laporan tutor 1 ske b(2)

34
Skenario B Blok XVI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Kesehatan Jiwa dan Fungsi Luhur adalah blok keenam belas pada semester V dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan tentang penyakit Dimensia vaskular 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. FK UMP 2011 |Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 1

Upload: tri-romini

Post on 27-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Kesehatan Jiwa dan Fungsi Luhur adalah blok keenam belas pada

semester V dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang

memaparkan tentang penyakit Dimensia vaskular

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis

dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 1

Page 2: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor : Dr. Nyayu Fitriani

Moderator : Poppy Geraldine

Sekretaris : Hendra Ercha Riri

Notulen : Suci Lestari

Waktu : Selasa, 7 Januari 2014

Pukul 13.00 – 15.30 WIB.

Kamis, 9 Januari 2014

Pukul 13.00 – 15.30 WIB.

The Rule of Tutorial : 1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam

keadaan diam.

2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen.

3. Izin saat akan keluar ruangan.

2.2 Skenario Kasus

Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena seringkali lupa cara

membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2 bulan yang lalu. Satu bulan terakhir ini, Ny.

Jannah sering lupa jalan pulang ke rumah dari pasar (kesasar). Tiga bulan sebelumnya

penderita pernah menderita stroke. Saat ini penderita masih mengalami kelemahan

separuh tubuh sebelah kanan. Akhir-akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali

anggota keluarganya lagi.

Pemeriksaan Fisik:

GCS: 15, TD: 160/100 mmHg, N: 80 x/menit, T: 36,7ºC.

Keadaan spesifik:

Kepala: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 2

Page 3: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Leher: tidak ada pembesaran KGB

Thoraks: simetris, retraksi tidak ada

- Jantung: batas jantung normal, iktus kordis tidak tampak, bunyi jantung

normal, bising jantung tidak ada, HR 80x/menit reguler.

- Paru : stem fremitus normal, suara nafas vesikuler normal

Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus normal

Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4)

Pemeriksaan Laboratorium:

Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%, Trigliserida: 250 mg%.

Hasil Neuropsikiatrik tes: MMSE: 10

CT scan kepala: infrak di basal ganglia sinistra.

2.3 Seven Jump Steps

2.3.1 Klarifikasi Istilah

1. Lupa : berkurangnya kemampuan otak untuk mengolah suatu memori.

2. Stroke : serangan berat yang mendadak biasanya yang diakibatkan oklusi

pembuluh darah atau stenosis pembuluh darah.(Dorland: 1024)

3. Infark : daerah nekrosis iskemik terbatas yang disebabkan oleh oklusi suplai

arteri atau drainase vena pada bagian tersebut.(Dorland: 564)

4. Neuropsikiatrik tes : tes untuk menguji spesialisasi neurologi dan psikiatri.

(Dorland:756)

5. Lemah separuh tubuh: hemiparese (paralisis ringan atau tidak lengkap)

6. MMSE : (minimental state eximination) tes untuk melacak bagaimana keadaan

kognitif pasien berubah dengan berjalannya waktu.

2.3.2 Identifikasi Masalah

1. Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena seringkali lupa cara

membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2 bulan yang lalu.

2. Satu bulan terakhir ini, Ny. Jannah sering lupa jalan pulang ke rumah dari pasar

(kesasar).

3. Tiga bulan sebelumnya penderita pernah menderita stroke. Saat ini penderita masih

mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.

4. Akhir-akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya

lagi.

5. Pemeriksaan Fisik:

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 3

Page 4: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

TD: 160/100 mmHg

Keadaan spesifik:

Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4)

6. Pemeriksaan Laboratorium:

Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%, Trigliserida: 250 mg

%.

7. Hasil Neuropsikiatrik tes: MMSE: 10

CT scan kepala: infrak di basal ganglia sinistra.

2.3.3 Analisis Masalah

1. Ny. Jannah, 55 tahun, datang ke poliklinik Saraf RSMH karena seringkali lupa

cara membuat masakan yang biasa ia buat sejak 2 bulan yang lalu.

a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan kasus ?

Jawab :

15 – 30% seluruh kasus demensia. Untuk usia 60 – 70 tahun dan lebih sering

pada laki-laki dari pada perempuan. (caplan & sadock)

b. Apa saja organ yang terganggu pada kasus (anatomi dan fisiologi) ?

Jawab :

Ganglia Basalis adalah bagian sistem motorik yang berupa adalah massa

yang terdiri dari sekumpulan inti-inti di subtansia abu-abu pada bagian

hemisfer otak. Nuklei utama ganglia basalia adalah nukeus kuadatus, putamen,

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 4

Page 5: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

dan globus palidus, yang terletak di substansia alba subkortikalis telensefali.

Nuklei tersebut berhubungan satu dengan lainnya dan dengan korteks motorik

dalam sirkuit regulasi yang kompleks. Nuklei tersebut memberikan efek

inhibitorik dan eksitatorik pada korteks motorik.Struktur ini memiliki peran

penting pada inisiasi dan modulasi pergerakan serta pada control tonus otot.

(Baehr Mathias & Fortscher Michael, 2010).

Corpus striatum terletak di lateral thalamus dan hampir terbagi secara lengkap

oleh sebuah pita serabut saraf (capsula interna). (Snell Richard S., 2006)

Nucleus caudatus adalah massa substansia grisea berbentuk huruf C yang

berhubungan erat dengan ventriculus lateralis dan terletak di lateral thalamus.

Permukaan latera; nucleus berhubungan dengan capsula interna, yang

memisahkannya dengan nucleus lentiformis. Nucleus ini memiliki caput

corpus dan cauda. (Snell Richard S., 2006)

Nucleus lentiformis adalah massa substansia grisea berbentuk baji dengan

dasarnya yang konveks menghadap ke lateral dan ujungnya menghadap ke

medial.Nucleus ini tertanam dalam di substansia alba hemispehrium cerebri

dan di bagian medial berhubungan dengan capsula interna, yang

memisahkannya dengan nucleus caudatus dan thalamus. Disebelah lateral

nucleus lentiformis berhubungan dengan selapis tipis substansia alba (capsula

externa). (Snell Richard S., 2006)

Nucleus Amygdala terletak di dalam lobus temporalis dekat uncus. Nucleus

ini merupakan bagian sistem limbik. Melalui hubungan-hubunganny, nucleus

ini dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap perubahan lingkungan. (Snell

Richard S., 2006)

Substansia nigra di mesencephalon dan nucleus subthalamicus di diencephalon

secara fungsional berhubungan erat dengan aktivitas nuclei basalis. Neuron ini

bersifat inhibisi dan dopaminergik serta memiliki banyak hubungan dengan

corpus striatum. (Richard S.Snell, 2006)

Selain itu juga fungsi lain dari ganglia basalis adalah sebagai berikut:

1. Fungsi ganglia basalis dalam melaksanakan pola-pola aktivitas motorik-

sirkuit putamen.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 5

Page 6: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Contoh: menulis huruf, memotong kertas dengan menggunakan gunting,

memotong kuku, memasukkan bola basket dengan melompat, menendang

bola kaki dan memukul bola kasti.

2. Peran ganglia basalis untuk pengaturan kognitif terhadap pola gerakan mo-

torik yang berurutan-sirkuit kaudatus.

Contoh: seseorang melihat seekor singa mendekat kemudian memberi

respons secara cepat dan otomatis, yaitu dengan (1) berbalik

membelakangi singa tersebut, (2) mulai berlari, dan (3) mungkin

bahkan berusaha untuk memanjat pohon.

3. Fungsi ganglia basalis untuk mengubah penentuan saat bergerak dan skala

intensitas gerakan.

Contoh: seseorang dapat menulis huruf “a” secara lambat atau secara cepat.

Orang tersebut juga dapat menulis huruf “a” dengan ukuran kecil pada

sehalai kertas, atau huruf “a” berukuran besar pada papan tulis. Tanpa

memperhatikan pilihan penulisan, sifat-sifat proporsional huruf tersebut

masih tetap mendekati sama.

1. Korteks serebri

Korteks serebri diatur secara horizontal berdasarkan fungsi dan secara vertikal menjadi lapisan – lapisan. Korteks serebri adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk memahami lingkungan dan memulai pikiran dan perilaku yang berorientasi tujuan. (Corwin, 2009)

Korteks disebut substansia grisea, karena lebih banyaknya badan sel saraf dibandingkan dengan akson neuron, yang cenderung tampak putih. Area asosiasi lainnya menerima informasi dari area sensorik primer dan sekunder. Area asosiasi memungkinkan gerakan yang kompleks, interpretasi,dan pembentukan bahasa. (Corwin, 2009)

2. Lobus frontalis

Lobus frontalis mencakup bagian korteks serebri didepan sulcus sentralis (fissura atau lekukan) dan diatas sulcus lateralis. Area broca terletak di lobus frontalis kiri dan mengontrol pembentukan bicara. Banyak area asosiasi di lobus frontalis menerima informasi dari seluruh otak dan menggabungkannya menjadi pikiran, rencana, dan perilaku. (Corwin, 2009)

3. Lobus temporalis

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 6

Page 7: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebri yang meluas kebawah dari fissura lateralis dan ke belakang sampai fissura parietospitalis. Lobus temporalis adalah area assosiasi primer untuk informasi pendengaran dan mencakup area wernicke, tempat bahasa di interpretasikan. Lobus ini juga terlibat dalam interpretasi bau dan penting untuk pembentukan dan penyimpanan memori. (Corwin, 2009)

4. Ganglia basalis

Ganglia basalis terletak dalam diensefalon pada kedua sisi talamus dan otak tengah bagian atas yang memproses dan mempengaruhi informasi di jaras ekstrapiramidalis. Ganglia basalis penting untuk mengontrol gerakan yang sangat terampil yang memerlukan pola dan kecepatan respons tanpa pemikiran yang disengaja. (Corwin, 2009)

5. Sistem limbik

Sistem limbik adalah sekelompok difus neuron dari area yang berbeda di otak. Hipocampus dianggap sebagai sistem limbik dan berperan penting dalam memberi kode dan mengonsolidasi memori. Amigdala yang juga dianggap sebagai bagian sistem limbik, terlibat dalam pembentukan emosi, agresi, dan perilaku normal. (Corwin, 2009)

c. Bagaimana faktor penyebab dari lupa (terutama pada lansia) ?

Jawab :

Faktor penyebab lupa meliputi:

- Degenerative, misal pada demensia alzeimer

- Non degenerative, faktor genetic, gangguan vaskuler, dll

Campuran. (Wibowo S, 1999)

d. Apa makna Ny. Jannah seringkali lupa cara membuat masakan yang biasa ia

buat sejak 2 bulan yang lalu ?

Jawab :

Adanya gangguan memori pada Ny. Jannah yang disebabkan karena adanya

kerusakan otak terutama cerebelum. (Sherwood, 2011)

e. Bagaimana klasifikasi lupa ?

Jawab :

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 7

Page 8: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Forget fullness : biasa menyerang umur > 50 tahun mengalami gangguan

memori setiap hari.

MCI : tidak tergantung usia, terdapat gangguan memori yang berulang

setiap hari tetapi tidak mengganggu aktivitas.

Demensia : terjadi akibat proes neuro degeneratif yang mengakibatkan

gangguan 2 fungsi luhur kortikal.

2. Satu bulan terakhir ini, Ny. Jannah sering lupa jalan pulang ke rumah dari pasar

(kesasar).

a. Apa makna Ny. Jannah sering lupa jalan pulang ke rumah dari pasar (kesasar)

sejak 1 bulan yang lalu ?

Jawab :

Telah terjadinya gangguan kognitif berupa handaya memori, dimana hendaya

memori itu merupakan gangguan kemampuan mempelajari informasi baru

atau mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya

b. Bagaimana hubungan keluhan satu bulan terakhir dengan kasus ?

Jawab :

Terjadi progresitivitas dari lokasi lesi di otak Ny.Jannah

c. Apa yang seharusnya dilakukan keluarga dengan keluhan Ny. Jannah ?

Jawab :

- Menjaga atau mengontrol aktivitas pasien dengan cara meningkatkan

program keseharian pasien.

- Sebagai keluarga mengontrol asupan makanan seperti asupan garam,

kolesterol tinggi/lemak. Asam urat agar tidak terjadi gejala yang lebih berat.

- Menemani pasien bila ingin bepergian keluar

- Jangan membiarkan pasien kelelahan karena akan memperberat keadaan

pasien.

- Mambawa pasien ketempat rehabilitasi stroke agar mendapatkan

penanganan yang baik.

d. Apa penyebab dari Ny. Jannah sering lupa jalan pulang kerumah ?

Jawab :

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 8

Page 9: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Erkinjuntti (2002) menyebutkan bahwa salah satu gangguan yang timbul

juga adalah gangguan visuospasial yang menyebabkan pasien banyak lupa

waktu, tidak tahu siang dan malam, lupa wajah teman dan sering tidak tahu

tempat sehingga sering tersesat.

Infark daerah distribusi arteri serebri posterior menimbulkan gejala

amnesia disertai agitasi, halusinasi visual, gangguan visual dan kebingungan

(Chui HC., 2001).

Kemungkinan, lupa jalan pulang tersebut dicetuskan oleh kebingungan

yang dialami os akibat infark didaerah distribusi a. serebri posterior tersebut.

3. Tiga bulan sebelumnya penderita pernah menderita stroke. Saat ini penderita

masih mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.

a. Bagaimana hubungan penderita mengalami stroke sejak 3 bulan dengan

kasus?

Jawab :

Menurut penelitian bahwa hampir 1/3 menjadi demensia dalam 3 bulan

setelah stroke. Jadi troke yang dialami pasien sejak 3 bulan yang lalu tersebut

merupakan faktor prediposisi dari terjadinya demensia, hal ini akan

berpengaruh pada gangguan otak baik berupa lesi akibat infark, ataupun

sumbatan diotak akibat arterioklerosis sehingga terjadi hipoperfusi jaringan

otak yang berujung kematian jaringan otak.

b. Bagaimana hubungan masih mengalami kelemahan sebelah kanan dengan

kasus ?

Jawab :

Kelemahan sebelah kanan menunjukkan lokasi lesi di otak Ny.Jannah terletak

di sebelah kiri. Karena lokasi lesi yang kontralateral dengan tempat timbulnya

keluhan.

c. Apa saja jenis-jenis kelemahan tubuh ?

Jawab :

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 9

Page 10: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Parese adalah kelemahan /kelumpuhan parsial / tidak lengkap atau suatu

kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagian gerakan atau gerakan

terganggu.

Parese pada anggota gerak dibagi :

a) Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas atau ekstremitas

bawah.

b) Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas bawah.

c) Hemiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu satu ekstremitas

atas dan satu ekstremitas bawah pada sisi yang sama.

d) Tetraparese adalah kelumpuhan atau kelemahan yang disebabkan oleh

trauma atau penyakit pada manusia yang menyebabkan hilangnya sebagian

fungsi motorik pada keempat anggota gerak, dengan

kelumpuhan/kelemahan lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan

dengan tungkai.

4. Akhir - akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya

lagi.

a. Apa makna Ny. Jannah akhir-akhir ini juga lupa mandi dan tidak mengenali

anggota keluarganya lagi ?

Jawab :

Tidak mengenali anggota keluarganya sendiri : (prosopagnoprogia)

merupakan suatu kelainan dimana penderita mengalami ketidakmampuan

untuk mengenali wajah .

b. Bagaimana progresifitas dari keluhan lupa yang dialami Ny. Jannah ?

Jawab :

Progresi bertahap, dimulai dari Infark girus angularis, yang menyebabkan

gangguan memori berupa lupa memasak 2 bulan yang lalu, lalu infark pada

daerah distribusi arteri serebri posterior (kesasar) pada 1 bulan terakhir, dan

akhirnya infark pada daerah distribusi arteri serebri anterior (lupa mandi) dan

Infark lobus parietalis (lupa pada keluarganya) akhir-akhir ini.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 10

Page 11: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Gambaran progresi demensia pada Ny. Jannah.

c. Apa saja faktor penyebab akhir-akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak

mengenali anggota keluarganya lagi ?

Jawab :

Lupa mandi kemungkinan akibat lack of will (hilangnya daya kehendak)

yang merupakan manifestasi dari infark didaerah distribusi arteri serebri

anterior (Chui HC., 2001).

Tidak mengenali keluarganya merupakan akibat dari hilangnya fungsi

kognitif yang merupakan akibat dari infark lobus parietalis (Chui HC., 2001)

5. Pemeriksaan fisik:

TD: 160/100 mmHg

Keadaan spesifik:

Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4).

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan fisik dan keadaan

spesifik?

Jawab :

Interpretasi : TD : 160/100 mmHg Abnormal (Hipertensi derajat 2)

Normalnya :120/80 mmHg

Mekanime :

Faktor resiko: dislipidemia timbunan lemak di tunica intima (plaqe)

hialinisasi pada tunika intima retensi perifer pembuluh darah meningkat

hipertensi.

Interpretasi : Ekstremitas: Hemiparese dextra spastik (Kekuatan 4).

Normalnya : kekuatan otot 5

Mekanisme :

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 11

Page 12: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Pembuluh darah arteri trombus diotak kiri oklusi pembuluh darah otak

iskemik kerusakan dan kematian neuron hemiparese

6. Pemeriksaan Laboratorium:

Kolesterol Total: 300 mg%, LDL: 210 mg%, HDL: 30 mg%, Trigliserida: 250 mg

%.

a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium ?

Jawab :

- Kolesterol : 300 mg% (normal < 200 mg%)

Interpretasi : abnormal terjadi peningkatan kolesterol total

- LDL : 210 mg% (normal < 165 mg%)

Interpretasi : abnormal terjadi peningkatan LDL

- HDL : 30 mg% (normal > 65 mg% )

Interpretasi : abnormal terjadi penurunan HDL

- Trigliserid : 250 mg% (normal <150 mg%)

Interpretasi : abnormal terjadi peningkatan trigliserid.

7. Hasil Neuropsikiatrik tes: MMSE: 10

CT scan kepala: infrak di basal ganglia sinistra.

a. Bagaimana interpretasi dari hasil Neuropsikiatrik tes:MMSE, dan CT scan ?

Jawab :

Metode Skor Interpretasi

Single cutoff < 24 Abnormal

Range <21

>25

Meningkatkan kemungkinan menderita demensia

Menurunkan kemungkinan menderita demensia

Pendidikan 21

< 23

< 24

Abnormal untuk pendidikan kelas 8

Abnormal untuk pendidikan SMA

Abnormal untuk pendidikan kuliah

Keparahan 24-30

18-23

0-17

Tidak ada pelemahan kognitif

Pelemahan kognitif ringan

Pelemahan kognitif berat

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 12

Page 13: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

b. Bagaimana cara pemeriksaan MMSE ?

Jawab :

FORM MINI MENTAL STATUS EXAMINATION (MMSE)Nama pasien : Ny. Jannah (laki-laki / perempuan)Umur : 55 tahunPekerjaan/jabatan : -Pendidikan terakhir: -Riwayat penyakit : O stroke O DM O HT O Jantung O Lainnya……Alasan diperiksa :Item

Tes Standar Pasien

12

ORIENTASI Sekarang : tahun, bulan, hari, tanggal, musim be-rapa/apa?Kita berada dimana? Negara, Provinsi, Kota, RS,Lantai

5

5

3REGISTRASISebutkan nama 3 benda (apel-meja-koin), tiap benda 1 detik. Pasien disuruh menyebutkan nama benda tersebut. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan ketiganya dengan benar, catat berapa kali pengu-langannya.

3

4 ATENSI dan KALKULASIKurangi 100 dengan 7 sampai 5 kali pengurangan. Nilai 1 untuk setiap jawaban benar. Atau disuruh mengeja terbalik kata “WAHYU”, nilai 1 untuk se-tiap urutan benarnya.

5

5MENGINGAT KEMBALIPasien disuruh menyebut ulang ke 3 nama ada 3. Nilai 1 setiap yang benar

3

6

78

9

10

BAHASAPasien disuruh menyebutkan 2 nama benda yang ditunjukan ke dia.Pasien disuruh mengulang kata : namun – tanpa – bila.Pasien disuruh melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan kanan anda – lipat menjadi 2 – dan letakkan dilantai”Pasien disuruh baca dan melakukan perintah ter-tulis: “ Pejamkan Mata Anda”Pasien disuruh menulis satu kalimat lengkap yang berarti.

2

13

1

1

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 13

Page 14: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

11 Pasien disuruh mengkopi bentuk gambar dibawah ini:

1

TOTAL 30Tanggal pemeriksaan : Januari 2014Nama Pemeriksa : (……………………)

Score :24-30 Normal O17-23 Probable O0-16 Definitif O

8. Bagaimana Cara mendiagnosis pada kasus ini ?

Jawab :

a. Anamnesis

Riwayat kesehatan

Ditanyakan faktor resiko demensia vaskular seperti hipertensi, diabetes

mellitus, dan hiperlipidemia. Juga riwayat stroke.

Riwayat obat-obatan dan alkohol

Adakah penderita peminum alkohol yang kronik atau pengkonsumsi obat-

obatan yang dapat menurunkan fungsi kognitif seperti obat tidur dan

antidepresan golongan trisiklik.

Riwayat keluarga

Adakah keluarga yang mengalami demensia atau riwayat penyakit

serebrovaskular.

penurunan daya ingat dan disertai 2 atau lebih gangguan kognitif seperti : orientasi, perhatian, bahasa, praksia, visuospasial, fungsi eksekutifdan kontrol motorik )

- Munculnya tanda fokal neurologik

- Onset demensia dalam 3 bulan mengikuti stroke

- faktor demografi yaitu usia, jenis kelamin, ethnic

- faktor otogenik seperti hipertensi, rokok, diabetes, dan dislipidemia

b. Pemeriksaan fisik

- Refleks memegang (grasp reflex).

- Refleks glabela

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 14

Page 15: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

- Refleks palmomental

- Refleks korneomandibularis

- Snout reflex.

c. Skor iskemik Hachinski yang digunakan untuk membedakan demensia vaskular

dengan demensia Alzheimer.

Skor iskemik Hachinski Skor

Mula mendadak 2

Progresinya bertahap 1

Perjalanan berfluktuasi 2

Malam hari bengong atau

kacau

1

Kepribadian terpelihara 1

Depresi 1

Keluhan somatic 1

Inkontinensia emosional 1

Riwayat hipertensi 1

Riwayat stroke 2

Ada bukti aterosklerosis 1

Keluhan neurologi fokal 2

Tanda neurologi fokal 2

Penderita dengan demensia vaskular atau demensia multi infark mempunyai

skor lebih dari 7, sedang skornya yang kurang dari 4 mungkin menderita

Alzheimer.

9. Apa Deferensial Diagnosis pada kasus ini ?

Jawab :

Gajala klinik Demensia

Vaskular

Demensia

Alzheimer

Sering lupa sebelum stroke + +

Lupa jalan ke rumah, lupa mandi,

tidak mengenali anggota keluarga

+ +

Riwayat penyakit stroke + -

Riwayat Hipertensi + -

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 15

Page 16: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Dislipidemia + -

Progresivitas bertahap + +

Hemiparese dextra spastic + -

Infark di basal ganglia + -

MMSE abnormal + +

Gejala neurologis fokal Lebih sering kurang

10. Apa Working Diagnosis pada kasus ini ?

Jawab :

Demensia vaskular et causa stroke

11. Bagaimana patofisiologi dari kasus ?

Jawab :

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 16

Page 17: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Kerusakan sel lebih lanjut karna berebut electron dgn sel lain

Partikel kekurangan elektron

Infark di ganglia basalis (white matter)

Iskemik daerah otak

Thrombus yang lepas menyumbat pemb darah bagian distal

Plaque ruptur

Penyempitan lumen pemb. darah

Terbentuk plaque atherosklerosis

Merusak endotel pemb. darah

Dislipidemia

Terbentuk radikal bebas

Memicu apoptosis

Ca2+ masuk kedalam sel → Ca2+ intrasel ↑

Saluran reseptor ini terbuka terus menerus (pengaktifan toksik)

Glutamate berikatan dgn reseptor eksitatorik (reseptor NMDA)

Sel yang rusak mengeluarkan glutamat

Kerusakan dan kematian sel

Sel kekurangan O2

Ca2+ menyebar ke sel yang lain melalui saluran antar sel

Ca2+ & ion kecil berdifusi bebas

Neuron otak makin apoptosis

Gangguan neurotransmitter

Demensia

Komunikasi antar sinaps terganggu

Defisiensi asetilkolin

Gangguan Kognitif

Jalur kortek-subkortek terganggu

Jalur kortek-kortek terganggu

Hemiparesis dextra spastik

Penurunan kekuatan otot (parese)

Gangguan gerakan motorik volunter

Lesi di UMN

Disfungsi serebri

Skenario B Blok XVI

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 17

Page 18: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

12. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini ?

Jawab :

Demensia vascular paling sering terjadi pada orang berusia antara 60 sampai 70

tahun dan lebih kerap pada pria dibandingkan wanita. Sekitar 10 sampai 15%

pasien menderita demensia vascular. Data dari negara-negara Eropa dilaporkan

prevalensi 1,6% pada kelompok uia lebih dari 65 tahun dengan insiden 3,4 tiap

1000 orang per tahun. Penelitian di Lundby di Swedia memperlihatkan angka

resiko terkena demensia vaskular sepanjang hidup 34,5% pada pria dan 19,4%

pada wanita bila semua tingkatan gangguan kognisi dimasukkan dalam

perhitungan. Sudah lama diketahui bahwa deficit kognisi dapat terjadi setelah

serangan stroke.

13. Bagaimana etiologi pada kasus ini ?

Jawab :

a. Penyebab secara biologis

adanya penumpukan protein yang lengket disebut amyloid plauques yang

berakumulasi di otak pada penderita demensia. Plak amiloid juga ditemukan

pada lansia yang tidak memiliki gejala-gejala demensia, tetapi juga dalam

jumlah yang jauh lebih sedikit.

Penyebab yang lain dari demensia adalah serangan stroke yang berturut-turut.

Stroke tunggal ukurannya kecil dan menyebabkan kelemahan yang timbul

secara perlahan. Stroke kecil ini secara bertahap menyebabkan kerusakan

jaringan otak, daerah otak yang mengalami kerusakan akibat tersumbatnya

aliran darah disebut infark. Demensia yang berasal dari stroke kecil disebut

demensia multi-infark. Sebagian besar penderitanya memiliki tekanan darah

tinggi dan diabetes mellitus yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh

darah di otak.

Penyebab biologis dari demensia yang tidak diketahui penyebabnya adalah

adanya kerusakan korteks ( jaringan otak ).

b. Penyebab secara psikologis

Penderita yang mengalami depresi memiliki resiko dua kali lebih besar

mengalami demensia faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan resiko

demensia adalah merokok, makan berlebihan, dan kurang olahraga yang dapat

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 18

Page 19: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

meningkatkan resiko terkena stroke dan tekanan darah tinggi yang

menyebabkan demensia vascular.

14. Bagaimana manifestasi klinis pada kasus ini ?

Jawab :

Hemiparese dextra

Ganglia basalis merupakan suatu kelompok nucleus dalam hemisphere otak.

Ganglia basalis merupakan bagian penting neurologis klasik tentang pergerakan

normal dan pergerakan abnormal. Secara spesifik, ganglia basalis terlibat dalam

pengaturan umpan balik (feed-back regulation) dari pergerakan. Ganglia basalis

terletak di subkortikal dan terlibat dalam pengaturan gerakan motorik kompleks

pada traktus extrapiramidalis.

Pada cerebri terdapat area motorik primer dan sekunder. Area motorik primer

memiliki hubungan langung dengan otot-otot spesifik untuk menimbulkan gerakan

otot tertentu. Area sekunder, mengartikan sensasi dari sinyal area primer.

Apabila terdapat infark di ganglia basalis seperti terjadi pada Ny. Jannah, maka

gerakan motoriknya akan terganggu.

Pengaturan motorik anggota gerak di persyarafi oleh jaras kortikospinal

(piramidalis). Jaras ini akan menyilang ke kontralateral pada decusstatio

piramidalis di medulla oblongata, sehingga lesi di salah satu hemisfer akan

menimbulkan efek pada sisi kontralateralnya.

15. Bagaimana Tatalaksana pada kasus ini ?

Jawab :

TERAPI DEMENSIA VASKULAR

1. Kolinestoase Inhibitor

- Tacrime, hepatotoksik

- Donepezil 5 mg perhari kemudian dosis dinaikkan 10 mg setelah sebulan

- Galantimin 4 mg 2x1, 8 mg 2x1, 12mg 2x1

2. Anti oksidan

3. Nemantin 25 mg/hari (diberikan pada demensia sedang dan berat)

TERAPI STROKE

Terapi pemeliharaan (pencegahan ) stroke yang mungkin terjadi lagi :

Anti platelet

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 19

Page 20: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

Aspirin dengan mekanisme kerja menghambat sintesis tromboksan (senyawa

yang berperan dalam proses pembekuan darah).

Dosis: 4-6 x 325-650 mg/hari

TERAPI HIPERTENSI

ACE-Inhibitor atau ß-Blocker dan Antagonis Ca. ACE-inhibitor: kaptopril

(Capoten) dosis: 2-3x25 Mg/hari Atau ß-Blocker selektif : Propranolol.

TERAPI DISLIPIDEMIA

1. Upaya non farmakologis

a) Terapi diet

Dimulai dengan menilai pola makan pasien, mengidentifikasi makanan yang

mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol serta seberapa sering keduanya

dikonsumsi.

b) Latihan jasmani

Dari beberapa penelitian diketahui bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kadar

HDL, menurunkan trigliserida, menurunkan LDL dan menurunkan berat badan.

2. Farmakologis

Apabila terapi non farmakologi tidak berhasil maka, dapat diberikan

bermacam-macam obatan (Anwar bahri, 2004)

Beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan adalah kemampuan dari pada obat

obat tersebut dalam mempengaruhi KHDL, Trigliserida, Fibrinogen, KLDL, dan

juga diperhatikan pengaruh atau efek samping dari pada obat-obat tersebut .

Saat ini didapat beberapa golongan obat :

1) Golongan resin ( sequestrants )

2) Asam nikotinat dan Acipimox

3) Golongan Statin (HMG-CoA Reductase Inhibitor)

4) Derivat Asam Fibrat

5) Probutol

6) Lain – lain

Tujuan dari pengelolaan dislipidemia dalam jangka pendek adalah untuk

mengontrol kadar LDL dan HDL dalam darah, dan menghilangkan keluhan

maupun gejala yang terjadi pada penderita dislipidemia. Tujuan jangka panjang

untuk mencegah terjadinya jantung koroner. Cara penanganannya dengan

menormalkan kadar kolesterol LDL dan HDL dalam darah.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 20

Page 21: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

16. Apa saja Komplikasi pada kasus ini ?

Jawab :

- Depresi

- Gangguan kepribadian

- Stroke berulang

- Kematian

17. Bagaimana Prognosis pada kasus ?

Jawab :

Vitam Fungsionam Dubia Ad Malam

18. Bagaimana KDU pada kasus ?

Jawab :

KDU tingkat 3A

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan

laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi

terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat

darurat).

19. Bagaimana pandangan islam ?

Jawab :

Q.S An Nahl :70

“ Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu dan diantara kamu ada

yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak

mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

2.3.4 Hipotesis

Ny. Jannah perempuan 55 tahun dengan keluhan seringkali lupa dikarenakan demensia

vaskular et causa stroke.

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 21

Page 22: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

2.3.5 Kerangka Konsep

BAB III

PENUTUP

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 22

- Hipertensi

- Dislipidemia

Stroke

Gangguan fungsi motorik

Neuropatologi

Gangguan fungsi memori (infrak basal

ganglia)

Demensia vaskuler

Ny. Jannah, perempuan 55 thn

Hemiparese dextra spastik

Page 23: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

3.1 Kesimpulan

Ny. Jannah perempuan 55 tahun dengan keluhan seringkali lupa dikarenakan demensia

vaskular et causa stroke.

Daftar Pustaka

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 23

Page 24: Laporan Tutor 1 Ske b(2)

Skenario B Blok XVI

1. Dorland, W.A.Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.

2. Guyton. 2012. Fisioogi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC.

3. Sherwood Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

4. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. 2010. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku

Psikiatri Klinis Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara.

5. Konsil Kedokteran Indonesia. 2010. Kompetensi Dokter Umum. Jakarta : Konsil

kedokteran Indonesia

6. Wibowo S. Peran donepezil dalam terapi penyakit Alzheimer. Berkala Neuro Sains, Fokus

Demensia. Bagian / SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Gajah

Mada ; Yogyakarta: 1999; 21-29

7. Erkinjuntti T, Gauthier S. Vascular Cognitive Impairment. London: Martin Dunitz Ltd;

2002

8. Snell, Richard S. 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 5.

Jakarta: EGC

|Blok XVI Kesehatan jiwa dan fungsi luhur 24