ujian kulit varicella

22
Laporan Kasus Varicella BAB I STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. S Umur : 3 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku : Jawa Alamat : Jl.A gg.III,Jakarta Pusat Tanggal Periksa : 18 November 2014 II. ANAMNESIS Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 18 November 2014 Keluhan Utama :Lenting-lenting berisi cairan jernih yang tersebar ke seluruh tubuh. Keluhan Tambahan : Gatal pada lenting-lenting Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan timbul lenting-lenting berisi air sejak satu hari yang lalu. Awalnya, ibu pasien melihat anaknya menggaruk – garuk daerah punggung. Kemudian ibu pasien melihat daerah punggung anaknya dan menemukan lenting – lenting berisi air pada punggung pasien. Pada keesokan harinya,ibu pasien mengatakan lenting - lenting berisi air menyebar ke bagian dada,punggung, lengan, kaki, mukosa bibir bawah dan belakang telinga sebelah kiri anaknya. Ibu pasien mengatakan keluhan tersebut juga disertai demam tidak terlalu -1-

Upload: hendy-masjayanto

Post on 26-Jan-2016

243 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

Page 1: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Varicella

BAB I

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. S

Umur : 3 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku : Jawa

Alamat : Jl.A gg.III,Jakarta Pusat

Tanggal Periksa : 18 November 2014

II.ANAMNESIS

Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 18 November 2014

Keluhan Utama :Lenting-lenting berisi cairan jernih yang tersebar ke seluruh

tubuh.

Keluhan Tambahan : Gatal pada lenting-lenting

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan timbul lenting-lenting berisi air sejak satu hari yang lalu.

Awalnya, ibu pasien melihat anaknya menggaruk – garuk daerah punggung. Kemudian ibu

pasien melihat daerah punggung anaknya dan menemukan lenting – lenting berisi air pada

punggung pasien. Pada keesokan harinya,ibu pasien mengatakan lenting - lenting berisi air

menyebar ke bagian dada,punggung, lengan, kaki, mukosa bibir bawah dan belakang telinga

sebelah kiri anaknya. Ibu pasien mengatakan keluhan tersebut juga disertai demam tidak terlalu

tinggi dan sedikit mual. Ibu pasien mengatakan hal ini baru dialami pertama kali oleh

anaknya.Menurut ibu pasien, kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu minggu yang

lalu. Ibu pasien mengatakan belum pernah imunisasi cacar untuk kedua anaknya tersebut.

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu minggu yang lalu

-1-

Page 2: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

III. STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital

Tekanan darah : tidak dilakukan

Nadi : 100 x /menit

Pernafasan : 24 x / menit

Suhu : 380C

BB : 12 kg

Kepala : Normocephali

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)

Tenggorokan : Faring hiperemis

Leher : Pembesaran KGB (-/-)

Paru : Bunyi nafas vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Jantung : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, supel. Hepar dan Lien tidak ada pembesaran, bising usus (+)

normal

Ekstrimitas : Akral hangat, edema (-/-)

-2-

Page 3: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

IV. STATUS DERMATOLOGIKUS

Regio : Regio dada, punggung, lengan, kaki, mukosa bibir bawah dan belakang telinga

sebelah kiri. (generalisata)

Efloresensi : Tampak vesikel-vesikel berukuran lentikuler dengan dasar eritematosa, dan

jumlahnya multipel

-3-

Page 4: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

V.RESUME

Pasien An.S perempuan 3 tahun, datang dengan keluhan timbul lenting-lenting berisi air

sejak satu hari yang lalu. Pasien merasa gatal di daerah punggung dan menemukan lenting –

lenting berisi air pada punggung pasien. Keesokan harinya, lenting - lenting berisi air

menyebar ke bagian dada, lengan, kaki dan belakang telinga sebelah kiri. Keluhan tersebut

juga disertai demam tidak terlalu tinggi dan sedikit mual. Keluhan ini baru dialami pertama

kali dan belum pernah imunisasi cacar. Kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu

minggu yang lalu. Pada status generalis, tidak ditemukan kelainan. Pada status

dermatologikus, Tampak vesikel-vesikel berukuran lentikuler dengan dasar eritematosa, dan

jumlahnya multipel pada regio dada, punggung, lengan, kaki, mukosa bibir bawah dan

belakang telinga sebelah kiri.

VI.DIAGNOSIS KERJA

Varicella zoster

V. DIAGNOSIS BANDING

Variola, Herpes Zoster

VIII.PENATALAKSANAAN

Non-medikamentosa:

1. Menjelaskan kepada ibu pasien agar jangan mengaruk dan memecahkan lenting-lenting

tersebut karena dapat menimbulkan bekas luka garukan di kulit. Menaburkan bedak pada

lenting.

2. Jaga kebersihan badan dengan tetap mandi walaupun masih banyak terlihat lenting-

lenting. Jangan menggosokkan handuk terlalu kencang.

3. Pasien dianjurkan untuk istirahat dirumah, mengindari kontak dengan kerabat selama

beberapa hari untuk mencegah penularan.

Medikamentosa :

Sistemik:

Acyclovir (5mg/kgBB/x) BB = 12 kg 60 mg. Dosis pemberian : 4 x 60 mg/hari

(selama 5 hari).

-4-

Page 5: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

CTM (0.25 mg/kgBB/hari) BB = 12 kg 3 mg / hari. Dosis pemberian : 3 x 1 mg/

hari (selama 5 hari).

o Kedua obat dibuat dalam sediaan puyer.

Topikal :

Bedak salisil 2%, taburkan 2x/hari pada lenting yang belum pecah.

Gentamisin Sulfat Cream 1%, oleskan 2x/hari pada bekas lenting yang pecah.

VI. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad fungtionam : bonam

Quo ad Sanationam : bonam

Quo sanationam : bonam

-5-

Page 6: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

VARICELLA

DEFINISI

Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada

anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster. Varicella pada anak,

mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan

adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, walaupun

banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel.1

Normalnya pada anak, gejala sistemik biasanya ringan. Komplikasi yang serius biasanya

terjadi pada dewasa dan pada anak dengan defisiensi imunitas seluler, dimana penyakit dapat

bermanifestasi klinis berupa, erupsi sangat luas, gejala konstitusional berat, dan pneumonia.

Terdapat kemungkinan fatal jika tidak ada terapi antivirus yang diberikan. 2

Vaksin Live Attenuated (Oka) mulai diberikan secara rutin pada anak yang sehat diatas

umur 1 tahun 1995. Setelah itu, insidensi varisella dan komplikasinya mulai menurun di Amerika

Serikat. Telah banyak negara bagian yang mewajibkan vaksin ini diberikan sebagai syarat masuk

sekolah. 2

Herpes Zooster disebabkan oleh reaktivasi dari Virus Varisela Zooster yang oleh

penderita varisela. Herpes Zooster ini ditandai dengan lesi unilateral terlokalisasi yang mirip

dengan cacar air dan terdistribusi pada syaraf sensoris. Biasanya lebih dari satu syaraf yang

terkena dan pada beberapa pasien dengan penyebaran hematogen, terjadi lesi menyeluruh yang

timbul setelah erupsi lokal. Zoster biasanya terjadi pada pasien dengan immunocompromised,

penyakit ini juga umum pada orang dewasa daripada anak-anak. Pada dewasa lebih sering diikuti

nyeri pada kulit. 1

EPIDEMIOLOGI

Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan penyakit infeksi

paling sering pada anak-anak di USA. Kebanyakan anak terinfeksi pada umur 15 tahun, dengan

-6-

Page 7: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

persentasi dibawah 5% pada orang dewasa. Epidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan

musim semi, tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap tahunnya.

Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada

balita, dewasa, dan dengan orang imun yang terkompromi. Pada rumah tangga, persentasi

penularan dari virus ini berkisar 65%-86%.3

Manusia merupakan host alami yang diketahui untuk VZV, dimana dikaitkan dengan dua

bentuk kesakitan- yang bentuk primer sebagai varisela (chickenpox) dan bentuk sekunder

sebagai herpes zoster. VZV merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari

oral udara atau sekresi respirasi atau terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui

transmisi fetomaternal. Serangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi

85%.2

Pada iklim temperatur, angka infeksi enunjukkan variasi musiman yang ditandai, dengan

epidemis pada musim dingin akhir dan awal musim semi. Sebaliknya, tidak ada variasi musiman

yang terlihat pada iklim tropis. Alasan untuk perbedaan penandaan ini tidaklah jelas, meskipun

telah didukung dengan pemanasan, dan kurangnya peningkatan paparan pada virus dalam bulan

musim hangat dapat menyebabkan beberapa perbedaan. Di india, disamping dekat dengan

perbataan, angka rendah yang tidak terduga melalui transmisi antar rumah telah

didokumentasikan sebesar 80%. Di Singapura, varicella timbul dalam dua epidemis besar yang

terpisah selama 23 tahun. 3

Meskipun infeksi primer asimptomatik adalah jarang, studi serologis mendukung bahwa

reinfeksi subklinis adalah sering. Jarangnya, pasien dengan imunokompeten dapat mengalami

episode kedua dari varicella. Varicella dalam iklim temperatur lebih sering timbul pada usia

sebelum sekolah dan anak usia sekolah kurang dari usia 10 tahun dengan insidensi tertinggi pada

kelompok usia 3-6 tahun. Disamping prevalensi varisela pada anak-anak, beberapa orang pada

iklim temperatur dapat menenai orang dewasa tanpa adanya paparan : sebuah studi rekrut militer

di United States pada era prevaksin menunjukkan bahwa 8% tentara yang direkrut adalah

seronegatif, dengan peningkatn angka seronegative pada non kulit putih dan lebih tinggi angka

seronegative pada tentara yang asalnya di luar United States. 4

ETIOLOGI

Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk kelompok

Herpes Virus dengan diameter kira-kira 150 – 200 nm. Inti virus disebut capsid yang berbentuk

-7-

Page 8: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (S)

dan rantai panjang (L) dan merupakan suatu garis dengan berat molekul 100 juta dan disusun

dari 162 capsomer. Lapisan ini bersifat infeksius. 1

Varicella Zoster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes zoster. Kontak pertama

dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut

primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi

serangan kembali maka yang akan muncul adalah Herpes Zoster. 1

PATOGENESIS

Virus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring, kemudian replikasi

virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe ( viremia pertama ) kemudian berkembang

biak di sel retikulo endhotellial setelah itu menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua)

maka timbullah demam dan malaise. 4

Permulaan bentuk lesi pada kulit mungkin infeksi dari kapiler endothelial pada lapisan

papil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis, folikel kulit dan glandula sebacea dan terjadi

pembengkakan. Lesi pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadi

papula, vesikel da akhirnya menjadi crusta. Jarang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan

papula saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel dibawah kulit. Dan membentuk atap pada

stratum korneum dan lusidum, sedangkan dasarnya adalah lapisan yang lebih dalam. 4

Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel raksasa berinti banyak, dimana

kebanyakan dari sel tersebut mengandung inclusion body intranuclear type A4

Penularan secara airborne droplet. Virus dapat menetap dan laten pada sel syaraf. Lalu

dapat terjadi reaktivitas maka dapat terjadi herpes Zooster. 1

GEJALA KLINIS

Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi pada anak-anak yang

berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala demam sedang dan rasa tidak enak

badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih musa. Pada

permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.

Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri

sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang

-8-

Page 9: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti

timbul di anggota gerak dan wajah. 1

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.

Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika

lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya

akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini

lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas

lagi. 3

Gambar 1. Gejala klinis varicella zoster3

Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih

dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada

bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang

dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih

sulit menghilang. 3

Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang sering

menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga dapat ditemukan di kelopak mata, saluran

pernapasan bagian atas, rectum dan vagina. 4

Papula pada pita suara dan saluran pernapasan atas kadang menyebabkan gangguan pada

pernapasan. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening dileher bagian samping. Cacar air

jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada hanya berupa lekukan kecil di

sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh

staphylococcus. 4

Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa

maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal. 4

-9-

Page 10: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

Pada anak sehat yang sebelumnya nirmal, penyakit ini secara umum dan biasanya jinak,

dengan komplikasi yang paling sering adalah infesi sekunder bakteri dari lesi kult. Jaringan parut

merupakan komplikasi lain yang sering. Komplikasi neurologis meliputi encephalitis dan ataxia

cerebellar akut. Varisela encephalitis dengan insiden 0,1% secara umum tampak mengalami

nyeri kepala, kejang, pola pemikiran yang terganggu, dan muntah, dengan angka mortalitas

sebear 5 hingga 20%. Ataxia serebelar akut sedikit lebih jarang (0,025% insidensi) dibandingkan

ensefalitis dan secara umum tampak dalam 1 minggu ruam dengan ataxia, muntah, pembicaraan

yang terganggu, vertigo, dan atau tremor, dengan resolusi dalam 2 hingga 4 minggu. 4

Pada anak defisiensi imun atau kurang gizi yang tidak ditangani dengan asiklovir

intravena, angka kematian berkisar antara 15 hingga 18%. Kasus ini dikarakteristikan dengan

penyebaran, dengan pneumonia, miokarditis, artritis, hepatitis, perdarahan, dan ensefalopaty

(ataxia serebelar lebih sering). Super infeksi lesi kulit dengan Staphylococcus aureus atau

Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan pioderma, impetigo, erysipelas, nephritis, gangrene,

atau sepsis. Pada tropis Amerika, varisella pada anak usia muda, anak kekurangan gizi dapat

berkomplikasi menjadi diare berat. 3

Orang dewasa tampak mempunyai penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan anak-

anak. Dengan peningkatan 15 kali lipat pada mortalitasnya. Varisella onset dewasa lebih sering

berkomplikasi dengan pneumonitis dan ensefalitis, dengan secara klinis pneumonitis lebih dari

15 % kasus. 4

Orang dari area tropis yang pindah ke area temperatur berada dalam resiko untuk varisela

onset dewasa, terutama jika kontak dengan anak usia muda. Varisela ibu pada gestasi awal

menimbulkan secara jarang ke sindrom varisela kongenital yang ditandai dengan defek kulit,

atrofi ekstremitas, dan disfungsi sistem otonom. Maternal varisela pada gestasi akhir dapat

menimbulkan varisela neonatus, dengan angka mortalitas sama tingginya dengan 30% pada bayi

yang tidak diterapi. 4

Infeksi VZV rekuren bermanifestasi sebagai herpes zoster (shingles), sebuah penyakit

yang biasanya terlihat pada orang dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun. Data menunukkan

perbedaan rasial dalam resiko timbulnya zoster, dengan orang tua kulit putih lebih sering berada

dalam resiko dibandingkan dengan orang tua berkulit hitam. Zoster juga dapat timbul jarang

pada anak-anak. Zoster pada pasien imunnocompromise dapat menjadi lebih berat. 4

-10-

Page 11: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

Peningkatan insidensi zoster pada usia sama halnya dengan pasien imunocompromised

dikarenakan penurunan anti-VZV cell-mediated immunity. Menariknya, ada bukti bahwa

paparan pada orang yang seropositive terhadap varisela terlindungi dari perkembangan zoster,

tertama dengan menambah respon imunnya. Setelah infeksi primer, VZV (seperti HSV) timbul

pada keadaan latent dengan ganglia saraf kranial dan spinal. Stimuli non spesifik seperti stress,

imunodefisiensi atau malignansi dapat mengaktivasi virus laten dengan keterlibatan distribusi

saraf yang disalurkan melalui ganglion yang terkena. Herpes zoster timbul setelah 3- to 4-day

gejala prodromal demam, lesu, dan gangguan gastrointestinal dan erupsi vesikular kutaneus yang

nyerei pada distribusi dermatomal. Ruam biasanya unilateral dan sepanjang hanya satu

dermatom. Pada kasus yang berat, erupsi dapat menjadi lebih umum dan variseliform. Vesikel

sembuh dalam 5 hari, tetapi postherpetic neuralgia dapat saja ada. Postherpetic neuralgia, terlihat

pada lebih dari 50% pasien diatas 50 tahun, didefinisikan sebagai nyeri konstan atau intermiten

lebih dari durasi satu bulan pada area yang melibatkan dermatom. Infeksi dari mata, Herpes

zoster ophthalmicusmerupakan kondisi yang serius karena dapat menyebabkan kebutaan.

Sindroma Ramsay Hunt didefinisikan sebagai keterlibatan trias dari meatus auditorius eksternal,

hilangnya rasa pada lidah dan palsy fasialis ipsilateral. Keterlibatan dari medula spinalis dapat

menyebabkan kelumpuhan atau palsy saraf kranial. 5

Resiko dari ensefalitis meningkat pada orang tua dengan keterlibatan saraf kranial dan

pada pasien AIDS. Postzoster ensefalitis dapat timbul dalam 3 bentuk : infark yang dikarenakan

vaskulitis pembuluh darah besar, leukoensefalopati multifokal dan ventrikulitis. 5

DIAGNOSIS

Diagnosis klinik varisela pada anak-anak, saat ini variola (smallpox) telah dieradikasi,

biasanya tidaklah sulit. Ruam mempunyai karakteristik dan jarangkali dibutuhkan untuk

dibedakan dari eksantem enterovral, infeksi S. aureus, rekasi obat, dermatitis kontak dan

penyebaran infeksi HSV-1. Diagnosis dengan kultur dari cairan vesikel kurang sensitif untuk

HSV atau CMV dan dapat membutuhkan waktu 7 hari. 2

Metode ini telah diganti dengan metode shellvial sensitive dan ebih cepat, dimana

hasilnya diberikan dalam waktu 1-3 hari. Deteksi yang lebih cepat, sensitif, dan spedifik dapat

membentu sistem dasar kultur dimasa depan sebagaimana pewarnaan PCR multiple menjadi

lebih sering untuk digunakan. Mengambil dasar vesikel mungkin dapat menunjukkan sel raksasa

-11-

Page 12: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

multinukleasi, dimana tidak dapat jelas dibedakan dari HSV. Bagaimanapun,

immunofluorescence pada kultur atau mengambil dengan menggunakan antibodi spesifik dapat

membedakan antara HSV-1, HSV-2, dan VZV. Deteksi serologis IgM dan tingginya titer atau

empatkali peningkatan IgG anti VZV antibodi dapat berguna dalam beberapa kasus. 2

Deteksi dari IgM dapat meunjukkan infeksi primer (chicken pox), dimana baik tinggi

titernya atau empat kali peningkatan igG mengindikasikan rekurensi. Bagaimanapun,

peningkatan IgM juga dapat terlihat pada rekurensi. Diagnosis klinis herpes zoster virus pada

orang dewasa juga biasanya tidak sulit dalam memberikan karakteristik pola dermatom. 2

DIAGNOSIS BANDING

Differensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang dapat

menimbulkan vesikular exanthema, seperti infeksi herpes secara umum, hand-foot-mouth

infection dan exanthema enteroviral lainnya. Dahulu, variola dan vaccinia merupakan

differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini sudah sangat jarang ditemukan. Herpes

simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescent atau

kultur, jika perlu. Tes Tzanck dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral

penyebab exanthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell pada infeksi

Herpes zoster. 3

Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.

Untuk pemeriksaan varicella bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan an

dicat dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin, maka akan terlihat sel-sel raksasa (giant

cell) yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi Acidophilic Inclusion Bodies atau

dapat juga dilakukan pengecatan dengan pewarnaan imunofluoresen, sehingga terlihat

antigen virus intrasel.

Isolasi virus dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio manusia.

Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang-kadang ada darah.

Antibodi terhadap varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan Complemen Fixation

Test, Neurailization Test, FAMA, IAHA, dan ELISA. 3

-12-

Page 13: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

PENGOBATAN

Meskipun vidarabine dan interferon-α telah digunakan pada terapi infeksi VZV yang

berat, asiklovir tetaplah merupakan obat pilihan. Asiklovir lebih efektif pada infeksi VZV yang

berat jika diberikan secara intravena dalam 24 jam setelah timbul ruam. Terapi asiklovir oral dari

anak sehat dengan chickenpox sebaiknya dipertimbangkan , terutama pada remaja dan kontak

dengan orang rumah secara sekunder, meskipun keuntunggannya tetap ada. Dikarenakan strain

resisten asiklovor pada pasiein dengan AIDS, foscaranet harus dipertimbangkan untuk infeksi

berat dalam keadaan ini. 3

Untuk herpes zoster, obat pilihan adalah famciclovir dan valacyclovir. Terapi awal dari

zoster telah menunjukkan untuk memperpendek perjalan penyakit kutaneus dan menurunkan

durasi serta keparahan post herpetil neuralgia. Steorid topikal juga dapat berguna pada uveitis

herpetik dan keratitis. Zoster yang sangat nyeri dapat diterapi dengan kompres basah dan

analgesik yang menganduk kodein. Gabapentin, analog struktural neurotransmitter gamma-

aminobutyric acid, berguna dalam mengatasi postherpetic neuralgia. Antihistamin dapat berguna

untuk menyingkirkan rasa gatal varisella pada anak-anak. 1

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres

dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung

mentol atau fenol. 2

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya: kulit dicuci sesering

mungkin dengan ait dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku dipotong pendek, pakaian tetap

kering dan bersih. 2

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi infeksi bakteri,

diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir. 2

Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. Karena

aspirin dapat memberikan efek samping yang buruk pada anak-anak Obat anti-virus boleh

diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada

remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit

jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama. 3

-13-

Page 14: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

KOMPLIKASI

Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah: 5

Pneumonia karena virus

Peradangan jantung

Peradangan sendi

Peradangan hati

Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)

Ensefalitis (infeksi otak).

PROGNOSIS

Dengan perawatan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan prognosis yang baik

dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit. 5

Angka kematian pada anak normal di Amerika 5,4 – 7,5 dari 10.000 kasus varicella. 5

Pada neonatus dan anak yang menderita leukimia, immunodefisiensi, sering menimbulkan

komplikasi dan angka kematian yang meningkat. 5

Angka kematian pada penderita yang mendapatkan pengobatan immunosupresif tanpa

mendapatkan vaksinasi dan pengobatan antivirus antar 7 – 27% dan sebagian besar penyebab

kematian adalah akibat komplikasi pneumonitis dan ensefalitis. 5

PENCEGAHAN

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah

mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya

penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau

-14-

Page 15: Ujian Kulit Varicella

Laporan Kasus Ujian Varicella

immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia

12-18 bulan. 3

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Bab Varisela. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007

2. Mehta, Parang. Varicella. Emedicine from WebMD. Sept 2007. Diambil dari

http://www.emedicine.com/ped/topic2385.htm. Diakses pada tanggal 7 Maret 2012.

3. Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta : 2005

4. Schachner, Lawrence. Pediatric Dermatology Third Edition. Mosby. 2003

5. Dewi M. Cacar Air (Varicella). Diambil dari Medicastore.com

http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?

id=&iddtl=38&idktg=&idobat=&UID=20071115181404219.83.83.58. Diakses pada

tanggal 7 Maret 2012.

-15-