ske 2 hepatitis

44
Ratnasari 1102012229 Makroskopik hepar Organ / kelenjar terbesar, terletak di intraperitoneum Berbentuk suatu pyramida tiga sisi dengan dasar menunjuk kekanan dan puncak menunjuk kekiri. Permukaan yang menunjuk ke diaphragma disebut facies diaphragmatica/pars afixa hepatis. Permukaan ke caudodorsal menunjuk ke alat-alat dalam perut sehingga disebut facies visceralis. Tepi caudal antara facies diaphragmatica dan facies visceralis disebut margo inferior. Normal hepar tidak melewati arcus costarum. Pada inspirasi dalam kadang-kadang dapat teraba. Proyeksi antara iga 4 – 9. Pada facies visceralis, bangunan seperti huruf ”H” terdapat dua sulcus yang berjalan dalam bidang sagital, disebut fossa sagitalis dextra dan fossa sagitalis sinistra. 1

Upload: fenniebudhiarti

Post on 10-Nov-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hepatitis

TRANSCRIPT

Ratnasari1102012229Makroskopik hepar1. Organ / kelenjar terbesar, terletak di intraperitoneum 1. Berbentuk suatu pyramida tiga sisi dengan dasar menunjuk kekanan dan puncak menunjuk kekiri.1. Permukaan yang menunjuk ke diaphragma disebut facies diaphragmatica/pars afixa hepatis.1. Permukaan ke caudodorsal menunjuk ke alat-alat dalam perut sehingga disebut facies visceralis.1. Tepi caudal antara facies diaphragmatica dan facies visceralis disebut margo inferior.1. Normal hepar tidak melewati arcus costarum. Pada inspirasi dalam kadang-kadang dapat teraba. Proyeksi antara iga 4 9.

1. Pada facies visceralis, bangunan seperti huruf H terdapat dua sulcus yang berjalan dalam bidang sagital, disebut fossa sagitalis dextra dan fossa sagitalis sinistra. 1. Ditengah-tengah antara dua fossa terdapat daerah yang tidak ditutupi peritoneum disebut porta hepatis yang menghubungkan kedua fossa.1. Di dalam fossa sagitalis sinistra terdapat : - Disebelah ventrocaudal : vesica fellea - Disebelah dorsocranial : vena cava inferior.1. Bagian fossa sagitalis sinistra dimana terdapat lig. teres hepatis disebut fissura ligamenti teretis dan bagian dimana terdapat lig. venosum disebut fissura ligamenti venosi. 1. Bagian fossa sagitalis dextra dimana terdapat vesica fellea disebut fossa vesica fellea dan di bagian dimana terdapat v. cava inferior disebut sulcus venae cavae.1. Hepar dibagi dalam 2 lobus yaitu lobus dexter dan sinister. 1. Batas antara lobus dexter dan sinister ialah pada tempat perlekatan lig. falciforme. 1. Pada facies visceralis batas antara kedua lobi ialah fossa sagitalis sinistra, dan lobus dexter dibagi oleh fossa sagitalis dextra menjadi kanan dan kiri.1. Bagian kiri dibagi oleh porta hepatis dalam lobus caudatus terletak dorsocranial dan lobus quadratus ventrocaudal. 1. Lobus caudatus pada tepi caudoventral mempunyai dua processus yaitu processus caudatus dan processus papilaris. 1. Ligamentum teres hepatis, adalah v. umbilicalis dextra yang telah mengalami obliterasi, berjalan dari umbilicus ke ramus sinister venae portae. 1. Ligamentum venosum, adalah ductus venosum yang telah mengalami obliterasi, berjalan di bagian cranial fossa sagitalis sinistra dari ramus sinister v. portae, pad tempat lig. teres hepatis mencapai vena ini, ke vena hepatica sinistra. 1. V. portae : dibentuk oleh V. mesenterica superior dan V. lienalis

Anastomosis portal sistemic : Normal akan bermuara ke hepar dan selanjutnya ke V. cava inferior (jalan langsung). Bila jalan normal terhambat, maka akan terjadi hubungan lain yang lebih kecil antara sistim portal dengan sistemic, yaitu :1) 1/3 bawah oesophagus. V. gastrica sinistra V. oesophagica V. azygos (sistemic). 2) Pertengahan atas anus : V. rectalis superior V. rectalis media dan inferior V. mesenterica inferior.3) V. parumbilicalis menghubungkan V. portae sinistra dengan V. superficialis dinding abdomen. Berjalan dalam lig. falciforme hepatis dan lig. teres hepatis. 4) V.colica ascendens, descendens, duodenum, pancreas dan hepar beranastomosis dengan V. renalis, V. lumbalis dan V. phrenica.

Perdarahan Lobulus hati terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatica dan kemudian ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel hati yang menyebar dari vena sentralis seperti jeruji roda. Masing masing lempeng hati tebalnya dua sel, dan diantara sel yang berdekatan terdapat kanalikuli biliaris kecil yang mengalir ke ductus biliaris ke dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang berdekatan.Di dalam septum terdapat vena porta kecil yang menerima darah terutama dari vena saluran pencernaan melalui vena porta. Dari venula ini darah mengalir ke sinusoid hati gepeng dan bercabang yang terletak di antara lempeng-lempeng hati dan kemudian ke vena sentralis. Dengan demikian, sel hepar terus-menerus terpapar dengan darah vena porta. Arteriol hati juga ditemukan di dalam septum interlobaris. Arteriol ini menyuplai darah arteri ke jaringan septum di antara lobulus yang berdekatan, dan banyak juga arteriol kecil yang mengalir langsung ke sinusoid hati, paling sering berlokasi pada sepertiga jarak ke septum interlobaris (Gambar 7).

Persarafan HeparSaraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Truncus vagalis anterir mempercabangkan banyak rami hepatica yang berjalan langsung ke hepar.

( Buku Panduan Anatomi, Achmad Sofwan )Mikroskopik hepar monkmonikHati disusun oleh bebrapa lobus dan lobulus Lobulus merupakan unit fungsional hati yang membentuk massa poligonal prismatis jaringan hati, ukuran 0,7 x 2mm Lobulus memilki unsur struktural utama yaitu sel hati hepatocyte Lobulus dipisahkan oleh jaringan penyambung dan pembuluh yang disebut celah portal Pada sudut-sudut poligonal ditemukan segitiga portal (segitiga kiernan) Hati manusia mengandung : Venula (cabang v.porta) Arteriol (cabang a.hepatica) Ductus hepaticus biliaris (saluran empedu) Pembuluh lymph Hepatocyte tersusun dalam lobulus hati membentuk lempeng-lempeng yang berjalan dari periphery lobulus, menuju ke bagian tengahnya dan beranastomose dengan bebas membentuk kompleks labirin. Celah antara lempeng mengandung sinusoid kapiler sinusoid hati Mempunyai sel endotel tidak kontinue / berjendela dan dipisahkan dari hepatocyte yang berdekatan oleh celah sub endotel yang disebut celah disse. Dalam celah disse dapat dijumpai sel yang menyimpan lipid. Sinusoid berasal dari pinggir lobulus, diisi oleh venula-venula (sebagai terminal v.porta), arteriol hepatica dan berjalan ke arah piusat dan bermuara ke v.centralis Sinusoid juga mengandung sel phagocyte yang disebut sel kupffer (sitoplasma vacuole jernih, lisosome, RE granular) Diantara 2 sel hati ditemukan sel KCL (lubang kecil) canaliculi biliaris Ke arah perifer lobulus ditemukan ductus biliaris intra lobular saluran Herring dengan dinding dibatasi sel hati dan sel epitel selapis kubis

Keterangan gambar : 1. Vena Sentral 2. Triad Glisson (Eosin - magnification 40 X)

Keterangan gambar : 1. Cabang vena portae 2. Cabang arteri hepatica 3. Ductus biliari interlobular 4. Aliran limfe (eosin magnification X 120)

Keterangan gambar : 1. Sinusoid 2. Sel Kuppfer 3. Vena Sentral

Hepar/Liver/Hati Kelenjar terbesar, berat 1500 g Mendapat darah dari a. hepatica dan v. porta Merupakan kel. exocrin dan endocrin Dibungkus jar peny padat fibrosa (capsula Glisoni) Capsula ini ber-cabang2 masuk kedalam hati membentuk sekat2 Interlobularis, ketebalan sekat berbeda pada species yang berbeda, misal pada babi tebal, pada manusia hampir tidak kelihatan. Terdiri dari lobulus-lobulus yang bentuknya hexagonal/polygonal,dibatasi jar interlobular Pada babi jar interlobular tebal dan jelas kelihatan Pada manusia jar interlobular tak jelas Tiga dimensi, lobulus spt prisma hexagonal/polygonaldisebut lobulus klasik, panjang 1 2 mm Sel-sel hati/hepatocyte berbentuk polygonal, tersusun berderet radier, membentuk lempengan yang saling berhubungan, dipisahkan oleh sinusoid yang juga saling berhubungan

Pada sudut-sudut lobulus terdapat canal portal, berbentuk , disebut Kiernan, berisikan : - Arteriol, cabang arteri hepatica- venula, cabang vena porta - Ductus biliaris (saluran empedu)- Pembuluh lymphVena centralisSinusoidDeretan sel hati(hepatic cord)

Lobulus Hati Lobulus klasik Bagian jaringan hati dgn pembuluh pembuluh darah yang mendarahinya yang bermuara padapusatnya V. centralis Batas-batasnya, jar peny interlobular

Lobulus portal Bagian jaringan hati dgn aliran empedu yang menuju satu ductus biliaris didalam Kiernan Berbentuk , dengan sudut-sudutnya tiga V. centralis dan canal portal sebagai axisnya

Acinus hati (Unit fungsional hati)

Bagian jaringan hati yang mengalirkan empedu kedalam satu ductus biliaris terkecil didalam jaringan interlobulardan juga daerah ini mendapat pendarahan dari cabang terakhir V. porta dan A. hepatica Berbentuk berlian yang terletak diantara dua V. Centralis Berdasarkan pendarahan acinus hati dibagi menjadi 3 zona zona 1, zona 2, zona 3

Ruang Disse

Sinusoid Hati Lebih lebar dari kapiler, bentuk tak teratur Dinding dibentuk oleh sel endothel mempunyai fenestra M. basalis kalau ada, tidak continu Pada dinding menempel :- di sebelah luar, fat storing cell, (pericyte)- di sebelah dalam, sel Kuppfer bersifat phagocytic

Aliran Empedu Dimulai dari canaliculi biliaris menuju bagian perifer lobulus klasik Sebelum keluar lobulus, melewati sal yang lebih besar, tetapi masih intralobular disebut : saluran Herring

Saluran Herring Saluran pendek Di bagian perifer lobulus klasik Dinding : Sebagian selapis sel kubis

Sebagian sel hati Bermuara ke ductus interlobularis Dialirkan ke ductus biliaris di Kiernan ductus hepaticus kanan dan kiri

( Histologi Dasar, Text dan Atlas )

Fisiologi Hepar Fungsi dasar hati dapat dibagi menjadi:1. fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah,1. fungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme tubuh,1. fungsi sekresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui saluran empedu ke saluran pencernaan.

FUNGSI VASKULARDalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu di hati juga terdapat sel Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial atau monosit-makrofag) yang berfungsi untuk menyaring darah.FUNGSI METABOLISMEFungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Dalam metabolisme karbohidrat fungsi hati: menyimpan glikogen, mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, membentuk senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme lemak fungsi hati : kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, pembentukan sebagian besar lipoprotein, pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan penguraian sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam metabolisme protein hati berfungsi: deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari dalam tubuh, pembentukan protein plasma, interkonversi di antara asam amino yang berbeda.FUNGSI SEKRESIFungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah satu zat yang dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin adalah hasil akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati.Fungsi hepar lainnya: Detofikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya yang diinaktif Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin Pengaktifan vitamin D yang dilakukan bersama ginjal Pemecahan eritrosit tua serta eksresi bilirubin dan lemak Imunitas (sel Kupffer) NamaFungsi utamaZat yang diikatKonsentrasi dalam serum atau plasma

AlbuminPengikat dan pengankut protein ;Pengatur tekanan osmotikHormon, AA, steroid, vitamin, as.lemak4500-5000 mg/dl

OrosomukoidTidak jelasDapat berperan dalam peradanganMeningkat pada peradangan

Antiprotease 1Inhibitor protease umum dan tripsinProtease dalam serum dan sekret jaringan1,3-1,4 mg/dl

Fetoprotein Pegeturan tekanan osmotikProtein pengikat dan pengakutHormon, asam aminoNormal ditemukan pada janin

Makroglobulin Inhibitor endoprotease serumprotease150-420 mg/dl

Antitrombin IIIInhibitor protease pada sistem koagulasi intrinsikPengikatan 1:1 dengan protease 17-30 mg/dl

Seruplasmin Pengangkutan tembagaEnam atom tembaga / mol50-100 mg/dl

Protein reaktif -CTidak jelas;Berperan pada peradangan jaringan Komplemen C1q98%>98%

Menjadi Hepaitis kronisTidak pernahTidak pernah

Angka kematian0.1%0.3-2.1%

Pencegahan Pencegahan Primer1. Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan:1. Mencuci tangan dengan sabun minimal 10 detik : Setelah buang air besar atau buang air kecil. Sebelum makan/mengolah/ menyajikan makanan Setelah menyentuh handuk, sprei atau benda-benda lain milik penderita.1. Menyiram WC setelah digunakan sebersih-bersihnya, bila perlu WC ditutup.1. Makanan dimasak sampai mencapai suhu 850C minimal 1 menit.1. Minum dari sumber air yang bersih1. Menjaga kebersihan lingkungan1. Anak-anak dilarang untuk memasukkan benda kedalam mulut.1. Wisatawan ke daerah endemik tidak boleh minum air sembarangan atau mencerna makanan laut mentah atau kerang.Buah dan sayuran tidak boleh dimakan kecuali dimasak atau dapat dikupas.1. Makan makanan yang bergizi dan teratur1. Alkohol harus dihindari dan pemakaian obat-obatan harus dibatasi.1. Obat-obatan yang dimetabolisme dihati harus dihindari namun apabila sangat diperlukan maka dapat diberikan dengan penyesuaian dosis.1. Imunoprofilaksis sebelum paparan4. Vaksin HAV yang dilemahkan0. Efektivitas tinggi (angka proteksi 94-100%)0. Sangat imunogenik (hampir 100% pada subyek yang sehat)0. Antibodi protektif terbentuk dalam 15 hari pada 85-90% subyek.0. Aman, toleransi baik.0. Efektivitas proteksi 20-50 tahun.0. Efek samping adalah sakit di tempat penyuntikan.4. Dosis dan jadwal vaksin HAV0. > 19 tahun, 2 dosis HAVRIX (1440 Unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan.0. Anak > 2 tahun, 3 dosis HAVRIX (360 Unit Elisa), 0,1 dan 6-12 bulan atau 2 dosis HAVRIX (720 unit Elisa) 0, 6-12 bulan.4. Indikasi vaksinasi2. Pengunjung ke daerah resiko tinggi.2. Homoseksual dan biseksual.2. IVDU2. Anak dan dewasa muda pada daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa2. Anak pada daerah dimana ditemukan angka HAV lebih tinggi.2. Pasin yang rentan terhadap penyakit hati kronik.2. Pekerja laboratorium yang menangani HAV.2. Pramusaji.2. Pekerja yang bekerja pada pembuangan air.

Gambar 3. Proses vaksin dalam tubuh6

Pencegahan Sekunder1. Tirah baring tidak lagi disarankan kecuali bila pasien mengalami kelelahan yang berat Hidrasi dan intake kalori yang cukup1. Selama fase konvalesen diet tinggi protein dibutuhkan untuk selama proses penyembuhan.1. Imunoprofilaksis pasca paparan2. Keberhasilan pasien dengan HAV masih belum begitu jelas.2. Keberhasilan immunoglobulin sudah nyata tetapi tidak sempurna.2. Dosis dan jadwal pemberian immunoglobulin.2. Dosis 0,02 ml/kg, suntikan pada daerah deltoid sesegra mungkin setelah paparan.2. Toleransi baik terutama pada daerah paparan.2. Indikasi : kontak erat dan kontak dalam rumah tangga pada anggota keluarga yang menderita HAV.

Pencegahan Tersier1. Protein dibatasi jika pasien yang mengalami komplikasi ensefalopati hepatic.1. Hepatitis fulminan harus segera transplantasi hati. Transplantasi hati merupakan prosedur penyelamatan hidup untuk pasien yang mengalami dekompensasi setelah serangan akut hepatitis.

DAFTAR PUSAKA Dorland, W. A. Newman. 2006. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta: EGCGuyton, AC. & Hall, JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: EGCIdrus, Alwi dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUIJunquiera L.C, Carniero J. ( 2007 ). Histologi Dasar, Text dan Atlas. Edisi 10. EGC. Jakarta.Robert K. Murray, Daryl K. Granner. ( 2009 ). Biokimia Harper. Edisi 27. EGC. Jakarta 4