kti rian bab iii

30
BAB III TINJAUAN KASUS Nama Mahasiswa : Riyan Irmanto P. NIM : 42010412035 Tanggal pengkajian : 17 februari 2015 No Register : 858955 Ruang : Kemuning RSUD Gunung Jati Cirebon 3.1 Identitas Pasien Nama : An.H Jenis kelamin : Laki-Laki Tempat tanggal lahir : 15 Juni 2014 Umur : 8 Bulan Anak ke : 1 (Pertama) Nama Ayah : Tn.A Nama Ibu : Ny.R Pekerjaan Ayah : Security Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga 41

Upload: teguh6034

Post on 15-Aug-2015

50 views

Category:

Health & Medicine


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kti rian bab iii

BAB III

TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa : Riyan Irmanto P.

NIM : 42010412035

Tanggal pengkajian : 17 februari 2015

No Register : 858955

Ruang : Kemuning RSUD Gunung Jati Cirebon

3.1 Identitas Pasien

Nama : An.H

Jenis kelamin : Laki-Laki

Tempat tanggal lahir : 15 Juni 2014

Umur : 8 Bulan

Anak ke : 1 (Pertama)

Nama Ayah : Tn.A

Nama Ibu : Ny.R

Pekerjaan Ayah : Security

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

Alamat : Rt 03 Rw 05 Desa Mayung, Kec. Gunung Jati,

Kab. Cirebon

41

Page 2: Kti rian bab iii

42

Tanggal masuk RS : 17 Februari 2015

Diagnosa Medis : Bronkhopnomonia

Sumber informasi : Ibu klien

3.2 Riwayat Keperawatan

3.2.1 Keluhan utama

Ibu klien mengatakan klien sesak

3.2.2 Riwayat Keperawatan Sekarang

Ibu klien mengatakan bahwa klien sesak, keluhan tersebut akan terasa

berkurang pada saat klien tidur, sesak terjadi di saluran pernafasan

akibat dari tersedak ASI, skala sesak yang dialami klien termasuk

tingkat 4 (sangat sesak) yaitu Sangat sulit untuk bernapas,dan harus

mengunakan alat bantu pernafasan, sesak terjadi terus menerus terlebih pada

saat klien menangis.

3.2.3 Riwayat Keperawatan Sebelumnya

1. Prenatal

Ibu klien mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2 kali dan minum

obat penambah darah, ibu tidak pernah minum jamu dan obat-obatan

lain selain dari petugas kesehatan, Pemeriksaan Prenatal lebih dari 4

kali, tidak pernah keguguran, tidak mempunyai penyakit yang dapat

mempengaruhi dan di pengaruhi kehamilan seperti hipertensi, asma,

jantung, diabetes militus, maupun HIV/ AIDS.

Page 3: Kti rian bab iii

43

2. Natal

Ibu klien mengatakan melahirkan secara spontan di rumah bidan,

perdarahan normal, berat bayi lahir 3,1 kg, panjang bandan 47 cm,

jenis kelamin laki-laki.

3. Post Natal

Ibu klien mengatakan bayi menangis kuat, menetek kuat, pergerakan

aktif.

4. Luka/Operasi

Ibu Klien mengatakan tidak ada luka jatuh/ kecelakaan dan ibu klien

juga mengatakan belum pernah melakukan operasi

5. Alergi

Ibu klien mengatakan klien sering timbul bintik-bintik merah kalo

terlalu lama terkena sinar matahari

6. Pola Kebiasaan

Ibu klien mengatakan makan teratur, makanan yang diberikan yaitu

bubur dan buah-buahan seperti pisang, Dirumah klien terbiasa

minum ASI cukup.

7. Tumbuh kembang

1) Imunisasi

Ibu klien mengatakan klien baru diberikan imunisasi seperti BCG,

Polio dan DPT 1

2) Status Gizi

BB : 6 kg

Page 4: Kti rian bab iii

44

PB : 65 cm

Gizi kurang ( ≤ - 2 SD )

8. Tahap perkembangan anak menurut Teori Psikososial Erik Erikson

An.H termasuk pada tahap 1 yaitu sepenuhnya bergantung pada

orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi

tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang

merawat) bayi tersebut. Apabila bayi telah berhasil membangun rasa

percaya terhadap si penjaga, dia akan merasa nyaman & terlindungi

di dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika penjagaannya tidak stabil

& emosi terganggu dapat menyebabkan bayi tersebut merasa tidak

nyaman dan tidak percaya pada lingkungan sekitar.

9. Tahap kepribadian anak menurut Teori Psikososial Sigmund Freud

An.H termasuk pada fase oral yaitu Pada tahap ini, sumber utama

bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks

mengisap adalah sangat penting.Mulut sangat penting untuk makan,

dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan

memuaskan seperti mencicipi dan mengisap.

10. Pemeriksaan tingkat perkembangan (penilaian berdasarkan format

Denver II)

Kemandirian dan bergaul : Klien sudah bisa melambaikan tangan

Motorik halus : Klien sudah bisa memegang ibu jari

Kognitif dan bahasa : Klien sudah bisa mengoceh tetapi belum bisa

mengatakan papa/ mama dengan spesifik

Page 5: Kti rian bab iii

45

Mototik kasar : Klien sudah bisa membolak-balik badan/

tengkurep, tetapi belum bisa bangkit dan

berdiri

3.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Komposisi keluarga

Keterangan : : Perempuan

: Laki-Laki

: Klien

: Tinggal bersama

Bagan 3.1 Genogram

Klien adalah anak pertama, ibunya adalah anak ke 3 dari 4

bersaudara, sedangkan ayahnya adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara. Ibunya

adalah seorang ibu rumah tangga dan ayahnya adalah seorang security,

mereka tinggal terpisah dari keluarga besar namun masih satu kampung.

Page 6: Kti rian bab iii

46

2. Lingkungan rumah dan komunikasi

Rumah berada di pedesaan dengan kehidupan masyarakat lebih

bersosialisai satu dengan yang lainya,dibuktikan dengan banyaknya

kunjungan tetangga di sekitar ketika klien dirawat di RS.

3. Kultur dan kepercayaan

Ibu klien mengatakan percaya bahwa Allah SWT senantiasa menjaga

kesehatan keluarga dan kesehatan adalah anugrah dari Allah SWT.

4. Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan

Ibu klien mengatakan ayah klien dirumah sering merokok tetapi

tidak pernah di dalam ruangan rumah.

5. Persepsi keluarga tentang penyakit klien

Ibu klien mengatakan bahwa panik atau cemas terhadap penyakit

yang dialami anak nya dan ibu klien berharap klien cepat sembuh

3.2.5 Kebutuhan Dasar Khusus

Tabel 3.1 Kebutuhan Dasar Khusus

No. Kebiasaan sehari-hari Di Rumah Di Rumah Sakit1.

2.

Nutrisia..Makan

JumlahFrekuensiJenis

b. MinumJenisJumlah

Pola eliminasia. BAB

FrekuensiKonsistensi

½ mangkuk kecil2x sehariBubur

ASISering

1x sehariLembek

2-3 sendokJarangBubur

ASISetiap 4 jam 50 cc

1x sehariLembek

Page 7: Kti rian bab iii

47

3.

4.

Warnab. BAK

FrekuensiWarnaJumlah

Istirahat tidura. Tidur malamb. Tidur siang

Personal Hygienea. Mandib. Gosok gigic. Keramasd. Gunting kuku

Kuning kecoklatan

4-5x sehariKuning jernih+ 700 cc

9-10 jam perhariKadang-kadang 1-2 jam

2xsehari2xsehari2xsehariBila dirasa sudah panjang

Kuning kecoklatan

Memakai popok--

8 jam (20.00-05.00)Kadang-kadang ½ -1 jam

1xsehariBelum pernahBelum pernahBelum pernah

3.2.6 Pemeriksaan Fisik

1. Keadaaan umum : Kesadaran Composmentis

2. Penampilan Umum

1) Kualitatif

Pada saat dikaji tanggal 17-12-2015 An.H terlihat gelisah dan

menangis

2) Kuantitatif

Vital Sign

GCS : 15

Suhu : 36,8°C

Nadi : 102 x/menit

Respirasi : 43 x/menit

BB/TB : 6 kg/ 65 cm

Page 8: Kti rian bab iii

48

3. Head Toe Toe

1) Pemeriksaan kepala

Bentuk kepala bulat, rambut bersih, tekstur rambut halus kulit

kepala bersih, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, tidak ada

benjolan

2) Pemeriksaan mata

Mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtifa tidak anemis

berwarna merah muda, sklera berwarna putih, pupil mengecil

ketika terkena cahaya (miosis)

3) Pemeriksaan hidung

Hidung simetris antara kanan dan kiri, hidung terlihat bersih cuping

hidung kembang kempis, tidak ada sekret.

4) Pemeriksaan Telinga

Telinga simetris antara kanan dan kiri, telinga terlihat kotor, tidak

ada serumen.

5) Pemeriksaan mulut

Warna bibir merah muda, bentuk simetris, tidak ada perdarahan

dan peradangan, belum tumbuh gigi, mukosa bibir kering,

terpasang OGT (Oral Gastrol Tube)

6) Pemeriksaan leher

Tidak ada nyeri tekan,Tidak ada pembesaran atau benjolan kelenjar

thyroid

Page 9: Kti rian bab iii

49

7) Pemeriksaan dada

Bentuk simetris antara kanan dan kiri, Suara nafas Ronkhi dengan

R: 43 x/menit, bunyi jantung reguler

8) Pemeriksaan Abdomen

Bentuk cembung, Tidak ada nyeri tekan, terdengar suara bising

usus 5x/ menit

9) Pemerikssaan Ekstermitas

a. Atas : Bentuk simetris antara kanan dan kiri terpasang

infus Ka.en 4B pada tangan kiri, gerak aktif, jari-

jari lengkap

b. Bawah : Bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak ada

lesi, gerak aktif, jari-jari lengkap

10) Pemeriksaan Genitalia

Genitalia laki-laki, tidak ada lessi, tidak ada kemerahan, terpasang

popok

3.2.7 Diadnostic Test / Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 3.2 Pemeriksaan Penunjang

Tanggal : 17-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

WBCHGBHCTPLT

5.76X10ˆ3/ul13.2 g/dl45.9 %30x10ˆ3/ul

1.00– 10.0012.0 – 18.0037.0 – 54.0150 – 40.0

Page 10: Kti rian bab iii

50

Tanggal : 18-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

WBCRBCHGBHCTPLT

5.66x10ˆ3/uL5.61x10ˆ6/dL14.7 g/dL53.7%23x10ˆ3/uL

4.00-10.003.50-5.5012.0-18.037.0-54.0150-400

Tanggal : 19-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

WBCRBCHGBHCTPLT

7.37x10ˆ3/uL5.20x10ˆ6/dL13.5 g/dL47.6%30x10ˆ3/uL

4.00-10.003.50-5.5012.0-18.037.0-54.0150-400

Tanggal : 20-02-2015Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

WBCRBCHGBHCTPLT

10.06x10ˆ3/Ul5.22x10ˆ6/dL13.9 g/dL46.5%37x10ˆ3/uL

4.00-10.003.50-5.5012.0-18.037.0-54.0150-400

2. Pemeriksaan Rontgen Thorax

Tangal 17-02-2015

1) Cor : CTR = 50% Bentuk dan letak normal

2) Pulmo : Corakan vascular kasar, infiltrate perihiler dan

parakardial kanan.

3) Diafragma dan sinus kostoprenikus baik

Page 11: Kti rian bab iii

51

Tanggal 18-02-2015

1) Cor : Ukuran, bentuk dan letak normal

2) Pulmo : Corakan vascular meningkat, blurning, infiltrat perihiler

dan parakardial

3) Diafragma baik

4) Sinus kostofrenikus kanan dan kiri suram

3.2.8 Terapi Medis

Tabel 3.3 Terapi Medis

No Jenis obat Dosis Cara Pemberian1 Cefotaxim 2x250 mg Intravena2 Dexametason 3x1 mg Intravena3 Ventolin 1 respule + 3cc Nacl 9% Nebulizer4 Infus Ka.en 4B 20 Tetes/ menit Micro Intravena5 Oksigen 5 Liter/ jam Sungkup

3.2.8 Analisa Data

Tabel 3.4 Analisa Data

No Data Etiologi Problem1. DS : Ibu klien mengatakan

klien sesak.

DO : Klien tampak gelisah.S : 36,8°CN : 102 x/menitRR : 43 x/menitSuara nafas ronkhi

Kuman berlebihan di bronkus

Proses peradangan dinding bronkus

Akumulasi secret di bronkus

Obstruksi jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Bersihan jalan nafas tidak efektif

2 DS : Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya kurang perawatan

DO : Klien tampak kotor, bibir kering, mulut kurang

Suplai O2 ke jaringan menurun

Hipoperfusi jaringan

Metabolisme anaerob

Intoleransi aktifitas

Page 12: Kti rian bab iii

52

bersih dan mengelupas Kelemahan/ kelelahan

Intoleransi aktifitas

3 DS : Ibu klien mengatakan tidak tahu akan penyakit anaknya

DO : Ibu klien tampak panik dan bingung

Psikososial

Adanya sesak nafas/ perubahan status kesehatan

Ketidaktahuan/ koping indifidu tidak efektif

Defisiensi pengetahuan

Defisiensi pengetahuan

3.2.9 Diagnosa Data

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai oksigen dengan kebutuhan

3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan

pengetahuan

Page 13: Kti rian bab iii

53

3.2.10 Intervensi

Tabel 3.5 Intervensi

No DiagnosaIntervensi

RasionalNoc Nic

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan pasien mampu mengalami perubahan dengan kriteria hasil:1. Menunjukan pembersihan jalan

nafas yang efektif2. Kemudahan bernafas3. Frekuensi dan irama pernafasan4. Pergerakan sputum keluar dari

jalan nafas5. Pergerakan sumbatan keluar dari

jalan nafas

1. Mengkaji tanda-tanda vital2. Auskultasi bunyi nafas3. Kaji atau pantau bunyi pernafasan4. Lakukan atau bantu dalam terapi

aerosol, nebulizer, antibiotic dan perawatan lain

5. Mengajarkan dan melakukan fisioterafi dada

6. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

1. Untuk mengetahui keadaan umum klien

2. Ada tidaknya obstruksi jalan nafas3. Adanya proses infeksi akut4. Menurunkan spasme jalan nafas

dan produksi secret5. Menurunkan pembentukan tebal

mukosa6. Menurunkan kelemahan otot

sebagai alat ekspansi dada

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 x 24 jam diharapkan pasien mampu mengalami perubahan dengan kriteria hasil:1. Berpartisipasi dalam aktivitas

fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri

3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat

1. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

2. Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat.

3. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktifitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaphoresis, pucat,

4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan

1. Agar klien tampak nyaman dan bersih

2. Meningkatkan asupan makanan/ minum meskipun nafsu makan menurun

3. Meningkatkan pengetahuan dan membuat keluarga lebih kooperatif dalam memahami proses perawatan diri (self care)

4. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk melakukan perawatan sendiri (self care)

Page 14: Kti rian bab iii

54

3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 x 24 jam diharapkan pasien mampu mengalami perubahan dengan kriteria hasil:1. Menyatakan pemahaman kondisi

klien2. Menghubungkan tanda dan gejala

sesak

1. Siapkan lingkungan yang nyaman2. Kaji karaakteristik keluarga3. Memberikan penjelasan tentang

sesak nafas dan mengajarkan fisioterapi dada

4. Menekankan jauhkan dengan orang yang sedang merokok dan terkena sakit

5. Tekankan untuk menjaga kebersihan

1. Meningkatkan kenyamanan2. Mengetahui tipe keluarga3. Menurunkan ansietas4. Menurunkan infeksi saluran nafas5. Menjaga kebersihan dari virus dan

bakteri

3.2.11 ImplementasiTabel 3.6 Implementasi

WaktuTanggal

DiagnosaKperawatan

Implementasi Respon Paraf

18-02-2015Jam 08:00

08:15

08:30

09:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Mengkaji tanda-tanda vital

2. Memberiakan terapi nebulizer dengan ventolin ½ respule ditambah 3cc Nacl 9%

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

4. Memberian injeksi dexametason 3x1 mg dan cefotaxim 2x1 250 mg lewat selang infus

1. Keadaan umum sedang,S: 36,8°CN:102x/mR:43x/mSuara nafas ronkhi

2. Klien tampak gelisah saat diberikan terapi nebulizer

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen

4. Klien tampak menangis saat pemberian obat

Page 15: Kti rian bab iii

55

09:20

10:00

08:30

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Memandikan klien dan Membereskan tempat tidur klien

2. Memberikan susu lewat selang OGT

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

1. Klien tampak bersih setelah di mandikan dan nyaman

2. Susu diberikan sesuai program setiap 4 jam 50cc

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen, R : 43x/ menit suara nafas ronkhi

13:00 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Mengkaji karakteristik keluarga2. Menjelaskan informasi tentang sesak,

dan memberikan informasi tentang fisioterapi dada

3. Menekankan jauhkan anak dari orang sakit dan orang yang merokok

4. Menekankan untuk menjaga kebersihan

1. Keluarga sangat merespon2. Ibu klien dapat memahami

3. Ibu klien mengatakan bahwa ayahnya merokok tidak pernah di dalam ruangan

4. Ibu klien mengatakan selalu ganti pakaian sehari 2 kali

19-02-2015Jam 08:00

08:15

08:40

09:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Mengkaji tanda-tanda vital

2. Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin ½ respule ditambah 3cc Nacl 9%

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

4. Memberikan injeksi Dexametason 3x1 mg dan cefotaxim 2x250 mg

1. Keadaan umum sedang,S: 34,7°CN:84x/mR:46x/mSuara nafas ronkhi

2. Klien tampak tenang saat pemberian terapi nebulizer

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen

4. Klien tampak tenang saat pemberian obat

Page 16: Kti rian bab iii

56

09:30

10:15

08:40

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Memandikan klien dan Membereskan tempat tidur klien

2. Memberikan susu lewat selang OGT

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

1. Klien tampak bersih setelah di mandikan dan nyaman

2. Susu diberikan sesuai program setiap 4 jam 50cc

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen, R : 46x/ menit suara nafas ronkhi

12:30 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Mengkaji karakteristik keluarga2. Menjelaskan informasi tentang sesak,

dan memberikan informasi tentang fisioterapi dada

3. Menekankan untuk menjaga kebersihan

1. Ibu klien sangat merespon2. Ibu klien dapat memahami

3. Ibu klien dapat mengikuti saran

20-02-2015Jam 08:00

08: 40

09:15

09:40

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Mengkaji Tanda-tanda vital

2. Memberikan terapi nebulizer dengan ventolon ½ respule ditambah 3cc Nacl 9%

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

4. Memberikan ijeksi Dexametason 3x1 mg dan Cefotaxim 2x250 mg lewat selang infusan

1. Keadaan umum sedang,S: 34,9°CN:120x/mR:30x/mTidak ada suara ronkhi

2. Klien tampak tenang saat pemberian terapi nebulizer

3. Klien terlihat tenang saat diberikan oksigen

4. Klien tampak menangis saat pemberian obat

09:50

10:50

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen

1. Memandikan klien dan Membereskan tempat tidur klien

2. Memberikan susu lewat selang OGT

1. Klien tampak bersih setelah di mandikan dan nyaman

2. Susu diberikan sesuai program setiap 4 jam 50cc

Page 17: Kti rian bab iii

57

09:15 dengan kebutuhan 3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen, R : 30x/ menit, tidak ada suara ronkhi

13:00 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Mengkaji karakteristik keluarga2. Menjelaskan informasi tentang sesak,

dan memberikan informasi tentang fisioterapi dada

3. Menekankan untuk menjaga kebersihan

1. Ibu klien sangat merespon2. Ibu klien dapat memahami

3. Ibu klien dapat mengikuti saran

21-02-2015Jam 08:00

08:30

09:00

09:10

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Mengkaji tanda-tanda vital

2. Memberikan terapi nebulizer dengan ventolin ½ resule ditambah 3cc Nacl 9%

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

4. Memberikan injeksi Dexametason 3x1 mg dan Cefotaxim 2x250 mg lewat selang infus

1. Keadaan umum sedang,S: 36,2°CN:84x/mR:40x/mTidak ada suara ronkhi

2. Klien tampa tenang saat diberikan terapi nebulizer

3. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen

4. Klien tampak menangis saat pemberian obat

09:20

10:50

09:00

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Memandikan klien dan Membereskan tempat tidur klien

2. Memberikan susu lewat selang OGT

3. Memberikan oksigen dengan sungkup 5 Liter/ jam

4. Klien tampak bersih setelah di mandikan dan nyaman

5. Susu diberikan sesuai program setiap 4 jam 50cc

6. Klien tampak tenang saat diberikan oksigen, R : 40x/ menit, tidak ada suara ronkhi

13:00 Defisiensi 1. Mengkaji karakteristik keluarga 1. Keluarga sangat merespon

Page 18: Kti rian bab iii

58

pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

2. Menjelaskan informasi tentang sesak, dan memberikan informasi tentang fisioterapi dada

3. Menekankan jauhkan anak dari orang sakit dan orang yang merokok

4. Menekankan untuk menjaga kebersihan

2. Ibu klien dapat memahami

3. Ibu klien masih mengikuti saran

4. Ibu klien masih mengikuti saran

3.2.12 Evaluasi

Tabel 3.7 Evaluasi

TanggalWaktu

Diagnosa Keperawatan

Catatan Perkembangan Evaluasi Paraf

18-02-201509:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Ibu klien mengatakan masih sesak, klien mengorok pada saat tidur

2. Setelah diberikan Nebulizer dan oksigen klien tampak sedikit tenang

S : Ibu klien mengatakan Masih sesakO : Hasil TTV

S: 36,8°CN:102x/mR:43x/mSuara nafas ronkhi

A : Masalah belum teratasi lakukan kolaborasi dengan tim medis

P : Intervensi dilanjutkan10:00 Intoleransi aktifitas

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Ibu klien berkenan anaknya dimandikan

2. Klien dapat minum ASI ± 50 cc lewat selang OGT

3. Setelah diberikan oksigen klien sedikit tenang

S : Ibu klien mengatakan klien masih sesak, kondisi klien tampak bersih dan nyaman

O : Klien tampak tenang R: 43x/m, suara nafas ronkhi

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

13:00 Defisiensi 1. Ibu klien menyimak informasi yang di S : Ibu klien mengatakan dapat memahami

Page 19: Kti rian bab iii

59

pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

berikan2. Ibu klien dapat memahami informasi

tentang penyakit dan pencegahan yang di derita anaknya

3. Ibu klien mengerti tentang mempraktekan fisioterafi dada

informasi tentang penyakit yang di derita anaknya

O : Ibu klien dapat memahamiA : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

19-02-201509:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Ibu klien mengatakan sesak berkurang, klien maih ngorok pada saat tidur

2. Pada saat diberikan terapi nebulizer, dan antibiotic klien tampak tenang

S : Ibu klien mengatakan sesak berkurang, dan batuk tidak adaO : Hasil TTV

S: 34,7°CN:84x/mR:46x/mSuara nafas Ronkhi

A: Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

10:00 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Ibu klien berkenan anaknya dimandikan

2. Klien dapat minum ASI ± 50 cc lewat selang OGT

3. Setelah diberikan oksigen klien sedikit tenang

S : Ibu klien mengatakan klien masih sesak, kondisi klien tampak bersih dan nyaman

O : Klien tampak tenang R: 46x/m, suara nafas ronkhi

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

13:00 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Ibu klien menyimak informasi yang di berikan

2. Ibu klien masih ingat tentang penyakit anaknya dan pencegahannya

3. Ibu klien mengerti tentang mempraktekan fisioterafi dada

S : Ibu klien mengatakan dapat memahami tentang penjelasan yang diberikan

O: Ibu klien terlihat menganggukan kepalaA: Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

20-02-201509:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Ibu klien mengatakan sesak berkurang, ngorok berkurang

2. Pada saat diberikan terapi nebulizer, dan antibiotic klien tampak tenang

S : Ibu klien mengatakan sesak berkurangO: Hasil TTV

S: 34,9°CN:120x/mR:30x/m

Page 20: Kti rian bab iii

60

Tidak ada suara ronkhiA: Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

10:00 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Ibu klien berkenan anaknya dimandikan

2. Klien dapat minum ASI ± 50 cc lewat selang OGT

3. Setelah diberikan oksigen klien sedikit tenang

S : Ibu klien mengatakan klien sesak berkurang, kondisi klien tampak bersih dan nyaman

O : Klien tampak tenang R: 30x/m, tidak ada suara ronkhi

A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan : Memotivasi

keluarga untuk melakukan Perawatan mandiri

13:00 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Ibu klien 2. Ibu klien masih ingat tentang penyakit

anaknya dan pencegahannya3. Ibu klien mengerti tentang

mempraktekan fisioterafi dada

S : Ibu klien mengatakan dapat memahami tentang penjelasan yang diberikan

O : Ibu klien terlihat menganggukan kepalaA: Masalah teratasiP : Intervensi dilanjutkan : Memotivasi

keluarga untuk melakukan fisioterapi dada.

21-02-201509:00

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

1. Ibu klien mengatakan sesak berkurang, pada saat tidur klien tidak mengorok

2. Pada saat diberikan terapi nebulizer, dan antibiotic klien tampak tenang

S: Ibu klien mengatakan sesak berkurangO: Hasil TTV

S: 36,2°CN:84x/mR:40x/mTidak ada suara ronkhi

A: Masalah teratasiP: Intervensi dilanjutkan : Memotivasi

keluarga untuk melakukan fisioterapi dada secara mandiri di rumah

10:00 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan

1. Ibu klien berkenan anaknya dimandikan

2. Klien dapat minum ASI ± 50 cc lewat selang OGT

3. Setelah diberikan oksigen klien sedikit

S : Ibu klien mengatakan klien sesak berkurang, kondisi klien tampak bersih dan nyaman

O : Klien tampak tenang R: 40x/m, tidak ada suara ronkhi

Page 21: Kti rian bab iii

61

tenang A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan : Memotivasi

keluarga untuk melakukan Perawatan mandiri

13:00 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan

1. Ibu klien 2. Ibu klien masih ingat tentang penyakit

anaknya dan pencegahannya3. Ibu klien mengerti tentang

mempraktekan fisioterafi dada4. Ibu klien dapat mengulang apa yang

sudah di jelaskan

S : Ibu klien mengatakan dapat memahami tentang penjelasan yang diberikan

O : Ibu klien terlihat menganggukan kepala

A: Masalah teratasiP : Intervensi dilanjutkan : Menyarankan

kepada keluarga untuk memonitor kesehatan anaknya dengan cara medical cek up selama proses penyembuhan sampai dipastikan sembuh secara medis,Memberikan gambaran lengkap tentang cara pencegahan penyakit bronkhopnemounia dengan melakukan pola hidup sehat.