kti revisi 4

Upload: ika-wardhani-karunia

Post on 09-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

my kti

TRANSCRIPT

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KINERJA TUTOR DENGAN KEEFEKTIFAN DISKUSI TUTORIAL PBL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UMY

Disusun OlehIKA WARDHANI KARUNIA20100310092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2013HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI

HUBUNGAN PERILAKU TUTOR DENGAN KEEFEKTIFAN DISKUSI TUTORIAL PBL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UMY

Disusun oleh :IKA WARDHANI KARUNIA20100310092

Telah disetujui pada tanggal26 April 2013

Dosen pembimbing

NIK: ..

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi WabarokatuhDengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini yang berjudul HUBUNGAN KINERJA TUTOR DENGAN KEEFEKTIFAN DISKUSI TUTORIAL PBL MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UMY. Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya ilmiah ini tidak lain adalah untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah kiranya para pembaca untuk memberikan masukan dan saran sehingga isi karya ilmiah ini dapat lebih sempurna. Akhirnya, penulis berharap semoga isi karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa sekarang dan yang akan datang. Amin.Wassalamuaalaikum Warohmatullahi WabarokatuhYogyakarta, 10 Maret 2012 PenulisDAFTAR ISIHALAMAN JUDULiHALAMAN PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR TABELviBAB I1PENDAHULUAN1A.LATAR BELAKANG1B.RUMUSAN MASALAH3C.KEASLIAN PENELITIAN3D.TUJUAN PENELITIAN4E.MANFAAT PENELITIAN5BAB II6TINJAUAN PUSTAKA6A.Problem Based Learning6B. Tutorial8C. Tutor10D. KEEFEKTIFAN DISKUSI12E. KERANGKA KONSEP13F. HIPOTESIS13BAB III14METODE PENELITIAN14B.DESAIN PENELITIAN14C.POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN14D.TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN14E.KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI15F.VARIABEL PENELITIAN15G.DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL15H.INSTRUMEN PENELITIAN16I.PENGUMPULAN DATA17J.UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS17K.ANALISIS DATA18L.ETIKA PENELITIAN18DAFTAR PUSTAKA19

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Kisi-kisi instrument penelitian

14

6

v

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning, disingkat PBL), adalah pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa untuk belajar (Widjajanti, 2011). Problem Based Learning dibangun atas empat prinsip pembelajaran modern yaitu pembelajaran yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Konstruktif adalah proses aktif dalam memahami, dimana seseorang secara aktif membangun dan mengatur pengetahuannya sendiri. Mandiri atau self-directed learning merupakan suatu proses seseorang memainkan peran aktif dalam belajarnya sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain. Pembelajaran kontekstual berarti belajar sesuai dengan konteks kehidupan nyata sehingga sesuai dengan keperluan dimasa mendatang. Sedangkan kolaboratif merupakan proses interaksi dari beberapa orang yang menghasilkan efek positif (Romauli, Rahayu, & Suhoyo, 2009), yang di dalam pembelajaran PBL diterapkan sebagai kelompok diskusi tutorial.Tutorial adalah jantung dari PBL, yang keefektifan pelaksanaannya bisa dikatakan merupakan kunci kesuksesan dalam kurikulum PBL (Singaram & Dolmans, 2008). Keefektifan kelompok sendiri dapat diidentifikasi melalui tiga komponen, yaitu kinerja kelompok, kelangsungan belajar kelompok di masa depan dan manfaat dari belajar kelompok (Hackman, 1989).17

Keberhasilan ke-3 komponen tersebut dipengaruhi oleh kualitas kasus, tutor dan mahasiswa (Sockalingam & Schmidt, 2011).Tutor dalam tutorial PBL memiliki tugas sebagai fasilitator bagi mahasiswa, termasuk memberikan dukungan kepada mahasiswa dalam hal pengetahuan, keterampilan berfikir kritis, membimbing proses diskusi, dan modeling of reflective practice (Papinczak, Tunny, & Young, 2009). Tutor diharapkan berperan aktif dalam diskusi, dengan mengajak mahasiswa berfikir lebih dalam. Hubungan tutor dengan mahasiswa dapat dipandang sebagai sebuah pelatihan kognitif (cognitive apprenticeship) yaitu hubungan dimana tutor memperluas dan mendukung pemahaman mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Schmidt dan Moust (1995), menyatakan bahwa tutor dengan social congruence akan menggunakan subject-matter knowledge dengan cara yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pencapaian mahasiswa. Social congruence sendiri adalah kualitas interpersonal seorang tutor seperti kemampuan berkomunikasi secara informal dan berempati terhadap mahasiswa, sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong mahasiswa untuk melakukan pertukaran ide dalam diskusi (Chng, Yew, & Schmidt, 2011)Diskusi tutorial sebagai salah satu komponen terpenting dalam pembelajaran PBL di FKIK UMY sudah dilakukan cukup lama oleh mahasiswa prodi pendidikan dokter, akan tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan diskusi tersebut belum diketahui sepenuhnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh kinerja tutor terhadap keefektifan diskusi dalam tutorial PBL mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UMY.Menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu pengetahuan adalah hal yang wajib bagi umat manusia. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, yang berbunyi :

Artinya: Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat (HR.Ibnu Abdil Bari)B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah Apakah kinerja tutor berpengaruh terhadap keefektifan diskusi dalam tutorial PBL?C. KEASLIAN PENELITIANPernah dilakukan penelitian oleh Eun - Kyung Chung, MauriceA Hitchcock, SunA Oh, EuiRyoung Han, YoungJong Woo tahun 2011 dengan judul The relationship between student perceptions of tutor performance and tutors background in problem-based learning in South Korea. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, melibatkan 86 tutor dan 103 mahasiswa tahun ke-3. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kinerja tutor mempengaruhi persepsi mahasiswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada komponen-komponen yang dinilai pada pengukuran outcome penelitian..Penelitian lain yang berjudul Tutoring in problem-based learning medical curricula: the influence of tutor background and style on effectiveness oleh Michele Groves, Patricia Rgo dan Peter O'Rourke, melibatkan 260 mahasiswa tahun pertama (26 kelompok tutorial) dan 76 tutor. Hasil dari penelitian ini adalah pengetahuan yang dimiliki tutor dan kemampuan tutor untuk memfasilitasi mahasiswa itu penting. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah pada variable bebasnya.D. TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan umumTujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja tutor terhadap keefektifan diskusi dalam tutorial PBL.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui persepsi mahasiswa mengenai kinerja tutor dalam diskusi tutorial mahasiswa Pendidikan Dokter UMYb. Bahan acuan untuk meningkatkan kualitas dari diskusi tutorial

E. MANFAAT PENELITIANPenelitian ini diharapkan dapat berguna bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas tutor sehingga keefektifan diskusi tutorial dalam pembelajaran PBL dapat ditingkatkan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Problem Based LearningHoward Barrows, sebagai seorang yang pertama kali mengembangkan PBL, mendefinisikan konsep dari PBL sebagai metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, berlangsung di dalam sebuah kelompok diskusi kecil dengan tutor sebagai fasilitator dan disertai dengan masalah-masalah klinis sebagai trigger untuk membuat diskusi lebih relevan dan menarik (Graaff & Kolmos, 2003). Menurut Barrows (dalam E. Chng et al., 2011) PBL adalah metode pembelajaran berbasis masalah yang prosesnya terdiri dari 3 fase yaitu analisis masalah (problem analysis), pembelajaran mandiri (self directed learning), dan pelaporan hasil belajar (reporting fase).Pembelajaran Problem Based Learning awalnya dirancang untuk memperbaiki metode pembelajaran tradisional yang dianggap gagal untuk mempersiapkan mahasiswa kedokteran dalam memecahkan masalah di klinis. Perbedaan metode pembelajaran PBL dengan pembelajaran tradisional sendiri adalah pada proses belajarnya yang didasarkan pada masalah-masalah yang ada di masyarakat (Hung, 2008). Pembelajaran Problem-based learning diharapkan mampu untuk mengembangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Integrated, context-specific knowledge base 2. Decision-making/critical thinking process and skills 3. Self-directed, life-long learning skills 4. Interpersonal, collaboration, and communication skills 5. Constructive self and peer assessment skills 6. Professional ethics and behaviorMenurut Wood (2003), kelebihan dari metode pembelajaran PBL dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain, sebagai berikut : 1. Student centred yaitu memacu mahasiswa untuk melakukan pembelajaran aktif, sehingga meningkatkan pemahaman mahasiswa dan mengembangkan lifelong learning;2. Generic competencies, meningkatkan keterampilan interpersonal dan teamwork;3. Integration yaitu PBL memberi fasilitas tersusunnya intergrated core curriculum.4. Motivation, yaitu PBL sebagai metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pembelajarannya;5. Deep learning, memacu mahasiswa untuk selalu mengembangkan pemahaman dan ketrampilan yang lebih baik;6. Constructivist approach, mahasiswa mengaktifkan prior knowledge dan mengembangkannya pada kerangka pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi.Sedangkan kekurangan metode PBL sendiri menurut Wood (2003) adalah1. Tutors who can't teach tutor hanya menyenangi disiplin ilmunya sendiri, sehingga tutor mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sebagai fasilitator dan akhirnya mengalami frustasi2. Human resources jumlah pengajar yang diperlukan dalam proses tutorial lebih banyak dari pada sistem konvensuional3. Other resources banyak mahasiswa yang akan mengakses komputer dan perpustakaan dalam waktu yang bersamaan.4. Role models mahasiswa dapat terbawa ke dalam situasi pembelajaran konvensional dimana tutor berubah berubah fungsi menjadi pemberi kuliah bukan sebagai fasilitator.5. Information overload mahasiswa kemungkinan tidak mengetahui seberapa jauh mereka harus melakukan self directed study dan informasi apa saja yang relevan dan bermanfaat.B. TutorialDiskusi tutorial merupakan jantung dari PBL. Aktifitas pembelajaran PBL bertumpu pada proses tutorial. Di dalam proses tutorial, mahasiswa bersama-sama dengan tutor akan mencari pemecahan masalah dari kasus yang ada melalui langkah-langkah yang terstruktur guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan (Harsono, 2004).Langkah-langkah terstruktur dalam diskusi tutorial dikenal dengan Seven Jumps Method. Ketujuh langkah tersebut menurut Harsono (2004) dan Wood (2003) adalah :1. Klarifikasi istilah-istilah asing dari skenarioMahasiswa mendapatkan beberapa kata yang kurang jelas maknanya, dan anggota kelompok lain mencoba menerangkan definisinya.2. Menetapkan masalahMahasiswa dalam tahap ini memberikan pendapat mereka mengenai masalah dalam diskusi yang berlangsung. Peran tutor disini adala memacu mahasiswa untuk menganalisa masalah yang ada dalam kasus secara cepat.3. Memberikan pendapat mengenai penjelasan dan kemungkinan hipotesaMahasiswa berdiskusi dengan menggunakan prior knowledge yang mereka miliki. Setiap mahasiswa menyumbangkan pendapat mereka kemudian mengidentifikasi area yang masih belum jelas atau lengkap. Tutor bertugas untuk menjaga diskusi agar tidak menyimpang dari topik. Pada langkah ini penting bagi mahasiswa untuk menggunakan prior knowledge mereka agar diskusi lebih hidup.4. Menyusun penjelasan masalahMahasiswa membuat review terhadap hasil langkah-langkah 2 dan 3, kemudian menyusun penjelasan sementara.5. Perumusan tujuan belajarMahasiswa membuat formulasi tujuan belajar.

6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiriMahasiswa secara independent mengumpulkan informasi yang relevan untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan belajar.7. Memadukan antara informasi yang baru didapatkan dan informasi yang telah didapatMahasiswa kembali bertemu untuk melaporkan dan mendiskusikan temuan informasi yang masing-masing mereka dapatkan.Menurut Djamilah (2011), dalam kelompok diskusi tutorial PBL mahasiswa dapat berdiskusi secara intensif, contohnya mahasiswa dapat mengemukakan pendapat mereka seperti bertanya, menjawab, mengkritisi, mengoreksi, dan mengklarifikasi setiap masalah yang muncul dalam diskusi. Diskusi yang demikian akan mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk membuat, memperhalus, dan mengeksplorasi dugaan-dugaan (konjektur), sehingga memantapkan pemahaman mereka atas konsep masalah yang sedang dipelajari. Pada akhirnya, mahasiswa juga harus mampu mengkomunikasikan ide mereka, baik secara lisan maupun tertulis, dalam rangka memecahkan masalah yang diberikan.C. TutorMenurut Gwee (2009), tutor dalam pembelajan PBL memiliki kewajiban utama, yaitu mengembangkan kemampuan berfikir dan keterampilan mahasiswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, metacognition, dan berfikir kritis, maupun membantu mahasiswa untuk menjadi independent dan self-directed learners (Gwee, 2009).Keterampilan komusikasi yang efektif harus dimiliki seorang tutor karena dapat mempengaruhi keefektifan diskusi tutorial (Hung, 2008). Berdasarkan hasil penelitian Esther Chng et al., (2011), tutor dengan social congruence akan menggunakan subject-matter knowledge dengan cara yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan pencapaian mahasiswa. Social congruence sendiri adalah kualitas interpersonal seorang tutor seperti kemampuan berkomunikasi secara informal dan berempati terhadap mahasiswa, sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong mahasiswa untuk melakukan pertukaran ide dalam diskusi (Chng, Yew, & Schmidt, 2011).Ciri utama dari metode pembelajaran berbasis masalah adalah pada pembelajarannya yang berpusat pada mahasiswa, artinya mahasiswa bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengidentifikasi dan mencari informasi yang diperlukan secara mandiri berdasarkan sasaran belajar yang telah ditetapkan. Seorang tutor yang baik (a good tutor) harus memiliki pengetahuan tentang teknik dan pengertian belajar mandiri, mekanisme dinamika kelompok dan umpan balik terhadap kelompok, serta prinsip-prinsip dasar dan metode evaluasi. Selain itu, tutor juga harus dapat menciptakan suasana yang mendukung untuk mendorong partisipasi aktif dari seluruh anggota kelompok, dengan memantau mutu pembelajaran melalui pertanyaan dan umpan balik dan dengan mendorong perkembangan keterampilan metakognitif siswa. Semua hal tersebut dilakukan dalam diskusi tutorial untuk mencapai efektifitas diskusi yang diinginkan ( Groves, Rgo, & O'Rourke, 2005). D. KEEFEKTIFAN DISKUSIEfektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai, yang dijalankan dengan prosedur yang benar dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, serta target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Karakteristik dari diskusi yang efektif adalah mahasiswa secara aktif meminta, memberi dan menerima penjelasan; dapat mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuannya, serta mahasiswa mendiskusikan perbedaan-perbedaan yang sehubungan dengan konten belajar. (Pleijers, 2006)Tujuan utama yang diharapkan dari diskusi tutorial yang efektif adalah mahasiswa memahami dan dapat menerapkan pengetahuannya, dan untuk dapat mewujudkan itu mahasiswa harus mengerti bagaimana cara membangun diskusi yang efektif terutama pada tahap reporting phase. Tutor sebagai fasilitator harus mengarahkan mahasiswanya, memberikan umpan balik yang efektif. (Pleijers, 2006)E. KERANGKA KONSEP

F. HIPOTESISAda hubungan antara kinerja tutor dengan keefektifan diskusi dalam tutorial PBL.

BAB IIIMETODE PENELITIANB. DESAIN PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional.C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah tutor Program Studi Pendidikan Dokter UMY. Populasi berjumlah 46 tutor.2. SampelTeknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu semua tutor tetap Program Studi Pendidikan Dokter yang berjumlah 46 orang.D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN1. Lokasi PenelitianDi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammasiyah Yogyakarta2. Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan pada bulan Juni-July 2013E. KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI1. Kriteria Inklusia. Semua tutor tetap Program Studi Pendidikan Dokter yang telah mendapatkan TOT (Training of Tutor).2. Kriteria Ekslusia. Tutor dengan jumlah kehadiran 41b. Sedang, jika jawaban responden 40-75%, yaitu apabila total skor responden 22-41. c. Buruk, jika jawaban responden < 40%, yaitu apabila total skor responden < 22.H. INSTRUMEN PENELITIANInstrumen yang digunakan berupa kuesioner tentang perilaku tutor yang diadaptasi dari Dolmans & Ginns (2005). Kuesioner memuat 11 pernyataan dengan 5 pilihan jawaban berupa seberapa setuju responden dengan pernyataan tersebut berdasarkan five-point Likert scale ranging mulai dari Sangat Tidak Setuju hingga Sangat Setuju. Pernyataan dibuat dengan tujuan mengukur kinerja tutor. Berikut adalah tabel sebaran pernyataan dalam kuesioner :Tabel 1. Kisi-kisi instrument penelitian :No.Domain PertanyaanNomor Pernyataan

1.Constructive/active learning 1, 2, 3

2.Self-directed learning4, 5

3.Contextual learning6, 7

4.Collaborative learning8, 9

5.Intrapersonal behavior10, 11

I. PENGUMPULAN DATAData yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang dikumpulkan oleh instansi, badan yang terkait atau tidak dikumpulkan oleh peneliti sendiri, dan digunakan oleh peneliti untuk melaksanakan dan melengkapi penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa nilai rerata tutorial dan kuesioner kinerja tutor yang telah tersedia di Administrasi Tutorial FKIK UMY.

J. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS1. Uji ValiditasPenelitian ini tidak memerlukan uji validitas karena kuesioner pernah digunakan untuk menilai kinerja tutor di FKIK UMY.

2. Uji ReliabilitasUji reliabilitas tidak dilakukan karena pernyataan pada koesioner sudah reliabel.K. ANALISIS DATABerdasarkan hipotesis yang ada, peneliti akan menganalisis data menggunakan uji kolerasi, yaitu untuk melihat hubungan antara kinerja tutor dan efektivitas diskusi tutorial.L. ETIKA PENELITIANSebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang berwenang dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Peneliti memberikan surat pengantar penelitian kepada Kepala Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UMY. Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan dan dilaporkan sebagai hasil riset.

DAFTAR PUSTAKAGroves, M., Rgo, P., & O'Rourke, P. (2005). Tutoring in problem-based learningmedical curricula: the influence of tutor background and style on effectiveness.Chng, E., J. Yew, E. H., & Schmidt, H. G. (2011). Effects of tutor-related behaviours on the process of problem-based learning. Adv in Health Sci Educ, 3.Chng, E., Yew, E. H., & Schmidt, H. G. (2011). Effects of tutor-related behaviours on the process of problem-based learning. Adv in Health Sci Educ, 3.Graaff, E. D., & Kolmos, A. (2003). Characteristics of Problem-Based Learning.Gwee, M. (2009). Problem-based learning: a strategic learning system design for the education of healthcare professionals in the 21st century.Hackman, J. R. (1989). Groups that work (and those that dont). Creating conditions for effective teamwork. San Francisco: Jossey-Bass.Hung, W. (2008). Problem-Based Learning.Hung, W. (2008). Problem-Based Learning.Papinczak, Tunny, & Young. (2009). Conducting the symphony: a qualitative study of facilitation in problem-based learning tutorials. Med Educ.Pleijers, A. V. (2006). Student perspectives about learning-oriented interactions in the tutorial group. In Tutorial group discussion in problem-based learning (p. 51). http://www.maastrichtuniversity.nl/web/file?uuid=9132a787-c0bc-4a25-a7b0-15041726e2f3&owner=7024375f-6e5c-40d9-ae52-f91660c8e26e.Romauli, T., Rahayu, G. R., & Suhoyo, Y. (2009). Indikator-indikator Penilaian Pelaksanaan Problem-Based Learning Berdasarkan Pembelajaran Konstruktif, Mandiri, Kolaboratif dan Konstektual di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2.Singaram, & Dolmans. (2008). Perceptions of problem-based learning (PBL) group effectiveness in a socially-culturally diverse medical student population.Sockalingam, N., & Schmidt, H. G. (2011). Characteristics of Problems for Problem-Based. Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning, 1.T, P., T, T., & L, Y. (2009). Conducting the symphony: a qualitative study of facilitation in problem-based learning tutorials. Med Educ.VS, S., DH, D., N, L., & Vleuten CP, v. d. (2008). Perceptions of problem-based learning (PBL) group effectiveness in a socially-culturally diverse medical student population.Widjajanti, D. B. (2011). Problem-Based Learning dan Contoh Implementasinya. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM-PBL-%2010%20Maret%202011-Djamilah.pdf. Harsono. (2004). Penghantar Problem-Based Learning. Media FK UGM: YogyakartaWood, D, F., (2003). ABC of Learning and Teaching in Medicine. Diakses 4 april 2013, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1125189/pdf/328.pdf

KUESIONER PERFORMANCE TUTORBlok:Nama Tutor:NOPernyataanJawaban

STSTSRSSS

APembelajaran aktif/konstruktif

1Tutor memicu kami untuk membuat ringkasan apa yang telah dipelajari dengan kata-kata sendiri

2Tutor memicu kami untuk mencari kaitan antara hal-hal yang didiskusikan dalam kelompok tutorial

3Tutor memicu kami untuk memahami suatu mekanisme yang mendasari/ teori-teori

BPembelajaran mandiri

4Tutor memicu kami untuk merumuskan tujuan belajar yang jelas oleh kami sendiri

5Tutor memicu kami untuk mencari sumber belajar yang bervariasi oleh kami sendiri

CPembelajaran kontekstual

6Tutor memicu kami untuk mengaplikasikan pengetahuan kami pada masalah yang didiskusikan

7Tutor memicu kami untuk mengaplikasikan pengetahuan yang kami miliki pada masalah/ situasi yang lain

DPembelajaran kolaboratif

8Tutor memicu kami untuk memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap kerja kelompok kami

9Tutor memicu kami untuk mengevaluasi kerja sama dalam kelompok diskusi secara teratur

EPerilaku interpersonal sebagai tutor

10Tutor memiliki gambaran yang jelas tentang kekuatan/ kelemahannya sebagai tutor

11Tutor termotivasi untuk memenuhi perannya sebagai tutor/ fasilitator

Keterangan :STS: Sangat Tidak setujuTS: Tidak SetujuR: NetralS: SetujuSS: Sangat Setuju