semak udah

22

Click here to load reader

Upload: desi-bintari

Post on 14-Aug-2015

87 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEMAK UDAH

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Bukit Jimbaran merupakan daerah dengan suhu yang tinggi dan

struktur geologi tanah yang berkapur dan bersifat basa. Vegetasi yang mampu

bertahan dengan kondisi ini salah satunya adalah vegetasi semak. Semak merupakan

tanaman berkayu dengan ketinggian 0,1-3m, memiliki batang yang tidak berair dan

habitatnya bersifat kosmopolit (Anonim, 2009a). Semak dapat dibedakan dengan

pohon yaitu dilihat dari cabangnya. Semak memiliki cabang yang banyak

dibandingkan dengan pohon.

Untuk mengetahui penyebaran vegetasi semak pada daerah terbuka dan

daerah naungan (canopy) maka perlu dilakukan analisis vegetasi. Analisis vegetasi

adalah suatu kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis (biasanya)

berinteraksi satu dengan yang lainnya. Analisa vegetasi merupakan cara mempelajari

susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-

tumbuhan (Anonim,2009b). Analisis vegetasi yang perlu dilakukan adalah analisis

vegetasi semak dengan menerapkan parameter-parameter vegetasi antara lain,

frekuensi (kekerapan), densitas (kerapatan), dominansi, frekuensi relatif, densitas

relatif, dominansi relatif, nilai penting, indeks diversitas, indeks similaritas dan pola

penyebaran jenis. Analisis vegetasi ini menggunakan metode kuadrat secara acak

atau random. Jenis kuadrat yang digunakan adalah list kuadrat, yaitu dengan

menghitung semua spesies yang ada dalam plot/kuadrat. Dimana digunakan 6 plot,

dengan masing-masing plot berukuran 5 m x 5 m dengan mengamati jenis tanaman,

jumlah jenis, jumlah individu, dalam plot dan luas penutup (crown cover).

Untuk menghitung vegetasi di dalam plot, digunakan ketentuan bahwa

individu-individu yang ada dalam batas plot akan dihitung satu individu jika lebih

dari setengah bagian dari tanaman tersebut berada di dalam plot dan tumbuhan yang

membentuk kelompok atau rumpun, maka satu kelompok atau satu rumpun akan

dihitung sebagai satu individu (Sundra, 2006).

1

Page 2: SEMAK UDAH

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui penyebaran vegetasi semak pada daerah terbuka dan

daerah naungan (canopy), dengan menerapkan parameter-parameter vegetasi antara

lain : Frekuensi (kekerapan), Densitas (kerapatan), Dominasi, Frekuensi Relatif,

Densitas Relatif, Dominansi Relatif, Nilai Penting (Importance value), Indeks

Diversitas, Indeks Similaritas dan Pola Penyebaran Jenis.

1.3 Manfaat

Berdasarkan hasil praktikum dan studi pustaka dapat diinformasikan tentang

penyebaran vegetasi semak pada daerah terbuka dan daerah naungan (canopy), serta

jenis-jenis semak yang tumbuh pada daerah Bukit, Jimbaran dengan menerapkan

parameter-parameter vegetasi antara lain : Frekuensi (kekerapan), Densitas

(kerapatan), Dominansi, Frekuensi Relatif, Densitas Relatif, Dominansi Relatif, Nilai

Penting (Importance Value), Indeks Diversitas, Indeks Similaritas dan Pola

Penyebaran Jenis.

2

Page 3: SEMAK UDAH

II. MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum analisis vegetasi semak yaitu di kawasan Kampus

Universitas Udayana Bukit Jimbaran pada dua stasiun yaitu stasiun terbuka dan

stasiun ternaung (canopy).

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah meteran, tali rafia, hard

board, kertas lotore yang sudah ditentukan absis (X) dan ordinat (Y), patok besi,

sasak (alat pengepres tumbuhan) dan alat-alat tulis.

Bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah jenis-jenis semak yang

terdapat di Bukit Jimbaran.

2.3 Cara Kerja

Pertama-tama ditentukan areal/stasiun penelitian, kemudian stasiun dibagi

menjadi dua lokasi yaitu daerah terbuka dan daerah ternaung (canopy). Untuk analisis

vegetasi semak digunakan metode kuadrat (Quadrat Sampling Technique) yang

dilakukan secara acak/random. Sistem pengacakan plot dilakukan dengan cara lotre

yaitu menggunakan kertas digulung yang sudah ditentukan jarak kedepan (X) dan

jarak ke samping (Y). Pada masing-masing lokasi baik lokasi terbuka maupun lokasi

ternaung dibuat masing – masing 6 plot, dengan ukuran plot semak = 5m x 5m.

Selanjutnya masing-masing plot dihitung dan dicatat jumlah jenis, jumlah

individu, luas penutup (crown cover) dengan rumus : CC =

Keterangan :

CC = Crown cover ( luas tajuk)

D1 = Diameter 1 ( Panjang penutup)

D2 = Diameter 2 (lebar penutup)

3

Page 4: SEMAK UDAH

Setiap individu atau jenis yang belum diketahui namanya, dijadikan

herbarium untuk dideterminasi dengan menggunakan literatur atau atlas yang ada.

2.4 Analisis Hasil

Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dan ditentukan parameter-

parameter vegetasinya sebagai berikut :

a. Frekuensi = Jumlah kuadrat dari jenis yang ditemukan Jumlah plot yang diambil

b. Densitas = Jumlah individu suatu jenis Total area kuadrat

c. Dominansi = Luas penutupan (cover) suatu jenis

Total area kuadrat (luas daerah cuplikan)

d. Frekuensi Relatif = Frekuensi suatu jenis x 100% Total frekuensi seluruh jenis

e. Densitas Relatif = Densitas suatu jenis x 100% Total densitas seluruh jenis

f. Dominansi Relatif = Dominansi suatu jenis x 100% Total dominansi seluruh jenis

g. Nilai Penting = Frekuensi Relatif + Densitas Relatif + Dominansi Relatif

h. Indeks Diversitas dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :

H = Indeks Diversitas ( indeks keanekaragaman jenis)

n1 = Nilai penting dari suatu jenis

N = Nilai penting dari seluruh jenis

i. Indeks Similaritas (I S)

Indeks Similaritas dapat ditentukan dengan rumus :

2W IS = X 100% A + B

4

Page 5: SEMAK UDAH

Keterangan

I S : Indeks Similaritas = Indeks kesamaan jenis dari dua area/stasiun yang

berbeda

W : Jumlah jenis terkecil yang sama dari dua area yang berbeda

A : Jumlah jenis pada stasiun A

B : Jumlah jenis pada stasiun B

j. Pola Penyebaran Individu

Pola Penyebaran Individu suatu jenis dinyatakan dengan rumus :

Pola Penyebaran Jenis =

Keterangan :

X = Jumlah individu dari masing-masing jenis

N = Jumlah jenis

= Jumlah rata-rata dari jenis yang diketemukan

5

Page 6: SEMAK UDAH

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan didapat grafik sebagai berikut :

Grafik 1. Jumlah Terdapat Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

2

4

1

2

3

1 1 1

3

1

2

1 1

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Jumlah Terdapat

Grafik 2. Jumlah Individu Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

2

106

1

7

1 1 1

46

2 2 1

5

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Jumlah Individu

Grafik 3. Crown Cover Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

21242.296

198612.065

18496.3663367.846

136012.289

33.166 551.266 86.546

164125.886

6973.204 13266.500176.625 4126.156

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Crown Cover (cm2)

6

Page 7: SEMAK UDAH

Grafik 4. Frekuensi Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

0.333

0.666

0.166 0.166

0.500

0.166 0.166 0.166

0.500

0.166

0.333

0.166 0.166

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Frekuensi

Grafik 5. Densitas Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

0.333

1.6671.000

0.166 0.166 0.166 0.166 0.166

7.667

0.333 0.333 0.1660.833

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Densitas

Grafik 6. Dominansi Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

3540.383

33102.011

3082.728561.308

22668.715

5.528 91.878 14.424

27354.314

1162.2012211.083 29.438 687.693

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Dominansi

7

Page 8: SEMAK UDAH

Grafik 7. Frekuensi Relatif Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

9.09

18.2

4.54 4.54

13.66

4.54 4.54 4.54

13.66

4.54

9.09

4.54 4.54

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Frekuensi Relatif

Grafik 8. Densitas Relatif Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

2.351

11.7717.061

1.1728.233

1.172 1.172 1.172

54.138

2.351 2.351 1.1725.882

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Densitas Relatif

Grafik 9. Dominansi Relatif Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

37.64635.029

3.2620.594

23.985

0.005 0.097 0.015

28.943

1.230 2.339 0.031 0.728

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Dominansi Relatif

8

Page 9: SEMAK UDAH

Grafik 10. Nilai Penting Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

15.187

64.995

14.863

6.306

45.878

5.717 5.809 5.727

96.741

8.12113.780

5.74311.150

Gamal Kem Galing-galing

Terong Kopok-kopokan

Seg-sega Alang-alang

Bayam Indigosetasumatrana

Mimosagigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Nilai Penting

Grafik 11. Indeks Diversitas Jenis Semak di Daerah Terbuka Bukit Jimbaran

0.066 0.144 0.064 0.035 0.125 0.033 0.0332

51

0.158 0.042 0.0601 0.032 0.052

Gamal Kem Galing-

galing

Terong Kopok-

kopokan

Seg-sega Alang-alang Bayam Indigoseta

sumatrana

Mimosa

gigantea

Widuri Sikejut Meniran

Nama Jenis

Indeks Diversitas

Pola Penyebaran Semak Terbuka = 1,866

Pola Penyebaran Semak Tertutup = 1,428

Perhitungan Semak dilampirkan.

9

Page 10: SEMAK UDAH

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan tentang analisis vegetasi semak di daerah

terbuka dan ternaung di kawasan Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran,

didapatkan 13 spesies semak untuk daerah terbuka yaitu Gamal (Gleresidia sepium),

Kem (Fleucortia rucam), Galing-galing, Terong (Solanum melongena), Kopok-

kopokan (Eupatorium inulifolium), Seg-sega, Alang-alang (Imperata cylindrica),

Bayam (Amaranthus spinosus), Indigoseta sumatrana, Mimosa gigantean, Widuri

(Calontropis gigantea), Sikejut (Mimosa pudica), dan Meniran. Sedangkan untuk

daerah ternaung ditemukan adanya Gamal (Gleresidia sepium), Jarak (Jatropha

curcas), Kem (Fleucortia rucam), dan Kopok-kopokan (Eupatorium inulifolium).

Pada daerah terbuka frekuensi kemunculan tertinggi yaitu pada spesies

Fleucortia rucam atau Kem, dan frekuensi terendah yaitu Galing-galing, Terong,

Seg-sega, Alang-alang, Bayam, Mimosa gigantean, Meniran, dan Sikejut. Frekuensi

terendah dengan nilai frekuensi 0,166 menandakan bahwa spesies-spesies tersebut

tingkat kemunculannya pada daerah Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

sangat kecil. Untuk densitas (kerapatan) didapatkan nilai terbesar untuk jenis

Indigoseta sumatrana yakni sebesar 7,667. Hal itu berarti Indigoseta sumatrana

memiliki tingkat kerapatan yang terbesar dibandingkan jenis-jenis semak lainnya. Ini

didukung pula oleh nilai densitas relatif dari Indigoseta sumatrana yaitu sebesar

54,138 yang merupakan nilai densitas relatif paling tinggi.

Untuk dominansi didapatkan nilai terbesar 33102,011 untuk Kem (Fleucortia

rucam) sedangkan nilai terkecilnya adalah 5,528 untuk Seg-sega. Hal ini berarti luas

penutup untuk Kem (Fleucortia rucam) merupakan yang paling besar dari seluruh

plot dan Seg-sega memiliki luas penutup yang paling kecil dari seluruh plot (Anonim,

2009c). Dari hasil tersebut, maka didapatkan nilai dominansi relatif terbesar adalah

35,029 % dan nilai dominansi relatif terkecil adalah 0,005%.

Dari penjumlahan nilai frekuensi relatif, densitas relatif, dan dominansi relatif

maka, didapatkan jenis vegetasi semak yang memiliki nilai penting paling besar

adalah Indigoseta sumatrana dengan nilai penting sebesar 96,741 sedangkan jenis

10

Page 11: SEMAK UDAH

vegetasi yang memiliki nilai penting paling kecil adalah Seg-sega dengan nilai

penting sebesar 5,717, hal itu menandakan jenis semak Indigoseta sumatrana

memiliki frekuensi relatif, densitas relatif, dan dominansi relatif yang besar

dibandingkan dengan jenis vegetasi semak pada tempat terbuka lainnya.

Sedangkan pada vegetasi semak tertutup terdapat 4 jenis vegetasi antara lain:

Gamal (Gleresidia sepium), Jarak (Jatropha curcas), Kem (Imperata cilindrica), dan

Kopok-kopokan (Eupatorium inulifolium). Frekuensi tertinggi diantara 4 jenis ini

adalah pada spesies Gamal (Gleresidia sepium) dan Jarak (Jatropha curcas),

sedangkan frekuensi terkecil adalah pada Kopok-kopokan (Eupatorium inulifolium).

Hal ini berarti pada vegetasi semak tertutup lebih sering dijumpai Gamal (Gleresidia

sepium) dan Jarak (Jatropha curcas) dibandingkan Kopok-kopokan (Eupatorium

inulifolium). Dan untuk dominansi dan densitas, Gamal (Gleresidia sepium) memiliki

nilai tertinggi dibandingkan dengan 3 spesies lainnya. Hal itu berarti Gamal

(Gleresedia sepium) memiliki jumlah individu terbanyak yang ditemui dalam 6 plot

Kopok-kopokan (Eupatorium inulifolium) memiliki jumlah individu yang paling

sedikit ditemukan di setiap plot dari keseluruhan 6 plot. Dari hasil tersebut, maka

didapatkan nilai densitas relatif terbesar adalah 75,199% dan densitas relatif terkecil

adalah 3,005%.

Dari penjumlahan frekuensi relatif, densitas relatif, dan dominansi relatif,

maka didapatkan jenis vegetasi semak pada daerah ternaung yang memiliki nilai

penting paling besar adalah Gamal (Gleresedia sepium) dengan nilai penting sebesar

199,203 sedangkan jenis vegetasi yang memiliki nilai penting paling kecil adalah

Kopok-kopokan (Eupatorium inulifolium) dengan nilai penting sebesar 16,992. Hal

itu menandakan jenis semak Gamal (Gleresedia sepium) memiliki frekuensi relatif,

densitas relatif, dan dominansi relatif yang besar dibandingkan dengan jenis vegetasi

semak pada tempat tertutup lainnya. Pola penyebaran jenis vegetasi semak di daerah

terbuka dan tertutup di bukit Jimbaran lebih dari satu yaitu 1,866 dan 1,428 yang

berarti pola penyebaran vegetasinya bersifat mengelompok. Hal tersebut

kemungkinan disebabkan karena hanya semak jenis-jenis tertentu yang mampu

11

Page 12: SEMAK UDAH

beradaptasi terhadap lingkungan yang ekstrim dan kurang menguntungkan seperti di

daerah bukit yang bersuhu panas dan sumber air yang sedikit. Disamping itu faktor

fisiologis dari tumbuhan semak juga berpengaruh terhadap penyebaran tumbuhan

semak.

12

Page 13: SEMAK UDAH

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Frekuensi, densitas, dominansi, frekuensi relatif, densitas relatif dan

dominansi relatif pada semak daerah terbuka yang paling besar adalah Kem

(Fleucortia rucam), dan yang paling kecil adalah Galing-galing, Terong, Seg-

sega, Alang-alang, Bayam, Mimosa gigantean, Meniran, dan Sikejut.

2. Frekuensi, densitas, dominansi, frekuensi relatif, densitas relatif dan

dominansi relatif pada semak daerah ternaung yang paling besar adalah

Gamal (Gleresidia sepium) dan yang paling kecil adalah Kopok-kopokan

(Eupatorium inulifolium).

3. Nilai penting terbesar untuk semak di daerah terbuka adalah Indigoseta

sumatrana dengan nilai penting sebesar 96,741 sedangkan jenis vegetasi yang

memiliki nilai penting paling kecil adalah Seg-sega dengan nilai penting

sebesar 5,717.

4. Nilai penting terbesar untuk semak di daerah ternaung adalah Gamal

(Gleresedia sepium) dengan nilai penting sebesar 199,203 sedangkan jenis

vegetasi yang memiliki nilai penting paling kecil adalah Kopok-kopokan

(Eupatorium inulifolium) dengan nilai penting sebesar 16,992.

5. Tingkat keanekaragaman untuk semak daerah terbuka cukup tinggi sehingga

dapat dijumpai beranekaragam jenis semak bila dibandingkan dengan daerah

ternaung yang hanya 4 jenis.

6. Pola penyebaran jenis vegetasi semak di daerah terbuka dan tertutup di Bukit

Jimbaran bersifat mengelompok.

13

Page 14: SEMAK UDAH

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009a. Vegetasi Pada Ruang Terbuka Hijau.Available at: http://teknik.ums.ac.id/kuliah/ruhiko/file/A5-PDF-

INAL%20buku%20teks%20ruhiko%20DIM/Fin%20A5bab%208%20vegetasi%20ars-25%20sept.pdf.

Opened: 07-12-2009.

Anonim, 2009b. Masyarakat Tumbuh-tumbuhan.Available at: http://tedbio.multiply.com/journal/item/3Opened: 07-12-2009.

Anonim, 2009c. Masyarakat Tumbuh-tumbuhan.Available at: http://dydear.multiply.com/journal/item/9/KeanekaragamanHayatiOpened: 07-12-2009.

Sundra, I.K. 2006. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA. Denpasar.

14