nata de oriza

24
NATA DE ORYZA : PEMANFAATAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA AIR CUCIAN BERAS ___________________________- _____________________________ DISUSUN OLEH : 1. BELLA PERUCHA 2. . 3. . 4. . 5. . JURUSAN KIMIA

Upload: bella-perucha

Post on 02-Jan-2016

256 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Page 1: Nata de Oriza

NATA DE ORYZA : PEMANFAATAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA AIR

CUCIAN BERAS

________________________________________________________

DISUSUN OLEH :

1. BELLA PERUCHA

2. .

3. .

4. .

5. .

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA, 2011

Page 2: Nata de Oriza

PKMK

A. JUDUL KEGIATAN

NATA DE ORYZA : PEMANFAATAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA AIR

CUCIAN BERAS

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Beras sebagai makanan pokok orang Indonesia, selain sebagai sumber karbohidrat

beras juga menyumbang kandungan gizi lainnya seperti protein, lemak, dan juga vitamin.

Lapisan katul paling banyak mengandung vitamin B1 atau Thiamin. (Sjahmien Moehyi, 1992,

159 )

Vitamin B1 atau Thiamin berguna dalam pertumbuhan juga diperlukan dalam

pembakaran karbohidrat untuk mendapat kalori, semakin banyak kebutuhan kalori semakin

banyak pula kebutuhan vitamin B1. Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk

pemeliharaan dan penyempurnaan kesehatan yang tidak diproduksi oleh tubuh. Vitamin B1

membantu dalam penggunaan zat makanan oleh tubuh dan mengatur pembentukan butir-butir

darah. Vitamin B1 juga membantu pencegahan penyakit beri-beri. (Sunita Almatsier, 2003,

192 – 194 )

Thiamin adalah satu vitamin larut air, kehilangan Thiamin selama pengolahan,

biasanya terjadi pada saat proses pengolahan beras menjadi nasi, pada saat pencucian beras

yang terlalu digosok-gosok dan pencucian berulang kali dan terlalu lama akan menyebabkan

berkurangnya kandungan Thiamin yang terkandung didalam lapisan beras tersebut. Sehingga

vitamin B1 atau Thiamin pada beras sebagian larut dalam air cucian beras tersebut.

Sedangkan pada umumnya air cucian beras tersebut dibuang begitu saja.

Untuk itu perlu sekali mencari alternative-alternative lain yang sekiranya dapat

memanfatkan air cucian beras yang terbuang sia-sia, yang bernilai ekonomis dan berpotensi

mendatangkan keuntungan. Salah satunya yaitu dengan mengolah limbah cair yang

dihasilkan dari salah satu proses pembuatan nasi yaitu air cucian beras menjadi NATA DE

ORYZA. Nata de Oryza hampir sama bentuk dan rasanya dengan nata de coco yang

merupakan hasil pengolahan air kelapa dan nata de soya yang merupakan hasil pengolahan

limbah cair industri tahu. Bentuknya seperti agar–agar tetapi lebih kenyal dan biasa dipakai

sebagai campuran fruit cocktail, ice cream, es teller dan yogurt.

C. RUMUSAN MASALAH

Page 3: Nata de Oriza

1. Bagaimana formula nata de oryza yang tepat dari air cucian beras?

2. Bagaimana mengolah limbah cair rumah tangga air cucian beras dapat dijadikan

menjadi makanan?

3. Dapatkah nata de oryza menjadi primadona baru sebagai sumber penghasilan?

4. Dapatkah nata de oryza sebagai salah satu sarana membuka lapangan pekerjaan baru?

D. TUJUAN PROGRAM

1. Menentukan formula yang tepat untuk pembuatan nata de oryza dari air cucian beras.

2. Mengolah limbah cair rumah tangga air cucian beras dijadikan makanan (nata de

oryza).

3. Mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap nata de oryza.

4. Menambah penghasilan dan bernilai ekonomis serta dapat membuka lapangan

pekerjaan baru.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil dari limbah rumah tangga air cucian beras dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi

nata de oryza, diharapkan menjadi icon baru dan diharapkan dapat membuka lapangan

kerja baru untuk mengurangi pengangguran.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Harapan dari proses produksi pembuatan nata de oryza antara lain :

1. Dapat memanfaatkan air cucian beras yang mengandung vitamin B1 yang terbuang

sia-sia.

2. Dapat menjadi sumber penghasilan tambahan.

3. Dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Nata de Coco

Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih,

menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata tidak akan tumbuh di

dalam cairan). Bahan yang dapat digunakan sebagai media untuk pembuatan nata adalah air

kelapa sehingga produknya dikenal dengan nata de coco. Nata de Coco, yang dalam bahasa

Indonesia berarti krim dari kelapa ( nata : krim & coco : kelapa ). Selain itu bahan lainnya

adalah sari nanas (nata de pina), kedelai (nata de soya) atau buah lain yang mengandung

glukosa. Mikroba yang aktif dalam pembuatan nata adalah bakteri pembentuk asam asetat

Page 4: Nata de Oriza

yaitu Acetobacter xylinum. Mikroba ini dapat merubah gula menjadi selulosa. Jalinan

selulosa inilah yang membuat nata terlihat putih.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam pembuatan nata adalah persiapan media,

starter, inokulasi, fermentasi/pengeraman, pemanenan, penghilangan asam dan pengawetan.

Komposisi media yang digunakan untuk pengawetan. Komposisi media yang digunakan

untuk starter adalah sama dengan media untuk pemeliharaan kultur tetapi tanpa media agar.

Cara pembuatan

Saring air kelapa dengan menggunakan kain saring lalu didihkan dan dinginkan.

Campurkan gula pasir (100 g/l air kelapa), asam cuka 20 ml/l air kelapa dan bibit

Acetobacter xylinum (170 ml) ke dalam air kelapa di dalam panci pencampur, lalu diaduk

sampai merata. Campuran tersebut mempunyai keasaman (pH) 3-4.

Masukkan campuran tersebut ke dalam stoples dengan tinggi campuran 4-5 cm, lalu

ditutup dengan kain saring. Letakkan stoples di tempat yang bersih dan aman.

Setelah 15-20 hari berlangsungnya proses fermentasi terbentuklah lapisan nata di

permukaan cairan dengan ketebalan 1-2 cm. Lapisan nata dengan berat + 200 g. Cairan di

bawah nata merupakan cairan bibit yang dapat digunakan untuk pembuatan nata selanjutnya.

Pemanenan nata

Lapisan nata diangkat secara hati-hati dengan menggunakan garpu atau penjepit yang

bersih supaya cairan di bawah lapisan tidak tercemar. Cairan di bawah nata dapat digunakan

sebagai cairan bibit pada pengolahan berikutnya.

Buang selaput yang menempel pada bagian bawah nata, dicuci lalu dipotong dalam bentuk

kubus dengan ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 cm dan dicuci. Tuang dan rendam potongan nata de

coco dalam ember plastik selama 3 hari dan setiap hari air rendaman diganti. Sesudah itu,

nata direbus sampai mendidih bersuhu 110oC selama 10-20 menit. Tujuan perendaman dan

perebusan untuk meng-hilangkan rasa asam.

Nata dimasukkan dalam sirup lalau didihkan pada suhu 100oC + 15 menit, sesudah itu bila

perlu dapat ditambahkan essens panili atau pewangi lainnya dan garam secukupnya, lalu

dibiarkan selama 1 malam. Buat sirup nata dengan perbandingan untuk 3 kg produk nata

potongan, diperlukan 2 kg gula dan 4,5 l air. Mula-mula gula dituangkan ke dalam air,

panaskan sampai larut dan lalu saring.

Selanjutnya nata dikemas dalam kantong plastik atau botol selai dengan perbandingan

antara padatan dan cairan 3:1, botol ditutup rapat, kemudian direbus dalam air mendidih

Page 5: Nata de Oriza

selama 30 menit. Angkat dan dinginkan di udara dengan tutup terletak pada bagian bawah,

slanjutnya botol diberi label dan siap untuk dipasarkan.

Pembuatan bibit nata

Buah nenas dikupas, dicuci sehingga dihasilkan daging nenas.

Daging nenas dipotong kecil-kecil, dihancurkan, dan diambil ampasnya.

Ampas nenas dicampur dengan gula pasir dan air masak dengan perbandingan 6:1:3

sampai merata.

Masukkan campuran tersebut dalam stoples bersih dan tutup dalam kain saring. Diamkan

selama 2-3 minggu.

Biarkan tanpa diganggu selama 2-3 minggu hingga terbentuk lapisan putih atau bibit

Acetobacter xylinum.

Diagram alir pembuatan Nata de Coco

Disaring

Panaskan mendidihaaaaaaaaaaaaaa

Dinginkan

Campurkan dalam panci pencampur

Masukkan campuran tersebut dalam bak fermentasi

dengan tinggi campuran 4-5 cm

Ditutup dengan kain saring

Air kelapa

Gula pasir (100gr/l air kelapa) Asam cuka (20 ml/l air kelapa) Bibit Acetobacter xylinum (170 ml)

Page 6: Nata de Oriza

Letakkan bak fermentasi di tempat yang bersih dan aman

Fermentasi selama 15 – 20 hari

Pengangakatan selaput bawah nata

Pencucian

Pemotongan nata bentuk kubus

ukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 cm

Pencucian dengan air mengalir

Perendaman selama 3 hari

(setiap hari air rendaman diganti)

Perebusan dengan suhu 110oC

selama 10-20 menit

Angkat, tiriskan

siap diolah lebih lanjut

2. Nata de Oryza

Nata de oryza merupakan produk fermentasi air cucian beras oleh bakteri Acetobacter

xylinum. Nata de oryza termasuk makanan penyegar atau pencuci mulut (dessert) yang kaya

serat dan dapat digunakan sebagai bahan pengisi ice cream, fruit cocktail, es teller dan

yogurt. Pembuatan nata de oryza dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu pH, suhu, kadar

gula, komposisi nutrient, lama fermentasi, dan aktifitas bakteri, Bila factor-faktor tersebut

dikendalikan dengan baik, maka akan diperoleh nata de lerry dengan ketebalan yang

dikenhendaki.

Nata de Coco

Page 7: Nata de Oriza

Berikut adalah diagram alir cara pembuatan nata de oryza :

Kotoran Penyaringan

Sterilisasi 15 menit

Penambahan nutrient

Pemanasan 10 menit

Penambahan asam cuka glacial (2.5ml/liter)

Pengisian media lerry ke bak fermentasi

(1 liter/bak fermentasi)

Pendinginan 12-24 jam

Inokulasi starter

(1 botol starter untuk 7-8 nampan)

Inkubasi 8-10 hari

Pemanenan

Pencucian dengan air mengalir

Air Beras

Gula pasir (50gr/ liter) ZA/urea(2gr/liter)

Nata de Oryza

Page 8: Nata de Oriza

Pemotongan nata

Perebusan

(2 kali dengan air mendidih @ 15 menit)

Penambahan tawas

(5gr/liter air untuk mencuci)

Nata de Oryza siap dikonsumsi

Gambar. Diagram Alir Pembuatan Nata de Oryza

Page 9: Nata de Oriza

H. METODE PELAKSANAAN

1. Tempat dan Waktu

Proses pembuatan dan pengolahan ini dilakukan di Laboratorium FMIPA UNSRI

untuk pembuatan nata de oryza yang sebelumnya akan dilakukan pembuatan sampel dan

pengendalian kualitas produk yang dilakukan di Laboratarium FMIPA UNSRI. Proses

pembuatan dan pengolahan ini akan dilakukan selama 8 minggu berturut-turut.

2. Bahan dan Alat

Dalam proses pembuatan nata de oryza bahan yang digunakan adalah air cucian

beras, gula pasir, urea (ZA), asam asetat glacial, starter bakteri dan tawas.

Tabel. Bahan Pembuatan Nata de Oryza

Bahan Spesifikasi

Air beras Cair

Gula pasir Butiran

ZA (urea) Powder

Asam asetat glacial Cair

Starter bakteri Cair kental

Tawas powder

Pembuatan nata de oryza ini, bahan utama yang digunakan adalah air cucian beras.

Metode pengumpulan air beras dilakukan kerja sama dengan rumah makan terdekat atau

kantin yang berpotensi menghasilkan air cucian beras.

Dalam proses pembuatan nata de oryza alat yang digunakan antara lain bak

fermentasi, timbangan meja, rak penyimpanan, pisau dapur besar, saringan kain kassa, gelas

ukur besar, kompor gas, tabung gas, ember plastic, panci besar, plastic penutup, tali penutup.

Tabel. Alat Pembuatan Nata de Oryza

Alat Fungsi

Bak fermentasi Sebagai tempat mencetak nata

Timbangan meja Sebagai alat alat untuk

mengukur bahan

Rak penimpanan Sebagai tempat menyimpan

Page 10: Nata de Oriza

pada waktu inkubasi

Pisau dapur besar Alat untuk memotong nata

Saringan kain kassa Sebagai penyaring air beras

sebelum digunakan

Gelas ukur besar Sebagai pengukur air cucian

beras

Kompor gas Sebagai sumber panas

Ember plastic Sebagai tempat pencucian nata

Panci besar Alat untuk menjerang nata

setelah dipanen

Tali penutup Sebagai pengikat plastic

penutup

Plastic penutup Sebagai penutup bak fermentasi

3. Proses Pembuatan

Pengolahan limbah cair rumah tangga menjadi nata de oryza melibatkan bakteri

Acetobacter xylinum yang sifatnya menggunakan protein dan karbohidrat dalam kandungan

limbah cair tersebut sebagai sumber energi untuk hidup dan berkembangbiak.

Untuk proses pembuatannya mula-mula air beras dengan pencucian tertentu yang

sudah disaring dan terbebas dari limbah padat, dicampur dahulu dengan gula pasir 50 gr, urea

2 gr per liter air beras kemudian diangkat dan segera campurkan asam asetat pekat 2,5 ml per

liter agar pH larutan turun sampai 4, yang merupakan pH optimum untuk pertumbuhan

bakteri pembentuk nata. Kemudian larutan dituang kedalam bak fermentasi dengan

ketinggian 2 cm kemudian didinginkan, tetapi harus ditutup dengan plastic bersih dan diikat

agar tidak tercemar kotoran dari luar. Sesudah dingin, larutan dituangi bibit bakteri dalam

larutan sebanyak 20% volume larutan air beras. Kemudian diinkubasi selama 8-10 hari dan

disimpan dalam bak fermentasi. Adapun maksud ditambahkan bahan lain tehadap limbah air

cucian beras tersebut adalah :

a. Gula sebagai penambah bahan makanan untuk bakteri

b. Asam asetat pekat untuk mengatur keasaman media air lerry

c. Bibit nata atau starter yaitu suspensi bakteri Acetobacter xylinum sebagai

mikroorganisme pembentuk nata

d. ZA sebagai suplement nutrisi bagi mikroorganisme (bakteri)

Page 11: Nata de Oriza

Setelah menjalani proses fermentasi maka cairan akan terbentuk lapisan padat nata

setebal 2 cm, inilah yang dipanen. Lapisan padat tersebut sebelum dipotong kecil-kecil

dilakukan pengerokan lapisan atas kemudian dilakukan pencucian dengan air mengalir dan

dilakukan 2 kali perebusan masing-masing selama 15 menit dengan penambahan tawas 5 gr

per liter air beras untuk menetralkan sisa asam cuka dan ZA yang tersisa. Setelah itu nata siap

diproses lebih lanjut untuk dipasarkan.

4. Prospek Pasar dan sasaran penjualan

Nata de Oryza merupakan suatu produk baru yang belum dikembangkan atau

dipasarkan sehingga belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat lebih mengenal

nata de coco dan nata de soya sebagai bahan campuran makanan atau minuman. Sedangkan

nata de lerry sendiri memiliki karakteristik, bentuk dan rasa yang hampir sama dengan nata

de coco dan nata de soya dan dengan demikian nata de oryza diharapkan dapat menjadi

alternative lain selain nata de coco dan nata de soya. Karena produk ini belum banyak

dikembangkan dan belum banyak dipasarkan, maka diharapkan prospek pasarnya sangat

bagus karena belum banyak saingannya.

Sasaran dari pemasaran produk nata de oryza yang sudah jadi siap pakai yaitu :

a. Pasar-pasar tradisional dengan sasaran pedagang-pedagang minuman dan masyarakat

umum kalangan menengah kebawah, dengan bentuk penjualan secara kiloan dan

eceran.

b. Pedagang minuman seperti pedagang es campur maupun es teller, penjualan secara

kiloan.

c. Restaurant atau rumah makan yang menjual minuman serupa es campur atau

sejenisnya, penjualan secara kiloan.

d. Toko dan atau supermarket dengan cara disetorkan atau dititipkan, penjualan dengan

secara kiloan maupun gelasan.

5. Keuangan dan Penetapan Harga Jual

a. Perkiraan balik modal

Untuk satu kali rotasi produksi, yaitu selama 15 hari, dapat kita perkirakan penghasilan yang

diperoleh yaitu :

Jumlah nata de oryza yang dihasilkan / hari x harga jual / Kg =

60 Kg x Rp. 4.000,00 = Rp. 240.000,00

Perkiraan resiko produk tidak terjual = 20 % per hari

Page 12: Nata de Oriza

(20 % x 60 Kg) x Rp. 4000,00 = Rp. 48.000,00

Jadi penghasilan bersih per hari diperkirakan=

Rp. 240.000,00 – Rp. 48.000,00 = Rp. 192.000,00

Total penghasilan 1 rotasi produksi (15 kali panen ) yaitu =

15 x Rp. 192.000,00 = Rp. 2.880.000,00

Perkiraan keuntungan yang diperoleh untuk satu kali rotasi produksi, yaitu penghasilan

keseluruhan dikurangi biaya produksi.

Total penghasilan 1 kali rotasi = Rp.

2.880.000,00

Biaya pembelian bahan = Rp.

1.585.000,00 –

Rp. 1.295.000,00

Biaya penyusutan alat = Rp. 312.500,00 -

= Rp. 982.500,00

Upah karyawan =

Rp. 450.000,00 –

Keuntungan 1 kali rotasi = Rp.

532.500,00

Sedangkan dalam satu bulan kita dapat melakukan dua kali rotasi, maka keuntungan bersih

yang dapat kita hasilkan yaitu sebesar =

2 x Rp. 532.500,00 = Rp. 1.065.000,00

Dengan keuntungan bersih tiap bulan sebesar Rp. 1.065.000,00. Maka kita dapat

memperkirakan pengembalian modal dalam jangka waktu 4 bulan.

b. Mark – Up

Mark – Up merupakan jumlah harga yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk

menghasilkan harga jual. Mark – Up berdasarkan harga jual

Harga Jual

Page 13: Nata de Oriza

Harga Jual

= Rp. 2.641.666,67 ( harga jual keseluruhan )

= Rp. 2.641.700,00 ( harga pembulatan )

Harga jual nata de oryza per kg = Rp. 2.641.700,00 / 900

= Rp.2.935,22 ( harga perkilogram )

= Rp.3.000.00 ( harga perbulatan )

Disini diperoleh harga jual perkilogram Rp. 3.000,00 padahal kita sudah menghitung dalam

perkiraan balik modal kalau kita menjual nata per kilogramnya Rp. 4.000,00. dengan ini

sudah terlihat laba yang kita dapat perkilogramnya.

c. BEP

Metode penetapan harga menggunakan Break Even Point atau analisis impas yaitu berapakah

jumlah produk yang harus dijual pada harga tertentu, supaya dapat menutup semua biaya.

Atau dengan kata lain kita tidak untung juga tidak rugi.

1. Biaya tidak tetap sudah kita ketahui melalui jumlah harga barang yang ada yaitu

Rp. 1.235.000,00

Jadi biaya per hari Rp. 1.235.000,00 dibagi 15 diperoleh Rp. 82.333.33 dan dengan

harga pembulatan Rp. 82.400,00

2. Biaya tetap ( per rotasi )

Jenis Biaya

Gaji karyawan

Sewa tempat

Perawatan peralatan

Rp. 450.000,00

Rp. 320.000,00

Rp. 322.500,00

Jumlah Rp. 1.092.500,00

Jadi biaya tetap untuk satu kali rotasi adalah Rp. 1.092.500,00, jadi untuk biaya tetap

per hari adalah Rp. 1.092.500,00 dibagi 15 diperoleh Rp. 72.833,33 dengan harga

pembulatan Rp. 72.900,00

Kita dapat menghitung BEP dengan rumus sebagai berikut

A X B = ( A X C ) + D

Page 14: Nata de Oriza

Keterangan :

A = jumlah produksi per hari pada keadaan BEP

B = harga jual nata de lerry per kilogram

C = biaya tidak tetap untuk 1 hari

D = biaya tetap 1 kali rotasi

A x 4000 = ( A x 82.400) + 72.900

4000 A = 82.400 A + 72.900

78.400 A = 72.900

A = 1.079 Kg

A = 1.5 Kg ( pembulatan )

Dengan demikian untuk mendapatkan keuntungan maka jumlah penjualan nata de oryza per

hari harus melebihi 1.5 kg.

Selama 1 rotasi (15 hari) harus dapat menjual nata de oryza sebanyak 22.5 kg. Penjualan

dalam bentuk gelas/cup, jika 1 kg nata de lerry untuk 5 gelas/cup, maka 22.5 kg nata de oryza

untuk 112.5 gelas/cup pembulatan 113 gelas/cup. Jadi dalam 1 rotasi (15 hari) harus dapat

menjual minima1113 gelas/cup.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No KegiatanWaktu

Maret April Mei Juni

A. Persiapan

1 Observasi dan survey pasar

2 Identifikasi kebutuhan alat

dan bahan

3 Pembelian alat dan bahan

4 Persiapan tempat

B. Pelaksanaan

1 Pembuatan sample

2 Penetapan kualitas produk

3 Pengolahan awal nata dan

Page 15: Nata de Oriza

mulai awal proses fermentasi

4 Pengecekan dan

pengambilan nata dari proses

fermentasi kemudian

perebusan

5 Pengolahan akhir

6 Pemasaran produk nata de

oryza

7 Analisa pasar

C. Penyusunan laporan

J. RINCIAN BIAYA

Pemasukan

Dikti Rp. 6.000.000,00

Jumlah Pemasukan Rp. 6.000.000,00

Pengeluaran

1. Tahap persiapan

a. Pembelian ATK Rp. 50.000,00

b. Observasi dan survey pasar Rp. 50.000,00 +

Jumlah Rp. 100.000,00

2. Pembelian Bahan

(untuk produksi selama 1 kali rotasi/15 hari)

a. Bibit bakteri 15 botol @ Rp. 25.000,00 Rp. 375.000,00

b. Gula Pasir 100 kg @ Rp. 6.500,00 Rp. 650.000,00

c. Serbuk urea 10 kg @ Rp. 5.000,00 Rp. 50.000,00

d. Asam asetat 10 botol @ Rp. 5.000,00 Rp. 50.000,00

e. Tawas 10 kg @ Rp. 5.000,00 Rp. 50.000,00

f. Gas 1 tabung Rp. 60.000,00 +

Jumlah Rp. 1.235.000,00

Page 16: Nata de Oriza

3. Persiapan Alat

a. Bak fermentasi 300 buah @ Rp. 5.000,00 Rp. 1.500.000,00

b. Timbangan meja 2 buah @ Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00

c. Rak penyimpanan 3 buah @ Rp. 150.000,00 Rp. 450.000,00

d. Pisau dapur besar 5 buah @ Rp. 5.000,00 Rp. 25.000,00

e. Saringan kain kassa 5 buah @ Rp. 5.000,00 Rp. 25.000,00

f. Gelas ukur besar 3 buah @ Rp. 10.000,00 Rp. 30.000,00

g. Kompor gas 1 buah Rp. 250.000,00

h. Tabung gas 1 buah Rp. 200.000,00

i. Ember plastic 6 buah @ Rp. 20.000,00 Rp. 120.000,00

j. Panci besar 4 buah @ Rp. 60.000,00 Rp. 240.000,00

k. Plastic kemasan kiloan Rp. 100.000,00

l. Tali pengikat kemasan Rp. 35.000,00

m. Plastic penutup Rp. 40.000,00

n. Tali penutup Rp. 10.000,00 +

Jumlah Rp. 3.225.000,00

4. Upah pekerja 3 orang

Untuk satu kali rotasi @ Rp. 150.000,00 Rp. 450.000,00

5. Sewa tempat

Sewa tempat untuk satu kali rotasi Rp. 320.000,00

6. Transportasi

a. Akomodasi Rp. 200.000,00

b. Seminar Rp. 200.000,00

7. Laporan

Penyusunan dan penggandaan laporan Rp. 250.000,00

8. Lain-lain Rp. 20.000,00 +

Jumlah total pengeluaran Rp. 6.000.000,00

Page 17: Nata de Oriza