blok 23

16
Rhinitis Vasomotor pada Mukosa Konka Inferior cavum nasi dekstra C 10

Upload: lanhie05

Post on 29-Sep-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ppt blok 23 rhinitis vasomotor

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Rhinitis Vasomotor pada Mukosa KonkaInferior cavum nasi dekstraC 10Skenario 14Seorang wanita usia 26 tahun datang ke poliklinik UKRIDA dengan keluhan sering mengalami hidung tersumbat bergantian pada lubang hidung kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu, disertai keluar ingus encer dan jernih. Pasien juga sering bersin pagi hari.Rumusan MasalahSeorang wanita berusia 26 tahun Sering mengalami hidung tersumbat bergantian pada lubang hidung kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.

AnamnesisIdentitas Pasien. Keluhan utama. Sering mengalami hidung tersumbat bergantian pada lubang hidung kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.Riwayat penyakit sekarangMenanyakan kembali sejak kapan keluhan munculMenanyakan adakah gejala penyerta (keluar ingus encer dan jernih, bersin di pagi hari). Riwayat penyakit keluarga. Menanyakan adakah keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan yang dialami oleh pasien. Atau adakah diwayat alergi dalam keluarga unutk membedakan dengan rinitis alergi.Riwayat penyakit dahuluRiwayat sosial. Menanyakan kepada pasien apakah penyakitnya menganggu/sangat menggangu/ tidak menggangu aktivitas sehari-hari pasien.Riwayat pengobatan/obat

Pemeriksaan FisikInspeksi:tampak gambaran klasik berupa edema mukosa hidung, konkha hipertropi dan berwarna merah gelap atau merah tua (karakteristik), tetapi dapat juga dijumpai berwarna pucatPemerikaan PenunjangPemeriksaan laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan rinitis alergi.Kadang ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung, akan tetapi pada jumlah sedikit. Tes cukil kulit biasanya negatif. Kadar Ig E spesifik tidak meningkat

Diagnosis KerjaRhinitis Vasomotor pada Mukosa KonkaInferior cavum nasi dekstra hipertrofi dan tampak merah gelapDiagnosis BandingRinitis VasomotorRinitis AlergiRinitis VirusMulai SeranganDekade 3-4Belasan Tahun(-)Riwayat terpapar alergen(-)(+)(-)Etiologi Reaksi neurovaskuler terhadapbeberapa rangsangan mekanis ataukimia, juga faktor psikologisReaksi Ag - Ab terhadaprangsangan spesifikRhinovirus, Myxovirus, Coxsakie virus, ECHO virusGatal & bersinTidak menonjol MenonjolGatal dimataTidak dijumpaiSering dijumpaiTest kulit(+)(-)(-)Sekret HidungEosinofil tdk meningkatEosinofil meningkatEosinofil darahNormalMeningkat IgE darahTidak meningkatMeningkatTidak meningkatEtiologi Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi berbagai hal, antara lain :Obat obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, misal ergotamin, clorpromazin, obat antihipertensi dan obat vasokonstriktor lokalFaktor fisik, seperti asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi, dan bau yang merangsangFaktor psikis seperti cemas, tegangPatofisiologiNeurogenikNeuropeptidaNitrit OksidaTraumaEpidemiologi Mygind ( 1988 ), memperkirakan sebanyak 30-60 % dari kasus rinitis sepanjang tahun merupakan kasus rhinitis vasomotor>dijumpaipadausiadewasaterutamapadawanita2,5 Biasanya timbul padadekade ke 3-4. Secara umum prevalensi rinitis vasomotor bervariasi antara 7-21%

Gejala KlinikDicetuskan oleh rangsangan non spesifik:Asap rokok, bau menyengat,parfum, perubahan suhu, kelembaban udara, kelelahan dan stress.Gejala dominan yaitu hidung tersumbat bergantian kiri & kanan

PenatalaksanaanNon Farmakologi :Menghindari factor pencetusMelakukan pembersihan mukosa nasal

Farmakologi :Dekongestan atau obat simpatomimetik Anti histaminKortikosteroid topikal Anti kolinergik

KomplikasiSinusitisEritema pada hidung bagian luarEdema pada wajah

Prognosis : Prognosis dari rinitis vasomotor bervariasi. Penyakit kadang-kadang dapat membaik dengan tiba tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yang diberikan.PencegahanHindari faktor pencetus timbulnya penyakitHindari tempat-tempat dengan kelembaban tinggi dan minum minuman dinginMemakai pakaian yang cukup tebal saat udara dinginOlahraga teratur untuk meningkatkan kondisi tubuh

KesimpulanRinitis vasomotor adalah suatu inflamasi pada mukosa hidung yang bukan merupakan proses alergi, non infeksius dan menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologinya dipercaya sebagai akibat ketidakseimbangan saraf otonom pada mukosa hidung sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung. Penatalaksanaan dapat dilakukan secara konservatif dan apabila gagal dapat dilakukan tindakan operatif.