isi laporan ske b-1

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok sistem digestif adalah blok keempat belas pada semester V dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan tentang Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya, Ia selalu sedih dan menangis tanpa sebab. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. TUTORIAL BLOK KEDOKTERAN JIWA DAN FUNGSI LUHUR 1

Upload: miitra-aiidyna

Post on 29-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jkj

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Blok sistem digestif adalah blok keempat belas pada semester V dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan tentang Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya, Ia selalu sedih dan menangis tanpa sebab.1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Data Tutorial

Tutor: dr. Nyayu FitriaModerator: Alpriansyah Hadiwijaya Sekretaris papan: Mitra Aidina Notulen: Armaliah Tiara PuspaWaktu: Senin, 29 Desember 2014

Pukul 13.00 15.00 WIB

Rabu, 31 Desember 2014

Pukul 13.00 15.00 WIB The Rule of Tutorial: 1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam

keadaan diam.

2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen.

3. Izin saat akan keluar ruangan.

2.2 Skenario Kasus

Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya, Ia selalu sedih dan menangis tanpa sebab.

Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa. Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah dua kata tetapi masih dapat dimengeri, bicaranya tidak berkicau

Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan. Menurut keluarga ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi.

Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dan boros serta kurang tidur

Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak bergerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada

Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid terdapat ciri kepribadian dependen. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0) dan pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan

Kesimpulan pemeriksaan psikiatri: ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya RTAsangat terganggu. 2.3 Klarifikasi Istilah1Bunuh diri:Sengaja mematikan atau menghilangkan nyawa diri sendiri

2RSJ:(Rumah sakit jiwa), Rumah sakit khusus untuk perawatan gangguan mental serius

3Sedih :Merasa sangat pilu dihati atau susah hati

4Isolasi :Pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari menangis lain (pengasingan)

5Stressor :Stimulasi yang memicu reaksi stress atau keadaan semacam itu

6Autism :Kelainan berat komunikasi dan tingkah laku biasanya mulai sejak lahir ditandai dengan asik pada diri sendiri, gangguan perkembangan bahasa, dan preokupasi dengan objek yang tidak bernyawa

7Premorbid :Terjadi sebelum berkembangnya penyakit

8GAF scale :Skala numeric (0-100) yang digunakan untuk menilai subjektif fungsi social, pekerjaan dan psikologis pada orang dewasa

9Gangguan afektif :Gangguan pada perubahan suasana perasaan atau mood pada seseorang

10Hemmung :Proses berpikir yang terlambat

11Sperrung :Terputusnya aliran pikiran secara tiba-tiba sebelum pikiran atau gagasan itu diselesaikan

12Pemeriksaan psikiatri:Pemeriksaan yang dilakukan pada orang yang mengalami gangguan jiwa

13discriminative insight:Pendapat tentang dirinya sendiri apakah dia sakit atau tidak

14RTA:(Realiting Testing of Ability), Kemampuan seseorang untuk menilai realitas

15Kepribadian dependent:Suatu gangguan kepribadian yang menganggap kebutuhan mereka sendiri tidak sepenting kebutuhan orang lain dan tidak memiliki kepercayaan diri.

2.4 Identifikasi Masalah1. Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya, Ia selalu sedih dan menangis tanpa sebab2. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa. Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah dua kata tetapi masih dapat dimengeri, bicaranya tidak berkicau.

3. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan. 4. Menurut keluarga ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi. 5. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dan boros serta kurang tidur

6. Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak bergerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada

7. Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid terdapat ciri kepribadian dependen. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0) dan pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan

8. Kesimpulan pemeriksaan psikiatri: ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya RTAsangat terganggu. 2.5 Analisis Masalah1. Ny. Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya, Ia selalu sedih dan menangis tanpa sebab.a. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan? Jawab :

Angka bunuh diri meningkat seiring dengan usia dan menegaskan makna dari krisis usia pertengahan.

Diantara laki-laki, puncak bunuh diri setelah usia 45 tahun dan pada perempuan setelah usia 55 tahun.

Laki-laki berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri dibandingkan perempuan (risiko rendah)

(Kaplan & Sadock, 2010)

b. Apa makna Ny. Cek Ela mencoba untuk bunuh diri untuk kedua kalinya? Jawab :

Percobaan bunuh diri sebelumnya mungkin merupakan indikator terbaiik bahwa pasien memiliki peningkatan risiko untuk bunuh diri. Sejumlah studi menunjukkan bahwa kira-kira 40 persen pasien depresi yang bunuh diri pernah mencoba sebelumnya. (Kaplan&Saddock, 2010)

Jadi, kemungkinan percobaan bunuh diri untuk kedua kalinya yang dilakukan Ny. Cek Ela menunjukkan bahwa Ny. Cek Ela mengalami depresi berat.

c. Apa saja tanda dan gejala depresi?

Jawab :

Dalam PPDGJ III (Pedoman Diagnostik Gangguan Jiwa III) menyebutkan depresi gejala utama dan lainnya seperti dibawah ini :Gejala utama meliputi :

1) Perasaan depresif atau perasaan tertekan

2) Kehilangan minat dan semangat

3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah

Gejala lain meliputi :

1) Konsentrasi dan perhatian berkurang

2) Perasaan bersalah dan tidak berguna

3) Tidur terganggu

4) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

5) Perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri

6) Pesimistik 7) Nafsu makan berkurang (Maslim,2003:13) d. Apa saja klasifikasi depresi?

Jawab :

Berpedoman pada PPDGJ III dijelaskan bahwa depresi digolongkan kedalam :1) Depresi ringan : sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama ditambah dua dari gejala lainnya namun tidak boleh ada gejala berat diantaranya. Lama periode depresi sekurang-kurangnya selama 2 minggu. Hanya sedikit kesulitan kegiatan sosial yang umum dilakukan.

2) Depresi sedang : sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan ditambah tiga atau empat dari gejala lainnya. Lama episode depresi minimum dua minggu serta menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial.

3) Depresi berat : depresi berat dibagi menjadi dua yaitu dengan gejala psikotik dan tanpa gejala psikotik. Depresi berat tanpa gejala psikotik yaitu semuan tiga gejala utama harus ada ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya. Lama episode sekurang-kurangnya dua minggu apabila gejala sangat berat dan onset sangat cepat maka dibenarkan menegakkan diagnosis dalam kurun waktu dalam dua minggu. Orang sangat tidak mungkin akan mampu meneruskan kegiatan sosialnya. Depresi dengan gejala psikotik disertai dengan adanya gangguan halusinasi dan waham. (Maslim,2003:13) e. Apa penyebab Ny. Cek Ela mencoba bunuh diri?

Jawab :

Faktor sosiologis

Teori Durkheim : Durkheim membagi bunuh diri menjadi tiga kategori sosial : egoistik, altruistik, dan anomik. Bunuh diri egoistik berlaku bagi mereka yang tidak terintegrasi kuat ke dalam kelompok sosial manapun, orang yang tidak menikah lebih rentan untuk bunuh diri dibandingkan orang yang menikah. Bunuh diri altruistik berlaku untuk mereka yang rentan terhadap bunuh diri karena integrasi mereka yang berlebihan dalam suatu kelompok sehingga dengan bunuh diri merupakan perkembangan dari integrasinya, contohnya mengorbankan hidupnya dalam suatu perang. Bunuh diri anomik berlaku bagi orang yang integrasinya kedalam masyarakat terganggu sehingga mereka tidak dapat mengikuti norma perilaku yang lazim. Di dalam teori Durkheim ini, anomik juga mengacu pada ketidakstabilan sosial dan pecahnya standar dan nilai masyarakat.

Faktor psikologis

1) Teori Freud : bunuh diri menunjukkan agresi yang diarahkan untuk melawan objek cinta yang diintrogasikan secara ambivalen

2) Teori menninger : bunuh diri sebagai pembunuhan yang dibalik kedalam diri sendiri karena kemarahan pasien pada orang lain.

3) Teori terkini : pasien bunuh diri yang cenderung melakukan khayalan bunuh diri mungkin telah kehilangan objek cinta atau menerima cedera narsistik.

4) Faktor biologis : berkurangnya kadar serotonin sentral memainkan peranan dalam perilaku bunuh diri

5) Faktor genetik : pada pasien psikiatri, riwayat bunuh diri didalam keluarga meningkatkan risiko percobaan untuk bunuh diri

(Kaplan & Sadock, 2010)

Menurut Supratiknya (2002), penyebab bunuh diri adalah :

1) Depresi

2) Krisis dalam hubungan interpersonal

3) Kegagalan dan devaluasi diri

4) Konflik batin dan kehilangan makna dan harapan hidupf. Apa saja macam-macam cara (metode) bunuh diri? Jawab :

Metode bunuh diri dengan menggunakan :

1) Senjata api2) Gantung diri

3) Lompat dari tempat ketinggian

4) Mengonsumsi zat psikoaktif overdosis atau racun

5) Penggunaan senjata api

(Kaplan & Sadock, 2010)

g. Apa makna Ny. Cek Ela selalu sedih dan menangis tanpa sebab? Jawab :

Makna selalu sedih dan menangis tanpa sebab menunjukkan bahwa Ny. Cek Ela berada pada episode depresi. (Kaplan & Sadock, 2010) 2. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa. Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah dua kata tetapi masih dapat dimengeri, bicaranya tidak berkicau.a. Apa makna Ny. Cek Ela selalu mengeluh mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa? Jawab :

Selalu mengeluh mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan halusinasi auditorik

ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan waham

adanya gangguan halusinasi auditorik dan gangguan waham menunjukkan bahwa pasien sedang mengalami gejala psikotik (National Institute of Mental Health, 2010)

b. Apa saja jenis-jenis halusinasi? Jawab :

Jenis-jenis halusinasi adalah :

1) Halusinasi hipnagogik : persepsi palsu yang terjadi saat akan jatuh tertidur; umumnya dianggap sebagai fenomena yang tidak logis

2) Halusinasi hipnopompik : persepsi palsu yang terjadi saat akan bangun tidur; biasanya dianggap tidak patologis

3) Halusinasi auditorik : persepsi palsu akan bunyi, biasanya berupa suara-suara namun dapat pula berupa bunyi-bunyian lain

4) Halusinasi visual : persepsi palsu yang melibatkan penglihatan baik suatu citra yang berbentuk (misalnya orang) dan citra yang tak berbentuk (kilatan cahaya)

5) Halusinasi olfaktorik : persepsi palsu akan bau

6) Halusinasi gustatorik : persepsi palsu akan rasa

7) Halusinasi taktil : persepsi palsu akan sentuhan atau sensasi permukaan

8) Halusinasi somatik : sensasi palsu akan adanya sesuatu yang yang terjadi pada atau ditujukan ketubuhnya paling sering berasal dari viseral

9) Halusinasi yang kongruen-mood : halusinasi yang isinya konsisten dengan mood depresif atau manik (misalnya pasien mendengar suara yang mengatakan bahwa dirinya adalah orang jahat)\

10) Halusinasi yang tidak kongruen-mood : halusinasi yang isinya tidak konsisten dengan mood depresif maupun manik (misalnya tidak melibatkan tema seperti rasa bersalah)

(Kaplan&Sadock, 2010) c. Apa saja jenis-jenis waham? Jawab :

Waham adalah kepercayaan yang salah, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang realita eksterna, tidak konsisten dengan latar belakang inteligensi dan budaya pasien; tidak dapat dikoreksi dengan penalaran.

Jenis-jenis waham adalah sebagai berikut :

1) Waham bizar : kepercayaan yang salah dan aneh, sangat tidak masuk akal (contoh : penyusup dari angkasa luar telah menanamkan elektroda ke dalam otaknya)2) Waham sistemik : kepercayaan yang salah atau kepercayaan yang disatukan oleh satu peristiwa3) Waham yang kongruen-mood : waham yang isinya sesuai mood (contohnya, pasien depresi yang percaya bahwa dirinya bertanggung jawab akan kehancuran dunia)4) Waham yang tidak kongruen-mood : waham yang isinya tidak sesuai mood atau netral terhadap mood (misalnya, seorang pasien depresi yang memiliki waham kendali pikir atau siar isi pikiran) 5) Waham paranoid : meliputi paham kejar, kebesaran, waham rujukan6) Waham kejar : kepercayaan yang salah pada seseorang yang merasa dirinya di lecehkan, dicurangi, atau dikejar 7) Waham kebesaran : konsep seseorang akan arti penting diri, kekuatan, atau identitas yang terlalu dilebih-lebihkan8) Waham menyalahkan diri : perasaan menyesal dan rasa bersalah pada diri yang tidak pada tempatnya9) Waham kendali : perasaan yang salah bahwa keinginan, pikiran, Atau perasaan seseorang dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Kaplan&Sadock, 2010) d. Apa makna Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah dua kata tetapi masih dapat dimengeri, bicaranya tidak berkicau?

Jawab :

Mulai mengisolasi diri, kurang bisa mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari menunjukkan telah terjadi regresi atau deteriorasi bicara terbatas menunjukkan telah terjadi gangguan asosiasi hemmung ucapan kalimat sepatah dua kata tetapi masih dapat dimengeri dan bicaranya tidak berkicau gangguan bicara koheren 3. Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan.

a. Mengapa Selama setahun terakhir ini pasien masih cenderung normal selama beberapa bulan? Jawab :

Setahun terakhir pasien sedang mengalami episode maintance (cenderung normal) episode ini khas terjadi pada gangguan afektif bipolar.4. Menurut keluarga ada stresor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi. a. Apa saja jenis stressor yang dapat menyebabkan gangguan perilaku?

Jawab :

Stressor pada gangguan psikotik termasuk kedalam aksis IV

Selain masalah ekonomi, di dalam aksis IV terdapat:

Masalah dengan primary support group ( keluarga ) Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial Masalah pendidikan Masalah pekerjaan Masalah perumahan Masalah akses ke pelayanan kesehatan Masalah berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal Masalah psikososial dan lingkungan lain(Maslim,2003) b. Bagaimana hubungan adanya stressor masalah ekonomi dengan perubahan perilaku Ny. Cek Ela?Jawab :Masalah ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Terdapat pengamatan klinis yang bertahan lama bahwa peristiwa hidup yang penuh tekanan lebih sering timbul mendahului episode gangguan mood yang mengikuti. Hubungan ini telah di laporkan untuk pasien gangguan depresi berat dan gangguan bipolar I. stress yang menyertai episode pertama ini mengakibatkan perubahan yang bertahan lama di dalam otak.

Perubahan yang bertahan lama ini dapat menghasilkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmiter dan sistem pemberian sinyal interneuron, perubahan yang dapat mencakup hilangnya neuron dan berkurangnya kontak sinaps yang berlebihan. Akibatnya seseorang memiliki risiko tinggi mengalami episode gangguan afektif (mood) berikutnya. (Kaplan&saddock, 2010)

5. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dan boros serta kurang tidur

a. Apa makna dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dan boros serta kurang tidur? Jawab :

Gejala yang dialami oleh Ny. Cek Ela 2 tahun lalu menunjukkan bahwa pasien berada di episode manik yang ditandai dengan hal-hal yang sangat berlebihan, berbeda dengan hipomanik yang ditandai dengan lebih energik, ide yang keluar darinya juga lebih banyak dari biasanya, tetapi rasa gembiranya hanya sedikit diatas normal.

b. Bagaimana pola perjalanan penyakit yang dialami Ny. Cek Ela dari dua tahun yang lalu sampai sekarang?

Jawab :

Dilihat dari gambar diatas. Pada awalnya Ny. Cek Ela ini pernah mengalami episode manik dan episode depresi (dua tahun lalu dan satu setengah tahun yang lalu) itulah yang memicu Ny. Cek Ela mempunyai keinginan bunuh diri, namun setelah itu Ny. Cek Ela mengalami episode Maintenance atau masa hipomanik (cenderung normal pada satu tahun terakhir) itu merupakan masa tenang, namun dengan adanya stressor (masalah ekonomi) yang terus menerus maka Ny. Cek Ela mengalami episode depresi dan memicu untuk melakukan percobaan bunuh diri kembali.6. Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak bergerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autisme jelas ada

a. Apa makna pasien terlihat diam tak banyak bergerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali? Jawab :

Diam tak banyak bergerak dan kadang menangis menunjukkan adanya afek hipotimiaJawaban hanya sepatah dua kata saja dan masih dapat dimengerti menunjukkan adanya gangguan asosiasi HemmungKadang menolak untuk bicara sama sekali menunjukkan adanya gangguan asosiasi Sperrungb. Apa hubungan adanya tanda-tanda autisme dengan keluhan sekarang?

Jawab :

Adanya tanda-tanda autisme menunjukkan ada gangguan interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. (Delvira, 2013) 7. Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid terdapat ciri kepribadian dependen. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0) dan pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan

a. Apa makna riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid terdapat ciri kepribadian dependen? Jawab :

riwayat perkawinan yang baik : normal (bukan merupakan stresor) Ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga : Kepribadian premorbid, meningkatkan kecenderungan terkena gangguan afektif Premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen: Gangguan kepribadian yang memperlihatkan ketergantungan pada orang lain di dalam kehidupannya

b. Apa interpretasi GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0)?

Jawab :

GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan : beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi GAF scale sekitar 10-0 saat percobaan bunuh diri : 10-01: bahaya persisten mencederai diri/orang lain,disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri. informasi tidak adekuatc. Apa makna pemeriksaan fisik tidak ada kelainan? Jawab :Tidak ada kelainan pada axis III dan juga untuk menyingkirkan kemungkinan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Post Traumatic Stress Disorder (PTSD adalah gangguan berupa kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. (National Institute of Mental Health, 2010)

8. Kesimpulan pemeriksaan psikiatri: ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat, dengan demikian konklusinya RTA sangat terganggu.

a. Apa makna ditemukan adanya banyak psikopatologi antara lain adanya discriminative insight yang sangat terganggu, jelas terdapat gangguan asosiasi berupa hemmung, sperrung, dan ada autism serta depresi taraf berat dan RTA?Jawab :

Discriminative insight yang terganggu: adanya gangguan dalam pengertian akan diri sendiri dan apa yang ia alami.

Gangguan asosiasi.

1. Hammung: gangguan pikiran yang terhambat (stop) sehingga bicaranya hanya satu atau dua kata.2. Sperung: gangguan pikiran yang terhalang (blocking) sehingga menolak untuk bicara sama sekali.3. Autisme: pasien dalam keadaan terpengaruh oleh pikiran dan perilaku yang cenderung terarah pada dirinya sendiri dan realitas tidak dapat dibedakan dengan khayal meski diberi penyuluhan oleh orang lain.4. Depresi berat: pasien mengalami keadaan selalu sedih, menangis tanpa sebab serta percobaan bunuh diri.5. Gangguan RTA: adanya gangguan dalam menilai realitas.9. Apa saja kemungkinan gangguan yang dapat terjadi pada kasus ini?Jawab :

Ciri/KelainanGangguan Afektif Bipolar Tipe 1, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala PsikotikSkizoafektifDepresi Pasca-Skizofrenia

Waham+++

Halusinasi Auditori+++

Episode Manik++/--

Episode Depresif++/-+

Fase Normal+--

Penurunan Kognitif-++

Autisme+++

Genetik+++

10. Apa gangguan yang paling mungkin terjadi pada kasus ini? Jawab :

Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

Diagnosis multiaksial meliputi:Aksis I: F31.5 Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik Aksis II:F60.7 gangguan kepribadian dependenAksis III:Tidak ada

Aksis IV Masalah ekonomi

Aksis V GAF =10-0 11. Bagaimana tatalaksana gangguan ini secara komprehensif? Jawab :

a. Penentuan kegawatdaruratan, pengobatan dari gangguan bipolar secara langsung terakit pada fase dari episodenya, seperti depresi atau manik, dan derajat keparahan fase tersebut.

1) Rawat inap jk:

Berbahaya utk diri sendiri

Berbahaya bagi orang lain

Hendaya berat

Kondisi medis yang harus dimonitor

2) Perogram perawatan sehari

3) Rawat jalan

b. Terapi farmakologi

Pengobatan tergantung pada stadium gangguan bipolar yang dialami penderita. Pilihan obat tergantung pd gejala yg tampak seperti gejala psikotik, agitasi, agresi & gangguan tidur.

Antipsikotika Atipik

1) RisperidonDosis:

Untuk preparat oral, risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet dan cairan. Dosis awal yang dianjurkan adalah 2 mg/hari dan besoknya dapat dinaikkan hingga mencapai dosis 4 mg/hari. Sebagian besar pasien membutuhkan 4-6 mg/hari. Risperidon injeksi jangka panjang (RIJP) dapat pula digunakan untuk terapi rumatan GB. Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa atau orang tua adalah 25 mg setiap dua minggu. Bila tidak berespons dengan 25 mg, dosis dapat dinaikkan menjadi 37,5 mg - 50 mg per dua minggu.

Indikasi:

Risperidon bermanfaat pada mania akut dan efektif pula untuk terapi rumatan2) Olanzapin

Indikasi:

Olanzapin mendapat persetujuan dari FDA untuk bipolar episode akut mania dan campuran. Selain itu, olanzapin juga efektif untuk terapi rumatan GB.

Dosis:

Kisaran dosis olanzapin adalah antara 5-30 mg/hari.3) Quetiapin.

Dosis:

Kisaran dosis pada gangguan bipolar dewasa yaitu 200-800 mg/hari. Tersedia dalam bentuk tablet IR (immediate release) dengan dosis 25 mg, 100 mg, 200 mg, dan 300 mg, dengan pemberian dua kali per hari. Selain itu, juga tersedia quetiapin-XR dengan dosis 300 mg, satu kali per hari.

Indikasi:Quetiapin efektif untuk GB I dan II, episdoe manik, depresi, campuran, siklus cepat, baik dalam keadaan akut maupun rumatan.4) Aripiprazol

Dosis:

Aripiprazol tersedia dalam bentuk tablet 5,10,15,20, dan 30 mg. Kisaran dosis efektifnya per hari yaitu antara 10-30 mg. Dosis awal yang direkomendasikan yaitu antara 10 - 15 mg dan diberikan sekali sehari. Apabila ada rasa mual, insomnia, dan akatisia, dianjurkan untuk menurunkan dosis. Beberapa klinikus mengatakan bahwa dosis awal 5 mg dapat meningkatkan tolerabilitas.

Indikasi:

Aripiprazol efektif pada GB, episode mania dan episode campuran akut. Ia juga efektif untuk terapi rumatan GB. Aripiprazol juga efektif sebagai terapi tambahan pada GB I, episode depresi.

Anti depresan digunakan untuk depresi akut.

Olanzapine

Farmakodinamik:

Olanzapine merupakan antispikotik atipikal yang memiliki afinitas lebihtinggi sebagai antagonis 5-HT2 reseptor serotonin daripada D2 dopamin reseptor. Olanzapinememiliki afinitas yang rendah terhadap histamin, cholinergic muscarinic, dan GABAFarmakokinetik:

Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Plasma puncak olanzapine dicapaidalam waktu 5-6 jam setalah pemberian oral, sedangkan pada pemberian intramuskular dapatdicapai setelah 15-45 menit dengn waktu paruh 30 jam (antara 21-54 jam) sehingga pemberiancukup 1 kali sehari.Indikasi:

Gejala-gejala psikosis dan skizofrenia baik yang positif (iritabilitias) maupun yangnegatif. Episode manik sedang dan berat. Preventif kekambuhan gangguan bipolarKontraindikasi:

Hipotensi, bradikardia, pasien Infark tidak terkontrol.Dosis:

Untuk skizofrenia mulai dengan dosis 10 mg 1 x sehari. Untuk episode manik mulai dengan dosis 15 mg 1 x sehari. Untuk pecegahan kekambuhan gangguan bipolar 10 mg / hari.Sediaan:

Tablet 5 mg dan 10 mg . Vial 10 mgEfek Samping:

Agresivitas, Mulut kering, pusing, insomnia, orthostatic hipotensigranulositopeni, agranulositosis, somnolen

Fluoxentin

Fluoxentine adalah obat antidepresan yang efektif, lebih selektif, dan memiliki toksisitas otonom yang minimal.Farmakokinetik:

Fluoxentine dikenal karena metabolit aktifnya, yakni norfluoxentin, memiliki waktu paruh yang panjang (7-9 hari dalam keadaan mantap) dengan dosis satu kali seminggu.Farmakodinamik:

Meningkatkan serotonin uptake dan dopamine uptake transporter (DAT) di otak. obat ini bekerja melalui efek serotonergik dan noradregenik, dengan kemungkinan efek tambahan pada dopamin.Indikasi:

Depresi, gangguan obsessive-compulsive, bulimia nervosaKontraindikasi: Hipersensitif terhadap Fluoxetine, mual yang singkat, penurunan libido, disfungsi seksual(Katzung, 2002)

Non farmako : Terapi psikososial, terapi kognitif, terapi interpersonal, terapi prilaku, terapi berorin tasi psikoanalitik terapi keluarga, Diet , aktivitas, edukasi.

12. Apa yang terjadi bila gangguan ini tidak diatasi secara komprehensif?Jawab :

Bunuh diri

Disabilitas sangat berat baik dalam komunikasi, daya nilai serta mengurus diri

Gangguan berulang13. Bagaimana peluang atau prognosis gangguan pada kasus ini?Jawab :

1. Dubia at malamFaktor yg membuat prognosis buruk:

Riwayat pekerjan buruk

Penggunaa alkohol

Gambaran psikotik

Gambaran defresif diantara episode manik dab depresi.

Adanya bukti keadaan depresi

JK laki-laki

Faktor yg mbuat prognosis baik:

Fase manik durasi pendek

Onset terjadi pd usia lanjut

Pemikiran untuk bunuh diri sedikit

Gambaran psikotik yg sedikit

Masalah kesehatan yg sedikit.

14. Bagaimana pandangan Islam pada kasus ini?Jawab :

Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-quran). (Q.S. Al-Kahfi :6)2.6 KesimpulanNy. Cek Ela, 40 tahun mencoba untuk bunuh diri, selalu sedih dan menangis tanpa sebab karena menderita Gangguan afektif bipolar episode depresi berat dengan gejala psikotik2.7 Kerangka konsep

DAFTAR PUSTAKA

Delvira, Silvia. 2013. Buku Ajar Psikiatri Ed.2. Jakarta : FKUI

Kaplan & Sadock .2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta : EGCKatzung, BG. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika

Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta Maslim, Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa , Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta. Bagian Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya

National Institute of Mental Health, 2010,. Bipolar disorder Supratiknya, A. 2002. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis. Semarang : Balai Penerbit Universitas Diponegoro

Gangguan afektif bipolar

hilangnya neuron dan berkurangnya kontak sinaps yang berlebihan

Perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmiter dan sistem pemberian sinyal interneuron

Menekan jiwa (terus menerus)

Stesor (masalah ekonomi)

TUTORIAL BLOK KEDOKTERAN JIWA DAN FUNGSI LUHUR23