makalah msdm

13
MAKALAH MSDM PENGEMBANGAN KARIR Disusun Oleh: Latifah Fitriyani (201310160311065) Daby Eko Saputra (201310160311067) Elma Husna Amalia (201310160311083) Aji Darma Bakti (201310160311080) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Upload: vivin-muarifah

Post on 14-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah msdm semester 3

TRANSCRIPT

  • MAKALAH

    MSDM

    PENGEMBANGAN KARIR

    Disusun Oleh:

    Latifah Fitriyani (201310160311065)

    Daby Eko Saputra (201310160311067)

    Elma Husna Amalia (201310160311083)

    Aji Darma Bakti (201310160311080)

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2014

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita

    berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu

    membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada

    kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita

    capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

    Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta

    teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun

    materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

    Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

    kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa

    maupun dalam hal kelengkapan serta pengkonsolidasian kepada dosen serta

    teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk

    itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih

    menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.

    Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-

    mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-

    teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau

    mengambil hikmah dari judul ini ( Pengambangan Karir ) sebagai

    tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

    Malang, September 2014

    Penyusun

  • DAFTAR ISI

    Kata Penganatar

    Daftar isi

    BAB 1 Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penulisan

    BAB II Pembahasan

    A. Pengertian pengembangan karir

    B. Model Pengembangan Karir

    C. Peran Pengembangan Karir

    D. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

    E. Tujuan Pengembangan Karir

    F. Cara Membangun System Pembangunan Karir

    BAB III PENUTUP

    A. Penutup

    DAFTAR PUSTAKA

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakangn

    konsep karir adalah konsep yang netral,oleh sebab itu terdapat karir yang baik

    dan terdapat pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat,ada pula

    yang cepat. Tetapi,tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik

    dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat di letakkan dalam konteks

    organisasi secara formal,tetapi karir dapat pula di letakkan dalam konteks yang

    lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini,kita bisa

    mengtakan,misalnya,karir si A sebagai pelukis cukup baikdan si B mengakhiri

    karirnya di bidang politik secara baik,dan sebagainya.

    Sementara menajamen karir dapat di artikan sebagai proses pengelolaan karir

    pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanan karir,serta pengambilan

    keputusan karir,manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai

    bekerja,dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir

    mencakup area kegiatan yang sangat luas. Sedangkan perencanaan karir adalah

    perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi

    berkenaan dengan karir pegawai,teutama mengenai persiapan yang harus di

    penuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu di garis

    bawahi,perencanan karir pegawai harus di lakukan oleh kedua belah pihak yaitu

    pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak,maka perencanaan karir

    pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistik.

    Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasikan potensi karir

    pegawai,dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk pengembangkan

    potensi tersebut. Secara umum,proses pengembangan karir dimulai dengan

    mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilian kinerja

    (performance appraisal). Dari hasil penelitian kenerja ini kita mendapatkan

    masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya

    maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasikan

    berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan.

    1.2 Rumusan Masalah

  • Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil

    perumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana Tentang Definisi Pengembangan Karir?

    2. Apa Saja Model Pengembangan Karir?

    3. Apa Saja Peran Pengembangan Karir?

    4. Apa Saja Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir?

    5. Apa Saja Tujuan Pengembangan Karir?

    6. Bagaimana Cara Membangun System Pembangunan Karir?

    1.3 Tujuan

    Tujuan yang ingin di capai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan karir

    2. Untuk mengetahui model penegembangan karir

    3. Untuk mengetahui peran dan tujaan penegembangan karir

    4. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan

    karir

    5. Untuk mengetahui tujuan pengembangan karir

    6. Untuk mengetahui cara membangun system pengembangan karir

  • BAB 11

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Pengembangan Karir

    Pengembangan karir dapat di devinisikan menurut para ahli sebagai berikut;

    Berdasarkan pendapat Andrew J.Dubrin,pengembangan karir adalah aktivitas

    kepegawaian yang membantu pegawai pegawai merencanakan karir masa depan

    mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat

    mengembangkan dari secara maksimum.

    Menurut Vithzal Rivai,pengembangan karir adalah proses peningkatan

    kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang di

    inginkan.

    Menurut T.Hani Handoko,pengembngan karir adalah peningkatan pribadi

    yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.

    Dari devinisi diatas,maka dapat disimpulkan bahwa pengenbangan karir

    merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan

    seseorang karyawan yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk

    mencapai sasaran dan tujuan karirnya.

    Pengembangan karir merupakan tanggung jawab suatu organisasi yang

    menyiapkan karyawannya dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu,agar pada

    waktu yang di butuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi

    tertentu. Jadi ang di lakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin,mengikuti

    semua pelatihan yang diberikan,menunggu kesempatan kenaikan jabatan dan

    biasanya menurut saja menduduki jabatan yang di tawarkan oleh perusahaan.

    2.2 Model Pengembangan Karir

    Dari pengembangan konsep ini,maka kita mengenal tiga model

    pengembangan karir,yaitu :

    1. Model siklus hidup (life-cycle model),merupakan pengenbangan karir

    yang sifatnya pasti. Seseorang akan berpindah pekerjaanya melalui

    perbedaan tahap karir. Dalam model ini peran organisasi sangat besar

    dalam menentukan karir seseorang.

  • 2. Model berbasis organisasi,yaitu model pengembangan yang menjelaskan

    bahwa karir seseorang akan melalui tahap tahap karir,tetapi di dalam

    model ini juga dijelaskan bahwa dalam proses pengembangan karir ada

    proses pembelajaran bagi karyawan untuk memiliki jalur karir yang pasti.

    3. Model pola terarah,dalam model ini karyawan di bimbing atau di arahkan

    untuk membuat keputusan sendiri mengenai seberapa cepat mereka

    meninginkan kemajuan dalam karir mereka.

    Ketiga model tersebut berkaitan erat dengan tipe manajemen sebuah

    organisasi maupun perusahaan. Tiap organisasi memiliki bentuk/system

    pengembangan karir yang berbeda beda tergantung kebijakan manajer maupun

    pimpinan organisasi.

    2.3 Peran Pengembangan Karir

    Dalam proses pengembangan karir individu (karyawan) dalam organisasi, ada

    3 hubungan saling terkait antara individu, manajer, maupun organisasi. Ketiga-

    tiganya memiliki peran masing-masing. Gary Dessler menjelaskan peran

    ketiganya dalam pengembangan karir sebagai berikut:

    a. Peran Individu

    - Terimalah tanggung jawab untuk karir Anda sendiri.

    - Taksirlah minat, keterampilan, dan nilai anda.

    - Carilah informasi dan rencana karir.

    - Bangunlah tujuan dan rencana karir.

    - Manfaatkanlah peluang pengembangan.

    - Berbicaralah dengan manajer Anda tentang karir Anda.

    - Ikutilah seluruh rencana karir yang realistic.

    b. Peran Manajer

    - Berikanlah umpan balik kinerja yang tepat waktu.

    - Berikan dukungan dan penilaian pengembangan.

    - Berpartisipasilah dalam diskusi pengembangan karir.

    - Dukunglah rencana pengembangan karir.

    c. Peran Organisasi

    - Komunikasi misi, kebijakan, dan prosedur.

    - Berikan peluang pelatihan dan pengembangan.

  • - Berikan informasi karir dan program karir.

    - Tawarkan satu keanekaragaman pilihan karir.

    Jadi, pengembangan karir seorang individu sangat terpengaruh dari 3 peran

    tersebut. Ketiga-tiga harus saling mendukung dalam pengembangan karir. Dari

    peran tersebut, nampak bahwa seorang manajer sangat berperan dalam

    pengembangan karir individu di sebuah organisasi. Manajer yang baik seharusnya

    mendukung penuh kinerja karyawan dan proaktif untuk membantu karyawan

    dalam mengembangkan karir.

    2.4 Faktor Faktor Pengembangan Karir

    Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir.

    Secara umum, ada lima faktor yang akan mempengaruhi mulus tidaknya karir

    seorang, antara lain adalah sebagai berikut (Tohardi, 2002):

    a. Sikap atasan,rekan sekerja,dan bawahan

    Orang yang berprestasi dalam bekerja namun tidak disukai oleh orang

    disekeliling tempat ia bekerja, maka orang yang demikian tidak akan

    mendapat dukungan untuk meraih karir yang lebih baik. Dengan kata lain,

    orang yang demikian tidak dipakai dalam organisasi tersebut.

    b. Pengalaman

    Pengalaman dalam konteks ini berkaitan tingkat golongan (senoritas)

    seorang pegawai. Dalam mempromosikan para senior bukan hanya

    mempertimbangkan pengalaman saja tetapi ada pemberian penghargaan

    terhadap pengabdiannya kepada organisasi.

    c. Pendidikan

    Faktor pendidikan biasanya menjadi syarat untuk menduduki sebuah

    jabatan dan mempengaruhi kemulusan karir seseorang. Semakin

    berpendidikan seseorang akan semakin baik, atau dengan kata lain orang

    yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pemikiran yang lebih baik

    pula.

    d. Prestasi

    Prestasi dapat saja terjadi dari akumulasi pengalaman, pendidikan dan

    lingkungan kerja yang baik. Namun prestasi yang baik tentunya

  • merupakan usaha yang kuat dari dalam diri seseorang, walaupun karena

    keterbatasan pendidikan, pengalaman, dukungan rekan-rekan sekerja.

    e. Faktor nasib

    Faktor nasib juga turut menentukan walaupun porsinya kecil,

    bahkan para ahli mengatakan faktor nasib berpengaruh terhadap

    keberhasilan hanya sepuluh persen saja.

    Menurut konsep Schein dalam Dubrin (1989), faktor yang mempengaruhi

    pengembangan karir adalah:

    1. Manajerial Competence (kemampuan manajerial)

    2. Technical/ Fungsional Competence (kemampuan teknis)

    3. Security (keamanan)

    4. Creativity (kreativitas)

    5. Autonomi Independence (otonomi kebebasan)

    2.5 Tujuan Pengembangan Karir

    1. Membantu dalam pencapain tujuan individu dan perusahaan

    Pengembangan karir membantu pencapaian tujuan perusahaan dan tujuan

    individu.

    2. Perusahaan merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan

    kesejteraannya agar pegawai lebih tinggi loyalitasnya.

    3. Membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya untuk menduduki

    suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya.

    4. Akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap perusahaannya.

    5. Membantu program program perusahaan lainnya agar tujuan perusahaan

    tercapai.

    6. Menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi

    lebih efektif.

    2.6 Cara Membangun System Pengembangan Karir

    Dalam mengembangkan sebuah karir, pihak manajemen organisasi harus

    memiliki sebuah sistem pengembangan karir. Ini bertujuan untuk mengelola

    pengembangan karir karyawan yang obyektif dan efektif. 5 faktor yang

    mempengaruhi pengembangan karir di atas, merupakan contoh konkrit di mana

  • ada faktor internal dan eksternal yang menghambat pengembangan karir individu.

    Karena itu, organisasi harus memiliki sistem pengembangan karir yang baik.

    Irwan Rei, seorang Managing Director Multi Talent Indonesia menjelaskan

    bagaimana membangun sistem pengembangan karir di dalam organisasi:

    a. Tentukan dulu filosofi perusahaan mengenai bagaimana seorang karyawan

    dapat mengembangkan karirnya di perusahaan, misalnya:

    Tentukan apakah perpindahan bagian dapat dilakukan pada setiap

    tingkatan jabatan atau dibatasi, misalnya, hanya pada tingkat karyawan

    pemula/junior dan tingkat manajemen saja? Berapa kali seorang pegawai

    dapat pindah bagian? Beberapa organisasi membatasi pergerakan antar

    bagian hanya terjadi pada tingkat awal dan senior, sementara yang lain

    tidak membatasi.

    Dalam konteks perusahaan yang banyak ragam kegiatan usahanya

    seperti di atas, tentukan dulu sejauh mana perusahaan ingin memberikan

    ruang-gerak bagi karyawan dalam membangun karirnya di dalam

    organisasi. Bila sangat bebas terbuka, berarti perusahaan perlu

    membangun karyawan 'generalists', yang memiliki kompetensi untuk

    bekerja pada berbagai ragam kegiatan usaha. Sementara bila dibatasi,

    berarti perusahaan cenderung akan fokus membangun karyawan yang

    fokus pada bidang usahanya.

    b. Bangun peta pergerakan atau pengembangan karir jabatan-jabatan yang

    ada (career map) berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada

    langkah 1 tadi. Untuk memberikan ruang lebih besar bagi karyawan dalam

    membangun karirnya di dalam organisasi, beberapa organisasi

    membangun apa yang disebut dengan dual-career atau multiple-career

    track(s), yaitu jalur karir manajerial (struktural) dan jalur karir non-

    manajerial (spesialis). Jalur karir non-manajerial/spesialis dibangun untuk

    memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang tidak tertarik

    menduduki jabatan manajerial,tidak semua orang ingin menjadi manajer,

    ada yang bahagia menjadi spesialis di dalam disiplin ilmu tertentu.

  • Karena membangun peta karir relatif membutuhkan waktu yang tidak

    sedikit, fokuskan pembuatan career map pada posisi-posisi yang relatif

    penting (kritikal) di dalam organisasi.

    c. Bangun SOP (standard operating procedure) termasuk alat-alat tes yang

    diperlukan untuk membantu karyawan mengetahui bagaimana mereka

    dapat mengembangkan karirnya di dalam organisasi. Langkah-langkah

    atau proses apa yang harus dilalui? Misalnya, bagaimana seorang yang

    baru bekerja dapat menjadi pemimpin divisi/departemen dalam beberapa

    tahun ke depan? Persyaratan maupun tes-tes apakah yang harus dipenuhi

    dll. Bagaimana jika seorang pegawai mendapatkan hasil penilaian kinerja

    yang memuaskan selama 3 tahun berturut-turut? Kemana, kapan,

    bagaimana dan oleh siapa ia dapat dipromosikan?

  • BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Dalam sebuah organisasi, seorang karyawan bisa merencanakan

    pengembangan karirnya. Dalam merencanakan pengembangan karir individu, tak

    bisa dilepaskan antara peran individu (karyawan), manajer, dan organisasi

    tersebut. Ketiga-tiganya harus berperan saling mendukung dan mendorong

    pengembangan karir karyawan. Ada beberapa hal/faktor yang mempengaruhi

    pengembangan karir individu, tapi bisa disimpulkan jadi dua factor, yakni factor

    internal (professionalisme karyawan) dan factor internal (lingkungan organisasi,

    seperti tipe manajemen, manajer, system pengembangan karir di organisasi, dan

    lain-lain).

    Pengembangan karir merupakan salah satu tugas manajemen Sumber Daya

    Manusia (SDM). Setiap manajer harus memiliki sistem manajerial dalam

    mengelola karyawan, salah satunya ssstem pengembangan karir karyawan .

    Semakin bagus sistem pengembangan karir karyawan di dalam organisasi,

    semakin mudah bagi karyawan untuk merencanakan pengembangan karirnya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Dr.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara,Drs.,M.Si.Psi.Manajeman Sumber Daya

    Manusia Perusahaan.

    Fitrionoumlampung.blogspot.com