dari tempat tinggalnya.

Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah. Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salap antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat garukan. Minum obat secara teratur dan segera dibawa ke dokter apabila ditemukan gejala komplikasi lain seperti ; panas tidak turun, timbul infeksi, dll.

UPAYA KURATIF PADA VARICELLA

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin ataupun mandi dengan menggnakan larutan PK 1% yang dilarutkan dalam air mandi. Bisa juga dioleskan losion kalamin, antihistamin atau losion lainnya yang mengandung mentol atau fenol

Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu penyembuhan akan lebih singkat. Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 - 72 jam setelah erupsi dikulit muncul. Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir dan famasiklovir. Dosis anti virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster : Pubertas dan dewasa : - Asiklovir 5 x 800 mg / hari / oral selama 7 hari. - Valasiklovir 3 x 1 gr / hari / oral selama 7 hari. - Famasiklovir 3 x 500 mg / hari / oral selama 7 hariUPAYA REHABILITATIF PADA VARICELLA

UPAYA PSIKOSOSIAL PADA VARICELLA

WC PASIEN

SELOKAN AIR DAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR MANDI PASIEN

SUMUR PASIEN

KAMAR MANDI

KONDISI KAMAR TIDUR

DAPUR

TEMPAT PERTENAKAN

KEADAAN TANAH YANG LEMBAB