bab iii fitri (1).docx

Upload: gembil-sayank-gembul

Post on 29-Oct-2015

181 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

39

BAB IIIKEGIATAN DAN HASIL PRAKTEK KERJA PROFESI

3.1 Kegiatan Praktek Kerja Profesi ApotekerProgram Kerja Praktek Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma 12 Bandung ini dilakukan mulai tanggal 131 Mei 2013 dengan pembagian kerja shift pagi pukul 07.30 14.30 dan shift siang pukul 14.00 21.00.3.2 Apotek Kimia Farma 12Apotek Kimia Farma 12 berlokasi di JalanIr. H. Juanda No. 1 Bandung yang letaknya cukup strategis karena terletak di tepi jalan raya, dilalui banyak kendaraan umum dan dikawasan dekat dengan pusat perbelanjaan dan hotel. Apotek Kimia Farma 12 memiliki luas bangunan yang memadai dan memiliki tempat parkir yang luas.Bangunan ini terdiri dari ruang kerja MAP (Manager Apotek Pelayanan), ruang peracikan, ruang swalayan, ruang optik, ruang tunggu, ruang praktek dokter,ruang penyerahan obat, ruang pencucian alat, kamar mandi, mushola, dapur dan gudang.3.2.1 Tata Ruang dan Fasilitas Apotek Kimia Farma 12 BandungApotek Kimia Farma 12 Bandung mempunyai sarana gedung apotek yang cukup besar dan lengkap. Bangunan apotek dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:a.Bagian depan apotek yang berupa tempat parkir kendaraan,b.Bagian tengah yang terdiri dari ruang tunggu pasien, swalayan farmasi, ruang penyimpanan dan kegiatan obat resep, gudang perbekalan farmasi, bagian administrasi dan ruang APA (Apoteker Pengelola Apotek), c.Bagian belakang yang terdiri dari ruang praktek dokter, dapur, mushola, dan toilet.Fasilitas yang terdapat di Apotek Kimia Farma 12 Bandung diantaranya :1.Fasilitas penyiapan obata.Perlengkapan dan perbekalan farmasi untuk penyiapan obatb.Meja racik, terpisah dengan meja kegiatan lainc.Fasilitas pengemasan yang menjamin mutu dan keamanan penggunaan antara lain: Kantung plastik etiket berbagai ukuran. Etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar dan alat kesehatan. Etiket bulat warna biru untuk sediaan yang menggunakan pot kosmetik. Label KOCOK DAHULU untuk sediaan cair.2.Fasilitas penyimpanan di tempat pelayanan:a.Lemari dan kotak penyimpanan obatb.Lemari penyimpanan sirupc.Lemari pendingind. Lemari penyimpanan Narkotik dan Psikotropik3.Fasilitas administrasi kefarmasian di tempat pelayananMeja untuk kegiatan administrasi, lemari penyimpanan peralatan administrasi, blanko resep, blanko salinan resep, kwitansi, kartu stok, buku catatan resep, buku pegangan seperti MIMS dan ISO, serta peralatan penyimpanan resep yang menjamin kebutuhan dan kemudahan dalam mencari kembali.3.2.2 Pengelolaan ApotekPengelolaan apotek meliputi pengelolaan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya.a. Pengelolaan Perbekalan FarmasiPengelolaan perbekalan farmasi meliputi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, penyerahan, dan pemusnahan perbekalan farmasi dan resep. Tujuan dilakukannya pengelolaan perbekalan farmasi ini adalah untuk menjaga dan menjamin ketersedaan barang di apotek sehingga tidak terjadi kekosongan barang ataupun penumpukan barang.Seluruh kegiatan Apotek Kimia Farma (Apotek Pelayanan) diarahkan hanya pada pelayanan permintaan barang (obat), baik atas resep dokter maupun pembelian obat bebas sedangkan kegiatan administrasi seperti pembelian barang, pembayaran hutang pembelian, dsb dilakukan oleh Business Manager. Dengan demikian kegiatan apotek pelayanan hanya terfokus pada kegiatan pelayanan dan hanya melakukan kegiatan penjualan, administrasi penjualan, menyetorkan hasil penjualan, dan pemesanan barang.1. PengadaanProses pengadaan barang yang dilakukan di Apotek Kimia Farma 12 yaitu : Karyawan melakukan analisis kebutuhan barang dan membuat rencana pembelian untuk menentukan jenis dan jumlah barang yang akan dipesan berdasarkan buku defecta, laporan pareto sebelumnya (minimal 2 bulan sebelumnya), iklan-iklan, dan SPG serta dokter. Membuat Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) sesuai dengan jenis barang yang dibutuhkan serta jumlah barang yang dibutuhkan. BPBA tersebut kemudian dikirimkan pada BM melalui program KIS. BM akan merekap semua BPBA setiap outlet/apotek, kemudian dibuat Surat Pemesanan (SP) gabungan. BM akan melanjutkan permintaan tersebut ke distributor atau PBF tertentu yang telah dipilih oleh bagian pembelian. Distributor atau PBF mengirimkan barang pesanan ke apotek pelayanan bersangkutan beserta copy faktur dan Surat Pemesanan (SP)sebanyak 2 copy, faktur asli dimiliki oleh distributor. Apotek yang bersangkutan akan men-screening faktur yang dibawa oleh distributor. Hal yang diperiksa antara lain nama obat, jenis obat, jumlah obat, quantitas obat (kemasan rusak/tidak), dan masa kadaluarsa obat. Apotek mengirimkan copy faktur dan SP soft copy ditransfer via PC anywhere ke BM Bandung. BM melakukan verifikasi data yang diterima dari apotek. BM akan meng-entryharga dari tiap barang untuk setiap apotek berdasarkan faktur yang dikirimkan.Dalam pemilihan distributor terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : Distributor yang memiliki legalitas yang baik. Distributor yang memberikan harga yang kompetitif (potongan harga atau diskon baik secara qualitative maupun quantitative). Distributor yang mengirim barang tepat waktu. Distributor dengan jangka waktu pembayaran yang sesuai. Distributor dengan kualitas pelayanan yang baik (mampu meretur barang).Pengadaan perbekalan farmasi dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu:a. Pembelian rutinPembelian rutin merupakan cara pengadaan perbekalan farmasi yang paling utama. Pembelian rutin yaitu pembelian barang kepada para distributor perbekalan farmasi sesuai dengan SP melalui Busisness Manager dan biasanya dilakukan setiap hari.b. Pengadaan mendesakPengadaan mendesak dilakukan apabila barang yang diminta tidak ada dalam persediaan dan dilakukan untuk menghindari penolakan obat. Apotek dapat meminta barang tersebut ke Apotek Kimia Farma lain menggunakan BPBA droping. b. PenerimaanSetiap perbekalan farmasi yang diterima dari distributor oleh asisten apoteker akan diperiksa kesesuaiannya antara surat pesanan yang ada di apotek dengan faktur pembelian barang. Prosedur penerimaan barang dilakukan sebagai berikut:1. Pemeriksaan barang dan kelengkapannya Alamat pengiriman barang yang dituju Nama, kemasan, dan jumlah barang yang dikirim harus sesuai dengan yang tertera pada suat pesanan dan faktur. Kualitas, kuantitas serta tanggal kadaluarsa. Kadaluarsa tidak kurang dari dua tahun. Apabila barangnya telah sesuai, maka faktur akan distempel dan diberi no. urut penerimaan barang dan ditandatangani. 2. Bon penerimaan barang asli akan dikembalikan ke pemasok sedangkan salinannya disimpan oleh apotek sebagai arsip untuk diberikan kepada Business Manager. 3. Barang tersebut kemudian di data dalam kartu stok dan disimpan pada wadah sesuai dengan namanya. 4. Salinan faktur dientri sebagai data stok barang dalam komputer.c. PenyimpananBarang yang diterima langsung disimpan dan di input kedalam komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi tanggal penerimaan dan jumlah penambahan barang yang disimpan. Penyimpanan berdasarkan sistem farmakologi dan alfabetis yang dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:1) Obat Bebas dan Obat Bebas TerbatasObat bebas dan obat bebas terbatas disimpan dalam gondola sehingga mudah terlihat dan memudahkan pasien untuk memilihnya. Obat disusun berdasarkan efek farmakologi nya dan disimpan pada gondola yang terpisah sesuai dengan bentuk sediaannya yaitu sediaan cair, semisolid (balsam, salep, krim) dan sediaan solid (kapsul dan tablet). 2) Obat KerasObat keras disimpan di rak pada ruang penyimpanan obat. Semua obat disusun secara alfabetis untuk memudahkan pencarian. Obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya, yaitu a) sediaan solid (kapsul dan tablet) berdasarkan efek farmakologi: Obat-obatan fast moving dan obat Kimia Farma Obat-obatan khusus untuk PT ASKES dan Inhealth Obat-obatan sistem kardiovaskular Obat gastrointestinal Obat saluran pernafasan Obat-obatan system syaraf pusat Obat saluran kemih Obat anti infeksi Obat sistem endokrin dan metabolism Obat anti histamine Obat hormon Obat muskoskeletalb) Sediaan topikal: krim, gel, dan salep.c) Sediaan tetes mata, salep mata, tetes telinga, inhaler, dan nebulizerd) Sediaan sirup, emulsi, suspensie) Sediaan supositoria, ovula, dan insulin.3) Obat golongan Narkotika dan Psikotropika disimpan pada lemari khusus4) Bahan Baku ObatBahan baku obat disimpan di ruang peracikan dan dipisahkan antara bahan baku padat dan cair.5) Alat Kesehatan dan produk lainnyaAlat kesehatan ditempatkan pada lemari dan etalase terpisah bersamaan dengan produk swalayan.Untuk barang-barang lain selain obat, disimpan pada bagian swalayan dan dikelompokan menurut kegunaannya, seperti perawatan wajah, kulit, bayi, multivitamin, produk herbal/jamu, madu, serta makanan dan minuman ringan.d. PenyaluranPenyaluran perbekalan farmasi kepada konsumen dapat dilakukan melalui pelayanan resep tunai dan kredit, penjualan obat-obat bebas, pelayanan obat berdasarkan permintaan pasien untuk Upaya Pengobatan Diri Sendiri (UPDS) dan penjualan alat-alat kesehatan, serta barang-barang swalayan. Barang yang tidak tersedia di apotek yang bersangkutan baik untuk resep tunai maupun kredit dan diketahui tersedia di apotek kimia farma lain maka dilakukan kesepakatan antara pihak apotek dan pasien atau keluarga pasien apakah bersedia menunda pengambilan obat sampai waktu yang dijanjikan pihak apotek. Jika pasien atau keluarga pasien bersedia, maka diserahkan form pengambilan atau penghantaran obat oleh pihak apotek. Obat tersebut dapat diambil oleh pasien atau keluarga pasien atau dapat pula dilakukan delivery service jika tempat tinggal pasien di sekitar apotek. e. Pemusnahan Sediaan farmasi dan komoditi non farmasi yang rusak dan telah lewat masa kadaluarsa harus dimusnahkan. Pemusnahan sediaan farmasi dengan ditanam, dibakar, atau cara lain yang ditetapkan dan dilaporkan dalam Berita Acara Pemusnahan kepada Dinas Kesehatan dan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan. f. PengendalianSeluruh barang yang masuk dan keluar ditulis di dalam kartu stok.Apabila ada barang yang kosong atau jumlahnya tinggal sedikit maka karyawan yang malayani resep harus menulis di dalam buku defekta, hal ini berguna untuk mengetahui jenis barang yang harus dipesan atau dibeli. Setiap 3 bulan sekali dilakukan stok opname, yaitu pemeriksaan terhadap persediaan barang yang bertujuan antara lain untuk:1. Mengetahui modal yang berbentuk barang2.Mengetahui adanya barang yang hilang, rusak, dan sudah expire date3.Menginventaris barang-barang yang kurang laku atau tidak laku.Selain itu, dilakukan juga uji petik untuk mengetahui jumlah barang yang terdapat pada rak penyimpanan dan dicocokkan dengan stok yang terdapat pada sistem komputer.3.2.3 Pengelolaan Obat Golongan Narkotika dan Psikotropika1. Narkotikaa. Pemesanan NarkotikaPemesanan dilakukan ke PBF Kimia Farma Trading dan Distributor sebagai satu-satunya distributor resmi obat golongan narkotika yang ditunjuk pemerintah dengan menggunakan Surat Pesanan Narkotika form model No.9 dan terdiri dari rangkap 4 (putih, merah, biru, kuning), dimana 3 lembar (putih, merah, dan biru) termasuk lembar asli dikirim ke PBF dan satu lembar (kuning) sebagai arsip apotek. Isi dari surat pesanan narkotika yaitu Nama APA Jabatan Alamat Rumah Tujuan pengajuan pesanan narkotika (PT.Kimia Farma Trading dan Distribution cabang Bandung) Alamat tujuan pengajuan pesanan narkotika Nama obat yang dipesan Tujuan pesanan narkotika Tanda tangan pemesan (APA) No SIPA dari APA Cap apotek Satu lembar Surat Pesanan Narkotika hanya berlaku untuk satu jenis (satu item) narkotika.b. Penyimpanan NarkotikaObat-obat yang termasuk golongan narkotika di Apotek Kimia Farma disimpan dalam lemari khusus dengan 2 pintu yang terkunci. Kunci dipegang oleh penanggung jawab yang diberi kuasa oleh APA. Lemari harus diletakkan di tempat yang aman dan yang tidak diketahui oleh umum.c. Pelayanan NarkotikaApotek Kimia Farma 12 hanya melayani resep narkotika atas resep asli atau salinan resep yang resep aslinya berada pada Apotek Kimia Farma 12. Pelayanan resep juga hanya diberikan untuk pasien yang berasal dari kota yang sama. Kecuali pasien yang membawa surat keterangan dari Dinkes setempat (pasien luar kota).d. Pelaporan NarkotikaLaporan narkotika diserahkan setiap bulan. Dalam laporan tersebut diuraikan mengenai nama obat, stock awal, pembelian/pemasukan (no. faktur dan tanggal pembelian), penjualan/pengeluaran narkotika, dan sisa stock yang ditandatangani oleh APA rangkap 5. Laporan tersebut kemudian dikirim kepada: Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Kepala Balai POM Propinsi Jawa Barat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Manajer Unit Pemasaran PT. Kimia Farma Tbk daerah Jawa Barat Sebagai arsip apoteke. Pemusnahan NarkotikaNarkotika yang telah kadaluarsa atau mutunya tidak memenuhi persyaratan, harus dimusnahkan. APA membuat surat permohonan untuk pemusnahan ke Balai POM setempat yang akan memeriksa dan memberi persetujuan. Balai POM akan membentuk Tim Pemusnahan Narkotika yang terdiri dari APA, Asisten Apoteker, dan petugas Balai POM setempat.

Berita acara pemusnahan narkotika memuat: Nama, jenis, dan jumlah narkotika yang dimusnahkan Tempat, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun dilakukannya pemusnahan Cara pemusnahan Nama saksi dari pemerintah dan dari apotek Identitas lengkap dan tanda tangan Apotekr Pengelola Apotek

Berita acara pemusnahan tersebut dikirim kepada: Balai POM RI Balai Besar POM Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Proponsi Jawa Barat dengan tembusan kepada Kepala Balai POM Propinsi Jawa Barat Penanggung jawab narkotika PT. Kimia Farma Tbk Pusat Sebagai arsip apotek2. Psikotropikaa. Pemesanan PsikotropikaObat golongan psikotropika dipesan dengan menggunakan Surat Pesanan Psikotropika yang ditandatangani oleh APA. Surat pesanan tersebut dibuat rangkap dua dan setiap surat dapat digunakan untuk memesan beberapa jenis psikotropika. Isi dari surat pemesanan psikotropika antara lain : Nama APA Alamat APA Jabatan Nama PBF Alamat PBF Nama obat psikotropika yang dipesan Tujuan pemesanan Tanda tangan APA No. SIPA APA Cap apotekb. Penyimpanan PsikotropikaSampai saat ini penyimpanan untuk obat-obatan psikotropika belum diatur dengan suatu perundang-undangan. Namun karena obat-obatan golongan psikotropika ini cenderung untuk disalahgunakan, maka disarankan agar menyimpan obat-obatan tersebut dalam suatu rak atau lemari khusus dan membuat kartu stok psikotropika.c. Pelaporan PsikotropikaTata cara pelaporan psikotropika sama dengan pelaporan narkotika, dilakukan setiap bulan.d. Pemusnahan PsikotropikaTata cara pemusnahan psikotropika yang dilaksanakan adalah sama dengan tata cara pemusnahan narkotika.

3.2.4 Pelayanan Sediaan FarmasiPelayanan sediaan farmasi di Apotek Kimia Farma 12 Bandung mencakup pelayanan obat dengan resep dokter yang terbagi atas pelayanan resep tunai dan kredit serta pelayanan obat tanpa resep dokter.1. Pelayanan Tunaia. Pelayanan ResepProsedur pelayanan resep PT. Kimia Farma Apotek meliputi:1) Penerimaan Resep Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep meliputi: nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/paraf dokter penulis resep; nama obat, dosis, jumlah, dan aturan pakai; nama pasien, umur, alamat, dan nomor telepon. Pemberian nomor resep Penetapan harga Pemeriksaan ketersediaan obat2) Perjanjian dan pembayaran Pengambilan obat semua atau sebagian Ada atau tidaknya penggantian obat atas persetujuan dokter atau pasien Pembayaran secara tunai atau kredit Validasi dan penyerahan nomor resep3) Peracikan Penyiapan etiket atau penandaan obat dan kemasan Peracikan obat (hitung dosis, timbang, campur, kemas) Penyajian hasil akhir peracikan. Pembuatan kwitansi dan salinan resep 4) Pemeriksaan akhir Kesesuaian hasil peracikan dengan resep meliputi: nomor resep; nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai; nama pasien, umur, alamat dan nomor telepon. Kesesuaian salinan resep dengan resep aslinya Kebenaran kwitansi5) Penyerahan obat dan pemberian informasi Penyerahan obat harus disertai dengan penjelasan informasi tentang: nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah, aturan pakai; cara penyimpanan; efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya. Tanda terima pasien/penerima obat6) Layanan purna jual Komunikasi dan informasi setiap waktu Penggunaan obat bila diperlukan atas permintaan dokter.b. Pelayanan Non ResepPelayanan obat non resep dilakukan atas permintaan langsung dari pasien.Pelayanan non resep meliputi pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas (OTC atau swalayan farmasi), UPDS, obat tradisional, kosmetik, dan alat kesehatan.Pelayanan UPDS merupakan suatu pelayanan terhadap penjualan obat-obat tertentu yang termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA).Untuk lebih mengarahkan ketepatan pemilihan obat pada saat melakukan pelayanan UPDS, maka diperlukan pemberian informasi obat. Petugas apotek harus dapat memastikan bahwa pasien dengan permintaan obat UPDS sudah terbiasa dan mengetahui cara pemakaian obat tersebut. Jika pasien baru kali pertama menggunakannya, maka apoteker berkewajiban memberikan penjelasan singkat mengenai obat tersebut, baik cara pakai maupun dosis penggunaan.2. Pelayanan Obat dengan Resep KreditPelayanan obat dengan resep dokter secara kredit hanya diberikan kepada pasien yang merupakan karyawan atau anggota dari instansi yang membuat kesepakatan kerja sama dengan Apotek Kimia Farma 12.Alur pelayanan yang dilakukan hampir sama dengan pelayanan obat dengan resep tunai, perbedaanya adalah pada pelayanan ini tidak terdapat perincian harga obat dan penyerahan uang tunai dari pasien kepada Apotek Kimia Farma 12. Oleh karena itu, pencatatan terhadap pelayanan obat dengan resep dokter secara kredit ini dipisahkan dengan pelayanan obat dengan resep dokter secara tunai, pada pelayanan resep kredit ditempelkan form berwarna kuning pada resep. kemudian resep struk penjualan secara kredit diserahkan ke Business Manager yang untuk selanjutnya dilakukan penagihan kepada perusahaan yang bersangkutan.

3.2.5 Pelayanan Informasi ObatPelayanan informasi obat (PIO)merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi kepada pasien mengenai obat yang akan menunjang terapi obat yang rasional. Langkah pertama untuk melakukan PIO pasien dengan resep dokter ialah menanyakan 3 Prime Question, yaitu:1. Apa yang telah dokter katakan tentang obat Anda?2. Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat ini?3. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara penggunaan obat ini?Pengajuan tiga pertanyaan di atas dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi pemberian informasi yang tumpang tindih, mencegah pemberian informasi yang bertentangan dengan informasi yang telah disampaikan oleh dokter, dan juga uuntuk menggali informasi yang telah dimiliki pasien.Apabila pasien belum mendapatkan atau belum mengerti mengenai informasi obat maka apoteker memberikan informasi atau menambahkan informasi mengenai cara dan interval pemakaian obat, kegunaan atau khasiat obat, penyimpanan obat, interaksi obat. Pelayanan informasi obat yang diberikan bisa sebagai jawaban atas pertanyaan pasien tentang segala hal yang berkaitan dengan obat atau perbekalan kesehatan lainnya. 3.2.6 Penolakan ResepFaktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penolakan resep antara lain:1. Tidak ada persediaan barang di apotekPenolakan pelayanan resep dapat terjadi karena obat yang tertera dalam resep habis persediaannya. Tidak adanya persediaan barang di apotek dapat terjadi karena terlambatnya pemesanan barang, keterlambatan pengiriman barang dari pihak PBF, atau kelalaian karena tidak menuliskan barang yang habis atau persediaan yang kurang ke dalam defekta.

2. Resep tidak terbacaResep yang tidak terbaca disebabkan oleh tulisan dokter yang kurang jelas. Jika resep tersebut tidak dapat terbaca oleh asisten apoteker mapun oleh apoteker, maka harus diupayakan untuk menghubungi dokter penulis resep tersebut.3. Tidak adanya persediaan barang di distributorPenolakan dapat terjadi karena barang tidak dikirim oleh PBF yang bersangkutan karena tidak adanya persediaan barang tersebut di distributor.4. Tidak pernah adanya persediaan barang di apotekPenolakan juga dapat terjadi karena obat yang diresepkan tersebut tidak pernah ada di apotek. Hal ini terjadi karena tidak pernah adanya permintaan atas obat tersebut sebelumnya.

Tindak lanjut untuk mengatasi penolakan resep antara lain sebagai berikut:1. Penggantian obatPenggantian suatu obat dapat dilakukan dengan mengganti obat yang diresepkan dengan obat lain yang memiliki kandungan kimia, dosis, bentuk sediaan, serta khasiat terapeutik yang sama. Selain itu, penggantian obat dilakukan atas dasar persetujuan konsumen dan/atau dokter.2. Pembelian mendesakPetugas apotek akan melakukan pembelian mendesak apabila obat yang diresepkan tidak ada persediaanya di apotek atau jumlahnya tidak mencukupi. Pembelian mendesak pertama-tama diupayakan terhadap apotek Kimia Farma Lain, baru kemudian dilakukan pembelian mendesak ke apotek lain.3. Disarankan mencari ke apotek Kimia Farma lainApabila pasien tidak dapat menerima penggantian obat atau menolak perjanjian yang ditawarkan petugas apotek, maka pasien disarankan untuk menebus resepnya ke Apotek Kimia Farma lain.3.2.7 Pelayanan SwalayanApotek Kimia Farma 12 selain melayani penjualan obat berdasarkan resep, UPDS, dan obat bebas, apotek juga melayani makanan, minuman, produk kecantikan/kosmetika, produk perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk-produk lainnya. Penjualan barang/produk dilakukan pada suatu swalayan apotek.

3.3 Perbandingan Harga Swalayan Kimia Farma dengan Swalayan lain (Alfamart, Indomart, Yogya).Tugas khusus yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 12 adalah pengamatan terhadap perbandingan harga swalayanApotek Kimia Farma 12 Djuanda dengan swalayan lain (Alfamart, Indomart, Yogya)3.3.1 PendahuluanSemua produsen produk atau jasa patut memperhatikan faktor kepuasan pelanggannya, tak terkecuali dalam bidang kesehatan yang termasuk didalamnya adalah apotek.Yang dimana, apotek itu merupakan tempat melakukan pelayanan kefarmasian.Permintaan terhadap layanan kefarmasian bertambah seiring dengan harapan hidup yang semakin meningkat serta pertumbuhan populasi yang semakin tinggi.Sehingga sektor usaha pelayanan kefarmasian (apotek) akan semakin berkembang seiring dengan tingkat perkembangan populasi semakin bertambah. Sisi pelayanan informasi obat saat ini juga telah mengalami perkembangan yang signifikan, pelayanan kefarmasian saat ini bukan hanya menjadi suatu kewajiban bagi apoteker selaku profesi yang memiliki wewenang penuh untuk memberikan pelayanan kefarmasian, namun juga telah menjadi salah satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat.Tiga tingkat kepuasan konsumen : Pertama : Menemukan kebutuhan pokok konsumen.

Kedua : Mencari tahu, apa sebenarnya yang menjadi harapan dari konsumen, sehingga mereka mau kembali datang pada kita. Ketiga : Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan konsumen, lakukan melebihi seperti apa yang diharapkan konsumenHarapan dari konsumen dalam suatu layanan selain pelayanan yang diberikan yaitu harga yang kompetitive.Harga yang kompetitive mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa puas dan bangga apabila dapat membeli barang yang lebih terjangkau harganya dibandingkan dengan ditempat lain dengan kualitas yang sama.Ketika konsumen membeli suatu produk, maka ia memiliki harapan tentang bagaimana produk tersebut berfungsi (product performance) sama tetapi dengan harga yang terjangkau. Produk akan berfungsi sebagai berikut :1. Produk berfungsi sama, tetapi dengan harga yang lebih mahal. Jika ini terjadi, maka konsumen akan merasa kecewa.2. Produk berfungsi sama. Produk tersebut tidak memberikan rasa puas, dan produk tersebut pun tidak mengecewakan konsumen, dan harganya sama dengan outlet/swalayan lain. Konsumen akan memiliki perasaan netral.3. Produk berfungsi sama, tetapi dengan harga yang lebih murah dan terjangkau. Jika hal ini terjadi, maka konsumen akan merasa puas dengan produk yang didapatkanPentingnya kepuasan konsumen berkaitan dengan persaingan yang makin ketat, serta tingkat kerugian dan keuntungan perusahaan. Khusus alasan yang terakhir, keuntungan, memang tidak selalu ditentukan oleh faktor kepuasan konsumen, tetapi juga oleh kepercayaan dan kesetiaan konsumen terhadap suatu produk dan perusahaan. Bebarapa faktor itu jelas saling mempengaruhi karena di tengah ketatnya persaingan, kesetiaan konsumen menjadi hal yang sangat sulit dipertahankan. Jika konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau dengan kualitas barang yang baik maka konsumen akan percaya dan setia terhadap perusahaan, bahkan bila letak outlet/swalayan berada jauh dari tempat konsumen.

3.3.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan harga Swalayan Kimia Farma dengan Swalayan lain (Alfamart, Indomart, Yogya). 3.3.3 MetodeMetode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengamatan langsung dan mencatat harga yang terdapat pada tiap outlet swalayan seperti Kimia Farma, Indomart, Alfamart, dan Yogya.Jumlah barang yang dicatat harganya sebanyak 30 barang yang menitik beratkan pada obat-obatan, vitamin, kosmetik, dan minuman.No.Nama BarangKFAlfamartIndomartYogya

1.Actifed syr DMP 60 mL30300330003000030950

2.Aqua 600ml3000260019001650

3.CDR32800363003490033700

4.Combantrin13500155001420014500

5.Curcuma plus emulsi 200 mL15100210001960019650

6.Decolgen tab (1strip)1200260020001475

7.Dettol hand sanitizer 50 mL950010900110009900

8.Enkasari 120 mL13600149001420013900

9.Entrostop4800530040005000

10.Fatigon tab2800300029003100

11.GPU 60 mL liniment105007900990011400

12.Holisticare ester c4800460053005100

13.Kratingdeng4000430043003750

14.Larutan Cap kaki tiga(kaleng) 350 mL5000600051005500

15.Minyak kapak 10 mL11500155001350013700

16.Mizone orange3500400038003700

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

3.3.4 HasilNo.Nama BarangHarga (dalam Rupiah)Harga

Kimia FarmaAlfamartIndomartYogyaTertinggiTerendah

Minuman

1Aqua3.0001.9002.6002075Kimia FarmaIndomart

2Kratingdaeng 4.0004.5004.7004.025AlfamartKimia Farma

3Susu ultra coklat 250 mL 4000350040003525IndomartYogya

4Pullpy orange 350 mL7000560068505800YogyaAlfamart

5Pulpi minute maid 350 ml7.0005.0007.0006.150IndomartKimia FarmaAlfamart

6Susu ultra 250 ml4.0003.6003.7003.525Kimia FarmaYogya

Obat topical

7Rohto 10 mL950014000990014250IndomartYogya

8visine 6ml10000116001050010300IndomartAlfamartYogya

9Fresh care12.40013.10011.20013.975YogyaAlfamart

10Abotil 10 ml30.90032.90034.00032.900AlfamartKimia Farma

11Handsaplast isi 102.5003.9003.9003.250IndomartAlfamartKimia Farma

12Konixare MKP 60 ml18.20020.60021.50019.850AlfamartKimia Farma

Obat-obatan

13Panadol5.5009.0006.3009.100YogyaKimia Farma

14Paramex1.8002.2002.5002.175AlfamartKimia Farma

15Diapet2.0002.0002.3001.400IndomartAlfamartYogya

16Promag 12 tab4.9005.7006.1004.950AlfamartKimia Farma

17Tolak angin 15 ml2.1002.1002.3002.100AlfamartKimia FarmaIndomartYogya

18Mylanta Tab5.7005.6006.5004.984AlfamartYogya

19Combantrin 10 ml13.50014.20015.30014.550AlfamartKimia Farma

20Actived 60 ml30.35830.00030.00030.975YogyaIndomartAlfamart

Vitamin

21Scott emulsion 400 mL34500337003490040100Kimia FarmaYogya

22CDR32.80035.00034.50031.700IndomartYogya

23Redoxon30.00034.00041.00031.600AlfamartKimia Farma

24Vitacimin orange 21.4001.4001.8001.450AlfamartKimia FarmaIndomart

25Vegeta 9.50010.75011.2009.750AlfamartKimia Farma

26Adem sari8.5007.75010.5008.950AlfamartIndomart

Kosmetika

27vaselin sunblock23500279002750024600AlfamartYogya

28Rexona roll on skin light 40gr12800144001350012500IndomartYogyaAlfamart

29Ponds facial scrub 50g11000135001190012100IndomartAlfamart

Susu

30Anlene gold coklat/vanilla33.40032.50037.10029.600AlfamartYogya

3.3.5 PembahasanDalam memilih swalayan, konsumen memiliki kriteria pemilihan salah satunya yaitu faktor harga. Hal tersebut menjadikan faktor harga yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen karena akan menjadi bahan perbandingan bagi konsumen untuk memilih swalayan mana yang akan didatangi konsumen.Dalam membandingkan swalayanmana yang akan dikunjungi, konsumen akan mempertimbangkan beberapa hal berikut diantaranya:1. Harga, konsumen membandingkan swalayanmana yang memberikan harga yang lebih murah dengan pelayanan yang sama.2. Lokasi, konsumen mementingkan jarak swalayanmanakah yang paling dekat dari tempat tinggal untuk efisiensi waktu, namun ada juga konsumen yang lebih mempertimbangkan walaupun jauh dari rumah tetapi apabila harga yang lebih terjangkau maka akan datang ke swalayan tersebut.3. Promosi, konsumen cenderung memilih swalayan mana yang menginformasikan produknya lebih baik melalui iklan yang menarik, seperti promosi diskon untuk beberapa barang tertentu, promosi buy 1 get 1 atau promosi gratis barang tertentu.4. Kualitas, kualitas barang yang ada di swalayan mempengaruhi keinginan konsumen dalam membeli barang. Seperti kualitas barang sama dengan ditempat lain tetapi memiliki harga yang lebih terjangkau.5. Pelayanan, dalam berbelanja konsumen yang mementingkan pelayanan akan memilih swalayanyang memberikan pelayanan sesuai keinginannya, namun konsumen yang kurang mementingkan pelayanan akan memilih swalayanyang memberikan harga yang terjangkau dengan pelayanan yang standar.Untuk menunjang kepuasan pelanggan, salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perusahaan adalah penerapan dimensi kualitas layanan yang baik dan harga yang terjangkau, sebab peningkatan kualitas layanan dengan memberikan pelayanan yang baik dengan harga yang terjangkau, akan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.Tabel 3.1 Perbandingan Harga MinumanNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHargaTertinggiHarga Terendah

1Aqua3.0001.9002.6002075Kimia FarmaIndomart

2Kratingdaeng4.0004.5004.7004.025AlfamartKimia Farma

3Larutan cap kaki tiga (tanpa rasa, ukuran sedang)3.0003.6003.0002.650IndomartYogya

4Larutan cap badak kaleng5.0005.0006.0004.650YogyaAlfamart

5Pulpi minute maid 350 ml7.0005.0007.0006.150IndomartKimia FarmaAlfamart

6Susu ultra 250 ml4.0003.6003.7003.525Kimia FarmaYogya

Berdasarkan data pengamatan diatas harga minuman pada swalayan Yogya memiliki harga beberapa barang yang lebih murah dibandingkan swalayan lain. Hal ini disebabkan karena swalayan Yogya lebih spesifik dalam menjual barang-barang yang berhubungan dengan consumer good.Indomart memiliki tempat kedua setelah Yogya yang memberikan harga yang terjangkau pada beberapa minumannya.Kemudian dilanjutkan dengan Kimia Farma dan Alfamart yang memberian harga yang kompetitif.

Tabel 3.2 Perbandingan Harga Obat TopikalNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHarga TertinggiHarga Terendah

1Insto (regular 7,5 ml)9.70010.50010.0007.525IndomartYogya

2Rohto 10 ml9.50011.00011.0008.975IndomartAlfamartYogya

3Fresh care12.40013.10011.20013.975YogyaAlfamart

4Abotil 10 ml30.90032.90034.00032.900AlfamartKimia Farma

5Handsaplast isi 102.5003.9003.9003.250IndomartAlfamartKimia Farma

6Konixare MKP 60 ml18.20020.60021.50019.850AlfamartKimia Farma

Berdasarkan data pengamatan diatas harga obat topikal yang dijual oleh Kimia Farma relative lebih murah dibandingkan swalayan lain. Karena Kimia Farma merupakan sarana yang khusus dalam menjual obat dan ingin memberikan pelayanan obat yang lebih terjangkau agar masyarakat lebih mudah dalam membeli obat-obatan.Posisi kedua yang memberikan pelayanan obat yang lebih terjangkau yaitu swalayan yogya.Swalayan Yogya memberikan harga yang lebih murah pada beberapa obatnya seperti insto dan rohto. Oleh karena itu Kimia Farma perlu untuk mengevaluasi harga beberapa obat tersebut agar bisa memberikan pelayanan obat dengan harga yang terjangkau dibandingkan swalayan lain. Selanjutnya Alfamart dan Indomaret memberikan harga obat yang sedikit lebih mahal dibandingkan Kimia Farma.

Tabel 3.3 Perbandingan Harga ObatNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHarga TertinggiHarga Terendah

1Panadol5.5009.0006.3009.100YogyaKimia Farma

2Paramex1.8002.2002.5002.175AlfamartKimia Farma

3Diapet2.0002.0002.3001.400IndomartAlfamartYogya

4Promag 12 tab4.9005.7006.1004.950AlfamartKimia Farma

5Tolak angin 15 ml2.1002.1002.3002.100AlfamartKimia FarmaIndomartYogya

6Mylanta Tab5.7005.6006.5004.984AlfamartYogya

7Combantrin 10 ml13.50014.20015.30014.550AlfamartKimia Farma

8Actived 60 ml30.35830.00030.00030.975YogyaIndomartAlfamart

Berdasarkan data pengamatan di atas harga yang diberikan oleh Kimia Farma terhadap obat-obatan lebih terjangkau dibandingkan harga yang diberikan oleh swalayan lain. Hal ini karena Kimia Farma merupakan apotek jaringan, sehingga dalam pemesanan/pengadaan barang dibeli dalam jumlah yang banyak. Keuntungan dalam pembelian dalam jumlah banyak tersebut yaitu mendapatkan diskon yang lebih banyak, baik itu secara kuantitatif (diskon dalam bentuk harga) maupun diskon secara kualitatif (diskon dalam bentuk barang, seperti buy 1 get 1) Tetapi perlu dievaluasi lagi untuk beberapa harga seperti diapet, tolak angin 15 ml dan mylanta tab. Karena swalayan Yogya memberikan harga yang lebih kompetitif dan terjangkau dibandingkan Kimia Farma. Selanjutnya Indomart dan Alfamart memiliki urutan terakhir dalam pemberian pelayanan harga obat-obatan yang terjangkau.

Tabel 3.4 Perbandingan Harga VitaminNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHarga TertinggiHarga Terendah

1Curcuma emulsion 200 ml20.20019.70019.70019.650Kimia FarmaYogya

2CDR32.80035.00034.50031.700IndomartYogya

3Redoxon30.00034.00041.00031.600AlfamartKimia Farma

4Vitacimin orange 21.4001.4001.8001.450AlfamartKimia FarmaIndomart

5Vegeta9.50010.75011.2009.750AlfamartKimia Farma

6Adem sari8.5007.75010.5008.950AlfamartIndomart

Berdasarkan data pengamatan di atas harga vitamin yang diberikan oleh Kimia Farma tetap lebih unggul dibandingkan swalayan lain. Karena Kimia Farma berusaha untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap pembelian obat-obatan maupun vitamin dan berusaha untuk mempertahankan citra dalam memberikan harga yang terjangkau dalam penjualan obat-obatan dan vitamin untuk masyarakat. Saingan untuk Kimia Farma dalam memberikan harga yang kompetitif dalam segi harga vitamin yaitu Alfamart dan Yogya. Indomart menjadi salah satu swalayan yang memberikan harga yang kompetitif dalam penjualan Curcuma emulsion 200 ml. Kemudian di lanjutkan dengan swalayan Yogya yang memberikan harga yang kompetitif dalam penjuala Curcuma Emulsion 200 ml dan CDR. Karena CDR termasuk barang pareto pada Apotek Kimia Farma 12 perlu dievaluasi lagi mengenai harga yang diberikan dalam penjualan beberapa vitamin tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan Alfamart yang memberikan harga yang lebih tinggi dibandingkan swalayan lainnya.

Tabel 3.5 Perbandingan Harga KosmetikaNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHarga tertinggiHarga Terendah

1Citra teh hijau jepang body lotion 120 ml10.30012.10012.50010.100AlfamartYogya

2Clean and clear foaming facial wash 100 ml15.30015.90012.50015.900IndomartYogyaAlfamart

3Ponds white beauty shake and clear 100 ml15.87016.30015.10016.025IndomartAlfamart

Berdasarkan data pengamatan di atas Alfamart memberikan harga kosmetika yang lebih murah dibandingkan dengan swalayan lainya.Hal ini dikarenakan Alfamart salah satu swalayan yang menjual costumer good.Selanjutnya terdapat Kimia Farma dan Yogya yang memberikan harga yang kompetitive dalam penjualan kosmetika.Terakhir ditempati oleh Indomart yang memberikan harga kosmetika diatas rata-rata dari swalayan lainnya.Pada penjualan kosmetika, Kimia Farma berada pada posisi yang aman dari segi harga.

Tabel 3.6 Perbandingan Harga SusuNoNama ProdukKimia FarmaIndomartAlfamartYogyaHarga TertinggiHarga Terendah

1Anlene gold coklat/vanilla33.40032.50037.10029.600AlfamartYogya

Berdasarkan data pengamatan di atas toko swalayan Yogya memberikan harga yang lebih murah dalam penjualan susu Anlene gold. Sedangkan posisi harga Kimia Farma dalam penjualan susu ini berada pada posisi pertengahan, yaitu harga yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Posisi harga tersebut dipertahankan oleh Kimia Farma dengan harapan konsumen yang berasal dari kalangan atas tidak merasa gengsi untuk membeli barang jika harganya berada dipertengahan sedangkan konsumen yang berasal dari kalangan bawah tidak terlalu terbebani dengan harga tersebut.

3.3.6 KesimpulanKesimpulan yang diperoleh dari pengamatan harga antara Apotek Kimia Farma 12 dengan swalayan lain (Alfamart, Indomart, dan Yogya) yaitu : Untuk produk Minuman, swalayan Yogya memberikan harga yang sangat kompetitif, dimana harga yang diberikan cukup terjangkau. Untuk produk obat topikal, obat-obatan dan vitamin Apotek Kimia Farma memberikan harga yang terbaik dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Untuk produk kosmetik dan susu swalayan Alfamart dan Yogya mendominasi dalam memberikan harga yang terjangkau untuk konsumen.

3.4 Analisis Pelayanan resep di Apotek Kimia Farma 12 dengan Menggunakan Patient Care Indicator WHOTugas khusus yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 12 adalah pengamatan terhadap pelayanan resep di Apotek Kimia Farma 12 Djuanda dengan menggunakan patient care indicator WHO.

3.4.1 PendahuluanPelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari kecepatan pelayanan dari karyawan yang melayani sebagai produsen jasa, ketersediaan barang yang lengkap, serta kemampuan untukmemberian informasi mengenai barang yang akan dibeli. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan yang diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan konsumen.Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan konsumen serta kebutuhannya. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan pada gilirannya kepuasan tersebut dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas konsumen.Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan pada apotek perlu didukung oleh kecepatan pelayanan penyiapan obat, kualitas pelayanan(ketersediaan obat), pemberian informasi obat yang dapat dimengerti oleh pasien, pemberian konsultasi serta pemberian label/etiket yang baik ada obat. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.Untuk memahamicara penggunaan obat pentinguntuk mempertimbangkanapa yang terjadidi fasilitas kesehatan(apotek)baik daripenyedia pelayanan (apoteker)dan perspektifpasien. Pasienmasuk kefasilitas kesehatan denganbeberapagejala dankeluhan, dandenganharapan mengenaiperawatanyang akan mereka terima, mereka biasanyapergi dengan membawa obat-obatan ataudengan resepyang mereka dapatkandi pasaran. Indikatorperawatan pasiendidasarkan pada aspek-aspekkuncidariapa yang pasiendapatkan difasilitas kesehatan, dan seberapa baik merekatelah mengerti denganobat-obatan yangtelah diresepkandan dikeluarkan.Waktu dari petugas yang menyiapkan dan memberikan obatuntuk setiap pasien mempunyai batasanyang penting terhadap kualitas diagnosis dan pelayanan.Pasien yang menerimaobat-obatanyang diresepkan. Minimalnya, menerimaobatyangberlabel baik, danmemahami bagaimana untuk menggunakanmasing-masing obat.Evaluasi yang tepat dari kualitas pelayanan harus menilai isi dari interaksi antara pasien dan petugas kesehatan. Namun, baik secara praktis maupun teknis perlu untuk meneliti interaksi pasien-petugas kesehatan secara lebih rinci dan untuk mengeksplorasi keyakinan dan motivasi mengenai penggunaan obat secara lebih mendalam.

Rata-rata waktu konsultasiTujuan: Untuk memastikan waktu yang digunakan petugas kesehatan dengan pasien untuk melakukan konsultasi.Prosedur : Mencatat waktu yang digunakan saat konsultasi, yaitu saat memasuki dan meninggalkan ruang konsultasi. Waktu tunggu obat tidak termasuk.Perhitungan : Jumlahkan semua waktu konsultasi kemudian dibagi dengan jumlah pertemuan konsultasi.

Rata-rata waktu dispensingTujuan : Untuk memastikan rata-rata waktu yang digunakan oleh pasien dengan farmasis atau petugas kesehatan.Prosedur : Mencatatat rata-rata waktu yang digunakan oleh pasien dengan farmasis atau petugas kesehatan, dimana waktu saat datang ke konter dispensing dan keluar dari konter dispensing.Perhitungan: Jumlahkan semua waktu dispensing kemudian dibagi dengan jumlah dispensing.

Rata-rata waktu compoundingTujuan: Untuk memastikan rata-rata waktu yang digunakan petugas kesehatan dalam menyiapkan obat untuk pasienProsedur : Mencatat rata-rata waktu penyiapan obat untuk pasien, yaitu waktu saat memasuki ruang racik dan meninggalkan ruang racik.Perhitungan: Jumlahkan semua waktu compounding kemudian dibagi dengan jumlah compounding.

Persentase obat yang diberikanTujuan: untuk mengukur fasilitas kesehatan yang dapat menyiapkan obat yang diresepkanProsedur : informasi mengenai obat apa saja yang diresepkan. Dan obat mana saja yang dapat disiapkan oleh fasilitas kesehatan (apotek)Perhitungan : hitung jumlah obat yang dapat disiapkan oleh fasilitas kesehatan dengan jumlah total obat yang diresepkan dikalikan 100%.

Persentase obat yang terlabel dengan baikTujuan: untuk mengukur apakah petugas yang menyiapkan obat mencatat informasi yang penting dalam kemasan obat yang mereka siapkan.Prosedur: investigator harus memeriksa kembali kemasan obat yang mereka siapkan pada fasilitas kesehatanPerhitungan : hitung jumlah obat yang terlabel dengan baik, yang meliputi nama pasien, nama obat, cara penggunaan obat, dengan jumlah obat yang disiapkan dikalikan 100%

Pengetahuan pasien mengenai dosis yang tepatTujuan : mengukur keefektifan dari informasi yang diberikan kepada pasien mengenai cara penggunaan obat.yang mereka terima.Prosedur : mengevaluasi pengetahuan pasien pada saat konsultasi atau mencatat respon pasien terhadap informasi yang diberikan.Perhitungan : hitung jumlah pasien yang dapat mengulang kembali cara penggunaan dari semua obat yang diberikan.

3.4.2 TujuanTujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengukur performa Apotek Kimia Farma 12 dalam pelayanan resep.

3.4.3 MetodeMetode yang digunakan adalah pengamatan langsung di Apotek adalah dengan menggunakan metode patient care indicator dari WHO yaitu dengan menghitung waktu rata-rata konsultasi, waktu rata-rata dispensing, waktu rata-rata compounding, jumlah resep yang di dispensing, jumlah resep yang di label dengan baik serta patient knowledge.

3.4.4 HasilNo.Consultation (s)Dispensing (s)Compounding (s)Drug actually dispensedAdequately labelledPatient knowledge

R/R/

105042022221

2011596044441

306042422221

405336522221

505730022221

605535033331

704529022221

804018033331

906524033331

1007532544441

1105619022221

1204311011111

1307731544441

1405443033331

15024032433331

1607837022221

1705110611111

180382911111

1908243755551

2006972044441

2107745144441

2206056033331

2304536011111

2405748822221

2509048044441

2605412011111

2703810511111

2805117011111

2906820033331

300406011111

3105712011111

3205212711111

3304790022221

340538011111

3505519022221

3605723022221

3705180022221

38012030066661

3908029033331

4006017522221

4105222033331

4205010022221

4305712033331

4405312022221

4504911022221

4606012033331

470506011111

48016730155551

4906516033331

5005910333331

51013816055551

5205211022221

5306512033331

5406913033331

5507518044441

5606120044441

5705418033331

5804519033331

5905217033331

600496311111

6105113022221

62012223055551

6306312033331

6405715022221

6506813033331

6605311033331

6706514533331

6807817044441

690455011111

7005918033331

710566011111

7204811522221

7307754044441

7406112531111

7507519544441

7606318022221

7707815044441

7805512011111

7904111011111

8007354033331

8106755066661

8207030033331

8304218011111

8407248033331

8508548333331

8607845033331

8704630022221

88018160088881

89014048055551

9007011011111

910639011111

9209013033331

9306517022221

9407524022221

950496011111

960658022221

9708512022221

98018090077771

9908030055551

100011118044441

10109013033331

1020559022221

1030438011111

10409518044441

1050489011111

106011524055551

10706590322221

1080709022221

10905011021111

11004519511111

111012015044441

112011122033331

113012519033331

114010513022221

115011720555551

11604113011111

11704011011111

118012224055551

11906018022221

12003518511111

1210529022221

12207313022221

12305030011111

12408123044441

12505031011111

1260706022221

12705030111111

12808124033331

12908035022221

13009034033331

131010518022221

13205518511111

133011026022221

13405024011111

13507524033331

13607036022221

13707742033331

13807118022221

13909042555551

14005047933331

14105518011111

14206019511111

1430589011111

144010554055551

14509060044441

14607548522221

14709024744441

148012148399991

14907518922221

15007313133331

Total01072338069399396396396150

Perhitungan1. Consultation= = = 71,49 detik (s)2. Dispensing= = = 253,79 detik (s)

3. Drug Actually Dispensed=

= x 100%= 99,25%

4. Adequately labeled =

= x 100%

= 100%

5. Patient knowledge = 150

3.4.5 PembahasanFokus pembahasan dalam hal ini yaitu bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Apotek Kimia Farma 12 kepada para pelanggannya. Pelayanan adalah suatu bagian atau urutan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan meyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Compoundingadalahsuatupekerjaankefarmasianyang meliputi penyimpanan,pencampuran,pembuatanobatdalambentuksediaan, pengemasansertapemberianetiketobat.Dispensingadalahpekerjaankefarmasianyangdiawalidengan me-reviewresepuntukmengoreksiapakahdosisdanindikasi obatsudahtepat,kemudianreseptersebutdisiapkandan diserahkankepadapasien.Konseling adalah komunikasi dua arah yang dilakukan antara apoteker dengan pasien. Salah satu yang mempengaruhi kepuasan pasien yaitu kualitas pelayanan dalam hal ini yaitu kecepatan compounding(penyiapan obat), pemberian konseling, waktu dispensing, ketersediaan obat dalam suatu fasilitas kesehatan serta jumlah obat yang terlabel dengan baik yang diberikan. Jika dalam fasilitas kesehatan tersedia obat yang lengkap disertai dengan kemampuan memberikan pelayanan yang cepat dan pemberian informasi obat yang tepatdapat memberikan nilai tambah dari pasien terhadap fasilitas kesehatan tersebut. Dari hasil pengamatan terhadap kecepatan compounding(penyiapan obat), waktu dispensing, pemberian konseling, ketersediaan obat serta pemberian label/etiket yang baik di Apotek Kimia Farma 12. Untuk kecepatan pelayanan/rata-rata waktu compounding yang diberika oleh Apotek Kimia Farma 12 sudah cukup cepat yaitu 253,79 detik. Sedangkan waktu dispensing yang diberikan oleh Apotek Kimia Farma 12 sudah cukup yaitu 71,49 detik.Waktu konsultasi yang diberikan oleh Apotek Kimia Farma 12 yaitu 0 detik.Hal ini dikarenakan parameter WHO dalam menghitung waktu konsultasi yaitu saat memasuki dan keluar ruang konsultasi.Karena Apotek Kimia Farma 12 tidak memiliki ruang konsultasi sehingga pengamatan terhadap waktu konsultasi tidak dapat dilakukan. Persentase jumlah obat yang diberikan(kelengkapan obat) oleh Apotek Kimia Farma 12 yaitu 99,25% dimana jumlah obat yang terlabel dengan baik dari obat yang diberikan tersebut yaitu 100% sudah mencangkup nama pasien, nama obat, cara penggunaan dan jumlah obat yang disiapkan. Bahkan untuk kelengkapan obat, Apotek Kimia Farma 12 berada di atas rata-rata dalam kelengkapan obat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian yang diperoleh Apotek Kimia Farma 12 yaitu : Karyawan di Apotek Kimia Farma 12 cukup banyak serta mengetahui letak/lokasi penyimpanan obat hal ini mempermudah dalam penyiapan obat dan mempercepat penyiapan obat. Penataan penyimpanan obat cukup rapi dan sudah digolongkan sesuai dengan efek farmakologinya sehingga memudahkan dalam pengambilan obat. Obat-obat yang diberikan selalu terlabel dengan baik karena memberikan informasi yang sesuai seperti nama pasien, nama obat serta cara penggunaan obat Obat-obat yang terdapat di Apotek Kimia Farma 12 cukup lengkap hal ini ditunjang dari banyaknya dokter yang praktek di Apotek Kimia Farma 12 serta lokasi yang strategis sehingga banyaknya resep yang datang baik dari dalam maupun dari luar apotek. Sehingga apotek berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih dengan melengkapi obat yang tersedia di apotek untuk mencegah banyaknya penolakan resep. Kemampuan serta pengetahuan apoteker dalam memberikan informasi obat kepada pasien menjadi salah satu kelebihan karena pasien akan mengerti dan paham mengenai informasi yang diberikan baik mengenai cara penggunaan obat, kegunaan obat maupun cara penyimpanan obat sehingga pasien akan menjadi puas terhadap pelayanan apotek.Meskipun semua faktor-faktor dalam hal kualitas pelayanan di Apotek Kimia Farma 12 sudah memenuhi persyaratan. Tetapi harus diperhatikan juga beberapa faktor yang dapat dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan, informasi yang diberikan, jumlah obat yang dapat diberikan , diantaranya: Resep yang datang dalam jumlah yang banyak sehingga akan ada penundaan waktu dalam menyelesaikan pengerjaan suatu resep. Terkadang resep tersebut tidak dapat dibaca dengan jelas sehingga membutuhkan waktu untuk menginterpretasikan resep tersebut kemudian mengerjakannya.Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan oleh pasien. Hal ini akan menjadi keunggulan dari apotek dibandingkan dengan apotek lainnya. Kepuasan akan timbul setelah seseorang telah mengalami pengalaman dengan kualitas jasa yang diberikan oleh penyedia jasa tersebut.

3.4.6 Kesimpulan Kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan terhadap pengukuran performa apotek dalam pelayanan resep pada Apotek Kimia Farma 12 yaitu : Waktu dispensing atau pemberian informasi obat pada pasien yang dilakukan di Apotek Kimia Farma 12 sudah bagus. Karena waktu tersebut tidak terlalu cepat yaitu 71,49 detik sehingga memberikan peluang kepada pasien untuk bertanya mengenai pengobatan yang didapat. Waktu compounding yang dilakukan oleh Apotek Kimia Farma 12 sudah bagus karena rata-rata waktu yang diperlukan oleh Apotek Kimia Farma 12 dalam penyiapan obat yaitu 253,79 detik. Dimana rata-rata waktu tersebut sudah cukup cepat dalam penyiapan obat. Waktu konsultasi yang dilakukan oleh Apotek Kimia Farma 12 yaitu 0 detik hal tersebut dikarenakan Apotek Kimia Farma tidak memiliki ruang khusus untuk konsultasi sehingga pengamatan terhadap waktu konsultasi menurut parameter WHO tidak dapat dilakukan Persentase obat yang diberikan oleh Apotek Kimia Farma 12 yaitu 99,25% . Hal ini berarti Apotek Kimia Farma 12 sudah lengkap dalam pengadaan barang. Persentase obat yang terlabel dengan baik di Apotek Kimia Farma 12 yaitu 100%. Hal tersebut berarti apotek memberikan informasi yang baik dalam label obat yang diberikan, meliputi nama pasien, nama obat, cara penggunaan obat, dengan jumlah obat yang disiapkan. Pengetahuan pasien dalam mendapatkan informasi obat yang diberikan oleh Apotek Kimia Farma 12 sangat baik. Pasien mengerti kegunaan obat, cara penggunaan obat, serta cara penyimpanan obat yang diberikan.

20