makalah msdm tentang pemeliharaan karyawan-new t.marozi

34
MAKALAH “Pemeliharaan Karyawan di Era Globalisasi” Dosen Pembimbing: Samsul Arifin, SE.M.Si. Di Susun Oleh : Teguh Marozi (1010001406) M.Zakki Mubarok (1010001341) Ihyaul Ulum (1010001440) 1

Upload: marhozie

Post on 24-Jul-2015

479 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Marozi Di Marozi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

MAKALAH

“Pemeliharaan Karyawan di Era Globalisasi”

Dosen Pembimbing:

Samsul Arifin, SE.M.Si.

Di Susun Oleh :

Teguh Marozi (1010001406)

M.Zakki Mubarok (1010001341)

Ihyaul Ulum (1010001440)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NAHDLATUL ULAMA

JEPARA 2012

1

Page 2: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

KATA PENGANTAR

Sebagai Insan Islam Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pemeliharaan

Karyawan di Era Globalisasi“.

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang “Bagaimana kondisi Sumber Daya

Manusia yang ada atau yang lebih khususnya membahas

Perkembangan Sumber Daya Manusia secara Global. Diharapkan Makalah ini

dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sumber Daya Manusia.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin

Jepara 9 Juni2012

Penyusun

2

Page 3: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Persaingan industri yang semakin ketat di era globalisai ini menuntut

perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam

menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan

dengan perusahaan lain. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari

peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.Faktor-faktor produksi

dalam perusahaan seperti modal, mesin dan material dapat bermanfaat apabila telah

diolah oleh sumber daya manusia.Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak

terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan kesehatannya

sewaktu bekerja.Hal ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja dari bahaya

dan penyakit akibat kerja maupun lingkungan kerja.

Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam

suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan,

merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan.Dengan memiliki

tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi tinggi perusahaan telah

mempunyai asset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Proses

pendirian suatu perusahaan baik itu yang bergerak dalam bidang Industri maupun

jasa selalu dilandasi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Setiap

perusahaan tentu selalu memiliki tujuan yang ingin dicapainya,. Tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya sama yaitu mereka ingin mencapai

laba yang optimal dalam jangka panjang sehingga kelangsungan hidup dari

perusahaan tersebut dapat terjamin.

Salah satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan

adalah sumber daya manusia.Seperti yang telah kita bicarakan pada paragraf di atas

bahwasanya sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang

harus diperhatikan dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama

kesuksesan perusahaan di masa sekarang dan mendatang. Karena hal tersebutlah

kita perlu mengadakan pemeliharaan yang baik terhadap karyawan, baik yang

sudah ada maupun untuk masa yang akan datang.

1

Page 4: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang

sungguh – sungguh dari manajer.Karena jika pemeliharaan karyawan ini kurang

mendapat perhatian, akibatnya semangat kerja, sikap dan loyalitas karyawan

menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga

pengadaan, pengembangan, kompensasi dan pengintegrasian yang telah dilakukan

dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tujuan

perusahaan. Supaya karyawan bersemangat kerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap

loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan ini mutlak

mendapat perhatian manajer.Tidak mungkin karyawan bersemangat kerja dan

berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya, jika kesejahteraan mereka tidak

diperhatikan dengan baik.

2

Page 5: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)

Manusia merupakan unsur paling penting dalam proses-proses organisasi

ataupun proses kerja. Dalam hal ini manusialah yang dapat menentukan maju

mundurnya sebuah organisasi, dan pada intinya manusialah yang menjadi sumber

daya yang perlu terus dipelihara.Pemeliharaan ataupun perawatan SDM merupakan

salah satu tindakan penting untuk terus menghasilkan kualitas manusia yang unggul

serta memiliki dedikasi tinggi.

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara,

mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, sikap karyawan dan

loyalitas karyawan, agar mereka bekerja sama sampai pensiun dan bekerja

produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Pengertian

pemeliharaan (maintenance) menurut Hasibuan (2000;176), adalah “usaha

mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan,

agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan

perusahaan”. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan

yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada

internal dan eksternal konsistensi.

2.2 Tujuan Pemeliharaan

Adapun yang menjadi tujuan dari pemeliharaan antara lain:

1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.

3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.

4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.

5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.

7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.

8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

3

Page 6: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

2.3 Asas-Asas Pemeliharaan

1. Asas Manfaat dan Efesiensi

Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat

yang optimal bagi perusahaan dan karyawan.Pemeliharaan ini hendaknya

meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan

dalam mencapai tujuan.Asas ini harus diprogram dengan baik supaya tidak sia-

sia.

2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan

Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program

pemeliharaan karyawan.Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan,

kesehatan, dan sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara

efektif dan efesien menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.

3. Asas Keadilan dan Kelayakan

Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program

pemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan

ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga

disiplin, kerja sama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan asas ini

diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.

4. Asas Peraturan Legal

Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang,

Keppres, dan keputusan mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan

karyawan. Hal ini penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat

buruh dan pemerintah.

5. Asas Kemampuan Perusahaan

Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program

pemeliharaan kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan

pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.

2.4 Metode-Metode Pemeliharaan

Pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaan efektif

dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap

akan menerapkan metode yang sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas-

tugasnya. Pemeliharaan, keamanan, kesehatan, dan sikap loyal karyawan

hendaknya dengan metode yang efektif supaya tercapai manfaat yang optimal.

4

Page 7: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

Metode-Metode Pemeliharaan, antara lain yaitu:

1) Komunikasi

Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator

kepada komunikan agar antara mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika

komunikasi efektif atau dipahami. Komunikasi disebut efektif jika informasi

disampaikan dalam waktu singkat, jelas/dipahami, dipersepsi/ditafsirkan, dan

dilaksanakan sama dengan maksud komunikator.

Dengan komunikasi yang baik akan dapat diselesaikan problem-

problem yang terjadi dalam perusahaan. Jadi, manajemen terbuka akan

mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan dan kesehatan loyal yang baik

dari para karyawan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui

musyawarah dan mufakat.Di sinilah pentingnya komunikasi dalam

menciptakan pemeliharaan karyawan dalam perusahaan.

2) Insentif

a. Pengertian Insentif

Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan

tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong

meningkatkan produktivitas kerjanya.

b. Metode Insentif

Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang

merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian

insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap

prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan

akan lebih baik.

c. Jenis-jenis Insentif

1. Insentif positif

Adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material

atau nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi

standar.

2. Insentif negatif

Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan

ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah

prestasi standar.

d. Bentuk-bentuk Insentif

5

Page 8: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

1. Nonmaterial insentif

Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan

berbentuk penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya,

seperti piagam, piala atau medali.

2. Sosial insentif

Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan

berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk

mengembangkan kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan

atau naik haji.

3. Material insentif

Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan

berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material

insentif bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

karyawan beserta keluarganya.

3) Kesejahteraan Karyawan

a. Pentingnya Kesejahteraan

Setelah karyawan diterima, dikembangkan, mereka perlu dimotivasi

agar tetap mau bekerja pada perusahaan sampai pensiun.Kesejahteraan yang

diberikan sangat berarti dan bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan

mental karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan

menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal

karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.

Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga

mendorong manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan.Program

kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal,

berasaskan keadilan dan kelayakan (internal dan eksternal konsistensi) dan

berpedoman kepada kemampuan perusahaan).

Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan

nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan.Tujuannya untuk

mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar

produktivitas kerjanya meningkat.

6

Page 9: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

b. Tujuan Pemberian Kesejahteraan

Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan

mendorong untuk tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat

serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah.

Tujuan Pemberian Kesejahteraan antara lain sebagai berikut :

1) Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada

perusahaan

2) Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan

beserta keluarganya

3) Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan

4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan

5) Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman

6) Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan

7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan

8) Mengefektifkan pengadaan karyawan

9) Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan

kualitas manusia Indonesia

10) Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan

11) Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.

c. Program dan Jenis Kesejahteraan

Jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan

nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan

pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu diprogram dengan sebaik-

baiknya, supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat. Hal ini penting supaya kesejahteraan yang

pernah diberikan tidak ditiadakan karena akan mengakibatikan karyawan

yang malas, disiplinnya merosot, kerusakan meningkat, bahkan turnover

meningkat. Jenis kesejahterahaan yang akan diberikan harus selektif dan

efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta

keluarganya. Jadi penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan

emosional.

Program Kesejahteraan

Ada tiga bentuk program kesejahteraan (pelayanan) karyawan, yaitu:

7

Page 10: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

1. Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan

Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi

keamanan ekonomi para karyawan. Jenis-jenis program ini antara lain:

a. Pensiun

Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di

perusahaan untuk masa tertentu. pensiun merupakan salah satu

program perusahaan dalam rangka memberikan jaminan keamanan

financial bagi karyawan yang sudak tidak produktif.

b. Asuransi

Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan

asuransi untuk menanggung asuransi karyawannya. Program

asuransi bisa berbentuk asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi

kecelakaan.

c. Pemberian Kredit

Perusahaan memberikan kredit kepada karyawan yang

membutuhkannya, misalnya: mendirikan koperasi simpan pinjam.

2. Program Rekreasi dan Hiburan

Program rekreasi sangat perlu bagi karyawan, karena para

karyawan tersebut sudah bekerja secara rutin untuk mengatasi

ketegangan atau stress maka perlu karyawan tersebut menenangkan

pikiran. Program rekreasi yang sering dilakukan adalah kemping dan

piknik.

3. Pemberian Fasilitas

Biasanya perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan

untuk membantu keluhan karyawan dalam melakukan tugas-tugas sehari-

hari. Pemberian fasilitas bisa dalam bentuk antara lain:

a. Penyediaan cafeteria

b. Perumahan

c. Fasilitas Pembelian

d. Fasilitas Kesehatan

e. Pendidikan

8

Page 11: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Kecelakaan

1.1 Pengertian

Kecelakaan adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak

dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur

(Sulaksmono dalam Santoso, 2004). Menurut Sugeng (2005), kecelakaan

kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang

merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses.

Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1) Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang

terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya

kerja.

2) Kecelakaan dalam perjalanan (community accident) yaitu kecelakaan

yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya

hubungan kerja.

Kecelakaan terjadi tanpa diduga dan tidak diharapkan tetapi

kecelakaan kerja pada prinsipnya dapat dicegah dan pencegahan ini

menurut Bennett NBS dalam Santoso (2004) merupakan tanggung jawab

para manajer lini, penyelia, mandor, kepala dan juga kepala urusan.

1.2 Faktor-Faktor Kecelakaan

Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan

dan gangguan kesehatan pegawai (Mangkunegara, 2001) diantaranya

yaitu :

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya

yang kurang diperhitungkan keamanannya.

b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

2. Pengaturan Udara

a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.

b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

3. Pengaturan Penerangan

9

Page 12: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.

b) Ruang kerja yang kurang cahaya.

4. Pemakaian Peralatan Kerja

a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b) Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang

baik.

5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai

a) Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil.

b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang

rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah,

motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang

pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas

kerja yang membawa resiko bahaya.

Menurut Dessler (1997), ada tiga alasan dasar kecelakaan di

tempat kerja yaitu :

1. Kejadian yang bersifat kebetulan.

2. Kondisi tidak aman :

a. Peralatan pelindung yang tidak memadai.

b. Peralatan rusak.

c. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau disekitar mesin atau

peralatan.

d. Gudang yang tidak aman, sumpek dan terlalu penuh.

e. Penerangan yang tidak memadai.

f. Ventilasi tidak memadai.

3. Tindakan-tindakan yang tidak aman yang dilakukan karyawan:

a. Membuang bahan-bahan

b. Beroperasi atau bekerja dengan kecepatan yang tidak aman.

c. Membuat peralatan keamanan tidak beroperasi dengan baik.

d. Menggunakan peralatan yang tidak aman.

e. Menggunakan prosedur yang tidak aman.

f. Mengambil posisi tidak aman.

g. Mengangkat secara tidak tepat.

10

Page 13: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

h. Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih, dan

permainan kasar.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.1 Pengertian

Berdasarkan pendapat Leon C. Megginson (1981:364) dalam

Mangkunegara (2001) istilah keselamatan mencakup kedua istilah

resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja

menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan,

kerusakan atau kerugian di tempat kerja.Resiko keselamatan merupakan

aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,

ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,

kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.Semua itu sering

dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik

dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan

latihan.

Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang

bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang

disebabkan oleh lingkungan kerja.Resiko kesehatan merupakan faktor-

faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu

yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau

gangguan fisik.Keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan kondisi-

kondisi-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh

lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologis-

fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti cedera,

kehilangan nyawa atau anggota badan.Kondisi-kondisi psikologis

diakibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas

rendah.Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang

perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan dan kecenderungan

untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh.

2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2001), tujuan keselamatan dan

kesehatan adalah sebagai berikut :

11

Page 14: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

baik secara fisik, sosial dan psikologis.

2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

dan seefektif mungkin.

3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi

pegawai.

5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.

6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Usaha-usaha yang diperlukan dalam meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja menurut Mangkunegara (2001) adalah sebagai

berikut :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan.

2. Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang

bekerja pada lingkungan yang berbahaya.

3. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penerangan yang

cukup dan menyejukkan serta mencegah kebisingan.

4. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit.

5. Memelihara kebersihan, ketertiban dan keserasian lingkungan kerja.

6. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja

pegawai

2.3 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Semua program K3 ini harus dikontrol implementasinya secara

periodik, baik secara intern maupun secara ekstern (Sugeng, 2005). Ada

dua aspek yang digunakan untuk mengatasi masalah K3, yaitu Safety

Psychology dan Industrial Clinical Psychology (Miner dalam Ilham,

2002).Safety Psychology menitikberatkan pada usaha mencegah

kecelakaan itu terjadi, dengan meneliti kenapa dan bagaimana

kecelakaan terjadi.Industrial Clinical Psychology menitikberatkan pada

kinerja karyawan yang menurun, sebab-sebab penurunan dan

bagaimana mengatasinya.

12

Page 15: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

Faktor-faktor dari kedua aspek tersebut adalah sebagai berikut :

a. Safety Psychology terdiri dari enam faktor, yaitu :

1) Laporan dan Statistik Kecelakaan

Laporan dan statistik mengenai jumlah kecelakaan yang

terjadi ditempat kerja. Dengan adanya laporan dan statistik

kecelakaan kerja, perusahaan akan memiliki gambaran mengenai

potensi terjadinya kecelakaan kerja dan cara mengantisipasinya.

2) Pelatihan Keselamatan

Pelatihan yang diadakan perusahaan untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

3) Publikasi dan Kontes Keselamatan

Publikasi keselamatan kerja bertujuan untuk

mengingatkan memotivasi karyawan agar menyadari akan

pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Kontes

keselamatan kerja bertujuan untuk memotivasi karyawan agara

selalu menerapkan K3 sewaktu bekerja.

4) Kontrol terhadap Lingkungan Kerja

Kontrol lingkungan kerja bertujuan untuk melindungi

karyawan dari bahaya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dan

menciptakan kondisi atau lingkungan kerja yang aman dan

nyaman.

5) Inspeksi dan Disiplin

Inspeksi dan disiplin adalah pengawasan terhadap

lingkungan kerja dan perilaku kerja karyawan.

6) Peningkatan Kesadaran K3

Peningkatan kesadaran K3 merupakan usaha perusahaan

dalam mensukseskan program K3. Adanya komitmen yang kuat

dan perhatian yang besar dari manajemen perusahaan dapat

memotivasi karyawan untuk mengutamakan keselamatan dan

kesehatannya sewaktu bekerja.

b. Industrial Clinical Psychology terdiri dari dua faktor, yaitu :

1) Konseling

13

Page 16: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

Pembimbingan yang dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan kembali motivasi kerja karyawan setelah diketahui

adanya penurunan produktivitas dari karyawan tersebut.

2) Employee Assistance Program

Pembimbingan secara intensif yang dilakukan untuk

menangani berbagai macam masalah yang dihadapi karyawan

terutama yang berhubungan dengan perilaku karyawan

5. Hubungan Industrial Pancasila

HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang

dan jasa (buruh, pengusaha dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang

merupakan manifestasi dari keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa

dan kebudayaan nasional Indonesia.

a. Ciri-ciri Khas HIP

1. HIP didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil

dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di dalam satu pengertian yang utuh

dan bulat.

2. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh

kelima sila Pancasila.

3. HIP didasarkan atas suasana serta keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antara pihak-pihak yang tersangkut dalam keseluruhan

proses produksi, yaitu buruh, pengusaha, pemerintah dan masyarakat

umum.

4. HIP berpegang pula pada Tridharma dimana antara buruh, pengusaha

dan pemerintah tercipta saling merasa ikut mmeiliki, memelihara,

mempertahankan dan terus menerus mawas diri, yang mengandung asas

partnership dan tanggung jawab bersama.

b. Asas-asas untuk Mencapai Tujuan

1. HIP di dalam mencapai tujuan mendasarkan diri pada asas-asas

pembangunan nasional, yaitu:

a. asas manfaat

14

Page 17: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

b. asas usaha bersama dan kekeluargaan

c. asas demokrasi

d. asas adil dan merata

e. asas keseimbangan

2. HIP di dalam mecapai tujuan juga mendasarkan diri pada 3 asas kerja

sama.

a. Buruh dan pengusaha pimpinan perusahaan adalah teman

seperjuangan dalam proses produksi yang berarti baik buruh

maupun pengusaha/pemimpin perusahaan wajib bekerja sama serta

bantu membantu dalam kelancaran usaha dengan meningkatkan

kesejahteraan dan menaikkan produksi.

b. Buruh dan pengusaha/pemimpin perusahaan adalah teman

seperjuangan keuntungan, yang berarti keuntungan yang diterima

perusahaan dinikmati bersama dengan bagian yang layak dan

serasi.

c. Buruh dan pengusaha/pemimpin perusahaan adalah teman

seperjuangan dalam mempertanggungjawabkan kepada

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Bangsa dan Negara

3. Masyarakat sekelilingnya

4. Buruh beserta keluarganya, dan

5. Perusahaan tempat mereka bekerja.

Dengan demikian, dalam HIP tidak ada tempat bagi sikap

saling berhadap-hadapan atau penindasan oleh yang kuat terhadap

yang lemah. Jadi, HIP juga mewujudkan terciptanya pemeliharaan

karyawan yang baik.

15

Page 18: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

BAB III

PEMBAHASAN

CND Abaikan Keselamatan Kerja Karyawan

Senin, 27 April 2009 | 19:36 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Sidang gugatan yang diajukan 28 karyawan terhadap PT

Cakra Nusa Darma, sub kontraktor Petrochina Jabung Ltd, digelar Pengadilan Hubungan

Industrial pada Pengadilan Negeri Jambi, Senin (27/4). Keterangan sejumlah saksi yang

dihadirkan dalam persidangan menyebutkan pihak perusahaan mengabaikan keselamatan

kerja bagi karyawan.

Dalam sidang, sejumlah saksi dihadirkan antara lain Yusrizal Nasar sebagai

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muaro Jambi, Habsi Hasbon sebagai Pengawas

pada Disnaker Muaro Jambi, dan Asep Sucipto selaku karyawan CND.

Yusrizal Nasar, Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Muaro Jambi, mengatakan

bahwa perusahaan menyalahi peraturan tentang status pekerja kontrak. "Dikatakan dalam

aturan, jika kontrak kerja dilakukan secara terus menerus, para pekerja berhak memperoleh

berstatus karyawan tetap.Perusahaan juga tidak pernah mendaftarkan kontrak kerja

karyawan ke Disnaker Muaro Jambi, hingga kasus ini naik ke persidangan," ujar Yusrizal

Nasar dalam sidang.

Habsi Hasbon, Pengawas pada Disnaker Muarojambi sebagai saksi kedua

mengatakan, perusahaan tidak melakukan upaya keselamatan kerja kepada para karyawan.

Hal ini terbukti dengan tidak dilengkapinya berbagai peralatan pendukung yang menjamin

keamanan dan keselamatan selama bekerja.

Dalam kesaksiannya, ia menilai ada upaya perusahaan untuk tidak membuat status

karyawan tetap kepada para pekerja PT CND. Kondisi ini terlihat dari pergantian nama

perusahaan setiap enam bulan, ketika kontrak kerja ditandatangani antara perusahaan dan

pekerja.

Sebelum menjadi PT Cakra Nusa Darma, perusahaan ini bernama PT Daqing Wire

Line Logging (DQWL), dan berganti menjadi PT Daqing Jaya Petrolium Engineering

(DJPE).

Saksi ketiga, Asep Sucipto mengatakan selama tiga tahun bekerja tidak

mendapatkan peralatan pendukung kesehatan kerja.Demikian juga tidak pernah dilakukan

pengecekan kesehatan oleh perusahaan terhadap para pekerja.

16

Page 19: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

Dalam sidang, tidak ada sanggahan maupun pertanyaan yang diajukan pengacara

tergugat dalam persidangan.Pengacara sekaligus kuasa perusahaan, Charles Hutagaol, usai

sidang mengatakan belum dapat mengambil sikap atas pernyataan para saksi di

persidangan.Termasuk status kerja para karyawan yang menjadi keputusan pimpinan

perusahaan.

Meski demikian, sebagai Manager Sumber Daya Manusia di PT CND, Charles

mengakui bahwa upaya penyelesaian masalah radioaktif dan keselamatan kerja pegawai

tidak harus melalui mediasi antara perusahaan dan pekerja.Hal ini karena sudah ada

Undang-undang yang mengatur keselamatan kerja."Tapi saya tidak tahu banyak, saya baru

menangani kasus ini," ujar Charles usai sidang.

Kasus ini merupakan kasus yang sering terjadi pada perusahaan dimana perusahaan

sangat jarang sekali memperhatikan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan

karyawannya.Hal ini disebabkan karena perusahaan sendiri tidak jelas dalam melakukan

dan menerapkan pemeliharaan bagi karyawannya.Komunikasi pada perusahaan tersebut

juga sangat kurang, hal ini terbukti dari peraturan tentang kontrak kerja yang telah

disepakati namun tidak dilaksanakan oleh perusahaan yang dalam aturan, jika kontrak

kerja dilakukan secara terus menerus, para pekerja berhak memperoleh berstatus karyawan

tetap.Seharusnya suatu perusahaan harus benar-benar menerapkan peraturan yang telah

disepakati sebelumnya antara perusahaan dan karyawannya.Selain itu, untuk menghasilkan

karyawan yang bersemangat kerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal, dalam menunjang

tujuan perusahaan maka pemeliharaan mutlak harus diberikan perusahaan bagi

karyawaannya, baik itu kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan karyawannya.

17

Page 20: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pemampaan makalah ini kami dapat menyimpulkn bahwa proteksi atau

perlindungan perusahan terhadapt karyawan sangat penting dilakukan proteksi atau

perlindungan ini akan semakin mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama

keselamatan kerja karyawan.

Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan

pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh

perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan – tindakan keselamatan

yang efektif, maka tidak akan ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih

mempercepat kesejahtraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil

produksi perusahaan ini

Peranan departemen sumber daya manusia dalam keselamatan kerja merupakan

peranan yang sangat vital dalam perusahaan, departemen inilah yang merencanakan

program keselamatan kerja karyawan sampi dangan pelaksanaannya.

4.2 Saran

Perusahaan dalam hal ini manajer SDM harus merencanakan atau membuat

program yang berkesinambungan mengenai keselamatan kerja karyawan. Perusahaan

hendaknya tidak tinggal diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan pada saat karyawan

bekerja.

Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari

pekerjaan, untuk itu perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan

proteksi atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik

langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan oleh perusahaan kepada

pekrja.Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan keharusan bagi sebuah

perushaan.

18

Page 21: Makalah MSDM Tentang Pemeliharaan Karyawan-New T.marozi

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ilham.2002. Analisis Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Good Year Indonesia. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Santoso, G. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Sugeng, A.M., dkk. 2005. Bunga Rampai Hiperkes & KK Edisi Kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

19