bab iii kti 18.09.14.docx
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Sdr.S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG CUCAK ROWO
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama pasien Sdr.S, Jenis kelamin laki-laki, berumur 19 tahun, alamat Pasuruan, pendidikan
pasien SMP, pasien beragama islam, pasien belum menikah, dan tidak bekerja.
No.RM : 102431
I. ALASAN MASUK
a. Data Primer
Anu saya masuk sini, dibawa kesini karena anuu..saya marah, ngamuk menggenggam
batu, lalu mengantem kaca,saya mesti marah-marah karena saya jengkel sepeda saya anu di
gadaikan buat menebus berobat bapak saya dipenjara, ibu saya selalu menjanjikan saya, tetapi
tidak pernah di turuti.
b. Data sekunder
Sakit selama 1 minggu yang lalu, melempari rumahnya dengan batu, keluyuran, bicara
ngelantur, sering mondar mandir, telanjang, mengancam orang lain.
II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI
Sakit selama 1 minggu yang lalu, melempari rumahnya dengan batu,keluyuran, berbicara
ngelantur, mondar mandir, telanjang, mengancam orang lain.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
Px mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu,dan ini yang
pertama kali berobat ke RSJ, Px mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik hanya
sakit pusing, mual, muntah biasa, dan sebelum masuk RSJ px sering mengkonsumsi
psikotropika, ngepil sehari kurang lebih 14 butir.
Riwayat Trauma
Px mengatakan saya itu tidak pernah macam-macam, harus baik sama teman, mak dan
bapak juga tidak pernah memukul saya
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi kekerasan
Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
Px mengatakan waktu saya dikasih pil suruh minum sama teman-teman
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Respon paska trauma
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Px mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang gangguan jiwa
V.PEMERIKASAAN FISIK
Tanggal : 25-08-2014
1. Keadaan Umum
Composmentis, GCS : E4,V5,M6
2. Tanda-Tanda Vital
TD : 110/60 mmHg
N : 68x/menit
S : 36,3C
RR : 18x/menit
3. Ukur
BB: 56kg TB: 157cm
4. Keluhan Fisik
Px mengatakan kepala saya pusing,tapi tidak cekot-cekot, lemas.
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Gangguan rasa nyaman nyeri
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram
Px adalah anak tunggal yang tinggal serumah dengan ibunya, ayahnya sedang di
penjara, ayah pasien juga merupakan anak tunggal, sedangkan ibu pasien 6 saudara, 3
perempuan dan 3 laki-laki.
2. Konsep Diri
Px mengatakan saya suka sama semuanya,Alhamdulillah bersyukur diciptakan tidak cacat,
nama saya memang MS,saya suka di panggil L, saya senang jadi laki-laki Alhamdulillah bisa
membantu lebih kuat, dirumah saya sebagai anak, dan setelah lulus SMP saya tidak bekerja,
sebenarnya saya ingin bekerja sebagai pegawai dan pulang kerumah meminta maaf pada
orang tua karena menyesal habis marah-marah, saya kalau dirumah sering menyendiri karena
setelah lulus SMP saya tidak bekerja hanya bantu ibu
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
Saya kalau dirumah paling dekat ya sama Ibu saya, Bu S. Saya tidak pernah ikut kegiatan
kalau dirumha, tetapi dulu saya pernah jadi ketua OSIS di pondok Bahrul Ulum Pasuruan
selama 1 tahun, mau ngobrol sama teman itu bukan apa-apa hanya takut menyakiti hati teman
dan salah ngomong
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial
4.Spiritual/Religi
Saya beragama islam,karena saya ingin menjadi mulia, harus 5 waktu sholatnya, yaa sholat
sunnahnya juga saya lakukan
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan
Wajah klien tampak bersih, kepala tidak ada lesi, rambut kotor, berwarna hitam, tektur kasar,
mata merah, telinga tidak ada lesi, hidung kotor, mukosa bibir kering, mulut kotor, gigi
ompong pada bagian depan, pakaian cukup rapi, tangan kanan dan kiri banyak lesi, kaki
kanan kiri juga banyak lesi, kulit kering, kuku tangan dan kaki panjang, kotor dan berwarna
hitam.
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Syndrome defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Klien lambat dalam berbicara, sulit dalam memulai pembicaraan, gugup dan tampak bingung
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Kerusakan Komunikasi
3. Aktifitas Motorik
Klien tampak tremor pada tangan kiri dan kaki kiri
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Defisit aktifitas
4. a.Alam perasaan
Px mengatakan merasa senang berada disini karena tenang banyak teman,tetapi terkadang ya ingin pulang
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Kerusakan Komunikasi
b.AfekPx terlihat murung dan pandangan klien tajam
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Kerusakan interaksi sosial
5.Interaksi selama wawancaraPandangan klien tajam, kontak mata kurang
Masalah/Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan interaksi sosial
6.Persepsi sensorikPx mengatakan tidak pernah mendengarkan bisikan/seseuatu ketika diam
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Ganggan persepsi sensori
7. Proses pikir
saat wawancara bicara klien lambat, agak susah untuk memulai bicaranya tetapi sesuai
dengan jawaban
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Gangguan proses pikir
b. Isi pikir
Klien merasa jengkel karena dijanjikan terus, tetapi tidak pernah dituruti oleh ibunya, dan terkadang klien ingin mempunyai uang tetapi jika ia minta tidak dikasih oleh ibunya, klien juga sering marah-marah karena tidak boleh keluar rumah dan tidak boleh bekerja, klien sering melempar kaca dengan batu karena ibunya menjual sepeda motornya untuk menebus ayahnya di penjara
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Resiko tinggi perilaku kekerasan
c. Bentuk pikir
Klien merasa selalu jengkel, karena kemauanya tidak pernah dituruti
Masalah/Diagnosa keperawatan :
Resiko tinggi kekerasan
8. Kesadaran
Relasi :
Px mengatakan iya saya senang berada disini soalnya disini banyak teman,tapi terkadang ya ingin pulang
Limitasi :
Px mengatakan memilih berbaik hati sesama teman dengan mengobrol daripada berdiam diri dan saya harus berubah tidak boleh marah-marah karena itu menyakiti orang lain
9. Orientasi
Px mengatakan saya berada di RSJ Lawang, ini siang mbak, dan saya tau ini mbak Khurij Aprilia Mufida dan ini teman saya Arifin
10. Memori
Kemarin saya lagi apaaa yaa...sedang apa yaaa...,??? kalau tadi mulai pagi bangun tidur, sholat, mandi, bersih-bersih, sarapan, mengepel, tadi ada Hp, bolpoin, dan uang, iya saya tidak lupa.
Masalah/diagnosa keperawatan :
-
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mengatakan kalau mobil hurufnya dibalik berarti libom, kalau kunci adalah icnuk, lalu huruf pintu dibalik menjadi utnip ya mbak? 100 dikurangi 7 berarti 93, dan 93 dikurangi 7 sama dengan 86, sudah ya mbak sampai disini saja mbak.
Masalah/ddiagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir.
12. Kemampuan Penilaian
Pasien mengatakan saya jengkel karena saya selalu dijanjikan terus tetapi tidak pernah dituruti,mau keluar rumah kadang boleh, kadang tidak boleh, lalu saya tidak boleh bekerja, kalau minta uang jarang dikasih, lalu saya marah-marah melempar batu di depan rumah
Masalah/diagnosa keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
13. Daya tilik diri
Pasien mengatakan iya mbak saya tau disini saya sedang berobat karena sakit jiwa sering marah-marah mangkanya saya dirawat disini.
VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang
Pasien mengatakan jika lapar makan 3x dalam sehari, tetapi kalau tidak lapar hanya 2x dalam sehari, saya bisa mengambil makan sendiri, dan makan sendiri, jika BAB dan BAK saya lakukan sendiri mbak dikamar mandi, tidak dibantu, lalu mandi saya kadang 3x, kadang tidak pernah mandi kalau dingin, mandinya mesti gosok gigi, pakai sabun wangi, dan keramas tidak usah dibantu karena saya bisa sendiri, kalau dirumah saya selalu dandan ganteng mbak, pakai gastby dirambut, minyak wangi karena kalau saya bau, saya dimarahi sama ibu, kalau dirumah saya tidak pernah tidur siang, kalau malam sulit tidur kadang ya mudah, tidak menentu. Kadang jam 1 malam bisa tidur dan bangun pagi jam 5 pagi setelah itu sholat subuh dan membantu ibu di rumah.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mau minum obat tetapi semenjak saya diajak ngefly sama teman-teman, sekarang saya disini minum obatnya sudah bisa, kalau dirumah juga bisa minum obat kalau sakit dan tidak dibantu.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien membutuhkan pemeliharaan kesehatan dari keluarga, terapis, dan kelompok sosial.
8. Aktifitas dalam rumah
Pasien mengatakan iya kalau dirumah membantu ibu membersihkan rumah dan halaman, saya mencuci baju saya sendiri terkadang baju saya di cucikan sama ibu, tapi kalau tidak bantu-bantu sulit dapat uang dari ibu, saya tidak bisa membeli beli di luar dan tidak bisa main sama teman-teman, tidak kemana-mana hanya diam dirumah jarang keluar rumah kalau tidak ada uang.
Masalah/diagnosa keperawatan :
isolasi sosial.
IX. Mekanisme Koping
Maladaptif
Pasien jika dirumah dan di ruangan hanya diam, terkadang bicara sama teman, pasien lambat dalam melakukan aktivitas, pasien terlihat seperti orang bingung jika mengobrol dengan temannya dan mempunyai riwayat pernah minum alkohol dan ngepil.
Masalah/diagnosa keperawatan : Koping individu tidak efektif
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan apa-apa dirumahnya dan bermasalah dengan tetangganya/lingkungannya karena sering melempar batu di depan rumah tetangganya, pasien lulusan SMP, dan tidak bekerja. Pasien tinggal serumah dengan ibunya saja, ayahnya sedang di penjara. Latar belakang keluarga pasien dari keluarga sederhana pasien sering jengkel apabila tidak punya uang dan ibunya tidak punya uang, saat ini pasien mengalami pengobatan dan harus rutin minum obat.
XI. Pengetahuan kurang tentang
Pasien mengatkan saya tahu kalau saya disini sakit jiwa, mangkanya saya disini saya dirawat agar sembuh.
XII. Aspek Medis
Diagnosa medis :
Axis I : Observasi psikoaktif akut PD/grup
Axis II : Ck pendiam
Axis III : Tidak ditemukan
Axis IV : Masalah primary support group mikir orang tuanya masuk penjara karena narkoba, masalah psikosoaial.
Axis V : GAF 20-11
Terapi Medik :
Haloperidol 5 mg 2x1
Clorpromazine 100 mg 3x1
Trihexsiprenidil 3 mg 3x1
Inj. Diphenhidramin 1a
XIII. Analisa Data
No. Data Masalah/diagnosa keperawatan1.
2.
3.
Ds : Klien mengatakan sering marah-marah, mengamuk menggenggam batu dan melempar kaca karena sepedanya di gadaikan untuk menebus ayahnya dipenjara, klien pernah keluyuran telanjang, mondar mandir dan mengancam orang lain, klien selalu merasa jengkel karena sering dijanjikan terus sama ibunya tetapi tidak pernah dituruti dan apabila klien meminta uang jarang dikasih dan akhirnya klien marah-marah dengan melempar jalan depan rumahnya dengan batu
Do : - Pandangan mata tajam- Mata merah- Kontak mata kurang- Bicara lambat, sulit memulai bicara- Tangan sering menggenggam- Tangan dan kiri tremor
Ds : Klien mengatakan setelah lulus SMP, klien tidak melanjutkan sekolah, klien ingin mempunyai uang tetapi klien tidak boleh bekerja oleh ibunya, klien sering diam takut salah ngomong jika mengajak temanya berbicara
Do : - Tampak murung- Ekspresi cemas dan gelisah- Pandangan kosong- Kontak mata kurang
Ds : Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan apa apa kalau dirumah, klien sering diam di rumah karena ibunya sering melarang keluar rumah, ketika di sekolah dahulu klien juga tidak pernah mengikuti kegiatan apapun
Do : - Kontak mata kurang- Sering menunduk- Bicara lambat- Sulit untuk memulai bicara
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Harga diri rendah
Isolasi Sosial
XIV. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan2. Harga diri rendah3. Isolasi sosial4. Syndrom defisit perawatan diri5. Kerusakan komunikasi6. Kerusakan interaksi sosial
XV. POHON MASALAH
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan
NODiagnosa Keperawatan
PerencanaanRencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil1. Perilaku Kekerasan TUM : Klien dapat
mengontrol perilaku kekerasanyaTUK 1:Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2:Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan
Setelah 1x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat : Mau menerima kehadiran
perawat pendampingnya Mengatakan mau menerima
bantuan perawat Wajah cerah tersenyum Ada kontak mata Bersedia menceritakan
perasaan
Setelah 2x interaksi klien menceritakan perilaku kekerasan yang dilakukannya :
a. Menceritakan penyebab perasaan jengkel/kesal baik pada diri sendiri/orang lain
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan tekhnik komunikasi terapeutika. Beri salam terapeutikb. Perkenalkan diri sebutkan nama
perawatc. Jelaskan tujuan interaksid. Ciptakan lingkungan yang tenange. Buat kontrak yang jelasf. Yakinkan klien dalam keadaan aman
dan perawat siap menolongg. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien
akan tetap terjagah. Tanyakan perasaan klien dan masalah
klieni. Bantu klien untuk mengungkapkan
perasaannya yang jengkelj. Dengarkan denmgan penuh perhatian
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :a. Beri kesempatan pada klien untuk
menceritakan penyebab rasa kesal/jengkel
b. Dengarkan tanpa menyela/memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien
TUK 3:Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
TUK 4 :Klien dapat mengidentifikiasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukanya
Setelah ....x interaksi klien, klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan :a. Tanda fisik: mata merah,
tangan mengepal, ekspresi tegang, dll.
b. Tanda Emosional : perasaan marah, jengkel, berbicara kasar, membentak, dll.
c. Tanda Sosial : Bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan.
Setelah .....x interaksi klien menjelaskan :
a. Ekspresi kemarahan yang selama ini telah dilakukanya
b. Perasaanya saat melakukan kekerasan
c. Efektifitas cara yang
3.1 Anjurkan Klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat jengkel/kesal.
3.2 Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminyaa. Motivasi klien menceritakan
kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi
b. Memotivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadinya perilaku kekerasan
c. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda sosial) saat terjadi perilaku kekerasan
3.3 Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3.4 Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami klien
4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukaknya selama ini :
a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah di lakukannya
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan
TUK 5 :Klien dapat dukungan keluarga
TUK 6:Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam mengungkapkan kemarahan
dipakai dalam menyelesaikan masalah
Setelah .....x interaksi, klien menjelaskan tindak akibat kekerasan yangdilakukannya :
a. Diri sendiri : Luka, dijauhi teman/orang sekitar
b. Orang lain/Keluarga : Luka, tersinggung, ketakutan, dll.
c. Lingkungan : Barang/Benda rusak, hancur, dll.
Setelah .....x interaksi klien dapat :
a. Menjelaskan cara yang sehat mengungkapkan kemarahan
b. Mempraktekan cara marah yang sehat secara fisik, verbal, sosial, dan spiritual.
tersebut di lakukanc. Diskusikan apakah dengan tindak
kekerasan yang dilakukanya masalah yang dialami akan teratasi.
5.1 Diskusikan dengan klien akibat negatif (kerugian) cara yang di lakukan pada :a. Diri sendirib. Orang lain/ Keluargac. Lingkungan5.2 Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan klien5.3 Tanyakan bersama klien “ Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat untuk mengontrol rasa jengkel/kesal? “
6.1 Diskusikan dengan klien :a. Apakah klien mau mempelajari
cara barub. Jelaskan berbagai alternatif
pilihan untuk mengungkapkan marah klien
c. Jelaskan cara-cara sehat untuk marah
1. Cara fisik : Tarik nafas dalam ketika kesal, pukul bantal dan kasur.
TUK 7 :Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
TUK 8 :Klien menggunakan obat dengan benar sesuai program yang telah di tetapkan
Setelah .....x interaksi klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara :
a. Fisikb. Verbalc. Sosiald. Spiritual
Setelah .....x interaksi klien menjelaskan :
a. Manfaat minum obatb. Kerugian tidak minum
2. Verbal : Mengungkapkan ke orang lain bahwa dirinya sedang kesal
3. Sosial : Latihan asertif dalam kelompok
4. Spritual : Sholat, berdoa, berdzikir, meditasi dsb.
7.1 Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan dianjurkan klien untuk mengungkapn kemarahannya7.2 Latih Klien memperagakan cara yang dipiliha. Pperagakan cara yang dipilihb. Jelaskan manfaat tersebutc. Anjurkan klien menirukan peragakan yang sudah dilakukand. Beri penguatan pada klien perbaiki cara yang belum sempurna7.3 Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah/jengkel7.4 Susun jadwal untuk melakukan cara yang sudah dipelajari7.5 Berikan Pujian jika klien mampu melakukan cara yang sehat
8.1 Jelaskan obat yang diminum kliena. Jenis obat (nama, warna, dan bentuk)b. Dosis yang tepatc. Waktu dan cara pemakaian
TUK 9 :Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
obatc. Nama obatd. Bentuk dan warna obate. Dosis yang di berikan
padanyaf. Waktu pemakaing. Cara pemakaianh. Efek yang dirasakan
Setelah .....x pertemuan keluarga :
a. Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan
b. Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
d. Efek yang dapat timbul8.2 Diskusikan minum obat dan efek berhenti minum obat8.3 Jelaskan 5B : Benar Dosis, Benar Klien, Benar Waktu, Benar Obat, dan Benar cara pemberian8.4 Jelaskan manfaat minum obat8.5 Anjurkan klien melapor pada perawat jika efek obat yang tidak menyenangkan8.6 Anjurkan pasien meminta sendiri obat jika habis8.7Berikan pujian jika klien minum obat dengan benar
9.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap yang telah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini9.2 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan9.4 Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga9.5 Peragakan cara merawat klien PK9.6 Beri keluarga untuk memperagakan ulang9.7 Berikan pujian kepada keluarga setelah peragaan9.8 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang sudah dilatih