bab i-kti revisi 6

39
1 LEMBAR PENGESAHAN Judul Karya Tulis : Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar Data Mahasiswa Nama : Zhana Daisya Triani NIM : 1108152080 Pekanbaru, April 2014 Disetujui oleh Dosen Pemimbing Penulis dr. Ligat Pribadi Sambiring,Sp.PD, Zhana Daisya Triani FINASIM NIP. NIM.1108152080

Upload: amelia-marsha

Post on 10-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rew

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-kti revisi 6

1

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin

Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar

Data Mahasiswa

Nama : Zhana Daisya Triani

NIM : 1108152080

Pekanbaru, April 2014

Disetujui oleh

Dosen Pemimbing Penulis

dr. Ligat Pribadi Sambiring,Sp.PD, Zhana Daisya Triani

FINASIM

NIP. NIM.1108152080

Mengetahui,

Pembantu Dekan III FK UR

dr.Fauzia Andrini Djojosugito,M.Kes

19730524.200604.2.001

KATA PENGANTAR

Page 2: BAB I-kti revisi 6

2

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Manfaat Konsumsi Apel dan

Wortel Secara Rutin Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar”.

Karya tulis ini disusun untuk melengkapi pemahaman masyarakat dan tenaga

medis untuk melakukan pencegahan terhadap Kanker Usus Besar menggunakan

bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Ucapan terimakasih, penulis

sampaikan kepada seluruh pihak baik keluarga, karib kerabat serta dosen pemimbing

yang berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan

bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi

kita semua. Penulis telah berusaha membuat karya tulis ini dengan sebaik mungkin,

namun kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sebagai

perbaikan di masa yang akan datang.

Pekanbaru, April 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: BAB I-kti revisi 6

3

Lembar Pengesahan...................................................................................... 1

Kata Pengantar.............................................................................................. 2

Daftar Isi......................................................................................................... 3

Ringkasan....................................................................................................... 4

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang........................................................................ 6

1.2 Rumusan masalah................................................................... 8

1.3 Gagasan Kreatif...................................................................... 8

1.4 Tujuan penulisan..................................................................... 8

1.5 Manfaat penulisan.................................................................. 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usus Besar.............................................................................. 10

2.2 Kanker Usus Besar.................................................................. 11

2.3 Kandungan dan Manfaat Apel…........................................... .

15

2.4 Kandungan dan Manfaat Wortel............................................. 17

BAB III. METODE PENULISAN............................................................... 19

BAB IV. ANALISIS

4.1 Pengaruh Apel terhadap Kanker Usus Besar………………... 20

4.2 Pengaruh Wortel terhadap Kanker Usus Besar……………… 21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………….……... 23

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 24

RINGKASAN

Page 4: BAB I-kti revisi 6

4

Colorectal cancer atau disebut juga Kanker Usus Besar(KUB) adalah kanker atau tumor ganas pada usus besar yang menginfiltrasi hingga lapisan muskularis mukosa kolon dan atau rektum. KUB pada tahun 2006 merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak karena kanker di Amerika dan Eropa. Orang berusia di atas 40 tahun beresiko menderita KUB dan resiko ini meningkat 2 kali lipat setiap kenaikan satu dekade. Faktor resiko KUB berasal dari faktor genetik yaitu anak dari penderita KUB dan faktor lingkungan yaitu orang dengan pola diet yang tidak sehat misalnya rendah serat serta mengkonsumsi alkohol atau pun rokok.

Selain deteksi dini upaya pencegahan KUB juga dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok serta mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Pilihan buah dan sayur yang terbaik yaitu apel dan wortel. Berdasarkan penelitian apel dan wortel memiliki kandungan zat yaitu oligosakarida dan falcarinol yang memicu apoptosis dan menghentikan perkembangan sel kanker. Selain bermanfaat untuk pencegahan kanker wortel dan produk olahannya juga sudah memasyarakat di Indonesia karena banyak ditanam. Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat mengenai pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan morbiditas karena KUB menurun. Diharapkan juga dengan mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di dalam negeri

ABSTRAK

Page 5: BAB I-kti revisi 6

5

Colorectal cancer is a cancer or malignant cancer in large intestine which infiltrate onto muscular mucosa layer of colon and or rectum. Colorectal cancer in 2006 become the third most malignancy in the world and the second most cancer causes death in America and Europe. People above 40 years old has a risk to get Colorectal cancer and the risk is increase 2 times every one decade. The risk factor of Colorectal cancer come from genetic factor which is the children of the patient and environmental factor which is people with unhealthy diet pattern for example low fiber and also consume alcohol and smoke.

Beside screening we also can do some effort to prevent the Colorectal cancer, these are with consume the low fat food, not consume alcohol, not smoke and also consume the high fiber food like fruit and vegetable. The best fruit and vegetable are apple and carrot. From the observation at apple and carrot both of them have a chemical like oligosacharride and falcarinol that make an apoptosis and stop the grown up of the cancer cells. Beside has an advantage to prevent cancer, carrot and carrot product also famous in Indonesian people because many people plant it in Indonesia. From this observation might can do a socialization to society about way to early prevention for Colorectal cancer and could decrease the mortality and morbidity rate. Also with consume apple and carrot avery day can increase the production and domestic selling of apple and carrot.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Page 6: BAB I-kti revisi 6

6

Kanker atau tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel

yang tidak mengikuti kode pembelahan normal yang telah diatur sebelumnya dalam

tubuh (pembelahan sel tidak terkendali).1 Colorectal cancer atau yang lebih dikenal

dengan Kanker Usus Besar(KUB) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari

mukosa kolon dan atau rektum, dimana keduanya merupakan bagian dari usus besar

dalam sistem pencernaan.2

KUB adalah keganasan ketiga terbanyak di dunia pada tahun 2006 dan

merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat dan Eropa.5,9

Sedangkan di Indonesia KUB merupakan kanker ketiga terbanyak dengan jumlah

kasus 1,8 dari 100.000 penduduk (Depkes,2006). Prevalensi kejadian KUB di

Indonesia lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita namun tidak ada

perbedaan mencolok antara keduanya. 4,5

KUB jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Rata-rata ditemukan pada usia

dekade ke-5 dan meningkat dua kali lebih besar disetiap dekade berikutnya dengan

insidensi puncak KUB yaitu pada umur 60-70 tahun.4,5 Pada pasien yang sebelumnya

pernah menderita kolitis ulseratif, kolitis granulomatosa, poliposis familial multipel,

sindroma Gardner, dan sindroma Turcot, KUB dapat timbul saat pasien berumur

kurang dari 40 tahun sebagai akibat komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut.9

Etiologi dan faktor resiko KUB dipengaruhi oleh banyak faktor terutama

faktor genetik dan lingkungan. Anak dari penderita (first degree relatives) KUB

mempunyai resiko tiga kali lipat lebih tinggi daripada kontrol.5 Faktor lingkungan

yang berpengaruh besar sebagai pencetus timbulnya KUB yaitu diet rendah serat.

Faktor lingkungan lainnya adalah zat kimia, zat radioaktif, rokok dan konsumsi

alkohol.3,9

Deteksi dini KUB dapat melalui test darah samar pada feses penderita

(Fecal Occult Blood Test/FOBT) setiap tahun atau menggunakan Sigmoidoskopi

fleksibel dan kolonoskopi terhadap kelompok yang beresiko tinggi terkena KUB.9

Berdasarkan beberapa penelitian ternyata apel dan wortel memiliki

Page 7: BAB I-kti revisi 6

7

kandungan zat yang dapat mencegah KUB. Penelitian yang dilakukan oleh Jenifer

Lin dkk dengan menggunakan hewan mengenai manfaat konsumsi sayuran dan

buah-buahan serta makanan tinggi serat terhadap resiko KUB menyatakan konsumsi

buah dan sayur akan menghambat pembentukan KUB. Sayuran dan buah

mengandung beberapa komponen anti kanker seperti antioksidan, vitamin, folat,

phytoesterogens dan protease inhibitor yang mencegah kerusakan dan mutasi DNA.

Sedangkan makanan tinggi serat akan melindungi saluran pencernaan dari kanker

dengan meningkatkan berat dari buang air besar(BAB) dan mengurangi waktu

pemindahan BAB serta menstimulasi fermentasi BAB oleh bakteri anaerob.21

Melalui percobaan yang dilakukan oleh Purup dkk ditemukan bahwa semakin tinggi

konsentrasi ekstrak falcarinol yang dipaparkan pada sel KUB maka inhibisi terhadap

pertumbuhan sel kanker semakin besar.19 Falcarinol adalah pestisida alami pada

wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari jamur.7 Sementara itu Boyer dan

Rui Hai L dari Amerika dalam review jurnal mereka menyatakan bahwa konsumsi

apel secara rutin akan mengurangi resiko dari beberapa penyakit kanker, penyakit

jantung, asma dan diabetes. Dari uji laboraturium ditemukan bahwa antioksidan pada

apel menghambat proliferasi dari sel kanker.21

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

kepustakaan yang berjudul Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Untuk

Pencegahan Kanker Usus Besar(KUB).

1.2. Perumusan Masalah

Apakah bermanfaat konsumsi apel dan wortel secara rutin dalam pencegahan

Kanker Usus Besar(KUB) ?

1.3. Gagasan Kreatif

Kanker Usus Besar(KUB) merupakan kanker dengan angka kejadian

Page 8: BAB I-kti revisi 6

8

tersering pada orang tua(geriatri). Selain melakukan skrining terhadap kemungkinan

kanker, mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin juga dapat membantu

pencegahan KUB. Diduga apel dan wortel memiliki kandungan zat yang dapat

menyebabkan apoptosis serta mecegah pembentukan zat preneoplastik pada Kanker

Usus Besar(KUB), sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat mengkonsumsi

kedua buah ini diperlukan.

1.4. Tujuan

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan mengenal

Kanker Usus Besar(KUB) serta manfaat mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin

sebagai usaha pencegahan sehingga sosialisasi dapat diberikan kepada masyarakat

agar terhindar dari KUB, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas karena KUB.

1.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah:

1. Bagi Penulis

Agar peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang

penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar serta pendalaman tentang

KUB dan pencegahannya lebih menyeluruh.

2. Bagi Masyarakat

Melalui karya tulis ilmiah ini diharapkan masyarakat mendapatkan

informasi tentang salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan untuk

mencegah terjadinya KUB, khususnya pada kelompok yang beresiko tinggi,

sehingga terhindar dari KUB serta menurunkan angka morbiditas dan

mortalitas karena KUB.

3. Bagi Civitas Akademika Universitas Riau

Sebagai bahan referensi untuk mempelajari dan mendalami ilmu

tentang pembuatan karya tulis ilmiah dan pencegahan KUB.

Page 9: BAB I-kti revisi 6

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usus Besar

Page 10: BAB I-kti revisi 6

10

2.1.1 Anatomi

Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Sekum

membentuk kantung buntu di bawah peertemuan antara usus halus dan usus besar

dikatup ileosekum. Apendiks adalah tonjolan kecil seperti jari di dasar sekum. Kolon

memiliki panjang sekitar 3-5 kaki yang membentuk sebagian besar usus besar dan

tidak bergelung seperti usus halus. Kolon terbagi menjadi empat bagian yaitu : colon

ascendens yang berjalan ke atas dari sekum ke permukaan inferior lobus hati dekstra

dan menempati region bawah dan kuadran atas abdomen, colon descendens yang

menepati kuadran kiri atas dan bawah dari abdomen, colon transversum yang

membentuk lengkungan yang membentuk huruf U besar dan merupakan termpat

melekatnya omentum serta colon sigmoideum yang merupakan lanjutan dari colon

descendens tergantung kebawah ke dalam kavitas pelvis dalam bentuk sebuah

lengkung. Colon ascendens dan colon descendens terletak di retroperitoneal

sedangkan colon transversum dan colon sigmoideum terletak di intraperitoneal.16,22

Rektum adalah bagian posterior kavitas pelvis panjangnya 12-15 cm dan merupakan

lanjutan dari colon sigmoideum yang berjalan kebawah turun di depan os. sakrum

meninggalkan pelvis dengan menembus diagfragma pelvis.16,17

2.1.2 Fisiologi

Fungsi utama usus besar adalah menyimpan feses sebelum dikeluarkan.

Selulosa dan bahan tidak tercerna dari diet membentuk sebagian besar masa feses

dan membantu mempertahankan kelancaran buang air besar. Gerakan usus besar

umumnya berlangsung lambat dan tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk

maju-mundur sehingga isinya terpajan ke mukosa penyerapan. Gerakan usus besar

ini akan mendorong feses dari kolon ke dalam rektum yang merangsang reseptor

tegang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi hal ini menyebabkan sfingter

ani internus melemas, jika otot sfingter ani externus juga melemas maka akan tejadi

proses yang kita kenal dengan defekasi.

Ketika isi kolon tertahan lebih lama daripada normal makan H2O (disekresika

Page 11: BAB I-kti revisi 6

11

bersama garam oleh lumen kolon) yang diserap feses meningkat sehingga feses

menjadi kering dan keras serta memicu terjaidnya konstipasi. Variasi normal

defekasi antar individu yaitu dari setiap makan hingga sekali seminggu. Gejala

berkaitan dengan konstipasi disebabkan oleh distensi berkepanjangan usus besar.

Diet rendah serat dan bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab tertundanya

defekasi yang menyebabkan konstipasi.

2.2 Kanker Usus Besar

2.2.1 Pengertian

Colorectal cancer atau yang lebih dikenal dengan Kanker Usus Besar(KUB)

adalah istilah untuk tumor ganas dari mukosa kolon dan atau rektum yang

merupakan bagian dari usus besar dalam sistem traktus gastrointestinal.1 Kanker atau

tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel yang tidak terkendali.2

KUB terjadi karena adanya tumor yang berhasil melakukan penetrasi hingga

muskularis mukosa dari usus besar. Ditemukannya deferensiasi dari sel paneth, sel

neuroendokrin, atau sedikit sel skuamosa dapat menegakkan diagnosis

adenokarsinoma.13

2.2.2 Epidemiologi

Lebih dari 95% KUB adalah adenokarsinoma yang berasal dari sel glandula

mukosa kolon dan rektum. KUB tahun 2006 menjadi penyebab ketiga kematian

karena kanker di dunia. Dari 945.00 kasus baru yang ditemukan di dunia 492.000

kasus diantaranya berakhir dengan kematian. KUB juga merupakan penyebab

kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat dan Eropa.

Lebih dari 150.000 kasus beru terdiagnosis setiap tahunnya dan 60.000 diantaranya

berakhir dengan kematian. Di Jepang kasus KUB mengalami peningkatan dalam 40

tahun terakhir. Perubahan gaya hidup dianggap menjadi faktor resiko munculnya

KUB.20 Kasus KUB awalnya banyak ditemukan pada negara-negara maju, namun

Page 12: BAB I-kti revisi 6

12

akhir-akhir ini prevalensi KUB di negara berkembang juga menunjukkan

peningkatan.9,18

KUB umumnya jarang diderita oleh orang berusia kurang dari 40 tahun,

kecuali orang tersebut sebelumnya pernah menderita penyakit usus besar tertentu.

Biasanya KUB diderita oleh pasien usia dekade ke – 5 dengan faktor resiko yang

meningkat dua kali lipat tiap kenaikan usia satu dekade. Insidensi tertinggi kejadian

KUB adalah pada usia 60-70 tahun.4,5

Perbandingan prevalensi KUB antara pria dan wanita di Indonesia tidak

terlalu jauh dengan perbandingan kasus KUB antara pria dan wanita di dunia yaitu

19,4 dan 15,3 penderita per 100.000 penduduk.18

Dari kajian epidemiologi disimpulkan ada pengaruh lingkungan yang sangat

besar sebagai predisposisi KUB khususnya diet yang memainkan peranan nyata

sebagai penyebab dari KUB. Selain itu faktor keturunan dapat juga berperan sebagai

faktor resiko timbulnya KUB.

2.2.3 Etiologi dan Patofisiologi

KUB timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan

lingkungan.

Faktor genetik

Banyak kelainan genetik yang dikaitkan dengan KUB diantaranya

sindroma Poliposis. KUB terjadi sebagai akibat dari kerusakan genetik pada

lokus yang mengontrol pertumbuhan sel. Perubahan dari kolonosit normal

menjadi jaringan adenomatosa dan akhirnya KUB melibatkan sejumlah

mutasi yang mempercepat pertumbuhan sel. Terdapat dua mekanisme yang

menimbulkan instabilitas genom dan berujung pada KUB yaitu :

1. Instabilitas kromosom(Chromosomal instability/ CIN)

2. Instabilitas mikrosatelit(Microsatellite instability/ MIN)

Umumnya KUB berasal dari CIN yang melibatkan penyebaran

Page 13: BAB I-kti revisi 6

13

material genetik yang tidak berimbang terhadap sel anak sehingga timbul

aneuploidi. Sedangkan MIN disebabkan oleh hilangnya aktifitas perbaikan

akibat adanya ketidakcocokan antara gen yang akan berikatan.

Faktor lingkungan

Sejumlah bukti menunjukkan bahwa lingkungan berperan penting

dalam KUB. Resiko mendapat KUB meningkat pada masyarakat yang

bermigrasi dari wilayah dengan KUB rendah ke wilayah dengan KUB yang

tinggi. Hal ini menambah bukti bahwa perbedaan pola makan berpengaruh

besar terhadap timbulnya karsinogenesis. Kandungan mikro dan

makronutrien berhubungan dengan KUB. Penelitian epidemiologi

menunjukkan bahwa lemak hewani terutama sumber daging merah

berpengaruh pada kejadian KUB. Penelitian pada binatang yang diberikan

diet tinggi lemak mengalami peningkatkan proliferasi kolonosit dan

pembentukan tumor.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh pada Karsinogenesis KUB18

1. Probably Related

Konsumsi diet tinggi lemak

Konsumsi diet rendah lemak

2. Possibly Related

Karsinogenik dan mutagen Heterocyclic amines hasil

metabolime bakteri

Konsumsi alkohol

Diet rendah selenium

3. Probably Protektif

Konsumsi makanan tinggi serat (wheat bran, cellulose, lignin)

Diet kalsium

Aspirin dan OAINS

Page 14: BAB I-kti revisi 6

14

Aktifitas fisik(BMI rendah)

4. Possibly Protektif

Sayuran hijau dan kuning

Makanan tinggi zat karoten

Vitamin C dan E

Selenium

Asam folat

5. Cyclooxygenase-2 (COX-2) inhibitor

6. Hormon Replacement Therapy (esterogen)

Patogenesis terjadinya KUB yaitu kolon normal mengalami hiperproliferatif

epitelium karena adanya abnormalitas, pengaruh APC, hMSH2 dan hMLH1

(sindroma Hereditas) kemudian berkembang menjadi adenoma karena adanya

abnormalitas dari Methilation dan inaktifasi APC, hMSH2 dan hMLH1. Pengaruh

mutasi K-ras, penghapusan DCC dan penghapusan p53 akan berkembang menjadi

karsinoma yang kemudian akan terus berakumulasi terhadap abnormalitas genetik.18

2.2.4 Diagnosis,Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala KUB bervariasi tegantung dari lokasi ditemukannya kanker

di dalam usus besar. Usus besar bagian kanan adalah bagian yang mengandung aliran

fekal cair.Tumor yang berasal dari usus kanan walaupun besar cenderung hanya

berupa massa yang menggantung(fungating) dan lunak yang tidak tumbuh

mengelilingi usus. Sebagai manifestasi dari KUB pada bagian usus besar sebelah

kanan adalah pasien kehilangan darah kronik. Hal ini dapat dideteksi dengan

pemeriksaan darah samar. Pasien juga dapat mengeluhkan nyeri kolik yang samar-

samar namun hal ini tidak disebabkan oleh obstruksi usus besar.

Sedangkan KUB yang berasal dari usus besar bagian kiri cenderung keras

dan tumbuh mengelilingi usus. Fungsi normal usus bagian kiri adalah menyimpan

massa feses yang keras sehingga gejala yang muncul adalah obstruksi usus akut atau

Page 15: BAB I-kti revisi 6

15

kronis. Disamping itu pasien juga mengalami perubahan pola defekasi(bowel habits)

serta ditemukannya perdarahan yang lebih jelas dengan darah gelap atau darah merah

yang melapisi feses.

KUB yang terletak di rektum memiliki gejala utama berupa perdarahan dan

perubahan pola defekasi(bowel habits) termasuk bertambahnya frekuensi diare,

defekasi dan urgensi. Obstruksi rektum progresif dapat menyebabkan berkurangnya

kaliber feses. Rasa nyeri yang berasal dari rektum dianggap sebagai tanda metastasis

kanker ke dalam jaringan saraf.

Diagnosis KUB dapat ditegakkan menggunakan sigmoidoskopi, barium

enema kontras ganda atau kolonoskopi dengan biopsi yang harus diikuti dengan

prosedur penentuan stadium untuk mengetahui luasnya lesi tumor. Pemeriksaan CT

scan abdomen dan radiografi dada juga dapat dilakukan.15

2.3 Kandungan dan Manfaat Apel

2.3.1 Kandungan Apel

Apel (Malus domestica) adalah tanaman berdaun gugur yang pertama kali

ditanam dikawasan Asia Tengah. Dalam 100gr apel mengandung energi 58kal,

protein 0,3gr, lemak0,4gr, karbohidrat14,9 gr, kalsium 6mg, forfor 10mg, serat

0,7mg, besi 1,7mg , vitamin A 24 RE, vitamin B1 0,04gr ,vitamin B2 0,03mg,

vitamin C 5mg dan niasin 0,1mg. Senyawa fitokimia pada buah apel yang berfungsi

sebagai antioksidan adalah fenolik, golongan flavonoid, turunan asam sinamat,

kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Dibandingkan jeruk buah

apel memiliki vitamin A 50% lebih banyak. Vitamin ini berfungsi untuk

menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya serta menjaga fungsi mata. Beberapa

manfaat apel secara antara lain11,24:

Menurunkan kolesterol dan tekanan darah serta menjaga kesehatan jantung

Pektin dan vitamin C dalam apel dapat berinteraksi dan menurunkan kadar

kolesterol dalam darah sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.

Page 16: BAB I-kti revisi 6

16

Mestabilkan gula darah dan meningkatkan HDL

Apel memiliki indeks glikemik(Indeks pengukuran tentang laju peningkatan

gula darah) yang sangat rendah hal ini berarti pergantian gula yang terdapat

secara alami pada apel tidak memicu kecepatan naiknya gula darah. Apel

juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin sehingga tidak berlebihan.

Memperlancar perncernaan dan meningkatkan imunitas

Kandungan Fe dan kalsium pada apel meskipun tidak terlalu tinggi tetapi

dapat membantu penyerapan Fe dan kalsium dari makanan lain seperti telur

dan hati. Selain itu kandungan pektin yang merupakan serat larut dalam air

berbentuk gel pada apel dapat memperbaiki otot pencernaan serta mendorong

sisa makanan di saluran pencernaan ke saluran pembuangan. Pektin juga

menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat

dan menghilangkan racun dalam isi usus.

Mempertahankan kesehatan saraf :

Apel mengandung vitamin B dan C yang membantu menjaga kesehatan saraf.

Apel juga mengandung betakaroten. Betakaroten memiliki aktivitas sebagai

provitamin A yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas

penyebab berbagai penyakit degeneratif.10

Agen anti kanker

Penelitian menyebutkan anti oksida dan beberapa kandungan lain dalam apel

mampu mengurangi resiko terkena kanker hingga 50%.

2.4 Kandungan dan Manfaat Wortel

2.4.1 Kandungan Wortel

Wortel(Daucus carrota L.) merupakan tanaman sayuran umbi dari Eropa,

Asia Selatan, Asia Barat dan Afrika Utara. Tumbuhan ini tumbuh baik pada suhu

200-300 C. Wortel mengandung karoten( betakaroten, hidrokaroten), pektin, gula,

vitamin A,B,C,E, mineral(selenium, besi, magnesium, fosfor, dan lain-lain),

asparagin, glutamine, lesitin, senyawa nitrogen, flavonoid, asam amino, minyak

Page 17: BAB I-kti revisi 6

17

atsiri, steroid dan masih banyak lagi. Beberapa manfaat wortel antara lain12:

Anti oksidan dan anti kanker

Kandungan betakaroten dalam wortel melindungi tubuh dari radikal bebas

penyebab kanker dan membantu merangsang pertambahan jumlah molekul

yang membantu sistem kekebalan mencapai sasarannya sehingga dapat

menekan pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Beta karoten dalam kanker juga berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh

sehingga mencegah timbulnya penyakit, mejaga kesehatan tubuh dan

menghambat penuaan.

Membantu penglihatan, mencegah rabun senja, mempercepat penyembuhan

luka serta menjaga kesehatan kulit

Kandungan karoten dalam wortel memiliki kemampuan berubah menjadi

vitamin A dalam hati apabila tubuh mengalami kekurangan vitamin A. Selain

itu vitamin A juga dapat membantu kerja hati menghilangkan toksin di dalam

tubuh.

Menurunkan tekanan darah dan memperlancar buang air kecil

Kandungan meniral tertinggi wortel yaitu kaliaum yang berfungsi menjaga

keseimbangan air dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah

karena kalium bersifat diuretik kuat. Selain itu kalium juga melancarkan

pengeluaran air kemih, membantu melarutkan batu pada saluran kemih serta

menetralkan asam dalam darah.

Membantu pencernaan dan buang air besar

Kandungan pektin dalam wortel mencegah dan mengatasi sembelit dengan

cara mempelunak feses dan mendorong sisa makanan pada saluran

pembuangan. Pektin akan menambah berat feses sehingga senyawa beracun

yang bersifat karsinogenik seperti logam berat akan terbawa keluar bersama

feses. Pektin juga berfungsi menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan

Page 18: BAB I-kti revisi 6

18

usus besar.

Meningkatkan kesuburan

Zat-zat dalam wortel diperlukan tubuh untuk memicu fungsi kelenjar

endokrin khususnya adrenalin dan kelenjar kelamin sehingga bermanfaat

dalam mencegah kemandulan dan menyuburkan system reproduksi pada

manusia maupun hewan.

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode

tinjauan pustaka.

Page 19: BAB I-kti revisi 6

19

3.2 Lokasi dan Waktu Penulisan

Lokasi penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan di Kota Pekanbaru, Riau pada

bulan April 2014.

3.3 Cara Pengolahan Data

a. Mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan tema dan judul karya

tulis yang telah dipilih sebelumnya yaitu mengenai manfaat konsumsi apel dan

wortel secara rutin untuk pencegahan Kanker Usus Besar.

b. Menyusun dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang diangkat sesuai

dengan sumber atau data yang telah dikumpulkan sebelumnya.

c. Menyimpulkan serta memberikan saran serta solusi yang dianggap perlu dan

bermanfaat bagi masyarakat.

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Pengaruh Apel Terhadap KUB

Pengobatan KUB sebelumnya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia

yang memiliki banyak efek samping yang tidak diinginkan seperti terjadinya

mielosupresi. Seiring berjalannya waktu para peneliti berusaha untuk menemukan

Page 20: BAB I-kti revisi 6

20

zat yang mampu mencegah karsinogenesis saat sel kanker masih dalam bentuk sel

yang belum bermutasi dan bermetastasis.

Apel dan jus apel adalah salah satu buah yang sering dikonsumsi dan

termasuk 40 besar jus buah terkenal diberbagai Negara di dunia. Beberapa sumber

menyebutkan apel dan produk apel memiliki peran besar untuk menjaga kesehatan

dan mencegah penyakit jantung, asma, disfungsi paru,diabetes, serta kanker.

Menururt penelitian bahwa pengobatan sel HT29 yaitu sel yang diduga

berhubungan dengan sel kanker penyebab KUB menggunakan polisakarida apel

dengan berat molekul kecil(Low Molecular Weight Apple Polysaccharides/LMWAP,

1000-3000 Da)menghasilkan sekitar 333 ekspresi gen. Dengan konsentrasi antara

0,001 hingga 0,1 mg/ml, LMWAP akan menginduksi pemblokiran fase G0/G1 pada

sel HT29. Dalam studi in vivo ditemukan bahwa LMWAP mampu memproteksi ICR

tikus dari KUB. Berdasarkan uji Western blot ditemukan bahwa LMWAP mampu

menginduksi penghentian siklus sel di p53 independen.

Penelitian kemudia dilanjutkan terhadap bentuk oligosakarida dari bentuk

polisakarida apel yang menunjukan lebih banyak efek farmakologi termasuk di

dalamnya anti infeksi, kemampuan meningkatkan kerja flora usus, anti hipoglikemi

dan efek anti kanker. Oligosakarida menunjukkan efek anti kanker dengan memblok

aktifitas karsinogenesis, meningkatkan efek kemoterapi atau secara langsung

menghalangi efek sitotoksik. Dibandingkan dengan polisakarida, oligosakarida lebih

mudah dibuat dalam jumlah besar maupun disajikan.

Pada penelitian yang dilakukan setelahnya menunjukkan bahwa oligosakarida

mampu menginhibisi viabilitas dari sel HT29 dengan cara menginduksi apoptosis

dari sel tersebut di fase S siklus sel, hal tersebut berbeda dengan efek yang dihasilkan

oleh LMWAP. Oligosakarida apel menginduksi apoptosis dari sel HT29 dengan cara

memodulasi ekspresi protein Bax, Bcl-2 dan Bcl-x. Oligosakarida apel menyebabkan

penghentian siklus sel di fase S pada sel HT29 hal ini dihubungkan dengan inhibisi

dari formasi kompleks Cdk 2-cyclin A1 dengan menurunkan ekspresi dari Cdk 2.

Page 21: BAB I-kti revisi 6

21

Dengan demikian oligosakarida apel memiliki kemampuan sebagai kemoprevensi

potensial atau sebagai anti-tumor.8

Dari manfaat-manfaat oligosakarida apel yang telah disebutkan di atas

diharapkan dengan mengkonsumsi apel dan produk-produk apel secara rutin mampu

mencegah terjadinya KUB, terutama pada kelompok beresiko tinggi. Karena

oligosakarida mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara

menginduksi terjadinya apoptosis sel.

4.2 Pengaruh Wortel Terhadap KUB

Seperti yang diketahui dengan mengkonsumsi buah dan sayur secara teratur

mampu mencegah terjadinya kanker terutama buah dan sayur yang kaya akan anti

oksidan. Walaupun anti oksidan seperti vitamin A,C dan E dianggap dapat

menurunkan resiko kanker namun studi tentang efek antioksida a-carotene dari

wortel menyebutkan a-carotene tidak mampu mengurangi insidensi kanker. Bahkan

dalam beberapa kasus a-caroten tidak mampu mengurangi resiko terjadinya kanker.

Meskipun a-carotene pada kanker tidak mampu mencegah kanker, ada zat lain dalam

wortel yaitu falcarinol yang diduga mampu mencegah terjadinya KUB. Falcarinol

adalah pestisida alami pada wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari

jamur.7,18 Penelitian tentang kandungan dari sayuran menyebutkan bahwa falcarinol

mampu menstimulasi diferensiasi dari sel primer mamalia dengan konsentrasi antara

1 sampai 50 ng/ml(dosis toksik diatas 100ng/ml). Wortel dan produk olahan wortel

yang mengandung falcarinol memiliki efek sitotoksik pada beberapa jenis tumor dan

juga memiliki kemampuan untuk menguragi insidensi hepatoma.

Dalam sebuah penelitian untuk mengetahui kemungkinan efek preventif

untuk kanker dengan menkonsumsi sejumlah wortel untuk diet sehari-hari atau

menghubungkan jumlah falcarinol wortel terhadap pembentukan Azoxymethan

(AOM) yang menginduksi Aberrant Crypt Foci(ACF) dan tumor pada tikus jantan.

ACF adalah lesi prekanker yang biasa digunakan sebagai biomarker dari KUB. Pada

Page 22: BAB I-kti revisi 6

22

penelitian efek falcarinol dengan menggunakan tikus jantan tersebut, ditemukan

peningkatan berat badan dari hewan percobaan, tidak ditemukannya kematian, tidak

ditemukannya tanda-tanda stress atau pertumbuhan sel-sel ganas. Bagaimanapun

falcarinol menunjukkan kemampuan menurunkan jumlah dari lesi prekanker secara

signifikan dengan meningkatkan ukuran dari lesi prekanker tersebut. Dari hasil

penelitian yang tidak berbeda untuk ACF terkecil menunjukkan pengurangan untuk

pembentukan kanker secara utuh.7

Dari percobaan ini diyakini bahwa mengkonsumsi wortel dan produk

olahannya secara rutin mampu menurunkan insidensi dan resiko terkena KUB pada

kelompok beresiko. Karena terdapat zat falcarinol pada wortel akan menghalangi

atau mencegah pembentukan induksi azoxymethan pada lesi preneoplastik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kanker Usus Besar adalah jenis kanker yang dipengaruhi oleh faktor genetik

dan faktor lingkungan yang saling berhubungan dan menimbulkan mutasi genetik

pada sel-sel di usus besar. Perlunya melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan

darah samar dan sigmoidoskopi secara rutin dan upaya pencegahan melalui

perubahan pola diet. Perubahan pola diet dapat dilakukan dengan cara menghindari

Page 23: BAB I-kti revisi 6

23

makan makanan yang terlalu banyak mengandung lemak serta mengurangi konsumsi

alkohol maupun rokok. Selain itu mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah

dan sayur dapat mencegah terjadinya KUB .Pilihan buah dan sayur yang terbaik

salah satunya adalah apel dan wortel. Baik mengkonsumsi dalam bentuk buah utuh

maupun dalam bentuk produk olahan apel dan wortel seperti jus.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan di Amerika Serikat dan

China telah terbukti apel dan wortel memiliki kandungan zat seperti falcarinol dan

oligosakarida yang dapat mencegah pembentukan dan perkembangan sel-sel kanker.

Wortel dan produk olahannya selain mampu mencegah KUB juga merupakan

sayuran yang sudah memasyarakat di Indonesia karena sudah banyak ditanam.

Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat mengenai

pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan morbiditas karena

KUB menurun. Selain itu diharapkan dengan mengkonsumsi apel dan wortel secara

rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di dalam negeri

DAFTAR PUSTAKA

1. Lantz JM, Fullerton JT, Harshburger RJ, et al, 2001, Promoting Screening and

Early Detection of Cancer in Men. Nursing and Health Sci:3;189-196.

2. Pezzoli A, Matarese V, Rubini M, et al,2007, Colorectal Cancer Screening:

Result of 5-years program in asymptomatic subjects at increased risk, Digestive

and Liver Disease: 39;30-39.

Page 24: BAB I-kti revisi 6

24

3. Dorundi S, Banerjea A, 2006,Colorectal Cancer : Early Diagnosing and

Predisposing Causes, Surgery 2006:24;131-136.

4. Brunicardi, Andersen, Billiar, Dunn, Hunter, Pollock, 2005, Colon, rectum, and

anus. In Schwartz’s Principles of Surgery. 8th edition. USA: McGraw-Hill. P

1057-70.

5. Sjamsuhidajat, Wim de Jong, 2003, Usus halus, appendiks, kolon, dan

anorektum. Dalam Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 646-653.

6. Steward BW, Kleihues P, et all, 2003, Colorectal Cancer. In : World Cancer

Report, Lyon: IARC Press:198-202.

7. Kobaek-Larsen M, Christensen PL, Vach W, et al, 2005, Inhibitory Effects of

Feeding with Carrots or (−)-Falcarinol on Development of Azoxymethane-

Induced Preneoplastic Lesions in the Rat Colon. United Kingdom, J. Agric. Food

Chem, 53;1823−1827.

8. Li Q, Zhou S, Jing J, et al, 2013,Oligosaccharide from Apple Induces Apoptosis

and Cell Cycle Arrest in HT29 Human Colon Cancer Cells. China, International

J. Biological Macromolecule.

9. Aleq Sander M, dr., M.Kes., SpB, FinaCS,2008, Profil Penderita Kanker Colon

dan Rektum di RSUP Hasan Sadikin Bandung.

10. Wahyono dkk. Pengaruh Varietas Apel, Desember 2011, Jurnal Teknologi

Pertanian Vol. 12 No. 3:135-142

11. Angelina. Pengaruh Perendaman Irisan Wortel(Daucus carota L) dalam Kalsium

Klorida (CaCl2) Terhadap Karakteristik Mutu Keripik Wortel.Padang;2011

12. Kusuma H W, Prof, H.M, 2007, Penyembuhan dengan Wortel: Anti Kankerm

Anti Oksidan, Rabun Senja, Pandangan Buram, Kejang Jantung, Kolesterol,

Page 25: BAB I-kti revisi 6

25

Hipertensi, Kencing Manis, Radang Lambung, Batu Ginjal, Alergi Kulit, Jerawat,

Menghaluskan Wajah, dan Kegemukan (Obesitas), Jakarta,Pustaka Populer

Obor :1-12.

13. World Health Organisation,2000, Pathology and Genetics of Tumours of the

Digestive System: Tumor of The Colon and Rectum. Lyon,IARCPress: 101-141

14. Rosida dan Purwanti, April 2008, Pengaruh Substitusi Tepung Wortel dan Lama

Penggorengan Vakum Terhadapap Krakteristik Kripik Wortel Stimulasi.

J.Teknologi Pertanian, Vol. 9 No.1:19 – 24.

15. Schein P S,1997, Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Onkologi : Kanker

Kolon dan Kanker Rektal. Jakarta, Binarupa Aksara: 82-85.

16. Snell R S,2006, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta, EGC:

17. Schwarts SI , Shires GTS, Spencer FC, 2000, Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah

(Principal o Surgery) : Kolon,Rektum dan Anus. Jakarta,EGC :419-436

18. Abdullah M, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-5: Tumor

Kolorektal. Jakarta, Interna Publishing:567-586.

19. Purup S, Larsen E, Christensen P L, Differential effects of falcarinol and related

aliphatic C(17)-polyacetylenes on intestinal cell proliferation

20. Soerjomataram, I., V. E. de, E. Pukkala and J. W. Coebergh,2007, Excess of

cancers in Europe: a study of eleven major cancers amenable to lifestyle change,

Int. J. Cancer, 120(6):1336-1343

21. Lin J, Zhang SM, et all,2005, Dietary Intakes of Fruit, Vegetables, and Fiber, and

Risk of Colorectal Cancer in A Prospective Cohort of Women,USA.

22. Sherwood L, 2009, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Jakarta,EGC:688 -693.

Page 26: BAB I-kti revisi 6

26

23. Margatan, A,2001, Banyak Makanan Berkhasiat Obat, Solo,CV Aneka.