bab i - iii tu-3a(udah revisi)

38
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 05 BAB VII PENDAHULUAN 7.1 Perkembangan Mesin – Mesin CNC 3A Dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang digerakkan secara manual semi otomatis maka mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : Teliti (Accurate) Mesin CNC memilik ketelitian sampai 0,01 mm sedangkan mesin milling konvensional memiliki ketelitian 0,1 mm. Cepat (Productive) Mesin Milling CNC mampu memproduksi banyak dengan waktu singkat karena hanya sekali membuat program dapat menghasilkan banyak produk. Luwes (Flexibility) Dapat mengerjakan berbagai bentuk benda kerja. Tepat (Precision) Benda kerja yang dihasilkan mesin milling CNC dimensinya mendekati dengan desain dari pada konvensional. Dalam perkembangan industri yang sangat pesat, dibutuhkan sebuah alat perkakas yang mampu menghasilkan produk dengan cepat dan hasil yang baik. Mesin milling merupakan salah satu alat perkakas yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena mesin milling mampu bergerak kedalam 3 sumbu. Dengan perkembangan teknologi dalam metro prosesor yang mampu mengandalkan gerak dalam sumbu tersebut dengan bantuan numerical control, karena dengan menggunakan NC LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR SEMESTER GENAP 2014/2015

Upload: tiara-listya-wati

Post on 07-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

cnc

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM NC / CNC

KELOMPOK 05

BAB VIIPENDAHULUAN

7.1 Perkembangan Mesin Mesin CNC 3A

Dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang digerakkan secara manual semi otomatis maka mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : Teliti (Accurate)Mesin CNC memilik ketelitian sampai 0,01 mm sedangkan mesin milling konvensional memiliki ketelitian 0,1 mm. Cepat (Productive)Mesin Milling CNC mampu memproduksi banyak dengan waktu singkat karena hanya sekali membuat program dapat menghasilkan banyak produk. Luwes (Flexibility)Dapat mengerjakan berbagai bentuk benda kerja. Tepat (Precision)Benda kerja yang dihasilkan mesin milling CNC dimensinya mendekati dengan desain dari pada konvensional.

Dalam perkembangan industri yang sangat pesat, dibutuhkan sebuah alat perkakas yang mampu menghasilkan produk dengan cepat dan hasil yang baik. Mesin milling merupakan salah satu alat perkakas yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena mesin milling mampu bergerak kedalam 3 sumbu. Dengan perkembangan teknologi dalam metro prosesor yang mampu mengandalkan gerak dalam sumbu tersebut dengan bantuan numerical control, karena dengan menggunakan NC kita mampu mengendalikan mesin milling dengan akurat, presisi, dan teliti.

Dengan begitu berkembanglah mesin milling berbasis CNC, dimana kita dapat mengambil data dari proses pengerjaan benda kerja sehingga kita mampu mengembangkan prosedur pengerjaan dalam menghasilkan produk.7.2 Tahap Perencanaan Proses PermesinanProses pemesinan adalah proses pemotongan atau pembuangan sebagian bahan dengan maksud untuk membuat produk. Pemakaian mesin perkakas CNC dalam proses pemesinan adalah sebagai suatu metode atau prosedur yang baru dalam mengorganisasikan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan proses pemesinan.

Tahap perencanaan pemesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan menggunakan mesin perkakas CNC mencakup berbagai aspek pendukung, diantaranya: 1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail

Dalam proses pemesinan suatu benda kerja, terlebuh dahulu kita harus menggambar produk yang diinginkan dengan mencantumkan geometri secara detail. Hal ini akan membantu kita dalam menentukan pemrogaman CNC-nya.

2. Spesifikasi material dari benda kerja

Jenis benda kerja yang akan digunakan adalah alumunium dan pahat pahat pada CNC 3A ada beberapa macam seperti pahat facing, pahat bor, dan pahat kantong.

3. Pemilihan parameter pemotongan Parameter pemotongan yang akan digunakan adalah depth of cut (kedalaman pemotongan), kecepatan pemotongan dan kecepatan asutan.4. Perencanaan urutan proses pemesinan Urutan proses pemesinan yang akan dilakukan setelah menyiapkan benda kerja adalah yang pertama yaitu proses pengefraisan setelah itu adalah melakukan proses pengefraisan kantong menggunakan pahat kantong.

5. Pembuatan program komputer atau data HC

Program komputer atau yang disebut sebagai manuscript harus dibuat terlebih dahulu sebelum melakukan pemesinan. Manuscript terdiri dari kode kode huruf, angka dan simbol yang akan diterjemahkan oleh sebuah perangkat komputer yang disebut machine control menjadi bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan perintah program yang telah dibuat.

6. Pelaksanaan proses pemesinan

Setelah menulis manuscript dan melakukan urutan proses pemesinan yang sudah direncanakan sebelumnya, kita dapat melakukan plotter ,dry run dan yang terakhir adalah mengeksekusi benda kerja.

7. Pengukuran kualitas produk yang dihasilkan

Setelah proses pemesinan berakhir dan terbentuknya produk, kita harus melakukan pengukuran kualitas produk tersebut dalam segi dimensi maupun kecacatan produk tersebut.7.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 3A

1. Kemampuan mengulang

Pada saat pembuatan benda kerja, mesin CNC ini mampu mengulangi, membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya. 2. Keserbagunaan

Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan/bermacam-macam kontur sesuai dengan kebutuhan.

3. Kemampuan kerja

Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.4. Ketelitian tinggi

5. Waktu proses lebih singkat 7.4 Tujuan Praktikum

1. Memahami operasional mensin TU CNC-3A (untuk 3 sumbu) dan simulasi gerakan pahat.

2. Mampu membuat program mesin TU CNC-3A untuk geometri suatu komponen serta mengeesekskusinya.

3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter mesin TU CNC-3A.

4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen menggunakan mesin TU CNC-3A

BAB VIIIDASAR TEORI8.1 Bagian Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin

Gambar 8.1 Mesin Milling TU 3A

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya Spesifikasi Mesin Frais / Milling Machine Merk

: Emco (Austria)

Jenis

: Milling / Frais

Model

: TU CNC 3A

Spindel utama : - Putaran : 50 3200 rpm

- Daya input : 500 watt

- Daya output : 300 watt Jumlah pahat : 5 buah

Gerakan makan : - Jarak sumbu x : 0 199,99 mm

- Jarak sumbu y : 0 99,99 mm

- Jarak sumbu z : 0 199,99 mm

- Feed

: 2 499 mm/min

2 199 inch/min

- Feed overite : PU = 0 120 %

TU = 30 400 %

Ketelitian : 0,01 mmA. Bagian Mekanik

1. Motor Utama

Fungsi dari motor utama sendiri digunakan untuk menggerakkan spindle. Motor ini adalah jenis motor DC dengan kecepatan putaran sebagai berikut :

- Panjang putaran 50 300 putaran/menit

- Tenaga 500 watt

Gambar 8..2 Motor Utama

Sumber : Laboraturium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya2. Eretan (support) Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 axis yang memiliki dua fungsi gerakan kerja yang posisi vertikal dan horizontal yang masing masing dibagi dalam 3 bagian gerakan. 3 gerakan ini meliputi :

- Eretan memanjang sumbu x ( 0 199,99 mm )

- Eretan memanjang sumbu y ( 0 99,99 mm )

- Eretan tegak lurus sumbu z ( 0 199,99 mm )

Gambar 8.3 Eretan

Sumber : Laboraturium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya3. Step Motor

Step motor adalah motor penggerak eretan. Pada mesin yang akan digunakan pada praktikum kali ini hanya memiliki 3 step motor. Step motor ini dapat menggerakkan eretan dalam 3 gerakan yaitu ke arah sumbu x, y, dan z. Jenis dan ukuran step motor sama.

Identifikasinya adalah :

- Jumlah 1 putaran sama dengan 72 langkah

- Momen putaran 0,5 Nm

- Gerak cepat maksimal 100 m / menit

- Gerak pengoperasian program 2 499 mm / menit

Gambar 8.4 Step Motor

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya4. Ragum Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja. Pada ragum ini dilengkapi dengan stopper yang dapat digunakan untuk penyangga benda kerja. Cara kerja alat ini secara manual.

Gambar 8.5 Ragum

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya

5. Rumah Alat Potong

Alat ini digunakan untuk menjepit alat potong ( tool holder ) pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Rumah alat potong pada mesin milling digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin cnc dapat mempergunakan lebih dari satu alat potong karena data alat potong dapat disimpan dalam memori mesin. Sedangkan proses penggantian alat potong dilakukan secara manual.

Gambar 8.6 Rumah Alat Potong

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya 6. Alat Potong / Pahat

Alat potong yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara mengikis benda kerja. Jenis pahat ada bermacam macam tergantung pada proses pengerjaan benda kerja.Gambar 8.7 Alat Potong

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya7. Meja Mesin

Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan sketsa mesin. Untuk itu kebersihan harus selalu dijaga karena kerusakan dari permukaan meja mesin akan sangat mempengaruhi kerusakan hasil plotter.

Gambar 8.8 Meja Mesin

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya B. Bagian Kontrol Panel CNC TU-3A Adapun bagian-bagian panel CNC TU-3A seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Gambar 8.9 Kontrol Panel CNC TU 3A

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas BrawijayaKeterangan gambar :

1. Saklar Utama Untuk menghidupkan dan mematikan mesin CNC TU3A

Gambar 8.10 Saklar Utama

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya

2. Lampu kontrol saklar utama

Apabila saklar utama diputar ke posisi 1 maka lampu akan menyala (indicator mesin hidup atau mati).

Gambar 8.11 Lampu Kontrol Saklar Utama

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya3. Tombol darurat

Tombol ini berfungsi untuk memutus arus listrik menuju mesin. Hal ini dilakukan karena agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Gambar 8.12 Tombol Emergency

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 4. Saklar untuk sumbu utama

Saklar ini berfungsi untuk memutar sumbu utama yang dilambangkan dengan rumah-rumah pahat.

Gambar 8.13 Saklar Penggerak Sumbu Utama

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 5. Pengatur kecepatan putar sumbu utama Berfungsi untuk menentukan kecepatan putar pahat. Kecepatan putar antara 300 - 2000 rpm. Jika diputar kekanan maka putaran alat potong semakin tinggi.

Gambar 8.14 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya6. Amperemeter

Pengukur arus pada saat proses machining

Gambar 8.15 Amperemeter

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya

7. Tombol asutan Pelayanan manual

Tombol untuk gerakan manual kearah x,y,z. Simbol asutan untuk asutan menunjukkan arah geakan dan tombol yang sesuai eretan bergerak dengan asutan yang semula ditentukan.

Gambar 8.16 Pelayanan Manual Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya8. Tombol Gerkan Cepat

Jika menekan tombol asutan dan tombol gerakan cepat secara bersamaan berarti melaksanakan gerakkan cepat dari eretan memanjang, melintang, dan vertikal.

Gambar 8.17 Tombol Gerakan Cepat

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya9. Tombol pengatur kecepatan asutan Pelayanan manual

Tombol ini berfungsi untuk mengatur kecepatan asutan dan eretan mesin, tombol ini hanya digunakan untuk operasi manual.

Gambar 8.18 Tombol Pengatur Kecepatan Asutan

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya

10. Tombol Metrik (mm) / Inch

Tombol ini berfungsi untuk mengatur ukuran dimensi bekerjanya mesin kedalam satuan metrik atau satuan inchi.

Gambar 8.19 Saklar Untuk Memilih Satuan

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 11. Sajian menunjukkan jalannya proses

Dalam arah x+, y+, z+ dalam mm. Tanda mm adalah tanda titik pada sajian.

Gambar 8.20 Sajian Menunjukkan Jalannya

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 12. Lampu kontrol Pelayanan manual

Bila menggunakan pelayanan manual untuk eretan maka lampu akan menyala.

Gambar 8.21 Lampu kontrol Pelayanan manual

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 13. Tombol pelayanan manual / CNC

Jika menekan tombol [H/C] maka nyala akan beralaih dari pelayanan manual ke pelayanan CNC. Jika ditekan kembali maka nyala akan kembali ke semula.

Gambar 8.22 Tombol Pelayanan CNC atau Manual

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya14. Tombol hapus

Jika menekan tombol [DEL] maka akan menghapus satu data.

Gambar 8.23 Tombol Hapus

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 15. Tombol pemindahan sajian

Untuk memindahkan kursor, misalnya jika menekan tombol [] maka sajian yang ada pada jatuhnya x melompat ke jalannya y.

Gambar 8.24 Tombol Pemindah Sajian

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya16. Tombol memori Untuk memasukkan data kedalam memori mesin.

Gambar 8.25 Tombol Memori

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya 17. Tombol Miscellaneous

Untuk mengecek kesalahan program.

Gambar 8.26 Tombol pelayanan manual CNC TU 3A

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya8.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan dengan dasar sistem koordinat Cartesius. Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah gerak persumbuan Mesin Frais CNC TU-3A tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai berikut :

a) Sumbu X untuk arah gerakan horizontal, jarak sumbu x : 0-199.99 mm

b) Sumbu Y untuk arah gerakan melintang, jarak sumbu y : 0-99.99 mm

c) Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal, jarak sumbu z : 0-199.99 mm

Gambar 8.27 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A

Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya 8.3 Sistem Koordinat mesin CNC 3A Secara umum, cara pengoperasian mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numerik melalui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrumen di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai pabrik yang membuat mesin tersebut. Nemun demikian secara garis besar dari karakteristik cara pengoperasian mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara :

1. Sistem Koordinat Absolut

Semua program dimulai dari titik awal yang sama. Seperti contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur dari satu titik awal (referensi) yang sama.

Contoh :

Gambar 8.28 Metode Absolut

Sumber : Anonymous (2014)2. Sistem Koordinat Inkremental

Akhir pemrograman merupakan titik awal dari pemrograman berikutnya. Seperti pada contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian ukuran jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur secara paralel, setiap titik akhir pengukuran menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya.

Contoh :

Gambar 8.29 Metode Inkremental

Sumber: Anonymous (2014)8.4 Perintah-Perintah Pemrograman a. Fungsi G, format blok

Fungsi G (going) code, terdiri dari G00 sampai dengan G99, merupakan perintah utama yang digunakan untuk menggerakkan pahat ke target point.

G 00: Gerakan cepat

V : N3/ G 00 / x5/y4/ z5

H : N3/ G 00 / x4/y5/ z5

G 01: Interpolasi lurus

V : N3/ G 01/ x5/y4/ z5

H : N3/ G 01 / x4/y5/ z5

G 02: Interpolasi melingkar/arah ke kanan

V : N3/ G 02/ x5/y4/ z5/ F3

H : N3/ G 02 / x4/y5/ z5/ F3

G 03: Interpolasi melingkar/arah ke kiri

V : N3/ G 03/ x5/y4/ z5/ F3

H : N3/ G 03 / x4/y5/ z5/ F3

G 04: Lamanya tinggal diam

N3/ G 04/ x5

G 21: Blok kosong

N3/ G 21 G 25: Pemanggilan sub program

N3/ G 25 / L(F)3

G 27: Perintah melompat

N3/ G 27 / L(F)3

G 40: Kompensasi Radius Pisau Hapus

N3/ G 40

G 45: Penambahan radius pisau

N3/ G 45

G 46: Pengurangan radius pisau

N3/ G 46

G 47: Penambahan radius pisau dua kali

N3/ G 47 G 48: Pengurangan radius pisau dua kali

N3/ G 48

G 64: Motor asutan tanpa arus (fungsi penyetelan)

N3/ G 64

G 65: Pelayanan pita magnet (fungsi penyetelan)

N3/ G 65

G 66: Pelayanan antar aparat dengan RS 232

N3/ G 66

G 72: Siklus pengefraisan kantong

V : N3/ G 72/ x5/y4/ z5

H : N3/ G 72/ x4/y5/ z5

G 73: Siklus pemutusan tatal

N3/ G 73 / z5 / F3

G 74: Siklus penguliran (jalan kiri)

N3/ G 74 /k3 / z5/ F3

G 81: Siklus pemboran tetap

N3/ G 81 / z5/ F3

G 82: Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam

N3/ G 82 / z5/ F3

G 83: Siklus pemboran tetap dengan pembuangan tatal

N3/ G 83 / z5/ F3

G 84: Siklus penguliran

N3/ G 84 /z5/ F3

G 85: Siklus mereamer tetap

N3/ G 85 / z5 /F3

G 89: Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam

N3/ G 89 / z5 /F3

G 90: Pemrograman nilai absolute

N3/ G 90

G 91: Pemrograman nilai incremental

N3/ G 91 G 92: Penggeseran titik referensi

V : N3/ G 92/ x5/y4/ z5

H : N3/ G 92/ x4/y5/ z5

b. Fungsi M, format blok

M (miscellaneous) terdiri dari M00 sampai M30 merupakan fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin serta membantu melengkapi perintah dengan menggunkanan kode.

M 00 : Diam

N3/ M 00

M 03 : Spindel frais hidup, searah jarum jam

N3/ M 03

M 05 : Spindel frais mati

N3/ M 05

M 06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk

N3/ M 06/ D5 / S4 / z5/ T3

M 17 : Kembali ke pokok program

N/ M 17

M 08

M 09

M 20

Hubungan keluar

M 21

N3/ M2

M 22

M 23

M 26 : Hubungan keluar impuls

N3/ MH 26/ H3

M 30 : Program berakhir

N3/ M 30

M 98 : Kompensasi kocak/ kelonggaran otomatis

N3/ M 98/ x3/ y32/ z3

M 99 : Parameter dari interpolasi melingkar

(dalam hubungan dengan G 02/ G 03) N3/ M 99/ j3 / k3c. Kode Alarm

Alarm akan muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut:

A00 : Salah perintah G,M

A01 : Salah radius ( M99 )

A02 : Salah harga x

A03 : Salah harga f

A04 : Salah harga z

A05 : Kurang perintah M30

A06 : Tidak ada kode M03

A07 : Tidak ada arti

A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset

A09 : Program tak ditemukan

A10 : Pita kaset dalam pengamanan

A11 : Salah pemuatan

A12 : Salah pengecekan

A13 : Salah inch / mm dengan memori program penuh

A14 : Salah satuan jalan pada program terbaca

A15 : Salah harga y

A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais

A17 : Salah sub program

A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari n

d. Kombinasi Tombol-Tombol Eksekusi+=Menyisipkan 1 baris blok program

+=Menghapus 1 baris blok program

+=Menghapus kembali ke awal program

+=Eksekusi program berhenti sementara

+=Menghapus program keseluruhan

+=Menghapus alarm

8.5 Penentuan Parameter Permesinan 1. Mendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan Prosedur

Bahan : Almunium Perhatikan grafik Dalamnya Pemotongan Diameter Alat Potong Asutan

Gambar 8.30 Grafik Dalamnya Pemotongan Diameter Alat Potong - Asutan

Sumber : Modul Praktikum CNC 2010 Universitas Brawijaya Contoh:

a) Dalamnya pemotongan t = 10mm

Diameter pisau frais d = 10mm

Pilih diameter pisau d = 10mm pada grafik

Tentukan harga t = 10mm pada sumbu vertikal

Tentukan ke kanan hingga memotong grafik d = 10 mm, kemudian tarik garis ke bawah hingga didapat harga asutan(feed) = 6 mm/menit

Contoh perhitungan :

Jika diketahui diameter pisau 40 mm, maka untuk mendapatkan kecepatan pemotongan ditentukan dengan interpolasi:DV

2530

3240

40X

Interpolasi: X = 21,4 + 30X = 51,4 mm/menit

b ) Bila diketahui F = 200 mm / menit;

Diameter pisau frais d = 10 mm. Dari grafik tersebut, tentukan harga F = 200 mm / menit (pada sumbu horizontal). Kemudian tarik keatas hingga memotong grafik d = 10mm, serta tarik kekiri hingga didapatkan kedalaman pemotongan 4,2 mm.

Gambar 8.31 Dalamnya Pemotongan Diameter Alat Potong Asutan

Sumber : Modul Praktikum CNC 2010 Universitas BrawijayaContoh :

Jika diameter pisau d = 40mm, maka untuk mendapatkan kecepatanya menggunakan metode interpolasi:DV

180

4X

5400

Interpolasi

240 = x -80x= 320 mm/menit

2. Mendapatkan Kecepatan Putaran Perhatikan grafik Kecepatan (putaran) - Kecepatan potong Asutan

Tentukan harga diameter pisau frais (sesuai yang aktif).

Pilih kecepatan potong yang benar untuk bahan yang akan dikerjakan

Potongkan antara kedua harga tersebut pada grafik Kecepatan (putaran) - kecepatan potong asutan

Gambar 8.32 Grafik Kecepatan (Putar) Kecepatan Potong - Asutan

Sumber : Modul Praktikum CNC 2010 Universitas Brawijaya Contoh:

Jika Diameter mata bor 4mm, maka untuk mendapatkan pemboran dilakukan metode interpolasi:DV

325

4x

535

Interpolasi

5 = x -25

x= 30 mm/menit8.6 Macam Macam Pahat CNC 3A Macam pahat yang digunakan pada mesin miling CNC TU-3A adalah sebagai berikut :

a) Face Milling Cutter Sebuah face milling terdiri dari beberapa sisi potong yang dirancang untuk menahan tip karbida

Gambar 8.33 Face Milling Cutter

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya b) End Mills Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan pada posisi sisi spiralnya. End mills dibuat dari diameter 0,5-50 mm dengan tipe tangkai yang bermacam-macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang konus.

Gambar: 8.34 End Mill Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya c) Reamers Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang dan biasanya yang dihasilkan berukuran presisi.

Gambar 8.35 Reamers Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya d) Pahat kantong Berfungsi untuk membuat lubang dan pemakanan.

Gambar 8.36 Pahat Kantong

Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Univeritas Brawijaya

BAB IXMETODE PRAKTIKUM

9.1 Persiapan Praktikum

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan

1. Manuskrip program

2. Pahat dan alat bantu antara lain :

Tempat plotter

Plotter tool

Kunci untuk melepaskan dan memasang pahat

3. Benda kerja

4. Pemeriksaan kondisi mesin CNC

9.2 Prosedur Permesinan

9.2.1 Pelayanan Rs-232

Rs-232 adalah nama yang memiliki kepanjangan Recommended Serial-232 yaitu serial port yang digunakan sebagai jalur untuk pertukaran data antara komputer dengan perangkat kerja (seperti modem, scanner, plotter, printer, dll) yang menentukan hubungan antarmuka kelistrikan,mekanik dan fungsional. Kabel Rs-232 dapat membawa data sebesar 20 Kbps hingga 15 meter tanpa menggunakan penguat. Saat ini penggunaan dari Rs-232 sudah banyak digantikan oleh Universal Serial Bus (USB). Port ini sendiri memiliki 2 jenis socket yang digunakan yaitu DB-9 dan DB-25. A. Proses penyimpanan program di komputer

1. Masukkan disket

2. Hubungkan kabel RS 232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan

3. Nyalakan komputer/CNC

4. Ketik DIR

5. Ketik SER OUT

6. Memberi nama programB. Proses penyimpanan program di mesin CNC

1. CNC mode

2. Tekan untuk pindah ke kolom G

3. Tekan 4. Tekan + + 5. Tekan C. Memanggil program di komputer

1. Masukkan disket

2. Hubungkan kabel RS 232 antara CPU dan mesin CNC yg akan di gunakan

3. Nyalakan computer / CNC

4. Ketik DIR

5. Pilih jenis program akan dipanggil

6. Ketik SER IN

D. Memanggil program di mesin CNC

1. CNC Mode

2. Tekan 3. Tekan 4. Tekan + + 5. Tekan 9.2.2 Pengeplotan

Pengeplotan dilakukan untuk melihat gerakan pahat apakah sesuai dengan model benda kerja yang akan dibuat. Langkah-langkahnya:

1. Ambil plat alas simulasi dan jepitkan di ragum.

2. Letakkan kertas yang sudah di beri gambar penampang bahan benda kerja pada plat.

3. Letakkan magnet pada ujung-ujung kertas sebagai penahan agar kertas tidak geser.

4. Ambil plotter tool atur sesuai radius.

5. Monitor dalam CNC mode, rubah F max 400 kedalaman z : -200 maximum.

6. Manual Mode: turun spindle dengan SHAPE \* MERGEFORMAT

sampai sedikit di atas kertas7. main spindle Switch posisi 1 (spidle berputar)8. Posisikan start point tool.9. CNC mode :kursor di N0010. main spidle switch di posisi CNC.11. Tekan START.9.2.3 Setting Pahat dan Benda Kerja

A. Setting tool offset (Pahat)

Setting pahat dilakukan untuk mencari nilai kompensasi pahat terhadap benda kerja. Langkah-langkahnya:1. Monitor dalam Manual Mode.

2. Pasang tool pertama dan jepit benda kerja pada ragum.3. Pahat referensi, pahat racing4. Turunkan lagi dalam arah Z, sampai sampai di atas permukaan benda sedikit. Catat nilai z.....nya. (harga ini nanti dimasukkan di blok tool charge M06 z.....)

5. Lepas tool pertama, ganti tool kedua. Catat z .......nya

6. Dan untuk pahat seterusnya.B. Setting Start Point Tool (Benda Kerja)Setting benda kerja dilakukan untuk menentukan titik 0 pahat pada benda kerja, langkah langkah pada setting benda kerja adalah:1. Monitor pada Manual mode.

2. Tool adalah tool pertama dalam seluruh proses.

3. Main spindel switch pada 1 atur speed.

4. Sentuhkan pahat pada permukaan dalam arah X, tekan kemudian kurangi radius pahat.5. Sentuhkan pahat pada permukaan dalam arah Y; tekan kemudian kurangi radius pahat.6. Sentuhkan pahat pada permukaan dalam arah Z ; tekan 7. Kembalikan Main Spindle Switch pada 0.

8. Atur xm, ym, zm pada manual mode yang sesuai dengan G > xy...zdalam CNC mode.

9. Selesai.Perhatian : harga z dicatat dalam tool data sheet pada baris Hz (Hz k dikososngi)9.2.4 Dry RunUji lintasan pahat dengan menjalankan program CNC tanpa benda kerja (dry-run), bertujuan agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan seperti menabrak benda kerja, perlengkapan cekam, atau peralatan lainnya.

Langkah langkah dry run adalah :

1. CNC mode

2. Lakukkan setting pahat

3. Lakukkan setting benda kerja.

4. Atur posisi pahat pada titik referensi (G92), kursor di N00.

5. Benda kerja di lepas.

6. Main spindle switch pada CNC.

7. Tekan START9.2.5 Eksekusi Program

Sama dengan tahapan dry run, yangmembedakan disini eksekusi benda kerja terpasang pada ragum. Langkah-langkah :1. CNC mode

2. Lakukkan setting pahat

3. Lakukkan setting benda kerja.

4. Atur posisi pahat pada titik referensi (G92), kursor di N00.

5. Benda kerja di lepas.

6. Main spindle switch pada CNC.

7. Tekan STARTZ

Y

X

TitikXYZS8-415S ( A-5-40A ( B5-40B ( C540C ( D-540D ( A-5-40

TitikXYZS000S ( A30-15A ( B1000B ( C080C ( D-1000D ( A0-80

Z

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR SEMESTER GENAP 2014/2015