blok 23,pw

28
Dr,.Surjadi Sujana Sp.Rad Departemen Radiologi F.K. UKRIDA

Upload: notageek

Post on 06-Feb-2016

309 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Radiologi Blok 23 Foto Sinus Paranasalis

TRANSCRIPT

Page 1: blok 23,pw

Dr,.Surjadi Sujana Sp.Rad

Departemen RadiologiF.K. UKRIDA

Page 2: blok 23,pw

INFEKSI SINUS PARANASAL

• Ialah infeksi yang mengenai sinus diregio paranasal ,

• Causanya dapat bakteri, virus, allergi.• Biasanya gejala klinisnya nyata.• Rhinitis dengan sinusitis sebagai komplikasi.

Page 3: blok 23,pw

Modalitas pemeriksaan

• 1. Radiologi konfentional,• Sperti : proyeksi Waters , Townes, Caldwells• dan lain lainnya• 2. C.T. scan sinus paranasalis ; bisa dgn

kontras atau tanpa kontras,• 3. MRI sinus paranasalis. : idem.

Page 4: blok 23,pw

Foto sinus paranasalis,

Page 5: blok 23,pw

• Sinusitis bakteria, menyebabkan ostium sinus tersumbat, diikuti pembentukan sekret yang berlebihan, biasa terjadi asimetris.

• Rontgen foto :• * tampak kesuraman pd sinus bersangkutan.• * tampak gambaran air fluid level.• * atau penebalan dinding(mukosa ) sinusnya.

Page 6: blok 23,pw

Sinusitis maxillaris acute dextra

Page 7: blok 23,pw

Sinusitis maxillaris chronis.

Page 8: blok 23,pw

• Sinusitis yang paling sering ditemukan ialah :• Diregio sinus maxillaris.• Dapat bersifat acute / chronis.• Pada yang acute tampak gambaran air fluid

level.• Pada yang chronis ,tampak penebalan dinding

sinus .

Page 9: blok 23,pw

• Rontgen foto biasa ; tak dapat membedakan penebalan dinding sinus karena proses infeksi chronis atau akibat fibrotik / cicatrix .

• Untuk membedakannya dengan modalitas pemeriksaan S.P.N . Dengan CT scan + kontras.

• Bila tampak enchancement menunjukan adanya proses peradangan.

• Bila tak ada enchancement ,ini fibrotik.

Page 10: blok 23,pw

• Gambaran air fluid level disinus paranasal dapat disebabkan oleh :

• * pencucian sinus karena suatu proses.• * adanya fracture tulang disinus /tidak dekat

sinusnya.misal: disinus sphenoidalis.• * kelainan2 akibat penyakit darah, misalnya

Von Willebrand disease. Yg menyebabkan perdarahan mukosa sinus.

Page 11: blok 23,pw

• Differential Diagnosis perselubungan disinus :• 1. sinusitis bakterial.• 2. sinusitis karena kista retensi.• 3.adanya polip yg mengisi ruang sinus.• 4.adanya polip di antero-choanal.• 5. mukosa cavum nasi yg menyumbat sinus.• 6. adanya mucocele.• 7. adanya tumor disinus.

Page 12: blok 23,pw

• Gambaran Radiologi kista Retensi :• * bila disinus maxillaris,biasanya berupa ;• - massa bulat ( konveks)• - batas tegas.• - homogen.• - CT scan dgn kontras tak tampak menyengat.• ( tak tampak enchacement)

Page 13: blok 23,pw

Cysta retensi di sinus mxillaris dextra,

Page 14: blok 23,pw

• Polip Choanal :• - penyebabnya di sinus maxillaris, dpt meluas

ke cavum nasi.• - klinis tampak seperti polip nasi.• - biasanya terjadi 6 % dari seluruh polip di

regio sinus paranas• - diagnosa ditegakkan dengan CT scan .

Page 15: blok 23,pw
Page 16: blok 23,pw

Polip choanal.

Page 17: blok 23,pw

• Mucocele :• Terjadi pada 2/3 kasus kelainan S.P.N.• ¼ nya terjadi di sinus eithmoidalis.• 10%, terjadi di sinus Maxillaris.• Gambaran Radiologinya :• Mass opak berbatas tegas,bentuk bulat, homogen,

disertai penebalan dinding mukosa sekitarnya.• Bila mengenai sinus maxillaris/eithmoidalis,sinus

tampak berselubung.• Untuk diagnosa mucocele disinus eithmoidalis dengan

CT scan S.P.N.

Page 18: blok 23,pw

Mucocele sinus maxillaris dextra

Page 19: blok 23,pw

Pemeriksaan Radiologi Mastoid

• Secara konventional mempunyai nilai untuk penyaring (skrining)serta menentukan status dari pneumatisasi air cell mastoid,

• Proyeksi pemeriksaan os mastoid;• * proyeksi Schuller.• * proyeksi Owen• * proyeksi Chausse III.

Page 20: blok 23,pw

Mastoiditis sinistra.

Page 21: blok 23,pw

• Posisi Schuller : • * dapat gambaran lateral os mastoid.• * dapat gambaran pneumatisasi os mastoid• * dapat gambaran trabeculasi os mastoid.• * dapat gambaran besarnya auditorius

externus.

Page 22: blok 23,pw

Proyeksi owen :• Untuk memperlihatakan canalis auditorius

externus.• Epi timpanum.• Tulang2 pendengaran dan cell mastoid.

Page 23: blok 23,pw

• Proyeksi Chausse III :• * merupakan proyeksi tambahan lateral os

mastoid.• * posisi ini paling baik untuk pemeriksaan

telinga tengah pada kasus otitis chronis / cholesteatome.

• NB : sekarang proyeksi Owen /chausse, sudah• ditinggalkan karena diganti dgn MRI.

Page 24: blok 23,pw

Proyeksi Chausse.

Page 25: blok 23,pw

Mastoiditis acute

• Terjadi karena komplikasi atau extensi dari otitis media acute,

Gambaran Radiologi :* Adanya perselubungan ( lesi sklerotik) pada os

mastoid yang bersangkutan.

Page 26: blok 23,pw

Mastoiditis chrnonis/otitis media chronis.

• Karena infeksi chronis dengan resolusi yang tidak sempurna. Biasa infeksi hebat dengan penurunan daya tahan tubuh, sehingga dapat merusak tulang telinga tengah dengan disertai adanya supurasi.

• Gambaran Radiologinya:• * adanya lesi sklerotik(perselubungan) dianthrurm

mastoid dan air cell mastoid.• * stadium lanjut mastoid tampak suram /sklerotik.

Page 27: blok 23,pw

Cholesteatome• Ialah kista epidermoid terdiri dari epithel

skwamosa dan jaringan penunjangnya.• Etiologi :- congenital.- acquired.• Gambaran Radiologi :• Destruksi tulang trabecula dan pembentukan

cavitas besar yg berselubung dgn dinding licin.

• Perlu di DD/ dengan mastoiditis.• Modalitas pemeriksaan dgn CT scan mastoid.

Page 28: blok 23,pw

Cholesteatome dextra