tugas mandiri 2

Upload: muhammad-bagus-hari-santoso

Post on 05-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berisikan tentang berbagai metode penelitian yang digunakan di bidang teknik sumber daya air.

TRANSCRIPT

IDHAM NASAR BEEM135060401111008B/14

PERMASALAHAN TERKAIT SUMBER DAYA AIR

Cadangan air di Indonesia diperkirakan mencapai 3.221 miliar meter kubik/tahun, menjadikan negeri ini salah satu negara "terbasah" di dunia, namun ketersediaan air di daratan tidaklah merata dan sangat dipengaruhi faktor curah hujan, letak geografis, serta kondisi geologis.Berbicara soal air sebenarnya Air adalah faktor pembatas utama dalam ekosistem alam. Populasi manusia yang terus berkembang meningkatkan pula kebutuhan air bersih, dan pemanfaatan sumber daya air terus meningkat di semua tempat di bumi. Pemanfaatan yang terus meningkat tersebut antara lain menimbulkan masalah terkait sumber daya air. Lebih dari 100 juta orang di Indonesia kesulitan mengakses air bersih, bahkan 70 persen populasi Indonesia bergantung kepada sumber-sumber air yang tercemar.Dengan ketersediaan sistem limbah air yang hanya dinikmati oleh 2 persen penduduk perkotaan, hal ini membuat kota-kota besar di Jawa dan Bali menjadi kota dengan polusi air tertinggi di antara jajaran negara-negara berkembang di dunia.

Permasalahan pendukung yang terkait dengan sumber daya air:

Kelangkaan Sumber Daya AirSecara menyeluruh kelangkaan sumber daya air disebabkan oleh 3 hal, yaitu:- Meningkatnya kebutuhan dan permintaan , meningkatnya kebutuhan air ini disebabkan populasi manusia yang terus berkembang - Distribusi air bersih yang tidak merata dan tidak adil , kita ambil contoh di daerah bagian timur indonesia , kita dapat melihat di tv , internet jika sedang dilanda musim kemarau maka kekeringan/langkahnya air semakin menggila- Meningkatnya pencemaran air , sebenarnya ini dapat kita atasi jika dari masing-masing kita dapat terbuka pintu hatinya untuk tidak membuang sampah ke sungai atau selokan

Pertumbuhan PendudukIndonesia ditaksir memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2 persen per tahun, sehingga pada tahun 2020 nanti diperkirakan bakal ada 250 juta orang tinggal di Indonesia.Pesatnya pertumbuhan penduduk akan membawa berbagai konsekuensi bertambahnya kebutuhan akan air bersih, bahan pangan, dan ketersediaan lahan untuk tempat tinggal serta beraktivitas. Saat ini, penduduk tersebar secara sangat tidak merata, di mana 65 persen penduduk hidup di Pulau Jawa, padahal pulau ini hanya memiliki 4,5 persen dari potensi cadangan air nasional.Populasi yang semakin besar juga akan berdampak langsung kepada kebutuhan air bersih - pada sisi hulu - dan limbah air - pada sisi hilir. Pengelolaan di sisi hulu, yakni pengambilan air, dan di sisi hilir, yang berkaitan dengan pengolahan limbah adalah kunci tata kelola penyediaan air untuk penduduk di Indonesia.

Alih Fungsi LahanPesatnya pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan. Hal ini menyebabkan semakin berkembangnya areal permukiman, bercocok tanam, dan industri yang mendukung kehidupan. Namun alih fungsi lahan jika tidak diiringi dengan upaya konservasi dapat membuat fungsi daerah aliran sungai (DAS) dan daerah tangkapan air sebagai penyimpanan air berkurang secara drastis. Sebagai contoh saja pengalihan fungsi hutan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia telah membuat daya resap air menurun dan banjir pun tak lagi bisa dihindarkan. Alih fungsi lahan memantik eksploitasi air tanah secara besar-besaran dan mengakibatkan penurunan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan penurunan permukaan tanah.

Perubahan IklimDi Indonesia, pengaruh pemanasan global berpotensi menyebabkan perubahan iklim, yang antara lain terlihat dari penyebaran curah hujan yang tidak merata dan cenderung berkumpul di satu area, serta pola perubahan musim yang kerap berubah.Bila perubahan iklim tidak diantisipasi, dampaknya bisa sangat merugikan.Banjir bisa semakin kerap dan parah terjadi di lebih banyak tempat. Sementara pada musim kemarau, kekeringan akan kian buruk dan lama. Bahkan silih bergantinya musim kemarau dan penghujan terjadi pada periode yang sulit diprediksi.

Berkurangnya air tanahSebagian besar kebutuhan manusia akan air diambil dari air tanah dalam melalui sumur artesis, baik untuk kepentingan industri, pertanian, maupun perkotaan. Hal ini terutama terjadi di negara maju dan negara yang mengalami industrialisasi yang pesat. Karena air tanah dalam tersebut sangat lama untuk terbarui, maka seringkali kecepatan pemakaiannya lebih tinggi dari perbaruannya. Apabila air dari akuifer tersebut disedot sampai habis, maka kekosongan saluran akuifer dapat menyebabkan kerusakan dan kelongsoran yang tak terperbaiki kembali. Hal tersebut banyak terjadi di negara seperti Amerika Serikat yang banyak menggunakan cadangan air tanah dalam untuk pertanian maupun keperluan domestik. Konsekuensi lain dari pengurasan air tanah dalam adalah intrusi air laut ke arah daratan. Hal tersebut terutama terjadi pada kota-kota pantai.

Masalah Utama terkait sumber daya air:

1.Kelangkaan Sumber Air.Alasan kelangkaan air bersih ada bermacam-macam. Pada beberapa kasus penyebabnya adalah peristiwa alam, misalnya kekeringan karena musim kemarau panjang, hujan yang tidak turun, angin panas yang menguapkan cadangan air, dll. Penyebab lainnya adalah perilaku manusia: terlalu banyak manusia berkompetisi mendapatkan sumber daya air; penggundulan hutan, praktek pertanian yang kurang tepat, yang menyebabkan air terus mengalir sebelum dapat ditangkap (daerah tangkapan yang buruk). Ketiadaan sistem pembuangan limbah yang baik juga menyebabkan terkontaminasinya air sungai. Tanpa uang untuk membangun sumur, pipa, tempat cadangan air, dan infrastruktur lainnya, penduduk tidak dapat memanfaatkan sumber daya air yang mestinya dapat mereka akses.Ada beberapa cara untuk menanggulangi kelangkaan air, di antaranya:(1) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;(2) Setiap daerah harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah, yang manfaatnya akan sangat dirasakan jika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan;(3) Mewajibkan setiap daerah untuk menyediakan lahan untuk menanam pohon yang dimaksudkan untuk menyimpan sebagian air resapan, selain tentunya untuk menyerap polusi udara .(4) Memberdayakan partisipasi masyarakat untuk dapat bertindak secara bijak dalam hal pemanfaatan air tanah untuk keperluan yang penting saja.2. Alih Fungsi LahanAlasan alih fungsi lahan sebenarnya ada bermacam-macam . Sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan kebutuhan lahan meningkat. Adanya peningkatan kebutuhan lahan untuk pembangunan, sementara ketersediaan lahan relatif tetap menyebabkan persaingan dalam pemanfaatan lahan. Akibat lajunya berbagai pembangunan fisik perumahan, pertokoan, perkantoran dan perbelanjaan maka tiga persen lahan pertanian hilang setiap tahun. Akibat kian menyusutnya lahan pertanian tersebut maka diprediksi sepuluh tahun kedepan lahan sawah di kota ini hampir tak ada lagi. Salah satunya adalah terjadinya semacam gangguan pada aspek lingkungan seperti banjir setelah hujan lebat maka di berbagai titik akan tergenang.Hal tersebut dikarenakan kurangnya daya resapan air yang telah diganti oleh bangunan-bangunan dan juga berakibat terganggunya aktivitas masyarakat dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari,bahkan jika kejadian tersebut terjadi dengan skala yang lebih besar maka dapat melumpuhkan kegiatan perekonomian yang imbasnya dapat mengganggu aktivitas ekonomi.Cara untuk menanggulangi Alih Fungsi Lahan:(1)Pengelolaan sumber daya air menyangkut pengelolaan seluruh wilayah DAS, dari bagian hulu, tengah, dan hilir. Seluruh bagian DAS harus dianggap sebagai suatu ekosistem yang utuh, karena kegiatan pembangunan di suatu bagian akan mempengaruhi bagian lainnya. Bagian hulu yang ada di pegunungan sebaiknya dikonservasi sehingga menjadi tempat tangkapan dan cadangan air. Untuk mencegah banjir, maka di beberapa bagian DAS yang diperlukan dapat dibangun bendungan kecil pencegah banjir. Areal pertanian sebaiknya ada di bagian hilir sungai. Keseluruhan DAS yang pada umumnya terbagi-bagi menjadi wilayah administratif harus dikelola secara koordinatif dan menyeluruh karena merupakan bagian dari ekosistem. Persoalan sering timbul apabila DAS sangat luas dan mengalir melewati berbagai negara, terutama yang menyangkut permasalahan pencemaran air.

KESIMPULAN

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang dominan adalah akses untuk perkotaaan Penyebab dari terjadinya krisis air bersih ini antara lain: perilaku manusia yang kurang, Populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata, kerusakan lingkungan, manajemen pengelolaan air yang buruk, global warming, anggaran yang tidak mencukupi, serta buruknya kinerja PAM PDAM. Kemudian krisis air bersih ini juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat diantaranya dampak bagi kesehatan yaitu timbulnya berbagai macam penyakit dan dampak ekonomi yaitu sulitnya air bersih didapatkan terutama bagi rakyat miskin.

DAFTAR PUSTAKA :www.google.comhttp://jakartawater.org/indonesia/72/beberapa-upaya-mengatasi-kelangkaan-air-di-perkotaan/http://penyuluhpi.blogspot.com/2013/02/masalah-sumber-daya-air.html