bag isi (bab 1 5)
TRANSCRIPT
Politeknik Negeri Semarang 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan barang dagangan berupa spare part sepeda motor
merk Yamaha, serta menyediakan jasa servis yang resmi bagi sepeda motor
Yamaha tersebut. Berdiri sejak tahun 2004, Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
telah melakukan servis resmi berdasarkan standar dari Yamaha Motor Indonesia
lebih dari ratusan kali servis, karena paling sedikit melakukan servis pada 5 motor
pelanggan. Hal itu dilakukan oleh perusahaan selama 6 (enam) tahun sejak
berdirinya perusahaan. Pada tahun 2010, Bengkel Jadi Sakti Motor memperoleh
sertifikat Yamaha Authorized Claim Shop, yaitu sertifikat yang hanya diberikan
kepada bengkel-bengkel resmi Yamah yang dapat menerima claim dari
pelanggan. Tentu hal ini akan menambah kepercayaan pelanggan untuk
melakukan servis ataupun membeli sparepart pada bengkel ini.
Melihat kepada berbagai kemjuan di atas, maka pergerakan informasi di
perusahaan diharuskan menjadi lebih cepat dan efektif karena semakin banyak
pula pengguna informasi yang oleh sistem informasi perusahaan. Hal itu tidak
dapat dipenuhi perusahaan jika masih menggunakan cara pencatatan manual sama
seperti saat ini, oleh karena itu sangat diperlukan sistem yang terkomputerisasi.
Keunggulan dari sistem ini antara lain ketelitian yang lebih tinggi, keamanan yang
lebih terjamin, dan kemudahan dalam memproses data, bila dibandingkan dengan
Politeknik Negeri Semarang 2
sistem pencatatan manual. Berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dapat
diperoleh, maka sistem terkomputerisasi sangat diperlukan guna menunjang
operasional perusahaan. Pendokumentasian bukti transaksi tetap dilakukan dengan
cara manual, namun ada pula data tersebut pada database di sistem. Oleh karena
itu diperlukan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Sub Sistem Pelaporan
Keuangan dengan Menggunakan Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0. pada
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang didapat adalah
sebagai berikut :
a. Apakah Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti
Motor telah menggunakan sistem terkomputerisasi ?
b. Apakah Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor telah menggunakan aplikasi
yang membantu memproses Sistem Pelaporan Keuangannya ?
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang mengatasi berbagai masalah-
masalah tersebut.
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis melakukan penulisan Tugas Akhir adalah :
1. Mendesain Sistem Pelaporan Keuangan Terkomputerisasi pada Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
2. Merancang Aplikasi Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Yamaha
Jadi Sakti Motor Semarang dengan menggunakan Microsoft Visual Basic
6.0.
Politeknik Negeri Semarang 3
1.3.2. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
Mempraktekkan teori yang didapatkan selama masa perkuliahan serta
nambah pengalaman dalam merancang program aplikasi computer dengan
contoh kasus keadaan nyata yang ada di masyarakat.
2. Bagi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang
Digunakan untuk pembuatan laporan keuangan serta pencatatan jurnal dan
buku besar pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
3. Bagi Politeknik Negeri Semarang
Menambah rekanan sesama instansi, menambah referensi pada UPT
Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang, serta sistem ini dapat
digunakan oleh seluruh elemen civitas academic yang ada di Politeknik
Negeri Semarang.
1.4. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan dari Tugas
Akhir ini.
Politeknik Negeri Semarang 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bagian ini menguraikan teori atau topik yang dikaji, yaitu pengertian
sistem informasi akuntansi dalam sistem pelaporan serta tahap-tahap
perancangan sistem pelaporan hingga menjadi sebuah aplikasi dengan
dasar Microsoft Visual Basic 6.0.
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian ini menguraikan tahapan dan prosedur penelitian yang
dilakukan untuk memecahkan masalah sesuai dengan tujuan
penelitian. Hal-hal yang dijelaskan dalam metode penelitian adalah
lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
objek.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang sejarah berdiri dan berkembangnya
“Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor”, jenis usaha serta wilayah
kerjanya. Struktur organisasi juga penulis cantumkan dalam bab ini.
Tak lupa pula yang menjadi poin penting adalah penjelasan tentang
tahap-tahap yang ditempuh dalam menghasilkan aplikasi sistem
pelaporan bagi perusahaan dengan Microsoft Visual Basic 6.0.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran bagi beberapa pihak, atas
penulisan Tugas Akhir ini.
Politeknik Negeri Semarang 5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Siklus Akuntansi
Pengertian Siklus Akuntansi yang penulis temukan yaitu “Siklus Akuntansi
adalah tahap-tahap yang dijalani dalam proses akuntansi” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:15).
Masih berdasar pendapat Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono yang dituangkan
dalam bukunya Akuntansi Pengantar 1 (2008:15), menyebutkan tahap-tahap yang
dijalani yaitu:
a. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam Bukti Transaksi dan
melakukan Analisis Transaksi keuangan tersebut.
b. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal. Tahapan ini disebut
menjurnal.
c. Meringkas ke dalam Buku Besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah
dijurnal. Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan.
d. Menentukan saldo-saldo buku besar di akhir periode dan menuangkannya
dalam Neraca Saldo.
e. Menyesuaikan buku besar berdasr pada informasi yang paling mutakhir
dengan menggunakan Jurnal Penyesuaian.
f. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan dituangkan
dalam Nerasa Saldo Setelah Penyesuaian.
Politeknik Negeri Semarang 6
g. Penyusun Laporan Keuangan berdasarkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
h. Menutup Buku Besar.
i. Menentukan saldo-saldo buku besar dan menuangkan ke dalam Neraca Saldo
Setelah Tutup Buku.
Sedangkan berdasarkan pendapat Rudianto dalam Pengantar Akuntansi (2008:14)
menggambarkan siklus akuntansi dengan gambaran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Gambaran Siklus Akuntansi
Sumber : Rudianto, 2008
Penjelasan dari gambar di atas adalah :
a. Dokumen Dasar adalah bukti transaksi yang dijadikan dasar oleh akuntan
untuk mencatat, seperti : kuitansi, faktur, nota, invoice, dll.
b. Jurnal (Journal) adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi
perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan
meringkas transaksi tersebut disebut dengan Buku Jurnal.
c. Posting adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku
besar sesuai jenis transaksi dan nama perkiraannya masing-masing.
d. Buku Besar (General Ledger) adalah kumpulan dari semua akun / perkiraan
yang dimiliki suatu perusahaan yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan merupakan suatu kesatuan.
Dokumen
Dasar
Buku
Jurnal Buku Besar
Laporan
Keuangan posting
Politeknik Negeri Semarang 7
Dari kedua pendapat di atas, penulis lebih cenderung sependapat dengan Rudianto
tentang pengertian Siklus Akuntansi dalam buku Pengantar Akuntansi, karena
kondisi perusahaan yang telah melakukan pencatatan transaksi namun masih
seadanya, sehingga pendapat ini lebih tepat penulis gunakan, karena lebih ringkas
dan praktis. Namun tidak menutup kemungkinan teori-teori pendukung lain,
kembali penulis ambil dari buku Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono.
2.1.1. Pengertian Jurnal / Buku Jurnal
“Buku Jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis
(urut waktu). Jurnal dirancang sedemikian rupa untuk menampung
transaksi beserta keterangan-keterangan dan kondisi-kondisi yang
menyertainya. Keberadaan jurnal dalam proses akuntansi bukan
menggantikan peran akun dalam mencatat transaksi tetapi merupakan
sumber untuk pencatatan ke akun” (Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono, 2008:99).
Selanjutnya dalam bukunya halaman 100 - 101, Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono menjelaskan pula bahwa pencatatan transaksi langsung ke buku jurnal
tidak dianjurkan karena :
a. Transaksi keuangan menyangkut beberapa pos yang harus ditunjukkan pada
satu media tertentu. Akun hanya meliputi pencatatan satu macam informasi,
padahal media yang menyajikan transaksi keuangan secara integral /
berkesinambungan sangat diperlukan dalam proses akuntansi yang meliputi
rupa-rupa perlakuan.
b. Pencatatan transaksi harus mampu menyajikan terjadinya transaksi secara
kronologis. Pencatatan yang urut waktu akan memudahkan untuk memeriksa
ulang pencatatan yang telah dilakukan. Akun tidak dirancang untuk mencatat
transaksi secara kronologis.
Politeknik Negeri Semarang 8
c. Sebuah perusahaan besar memiliki ratusan akun, jika pencatatan langsung ke
buku besar ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja. Hal tersebut akan
menyebabkan seseorang itu mengalami kelelahan dan menimbulkan banyak
kesalahan dalam pencatatannya.
d. Transaksi sebaiknya dicatat secara lengkap beserta keterangan dan kondisi
yang menyertainya. Buku besar tidak dirancang untuk memantau keterangan
dan kondisi tersebut.
Pencatatan langsung ke buku besar menimbulkan sulitnya mengidentifikasi jika
terjadi kesalahan dalam pencatatan. Kesalahan-kesalahan itu antara lain : lupa
mendebet / mengkredit suatu transaksi, mendebet / mengkredit ke akun yang tidak
sesuai, dan terjadi kesalah dalam penulisan angka pada kolom debet / kredit.
2.1.2. Pengertian Buku Besar
Pengertian Buku Besar yang diutarakan oleh Rudianto yaitu “Buku Besar adalah
kumpulan dari semua akun / perkiraan yang dimiliki suatu perusahaan yang saling
berhubungan satu sama lain dan merupakan suatu kesatuan” (Rudianto, 2008:51).
Sedangkan pendapat lainnya yaitu “Buku Besar (Ledger) merupakan buku
(catatan) akuntansi yang permanen yang berisi kumpulan akun (accounts) terpadu
yang acap kali disebut juga sebagai rekening atau perkiraan” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:71).
Politeknik Negeri Semarang 9
Dengan berlandaskan dua pendapat dari para ahli di atas, penulis menyimpulkan
bahwa:
“Buku Besar adalah sebuah catatan permanen yang berisi kumpulan akun /
perkiraan yang saling berhubungan satu sama lain dan merupakan suatu
kesatuan”.
2.1.3. Pengertian Laporan Keuangan
“Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari suatu siklus akuntansi yang
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomik
pelbagai pihak, semisal para pemilik perusahaan dan kreditor” (Slamet Sugiri dan
Bogat Agus Riyono, 2008:21).
Unsur-unsur dalam Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007, sebagaimana ditulis oleh Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono dalam Akuntansi Pengantar 1 (2008:23) menyebutkan :
a. Neraca
“Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
(Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono, 2008:23)”.
Secara umum neraca terdiri dari unsur :
1) Aset
Aset adalah sumber-smber ekonomik (economic recources) yang dikuasai
oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan di masa yang akan
datang.
Politeknik Negeri Semarang 10
2) Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan-pengorbanan ekonomik (economic
sacrifices) untuk menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain dimasa yang
akan datang.
3) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residu atas aset setelah dikurangi dengan kewajiban / aset
total dikurangi kewajiban total.
Karena terdiri dari tiga komponen di atas, maka kegunaan dari neraca adalah
untuk memantau likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan, karena dua hal
ini harus dipelihara pada kapasitas tertentu untuk menghasilkan laba
b. Laporan Rugi Laba
“Laporan rugi laba adalah laporan keuagnan yang secara sistematis menyajikan
hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Laporan tersebut
menyajikan pendapatan selama satu perioda dan biaya-biaya untuk memperoleh
pendapatan tersebut pada perioda yang sama” (Slamet Sugiri dan Bogat Agus
Riyono, 2008:34).
Unsur-unsur Laporan rugi laba menurut Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono
adalah (2008:34):
1) Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan aset atau penurunan kewajiban atau kombinasi
keduanya sebagai akibat dari penyerajan produk perusahaan kepada
pelanggan.
Politeknik Negeri Semarang 11
2) Biaya
Biaya merupakan kebalikan dari pedapatan, yaitu penurunan aset atau
kenaikan kewajiban atau kombinasi keduanya sebagai akibat dari penyerahan
produk perusahaan kepada para pelanggan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
“Laporan rugi laba adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan
informasi mengenai perubahan ekuitas perusahaan akibat operasi perusahaan dan
transaksi dengan pemilik pada satu perioda akuntansi tertentu (2008:40)”.
Untuk laporan perubahan ekuitas pada perusahaan perseorangan, tambahan
ekuitas nya dapat diperoleh dari dua sumber yaitu laba bersih yang diperoleh dan
setoran tambahan dari pemilik. Sedangkan hal-hal yang mengurangi ekuitas ada
penggunaan sumber ekonomik oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya
(2008:41).
d. Laporan Arus Kas
“Laporan Arus Kas menyajikan secara sistematis informasi tentang penerimaan
dan pengeluaran kas selama satu perioda tertentu” (2008:44).
Aktivitas perusahaan sangatlah banyak, namun dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu :
Politeknik Negeri Semarang 12
1) Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang
menjadi penentu rugi – laba misalnya penerimaan kas dari penjualan jasa dan
pembayaran kas kepada pemasok / karyawan untuk memperoleh persediaan /
tenaga kerja.
2) Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan atau pembelanjaan meliputi kegiatan dengan pemilik dan
kreditor yang berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan
pengambilan prive pada perusahaan perseorangan dan penarikan utang bank
serta pelunasannya.
3) Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meliputi kegiatan membeli aset tetap untuk fasilitas
produksi, menjualnya kembali jika sudah tak terpakai dan kegiatan memberi
pinjaman uang serta penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman tersebut.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
“Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian integral dari laporan
keuangan yang menjelaskan pos-pos yang tercantum dalam tubuh laporan
keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Laporan Arus Kas” (2008:44).
Menurut PSAK No. 1 (Revisi 1998), par.69 telah dituliskan dalam bukunya,
Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono menjelaskan, bahwa CALK
mengungkapkan hal-hal berikut :
Politeknik Negeri Semarang 13
1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
penting.
2) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,
laporan laba rugi, laporan aris kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
2.1.4. Hubungan Antar Laporan
Masih dalam buku Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono dengan judul Akuntansi
Pengantar 1 (2008:46), dijelaskan bahwa :
“Kelima jenis laporan keuangan yang telah dijelaskan sebelumnya adalah saling
terkait karena laporan-laporan tersebut disusun dari sumber yang sama”.
Keterkaitan itu dicontohkan dengan hal berikut :
“Informasi laba bersih di laporan rugi-laba tahun 2008 akan menjadi
salah satu pos di laporan perubahan ekuitas tahun 2008. Modal akhir
di laporan ekuitas tahun 2008 akan menjadi salah satu pos di neraca
akhir tahun 2008. Kemudian saldo kas akhir tahun di laporan arus kas
tahun 2008 menjadi pos kas di neraca akhir tahun 2008. Selanjutnya
semua pos di empat laporan tersebut dijelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan”.
2.2. Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1. Pengertian Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari, semua makhluk hidup telah berada dalam sebuah
sistem yang alami, karena “Sistem adakah serangkaian komponen yang
dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan” (Krismiaji, 2005:1).
Politeknik Negeri Semarang 14
Adapun pendapat lain yaitu “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan
yang sama” (James A. Hall, 2009:6).
Dari kedua pendapat itu ada tiga hal penting dalam sistem, yaitu :
1. Komponen yaitu bagian-bagian yang membentuk suatu subsistem.
2. Subsistem adalah sistem-sistem yang lebih kecil yang menjadi bagian sistem
yang lebih besar.
3. Proses / saling berhubungan, keadaan untuk mengkoordinasi unsur /
komponen dalam sistem.
Tujuan, adalah hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan pengkoordinasian unsur /
komponen tersebut.
2.2.2. Pengertian Sistem Informasi
Dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menurut James A. Hall “Sistem
Informasi (information system) adalah serangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan, diproses dan menjadi informasi dan didistribusikan ke para
pengguna” (James A. Hall, 2009:9).
Adapun menurut pendapat penulis, sistem informasi adalah sebuah susunan
tatacara memasukkan, mengelola, menyimpan, melaporkan, dan mengendalikan
data dan informasi yang dikoordinasi sehingga dapat diperoleh informasi yang
berguna untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi.
Politeknik Negeri Semarang 15
Pengelolaan sistem informasi memiliki dua alternatif yaitu secara manual maupun
komputerisasi. Keunggulan dari penggunaan sistem terkomputerisasi adalah dapat
didapatnya informasi yang cepat, aktual, dan akurat, namun sebuah organisasi
harus mengeluarkan investasi awal lebih besar. Sedangkan untuk sistem secara
manual, dibutuhkan investasi yang relatif lebih kecil, namun perolehan
informasinya lebih lambat dan kurang akurat.
2.2.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis” (Krismiaji, 2005:4).
Agar dapat berfungsi dengan maksimal sistem informasi akuntansi harus dapat
melaksanakan tugas-tugas berikut ini (Krismiaji, 2005:4) :
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem
2. Memproses data transaksi.
3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di
komputer.
Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
Politeknik Negeri Semarang 16
2.2.4. Sistem Pelaporan Keuangan
Sistem pelaporan keuangan James A. Hall menyatakan bahwa :
“penerimaan utama dari informasi laporan keuangan adalah para
pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat
pemerintah. Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna
informasi luar tertarik dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, mereka memerlukan informasi yang memungkinkan
mereka mengamati mereka mengamati tren kinerja selama beberapa
waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang
berbeda.” (James A. Hall, 2009:546).
Karena hal penting di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Sistem Pelaporan
Keuangan adalah salah satu hal penting dalam sistem informasi akuntansi
perusahaan, karena sangat banyak pihak dengan berbagai tujuan, yang
membutuhkan laporan keuangan.
2.2.5. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pelaporan Keuangan
Pada sistem informasi yang nantinya akan penulis rancang, penulis akan
mengolah dokumen-dokumen berikut yang diperoleh dari Bengkel Yamaha Jadi
Sakti Motor. Dokumen-dokumennya yaitu :
1. Bukti Penerimaan Kas
Bukti Penerimaan Kas adalah bukti transaksi yang menunjukkan adanya
penerimaan kas baik dari penjualan spare part maupun dari pendapatan
servis, maupun operasi penerimaan kas lain.
2. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti Penerimaan Kas adalah bukti transaksi yang menunjukkan adanya
pengeluaran kas baik dari pelunasan hutang, pembayaran biaya-biaya,
maupun operasi pengeluaran kas lain.
Politeknik Negeri Semarang 17
3. Nota Penjualan
Nota Penjualan adalah bukti transaksi yang menunjukkan bahwa Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang telah melakukan penjualan spare part
secara tunai / kredit.
4. Faktur Pembelian
Faktur Pembelian adalah bukti transaksi yang menunjukkan bahwa Bengkel
Yamaha Jadi Sakti Motor telah melakukan pembelian suku cadang secara
kredit pada supplier.
5. Bukti Umum
Bukti Umum merupakan bukti transaksi yang mencatat selain transaksi-
transaksi yang penulis sebutkan di atas.
2.3. Pengembangan Sistem
Sistem yang dibuat untuk kepentingan perusahaan seringkali sudah disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan saat itu, namun seiring berjalannya waktu hal-hal
yang dibutuhkan oleh perusahaan pasti berkembang dan lebih kompleks, oleh
karena itu dibutuhkan pembaruan dalam sistem informasi akuntansi yang
digunakan di perusahaan terkait. Hal ini telah dijelaskan oleh Krismiaji dalam
bukunya Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut :
“Perubahan terhadap Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat berupa
perubahan kecil maupun perubahan menyeluruh sekaligus pembuatan
sistem baru. Seberapa besar perubahan terhadap sebuah sistem, upaya
perbaikan yang dilakukan tetap melalui sebuah proses yang sama yang
disebut daur hidup pembuatan sistem (System Development Life
Cycles)” (Krismiaji, 2005:174).
Adapun daur hidup pembuatan sistem (System Development Life Cycles) adalah
sebagai berikut :
Politeknik Negeri Semarang 18
2.3.1. Analisis Sistem
Pengumpulan informasi yang mendasari dirancangnya sebuah sistem baru dan
dijadikan awal untuk melangkah pada tahap desain dan implementasi sistem.
Tahap-tahap analisis sistem adalah :
a. Investigasi Awal
Menyelidiki setiap aktivitas penyusunan untuk menentukan persoalan yang
harus dipecahkan, melakukan studi kelayakan awal, membuat proposal
untuk melaksanakan analisis sistem.
b. Survei Sistem
Mempelajari sistem sekarang untuk memperoleh pemahaman tentang cara
kerja sistem tersebut.
c. Studi Kelayakan
Melaksanakan analisis kelayakan secara mendalam, khususnya yang
berhubungan dengan manfaat dan pengorbanan ekonomi.
d. Menentukan Syarat Informasi dan Syarat Sistem
Mengidentifikasi kebutuhan informasi para pemakai, menentukan tujuan
sistem baru.
e. Laporan Analisis Sistem
Menyerahkan berbagai temuan selama tahap analisis sistem kepada
manajemen.
2.3.2. Perancangan Konsep Sistem
Tahap ini merupakan tahap perencanaan rancangan secara mendasar. Tahap ini
terdiri dari :
Politeknik Negeri Semarang 19
a. Tahap Evaluasi Alternatif Rancangan
Mempertimbangkan adanya kelebihan dan kelemahan sistem dalam setiap
alternatif sistem yang ada.
b. Tahap Penentuan Spesifikasi Rancangan
Menentukan hal-hal yang berhubungan dengan rancangan sistem antara
lain output, database, input, serta prosedur pemrosesan dan operasi sistem.
c. Tahap Penyusunan Laporan Perancangan Konsep Sistem
Menyusun laporan dari tahap perancangan konsep yang nantinya akan
digunakan sebagai panduan kegiatan perancangan fisik.
2.3.3. Perancangan Fisik Sistem
Tahap ini melakukan pendiskripsian rancangan konsep yang masih bersifat umum
dan berorientasi pada pemakai ke dalam spesifikasi rinci untuk membuat dan
menguji program komputer. Kegiatan-kegiatannya yaitu :
a. Perancangan Output
Bertujuan untuk menentukan sifat, bentuk, isi, dan waktu atau saat
pencetakan laporan, dokumen, dan penayangan di monitor.
b. Perancangan File dan Database
Penentuan jenis file dan database berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan
pertimbangan dari sisi media, organsasi dan akses, metode pemrosesan,
pemeliharaan, ukuran, dan tingkat kegiatan.
c. Perancangan Input
Pengidentifikasian jenis input data dan metode input yang optimal. Hal
yang harus dipertimbangkan dalam perancangan input mencakup media,
Politeknik Negeri Semarang 20
sumber, format, jenis, volume, personil, frekuensi, biaya, dan koreksi dan
deteksi kesalahan.
d. Perancangan Program
Tahap ini adalah tahap perancangan program dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0.
e. Perancangan Prosedur
Tahap dimana prosedur-prosedur yang diperlukan dibuat untuk
menjalankan program mencakup siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana yang berkaitan semua kegiatan sistem informasi.
f. Perancangan Pengawasan
Tahapan yang digunakan untuk merancang pengawasan yang bertugas
untuk mengawasi jalannya sistem secara tepat.
2.3.4. Implementasi dan Konversi Sistem
Implementasi adalah pemasangan dan penerapan sistem yang dibuat pada
perangkat-perangkat yang digunakan serta melakukan uji coba terhadap sistem
tersebut. Sedangkan konversi adalah tahap dimana dilakukan proses pengalihan
dari sistem lama ke sistem yang baru, juga mengintegrasi perangkat keras dan
lunak serta menguji coba rancangan sistem akuntansi dengan kegiatan operasional
perusahaan.
2.3.5. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap dimana dilakukan pengawasan secara berkala bila seandainya terjadi
kerusakan di kemudian hari, serta tahap dimana dilakukan pengkajian secara
Politeknik Negeri Semarang 21
berkala atas sistem, seandainya ditemukan kesalahan akan dilakukan pembenahan
seperlunya, namun jika kesalahan terlalu besar, akan dilakukan pembenahan
dengan langkah-langkah yang ada dalam siklus.
2.4. Alat Bantu Pengembangan Sistem
2.4.1. Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
Ada 2 (dua) teknik desain dan dokumentasi sistem yang banyak digunakan. Dua
sistem itu adalah :
1. Diagram Arus Data (Data Flow Document / DFD)
Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi hasil tulisan James A. Hall (2009:79),
menjelaskan “DFD digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa tingkat
perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci”.
Sedangkan menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi
(2005:68) menjelaskan “Sebuah DFD secara grafis menjelaskan arus data dalam
sebuah organisasi. Teknik ini digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang
digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta mendesain sistem yang baru”.
Menurut Krismiaji, DFD disusun menggunakan simbol-simbol utama sebagai
berikut :
Politeknik Negeri Semarang 22
TABEL 2.1
Simbol Diagram Arus Data Simbol Nama Penjelasan
Sumber dan tujuan
data
Karyawan dan organisasi yang
mengirim data dan menerima data
dari sistem.
Arus data
Arus data yang masuk ke dalam
dan keluar dari proses.
Proses Transformasi
Proses yang mengubah data input
menjadi output.
Penyimpanan data Penyimpanan data
Sumber : Krismiaji, 2005
2. Diagram Relasi Entitas (Entity Relationship / ER)
Sebagaimana dijelaskan oleh James A. Hall dalam buku Sistem Informasi
Akuntansi (2009:80) :
“Diagram Relasi Entitas adalah teknik dokumentasi yang digunakan
untuk menyajikan relasi antara entitas. Entitas (entity) adalah sember
daya fisik (mobil, kas, atau persediaan), kegiatan (memesan
persediaan, menerima kas, atau mengirim barang), pelaku (staf
penjualan, pelanggan, atau pemasok) yang akan digunakan oleh
organisasi untuk mendapatkan data”.
Simbol-simbol yang digunakan ER sama dengan simbol yang digunakan dalam
DFD karena Entity Relationship hanya menjelaskan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan arus data dalam DFD.
2.4.2. Hubungan antara DFD-ER
James A. Hall kembali menjelaskan tentang hubungan Diagram Arus Data dan
Diagram Relasi Entitas (2009:82) bahwa “Diagram arus data dan diagram ER
mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang sama, namun saling berhubungan
Politeknik Negeri Semarang 23
dan bisa direkonsiliasi. DFD adalah model sistem, dan diagram ER yang
digunakan oleh data di dalam sistem atau yang dipengaruhi sistem”.
Dengan demikian antara DFD dan ER dalam pembuatannya, dapat digabungkan
dalam satu diagram / direkonsiliasikan.
2.4.3. Bagan Alir (Flowcharts)
Masih dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, Krismiaji (2005:71)
menerangkan bahwa bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk
menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis.
Sedangkan jenis-jenis bagan alir yaitu :
1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowcharts)
Menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area
pertanggungjawaban di dalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusur
sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya.
2. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)
Menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan, dan output sebuah
sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi
input (yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya).
3. Bagan Alir Program (Program Flowcharts)
Menjelaskan urutan logika pemrosesan data oleh komputer dalam
menjalankan sebuah program.
Adapun simbol-simbol diagram arus data adalah :
Politeknik Negeri Semarang 24
TABEL 2.2
Simbol Input / Output Simbol Nama Penjelasan
Dokumen
Sebuah dokumen atau laporan, dokumen
dapat dibuat dengan tangan atau dicetak
dengan komputer.
Dokumen Rangkap
Digambarkan dengan menumpuk simbol
dokumen dan pencetakan nomor dokumen
di bagian depan dokumen pada bagian kiri
atas.
Input/Output,
Jurnal/Buku Besar
Digunakan untuk menggambarkan
berbagai media input dan output dalam
sebuah bagan alir program.
Menggambarkan jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen.
Tampilan
Informasi ditampilkan oleh alat output on-
line seperti terminal CRT atau monitor
PC.
Pemasukan data on-
line
Entri data oleh alat on-line seperti
terminal CRT atau komputer pribadi.
Terminal CRT,
komputer pribadi
Simbol tampilan dan entri data digunakan
bersama-sama untuk menggambarkan
terminal CRT dan komputer pribadi.
Sumber : Krismiaji, 2005
Politeknik Negeri Semarang 25
TABEL 2.3
Simbol Pemrosesan
Sumber : Krismiaji, 2005
Simbol Nama Penjelasan
Pemrosesan
Komputer
Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan komputer yang
menghasilkan perubahan terhadap data
atau informasi.
Kegiatan Manual
Sebuah kegiatan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual.
Kegiatan
Campuran
Sebuah pemrosesan yang dilaksanakan
dengan menggunakan alat selain
komputer.
Kegiatan
pemasukan data
off-line
Sebuah kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan alat pemasukan data off-
line (entri data ke disket, register kas).
Disk Bermagnet
Data disimpan secara permanen pada
disk bermagnet, digunakan untuk
menyimbolkan file induk (master file).
Pita Bermagnet
Data disimpan dalam sebuah pita
bermagnet.
Penyimpanan on-
line
Data disimpan sementara dalam file on-
line dalam sebuah media direct access
seperti disket
Arsip
Dokumen disimpan dan diambil secara
manual, huruf didalamnya
menunjukkan cara pengurutan arsip.
Politeknik Negeri Semarang 26
TABEL 2.4
Simbol Arus dan Simbol-simbol Lain
Sumber : Krismiaji, 2005
Simbol Nama Penjelasan
Arus dokumen atau
pemrosesan
Arah arus dokumen atau pemrosesan;
arus normal adalah kekanan atau ke
bawah.
Arus data atau
informasi
Arah arus data atau informasi; sering
digunakan untuk menunjukkan data
yang dikopi dari sebuah dokumen ke
dokumen lain.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari sebuah lokasi ke
lokasi lain melalui saluran komunikasi.
Penghubung dalam
sebuah halaman
Menghubungkan bagan alir pada
sebuah halaman yang sama. Simbol ini
digunakan untuk menghindari terlalu
banyak anak panahyang saling
melintang dan membingungkan.
Penghubung pada
halaman berbeda
Menghubungkan bagan alir yang
berada di halaman yang berbeda.
Arus barang
Perpindahan fisik barang; digunakan
terutama dalam bagan alir dokumen.
Terminal
Digunakan untuk memulai,
mengakhiri, atau titik henti dalam
sebuah proses atau program; juga
digunakan untuk menunjukkan pihak
eksternal.
Keputusan
Sebuah tahap pembuatan keputusan;
digunakan dalam bagan alir program
komputer untuk menunjukkan cabang
bagi alternatif cara.
Anotasi
Tambahan penjelasan deskriptif atau
keterangan, atau catatan sebagai
klarifikasi.
Politeknik Negeri Semarang 27
2.4.4. Microsoft Visual Basic 6.0.
“Visual Basic dibuat oleh Microsoft, merupakan salah satu bahasa
pemrograman berorientasi objek yang mudah dipelajari. Selain
menawarkan kemudahan, Visual Basic merupakan bahasa
pemrograman event drive, dimana program akan meunggu sampai ada
respon dari user / pemakai program aplikasi yang dapat berupa
kejadian atau event, misalnya ketika user mengklik tombol atau
menekan Enter.” (Ema Utami dan Sukrisno, 2005:83).
Microsoft Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan satu dari sekian banyak bahasa
pemrograman yang banyak penggunanya karena mendukung pengolahan data
yang akurat dan dilengkapi fasilitas pengolahan database.
Dalam proses pembuatan aplikasi, pengolaan data merupakan poin penting yang
dibutuhkan. Dengan pengelolaan data yang baik, maka dengan mudah kita dapat
mengakses data yang saling berhubungan.
Microsoft Visual Basic 6.0. memiliki komponen-komponen sebagai berikut
menurut M. Agus J. Alam (2003:10) :
1. Project
Project adalah sekumpulan modul. Jadi project (proyek) adalah program
aplikasi itu sendiri.
2. Form
Form adalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program
aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas atau
meja kerja yang dapat dilukisi atau diletakkan ke dalamnya objek-objek lain.
Politeknik Negeri Semarang 28
3. Toolbox
Toolbox adalah kotak alat yang berisi icon-icon untuk memasukkan objek
tertentu ke dalam jendela Form.
4. Properties
Properties digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek
biasanya mempunyai beberapa properti yang dapat diatur langsung dari
jendela Properties atau lewat kode program.
5. Kode Program
Kode Program adalah serangkaian tulisan perintah yang akan dilaksanakan
jika suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan
menentukan jalannya suatu objek.
6. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek,
misalnya klik, seret, tunjuk, dan lain-lain. Event yang diterima objek akan
memicu Microsoft Visual Basic 6.0. menjalankan kode program yang ada di
dalamnya.
7. Metoda (Method)
Metoda adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi
sudah tersedia di dalam suatu objek.
8. Module
Module dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan
bentuk standar. Modul dapat berisi beberapa kode program atau procedure
yang dapat digunakan dalam program aplikasi.
Politeknik Negeri Semarang 29
2.4.5. MySQL
“MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu suatu
database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan datanya. MySQL
merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakkan di server
yang bisa diakses melalui komputer client”, demikian yang diutarakan oleh Sugiri
dan Haris Saputro dalam bukunya Pengelolaan Database MySQL dengan
PhpMyAdmin (2008:1).
Masih dalam buku yang sama (Sugiri dan Haris Saputro, 2008:3), memaparkan
hal-hal yang menjadi alasan mengapa MySQL menjadi database yang sangat
populer dan digunakan oleh banyak orang, yaitu :
1. MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan tinggi dalam
pemrosesan data, dapat diandalkan, mudah digunakan, dan mudah dipelajari.
2. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl
Phython, Java, dan PHP. Bahasa pemrograman tersebut dapat digunakan
untuk berinteraksi maupun berkomunikasi dengan MySQL Server.
3. Koneksi, kecepatan, dan keamanannya, membuat MySQL sangat cocok
diterapkan untuk pengaksesan database melalui internet dengan menggunakan
bahasa pemrograman Perl atau PHP sebagai interfacenya.
4. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol
TCP/IP, Unix Socket (Unix), atau Named Pipes (NT).
5. MySQL dapat menangani database dengan skala sangat besar, dengan jumlah
record lebih dari 50 juta, 60 ribu tabel, dan bisa menampung 5 milyar baris
data.
Politeknik Negeri Semarang 30
6. Dalam relasi antartabel pada suatu database, MySQL menerapkan metode
yang sangat cepat, yaitu dengan menggunakan metode one-sweep multijoin.
7. Multiuser, yaitu dalam satu database server pada MySQL dapat diakses oleh
beberapa user dalam waktu yang sama tanpa mengalami konflik atau crash.
8. Security database MySQL terkenal baik, karena memiliki lapisan sekuritas
seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem
perizinan khusus serta pasword yang dimiliki setiap user dalam bentuk data
terenkripsi.
9. MySQL merupakan software database yang bersifat free atau gratis. Jadi
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar lisensi pada pembuat
software.
2.4.6. PhpMyAdmin
PhpMyAdmin adalah sebuah alat / tools yang digunakan untuk mempermudah
pengoperasian database pada MySQL. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiri dan
Haris Saputro dalam Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin
(2008:4), bahwa “PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasiskan web yang
dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PhpMyAdmin,
user dapat melakukan perintah query tanpa harus mengetikkan seperte pada MS
DOS”.
Contoh perintah seperti yang dijelaskan di atas misalnya administrasi user dan
privilage, export dan import database, manajemen database, serta manajemen
tabel dan struktur tabel.
Politeknik Negeri Semarang 31
2.4.7. Crystal Report 8.5.
“Crystal Report adalah salah satu peranti lunak yang digunakan khusus untuk
membuat laporan” (Uus Rusmawan, 2004:213). Kelebihan crystal report adalah
memudahkan pembuatan dan memperindah laporan yang dibutuhkan.
2.5. Sistem Pengendalian Internal
Dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi” karya James A. Hall (2009:181)
menjelaskan :
“Sistem Pengendalian Internal (Internal Control System) terdiri atas
berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh
perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya :
1. Menjaga aktiva perusahaan.
2. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi
akuntansi.
3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang
ditetapkan oleh pihak manajemen”.
Krismiaji (2005:216) juga menerangkan bahwa ada 4 jenis ancaman terhadap
Sistem Informasi Akuntansi, yaitu :
1. Bencana Alam dan bencana politik, misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi,
perang, angin topan, dan lain-lain.
2. Kesalahan software dan tidak berfungsinya perangkat keras, seperti kegagalan
hardware, fluksutasi listrik dan instalasi yang tidak benar, kesalahan
transmisi data yang tidak terdeteksi.
3. Tindakan-tindakan yang tidak disengaja, seperti kecelakaan, kecerobohan
kerja, tidak diikutinya prosedur standar, karyawan yang kurang terlatih atau
kurang diawasi, kesalahan yang tidak disengaja, kehilangan atau salah
Politeknik Negeri Semarang 32
menempatkan data, kesalahan logis, dan sistem yang tidak memenuhi
kebutuhan perusahaan atau tidak mampu menangani tugas yang telah
ditetapkan.
4. Tindakan yang disengaja (kriminal komputer), misalnya sabotase, kecurangan
komputer, dan korupsi.
Politeknik Negeri Semarang 33
BAB III
METODOLOGI
Metodologi memiliki arti “Metodologi di sini adalah kerangka teoretis yang
dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasi
masalah yang dihadapi itu” (Gorys Keraf, 2004:354).
3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini antara lain :
1. Metode Observasi
“Observasi adalah pengamatan langsung suatu obyek yang akan diteliti, dapat
dilakukan dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran
yang tepat megenai obyek penelitian” (Gorys Keraf, 2004:183). Dalam
observasi ini penulis akan mengamati kegiatan operasional Bengkel Yamaha
Jadi Sakti Motor Semarang.
2. Metode Wawancara
“Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau
seorang autoritas (seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah)”
(Gorys Keraf, 2004:182). Penulis akan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada pihak-pihak terkait di Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
Politeknik Negeri Semarang 34
3. Studi Pustaka
Menurut penulis, studi pustaka adalah sebuah cara memperoleh informasi
melalui berbagai literatur, seperti contohnya buku, majalah, koran, maupun
sumber-sumber lain. Penulis melakukan pencarian data dan informasi melalui
buku dan internet yang terkait dengan proses pelaporan keuangan suatu
perusahaan.
3.2. Klasifikasi Data
3.2.1. Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
Data berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi :
1. Data Primer
“Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya” (Marzuki, 2005:60). Data primer dapat
penulis peroleh melalui wawancara serta observasi langsung di Bengkel Jadi
Yamaha Sakti Motor mengenai sistem yang sudah dilaksanakan, serta
gambaran umum perusahaan. Data primer berupa jumlah persediaan di
gudang perusahaan, jumlah karyawan, serta tarif yang ditentukan oleh
perusahaan baik tarif servis maupun harga sparepart.
2. Data Sekunder
“Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti, misalnya dari Biro Statistik, dokumen-dokumen perusahaan
atau organisasi, surat kabar dan majalah, ataupun publikasi lainnya”
(Marzuki, 2005:60). Penulis dapat memperoleh data sekunder dari dokumen-
Politeknik Negeri Semarang 35
dokumen transaksi perusahaan yang telah diinventarisasi. Data sekunder yang
penulis peroleh berupa laporan keuangan perusahaan dan absensi karyawan.
3.2.2. Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
Sedangkan jenis data berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi :
1. Data Kuantitatif
“Data Kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau diukur, misalnya
banyak absensi, besar gaji, lama belajar, dan sebagainya” (Marzuki, 2005:55).
Data kuantitatif yang akan penulis peroleh adalah informasi tentang saldo
akun serta nominal dalam laporan perusahaan, jumlah karyawan di
perusahaan, serta jumlah persediaan yang ada di gudang perusahaan.
2. Data Kualitatif
“Data kualitatif adalah data yang diukur secara tidak langsung, seperti
ketrampilan, aktivitas, sikap dan sebagainya” (Marzuki, 2005:55). Data
kualitatif yang akan penulis peroleh dapat berupa gambaran umum
perusahaan, sistem yang telah dijalankan perusahaan, serta prosedur
penulisan laporan keuangan.
3.3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang akan penulis gunakan dalam penulisan Tugas Akhir
adalah :
Politeknik Negeri Semarang 36
1. Metode Diskripsi
Gorys Keraf dalam “Komposisi” (2004:124) mengungkapkan bahwa “Metode
Diskripsi adalah tulisan yang menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Metode diskripsi digunakan penulis untuk
memaparkan keadaan Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang, sejarah
berdirinya bengkel, bidang usaha, serta alur siklus akuntansi yang digunakan.
2. Metode Eksposisi
“Metode Eksposisi bertujuan untuk memberikan penjelasan atau informasi”
(Gorys Keraf, 2004:124). Metodde ini penulis gunakan untuk menjelaskan
tetang sistem informasi akuntansi dalam siklus akuntansi di perusahaan, serta
pemecahan masalah yang diajukan yaitu pembuatan subsistem pelaporan
keuangan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.
Politeknik Negeri Semarang 37
BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBAHASAN
4.1. Uraian Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Perusahaan
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor merupakan sebuah perusahaan perseorangan
yang bergerak di bidang jasa servis motor serta penjualan suku cadang resmi
produsen motor Yamaha. Berdiri sejak tanggal 15 Oktober 2004, bermitra dengan
pabrikan Yamaha, dan menjadi bengkel resmi untuk layanan purna jual produk-
produk dari produsen tersebut.
4.1.2. Lokasi Bengkel Yamah Jadi Sakti Motor Semarang
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor memiliki alamat, Jalan Kedung Mundu Raya
No 118, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang Semarang.
4.1.3. Visi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
“Menjadi Bengkel yang Menerapkan Pelayanan Jasa Servis yang Bermutu,
Berkualitas, dan Terpercaya”, adalah Visi dari Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
4.1.4. Misi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Visi tersebut dicapai dengan menjalankan misi-misi sebagai berikut :
a. Menyediakan layanan purna jual sepeda motor Yamaha dengan
menyediakan servis yang cepat, tepat, ramah serta sesuai standar Yamaha.
Politeknik Negeri Semarang 38
b. Menyediakan suku cadang asli Yamaha bagi pelanggan tanpa mengurangi
kualitasnya
c. Memperoleh laba dalam setiap operasi perusahaan
4.1.5. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada dalam Struktur Organisasi
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor adalah sebagai berikut :
a. Kepala Toko
Pemegang kekuasaan tertinggi di perusahaan dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya kegiatan bisnis perusahaan. Tugas Kepala Toko sebagai
berikut :
1) Menenentukan kebijakan umum bengkel.
2) Menentukan anggaran bengkel.
3) Merekrut pegawai dan memberhentikan pegawai.
Kepala Toko
Service Auditor
Sparepart Counter Teknisi Administrasi &
Keuangan
Politeknik Negeri Semarang 39
4) Mengotorisasi laporan-laporan yang diberikan oleh bagian Administrasi.
b. Service Auditor / Koordinator Mekanik
Pemegang kekuasaan setelah Kepala Toko yang bertanggung jawab atas
Mekanik / Teknisi di Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
Tugas Service Auditor sebagai berikut :
1) Mengawasi dan mengontrol mekanik / teknisi.
2) Membantu pelanggan untuk memperbaiki motornya.
c. Bagian Administrasi dan Keuangan
Menangani masalah administrasi serta melakukan input pada sistem
pelaporan keuangan Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
Tugas Bagian Administrasi dan Keuangan sebagai berikut :
1) Mencatat semua transaksi yang terjadi pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti
Motor serta membuat laporannya dan diserahkan kepada Kepala Toko.
2) Melayani pelanggan yang ingin melakukan servis maupun pelanggan yang
ingin membeli sparepart.
d. Sparepart Counter
Bagian yang bertugas serta mengecek sparepart di gudang serta mengawasi
keluar masuknya barang dari gudang. Sparepart Counter juga melakukan
perhitungan stock opname barang di gudang.
e. Teknisi
Bagian yang memperbaiki sepeda motor pelanggan. Tugas teknisi sebagai
berikut :
a. Menerima masukan dan keluhan dari pelanggan.
b. Melayani untuk memperbaiki motornya pelanggan.
Politeknik Negeri Semarang 40
4.1.6. Gambaran Proses Bisnis
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor melayani jasa servis dan penjualan suku
cadang asli produsen motor Yamaha. Kegiatan usahanya meliputi :
a. Pembelian Suku Cadang
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor mengecek secara berkala suku cadang
yang ada di gudang, saat suku cadang hampir habis, bengkel akan melakukan
pemesanan ke pemasok dengan menyebutkan kode barang sesuai yang tertera
pada katalog yang diberikan oleh Yamaha.
b. Pelayanan Servis Motor
Sebagai bengkel resmi, Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor melayani servis
yang sesuai dengan standar Yamaha Motor Indonesia, sehingga pengguna
motor Yamaha dianjurkan untuk servis di bengkel-bengkel resminya, salah
satunya Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor.
c. Penjualan Suku Cadang
Terkadang sparepart pada motor pelanggan yang diservis, membutuhkan
suku cadang baru karena suku cadang yang sudah terpasang tidak dapat
digunakan, lalu teknisi memberitahukan hal tersebut pada pelanggan. Jika
pelanggan menghendaki penggantian, maka pihak bengkel akan melakukan
penggantian, dan nama barang dicantumkan pada nota transaksi yang
diterima pelanggan. Demikian pula untuk pelanggan hanya ingin membeli
suku cadang, pelanggan tersebut akan dilayani oleh bagian Administrasi dan
Keuangan, dan barang yang dibeli akan dituliskan dalam nota transaksi yang
diterima pelanggan.
Politeknik Negeri Semarang 41
4.2. Analisis Sistem Perusahaan
Sistem pelaporan Keuangan manual perusahaan memiliki alur sebagai berikut :
Bukti pengeluaran kas dan nota penjualan dicatat sebagai pengeluaran dan
pemasukan yang terjadi sesuai kronologis kejadian, kemudian bagian
Administrasi dan Keuangan membuat Laporan Bulanan setiap akhir bulan yang
nantinya didokumentasikan sesuai urutan bulan dan tahunnya, ataupun dicetak
sesuai kebutuhan pemilik.
Bagan alir dokumen (document flowchart) yang menggambarkan jaringan
prosedur sistem pelaporan keuangan pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Politeknik Negeri Semarang 42
Gambar 4.2
Bagan Alir Dokumen Sistem Pelaporan Keuangan Bengkel Yamaha Jadi
Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
4.2.1. Analisis Sistem yang Berjalan
Tahap analisis sistem yang penulis gunakan adalah :
1. Survey pada sistem yang digunakan
Pengambilan data penulis lakukan melalui wawancara langsung dengan
pemilik Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor, sehingga penulis dapat
menggambarkan sistem pelaporan keuangan yang telah berjalan Gambar 4.2.
Politeknik Negeri Semarang 43
2. Dari analisis tersebut, ditemukan bahwa :
a. Sistem pelaporan keuangan masih dengan sistem manual sehingga sering
terjadi kesalahan pencatatan.
b. Kesalahan pencatatan berimbas pula pada informasi yang dihasilkan.
Informasi menjadi kurang akurat.
4.2.2. Identifikasi Alternatif Solusi
Tahap analisis sistem pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor telah menemukan
beberapa permasalahan, sehingga diperlukan adanya perubahan pada sistem yang
digunakan. Nantinya sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah pelaporan
keuangan dan informasinya lebih tepat dan akurat.
4.2.3. Kelayakan Sumber Daya Solusi Sistem
Keuntungan sistem yang telah terkomputerisasi adalah sebagai berikut :
a. Sistem yang terkomputerisasi dapat menghasilkan sebuah informasi relatif
lebih cepat karena mampu melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu
bersamaan.
b. Meningkatkan jumlah transaksi yang diproses dalam waktu yang sama jika
dibandingkan dengan sistem manual.
c. Tingkat ketelitian sistem lebih tinggi daripada ketelitian manusia, sehingga
mampu memperkecil kesalahan pencatatan.
d. Pencetakan laporan / dokumen dapat dilakukan berkali-kali disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna informasi.
Politeknik Negeri Semarang 44
e. Pengamanan data lebih terjamin, karena dilengkapi username dan password
sehingga pengendalian internal menjadi lebih baik.
4.3. Implementasi dan Hasil Uji Coba Aplikasi
4.3.1. Perancangan Konseptual
Pada tahap ini penulis merumuskan hal-hal apa saja yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan informasi pengguna sistem. Berdasarkan analisis sistem di
atas, tahap perancangan konseptual sistem pelaporannya dengan melakukan
spesifikasi rancangan sebagai berikut :
a. Perancangan Output
Output dari Sistem Pelaporan Keuangan ini berupa laporan keuangan serta
laporan karyawan yang dibutuhkan oleh Pemilik Bengkel Yamaha Jadi Sakti
Motor yang berisi informasi-informasi untuk mengetahui kinerja perusahaan
selama satu periode dan informasi tentang karyawan perusahaan. Untuk
menghasilkan laporan-laporan tersebut, penulis menggunakan software Seagate
Crystal Report 8.5. yang dikoneksikan dengan Microsoft Visual Basic 6.0.
Laporan-laporan yang dihasilkan Sistem Pelaporan Keuangan adalah sebagai
berikut :
1) Laporan Buku Besar
Laporan buku besar berisi informasi tentang ringkasan mutasi masing-
masing akun di perusahaan.
Politeknik Negeri Semarang 45
2) Laporan Laba Rugi / Rugi Laba
Laporan laba rugi atau laporan rugi laba menginformasikan hasil kinerja
perusahaan yang menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya yang
dibutuhkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
3) Laporan Neraca
Laporan neraca menunjukkan harta, kewajiban, dan ekuitas perusahaan
dalam satu periode.
4) Laporan Karyawan
Laporan karyawan berisi berbagai informasi tentang karyawan yang
bekerja di Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
b. Perancangan Penyimpanan Data
Dalam pembuatan aplikasi Sistem Pelaporan Keuangan ini, penulis menggunakan
MySQL melalui PhpMyAdmin unduk media penyimpanan data yang terkoneksi
dengan Microsoft Visual Basic 6.0. Database yang dibuat antara lain :
1) Tabel / Database Mutasi Akun
Berisi perkiraan-perkiraan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
proses bisnisnya, serta menyimpan saldo terbaru untuk setiap perkiraan
tersebut.
2) Tabel / Database Karyawan
Berisi tentang informasi-informasi tentang karyawan yang bekerja di
perusahaan, seperti nama karyawan, tanggal masuk, jabatan di perusahaan,
user name, serta password yang digunakan untuk login ke program
aplikasi ini.
Politeknik Negeri Semarang 46
c. Perancangan Input
Input yang digunakan dalam Sistem Pelaporan Keuangan ini adalah laporan-
laporan yang dihasilkan oleh Sistem Penjualan & Penerimaan Kas, dan Sistem
Pembelian & Pengeluaran Kas, Sistem Pelaporan Keuangan sendiri, yang diinput
melalui beberapa form sebagai berikut
1) Input Perkiraan
2) Input Penjualan
3) Input Penerimaan Piutang
4) Input Pembelian
5) Input Retur Beli
6) Input Bayar Hutang
7) Input Bayar Gaji
8) Input Bayar Biaya Lain
9) Input Karyawan
4.3.2. Perancangan Fisik
Berdasarkan konsep di atas, maka dilakukan perancangan fisik yang akan melalui
beberapa tahap yaitu :
a. Perancangan Output
Perancangan output Sistem Pelaporan Keuangan ini menghasilkan :
1) Laporan Buku Besar
Rancangan fisik Laporan Buku Besar penulis tampilkan pada tabel 4.1
Politeknik Negeri Semarang 47
Tabel 4.1
Rancangan Fisik Laporan Buku Besar
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Laporan Buku Besar
Periode yang berakhir ...
No Akun : Nama Akun :
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
2) Laporan Laba Rugi
Rancangan fisik Laporan Laba Rugi penulis tampilkan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Rancangan Fisik Laporan Laba Rugi
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Laporan Laba Rugi
Periode yang berakhir ...
Penjualan & Pendapatan Servis ........................
HPP
Pembelian ......................
Persediaan Awal ......................
Barang Tersedia Untuk Dijual ......................
Persediaan Akhir ......................
Jumlah HPP ........................
Laba Kotor ........................
Biaya Operasional
... ......................
Jumlah Biaya Operasional ......................
Biaya Non-Operasional
... ......................
Jumlah Biaya Non-Operasional ......................
Jumlah Biaya-biaya ........................
Politeknik Negeri Semarang 48
Pendapatan Non-Operasional
...
Jumlah Pendapatan Non-Ops ........................
Laba (Rugi) Bersih sebelum
Pajak ........................
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
3) Laporan Neraca
Rancangan fisik Jurnal penulis tampilkan dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3
Rancangan Fisik Laporan Neraca
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Laporan Neraca
Periode yang berakhir ...
AKTIVA
Nama Akun Saldo Jumlah 1 Jumlah 2 Jumlah 3
PASIVA
Nama Akun Saldo Jumlah 1 Jumlah 2 Jumlah 3
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
4) Laporan Karyawan
Rancangan fisik Jurnal penulis tampilkan dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4
Rancangan Fisik Laporan Karyawan
Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor
Laporan Karyawan
Periode ...
Tanggal Masuk Nama Karyawan Jabatan User_Name
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 49
b. Perancangan Input
Tahap perancangan input merupakan tahap dimana dilakukannya kegiatan
memasukkan data yang berhubungan dengan sistem pelaporan keuangan. Form
yang digunakan data-data yang diperlukan oleh penulis diinput melalui beberapa
form yaitu :
1) Form Input Perkiraan
Form input perkiraan berfungsi untuk menginputkan berbagai perkiraan
/ akun yang diperlukan dalam kinerja perusahaan. Form ini berisi
keterangan tentang perkiraan seperti nomor perkiraan serta nama
perkiraan dan golongan, ada pula saldo debit dan kredit.
2) Form Penjualan & Penerimaan Kas
Form penjualan & penerimaan kas berfungsi menginputkan berbagai
transaksi penjualan serta penerimaan kas yang bukan jenis piutang
usaha. Form ini berisi informasi tentang transaksi yaitu tanggal, jenis
serta nomor transaksi. Ada pula informasi kendaraan pelanggan dengan
dicantumkannya nomor dan tipe kendaraan. Kemudian nomor jurnal,
harga servis, informasi barang berupa nama dan kode barang, jumlah
barang keluar, dan harga total juga diinputkan di form ini.
3) Form Penerimaan Piutang Usaha
Form penerimaan piutang usaha berfungsi sebagai media untuk
menginput penerimaan piutang usaha yang timbul atas nama Yamaha
Motor Indonesia karena ada pelanggan yang melakukan servis dengan
buku servis dari Yamaha sehingga perusahaan tidak dapat mengenakan
tarif atas servis tersebut. Diinputkan tanggal penerimaan dari piutang
Politeknik Negeri Semarang 50
serta nomor jurnal penerimaannya, nomor nota atas servis garansi
sekaligus jumlah piutangnya, serta piutang yang diterima.
4) Form Pembelian
Form pembelian berfungsi untuk menginputkan pembelian barang dari
pemasok yang dilakukan secara kredit oleh perusahaan. Form
pembelian berisi tgl pembelian, nomor faktur beli dari pemasok,
informasi pemasok berupa nama dan alamat pemasok, kode dan nama
barang, jumlah pembelian dan hrga eceran tertinggi, ada juga diskon
total serta tanggal jatuh tempo.
5) Form Pengeluaran Kas
Form pengeluaran kas berfungsi untuk menginputkan pengeluaran kas
yang terjadi, baik untuk membayar biaya-biaya maupun untuk
pelunasan hutang. Form ini berisi nomor bukti pengeluaran kas, nomor
dan tanggal jurnal kas keluar, jenis pengluaran, jumlah biaya serta
keterangan.
6) Form Bayar Hutang berfungsi untuk meginputkan pembayaran hutang
yang timbul akibat dari pembelian persediaan. Form ini berisi nomor
jurnal pengeluaran kas, nomor bukti kas keluar, tanggal pembayaran,
nomor faktur pembelian, nama pemasok, tanggal pembelian, tanggal
jatuh tempo, total pembelian, diskon, total bayar serta keterangan.
7) Form retur pembelian
Form retur pembelian berfungsi untuk menginputkan kegiatan retur
yang dilakukan perusahaan atas pembelian dari pemasok. Form ini
berisi nomor retur pembelian, tanggal retur, nama sera alamat pemasok,
Politeknik Negeri Semarang 51
kode barang, nama barang, harga beli / unit, jumlah barang yang
diretur, serta total pembelian.
8) Form Karyawan
Form karyawan berfungsi untuk menginput serta mengedit karyawan
yang bekerja di perusahaan, jika ada penambahan atau pengurangan
karyawan, pendataannya dapat melalui form ini. Form ini berisi tgl
msk, nama karya, jbtn, user name, password.
c. Perancangan Database
Rancangan database untuk penyusunan aplikasi Sistem Pelaporan Keuangan ini
menggunakan pendekatan :
1) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram / DFD) yang dapat
menggambarkan proses input, pengelolaan, hingga penyusunan laporan
yang berhubungan dengan sistem pelaporan keuangan. Diagram Arus Data
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3 (Diagram Konteks), Gambar 4.4
(DFD Level 0), dan Gambar 4.5 (DFD Level 1).
2) Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship / ER Diagram) yang dapat
digunakan untuk menelaah hubungan pada masing-masing entitas yang
ada dalam sistem pelaporan keuangan. Diagram ini dapat dilihat pada
Gambar 4.6.
Politeknik Negeri Semarang 52
Gambar 4.3
Context Diagram Pengelolaan Data Pada Bengkel Jadi Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 53
Gambar 4.4
DFD Level 0 Sistem Akuntansi pada Bengkel Jadi Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 54
Gambar 4.5
DFD Level 1 Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Jadi Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 55
Gambar 4.6
Entity Relationship Diagram Sistem Pelaporan Keuangan pada Bengkel Jadi
Sakti Motor
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Dari Diagram Konteks, Diagram Arus Data, dan Diagram Hubungan Entitas yang
telah dibuat, maka dirancang database sistem penjualan menggunakan My SQL
dengan fasilitas PhpMyAdmin. Database tersebut terdiri dari beberapa tabel, dapat
dilihat pada Tabel 4.5 – 4.6.
Politeknik Negeri Semarang 56
Tabel 4.5
Tabel Mutasi Akun
Field Name Type Size
tgl_akun Date
Noakun Int 4
Namaakun Varchar 50
Keterangan Varchar 50
Sad Double
Sak Double
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Tabel 4.6
Tabel Karyawan
Field Name Type Size
tgl_msk Date
Nama Varchar 100
Jabatan Varchar 50
kode_akses Int 1
user_name Varchar 20
Password Varchar 20
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
d. Perancangan Program
Tahap perancangan program ini dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. serta Crystal Report 8.5. guna
merancang desain form serta laporan-laporan yang dihasilkan oleh Sistem
Pelaporan Keuangan ini. Desain-desain tersebut penulis sajikan dalam Gambar 4.7
– Gambar 4.23.
Politeknik Negeri Semarang 57
Gambar 4.7
Form Login
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.8
Form Menu Utama
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 58
Gambar 4.9
Form Input Perkiraan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.10
Form Transaksi Pembelian
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 59
Gambar 4.11
Form Retur Pembelian
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.12
Form Pembayaran Hutang
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 60
Gambar 4.13
Form Pengeluaran Kas
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.14
Form Penjualan dan Pendapatan Servis
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 61
Gambar 4.15
Form Cetak Laporan Laporan Laba Rugi
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.16
Form Cetak Laporan Neraca
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 62
Gambar 4.17
Form Cetak Laporan Buku Besar
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Gambar 4.18
Form Karyawan
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 63
Gambar 4.19
Form Ganti Password
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 64
Gambar 4.20
Tampilan Laporan Laba Rugi
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 65
Gambar 4.21
Tampilan Laporan Neraca
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 66
Gambar 4.22
Tampilan Laporan Buku Besar
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 67
Gambar 4.23
Tampilan Laporan Karyawan
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
e. Perancangan Prosedur
Tahap perancangan prosedur ini berisi tentang prosedur pengguna aplikasi ini
dalam menjalankan Sistem Pelaporan Keuangan, yang penulis tampilkan dalam
bentuk struktur menu dan proses pelaporan keuangan dalam bagan alir. Penulis
memaparkan hal-hal tersebut dalam Gambar 4.24 – 4.30.
Politeknik Negeri Semarang 68
LOGIN
PEMBELIAN
TRANSAKSI
PEMASOK
PERKIRAAN
MASTER
MENU UTAMA
KAS MASUK
KAS KELUAR
LAPORAN BANTUAN TUTUP
JURNAL
UMUM
LAPORAN
KARYAWAN
LAPORAN
NERACA
LAPORAN
LABA RUGI
BUKU BESAR
INPUT
REPORT
INPUT
REPORT
PERSEDIAAN
INPUT
REPORT
STOK
OPNAME
INPUT
REPORT
INPUT
REPORT
CETAK
NOTA
INPUT
REPORT
FORM
KARYAWAN
GANTI
PASSWORD
KELUAR
Gambar 4.24
Struktur Menu Program
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Sub menu dari program Sistem Pelaporan Keuangan dari struktur menu di atas
adalah sebagai berikut :
1. Menu Laporan
Menu Laporan berisi Jurnal Umum, Buku Besar, Laporan Laba Rugi,
Laporan Neraca dan Laporan Karyawan. Laporan-laporan tersebut
berguna menampilkan serta mencetak laporan yang diinginkan.
Politeknik Negeri Semarang 69
2. Menu Keluar
Menu Keluar digunakan ketika pengguna ingin keluar dari menu utama,
namun masih di dalam aplikasi dan pengguna diwajibkan masuk kembali
dengan menulis user name dan password pada Form Login.
3. Menu Tutup
Menu Tutup ini digunakan ketika pengguna ingin keluar dari aplikasi, dan
ingin langsung menutup aplikasi tanpa login kembali.
Politeknik Negeri Semarang 70
MULAI
Splash
Login
Password
Y
Password
Benar
T
Menu Utama Master
Transaksi
Perkiraan
Pemasok
Persediaan
Y Y
T
Input Perkiraan
Cetak
Perkiraan
Form Input
Perkiraan
Form Cetak
Perkiraan
Y
T
Input Pemasok
Cetak
Pemasok
Form Input
Pemasok
Form Cetak
Pemasok
Y
Input
Persediaan
Stok Opname
Form Input
Pemasok
Form Cetak
Pemasok
T
Y
Cetak
Persediaan
T
Form Stok
Opname
T
Pembelian
T
T
YInput
Pembelian
Cetak
Pembelian
Form Input
Pembelian
Form Cetak
Pembelian
T
Y
21
T
1
1
Y
T SELESAI
3
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Gambar 4.25
Flowchart Struktur Menu Utama Program
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 71
Kas Masuk
Kas Keluar
Input Kas
Masuk
Cetak Laporan
Form Input Kas
Masuk
Form Cetak
Pemasok
Input Kas
Keluar
Form Kas Keluar
Y
Laporan
Bantuan
Keluar
Tutup
1 2
T
Input Cetak
NotaForm Cetak NotaY
T
Cetak LaporanForm Cetak Kas
MasukY
TT
Y
T
Form Cetak Jurnal
UmumJurnal Umum
Buku Besar
Laporan Laba
Rugi
Laporan
Neraca
Laporan
Karyawan
Y
T
T
T
T
Y
Form Cetak Buku
BesarY
Form Cetak Laba
Rugi
Form Cetak
Laporan Neraca
Form Cetak
Laporan
Karyawan
Y
Y
Y
Form
KaryawanY
Ganti
Password
T
Form Karyawan
Form Ganti
Password
Y
Y
SELESAI
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
3
Y
T
Y
Y
Gambar 4.26
Flowchart Struktur Menu Utama Program (Lanjutan)
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 72
MULAI
Data Karyawan
Input Data User
SELESAI
Masukkan
Data Ke
Database
Cari
Proses
Menyimpan
Menampilkan
Informasi
Karyawan
T
Input Nama
Karyawan
Y
Hapus
Hapus DataEdit Data
Edit
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Masukkan
Data Ke
Database
Y
Masih Ada Data ?
Y
Y
Y
Masih Ada Data ?Masih Ada Data ?
YY
Y
Y
T
T
T
Cetak Laporan
Karyawan
Menampilkan
Laporan
Karyawan
Y T
T
Gambar 4.27
Flowchart Form Karyawan
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 73
MULAI
Input Tanggal Awal
Input Tanggal
Akhir
Y
T
SELESAI
Masukkan
Tanggal ke
Database
Y
Keluar
Batal T
Menampilkan
Laporan Sesuai
Tanggal
Y
Cetak Hasil
Laporan
Y
T
Gambar 4. 28
Flowchart Laporan Laba Rugi
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 74
MULAI
Input Tanggal
Periode
Masukkan
Tanggal ke
Database
Menampilkan
Laporan Sesuai
Tanggal
Cetak Hasil
Laporan
Y
Y
Y
SELESAI
T
Keluar
Gambar 4.29
Flowchart Laporan Neraca
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 75
MULAI
Input Pilihan Tampilkan SemuaY
Masukkan
Tanggal ke
Database
Menampilkan
Laporan Sesuai
Tanggal
Cetak Hasil
Laporan
Tampilkan
Berdasar Tanggal
T
Pilih Tanggal
Mulai IntervalY
Pilih Tanggal
Selesai Interval
Y
Y
Y
Y
T
Menampilkan
Laporan Buku
Besar
Cetak Hasil
LaporanY Y
SELESAI
Y
T
Keluar
T
T
Gambar 4.30
Flowchart Laporan Buku Besar
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2013
f. Perancangan Pengawasan / Pengendalian
Kegiatan Pengendalian pada sebuah sistem informasi terkomputerisasi meliputi
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Demikian pula pada Sistem
Pelaporan Keuangan ini untuk mengawasi penggunaan program demi keamanan,
Politeknik Negeri Semarang 76
keakuratan, serta efektifitas pencatatan. Perancangan pengendalian tersebut adalah
sebagai berikut :
Pengendalian Umum yang meliputi :
1) Pemisahan tugas secara jelas untuk semua pihak yang menggunakan
Sistem Informasi Akuntansi Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
2) Dilakukan pula pengarsipan bukti transaksi yang telah diolah secara
manual, sesuai tanggal transaksi.
3) Penggunaan user name dan password agar pengaksesan data pada sistem
ini tidak dilakukan oleh sembarang orang. Kesalahan memasukkan
password akan memunculkan peringatan sebagai berikut.
Gambar 4.31
Peringatan Kesalahan Password
Sumber : Data primer yang Diolah, 2013
Kemudian Pengendalian Aplikasi yang penulis gunakan adalah :
1) Pengendalian sumber data, berguna untuk mengecek informasi yang
diinput dengan hanya menyajikan tampilan-tampilan pada form
berdasarkan informasi yang diperlukan.
Politeknik Negeri Semarang 77
2) Program Validasi Input, merupakan sebuah program yang mengecek
validitas serta keakuratan inputan data ke dalam sistem. Program validasi
ini berupa :
a) Pengecekan Validitas, dengan membandingkan data yang akan diinput
dengan data yang telah dicatat. Bentuk peringatannya sebagai berikut.
Gambar 4.32
Peringatan Data Pernah Dicatat
Sumber : Data primer yang Diolah, 2013
b) Pengecekan Kelengkapan Inputan, dengan mengecek apakah ada
inputan yang belum terisi, jika ada akan muncul peringatan sebagai
berikut.
Gambar 4.33
Peringatan Data yang Diinput Kurang Lengkap
Sumber : Data primer yang Diolah, 2013
Politeknik Negeri Semarang 78
4.3.3. Pengoperasian Program
Tahap pengoperasian program berisi cara menjalankan program aplikasi sistem
pelaporan keuangan yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pada form menu utama, pengguna dapat melakukan input informasi
tentang perkiraan, pemasok, serta persediaan perusahaan. Dari ketiga
inputan ini, semuanya dapat langsung dilihat pada sub menu laporan /
report, namun untuk sub menu persediaan terdapat tambahan fungsi yaitu
stok opname / perhitungan fisik persediaan secara manual.
b. Pada menu transaksi, pengguna dapat melakukan input pembelian,
penerimaan kas, serta pengeluaran kas dengan dapat dilihat laporannya
secara langsung. Untuk penerimaan kas, dapat digunakan untuk mencetak
nota penjualan yang diberikan kepada pelanggan sebagai tanda bukti
transaksi di Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang.
c. Menu laporan berisi laporan-laporan yang dapat dicetak langsung dari
program aplikasi sistem pelaporan keuangan berdasarkan transaksi yang
telah diproses, kemudian dipilih kriteria tampilan untuk masing-masing
laporan.
d. Untuk keluar dari program aplikasi, pengguna dapat klik menu keluar, bagi
pengguna yang ingin login kembali dengan kembali mengisi user name
dan password, atau pengguna memilih menutup semua tampilan aplikasi
dengan memilih menu tutup atau klik tanda silang merah pada pojok kanan
atas form.
Politeknik Negeri Semarang 79
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan serta analisis sistem akuntansi sub sistem pelaporan keuangan
pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang, dapat penulis ambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Pencatatan akuntansi pelaporan keuangan pada Bengkel Yamaha Jadi
Sakti Motor Semarang masih dilakukan secara manual, sehingga sering
terjadi kesalah dalam pencatatan dan perhitungannya. Laporan yang
dihasilkan hanya berupa pergerakan kas masuk dan kas keluar yang
dicatata secara sederhana pada buku catatan, ini menjadi penyebab
kesalahan-kesalahan pencatatan baik karena kurang tepat maupun
keamanan atas catatan tersebut.
b. Pencatan manual pada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang dapat
dikendalikan dengan penggunaan sistem pencatatan yang terkomputerisasi
serta menerapkan sistem tersebut. Sistem pencatatan terkomputerisasi
memiliki keunggulan dibandingkan sistem manual yaitu :
1) Laporan Neraca, Laba Rugi, Buku Besar maupun Laporan Karyawan
dapat dipantau secara up to date oleh Kepala Bengkel / Pemilik
sehingga pengendalian lebih terjamin.
2) Proses menginput lebih cepat dan mampu menginput data lebih
banyak.
Politeknik Negeri Semarang 80
3) Memiliki kode akses yang mampu membatasi pergerakan pengguna
aplikasi sehingga meminimalkan terjadinya kecurangan.
5.2. Saran
Penulis menyarankan kepada Bengkel Yamaha Jadi Sakti Motor Semarang untuk
meggunakan aplikasi sistem pelaporan keuangan yang terkomputerisasi ini agar
laporan-laporan yang dihasilkan lebih akurat dan tepat waktu, sehingga dapat
digunakan untuk mengambil kebijakan atas perusahaan berdasarkan laporan-
laporan yang sistem hasilkan.