ske b xxi tutorial 5

59
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang memaparkan kasus mengenai dr.Siti yang merencanakan ingin membuka praktek dokter keluarga, namun dia masih mempertimbangkan apakah praktek secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga. 1.2. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai berikut. 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. Skenario B Page 1

Upload: ade-pratama-heriansa

Post on 24-Apr-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tutorial merupakan bagian dari pembelajaran berbasis kompetensi. tutorial merupakan salah satu cara pemecahan masalah

TRANSCRIPT

Page 1: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang

memaparkan kasus mengenai dr.Siti yang merencanakan ingin membuka praktek

dokter keluarga, namun dia masih mempertimbangkan apakah praktek secara

mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai

berikut.

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode

analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Skenario B Page 1

Page 2: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Data Tutorial

Laporan Tutorial 5

Skenario B

Tutor : dr. H. MA. Husnil Farouk, MPH

Moderator : Wieke Anggraini

Sekretaris meja : Farah Dibah

Sekretaris Papan : Wendy Ardiansyah

Waktu : Selasa, 6 Desember 2011

Kamis, 8 Desember 2011

Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam;

2. tidak boleh membawa makanan dan minuman;

3. angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat; dan

4. izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan.

2.2. Skenario B

Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan

primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari

sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering

kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di

Puskesmas adalah perawat atau bidan.

Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin

membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek

secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.

Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan

dan manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah

bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem

manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik

tersebut sesuai persyaratannya.

Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai

Islami.

Skenario B Page 2

Page 3: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

2.3. Seven Jam Step

2.3.1.Klarifikasi Istilah

1. Layanan Primer

Menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan

(continuing care), membuat diagnosis medis dan penangannnya, membuat

diagnosis psikologis dan penangannya, memberi dukungan personal bagi setiap

pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit,

mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan

prognosis, dan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan

kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit,

terapi preventif, dan perubahan perilaku (Goroll, 2006).

2. Puskesmas

Unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung

jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

3. Praktik Dokter Keluarga

Pelayanan dokter personal tingkat pertama berkelanjutan yang ditujukan kepada

perseorangan dan keluarga, merawat pasien dirumah, di tempat praktik atau

kadang-kadang di rumah sakit, bertanggung jawab membuat keputusan awal

untuk setiap permasalahan yang dihadapi pasiennya dan menyelenggarakan

konsultasi kepada dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan, menegakkan

diagnosis yang mencakup keadaan fisik, psikologis, dan sosial dan

menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit

untuk meningkatkan kesehatan pasiennya.

4. Klinik Dokter Keluarga

Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga

(SPDK) yang diselenggarakan oleh lebih dari satu dokter keluarga.

Skenario B Page 3

Page 4: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

5. Praktek Mandiri

Tempat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh satu dokter keluarga.

6. Manajemen Praktek Dokter Keluarga

Suatu fungsi yang melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam

praktek dokter keluarga.

7. Mutu Klinik

Kualitas pada suatu klinik.

8. Sumber Daya Manusia

Potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya

sebagai makhluk social yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola

dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan

berkelanjutan

9. Nilai-nilai Islam

Cara pandang yang berpedoman pada Al-qur’an dan As-sunnah.

2.3.2. Identifikasi Masalah

1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan

primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari

sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering

kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di

Puskesmas adalah perawat atau bidan.

2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin

membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek

secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.

3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah

bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem

Skenario B Page 4

Page 5: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik

tersebut sesuai persyaratannya.

4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai

Islami.

i. Analisis Masalah

1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan

primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari

sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering

kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di

Puskesmas adalah perawat atau bidan.

a. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek umum pada jam kerja ?

b. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek di Rumah dinas ?

2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin

membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek

secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.

a. Apa perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga mandiri

?

b. Apa perbedaan praktek dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter

keluarga ?

c. Apa perbedaan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan klinik dokter

keluarga ?

d. Bagaimana rancangan untuk membuka praktek dokter keluarga ?

3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah

bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem

manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik

tersebut sesuai persyaratannya.

a. Bagaimana manajemen sumber daya manusia yang baik ?

b. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana yang baik ?

Skenario B Page 5

Page 6: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

c. Bagaimana manajemen informasi yang baik ? ( rekam medik, kerahasiaan,

komputerisasi, sistem informasi, pemeliharaan kesehatan, pelaporan)

d. Bagaimana mutu pelayanan dokter keluarga yang baik ?

e. Apakah yang dimaksud dengan manage care dokter keluarga yang baik ?

(sadar biaya dan sadar mutu)

f. Apa peluang dan tantangan dari dilaksanakannya pelayanan dokter keluarga ?

4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai Islam.

a. Apa makna “dokter” dalam nilai-nilai Islam ?

b. Bagaimana sebagai seorang dokter melakukan nilai-nilai Islami dalam

praktek dokter keluarga ?

i. Kerangka Konsep

ii. Hipotesis

Dr. Siti ingin membuka praktek dokter keluarga yang memerlukan rancangan

dan manajemen praktek klinik yang baik sehingga terwujud praktik dokter keluarga

yang bermutu dan mematuhi nilai-nilai Islami.

Skenario B Page 6

Input Manajemen Praktek dokter keluarga yang bermutu dan

Islami

Nilai-nilai Islam

Page 7: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

iii. Learning Issue

Pokok

BahasanWhat I Know

What I Don’t Know

(Learning Issue)

What I Have to

Prove

How I Will

Learn

Kedokteran

Keluarga

Dr.Siti yang

merencanakan ingin

membuka praktek

dokter keluarga, dia

mempertimbangkan

apakah praktek

secara mandiri atau

berkelompok dalam

bentuk Klinik

Dokter Keluarga.

1. Praktek Dokter

Keluarga Mandiri

2. Perbedaan PDKM

dengan Klinik

Dokter Keluarga

3. Persiapan PDKM

4. Manajemen SDM

5. Manajemen sarana

dan prasarana

6. Manajemen

informasi/ rekam

medic

7. Manajemen mutu

praktek dokter

keluarga.

1. rancangan dan

manajemen

praktek/klinik

yang baik.

2. bagaimana

sumber daya

manusia, dan

sistem

manajemenny

3. bagaimana

menjamin dan

mempertahank

an mutu klinik

tersebut sesuai

persyaratannya

.

Text Book,

Pakar, Lain

(internet)

Skenario B Page 7

Page 8: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

iv. Sintesis

1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan

primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari

sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering

kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di

Puskesmas adalah perawat atau bidan.

a. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek umum pada jam

kerja ?

Jawab :

Tidak boleh, karena bertolak belakang dengan undang-undang dan aturan

yang ada sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), berupa pelanggaran

meninggalkan tugas. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 berupa melaksanakan tugas

kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian,

kesadaran, dan tanggung jawab serta masuk kerja dan menaati jam kerja.

Pada kasus ini, dr. Sukman malah melayani pasien di tempat praktiknya

sebelum ia bertugas di Puskesmas bahkan sampai sering datang kesiangan ke

Puskesmas. Hal ini menunjukkan dr. Sukman tidak melaksanakan tugas

kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian,

kesadaraan dan tanggung jawab serta tidak menaati jam kerja yang telah

ditetapkan. Selain itu seharusnya dokter yang sudah bekerja di sektor

pemerintah (puskesmas) jangan lagi bekerja sebagai dokter praktek swasta ,

sehingga bisa maksimal dalam menangani tanggung jawabnya. Akan

menimbulkan fungsi yang mendua (ambivalen) serta berebutan pasien

dengan praktek dokter swasta.

Pada pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 dijelaskan

sebagai berikut.

a. PNS yang tidak masuk kerja selama 5 s/d 15 hari kerja tanpa alasan yang sah

dikenai sanksi hukuman disiplin ringan.

a) Teguran lisan : 5 hari

Skenario B Page 8

Page 9: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

b) Teguran tertulis : 6 s/d 10 hari

c) Pernyataan tidak puas secara tertulis : 11 s/d 15 hari.

b. PNS yang tidak masuk kerja selama 16 s/d 30 hari kerja tanpa alasan yang

sah dikenai sanksi hukuman disiplin sedang.

a) Penundaan KGB : 16 s/d 20 hari

b) Penundaan kenaikan pangkat : 21 s/d 25 hari

c) Penurunan pangkat paling lama 1 tahun : 26 s/d 30 hari.

c. PNS yang tidak masuk kerja selama 31 s/d 45 hari kerja tanpa alasan yang

sah dikenai sanksi hukuman disiplin berat.

a) Penurunan pangkat paling lama 3 tahun : 31 s/d 35 hari

b) Penurunan jabatan : 36 s/d 40 hari

c). Pembebasan Jabatan : 41 s/d 45 hari

d) Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat : 46 hari atau

lebih

Sebagai perhatian antara lain :

1. Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan metaati ketentuan jam

dihitung secara kumulatif 1 (satu) tahun.

2. Keterlambatan dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1 hari sama dengan

7,5 jam.

3. Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan hukuman disiplin,

maka tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

4. Pejabat yang berwenang menghukum dijatuhi hukuman disiplin sama dengan

jenis hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan apabila tidak menjatuhkan

hukuman kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran disiplin.

Skenario B Page 9

Page 10: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

b. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek di Rumah dinas ?

Menurut Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010, dijelaskan

mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu kesanggupan PNS menaati

kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar djatuhi hukuman disiplin. Di sini dijelaskan bahwa PNS

memiliki kewajiban menggunakan dan memelihara barang-barang milik

negara dengan sebaik-baiknya termasuk rumah dinas, dan mengutamakan

kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau

golongan.

Menggunakan rumah dinas yang disediakan sebagai tempat praktik

pribadi sama halnya menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan

pribadi. Memang tidak ada peraturan tertulis yang memperbolehkan rumah

dinas digunakan sebagai tempat praktek pribadi (untuk kepentingan pribadi),

tetapi hanya sebagai suatu himbauan untuk tidak menggunakan fasilitas

negara untuk kepentingan pribadi, pengecualian jika di tempat yang terpencil

dan hanya ada 1 dokter, sehingga tidak memungkinkan untuk menyewa

tempat praktek.

2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin

membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek

secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.

a. Apa perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga

mandiri ?

Jawab :

Perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga antara lain.

Prinsip dasar Praktek Dokter Keluarga Praktek Dokter Umum

Layanan dari pertama Ya Ya

Layanan berkesinambungan dan jangka panjang

Ya Sporadik

Layanan bersifat Ya Tidak

Skenario B Page 10

Page 11: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

personal

Layanan komprehensif Ya, Lebih banyak promotif

dan preventifYa, lebih banyak kuratif

Mengutamakan pencegahan

Ya (aktif) Terbatas (statis)

Koordinasi Ya Tidak

Kolaborasi Ya TidakBerorientasi pada keluarga

Ya Tidak

Berorientasi pada komunitas

Ya Ya

(Soetono, dkk., 2009)

b. Apa perbedaan praktek dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter

keluarga ?

Jawab :

Berikut perbedaan praktik dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter

keluarga (Soetono, dkk.).

Ciri-ciri entitasPraktik Dokter Keluarga

MandiriKlinik Dokter Keluarga

Jumlah DK 1 orang > 1 orang

Badan Hukum Usaha perorangan Perserikatan perdata

Kepemilikan Milik seorang Milik kelompok

Agen Fiscal Individu Perserikatan perdata

Perizinan Bentuk perizinan baru

Status Pegawai Bekerja untuk diri sendiri Bekerja untuk kelompok

Cara Pembayaran Campuran Kapitasi dan FFS, lebih dominan kapitasi

Penggajian DK Diatur sendiri Diatur kelompok

Waktu Pelayanan8 – 10 jam/hari, tutup bila

DK berhalangan (cuti, dinas, pendidikan, dll.)

8 – 12 jam/hari, tetap buka meskipun 1 DK berhalangan

Lingkup LayananKomprehensif dengan

sarana pendukung terbatasKomprehensif dengan sarana

pendukung lengkap

Wilayah Pelayanan Terbatas Lebih luas

Skenario B Page 11

Page 12: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Tanggung Jawab Mutu

SendiriBersama, meskipun bukan

pasiennya

Note :

- Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik.

- Perserikatan perdata adalah wadah kerjasama antar notaris dalam menjalankan jabatannya.

- Agen fiscal atau wajib pungut adalah agen mengenai soal keuangan pada umumnya, khususnya ditunjuk pemerintah sebagai pemungut pajak, penerimaan atau penyimpanan dana, dan pelaksanaan pembayaran pengeluaran pemerintah.

Ketentuan praktik dokter keluarga mandiri sebagai berikut (Soetono, dkk.).

a. Menjalankan praktik dokter keluarga purnawaktu di PDKM.

b. Lebih memilih memberikan layanan pada suatu masyarakat yang jelas

batasannya (defined population/kepesertaan) dengan pembayaran secara

kapitasi, ketimbang pelayanan kepada individu yang bukan peserta, bersifat

episodik dan dibayar secara fee-for-service.

c. Berbagi kewajiban dan tanggung jawab atas asset, liability, dan pelayanan

kepada pasien.

d. Berbagi penerimaan dengan formula tertentu yang disepakati bersama.

Contoh Desain Ruangan Praktik Dokter Keluarga Mandiri

Layout Klinik PDKM – Tipe 1A Layout Klinik PDKM – Tipe 1B

Luas 38,5 m2

Skenario B Page 12

Page 13: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Layout Klinik PDKM – Tipe 2

Luas 54 m2

c. Apa perbedaan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan klinik

dokter keluarga ?

Jawab :

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (UU SJSN) menyatakan bahwa setiap warga negara wajib

mengikuti program jaminan kesehatan nasional. Implementasi UU SJSN

membutuhkan adanya fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama, kedua,

dan ketiga yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP)

secara berjenjang dan terpadu. Implementasi UU SJSN menuntut adanya

perubahan fungsi dan peranan puskesmas seperti yang disebutkan dalam SKN

(Soetono, dkk.).

Puskesmas diharapkan fokus pada upaya kesehatan masyarakat (UKM)

yang menjadi program pemerintah dengan sasaran masyarakat yang tinggal di

suatu wilayah administratif. Sedangkan praktik dokter keluarga menjadi

komplemen puskesmas dalam peranannya sebagai ujung tombak UKP dengan

sasaran individu atau keluarga yang berada dalam wilayah pelayanannya

(Soetono, dkk.).

Skenario B Page 13

Page 14: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Dulu Sekarang

Puskesmas

Sangat Terpencil

Tidak terpencil

Puskesmas PuskesmasPraktik Dokter

Keluarga (termasuk klinik)

UKP + UKM UKP + UKM UKM UKP

Wilayah Kerja

Administratif Administratif Administratif Pelayanan

Sasaran Komunitas Komunitas Komunitas Individu/keluarga

Upaya Kesehatan

Promosi Kes.

+ + + + individu/keluarga

Kes. Ling. + + +

KIA dan KB

+ + + +individu/keluarga

Gizi Masyarakat

+ + + + individu/keluarga

P3 menular + + + + individu/keluarga

Pengobatan + + + individu/keluarga

d. Bagaimana rancangan untuk membuka praktek dokter keluarga ?

Jawab :

Untuk dapat menyelenggarakan klinik dokter keluarga ada beberapa

kegiatan yang harus dilakukan:

1. Persiapan

Membentuk organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan klinik

Doga

Menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawab organisasi

pelaksanan

Menjabarkan ruang lingkup kegiatan yang diselenggarakan oleh

organisasi pelaksana

Skenario B Page 14

Page 15: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Menetapkan aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting untuk

diperhatikan.

2. Pelaksanaan

Manajemen sumber daya manusia, sarana dan prasarana.

Sistem informasi dan komunikasi layanan kedokteran.

Sistem layanan kesehatan terkendali dan pembayaran prospektif.

Program jaga mutu layanan kedokteran primer.

Langkah awal yang sangat menentukan dalam membuka praktek dokter

keluarga:

1. Visi dan misi

2. Kaji kelayakan

• Profil konsumen

• Situasi lingkungan

• Sumber daya manusia

• Sumber dana

Skenario B Page 15

Page 16: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

a.) Profesionalisme

b.)Segi legal

1. Perizinan

2. Persyaratan

3. Akreditasi

4. Etika

c.) Segi medis

1. Cakupan pelayanan

2. SDM

3. Pasokan BHP (bahan habis

pakai)

4. Epidemiologi

d.)Segi sosial

1. Latar blkang budaya

2. Peta demografi

• Budaya

• Pekerjaan

• Pendidikan

• Distribusi usia

e.) Segi sarana

1. Bangunan

2. Telekomunikasi

3. Listrik

4. Sumber air bersih

5. Transportasi

6. Kondisi geografis

7. Pengolah limbah

f.) Segi finansial

1. Perkirakan titik impas

2. Bisnis berlandaskan

profesionalisme

3. Berkembang karena

profesionalisme

4. Menguntungan semua pihak

5. Transparansi

g.)Kesejawatan

1. Kerjasama profesional

2. Kebersamaan

3. Saling menghormati,

membantu, mengingatkan, dan

mengontrol

4. Transparansi

Skenario B Page 16

Page 17: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Diagram Tulang Ikan (fish bone diagram dari ishikawa)

Produk yang ditawarkan:

• Health education

• Health services

• Health Protection

• Medical treatment

• Medical procedure

• Medical referral

• Rehabilitation services

Sarana dan prasarana:

• Building min 60 square meters

• Rooms min 7

– Waiting room/front

office

– Consultation room

– Baby and mother

– Procedure rooms

– Dispensary

– Meeting rooms

– Pantry

– Rest room

Sumber Daya Manusia:

• Doctors :2 • Bidan:1

Skenario B Page 17

KELUARAN

LINGKUNGAN

PROSESMASUKAN

tenaga

dana

material

waktu

Prosedur medis

Prosedur non- medis

institusi kepemimpinan

manajemen

Penyebab masalah harus dikaji ada pada masukan,

proses, lingkungan

Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab

masalah

Page 18: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

• Aisten analis: 1 (honor)

• Asisten apoteker:1

• Staf administrasi dan

keuangan:1

• Office boy:1

Perlengkapan:

• Office equipment :

– Plang nama

• Supply

– Bahan habas pakai

• Kapas

• Kassa

• Spuit

• Alkohol, H2O2

– Medical supply

• Obat-obatan, benang

Biaya:

• Sewa gedung: 55 (60m2) xRp.

30.000x12

• Listrik/bulan

• Air/bulan

• Telepon/bulan

• Gaji/bulan

• Perawatan gedung/bulan

• Sarana

• Supply/bulan

Income:

• Kapitasi

• Umum (Fee for services)

• Langganan

3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan

manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah

bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem

manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik

tersebut sesuai persyaratannya.

a. Bagaimana manajemen sumber daya manusia yang baik ?

Skenario B Page 18

Page 19: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Jawab :

Manajemen SDM bergantung pada perekrutan, seleksi dan penugasan.

a. Perekrutan

Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan

o Benarkah ada lowongan kerja?

- Apakah ada pegawai yang keluar/mengundurkan diri?

- Apakah ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan?

- Apakah ada peningkatan volume pekerjaan?

o Apakah lowongan pekerjaan itu harus diisi?

- Dapatkah praktik berjalan jika dibiarkan kosong?

- Dapatkah karyawan lainnya dimanfaatkan?

- Dapatkah pos yang kosong itu dimasukkan ke bagian lain?

o Apakah ada perubahan tata kerja sehingga memerlukan staf baru?

o Bagaimana menentukan pekerjaan yang perlu disikapi?

- Cermati daftar tilik yang ada

- Diskusikan dengan pimpinan dan staf lain

- Amati staf yang mengerjakan perkerjaan itu

- Pertimbangkan cara terbaik untuk mencapai tujuan yang sekarang belum

terwujud

o Kepada siapa dipertanggungjawabkan?

- Subordinat?

- Uang?

- Alat-alat praktik?

- Informasi rahasia?

- Menentukan tata-kerja administrari klinik dan praktik?

- Menentukan tujuan dan sasaran?

o Keterkaitan pekerjaan dalam system

- Mitra kerja?

- Pimpinan?

- Staf yang lain?

- Pihak pemerintah daerah?

- Organisasi (kooperasi) klinik?

- Lainnya?

o Bagaimana cara pekerjaan ini:

Skenario B Page 19

Page 20: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

- Penggajianya?

- Persyaratannya?

- Bagian yang paling menarik

dan menantang?

- Bagian yang paling tidak

menyenangkan

Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu

b. Penugasan

o Rincian pekerjaan

- Sesederhana mungkin

- Jangan berlebihan

- Yakinkan tidak tumpang-

tindih

- Jangan kacaukan pekerjaan

yang keahlian

- Hindari diskriminasi

- Nama pekerjaan

- Posisi dalam tata kerja

- Tujuan utama pekerjaan ybs

- Tugas dan kewajiban utama

- Cara mengambil keputusan

dan mencari bantuan

- Lingkungan kerja yang akan

dihadapi

o Penilaian

- Perjelas tujuan

- Buat daftar tilik untuk nilai

diri

- Tentukan batas waktu

- Tentukan target yang hendak

dicapai

Dokter merupakan manajer praktik. Managing adalah melakukan pekerjaan melalui

usaha orang lain, menghasilkan output dari input dan proses. Input berupa man

power, money and materials sedangkan proses adalah kerja operasional,

pembangunan, dan organisasi. Output di klinik dapat dibagi menjadi 2 komponen

yang saling berhubungan berupa pelayanan teknis dan kepuasan pasien (Gan, dkk.,

2004).

Fungsi dasar bagi seorang manajer sebagai berikut (Gan, dkk., 2004).

Skenario B Page 20

Page 21: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

1. Planning merupakan proses penentuan tujuan dan formulasi langkah-langkah

yang akan diperlukan.

2. Organizing merupakan proses mendapatkan kegiatan-kegiatan, mengatur

material untuk tujuan organisasi, termasuk menyusun kerja, otoritas untuk

bertindak, dan pembagian kerja.

3. Leading merupakan proses mempengaruhi staff untuk mencapai tujuan.

4. Control merupakan pengaturan standar, pemantauan proses kerja sesuai

standar dan menilai peningkatan hasil.

Ruang Lingkup dalam manajemen sumber daya manusia sebagai berikut (Gan, dkk., 2004).

Entry ----------------------------------------------------- Exit

- Recuitment- Selection- Induction Training

- Motivasi- People handling- Structure - Leadership- Personal effectiveness- Change management

- Staff developmenta. Delegationb. Appraisalc. Courses

- Separation- Promotion

Manajemen sumber daya manusia diperlukan dan kemauan untuk menyelesaikan

issu yang tidak menyenangkan seperti sebagai berikut.

a. Grievances (keluhan)

Sebagai akibat dari kondisi eksternal (contoh kondisi kerja buruk), staf internal

feeling of distress disebabkan hubungan personal yang buruk, ada persepsi

diperlakuan berbeda contohnya pengobatan, konseling, rotasi ke departemen dan

pekerjaan lain.

b. Discrepancies (ketidaksesuaian)

Temuan ketidaksesuaian dalam klinik perlu segera diatasi. Itu adalah satu tugas

manajer yang harus dikerjan. Ketiaksesuaian bisa dalam bentuk uang, obat atau

medical supplies.

c. Absenteeism (kemangkiran)

Skenario B Page 21

Page 22: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Dapat akibat ketidakpuasan kerja, hubungan personal yang buruk dengan

kelompok atau pekerjaan. Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan termasuk

kondisi fisik buruk, kebosanan, supersivi yang kurang, lingkungan yang penuh

kejenuhan, dan jam kerja yang tidak nyaman. Faktor lain seperti kondisi

kesehatan, jarak dan kesulitan perjalanan dan tanggung jawab pekerja.

c. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana yang baik ?

Jawab :

Beberapa standar sarana dan prasarana minimum praktik dokter keluarga

sebagai berikut (Soetono, dkk.).

a.) Sarana Fisik

1. Berupa bangunan rumah atau bagian ari gedung di lokasi yang mudah

dijangkau, terlihat bersih dan terawat, dengan papan nama yang jelas dan

mudah dibaca.

2. Memiliki luas sekitar 55 m2 yang terdiri dari beberapa ruang terpisah atau

tergabung sesuai dengan kondisi fisik bangunan.

a. Ruang penerima pendaftaran (pendaftaran, rekam medik, kasir, obat)

b. Ruang tunggu

c. Ruang konsultasi/konseling dan pemeriksaan fisik

d. Ruang tindakan medik atau pemeriksaan khusus

e. Ruang administrasi

f. Gudang dan pantry

g. Toilet dan tempat cuci tangan dengan sabun, air mengalir dan pengering

tangan

3. Keadaan setiap ruangan harus memenuhi syarat keamanan, kesehatan, dan

kenyamanan.

a. Bersih (sebaiknya dari bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan

dan tahan lama)

b. Terang (mempunyai sinar yang cukup, atau menggunakan lampu untuk

pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat masuk dengan baik)

c. Ventilasi baik d. Lantai tidak licin

Skenario B Page 22

Page 23: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

e. Suhu nyaman (23-24 0C)

f. Tidak berbau

g. Tidak bising

h. Bebas dari rokok atau asap rokok

4. Memiliki signage (papan nama) yang mudah dibaca

a. Papan nama di luar gedung sesuai dengan peraturan yang berlaku (antara

lain nama praktik dokter keluarga, nama dokter, nomor SPTP, waktu

pelayanan)

b. Di dalam gedung dipasang papan nama yang informatif dan mudah dibaca

di tempat-tempat yang diperlukan.

5. Memiliki furnitur di setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan

Furnitur daru bahan yang kuat, ergonomis, dan mudah dibersihkan.

b.)Peralatan medic

1. Peralatan untuk pemeriksaan fisik

2. Peralatan untuk tindak medik

3. Peralatan medik tambahan

4. Tas dokter keluarga untuk panggilan rumah atau peralatan di rumah

5. Persediaan obat yang minimum harus dimiliki sesuai dengan formularium

obat pelayanan strata pertama

6. Peralatan resusitasi atau resusitation kit yang disimpan dalam satu tempat

khusus dan mudah dijangkau

7. Peralatan laboratorium

c.) Sarana informasi dan Telekomunikasi

1. Komputer ditempatkan di ruang penerima (pendaftaran, rekam medik, kasir,

dan obat), ruang konsultasi/pemeriksaan fisik dan ruang administrasi

membentuk jaringan dengan kabel atau WIFI.

2. Interkom atau pesawat telepon di pasang disetiap ruangan.

Skenario B Page 23

Page 24: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

d. Bagaimana manajemen informasi yang baik ? ( rekam medik,

kerahasiaan, komputerisasi, sistem informasi, pemeliharaan kesehatan,

pelaporan)

Jawab :

1. Rekam Medik (medical record)

Berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Yang berhak mengisi rekam medis sebagai berikut.

a. Dokter

b. Dokter Gigi

c. Petugas kesehatan lain yang diberi mandat, yang memberikan pelayanan

langsung kepada pasien

d. Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran: Dokter dan Dokter Gigi wajib

membuat rekam medis dalam menjalankan praktek kedokteran

e. Kepemilikan Rekam Medis

f. Penyimpanan

g. Kerahasiaan

h. Sanksi:

- Hukum (Pidana, Perdata)

- Disiplin dan Etik

Manfaat rekam medik sebagai berikut.

a. Pengobatan Pasien

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan

c. Pendidikan dan Penelitian

d. Pembiayaan

e. Statistik Kesehatan

f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin, dan Etik

Skenario B Page 24

Page 25: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Isi dari rekam medik minimal sebagai berikut.

a. Identitas Pasien

b. Pemeriksaan Fisik

c. Diagnosis/Masalah

d. Tindakan/Pengobatan

e. Pelayanan Lain yang telah diberikan ke Pasien

f. Informed Consent (pd pasien Rawat Inap)

g. Dibubuhi nama, tanggal, dan waktu

h. Tidak boleh dihapus

Problem Oriented Medical Records (POMR) lebih baik dari Source Oriented

Medical Record (SOMR). POMR terdiri atas 4 komponen sebagai berikut.

a. Master record

Master Record mempunyai 4 kelompok data sebagai berikut.

1. Biodata (holistic care of the patient and his family)

2. Problem List

3. Report summaries - tabel catatan imunisasi dan kejadian (kumpulan info tentang

rujukan, hospitalisasi dll)

4. Graphic space - family genogram atau tanda tanda-fisik

b. The progress notes

Komponen progress notes and source documents sebagai berikut.

1. Format 2 kolom: kolom 1; subjective, objective, and assessment data. Kolom

kedua: The Plans

2. Format 4 kolom: Kolom Subjective, Objective, Asssesment and Plans data.

c. The Flow charts

Bermanfaat untuk contunuing care for chronic problems or structured

consultation such as Medical check up.

Skenario B Page 25

Page 26: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

d. Source document

1. Laboratory

2. EGC

3. Radiology reports

4. Referral letters and replies

B entuk rekam medik sebagai berikut.

a. Kertas

b. Elektronik (Digital)

2. Kerahasiaan (confidentiality)

The persons allowed to view the MR must be limited to only 4 groups:

CARE- Those providing direct care to the patient

CONSENT- Those given the patient’s consent

COMPULSION-Those empowered by legal statute

CONCERN-Inpublic interest

3. Komputerisasi (computerization)

Prinsip manajemen operasi penggunaan komputer sebagai berikut.

a. Have a computer usage traning programme for all staff

b. Have well writtent operatiuonal manuals fos staff to refer to

c. Have a daliy back up procedure for data

d. Have a system of password security

e. Use a tried system

f. Computerise with future mind (Disk capacity)

List proses dari rekam medik sebagai berikut.

a. Clinic reception

b. Consultation and dispensing of services

c. Billing & financial management

Skenario B Page 26

Page 27: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

d. Inventory management

e. Management reports

f. Communication & content acquisition

g. Adminsitration and other functions

4. Sistem Informasi dan Pemeliharaan Kesehatan

Profil populasi sebagai berikut.

a. Gambaran demografi populasi binaan (sesuai kelompok umur dan jenis

kelamin)

b. Bermanfaat untuk perencanaan:

- prioritas jenis layanan

- prediksi kebutuhan bahan/peralatan medis

- pembuatan program intervensi/monitoring

Skenario B Page 27

Page 28: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

5. Pelaporan

e. Bagaimana mutu pelayanan dokter keluarga yang baik ?

Jawab :

Untuk menjamin mutu dokter keluarga maka dokter keluarga memiliki

standar pelayanan sebagai berikut.

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care).

a. Standar pelayanan paripurna

Skenario B Page 28

Page 29: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang

bersifat paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan kesehatan, pencegahan

kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan

sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.

b. Standar pelayanan medis.

Adalah pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran

secara lege artis. Adapun pelayanan medis yang dilakukan meliputi

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, penegakan

diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan,

tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.

c. Standar pelayanan menyeluruh.

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu

peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,

sosial, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan fisik dan

sosialnya. Selain itu, pasien juga dipandang sebagai bagian dari keluarga dan

lingkungannya dan pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.

d. Standar pelayanan terpadu.

Pelayanan yang ada bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara

dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga

merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang

menunjang pelayanan kedokteran, baik formal maupun informal.

e. Standar pelayanan bersinambung.

Merupakan pelayanan yang bersinambung, yang melaksanakan

pelayanan kedokteran secara efisien, proaktif dan terus-menerus demi

kesehatan pasien. Selain itu rekam medis yang ada juga harus

bersinambungan, serta adanya pendampingan saat melakukan konsultasi atau

rujukan.

2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behaviour in Practice).

a. Standar perilaku terhadap pasien.

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk

menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan

Skenario B Page 29

Page 30: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan

guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan

dilaksanakannya. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan antara lain

informasi memperoleh pelayanan, waktu konsultassi yang cukup, informasi

medis yang jelas, komunikasi efektif, dan menghormati hak dan kewajiban

pasien dan dokter.

b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik.

Seorang dokter keluarga mampu bertindak sebagai pemimpin

manajemen untuk mengelola klinik secara profesional, mampu bekerja dalam

tim, dan pemimpin klinik.

c. Standar perilaku dengan sejawat.

Dokter keluarga yang baik harus mampu menghormati dan menghargai

pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan

kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.

d. Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik.

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan

ilmiah guna memelihara dan menambah keterampilan praktik serta meluaskan

wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya. Bentuk kegiatan yang

dilakukan antara lain mengikuti kegiatan ilmiah, program jaga mutu,

partisipasi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dalam praktik, serta

penulisan ilmiah.

e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartsipasi aktif dalam

segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberikan

pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya. Adapun

kegiatannya antara lain menjadi anggota perkumpulan sosial, partisipasi

dalam kegiatan kesehatan masyarakat, serta partisipasi dalam

penanggulangan bencana di sekitarnya.

3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management).

a. Standar sumber daya manusia.

Skenario B Page 30

Page 31: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat

petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang

pendidikan atau pelatihannya seperti perawat, bidan, dan administrator klinik.

b. Standar manajemen keuangan.

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen

keuangan profesional antara lain dengan pencatatan keuangan, dan jenis

sistem pembiayaan praktik.

c. Standar manajemen klinik.

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan

yang disebut klinik dengan manajemen yang profesional yaitu dengan

pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamtan

kerja, serta pembahasan administrasi klinik.

4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities).

a. Standar fasilitas praktik.

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata

pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara

lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,

kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan

kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.

b. Standar peralatan klinik.

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang

minimal harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata

pertama. Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.

c. Standar proses-proses penunjang praktik.

Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin,

pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih,

dan pengelolaan obat.

Skenario B Page 31

Page 32: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

f. Apakah yang dimaksud dengan manage care dokter keluarga yang

baik ? (sadar biaya dan sadar mutu)

Jawab :

Kendali mutu dan kendali biaya menjadi unsur melekat (inherent) pada

semua aspek pengelolaan praktik dokter keluarga. Berbagai kegiatan yang

terkait dengan kendali mutu dan kendali biaya sebagai berikut.

a.) standardisasi struktur dan proses

b.) rekrutmen dan pelatihan petugas

c.) supervisi kontinyu dan bantuan teknis

d.) audit medis internal

e.) tinjauan kasus (case review)

f.) pemberian penghargaan bagi yang berprestasi (professional recognition)

g.) continuing professional development (CPD)

h.) pemantauan kinerja DK (profilling DK)

i.) pemantauan profil populasi cakupan DK

j.) penerapan pro-active diseases management untuk penyakit kronis atau

kondisi tertentu

k.) audit kinerja

l.) penerapan sistem penggajian dan insentif yang menghargai upaya menjaga

mutu dan mengendalikan biaya

m.)pemberian insentif sebagai gatekeeper

g. Apa peluang dan tantangan dari dilaksanakannya pelayanan dokter

keluarga ?

Jawab :

Peluang

- UU praktek dokter keluarga

- UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)

- UU kesehatan RI

- Pembangunan Kesehatan Menuju Indoneia Sehat 2010 merupakan

momentum yang tepat dalam pengembangan pelayanan kedokteran

Skenario B Page 32

Page 33: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

keluarga dan pengembangan dokter keluarga serta  tenaga lain yang

terkait.

- Kesadaran masyarakat akan haknya mendapatkan pelayanan kesehatan

yang bertanggung jawab dapat dijadikan tenaga pendorong

pengembangan pelayanan dokter keluarga.

- Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kedokteran keluarga cenderung

dikelola berdasarkan prinsip manajemen yang mantap (“sound

management principles“)

- Perkembangan industri asuransi dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi

pelayanan kedokteran keluarga.

-  Perkembangan teknologi informasi merupakan peluang untuk

memperluas cakupan, mutu dan efisiensi pelayanan dokter keluarga.

- Desentralisasi memungkinkan penyediaan dokter keluarga yang lebih

merata dalam memelihara kesehatan masyarakat

Tantangan

- Denominalisasi

- Penjenjangan pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaan kesehatan

belum tertata baik untuk berkembangnya pelayanan dokter keluarga

- Mutu upaya kesehatan perorangan strata pertama sangat beragam dan

belum merata.

- Fokus pelayanan kesehatan strata pertama belum sepenuhnya

berorientasi pada kebutuhan klien (client – driven), masih berorientasi

pada provider – driven.

- Standar perizinan dan akreditasi belum menjadi bagian dari pembinaan

dan penilaian kinerja institusi pelayanan medik dasar.

- Sepuluh tahun mendatang dibutuhkan cukup banyak dokter di tingkat

primer. Masih perlu dipertanyakan apakah proporsi tenaga kesehatan

sekarang ini dan 10 tahun mendatang sudah mencerminkan penjenjangan

pelayanan kesehatan

- Sistem pencatatan dan pelaporan antara pelayanan primer dan rujukan

masih menggunakan klasifikasi berbeda (ICD 9 dan ICD 10).

Skenario B Page 33

Page 34: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

-  Sumber daya tenaga kependidikan yang ada tidak sesuai dengan

kebutuhan pengadaan dokter keluarga

- Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan asuransi masih rendah dan

masyarakat belum bisa menyisihkan uang untuk membeli resiko yang

tidak pasti karena penghasilan penduduk rendah.

5. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai

Islam.

a. Apa makna “dokter” dalam nilai-nilai Islam ?

Jawab :

Agama sebagai dasar nilai dalam kehidupan merupakan pondasi tersebut.

Nilai-nilai agama wajib dipegang sebagai dokter yang baik, etis, humanis,

dan profesional. Makna dokter dalam nilai islami itu adalah seorang dokter

mampu mengintegrasikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

menjadi penting bagi profesi dokter, karena kedokteran menangani manusia

sebagai fokus utamanya. Dalam Islam mengajarkan nilai-nilai tentang

menjaga menjaga hubungan antara kita dengan sesama (Habluminannas),

dan hubungan baik antara kita dengan Tuhan SWT (Habluminallah), dan

banyak ajaran Islam lainnya yang dapat menjadi dasar seorang dokter

muslim (nilai nilai islami) yang menjadi pegangan praktik sehari-hari.

Tujuan dari dokter dengan nilai islami adalah terbentuknya dokter muslim

yang bisa menjalankan etika dokter muslim bisa melayani dengan baik, bisa

menolong pasien dengan baik

Contohnya : membimbing pasien yang sedang menghadapi kematian

(sakaratul maut) sesuai dengan prinsip dan cara islam yang tepat dan

dengan penuh kehormatan dan keikhlasan.

Skenario B Page 34

Page 35: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

b. Bagaimana sebagai seorang dokter melakukan nilai-nilai Islami dalam

praktek dokter keluarga ?

Jawab :

Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul

karimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang

mengemban amanah kedokteran Islam.

Definisi akhlak menurut Imam Ghozali adalah kondisi jiwa yang telah

tertanam kuat, yang darinya terlahir sikap amal secara mudah tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Profesi dokter dalam pandangan

Islam adalah sebagai dakwah yang bergerak. Seorang muslim yang

berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-nilai Islam

yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku

dokter muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat

oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah.

Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan berbagai

cara, diantaranya mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar, tawaduk, itsar,

Ramah, dan Ihsan. Berikut akan dijelaskan satu persatu.

1. Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen),

perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien

layaknya hubungan transaksional layaknya jual beli. Dokter

memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan

kepercayaan sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati

penyakitnya. Disini kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan

medik apapun yang diambil dokter, kemungkinan pasien tidak tahu,

apalagi dalam keadaan gawat darurat. Sifat tepenting dokter dalam

posisi penjual jasa ini dan menjadi dasar diridhoi atau mendapat tidaknya

keberkahan dari Allah adalah kejujuran. Dalam sebuah hadist sahih,

“Penjual (dokter) dan pembeli (pasien) mempunyai hak untuk

menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya

berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, diberkatilah

transaksi mereka , namun jika keduanya saling menyembunyikan

Skenario B Page 35

Page 36: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

kebenaran dan berdusta, keduanya bisa saling mendapatkan

keuntungan tetapi melenyapkan keberkahan transaksinya.” (HR

Muttafaq Alaih dari Hakim ibn Hizam). Ada banyak contoh kasus

yang bisa menghianati hubungan baik dokter-pasien, diantaranya dengan

keberadaan asuransi kesehatan yang dijadikan system pembayaran, bisa

jadi ada persekongkolan antar dokter-pasien, atau malah dokter-pihak

asuransi, untuk memberikan keterangan palsu sehingga bisa

menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain. Kasus

lain yang banyak terjadi adalah dokter yang terikat kontrak dengan

perusahaan farmasi sehingga dalam memberikan terapi dokter

mengharuskan pasien untuk membeli obat sesuai kontrak dokter tersebut

padahal belum teruji kebenarannya. Kejadian seperti sudah banyak

didunia praktek kedokteran dewasa ini. Lagi-lagi pasien yang dirugikan. 

2. Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap

hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl,

“sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat…. (Q.S An-Nahl:90).

Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-hak pasien

tidak dirampas. Selama kuliah di FK UII, mahasiswa diajari benar

bagaimana hak dan kewajiban dokter-pasien, bagaimana keduanya

menghormati dan menghargai hak dan kewajiban tersebut. Adapun Hak-

hak pasien diantaranya adalah, pasien bebas memilih dokternya secara

bebas, pasien berhak menerima atau menolak tindakan pengobatan

sesudah ia memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak mengakhiri

atau memutuskan hubungan dengan dokternya dan bebas memilih atau

menggantinya dengan dokter lain, pasien berhak dirawat oleh dokter

yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya

tanpa campur tangan dari pihak luar, pasien berhak mendapat privacy

yang harus dilindungi, iapun berhak atas sifat kerahasian data-data

mediknya. Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien

berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual, pasien

berhak mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian serta berhak

Skenario B Page 36

Page 37: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

diberi tahu hasilnya. Sedangkan kewajiban pasien diantaranya, pasien

wajib member informasi yang benar kepada dokter, wajib memenuhi

petunjuk dan nasehat dokter, wajib memberikan honorium atau imbalan

yang pantas. Jika saja seorang dokter memahami benar apa-apa saja yang

menjadi hak pasiennya, maka ia akan sepenuhnya memperlakukan pasien

dengan sangat baik sehingga hubungan harmonis dokter dan pasien akan

mudah terjalin.

3. Amanah, artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat Al-

Anfal, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,

sedangkan kamu mengetahui “. (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag

muslim tentu kita menyadari bahawa amanah yang kita emban akan

dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian hari. Sebagai seorang

dokter muslim yang diberikan amanah oleh pasiennya hendaknya

bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha memenuhi sesuai dengan

standar keprofesian, serta kebutuhan pasien tanpa mengada-ngada yang

sebenarnya. 

4. Sabar, artinya adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak

disukai dengan penuh kerelaan dan kepasrahan. Kesabaran diperlukan

ketika pasien berkonsultasi dengan dokter. Dokter yang baik harus dapat

menghadirkan dirinya secara untuh untuk pasien. Komunikasi dokter-

pasien mutlak diperlukan. Keberhasilan komunikasi antara dokter pasien

pada umumnya akan melahirkan kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua

belah pihak. Nilai-nilai Islam perlu diterapkan dalam komunikasi

antar dokter dan pasien. Jika seorang dokter bersedia dengan sabar

mendengarkan keluahan pasiennya, maka informasi tentang riwayat

penyakit juga lebih mudah diketahui. Karena keberhasilan terapi

sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis. Sedangkan

langkah lain hanya sebagai penunjang saja. Tapi kenyataan praktek

dokter pada umumnya, dokter keberatan jika pasien bercerita, dokter

hanya menanyakan beberpaa pertanyaan saja dan langsung mendiagnosis

Skenario B Page 37

Page 38: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

pasien. jika hak seperti itu yang terjadi, apa bedanya dokter dengan

paranormal atau dukun, yang bisa menebak penyakit pasien tanpa

menggali lebih jauh keluhan pasien. Hendaknya seorang dokter dapat

meluangkan waktu untu bercerita kepada pasien tentang hal-hal yang

diharapkan dalam suatu pengobatan, bersedia meminta pendapat

pasien,dan mengecek pemahaman mereka, serta mendorong pasien agar

mau bicara. 

5. Tawaduk, artinya merendahkan diri tanpa merendahkan

martabatnya. Firman Allah dalam Al-Qur’an, “Janganlah kamu

memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan

janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

dan membanggakan diri. Sederhanakanlah kamu dalam berjalan,

dan lunakanlah suaramu. Sungguh seburuk-buruk suara adalah

suara keledai.” (Q.S.Lukman:18-19). Realisasi sikap tawaduk dalam

hubungan dengan pasien antara lain selalu melunakkan suara, tidak

membanggakan keahliannya kepada pasien dengan keangkuhannya dan

selalu mengedapankan sikap mendengarkan. Seringkali dokter

bersikap ghibah menceritakan kejelekan teman sejawat di depan

pasien dengan maksud agar citra diri meningkat. Allah berfirman,

“Dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain,

apakah salah seorang diantara kamu suka makan daging bangkai

saudaranya padahal mereka tidak menyukainya?” (Q.S. Al-

Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk sebagai seorang dokter menyadari

bahwa dirinya penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hendaknya

seorang dokter perlu mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu

pengetahuan yang dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran

tidak melakukan kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan

kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus mencari

perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long learning. 

6. Itsar, artinya mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Dewasa ini,

orang-orang miskin seringkali dikucilkan, seolah-olah tidak berhak untuk

Skenario B Page 38

Page 39: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

sakit, karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit maupun

membayar dokter yang menanganinya. Sebagai dokter yang baik,

hendaknya selalu mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup

dengan layak hidup sehat sembuh dari penyakitnya. Melayani mereka

dengan sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan

mereka adalah suatu amal yang luar biasa. 

7. Ramah, artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah warohmah).

Keramahan dan perhatian dokter hendaknya tulus dari dasar

hatinya, tidak hanya berpura-pura. Hendaknya sebagai seorang

dokter kita harus menentukan motivasi apa yang mendasari apakah

hanya keperluan mencari kekayaan semata ataukah mencari ridho

Allah SWT. Kalau motivasi awal sebagai seorang dokter adalah

beribadah kepada Allah, cara memandang pasien akan didasari

dengan mahabbah dan rohmah, masalah materi akan mengikuti

dengan sendirinya. Allah berfirman,”Maka disebabkan rahmat dari

Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya

kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu.”(Q.S.Al-Imran:159). Rasulullah

pun bersabda, “senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah”.

Sebagai seorang dokter muslim sudah seharusnyalah kita menyebarkan

kedamaian dan keindahan islam. 

8. Ihsan, artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal. Sebagai

realisasi komitmen hidupnya, seorang muslim yang diberikan amanah

sebagai seorang dokter akan memandang apa yang dilakukan dengan

profesinya sebagai seorang dokter adalah suatu ibadah yang dia

persembahkan kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kinerja yang

dihasilkan selalu diupayakan berkualitas tiinggi dan professional. 

Skenario B Page 39

Page 40: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

BAB III

KESIMPULAN

Dr. Siti ingin membuka praktek dokter keluarga yang memerlukan rancangan

dan manajemen praktek klinik yang baik sehingga terwujud praktik dokter keluarga

yang bermutu dan mematuhi nilai-nilai Islami.

DAFTAR PUSTAKA

Skenario B Page 40

Page 41: Ske b Xxi Tutorial 5

Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08

Al-qur’anulkarim.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Kebijakan Pengembangan Pelayanan Dokter Keluarga Sebagai Pelayanan yang Bermutu dan Efisien. Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga, Dit. Bina Pelayanan Medik Dasar, Depkes RI, Jakarta, Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional: “Subsistem Pelayanan Kesehatan”. Depkes RI, Jakarta, Indonesia, hal. 13-16.

____________________________________. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI, Jakarta, Indonesia.

Gan, Goh Lee. 2004. A Primer on Family Medicine Practice: “Vision of Family Medicine Oriented Primary Care”. Singapore International Foundation, Singapore, Singapore, hal. 24-28.

Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga: “Kedokteran Keluarga dan Wawasan”. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia, hal. 1-36.

Muninjaya, A.A. Gde. 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: “Manajemen Mutu”. EGC, Jakarta, Indonesia.

Soetono, Gatot, dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga. IDI, Jakarta, Indonesia, hal. 11-24.

Rahman, Fazlur, 1999. Etika Pengobatan Islam. Mizan, Bandung, Indonesia.

Skenario B Page 41