bab i, ii, iii, iv revisi

Upload: wahyu-puguh-bakhtiar

Post on 12-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pilling

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    1/142

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali beberapa tahun belakangan ini

    meningkat terutama disekitar wilayah Denpasar Selatan serta daerah wisata

    Nusa Dua. Pertumbuhan ekonomi haruslah didukung oleh aksesbilitas yang

    baik pula yaitu tersedianya infrastruktur, salah satunya adalah infrastruktur

    prasarana jalan.

    Rute original jalan tol hasil kajian Departemen Pekerjaan mum yang

    telah ada pada tahun !""# yaitu Serangan $ %anjung benoa &tidak

    terhubung ke Bandara Ngurah Rai', menghasilkan volume traffi( awal

    yang dinilai belum layak &feasible' yaitu sekitar )!."""

    kendaraan*hari.Sehingga diusulkan untuk membuat jalan tol Nusa Dua $

    Ngurah Rai + Benoa.

    Dari keseluruhan kegiatan pekerjaan yang akan dilakukan dalam

    proyek alan %ol Bali, metode yang digunakan untuk menahan beban

    konstruksi di atas adalah pondasi dalam yaitu tiang pan(ang, disebabkan

    karena proyek ini akan berada di atas laut yang memiliki letak tanah keras

    yang dalam, tetapi kedalaman air laut di proyek ini relative dangkal kurang

    lebih saat pasang kedalamannya men(apai - meter, karena untuk

    mempersingkat waktu dan kemudahan saat meman(ang proyek ini

    memutuskan membuat daratan dari urugan batu kapur. khirnya pekerjaan

    pelaksanaan peman(angan di proyek ini sebagian titik dikerjakan di darat

    buatan dan sebagiannya lagi di laut.

    )

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    2/142

    Di dalam pekerjaan peman(angan di darat sering kita jumpai beberapa

    tahapan proses peman(angan yang sama, tetapi di dalam proyek ini

    memiliki perbedaan sedikit dari peman(angan darat biasa dimana pekerjaan

    peman(angan di sini menggunakan urugan batu kapur untuk landasan tanah

    sebelum melakukan kegiatan peman(angan.

    Sementara di dalam pekerjaan peman(angan di laut banyak sekali

    tahapan proses peman(angan yang sangat menarik perhatian kami dimana

    peman(angan dilakukan diatas ponton yang ditarik ole %ug Boat dan (ara

    mobilisasi bahan menggunakan kapal ponton dari lokasi sto(k yard yangberada di darat.

    Sehubungan dengan itu judul dari %ugas khir yang akan dibahas

    adalah /P012SNN P020RN P03N4N5N DR%

    DN 1% PD PR6702 1N %61 NS D+N5R8 R9+

    B0N6 D9 B19 &P20%-':. 3engapa mengambil subyek tugas akhir

    Pelaksanaan Pekerjaan Peman(angan Darat dan 1aut. Dalam hal ini kami

    men(oba untuk menganalisis seluruh tahapan peman(angan yang dilakukan

    sebagian di darat dan sebagian lainnya di laut mulai dari persiapan,

    penentuan titik, proses peman(angan didarat dan dilaut hingga

    produktivitas tenaga kerja yang di butuhkan dalam proses peman(angan

    tersebut.

    1.2 Permasalahan

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang akandibahas pada %ugas khir ini antara lain;

    ). %ahapan apa saja dalam pelaksanaan pekerjaan peman(angan darat

    dan laut pada Proyek alan %ol Nusa Dua+Ngurah Rai+Benoa di

    Bali &Paket-' ika Beton'.

    2.3 Sur/e T%'%gra0

    Pekerjaan survey topografi pada umumnya bertujuan untuk

    mendapatkan gambaran sebagian dari permukaan bumi, disajikan dalam

    bentuk peta garis &line map' dengan sistem proyeksi tertentu serta dengan

    skala yang memadai &Skala );)"""' sesuai dengan kebutuhan penggunaan

    peta tersebut.

    Sehubungan dengan Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa Dua $

    Ngurah Rai $ Benoa, peta topografi hasil pengukuran langsung ini

    selanjutnya dipergunakan sebagai salah satu data penunjang utama bagi

    peren(anaan jalan tol. 9nformasi penting yang dapat disajikan dalam peta

    topografi ini antara lain data elevasi tanah asli &eFisting ground', data

    elevasi dasar saluran, letak bangunan &rumah tinggal, rumah ibadah,

    sekolah dll', data lebar sungai, lebar jalan yang terpotong jalur ren(ana

    jalan serta detil dan bangunan*instalasi lain yang berada dalam koridor

    ren(ana jalan tersebut.

    Ren(ana jalan tol ini berada di laut dan sebagian berupa jalan akses

    berada di darat.ntuk melakukan pekerjaan survey topografi diperlukan

    juga data penunjang lain sebagai data sekunder, sehingga pekerjaan survey

    yang dihasilkan akan maksimal, tepat pada sasaran dan sesuai dengan

    tujuannya.

    )"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    11/142

    dapun data+data sekunder yang digunakan sebagai data penunjang

    dalam pelaksanaan survey topografi dalam rangka pekerjaan Pekerjaan

    Pembangunan alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa adalah ;

    ). 8asil Studi 2elayakan dan mdal Ren(ana Pembangunan alan %ol

    Nusa Dua $ Ngurai Rai $ Benoa.

    !. Peta Rupa Bumi skala );!?.""", oleh Bakosurtanal tahun !""".

    -. Patok %%5 dan B3 5PS yang ada disekitar lokasi sebagai titik

    referensi.

    Dengan menggunakan data+data tersebut maka dibuat peta ren(ana

    kerja untuk melakukan survey topografi, sebagai a(uan untuk pelaksanaan

    pekerjaan lapangan.Beberapa hal penting yang di(antumkan dalam peta

    ren(ana kerja adalah ren(ana jalur pengukuran* (enter line, distriusi posisi

    patok B3, jalan eksisting, sungai dan lain+lain.

    Sebagai sarana pendukung dalam proses pengambilan data, dipergunakan

    berbagai jenis perlatan survei topografi yaitu ;

    ). lat ukur 5PS R%2

    !. lat ukur %otal Station

    -. lat ukur Sipat Datar =. 2omputer

    ?. Printer Pada proses pengolahan data, sepenuh nya digunakan bantuan

    perangkat komputer serta perangkat lunak yang mendukung, khususnya

    pembuatan peta kontur dalam format auto(ad.Sebagai produk akhir dari pekerjaan survey topografi dalam rangka

    Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa,

    ))

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    12/142

    adalah peta situasi lokasi proyek dalam format auto(ad. Selanjutnya dari

    file peta situasi tersebut dapat dilakukan prosess pembuatan potongan

    memanjang dan potongan melintang.

    +am,ar 2.4Pengukuran dengan 3etode 5PS

    +am,ar 2.$ 1okasi Survei Ren(ana alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $

    Benoa

    Sumber ; >awan(ara dengan Pak 4harles, selaku surveyor dari proyek

    yang saya amati

    2.4 Sur/e Pasang Surut Ar Laut

    Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama -" &tiga puluh' hari

    dengan pemba(aan ketinggian air setiap satu jam. Pengukuran dilakukan

    pada satu tempat yang se(ara teknis memenuhi syarat. 1okasi ini harus

    se(ara langsung dipengaruhi pasang surut air laut.

    )!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    13/142

    Pengamatan pasang surut dilaksanakan menggunakan papan duga

    &peils(haal' dengan interval skala ) &satu' dm. 8asil pengamatan pada

    papan peils(haal di(atat pada formulir pen(atatan elevasi air pasang surut

    yang telah disediakan. 2emudian diikatkan &levelling' ke patok

    pengukuran topografi terdekat pada salah satu patok seperti +am,ar2.,

    untuk mengetahui elevasi nol peils(haal dengan menggunakan alat

    waterpass. Sehingga pengukuran topografi, bathimetri, dan pasang surut

    mempunyai datum &bidang referensi' yang sama.

    0levasi Nol Peils(haal E %.P G B%.) $ B%.!Dimana;

    %.P E tinggi titik patok terdekat dengan peils(haal* papan

    duga air.B%.) E ba(aan benang tengah di patok.

    B%.! E ba(aan benang tengah di peils(haal*papan duga air.

    +am,ar 2.Pengikatan &levelling' peils(haal

    #et%&e Analss

    Data hasil pengamatan selama -" &tiga puluh' hari kemudian dianalisis

    untuk mendapatkan parameter+parameter pasang surut di lokasi

    pekerjaan. Proses yang dilakukan dalam analisis pasang surut inidigambarkan dalam suatu bagan alir yang disajikan pada +am,ar 2.2.

    Perhitungan konstituen pasang surut dilakukan dengan menggunakan

    metode Least Square, meliputi &sembilan' konstituen seperti yang

    disajikan dalam Ta,el 2.1.

    )-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    14/142

    Least Square

    Data Pasang

    Surut

    Komponen Pasang

    Surut

    Peramalan Pasang Surut

    15 hari atau 30 hari

    Peramalan Pasang Surut

    20 Tahun

    Elevasi Penting Pasang

    Surut

    Probabilitas Kejaian

    Terlampau ElevasiPasang Surut

    Perbaningan !asil

    "amalan enganPengu#uran Lapangan

    $enis Pasang

    Surut

    Dengan konstanta pasang surut yang ada pada proses sebelumnya

    dilakukan penentuan jenis pasang surut menurut rumus berikut;

    !!

    ))

    SM

    OKNF

    +

    +=

    -umus 2.2

    +am,ar 2.Bagan alir proses analisa pasang surut.

    Selanjutnya dilakukan peramalan pasang surut untuk -" &tiga puluh'

    hari yang dipilih bersamaan dengan masa pengukuran yang dilakukan.

    8asil peramalan tersebut dibandingkan dengan pemba(aan elevasi di

    lapangan untuk melihat kesesuaiannya.

    Dengan konstanta yang didapatkan dilakukan pula peramalan pasang

    surut untuk masa )C,# tahun sejak tanggal pengamatan. 8asil

    peramalan ini diba(a untuk menentukan elevasi+elevasi penting pasang

    )=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    15/142

    surut. 0levasi+elevasi a(uan yang akan di(ari disajikan dalam Ta,el

    2.1.

    Ta,el 2.1 2onstituen Pasang Surut

    No.Konstituen

    pasangsurut

    KeteranganPerioda

    (jam)

    1 M2 Principal lunar 12.24

    2 S2 Principal solar 12.00

    3 N2 Larger lunar elliptic 12.66

    4 K2 Luni-solar semi

    diurnal

    11.97

    5 K1 Luni-solar diurnal 23.93

    6 O1 Principal lunar diurnal 25.82

    7 P1 Principal solar diurnal 24.07

    8 M4 6.21

    9 MS4 6.10

    Ta,el 2.2 0levasi (uan Pasang Surut

    Sumber

    ; >awan(ara dengan Pak 4harles, selaku surveyor dari proyek

    yang saya amati.

    )?

    No Elevasi PentingPasang Surut

    1 HHWL Highest high water level

    2 MHWS

    Mean high water sring

    3 MHWL

    Mean high water level

    4 MSL Mean sea level

    5 MLWL Mean l!w water level

    6 MLWS Mean l!w water sring

    7 LLWL "!west l!w water level

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    16/142

    2.$ #et%&e Peman(angan

    Peman(angan didarat dan laut metode pengerjaannya sama saja,

    yaitu proses memasukkan tiang pan(ang ke dalam tanah dimana

    sebelumnya titik+titik yang harus dipan(ang telah ditentukan, setelah ini

    proses pengangkatan tiang pan(ang dengan (rane, ditambah dengan kapal

    ponton untuk yang meman(ang dilaut, dan terakhir penge(ekan

    keseluruhan tiang.

    +am,ar 2.Pengangkatan %iang Pan(ang Dengan 4rawler 4rane

    )#

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    17/142

    +am,ar 2.Pengangkatan %iang Pan(ang Dengan 2apal Ponton

    +am,ar 2.15Pengangkatan %iang Pan(ang

    2. Paksanaan Pekerjaan Peman(angan

    Dalam peman(angan, selain kondisi alat pan(ang, kondisi tiang pun

    perlu diperhatikan. %iang harus lurus dengan permukaan rata dan tidak

    retak. ntuk itu penanganan tiang perlu dilakukan se(ara hati+hati dan

    mengikuti prosedurnya. 3ulai dari saat dibawa ke lokasi, penumpukan

    diproyek dan pada waktu diangkat ke titik peman(angan hendaknya

    dilakukan dengan aturan tertentu. %iang yang akan dipan(ang, pertama

    diberi bantalan dan (ap sebagi pengaman dari keretakan akibat tumbukan.

    2emudian tiang diangkat hingga sejajar dengan lead. %umbukan pertama

    )

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    18/142

    dilakukan se(ara perlahan guna memastikan tiang sudah tepat diposisinya

    dan water level. Bila posisi sudah benar, baru tumbukan dilanjutkan lagi

    sampai masuk ke dalam tanah dan men(apai tanah keras atau perlu

    dilakukan penambahan tiang.

    Pelaksanaan pekerjaan pem(anangan pada proyek yang saya amati

    terbagi menjadi dua (ara yaitu darat dan laut, dari semua tata (ara

    peman(angan yang membedakan pelaksanaan pekerjaan pem(angannya

    adalah penambahan alat yaitu, di darat hanya memakai 3obile (rane

    sementara di laut menggunakan kapal ponton

    Sumber ; http;**www.s(ribd.(om*do(*?!#!"?-*=!*D90S01+8330R

    2..1 Peman(angan tang 'an(ang

    Peman(angan tiang pan(ang biasanya memiliki beberapa hal yang

    harus di perhatikan, 7aitu ;

    a. 8ammer ; Pemilihan jenis hammer yang tepat dan sesuai

    kebutuhan kondisi hammer dalam keadaan baik dan

    terawat s hammer harus segaris dengan s tiang

    pan(ang.b. lat angkat ; %etap stabil dan mampu menahan beban+beban pada

    saat peman(angan.

    Sumber ; P%. >ijaya 2arya Beton

    2..2 Peman(angan & laut menggunakan '%nt%n

    Aungsi ponton digunakan dalam peman(angan di laut untuk

    meletakkan (rawler (rane dan mesin diesel hammer diatas ponton, tetapi

    kelamahannya menggunakan ponton ini hanya bisa digunakan jika air laut

    pasang saja, maka itu data analisis survei pasang surut air laut sangat

    dibutuhkan dalam pelaksanaan peman(angan di laut, untuk mengetahui

    pada saat kapan kapal ponton dapat dipakai.

    )C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    19/142

    +am,ar 2.112apal ponton yang diatasnya terdapat (rawler (rane

    +am,ar 2.123esin diesel hammer dan (rawler (rane diatas ponton

    2..3 #enentukan ttk 'an(ang

    ntuk menentukan titik pan(ang didalam proyek yang kami amati,

    proyek ini menggunakan metode 5lobal Positioning Sistem &5PS', yaitu

    berdasarkan atas pengukuran waktu transit sinyal+sinyal RA dari = satelit

    atau lebih dari konstelasi total != satelit.

    Sistem 5PS adalah suatu sistem satelite navigasi yang dapat

    digunakan untuk menentukan posisi titik, yang umumnya dinyatakan dalam

    )

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    20/142

    sistim koordinat kartesian &H,7,I' atau sistim koordinat geodetik &1intang,

    Bujur dan %inggi 0llipsoid'.

    Dibandingkan dengan metoda lain dalam menentukan posisi titik

    dengan menggunakan metoda 5PS ini terdapat beberapa keuntungan,

    yaitu;

    a' Dapat meliput seluruh permukaan bumi

    b' Dapat dilakukan pengukuran pada setiap saat,

    dimanapun berada pengamat dapat menjejak satelite+

    satelite 5PS

    (' Pengamatan satelite 5PS dapat dilaksanakan dalam

    segala ma(am (ua(a, baik diwaktu siang maupun malam

    hari.

    d' %ingkat ketelitian posisi titik yang diperolehnya sangat

    tinggi.

    e' Biaya pelaksanaan pengukuran hingga diperoleh posisi

    titik relatif murah, waktu yang dibutuhkan relatif (epat

    dan mudah dilaksanakan.

    f' Peralatan yang digunakan relatif sederhana, hanya

    diperlukan pengetahuan dasar pengamatan satelit.

    !"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    21/142

    +am,ar 2.139lustrasi 3etode 5lobal Positioning Sistem &5PS'

    Sumber ; >awan(ara dengan Pak 4harles,selaku surveyor dari proyek yang saya

    amati

    2..4 Pengangkatan tang 'an(ang

    ). Pengangkatan tiang untuk disusun & dengan dua tumpuan '

    3etode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat

    penyusunan tiang beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari

    trailer ke penyusunan lapangan.

    Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari

    kepala tiang adalah )*? 1. ntuk mendapatkan jarak harus

    diperhatikan momen maksimum pada bentangan, haruslah sama

    dengan momen minimum pada titik angkat tiang sehingga

    dihasilkan momen yang sama.

    Pada prinsipnya pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang

    beton adalah dalam tanda pengangkatan dimana tiang beton pada

    titik angkat berupa kawat yang terdapat pada tiang beton yang

    telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat dilihat oleh gambar.

    !)

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    22/142

    +am,ar 2.14Pengangkatan %iang Dengan Dua %umpuan

    !. Pengangkatan dengan satu tumpuan

    3etode pengangkatan ini biasanya digunakan pada saat tiang

    sudah siap akan dipan(ang oleh mesin peman(angan sesuai dengan

    titik peman(angan yang telah ditentukan di lapangan.dapun persyaratan utama dari metode pengangkatan satu

    tumpuan ini adalah jarak antara kepala tiang dengan titik angker

    berjarak 1*-. ntuk mendapatkan jarak ini, haruslah diperhatikan

    bahwa momen maksimum pada tempat pengikatan tiang sehingga

    dihasilkan nilai momen yang sama.

    +am,ar 2.1$ Pengangkatan %iang dengan Satu %umpuan

    Ta,el 2.3Syarat Pengangkatan %iang

    !!

    N%. Hal*hal 6ang

    harus

    &'erhatkan

    Pers6aratan 7 Batasan

    ) %itik angkat Perhatiakan tanda titik angkat dengan

    sudut );)

    ! Sling pengangkat Diharuskan mempunyai faktor keamanan

    &AS' -, bebas karat dan bebas rantas

    - lat angkat Diperhatiakn kapasitas angkat harus lebih

    besar dari berat tiang

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    23/142

    Sumber; P%. >ijaya 2arya Beton

    2..$ Langkah*langkah 'enegakkan tang

    Pelaksanaan peman(angan tiang pan(ang tegak atau miring harus

    tepat, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan ketentuan dalam gambar

    kerja. %oleransi maksimum yang diijinkan terhadap hasil peman(angan

    tiang adalah ,? (m penyimpangan dari posisi yang benar, inklinasi

    terhadap simbu tiang miring atau verti(al adalah ! J, dan untuk

    pemotongan tiang sebesar ! (m. Bila toleransi dilampaui, tiang harus

    diperbaiki, diperkuat dengan konstruksi tertentu, di(abut atau lain

    sebagainya sesuai dengan keputusan konsultan manajemen konstruksi.

    Sedang segala biaya tambahan yang diperlukan untuk melakukan hak+hal

    tersebut menjadi tanggungan penyedia jasa konstruksi.

    ntuk peman(angan sendiri peralatan yang dibutuhkan adalah mesin

    Disel 8ammer sudah termasuk kapal ponton dan (rane untuk mengangkat

    tiang. Pada proyek ini setiap mesin Diesel 8ammer dapat meman(ang C

    tiang didarat dan = tiang dilaut per hari.

    2.. Pr%ses 'en6am,ungan tang 'an(ang

    menggunakan tiang pan(ang yang terdiri dari dua batang atau lebih,

    permukaan ujung tiang pan(ang harus dipotong sampai tegak lurus

    terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh

    penampang tiang pan(ang. Pada tiang pan(ang yang digergaji,

    sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja,

    !-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    24/142

    atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu

    membentuk kotak yang diran(ang untuk memberikan kekuatan yang

    diperlukan. %iang pan(ang. bulat harus diperkuat dengan pipa

    penyambung. Sambungan di dekat titik+titik yang mempunyai lendutan

    maksimum harus dihindarkan.

    2...1 Pen6am,ungan tang 'an(ang menggunakan las sam,ung

    Spesifikasi alat dan material las ;

    Daya ;rus listrik ; 4

    %egangan ; !!" volt*-C" volt2uat arus ; -"" mpere

    2elas ; 0 #" )-Diameter ; -,! mm dan = mm

    Ta,el 2.4Persyaratan 3enggunakan 1as Sambung

    N%. Hal*ha 6ang harus

    &'erhatkan

    Pers6aratan 7 Batasan

    ) Plat Sambung Bebas karat dan bersih dari kotoran*tanah

    ! 3aterials las Diameter dan klas material las harus

    sesuai

    - lat 1as Sesuai dengan spesifikasi

    = Posisi Segmen Sumbu tiang harus segaris

    !=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    25/142

    +am,ar 2.1 Proses Penyambungan %iang Pan(ang dengan lat 1as

    2. T'e*t'e !egagalan Pa&a Saat Peman(angan

    Peman(angan yang tidak sesuai dengan prosedur*syarat+syarat

    ketentuan dalam peman(angan yang ada, akan mengalami

    kegagalan,berikut (ontoh beberapa kegagalan dalam peman(angan ;

    Ta,el 2.$%ipe+tipe 2egagalan Peman(angan

    N% Uraan Bentuk Pen6e,a, S%lus

    ). Retak

    2epala

    6K0R H91

    A6R40

    Perbaiki

    &dengan

    melihat

    metode

    perbaikan

    yang ada

    dibawah

    tabel'

    !. Retak

    Badan

    6K0R 463B9N0

    S80R 3630N%

    L H91

    Saat

    peman(angan

    Gdorong

    8anding

    ika posisi

    pe(ah di

    kedalaman

    M+)m

    +++gali++

    potong+

    perbaikan

    %P jika

    posisi

    kedalan +

    !mtitiktidak dipakai

    jika posisi

    pe(ah diatas

    tanah+

    potong

    !?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    26/142

    dan perbaiki

    3etode Perbaikan Retak*Pe(ah ;). Siapakan (rane dan tahan tiang dengan menggunakan (rane

    !. Potong tiang kurang lebih !? (m-. Ratakan P4 >9R0 &siku terhadap badan tiang'

    =. Pasang bekisting seng dan stopper multiplek, pasang plat sambung

    khusus yang telah di beri angkur L spiral, gour dengan material

    non shrinkage G agregat

    ?. Setelah umur grouting men(apai - hari minimal sama dengan kuat

    tekan tiang pan(ang, peman(angan dapat dilanjutkan sampai

    kedalaman ren(ana.

    Sumber; P%. >ijaya 2arya Beton

    2. !alen&erng

    Se(ara umum kalendering digunakan pada pekerjaan peman(angan

    tiang pan(ang &beton maupun pipa baja' untuk mengetahui daya dukung

    tanah se(ara empiris melalui perhitungan yang dihasilkan oleh proses

    pemukulan alat pan(ang. lat pan(ang disini bisa berupa diesel hammer

    maupun hydrauli( hammer. Biasanya kalendering dalam proses

    peman(angan tiang pan(ang merupakan item wajib yang harus

    dilaksanakan dan menjadikan laporan untuk proyek. Sebagai tambahan

    selain kalendering dilakukan penge(ekan dengan PD test. Perhitungan

    !#

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    27/142

    kalendering menghasilkan output yang berupa daya dukung tanah dalam

    %on.

    Sebenarnya metode pelaksanaan kalendering hanyalah sederhana.

    lat yang disediakan (ukup spidol, kertas milimeterblo(k, selotip, dan

    kayu pengarah spidol agar selalu pada posisinya. lat tersebut biasanya

    juga telah disediakan oleh subkon pan(ang. Dan pelaksanannya pun

    merupakan bagian dari kontrak peman(angan. Pelaksanaanya dilakukan

    pada saat )" pukulan terakhir. 2apan saat dilaksanakan kalendering adalah

    saat hampir mendekati top pile yang di syaratkan, Ainal Set - (m untuk )"

    pukulan terakhir, atau bisa dilihat dari data bor log. Sebenarnya ada

    beberapa faktor lain tergantung kondisi dilapangan.

    %ahapan pelaksanaanya yaitu ;

    ). Saat kalendering telah ditentukan dihentikan pemukulannya oleh

    hammer.

    !. 3emasang kertas millimeter blo(k pada tiang pan(ang menggunakan

    selotip.

    -. 3enyiapkan spidol yang ditumpu pada kayu, kemudian menempelkan

    ujung spidol pada kertas millimeter.

    =. 3enjalankan pemukulan.

    ?. Satu orang melakukan kalendering dan satu orang mengawasi serta

    menghitung jumlah pukulan.

    #. Setelah )" pukulan kertas millimeter diambil.

    . %ahap ini bisa dilakukan !+-kali agar memperoleh

    grafik yang bagus.

    !

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    28/142

    C. sahakan kertas bersih, karena kalau menggunakan diesel hammer

    biasanya kena oli dan grafiknya jadi kurang valid karena tertutup oli.

    . Setelah tahapan selesai hasil kalendering ditanda tangani kontraktor,

    pengawas, dan direksi lapangan untuk selanjutnya dihitung daya

    dukungnya

    +am,a

    r 2.1 Proses Pelaksanaan 2alendering

    2. Pengetesan

    Ainal set adalah batasan peman(angan final set yang dimaksud adalah

    batasan kedalaman dari proses peman(angan, peman(angan akan

    dihentikan jika sudah bertemu dengan tanah keras ditandai dengan tidak

    turunnya tiang lebih dari )" mm setelah dilaksanakan )" kali pemukulan

    pada Diesel 8ammer.

    2..1 PDA test

    !C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    29/142

    Pile driving analy@er adalah suatu sistem komputerisasi yang

    terhubung dengan tiang pan(ang yang akan dites menggunakan transdu(er

    dan a((elerometer yang akan menggambarkan hubungan antara tekanan

    yang diterima dengan (epat rambat getaran pada saat tiang pan(ang dipukul

    8ammer. 8asil yang dikeluarkan PD berupa kapasitas tiang, penurunan

    energi 8ammer, dan lain+lain. Se(ara umum tes PD dilakukan setelah

    tiang pan(ang selesai dipan(ang satu minggu untuk mengantisipasi keadaan

    tanah yang rusak akibat peman(angan dan sebaiknya pada saat di test

    menggunakan 8ammer yang lebih berat dibanding pada saat peman(angan.

    +am,ar 2.1%es PD

    2.15.1 Pr%&ukt/tas Alat Berat

    1. E8(a/at%r

    Sesuai dengan namanya alat ini dibuat agar dapat

    berfungsi sebagai penggali, pengangkat maupun pemuat tanpa

    harus berpindah tempat menggunakan tenaga power take off

    dari mesin yang dimilik Se(ara anatomis bagian utama dari

    eF(avator adalah ;

    !

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    30/142

    a. Bagian atas &dapat berputar' disebut revolving unit.

    b. Bagian bawah &untuk gerak maju, mundur dan jalan'

    disebut travel unit.

    (. Attac!ent unit adalah perlengkapan yang diganti

    sesuai kebutuhan.

    Bagian traveling unit dari 0F(avator dapat berupa crawler

    &rantai' atau weel !ounted "roda karet# yang digunakan

    untuk berjalan. 2husus pada 0F(avator wheel mounted

    dimaksudkan agar memiliki ke(epatan gerak atau berpindah

    dari satu tempat ketempat lain relative lebih (epat

    dibandingkan menggunakan (rawler eF(avator, sehingga

    wheel eF(avator memiliki dua mesin penggerak, pertama

    sebagai mesin penggerak traveling unit kendaraannya &tru(k'

    dan lainnya merupakan mesin penggerak alat eF(avator

    seperti revolving unit maupun penggerak atta(hment unit

    dalam melakukan fungsinya sebagai alat penggali,

    pengangkat maupun pemuat. Dan bagian revolving unitmerupakan bagian untuk berputar mendatar.

    Pengendalian atta(hment unit eF(avator dapat dibedakan dua

    (ara ;

    a' Pengendalian dengan $a%le controlled.

    b' Pengendalian dengan &'drualic controlled.

    Prinsip kerja kedua system kontrol ini hampir sama, namun

    system hydraulik (ontrollwd memiliki keterbatasan

    penggantian pada bagian atta(hment dibandingkan system yang

    dikendalikan dengan (able (ontrolled.

    2. Ba(kh%e

    -"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    31/142

    Dengan memasang /8oe bu(ket: pada deeper sti(k, Ba(khoe

    merupakan salah satu dari kelompok eF(avator yang digunakan,

    sebagai penggali tanah yang berada di bawah kedudukan alat

    tersebut, untuk penggalian saluran, terowongan, pondasi

    bangunan*%ase!ent dan sebagainya. Sehingga fungsinya mirip

    Dragline atau 4lamshell, namun Ba(khoe dapat menggali lebih

    teliti pada jenis kendali dengan hidrolik. Serta memiliki

    kemampuan yang lebih baik dalam melakukan penggalian karena

    punya pergelangan yang dapat berputar pada bagian bu(ket

    &wrist action %ucket' dan dapat difungsikansebagai alat pemuat

    tanah bag %ru(k pengangkut hasil galian. Ba(khoe berbeda

    dengan Power Shovel yang dibuat guna melakukan penggalian

    diatas permukaan tebing.

    Aaktor yang dapat mempengaruhi produktivitas alat gali

    adalah jenis material yang akan di gali, kedalaman galian,

    besarnya sudut swings &sudut putar', kondisi kerja, kondisi

    manajemen yang berhubungan dengan alat lain, ukuran tempat

    penumpahan, keterampilan operator dan kondisi fisik alat. Aaktor

    tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan misalnya dalam

    pelaksanaan jika sudut putar yang telah di tentukan ternyata

    mengalami kesulitan maka dapat diubah sesuai dengan keadaan

    dan sebagainya. Sudut swings yaitu besar sudut yang di bentuk

    anatara dipper saat pengisian dan pebuangan beban,semaking

    ke(il sudut swings, maka semakin (epat waktunya. 2edalamanoptimum ialah kedalaman tertinggi yang dapat di (apai oleh

    bu(ket tanpa memberi beban pada mesin.

    Produktivitas ba(khoe ;

    -)

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    32/142

    9ara 1:

    ; < ;& 8 =k1 8 =k2 8 E -umus 2.3

    2eterangan ;

    O E produktivitas alat ba(k hoe &m-*jam'

    Oid E produksi ideal * kapasitas bu(ket ba(khoe &m-*jam'

    Ak) E faktor koreksi ) berdasarkan sudut swing yang

    digunakan.

    Ak! E faktor koreksi ! berdasarkan kondisi kerja dan

    kondisi manejemen.

    0 E Aaktor ooperasi berdasarkan effesiensi kerja

    9ara 2 :

    ; < > 8 ?3557(m@ 8 E -umus 2.4

    2eterangan ;

    O E produktivitas alat ba(k hoe &m-*jam'

    O E ) F k

    ) E kapasitas bu(ket &m-'

    k E faktor bu(ket

    4m E 4mt F Ak

    -!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    33/142

    4mt E standar waktu siklus &detik', dihitung berdasarkan

    tipe yang digunakan serta sudut swing.

    0 E Aaktor operasi berdasarkan effesiensi kerja

    Ta,el 2.Aaktor Bu(ket ntuk Ba(khoe

    0F(avating 4onditions Bu(ket

    Aa(tor

    Eas6 : 3enggali (layey soil dari kondisi asli, (lay,

    atau soft soil

    ).)+).!

    A/erage :3enggali tanah asli seperti sandy soil dan

    dry soil

    )."+).)

    -ather D00(ult :3enggali sandy soil ber+gravel

    dari kondisi asli

    ".C+".

    D00(ult :3emuat batuan hasil peledakkan ".+".C

    Ta,el 2.Standart 4y(le %ime

    Range

    model

    Swing angle &detik' Range

    3odel

    Swing angle &detik'

    =? + " " + )C" =? + " " +

    P4#"

    P>#"

    P4C"

    P4)""

    P>)""

    P4)!"

    )" $ )-

    )" $ )-

    )) $ )=

    )) $ )=

    )) $ )=

    )) $ )=

    )- $ )#

    )- $ )#

    )= $ )

    )= $ )

    )= $ )

    )= $ )

    P4 !)"

    P> !)"

    P4!!"

    P4 !="

    P4 !C"

    P4 -""

    )= $ )

    )= $ )

    )= $ )

    )? $ )C

    )? $ )C

    )? $ )C

    ) $

    ) $

    ) $

    )C $

    )C $

    )C $

    --

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    34/142

    P4)?"

    P>)?"

    P4)C"

    P4!""

    )- $ )#

    )- $ )#

    )- $ )#

    )- $ )#

    )# $ )

    )# $ )

    )# $ )

    )# $ )

    P4 -#"

    P4 =""

    P4 #?"

    P4 )"""

    P4 )#""

    )# $ )

    )# $ )

    )C $ !)

    !! $ !?

    != + !

    ) $

    ) $

    !) $

    !? $

    ! +

    Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )

    Ta,le 2.Aaktor 2onversi ntuk 4y(le %ime

    Digging 4ondition

    digging depth

    Dumping (ondition

    0asy

    &Dump

    into apoil

    pite'

    Normal

    &large dump

    target'

    Small diffi(ult

    &small diffi(ult

    target'

    Diffi(ult&small

    dump target

    reuiring

    maFimum

    dumping rea(h'

    Spe(ified

    maF.diging depth

    Below ="J ", ", ),) ),=

    ="+?J ",C )," ),- ),?

    6ver ?J ", ),) ),? ),C

    Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )

    3. Bull&%er

    Bulldo@er merupakan alat pelengkap dari traktor yang

    merupakan mesin utama yang menggerakkan alat berat sehingga

    alat dapat digunakan sesuai dengan keinginan. %raktor terdiri

    atas dua tipe yaitu tipe roda karet dan roda kelabang.

    Perbedaanya adalah pada roda karet memiliki tenaga tarik yang

    -=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    35/142

    ke(il, ke(epatan yang tinggi dan tekanan pada permukaan tanah

    besar sedangkan pada roda kelabang tenaga tarik yang besar,

    ke(epatan yang rendah dan tekanan pada permukaan yang ke(il.

    5radability adalah kemiringan maksimum yang dapat dijelajahi

    oleh traktor baik dalam keadaan kosong maupun isi, sehingga

    alat beroperasi dengan aman, faktor yang mempengaruhi antara

    lain tenaga yang tersedia pada alat, tahanan gelinding jalan, berat

    alat dan muatannya serta kemiringan yang diijinkan sehingga alat

    tidak terguling. 2egunaan bulldo@er anatara lain ;

    a' 3embersihkan lahan dari kayu dan potongannya

    b' 3embuka jalan perintis daerah pegunungan atau

    bebatuan

    (' 3enggusur tanah untuk jarak )"" m

    d' 3enyebarkan tanah urugan

    e' 3embersihkan lapangan konstruksi

    f' 3erawat jalan angkut

    Aaktor yang mempengaruhi produksi ;

    ). 2apasitas Blade.

    !. Aaktor Blade.

    Ta,el 2.Aaktor Blade

    !%n&%s D%ng =akt%r Bla&e

    -?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    36/142

    3udah &tanah gembur, tanah berpasir, tanah biasa, sto(k

    pile'

    ),)+",

    Rata+rata &tanah gembur, tanah gravel, pasir, batu pe(ah

    halus'

    ",+",

    gak Sulit &lempung lengket, pasir berkerikil, lempung

    kering keras, tanah alamiah'

    ",+",#

    Sulit &batu hasil ledakan, batuan ukuran besar' ",#+",=

    Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )

    -. >aktu Siklus

    =. 2elandaian Daerah 6perasi

    ?. am 2erja 0fektif

    Ta,el 2.150fesiensi 2eja

    !%n&s !erja E0esen !erja

    Baik ",C-

    Sedang ",?

    gak elek ",#

    elek ",?C

    Sumber ; Buku lat Berat, )

    -#

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    37/142

    +ra0k 2.1 Aaktor 2elandaian

    ). Produksi Bulldo@er

    a. Rumus produktivitas Bulldo@er ;Op E F "*4m' F e F 0 -umus 2.$

    b. 2apasitas Blade

    ) E 8Q F 1 -umus 2.

    (. Produktivitas per siklus

    E ) F a -umus 2.

    2eterangan ;

    Op E Produktivitas Bulldo@er &m'

    E Prodktivitas per siklus &m') E 2apasitas Blade &m'

    a E Aaktor Blade

    e E Aaktor kelandaian4m E >aktu siklus &menit'

    -

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    38/142

    1 E Panjang Blade

    8 E %inggi Blade

    d. >aktu Siklus ;

    4m E G G @ -umus 2.

    2eterangan ;D E arak gusur &)""m'

    A E 2e(epatan maju &- s.d ? km*jam'

    R E 2e(epatan mundur &? s.d km*jam'I E >aktu tukar gigi

    a.(irect drive !acine&",") menit'b. )arqi flow !acine&","? menit'.

    4. Dum'tru(k

    %ru(k dapat melayani pengankutan tanah, agregat batuan, dan

    berbagai material lainya, tru(k adalah alat pengangkut yang

    dapat berk(epatan tinggi ketika melaju di jalan raya. %ru(k dapat

    juga memiliki kapasitas yang besar dengan biaya per+unit

    volume. %ru(k juga memiliki fleksibilitas tinggi dalam kapasitas

    angkut, karena jumlah tru(k dapat disesuaikan dengan kebutuhan

    proyek. %ru(k diklasifikasikan kedalam beberapa faktor antara

    lain ;

    ). kuran dan tipe mesin, motor bensin, motor diesel, das,

    dan lain+lain!. umlah roda gigi

    -. enis penggerak, dua roda, empay roda, atau enam roda=. umlah roda dan as?. 3etode penumpahan muatan, ke belakang, kesamping,

    ke bawah.

    #. enis material yang diangkut, tanah, batuan, sampah,

    dan lain+lain.

    -C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    39/142

    . 2apasitas angkut, dalam ton, meter kubik, yard kubik.

    C. 3etode penumpahan beban untuk penumpahan

    kebelakang, hydrolik atau kabel.

    juga dibedakan menjadi tru(k jalan raya dan tru(k non

    jalan raya. %ru(k jalan raya dapat beroperasi bebas di jalan raya

    tanpa memerlukan i@in khusus untuk pengoperasianya. Ruang

    kemudi dapat diisi dua atau tiga orang berikut pengemudi,

    dengan demikian sewaktu beroperasi dapat di bantu oleh kernek

    untuk membantu supir. Biasanya kapasitas tru(k tidak terlalu

    besar, tru(k non jalan raya hanya dapat beroperasi di dalam

    lokasi proyek. ntuk mobilsasi dari pool ke lokasi memerlukan

    i@in khusus, dan biasanya lintasan trayek truk ini hanya di sekitar

    lokasi proyek. Ruang operator hanya dapat diisi ) orang , yaitu

    operator. 2aoasitas tru(k ini sangat besar dan efektif untuk

    angkutan batuan. Pengadaan truk harus di sesuaikan dengan

    kebutuhan dilapangan.

    ntuk menghitung produksi tru(k perlu di ketahui

    waktu siklus, waktu siklus tru(k terdiri dari ;). >aktu pengisian

    !. >aktu angkut

    -. >aktu menumpah=. >aktu kempali setelah menumpah

    ?. >aktu tetap, waktu yang dibutuhkan untuk

    perubahan ke(epatan, waktu tunggu antrian

    pengisian dan penumpahan, kema(etan dan lain+

    lain.

    . Perhitungan produksi tru(k ;

    ; < 9 8 ?5 7 9m@ 8 E -umus 2.

    -

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    40/142

    2eterangan ;

    O E produksi per jam & ton, m-

    '

    4 E 4mt F Am

    &2apasitas riil truk ton, m-'

    4mt E kapasitas teoritis & ton, m-'

    Am E faktor muat*kepenuhan

    4m E waktu siklus

    0 E efisiensi kerja

    B. umlah siklus pengisian ;

    n < 9 7?>1 8 k@ -umus 2.15

    2eterangan ;

    4 E kapasitas tru(k

    ) E kapasitas bu(ket &m- , (uyd'

    2 E faktor bu(ket

    4. >aktu siklus ;

    43 E &n F 4ms' G G t ) G G t ! -umus 2.11

    2eterangan ;

    ="

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    41/142

    D E jarak angkut Dumptru(k &m, yd'.

    K ) E ke(epatan angkut &m'

    K ! E ke(epatan kembali & m*menit

    t ) E waktu penumpahan

    t ! E spot and delay

    +am,ar 2.1>aktu siklus tru(k

    D. umlah tru(k

    # < 9m 7 ? n 8 (ms @ -umus 2.12

    2eterangan ;

    4m E waktu siklus

    N E jumlah siklus pengisian

    4ms E waktu silus ba(khoe & menit '

    Ta,el 2.11Swell dan 1oad Aa(tor %anah

    enis %anah Persentase 3engembang Aaktor Pemuatan

    =)

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    42/142

    1empung 2ering -? ".=

    1empung Basah -? ".=

    %anah 2ering !? ".C"

    %anah Basah !? ".C"

    %anah dan 2erikil !" ".C-

    2erikil 2ering )! ".C

    2erikil Basah )= ".CC

    Batu 2apur #" ".#-

    Batu hasil peledakkan #" ".#-

    Pasir 2ering )? ".C

    Pasir Basah )? ".C

    Batu Sedimentas =" ".)

    $. Desel Hammer :

    Diesel 8ammer adalah peman(angan pondasi dengan ram

    yang bergerak sendiri oleh mesin Diesel 8ammer tanpa

    diperlukan sumber daya dari luar seperti boiler atau kompresor

    udara. Satu unit Diesel 8ammer terdiri atas verti(al silinder,

    sebuah piston atau ram, sebuah anvil , tangki minyak, pelumas,

    pompa solar, inje(tor, dan pelumas mekanik. Sistem kerja

    8ammer merupakan kombinasi ram dan piston yang dijatuhkan

    sehingga menghasilkan energy, pada saat ram terangkat minyak

    pelumas akan masuk pada tempat pembakaran untuk mulai

    menggerakan mesin. %enaga yang dihasilkan dapat dikendalikan

    =!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    43/142

    oleh operator dengan berbagai variasi sesuai spesifikasi Diesel

    8ammer

    +am,ar 2.13esin Diesel 8ammer

    . Proses Peman(angan

    3esin yang digunakan dalam peman(angan

    dengan (ara menjatuhkan beban ke tiang pan(ang

    dengan ilustrasi seperti palu, yang dijatuhkan tepat pada

    kepala tiang pan(ang, dan berkembangnya teknologi

    metode berubah menjadi menggunakan energi uap yang

    diproduksi dengan boiler dimana mengangkat dan

    menjatuhkan 8ammer melalui uap yang dihembuskan

    dari intel * outlet ke ruang piston.

    B. Produktivitas alat

    produktivitas alat diesel hammer adalah ;

    1. Energ 6ang &haslkan :

    0 E e F > F 8 -umus 2.13

    =-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    44/142

    Dimana ;

    0 E 0nergi yang dihasilkan setiap pukulan.

    8 E %inggi jatuh &in, (m'

    e E 0nergi hammer, energi a(tual dibagi

    energi perhitungansetiap pukulan.

    Ta,el 2.11 0feisensi 8ammer

    Alat Pan(ang Nla

    Drop 8ammer tanpa friksi ),""

    Drop 8ammer diangkat dengan katrol dan kabel ",?" $ ",?

    Single (ting Steam 8ammer ",? $ ","

    Double (ting Steam 8ammer ",#? $ ","

    Diferential (ting Steam 8ammer ",? $ ",C?

    Diesel 8ammer "," $ ),""

    Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )

    2. Energ 6ang Hlang :

    a. Ak,at 'ukulan ?Im'a(t L%ss@

    91 E > F h F e F p F -umus 2.14

    2eterangan ;

    > E Berat 8ammer &lb, kg'

    ==

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    45/142

    h E %inggi jatuh &in, (m'

    e E 0fesiensi 8ammer

    P E Berat pondasi G berat aksesoris &lb, kg'

    2 E 2oefisien restitusi

    Ta,el 2.12KoefisienRestitusi

    !%e0sen -esttus Nla

    Steel hammer pada pondasi tanpa bantalan ",??

    Steel hammer pada pondasi dengan bantalan dan DS memukul

    pada anvil baja untuk pondasi baja dan beton

    ",?"

    DS memukul pada anvil baja untuk pondasi kayu dan memukul

    pada anvil kayu setengah padat untuk pondasi baja. SS atau D8

    memukul langsung pada eadpondasi beton

    ",="

    Sas atau D8 memukul langsung pada tutup kayu untuk meman(ang

    pondasi beton*langsung pada kepala pondasi kayu

    ",!?

    Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )

    ,. Ak,at tutu' '%n&as ?9a' L%ss@

    41 E -umus 2.1$

    2eterangan ;

    41E 4ap 1oss &lb in, kg (m'

    E A F Fk &lb, kg'

    A2E Aaktor keamanan

    =?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    46/142

    4) E 2oefisien yang diba(a berdasarkan

    angka P)

    P) E

    ) E 1uas dimensi tiang pan(ang

    Ta,el 2.13Koefisien 4)

    T6'e %0 hea& an&

    (a'

    L% P1 aktu Pemeliharaan ; ))? &Seribu seratus Sembilan puluh

    lima' hari kalenderenis 2ontrak ; Design and Built

    No. 2ontrak ; ""#*P2+B%*!")!

    Nilai 2ontrak ; Rp. =)"..".""".+2ontraktor ; 8utama + >ika + dhi 6

    2onsultan Peren(ana; P%. 3aratama 4ipta 3andiri

    2onsultan Pengawas ; P%. 7odya 2arya, 2S6

    Ouality 4ontrol ; Politeknik Negeri Bali%im Proyek ;

    a. Proje(t 3anager ; 9r. 9 Nyoman Sujaya

    b. Deputy Proje(t 3anager ; 3. 7usuf, S%, 3%

    (. 4onstru(tion 3anager ;9r.Sugeng8adi

    Siswanto

    d. Site 6perational 3anager+) ; 9r. 9 2etut Sudirtha

    e. Site 6perational 3anager+! ; 2d. >ahyudi S,S%f. Site engenering 3anager+) ; 9r. Saimin Satoto

    g. Site engenering 3anager+! ; 9r. 9 >ayan Sugata

    3.1.$. ata %e#nis Pa#et 3

    . 3ain Road ;

    Panjang 2onstruksi E !C," m

    1ebar 2onstruksi E !,# m

    1ebar alan ; 2endaraan Roda 0mpat E ! U ! F -,? m

    2endaraan Roda Dua E ! F -," m

    1ebar bahu kiri E ! F !,? m1ebar bahu kanan E ! F ",? m

    B. alan kses ;

    Panjang 2onstruksi E ).? m1ebar 2onstruksi E !-,= m

    1ebar alan E ! F =," m1ebar bahu kiri E ! F !,? m3edian Barrier E ",C m

    4. Simpang susun Ngurah Rai ;

    Panjang 2onstruksi E ).?CC m

    1ebar 2onstruksi E C," m1ebar alan E =," m

    ?!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    53/142

    1ebar bahu kiri E !,? m

    D. Simpang Susun Benoa ;

    Panjang 2onstruksi E ).!"# m1ebar 2onstruksi E C," m

    1ebar alan E =," m

    1ebar bahu kiri E !,? m0. Struktur Badan alan ;

    Piled Slab

    Aull Slab

    P4 9 5irder

    3.1.3 Phak C Phak ang Ber'eran D&alam Paket3 &

    1. Pemlk Pr%6ek

    Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki dan

    menguasai proyek. Pada proyek Pembangunan alan %ol alan

    alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa &paket -'. Pemilik

    proyek adalah Dinas Pekerjaan mum Provinsi D29 akarta.

    dapun tugas dan wewenang pemilik proyek antara lain;

    a. 3emberikan informasi, bantuan dan kerjasama

    yang diperlukan kontraktor sepanjang batas

    kewenangan dan kewajiban pemilik.

    b. 3emberikan semua instruksi kepada kontraktor

    melalui konsultan pengawas.(. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh

    pekerjaan apabila kontraktor tidak memberikan

    hasil pekerjaan yang sempurnadan melanggar

    ketentuan.

    d. 3enentukan keputusan akhir yang mengikat

    mengenai proyek.

    e. 3enandatangani Surat Perintah 2erja &SP2' dan

    surat perjanjian dengan kontraktor.

    f. 3engesahkan semua dokumen pembayaran

    kepada pihak kontraktor.

    ?-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    54/142

    2. !%nsultan Peren(ana

    2onsultan Peren(ana adalah pihak yang ditunjuk oleh

    pemberi tugas untuk bertindak selaku peren(ana pekerjaan

    struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan

    lands(ape dalam batas+batas yang telah ditentukan baik teknis

    maupun administratif, yaitu P%. P%. 3aratama 4ipta 3andiri.

    2onsultan Peren(ana berfungsi melaksanakan

    pengadaan dokumen peren(anaan, dokumen lelang, dokumen

    untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan

    pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasanserta saran penyelesaian terhadap persoalan peren(anaan yang

    timbul selama tahap konstruksi. 2onsultan Peren(ana mulai

    bertugas sejak tahap peren(anaan sampai dengan waktu serah

    terima pekerjaan oleh 2ontraktor.

    dapun tugas dan tanggung jawab konsultan peren(ana

    antara lain ;

    a. 3elakukan peren(anaan struktural atas

    permintaan pemilik proyek se(ara keseluruhan

    sesuai dengan ide, batas+batas teknis dan

    administrasi.

    b. 3enentukan standar dan peraturan struktur yang

    sesuai dengan peren(anaan sebagai a(uan dalam

    pelaksanaan pekerjaan serta menentukan

    spesifikasi teknis &persyaratan material dan

    peralatan, serta metode kerja yang digunakan'.

    (. 3emberikan penjelasan se(ara detail, baik

    kepada pemilik proyek maupun kepada

    kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap

    kurang jelas, meragukan atau yang dapat

    menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang

    ?=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    55/142

    menyangkut peren(anaan demi kelan(aran dan

    kelangsungan proyek.

    d. Bertanggung jawab atas seluruh peren(anaan

    struktural yang dibuat, perhitungan konstruksi

    maupun Ren(ana nggaran Biaya &RB'.

    3. !%nsultan Pengaas

    2onsultan pengawas adalah pihak yang bersifat

    perorangan, beberapa orang, badan hukum atau instansi yang

    diberi kekuasaan penuh oleh pemberi tugas untuk mengawasi,

    mengontrol, dan mengatur pelaksanaan pekerjaan agar dapat

    ter(apai hasil kerja sebaik+baiknya sesuai dengan persyaratan

    yang ada dalam hal ini P%. 7odya 2arya, 2S6 yang bertindak

    sebagai pengawas. %ugas dan kewajiban konsultan pengawas

    di lapangan harus merin(i kegiatan sesuai dengan bagian

    pekerjaan yaitu ;a. Pekerjaan Persiapan

    3enge(ek dan selanjutnya diteruskan ke pihak

    ketua panitia untuk disetujui mengenai waktu

    pelaksanaan &)i!e Scedulle' yang diajukan

    oleh pihak kontraktor*pemborong.b. Pekerjaan %eknis

    ). 3elaksanakan pengawasan umum,

    pengawasan lapangan, koordinasi dan

    infeksi kegiatan pembangunan agar

    pelaksanaan teknis maupun administrasi

    teknis yang dilakukan dapat diawasi

    se(ara terus menerus sampai pekerjaan

    diserah terimakan.

    !. 3engawasi kebenaran ukuran, kwalitas

    dan kwantitas dari bahan atau komponen

    ??

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    56/142

    bangunan, peralatan dan perlengkapan

    selama pekerjaan pelaksanaan di

    lapangan.

    -. 3engawasi kemajuan pekerjaan dan

    mengambil tindakan yang (epat dan tepat

    agar waktu pekerjaan sesuai dengan

    ren(ana yang telah dibuat.=. 3emberikan petunjuk, perintah,

    penambahan dan pengurangan pekerjaan

    sejauh tidak mengurangi dan menambah

    biaya dan waktu serta tidak menyimpang

    dari kontrak dan harus menyampaikan

    laporan kepada pemilik proyek.

    ?. 3engadakan kerja sama yang baik

    dengan pemberi tugas, pemborong dan

    pihak+pihak lain yang berhubungan

    dengan pekerjaan.

    4. !%ntrakr%r Pelaksana

    2ontraktor Pelaksana adalah pihak yang di tunjuk

    berdasarkan pelelangan terbatas untuk melakukan

    pembangunan proyek sesuai ren(ana, perhitungan dan

    persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan peren(ana.

    2ontraktor Pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang

    telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan denganpemilik proyek. %ugas dari kontraktor pelaksana, dalam hal ini

    adalah P%. 8utama karya $ wika $ adhi o yaitu melaksanakan

    pekerjaan kontruksi di lapangan.

    3.1.4. L%kas Pr%6ek

    ?#

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    57/142

    Proyek jalan tol dan underpass ini menghubungkan Nusa Dua,

    Simpang Dewa Ru(i, Bandara Ngurah Rai dan Benoa, Denpasar.

    Bertempat di sebelah selatan laut Bali. dapun gambaran lokasi

    proyek adalah sebagai berikut.

    +am,ar 3.1 1okasi Proyek alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa

    ?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    58/142

    3.1.$. +am,ar -en(ana

    alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa merupakan salahsatu program prioritas Pemerintah Pusat yang termasuk dalam

    program # koridor ekonomi. alan tol ini diren(anakan berada di atas

    permukaan air laut yang berada di teluk Benoa serta berada di dua

    wilayah administrasi, yaitu 2abupaten Badung dan 2ota Denpasar.

    +am,ar 3.2Rute Ren(ana alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa

    3.1. rgansas Pr%6ek

    ?C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    59/142

    Ta,el 3.1 Struktur 6rganisasi Proyek

    3.2.1 Denah Ttk Pan(ang

    ?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    60/142

    Sekt%r PB Bun&aran Sm'ang !anan Se,&ang

    PB Sekt%r Bun&aran Sm'ang !r Se,&ang

    #"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    61/142

    A((es -%a& Pa1

    A((es -%a& Pa2*3

    #)

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    62/142

    A((es -%a& Pa3*4

    A((es -%a& Pa 4

    #!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    63/142

    A((es -%a& Pa $

    A((es -%a& Pa

    #-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    64/142

    A((es -%a& Pa

    A((es -%a& Pa

    #=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    65/142

    A((es -%a& Pa

    A((es -%a& Pa 15

    #?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    66/142

    A((es -%a& Pa 11

    A((es -%a& Pa 12

    ##

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    67/142

    #an -%a& Pm 1a C 1 &an Pm 2 ( C 0

    #an -%a& Pm2a C 2 &an Pm2 a C 0

    #

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    68/142

    SE!T- #an -%a& C #an -%a& -un

    #C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    69/142

    3.2.2 Data Stan&ar Tang Pan(ang

    %iang pan(ang yang dipakai pada proyek alan %ol Nusa Duan+Ngurah Rai+Benoa . &Paket -' adalah tiang pan(ang bundar dengan ada

    rongga didalamnya , berikut kelengkapan spesifikasi tiang pan(ang

    pada proyek ini ;

    . Diameter %iang Pan(ang Pre(ast ; #" (m

    B. Bahan 7ang Digunakan; Beton prategang yang

    mmenggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai

    gaya prategangnya, dengan mutu beton 2+#""

    4. 3ampu 3enahan Beban Ren(ana ; )!" ton*tiang

    D. umlah Bahan %iang Pan(ang ; =""" tiang

    &belum termasuk pengurangan ika terjadi kegagalan

    dalam peman(angan'

    0. Panjang %iang Pan(ang ; Bottom ; m

    3iddle ; )!m

    pper ; )"m

    A.umlah %itik Peman(angan ; -)

    5. enis %anah ; %anah 1unak

    8. Penyediaan 3aterial %iang Pan(ang ; P%. >ijaya

    2arya Beton Surabaya

    9. lamat ; l. Rungkut

    9ndustri Raya )" >isma S90R 1t ? Surabaya

    3.2.2.1 !arakterstk Struktur

    #

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    70/142

    Nama Dameter 9lass 9%n(rete

    9r%ss

    Se(t%n

    ?(mF@

    Unt

    Geght

    ?!g7m@

    Ban&ng

    #%ment

    9ra(k

    ?T%n.m@

    Ban&ng

    #%ment

    Ultmate

    ?T%n.m@

    All%a

    A8al L

    ?T%n

    Bottom #"" ) ))? -- )."" !?.?" !?!.

    3iddle #"" ! ))? -- )."" !C.?" !=."

    pper #"" - ))? -- !!."" --."" !=-.!

    3.2.3 S(he&ule Pekerjaan

    Pada suatu proyek untuk ukuran kemampuan pekerjaan biasanya

    digambarkan dengan bar (hart, ini dapat mengukur kemajuan pekerjaan

    dan penggunaan sumber daya pada setiap satuan waktu. Dalam setiap

    proyek dibutuhkan s(hedule pekerjaan yang bias menjadi alat pengendali

    Dalam penyusunan s(hedule pekerjaan perlu diperhatikan hari

    atau waktu dimana pekerjaan sama sekali tidak dapat dilakukan adapun

    dapat dilakukan tidak dapat men(apai produktivitasnya yang diharapkan.

    S(hedule pekerjaan ini digunakan sebagai pedoman utama pelaksanaan

    pekerjaan, sehingga bila terjadi hambatan+hambatan dalam proyek dapat

    diantisipasi tindakan pengendaliannya.

    8ambatan tersebut bisa didapat dari berbagai faktor, salah

    satunya adalah faktor internal. 7aitu faktor akibat perubahan ren(ana kerja

    "

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    71/142

    adanya penambahan item pekerjaan, dan juga kesiapan dari para personil.

    Selain itu faktor eksternal juga merupakan faktor penghambat diantaranya

    (ua(a. Aaktor (ua(a memang peran penting dan sangat mempengaruhi

    keadaan tanah yang stabil. Bila hujan otomatis proyek dihentikan.

    >aktu pelaksanaan tiang pan(ang keseluruhan ; !"= hari &! minggu'. Dari

    tanggal mulai )? 3ei $ ? Desember.

    3.2.4 Pr%gress Peman(angan Dar Bulan !e 1 C Selesa

    Bulan ke 1 m%,lsas alat &an 'ersa'an & la'angan

    1. Pr%gress ,ulan ke*2 : wal mula peman(angan

    dilakukan dilaut tengah, kegiatan peman(angan dari

    )

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    72/142

    group ) $ group = dilakukan sebanyak ?" titik untuk

    masing masing group

    2. Pr%gress ,ulan ke*3 :5roup ) + group = melakukankegiatan peman(angan se(ara berbarengan,dengan

    mentargetkan jumlah titik peman(angan yang berbeda+beda disusul dengan group ? yang akan memulai

    peman(angan dari akses bundaran hingga 3ain Road.

    3. Pr%gress ,ulan ke*4 : Pelaksanaan pekerjaan di group

    ) sebanyak !"" titik dari 3ain Road hingga sisi Nusa

    !

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    73/142

    Dua, dan pada group ! sebanyak )"" titik dari 3ain

    road hingga sisi pelabuhan, sedangkan group

    peman(angan yang lainnya tetap di jalur kes roaddengan jumlah titik yang berbeda+beda.

    4. Pr%gress ,ulan ke*$ : Di bulan ke ? kegiatan

    peman(angan yang sudah selesai lalu langsung dikuti

    dengan kegiatan pile (ap, pile slab, pilar jembatan, dan

    full slab.

    -

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    74/142

    $. Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+# diharapkan

    pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai dengan

    s(hedule yang ada.

    . Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+ diharapkan

    pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai

    dengan s(hedule yang ada.

    =

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    75/142

    . Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+C diharapkan

    pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai dengan

    s(hedule yang ada.

    . Pr%gress ,ulan ke*7,ulan terakhr :Pada bulan ke+

    diharapkan pelaksanaan peman(angan terus meningkat

    sesuai dengan s(hedule yang ada.

    ?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    76/142

    )umlah keseluruhan ttk 'eman(angan 'a&a 'aket 3 n se,aga

    ,erkut :

    N' !*N+'L!ME

    titi#

    1 #$n%aran 116

    2 &'ses (!a%

    1)757

    3 Main (!a%

    880

    4 *al$r M!t!r 1

    108

    5 *al$r M!t!r 2

    134

    6 *al$r M!t!r 3

    142

    7 (a+ 1

    135

    8 (a+ 2

    136

    9 (a+ 3

    124

    10 (a+ 4

    120

    11 "!! 139

    %'%L

    3,-1

    3.3 S'es0kas Alat ?Pekerjaan Pengurugan@

    #

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    77/142

    1. Ta,el S'es0kas Dum' Tru(k

    2. Ta,el S'es0kas E8(a/at%r

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    78/142

    3. Ta,el S'es0kas Bull&%er

    C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    79/142

    BAB I"

    ANALISIS PE#BAHASAN

    4.1 Lngku' Pem,ahasan

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    80/142

    Dalam penulisan ini, akan dibahas mengenai Proses Pelaksanaan

    Peman(angan pada Proyek alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa di

    Bali. Namun sebelumnya perlu diketahui bahwa adanya perubahan metode

    pelaksanaan pekerjaan Peman(angan di proyek ini, yang semula proyek ini

    akan melakukan pekerjaan peman(angan di laut semua. %etapi akibat

    pasang surut air laut yang tidak menentu membuat pelaksanaan pekerjaan

    terganggu dan akhirnya metode pekerjaan berubah yaitu memakai sebagian

    titik peman(angan di darat.

    Pada bab ini akan dibahas mengenai jumlah kebutuhan bahan,

    peralatan, kebutuhan tenaga kerja, waktu yang diperlukan, serta urutan

    pelaksanaan dimulai dari persiapan sampai pelaksanaan peman(angan.

    4.2 Pekerjaan Persa'an

    Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan untuk menunjang pelaksanaan

    proyek, agar produktivitas dan efektivitas kerja ter(apai. Pada tahap

    persiapan ini pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan+pekerjaan

    yang harus dikerjakan sebelum pekerjaan struktur lantai atap dilaksanakan.%anpa pekerjaan persiapan, pekerjaan peman(angan akan mengalami

    kesulitan untuk men(apai target waktu yang telah diren(anakan.

    Pekerjaan persiapan ini meliputi ;

    Site 1ayout Proyek*instalasi lapangan.

    Penempatan Peralatan.

    Pekerjaan pengukuran*surveying.

    4.2.1 Instalas la'angan

    Diartikan sebagai peren(anaan dan pengorganisasian dari luas lahan

    yang ada dalam konstruksi yang bersifat sementara. Bila dilihat dari

    kondisi lapangan dan lalu lintas yang ada, instanlasi lapangan dimaksudkan

    untuk mengoptimalkan penggunaan tempat dengan peralatan dan bahan

    C"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    81/142

    yang digunakan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan

    lan(ar.

    Berikut ini adalah fasilitas yang terdapat di lingkungan proyek dalam

    menunjang pelaksanaan setiap pekerjaan di lapangan, yaitu ; pintu proyek,

    papan nama proyek, direksi keet, barak pekerja, gudang alat, gudang

    material, los kerj besi dan tempat sto(k besi, tempat sto(k kayu, gudang

    s(affolding, tower (rane, pos jaga, warung pekerja * kantin, 342

    pekerjaan dan karyawan * tamu, area parkir kendaraan karyawan dan tamu,

    area parkir kendaraan alat angkut serta jalan kerja.

    4.2.2 Pengukuran Pr%6ek

    Pekerjaan ini bertujuan untuk menentukan batas, memperkirakan

    lokasi bangunan sementara untuk sebagai pendukung pelaksanaan proyek

    dan pengaturan system lalu lintas di area proyek.

    4.3 Pengukuran Penentuan Ttk Pan(ang

    Pekerjaan pengukuran merupakan awal dari pelaksanaan konstruksi.Pekerjaan pengukuran yang dilakukan ialah memindahkan ukuran dari

    gambar ke lapangan. %ujuan dari pekerjaan ini ialah mendapatkan titik+titik

    peman(angan, pekerjaan pengukuran juga digunakan untuk menentukan

    lokasi dan denah yang kemudian disesuaikan dengan gambar.

    1. Pekerjaaan Pemasangan Pat%k Bet%n ?B#@

    Patok beton &B3' dipasang untuk digunakan sebagai titik

    kontrol horisontal &H, 7' dan vertikal &I'. Patok B3 dengan

    ukuran -" F -" F )"" (m dibuat dari (or+(oran beton ditanam

    C)

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    82/142

    sedalam C" (m. B3 di(at warna biru, diberi kode 5PS dan

    nomor urut

    pada marmer. Pada B3 ini dilakukan pengukuran posisi

    dengan metode 5lobal Positioning System &5PS', dipasang

    pada tempat strategis yang meng(over untuk seluruh paket.

    Patok B3 dipasang berpasangan.

    umlah B3 5PS yang dipasang sebanyak C buah untuk seluruh

    paket.

    2. Ttk -e0rens

    Dalam menentukan titik referensi pengukuran dilakukan se(ara

    bersamaan antar paket di proyek tol ini, sedemikian sehingga

    antar paket mempunyai sistem referensi yang sama. Sistem

    koordinat yang dipakai adalah sistem koordinat nasional yaitu

    sistem koordinat %3 &niversal %ravers 3er(artor'.

    a. *eferensi )itik Kontrol &orisontal

    Penentuan titik kontrol horisontal dilakukan dengan menggunakanmetode 5lobal Positioning System &5PS'. Sebagai titik referensi untuk

    pengukuran 5PS menggunakan titik 5PS yang dibuat oleh Bakosurtanal

    yaitu nomor BN6.

    gar titik kontrol horisontal ini mempunyai sistem koordinat yang

    sama dengan paket lain, maka dalam pengukuran 5PS nya harus

    menggunakan titik referensi* titik ikat yang sama dan diikatkan dengan

    titik 5PS paket lain.

    2oordinat titik kontrol horisontal dan elevasi yang digunakan

    se(ara bersamaan antara paket 9, 99, 999 dan 9K, bisa dilihat pada %abel

    =.).

    Ta,el 4.1 2oordinat B3 yang digunakan sebagai titik referinsi

    C!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    83/142

    N6. B3 2oordinat %3 0levasi 2eterangan

    H 7 &m'

    5PS+BN6 -"-."C,"# ."--."C!,#?) + Referensi%itik kontrol

    horisontal

    %%5+)#)= + + C,))) Referensi

    %itik kontrol

    vertikal

    %. *eferensi )itik Kontrol +ertikal

    Seperti halnya referensi titik kontrol horisontal, titik kontrol vertikal

    juga harus merupakan satu sistem dengan paket lain. Sebagai referensi

    titik kontrol vertikal yang digunakan %%5 )#)= yang dibuat oleh

    Bakosurtanal. 0levasi titik kontrol vertikal yang ddigunakan se(ara

    bersamaan bisa dilihat pada %abel !.) diatas.

    Pengukuran situasi yang dimaksud adalah pengukuran untuk

    mendapatkan posisi dan elevasi setiap titik detil dalam koridor ren(ana

    jalan tol. da dua jenis pengukuran situasi, yaitu pengukuran situasi di

    darat dan di laut.

    Secara umum pelaksanaan pengukuran metoda pengamatan

    satelit GPS adalah sebagai berikut :

    ). Pasang dan atur antene 5PS diatas B3 yang akan ditentukan

    koordinatnya, diatas statip nya.

    !. kur tinggi antena 5PS terhadap tanda silang B3

    C-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    84/142

    -. Pengamatan satelit 5PS dilaksanakan dengan metoda Vpenentuan

    posisi relatifW sedemikian rupa sehingga diperoleh data baseline DH,

    D7, DI

    =. >aktu pengamatan disetiap titik ukur dilakukan selama " menit,

    untuk - alat se(ara simultan, dengan mengambil hasil tiga non

    trivial baseline dan minimal menggunakan # satelit.

    ?. 0levation mask, dilakukan tidak kurang dari )? derajat diatas

    hori@on

    #. Data /4arier Phase: direkam se(ara otomatik dengan interval )?

    detik setiap epo(hnya

    . %inggi antena terhadap titik pusat B3 diukur sebelum dan sesudah

    pengamatan, dengan perbedaan pengukuran tidak lebih dari !mm.

    Demikian juga ketelitian pengukuran tinggi antena dari ketiga

    posisi pada piringan antena terhadap titik pusat B3, tidak lebih

    dari ! mm.

    C. Setelah pengamatan disetiap stasiun selesai, data rekaman

    dipindahkan pada disket, diberi label, dibuat dua (opy untuk

    proses dilapangan.

    3. Peng%lahan Data +PS

    Pelaksanaan pengolahan data 5PS diperlukan sistem

    pengelolaan dan penamaan Vraw+dataW tertentu baik untuk media

    perekamannya sendiri maupun penomoran titik yang diobservasi.

    C=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    85/142

    Penomoran stasiun pengamatan disesuaikan dengan

    memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan. Penomoran ini dibuat

    saat dilakukan penghitungan menggunakan (omputer. %ujuannya

    adalah untuk mempermudah pen(arian kembali jika diperlukan.

    Ketentuan pengelolaan tersebut adalah :

    XXXX XXXX XX

    Nomor Session

    Nomor Julian

    Day

    Nomor Station

    Keterangan :

    Nomor Station ; Nomor ini dikodekan tersendiri sesuai

    dengandesain jaringan, jadi tidak sama untuk

    B3 yang disurvey dari satu lokasi proyek

    dengan proyek lainnya. Diambil = digit dari

    belakang

    Nomor ulian ; Nomor ini menyatakan urutan /hari ke:

    dihitung dari )day anuari !""C waktu %4.

    Nomor ini penting untuk men(ari titik yang

    diobservasikan dalam waktu yang sama

    dalam pemrosessan.

    Nomor Session ; Nomor ini menyatakan urutan berdiri dalam

    session kesekian.

    ). Pengolahan Data 5PS

    C?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    86/142

    Setelah tahap pengukuran dilaksanakan, selanjutnya adalah

    tahap pengolahan data untuk mendapatkan koordinat titik+titik dalam

    jaringan. Proses pengolahan data survey 5PS se(ara umum dapat

    diilustrasikan sebagai berikut

    Gambar 2.5. Diagram Alir Pengolahan Data GPS

    !. Pembuatan Direktori

    Pembuatan direktori proyek merupakan tahap awal dari proses

    pengolahan baseline. ntuk pengolahan baseline pada pekerjaan ini,

    kami membuat direktori pada (omputer dengan nama V%ol Benoa

    BaliW.

    -. Proses Download Data

    2egiatan proses download data, merupakan proses pemindahan

    data+data pengamatan 5PS dari re(eiver 5PS kekomputer. Data yang

    C#

    N'/ES

    N'/ES

    PEN0'LHN SE

    L*NE

    PEN0'LHN SE

    L*NE

    PE%N 2*N0NPE%N 2*N0N

    %NS'MS* K''*N%%NS'MS* K''*N%

    PEN0!K!N SE L*NEPEN0!K!N SE L*NE

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    87/142

    ada pada hard disk tersebut masih berupa data a(ak & raw data' dari

    setiap sesi pengamatan, dimana file file data tersebut telah

    berekstension sebagai berikut ;

    T.dat ; Aile data pengamatan beda fase

    T.ion ; Aile data keterangan konstanta ionosfir

    T.mes ; Aile data keterangan session pengamatan

    T.eph ; Aile data ephemeris setiap pengamatan

    =. Pemilihan Baseline

    Pemilihan baseline yang akan diproses disesuaikan dengan

    desain jaringan yang telah ditetapkan dan dibuat pada tahap

    peren(anaan survei. Dilakukan proses pemilihan baseline menurut

    ketentuan sebagai berikut ;

    ). Baseline trivial yang diproses, sehingga jika ada /n:

    buah re(eiver yang digunakan pada suatu sesi

    pengamatan tertentu, maka akan diproses /&n+)':

    baseline non trivial.!. Dalam suatu jaringan, pengolahan baseline dimulai dari

    titik tetap yang telah diketahui koordinat nya, yaitu titik

    jaring kontrol horisontal Bakosurtanal.

    -. Pengolahan baseline dilakukan se(ara sistematik dan

    berantai dimulai dari titik kontrol.

    $. Pemlhan Statun -e0rens

    Pada pengolahan suatu baseline, pada dasarnya merupakan

    realisasi dari penentuan posisi se(ara differential, satu titik ujung

    baseline harus bertindak selaku stasiun referensi yang koordinatnya

    sudah diketahui, sedangkan ujung yang lainnya diasumsikan sebagai

    stasiun yang akan ditentukan koordinatnya & remote station '. Dalam

    C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    88/142

    pengolahan jaringan, ada dua hal yang kami perhatikan didalam proses

    pemilihan station referensi. 7aitu ;

    1. Station referensi untuk base line pertama adalah titik

    kontrol 5PS yang telah ada yaitu BN6

    !. Station referensi untuk baseline berikutnya adalah

    station yang koordinat nya telah ditentukan dari

    pengolahan baseline sebelumnya.

    . Peng%lahan Baselne

    Pada prinsipnya pengolahan baseline dimaksudkan untuk

    menghitung vektor baseline antara dua titik pengamatan. Diagram alir

    dari pengolahan data suatu baseline 5PS, se(ara umum dapat

    diilustrasikan sebagai berikut ;

    Gambar 4.1 Diagram Alir Perhitungan Koordinat Titik-titik Jaringan GPS

    CC

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    89/142

    ntuk mendapatkan nilai vektor baseline yang baik, maka

    dilakukan beberapa kali pengulangan proses hitungan &iterasi'. 8al ini

    dimaksudkan dalam rangka mengoptimumkan penggunaan pilihan+

    pilihan &option' perangkat lunak pengolahan baseline %rimble

    5eomati(s 6ffi(e &%56' yang digunakan. Selain itu pengulangan

    proses reduksi baseline dilakukan dalam rangka memenuhi semua

    kriteria yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknik, seperti ;

    a. 2oordinat pendekatan dari titik referensi yang digunakan

    dalam reduksi baseline harus tidak lebih dari )" meter.

    b. Proses reduksi baseline harus mampu menghitung besarnya

    koreksi troposfer untuk semua pengamatan. Dalam hal ini

    model koreksi troposfer baseline yang dipakai adalah model

    V8opfieldW

    (. Proses reduksi baseline harus mampu menghitung besarnya

    koreksi ionosfer untuk semua pengamatan. Dalam hal ini

    koreksi ionosfer yang dipakai adalah model V2lobu(harW, hal

    ini disesuaikan dengan pengamatan nya yaitu model /singlefrekwensi dari tipe re(eiver yang dipakai.

    d. Bias double+differen(e yang harus dipe(ahkan dari seluruh

    baseline yang lebih pendek dari C km. 8al ini mengetaahui

    sukses atau tidaknya resolusi ambiguitas fase yang dihasilkan,

    dimana hasil final yang se(ara optimal diharapkan harus

    men(apai kategori /double+differen(e AiF:. Dimana dari hasil

    double+differen(e fiF ini akan menghasilkan vektor baseline

    yang nilai (y(le ambiguity nya merupakan bilangan bulat

    &ambiguity+fiFed solution'

    e. Se(ara ilustratif, tahapan perhitungan suatu &vektor' baseline

    untuk pengukuran statik yang telah kami lakukan adalah

    sebagai berikut ;

    C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    90/142

    "

    P'SES WLP'SES WL

    Penetapan4penentuan

    #oordinat dari

    satu titi# ujung 5aseline

    untu#

    5er6ungsi se5agai titi#

    tetap (monitor station)

    Penetapan4penentuan

    #oordinat dari

    satu titi# ujung 5aselineuntu#

    5er6ungsi se5agai titi#

    tetap (monitor station)

    Penentuan posisi se7ara

    di6erential

    (mengguna#an triple8

    di9eren7e 6ase)

    Penentuan posisi se7ara

    di6erential

    (mengguna#an triple8

    di9eren7e 6ase)Pendete#sian dan

    peng#ore#sian :"7le

    slips

    Pendete#sian dan

    peng#ore#sian :"7le

    slipsPenggunaan posisi

    se7ara di9erential

    (mengguna#an dou5le8

    di9eren7e 6ase)

    Penggunaan posisi

    se7ara di9erential

    (mengguna#an dou5le8

    di9eren7e 6ase)Penentuan posisi se7ara

    di9erential

    (mengguna#an dou5le8

    di9eren7e 6ase,

    am5iguit" ;

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    91/142

    Gambar 4.2 Diagram Alir Perhitungan Vektor a!eline

    Pada pengolahan baseline dilakukan se(ara beranting satu

    persatu &single baseline' dari baseline yang satu ke baseline yang

    lainnnya, dimulai dari suatu titik tetap yang telah diketahui

    koordinatnya, sehingga membentuk suatu jaringan tertutup.

    . Perataan )arngan

    Setelah semua baseline selesai dihitung, pada tahapan

    selanjutnya baseline+baseline yang dihitung sendiri+sendiri,

    digabungkan untuk diproses dalam suatu perataan jaringan untuk

    mendapatkan nilai koordinat final titik+titik dalam jaringan. Pada

    proses hitungan ini digunakan metoda hitungan perataan jaring.

    Dari hasil pengukuran titik kontrol horisontal dengan metoda

    survey 5PS pada proyek Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa

    Dua $ Ngurah Rai $ Benoa, dapat disimpulkan bahwa pemilihan titik

    BN6 sebagai titik ikat pengukuran didasarkan pada ketersediaan

    titik disekitar lokasi pekerjaan.

    )

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    92/142

    Pengukuran dengan metoda pengamatan 5PS tersebut

    memberikan nilai perambatan kesalahan titik &error N dan error 0'

    dalam ketelitian mm, yaitu interval fraksi =mm sampai )= mm.

    Daftar koordinat definitif hasil pengukuran dengan menggunakan

    metode 5PS bisa dilihat pada %abel !.-.

    Tabel 4.2 Daftar Koordinat Hasil Pengukuran dengan Metode GPS

    No. Koordinat Skala Konergen

    !M "#M Geografis $aktorX % &intang '&S( !u)ur '!#(

    GPS*+

    ,-,/00.

    -1-

    2-,0--3.-

    02 45006-7.++8 ++75+/60+.,-8 +.---+ *-5+36+4.-2

    GPS*,

    ,--++4.

    ---

    2-,/1/2.7

    01 4500603.+18 ++75+-674.4,8 +.---+ *-5+36,0.23

    GPS*7

    /22173.

    ++1

    2-,+3+4.3

    71 45076//./18 ++75+-603.4/8 +.---+ *-5+36,1.2/

    GPS*4

    ,-,0-4.

    +43

    2-/14,,.4-

    + 45016/3.-/8 ++75+/607.1+8 +.---+

    *-5+36/,.3

    Pengukuran titik GPS / GPS 0 GPS 3 dan GPS 1 menggunakan alat GPS

    9#K.

    4.4 #%,lsas Alat

    3obilisasi alat adalah memindahkan alat dari satu lokasi ke lokasi

    lainnya untuk keperluan operasional. alan sementara dapat dibuat sebagai

    akses pendukung mobilisasi alat ke lapangan.

    !

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    93/142

    Penentuan penempatan alat pan(ang harus dipindahkan kedalam lokasi

    setelah tiang pan(ang tersedia. 8al ini berpengaruh pada segi waktu dan

    biaya yang dikeluarkan, diusahakan agar alat pan(ang dapat langsung

    digunakan setelah sampai lokasi karena semakin lama alat berada dilokasi

    baik dalam keadaan beroperasi atau tidak perusahaan harus tetap

    membayar sewa alat dan operator.

    +am,ar 4.3Penempatan lat yang tidak jauh dengan %iang Pan(ang

    4.$ #%,lsas Bahan

    Dalam mendatangkan bahan yang akan digunakan pada pelaksanaan,

    kontraktor harus memastikan bahwa alat dan personil yang akan digunakan

    sudah siap dilokasi pekerjaan. gar pada saat alat dan bahan akan

    digunakan tidak mengalami masalah seperti ada alat yang tidak

    berfungsi*rusak maupun kekurangan bahan yang mengakibatkan

    pelaksanaan tertunda, Berikut ini kami akan menjelaskan mobilisasi tiang

    pan(ang dari P%. >ika Beton Surabaya.

    Pada data status pengadaan tiang pan(ang ini kami hanya mendapat

    kan data dari >ika Beton saja untuk dhimiF pre(ast dan PP9 tidak

    mendapatkan datanya, dhimiF Pre(ast dan PP9 adalah termasuk

    perusahaan pengadaan tiang pan(ang di proyek ini.

    -

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    94/142

    ntuk pengadaan tiang pan(ang >ika Beton yang berlokasi di

    surabaya mobilisasi bahan dilakukan melalui jalaur darat dan laut, di kirim

    melalui Pabrik >ika Beton $ Pelabuhan %j Perak surabaya $ pel %j benoa.

    %iang pan(ang ini didatangkan dari >ika Beton Surabaya.

    Pengangkutan tiang pan(ang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal.

    2apal berangkat dari pelabuhan tanjung Perak Surabaya melewati laut

    awa dan laut Bali menuju pelabuhan tanjung Benoa, kemudian material di

    supply ke ponton logistik di area kerja. 2apasitas produksi tiang

    pan(ang =) m*hari, waktu pengadaan !)" hari, kapasitas supply per hari

    ?! m. Proses supply.

    Alow(art perjalanan suplly tiang pan(ang

    2egiatan ) ;

    a' 1oading di pabrik

    1oading di pabrik wika beton tiang pan(ang disiapkan sesuai

    dengan pemesanan dan tiang yang telah men(apai umur

    ren(ana yaitu hari di kirim kelokasi proyek.

    b' Delevery via tru(k trailer

    Dari pabrik wika beton surabaya tiang pan(ang di bawa

    menuju pelabuhan tanjung perak surabaya dengan

    menggunakan truk trailer dan memakan waktu perjalanan

    selama = jam.

    Diketahui ;

    2apasitas truk trailer ; ?" ton

    Berat tiang ; ,? ton

    =

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    95/142

    mur ren(ana ; hari

    Kol pekerjaan ; -#=! btg

    Produksi *hari ; !C btg

    nalisis Pehitungan ;

    ?" * ,? E tiang pan(ang

    !C . E )# * minggu

    )# * E !C trailer

    adi ) truk trailer dengan kapasitas ?" ton mampu mengangkut tiang

    pan(ang , dan di dapat jumlah trailer !C unit untuk pengangkutan

    bahan per+ minggu dengan kapasitas produksi per hari !C btg semua

    tipe tiang.

    +am,ar 4.4Perletakan tiang pan(ang di tru(k trailer

    ?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    96/142

    +am,ar 4.$Penurunan tiang pan(ang dari tru(k trailer

    dengan menggunakan (rane

    +am,ar 4.1okasi Penempatan %iang Pan(ang di jalur Darat

    (' Delevery via ponton, kapal servi(e

    Setelah truk servi(e yang mengangkut tiang pan(ang dari

    pabrik wikabeton surabaya sampai di pelabuhan tanjung perak

    surabaya kemudian tiang pan(ang di pindahkan ke ponton

    kapal servi(e dan dibawa melalui jalur laut ke tanjung benoa

    perjalanan memakan waktu selalam ? hari.

    2egiatan ! ;

    #

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    97/142

    a' Delevery via ponton kapasitas -""" ton

    Setelah tiang pan(ang sampai di pelabuhan tj benoa kemudian

    tiang pan(ang di pindahkan ke ponton logisti( untuk diantar

    menuju ponton pan(ang yang telah disiapkan di areal proyek

    b' nloading ke ponton logistik

    Pada saat pelaksanaan logisti( ke lokasi peman(angan setiap

    pan(ang di letakan di lokasi yang dekat agar memudah kan

    dalam pelaksanaan peman(angan, bila peman(angan didarat

    maka tiang pan(ang di letakan dekat dengan posisi alat

    pan(ang darat, dan bila peman(angan laut maka tiang pan(ang

    di letakan pada ponton pan(ang untuk memudah kan

    peman(angan di laut. Penggunaaan ponton servi(e digunakan

    ketika pontong pan(ang yang berukuran lebih besar tidak bisa

    masuk ke perairan yang sedang pasang surut ponton servi(e ini

    berkuran lebih ke(il dari pada ponton pan(ang.

    +am,ar 4. Perletakan tiang pan(ang di atas ponton servi(e

    2egiatan - ;

    a' 2apal ponton balik ke surabaya

    2apal ponton kembali ke pelabuhan tanjung perak surabaya melalui

    pelabuhan tanjung benoa untuk kembali membawa tiang pan(ang yang

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    98/142

    telah ready di antar ke lokasi proyek. 2embali ke kegiatan ) sampai

    selesai.

    Ta,el 4.3Status Pengadaan %iang Pan(ang

    Penga&aaan Su&ah

    Pr%&uks

    n Ste Pr%&uks rata*

    rata 'er har

    Permasalahan

    Bottom ).C=- Batang ).C"# batang )# batang*hari 2e(epatan angkutan

    dengan jumlah

    ekspedisi yang banyak,

    tidak diimbangi

    3iddle ). batang ).-! batang )!. batang*hari 6leh produksi sehingga

    persediaan material di

    pabrik sering kosong

    Sumber ; Data 3onotoring Pabrikasi >ika Beton untuk Proyek %ol Bali

    4. Pelaksanaan Pekerjaan Peman(angan D Darat

    Sehubungan dengan kondisi pasang surut air laut yang tidak tentu* sulit

    ditebak di bagian daerah %eluk Benoa, sehingga sangat menyulitkan dalam

    pelaksanaan pekerjaan peman(angan di laut yang semula seluruhnya

    diren(anakan menggunakan metode ponton, dan akhirnya metode

    pekerjaan dibagi menjadi dua, salah satunya adalah metode peman(angan

    didarat yang sengaja dibuat * ditimbun.

    C

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    99/142

    4..1 Pekerjaan Penm,unan Tanah

    3aksud dari pekerjaan penimbunan ini dilakukan karena lokasi

    pekerjaan tidak memungkinkan untuk ponton pan(ang memasuki area dan

    distribusi material atau logistik karena kedalaman air lebih dangkal dari

    pada Draft Ponton. Sehingga lokasi pekerjaan ditimbun selama

    (onstru(tion period dan akan di gali dan dinormalisasi kembali jika akses

    kerja sudah tidak digunakan lagi.3aterial %imbunan menggunakan tanah

    jenis limestone karena ekosistem yang ada dan pantainya merupakan pantai

    dengan jenis batu karang yang sama.

    +am,ar 4.9lustrasi Penimbunan %anah

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    100/142

    +am,ar 4. Pekerjaan Penimbunan %anah

    4..1.1 Analss Pekerjaan Penm,unan Tanah

    Pekerjaan penimbunan tanah yang kami analisis adalah

    dengan mengihitung volume pekerjaan tanah yang memiliki ukuran

    Panjang 1ahan ; ,C!" m, 1ebar 1ahan ; -,# m dan 2edalaman

    tanah yang akan ditimbun sebesar ",? m , data tersebut kami ambil

    ) (ontoh segmen dari Pa)+ Pa!.

    Pekerjaan penimbunan tanah memakai - jenis alat berat, yaitu

    Dump %ru(k, 0F(avator dan Bulldo@er.

    ). Dump tru(k

    2apasitas tru(k & ( ' E )?,? m-& spesifikasi alat'

    2e(epatan pergi E -? km*jam2e(epatan kembali maF E ?" km*jam

    arak angkut E !" km

    2apasitas bu(ket &)' E ",C m-&spesifikasi alat'Aaktor bu(ket &k' E ",C &%abel !.# '

    Aaktor muat &Am' E ",#- &%abel !.)) '

    Swell & batu kapur ' E #"J &%abel !.))'2apasitas riil tru(k & ( ' E 4t F Am

    E )?,? F ",#-

    E ,#? m-

    umlah siklus pengisian &n' E 4*&) F k'

    E ,#? * & ",C F ",C '

    E )?,!# X )#

    (ms & ba(khoe ' E 4mt F fk E )# F ),?

    E != detik X ",= menit

    >aktu mengisi E n F (ms & ba(khoe 'E )# F ",= E #,= menit

    !. >aktu siklus tru(k

    >aktu mengisi E #,= menit>aktu angkut E & !".""" * -?."""' F #"

    E -= menit

    >aktu buang E ),! menit

    >aktu kembali E &!".""" * ?".""" ' F #"E != menit

    )""

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    101/142

    >aktu tunggu L tunda E ",- menit

    %otal waktu & (m ' E ##,- menit

    0ffesiensi kerja & 0 ' E ",?Produksi tru(k &O' E 4 F & #" * (m' F 0

    E ,#? F & #"*##,-' F ",?

    E #,#- mumlah tru(k & 3 ' E 43 * &n F (ms'

    E ##,- * &)# F ",='

    E )",-? X )) unit -umus 2.11

    -. 0F(avator komatsu type P4 !""+#Data yang diketahui ;

    Kolume tanah ; )?=",C! m-

    2ondisi penumpahan ; normal

    2apasitas bu(ket &)' ; ",C m-

    0ffesiensi kerja &0' ; ",?

    Aaktor bu(ket &2' ; ",C &Rather diffi(ult'Sudut swing ; " "

    a' Produktivitas per siklus &' E ) F k E ",C F ",C

    E ",#= m-

    4m E 4mt F Ak

    4mt E )# detik & tabel 'Ak E ),?

    E )# F ),?E != detik

    b' O &produktivitas' E O F &-#""*4m' F 0E ",#= F & -#"" * !=' F ",?

    E ! m-*jam

    (' >aktu E -umus 2.4

    E E !,# X - hari

    =. Bulldo@er

    )")

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    102/142

    1uas lahan E P F 1 E ,C!" F -,#

    E -"C),#2edalaman penimbunan E ?" (m E ",? m

    Kolume tanah E )?=",C!" m!E )?=",C! m-

    Panjang blade &1' E ="? mm E =,"? m%inggi blade &8' E !!?" mm E !,!? m

    e &grafik' E ) & tanah datar '

    jam kerja E C jam & sedang '

    jam effktif kerja E ",? & tabel'kapasitas blade & ) ' E 8!. 1

    E !,!?! F =,"?

    E !",#- m-

    Aaktor blade &)' E ", & tabel 'Produktivitas per siklus &' E ) F a

    E !",#- F ",E )=,== m-

    >aktu siklus &4m' E D*f G D*R G ","?

    E G G ","?

    E !,?? menit

    O & produktivitas ' E F & #" * (m ' F e F 0

    E )=,== F "*!,??' F ) F ",?E !?=,C! m-* jam

    Kolume tanah E )?=",C!" m-

    >aktu E -umus 2.$

    E E ",? X) hari

    Proyek alan %ol ini, memiliki )= segmen lokasi*tempat yang harus di

    timbun untuk pekerjaan peman(angan di Darat, yaitu dari Pa) $ Pa)=

    )"!

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    103/142

    yang memiliki panjang lahan dari satu segmen ke segmen yang lain

    adalah sebesar ,C!" mQ.

    adi hasil analisi proses penimbunan di proyek ini adalah ;

    a' Sehari )) unit Dump %ru(k memasuki lapangan untuk volume

    penimbunan ) segmen ;

    E )) unit Dump %ru(k F )= segmen

    E )?= nit Dump %ru(k yang diperlukan

    b' ntuk ) segmen penimbunan tanah 0F(avator dapat bekerja

    selama - hari ;

    E - hari F )= segmen

    E =! hari waktu yang dibutuhkan 0F(avator untuk

    menyelesaikan pekerjaannya untuk )= segmen

    (' Bulldo@er dapat memadatkan tanah timbunan untuk ) segmen

    adalah selama ) hari

    E ) hari F )= segmen

    E )= hari waktu yang dibutuhkan Bulldo@er untuk memadatkantanah dalam )= segmen

    2eterangan ; ntuk pekerjaan penimbunan tanah pada )= segmen

    memerlukan )?= unit Dump %ru(k, =! hari untuk waktu

    penyebaran tanah*atau merapikan tanah dari dump

    tru(k ke tempat titik penimbunan, menggunakan ) unit

    eF(avator, dan untuk memadatkan tanahnya

    memerlukan waktu )= hari menggunakan ) unit

    bulldo@er, %otal keseluruhan waktu yang dibutuhkan

    dalam pekerjaan penimbunan tanah adalah ?# hari

    Ta,el 4.42ebutuhan %enaga 2erja Pada Pekerjaan

    Penimbunan*Pengurugan ) segmen

    )"-

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    104/142

    N% Tenaga !erja )umlah

    ) 6perator Dump %ru(k )) 6rang

    ! Pembantu 6perator Dump %ru(k )) 6rang- 6perator 0F(avator ) 6rang

    = Pembantu 6perator 0F(avator ) 6rang

    ? 6perator Bulldo@er ) 6rang

    # Pembantu 6perator Bulldo@er )6rang

    Pengawas 1apangan )6rang

    +am,ar 4.15Proses Pemadatan tanah menggunakan Bulldo@er

    +am,ar 4.11Penimbunan tanah enggunakan eF(avator

    4..2 Persa'an 'eman(angan jalur &arat

    )"=

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    105/142

    ). %iang pan(ang harus diberi tanda serta tanggal saat tiang

    tersebut akan dihammer. %itik+titik angkat yang ter(antum pada

    gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang pan(ang.

    ntuk mempermudah pengamatan tiang pan(ang yang masuk

    kedalam tanah tiang pan(ang diberi tanda setiap ",? meter.

    Pemberian tanda dalam tiang pan(ang menggunakan warna

    yang mudah dilihat.

    +am,ar 4.12Penandaan tiang pan(ang

    !. Pemindahan*pengangkatan tiang pan(ang harus

    dipindahakan dengan hati+hati guna menghindari retak

    maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan selain itu

    untuk mengutamakan keselamatan. Pengangkatan tiang

    pan(ang menggunakan (rwaler (rane dengan pengawasan

    ketat.

    )"?

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    106/142

    +am,ar 4.13Pemindahan tiang pan(ang dengan 4rwaler 4rane

    -. Ren(anakan final set tiang, untuk menentukan pada

    kedalaman mana peman(angan tiang dapat dihentikan

    berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir

    &final set'. 8al ini disesuaikan dengan hasil survei tanah

    yang didapatkan. Namun dalam pelaksanaanya tidak selalu

    menjadi a(uan yang tepat.

    =. Ren(anakan urutan peman(angan, pada proyek ini

    memiliki = alat pan(ang yang masing+masing sudah dibagi

    untuk meman(ang di titik tertentu. 8al ini dilakukan dengan

    pertimbangan kemudahan manuver alat. 1okasi sto(k

    material diusahakan dekat dekat dengan lokasi

    peman(angan.

    )"#

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    107/142

    +am,ar 4.14lokasi sto(k material tiang pan(ang

    4..3 Pelaksanaan 'eman(angan & &arat

    1. #en&rkan Tang Pan(ang

    Proses dimana tiang yang ditumpuk di area

    peman(angan diangkat menggunakan tali rantai yang

    telah disambungkan ke mesin (rane dan akan di

    masukkan ke alat pan(ang yaitu diesel hammer. 3etode

    mendirikan tiang tersebut dengan menggunakan metode

    satu titik angkat

    a' nalisa penentuan titik angkat tiang pan(ang dengan

    metode satu titik angkat

    b' ntuk %iang Pan(ang 3iddle yang sepanjang )! m

    ). 1 E )! m

    )"

  • 5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi

    108/142

    E !*- . )! E C m

    !. 1 E )! m

    E