resume msdm

22
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL ISU-ISU MSDM GLOBAL (K3 GLOBAL, KEAMANAN INTERNASIONAL DAN TERORISME) Oleh: 1. Silviana Mursidta 12080574202 2. Ika Puji R 12080574205 3. Siti Nurjannah 12080574209 4. Leni Prasetiya 12080574295 5. Kharin Kamilia L.P 12080574296 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Upload: ardhyansyah-kusuma

Post on 23-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

msdm global

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Msdm

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL

ISU-ISU MSDM GLOBAL

(K3 GLOBAL, KEAMANAN INTERNASIONAL DAN TERORISME)

Oleh:

1. Silviana Mursidta 12080574202

2. Ika Puji R 12080574205

3. Siti Nurjannah 12080574209

4. Leni Prasetiya 12080574295

5. Kharin Kamilia L.P 12080574296

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

2014

Page 2: Resume Msdm

Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam dunia industri, kesehatan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan/hasil, karena

hasil kerja seseorang akan ditentukan oleh kondisi kesehatan tiap-tiap individu itu sendiri.

Kesehatan kerja

Merupakan aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja. Pedoman dalam

kesehatan kerja adalah “penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah. Kesehatan kerja

juga mengupayakan agar perusahaan tersebut dapat mencegah timbulnya penyakit yang

diakibatkan oleh limbah atau produk dari perusahaan tersebut.

Hakikat kesehatan kerja adalah menjaga dua hal, yaitu :

1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan dan derajat kerja setinggi-tingginya.

2. Alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan pada meningkatnya efisiensi dan

produktivitas.

Tujuan utama kesehatan kerja :

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.

3. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.

4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan gairah serta kenikmatan kerja.

5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk

perusahaan.

Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari resiko penderitaan,

kerusakan, atau kerugian di tempat kerja.

Tujuan keselamatan kerja :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk

kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjalin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Syarat-syarat keselamatan kerja :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

2. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran

3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

4. Memberi pertolongan pada kecelakaan

5. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para karyawan

Page 3: Resume Msdm

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,

sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif

mungkin.

c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pegawai.

e. Agar gairah, keserasian, dan partisipasi kerja meningkat

f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi

kerja

g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindung dalam bekerja

Pengertian Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja (K3)

Secara filosofi, merupakan suatu pemikiran, daya upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada umumnya, hasil karya dan

budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Secara keilmuan, merupakan ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan

dan penyakit kerja. Secara praktis, merupakan pengawasan terhadap orang, mesin, material,

dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cidera.

Tujuan K3

Menjamin keadaan, keutuhan, dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani menusia serta

karya budayanya yang tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia

pada khususnya. Sedang sasaran yang hendak dicapai pada K3 adalah :

1. Tumbuhnya motivasi untuk bekerja secara umum

2. Terciptanya kondisi kerja yang tertib, aman, dan menyenangkan

3. Mengurangi tingkat kecelakaan di lingkungan kerja

4. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya keselamatan di lingkungan kerja

5. Meningkatkan produktivitas kerja

Latar belakang dari diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan

Kerja (K3) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja internasional.

Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong para pekerja untuk bekerja

Page 4: Resume Msdm

lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu tidak jarang menyebabkan pekerja

menjadi cidera. Cidera yang terjadi di lapangan sangat beragam, dari cidera otot sampai yang

menghasilkan korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu

modal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli

tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut.

Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH

(Occupational Safety and Health) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi

keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja.

Sejak tahun 1950 ILO (International Labour Organization) dan WHO (World Health

Organization) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu: Kesehatan kerja

harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tinggi di bidang fisik, sosial sebagai

seorang pekerja di bidang pekerjaan apapun; pencegahan bagi setiap pekerja atas

pengurangan kesehatan karena kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk

mengurangi faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan mereka; penempatan dan

perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi dari

pekerja dan meringkas adaptasi dari setiap pekerja ke pekerjaannya masing-masing.

Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat kerja antara lain:

Moral – Seorang pekerja seharusnya tidak mempunyai resiko terluka pada saat kerja atau

yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Ekonomi – Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadi kecelakaan di tempat

kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan, waktu investigasi, kurang produksi,

kehilangan semangat dari pekerja, pembeli atau pihak lainnya.

Legal – Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapat dipatuhi oleh

banyak pihak.

Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh pekerja:

Resiko fisik (terpeleset dan tersandung, jatuh dari ketinggian, transportasi tempat kerja,

mesin yang berbahaya, listrik, kebisingan, getaran, radiasi ion).

Resiko kimia (cairan pelarut, metal berat)

Resiko psikologi (stress, kekerasan, pemerasan)

Resiko lingkungan (temperatur, kelembapan, cahaya)

Resiko cidera otot (lingkungan kerja yang tidak ergonamis)

Page 5: Resume Msdm

Setelah adanya OSH disusunlah Occupational Safety and Health Act yang

ditandatangani oleh President Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desembar 1970. Undang-

undang ini menjadi pencetuas berdirinya badan NIOSH (National Institute for Occupational

Safety and Health) dan OSHA (Occupational Safety and Health Administration).

OSHA ini secara garis besari diciptakan untuk melindungi keamanan pekerja dan

tempat kerjanya. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin bahwa pekerja mengerjakan

tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya bagi kesehatan dan keselamatan mereka,

seperti bahan kimia beracun, bunyi berisik yang mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan

atau kedinginan atau lingkungan yang kotor.

Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point, yaitu:

by encouraging employers and employees in their efforts to reduce the number of

occupational safety and health hazards at their places of employment, and to stimulate

employers and employees to institute new and to perfect existing programs for providing

safe and healthful working conditions;

Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk mengurangi tingkat

resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mereka untuk menyempurnakan

program yang mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja yang sudah ada.

by providing that employers and employees have separate but dependent responsibilities

and rights with respect to achieving safe and healthful working conditions;

Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk tercapainya

keamanan dan keselamatan kondisi kerja.

by authorizing the Secretary of Labor to set mandatory occupational safety and health

standards applicable to businesses affecting interstate commerce, and by creating an

Occupational Safety and Health Review Commission for carrying out adjudicatory

functions under the Act;

Dengan memberikan otoritas kepada sekretaris pekerja untuk memandatkan

pengimplementasian kesehatan dan keselamatan kerja standard yang diterapkan ke bisnis

dan mempengaruhi antar usaha, dan dengan menciptakan jabatan yang mengurusi

kesehatan dan keselamatan kerja untuk memberikan fungsi keputusan di dalam kegiatan

ini.

by building upon advances already made through employer and employee initiative for

providing safe and healthful working conditions;

Dengan membangun dengan baik inisiatif dari pekerja dan pemilik perusahaan untuk

menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat.

Page 6: Resume Msdm

by providing for research in the field of occupational safety and health, including the

psychological factors involved, and by developing innovative methods, techniques, and

approaches for dealing with occupational safety and health problems;

Dengan menyediakan penelitian di bidang keselamatan dan kesehatan termasuk di faktor

psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, teknik dan pendekatan yang inovatif

dalam menyelesaikan permasalahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

by exploring ways to discover latent diseases, establishing causal connections between

diseases and work in environmental conditions, and conducting other research relating to

health problems, in recognition of the fact that occupational health standards present

problems often different from those involved in occupational safety;

Dengan mencari cara untuk mengetahui penyakit tersembunyi, memperlihatkan keadaan

hubungan umum di antara penyakit dan kerja di lingkungan, dan mengadakan penelitian

lain yang berhubungan denga permasalahan kesehatan, untuk mengenali fakta bahwa

penerapan standard kesehatan yang sekarang sering berbeda dari yang berada di dalam

penerapan keselamatan.

by providing medical criteria which will assure insofar as practicable that no employee

will suffer diminished health, functional capacity, or life expectancy as a result of his work

experience;

Dengan menyediakan kriteria kesehatan yang akan menjamin bahwa pegawai tidak akan

menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional atau pengharapan hidup sebagai

hasil dari pengalaman kerja.

by providing for training programs to increase the number and competence of personnel

engaged in the field of occupational safety and health;

Dengan menyediakan program latihan untuk meningkatkan angka dan kompetensi dari

setiap individu yang menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan.

by providing for the development and promulgation of occupational safety and health

standards;

Dengan menyediakan pengembangan dan penyebaran dan penerapan standard

keselamatan dan kesehatan.

by providing an effective enforcement program which shall include a prohibition against

giving advance notice of any inspection and sanctions for any individual violating this

prohibition;

Page 7: Resume Msdm

Dengan menyediakan program pelaksanaan yang efektif yang meliputi perijinan yang

menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari inspeksi atau sangsi apa pun dari

individual yang melanggar ketentuan yang berlaku.

by encouraging the States to assume the fullest responsibility for the administration and

enforcement of their occupational safety and health laws by providing grants to the States

to assist in identifying their needs and responsibilities in the area of occupational safety

and health, to develop plans in accordance with the provisions of this Act, to improve the

administration and enforcement of State occupational safety and health laws, and to

conduct experimental and demonstration projects in connection therewith;

Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung jawab tertinggi

dari administrasi dan proses penerapan dari hokum kesehatan dan keselamatan dengan

menyediakan hak untuk pemerintah setempat untuk mengidentifikasikan kebutuhan

mereka dan bertanggung jawab di area penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, untuk

mengembangkan perencanaan dalam persetujuan untuk penetapan kegiatan ini, untuk

meningkatkan administrasi dan pelaksanaan dari penerapan hukum keselamatan dan

kesehatan kerja, dan memimpin projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan

itu.

by providing for appropriate reporting procedures with respect to occupational safety and

health which procedures will help achieve the objectives of this Act and accurately

describe the nature of the occupational safety and health problem;

Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan hormat unuk penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja yang di mana prosedur tersebut akan membantu tujuan

dari kegiatan ini dan secara tepat menggambarkan kesulitan yang sering terjadi di

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

by encouraging joint labor-management efforts to reduce injuries and disease arising out

of employment.

Dengan meningkatkan kebersamaan antara pekerja dan manajemen sebagai usaha untuk

mengurangi kecelakaan dan penyakit yang meningkat di kalangan pekerja.

Di dalam OSHA terdapat persyaratan yang harus dilaksanakan sebelum melakukan

pekerjaan, persyaratan itu antara lain:

Each employer shall furnish to each of his employees employment and a place of

employment which are free from recognized hazards that are causing or are likely to

cause death or serious physical harm to his employees;

Page 8: Resume Msdm

Perusahaan harus melengkapi setiap individu pekerjanya dan menempatkan mereka di

area yang bebas dari bahaya yang akan menyebabkan kematian atau bahaya bagi fisik

mereka.

Each employer shall comply with occupational safety and health standards promulgated

under this Act.

Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan kesehatan yang

diumunkan di kegiatan ini.

Each employee shall comply with occupational safety and health standards and all rules,

regulations, and orders issued pursuant to this Act which are applicable to his own

actions and conduct.

Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan pengumuman

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan ini yang dipakai untuk kegiatan

dia sendiri dan berhubungan.

Keamanan Internasional dan Terorisme

Kondisi politik dan keamanan di berbagai kawasan baik regional dan global, diperkirakan

masih akan ditandai dengan ketidakpastian (uncertainty) dan instabilitas (instability) yang

tidak menutup kemungkinan dibungkus dengan beragam tema, skema dan strategi yang

sebenarnya tujuan akhirnya adalah perebutan pengaruh antara 'duo pivot' global yaitu

Amerika Serikat dan China. Serta yang terpenting adalah kemungkinan adanya skenario

redesign of power atau tata ulang kekuasaan dalam rangka menempatkan “puppet leader” di

berbagai kawasan untuk kepentingan energy security kedua pivotal global tersebut.

Sebenarnya kondisi perekonomian China dan Amerika Serikat pada tahun 2014 juga

diperkirakan tidak bagus-bagus amat. Amerika Serikat misalnya sudah memutuskan untuk

tidak memberikan bantuan keuangan kepada para pengangguran, sehingga jutaan

pengangguran di AS diperkirakan akan marah dan tidak menutup kemungkinan pada awal-

awal tahun 2014 akan terjadi huru-hara dan unjuk rasa cukup masif di AS.

Sementara itu, di Beijing, RRC, Badan Perencanaan Ekonomi Nasional RRC merilis

pertumbuhan ekonomi 2013 yang mencapai 7,6% atau lebih rendah dibanding 2012 sebesar

7,7% dan 2011 sebesar 9,3%. Sementara itu, Menteri Komisi Perencanaan dan Reformasi

RRC, Xu Shaoshi mengatakan, RRC masih menghadapi risiko di sektor keuangan, antara lain

0P0pembiayaan utang yang tinggi dan terkonsentrasi pada sejumlah proyek infrastruktur

Page 9: Resume Msdm

jangka panjang dengan profit rendah. Di sisi lain, sektor properti masih berpotensi mengalami

bubble. 

Sedangkan sektor manufaktor masih mengalami kelebihan pasokan. Kepala Ekonom JP

Morgan Chase & Co Wilayah RRC, Zhu Haibin mengatakan, pertumbuhan ekonomi RRC

untuk jangka waktu 2 tahun ke depan akan mengalami perlambatan. Kondisi tersebut

menyulitkan Pemerintah RRC untuk menjaga keseimbangan struktural. Pertumbuhan

ekonomi RRC 2014 diperkirakan sebesar 7,4%. Kantor Berita RRC Xinhua melansir bahwa

pertumbuhan ekonomi RRC pada 2013 telah mengalami penurunan menjadi 7,6% dari 7,7%

pada 2012. Bahkan pada 2014, tidak menutup kemungkinan akan adanya tekanan untuk

menurun lebih jauh, akibat keadaan global yang tidak pasti dan kapasitas produksi yang

berlebih dalam beberapa perindustrian.

Gejolak Kawasan Situasi dan kondisi tahun 2014 di beberapa kawasan seperti di Irak,

Afganistan, Palestina, Suriah, Mesir, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah dan Thailand

diperkirakan masih sama dengan tahun 2013 atau bahkan perkembangannya akan semakin

memanas. Sementara itu, trigger yang dapat menarik ketegangan persaingan juga

diperkirakan akan terjadi di Laut China Timur dan Laut China Selatan terkait dengan masalah

perbatasan, serta militer Korea Utara yang mulai menebarkan ancaman dan psy war

Pemerintah Irak menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berencana mengirimkan puluhan

rudal dan 10 pesawat pengintai tanpa awak (drone) jenis Scan Eagle untuk membantu tentara

Irak dalam memerangi kelompok militan yang didukung Al Qaeda pada Maret 2014.

Pengiriman persenjataan tersebut termasuk 75 peluru kendali (rudal) Hellfire pesanan Irak.

Pengiriman persenjataan itu perlu segera dilakukan karena saat ini Irak tengah menghadapi

gelombang aksi teror dan kekerasan bersenjata terbesar dalam 5 tahun terakhir. 

Beberapa aksi teror bom terakhir terjadi di sebuah pasar di dekat perkampungan umat Kristen

di Baghdad pada 25 Desember 2013, yang menewaskan 44 orang dan melukai 21 orang

lainnya. Sementara pada saat yang bersamaan di dekat sebuah gereja di permukiman Dora,

selatan Baghdad, juga terjadi ledakan bom mobil, yang menewaskan 26 orang dan melukai

38 orang lainnya. Sejauh ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas 2

serangan bom tersebut. 

Page 10: Resume Msdm

Di Afghanistan Timur, terjadi aksi penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal,

menewaskan seorang tentara NATO. Menanggapi hal tersebut, pihak Pasukan ISAF

membenarkan bahwa seorang anggotanya tewas, namun tidak bersedia memberikan

keterangan mengenai kebangsaan tentara yang tewas tersebut. Sejauh ini, kelompok militan

meningkatkan serangan mereka dalam beberapa bulan terakhir, yang diduga sebagai bagian

dari upaya merebut kembali wilayah menjelang penarikan sepenuhnya pada akhir tahun 2014.

Pasukan Irak menyerang dan menghancurkan 2 kamp militan yang terkait dengan Al Qaeda

di Provinsi Anbar pada 23 Desember 2013 setelah 5 perwira senior, termasuk seorang

komandan divisi dan 10 prajurit Irak tewas saat operasi keamanan di provinsi tersebut sehari

sebelumnya. Jubir Kementerian Pertahanan Irak, Mohammed al-Askari menyatakan,

meningkatnya aksi kekerasan di Irak, terutama di Anbar didorong oleh perang saudara yang

terjadi di Suriah. Menurutnya, sejauh ini persenjataan ilegal sering datang dari Suriah ke

Gurun Anbar barat dan perbatasan Provinsi Nineveh, sehingga mendorong kelompok militan

terkait Al Qaeda menghidupkan kembali kamp-kamp mereka yang pernah dihancurkan

pasukan keamanan Irak pada 2008 dan 2009. Di lain pihak, kelompok militan Irak

menyerang sebuah stasiun televisi lokal di Tikrit, utara Baghdad dengan aksi bom bunuh diri,

mengakibatkan 5 wartawan tewas dan 5 karyawan lainnya luka-luka.

Kondisi di Suriah digambarkan oleh Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR)

menyatakan, pasukan Suriah kembali melancarkan serangan bom “barel/tong” di daerah

Aleppo pada 22 Desember 2013, menewaskan 56 orang, termasuk anak-anak. Serangan yang

memasuki hari ke-8 tersebut telah menghancurkan pasar, sejumlah bangunan, dan jalan

utama di kawasan Masakes Hanano dan Kota Marea. SOHR dan sejumlah kelompok HAM

lainnya di Suriah menilai, serangan bom tong tersebut ilegal (tindakan kriminal), karena

menyebabkan kerusakan yang sangat luas dan signifikan.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon merekomendasikan kepada DK PBB untuk mengirimkan 5.500

tentara dan 423 polisi tambahan ke Sudan Selatan untuk mempercepat proses perdamaian.

Sejauh ini, misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) memiliki sekitar 7.000 tentara, 700 polisi

dan 2.000 karyawan sipil tersebut juga akan menambah peralatan penunjang berupa 3

helikopter serang, 3 helikopter angkut dan 1 pesawat angkut militer C-130. Selain itu, Ban

Ki-moon juga memperingatkan serangan militer di Sudan Selatan dapat menghambat usaha

perdamaian dan meningkatkan kekerasan yang nembawa negara kaya minyak itu pada perang

Page 11: Resume Msdm

sipil. 

Di lain sisi, Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir bersedia untuk melakukan pembicaraan damai

guna mengakhiri kekerasan dengan pihak mantan Wakil Presiden Riek Machar setelah AS

meningkatkan upaya mediasi antar 2 pimpinan pihak yang bertikai. Menanggapi hal tersebut,

Machar bersedia melakukan pembicaraan damai dengan syarat pembebasan terhadap 10

tokoh loyalisnya yang sebelumnya ditangkap oleh militer Sudan Selatan.

Ide Sekjen PBB selaras dengan pemikiran utusan khusus AS untuk Sudan Selatan, Donald

Booth seusai pertemuannya dengan Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir mengatakan, bahwa

Pemerintah AS akan meningkatkan upaya diplomasi untuk mengakhiri kekerasan etnis yang

meningkat di Sudan Selatan, sambil menyusun kembali penempatan pasukan di wilayah

tersebut, jika mereka masih dibutuhkan. Terkait hal itu, Presiden Kiir menyatakan

kesediaannya untuk memulai pembicaraan dengan mantan Wapres Riek Machar guna

mengakhiri kekerasan. 

Sikap berbeda ditunjukkan Beijing, Wakil Menteri Luar Negeri RRC Zhang Ming

mengatakan akan terus mencermati konflik di Sudan dan dampaknya terhadap negara-negara

tetangga. Terkait hal itu, Zhang menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik di

Sudan Selatan untuk menghentikan aksi-aksi permusuhan, dan membuka dialog sesegera

mungkin. Seruan RRC tersebut terkait aksi kekerasan yang terjadi di Ibukota Sudan, di Juba

pada 15 Desember 2013, yang telah mengakibatkan perusahaan milik RRC National

Petroleum Company, satu investor penting minyak di Sudan Selatan, mengungsikan sejumlah

pekerja mereka.

Sedangkan situasi di Mesir, Thailand dan kawasan Laut China Timur serta Laut China

Selatan ditunjukkan dengan perkembangan penegasan Ikhwanul Muslim sebagai organisasi

terlarang dan Muhammad Morsi dianggap sebagai teroris di Mesir juga akan menimbulkan

ketidakpastian lanjutan. Kondisi tidak jauh berbeda dengan di Thailand dimana militer ada

kemungkinan untuk melakukan kudeta, jika Perdana Menteri Thailand yang cantik, Yingluck

Sinawathra gagal mengontrol perkembangan Polkam. 

Di Pyongyang, Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un menginstruksikan militernya

untuk meningkatkan kesiapan tempur, guna menghadapi perang yang kemungkinan terjadi

Page 12: Resume Msdm

tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Instruksi Kim tersebut terkait memanasnya ketegangan

politik antara Korea Selatan (Korsel) dengan Korut, yang dipicu oleh aksi pembakaran

bendera dan para pemimpin Korut, dalam demonstrasi anti Korut di Korsel pada 20

Desember 2013. 

Pemerintah RRC mengklaim pesawat pertama dan satu-satunya yang dioperasikan militer

RRC sukses bermanuver dalam serangkaian latihan di lepas pantai Pulau Hainan, Laut China

Selatan (LCS). Latihan tersebut dimaksudkan untuk menguji kemampuan kendaraan tempur

dan mencoba kelayakan serta bekerja sama dengan beberapa unit militer. Sejauh ini, RRC

telah beberapa kali mengoperasikan pesawat dan kapal di LCS. Apa yang dilakukan Korut

dan RRC juga dapat menjadi pemicu ketidakstabilan regional, yang imbasnya kemungkinan

terjadi pada Indonesia. 

]

*) Toni Ervianto adalah alumnus Fisipol Universitas Jember dan alumnus pasca sarjana

Kajian Strategik Intelijen (KSI), Universitas Indonesia.

http://news.detik.com/read/2013/12/31/105844/2454817/103/2/situasi-kondisi-politik-

keamanan-luar-negeri-2014-rawan-ketidakpastian

Strategi Anti Terorisme Global Telah Gagal?

Indeks Terorisme global mencatat naiknya serangan teror dan rekor jumlah korban tewas di

seluruh dunia. Statistik itu menunjukkan strategi yang dijalankan saat ini tidak berfungsi.

Tinjauan Grahame Lucas.

Serangan teror yang dilancarkan al Qaeda pada 2001 terhadap Amerika memicu balasan

berupa "perang melawan teror" yang digagas presiden AS saat itu George W. Bush. Dilihat

dari perspektif saat ini, 13 tahun setelah dilancarkannya aksi tersebut, nyatanya perang

melawan teror gagal menghentikan aksi teror.

Malahan sebaliknya. Indeks terorisme global menunjukkan, aksi terorisme justru meningkat

drastis ke tingkat amat mencemaskan. Tahun 2013 tercatat 10.000 kali serangan teror yang

menewaskan 18.000 orang. Jika disimpulkan, perang melawan teror ternyata menciptakan

lebih banyak teror.

Page 13: Resume Msdm

Dalam indeks juga disebutkan, 80 persen organisasi teroris bisa dilumpuhkan, dengan

menjalin kesepakatan politik yang bisa diterima banyak pihak. Hanya 10 persen organisasi

teroris menghentikan aksinya karena mereka telah mencapai target yang digariskan.

Yang lebih menarik lagi, hanya tujuh persen aksi terorisme yang berhasil ditumpas dengan

intervensi militer. Prestasi yang rendah itu, juga mempertimbangkan ongkos yang harus

dibayar, berupa korban jiwa.

Data memberikan kesan kuat, bahwa negosiasi dan partisipasi harus menjadi program utama

dalam memerangi terorisme. Tapi di sejumlah negara, aksi militer atau paramiliter tetap

menjadi opsi utama dari reaksi pemerintah.

Masalahnya, di zaman perang asimetris ini, kelompok milisi bersenjata juga mampu

mengalahkan militer yang terorganisir rapi. Caranya dengan mempublikasikan serangan-

serangan yang sukses lewat dunia maya, dan menghindari perang frontal dimana militer bisa

meraih kemenangan. Contoh paling tegas adalah gagalnya misi militer barat di Afghanistan,

untuk melindas Taliban dengan ideologi islamis beracunnya.

Temuan signifikan lainnya, negara-negara yang paling menderita akibat aksi terorisme, yakni

Irak, Pakistan, Nigeria, Suriah dan juga Afghanistan, menghadapi terorisme oleh kelompok

Islamis. Terorisme semacam ini, secara alamiah juga bersifat totaliter.

Grahame Lucas pimpinan redaksi South-East Asia DW

Di sini, dilema terlihat nyata. Negosiasi tidak akan menghasilkan apapun. Sebab solusi

pragmatis tidak punya peluang menang melawan ideologi islamis. Juga aksi militer mustahil

sukses. Paling banter, aksi militer semacam itu hanya bisa menahan sementara bukan

mengalahan ideologi ini.

Memandang latar belakang ini, wajar jika kita merasa takut, bahwa di tahun-tahun mendatang

kelompok teror Islamic State, al Qaeda, Boko Haram dan Taliban akan terus meningkatkan

upaya merusak situasi keamanan global. Kelompok teror semacam ini, akan menebarkan

ketakutan dan kebencian lewat serangan terornya. Kebanyakan korban tewas adalah sesama

kaum Muslim yang saling jagal.

Dalam kasus ini, hanya ada satu aksi bersama yang bisa menanggulanginya. Faktanya,

negara-negara yang paling parah dilanda terorisme itu, gagal menggalang partisipasi rakyat.

Negara-negara ini harus bekerja keras meningkatkan situasi ekonomi, memberi akses

pendidikan mencegah skuadron pembunuh melakukan pembantaian di luar hukum serta

menguatkan masyarakat sipil dan struktur demokratik.

Page 14: Resume Msdm

Inilah satu-satunya cara dalam perang panjang melawan teroris untuk menghentikan

dukungan terhadap mereka, sekaligus mengisolasi kelompok teror di negara-negara tempat

mereka beroperasi. Barat bisa mendukung proses ini, akan tetapi semua itu harus dimulai di

dalam negara bersangkutan.

http://www.dw.de/strategi-anti-terorisme-global-telah-gagal/a-18071449