7 bab i, ii, iii,.docx
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
1. Permasalahan
Dalam era yang semakin pesat ini, pendidikan menjadi
prioritas utama dalam pencapaian kualitas dan produktifitas.
Namun cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses
pemenuhan akan pendidikan, salah satu permasalahan yang
mendasar yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia adalah
masalah kualitas pendidikan.
Sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,
khususnya untuk mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan
secara terus menerus baik dalam segi materi, metode evaluasi
harus dilaksanakan oleh semua pihak, terutama guru. Salah satu
perubahan yang terlihat jelas telah dilakukan di Indonesia yaitu
telah berulang kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan dasar
dan menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.
Dunia Pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang
sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya
manusia yang mampu “hidup” di abad ke-21 (Dedeng, 2001:1).
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kuliah Kerja
Profesi (KKN - KKP) didasarkan pada tuntutan obyektif
profesionalisme guru dan dosen sebagai upaya menjawab
relevansi pendidikan yang dewasa ini dikemas dalam kebijakan link
and match. Ciri profesionalisme yang diharapkan itu tercermin
dalam keteladanan layanan guru baik dalam hal penguasaan
1
2
dimensi-dimensi keilmuan, pendidikan dan keguruan secara utuh,
profesional, maupun sosial guru itu sendiri.
Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik
dalam pembentukan kemampuan, sikap dan perilaku profesional
mahasiswa FKIP sebagai calon guru maupun sebagai upaya
memperkuat relevansi pendidikan dengan tuntutan masyarakat
pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya. Dalam
hubungan ini dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru pamong
mempunyai peranan penting bagi peningkatan kemampuan
profesionalisme mahasiswa sebagai calon guru.
Guna mewujudkan hal tersebut, maka Kecamatan
Wakorumba Selatan dimana terdapat SMA Negeri 1 Wawonii Barat
sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah yang
berada di Kabupaten Konawe Kepulauan ditunjuk untuk melakukan
pembinaan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Kuliah Kerja
profesi (KKN- KKP). Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
pelaksanaan KKP perlu adanya jalinan kerjasama yang baik antar
lembaga konsumen dalam hal ini SMA Negeri 1 Wawonii Barat,
dengan FKIP Unhalu sebagai lembaga produsen guru dan tenaga
pendidik.
2. Potensi Pembelajaran
Potensi SMA Negeri 1 Wawonii Barat terbagi atas 3 yaitu
potensi siswa dan potensi guru, dan potensi karyawan. Jumlah
siswa yang mengikuti KBM adalah 863 orang. Siswa diberikan
kebebasan untuk mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra,
dan diberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat dan minat
sendiri. Sebagian besar siswa berpotensi pada bidang olahraga
yaitu sepak bola, bola voli, bola basket, bidang seni, serta bidang
karya tulis ilmiah
Untuk jenjang akademik, potensi siswa berada pada
kemampuan rata-rata. Sedangkan jumlah guru yang mengajar
3
terdiri dari guru tetap yang berjumlah 6 orang dan guru honorer
berjumlah 23 orang.
B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
Program kegiatan KKPN - KKP dan pihak sekolah
memprogramkan dua macam kegiatan yaitu kegiatan non mengajar
dan mengajar. Yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN -
KKP yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Wawonii Barat dengan
jumlah mahasiswa sebanyak 4 (empat) orang yang tersebar dalam
program studi dari lingkup FKIP Unhalu.
1. Tujuan Program
a. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan KKN- KKP yaitu untuk
membimbing, mendidik, dan melatih mahasiswa agar:
1. Memiliki suatu standar kompetensi professional yang
dihasilkan oleh suatu Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikan (LPTK).
2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas
pendidikan terutama dalam Proses Belajar Mengajar.
3. Memiliki dan menghayati nilai-nilai sebagai seorang guru ke
arah terbentuknya keperibadian guru dan diri mahasiswa.
4. Mampu mengembangkan inovasi dalam bidang
kependidikan.
5. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, serta
lingkungan kerja keguruan.
6. Menumbuh kembangkan profesionalitas mahasiswa KKN-
KKP tentang pembuatan administrasi sekolah.
7. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan pengalamannya
selama pelatihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap
pembentukan sikap profesional sebagai guru.
4
8. Memiliki kemampuan mengaplikasikan diri dan
pengetahuannya dalam situasi nyata pembelajaran di
sekolah.
b. Manfaat Program
Adapun manfaat pelaksanaan KKN- KKP yaitu:
1. Membentuk kemampuan, sikap dan profesionalisme
mahasiswa sebagai calon guru.
2. Membentuk kemampuan mahasiswa mengembangkan
inovasi dalam pendidikan.
3. Memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah di daerah terhadap
inovasi-inovasi dalam pendidikan.
4. Adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan
pihak LPTK dalam rangka tercapainya system pendidikan
nasional yang sesungguhnya.
2. Peserta dan Personalia
a. Peserta
Peserta dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat berjumlah 4 (empat)
orang mahasiswa yang berasal dari 4 (empat) program
studi yaitu Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Pogram Studi Pendidikan Kimia, Program
Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo.
Dimana peserta kegiatan KKP-PPL adalah
mahasiswa FKIP yang telah memenuhi persyaratan:
1) Mendaftarkan diri di UP-PPL dengan mengisi formulir
pernyataan kesediaan mengikuti PPL yang disediakan
oleh pengelolah PPL.
2) Menyerahkan rekomendasi/surat pengantar dari
pimpinan jurusan yang memberikan petunjuk tentang ;
5
(a) bersedia mematuhi semua peraturan yang dibuat oleh
UP-PPL, (b) bersedia ditempatkan di mana saja dalam
wilayah pelaksanaan KKP-PPL Unhalu Semester genap
tahun akademik 2013/2014, (c) telah menyelesaikan
semua mata kuliah (i) MKDK, (ii) MKPBM, dan (iii)
MKKEG, (d) memprogramkan maksimal 2 mata kuliah (4
sks) pada Semester Ganjil T.A. 2013/2014 kecuali PPL
dan Skripsi, dan
3) lunas pembayaran SPP Semester berjalan dan KKP-
PPL.
b. Personalia
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO)
dilaksanakan oleh Unit Pelaksana-Program Pengalaman
Lapangan (UP-PPL) Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai
penanggung jawab dengan rincian sebagai berikut:
a) Tim Monitoring: Rektor, PR I, Dekan FKIP, PD I, Ketua
UP-PPL dan Sekretaris UP-PPL.
b) Dosen Pembimbing/Instruktur KKP.
c) Kepala Sekolah.
d) Guru Pamong.
3. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan KKN terintegrasi KKP ini terdiri dari
2 tempat yaitu di kampus dan di sekolah
a) Di Kampus
Di kampus, pelaksanaan KKN-KKP dilakukan secara
terbimbing.
b) Di Sekolah
6
Di sekolah, pelaksanaan KKN - KKP dilakukan
melalui kegiatan mengajar dan non mengajar yang berlokasi
di SMA Negeri 1 Wawonii Barat.
4. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai tanggal 22 Juni
2014 sampai tanggal 26 Agustus 2014 dengan rincian sebagai
berikut:
a) Pembekalan di kampus dilaksanakan selama 5 hari yaitu
dimulai tanggal 22-26 Juni 2014.
b) Tahap praktik pelaksanaan proses kegiatan belajar
mengajar mulai tanggal 04 Agustus sampai dengan 25
Agustus 2014.
Untuk rincian lebih lengkap dari kegiatan pelaksanaan
KKP-PPL mahasiswa FKIP UHO semester genap tahun
akademik 2013/2014 di SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat
adalah sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
1 22-26 Juni 2014 Pembekalan di Kampus
2 06 Juli 2014Pelepasan Mahasiswa KKP-PPL oleh
Rektor Universitas Halu Oleo
3 04 Agustus 2014Penerimaan Mahasiswa KKP-PPL di
SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat
404 Agustus - 25
Agustus 2014Pelaksanaan praktek di lapangan
7
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN KEGIATAN KKN- KKP
DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Persiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan pembuatan
perangkat pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran ini di
bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
Pembimbingan pembuatan perangkat pembelajaran ini mulai dari
perhitungan minggu dan jam efektif, pembuatan program tahunan,
program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Perhitungan minggu dan jam efektif, program tahunan, program
semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada
minggu pertama pelaksanaan Kulia Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Penalaman Lapangan (PPL) di sekolah. Persiapan ini
berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari guru pamong dan dosen
pembimbing.
B. Pelaksanaan KKP-PPL (Praktek Terbimbing dan Mandiri)
Kegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu
praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik
terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi
klinis dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh
mahasiswa setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap
mampu oleh guru pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik
mandiri ini mulai dari tanggal 5 agustus 2014 sampai tanggal 6 agustus
2014 atau dilaksanakan selama kurung waktu 2 hari. Untuk mata
pelajaran Biologi, pelaksanaannya empat kali dalam satu minggu
mengajar di kelas. Pada minggu ke-3 pada hari Kamis, tanggal 21
Agustus pukul 10.00-selesai WITA dilakukan ujian akhir praktik
mengajar oleh guru pamong.
7
8
Dalam kegiatan bimbingan praktik di sekolah, mahasiswa KKN-
KKP yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Wawonii Barat mendapatkan
bimbingan dari masing-masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk
tiap program studi.
Beberapa kegiatan pada bimbingan praktik di sekolah
diantaranya adalah:
1. Pelatihan Keterampilan Mengajar
Pada tahap ini, mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengintegrasikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara
utuh dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah
bimbingan guru pamong. Fokus utama dalam latihan keterampilan
mengajar terbimbing adalah untuk persiapan mengajar yang akan
diarahkan kepada siswa.
2. Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan, serta Mengajar Secara
Mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di lokasi KKN- KKP, dimana tugas-tugas
keguruan yang biasa dilakukan oleh guru ditambah keterampilan
keahlian pribadi yang dimiliki mahasiswa.
Mahasiswa KKN - KKP diberi kesempatan secara mandiri
untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan keguruan
dalam situasi nyata di ruang kelas dan diluar kelas saat
pembelajaran praktek. Namun guru pamong tetap memantau
model pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan
permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN- KKP di dalam ruang
kelas dan diluar kelas saat prmbelajaran praktek.
3. Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar
Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa KKP-PPL dilaksanakan
pada minggu Pada minggu ke-3 pada (terhitung minggu efektif)
selama di tempat praktek. Pada hari Kamis, tanggal 21 Agustus
2014 pukul 10.00 – selesai WITA di lakukan ujian akhir praktik
9
mengajar oleh guru pamong. Oleh mahasiswa praktikan di kelas VII
yang dinilai langsung oleh guru pamong sekolah SMA Negeri 1
Wawonii Barat.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Hasil Bimbingan di Kampus
a. Deskripsi Hasil
Dalam kegiatan pembimbingan di kampus mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKN) terintegrasi PPL harus mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan secara terbimbing kurang lebih
selama 2 hari sebagai syarat untuk mengikuti KKN.
Kegiatan ini, mahasiswa sebagai calon guru dibekali oleh
berbagai ilmu pengetahuan terutama tentang pentingnya
membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,
RPP, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan lembar
penilaian. Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan
sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar di kelas.
Perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013.
Adapun strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan
model pembelajaran diupayakan sebisa mungkin untuk
disesuikan dengan kondisi sekolah tempat KKN-PPL. Hasil
yang dicapai selama bimbingan di kampus adalah:
1) Dapat menyusun program tahunan, semesteran, dan
bulanan dalam layanan bimbingan dan konseling berbasis
pengembangan diri berdasarkan kurikulum 2013.
2) Mengetahui bagian-bagian silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas.
10
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
pelaksanaan kegiatan pembimbingan di kampus, yakni:
a. Faktor Pendukung.
Faktor pendukung dalam kegiatan pembimbingan di
kampus adalah :
1) Tersedianya contoh-contoh perangkat pembelajaran
yang berlaku tentang kuriukulum baru yaitu Kurikulum
2013
2) Pemateri cukup berkualitas dalam menyajikan materi.
3) Dosen pembimbing mengarahkan segala
kemampuannya untuk membimbing mahasiswa dalam
menerapkan model-model pembelajaran dan bagaimana
memotivasi siswa agar ingin belajar.
b. Faktor Penghambat
Dalam pembimbingan di kampus tentang penyusunan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus yang harus memenuhi standar Kurikulum 2013
merupakan hal baru dan informasi-informasi tentang
Kurikulum 2013 yang berlaku disekolah juga masih kurang.
Karena masing-masing sekolah mempunyai karakteristik
tersendiri dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Kegiatan Bimbingan Praktik di Sekolah
a. Kegiatan Observasi (Hasil Selama Minggu Pertama)
Dalam kegiatan pembimbingan praktik di sekolah
mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang ditempatkan pada SMA
Negeri 1 Wawonii Barat pada minggu pertama melakukan
observasi baik perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana
sekolah serta aturan yang berlaku di sekolah. Para mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL) mendapat bimbingan dari guru pamong
11
masing-masing maupun guru-guru yang ada di SMA Negeri 1
Wawonii Barat. Selanjutnya para mahasiswa Kuliah Kerja
Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) diberi kesempatan melakukan kegiatan observasi
tentang kegiatan mengajar guru di kelas. kurikulum yang
digunakan adalah Kurikulum 2013.
Kegiatan bimbingan praktik mengajar di sekolah ini
juga memiliki faktor pendukung dan faktor penghambat sebagi
berikut:
a. Faktor Pendukung
Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor
pendukung yang dirasakan oleh penulis sebagai berikut:
1) Kepala sekolah beserta seluruh dewan guru turut
membantu mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) dalam
proses pengenalan lingkungan sekolah.
2) Guru pamong beserta dosen mendiskusikan tentang
bagaimana proses belajar dan mengajar (PBM) yang
diajarkan agar dapat tercapai hasil yang diinginkan.
b. Faktor Penghambat
Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor
penghambat yang dialami oleh penulis sebagai berikut:
1) Kondisi ruangan kelas yang kurang memadai.
2) Pemahaman siswa tentang materi sebagian besar masih
rendah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi proses
pembelajaran. Sebagian siswa belum sepenuhnya
mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi.
3) Kurangnya alat instrumentasi untuk mengungkapkan
permasalahan siswa.
4) Kondisi sekolah yang tidak memiliki pagar keliling
sehingga sulit dalam mengontrol para siswa.
5) Latar belakang kehidupan siswa yang berbeda-beda
12
3. Pelaksanaan PPL (Praktek Terbimbing dan
Mandiri)
Adapun pelaksanaan praktik mengajar di kelas sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Ketika masuk kelas, yang dikerjakan mahasiswa yang
berperan sebagai pengajar (guru) adalah melihat keadaan kelas
seperti kelengkapan belajar-mengajar dengan menggali
pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan materi ajar
(apersepsi) guna memotivasi siswa dalam menerima materi
pembelajaran,
Menanyakan Pekerjaan Rumah (PR) yang telah
diberikan sebelumnya (pada pertemuan yang berkelanjutan).
Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari
sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Selanjutnya siswa diberikan latihan-latihan, baik itu
secara kelompok maupun secara individu sesuai dengan model
pembelajaran dalam RPP. Hal ini dilakukan untuk mengukur
pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.
b. Kegiatan Inti
1) Cara guru menyajikan materi pokok pelajaran dengan
menggunakan beberapa keterampilan mengajar dan guru
mengaktifkan siswa.
1) Selama pelajaran berlangsung, guru memantau siswa dalam
penemuan-penemuan yang berdasarkan materi ajar dan
latihan untuk mempresentasekan hasil kerja.
2) Bila diperlukan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
atau sebaliknya, kemudian memberi kesempatan dalam
menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.
13
3) Bila diperlukan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
atau sebaliknya, kemudian memberi kesempatan dalam
menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.
4) Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasekan hasil
kerja mereka di depan kelas dan teman lain diberikan pula
kesempataan untuk menanggapi, dengan mengisi lembaran
penilaian yang telah disiapkan oleh guru.
5) Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran
terhadap materi yang diajarkan. Hal ini, dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman konsep siswa
terhadap materi sebagai ukuran bagi guru tentang cara
mengajarnya.
c. Penutup
1) Hal yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri pelajaran
yaitu menarik kesimpulan
2) Cara guru menilai hasil belajar siswa melalui tes tulisan, tes
unjuk kerja, dan penugasan.
3) Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah dan
menyampaikan materi selanjutnya, untuk menunjang
kesiapan siswa.
Kesan umum terhadap kegiatan belajar-mengajar secara
universal bahwa siswa sangat merespon dan aktif dalam proses
belajar mengajar sehingga tercipta suasana mengajar yang cukup
efisien dan efektif. Namun, masih ada siswa-siswi tertentu yang
lambat dalam menerima pelajaran. Sehingga siswa tersebut
memerlukan bimbingan khusus baik dari guru maupun dari siswa
yang di anggap mampu (Tutor Sebaya).
Dalam kegiatan praktik mengajar ini juga tidak berlangsung
begitu saja sebab ada saja faktor pendukung dan faktor
penghambatnya seperti berikut:
a. Faktor Pendukung
14
Guru pamong memberikan bimbingan secara intensif
kepada mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan pernah
mendampingi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas pada
pertemuan pertama dengan siswa. Di akhir kegiatan
pembelajaran, guru pamong bersama mahasiswa Kuliah Kerja
Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
b. Faktor Penghambat
Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) belum mengetahui
secara pasti kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran yang diberikan. Secara umum siswa masih kurang
memiliki konsep dasar materi IPA Fisika serta jalinan antar
konsep materi sejarah, sehingga guru harus memberikan
pemahaman yang lebih mendasar dalam penyajian materi.
Kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar secara
universal, siswa cukup merespon dan aktif dalam proses belajar
mengajar sehingga tercipta suasana proses Kegiatan Belajar
Mengajar yang cukup efisien walaupun masih ada beberapa
siswa tertentu yang lambat dalam menerima pelajaran. Namun,
siswa tersebut dibimbing pada saat pemberian latihan untuk
siswa dengan jadwal yang ditentukan. Hal ini tentu sangat
bermanfaat bagi siswa dan tujuan pencapaian dari pada proses
Kegiatan Belajar Mengajar dan penguasaan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan hasil refleksi menunjukkan bahwa dari
setiap pertemuan (pertemuan pertama sampai pertemuan
terakhir) salah satu kendala yang ditemukan oleh pengajar
adalah masih ada sebagian kecil siswa yang kurang memahami
materi yang diajarkan dan sebagian siswa sudah mampu untuk
15
mengungkapkan kesulitan dalam pembelajaran Matematika.
Namun, pada setiap pertemuan, pengajar dalam hal ini
mahasiswa PPL sudah berusaha dengan maksimal untuk
memperbaiki cara mengajar dan memberikan pemahaman
kepada siswa terkait dengan materi yang dianggap sulit oleh
siswa.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa FKIP UHO
merupakan sarana untuk mempersiapkan diri secara fungsional
dan mandiri dalam menggeluti dunia pendidikan sehingga Program
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu program persiapan
pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang
fungsional.
2. Dewan guru beserta staf tata usaha dan siswa-siswi SMA Negeri 1
Wawonii Barat memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga kegiatan
belajar mengajar berjalan lancar.
3. Pada pembimbingan di kampus mahasiswa peserta Program
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai calon guru dibekali berbagai
pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan
diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum KTSP.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan yaitu:
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang selanjutnya
diharapkan kepada semua unsur penyelenggara yang
berkompetensi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan
menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2. Agar semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
ini dapat berpartisipasi lebih aktif lagi, sehingga kualitas dari
kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan lagi terutama mata kuliah yang
17
bersangkutan langsung dengan program ini kiranya dapat diajarkan
lebih maksimal lagi.
3.Untuk Program Pengalaman Lapangan (PPL) selanjutnya diharapkan
pada saat penempatan lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu
sebelum pemberangkatan agar persiapan yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat lebih
optimal.
18
Mahasiswa KKN-KKP SMA Negeri 2 Wakorsel Semester Genap T.A. 2013/2014