isi kti (bab 1-5)
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa
hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien
hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang telah diobati tetapi
tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan
komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.1
Hipertensi merupakan masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang
ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Banyak
masyarakat yang tidak menaruh perhatian terhadap penyakit yang tanpa mereka
sadari penyakit tersebut dapat menjadi berbahaya.
Seseorang disebut menderita hipertensi, jika tekanan darah sistolik sebesar
140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Tanpa
pengobatan, sekitar 30% orang berusia 20 tahun di Amerika Serikat mengalami
hipertensi, maka pentingnya pengetahuan remaja tentang hipertensi secara dini. 2
Menurut Menkes, hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3
setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian
pada semua umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran
darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90
mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2007 menunjukan prevalensi
hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.3
Hipertensi umumnya mulai usia muda, sekitar 5 sampai 10% pada usia 20-
30 tahun. Bagi pasien yang berusia antara 40-70 tahun, setiap peningkatan tekanan
darah sistolik sebesar 20 mmHg atau tekanan darah diastolik sebesar 10 mmHg
akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.4
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan siswa SMA Swasta Harapan 3 Medan
2
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat pengetahuan siswa Kelas XII SMA Swasta Harapan 3
Medan tentang Hipertensi
1.3 Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat pengetahuan siswa Kelas XII SMA Swasta
Harapan 3 Medan tentang Hipertensi secara umum
B. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa Kelas XII SMA terhadap
pengertian hipertensi
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa Kelas XII SMA terhadap
gejala hipertensi
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas XII SMA terhadap
pencegahan hipertensi
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk
penelitian lebih lanjut mengenai hipertensi dan menambah pengetahuan
penuis tentang hipertensi
b. Bidang pengabdian masyarakat, berguna untuk meningkatkan promosi
kesehatan tentang hipertensi pada siswa/i kelas XII SMA Harapan 3
Medan
c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg,atau bila pasien memakai obat antihipertensi.5
Tekanan darah sistolik : Angka pertama menunjukan gaya ketika fase
pompa. Tekanan darah diastolik : Angka kedua yang menunjukan gaya ketika fase
istirahat, yaitu waktu diantara dua fase pompa.6
2.2 Epidemiologi
Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya
populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan
besar juga bertambah. Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian
besar berasal dari negara-negara maju. Data dari The National Health and
Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukan baahwa dari tahun
1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang
berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi
peningkatan 15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991.1
Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang
di seluruh dunia yaitu sekitar 13% dari total kematian. Di negara Indonesia,
terdapat beban ganda dari prevalensi penyakit hipertensi dan penyakit
kardiovarkular lain. Prevalensi hipertensi yang tertinggi adalah pada wanita
(25%) dan pada pria (24%).7
2.3 Klasifikasi
2.3.1 Berdasarkan Derajat Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik1
Menurut The Seventh Report of Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure
(JNC 7), hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tekanan darah
penderita sebagaimana terlihat pada table 1 di bawah ini.
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi menurut JNC 7
4
Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal <120 Dan <80
Prahipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi derajat 2 >160 >100
Sedangkan menurut WHO dan International Society of Hypertension Working
Group (ISHWG) mengelompokkan hipertensi pada table 2 dibawah ini.7
Tabel 2. Klasifikasi hipertensi menurut WHO
Kategori Sistolik (mmHg Diastolik (mmHg)
Optimal
Normal
Normal-Tinggi
< 120
< 130
130-130
> 80
> 85
85-89
Tingkat 1 ( hipertensi ringan )
Sub-grup : perbatasan
140-159
140-149
90-99
90-94
Tingkat 2 ( hipertensi sedang ) 160-179 100-109
Tingkat 3 ( hipertensi berat ) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi Sistol terisolasi ( Isolated
systolic hypertension )
Sub-grup : perbatasan
≥ 140
140-149
< 90
< 90
2.3.2 Berdasarkan penyebab
5
Secara umum, hipertensi diklasifikasikan menurut penyebabnya
yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi sekunder.
a. Hipertensi Esensial (primer)
Hipertensi esensial adalah penyakit multifaktorial yang timbul
terutama karena interaksi antara faktor-faktor resiko tertentu.
Faktor-faktor resiko yang mendorong resiko timbulnya
kenaikan tekanan darah tersebut adalah diet dan asupan garam,
stres, ras, obesitas, merokok, dan genetis.1
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang penyebabnya diketahui,sering disebut
hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus,penggunaan
estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal, hipertensi
yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.5,14
2.4 Patofisiologi
Patofisiologi hipertensi masih belum jelas, namun pada sejumlah kecil
pasien, penyakit ginjal atau korteks adrenal (2% dan 5%) merupakan
penyebab utama peningkatan tekanan darahnya ( hipertensi sekunder ).
Namun selebihnya tidak terdapat penyebab tunggal yang jelas pada pasien
hipertensi esensial. Beberapa mekanisme fisiologi turut berperan pada
tekanan darah normal dan yang terganggu. Hal ini mungkin berperan
penting pada perkembangan penyakit hipertensi esensial. Terdapat banyak
faktor yang saling berhubungan terlibat dalam peningkatan tekanan darah
pada pasien hipertensi, seperti makanan asin, obesitas, resistensi insulin,
sistem renin angiotensin (RAS), dan sistem saraf simpatik.7
2.5 Gejala
Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun
demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapt di jadikan indikator,
sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau sakit
kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah,
6
telinga berdengung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata
berkunang-kunang dan mimisan.5 Pada sebagian besar orang, tekanan
darah tinggi tidak memperlihatkan gejala sama sekali.8
Tekanan darah tinggi berat atau berjangka panjang yang tidak
mendapatkan pengobatan ( terutama hipertensi malignan ), dapat
menyebabkan terjadinya gejala-gejala karena dapat merusak otak, mata,
jantung, dan ginjal. Gejala-gejalanya dapat meliputi sakit kepala, fatigue,
mual,muntah, sesak napas, kurang istirahat, dan pandangan kabur. Pada
situasi tertentu tekanan darah tinggi dapat berat menyebabkan mual,
muntah, perburukan sakit kepala, mengantuk, konfusi, kejang bahkan
koma. Kondisi ini disebut enselofati hipertensif, yang membutuhkan
perawatan.8
2.6 Faktor Risiko.9
Beberapa faktor risiko yang pernah dikemukakan relevan terhadap
mekanisme penyebab hipertensi adalah sebagai berikut :
a. Genetik
Dibandingkan orang kulit putih, orang kulit hitam di negara barat lebih
banyak menderita hipertensi, lebih tinggi tingkat hipertensinya dan
lebih besar tingkat morbiditas maupun mortalitasnya, sehingga
diperkirakan ada kaitan hipertensi dengan genetik.
b. Geografi dan Lingkungan
Terdapat perbedaan tekanan darah yang nyata antara populasi
kelompok daerah kurang makmur dengan daerah maju, seperti bangsa
Indian Amerika Selatan yang tekanan daranya rendah dan tidak banyak
meningkat sesuai dengan pertambahan usia dibanding masyarakat
Barat.
c. Jenis Kelamin10
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Hipertensi jarang ditemukan pada perempuan pra-menopouse
dibanding pria, yang menunjukkan adanya pengaruh hormon.
d. Usia (laki-laki > 55 tahun,perempuan 65 tahun).1
7
Akibat bertambahnya umur dan proses penuaan, serabut kolagen di
pembuluh darah dan dinding arteriol bertambah sehingga dinding
pembuluh tersebut mengeras. Dengan berkurangnya elastisitas ini,
daerah yang dipengaruhi tekanan sistolik akan menyempit sehingga
takanan darah rata-rata meningkat.11
e. Berat Badan Kegemukan dan Obesitas. 11,12
Orang gemuk (pertambahan berat badan karena peningkatan volume
otot, tulang, lemak, dan air ), dan pengidap obesitas ( pertambahan
berat badan karena pertambahan lemak), dapat mengalami
prahipertensi. Anak-anak yang menjadi gemuk sebelum berumur 18
tahun memiliki kecenderungan untuk mengalami prahipertensi.
f. Pola Makan dan Gaya hidup kurang sehat (merokok).10
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.
g. Konsumsi Garam.10
Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di
dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya cairan
intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler
meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak
kepada timbulnya hipertensi.
2.7 Komplikasi
Komplikasi hipertensi terjadi karena kerusakan organ yang
diakibatkan peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dalam waktu
lama. Organ-organ yang paling sering rusak, antara lain otak, mata,
jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Organ-organ ini sering disebut
target organ hipertensi.9
a. Pembuluh darah dan Jantung.8
8
Pembuluh-pembuluh darah mengalami perubahan-perubahan
struktur karena proses aterosklerosis yang disebabkan oleh
hipertensi. Pembuluh darah di jantung adalah pembuluh darah
koroner , sehingga hipertensi dapat menyebabkan infark
miokard koroner aterosklerosis dan membuat jantung bekerja
lebih kuat.
b. Ginjal
Pada tekanan yang sangat tinggi arteri yang paling kecil pada
ginjal akan pecah, menyebabkan hilangnya fungsi ginjal yang
cepat. Namun jika berlangsung lama dapat menyebabkan gagal
ginjal. Yang ditandai dengan adanya protein dalam urine
( proteinuria).13
c. Mata.14
Retinopati :- Penyempitan arteriolar
- Pembentukan ”copper-wiring”, AV nicking
- Perdarahan dan eksudat
- Papil edema
d. Neurologik
Dapat terjadi TIA dan Ruptur Aneurisma
e. Otak.15
Proses aterosklerosis menyebabkan timbulnya bekuan darh di
dalam pembuluh darah da juga melemahnya pembuluh darah
oleh karena itu pembuluh darah tersebut sering mengalami
trombosis atau pecah dan berdarah hebat. Jika perdarahan
terjadi di suatu pembuluh darah serebral akibatnya terjadi
kerusakan jaringan otak setempat. Ini menyebabkan suatu
keadaan yang dinamakan ’stroke”
2.8 Pengobatan
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah : 1
Target tekanan darah < 140/90 mmmHg, untuk individu berisiko tinggi
9
( diabetes,gagal ginjal proteinuria ) <130/80 mmHg
Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular
Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfarmakologis dan farmakologis.
Terapi nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan
tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan faktor-faktor risiko serta
penyakit penyerta lainnya.
1. Terapi nonfarmakologis terdiri dari :1
a. Menghentikan merokok
b. Menurunkan konsumsi alkohol berlebih
c. Menurukan asupan garam
d. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur
e. M enurunkan asupan lemak
f. Latihan fisik
2. Terapi Farmakologis
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk farmakoterapi hipertensi yang dianjurkan
oleh JNC 7 :
a. Diuretika, terutama jenis Thiazide ( Thiaz) atau Aldosterone
Antagonist ( Aldo Ant )
b. Beta Blocker (BB)
c. Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)
d. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
e. Angiotensin II Reseptor Blocker atau AT receptor antagonist /blocker
(ARB)
Tabel 3. Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7
Klasifikasi
Tekanan Darah
TDS
(mmHg)
TDD
(mmHg)
Perbaikan
Pola
Hidup
Terapi Obat Awal
Tanpa
Indikasi yang
Memaksa
Dengan
Indikasi yang
Memaksa
Normal < 120 Dan < 80 Dianjurkan Tidak indikasi Obat-obatan
10
Prehipertensi 120-139 atau 80-89 Ya obat untuk indikasi
yang memaksa
Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99
Ya
Diuretika jenis
Thiazide
untuk
sebagian besar
kasus, dapat di
pertimbangkan
ACEI,ARB,
BB, CCB atau
kombinasi
Obat-obatan
untuk indikasi
yang memaksa
obat
antihipertensi
lain ( diuretika,
ACEI,ARB,BB,
CCB) sesuai
kebutuhan
Hipertensi derajat 2 ≥ 160 atau ≥ 100
Ya
Kombinasi 2
obat untuk
sebagian besar
kasus umum
nya diuretika
jenis Thiazide
dan ACEI atau
ARB atau BB
atau BB atau
CCB)
2.9 Pencegahan
Modifikasi gaya hidup cukup efektif, dapat menurunkan risiko
kardiovaskular dengan biaya dengan sedikit dan risiko minimal. Langkah-
langkah potensial dianjurkan untuk menghalau terjadinya hipertensi ini : 5,12
a. Bagi yang mengalami kelebihan berat badan , hendaknya
menurunkannya sampai pada batas ideal
11
b. Ubahlah pola makan dan hidup yang tidak sehat
c. Kurangi konsumsi garam berlebihan
d. Berhentilah mengkonsumsi alkohol dan merokok
e. Selalu upayakan untuk melakukan olahraga setiap hari atau paling
tidak sekali seminggu.12
f. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat
g. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan survey.
12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Harapan 3 Medan
3.2.2 Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2011
3.3 Kerangka konsep
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti,
mencakup siswa kelas XII SMA Swasta Harapan 3 Medan sebesar 69 orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dapat dianggap mewakili populasinya.
3.4.2.1 Besar Sampel
Untuk menentukan besar sampel diperkirakan pada penelitian ini dihitung
dengan menggunakan rumus :
n= N
1+N (d2 )
¿ 69
1+69(0,052)
= 58,97 orang
Sample Tingkat Pengetahuan
Pengetian hipertensi
Gejala hipertensi
Pencegahan hipertensi
13
= 60 orang
Dimana : n : Besar sampel yang diinginkan
N : Jumlah populasi
d : Derajat kemaknaan (0,05)
3.5 Definisi operasional
1. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas XII SMA Swasta Harapan 3
Medan
2. Tingkat pengetahuan adalah apa yang diketahui responden mengenai
pengertian, gejala, dan pencegahan hipertensi
3. Hipertensi adalah objek penelitian yang akan diteliti berdasarkan tingkat
pengetahuan siswa yang telah diberi penilaian.
3.6 . Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dengan
mengumpulkan data dari :
1. Kuesioner yang diisi oleh responden dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta jawaban dari responden
2. SMA Swasta Harapan 3 Medan, yaitu mengenai jumlah seluruh siswa-
siswi kelas XII tahun 2011/2012
3.7 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran yang dilakukan berdasarkan jawaban responden dari
seluruh pertanyaan pengetahuan yang diberikan dalam bentuk pilihan
ganda.
Jawaban tepat akan diberi nilai : 1
Jawaban yang tidak tepat akan diberi nilai : 0
Dari penetapan tersebut, maka menjumlahkan skor yang didapat dan
dibuat persentase sebagai berikut :
14
Rumus : S=XR
x 100 %
Keterangan : S : skor
x : jawaban
r : jumlah nilai maksimal
Setelah semua data diolah menjadi kategori yang dilakukan responden,
kemudian di masukkan kriteria sebagai berikut :
1. kategori baik, apabila total skor jawaban benar (> 70%)
2. kategori tidak baik, apabila total skor jawaban benar (<70 %)
3.8 Metode Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah terkumpul akan di olah secara manual.
3.9 Kerangka Operasional
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umur Tempat Penelitian
Lokasi penelitian diadakan di SMA Swasta Harapan 3 Medan yang
terletak di jalan karya wisata ujung/ sido rukun no 31.
Siswa Sampel Pembagian Kuisioner
Pengambilan Kuisioner
Pengisian Kuisioner
Pengolahan Data
Hasil
15
4.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang “Tingkat pengetahuan
Siswa Kelas XII SMA Swasta Harapan 3 Medan Tentang Hipertensi”. Untuk
melakukan penelitian, maka ditetapkan sampel sebanyak 60 orang sebagai
responden yang akan menjawab kuisioner yang akan diajukan.
Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
memberikan kuisioner yang memuat 10 pertanyaan mengenai pengetahuan
tentang Hipertensi kepada 60 orang responden yang ada di kelas XII SMA Swasta
Harapan 3 Medan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Table 4 : Tingkat Pengetahuan
No Pengetahuan Jumlah Persentasi (%)
1 Baik 34 56,67 %
2 Tidak Baik 26 43,33 %
Total 60 100 %
Berdasarkan table di atas dapat di lihat bahwa tingkat pengetahuan siswa
Kelas XII SMA Swasta Harapan 3 Medan tentang Hipertensi sebanyak 34 orang
(56,67 %) adalah Baik
4.1.3 Berdasarkan Jenis Kelamin
Table 5 : Tingkat Pengetahuan berdasarkan Jenis Kelamin
No Pengetahuan IPA IPS Persentasi
(%)Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Baik 8 10 7 9 56,67 %
16
2 Tidak Baik 5 7 9 5 43,33 %
Jumlah 13 17 16 14 60=100%
Berdasarkan Jenis kelamin perempuan yang berpengetahuan baik
sebanyak 19 0rang dan laki-laki sebanyak 15 orang. Sedangkan yang tidak baik
perempuan sebanyak 12 orang dan yang laki-laki sebanyak 14 orang.
4.1.4 Berdasarkan Kelas
Table 6 : Tingkat pengetahuan berdasarkan kelas
No Pengetahuan IPA IPS Jumlah Persentasi(%)
1 Baik 18 16 34 56,67 %
2 Tidak Baik 12 14 26 43,33 %
Jumlah 30 30 60 100%
Berdasarkan kelasnya pada kelas IPA yang berpengetahuan baik sebanyak
18 orang dan kelas IPS sebanyak 16 orang. Sedangkan yang tidak baik, kelas IPA
sebanyak 12 orang dan kelas IPS sebanyak 14 orang.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,hidung, telinga, dan
sebagainya). Pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
17
persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda.
Berdasarkan Penelitian diperoleh bahwa pengetahuan tentang Hipertensi di
SMA Swasta Harapan 3 Medan dari 60 orang responden yang mempunyai kriteria
baik yaitu 34 responden atau 56,67% dan tingkat pengetahuan tidak baik 26
responden atau 43,33%. Secara keseluruhan menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan siswa SMA Swasta Harapan 3 Medan tentang Hipertensi lebih dari
setengah responden termasuk dalam kategori baik.
Ini disebabkan karena baiknya informasi yang diperoleh siswa-siswa
mengenai Hipertensi, baik dari buku-buku, media massa, elektronik dan informan
lain tentang kesehatan tubuh manusia.
Tingkat pengetahuan yang berbeda tentang Hipertensi dikalangan siswa-
siswa SMA ini juga disebabkan oleh karena setiap individu memiliki perhatian
yang berbeda terhadap penyakit Hipertensi
4.2.2 Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Jenis kelamin perempuan yang berpengetahuan baik
sebanyak 19 orang dan laki-laki sebanyak 15 orang. Ini disebabkan karena
Pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan
yang berbeda-beda dan perempuan cenderung memiliki intensitas perhatian lebih
daripada laki-laki
4.2.3 Berdasarkan Kelas
Berdasarkan kelasnya pada kelas IPA yang berpengetahuan baik sebanyak
18 orang dan kelas IPS sebanyak 16 orang. Ini disebabkan karena berbedanya
bidang yang di ajarkan kepada kelas IPA yang cenderung ke arah ilmu eksak dan
IPS cenderung ke arah ilmu social.
18
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Tingkat Pengetahuan
Responden terdiri dari siswa Kelas XII SMA Swasta Harapan 3 Medan
yang berjumlah 60 orang. Tingkat pengetahuan responden tentang Hipertensi
berbeda-beda. Sebanyak 34 orang atau 56,67% mempunyai tingkat pengetahuan
19
yang Baik dan 26 orang atau 43,33% mempunyai tingkat pengetahuan yang
Tidak Baik
Berdasarkan Jenis kelamin perempuan yang berpengetahuan baik
sebanyak 19 0rang dan laki-laki sebanyak 15 orang. Sedangkan yang tidak baik
perempuan sebanyak 12 orang dan yang laki-laki sebanyak 14 orang.
Berdasarkan kelasnya pada kelas IPA yang berpengetahuan baik sebanyak
18 orang dan kelas IPS sebanyak 16 orang. Sedangkan yang tidak baik, kelas IPA
sebanyak 12 orang dan kelas IPS sebanyak 14 orang.
5.2 Saran
1. Perlu diberitahukan tentang bahaya Hipertensi dengan di berikan
penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa-siswa SMA
2. Di adakannya penyuluhan di sekolah-sekolah mengenai pola hidup bersih
dan sehat sebagai upaya pencegahan dari hipertensi.
3. Agar lebih menjaga kesehatan dan pola hidup yang sehat agar terhindar
dari resiko Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo Aru W, dkk.Buku Ajar Penyakit Dalam.Edisi IV.Jilid
1.Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK
UI.2007,599-617
2. Ethical digest Semijurnal farmasi dan kedokteran. Hipertensi.
No.55/Thn.VI/September.2008,22-35
20
3. Depkes.2011.Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Ttiga,
(http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertansi-
penyebab-kematian-nomor-tiga.html) , diakses tanggal 26 April 2011
4. Dede Kusuma.Hipertensi :Definisi,Prevalensi,Farmakoterapi,dan Latihan
Fisik.Jakarta :CDK 169/vol.36 no.3/Mei-juni 2009.2009,167-167
5. Masjoer Arif, dkk.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga.Jilid 1.
Jakarta:Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.2001,518-522
6. Aurora Anjali.5 Langkah Mencegah dan Mengobati Tekanan Darah
Tinggi.Jakarta.PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.2007,12-13
7. Sani Aulia.Hypertension Current Perspective.Jakarta:Media Crea.2008.5-9
8. Ethical Digest.Hiprtensi. No.39/Thn.V/Mei.2007 18-39
9. Gray Huon H, Dawkins Keith D, Simpson Iain A, Morgan John M.Lecture
Notes Kardiologi.Jakarta :Penerbit Erlangga.2005,57-69
10. Files of DrsMed – FK UNRI.
2009.http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-
faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf diakses pada
tanggal 10-mei-2011
11. Agoes Azwar, Agoes Achdiat, Agoes Arizal.Penyakit Di Usia
Tua.Jakarta:Buku Kedokteran EGC.2011
12. Sunaryati Septi Sinta.14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan Sangat
Mematikan.Banguntapan Jogjakarta:FlashBooks.2011,55-65
13. Hart Julian Tudor, Fahey Tom.Tanya Jawab Seputar Tekanan Darah
Tinggi.Jakarta:Arcan.2010,285-290
14. Limanjaya Desi, Mahanani Dewi Asih.Buku Saku
Klinis.Jakarta:Hipokrates.2004,35-36
15. Gusbakti R.Dasar Ilmu Faal Jantung dan Pembuluh Darah.Edisi III.2008,
68-71
16. Ethical Digest.Mewaspai Dampak Hipertensi. No.64/Thn. VII.2009,20-38
17. Notoadmodjo S.Metodologi penelitian kesehatan.Edisi
Revisi.Jakarta:Rineka Cipta.2010
21
18. Budiarto Eko.Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.2002