7 bab i, ii, iii,.docx

25
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Permasalahan Dalam era yang semakin pesat ini, pendidikan menjadi prioritas utama dalam pencapaian kualitas dan produktifitas. Namun cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan akan pendidikan, salah satu permasalahan yang mendasar yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah kualitas pendidikan. Sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan secara terus menerus baik dalam segi materi, metode evaluasi harus dilaksanakan oleh semua pihak, terutama guru. Salah satu perubahan yang terlihat jelas telah dilakukan di Indonesia yaitu telah berulang kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Dunia Pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan

Upload: ariwangga

Post on 18-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7 BAB I, II, III,.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

1. Permasalahan

Dalam era yang semakin pesat ini, pendidikan menjadi

prioritas utama dalam pencapaian kualitas dan produktifitas.

Namun cukup banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses

pemenuhan akan pendidikan, salah satu permasalahan yang

mendasar yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia adalah

masalah kualitas pendidikan.

Sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

khususnya untuk mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan

secara terus menerus baik dalam segi materi, metode evaluasi

harus dilaksanakan oleh semua pihak, terutama guru. Salah satu

perubahan yang terlihat jelas telah dilakukan di Indonesia yaitu

telah berulang kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan dasar

dan menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan

kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.

Dunia Pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang

sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya

manusia yang mampu “hidup” di abad ke-21 (Dedeng, 2001:1).

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kuliah Kerja

Profesi (KKN - KKP) didasarkan pada tuntutan obyektif

profesionalisme guru dan dosen sebagai upaya menjawab

relevansi pendidikan yang dewasa ini dikemas dalam kebijakan link

and match. Ciri profesionalisme yang diharapkan itu tercermin

dalam keteladanan layanan guru baik dalam hal penguasaan

1

Page 2: 7 BAB I, II, III,.docx

2

dimensi-dimensi keilmuan, pendidikan dan keguruan secara utuh,

profesional, maupun sosial guru itu sendiri.

Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik

dalam pembentukan kemampuan, sikap dan perilaku profesional

mahasiswa FKIP sebagai calon guru maupun sebagai upaya

memperkuat relevansi pendidikan dengan tuntutan masyarakat

pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya. Dalam

hubungan ini dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru pamong

mempunyai peranan penting bagi peningkatan kemampuan

profesionalisme mahasiswa sebagai calon guru.

Guna mewujudkan hal tersebut, maka Kecamatan

Wakorumba Selatan dimana terdapat SMA Negeri 1 Wawonii Barat

sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah yang

berada di Kabupaten Konawe Kepulauan ditunjuk untuk melakukan

pembinaan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan Kuliah Kerja

profesi (KKN- KKP). Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

pelaksanaan KKP perlu adanya jalinan kerjasama yang baik antar

lembaga konsumen dalam hal ini SMA Negeri 1 Wawonii Barat,

dengan FKIP Unhalu sebagai lembaga produsen guru dan tenaga

pendidik.

2. Potensi Pembelajaran

Potensi SMA Negeri 1 Wawonii Barat terbagi atas 3 yaitu

potensi siswa dan potensi guru, dan potensi karyawan. Jumlah

siswa yang mengikuti KBM adalah 863 orang. Siswa diberikan

kebebasan untuk mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra,

dan diberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat dan minat

sendiri. Sebagian besar siswa berpotensi pada bidang olahraga

yaitu sepak bola, bola voli, bola basket, bidang seni, serta bidang

karya tulis ilmiah

Untuk jenjang akademik, potensi siswa berada pada

kemampuan rata-rata. Sedangkan jumlah guru yang mengajar

Page 3: 7 BAB I, II, III,.docx

3

terdiri dari guru tetap yang berjumlah 6 orang dan guru honorer

berjumlah 23 orang.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Program kegiatan KKPN - KKP dan pihak sekolah

memprogramkan dua macam kegiatan yaitu kegiatan non mengajar

dan mengajar. Yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN -

KKP yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Wawonii Barat dengan

jumlah mahasiswa sebanyak 4 (empat) orang yang tersebar dalam

program studi dari lingkup FKIP Unhalu.

1. Tujuan Program

a. Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan KKN- KKP yaitu untuk

membimbing, mendidik, dan melatih mahasiswa agar:

1. Memiliki suatu standar kompetensi professional yang

dihasilkan oleh suatu Lembaga Pendidik Tenaga

Kependidikan (LPTK).

2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas

pendidikan terutama dalam Proses Belajar Mengajar.

3. Memiliki dan menghayati nilai-nilai sebagai seorang guru ke

arah terbentuknya keperibadian guru dan diri mahasiswa.

4. Mampu mengembangkan inovasi dalam bidang

kependidikan.

5. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, serta

lingkungan kerja keguruan.

6. Menumbuh kembangkan profesionalitas mahasiswa KKN-

KKP tentang pembuatan administrasi sekolah.

7. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan pengalamannya

selama pelatihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap

pembentukan sikap profesional sebagai guru.

Page 4: 7 BAB I, II, III,.docx

4

8. Memiliki kemampuan mengaplikasikan diri dan

pengetahuannya dalam situasi nyata pembelajaran di

sekolah.

b. Manfaat Program

Adapun manfaat pelaksanaan KKN- KKP yaitu:

1. Membentuk kemampuan, sikap dan profesionalisme

mahasiswa sebagai calon guru.

2. Membentuk kemampuan mahasiswa mengembangkan

inovasi dalam pendidikan.

3. Memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah di daerah terhadap

inovasi-inovasi dalam pendidikan.

4. Adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan

pihak LPTK dalam rangka tercapainya system pendidikan

nasional yang sesungguhnya.

2. Peserta dan Personalia

a. Peserta

Peserta dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat berjumlah 4 (empat)

orang mahasiswa yang berasal dari 4 (empat) program

studi yaitu Program Studi Pendidikan Biologi, Program Studi

Pendidikan Fisika, Pogram Studi Pendidikan Kimia, Program

Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Halu Oleo.

Dimana peserta kegiatan KKP-PPL adalah

mahasiswa FKIP yang telah memenuhi persyaratan:

1) Mendaftarkan diri di UP-PPL dengan mengisi formulir

pernyataan kesediaan mengikuti PPL yang disediakan

oleh pengelolah PPL.

2) Menyerahkan rekomendasi/surat pengantar dari

pimpinan jurusan yang memberikan petunjuk tentang ;

Page 5: 7 BAB I, II, III,.docx

5

(a) bersedia mematuhi semua peraturan yang dibuat oleh

UP-PPL, (b) bersedia ditempatkan di mana saja dalam

wilayah pelaksanaan KKP-PPL Unhalu Semester genap

tahun akademik 2013/2014, (c) telah menyelesaikan

semua mata kuliah (i) MKDK, (ii) MKPBM, dan (iii)

MKKEG, (d) memprogramkan maksimal 2 mata kuliah (4

sks) pada Semester Ganjil T.A. 2013/2014 kecuali PPL

dan Skripsi, dan

3) lunas pembayaran SPP Semester berjalan dan KKP-

PPL.

b. Personalia

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO)

dilaksanakan oleh Unit Pelaksana-Program Pengalaman

Lapangan (UP-PPL) Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai

penanggung jawab dengan rincian sebagai berikut:

a) Tim Monitoring: Rektor, PR I, Dekan FKIP, PD I, Ketua

UP-PPL dan Sekretaris UP-PPL.

b) Dosen Pembimbing/Instruktur KKP.

c) Kepala Sekolah.

d) Guru Pamong.

3. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan KKN terintegrasi KKP ini terdiri dari

2 tempat yaitu di kampus dan di sekolah

a) Di Kampus

Di kampus, pelaksanaan KKN-KKP dilakukan secara

terbimbing.

b) Di Sekolah

Page 6: 7 BAB I, II, III,.docx

6

Di sekolah, pelaksanaan KKN - KKP dilakukan

melalui kegiatan mengajar dan non mengajar yang berlokasi

di SMA Negeri 1 Wawonii Barat.

4. Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai tanggal 22 Juni

2014 sampai tanggal 26 Agustus 2014 dengan rincian sebagai

berikut:

a) Pembekalan di kampus dilaksanakan selama 5 hari yaitu

dimulai tanggal 22-26 Juni 2014.

b) Tahap praktik pelaksanaan proses kegiatan belajar

mengajar mulai tanggal 04 Agustus sampai dengan 25

Agustus 2014.

Untuk rincian lebih lengkap dari kegiatan pelaksanaan

KKP-PPL mahasiswa FKIP UHO semester genap tahun

akademik 2013/2014 di SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat

adalah sebagai berikut:

No Tanggal Kegiatan

1 22-26 Juni 2014 Pembekalan di Kampus

2 06 Juli 2014Pelepasan Mahasiswa KKP-PPL oleh

Rektor Universitas Halu Oleo

3 04 Agustus 2014Penerimaan Mahasiswa KKP-PPL di

SMP SMA Negeri 1 Wawonii Barat

404 Agustus - 25

Agustus 2014Pelaksanaan praktek di lapangan

Page 7: 7 BAB I, II, III,.docx

7

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN KEGIATAN KKN- KKP

DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan

Persiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan pembuatan

perangkat pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran ini di

bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.

Pembimbingan pembuatan perangkat pembelajaran ini mulai dari

perhitungan minggu dan jam efektif, pembuatan program tahunan,

program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). Perhitungan minggu dan jam efektif, program tahunan, program

semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dapat dilihat pada lampiran laporan ini.

Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada

minggu pertama pelaksanaan Kulia Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Penalaman Lapangan (PPL) di sekolah. Persiapan ini

berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari guru pamong dan dosen

pembimbing.

B. Pelaksanaan KKP-PPL (Praktek Terbimbing dan Mandiri)

Kegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu

praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik

terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi

klinis dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh

mahasiswa setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap

mampu oleh guru pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik

mandiri ini mulai dari tanggal 5 agustus 2014 sampai tanggal 6 agustus

2014 atau dilaksanakan selama kurung waktu 2 hari. Untuk mata

pelajaran Biologi, pelaksanaannya empat kali dalam satu minggu

mengajar di kelas. Pada minggu ke-3 pada hari Kamis, tanggal 21

Agustus pukul 10.00-selesai WITA dilakukan ujian akhir praktik

mengajar oleh guru pamong.

7

Page 8: 7 BAB I, II, III,.docx

8

Dalam kegiatan bimbingan praktik di sekolah, mahasiswa KKN-

KKP yang ditempatkan di SMA Negeri 1 Wawonii Barat mendapatkan

bimbingan dari masing-masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk

tiap program studi.

Beberapa kegiatan pada bimbingan praktik di sekolah

diantaranya adalah:

1. Pelatihan Keterampilan Mengajar

Pada tahap ini, mahasiswa sebagai calon guru dapat

mengintegrasikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara

utuh dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah

bimbingan guru pamong. Fokus utama dalam latihan keterampilan

mengajar terbimbing adalah untuk persiapan mengajar yang akan

diarahkan kepada siswa.

2. Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan, serta Mengajar Secara

Mandiri

Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya

kegiatan pembelajaran di lokasi KKN- KKP, dimana tugas-tugas

keguruan yang biasa dilakukan oleh guru ditambah keterampilan

keahlian pribadi yang dimiliki mahasiswa.

Mahasiswa KKN - KKP diberi kesempatan secara mandiri

untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan keguruan

dalam situasi nyata di ruang kelas dan diluar kelas saat

pembelajaran praktek. Namun guru pamong tetap memantau

model pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan

permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN- KKP di dalam ruang

kelas dan diluar kelas saat prmbelajaran praktek.

3. Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar

Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa KKP-PPL dilaksanakan

pada minggu Pada minggu ke-3 pada (terhitung minggu efektif)

selama di tempat praktek. Pada hari Kamis, tanggal 21 Agustus

2014 pukul 10.00 – selesai WITA di lakukan ujian akhir praktik

Page 9: 7 BAB I, II, III,.docx

9

mengajar oleh guru pamong. Oleh mahasiswa praktikan di kelas VII

yang dinilai langsung oleh guru pamong sekolah SMA Negeri 1

Wawonii Barat.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

1. Hasil Bimbingan di Kampus

a. Deskripsi Hasil

Dalam kegiatan pembimbingan di kampus mahasiswa

Kuliah Kerja Profesi (KKN) terintegrasi PPL harus mengikuti

kegiatan yang dilaksanakan secara terbimbing kurang lebih

selama 2 hari sebagai syarat untuk mengikuti KKN.

Kegiatan ini, mahasiswa sebagai calon guru dibekali oleh

berbagai ilmu pengetahuan terutama tentang pentingnya

membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,

RPP, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan lembar

penilaian. Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan

sebelum dilaksanakannya proses belajar mengajar di kelas.

Perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

Adapun strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan

model pembelajaran diupayakan sebisa mungkin untuk

disesuikan dengan kondisi sekolah tempat KKN-PPL. Hasil

yang dicapai selama bimbingan di kampus adalah:

1) Dapat menyusun program tahunan, semesteran, dan

bulanan dalam layanan bimbingan dan konseling berbasis

pengembangan diri berdasarkan kurikulum 2013.

2) Mengetahui bagian-bagian silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas.

Page 10: 7 BAB I, II, III,.docx

10

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses

pelaksanaan kegiatan pembimbingan di kampus, yakni:

a. Faktor Pendukung.

Faktor pendukung dalam kegiatan pembimbingan di

kampus adalah :

1) Tersedianya contoh-contoh perangkat pembelajaran

yang berlaku tentang kuriukulum baru yaitu Kurikulum

2013

2) Pemateri cukup berkualitas dalam menyajikan materi.

3) Dosen pembimbing mengarahkan segala

kemampuannya untuk membimbing mahasiswa dalam

menerapkan model-model pembelajaran dan bagaimana

memotivasi siswa agar ingin belajar.

b. Faktor Penghambat

Dalam pembimbingan di kampus tentang penyusunan

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan

silabus yang harus memenuhi standar Kurikulum 2013

merupakan hal baru dan informasi-informasi tentang

Kurikulum 2013 yang berlaku disekolah juga masih kurang.

Karena masing-masing sekolah mempunyai karakteristik

tersendiri dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran.

2. Kegiatan Bimbingan Praktik di Sekolah

a. Kegiatan Observasi (Hasil Selama Minggu Pertama)

Dalam kegiatan pembimbingan praktik di sekolah

mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) yang ditempatkan pada SMA

Negeri 1 Wawonii Barat pada minggu pertama melakukan

observasi baik perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana

sekolah serta aturan yang berlaku di sekolah. Para mahasiswa

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman

Lapangan (PPL) mendapat bimbingan dari guru pamong

Page 11: 7 BAB I, II, III,.docx

11

masing-masing maupun guru-guru yang ada di SMA Negeri 1

Wawonii Barat. Selanjutnya para mahasiswa Kuliah Kerja

Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) diberi kesempatan melakukan kegiatan observasi

tentang kegiatan mengajar guru di kelas. kurikulum yang

digunakan adalah Kurikulum 2013.

Kegiatan bimbingan praktik mengajar di sekolah ini

juga memiliki faktor pendukung dan faktor penghambat sebagi

berikut:

a. Faktor Pendukung

Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor

pendukung yang dirasakan oleh penulis sebagai berikut:

1) Kepala sekolah beserta seluruh dewan guru turut

membantu mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) dalam

proses pengenalan lingkungan sekolah.

2) Guru pamong beserta dosen mendiskusikan tentang

bagaimana proses belajar dan mengajar (PBM) yang

diajarkan agar dapat tercapai hasil yang diinginkan.

b. Faktor Penghambat

Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor

penghambat yang dialami oleh penulis sebagai berikut:

1) Kondisi ruangan kelas yang kurang memadai.

2) Pemahaman siswa tentang materi sebagian besar masih

rendah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi proses

pembelajaran. Sebagian siswa belum sepenuhnya

mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi.

3) Kurangnya alat instrumentasi untuk mengungkapkan

permasalahan siswa.

4) Kondisi sekolah yang tidak memiliki pagar keliling

sehingga sulit dalam mengontrol para siswa.

5) Latar belakang kehidupan siswa yang berbeda-beda

Page 12: 7 BAB I, II, III,.docx

12

3. Pelaksanaan PPL (Praktek Terbimbing dan

Mandiri)

Adapun pelaksanaan praktik mengajar di kelas sebagai

berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

Ketika masuk kelas, yang dikerjakan mahasiswa yang

berperan sebagai pengajar (guru) adalah melihat keadaan kelas

seperti kelengkapan belajar-mengajar dengan menggali

pengetahuan awal siswa yang berkaitan dengan materi ajar

(apersepsi) guna memotivasi siswa dalam menerima materi

pembelajaran,

Menanyakan Pekerjaan Rumah (PR) yang telah

diberikan sebelumnya (pada pertemuan yang berkelanjutan).

Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari

sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

Selanjutnya siswa diberikan latihan-latihan, baik itu

secara kelompok maupun secara individu sesuai dengan model

pembelajaran dalam RPP. Hal ini dilakukan untuk mengukur

pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.

b. Kegiatan Inti

1) Cara guru menyajikan materi pokok pelajaran dengan

menggunakan beberapa keterampilan mengajar dan guru

mengaktifkan siswa.

1) Selama pelajaran berlangsung, guru memantau siswa dalam

penemuan-penemuan yang berdasarkan materi ajar dan

latihan untuk mempresentasekan hasil kerja.

2) Bila diperlukan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa

atau sebaliknya, kemudian memberi kesempatan dalam

menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.

Page 13: 7 BAB I, II, III,.docx

13

3) Bila diperlukan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa

atau sebaliknya, kemudian memberi kesempatan dalam

menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut.

4) Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasekan hasil

kerja mereka di depan kelas dan teman lain diberikan pula

kesempataan untuk menanggapi, dengan mengisi lembaran

penilaian yang telah disiapkan oleh guru.

5) Guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran

terhadap materi yang diajarkan. Hal ini, dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar pemahaman konsep siswa

terhadap materi sebagai ukuran bagi guru tentang cara

mengajarnya.

c. Penutup

1) Hal yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri pelajaran

yaitu menarik kesimpulan

2) Cara guru menilai hasil belajar siswa melalui tes tulisan, tes

unjuk kerja, dan penugasan.

3) Memberi tugas untuk dikerjakan di rumah dan

menyampaikan materi selanjutnya, untuk menunjang

kesiapan siswa.

Kesan umum terhadap kegiatan belajar-mengajar secara

universal bahwa siswa sangat merespon dan aktif dalam proses

belajar mengajar sehingga tercipta suasana mengajar yang cukup

efisien dan efektif. Namun, masih ada siswa-siswi tertentu yang

lambat dalam menerima pelajaran. Sehingga siswa tersebut

memerlukan bimbingan khusus baik dari guru maupun dari siswa

yang di anggap mampu (Tutor Sebaya).

Dalam kegiatan praktik mengajar ini juga tidak berlangsung

begitu saja sebab ada saja faktor pendukung dan faktor

penghambatnya seperti berikut:

a. Faktor Pendukung

Page 14: 7 BAB I, II, III,.docx

14

Guru pamong memberikan bimbingan secara intensif

kepada mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan pernah

mendampingi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas pada

pertemuan pertama dengan siswa. Di akhir kegiatan

pembelajaran, guru pamong bersama mahasiswa Kuliah Kerja

Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

b. Faktor Penghambat

Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) belum mengetahui

secara pasti kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran yang diberikan. Secara umum siswa masih kurang

memiliki konsep dasar materi IPA Fisika serta jalinan antar

konsep materi sejarah, sehingga guru harus memberikan

pemahaman yang lebih mendasar dalam penyajian materi.

Kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar secara

universal, siswa cukup merespon dan aktif dalam proses belajar

mengajar sehingga tercipta suasana proses Kegiatan Belajar

Mengajar yang cukup efisien walaupun masih ada beberapa

siswa tertentu yang lambat dalam menerima pelajaran. Namun,

siswa tersebut dibimbing pada saat pemberian latihan untuk

siswa dengan jadwal yang ditentukan. Hal ini tentu sangat

bermanfaat bagi siswa dan tujuan pencapaian dari pada proses

Kegiatan Belajar Mengajar dan penguasaan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan hasil refleksi menunjukkan bahwa dari

setiap pertemuan (pertemuan pertama sampai pertemuan

terakhir) salah satu kendala yang ditemukan oleh pengajar

adalah masih ada sebagian kecil siswa yang kurang memahami

materi yang diajarkan dan sebagian siswa sudah mampu untuk

Page 15: 7 BAB I, II, III,.docx

15

mengungkapkan kesulitan dalam pembelajaran Matematika.

Namun, pada setiap pertemuan, pengajar dalam hal ini

mahasiswa PPL sudah berusaha dengan maksimal untuk

memperbaiki cara mengajar dan memberikan pemahaman

kepada siswa terkait dengan materi yang dianggap sulit oleh

siswa.

Page 16: 7 BAB I, II, III,.docx

16

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa FKIP UHO

merupakan sarana untuk mempersiapkan diri secara fungsional

dan mandiri dalam menggeluti dunia pendidikan sehingga Program

Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu program persiapan

pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang

fungsional.

2. Dewan guru beserta staf tata usaha dan siswa-siswi SMA Negeri 1

Wawonii Barat memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga kegiatan

belajar mengajar berjalan lancar.

3. Pada pembimbingan di kampus mahasiswa peserta Program

Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai calon guru dibekali berbagai

pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan

diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum KTSP.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan yaitu:

1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang selanjutnya

diharapkan kepada semua unsur penyelenggara yang

berkompetensi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan

menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.

2. Agar semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

ini dapat berpartisipasi lebih aktif lagi, sehingga kualitas dari

kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan lagi terutama mata kuliah yang

Page 17: 7 BAB I, II, III,.docx

17

bersangkutan langsung dengan program ini kiranya dapat diajarkan

lebih maksimal lagi.

3.Untuk Program Pengalaman Lapangan (PPL) selanjutnya diharapkan

pada saat penempatan lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu

sebelum pemberangkatan agar persiapan yang dilakukan oleh

mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat lebih

optimal.

Page 18: 7 BAB I, II, III,.docx

18

Mahasiswa KKN-KKP SMA Negeri 2 Wakorsel Semester Genap T.A. 2013/2014