tugas sisdrain mandiri 1

9
Rabu, 8 Januari 2014 23:02 WIB Genangan di Jakarta Akibat Drainase Buruk Sindonews.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak pagi tadi berdampak terjadi genangan disejumlah wilayah Jakarta Pusat. Genangan terjadi disebabkan masih buruknya drainase dan gorong-gorong. Di Jakarta Pusat setidaknya ada beberapa jalan yang tergenang akibat buruknya saluran. Seperti di Jalan Gunung Sahari genangan air mencapai 30 centimeter sehingga banyak kendaraan khususnya roda dua yang mogok.Kawasan lainnya, Jalan Soeprapto, Cempaka Mas terjadi genangan air dengan kedalaman 20 centimeter, kemudian Menteng, Tugu Tani, Dipenogoro, Gambir juga terjadi genangan, namun tidak terlalu dalam dibanding dengan daerah lainnya. Selain genangan, tiupan angin kencang disertai hujan deras menyebabkan beberapa dahan pohon di Jakarta Pusat tumbang. Seperti di Jalan Wahidin, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Beberapa dahan pohon angsana patah hingga menutupi jalur pejalan kaki. Patahnya beberapa dahan pohon tersebut bermula ketika adanya tiupan angin kencang disaat hujan lebat. Secara

Upload: elfira-dyah

Post on 03-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

drainasi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sisdrain Mandiri 1

Rabu,  8 Januari 2014  −  23:02 WIB

Genangan di Jakarta Akibat Drainase Buruk

Sindonews.com - Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta sejak pagi tadi berdampak

terjadi genangan disejumlah wilayah Jakarta Pusat. Genangan terjadi disebabkan masih

buruknya drainase dan gorong-gorong. Di Jakarta Pusat setidaknya ada beberapa jalan yang

tergenang akibat buruknya saluran. Seperti di Jalan Gunung Sahari genangan air mencapai 30

centimeter sehingga banyak kendaraan khususnya roda dua yang mogok.Kawasan lainnya,

Jalan Soeprapto, Cempaka Mas terjadi genangan air dengan kedalaman 20 centimeter,

kemudian Menteng, Tugu Tani, Dipenogoro, Gambir juga terjadi genangan, namun tidak

terlalu dalam dibanding dengan daerah lainnya.

Selain genangan, tiupan angin kencang disertai hujan deras menyebabkan beberapa

dahan pohon di Jakarta Pusat tumbang. Seperti di Jalan Wahidin, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Beberapa dahan pohon angsana patah hingga menutupi jalur pejalan kaki. Patahnya beberapa

dahan pohon tersebut bermula ketika adanya tiupan angin kencang disaat hujan lebat. Secara

tiba-tiba, dahan-dahan pohon itu patah dan menutupi trotoar jalan. Pengamat perkotaan Yayat

Supriyatna mengatakan, permasalahan genangan di Jakarta disebabkan masih buruknya

sistem drainase pada perkotaan DKI Jakarta. Akibatnya jalan utama maupun perumahan

rumah warga kerap kali tergenang air.

"Sistem drainase di DKI Jakarta ini masih sangat buruk, ketika saluran penghubung

menguap akibatnya genangan air mulai bermunculan. Sistem tata kelola drainase. DKI

Jakarta masih buruk," ucap Yayat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/1/2014). Yayat

menambahkan, permasalahan lainnya masih banyak warga DKI Jakarta yang masih belum

Page 2: Tugas Sisdrain Mandiri 1

mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan warga

terutama pemukiman di pinggiran kali masih gemar membuang sampah di kali dibanding

tong sampah, hal ini membuat saluran menjadi tersumbah yang berujung banjir. Selain itu,

Yayat mengatakan penurunan permukaan tanah DKI Jakarta bisa menjadi salah satu faktor

terjadinya genangan. "Masalah sampah dan penurunan permukaan DKI Jakarta membuat

genangan," keluh. Ronald (39), seorang pengendara motor hampir tertimpa dahan pohon

yang patah. Karena Traffic Light lagi merah dirinya berhenti menunggu pergantian lampu

hijau. Namun dahan pohon disampingnya tiba-tiba patah. Beruntung dirinya langsung

menghindar. "Saat mendengar akan jatuh, saya langsung maju, sehingga tidak tertimpa dahan

pohon," tuturnya.

Page 3: Tugas Sisdrain Mandiri 1

KAMIS, 16 JANUARI 2014 | 16:29 WIB

Drainase Buruk Perparah Banjir di Jakarta Selatan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna,

mengatakan banjir yang merendam Jakarta Selatan akhir pekan lalu disebabkan masalah

drainase. Menurut dia, buruknya sistem drainase (saluran air) menjadi penyebab banjir yang

lebih parah ketimbang tahun-tahun sebelumnya. “Dulu kan Jakarta Selatan kawasan

pemukiman, tapi sekarang berubah jadi kawasan bisnis,” kata dia saat dihubungi Tempo,

Kamis, 16 Januari 2014.

Yayat mengatakan, perubaha n peruntukan lahan itu membuat air tidak dapat meresap

dan tersalurkan dengan baik. Kawasan perumahan, kata dia, memiliki daya serap air lebih

tinggi ketimbang kawasan bisnis, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, maupun

apartemen. Perubahan bentang alam tersebut, dia menilai, tidak disertai dengan antisipasi

pada sistem drainase. “Jadi tidak seimbang antara hujan dengan pengaturan air yang diangkut

melalui sistem drainase,” kata dia.  Belum lagi, dia melanjutkan, pemerintah tidak

menyiagakan pompa air untuk memperlancar aliran air ke saluran pembuangan utama.

Padahal, keberadaan pompa itu penting untuk mencegah terjadinya penumpukan air. “Sistem

drainase buruk, resapan tanah berkurang, ditambah hujan yang deras. Jadi wajar kalau  banjir

dan Jalan T.B. Simatupang ambrol,” kata dia. Ia menyarankan Pemerintah Provinsi DKI

Page 4: Tugas Sisdrain Mandiri 1

Jakarta menerapkan aturan yang lebih ketat dalam hal perizinan. Setiap izin mendirikan

bangunan yang diberikan juga harus sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan

zonasi wilayah. Pemberian izin juga harus disertai pengawasan lapangan secara ketat.

Menurut dia, pemerintah tidak perlu ragu untuk bertindak tegas jika ada bangunan yang

menyalahi izin dan peruntukan wilayah, seperti yang tertuang dalam RDTR. “Kalau tidak ada

izin, dibongkar. Sekalipun ada izin tapi menyalahi ketentuan, ya, tetap diproses hukum,”

ujarnya.

Page 5: Tugas Sisdrain Mandiri 1

Selasa, 27 Mei 2014 - 18:18

Drainase Buruk Penyebab Utama Banjir di Batam

BATAM – Akibat buruknya drainase di Kota Batam, banjir selalu jadi langgaran

setiap hujan lebat melanda. Bahkan, sejumlah jalan protokol terendam hingga 1 meter. Air

hujan yang menutupi jalan mengakibatkan kendaraan susah melintas, karena tingginya aliran

air. “Kalau saya terobos, bisa-bisa kendaran saya mogok,” ungkap Adrian saat melintas di

jalan depan bekas rumah makan Nantongga yang berada persis di samping Makodim 0316

Batam, Senin (26/5). Hanya kendaran besar saja yang berhasil melintasi banjir. Sedangkan

mobil kecil banyak yang berhenti dan memutar arah. Hal itu kontan saja membuat jalanan

menjadi macet. Hal yang sama juga terlihat di Jalan samping Agung Automal yang juga

tergenang aliran. Air dari pemukiman warga tak tertampung lagi di drainase, sehingga

meluap ke badan jalan. Begitupun jalan di belakang Hotel The Hills, Nagoya. Air masuk

hingga ke pertokoan. Kendaraan yang parkir tergenang air. Meskipun drainasenya dalam,

namun di kawasan itu banyak yang ditutup. Akibatnya air berhenti di badan jalan. “Akses

jalan ke Jodoh terkepung banjir. Saya mencoba melalui semua jalan, semua tertutup air,”

ungkap Gustian yang mengurungkan niatnya untuk pergi ke Jodoh. Gustian akhirnya kembali

lagi ke Batam Centre. “Daripada mobil saya mogok,” ungkapnya lagi. Sepanjang Jalan

Duyung juga lumpuh akibat banjir. Mulai dari Polsek Batu Ampar hingga ke Bank BCA

Jodoh digenangi air. Begitupun jalan yang berada di depan Hotel Melia Panorama.

Page 6: Tugas Sisdrain Mandiri 1

“ Kami berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan banjir, “ ujar Yuliana

Santika pengendara yang mengaku tinggal di Batam Centre. Karena jika tidak, lanjut Yuliana

bencana banjir akan semakin parah. “Kita ini dikelilingi laut, dekat dengan pembuangan air.

Namun karena drainase buruk, menyebabkan banjir di mana-mana,” lanjutnya.

Hal serupa juga terjadi di daerah Jodoh sekitar Tanjungpantun, Jalan Duyung, dan depan

Hotel Panorama banjir besar. Di daerah Jalan Raja Ali Haji, bahkan ada longsoran air yang

datang dari atas sebelah kanan jalan mengalir begitu deras bagai sungai ke sisi kiri jalan.

Banyak motor yang terseok-seok dan hampir jatuh ketika melewatinya.

Supriyanto, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sangat menyayangkan

pembangunan Batam yang tanpa perencanaan drainase yang tepat sasaran. Masalah lainnya,

kata Supriyanto, para pengembang properti sering tidak mengindahkan pembangunan

drainase yang berpatokan kepada Amdal (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Drainase

dibangun seadanya dan tidak terkoneksi baik dengan milik pemerintah. “Drainase milik

pemerintah sendiri tidak dirancang dengan baik, karena hanya berpatokan kepada titik-titik

kemungkinan di mana akan terjadi banjir, dan pembangunannya sendiri tidak direncanakan

untuk digunakan dalam jangka waktu panjang,” kata Supriyanto beberapa saat yang lalu.

Dia menyarankan, pemerintah dan Otoritas Batam mengajak pngemabng untuk membangun

sebuah saluran drainase utama di tengahtengah pulau Batam yang mengarah ke laut.

Nantinya drainase yang sudah dibangun terlebih dahulu ada akan mengalir ke situ. Satu lagi

permasalahan yang membuat banjir adalah sampah.

Menurut Supriyanto, kebiasaan buruk masyarakat yang masih sering membuang sampah di

gorong-gorong drainase berakibat buruk, karena ketika hujan saluran menjadi mampet.

Drainase yang ditutupi beton oleh para pengembang juga menjadi hambatan karena pihak

yang bertugas membersihkan sampah menjadi kesulitan melakukan pekerjaannya.

Sumber :

http://www.tempo.co/

http://koran-sindo.com/

http://www.indopos.co.id/

Elfira Dyah Setyowati

Page 7: Tugas Sisdrain Mandiri 1

135060407111003