problem bag 22
TRANSCRIPT
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 1/20
Problematika Pendidikan Matematika
1Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang wajib ditempuh oleh setiap manusia.
Khusus di Indonesia, dengan diberlakukannya otonomi daerah, ada beberapa
daerah yang mulai menerapkan pendidikan wajib 12 tahun. Hal ini menunjukkan
keseriusan pemerintah dalam mengentaskan warganya dari kebodohan.
Pendidikan gratis mulai banyak diterapkan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk
mengenyam pendidikan yang layak. Begitu pula, banyaknya beasiswa yang
diberikan oleh pihak pemerintah pusat maupun daerah serta pihak swasta akan
memberikan kesempatan kepada siswa yang berprestasi untuk lebih termotivasi
dalam menuntut ilmu yang lebih tinggi.
Ada beberapa indikator dalam peningkatan mutu pendidikan antara lain
melalui peningkatan kinerja guru dan peningkatan mutu pelajaran yang
melibatkan MBS, Pakem, serta peran serta masyarakat (PSM). (Ali, 1984)
Dalam kaitannya dengan Pakem, guru dituntut untuk menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Situasi pakem tersebut harus diupayakan untuk semua mata
pelajaran. Dengan begitu, diharapkan peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai
secara optimal. Untuk membuat siswa menyenangi suatu mata pelajaran yang
diajarkan, guru dituntut kreatif menciptakan situasi pembelajaran yang inovatif
dengan mengerahkan secara optimal sumber daya dan sumber dana yang ada. Di
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 2/20
Problematika Pendidikan Matematika
2Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
sinilah tantangan bagi guru agar bisa meramu pembelajaran menjadi menarik dan
menyenangkan.
Salah satu pelajaran wajib yang harus dipelajari di sekolah adalah
pelajaran matemaika. Matematika yang merupakan salah satu mata pelajaran yang
paling tidak disukai anak-anak menuntut seorang guru yang betul-betul kreatif dan
inovatif dalam menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.
Matematika yang notabene merupakan mata pelajaran yang berisi simbol-simbol
dan sarat verbalisme merupakan tantangan tersendiri bagi guru matematika.
Terutama di sekolah dasar siswa harus betul-betul didekatkan dengan hal-hal yang
bersifat kongkret dalam penanaman konsep dasar. Siswa sekolah dasar secara
psikologi empat puluh persennya masih suka bermain. Guru harus masuk pada
dunia anak untuk menemukan formulasi pembelajaran dengan tingkat pencapaian
yang optimal. Guru sebagai faktor penentu dan paling berpengaruh dalam hal
menanamkan konsep terhadap siswa. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran,
kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran serta
kemampuan guru dalam menetapkan media pembelajaran sangat menentukan
terhadap keberhasilan proses pembelajaran, di samping adanya potensi dan
kemauan siswa sendiri. (Depdikbud, 1990)
Terilhami oleh suatu ungkapan ³saya mendengar lalu saya lupa, saya
melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya mengerti ́ , maka penulis
berasumsi bahwa pemakaian media pembelajaran menjadikan anak bisa melihat
dan berbuat tidak hanya mendengar.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 3/20
Problematika Pendidikan Matematika
3Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
Perkalian merupakan salah satu materi pada pelajaran matematika yang
harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Teknik perkalian siswa di Indonesia
sangatlah rendah. Terbukti dari beberapa siswa yang penulis bimbing, banyak
siswa yang kesulitan dalam berhitung perkalian. Bahkan ada siswa lulusan SD
masih salah dalam menjawab hasil dari 6 x 7, dia menjawab 13.Oleh karena itu,
dalam tulisan ini penulis memperkenalkan sebuah media pembelajaran yang
berupa alat peraga perkalian tekhnik John Napier yang popular dengan istilah
Tulang Napier. Dengan alat peraga perkalian ini siswa bisa bermain dengan
angka-angka untuk dicari hasil kalinya. Di sisi lain, dengan makalah ini penulis
ingin meningkatkan minat belajar anak terhadap matematika sehingga pada
akhirnya dapat menghilangkan asumsi anak bahwa pelajaran matematika sangat
membosankan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah adalah Bagaimana melakukan perkalian bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga Tulang Napier?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah
ini adalah ³Untuk mengetahui penggunaan alat peraga Tulang Napier pada
bilangan bulat´.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 4/20
Problematika Pendidikan Matematika
4Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini, yaitu:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru agar lebih kreatif dalam membuat alat
peraga yang sesuai dengan materi, siswa dan lingkungan sekitar.
2. Sebagai salah satu acuan bagi guru dalam menggunakan alat peraga untuk
materi operasi perkalian bilangan tertentu dengan satuan.
3. Sebagai sumber belajar bagi siswa dan memudahkan dalam melakukan
perkalian bilangan bulat.
4. Sebagai Intelectual Exercise bagi penulis
E. Pembatasan istilah
Makalah ini membatasi pada pembelajaran Matematika khususnya pada
tingkat matematika sekolah dasar. Penggunaan alat peraga yang dimaksud adalah
penggunaan alat peraga Tulang Napier dalam materi perkalian yang dapat
meningkatkan minat belajar anak terhadap matematika serta menghilangkan
asumsi anak bahwa pelajaran matematika membosankan.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 5/20
Problematika Pendidikan Matematika
5Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
PEMBAHASAN
A. Teori Bela jar Matematika
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai
oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukup banyak siswa yang
tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak mereka
matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti bahkan
membosankan. Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik dan para ahli, karena
matematika merupakan salah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang
sangat perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke -21
yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK, pengetahuan siap
dan kepiawaian berpikir logis yang dikembangakan dalam pelajaran matematika
sangat diperlukan.
Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika akan berhasil
jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur
yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, di samping hubungan yang
terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Lebih lanjut Bruner
mengungkapkan bahwa dalam proses belajar siswa sebaiknya diberi kesempatan
untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Dengan alat peraga tersebut,
siswa dapat melihat langsung bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat
dalam benda yang diperhatikannya. Keteraturan tersebut kemudian oleh siswa
dihubungkan dengan keteraturan intuitif yang telah melekat pada dirinya.
Nampaklah bahwa Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa dalam proses
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 6/20
Problematika Pendidikan Matematika
6Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
belajar secara penuh. Lebih disukai lagi bila proses ini berlangsung di tempat yang
khusus, yaitu tempat yang dilengkapi dengan objek-objek untuk dimanipulasi
siswa. Berdasarkan uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa betapa pentingnya
media pembelajaran untuk menunjang keberhasilan dalam pembelajaran.
B. Alat Peraga dalam Penga jaran Matematika
Sejak tahun 50-an sampai tahun 70-an tidak kurang dari 20 rangkuman
penelitian penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika. Di antaranya
yang paling lengkap adalah rangkuman Dr. Higgins dan Dr.Suydan tahun 1976
(dalam Lithanta,2003), yang antara lain menyimpulkan :
1) Pada umumnya penelitian itu berkesimpulan bahwa pemakaian alat peraga
dalam pengajaran matematika itu berhasil atau efektif dalam mendorong
prestasi siswa.
2) Sekitar 60% lawan 10% menunjukkan keberhasilan yang meyakinkan dari
belajar dengan alat peraga terhadap yang tidak memakai. Besarnya persentase
yang menyatakan bahwa penggunaan alat peraga itu paling tidak hasil
belajarnya sama dengan yang tidak menggunakan alat peraga adalah 90%.
3) Manipulasi alat peraga itu penting bagi siswa SD di semua tingkatan.
4) Ditemukan sedikit bukti bahwa manipulasi alat peraga itu hanya berhasil
ditingkat yang lebih rendah.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 7/20
Problematika Pendidikan Matematika
7Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
Menurut Lithanta, ada beberapa fungsi atau manfaat dari penggunaan alat
peraga dalam pengajaran matematika, di antaranya:
1) Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran
matematika dengan gembira, sehingga minatnya mempelajari matematika
semakin besar. Anak akan terangsang, senang, tertarik, dan bersikap positif
terhadap pengajaran matematika.
2) Dengan disajikan konsep abstrak matematika dalam bentuk kongkret, maka
siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami
dan mengerti.
3) Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang, karena tidak membayangkan
bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang sehingga dengan
melalui gambar dan benda-benda nyatanya akan terbantu daya tiliknya
sehingga lebih berhasil dalam belajarnya.
4)
Anak akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dan benda-benda
yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.
5) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk kongkret, yaitu dalam
bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula
dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.
Alat peraga untuk menerangkan konsep matematika itu dapat berupa benda
nyata dan dapat pula berupa gambar atau diagramnya. Alat peraga yang berupa
benda-benda real itu memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan benda-
benda nyata itu dapat dipindah-pindahkan atau dimanipulasikan sedangkan
kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan atau buku. Karenanya
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 8/20
Problematika Pendidikan Matematika
8Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
untuk bentuk tulisan kita buat gambarnya atau diagramnya tetapi tetap masih
memiliki kelemahan karena tidak dapat dimanipulasikan berbeda dengan benda-
benda nyatanya.
C. Operasi Perkalian
Perkalian merupakan salah satu materi pada pelajaran matematika yang harus
dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Dalam belajar perkalian siswa harus terlebih
dahulu memahami konsep penjumlahan berulang. Arti perkalian pada bilangan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misalnya 2 × 3 berarti ada dua tigaan, yaitu
2 × 3 = 3 + 3 = 6
Pemahaman ini sulit diterima oleh siswa yang baru belajar matematika.
Selain pendefinisian yang sulit diterima oleh siswa, operasi perkalian pun
memiliki 4 macam sifat dan unsur identitas. Sifat-sifat tersebut adalah:
1. Sifat tertutup
Contoh: 2 × 4 = 8
2 dan 4 adalah bilangan bulat dan 8 juga bilangan bulat
2. Sifat komutatif (pertukaran)
Contoh : 2 × 3 = 3 × 2 = 6
3. Sifat asosiatif (pengelompokan)
Contoh : 4 × ( 2 × 5 ) = ( 4 × 2 ) × 5 = 40
4. Sifat distributif
Contoh : 3 × (6 + 4 ) = (3 × 6) + (3 × 4) = 30
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 9/20
Problematika Pendidikan Matematika
9Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
3 × (6 ± 4 ) = (3 × 6 ) ± (3 × 4) = 6
5. Unsur identitas
Contoh : 5 × 1 = 1 × 5 = 5
Setiap bilangan yang dikalikan dengan 1 hasilnya selalu bilangan itu sendiri.
Dengan beberapa sifat perkalian di atas, siswa sudah bingung apa sebenarnya
yang dipelajari, apa manfaat dari mempelajari materi itu dan untuk apa belajar
materi tersebut, adakah manfaat yang diambil dari belajar sifat-sifat perkalian itu?
Pertanyaan seperti ini sering terlitas pada diri penulis saat awal-awal belajar
perkalian dan sifat-sifatnya.
Teknik perkalian siswa di Indonesia sangatlah rendah. Terbukti dari beberapa
siswa yang penulis bimbing, banyak siswa yang kesulitan dalam berhitung
perkalian. Bahkan ada siswa lulusan SD masih salah dalam menjawab hasil dari 6
x 7, dia menjawab 13. Siswa tersebut masih berpikir pada operasi penjumlahan.
Teknik berhitung perkalian yang sering diajarkan di sekolah adalah menghafal
tabel perkalian bilangan 0 sampai 10 dan ada beberapa guru yang mengajarkan
dengan jari. Untuk bilangan di atas 10, guru masih mengajarkan teknik perkalaian
bersusun. Padahal teknik tersebut sulit dilakukan dengan cepat. Siswa akan
megalami kebingungan digit yang akan dikalikan, hasil yang disimpan dan
bilangan yang menumpuk membuat mata bosan melihatnya. (suwarno, )
Permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan teknik perkalian dengan
keping Napier yang telah disediakan tempat secara terstruktur dan hasil simpanan
yang terlihat dengan jelas. Susunan yang terstruktur tersebut membuat mata dan
otak kita tidak bosan dalam melakukan perhitungan lebih lanjut.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 10/20
P r b em k P en k n em k
10 Alat
¡
raga
¡
r ¢
alia £
¤ ¥ la £
g Napi ¡
r pada ¦
ila £
ga £
¦
¥ lat
K E § ̈
©
P ̈ K 10
D. Tul pi
John Napi seorang matemati awan abad ke-16 yang mengembangkan
logar itma dengan Tulang/Keping. Di dalam bukunya Rabdol og ia menerangkan
berhitung dengan memindahkan keping±keping perhitungan pada papan catur dan
untuk selan jutnya, keping-keping tersebut disebut keping Napier. Keping Napier
digunakan sebagai alat pembantu dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan
dengan operasi perkalian. Keping Napier berupa bermacam±macam keping yang
di ber i gar is diagonal. Ber ikut contoh keping untuk Keping Napier :
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 11/20
P r b em k P en k n em k
11 Alat
raga
r
alia
la
g Napi
r pada
ila
ga
lat
K E
P K 10
E. Al Peraga Perkalian ³Tulang Napier´
Alat peraga perkalian ini dapat di buat dar i papan atau tr i plek dan bisa pula
dar i ker tas yang tebal. Kemudian di buat kolom-kolom seper ti matr ik. Selan jutnya
alat peraga ini di bentuk sedemik ian rupa sehingga bisa ditempeli angka-angka.
Untuk lebih jelas lagi model alat peraga yang dimaksud tergambar seper ti ber ikut:
Keterangan:
Kolom 1,2,3,4,5,6,7 merupakan tempat bilangan yang akan dikalikan.
Kolom 8 adalah hasil kali kolom 1 dan 5
Kolom 9 adalah hasil kali kolom 2 dan 5
Kolom 10 adalah hasil kali kolom 3 dan 5
Kolom 11 adalah hasil kali kolom 4 dan 5 dsan seterusnya
Kolom a,b,c,d, e, f, dan g tempat hasil akhir setelah melalui proses
pen jumlahan secara menyamping ke bawah menurut arah gar is mir ing
Kolom X adalah kolom penun juk opersi perkalian.
Untuk bilangan yang hasil kalinya hanya satu angka maka di ber i nol pada
angka di depannya.
Contoh: 1 X 8 = 08
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 12/20
Problematika Pendidikan Matematika
12Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
Berikut ini akan disajikan contoh soal untuk perkalian dua angka
Misalnya : 78 X 59
Jadi, hasil kali 78 dengan 59 = 4602
Alat peraga perkalian ini sangat cocok untuk digunakan pada siswa kelas
rendah, sebab siswa akan belajar perkalian sambil bermain. Di sisi yang lain,
siswa akan menghafal perkalian 1 sampai dengan sepuluh tanpa terkesan
dipaksakan. Seperti yang pernah dilakukan oleh peneliti sendiri dengan
menggunakan alat peraga perkalian model matrik ini proses pembelajaran menjadi
lebih hidup, baik dari segi partisipasi, kecekatan maupun kegairahan dalam
belajar.
7 8 X
0 5
4 9
6 0 2
7
5
4
3
6
0
3
2
0
3
1
5
1
0 2
0
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 13/20
Problematika Pendidikan Matematika
13Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
F. Model Langkah-langkah Pembela jarannya
Penyajian program pembelajaran yang yang dapat ditempuh meliputi
prosedur atau langkah-langkah antara lain kegiatan awal (pendahuluan), kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Berikut akan disajikan langkah-langkah pembelajaran
yang bisa menjadi salah satu alternatif dalam mengajar.
1) Kegiatan awal (10 menit)
Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan awal ini antara lain :
a) Penyampaian tujuan pembelajaran
b) Mengadakan apersepsi yakni menjajaki tingkat pemahaman tentang
perkalian bilangan satuan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
misalnya :
7 x 7 = ««.
6 x 9 = ««.
2) Kegiatan Inti (60menit)
Kegiatan inti pada pertemuan ini difokuskan pada pemahaman siswa tentang
penggunaan alat peraga perkalian model matrik. Kegiatan yang dilakukan pada
kegiatan inti antara lain :
a) Guru menerangkan cara penggunaan alat peraga perkalian model matrik
yang telah dipersiapkan lebih dulu oleh guru
b) Siswa diminta membuat satu soal perkalian dua bilangan dan
menuliskannya di papan tulis. Misalnya 1534 x 678 = ««.
c) Dengan bimbingan guru siswa memasukkan angka-angka ke dalam kotak
kolom yang sesuai.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 14/20
P r b em k P en k n em k
14 Alat
!
raga
!
r "
alia #
$ % la #
g Napi !
r pada &
ila #
ga #
&
% lat
K E ' (
)
P ( K 10
d) Dengan bimbingan guru siswa secara bergantian mengisikan hasil
perkalian ke dalam kolom yang sesuai.
e) Dengan bimbingan guru siswa men jumlahkan hasil akhir pada kotak
kolom yang sesuai secara menyilang. Lihat contoh ber ikut !
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 15/20
Problematika Pendidikan Matematika
15Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
1 5 3 4
0 6
1 7
08
4 0 0 5 2
Jadi, 1534 x 678 = 1.040.052
f) Setelah paham betul siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap anggota dari
setiap kelompok akan berlomba diadu kecepatannya dalam mengerjakan
soal perkalian yang soalnya dibuat oleh siswa sendiri. Ketua kelompok
yang dipilih anggota oleh guru ditunjuk menjadi tutor sebelum diadakan
kompetisi. Jadi, teman yang kurang paham ada kesempatan bertanya
kepada tutornya.
g) Guru memilih salah satu anggota dari setiap anggota kelompok untuk
berkompetisi di depan kelas sebagai wakil dari timnya. Salah seorang
siswa mengukur kecepatan waktunya.
h) Hasil perolehan kemenangan ditulis di papan tulis. Kelompok mana yang
paling cepat dalam mengerjakan soal?
5
0
0
0
9
1 8
7
6
1
0
0
0
1
8
2
0
5
0
3
3
4
2
8
4
2
2
3
9
2
9
0 1
2
0
1
2
4
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 16/20
Problematika Pendidikan Matematika
16Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
i) Selanjutnya tampilan alat peraga perkalian model matrik bisa dipindah ke
dalam buku. Murid membuat soal perkalian dalam buku untuk kemudian
dikerjakan oleh teman sebangkunya.
3) Kegiatan akhir (10 menit )
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru pada kegiatan akhir ini antara
lain :
a) Refleksi kesulitan maupun kemudahan yang diperoleh siswa dari proses
pembelajaran
b) Memberikan pekerjaan rumah pada siswa
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 17/20
Problematika Pendidikan Matematika
17Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) Alat peraga matematika sangat diperlukan untuk menciptakan proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2) Keping Napier digunakan sebagai alat pembantu dalam menyelesaikan
permasalahan berkaitan dengan operasi perkalian dengan
3) Alat peraga perkalian ini dapat dibuat dari papan atau triplek dan bisa pula
dari kertas yang tebal. Kemudian dibuat kolom-kolom seperti matrik.
Selanjutnya alat peraga ini dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa ditempeli
angka-angka.
4) Alat peraga perkalian ini sangat cocok untuk digunakan pada siswa kelas
rendah, sebab siswa akan belajar perkalian sambil bermain. Di sisi yang lain,
siswa akan menghafal perkalian 1 sampai dengan sepuluh tanpa terkesan
dipaksakan.
B. Saran-saran
Sebagai akhir dari tulisan ini penulis ingin memberikan saran-saran:
1) Setelah disadari bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran
yang paling tidak disukai siswa, maka hendaklah seorang guru mampu meramu
pembelajaran matematika, khususnya perkalian menjadi pembelajaran yang
menarik dan disukai oleh siswa.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 18/20
Problematika Pendidikan Matematika
18Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
2) Seorang guru dituntut kreatif dan berjiwa inovatif dalam mendesain
pembelajaran matematika sehingga menarik, efektif, dan efisien dengan cara
manfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah.
3) Seorang guru hendaknya mampu mengadakan penelitian-penelitian sederhana
yang bertujuan untuk menemukan formula-formula baru bagi system
pembelajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan.
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 19/20
Problematika Pendidikan Matematika
19Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad.1984. Guru dalam Proses Belajar Mengajar . Bandung:Sinar
Baru
Darhim, dkk. Materi Pokok Pendidikan Matematika 2. Jakarta:Depdikbud
Depdikbud.1990. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program
Pengajaran(GBPP SD) Tahun 1994. Jakarta : Depdikbud
Depdikbud.1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan
dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:Direktorat
Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.
Depdikbud. 1995. Pendidikan Matematika. Jakarta:Depdikbud
Deporter, Bobbie.2001.Quantum Learning .Bandung:MMU
Lithanta, Agus. 2003. Penggunaan Alat Peraga Perkalian model matrik sebagai
Media Pembelajaran Matematika.
Moedjiono,dkk.1991. Pemilihan dan Penggunaan Media Instruksional . Fakultas
Ilmu Pendidikan IKIP Malang.
Polla, Gerardus. 2001. Upaya Menciptakan Pengajaran Matematika yang
Menyenangkan. Buletin Pelangi Pendidikan
5/8/2018 Problem Bag 22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/problem-bag-22 20/20
Problematika Pendidikan Matematika
20Alat Peraga Perkalian Tulang Napier pada Bilangan Bulat
KELOMPOK 10