laporan ske b by phophopho ;)

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Kedokteran Keluarga adalah blok ke dua puluh satu pada semester VII dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan kasus dr.Sukman adalah dokter puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan primer, pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat dan bidan. Di wilayah puskesmas “Makmur”, ada dr. Siti yang merencanakan ingin membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga. Dr. Siti berpikir untuk praktek mandiri untuk praktek mandiriataupun klinik perlu rancangan dan manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipirkirkan dr.Siti adalah bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan system manajemen nya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut sesuai persyaratannya. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai islami. 1

Upload: phoardin

Post on 13-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ske b by Phophopho ;)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Kedokteran Keluarga adalah blok ke dua puluh satu pada semester

VII dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan

tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan kasus dr.Sukman adalah dokter

puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan primer, pasiennya banyak, dia

berpraktik sampai jauh malam, pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia

masih melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat dan bidan.

Di wilayah puskesmas “Makmur”, ada dr. Siti yang merencanakan ingin

membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek secara

mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga. Dr. Siti berpikir

untuk praktek mandiri untuk praktek mandiriataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipirkirkan dr.Siti adalah

bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan system manajemen

nya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut sesuai

persyaratannya. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi

nilai-nilai islami.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari

system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode

analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1

Page 2: Laporan Ske b by Phophopho ;)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Laporan Tutorial 1

Skenario A

Tutor : dr. Acmad Azhari, DAHK

Moderator : Mario Ade Saputra

Sekretaris Meja : Thipo Ardini

Sekretaris Papan : Verra Ancha Perdana

Waktu : Selasa, 6 Desember 2011

Kamis, 8 Desember 2011

Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam

2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman

3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat

4. Izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk

ruangan

2.2 Skenario

dr.Sukman adalah dokter puskesmas “Makmur” yang melakukan

layanan primer, pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam,

pagi hari sebelum bertugas di Puskesmas dia masih melayani pasien yang

berobat di Puskesmas adalah perawat dan bidan.

Di wilayah puskesmas “Makmur”, ada dr. Siti yang merencanakan

ingin membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah

praktek secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter

Keluarga.

2

Page 3: Laporan Ske b by Phophopho ;)

dr. Siti berpikir untuk praktek mandiri untuk praktek

mandiriataupun klinik perlu rancangan dan manajemen praktek/klinik

yang baik. Yang perlu dipirkirkan dr.Siti adalah bagaimana sumber daya

manusia, sumber daya lainnya dan system manajemen nya, serta

bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut sesuai

persyaratannya.

dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi

nilai-nilai islami.

2.3 Seven Jump Step

2.3.1. Klarifikasi Istilah

a. Dokter layanan primer

Dokter yang menerima keluhan pertama pasien untuk menyelesaikan

masalah kesehatan secara personal baik yang bersifat fisik maupun

psikologis.

b. Puskesmas

Usaha pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembantu kesehatan di suatu

wilayah kerja. (kepmenkes no. 128, 2004)

c. Klinik dokter keluarga

Sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga.

d. Praktik dokter keluarga

Praktek dokter yang menyelenggarakan pelayanan primer yang

komprehensif kontinyu, mengutamakan preventif, mempertimbangkan

komunitas keluarga dan lingkungannya.

e. Rancangan

Langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem.

f. Sistem manajemen kesehatan

Suatu kesatuan yang mengatur suatu kegiatan untuk guna mencapai tujuan

atau menyelesaikan pekerjaan.

3

Page 4: Laporan Ske b by Phophopho ;)

g. Mutu

gambaran total sifat dari suatu produk (barang dan jasa) yang berhubungan

dengan kemampuannya (pelayanan) untuk memberikan kepuasaan klien.

2.3.2. Identifikasi Masalah

1. Dr. Sukman adalah dokter puskesmas yang melakukan layanan primer,

pasiennya banyak, praktik sampa jauh malam, pagi hari sebelum bertugas

dia masih melayani pasiennya, bahkan dr. Sukman sering kali datang

kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di puskesmas adalah

perawat atau bidan.

2. Diwilayah puskesmas, ada dr. Siti yang merencanakan ingin membuka

praktik dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktik secara

mandiri atau berkelompok dalam klinik dokter keluarga.

3. Dr. Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktik/ klinik yang baik. Yang dipikirkan dr. Siti adalah

bagaimana SDM, sumber daya lainnya dan sistem manajemennya serta

bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut sesuai

persyaratan.

4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai

islami.

2.3.3. Analisis Masalah

1. Dr. Sukman adalah dokter puskesmas yang melakukan layanan primer,

pasiennya banyak, praktik sampa jauh malam, pagi hari sebelum bertugas

dia masih melayani pasiennya, bahkan dr. Sukman sering kali datang

kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di puskesmas adalah

perawat atau bidan

a. bagaimana pelayanan primer di puskesmas?

b. siapakah yang seharusnya yang memberikan pelayanan kesehatan di

puskesmas?

4

Page 5: Laporan Ske b by Phophopho ;)

c. apakah kinerja dr. Sukman sudah sesuai dengan SOP pelayanan dokter

umum?

d. apa dampak bagi pasien dr. Sukman berpraktik sampai jauh malam dan

pagi hari sebelum puskesmas melayani pasiennya dan bagaimana cara

yang baik untuk mengatasi masalah dr. Sukman?

e. bagaimana peran dan fungsi perawat atau bidan di puskesmas? Apakah

sesuai jika yang melayani pasien berobat adalah perawat atau bidan?

2. Diwilayah puskesmas, ada dr. Siti yang merencanakan ingin membuka

praktik dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktik secara

mandiri atau berkelompok dalam klinik dokter keluarga.

a. Apa itu praktik dokter keluarga? (fungsi, peran, profile, fungsi)

b. apa itu praktik dokter keluarga mandiri?

c. apa itu praktik dokter keluarga berkelompok?

d. apa perbedaan praktik dokter keluarga mandiri dan berkelompok?

(kelebihan dan kekurangan)

e. apa saja syarat-syarat untuk menjadi dokter keluarga?

3. Dr. Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktik/ klinik yang baik. Yang dipikirkan dr. Siti adalah

bagaimana SDM, sumber daya lainnya dan sistem manajemennya serta

bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut sesuai

persyaratan.

a. Apa saja langkah awal pendirian klinik dokter keluarga?

b. bagaimana rancangan dan manajemen praktik/ klinik yang baik dalam

membuka PDKM?

c. apa saja syarat mutu klinik yang baik dalam PDKM?

d. bagaimana cara menjamin dan mempertahankan mutu klinik?

e. bagaimana manajemen SDM dan sumber daya lainnya dalam PDKM?

f. bagaimana cara membuat rancangan klinik dengan cara analisis SWOT?

5

Page 6: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Mutu pelayanan di puskesmas menurun

Dr. Sukman

Praktek sampaiMalam & pagi

Bangun kesiangan

Bidan & perawat melayani pasien di puskesmas

Dimensi kualitas jasa/ pelayanan:-tangiable-realibility-responsivness-assurance-empaty-

4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai

islami.

a. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai islam dalam praktek dokter

kelurga?

b. apa saja nilai-nilai islam yang diperlukan dalam PDKM?

i. Kerangka Konsep

ii. Hipotesis

Dr. Siti berpikir membuka praktek dokter keluarga dan memerlukan

rancangan dan manajemen praktek klinik yang baik untuk terwujudnya praktik

dokter keluarga yang bermutu dan sesuai dengan NNI.

6

Page 7: Laporan Ske b by Phophopho ;)

iii. Learning Issues

Pokok Bahasan

What I Know What I Don’t Know (Learning Issue)

What I Have to

Prove

How I Will

Learn

1. Praktek Dokter

Keluarga

2. Dokter

Keluarga

3.

Text Book,

Pakar Lain

(internet)

b. Sintesis

1.a. apa yang dimaksud pelayanan primer?

Jawab :

Pelayanan kesehatan primer /PHC adalah strategi yang dapat dipakai

untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua

penduduk.

PDKI merupakan organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan

kesehatan tingkat primer.

Ciri dokter layanan primer adalah: (Goroll, 2006)

1. Menjadi kontak pertama dengan pasien

2. Membuat diagnosis medis dan penangannnya,

3. Membuat diagnosis psikologis dan penangannya,

4. Memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang

dan berbagai stadium penyakit

5. Mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan

prognosis, dan

7

Page 8: Laporan Ske b by Phophopho ;)

6. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan

melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi

preventif, dan perubahan perilaku.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care). Pelayanan

kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat

yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.Oleh

karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar (lebih kurang

85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan

dasar (basic health services) atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer

atau utama (primary health care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah

puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan balkesmas.

Layanan kesehatan tingkat primer: Pelayanan kesehatan tempat kontak

pertama dan kelanjutannya (continuing care) dengan pasien guna menyelesaikan

secara komprehansif semua masalah sedini dan sedapat mungkin dengan

mengutamakan pencegahan baik pencegahan primair, dan secunder(optimalisasi

pengobatan dan pemantauan berkala pada penyakit kronis). Selanjutnya, jika

diperlukan, mengkoordinasikan tindak lanjut misalnya dengan melakukan

pemeriksaan penunjang atau merujuk/mengkonsultasikan ke pelayanan spesialistis

yang diperlukan pasien, dimana sejawat spesialis memberi jawaban tertulis dan

selanjutnya dokter keluarga (Family physician)mengambil keputusan (decision

maker)menyesuaikan terapi sesuai dengan kondisi pasien(pasien center), dan

melakukan pembinaan berkelanjutan(continuing care).

Dengan kata lain, dalam praktiknya dokter menyelengarakan pelayanan

kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum.

Kewenangannya sebatas ”Basic Medical Doctor” versi ”World Federation of

Medical Education 2003” yang di Indonesia diberi gelar ”Dokter” yang

memperoleh sertifikat kompetensi dari Kolegium Dokter Indonesia dan dalam

praktik bergelar DPU (Dokter Praktik Umum).

Ciri pelayanan primer

1. pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat

8

Page 9: Laporan Ske b by Phophopho ;)

2. pelayanan yang menyeluruh

3. pelayanan yang terorganisasi

4. pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat

b. siapakah yang seharusnya yang memberikan pelayanan kesehatan di

puskesmas?

Jawab :

Yang seharusnya memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas adalah

petugas medis.

a. Petugas medis

- Dokter umum: melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel,

pustu, posyandu

- Dokter gigi: melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel,

pustu

- Dokter spesialis: khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga

adankunjungan dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya :

dokter ahli anak, kandungan dan penyakit dalam.

b. Petugas para medis

- Bidan: pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) , pelaksanaan

asuhan kebidanan

- Perawat umum: pendamping tugas dokter umum, pelaksanaan

asuhan keperawatan umum

- Perawat gigi: pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan

keperawatan gigi

- Perawat gizi: pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi

masyarakat

- Sanitarian: pelayanan kesehatan lingkungan permukiman dan

institusi lainnya

9

Page 10: Laporan Ske b by Phophopho ;)

- Sarjana farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan

kesehatan

- Sarjana kesehatan masyarakat: pelayanan administrasi, penyuluhan,

pencegahan dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.

c. apakah kinerja dr. Sukman sudah sesuai dengan SOP pelayanan dokter

umum?

Jawab :

SOP berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang teratur,

sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan menggambarkan bagaimana tujuan

pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku

menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana

tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian

sebagaimana metode yang ditetapkan menjamin konsistensi dan proses kerja yang

sistematik dan menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja.

Dalam kasus ini dr. Makmur menjalankan praktik belum sesuai dengan

SOP (standar operasional prosedur). Dr. Sukman melakukan layanan primer,

pasiennya banyak di puskesmas. Jam kerja yang berlebihan (normalnya selama 8

sampai 10 jam), hal ini ditunjukkan dr.Sukman yang bekerja/ praktik sampai jauh

malam, pagi hari sebelum bertugas dia masih melayani pasien, masuk kerja

kesiangan dan yang melayani pasien yang berobat di puskesmas adalah perawat

atau bidan. Hal itu akan mengakibatkan mutu pelayanan kesehatan yang kurang

baik. Yang akan mengakibatkan pasien kurang puas dengan pelayanan kita

sebagai dokter, pengobatan yang tidak efektif dan efisien karena waktu untuk

pemeriksaan dan tindakan tidak cukup.

d. apa dampak bagi pasien dr. Sukman berpraktik sampai jauh malam dan

pagi hari sebelum puskesmas melayani pasiennya dan bagaimana cara yang

baik untuk mengatasi masalah dr. Sukman?

Jawab :

10

Page 11: Laporan Ske b by Phophopho ;)

- Kelelahan seorang dokter.

- Pasien kurang puas dengan pelayanan kesehatan dokter.

- Konsentrasi kurang yang akan membahayakan pasien.

- Pengobatan tidak efektif karena waktu untuk tatap muka antara dokter dan

pasien tidak cukup.

- Masuk kerja kesiangan, yang terjadi pada dr sukman

e. bagaimana peran dan fungsi perawat atau bidan di puskesmas? Apakah

sesuai jika yang melayani pasien berobat adalah perawat atau bidan?

Jawab :

Berdasarkan rangkuman bermacam informasi pelayanan puskesmas, terdapat

standar minimal 9 (sembilan) tugas pokok dan fungsi, seorang bidan, yakni :

1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care)

2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis kepada ibu bersalin (Post Natal Care)

3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru lahir (kunjungan neanatal)

4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja puskesmas.

5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan kebidanan.

6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia subur (WUS).

7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil risti)

8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus kematian ibu dan bayi.

9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan puskesmas.

Menurut Undang-Undang No. 23 pasal 4, tahun 1992 tentang kesehatan:

Lingkup praktik keperawatan adalah :

11

Page 12: Laporan Ske b by Phophopho ;)

a. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan

kompleks.

b. Memberikan tindakan keperawatan langsung, terapi komplementer,

penyuluhan kesehatan, nasehat, konseling, dalam rangka penyelesaian

masalah kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya

memandirikan klien.

c. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan kunjungan

rumah.

d. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB,

imunisasi, pertolongan persalinan normal.

e. Melaksanakan program pengobatan dan atau tindakan medik secara tertulis

dari dokter.

f. Melaksanakan Program Pemerintah dalam bidang kesehatan.

Pada kasus tidak sesuai jika yang melayani pasien berobat adalah

perawat atau bidan. Kecuali melaksanakan program pengobatan atau tindakan

medik yang diperintahkan secara tertulis oleh dokter.

2.a. Apa itu praktik dokter keluarga? (fungsi, peran, profile, fungsi)

Jawab :

Bentuk praktek dokter keluarga

yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :

1. pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit

(hospital based).

Pada bentuk pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah sakit.

Untuk ini dibentuklah suatu unit khusus yang diserahkan tanggung jawab

menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Unit khusus ini dikenal dengan

nama bagian dokter keluarga (departement of family medicine), semua pasien

baru yang berkunjung ke rumah sakit, diwajibkan melalui bagian khusus ini.

12

Page 13: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Apabila pasien tersebut ternyata membutuhkan pelayanan spesialistis, baru

kemudian dirujuk kebagian lain yang ada dirumah sakit.

2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga

(family clinic)

Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga

adalah suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik

dokter keluarga (family clinic/center). Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini

ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic).

Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah

sakit (satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini mulai

banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan

juga penghasilan rumah sakit.

3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga

(family practice)

Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga

adalah praktek dokter keluarga. Pada dasarnya bentuk pelayanan dokter keluarga

ini sama dengan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan melalui klinik

dokter keluarga. Disini para dokter yang menyelenggarakan praktek, rnenerapkan

prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga pada pelayanan kedokteran yang

diselenggarakanya. Praktek dokter keluarga tersebut dapat dibedakan pula

atas dua macam. Pertama, praktek dokter keluarga yang diselenggarakan

sendiri (solo practice). Kedua praktek dokter keluarga yang diselenggarakan

secara berkelompok (group practice).

Kategori klinik dokter keluarga

Kelas A (Ideal) Kelas B (Optimum) Kelas C (minimum)

24 jam

Kedaruratan dan

kejadian luar biasa

24 jam

Kedaruratan dan

kejadian luar biasa

24 jam

Kedaruratan dan

kejadian luar biasa

13

Page 14: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Pelayanan rawat jalan

Pelayanan rawat inap

sehari

Bedah minor

Konseling

Preventif dan

promotif

Kunjungan ke- dan

perawatan di rumah

pasien

Pemeriksaan

penunjang

Penyediaan obat

Pendidikan, riset, dan

pengembangan

Pelayanan rawat jalan

Pelayanan rawat inap

sehari

Bedah minor

Konseling

Preventif dan

promotif

Kunjungan ke- dan

perawatan di rumah

pasien

Pemeriksaan

penunjang

Penyediaan obat

Pendidikan, riset, dan

pengembangan

Pelayanan rawat jalan

Pelayanan rawat inap

sehari

Bedah minor

Konseling

Preventif dan promotif

Kunjungan ke- dan

perawatan di rumah

pasien

Pemeriksaan

penunjang

Penyediaan obat

Pendidikan, riset, dan

pengembangan

b. apa itu praktik dokter keluarga mandiri?

Jawab :

Suatu upaya penyelenggaraan kesehatan perorangan di tingkat primer

untuk memenuhi ketersediaan, ketercapaian, keterjangkauan, kesinambungan dan

mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Praktek dokter keluarga mandiri merupakan kegiatan praktek dokter

keluarga yang melakukan fungsi dan kewajiban sebagai dokter keluarga tetapi

dilakukan secara mandiri atau swasta dimana dokter keluarga tersebut tidak

dibiayai oleh negara, tetapi pembiayaan dilakukan oleh masyarakat atau swasta.

Praktek dokter dapat dikategorikan sebagai suatu unit usaha di bidang jasa

pelayanan yang mempunyai muatan social. Praktik dokter juga merupakan usaha

mandiri atau self employed job atau independent business owner dalam arti dokter

ikut memiliki sarana pelayanan kesehatan tempat ia menjalankan praktik

kedokteran.

14

Page 15: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Praktik dokter keluarga mandiri PDKM merupakan bentuk baru praktik

dokter diberi batasan sebagai suatu sarana pelayanan kesehatan strata pertama

tempat para dokter keluarga yang menjalankan profesinya dan bersepakat untuk

mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kemitraan penyelenggaraan pelayanan

kedokteran keluarga, dengan ketentuan :

- Menjalankan praktik dokter keluarga purnawaktu di PDKM.

- Lebih memilih memberikan layanan kepada suatu masyarakat yang jelas

batasannya dengan pembayaran secara kapitasi, ketimbang pelayanan

kepada individu yang buka peserta, bersifat episodic dan dibayar secara

fee-for-service.

- Berbagi kewajiban dan tanggung jawab atas asset, liability, dan pelayanan

kepada pasien.

- Berbagi penerimaan dengan formula tertentu yang disepakati bersama.

Tujuan PDKM

Terselesaikannya masalah kesehatan keluarga dan terciptanya keluarga

yang partisipatif, sehat sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan

- 1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatan

fisik, mental dan sosial seluruh anggota keluarga

- 2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya

penanggung jawab keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan

dirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya

- 3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya.

Wilayah pelayanan didefinisikan sebagai area geografis dari mana

pengguna layanan atau mitra PDKM biasanya datang. Wilayah pelayanan tidak

15

Page 16: Laporan Ske b by Phophopho ;)

harus sama dengan wilayah administratif (kecamatan/kota). Penentuannya dengan

mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain kondisi geografi, kualitas jalan

dan sistem transportasi, kondisi sarana kesehatan, kesehatan penduduk, dan

kegiatan bisnis/industri. Terdapat 3 model PDKM yang dapat dipilih yaitu Praktik

Dokter Keluarga (PDK), Klinik Kesehatan Keluarga (KKK), dan Jejaring.

Pelayanan di PDKM dapat dilaksanakan dengan baik bila diselenggarakan

oleh suatu tim yang dapat terdiri dari dokter keluarga, perawat, bidan,

apoteker/asisten apoteker, analis laboratorium, dokter gigi, perawat gigi, dan

tenaga lain seperti psikolog, nutrisionist, kader PKK, kader posyandu, PLKB dll.

Pengertian tim tidak berarti harus menjadi staf/pegawai PDKM, dapat saja tenaga

kesehatan tersebut merupakan entitas terpisah yang kemudian saling mengikatkan

diri dalam kerja sama dengan PDKM  untuk menghindari tumpang tindih dalam

pelayanan kesehatan di satu wilayah.

Yang dimaksud ‘pelayanan dokter keluarga’ menurut The American

Academy of Family Physician adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh

yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana

tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan

umur atau jenis kelamin, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu

saja.

Praktek dokter keluarga mandiri (PDKM) akan menjadi komplemen

puskesmas dengan peran sebagai ujung tombak upaya kesehatan perorangan

dengan sasaran individu/keluarga yang berada dalam wilayah pelayanannya. Kata

”mandiri” dalam PDKM menyiratkan pengertian ”self employed job” atau dokter

yang menjalankan profesinya di PDKM bekerja untuk dirinya sendiri, bukan PNS

atau pegawai dari suatu institusi.

Idealnya PDKM dapat menyediakan 21 jenis pelayanan dengan mutu dan

standar yang sama pada setiap mitranya, yaitu

1. penilaian status kesehatan pribadi

2. program proaktif pengendalian penyakit/kondisi khusus

3. pendidikan kesehatan

16

Page 17: Laporan Ske b by Phophopho ;)

4. imunisasi

5. pemeliharaan kesehatan bayi dan anak balita

6. pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah

7. pemeliharaan kesehatan wanita dan kesehatan reproduksi

8. pemeliharaan kesehatan lansia

9. pemeriksaan ante dan postnatal

10. konsultasi dan pengobatan

11. peresepan obat

12. tindakan medis (tindakan bedah kecil, injeksi, resusitasi, dan persalinan

normal)

13. konseling

14. penunjang diagnostik (laboratorium, elektrokardiografi, ultrasonografi, dll)

15. layanan kesehatan gigi dan mulut

16. rehabilitasi medik

17. kunjungan rumah

18. perawatan di rumah

19. kunjungan ke rumah sakit

20. layanan mendesak/gawat darurat

21. ambulans

c. apa itu praktik dokter keluarga berkelompok?

Jawab :

Pada klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem

manajernen yang sama. Dalam arti para dokter yang tergabung dalam klinik

dokter keluarga tersebut secara bersama-sama membeli dan memakai alat-alat

praktek yang sama. Untuk kemudian menyelenggarakan pelayanan dokter

keluarga yang dikelola oleh satu sistem manajemen keuangan, manajemen

personalia serta manajemen sistem informasi yang sama pula. Jika bentuk praktek

berkelompok ini yang dipilih, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai

berikut (Clark, 1971) :

17

Page 18: Laporan Ske b by Phophopho ;)

a)      Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih bermutu Penyebab

utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang dikelola secara

kelompok, para dokter keluarga yang terlibat akan dapat saling tukar menukar

pengalaman, pengetahuan dan keterampilan. Di samping itu, karena waktu

praktek dapat diatur, para dokter mempunyai cukup waktu pula untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan. Kesemuannya ini, ditambah dengan adanya

kerjasama tim (team work) disatu pihak, serta lancarnya hubungan dokter-pasien

di pihak lain, menyebabkan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan

lebih bermutu.

b)      Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih terjangkau Penyebab

utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang dikelola secara

berkelompok, pembelian serta pemakaian pelbagai peralatan medis dan non medis

dapat dilakukan bersama-sama (cost sharing). Lebih dari pada itu, karena

pendapatan dikelola bersama, menyebabkan penghasilan dokter akan lebih

terjamin. Keadaan yang seperti ini akan mengurangi kecenderungan

penyelenggara pelayanan yang berlebihan. Kesemuanya ini apabila berhasil

dilaksanakan, pada gilirannya akan menghasilkan pelayanan dokter keluarga yang

lebih terjangkau.

Kesimpulannya, Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter

keluarga adalah suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan

nama klinik dokter keluarga (family clinic center). Klinik doga ini dapat

digunakan sendiri (solo practice) atau bersama-sama dalam satu kelompok(group

practice) biasanya 2 atau 3 orang doga.Dari kedua bentuk ini yang lebih

dianjurkan adalah klinik doga bersama. Dalam arti para dokter yang tergabung

dalam klinik tersebut secara bersama-sama membeli dan menggunakan alat-alat

praktik bersama agar lebih bermutu dan lebih terjangkau.

d. apa perbedaan praktik dokter keluarga mandiri dan berkelompok?

Jawab :

3 MODEL PRAKTIK DOKTER KELUARGA

NAMA PDKM KKK JEJARING

18

Page 19: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Ciri-ciri entitas

Cara pembayaran Campuran kapitasi & FFS

Penggajian Diatur sendiri Diatur kelompok Diatur jejaring

Waktu pelayanan 8-10 jam.hr.Tutup bila DK beralangan (cuti/dians/pendidiakan dll)

8-12 jam/hr

Tetap buka meskipun 1 DK berhalangan

8-16 jam/hr

Tetap buka meskipun >1 DK berhalangan

Lingkup layan Komprehensif dg sarana pendkung terbatas

Komprehensif dg sarana pendkung lengkap

Komprehensif dg sarana pendkung ideal

Wilayah pelayanan Terbatas Lebih luas Bisa sangat luas

Tg jwb mutu Ditanggung sendiri Tanggunagn bersama, meski bukan pasien pribadinya

Tanggunagn bersama, meski bukan pasien pribadinya

e. apa saja syarat-syarat seorang dokter umum bisa menjadi dokter

keluarga?

Jawab:

Cara dan syarat-syarat seorang dokter umum bisa menjadi dokter keluarga

Dokter praktik umum (DPU) yang telah memperoleh pendidikan tambahan dan

menjalankan praktik dengan menerapkan pendekatan keluarga serta

kompetensinya diakui oleh Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia

(KDDKI), setelah setara dengan kompetensi dokter keluarga selanjutnya

mendapat gelar profesi sebagai Dokter Keluarga (DK). Para DPU yang ingin

19

Page 20: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Mengikuti pelatihan dokter keluarga paket A,B,C,D yang diselenggarakan

PDKI Mengikuti uji kompetensi oleh IDI melalui KDDKI

Mendapatkan STR Melengkapi syarat-syarat lain Mendapatkan SIP

diakui kompetensinya atau mendapat gelar professional DK dapat mengikuti

program konversi PDKI. Para DK ini dalam sistem pelayanan kedokteran terpadu

atau terstruktur menjalankan praktiknya di strata pertama.

Paket A = Konsep Kedokteran Keluarga (Concepts of family medicine)

1. The central value of family medicine

2. Personal care, Continuing care and comprehensive care

3. Family as a unit of care

4. Emergency care, housecalls and home care

5. Palliative care

Paket B = Manajemen Klinik Dokter Keluarga (Managing the practice)

1. Managing people and resource

2. Managing facilities and utilities

3. Managing information – medical records, confidentiality, computerization

4. Managing finance including managed care

5. Managing quality

Paket C(A) = Medical Technical Skills & Care In Spesific Situation – Practice Skills

1. The consultation process

2. Communication skills

3. Counseling skills

4. Changing behavior

5. Disease management

6. Emergency care skills

Paket C(B) = Medical Technical Skills & Care In Spesific Situation–Common

symptoms

1. Fatigue 2. Weight loss 3. Fever

4. Dyspepsia 5. Breathlessness 6. Cough

7. Sorethroat 8. Chest Pain 9. Diarrhoea

20

Page 21: Laporan Ske b by Phophopho ;)

10. Constipation 11. Vomiting 12. Abdominal pain

13. Skin rash 14. Backache 15. Joint pain

16. Giddiness 17. Headache 18. Insomnia

19. Persistenly crying baby 20. Red eye

Paket C(C) = Medical Technical Skills & Care In Spesific Situation – Spesific

disorder

1. Cardiovascular and respiratory disorders

2. Gastrointestinal disorders

3. Renal and hematological disorders

4. Psychological disorders

5. Skin disorders

6. Bone & joint disorders

7. Nervous system, eye, and ENT disorders

8. Nutritional, metabolic, and endocrine disorders

Paket D = Applied Medicine in the various age group

1. Child and adolescent helath

2. Women’s health

3. Men’s health

4. Health of working adult

5. Elder’s health

6. Public health

Program konversi adalah program sertifikasi I (awal) dokter layanan primer

yang berminat menjadi dokter keluarga. Program konversi dimaksudkan

agar dokter yang memiliki komitmen menjadi dokter layanan primer

mengimplementasikan komitmen tersebut dengan meningkatkan dan

menjaga kompetensi dan kinerja profesionalnya sehingga benar-benar

mampu dan mau menjadi dokter layanan primer yang mumpuni dan

berkedudukan di lini terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Program konversi adalah salah satu bentuk uji kompetensi melalui alat tilik

diri (self assesment) yang berisi kuesioner tentang rekam jejak praktik dan

21

Page 22: Laporan Ske b by Phophopho ;)

kegiatan profesional dokter tersebut. Jadi, program konversi tidak dapat

diikuti oleh dokter yang tidak praktik atau praktik kurang dari 5 tahun

3.a. Apa saja langkah awal pendirian klinik dokter keluarga?

Jawab :

Langkah awal

• Sangat menentukan

–Visi dan misi klinik

–Kaji kelayakan

• Profil konsumen

• Situasi lingkungan

• Sumber daya manusia

• Sumber dana

–Profesionalisme

Segi legal

–Perizinan

–Persyaratan

–Akreditasi

–Etika

Segi medis

–Cakupan pelayanan

–SDM

–Pasokan BHP (bahan habis pakai)

–Epidemiologi

Segi sarana

–Bangunan

–Telekomunikasi

22

Page 23: Laporan Ske b by Phophopho ;)

– Listrik

–Sumber air bersih

–Transportasi

–Kondisi geografis

–Pengolah limbah

Segi sosial

–Latar belakang budaya

–Peta demografi

• Budaya

• Pekerjaan

• Pendidikan

• Distribusi usia

Segi finansial

–Perkirakan titik impas

–Bisnis berlandaskan profesionalisme

–Berkembang karena profesionalisme

–Menguntungan semua pihak

–Transparansi

Kesejawatan

–Kerjasama profesional

–Kebersamaan

–Saling menghormati, membantu,

mengingatkan, dan mengontrol

–Transparansi

Sarana dan prasarana untuk mendirikan klinik dokter keluarga. Peralatan dan

tenaga pelaksana yang dimaksud adalah :

1. Peralatan

23

Page 24: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Peralatan yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada dasarnya tidak

berbeda dengan peralatan berbagai pelayanan kedokteran lainnya. Jika pelayanan

dokter keluarga tersebut dilaksanakan dalam bentuk klinik dokter keluarga, maka

peralatan yang dibutuhkan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

a. Peralatan medis

Karena praktek dokter keluarga melayani beberapa tindakan spesialistis

sederhana, maka pada praktek dokter keluarga perlu disediakan berbagai peralatan

medis spesialistis yang dimaksud. Disamping, dibutuhkan pula berbagai peralatan

pemeriksaan penunjang serta pertolongan gawat darurat. Di Amerika Serikat

sebagaimana yang dikemukakan oleh Djati Pratignyo (1983), peralatan medis

yang tersedia disuatu klinik dokter keluarrga cukup lengkap. Peralatan yang

dimaksud telah mencakup pula laboratorium klinis, rontgen foto, EKG, minor

surgery set, sigmoiskop, audiometer, otoskop, visual chart, tonometer dan

ophtalmoskop.

b. Peralatan non-medis

The American Academy of General Practice (1960) menyebutkan peralatan non

medis pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang memiliki

sekurangkurangnya sebuah ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang periksa, ruang

tindakan, ruang laboratorium, ruang rontgen (fakultatif), ruang administrasi,

gudang serta kamar mandi, yang luas lantai seluruhnya minimal antara 150 s.d

200 meter persegi. Karena praktek dokter keluarga, seperti yang dikemukakan

oleh Clark, (1971) sangat menganjurkan pelayanan dengan perjanjian

(appointment system), maka perlu pula disediakan alat komunikasi seperti

telepon.

2. Tenaga pelaksana

Tenaga pelaksana yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada dasarnya

tidaklah berbeda dengan tenaga pelaksana pelbagai pelayanan kedokteran lainnya.

Tenaga pelaksana yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :

a. Tenaga medis

Tenaga medis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga (family

doctor/physician). Tergantung dari sarana pelayanan yang menyelenggarakan

24

Page 25: Laporan Ske b by Phophopho ;)

pelayanan dokter keluarga serta beban kerja yang dihadapi, jumlah dokter

keluarga yang dibutuhkan dapat berbeda. Secara umum dapat disebutkan, apabila

sarana pelayanan tersebut adalah rumah sakit serta beban kerjanya lebih berat,

maka jumlah dokter keluarga yang dibutuhkan akan lebih banyak. Sedangkan jika

pelayanan dokter keluarga tersebut diselenggarakan oleh suatu klinik dokter

keluarga, jumlah dokter yang dibutuhkan umumnya lebih sedikit. Klinik dokter

keluarga memang dapat diselenggarakan hanya oleh satu orang dokter keluarga

(solo practice) ataupun oleh sekelompok dokter keluarga (group practice). Telah

disebutkan, dari kedua bentuk ini, yang dianjurkan adalah bentuk kedua, yakni

yang diselenggarakan oleh satu kelompok dokter keluarga.

b. Tenaga paramedis

Untuk lancaranya pelayanan dokter keluarga, perlu mengikut sertakan tenaga

paramedis. Disarankan tenaga paramedis tersebut seyogoyanya yang telah

mendapatkan pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga,

baik aspek medis dan ataupun aspek non medis. Jumlah tenaga paramedis yang

diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga yang menyelenggarakan

pelayanan dokter keluarga secara umum disebutkan untuk setiap satu orang dokter

keluarga, diperlukan 2 sampai 3 tenaga paramedic terlatih.

c. Tenaga non-medis

Sama halnya dengan tenaga paramedis, untuk lancarnya pelayanan dokter

keluarga, perlu pula mengikutsertakan tenaga non-medis. Pada umumnya ada dua

katagori tenaga non-medis tersebut. Pertama, tenaga administrasi yang diperlukan

untuk menangani masalah–masalah administrasi. Kedua, pekerja sosial (social

worker) yang diperlukan untuk menangai program penyuluhan/nasehat kesehatan

dan atau kunjungan rumah misalnya. Jumlah tenaga non medis yang diperlukan

tergantung dari jumlah dokter keluarga, dibutuhkan sekurang-kurangnya satu

orang tenaga administrasi serta satu orang pekerja sosial.

b. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana di PDK yang baik ?

Jawab :

25

Page 26: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Beberapa standar sarana dan prasarana minimum praktik dokter keluarga

sebagai berikut (Soetono, dkk.).

a.) Sarana Fisik

1. Berupa bangunan rumah atau bagian ari gedung di lokasi yang mudah

dijangkau, terlihat bersih dan terawat, dengan papan nama yang jelas dan

mudah dibaca.

2. Memiliki luas sekitar 55 m2 yang terdiri dari beberapa ruang terpisah atau

tergabung sesuai dengan kondisi fisik bangunan.

a. Ruang penerima pendaftaran (pendaftaran, rekam medik, kasir, obat)

b. Ruang tunggu

c. Ruang konsultasi/konseling dan pemeriksaan fisik

d. Ruang tindakan medik atau pemeriksaan khusus

e. Ruang administrasi

f. Gudang dan pantry

g. Toilet dan tempat cuci tangan dengan sabun, air mengalir dan pengering

tangan

3. Keadaan setiap ruangan harus memenuhi syarat keamanan, kesehatan, dan

kenyamanan.

a. Bersih (sebaiknya dari bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan

dan tahan lama)

b. Terang (mempunyai sinar yang cukup, atau menggunakan lampu untuk

pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat masuk dengan baik)

c. Ventilasi baik

d. Lantai tidak licin

e. Suhu nyaman (23-24 0C)

f. Tidak berbau

g. Tidak bising

h. Bebas dari rokok atau asap rokok

4. Memiliki signage (papan nama) yang mudah dibaca

a. Papan nama di luar gedung sesuai dengan peraturan yang berlaku (antara

lain nama praktik dokter keluarga, nama dokter, nomor SPTP, waktu

pelayanan)

26

Page 27: Laporan Ske b by Phophopho ;)

b. Di dalam gedung dipasang papan nama yang informatif dan mudah

dibaca di tempat-tempat yang diperlukan.

5. Memiliki furnitur di setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan

Furnitur daru bahan yang kuat, ergonomis, dan mudah dibersihkan.

b.)Peralatan medic

1. Peralatan untuk pemeriksaan fisik

2. Peralatan untuk tindak medik

3. Peralatan medik tambahan

4. Tas dokter keluarga untuk panggilan rumah atau peralatan di rumah

5. Persediaan obat yang minimum harus dimiliki sesuai dengan formularium

obat pelayanan strata pertama

6. Peralatan resusitasi atau resusitation kit yang disimpan dalam satu tempat

khusus dan mudah dijangkau

7. Peralatan laboratorium

c.) Komputer dan Telekomunikasi

1. Komputer ditempatkan di ruang penerima (pendaftaran, rekam medik, kasir,

dan obat), ruang konsultasi/pemeriksaan fisik dan ruang administrasi

membentuk jaringan dengan kabel atau WIFI.

Interkom atau pesawat telepon di pasang disetiap ruangan

c. Bagaimana manajemen system informasi yang baik di PDK ?

Jawab :

1. Rekam Medik ( medical record )

Berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Yang berhak mengisi rekam medis sebagai berikut.

27

Page 28: Laporan Ske b by Phophopho ;)

a. Dokter

b. Dokter Gigi

c. Petugas kesehatan lain yang diberi mandat, yang memberikan pelayanan

langsung kepada pasien

d. Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran: Dokter dan Dokter Gigi wajib

membuat rekam medis dalam menjalankan praktek kedokteran

e. Kepemilikan Rekam Medis

f. Penyimpanan

g. Kerahasiaan

h. Sanksi:

- Hukum (Pidana, Perdata)

- Disiplin dan Etik

Manfaat rekam medik sebagai berikut.

a. Pengobatan Pasien

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan

c. Pendidikan dan Penelitian

d. Pembiayaan

e. Statistik Kesehatan

f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin, dan Etik

Isi dari rekam medik minimal sebagai berikut.

a. Identitas Pasien

b. Pemeriksaan Fisik

c. Diagnosis/Masalah

d. Tindakan/Pengobatan

e. Pelayanan Lain yang telah diberikan ke Pasien

f. Informed Consent (pd pasien Rawat Inap)

g. Dibubuhi nama, tanggal, dan waktu

h. Tidak boleh dihapus

28

Page 29: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Problem Oriented Medical Records (POMR) lebih baik dari Source

Oriented Medical Record (SOMR). POMR terdiri atas 4 komponen sebagai

berikut.

a. Master record

Master Record mempunyai 4 kelompok data sebagai berikut.

1. Biodata (holistic care of the patient and his family)

2. Problem List

3. Report summaries - tabel catatan imunisasi dan kejadian (kumpulan info

tentang rujukan, hospitalisasi dll)

4. Graphic space - family genogram atau tanda tanda-fisik

b. The progress notes

Komponen progress notes and source documents sebagai berikut.

1. Format 2 kolom: kolom 1; subjective, objective, and assessment data. Kolom

kedua: The Plans

2. Format 4 kolom: Kolom Subjective, Objective, Asssesment and Plans data.

c. The Flow charts

Bermanfaat untuk contunuing care for chronic problems or structured

consultation such as Medical check up.

d. Source document

1. Laboratory

2. EGC

3. Radiology reports

4. Referral letters and replies

Bentuk rekam medik sebagai berikut.

a. Kertas

b. Elektronik (Digital)

2. Kerahasiaan (c onfidentiality )

29

Page 30: Laporan Ske b by Phophopho ;)

The persons allowed to view the MR must be limited to only 4 groups:

CARE- Those providing direct care to the patient

CONSENT- Those given the patient’s consent

COMPULSION-Those empowered by legal statute

CONCERN-Inpublic interest

3. Komputerisasi ( computerization )

Prinsip manajemen operasi penggunaan komputer sebagai berikut.

a. Have a computer usage traning programme for all staff

b. Have well writtent operatiuonal manuals fos staff to refer to

c. Have a daliy back up procedure for data

d. Have a system of password security

e. Use a tried system

f. Computerise with future mind (Disk capacity)

List proses dari rekam medik sebagai berikut.

a. Clinic reception

b. Consultation and dispensing of services

c. Billing & financial management

d. Inventory management

e. Management reports

f. Communication & content acquisition

g. Adminsitration and other functions

4. Sistem Informasi dan Pemeliharaan Kesehatan

Profil populasi sebagai berikut.

a. Gambaran demografi populasi binaan (sesuai kelompok umur dan jenis

kelamin)

b. Bermanfaat untuk perencanaan:

30

Page 31: Laporan Ske b by Phophopho ;)

- prioritas jenis layanan

- prediksi kebutuhan bahan/peralatan medis

- pembuatan program intervensi/monitoring

d.apa saja syarat mutu klinik yang baik dalam PDKM?

Jawab :

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien harus berpijak

pada acuan dasar standar mutu pelayanan minimal kesehatan masyarakat

(Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SKX/2003). Standar minimal pelayanan

kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan dalam bidang

kesehatan kepada setiap orang secara optimal, bermutu, efisien dan merata

tanpa memandang suku dan golongan. Optimal maksudnya terlaksananya

pelayanan kesehatan dasar, bermutu dan efisien artinya terlaksananya

pelayanan kesehatan yang profesional, tepat guna dan berjalan lancar

sesuai dengan tuntutan masyarakat baik di tingkat rumah sakit maupun di

tingkat puskesmas.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, bermutu,

efisien dan merata, perlu adanya pembenahan-pembenahan baik yang

menyangkut manajemen pelayanan, sarana-prasarana dan sumber daya

manusia.

- Pertama, manajemen pelayanan. Manajemen pelayanan yang

diterapkan harus transparan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan. Dalam perencanaan bisa

menerapkan/mengakomodasi usulan-usulan dari bawah, sehingga bawahan

merasa diperhatikan/dilibatkan (manajemen partisipatif). Pelayanan dalam

pengorganisasian harus sesuai dengan tugas dan fungsinya, seperti staf

entry data tidak dibenarkan membuka rekening atas nama lembaga. Tugas

ini sebenarnya dilaksanakan oleh bendahara atas persetujuan direktur

31

Page 32: Laporan Ske b by Phophopho ;)

utama. Dalam hal pelaksanaan pelayanan harus memberikan informasi

yang optimal baik menyangkut pembiayaan dan catatan medik maupun

langkah-langkah/tindakan yang akan diambil. Pengawasan harus

diefektifkan baik pengawasan intern/ekstern, sehingga penyimpangan

yang terjadi dapat diketahui lebih dini.

- Kedua, sarana dan prasarana. Untuk memberikan pelayanan

kesehatan yang prima kepada masyarakat dibutuhkan sarana/prasarana

atau alat untuk mendukung pelayanan. Banyak alat-alat medis yang tidak

memadai dan tidak sesuai. Banyak rumah sakit daerah di kabupaten tidak

memiliki alat medis yang cukup dan standar, sehingga banyak pasien yang

membutuhkan pelayanan di kabupaten tidak terlayani. Perlu peningkatan

biaya untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana.

- Ketiga, sumber daya manusia. Tenaga paramedis sudah memiliki

skill medis/keperawatan dan kemampuan akademik yang memadai.

Namun, penugasan sumber daya yang belum optimal. Hal ini terlihat dari

kenyataan yang ada bahwa dokter spesialis yang ditugaskan di rumah sakit

sangat jarang ditemui pasien di kelas yang sebagian besar dihuni

masyarakat kurang mampu. Ini terjadi kemungkinan karena dokter

tersebut tidak bekerja fulltime dan tidak fokus dengan pekerjaannya di

rumah sakit. Sudah selayaknya pemerintah menerapkan kebijakan tenaga

medis yang berstatus PNS tidak diizinkan nyambi di rumah sakit swasta

atau buka praktik swasta. Pemerintah hendaknya menengok negara

tetangga seperti Singapura yang melarang dokter bekerja di rumah sakit

lain/buka praktik sendiri. Hal ini bisa diterapkan dengan konsekuensi

peningkatan gaji bagi dokter PNS.

e.bagaimana cara menjamin dan mempertahankan mutu klinik?

Jawab :

Bentuk Program Menjaga Mutu dapat dibedakan atas tiga jenis :

1) Program Menjaga Mutu Prospektif (Prospective Quality Assurance)

32

Page 33: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan

kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditunjukkan pada standar

masukan dan standar lingkungan yaitu pemantauan dan penilaian terhadap tenaga

pelaksana, dana, sarana, di samping terhadap kebijakan, organisasi, dan

manajemen institusi kesehatan. Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif

sering dimanfaatkan dan tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan,

di antaranya : Standardisasi (Standardization),perizinan (Licensure), Sertifikasi

(Certification), akreditasi (Accreditation).

2) Program menjaga mutu konkuren (Concurent quality assurance)

Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah yang

diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini

perhatian utama lebih ditujukan pada standar proses, yakni memantau dan menilai

tindakan medis, keperawatan dan non medis yang dilakukan.

3) Program Menjaga Mutu Restrospektif (Retrospective Quality Assurance)

Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah yang

diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama

lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan

pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak

langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan

pemakai jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu retrospektif adalah :

Record review, tissue review, survei klien dan lain-lain.

Cara menjamin mutu ialah dengan asuransi. Asuransi adalah suatu cara atu

alatpemindahan resiko apabila pada waktu akan dating diderita kerugian- kerugian

akibat resiko yang dihadapi maka kerugian tersebut akan dialihkan kepada pihak

lain. Asuransi dapat diartikan sebagai upaya mengalihkan tanggung jawab resiko

yang mungkin dihadapi kepada pihak lain dengan membayar premi. Walaupun

tidak diharapkan dalam kehidupannya, manusia sering dihadapkan pada suatu

resiko. Untuk itumereka selalu berusaha mengurangi atau bahkan menghindari

sama sekali dari resiko yang mungkin menimpanya (Wijono,2000).

33

Page 34: Laporan Ske b by Phophopho ;)

f.bagaimana manajemen SDM dan sumber daya lainnya dalam PDKM?

Jawab :

Menjadi seorang manajer

Dokter sering adalah sbg manajer praktik

• Managing adalah melakukan pekerjaan melalui usaha orang lain.

• Managing adalah menghasilkan output dari input dan proses. Input 3 Ms-

mapower, money and materials, Proses adalah operational work,

development work, and organizational work.

• Out put di klinik dpt dibagi 2 komponen yg saling berhubungan-technical

care , and patient satisfaction.

Basic functions of a manager:

• Planning- Proses penentuan tujuan dan formulasi langkah2 yg akan

diperlukan

• Organizing- Proses mendapatkan kegiatan-kegiatan, mengatur material untuk

memenuhi tujuan organisasi. Termasuk menyusun kerja, authoority untuk

bertindak dan departementisasi.

• Leading- Proses mempengaruhi staff u mencapai tujuan. Trampil menjadi

leader efektif adalah: komunikasi dan skill feed back; motivasi staff dan

penggunaan leadership style yg tepat untuk situasi spesifik yg cocok.

• Control-setting standar, comparing performance againtd standards and

correcting deviations.

Ruang Lingkup dalam manajemen sumber daya manusia sebagai

berikut (Gan, dkk., 2004).

Entry ----------------------------------------------------- Exit

- Recuitment

- Selection

- Induction

Training

- Motivasi

- People handling

- Structure

- Leadership

- Personal

effectiveness

- Staff development

a. Delegation

b. Appraisal

c. Courses

- Separation

- Promotion

34

Page 35: Laporan Ske b by Phophopho ;)

- Change

management

Perekrutan, seleksi, dan penugasan:

• Tingkat dan jenis pendidikan

• Wawancara

• Rekomendasi

• Kontrak kerja yang jelas

• Rincian tugas dan wewenang

• Mekanisme kontrol, Doctor as Manager

Perekrutan

• Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan

• Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu

Penugasan

• Rincian pekerjaan

– Sesederhana mungkin

– Jangan berlebihan

– Yakinkan tidak tumpang-tindih

– Jangan kacaukan pekerjaan

– Hindari diskriminasi

– Nama pekerjaan

– Posisi dalam tata kerja

– Tujuan utama pekerjaan ybs.

– Tugas dan kewajiban utama

– Cara mengambil keputusan dan mencari bantuan

– Lingkungan kerja yang akan dihadapi

• Penilaian

– Perjelas tujuan

– Buat daftar tilik untuk nilai diri

– Tentukan batas waktu

– Tentukan target yang hendak dicapai

35

Page 36: Laporan Ske b by Phophopho ;)

Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf

Manfaat untuk klinik:

• Mengurangi masa penyesuaian

• Meningkatan kinerja

• Mengurangi supervisi

• Mengurangi pergantian pekerjaan karena puas

• Memperoleh orang yang tepat untuk pekerjaan yang sesuai

Manfaat untuk karyawan:

• Merasa yakin dan aman dalam bekerja

• Meningkatkan kemungkinan kenaikan pangkat dan atau gaji

• Meningkakan kepuasan bekerja

• Meningkatkan kemungkinan penularan keterampilan

Peningkatan Kemampuan & Pengembangan Staf:

• Bentuk: Kursus, pelatihan, pendidikan formal, dll

• Bentuk Lain: Selia Bestari (peer review) diantara sesama staf (medis dan non-

medis)

• Pengaturan: Bisa dibuat perjanjian tersendiri

• Proses: berdasarkan permintaan karyawan atau kebutuhan KDK

Untuk tenaga medis

• PKB (pendidikan kedokteran berkelanjutan): Seminar, Simposium, Lokakarya,

dll

• Peer Review: Pembahasan kasus secara EBM

• Kursus singkat untuk satu ketrampilan tertentu: (ATLS, ACLS, EKG,

Kepemimpinan, dll)

• Pendidikan formal (S2 Aktuaria, S2 Kesehatan Kerja, dll)

Untuk paramedis

• Kursus keperawatan

• Peer Review: Diskusi kelompok membahas satu masalah (rutin)

• Kursus Manajemen pengelolaan keperawatan di klinik (asuhan keperawatan,dll)

36

Page 37: Laporan Ske b by Phophopho ;)

• Pendidikan formal seperti Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, dll

Untuk tenaga non-medis

• Kursus penggunaan alat tertentu

• Kursus Manajemen laboratorium, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dll

• Pendidikan Formal seperti Akademi Penata Rontgen, dll

• Kursus perpajakan, dll .

g.bagaimana cara membuat rancangan klinik dengan cara analisis SWOT?

Jawab :

Daniel Start dan Ingie Hovland

Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan

menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal

dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan

cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para

perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh

mereka.

4.a. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai islam dalam praktek dokter

kelurga?

Jawab :

1. Mengobati dengan Ichsan dan tidak bertentangan dengan al Qur’an dan

Sunnah Nabi,

2. Tidak menggunakan obat obatan yang haram atau tercampur bahan haram

3. Pengobatan tidak mencacatkan tubuh, kecuali sangat darurat dan

keselamatan nyawa,

4. Pengobatan tidak berbau takhayul, khurafat dan bid’ah,

5. Dilakukan oleh ahlinya,

37

Page 38: Laporan Ske b by Phophopho ;)

6. Thabib Tidak iri hati, takabur,

7. Thabib berpakaian rapih dan bersih, sebaiknya putih,

8. Lembaga pelayanan kedokteran rapih, besih dan Indah,

9. Tidak menggunakan lambang lambang pemujaan pada dewa atau agama

lain

b. apa saja nilai-nilai islam yang diperlukan dalam PDKM?

Jawab :

38

Page 39: Laporan Ske b by Phophopho ;)

BAB III

KESIMPULAN

Dokter bintang membuka praktek dokter keluarga mandiri dengan

melaksanakan prinsip dasar pelayanan dokter keluarga untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan dalam komunitas tertentu di wilayah puskesmas kabupaten

serasan.

39