bab iii kti tarbi

17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan analisis. Dengan rancangan penelitian pre-post test randomized control group design yang menggunakan hewan coba sebagai objek penelitian. (Notoatmojo, 2011) 3.2. Tempat & Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan pada Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al – Azhar Mataram. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei - Juni 2015. 35

Upload: verani-citra-devi

Post on 17-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jzbjj

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan rancangan penelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan analisis. Dengan rancangan penelitian pre-post test randomized control group design yang menggunakan hewan coba sebagai objek penelitian. (Notoatmojo, 2011)3.2. Tempat & Waktu Penelitian1. Tempat Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan pada Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al Azhar Mataram.2. Waktu PenelitianWaktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei - Juni 2015.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mencit jantan yang memiliki berat antara 20 -35 gr, umur sekitar 2 3 bulan yang diperoleh dari hasil pencarian pada tempat ternakan mencit.

2. Sampel Penentuan besar sampel berdasarkan WHO, dimana besar sampel tiap kelompok minimal 5 ekor. Penentuan besar sampel menggunakan rumus besar sampel eksperimental Federer Jumlah sampel minimal, yaitu:(k1) (n-1) 15Keterangan :k = jumlah kelompok n = jumlah sampel tiap kelompok Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi 4 kelompok sehingga berdasarkan rumus Federer (Situmorang,2013) didapatkan jumlah minimal sampel masing masing kelompok sebagai berikut :(k-1) (n-1) 15(4-1) (n-1) 153 (n-1) 153n 18n 6Jadi, jumlah sampel untuk masing masing kelompok adalah 6 ekor mencit (Mus musculus) sehingga total mencit yang dibutuhkan minimal sebanyak 24 ekor. Kriteria Inklusi : Mencit Jantan Berat badan > 20 gr Usia > 2 bulan Sehat (aktif dan tidak cacat)Kriteria Eksklusi : Mencit betina Berat badan < 20 Usia < 2 bulan Tidak sehat

3.2 Variabel Penelitian3.2.1 Variabel IndependenAir Rebusan Daun Salam3.2.2 Variabel DependenKadar kolesterol darah mencit

3.3 Defenisi Operasional 3.3.1 Kadar kolesterol darahKadar kolesterol darah jumlah kolesterol total pada darah mencit yang diukur dengan menggunakan alat pemeriksaan kolesterol darah NESCO.Kriteria Objektif : Normal : Kadar kolesterol drah mencit sebesar 26,0 mg/dL 82,4 mg/dL. Hiperkolesterolemia : Kadar kolesterol darah mencit > 82,4 mg/dL.

3.4 Alat & Bahan 3.4.1 AlatAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kandang hewan beserta kelengkapan pemberian makanan Timbangan kue Alat ukur kolesterol darah NESCO Gelas ukur Pipet hisap 2 ml Kompor Gas Panci Korek api Tabung gas 3 kg Sendok pengaduk3.4.2 Bahan a. Hewan coba berupa mencit jantan yang memenuhi criteria inklusi.b. Bahan perlakuan berupa : Air Daun Salam kering yang dijual di pasar Margarin Makanan standar menggunakan pellet

3.5 Tata Cara Penelitian3.5.1 PeletPelet adalah makanan mencit yang terdiri dari nasi yang dilumatkan dengan ikan. Kandungan kalori 115 kkal/ 100 gr dan lemak 109, 59 mg/ 100 gr. Pelet akan diberikan pada semua kelompok perlakuan.Alat ukur : Timbangan kueCara mengukur : Pelet dinaikan di atas timbangan sebanyak 7,5 gr untuk mencit seberat 50 gr, yang selanjutnya dibagi tiga untuk tiga kali makan.3.5.2 Margarin Margarin dicampurkan ke dalam pellet yang kemudian diberi 3x1 per hari dan hanya diperuntukan oleh kelompok perlakuan: B, C dan D.Alat ukur : Timbangan kueCara Mengukur Margarin dinaikan ke atas timbangan kue yang kemudian diukur 1 gr tiap campuran 7,5 gr pellet.3.5.3 Air Rebusan Daun Salam Air rebusan daun Salam diperoleh dengan cara merebus 700 ml air atau setara dengan tiga gelas air kemudian ditambahkan 15 gr daun Salam sehingga nantinya akan tersisa 200 ml air rebusan daun Salam (setara 1 gelas). Air rebusan daun Salam diberi secara peroral (sonde) pada mencit.Alat ukur : Gelas ukurPipet hisap 2 mlCara mengukur : Dosis yang dipakai pada penelitian dihitung berdasarkan pemakaian daun salam oleh manusia. Manusia dewasa di Indonesia (berat badan 50 kg 70 kg) mengkonsumsi daun salam untuk pengobatan tradisional sebanyak 7 gram. Pada tabel konversi dosis, berat badan manusia adalah 70 kg dan konversi dosis dari manusia ke mencit 20 gram adalah 0,0026 . maka perhitungan dosisnya : 200 ml air rebusan daun Salam dikalikan dengan factor konversi dosis manusia. Sehingga dosis air rebusan daun Salam pada mencit adalah 0,52 ml/ 20 grBB/hari.Jumlah kadar daun Salam (n) di dalam 200 ml air rebusan diperoleh dengan membandingkan antara kadar air rebusan dan kadar daun Salam sebelum dan sesudah perebusan.

Jadi, kadar daun Salam yang terdapat di dalam 200 ml air rebusan untuk 15 gr daun Salam adalah sebesar 4,28 gr atau setara dengan 4.280 mg daun Salam. Untuk kelompok C, dosis 0,52 ml/ 20 grBB/ hari direbus dengan 15 gr daun Salam. Untuk kelompok D, dosis 1,04 ml/20 grBB/hari direbus dengan 30 gr daun Salam3.5.4 MencitPenelitian menggunakan 26 ekor mencit. Sampel penelitian yang berjumlah 26 ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok, sehingga jumlah sampel tiap kelompok berjumlah 6 ekor. Cara kerja terhadap masing masing perlakuan adalah sebagai berikut:1. Kelompok A (kontrol negatif)Diberikan pakan standar yaitu pelet sebanyak 7,5 gr per hari tanpa pemberian margarin dan air rebusan daun Salam. 2. Kelompok B (kontrol positif)Diberikan campuran pellet sebanyak 7,5 gr per hari dan margarine tanpa pemberian air rebusan daun Salam.3. Kelompok C (perlakuan I)Diberikan perlakuan, yaitu pelet 7,5 gr/hari + margarine 8 % + air rebusan daun Salam 0,52 ml/20 grBB/hari.4. Kelompok D (perlakuan II)Diberikan perlakuan, yaitu pelet 7,5 gr/hari + margarine 8 % + air rebusan daun salam 1,04 ml/ 20 grBB/hari.Perlakuan terhadap hewan percobaan :1. Menghitung tiap kadar kolesterol dan nilai mean kadar kolesterol darah pada semua mencit2. Semua mencit diberi minum air dan makanan standar berupa pelet yang mengandung kolesterol 109,59 mg/ 100 gr secara ad libitum.3. Semua mencit kelompok B, C dan D diberi margarine 8 % yang dicairkan dan dicampurkan ke dalam pelet.4. Semua mencit kelompok C dan D diberi air rebusan daun Salam sesuai dosis yang ditentukan.5. Mengambil darah menci pada daerah pangkal ekor kemudian teteskan pada alat tetes.6. Ukur kadar kolesterol darah vena dengan alat pengukur kadar kolesterol darah NESCO7. Mencari rata rata kadar kolesterol tiap kelompok

3.8. AlurPenelitian Persiapan penelitian

Meminta persetujuan pengunaan Laboratorium FK UNIZAR

Mempersiapkan sampel, alat, dan bahan eksperimen

26 ekor mencit Mus musculus

Adaptasi selama 3 hari (diberikan pakan standar)

Mencit Kel. 2 6 Ekor K (+)Mencit Kel. 3 6 Ekor P (I) Mencit Kel. 4 6 Ekor P (II)Mencit Kel. 1 6 Ekor K (-)

Pelet + MargarinePelet + MargarinePelet + MargarinePelet

Pelet + ARDS 1.04 ml/20grBB/hrPelet Pelet Pelet + ARDS 0,52ml/20grBB/hari

Perlakuan selama 14 hari

Pengukuran kadar kolesterol

Analisis hasil dan kesimpulan

Keterangan : K (+) : Kontrol Positif (+) K (-) : Kontrol Negatif (-) P I : Kelompok Perlakuan I P II : Kelompok Perlakuan II ARDS : Air Rebusan Daun Salam3.9. Pengolahan Data Adapun langkah-langkah pengolahan data meliputi: 1. EditingKegiatan ini dilakukan untuk pengecekan terhadap hasilpengukuranyangdiperoleh.2. CodingSuatu kegiatan memberi tanda atau kode tertentu terhadap data yang telah diedit dengan tujuan mempermudah pembuatan tabel.3. EntryKegiatan memasukkan data yang telah didapat kedalam program komputer yang ditetapkan (program Statistical Product and Service Solution/SPSS).

3.9.1. Tabulasi DataData yang diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan akan dimasukan dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.1. Hasil Uji Efektivitas Air Rebusan Daun Salam pada MencitNoKelompok Kontrol (-)Kelompok Kontrol (+)Kelompok Perlakuan IKelompok Perlakuan II

Mencit 1

Mencit 2

Mencit 3

Mencit 4

Mencit 5

Mencit 6

3.9.2. Analisis Data1. Analisis UnivariateAnalisis data merupakan suatu bagian pening dari suatu penelitian. Dimana tujuan dari analisis data in adalah agar diperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan software SPSS for windows.Analisa ini gunakan untuk mendiskripsikan masing-masing varibel, baik variable bebas maupun variable terikat. Adapun yang analisa adalah variable bebas (Air rebusan DaunSalam) dengan variable terikat (Kadar kolesterol darah mencit).

2. Analisis BivariatAnalisis ini digunakan untuk mengetahui efektifitas dari air rebusan daun salam terhadap kadar kolesterol darah pada mencit, yaitu penurunan dari kadar kolesterol dari mencit tersebut. Pada penelitian ini juga dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk test. Apabila hasil sebaran dan normal (p>0,05), maka untuk perbedaan kadar masing masing kelompok perlakuan dianalisis dengan uji statistic Repeated Measured Anova, Sedangkan untuk mengetahui hasil dari efektivitas pemberian Air Rebusan Daun Salam (Eugenia polyantha) antar kelompok dilakukan dengan uji statistic paired t test yang pada akhirnya akan di olah dan dianalisi dengan menggunakan SPSS.

45