mata udah 55

30
TUGAS STASE MATA NAMA : Angela Elsynot NIM : 1008012010 HARI/TANGGAL : Sabtu, 17 Oktober 2015 A. Anatomi Mata Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya . Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual . Bagian Luar Mata :

Upload: angela-elsynot

Post on 05-Dec-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TUGAS MATA

TRANSCRIPT

Page 1: Mata Udah 55

TUGAS STASE MATA

NAMA : Angela ElsynotNIM : 1008012010HARI/TANGGAL : Sabtu, 17 Oktober 2015

A. Anatomi Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling

sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.

Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

Bagian Luar Mata :

1. Alis mata

Terdapat di atas mata

Fungsi : Mencegah masuknya keringat ke mata

2. Kelopak Mata

Fungsi : Menutup bola mata

Kelopak mata akan menutup bila :

Page 2: Mata Udah 55

a. Cahaya terlalu terang

b. Ada benda atau kotoran yang masuk ke mata

Gerakan kelopak mata termasuk gerak reflex

Fungsi kelopak mata ketika berkedip

a. Membasahi mata

b. Menggiring kotoran keluar dari mata

c. Mengistirahatkan retina dari cahaya yang masuk terus menerus

3. Kelenjar air mata

Terdapat pada bagian atas kelopak mata

Selalu menghasilkan air mata

Fungsi air mata :

a. Membasahi kornea

b. Melindungi mata dari kuman

c. Menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut

4. Bulu mata

Seperti tirai dari mata

Fungsi bulu mata :

a. Mengurangi cahaya yang masuk ke mata

b. Mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke mata

Bagian dalam mata :

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju

ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:

1. Kornea

Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber

cahaya.

Jaringan bening, avaskular, membentuk 1/6 bagian depan bola mata, diameter 11

mme

Merupakan kelanjutan sklera. Pertemuan kornea sclera : limbus

Pemberian nutrisi: mll humor akuos & air mata

Susunan: 5 lapisan epitel, membrane Bowman, stroma, membrana Descemet,

& endotelium.

Page 3: Mata Udah 55

a. Epitel:

Kerusakan pada epitel bisa sembuh dengan waktu yang relatif

Peka terhadap sentuhan

Berfungsi sebagai proteksi.

b. Membrana Bowman:

Terletak di bawah epitel

Bila terjadi kerusakan akan sembuh dengan terbentuknya jaringan parut

(sikatrik)

c. Stroma:

Bagian kornea yang paling tebal. Meliputi 90 % tebal kornea.

Merupakan jaringan fibrosa yang berwarna bening.

d. Membrana descemet:

Terletak di bawah stroma

Merupakan lapisan tipis, kuat, tetapi sangat lentur

e. Endotelium:

Selapis sel

fungsi: mengatur jml cairan dalam kornea.

Page 4: Mata Udah 55

Mengandung banyak serabut saraf.

Keratoplasti

Pencangkokan kornea

Tujuannya adalah mengganti kornea yg rusak

Prognosisnya tergantung penyebab penyakit

Ada 2 macam keratoplasti:

a. Keratoplasti lameler: bila parut kornea superfisial dibuang, diganti dg

graft separo ketebalan kornea

b. Keratoplasti ketebalan penuh: daerah parut total diambil, diganti dg graft

tebal penuh.

2. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak

tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.

3. Konjungtiva

Adalah membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak & melipat ke

bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus.

Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) & konjungtiva

bulbi (menutupi bagian depan bola mata).

Fungsi konjungtiva: proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola mata.

Mengandung banyak pembuluh darah

Page 5: Mata Udah 55

4. Pupil  dan iris

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya

yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi

ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil

dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah

terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

Page 6: Mata Udah 55

Iris: membrana sirkuler yg berwarna, terletak di belakang kornea, tepat di depan

lensa. Pd bagian pusatnya terdapat lubang yg disebut pupil.

Iris membagi ruangan yg berisi humor akuos antara kornea & lensa mjd 2, yaitu

kamera anterior & kamera posterior.

Iris terdiri dr jaringan halus yg mengandung sel-sel pigmen, otot polos, pembuluh

darah & saraf.

Warna iris tergantung pd susunan pigmen iris.

Otot pd iris adalah otot polos yg tersusun sirkuler & radier. Otot sirkuler bila

kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh cahaya shg melindungi retina

thd cahaya yg sangat kuat. Otot radier dari tepi pupil, bila kontraksi menyebabkan

dilatasi pupil. Bila cahaya lemah, otot radier akan kontraksi, shg pupil dilatasi utk

memasukkan cahaya lebih banyak.

Fungsi iris: mengatur jml cahaya yg masuk mata. Pengendalian oleh saraf otonom

5. Badan Siliar

Menghubungkan koroid dg iris.

Tersusun dlm lipatan-lipatan yg berjalan radier ke dalam, meyusun prosesus

siliaris yg mengelilingi tepi lensa. Prosesus ini banyak mengandung pembuluh

darah & saraf.

Menghasilkan akuos humour.

Page 7: Mata Udah 55

6. Koroid

adalah membran berwarna coklat, yg melapisi permukaan dalam sklera.

Mengandung banyak pembuluh darah & sel-sel pigmen yg memberi warna gelap.

Fungsi: memberi nutrisi ke retina & badan kaca, & mencegah refleksi internal

cahaya.

7. Badan Kaca dan Akuous Humour

Tekanan mata dipengaruhi tekanan badan kaca pd posterior mata & humor akuos

yg mengisi kamera anterior (bilik depan).

Normal: volume badan kaca tetap.

Humor akuos bertanggung jawab mengatur tekanan intraokuler. Perubahan

kecepatan masuknya humor akuos ke dalam mata dr prosesus siliaris atau

kecepatan keluarnya humor akuos dr sudut filtrasi mempengaruhi tekanan

intraokuler.

a. Badan Kaca :

Mrp jaringan albuminosa setengah cair yg bening, yg mengisi ruang

antara lensa & retina.

Mengisi 4/5 bagian belakang bola mata & mempertahankan bentuk

bola mata & mempertahankan retina utk mengadakan aposisi dg koroid

Page 8: Mata Udah 55

Badan kaca tdk mengandung pembuluh darah mendapat nutrisi dr

jaringan sekitarnya.

Kekeruhan badan kaca dpt disebabkan oleh krn sisa-sisa pembuluh

darah yg ada dalam bola mata selama perkembangan janin.

b. Akuous Humour :

Adalah cairan yg diproduksi scr terus - menerus oleh kapiler venosa

dlm prosesus siliar.

Humor akuos berjalan dr kamera posterior melewati pupil ke kamera

anterior, meninggalkan mata mll trabekula menujukanalis Schlemm

(suatu sinus yg berjalan melingkar, di perbatasan kornea & sklera)

melewati sekeliling mata, kmd melewati vasa-vasa kecil menuju vena

di permukaan mata.

8. Lensa mata

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa

mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning

retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan

menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa

mata akan menebal.

Letak: di depan badan kaca & di belakang iris.

Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi oleh kapsul

tipis yg homogen.

Titik pusat permukan anterior & posterior disebut polus anterior & polus

posterior, garis yg melewati kedua polus disebut sumbu (aksis).

Lensa dibungkus suatu kapsul, yg mrp membran bening yg menutup lensa dg erat

& tebal pd permukaan anterior.

Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan kaca & humor

akuos, & berperan pd proses akomodasi.

Lensa dipertahankan pd posisinya krn dr depan ditekan oleh humor akuos & dr

belakang di tekan oleh humor vitreus (badan kaca) & zonula (ligamentum

suspensorium) yg mrp membran tipis yg menutupi permukaan badan siliar,

prosesus siliaris, & lensa.

Page 9: Mata Udah 55

Sifat fisik lensa sesuai usia. Pd fetus:lensa hampir sferis & agak lunak. Pd dws,

permukaan anterior kurang cembung dibandingkan permukaan posterior & lebih

keras. Pd umur 40-45 tahun, lensa bertambah besar & pipih, warna kekuningan, &

lebih keras.

a. Pembiasan Cahaya :

Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya (refraksi). lensa

membelokkan cahaya agar cahaya dpt difokuskan di retina.dr retina

cahaya diubah mjd impuls yg dihantarkan mll n.optikus ke pusat

penglihatan di lobus occipitalis otak.

Saat cahaya datang di bangunan bening mata (media refrakta), mk

cahaya akan dibelokkan. Media refrakta: kornea,lensa, & badan kaca.

Utk melihat objek dekat dg jelas kecembungan lensa berubah spy

jarak fokus berubah. Proses ini disebut akomodasi.

Bila m.siliaris kontraksi ligamentum suspensorium relaksasi

menambah kelengkungan lensa konvergensi mata & konstriksi

pupil cahaya melewati bagian sentral lensa.

Mata normal dpt melihat objek dekat pd jarak 25 cm.

9. Retina  atau Selaput Jala

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina

yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

Lapisan paling dalam pd mata lapisan penerima cahaya.

Membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya saraf optikus

smpai 0,1 mm pd orra serata.

Warna merah ungu krn adanya rodopsin.

Mpy bintik kuning (makula lutea).

Elemen peka cahaya mengandung sel-sel batang & kerucut. Sel batang utk

intensitas cahaya rendah cara: mengubah rangsang cahaya mjd impuls listrik yg

berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju pusat penglihatan di otak.

Sel kerucut: utk penglihatan cahaya terang & utk penglihatan warna. Letak di

pusat retina.

a. Lintasan Penglihatan :

Impuls saraf dr retina dihantarkan sepanjang n.optikus ke otak.

Page 10: Mata Udah 55

N.optikus berjalan ke belakang lekuk mata melalui foramen optikum

menuju rongga tengkorak, bersatu di chiasma optikum. Kemudian

serabut saraf dari sisi medial retina menyilang ke sisi seberangnya &

bersatu dengan serabut dari sisi lateral retina yang tetap berada pada

sisi yang sama. Serabut-serabut kemudian membentuk traktus optikus,

melewati korpus genikulatum lateral menuju korteks penglihatan di

lobus occipitalis otak.

10. Saraf optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.[1]

Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian

serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah

Page 11: Mata Udah 55

yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke

otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

Bagian Bola Mata :

Bola mata terbenam dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh

selubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :

1. Tunica Fibrosa

Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian

anterior yang transparan atau kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa

dan tampak putih. Daerah ini relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata

oleh perbesaran cavum subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika

tekanan intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang

menyebabkan discus menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop.

Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu

vv.vorticosae. Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas

limbus. Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya

yang masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama

dengan: (1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel

Page 12: Mata Udah 55

konjungtiva. (2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina

limitans posterior dan (4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan

aqueous humour.

2. Lamina vasculosa

Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas

lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke

belakang bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di belakang tepi

perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris

(adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya

yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior

dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat

sirkuler dan radier.

3. Tunica sensoria (retina)

Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya.

Permukaan luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak

dengan corpus vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya.

Ujung anterior membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah

jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri

atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina

ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris.

Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula

lutea, merupakan daerah retina untuk penglihatan paling jelas. Bagian tengahnya

berlekuk disebut fovea sentralis.

Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula

lutea melalui discus nervus optici. Discus nervus optici agak berlekuk di pusatnya

yaitu tempat dimana ditembus oleh a. centralis retinae. Pada discus ini sama sekali

tidak ditemui coni dan bacili, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut

sebagai bintik buta. Pada pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak

berwarna merah muda pucat, jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.

Otot Penggerak Bola Mata :

Page 13: Mata Udah 55

Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung

pada letak serta sumbu penglihatan ketika otot beraksi. Otot penggerak bola mata terdiri dari :

Musculus oblik inferior yang memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan

memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.

Musculus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dan adduksi, dan aksi sekunder

berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.

Musculus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi

dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi dan aduksi dalam depresi.

Musculus rectus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.

Musculus rectus medius memiliki aksi gerakan aduksi.

Musculus rectus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi

sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.

Beberapa otot bekerjasama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf cranial

tertentu.

SISTEM LIMFATIK MATA

Terdiri atas:

Pleksus Superfisial

Pleksus Profunda

Vaskularisasi Mata :

Ada 2 sistem vaskularisasi bola mata:

A. Sistem arteri siliar, terdiri dari: A siliaris anterior (9), A siliarisposterior brevis (7), A

siliaris posterior longus (4)

B. Sistem arteri sentralis retina (12)

Page 14: Mata Udah 55

INERVASI MATA

Trigeminal Nerve

Ophthalmic Nerve

Maxillary Nerve

Mandibular Nerve

Nasociliary Nerve Lacrimal Nerve Frontal Nerve

Infraorbital Nerve

Long Ciliary Nerve

Page 15: Mata Udah 55

B Media Refraksi

Yang termasuk media refraksi antara lain kornea, pupil, lensan dan vitreous. Media

refraksi targetnya di retina sentral (macula). Gangguan media refraksi menyebabkan visus

turun (baik medadak ataupun perlahan).

Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas

kornea, aqueous humor (cairan mata), lensa, badan vitreous (badan kaca) dan panjangnya

bola mata. Pada orang normal, susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjang bola

mata sedemikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media penglihatan

dibiaskan tepat di daerah macula lutea. Mata yang normal disebut sebagai mata emetropia

dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya pada keadaan mata tidak

melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh.

1. Kornea

Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian

selaput mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi

bola mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:

a) Epitel

Page 16: Mata Udah 55

Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang saling

tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.

Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke

depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel

gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel

poligonal di depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini

menghambat pengaliran air, eliktrolit, dan glukosa yang merupakan

barrier.

Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila

terjadi gangguan akan mengakibatkan erosi rekuren.

Epitel berasal dari ektoderm permukaan

b) Membran Bowman Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen

yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan

stroma.

Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi

c) Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu

dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang

kan di bagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya

kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang- kadang

sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang

merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma. Diduga

keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam

perkembangan embrio atau sesudah trauma.

d) Membran Descement

Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma

kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya.

Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup,

mempunyai tebal 40 μm.

Page 17: Mata Udah 55

e) Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu,bentuk heksagonal, besar 20-40

μm. Endotel melekat pada membran descement melalui hemi desmosom

dan zonula okluden

f) Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf

siliar longus, saraf nasosiliar, saraf V. saraf siliar longus berjalan supra

koroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran Boeman

melepaskan selubung Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi samapai

kepada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk

sensasi dingin ditemukan di daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah

dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan. Trauma atau panyakit

yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu

sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea. Endotel tidak

mempunya daya regenerasi (H. Sidarta Ilyas, 2004). Kornea merupakan

bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan.

Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50

dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea (H. Sidarta

g) Aqueous Humor (Cairan Mata)

Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa,

keduanya tidak memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua

struktur ini akan mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor. Aqueous

humor dibentuk dengan kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam

korpus siliaris, turunan khusus lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini

mengalir ke suatu saluran di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah. Jika

aqueous humor tidak dikeluarkan sama cepatnya dengan pembentukannya

(sebagai contoh, karena sumbatan pada saluran keluar), kelebihan cairan akan

tertimbun di rongga anterior dan menyebabkan peningkatan tekanan

intraokuler (“di dalam mata”). Keadaan ini dikenal sebagai glaukoma.

Kelebihan aqueous humor akan mendorong lensa ke belakang ke dalam

vitreous humor yang kemudian terdorong menekan lapisan saraf dalam retina.

Penekanan ini menyebabkan kerusakan retina dan saraf optikus yang dapat

menimbulkan kebutaan jika tidak diatasi

Page 18: Mata Udah 55

h) Lensa

Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam

bola mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang

iris dan terdiri dari zat tembus cahaya (transparan) berbentuk seperti cakram

yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya. Lensa berbentuk

lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata belakang. Lensa

akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam

kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus

sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa

sehingga membentuk nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat

lensa yang paling dahulu dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam

kapsul lensa. Di dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal dan

dewasa. Di bagian luar nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda dan

disebut sebagai korteks lensa. Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus

lensa disebut sebagai korteks anterior, sedangkan dibelakangnya korteks

posterior. Nukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras dibanding

korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat zonula

Zinn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar

Secara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu:

Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam

akomodasi untuk menjadi cembung

Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,

Terletak ditempatnya, yaitu berada antara posterior chamber dan vitreous

body dan berada di sumbu mata.

Keadaan patologik lensa ini dapat berupa:

Tidak kenyal pada orang dewasa yang mengakibatkan presbiopia,

Keruh atau apa yang disebut katarak,

Tidak berada di tempat atau subluksasi dan dislokasi

Lensa orang dewasa dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah

besar dan berat

i) Badan Vitreous (Badan Kaca)

Page 19: Mata Udah 55

Badan vitreous menempati daerah mata di balakang lensa. Struktur ini

merupakan gel transparan yang terdiri atas air (lebih kurang 99%), sedikit

kolagen, dan molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. Badan vitreous

mengandung sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen dan asam hialuronat

Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.

Kebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan

sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhanbadan vitreous akan

memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi. Vitreous

humor penting untuk mempertahankan bentuk bola mata yang sferis

j) Panjang Bola Mata

Panjang bola mata menentukan keseimbangan dalam pembiasan. Panjang

bola mata seseorang dapat berbeda-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan

sinar oleh karena kornea (mendatar atau cembung) atau adanya perubahan

panjang (lebih panjang atau lebih pendek) bola mata, maka sinar normal tidak

dapat terfokus pada mekula. Keadaan ini disebut sebagai ametropia yang

dapat berupa miopia, hipermetropia, atau astigmatisma

C. Sistem cairan mata – Intraokular

Mata diisi dengan cairan intraokuolar, yang mempertahankan tekanan yang

cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya. Cairan ini dibagi dua : Humor

aqueous (anterior lensa), Humor vitreus (posterior lensa & retina).

Humor aqueous berperan sebagai pembawa zat makanan dan oksigen untuk

organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea, disamping

itu juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme pada kedua organ

tersebut. Adanya cairan tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan

menimbulkan tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler.

Page 20: Mata Udah 55

Sirkulasi Aqueous Humor

Mata diisi dengan cairan intraokuolar, yang mempertahankan tekanan yang

cukup pada bola mata untuk menjaga distensinya. Cairan ini dibagi dua : Humor

aqueous (anterior lensa), Humor vitreus (posterior lensa & retina).

Humor aqueous berperan sebagai pembawa zat makanan dan oksigen untuk

organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea, disamping

itu juga berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme pada kedua organ

tersebut. Adanya cairan tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan menimbulkan

tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler.

Page 21: Mata Udah 55

Tekanan intra okuli tergantung dari kecepatan produksi aquos humor, tahanan

terhadap aliran keluarnya dari mata dan tekanan vena episklera. Nilai normal tekanan

intra okuli 11- 21 mmHg ( rata-rata 16 ± 2,5 mmHg )

Fisiologi produksi aquos humor:

Aquos humor dihasilkan oleh korpus siliari dengan

•Aktif sekresi

•Pasif sekresi melalui cara ultrafiltrasi dan difusi

Fisiologi aliran keluar aquos humor:

Aquos humor mengalir dari camera okuli posterior masuk ke kamera okuli anterior

melewati pupil dan dialirkan keluar melalui trabekular ( a ), uveoskleral ( b ) dan iris

(c ).

Drainase aqueus humor

Humor berair terus-menerus dihasilkan oleh proses ciliary dan ini tingkat produksi

harus diimbangi dengan tingkat yang sama drainase aqueous humor. variasi kecil dalam

produksi atau arus keluar aqueous humor akan memiliki pengaruh besar pada tekanan

intraokular.Rute drainase untuk aliran aqueous humor adalah pertama melalui ruang

posterior , maka ruang sempit di antara iris dan lensa posterior anterior (kontribusi untuk

perlawanan kecil), melalui murid untuk memasuki bilik anterior . Dari sana, keluar

aqueous humor mata melalui meshwork trabecular ke ‘s kanal Schlemm (saluran di

limbus, yaitu, titik bergabung dari kornea dan sclera, yang mengelilingi kornea ) ini

mengalir melalui 25 – 30 kanal kolektor ke dalam vena episcleral. Hambatan terbesar

untuk aliran air disediakan oleh meshwork trabecular, dan ini adalah di mana sebagian

besar keluar air terjadi. Dinding internal kanal ini sangat halus dan memungkinkan cairan

Page 22: Mata Udah 55

untuk menyaring akibat tekanan tinggi cairan di dalam mata. Rute sekunder adalah

drainase uveoscleral, dan independen dari tekanan intraokular, aliran air lewat sini, tetapi

untuk tingkat yang lebih rendah daripada melalui meshwork trabecular. Cairan biasanya

15 mm (0,6 inci) Hg di atas tekanan atmosfir, jadi ketika jarum suntik disuntikkan arus

fluida mudah. Jika cairan bocor, karena runtuh dan layu dari kornea, kekerasan mata

normal karena itu dikuatkan.

B. TONOMETRI

Definisi

TonometerI adalah pengukuran tekanan intraocular (TIO).

Indikasi

Indikasi tonometri yaitu pada penderita galukoma akut atau kronis, setiap orang berusia

35 tahun, penderita diabetes mellitus, keluarga penderita glaucoma, dan klien yang buta

sebelah mata pada klien pemeriksaan harus berkala setiap 1-2 tahun.