bab iii revisi
DESCRIPTION
separation magnetikTRANSCRIPT
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 1/23
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Magnetic Separator
Magnetik Separation adalah sutu cara pemisahan mineral atau bijih yang
mendasarkan pada sifat kemagnetannya. Hal ini dapat dilakukan karena bijih yang
terdapat dialam mempunyai sifat kemagnetan yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lain. Ada yang sifat kemagnetannya tinggi (ferromagntik), lemah
(paramagnetic), non magnetic (diamagnetic).
a. Diamagnetik merupakan sifat mineral yang ditolak sepanjang garis gaya magnet,
jika mineral tersebut dalam medan magnet. Hal ini disebabkan karena mineral
tersebut sukar menyesuaikan medan magnet sekitarnya, karena sifat
kemagnetannya berubah ubah.
b. Paramagnetik merupakan sifat mineral yang tertarik sepanjang garis gaya magnet,
jika mineral tersebut berada dalam medan magnet. Hal ini disebabkan karena sifat
kemagnetaannya mudah menyesuaikan dengan keadaan medan magnet sekitarnya.
c. Feromagnetik sama dengan Paramagnetik hanya saja lebih kuat bila dibandingkan
dengan paramagnetic.
Gambar 3.1 : Diamagnetik an Paramagnetik
9
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 2/23
Medan magnet suatu magnet merupakan suatu ruangan yang mengitari
magnet yang masih dipengaruhi oleh magnet itu sendiri. Medan magnet digambarkan
oleh gaya garis magnet, sedangkan besarnya gaya tarik menarik maupun gaya tolak
menolak yang ditimbulkan oleh kutub kutubnya, menurut hokum coulomb sebesar !
F =1
μ ¿ m1.m2
d2 (".#)
$imana!
% & gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik
m#,' & kekuatan kedua kutub magnet
d & jarak antara kedua kutub
& magnetic permeability
3.!. Mekani"me Pemi"a#an
Ada beberapa macam mekanisme pemisahan dengan menggunakan magnetic
separator !
a. Horisontal! pada system ini letak kutub magnet dibuat mendatar, sedangkan umpan
dijatuhkan melalui garisgaris gaya medan magnet yang posisinya horiontal.
Maka mineral yang bersifat magnetic akan tertarik kearah kutub positif (yang
dibuat runcing, agar lebih memusat dan kuat), sedangkan mineral non magnetic
akan jatuh lurus keba*ah.
b. +ertikal ! pemisahan secara ertical, letak kutub magnetnya juga posisinya
ertical, dimana kutub positif terletak diatas, sedangkan yang negatif terletak
diba*ah. $iantara kedua kutub tersebut diletakan dua buah belt coneyor yang
10
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 3/23
saling bersilangan. mpan diletakan pada belt bagian ba*ah, ketika melalui
medan magnet akan terjadi pemisahan antara mineral magnetic dan non magnetic.
Mineral magnetic akan menuju ke belt coneyor atas, dan setelah keluar dari
pengaruh kemagnetan akan dilepas dan ditampung dalam bak mineral magnetic.
Sedangkan mineral non magnetik akan ikut terus dengan belt coneyor ba*ah dan
ditampung dalam bak mineral non magnetic.
Gambar 3.! Pemi"a#an Secara $ori%onta& an 'ertika&
c. $rum magnetic ! pemisahan cara ini digunakan untuk material yang mempunyai
kemagnetan tinggi. Ada beberapa tipe pemisahannya, diantaranya!#. elt coneyor dengan pulleynya diberi magnet, sehingga apabila ada material
yang tertarik magnet akan menempel pada belt coneyor dan akan dilepas
setelah pengaruh kemagnetan sudah tidak ada. Sedangkan mineral non
magnetic akan terlempar dari belt coneyor karena gaya sentrifugal dan
ditampung sebagai mineral non magnetic.
'. Suatu drum yang berputar pada porosnya biasanya terbuat dari alumunium,
bagian dalamnya dipasang magnet tetap menyudut #'/o. Magnet iini tidak ikut
berputar, maka antara mineral magnetic dan non magnetic dapat dipisahkan.
11
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 4/23
Gambar 3.3. Pemi"a#an Paa Be&t (on)e*or an Dr+m Magnet
d. 0oll 1nduksi ! suatu roll yang berputar terletak diantara dua kutub positif dan
negatif dari primary electromagnet, sehingga roll tersebut dipengaruhi oleh medan
magnet. Apabila dimasukan material diantara roll dengan kutub positif maka
mineral magnetic akan dapat dipisahkan dengan non magnetic.
Gambar 3.,. Pemi"a#an engan -o&& In+k"i
3.3. Tipe ata+ eni" Magnetik Separator
2ipe atau jenis Magnetik Separator ditentukan berdasarkan sifat kemagnetan
dari bijih yang akan diolah atau dipisah dan didasarkan pada ukuran bijih beserta
jenis operasinya. Sehingga jenis atau tipe Magnetik Separator dapat dibagi menjadi
dua!
3.3.1. /o0 inten"it* magnetic "eparator
Memisahkan material karena perbedaan sifat magnet yang sangat besar.
(diamagnetik dan ferromagnetik) yang mana terdiri dari tiga tipe-model atau jenis!
1. Tipe (onc+rrent
2ipe 3oncurrent digunakan untuk bijih yang biasanya kurang dari #/ mm dengan
ukuran halus.
12
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 5/23
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 6/23
". 2idak terjadi terendapkan 5 stratifikasi
B. Kek+rangan:
#. Mineral gangue dapat masuk dalam konsentrat
'. 6ika dorongan fluida rendah maka akan ada mineral yang tertinggal pada
dasar dalam tangki, sedang jika terlalu besar maka mineral halus akan masuk
ke dalam tailing.
Gambar 3.2. Tipe (o+nterc+rrent
3. Tipe (o+nterrotation
2ipe counter-rotation digunakan untuk pemisahan bijih yang berukuran
kurang dari 7 mm, dengan ukuran halus.
A. Ke+nt+ngan :
#. $aya magnet rendah
B. Kek+rangan :
14
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 7/23
#. 6ika aliran fluida cukup besar, maka mineral gangue yang terperangkap di
antara mineral magnetic akan langsung masuk dalam aliran konsentrat.
Gambar. 3.4. Tipe (o+nterrotation
3.3.!. $ig# Inten"it* Magnetic Separator
Memisahkan material karena perbedaan sifat magnet yang cukup besar
(diamagnetik dan paramagnetik).
A. Ke&ebi#an:
#. $apat meningkatkan kadar mineral
'. $apat dipergunakan untuk mineral yang bersifat paramagnetik
B. Ke&ema#an:
#. Harganya mahal
'. Memerlukan daya magnet yang besar.
15
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 8/23
Gambar. 3.5. $ig# Inten"it* Magnetic Separator
3.,. 6aktor7aktor *ang mempengar+#i pemi"a#an antara &ain:
#. Sifat Magnet
Sifat magnet berhubungan dengan besarnya gaya magnet untuk menarik
mineral bersifat magnetik. 8amun dalam penggunaannya Sifat magnet harus
digunakan seperlunya tidak boleh terlalu berlebih. 9arena jika terlalu
berlebihan maka ketika terdapat partikel dengan perbedaan kekuatan magnet
yang kecil akan sulit untuk memisahkannya.
'. $erajat :iberasi
Semakin besar derajat liberasi mineral akan semakin baik proses pemisahan
partikel magnetik dan non-magnetik.
". :aju alir
:aju alir berhubungan dengan seberapa lama mineral berinteraksi dengan
magnet. Semakin cepat laju alir, interaksi mineral dengan magnet semakin
sedikit membuat pemisahan kurang maksimal.
16
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 9/23
ntuk mengatasi recoery yang bisa dibilang rendah, maka selain dilakukan
efisiensi pada faktor-faktor yang mempengaruhi. 4erlu dilakukan adalah melihat
ukuran material, jika ukurannya terlalu kecil5 halus menyebabkan banyaknya debu
yang terjadi dan tidak menempel ke magnet.
3.. Ga*a *ang bekera paa Separator Magnetik
4emisahan magnetik merupakan pemisahan secara fisik dari partikel yang
berbeda berdasarkan tiga gaya yang bekerja saling berla*anan ;9elly, #<7'=. 2anpa
adanya ketiga gaya ini mineral tidak akan terpisah, gaya tersebut antara lain, sebagai
berikut !
1. >aya magnet atau medan magnet yang ditimbulkan oleh alat magnetic
separator
2. >aya graitasi, sentrifugal dan gaya gesek hidrodinamik.
3. >aya tarik atau tolak antar partikel.
>aya-gaya diatas, yaitu gaya magnet, competing force dan gaya tarik atau
tolak antar partikel, akan menentukan terjadinya pemisahan. >aya tersebut tergantung
pada sifat umpan dan karakter separator . Sifat umpan yang dimaksud antara lain
distribusi ukuran, magnetic susceptibility, serta sifat fisik dan kimia lainnya yang
dapat mempengaruhi gaya-gaya yang bekerja.
3.2. (ara Kera A&at Magnetik Separator
Magnetic separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan material
padat berdasarkan sifat kemagnetan suatu bahan. Alat ini terdiri dari pulley yang
dilapisi dengan magnet baik berupa magnet alami maupun magnet yang berada
17
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 10/23
disekitar arus listrik. Alat pemisah fase padat padat ini memiliki prinsip kerja yaitu
dengan mele*atkan suatu material campuran (padatan non-logam dan padatan
logam) pada suatu bagian dari magnetic separator yang diberi medan magnetik, maka
padatan logam akan menempel (tertarik) pada medan magnetik oleh karena adanya
garis-garis medan magnetik sehingga padatan logam akan terpisah dari campurannya.
Gambar. 3.8. Prin"ip kera magnmetic separator
Menurut lman ('//?), magnetik separator merupakan pemisahan secara
fisik untuk partikel dengan perbedaan permeability dan susceptbility berdasarkan "
cara, yaitu kekuatan tarikan magnet(tractie magnetic forces), graitasi, friksi dan
inertial. %eed ke magnetik separator terpecah menjadi dua atau lebih komponen . 6ika
separator digunakan untuk memproduksi magnet konsentrat dapat digunakan
paramagnetik atau diamagnetik. Setiap produk harus ditransportasikan mele*ati ke
dalam sepanjang magnet. 4emisahan menggunakan magnet bergantung pada besarnya
daya magnet dari bahan yang akan dipisahkan. @ffesiensi dari pemisahan
18
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 11/23
menggunakan magnet dapt dilihat dengan adanya recoery dan tingkat magnetic
concentrate.
3.4. Da"ar Perencanaan 9&emen Me"in Separator Magnetik
Mesin Separator Magnetik ini didalam penggunaannya diharapkan
berjalan dengan baik jika didukung dengan bagian komponen-komponen yang
baik dan terencana, adapun bagian-bagian yang dimaksud adalah!
3.4.1. Perencanaan Da*a Motor
Motor :istrik berfungsi sebagai penggerak dengan daya # Hp, #// rpm
yang direncanakan untuk menggerakkan poros, pulley dan sabuk yang saling
terhubung satu dan lainnya. 4ada perencanaan ini motor penggerak yang
digunakan adalah jenis Motor Listrik yang terlihat pada gambar '.#/
Gambar 3.1. Motor /i"trik
$aya rencana dari motor penggerak perlu di hitung agar di dapat daya
maksimum dari motor. $aya motor adalah usaha kerja5*aktu, sehingga daya rencana
motor dapat dihitung! (Sularso, Elemen Mesin)
19
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 12/23
4d & 4. f c (".')
$imana !
4d & $aya rencana (9*)
4 & $aya yang diperlukan (9*)
f c & %aktor koreksi
$engan perhitungan torsi ! (Sularso, Elemen Mesin)
T =9.74×102 Pd
n (3.3)
$imana !
2 & $aya rencana (9*)
% & 2orsi (9g.mm)
n & 4utaran poros penggerak (rpm)
3.4.!. Si"tem Tran"mi"i P+&&e* an Sab+k
a. P+&&e*
4uli digunakan untuk memindahkan daya dari satu poros k e poros yang lain
dengan alat bantu sabuk. 9arena perbandingan kecepatan dan diameter berbanding
terbalik, maka pemilihan puli harus dilakukan dengan teliti agar mendapatkan
perbandingan kecepatan yang diinginkan. $iameter luar digunakan untuk alur sabuk dan
diameter sabuk dalam untuk penampang poros. Hubungan puli dengan sabuk, puli
berfungsi sebagai alat bantu dari sabuk dalam memutar poros penggerak ke
poros penggerak lain, dimana sabuk membelit pada puli. ntuk puli yang
20
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 13/23
mempunyai alur + maka sabuk yang dipakai harus mempunyai bentuk +, juga untuk
bentuk trapesium. >ambar pulley yang digunakan.
Gambar 3.11. P+&&e*
0umus umum 4erhitungan pulley adalah!dp
#n
#= p
'.n
' (".)
$imana !dp#
! diameter puli penggerak (mm)
p'
! diameter puli yang digerakkan (mm)
n#
& putaran puli penggerak (rpm)
n' & putaran puli yang digerakkan (rpm)
Sehingga di dapat rumus untuk menentukan diameterny pulley!
n2=n1dp1
Dp 2(3.5)
21
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 14/23
b. Sab+k
6arak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi. Sehingga perencanaan menggunakan sistem sabuk yang
dililitkan disekeliling puli dapat diterapkan. >ambar sabuk yang digunakan
Gambar 3.1!. Sab+k '
2ransmisi pada elemen mesin dapat digolongkan atas transmisi sabuk,
transmisi rantai, dan transmisi kabel atau tali, transmisi sabuk dapat digolongkan
menjadi tiga kelompok yaitu !
#. Sabuk rata
Sabuk ini dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai #/// mm.
'. Sabuk dengan penampang trapeium5 sabuk +
Sabuk ini dipasang pada puli dengan alur dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai B// mm. Sebagian besar transmisi sabuk
22
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 15/23
menggunakan sabuk-+ dibuat dari karet dan mempunyai penampang
trapesium. 2enunan teteron atau semacamnya di pergunakan sebagai inti
sabuk untuk memba*a tarikan yang besar , sabuk-+ dilitkan pada keliling
alur puli yang berbentuk + pula. agian sabuk yang melilit pada puli ini
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar. >aya gesekan juga akan bertambah besar karena pengaruh baji, yang
akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif
rendah, hal ini merupakan keunggulan sabuk + dibanding dengsn sabuk rata.
9eistime*aan transmisi sabuk-+ !
#. 2idak ada sambungan dan permukaan geser lebih luas sehingga
daya motor yang dipindahkan relatif rendah
'. 4emeliharaan lebih mudah
". 2idak menimbulkan suara yang bising harga relatif lebih murah
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-+ karena mudah
penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi slip sehingga
tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat. 2ransmisi sabuk-
+ terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk-+ dibelitkan
dikeliling alur pulley yang berbentuk + pula. $alam gambar ".#' diberikan
berbagai proposi penampang sabuk-+ yang umum dipakai.
23
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 16/23
"Sularso, 1##$, %al, 1&')
Gambar 3.13. Uk+ran penampang "ab+k'
Gambar 3.1,. Diagram pemi&i#an "ab+k
Atas dasar daya rencana dan putaran poros penggerak, penampang sabuk-+
yang sesuai dapat diperoleh dari gambar ".#. daya rencana dihitung dengan
mengalikan daya yang akan diteruskan dengan factor koreksi. 2ransmisi sabuk-+
hanya dapat menghubungkan poros-poros yang sejajar dengan arah putaran yang
sama. $ibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk-+ bekerja lebih
halus dan tak bersuara.
9ecepatan linier (() sabuk-+ (m5s) adalah !
24
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 17/23
v= πdn
60.1000(3.6)
6arak suatu poros rencana ( ) adalah #,B sampai ' kali diameter puli besar.
m
m
n1 n2
r1 R2
C
Penggerak Yang Digerakan
Gambar 3.1. Panang ke&i&ing "ab+k
4anjang sabuk rencana ( L) adalah ! (Sularso, 1##$, *al 1$+)
L=2C + π 2
(d2+ D2 )+ 1( D2−d2)2
4C (3.7)
$alam perdagangan terdapat bermacam-macam ukuran sabuk. 8amun
mendapatkan ukuran sabuk yang panjangnya sama dengan hasil perhitungan
umumnya sukar. $idalam perdagangan nomor nominal sabuk-+ dinyatakan dalam
panjang kelilingnya dalam inchi.
6arak sumbu poros 3 dapat dinyatakan
sebagai ! (Sularso, 1##$, %al 1$+)
25
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 18/23
C =b+√ b
2+8 ( D2−d
1 )28
(3.8)
$imana !
b = ' L − ".#( '+ d
#)
imana & 6arak sumbu poros (mm)
3.4.3. Poro"
4oros adalah salah satu elemen mesin terpenting. 4enggunaan poros
antara lain adalah meneruskan tenaga poros penggerak, poros penghubung dan
sebagainya. $efenisi poros adalah sesuai dengan penggunaan dan tujuan
penggunaannya. $iba*ah ini terdapat beberapa defenisi dari poros !
Gambar 3.12. Poro"
#. Shaft, adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin
ke mekanisme lainnya'. ACle, adalah poros yang tetap tapi mekanismenya yang berputar pada poros
tersebut. 6uga berfungsi sebagai ppendukung.
". Spindle, adalah poros pendek terdapat pada mesin perkakas dan
mampu5sangat aman terhadapmomen bending.
26
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 19/23
. :ine shaft (disebut juga Dpo*er transmission shaftE) adalah suatu poros yang
langsung berhubungan dengan mekanisme yang bergerak dan berfungsi
memindahkan daya motor penggerak ke mekanisme tersebut.
B. %leCible shaft, adalah poros yang berfungsi memindahkan daya dari dua
mekanisme dimana putaran poros membentuk sudut dengan poros lainnya.
$aya yang di pindahkan relatif kecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan poros antara lain !
#. Kek+atan poro"; suatu poros transmisi dapat mengalamai beben puntir dan
bending ataupun kombinasi antara keduanya. 9elelahan tumbukan atau
pengaruh kosentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros
memiliki alur pasak.
'. Kekak+an poro", meskipun poros memiliki kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirannya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak
telitian atau getaran dan suara. Fleh karena itu selain kekuatn, kekakuan
poros harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan
dilayani poros tersebut.
". P+taran kriti", adalah bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada putaran
tertentu akan terjadi getaran yang besar. Sebaiknya di rencanakan putaran
kerjannya lebih rendah dari putaran kritis.
. Koro"i, bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeller dan
pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.
B. Ba#an poro", poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja yang
ditarik dingin dan difiris. 4oros yang dipakai untuk putaran tinggi dan beban
27
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 20/23
berat umumnya terbuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang tahan
terhadap keausan.3.7.3.1. Macam-Macam Poros
4oros untuk meneruskan daya diklasifikasi menurut pembebanannya,
sebagai berikut!
#. 4oros transmisi ! 4oros macam ini mendapat beban puntir murni atau
lentur. $aya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi,
sabuk rantai dan lain-lain.'. 4oros spindle ! 4oros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama
mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindel.
Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasi harus kecil dan
bentuk serta ukurannya harus teliti.". 4oros >andar ! 4oros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang,
dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh
berputar, disebut gandar. >andar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali
jika di gerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir
juga.
3.7.3.2. Bahan dan Rumus Perhitungan Poros
4oros untuk umum biasanya dibuat dari baja. atang yang ditarik dingin dan
difinis, baja karbon konstruksi (disebut bahan S-3) yang dihasilkan dari ingot yang
di- DkillE (baja yang dideoksidasikan dengan ferosilikon dan dicorGkadar karbon
terjamin) (61S >B/#). Meskipun demikian bahan ini kelurusannya agak kurang tetap
28
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 21/23
dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya
bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa didalam terasnya. 2etapi penarikan
dingin membuat permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar.
ntuk mengetahui jenis baja karbon yang sering digunakan untuk poros dapat dilihat
pada tabel '.
Tabe& 3.1 JIS G,1 Batang Baa Karbon Di7ini" Dingin <Sering Dipakai Unt+k
Poro"=.
:ambang
4erlakuan
4anas
$iameter
(mm)
9ekuatan 2arik
(kg.mm')
9ekerasan
H 3
(Hr )
H b
S"B3-$
$ilunakkan
'/ atau
kurang
'# '7
B7 <
B" ?B
(7) '"
(") - #
-
# -
'#?
2anpa
dilunakkan
'/ atau
kurang
'# '7
?" 7'
B7 - '
(7) 'B
(7) - #<
-
#?/ -
''B
SB3-$
$ilunakkan
'/ atau
kurang
'# '7
?B 7?
?/ - ?
(7<) '
(7B) - ''
-
#?? -
'"7
2anpa
dilunakkan
'/ atau
kurang
'# '7
# <#
?? 7#
#' "/
(</) - '
-
#7" -
'B"
SBB3-$ $ilunakkan '/ atau ' <" # "# -
29
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 22/23
kurang
'# '7
? 7" #/ '?
#77 -
'?/
2anpa
dilunakkan
'/ atau
kurang
'# '7
7/ - #/#
B - <#
#< - "
#? - "/
-
'#" -
'7B
Sumber "sularso- Elemen Mesin- %al33+
ahan yang dipilih adalah baja karbon konstruksi standart 61S > B/#,
dengan lambang S"B3. 4embebanan pada poros tergantung pada besarnya daya dan
putaran mesin yang diteruskan serta pengaruh gaya yang ditimbulkan oleh bagian-
bagian mesin yang didukung dan ikut berputar bersama poros. eban puntir
disebabkan oleh daya dan putaran mesin sedangkan beban lentur serta beban aksial
disebabkan oleh gaya-gaya radial dan aksial yang timbul.
1. Momen p+ntir ata+ tor"i *ang terai
esar torsi yang terjadi (2) pada poros adalah !
"sularso, 1##$, %al, $)
T =9,74. 105 Pd
n1
(3.9)
$imana ! 2 & torsi (9g.mm) n# & putaran poros penggerak
4d & daya rancang (kI)
!. Menent+kan tegangan ge"er *ang terai
τ =5,1 xT
d3 (3 .10)
30
7/21/2019 Bab III Revisi
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-revisi-56d9bacc51a26 23/23
$imana !τ =tegangan geser
2 & torsi (9g.mm)
d & diameter poros
". Menent+kan Tegangan ge"er i%in < τ ∂ = ba#an poro" aa&a# !
(Sularso,1##$, %al,1)
τ a= σ b
s f 1 x s f 2(3.11)
$imana !
τa& tegangan geser yang diijinkan (kg5mm')
σb& kekuatan tarik poros (kg5mm')
S f # & factor batas kelelahan puntir, B,? untuk bahan S% dan ?,/ untuk
S3
S f ' & factor keamanan untuk kosentrasi tegangan harga sebesar #,"
",/
Tabe& 3.! 6aktor7aktor korek"i a*a akan itran"mi"ikan fc.
$aya yang akan ditransmisikan J)
$aya rata-rata yang diperlukan #,'-',/
$aya maksimum yang diperlukan /,7-#,'
$aya normal #,/-#,B
"Sularso, 1##$, %al, $)
31